PROSPEKTUS
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD di: • Pasar Reguler dan Negosiasi • Pasar Tunai Tanggal Dimulai perdagangan Saham Tanpa HMETD di: • Pasar Reguler dan Negosiasi • Pasar Tunai Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang Berhak atas HMETD (Record Date)
: 28 Desember 2009 Distribusi HMETD : 12 Januari 2010 Periode Perdagangan HMETD : 13 Januari 2009 - 19 Januari 2010 Periode Pelaksanaan HMETD : 13 Januari 2009 - 19 Januari 2010 : 6 Januari 2010 Tanggal Terakhir Pembayaran : 11 Januari 2010 Pemesanan Saham Tambahan : 21 Januari 2010 Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 7 Januari 2010 secara Elektronik : 15 Januari 2009 - 21 Januari 2010 : 12 Januari 2010 Tanggal Penjatahan : 22 Januari 2010 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham Tambahan : 11 Januari 2010 yang Tidak Memperoleh Penjatahan : 25 Januari 2010
BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI, SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT DARMA HENWA Tbk. (ATAU SELANJUTNYA DISEBUT “PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
Darma Henwa integrated mining services
PT Darma Henwa Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Kontraktor Penambangan dan Energi Terintegrasi Baik Secara Langsung maupun Melalui Anak Perusahaan Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12 Jl. Mega Kuningan Lot 8.6-8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta- 12950, Indonesia Telp. (62-21) 5794 8830 / 8838, Fax. (62-21) 5794 8829 / 8836 www. ptdh.co.id PENAWARAN UMUM TERBATAS I KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Sebanyak-banyaknya 6.243.923.928 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyakbanyaknya Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I atau (“PUT I”) ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Apabila sampai dengan tanggal Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka atas pemegang Waran Seri I tersebut tidak mempunyai hak untuk memperoleh HMETD Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut “HMETD”) akan diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia mulai tanggal 13 Januari 2009 sampai dengan tanggal 19 Januari 2009. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. PENAWARAN UMUM TERBATAS I MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN. DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HMETD, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMUTUSAN KONTRAK RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah sebanyak-banyaknya 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) lembar saham biasa, maka pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum sebesar 28,57% setelah pelaksanaan HMETD. PEMBELI SIAGA
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”). Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2009
Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan surat Nomor: S-028/PTDH/FD/1109 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan HMETD kepada Ketua Bapepam-LK di Jakarta pada tanggal 25 November 2009, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-26/PM/2003, tanggal 17 Juli 2003, juncto Kep-07/PM/2001, tanggal 23 Maret 2001 mengenai HMETD dan Peraturan No. IX.D.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-08/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penerbitan HMETD” dan Peraturan No.IX.D.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-09/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Bentuk dan Isi Prospektus dalam rangka Penerbitan HMETD”, yang merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 8/1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal. Perseroan beserta para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan standar profesinya masingmasing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I ini, semua pihak yang terafiliasi dilarang memberikan penjelasan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut dalam Penawaran Umum Terbatas I ini dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal. Setiap perubahan atau penambahan informasi mengenai HMETD akan diumumkan selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan. Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik. Penawaran Umum Terbatas I ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-undang dan/atau Peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima Prospektus ini atau HMETD, maka dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli saham atau melaksanakan HMETD, kecuali bila penawaran, pembelian saham maupun pelaksanaan HMETD tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap Undang-undangan dan/atau Peraturan yang berlaku di negara tersebut.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 1 DEFINISI DAN SINGKATAN .................................................................................................................. 1 RINGKASAN .......................................................................................................................................... 1 I.
PENAWARAN UMUM TERBATAS I ............................................................................................ 1
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM ............................................... 1
III.
PERNYATAAN HUTANG ............................................................................................................. 1
IV.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ................................................................ 1
V.
RISIKO USAHA ........................................................................................................................... 1
VI.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ................... 1
VII.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN ................................................................................... 1 1.
Riwayat Singkat Perseroan ............................................................................................... 1
2.
Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ................................................................ 1
3.
Manajemen dan Pengawasan Perseroan ......................................................................... 1
4.
Struktur Organisasi Perseroan .......................................................................................... 1
5.
Sumber Daya Manusia ...................................................................................................... 1
6.
Keterangan tentang anak-anak perusahaan ..................................................................... 1
7.
Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan ................................................... 1
8.
Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum .................. 1
9.
Perjanjian – Perjanjian Penting .......................................................................................... 1
10.
Keterangan Tentang Aset Tetap ......................................................................................... 1
11.
Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan .......................................................... 1
12.
Keterangan Tentang Transaksi-Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa ........................................................................................................... 1
VIII.
INDUSTRI .................................................................................................................................... 1
IX.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ...................... 1 1.
Umum ................................................................................................................................ 1
2.
Kegiatan Usaha ................................................................................................................. 1
3.
Persaingan ......................................................................................................................... 1
4.
Asuransi ............................................................................................................................. 1
5.
Strategi Pengembangan Usaha ......................................................................................... 1
6.
Proses Pertambangan ....................................................................................................... 1
7.
Prospek Usaha .................................................................................................................. 1
8.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ............................................................ 1
X.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING .................................................................................... 1
XI.
EKUITAS ...................................................................................................................................... 1
i
XII.
KEBIJAKAN DIVIDEN .................................................................................................................. 1
XIII.
PERPAJAKAN ............................................................................................................................. 1
XIV.
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ........................................................ 1
XV.
PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA ............................................................ 1
XVI. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM ....................................................... 1 XVII. KETERANGAN TENTANG HMETD ............................................................................................ 1 XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN HMETD ................................................................... 1
ii
DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi
:
Berarti: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. hubungan antara Pihak dengan karyawan, Direktur atau Komisaris dari Pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d. hubungan antara perusahaan dengan Pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Anak Perusahaan
:
Perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
AI
:
PT Arutmin Indonesia.
BAPEPAM
:
Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal.
BAPEPAM-LK
:
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal atau BAPEPAM).
BEI
:
PT Bursa Efek Indonesia.
BKPN
:
Badan Koodinasi Penanaman Modal.
BOA
:
Bengalon Operating Agreement antara Perseroan dengan KPC tanggal 27 Mei 2004 yang terakhir diubah tanggal 9 Maret 2007.
Bursa Efek
:
Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 4 Undangundang Pasar Modal, dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, berikut segenap penerus, dan/atau penggantinya, dimana saham dicatatkan.
CAGR
:
Singkatan dari Compounded Annual Growth Rate atau tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun.
CCOW
:
Coal Contract Of Work (Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan Batubara).
CVR
:
Coal Vista Resources Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Seychelles.
DH Energy
:
PT DH Energy.
Daftar Pemegang Saham
:
Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.
iii
Dirjen
:
Direktur Jenderal.
DPI
:
Singkatan dari Divisi Perdagangan dan Industri.
DPS
:
Daftar Pemegang Saham Perseroan, yang disusun dan diadministrasikan oleh PT Ficomindo Buana Registrar.
DTS
:
PT DHE Technical Services.
EBIT
:
Singkatan dari Earnings Before Interest and Tax, yaitu laba bersih sebelum bunga dan pajak.
EBITDA
:
Singkatan dari Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortisation, yaitu laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.
Efek
:
Surat berharga, sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 5 UndangUndang Pasar Modal.
EIA
:
Energy Information Administration.
GCL
:
Goldwave Capital Limited
Hari
:
Setiap hari dalam 1 (satu) tahun kalender, termasuk hari Minggu dan hari libur.
Hari Bursa
:
Hari dimana BEI melakukan transaksi perdagangan.
Hari Kerja
:
Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan hari kerja biasa.
HMETD
:
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
ITP
:
PT Indotambang Perkasa.
KPC
:
PT Kaltim Prima Coal.
KSEI
:
Perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal Pasal 1 butir 10 dengan mengadministrasikan HMETD berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran HMETD di KSEI.
Kustodian
:
Pihak yang memberi jasa penitipan sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 8 Undang-Undang Pasar Modal dan meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
Laporan Keuangan Konsolidasi
:
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan yang disusun sesuai dengan Prinsip Standar Akuntansi Indonesia.
Masyarakat
:
Pemegang saham Perseroan yang jumlah kepemilikan sahamnya kurang dari 5% dari seluruh saham Perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh.
iv
Menteri Hukum dan HAM
:
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang namanya dahulu “Menteri Kehakiman Republik Indonesia” pernah diubah menjadi “Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia”, dan “Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia”.
Mt
:
Million Tonne atau juta ton.
Mtpa
:
Million Tonne per Annum atau juta ton pertahun.
MW
:
Mega Watt.
OEM
:
Original Equipment Manufacturer.
PCU
:
PT Pendopo Coal Upgrading.
Pemegang Saham Pendiri
:
ZAI dan ITP.
Pemerintah
:
Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Perseroan
:
PT Darma Henwa Tbk.
Perusahaan Asosiasi
:
Perusahaan dimana Perseroan melakukan penyertaan secara langsung kedalam sejumlah perusahaan dengan nilai penyertaan lebih dari 20% dan kurang dari 50% dari keseluruhan saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
PLN
:
PT PLN (Persero).
PLTU
:
Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
PMA
:
Singkatan dari Penanaman Modal Asing.
PMDN
:
Singkatan dari Penanaman Modal Dalam Negeri.
PN
:
Pengadilan Negeri.
PP
:
PT Pendopo Power.
PPA
:
Power Purchase Agreement.
Prove
:
Prove Energy Investment Limited, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Islands.
PT
:
Perseroan Terbatas.
PUT
:
Penawaran Umum Terbatas.
ROA
:
Singkatan dari Return on Assets atau imbal hasil investasi yang merupakan perbandingan antara jumlah laba bersih dengan jumlah Aset dalam periode yang sama.
RUPS
:
Rapat Umum Pemegang Saham.
RUPSLB
:
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Tbk
:
Terbuka.
v
TBN
:
Tambahan Berita Negara Republik Indonesial.
Saham
:
Saham-saham atas nama yang ditawarkan dan dijual oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum yang dilakukan menurut Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.
SP
:
PT Sriwijaya Power.
TDP
:
Tanda Daftar Perusahaan.
US$
:
Dollar Amerika Serikat.
UU PM
:
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
UU PT
:
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Vista
:
Vista Visa Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Seychelles.
ZAI
:
Zurich Assets International Limited, suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan hukum Seychelles.
vi
RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Dollar Amerika Serikat kecuali dinyatakan lain dan telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. RIWAYAT SINGKAT DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang (“Akta No. 49/2009”), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009. Kegiatan usaha utama Perseroan saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa kontraktor pertambangan umum serta pemeliharaan dan perawatan peralatan. Kegiatan usaha tersebut termasuk dalam lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya tersebut, Perseroan saling mendukung satu sama lain dengan unit-unit usahanya sebagai berikut : No. Nama Perusahaan
Persentase Penyertaan
Kegiatan Usaha
Tahun Penyertaan/ Pendirian
Kepemilikan Langsung oleh Perseroan 1
Prove
100%
2
DH Energy (dahulu DH Power) DH Services
99%
3
Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk penyertaan di perusahaan pemasaran batubara Jasa konsultasi dibidang ketenagalistrikan.
51%
Penyewaan peralatan konstruksi / plant hire service serta perdagangan besar (distributor utama dan impor) dan jasa penunjang pertambangan umum. Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk penyertaan di perusahaan pemasaran batubara Pemasaran batubara dan sumber daya lainnya
2007 2007 2007
Melalui Prove 4
Vista
100%
5
CVR
Melalui Prove sebesar 66,67% dan melalui Vista sebesar 33,33%
2007 2007
Melalui PT DH Energy 6
PP
20%
7
DTS
49%
Berusaha dalam bidang perdagangan besar (distributor utama) dan impor. Berusaha dalam bidang jasa penempatan tenaga kerja Indonesia 2007 di dalam negeri.
vii
Kantor pusat Perseroan berlokasi di Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12, Jl Mega Kuningan Lot 8.6-8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950 Indonesia. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Ikthisar data keuangan penting Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan serta 2006, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian adalah sebagai berikut : NERACA KONSOLIDASI (dalam ribuan US Dollar) Uraian
30 Juni 2009
2008
31 Desember 2007
2006
ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan EKUITAS
140.252 347.011 487.263
171.023 366.472 537.495
227.474 331.654 559.128
102.134 154.474 256.608
145.934 62.004 207.939 2.200 277.124
165.459 94.094 259.553 161 277.781
132.598 173.634 306.232 174 252.721
138.825 74.080 212.905 174 43.529
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
487.263
537.495
559.128
256.608
2008 220.108 193.866 26.242 15.839 10.403 10.581
31 Desember 2007 225.957 180.131 45.826 33.825 12.001 8.680
LAPORAN RUGI-LABA KONSOLIDASI (dalam ribuan US Dollar) Uraian
30 Juni 2009 102.871 94.634 8.237 7.248 989 221
Pendapatan Beban usaha Laba (Rugi) operasi Beban lain-lain Laba (Rugi) sebelum taksiran beban pajak Laba (Rugi) bersih
2006 170.629 150.924 19.705 15.778 3.926 2.867
PENAWARAN UMUM TERBATAS I (PUT I) Berikut keterangan mengenai Penawaran Umum Terbatas I Jumlah saham yang ditawarkan dalam HMETD Nilai nominal Rasio saham lama dengan HMETD Harga Pelaksanaan HMETD
6.243.923.928 Rp 100 (seratus Rupiah) 5:2 Rp 100 (seratus Rupiah)
Berdasarkan DPS per tanggal 30 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Keterangan Jumlah Saham (Lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 25,64 GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 24,75 Masyarakat lainnya * 7.744.414.430 774.441.443.000 49,61 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.609.809.820 1.560.980.982.000 100,00 Saham Dalam Portepel 44.390.190.180 4.439.019.018.000 * Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5% Catatan: beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
viii
Dengan asumsi bahwa masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini: Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Keterangan
Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar
60.000.000.000
6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Pembeli Siaga Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 6.243.923.928 21.853.733.820
400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 624.392.392.800 2.185.373.382.000
Saham Dalam Portepel
38.146.266.180
3.814.626.618.000
18,31 17,68 35,44 28,57 100,00
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini: Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Keterangan
Jumlah Saham (Lembar)
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI 5.603.049.746 GCL 5.408.503.800 Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
60.000.000.000
6.000.000.000.000
560.304.974.600 540.850.380.000 10.842.180.202 21.853.733.820
25,64 24,75 1.084.218.020.200 2.185.373.382.000
38.146.266.180
3.814.626.618.000
49,61 100,00
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Apabila sampai dengan Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka pemegang Waran Seri I tersebut tidak mempunyai hak untuk memperoleh HMETD. PENGGUNAAN DANA DARI HASIL PUT I Dana hasil PUT I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan dengan perincian sebagai berikut: 1. Sekitar 68,47% akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian hutang Perseroan 2. Sekitar 7,61% akan dialokasikan untuk pembelian alat berat 3. Sekitar 23,93% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan PERNYATAAN HUTANG Sesuai dengan laporan keuangan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, Perseroan memiliki jumlah kewajiban sebesar US$ 208 juta dengan rincian sebagai berikut:
ix
(dalam ribuan US Dollar) Keterangan Jumlah KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha 27.065 Hutang pajak 715 Beban masih harus dibayar 6.851 Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang sewa 23 Pinjaman bank 83.303 Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya 27.000 Kewajiban lancar lainnya 977 Jumlah Kewajiban Lancar 145.934 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan Istimewa 3.788 Kewajiban pajak tangguhan - bersih 5.147 Kewajiban imbalan kerja 3.050 Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang sewa 19 Pinjaman bank 50.000 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 62.004 JUMLAH KEWAJIBAN 207.938 PROSPEK USAHA Perkembangan industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam mensuplai listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung perkembangan industri dalam negeri Pemerintah kini sedang membuat program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga produksi sektor industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga meningkat sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik dari segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan. Meningkatnya kebutuhan akan energi alternatif pengganti minyak bumi yang masih sangat tinggi membuat sektor industri pertambangan batu bara dan industri pendukung pertambangan khususnya pembangunan pembangkit tenaga listrik baik dalam dan luar negeri menjadi sektor bisnis yang sangat menjanjikan. Perseroan melihat hal ini sebagai kesempatan yang baik untuk lebih meningkatkan kinerja dan perluasan usaha. FAKTOR RISIKO Setiap industri tidak terlepas dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional perusahan dalam industri terkait, begitu pula hanya dengan Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menghadapi risiko-risiko usaha sebagai berikut : a. Risiko Pihak Ketiga 1. Risiko Pemutusan Kontrak 2. Risiko Gagal atau Tertundanya Proyek 3. Risiko Ketergantungan Terhadap Pemilik Konsesi Pertambangan Kontraktor Pertambangan dan Pemasok Peralatan 4. Risiko Pembayaran b.
Risiko Operasional 1. Risiko Tidak Tercapainya Produksi Sesuai Yang Diproyeksikan 2. Risiko Sumber Daya Manusia 3. Risiko Kerusakan Peralatan Penunjang Operasional Perseroan
x
c.
Risiko Eksternal 1. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing 2. Risiko Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik 3. Risiko Persaingan Usaha 4. Risiko Bencana Alam 5. Risiko Perkembangan Teknologi
Penjelasan lebih lengkap mengenai risiko-risiko tersebut di atas akan dijelaskan pada Bab V Prospektus ini tentang Risiko Usaha. STRATEGI PERSEROAN Strategi usaha Perseroan adalah (i) terus memperkuat kompetensi inti (core competence) dalam bidang kontraktor penambangan, (ii) melakukan ekspansi kegiatan usaha dalam rantai nilai (value chain) usaha pertambangan. Kegiatan usaha pertambangan sangat berisiko terhadap kerusakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Perseroan memiliki kebijakan manajemen risiko dan quality assurance untuk menjamin Perseroan dapat mencapai tujuan-tujuannya. Aspek-aspek manajemen risiko dan quality assurance tersebut antara lain : • Melakukan identifikasi, evaluasi dan mitigasi atas risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan usahanya. • Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku. • Mengimplementasikan praktek-praktek terbaik dalam industri (best industry practices). • Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target Perseroan. • Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi. Memastikan kepada seluruh karyawan dan pemasok untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. KEBIJAKAN DIVIDEN Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan oleh kepada para pemegang saham dalam rangka PUT I ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT I, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian dividen. Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal dan arus kas dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan keharusan Perseroan membentuk dana cadangan dan pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga pada saat prospektus ini diterbitkan, dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mengusulkan pembagian dividen kas dilakukan tiap tahun mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada Daftar Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut: Laba Bersih Setelah Pajak Sampai dengan US$ 50 juta Diatas US$ 50 juta
Rasio Pembayaran Dividen 10% - 20% 20% - 25%
Sejak Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan September 2007 hingga saat ini, Perseroan belum membagikan dividen kepada para pemegang saham.
xi
Halaman ini sengaja dikosongkan
xii
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I Direksi atas nama Perseroan, dengan ini melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) saham biasa dengan Nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesarbesarnya Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di BEI. Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Pemegang saham mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dalam Perseroan. Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan, dan akan dicatatkan di BEI.
Darma Henwa integrated mining services
PT Darma Henwa Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Kontraktor Penambangan dan Energi Terintegrasi Baik Secara Langsung maupun Melalui Anak Perusahaan Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12 Jl. Mega Kuningan Lot. 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta- 12950, Indonesia Telp. (62-21) 5794 8830/8838 Fax. (62-21) 5794 8829/8836 Homepage: www.ptdh.co.id RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMUTUSAN KONTRAK. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI PADA BAB V MENGENAI “RISIKO USAHA”.
1
Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal 12 Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C26334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari 1995, Tambahan No. 1346.
Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli 2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. W7-08090 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 Juli 2007, Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli 2007. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang (“Akta No. 49/2009”), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009. Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3., Lt 11 dan 12, Jl Mega Kuningan Lot 8.6 - 8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia. Sebelum PUT I ini, Perseroan telah mencatatkan seluruh saham di BEI yang merupakan seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan rincian pencatatan seperti yang tertera dalam tabel berikut ini: Keterangan Penawaran Perdana Company Listing Hasil Konversi Waran* Total saham yang dicatatkan
Tanggal Pencatatan pada Bursa
Jumlah Saham
Akumulasi Jumlah Saham
Akumulasi Jumlah Nominal (Rp)
26 September 2007 26 September 2007
3.150.000.000 12.073.750.000 386.059.820
3.150.000.000 15.223.750.000 15.609.809.820
315.000.000.000 1.522.375.000.000 1.560.980.982.000
15.609.809.820
15.609.809.820
1.560.980.982.000
*sampai dengan 31 Agustus 2009
2
Berdasarkan DPS per 30 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut : Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Keterangan
Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar
60.000.000.000
6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 15.609.809.820
400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 1.560.980.982.000
Saham Dalam Portepel
44.390.190.180
4.439.019.018.000
25,64 24,75 49,61 100,00
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5% Catatan: beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
Dengan asumsi bahwa masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini: Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Keterangan
Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar
60.000.000.000
6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Pembeli Siaga Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 6.243.923.928 21.853.733.820
400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 624.392.392.800 2.185.373.382.000
Saham Dalam Portepel
38.146.266.180
3.814.626.618.000
18,31 17,68 35,44 28,57 100,00
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini: Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Keterangan
Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar
60.000.000.000
6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
5.603.049.746 5.408.503.800 10.842.180.202 21.853.733.820
560.304.974.600 540.850.380.000 1.084.218.020.200 2.185.373.382.000
Saham Dalam Portepel
38.146.266.180
3.814.626.618.000
25,64 24,75 49,61 100,00
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Apabila sampai dengan Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka pemegang Waran Seri I tersebut tidak mempunyai hak untuk memperoleh HMETD. Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT I ini dapat menjual haknya kepada pihak lain dari tanggal 13 Januari 2009 sampai dengan tanggal 19 Januari 2009 melalui BEI serta di luar Bursa, sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.1 tentang HMETD. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan.
3
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah sebanyak-banyaknya 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) lembar saham biasa, maka pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum sebesar 28,57% setelah pelaksanaan HMETD. Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk mengeluarkan saham atau efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham selain dari yang ditawarkan dalam PUT I ini dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal efektifnya PUT I ini. Setiap pemegang atas saham yang diterbitkan dalam rangka PUT I ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang sahamnya telah ditempatkan dan disetor penuh sebelumnya, yakni berhak dan berwenang untuk memperoleh dan melaksanakan semua hak yang melekat pada saham-saham tersebut sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku, termasuk menghadiri rapat-rapat umum pemegang saham Perseroan, memberikan suara dalam rapat-rapat tersebut dan menerima dividen yang dibagikan oleh Perseroan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat tersebut, sesuai dengan rasio perbandingan jumlah saham dalam Perseroan yang dimiliki.
4
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Seluruh dana hasil PUT I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan dengan perincian sebagai berikut: 1. Sekitar 68,47% akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian hutang Perseroan. 2. Sekitar 7,61% akan dialokasikan untuk pembelian alat berat. 3. Sekitar 23,93% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. Berdasarkan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan per tanggal 31 Maret 2009, dana hasil Penawaran Umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk alat-alat sebesar Rp 593.421 juta, prasarana dan pengembangan sebesar Rp 90.947 juta, modal kerja sebesar Rp 170.560 juta dan sebesar Rp 150.870 juta untuk pembayaran hutang kepada Institusi Keuangan. Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PUT I ini kepada para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan dan melaporkannya secara periodik kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan BAPEPAM Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-81/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan Nomor Kep-15/PM/ 1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan Nomor Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Apabila Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil PUT I ini maka Perseroan harus terlebih dahulu (i) melaporkannya ke BAPEPAM-LK disertai dengan alasan dan pertimbangannya dan (ii) meminta persetujuan pemegang saham Perseroan melalui RUPSLB Perseroan.
5
III. PERNYATAAN HUTANG Sesuai dengan laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, Perseroan mempunyai kewajiban yang seluruhnya berjumlah US$ 208 juta yang terdiri dari kewajiban lancar sebesar US$ 146 juta dan kewajiban tidak lancar sebesar US$ 62 juta dengan rincian sebagai berikut: (dalam ribuan dollar) Jumlah
Keterangan KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang sewa Pinjaman bank Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya Kewajiban lancar lainnya Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan Istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang sewa Pinjaman bank Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN
27.065 715 6.851 23 83.303 27.000 977 145.934 3.788 5.147 3.050 19 50.000 62.004 207.939
Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut: KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Jumlah hutang usaha Perseroan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 27,065 juta yang terdiri dari: (dalam ribuan Dollar) Jumlah
Keterangan Hutang Usaha Pihak ketiga: PT United Tractors Tbk PT Cakrawala Putra Bersama PT Dwimakmur Primatamas PT Trakindo Utama PT Onjaya Kokoh AM Texas Resources PT Titian Kaltim PT Hexindo Adiperkasa Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 500.000) Jumlah
4.226 3.388 2.198 1.366 1.103 937 566 519 12.762 27.065
6
Hutang Pajak Jumlah pajak Perseroan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 715.514 yang terdiri dari: (dalam ribuan Dollar) Jumlah
Keterangan Pajak Penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
11 244 448 12 715
Beban masih harus dibayar Jumlah Beban masih harus dibayar per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 6,851 juta yang terdiri dari: (dalam ribuan Dollar) Jumlah
Keterangan Beban Masih Harus Dibayar Sewa alat dari pihak luar Pengangkutan batubara Biaya bunga Bahan Peledak Biaya rehabilitasi Lain-lainnya Jumlah
2.209 1.575 1.476 464 179 948 6.851
Hutang Sewa Jumlah hutang sewa per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 22.865. Pinjaman Bank Jumlah pinjaman per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 83 juta. Pinjaman Kepada Lembaga Keuangan Lainnya Jumlah pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 27.000.000 Kewajiban Lancar Lainnya Jumlah kewajiban lancar lainnya per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 977.100. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang Pihak Hubungan Istimewa Jumlah hutang pihak hubungan istimewa per tanggal 30Juni 2009 adalah US$ 796.708. (dalam ribuan Dollar) Jumlah
Keterangan PT Arutmin Indonesia ZAI PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) PT Pendopo Power
2.991 599 178 20
Jumlah
3.788
7
Kewajiban Pajak Tangguhan Jumlah kewajiban pajak tangguhan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 5,147 juta. (dalam ribuan Dollar) Jumlah
Keterangan Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Kewajiban imbalan kerja Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Jumlah
(9.414) (762) 13.273 2.050 5.147
Kewajiban Imbalan kerja Jumlah kewajiban imbalan kerja untuk per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 3,050 juta. (dalam ribuan Dollar) Jumlah
Keterangan Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan Biaya jasa lalu yang belum diakui – yang belum menjadi hak Kerugian actuarial belum diakui Jumlah
3.493 (5) (438) 3.050
Hutang Sewa Jumlah hutang sewa per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 18.934. Pinjaman Bank Jumlah pinjaman bank per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 50 juta. (dalam ribuan Dollar) Jumlah
Keterangan Pinjaman yang diperoleh dari: United Overseas Bank Perusahaan Anak Perusahaan (Coal Vista) Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah
120.000 13.303 133.303 83.303 50.000
Sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh dari United Overseas Bank berdasarkan US$ 205.000.000 Facilities Agreement tanggal 26 Desember 2006, sebagaimana diubah dengan First Amendment and Consent Agreement, tanggal 31 Agustus 2007, dibuat di bawah tangan, Perseroan sedang dalam proses untuk merestrukturisasi perjanjian tersebut. Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain selain yang telah dinyatakan diatas dan yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini. Tidak ada kewajiban baru (selain kewajiban yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan) yang terjadi setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan akuntan dan setelah tanggal Laporan akuntan sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan kewajiban serta peningkatan hasil operasi di masa yang akan datang, manajemen menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.
8
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
1. Umum Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal 12 Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C26334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari 1995, Tambahan No. 1346. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli 2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. W7-08090 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 Juli 2007, Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli 2007. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang (“Akta No. 49/2009”), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 Juni 2009.
2. Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan usaha dan keuangan Perseroan a.
Kondisi Perekonomian
Di pertengahan tahun 2008, terjadi lonjakan permintaan terutama terhadap industri batubara, tetapi di akhir tahun 2008 industri batubara menghadapi krisis ekonomi yang menyebabkan permintaan atas batubara menjadi menurun. b.
Peluang Usaha dan Kondisi Pasar
Permintaan akan energi alternatif yang cukup besar membuat negara-negara pengekspor batubara berusaha meningkatkan volume produksi batubara mereka dengan berusaha membuat berbagai regulasi serta kondisi yang dapat mendukung sektor pertambangan batubara. Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia. Cina juga merupakan konsumen batubara terbesar karena kebutuhan akan listrik untuk industri mereka yang juga besar seiring dengan perkembangan ekonomi negaranya yang sangat pesat. Selain itu, Perkembangan industri dalam
9
negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam memenuhi listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung perkembangan industri dalam negeri Pemerintah kini sedang membuat program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga produksi sektor industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga meningkat sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik dari segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan, dimana salah satunya adalah kontraktor penambangan. c.
Perilaku Pelanggan terhadap Perubahan Teknologi Baru
Industri pertambangan yang kian kompetitif membutuhkan penguasaan teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas. Perseroan senantiasa mengikuti perkembangan teknologi agar dapat menunjang proses pencapaian target Perseroan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen tepat pada waktunya dan agar dapat bersaing dengan perusahaan pertambangan lainnya. Selain itu untuk lebih meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber daya manusianya Perseroan juga mendatangkan tenaga ahli, mendukung suasana kerja yang sehat dan kondusif serta menggandeng berbagai mitra kerja yang dapat mendukung Perseroan untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan tepat waktu. d.
Persaingan Usaha
Permintaan akan energi alternatif selain minyak bumi khususnya batubara semakin meningkat. Untuk dapat menghadapi persaingan tersebut, Perseroan melalui anak-anak perusahaannya menawarkan bukan hanya sebagai kontraktor penambangan batubara namun juga perusahaan pertambangan terintegrasi yang dapat memasarkan hasil pertambangan, pembangkit tenaga listrik dan sektor yang terkait dengan pertambangan. e.
Hal-hal lain yang berpengaruh terhadap Perseroan
Bidang usaha pertambangan merupakan bidang usaha yang mempunyai beberapa risiko seperti dibahas dalam Bab V prospektus ini. Salah satu risikonya adalah risiko pemutusan kontrak. Pembatalan atau pemutusan perjanjian secara sepihak menyebabkan penurunan pada pendapatan Perseroan yang hampir seluruhnya tergantung pada kontrak jangka panjang yang dimiliki Perseroan. Selain itu hal-hal yang berpengaruh terhadap Perseroan lainnya adalah ketergantungan terhadap pemiliki konsesi pertambangan kontraktor pertambangan dan pemasok peralatan, keterlambatan pembayaran, nilai tukar valuta asing, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik. 3.
Keuangan
Analisis dan pembahasan berikut disajikan berdasarkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan rekan, kesemuanya dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian :
10
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit, ikhtisar data keuangan Perseroan adalah sebagai berikut : (dalam ribuan Dollar) Keterangan
Juni 2009
2008
31 Desember 2007
2006
LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Beban usaha Laba operasi Beban lain-lain Laba sebelum taksiran beban pajak Laba bersih NERACA ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar
102.871 94.634 8.237 7.248 989 221
220.108 193.866 26.242 15.839 10.403 10.581
225.957 180.131 45.826 33.825 12.001 8.680
170.629 150.924 19.705 15.778 3.926 2.867
140.252 347.011
171.023 366.472
227.474 331.654
102.134 154.474
Jumlah Aset
487.263
537.495
559.128
256.608
KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar
145.934 62.004
165.459 94.094
132.598 173.634
138.825 74.080
Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan EKUITAS
207.939 2.200 277.124
259.553 161 277.781
306.232 174 252.721
212.905 174 43.529
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
487.263
537.495
559.128
256.608
Pendapatan Usaha Pendapatan Usaha Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 tercatat sebesar US$ 102,871 juta. Pendapatan Perseroan pada tahun 2008 sebesar US$ 220 juta, mengalami penurunan 2,59% dari pendapatan pada tahun 2007 sebesar US$ 226 juta. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh penghapusan eskalasi bahan bakar di mana pengelolaan bahan bakar diambil alih oleh PT Kaltim Prima Coal sejak bulan April 2008. Selama tahun 2008, komposisi pendapatan Perseroan berasal dari 82,06% jasa pertambangan serta 17,94% jasa pemasaran dan konsultasi. Pada tahun 2007 pendapatan Perseroan sebesar US$ 226 juta, meningkat 32,43% dari pendapatan pada tahun 2006 yang sebesar US$ 171 juta. Peningkatan pendapatan ini dicapai melalui peningkatan kontribusi yang lebih besar dari jasa pertambangan serta adanya pendapatan tambahan dari jasa pemasaran dan konsultasi. Selama tahun 2007, komposisi pendapatan Perseroan berasal 83,53% jasa pertambangan serta 16,47% jasa pemasaran dan konsultasi. Beban Usaha Beban Usaha Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 94,634 juta. Beban Usaha Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar US$ 194 juta, meningkat 7,62% dari US$ 180 juta yang terjadi pada tahun sebelumnya. Peningkatan sebesar 7,62% atau US$ 14 juta tersebut terutama dari tiga komponen biaya utama yang mewakili 44,86% dari total beban usaha, yaitu: -
Biaya penyusutan sebesar 17,91% Biaya perbaikan dan pemeliharaan sebesar 14,25% Biaya sub kontraktor sebesar 12,70%
11
Beban Usaha Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 180 juta, meningkat 19,35% dari US$ 151 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan 19,35% atau US$ 29 juta tersebut terutama berasal dari empat komponen biaya utama yang mewakili 60,16% daru total beban usaha, yaitu: Biaya bahan bakar sebesar 23,58% Biaya amortisasi sebesar 10,20% Biaya sub kontraktor sebesar 12,14% Biaya depresiasi sebesar 14,24% Beban Lain-lain Beban lain-lain Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 7,248 juta. Beban lain-lain Perseroan untuk tahun 2008 adalah sebesar US$ 16 juta, mengalami penurunan dari US$ 34 juta pada tahun 2007, atau turun 53,17%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban bunga dibandingkan tahun sebelumnya. Beban lain-lain Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 34 juta, meningkat dari US$ 16 juta pada tahun 2006, atau naik 114,38%. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga sebesar 108,77% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba Operasi Laba Operasi Perseroan untuk 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 8,237 juta. Laba Operasi Perseroan untuk tahun 2008 sebesar US$ 26 juta. Hal ini menunjukan penurunan sebesar 42,74% dari jumlah laba pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 46 juta. Laba Operasi Perseroan untuk tahun 2007 sebesar US$ 46 juta. Hal ini menunjukan peningkatan signifikan sebesar 132,56% dari jumlah laba operasi pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 20 juta. Laba Sebelum Pajak. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 989.056. Laba Sebelum Pajak Penghasilan untuk tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar US$ 10,4 juta dan US$ 12 juta pada tahun 2007, yang mana hal ini mencerminkan jumlah penurunan sebesar 13,31%. Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan untuk tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar US$ 12 juta dan US$ 4 juta, yang mana hal ini mencerminkan jumlah peningkatan sebesar 205,65%. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya pendapatan sebesar 32,43% selain juga penurunan rasio beban usaha dan beban lain-lain terhadap pendapatan dari 97,70% menjadi 94,69%, pada masing-masing tahun. EBITDA (Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) EBITDA Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 34 juta. EBITDA Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar US$ 82 juta, turun 2% dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar US$ 84 juta. EBITDA Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 84 juta, meningkat 45% dibanding dengan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 58 juta.
12
Laba Bersih Laba Bersih Perseroan untuk periode 30 Juni 2009 sebesar US$ 221.274 dan periode 31 Desember 2008, dan 2007 tercatat masing-masing sebesar US$ 10,5 juta dan US$ 8,7 juta, atau meningkat sebesar 21,90%. Laba bersih Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 tercatat masing-masing sebesar US$ 8,7 juta dan US$ 2,9 juta, suatu peningkatan sebesar 203%. Pertumbuhan Aset, Kewajiban dan Ekuitas Aset Komposisi Aset Perseroan adalah sebagai berikut: (dalam ribuan Dollar) Keterangan
Juni 2009
2008
31 Desember 2007
19.359 4.504 16.749 41.526 9.868 31.609 18 16.620
42.334 3.352 14.509 44.342 21.572 21.088 11.236 12.590
88.326 18.719 2.123 32.190 8.779 39.093 13.814 24.429
37.218 13.825 11.770
Jumlah Aset Lancar
140.253
171.023
227.474
102.134
Aset Tidak lancar Piutang hubungan istimewa Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan Biaya konstruksi yang ditangguhkan Aset pajak tangguhan Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap – bersih Biaya Perolehan atas kontrak yang ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya
527 489 11.566 186.853 130.918 16.657
503 437 11.566 196.068 140.904 16.994
104 546 161.611 161.370 8.023
136 5.143 4.147 145.048 -
Jumlah Aset Tidak Lancar
347.011
366.472
331.654
154.474
JUMLAH ASET
487.263
537.495
559.128
256.608
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka Pajak dibayar dimuka Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya
2006
11.122 21.417 6.782
Total Aset Perseroan untuk periode 31 Juni 2009 adalah sebesar US$ 487,263 juta. Total Aset Perseroan periode 31 Desember 2008 adalah sebesar US$ 537 juta atau mengalami penurunan sebesar 3,87% dari sebesar US$ 559 juta untuk periode 31 Desember 2007. Penurunan tersebut disebabkan oleh: •
Penurunan pada kas dan setara kas sebesar US$ 46 juta atau 52,07% dibandingkan periode sebelumnya.
•
Penurunan pada pajak dibayar di muka sebesar US$ 18 juta atau 46,06% dibandingkan tahun sebelumnya.
•
Penurunan pada biaya perolehan atas kontrak yang ditangguhkan sebesar US$ 20 juta atau 12,68% dibandingkan tahun sebelumnya.
13
Total Aset Perseroan periode 31 Desember 2007 adalah sebesar US$ 559 juta, meningkat sebesar 117,89% dari US$ 257 juta tahun 2006. Peningkatan tersebut disebabkan oleh: •
Peningkatan pada kas dan setara kas sebesar US$ 77 juta atau 694,16% dibandingkan periode sebelumnya.
•
Peningkatan pada Aset Tetap sebesar US$ 17 juta atau 11,42% dari tahun 2006.
•
Peningkatan pada biaya perolehan atas kontrak yang ditangguhkan sebesar US$ 161 juta.
Kewajiban Komposisi Kewajiban Perseroan adalah sebagai berikut : (dalam ribuan Dollar) Keterangan KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar Wesel bayar Hutang Usaha Hutang pihak hubungan Istimewa Hutang lain-lain Hutang Pajak Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang sewa Pinjaman bank Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya Uang Muka Pelanggan Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Hutang pihak hubungan Istimewa Kewajiban Pajak Tangguhan-Bersih Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang sewa Pinjaman bank Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN
Juni 2009
2008
31 Desember 2007
2006
27.065 977 715 6.851
5.376 30.333 24.000 1.338 8.084
21.647 602 12.519
22.974 45.630 8.000 115 10.532
23 83.303 27.000 -
20 96.308 -
97.830 -
50.000 1.574
145.934
165.459
132.598
138.825
3.788 5.147 3.050
2.672 6.844 2.188
777 6.581 1.606
3.261 819
19 50.000
28 82.362
164.670
70.000
62.004
94.094
173.634
74.080
207.939
259.553
306.232
212.905
Total Kewajiban Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 207,939 juta. Total Kewajiban Perseroan untuk tahun 2008, 2007 dan 2006 tercatat masing-masing sebesar US$ 259,55 juta, US$ 306,23 juta dan US$ 212.91 juta. Ekuitas (dalam ribuan Dollar) Keterangan
Juni 2009
31 Desember 2008 2007
2006
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo Laba
174.745 81.674 (662) 21.367
174.745 81.674 216 21.146
170.550 71.606 10.565
41.675 (30) 1.884
Jumlah Ekuitas
277.124
277.781
252.721
43.529
14
Total Ekuitas untuk periode 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 277,124. Total ekuitas untuk periode 31 Desember 2008 adalah sebesar US$ 278 juta, meningkat sebesar 9,92% dibandingkan US$ 253 pada periode 31 Desember 2007. Peningkatan atas ekuitas ini merupakan hasil pelaksanaan eksekusi waran di tahun 2008. Total Ekuitas untuk periode 31 Desember 2007 adalah sebesar US$ 253 juta, meningkat tajam sebesar 480,58% dibanding jumlah pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 44 juta. Peningkatan atas ekuitas ini merupakan hasil atas modal ditempatkan dan disetor penuh di tahun 2007 yang terutama disebabkan oleh hasil IPO.
Likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi Kewajiban Jangka Pendek dengan menggunakan Aset Lancar yang dimilikinya. Likuiditas dapat dihitung dengan membandingkan Aset Lancar dengan Kewajiban Lancarnya pada suatu tanggal tertentu. (dalam ribuan Dollar) Keterangan Aset Lancar Kewajiban Lancar Tingkat Likuiditas (x)
Juni 2009
2008
31 Desember 2007
2006
140.253 145.934
171.023 165.459
227.474 132.598
102.134 138.825
0,96
1,03
1,72
0,74
Likuiditas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 masing-masing adalah sebesar 0,96x, 1,03x, 1,72x, 0,74x. Likuiditas pada tahun 2008 mengalami penurunan jika dibandingkan tingkat likuiditas pada tahun 2007 disebabkan karena peningkatan pada kewajiban lancar Perseroan pada tahun 2008. Likuiditas pada tahun 2007 mengalami peningkatan jika dibandingkan tingkat likuiditas pada tahun 2006 disebabkan karena peningkatan pada aset lancar Perseroan pada tahun 2007. Solvabilitas Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan menggunakan Total Aset dibandingkan dengan Total Kewajiban. (dalam ribuan Dollar) Keterangan
Juni 2009
Total Aset Total Kewajiban
487.263 207.939
15
31 Desember 2008 2007 537.495 259.553
559.128 306.232
2006 256.608 212.905
Rasio solvabilitas Perseroan pada tanggal 31 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 adalah masing-masing sebesar 2,34x, 2,07x, 1,83x dan 1,21x. Imbal Hasil Aset Imbal Hasil Aset adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih yang diperoleh dari Total aset yang digunakan dalam kegiatan usaha perseroan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah aset. Imbal hasil aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 masing-masing sebesar 0,05%, 1,97%, 1,55%, dan 1,12%. Imbal Hasil Ekuitas Imbal Hasil Ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk periode 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 masingmasing sebesar 0,08%, 3,81%, 3,43%, dan 6,59%. 4.
Aset dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006, jumlah Aset Perseroan dalam mata uang asing adalah masingmasing sebesar US$ 46,888 juta, US$ 53,970 juta, US$ 112,094 juta dan US$ 36,633 juta. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006, jumlah kewajiban Perseroan dalam mata uang asing adalah masingmasing sebesar US$ 8,249 juta, US$ 9,528 juta, US$ 9,525 juta dan US$ 4,480 juta. Rincian Aset dan kewajiban Perseroan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: (dalam ribuan Dollar) Keterangan
Juni 2009
2008
31 Desember 2007
2006
Aset Kas dan setara kas Piutang Usaha Pajak pertambahan nilai dibayar di muka Pajak dibayar dimuka
5.411 9.868 31.609
10.116 195 21.571 21.088
63.498 723 8.779 39.093
89 102 36.441
Jumlah
46.888
52.970
112.093
36.632
Kewajiban Hutang Usaha Hutang Pajak Kewajiban imbalan kerja Hutang sewa
4.442 715 3.050 42
5.953 1.338 2.188 49
7.317 602 1.606 -
3.549 931 -
Jumlah
8.249
9.528
9.525
4.480
16
V. RISIKO USAHA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko usaha. Terkait dengan pelaksanaan kegiatan–kegiatan usaha tersebut, Perseroan berusaha untuk secara terus menerus melakukan monitoring terhadap berbagai risiko yang ada. Adapun risiko–risiko usaha yang mungkin dihadapi oleh Perseroan adalah sebagai berikut :
a. Risiko Pihak Ketiga 1.
Risiko Pemutusan Kontrak
Hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan kontrak proyek, meliputi antara lain termasuk pembatalan atau pemutusan kontrak secara sepihak yang disebabkan oleh ketidakmampuan melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian kontarak. Dalam setiap kontrak penambangan selalu dicantumkan mengenai syaratsyarat pembatalan atau pemutusan perjanjian secara sepihak dan adanya kesempatan untuk memperbaiki tidak tercapainya target atau kualitas produksi. Setiap pemutusan kontark akan mempengaruhi pendapatan Perseroan. 2.
Risiko Gagal atau Tertundanya Proyek
Dalam proses pengerjaan dan pembangunan suatu proyek, Perseroan melalui anak-anak perusahaannya menghadapi risiko berupa gagal atau tertundanya proyek. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti keberatan dari masyarakat sekitar lokasi proyek, meningkatnya biaya proyek melebihi anggaran, tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh Pemerintah Daerah dan Pusat, dan lain-lain. Kegagalan dan penundaan proyek akan berdampak pada arus kas Perseroan karena tidak terealisasinya pendapatan yang telah diproyeksikan di tahun-tahun mendatang, sementara Perseroan telah mengeluarkan biaya proyek dan modal kerja yang cukup besar. 3.
Risiko Ketergantungan Terhadap Pemilik Konsesi Pertambangan
Perseroan dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari risiko ketergantungan terhadap pemilik konsesi pertambangan. Walaupun apabila terjadi pemutusan sepihak pada umumnya akan mendapatkan kompensasi dari pemilik konsesi namun demikian akan berpengaruh terhadap pendapatan jangka panjang Perseroan. 4.
Risiko Pembayaran
Risiko ini dapat terjadi akibat tidak lancarnya pembayaran dari pemberi pekerjaan (owner) atau pihak ketiga lainnya, yang dapat menimbulkan piutang tak tertagih sehingga dapat mempengaruhi arus kas Perseroan.
b. Risiko Operasional 1.
Risiko Tidak Tercapainya Produksi Sesuai Yang Diproyeksikan
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya terdapat kemungkinan produksi yang ditargetkan tidak tercapai, hal ini dapat terjadi karena faktor cuaca di area penambangan atau faktor lain seperti kerusakan pada alat-alat berat yang digunakan dalam operasional Perseroan. Jika terjadi penurunan produksi dibawah target maka terdapat potensi kontrak ditinjau ulang kontrak oleh pemberi kerja, disamping itu akan dapat berakibat pada pendapatan dan laba bersih Perseroan. 2.
Risiko Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses operasional Perseroan, terutama mereka yang dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan berat di area penambangan. Disamping itu dibutuhkan juga tenaga kerja ahli yang bersertifikat dan berpengalaman. Bila terjadi pemogokan atau kekurangan tenaga kerja ahli akan berpengaruh terhadap pencapaian produksi
17
Perseroan, sehingga akan berpengaruh pada pendapatan dan peningkatan biaya operasional yang disebabkan oleh inefisiensi dan keharusan untuk melakukan sub kontrak guna mencapai target produksi. 3.
Risiko Kerusakan Peralatan Penunjang Operasional Perseroan
Sebagai kontraktor penambangan proses produksi, Perseroan sangat tergantung pada peralatan dan alat pengangkutan. Oleh karena itu, apabila terjadi kerusakan atau kelangkaan suku cadang peralatan akan mengganggu kegiatan operasional Perseroan dan akan meningkatkan biaya produksi. Untuk mengurangi risiko tersebut, divisi plant and maintenance memiliki kebijakan perawatan dan pengawasan terhadap peralatan dan alat pengangkutan lainnya.
c. Risiko Eksternal 1.
Risiko Nilai Tukar Valuta Asing
Risiko ini timbul bila Perseroan memiliki ketidaksesuaian (mismatch) antara asset dan kewajiban. Fluktuasi nilai tukar mata uang akan menimbulkan laba (rugi) selisih kurs yang berpengaruh terhadap pencapaian laba Perseroan. Walaupun hutang Perseroan saat ini dalam denominasi mata uang US$, namun kontrakkontrak Perseroan juga memberikan pendapatan dalam US$, sehingga merupakan natural hedging. 2.
Risiko Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan moneter serta kondisi sosial politik yang kurang kondusif akan berakibat menurunnya investasi dan pembangunan. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah baik Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah baik yang langsung mapun tidak langsungberkaitan dengan kegiatan usaha dapat mempengaruhi kinerja Perseroan secara keseluruhan. Kebijakan-kebijakan yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara negatif antara lain adalah pembatalan ijin-ijin yang dimiliki, penangguhan pelaksanaan proyek, pencabutan kuasa pertambangan. Hal ini dapat menyebabkan tertundanya proyek-proyek yang telah maupun akan diperoleh oleh Perseroan, sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan. 3.
Risiko Persaingan Usaha
Perseroan menghadapi persaingan dengan beberapa perusahaan domestik dan asing yang bergerak dalam bidang usaha yang sama. Dalam pasaran yang penuh dengan persaingan, efisiensi, dan penyelesaian secara tepat waktu memegang peranan yang sangat penting. Apabila Perseroan tidak mampu menjalankan usaha secara efisien serta menjaga kualitas dan penyelesaian tepat waktu, maka dapat berpotensi pada turunnya reputasi Perseroan sehingga mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam mendapatkan kontrak baru yang akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan di masa depan. 4.
Risiko Bencana Alam
Risiko bencana alam yang mungkin dapat mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan antara lain adalah kebakaran hutan dan tanah longsor. Risiko-risiko ini dapat mempengaruhi akses transportasi Perseroan sehingga menyebabkan terganggunya proses produksi dan secara keuangan akan berakhibat pada menurunnya pendapatan dan biaya karena perlu adanya perbaikan pada area penambangan Perseroan yang terkena bencana alam tersebut. 5.
Risiko Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan produktifitas Perseroan. Jika Perseroan tidak mengikuti perkembangan teknologi maka akan berpengaruh terhadap cost competitivenes Perseroan sehingga akan berpengaruh terhadap biaya produksi. Oleh karena itu Perseroan senantiasa melakukan peremajaan terhadap peralatan dan fasilitas pendukung lainnya.
18
VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak ada kejadian penting dan relevan setelah Laporan Auditor Independen tertanggal 9 September 2009 selain yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006.
19
VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal 12 Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C26334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari 1995, Tambahan No. 1346. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006. Pengalihan status Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing tersebut telah mendapatkan persetujuan dari BKPM berdasarkan Surat Persetujuan BKPM No. 41/V/PMA /1996, tanggal 15 Mei 1996. Berdasarkan Surat Persetujuan tersebut, Perseroan telah memperoleh Izin Usaha Tetap berdasarkan Keputusan Kepala BKPM No. 215/T/PERTAMBANGAN/2001, tanggal 17 Mei 2001. Selain itu, pada tanggal 17 Mei 2001 Perseroan memperoleh Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Asing No. 138/II/PMA/2001. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli 2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090314516764 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan No. 658/RUB 0903/VIII/2007 tanggal 13 Agustus 2007. Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli 2007. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang (“Akta No. 49/2009”), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009. Kegiatan usaha utama Perseroan saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa kontraktor jasa penambangan umum serta pemeliharaan dan perawatan peralatan pertambangan. Kegiatan usaha tersebut termasuk dalam lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Proses kegiatan penambangan Perseroan antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pembersihan permukaan tanah (land clearing). Pemindahan tanah pucuk (top soiling). Pemindahan lapisan penutup (over burden removal) Penggaruan batubara (coal mining) Pengangkutan batubara (coal hauling) Pengapalan batubara (coal barging)
20
Saat ini untuk mendukung kegiatan usahanya, Perseroan mempunyai beberapa lokasi kantor antara lain : 1.
Jakarta sebagai kantor pusat Perseroan, Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12, Jl. Mega Kuningan Lot. 8.6 – 8.7 , Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia.
2.
Balikpapan sebagai pusat logistik Perseroan, JL. Mulawarman No. 20A, Batakan, Balikpapan 76116, Kalimantan Timur, Indonesia.
3.
KPC Bengalon Minesite (Kalimantan Timur), Bengalon Site Office, Kalimantan Timur.
4.
Lubuk Tutung Port and Camp (Kalimantan Timur), Bengalon Camp, Lubuk Tutung Port.
Perseroan telah memperoleh Ijin Usaha Jasa Pertambangan Umum untuk menjalankan usaha konstruksi tambang, pengupasan, pembongkaran tanah penutup, penambangan, pengangkutan, reklamasi dan pemeliharaan serta serta penyewaan alat-alat berat di lingkungan proyek-proyek mineral, batubara dan panas bumi berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi No. 214.K/37/DBT/2007, tanggal 9 April 2007. 2.
PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
Riwayat perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak pendirian sampai dengan Penawaran Umum telah diungkapkan di dalam Prospektus Penawaran Umum Perseroan yang diterbitkan pada tanggal 17 September 2007. Selanjutnya perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah Penawaran Umum adalah sebagai berikut: Tahun 2008 Berdasarkan Akta No. 94/2008 telah terjadi peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dikarenakan hasil pelaksanaan penawaran umum sejumlah 3.150.000.000 saham sebagaimana ternyata dalam Surat Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No. 12/FBR-DEWA/IX/07 tanggal 21 September 2007 dan hasil pelaksanaan waran sejumlah 130.000.300 saham sebagaimana ternyata dalam Surat Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No. 03/FBR-DEWA/WRN/VI/08 tanggal 30 Juni 2008, sehingga susunan permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 100 per saham Uraian Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI ITP Masyarakat lainnya *
Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
40.000.000.000
4.000.000.000.000
11.470.112.500 603.637.500 3.280.000.300
1.147.011.250.000 60.363.750.000 328.000.030.000
74,71 3,93 21,36 100,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
15.353.750.300
1.535.750.030.000
Saham Dalam Portopel
24.646.249.700
2.464.249.970.000
Persentase (%)
Berdasarkan Akta No. 193/2008 telah terjadi peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dikarenakan hasil pelaksanaan waran sejumlah 256.059.500 saham sebagaimana ternyata dalam Surat Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No. 03/FBR-DEWA/WRN/XI/08 tanggal 3 Nopember 2008, sehingga susunan permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
21
Nilai Nominal Rp 100 per saham Uraian Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI Masyarakat lainnya *
Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
40.000.000.000
4.000.000.000.000
1.772.565.190 13.837.244.610
177.256.519.000 1.383.724.461.000
11,36 88,64 100,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
15.609.809.800
1.560.980.980.000
Saham Dalam Portopel
24.390.190.200
2.439.019.020.000
Persentase (%)
* dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Tahun 2009 Berdasarkan Akta No. 49/2009, telah terjadi peningkatan modal dasar Perseroan yang semula sebesar Rp 4.000.000.000.000 (empat triliun Rupiah) menjadi Rp. 6.000.000.000.000 (enam triliun Rupiah). Berdasarkan Surat BKPM No. 737/III/PMA/2009 tanggal 16 Juni 2009 mengenai Persetujuan Perubahan Permodalan, perubahan tersebut telah disetujui oleh BKPM. Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut diatas, maka susunan pemegang saham Perseroan menurut DPS Perseroan yang diperoleh dari Registrasi BAE (PT Ficomindo Buana Registrar) pada tanggal 30 Oktober 2009 adalah sebagai berikut: Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Uraian Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya *
Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
60.000.000.000
6.000.000.000.000
4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430
400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000
25,64 24,75 49,61 100,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
15.609.809.820
1.560.980.982.000
Saham Dalam Portepel
44.390.190.180
4.439.019.018.000
Persentase (%)
* dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5% Catatan : beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
3.
MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
Pada saat prospektus ini diterbitkan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Rini Mariani Soemarno Komisaris Independen : Kanaka Puradiredja Direksi Presiden Direktur Direktur Keuangan
: Adwin H. Suryohadiprojo : Gani Bustan
Berdasarkan surat Direksi No S-041/PTDH/FD/0908 tanggal 12 September 2008, sekretaris Perseroan adalah Mohammad Baskoro.
22
Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: KOMISARIS Rini Mariani Soemarno – Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Amerika Serikat pada tahun 1958 dan saat ini berumur 51 tahun. Memperoleh gelar Bachelor di bidang ekonomi dari Wellesly Collage, Wellesly, Massachusetts, Amerika Serikat pada tahun 1981. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia pada periode 2001 hingga 2004, Presiden Direktur PT Astra International periode 1998 hingga 2000, Wakil Ketua BPPN periode Januari hingga Juni 1998, Direktur Keuangan PT Astra International periode 1990-1998 dan Vice President Citibank N.A. Jakarta pada tahun 1989.
Kanaka Puradiredja – Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1944 dan saat ini berumur 65 tahun, memperoleh gelar Sarjana di bidang ekonomi jurusan akuntansi pada tahun 1971 dari Universitas Padjajaran, Bandung Pada periode 1978-1999 menjabat sebagai Managing Partner KPMG Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai chairman. Pada periode 1994-1998 juga merangkap sebagai anggota Board KPMG Asia Pacific. Selanjutnya pada periode 2000-sekarang menjabat sebagai Senior partner KAP Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono.
DIREKSI Adwin H. Suryohadiprojo – Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1959 dan saat ini berumur 50 tahun. Saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan. Sebelumnya pernah bekerja pada PT PAL Indonesia untuk periode 1991-2007 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Memperoleh gelar Strata 3 untuk Management Program for Senior Executives, dari Massachusetts Institute of Technology, Boston, MA pada tahun 1993, dan Technical Mechanical Engineering dari A&M Texas University College Station, Texas pada tahun 1988, Master of Business Administration dari New York University, USA pada tahun 1986 dan gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1983.
Gani Bustan – Direktur Keuangan Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1965 dan saat ini berumur 44 tahun. Saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan. Sebelumnya pernah menjabat sebagai komisaris PT Truba Alam Manunggal dan PT Maxima Infrastruktur, Head of Business Development PT Wiharta Karya Agung pada periode Juni 2003 hingga Juni 2005. Presiden Direktur pada PT Mutiara Sukses Sejati periode Oktober 2002 sampai Mei 2003. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari The Wichita State University, Wichita, Kansas pada tahun 1992 dan memperoleh gelar Bachelor of Business Administration jurusan International Business and minor in Economics dari The Wichita State University, Kansas pada tahun 1990.
23
4. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
5. SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia merupakan hal yang vital bagi Perseroan sebagai mitra untuk mencapai keberhasilan setiap usaha dan kegiatannya. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara terencana dan berkesinambungan agar setiap karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kinerja Perseroan. Selain itu kebijakan manajemen sehubungan dengan peran sumber daya manusia antara lain diwujudkan dalam pemenuhan peraturanperaturan Pemerintah dalam hal ketenagakerjaan seperti keikutsertaan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan kerja. Perseroan juga telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Regional atau UMR yang telah ditetapkan oleh Pemerintah daerah DKI Jakarta dan Kabupaten Kutai Timur. Dalam hal peningkatan kualitas dan produktivitas kerja, Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun peningkatan keterampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam seminar, lokakarya atau kursus-kursus tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing baik di dalam maupun di luar negeri. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan mempekerjakan 1.911 orang karyawan. Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajemen, pendidikan, dan usia. Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajemen adalah sebagai berikut: Jenjang Manajemen
Juni 2009
2008
2007
2006
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Direksi, Senior Executives dan Vice President Kepala Divisi Kepala Bagian ( Manager ) Kepala Seksi ( Supervisor ) Pelaksana / (Staff dan Non-Staff)
4 12 27 299 1589
0,21 0,63 1,41 15,65 82,10
5 12 27 147 1538
0,29 0,69 1,56 8,50 88,95
5 12 23 118 1104
0,40 0,95 1,82 9,35 87,48
8 6 62 176 965
0,66 0,49 5,09 14,46 79,29
Jumlah
1911
100
1729
100
1262
100
1.217
100,00
24
Komposisi karyawan Perseroan menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut: Jenjang Pendidikan
Juni 2009
2008
2007
2006
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
S3, S2 S1, D4 D3 D2, D1, SLTA Lain-Lain
17 266 84 1217 307
0,89 14,97 4,40 63,68 16,06
16 248 85 1059 321
0,93 14,34 4,92 61,25 18,57
17 168 74 716 287
1,35 13,31 5,86 56,74 22,74
18 152 39 712 296
1,48 12,49 3,20 58,50 24,32
Jumlah
1911
100
1729
100
1262
100
1.217
100,00
Sedangkan komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang usia adalah sebagai berikut: Usia 20 – 30 tahun 31 – 35 tahun 36 – 40 tahun 41 – 45 tahun 46 – 50 tahun Di atas 50 tahun Jumlah
Juni 2009
2008
2007
2006
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
666 477 389 227 90 62
34,85 24,96 20,36 11,88 4,71 3,24
599 409 377 225 75 44
34,64 23,66 21,88 13,01 4,34 2,54
427 314 245 169 62 45
33,84 24,88 19,41 13,39 4,91 3,57
434 306 239 138 60 40
35,66 25,14 19,64 11,34 4,93 3,29
1911
100
1729
100
1262
100
1.217
100,00
Komposisi Karyawan Anak Perusahaan Komposisi karyawan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: Komposisi karyawan anak perusahaan berdasarkan jenjang manajemen adalah sebagai berikut: Jenjang Manajemen
Prove
DH Power
DH Services
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Direksi, Senior Executives dan Vice President Kepala Divisi Kepala Bagian ( Manager ) Kepala Seksi ( Supervisor ) Pelaksana / Staff
1
100
1 1 3 7 5
5,9 5.9% 17.6% 41.1% 29.4%
4
80
1
20%
Jumlah
1
17
100%
5
100%
100%
Komposisi karyawan anak perusahaan menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut: Jenjang Manajemen
Prove
DH Power
DH Services
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
S3, S2 S1, D4 D3 D2, D1, SLTA Lain-Lain
1
100%
4 7 3 3 0
23.5% 41.1% 17.6% 17.6% 0%
4 1
80% 20%
Jumlah
1
100%
17
100%
100%
Sedangkan komposisi karyawan anak perusahaan berdasarkan jenjang usia adalah sebagai berikut: Jenjang Manajemen
Prove Jumlah
20 – 30 tahun 31 – 35 tahun 36 – 40 tahun 41 – 45 tahun 46 – 50 tahun Di atas 50 tahun Jumlah
25
DH Power %
1
100%
1
100%
DH Services
Jumlah
%
Jumlah
%
11 1 0 5 0 0
64.7% 5.9% 0% 29.4% 0% 0%
1 1
1
17
100%
5
3 1
Tenaga Kerja Asing Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan memperkerjakan 2 orang tenaga kerja asing dengan uraian sebagai berikut : No.
Nama
1
Viswanathan Apathsakayan
2
Bruce Leslie Trainor
Jabatan
Warga Negara
No. IMTA
Masa Berlaku
No. KITAS
Masa Berlaku
General Manager Commercial
India
No. Kep. 03448/MEN/ P/IMTA/2009 tanggal 7 April 2009
6 Juni 2010
No. 2C1JE 5752-H
6 Juni 2010
Maintenance Manager
Selandia Baru
No. Kep. 03443/MEN/ P/IMTA/2009 tanggal 7 April 2009
27 Mei 2010
No. 2C21JE 5753-H
27 Mei 2010
6. KETERANGAN TENTANG ANAK-ANAK PERUSAHAAN 1.
Prove Energy Investments Limited (“Prove”) 1.1. Riwayat Singkat Prove didirikan pada tanggal 18 Juli 2005 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands dan beralamat di Offshore Incorporation Limited, P.O.BOX 957, Offshore Incorporation Centre, Road Town, Tortola, British Virgin Islands. Pada bulan Mei 2007, Perseroan mengambil alih seluruh saham di Prove dari pemegang saham sebelumnya. 1.2. Kegiatan Usaha Prove merupakan sebuah perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk kepemilikan saham pada anak perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran batu bara baik ke pasar domestik maupun ke pasar international. 1.3. Kepemilikan Saham Modal dasar Prove terdiri atas 50.000 saham dengan nilai nominal US$ 1 sehingga seluruhnya berjumlah sebesar US$ 50.000, dan seluruh modal disetor Prove sebanyak 10.000 saham dengan total nilai nominal sebesar US$ 10.000 dimiliki oleh Perseroan. 1.4. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Prove adalah sebagai berikut : Direksi Direktur Utama : Andreas Kastono 1.5. Ikhtisar Keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Prove yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
26
(Dalam US Dollar) 30 Juni Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Jumlah Ekuitas Pendapatan Beban Usaha Laba Operasi Laba Bersih
31 Desember
2009
2008
2007
2006
3.655.889 142.893.256 146.549.145 40.932.970 95.453.155 136.386.125 10.163.020
22.238.218 147.878.673 170.116.891 69.030.605 93.202.680 162.233.285 7.883.606
22.293.733 162.022.293 184.316.026 35.902.143 146.741.623 182.643.766 1.672.260
2 2 2
17.664.833 10.434.621 7.230.212 2.279.414
39.024.065 23.863.240 15.160.825 6.211.346
37.220.743 18.614.058 18.606.685 1.662.260
-
1.6. Anak-Anak Perusahaan Prove memiliki anak-anak perusahaan sebagai berikut: 1.6.1. Vista Visa Ltd (“Vista”) Riwayat Singkat Vista didirikan pada tanggal 15 Mei 2006 berdasarkan hukum negara Republik Seychelles dan beralamat di Oliaji Trade Centre – lantai 1, Victoria, Mahe, Seychelles. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Vista adalah sebuah perusahaan investasi yang memiliki penyertaan saham pada perusahaan pemasaran batubara. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham Vista adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Nilai Nominal US$ 1 per saham Saham
Dollar
Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - Prove Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
50.000
50.000
1 1
1 1
Saham dalam Portepel
49.999
49.999
%
100 100
Pengurusan dan Pengawasan Susunan direksi Vista adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Kazuya Tanaka 1.6.2. Coal Vista Resources Limited (“CVR”) Riwayat Singkat CVR didirikan dengan nama Formosa Investments Limited pada tanggal 7 Juli 2006 dan beralamat di Oliaji Trade Centre, Lantai 1, Victoria, Mahe, Seychelles. Pada tanggal 11 April 2007, sesuai dengan Certificate of Continuation No. 845457-6, Formosa Investments Limited berubah nama menjadi Coal Vista Resources Ltd.
27
CVR juga telah mendapatkan special licence dari Pemerintah Republic of Seychelles pada tanggal 13 April 2007. Kegiatan Usaha CVR merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan memberikan jasa di bidang pemasaran batubara dan sumber daya lainnya. Saat ini CVR memiliki kontrak dengan agen pemasaran batubara international dalam hal pemberian jasa konsultasi dan teknis lainnya. Disamping itu, CVR juga memiliki kontrak penyediaan jasa konsultansi dengan kontraktor penambangan lainnya. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham CVR adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Nilai Nominal US$ 1 per saham Saham
Dollar
Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - Prove - Vista Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
5.000
5.000
2 1 3
2 1 3
Saham dalam Portepel
4.997
4.997
%
66,67 33,33 100
Pengurusan dan Pengawasan Susunan direksi CVR adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Reinhard Wilhelm Kurz
:
Ikhtisar Keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Prove yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (Dalam US Dollar) 30 Juni
31 Desember
2009
2008
2007
2006
Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
3.655.889 68.286.469 71.942.358 13.774.921 13.774.921 58.167.437 71.942.358
22.238.218 73.399.664 95.637.882 39.654.310 9.362.058 49.016.368 46.621.514 95.637.882
22.293.732 83.626.054 105.919.786 35.902.145 47.669.558 83.571.703 22.348.083 105.919.786
-
Pendapatan Beban Usaha Laba Usaha Laba Bersih
17.664.833 5.335.898 12.328.935 11.545.923
39.024.065 10.265.773 28.758.292 24.273.431
37.220.743 8.694.914 28.525.829 22.348.080
-
28
2.
PT DH Energy (“DH Energy”) 2.1 Keterangan Singkat PT DH Energy (dahulu bernama PT DH Power) (“DH Energy”). DH Energy didirikan berdasarkan Akta No. 7, tanggal 2 Maret 2007, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH.SE,Mkn, Notaris di Tangerang dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 14 Maret 2007. Anggaran Dasar PT DH Energy telah mengalami perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 101, tanggal 30 April 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris di Tangerang (“Akta No. 101/ 2009”), telah dilakukan perubahan seluruh anggaran dasar DH Energy untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No. AHU.34917.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 24 Juli 2009. 2.2 Kegiatan Usaha Kegiatan usaha utama DH Energy adalah distribusi dan impor peralatan listrik dan jasa konsultasi ketenagalistrikan. Kegiatan usaha utama tersebut termasuk dalam kegiatan usaha DH Energy sebagaimana disebutkan dalam akta pendirian DH Energy. 2.3 Kepemilikan Saham Struktur permodalan dan susunan pemegang saham DH Energy adalah sebagai berikut : Pemegang Saham
Nilai Nominal Rp. 905.500,- per saham Saham
Rupiah
Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - ITP - Perseroan Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
4.000
3.622.000.000
10 990 1.000
9.055.000 896.445.000 905.500.000
Saham dalam Portepel
3.000
2.716.500.000
%
1 99 100
2.4 Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Komisaris dan Direksi DH Energy adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris
: Rini Mariani Soemarno
Direksi Presiden Direktur : Kazuya Tanaka 2.5 Ikhtisar Keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting DH Energy yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 December 2008, 2007, 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
29
(dalam jutaan Rupiah) 30 Juni
31 Desember
2009
2008
2007
2006
Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Jumlah Ekuitas
5,696 132,960 138,656 11,136 141,528 152,665 591 (14,599)
4,804 134,757 139,561 1,510, 151,130 152,640 555 (13,634)
660 3,557 4,217 713 2,166 2,879 475 863
-
Pendapatan Beban Operasi Rugi Operasi Rugi Bersih
4,495 15,807 (11,312) (965)
4,482 21,066 (16,584) (14,497)
-
-
(42)
2.6 Anak-Anak Perusahaan DH Energy memiliki anak-anak perusahaan sebagai berikut: 2.6.1. PT Pendopo Power (“PP”) Riwayat Singkat PT Pendopo Power (“PP”), berkedudukan di Jakarta, adalah sebuah PP terbatas yang didirikan berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 79, tanggal 24 Juni 2008, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU37802.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 2 Juli 2008 dan dicatatkan di Daftar Perseroan No.AHU-0054651.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 2 Juli 2008 serta didaftarkan di kepala Sub Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan nomor pendaftaran: 09.03.1.51.57199 tanggal 18 Juli 2008. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha utama PP saat ini adalah bergerak dibidang jasa kelistrikan. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham PP adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Nilai Nominal Rp 920.700 per saham Saham
Rupiah
Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - PT DH Power - Societe Strasbourgh S.A - Melchior Investment Limited - Kingston Company Limited - Stratford & Partners Limited Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
4.000
3.682.800.000,
200 200 200 300 100 1.000
184.140.000 184.140.000 184.140.000 276.210.000 92.070.000 920.700.000
Saham dalam Portepel
3.000
2.762.100.000
Pengurusan dan Pengawasan Susunan Dewan komisaris dan Direksi PP adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
: Ridwan Kurnaen : William John Bartley
30
%
20 20 20 30 10 100
Direksi Presiden Direktur Direktur
: Kazuya Tanaka : Teo Ai Lin Daphne
2.6.2. PT DHE Technical Services (“DTS”) Riwayat Singkat PT DHE Technical & Services (dahulu bernama PT DHP Techincal & Services) (“DTS”), berkedudukan di Jakarta, adalah sebuah Perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 51, tanggal 17 Desember 2007, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C007097.HT.01.01TH.2007 tanggal 17 Desember 2007. Akta Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5488, tanggal 2 Mei 2008, Tambahan No. 36 (selanjutnya disebut “Akta Pendirian”). Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 7, tanggal 04 Agustus 2008, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris di Jakarta (“Akta No. 7/2008”), telah terjadi perubahan nama dari PT DHP Technical & Services diubah menjadi PT DHE Technical and Services sehingga mengubah Pasal 1 anggaran dasar DHETS. Perubahan nama telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hal Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No. AHU 5616.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 29 Agustus 2008 dan dicatatkan dalam Daftar Perseroan No.AHU0077087.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 29 Agustus 2008. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha utama DTS saat ini adalah berusaha dalam bidang jasa penempatan tenaga kerja Indonesia di dalam negeri. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham DTS adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Nilai Nominal 930.900 per saham Saham
Rupiah
Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - PT DH Power - PT Wish Capital International Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
4.000
3.723.600.000
490 510 1.000
456.141.000 474.759.000 930.900.000
Saham dalam Portepel
3.000
2.792.700.000
Pengurusan dan Pengawasan Susunan direksi DTS adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris : Ridwan Kurnaen Direksi Presiden Direktur Direktur
: Kazuya Tanaka : Ir. Soegiriawan
31
%
49 51 100
3.
PT DH Services (“DH Services”) 3.1. Riwayat Singkat DH Services didirikan pada bulan Maret 2007 dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 22 Maret 2007. Anggaran Dasar DH Services telah mengalami perubahan dengan perubahan terakhir Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.12 tanggal 7 Agustus 2009 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, Mkn, Notaris di Tangerang. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan PerundangUndangan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. AHU-38784.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 11 Agustus 2009. 3.2. Kegiatan Usaha DH Services didirikan untuk bergerak di bidang penyewaan peralatan konstruksi / plant hire service serta perdagangan besar (distributor utama dan impor) dan jasa penunjang pertambangan umum. DH Services rencananya akan masuk ke dalam bisnis pengelolaan infrastruktur di masa yang akan datang. 3.3. Kepemilikan Saham Struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham DH Services adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Nilai Nominal Rp. 917.000,- per saham
Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - Perseroan - PT Wish Capital Indonesia Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel
Saham
Rupiah
10.000
9.170.000.000
1.785 1.715 3.500
1.636.845.000 1.572.655.000 3.209.500.000
6.500
5.960.500.000
%
51 49 100
3.4. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Rini Mariani Soemarno Komisaris : Gani Bustan Direksi Direktur
: Adwin Harjanto Suryohadiprojo
3.5. Ikhtisar keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting DH Services yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
32
dalam jutaan Rupiah
Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas Pendapatan Beban Operasi Laba Usaha Laba Bersih
30 Juni 2009 62,696 2,556 65,252 4,958 46,336 51,294 13,958
2008 16 2,292 2,308 16 16 2,292
31 Desember 2007 2,292 2,292 2,292
2006 -
50,908 33,201 17,707 12,749
-
-
-
7. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Hubungan kepemilikan, pengurusan dan pengawasan antara Perseroan dan pemegang saham berbentuk badan tabel Perseroan Terbatas dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Nama
Adwin H. Suryohadiprojo Andreas Kastono Andy Pe Yong Woon Elcia Simeon Gani Bustan Kanaka Puradiredja Kazuya Tanaka Reinhard Wilhelm Kurz Rini Mariani Soemarno Keterangan: PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris
Perseroan
PD D KI PK
Pemegang Saham
Anak Perusahaan
Anak Perusahaan Melalui DH Energy
Anak Perusahaan Melalui Prove
ZAI
GCL
Prove
DH Energy
DH Services
PP
DTS
CVR
Vista
PD D -
D -
D -
PK D PK
PD K PK
PD -
D -
D D -
D -
PD : Presiden Direktur DTA : Direktur Tidak Terafiliasi D : Direktur
33
8. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM a.
Zurich Assets International Ltd (“ZAI”) Riwayat Singkat ZAI didirikan pada tanggal 17 Februari 2005 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands. Pada tanggal 11 April 2007, ZAI berubah kedudukan hukum di Seychelles dan beralamat di Oliaji Trade Centre, Victoria, Mahe, Republic of Seychelles. ZAI telah memperoleh special licence No. CSL094 pada tanggal 13 April 2007. Maksud dan Tujuan Sesuai dengan Memorandum of Association tertanggal 11 April 2007, ZAI merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk melakukan investasi. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Pada saat Prospektus ini diterbitkan, susunan pemegang saham ZAI adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Nilai Nominal US$ 1,- per saham Saham
Dollar
Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh - Goodrich Management Corp - Wyoming International Ltd - Quest Corporation Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
50.000
50.000
5.000 3.000 2.000 10.000
5.000 3.000 2.000 10.000
Saham dalam Portepel
40.000
40.000
Pengurusan dan Pengawasan Susunan direksi ZAI adalah sebagai berikut : Direksi Direktur Utama : Andy Pe Yong Woon Direktur : Elcia Simeon b.
Goldwave Capital Limited (“GCL”) Riwayat Singkat GCL didirikan pada tanggal 8 July 2008 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands. Maksud dan Tujuan GCL merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk melakukan investasi. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Pada saat Prospektus ini diterbitkan, susunan pemegang saham GCL adalah sebagai berikut:
34
%
50 30 20 100
Pemegang Saham
Nilai Nominal US$ 1,- per saham Saham
Dollar
Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh -ZAI Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
50.000
50.000
1 1
1 1
Saham dalam Portepel
49.999
49.999
%
100 100
Pengurusan dan Pengawasan Susunan direksi GCL adalah sebagai berikut: Direksi : Andreas Kastono
9. PERJANJIAN – PERJANJIAN PENTING Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan mengadakan beberapa perjanjian penting dengan pihak ketiga, yaitu sebagai berikut : No
Nama Perjanjian
Pihak
1
AS$205.000.000 Facilities Agreement, tanggal 26 Desember 2006
(a) Perseroan (“Debitur”);
Deskripsi Singkat
Jangka Waktu
Perjanjian ini merupakan perjanjian pemberian fasilitas kredit jangka waktu dan kredit modal (b) Zurich Assets kerja sejumlah maksimum AS$205.000.000, yang International Ltd. (“Zurich”); terdiri dari:
Untuk Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A adalah 48 bulan sejak fasilitas kredit pertama kali dipergunakan.
(c) (UOB Asia Limited; United Overseas Bank Limited; dan Merrill Lynch Credit Products, LLC (“Arrangers”);
(i) Tranche I Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A sebesar AS$110.000.000
Untuk Fasilitas Kredit Berjangka Waktu B adalah 60 bulan sejak fasilitas kredit pertama kali dipergunakan.
(d) United Overseas Bank Limited (“Agen”);
(iii) Fasilitas Kredit Berjangka Waktu B sebesar AS$50.000.000
(e) United Overseas Bank Limited (“Security Agent”);
(iv) Fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar maksimum AS$15.000.000
(f) ABN AMRO Bank N.V. (“Account Bank”); (g) United Overseas Bank Limited; Caterpillar Financial Services (UK) Limited; The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Limited Singapore Branch; VTB Bank Europe plc, Singapore Branch; Erste Bank der oesterreichische Sparkassen AG; Growth Management Limited; PT Bank Internasional Indonesia Tbk; Merrill Lynch Credit Products, LLC (“Kreditur”);
(ii) Tranche II Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A sebesar AS$30.000.000
Fasilitas Kredit ini akan digunakan oleh Debitur untuk:( i) Tranche I Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A digunakan untuk membayar Kredit Sindikasi berdasarkan Perjanjian Fasilitas Sindikasi tanggal 3 Oktober 2005 antara Perseroan, PT Indotambang Makmur, dan beberapa kreditur lain; (ii) Tranche II Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A digunakan untuk membayar pengeluaran untuk barang modal dan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Debitur sehubungan dengan Perjanjian Kredit dan dokumen terkait lainnya; (iii) Fasilitas Kredit Berjangka Waktu B digunakan untuk membiayai kembali perjanjian kredit antara Perseroan dan Zurich dan perjanjian kredit antara Perseroan dan PT Danatama Makmur serta untuk membayar biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Debitur sehubungan dengan Perjanjian Kredit dan dokumen terkait lainnya; (iv) Fasilitas Kredit Modal Kerja digunakan untuk membayar biasa operasional.
35
Untuk Fasilitas Kredit Modal Kerja adalah 1 tahun sejak fasilitas kredit pertama kali dipergunakan.
Bengalon Operating PT Kaltim Prima Coal Agreement Mining Service, (“KPC”) dan Perseroan tanggal 27 May 2004, sebagaimana telah diubah dengan Contract Variation No. 1 dan No. 2, tanggal 9 Maret 2007.
KPC telah menunjuk Perseroan sebagai kontraktor Perjanjian berlaku sampai untuk meyediakan layanan pengangkutan berakhirnya CCOW KPC dan pertambangan dan batubara (“Service”) di: hingga habisnya persediaan batubara di tambang Bengalon, (i) lokasi di Tambang Bengalon, dimana Service tergantung mana yang terjadi dilaksanakan; terlebih dahulu, atau sampai dengan tanggal lain yang (ii) tanah dimana terdapat Fasilitas Bersama (fasilitas disepakati. yang dapat digunakan bersama antara KPC dan Perseroan diluar Fasilitas KPC (antara lain: kantor dan fasilitas pelatihan, tempat tinggal dan bahan bakar/ AN dan fasilitas lain yang tersedia bagi Perseroan untuk tujuan Perjanjian ini dan tidak termasuk Fasilitas Bersama) yang telah disepakati secara tertulis untuk dapat dipakai dan diduduki bersama; (iii) lokasi lain di Tambang Bengalon yang tersedia bagi Perseroan untuk tujuan dari perjanjian ini.Para pihak dalam perjanjian ini sepakat untuk pelaksanaan perjanjian ini mengikatkan diri dengan Strategic Agreement.
2
Strategic Agreement Mining Services, tanggal 27 Mei 2004 (“Strategic Agreement”).
KPC dan Perseroan
Dalam Strategic Agreement ini para pihak telah Strategic Agreement ini akan membentuk Strategic Working Relationship untuk berakhir pada tanggal melaksanakan Service di tambang batubara milik Operating Agreement berakhir. KPC di Kalimantan Timur dengan tujuan setiap pihak mempertahankan posisi yang berkesinambungan dalam kompetisi di industri batubara. Para pihak sepakat untuk membentuk grup manajemen, antara lain: i. Project Management Group;dan ii. Site Management Group. Project Management Group dan Site Management Group dapat membentuk Site Control Groups yang terdiri dari perwakilan dari para pihak dan memiliki fungsi dan kewenangan untuk memeriksa dan /atau memecahkan masalah atau sengketa yang mungkin ditemukan oleh Project Management Group dan Site Management Group. Para pihak sepakat mengembangkan pengaturan tentang pernyataan misi, petunjuk prinsip dan proses evaluasi (“Partnering Charter”) yang sesuai dengan Strategic Agreement dan Operating Agreement (“Dokumen Proyek”). Untuk tujuan dari Partnering Charter, para pihak sepakat untuk menunjuk perwakilannya menjadi “Partnering Sponsor” yang berkewajiban untuk mengatur proses kerjasama atas nama para pihak, berkewajiban untuk menguji Proyek sesuai dengan Partnering Chater.
3
HWE Payment Account Agreement, tanggal 30 September 2004, antara KPC, PT Bumi Resource Tbk (“Bumi”) dan Perseroan.
KPC, PT Bumi Resource Tbk (“Bumi”) dan Perseroan
Bumi dan KPC berjanji kepada Perseroan, Perjanjian ini akan berakhir selama Perseroan dan anak perusahaannya tetap pada Hari Kerja mengikuti menjadi pihak dalam perjanjian ini. pengakhiran “HWE Mining Agreement” (Bengalon KPC akan menyimpan “Collection Account” Operating Agreement Mining (rekening dimana disimpan semua pendapatan Service, tanggal 27 May dari KPC disimpan) dan “HWE Operational 2004, KPC dan Perseroan). Account” (rekening bersama KPC dan Perseroan di bank yang disebut (“Account Bank”). Bumi akan menjamin dimana KPC akan memerintahkan ke para pelanggan untuk melakukan pembayaran penjualan batubara hanya ke Collection Account. KPC akan menggunakan dana-dana dari Collection Account dalam perlakuan dan skala prioritas sebagaimana diatur dalaM Cash and Account Management Agreement tanggal 30 Juli 2004 (“CAMA”), atau jika hak Perseroan dalam CAMA telah diakhiri dalam perjanjian ini. KPC harus memastikan bahwa Collection Account terakir dan HWE Operational Account disimpan di Account Bank.
36
4
Operational (Primary Account) Charge, tanggal 30 September 2004.
KPC dan Perseroan
KPC merupakan pemilik dari “Security Assets” (“Rekening yang dibuka oleh KPC dengan Account Bank, rekening lainnya dimana HWE Primary Account atau Primary Account ditunjuk sebagai Chargee’s Primary Account sesuai dengan CAMA, dan rekening pengganti lainnya lainnya (“Charged Account”), semua uang didalam Charged Account dari waktu ke waktu, semua dokumen yang membuktikan Charged Account, semua klaim, ganti rugi dimana KPC bersengketa atas Charged Account dan aktiva lainnya,hak dan kekayaan KPC yang merupakan jaminan atas perjanjian ini”).
Perjanjian ini berlaku pada tanggal 30 September 2004 dan berakhir pada tanggal dimana hak-hak Perseroan atas Secured Liabilities telah dibayar penuh (“Security Period”).
KPC menjaminkan Security Asset untuk menjamin pembayaran dan pelaksanaan dari “Security Liabilities” (“Segala kewajiban dan tanggung jawab KPC kepada Perseroan dalam “Mining Arrangement” (“HWE Mining Agreement, Strategic Agreement dan kesepakatan lainnya antara Perseroan dan KPC dalam layanan dan pertambangan”). 5
6
7
8
Perjanjian Pengangkutan Batubara untuk Tambang Bengalon, tanggal 21 Juli 2005, sebagaimana diubah dengan Perjanjian No. DH/SCA/06/0059, tanggal 8 Agustus 2006.
Perseroan dan PT Dwimakmur Primatamas (“Subcontractor”)
Perseroan dan Subcontractor telah terikat dalam Bengalon Operating Agreement Mining Service. Subcontractor sepakat untuk menyediakan Service sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
Technical Services Agreement Perseroan (“Kontraktor”) tanggal 3 Oktober 2005 dan KPC sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali dengan Amendment and Restatement Agreement relating to Technical Service Agreement tanggal 3 Oktober 2005.
Kontraktor menunjuk KPC untuk menempatkan manajemen senior, staf supervisor dan teknik untuk memastikan bahwa Kontraktor dapat melaksanakan kewajibannya berdasarkan Bengalon Operating Mining Services tanggal 27 Mei 2004.
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah/ Low Rank Coal (LRC) untuk PLTU Suralaya (Existing) Unit 1-7 (4 x 400 MW dan 3 x 600 MW), Nomor PLN 0432-2.PJ/123/DIR/06, Nomor Pemasok Jak/10/XII/ LD/2006, tanggal 15 Desember 2006.
PT PLN (Persero) (“PLN”) dan Konsorsium PT Arutmin Indonesia dan Perseroan (“Pemasok”)
Pemasok setuju menjual dan menyerahkan LRC dari wilayah penambangan PT Arutmin Indonesia (“Wilayah Kerja”) kepada PLN di tempat penyerahan LRC dari Pemasok kepada PLN di Unloading Jetty PLTU (“Tempat Penerimaan”) dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara sesuai dengan perjanjian ini.
Asam Asam Operating Agreement, tanggal 22 Maret 2007
Perseroan dan PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”)
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 3 Mei 2005 untuk jangka waktu 2,5 tahun atau ditentukan lain oleh para pihak.
Sampai dengan 6 bulan setelah Perjanjian Kredit telah dilunasi.
Perjanjian ini juga dibuat dalam rangka Perjanjian Kredit tanggal 28 Desember 2006. (lihat angka 1 Perjanjian Kredit di atas).
Jumlah LRC yang diperjual belikan berdasarkan perjanjian ini adalah sebesar 1.000.000 (satu juta) Ton selama setaun.Harga Cost Insurance and Freight (CIF) LRC dalam perjanjian ini adalah sebesar Rp. 248.171 per ton.
PJBB ini berlaku apabila para pihak telah memenuhi Kondisi Prasyarat, yaitu sejak Tanggal Efektif sampai dengan 20 tahun atau kewajiban Pemasok untuk menyediakan kepada PLN sejumlah LRC per tahun sudah tercapai, mana yang lebih dulu tercapai.
Arutmin sebagai pemegang Kontrak Karya Jangka waktu perjanjian ini Batubara, menunjuk Perseroan untuk melakukan adalah sejak tanggal berlakunya jasa-jasa pada lokasi penambangan Asam perjanjian dan berakhir: Asam mulai dari tanggal berlakunya perjanjian. (i) 20 tahun setelah Tanggal Dimulainya Perjanjian atau tanggal lain yang disepakati secara tertulis oleh para pihak; (ii) apabila dilakukannya pengakhiran perjanjian berdasarkan ketentuan dalam perjanjian ini; (iii) apabila dilakukannya pengakhiran perjanjian berdasarkan hukum; (iv) apabila dilakukan pengakhiran atas CCOW; yang mana yang terjadi terlebih dahulu.
37
9
Perjanjian Jual Beli Batu Bara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC) PLTU Banten (Suralaya Baru) (1 x 625 MW) Periode 20 Tahun No. Pemasok Jak/14/VI/LD/2007, yang ditandatangani pada bulan Juni 2007.
PT PLN Persero (“PLN”) dan Konsorsium PT Autmin Indonesia dan Perseroan (“Pemasok”) (“PJBB”)
Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja (wilayah penambangan Pemasok seluas 70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, antara Pemasok dan Pemerintah Republik Indonesia) kepada PLN di tempat penerimaan (di Unloading Jetty PLTU) dan PLN setuju untuk membeli serta menerima LRC dari Pemasok dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.
PJBB ini berlaku apabila para pihak telah memenuhi Kondisi Prasyarat, yaitu sejak Tanggal Efektif sampai dengan 20 tahun atau kewajiban Pemasok untuk menyediakan kepada PLN sejumlah LRC per tahun sudah tercapai, mana yang lebih dulu tercapai.
Pemasok harus setiap saat memelihara dan menjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkan cadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuai PJBB ini. Pemasok tidak dibenarkan menyerahkan LRC selai dari Wilayah Kerja yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Asal Batu Bara (SKAB) yang dikeluarkan Dinas Pertambangan setempat. 10
Perjanjian Jual Beli Batu Bara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC) PLTU 2 Banten (Labuan) (2 x 316 MW) Periode 20 Tahun No. Pemasok Jak/15/VI/LD/2007, yang ditandatangani pada bulan Juni 2007.
PLN dan Konsorsium PT Autmin Indonesia dan Perseroan (“Pemasok”) (“PJBB”)
Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja (wilayah penambangan Pemasok seluas 70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, antara Pemasok dan Pemerintah Republik Indonesia) kepada PLN di tempat penerimaan (di Unloading Jetty PLTU) dan PLN setuju untuk membeli serta menerima LRC dari Pemasok dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.
PJBB ini berlaku apabila para pihak telah memenuhi Kondisi Prasyarat, yaitu sejak Tanggal Efektif sampai dengan 20 tahun atau kewajiban Pemasok untuk menyediakan kepada PLN sejumlah LRC per tahun sudah tercapai, mana yang lebih dulu tercapai.
Pemasok harus setiap saat memelihara dan menjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkan cadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuai PJBB ini.Pemasok tidak dibenarkan menyerahkan LRC selai dari Wilayah Kerja yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Asal Batu Bara (SKAB) yang dikeluarkan Dinas Pertambangan setempat. 11
Perjanjian Jual Beli Batu Bara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC) PLTU 2 Jawa Timur (Paiton Baru) (1 x 660 MW) Periode 20 Tahun No. Pemasok Jak/17/VI/LD/ 2007, yang ditandatangani pada bulan Juni 2007.
PLN dan Konsorsium PT Autmin Indonesia dan Perseroan (“Pemasok”) (“PJBB”)
Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja (wilayah penambangan Pemasok seluas 70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, antara Pemasok dan Pemerintah Republik Indonesia) kepada PLN di tempat penerimaan (di Unloading Jetty PLTU) dan PLN setuju untuk membeli serta menerima LRC dari Pemasok dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.
PJBB ini berlaku apabila para pihak telah memenuhi Kondisi Prasyarat, yaitu sejak Tanggal Efektif sampai dengan 14 Juni 2029 atau kewajiban Pemasok untuk menyediakan kepada PLN sejumlah LRC per tahun sudah tercapai, mana yang lebih dulu tercapai.
Pemasok harus setiap saat memelihara dan menjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkan cadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuai PJBB ini. Pemasok tidak dibenarkan menyerahkan LRC selai dari Wilayah Kerja yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Asal Batu Bara (SKAB) yang dikeluarkan Dinas Pertambangan setempat. 12
Perjanjian Jual Beli Batu Bara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC) PLTU Asam Asam (Existing) (2 x 65 MW) Periode 20 Tahun No. Pemasok Jak/11/VI/LD/2007, yang ditandatangani pada bulan Juni 2007.
PLN dan Konsorsium PT Autmin Indonesia dan Perseroan (“Pemasok”) (“PJBB”)
Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja (wilayah penambangan Pemasok seluas 70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, antara Pemasok dan Pemerintah Republik Indonesia) kepada PLN di tempat penerimaan (di Unloading Jetty PLTU) dan PLN setuju untuk membeli serta menerima LRC dari Pemasok dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.
PJBB ini berlaku apabila para pihak telah memenuhi Kondisi Prasyarat, yaitu sejak Tanggal Efektif sampai dengan 20 tahun atau kewajiban Pemasok untuk menyediakan kepada PLN sejumlah LRC per tahun sudah tercapai, mana yang lebih dulu tercapai.
Pemasok harus setiap saat memelihara dan menjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkan cadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuai PJBB ini. Pemasok tidak dibenarkan menyerahkan LRC selai dari Wilayah Kerja yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Asal Batu Bara (SKAB) yang dikeluarkan Dinas Pertambangan setempat. 13
Perjanjian Konsorsium tanggal 25 Agustus 2006.
Perseroan dan Arutmin
Para pihak sepakat dan setuju untuk mengadakan 25 Agustus 2006 sampai kerjasama konsorsium pemasokan LRC untuk dengan tanggal berakhirnya PLTU PLN berdasarkan perjanjian ini. Perjanjian Jual Beli LRC.
38
10. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP Perseroan tidak memiliki Aset tetap berupa tanah dan bangunan. Perseroan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya didukung dengan armada kendaraan dan peralatan pertambangan yang lengkap. Alat-alat berat dan kendaraan yang dimiliki Perseroan terdiri dari berbagai merek seperti Terex, Liebherr/Wiseda dan Caterpillar. Kendaraan dan Peralatan yang dimiliki Perseroan per tanggal 31 Oktober 2009 adalah sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Kode CO CO DT CP CP CP CM CO AP TD TD TD TD TD TD TD TD TD TD WD WD DR DT DT DT DT DT DT DT DT DT DT EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX EX
Keterangan 20 Foot Sea Container Accomodation Camp Articulated Dump Truck HM400 Atlas Copco model XAS186 Atlas Copco model XAS392 Atlas Copco model XAS97 Compactor CAT 825C Container Office Custombuilt for Pump Dozer Komatsu D155A-2 Dozer Komatsu D375A-5 Dozer Komatsu D65P-12 Dozer Komatsu D85E Dozer Track Cat D10R Dozer Track Cat D11R Dozer Track Cat D9L Dozer Track Komatsu D375A-2 Dozer Track Komatsu D375A-3 Dozer Track Komatsu D475A-2 Dozer Wheel Cat 834B Dozer Wheel Cat 854G Drill Driltech D55SP Dump Truck Iveco Trakker 6x4 Dump Truck Komatsu 1500-5 Dump Truck Komatsu HD730 Dump Truck Komatsu HD785-3 Dump Truck rear CAT 777A Dump Truck rear CAT 777D Dump Truck rear Komatsu 630E Dump Truck rear Wiseda KL24 Dump Truck Unit Rig MT3300A Dump Truck Unit Rig MT4400 Excavator CAT 245 Excavator Hitachi EX2500-5 Excavator Hitachi EX3600-6 Excavator Hitachi EX5500 Excavator Hitachi ZX200 Excavator Hitachi ZX450LC3F Excavator Komatsu PC1250SP-8 Excavator Komatsu PC1600-1 Excavator Komatsu PC1800-3 Excavator Komatsu PC1800-6 Excavator Komatsu PC200-7 Excavator Komatsu PC300SE Excavator Komatsu PC400LC-7 Excavator Komatsu PC400SE-6
39
Jumlah 6 180 10 4 1 12 4 1 4 3 9 2 2 4 2 4 1 1 1 2 1 4 10 7 4 5 96 4 6 17 5 10 5 3 2 2 1 2 5 2 1 1 2 1 4 1
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 59 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105
EX EX EX EX EX EX EX EX FL ST ST ST GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GR GR GR GR LP LP LP LP LP LT LT LT LT WT WL WL WL WL WL TR ST ST WT WT WT AP TR TR PU PU PU ST
Excavator Liebherr R974B Excavator Liebherr R984B Excavator Liebherr R994 Excavator Liebherr R994-200 Excavator O&K RH120C Excavator O&K RH120E Excavator O&K RH200 Excavator O&K RH340 Forklift CAT V330B Fuel Truck Iveco MP380E42W Fuel Truck Nissan CWB45AL Fuel Truck Volvo 6x6 Cab/Chassis FM66R Generator CAT 3208 140KVA Generator CAT 550 kva Generator Patria Komatsu Genset Kubota 5KVA Genset Mitsubishi 13 KVA Genset Mitsubishi 20 KVA Genset Perkin 10 KVA Genset Perkin 250 KVA Genset Perkin 30 KVA Genset Perkin 350 KVA Genset Perkin 60 KVA Genset Perkin 75 KVA Genset Wilson 30 KVA Grader CAT 14H Grader CAT 16H Grader CAT 24M Grader Komatsu GD825A L/Tower Kubota D722 L/Tower Patria LS3-6000 L/Tower True Blue Illum 600 L/Tower True Blue Olympic Light Tower Amida AL4050D-4 Light Truck Isuzu Light Truck Iveco MP380E42W Light Truck Renault CBH320 Light Truck Renault CBH330 Lincoln 400AS Mobile Welder Loader Wheel CAT 980G Loader Wheel CAT 988B Loader Wheel CAT 992C Loader Wheel CAT 992D Loader Wheel CAT 992G Lowboy CAT 777A Lube Truck Iveco 6x6 Cab/Chasis Lube Truck Renault 6x6 Cab/Chassis CBH320 Miller 401DX Mobile Welder Miller 600AMP Welder Miller Welder Miller Molnar 4 Post Hoist Prime Mover Renault CBH350 Prime Mover Renault CBH385 Pump Multiflow 420 Pump Water Pump Water Legra Service Truck Iveco MP380E4
40
1 1 1 1 4 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1 4 1 1 4 2 1 1 2 1 2 1 2 3 3 14 54 5 1 1 1 2 1 1 1 2 1 13 1 1 1 2 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2
106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
ST LP AP WL TL TL PU WC WC WC
Service Truck Renault CBH32 Skid Mounted Lighting Tower Starting Motor Durst 1900S Tool Carrier CAT IT62G Trailer Lowboy Hascar 80T Trailer Lowboy Kumbori 150T Volvo Penta model KSB LCCM200 Water Cart CAT 777A 55KL Ta Water Cart CAT 777D 80KL Ta Water Cart Renault CBH280
1 4 1 2 1 1 3 3 2 1
Kendaraan lain yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kode LV LV LV LV LV LV LV LV
Deskripsi Light Vehicle Mazda BT50SC 4x4 Cab/Chassis Light Vehicle Mitsubishi 4x4 Light Vehicle Iveco 4x4 Cab/Chassis MP240E37W Light Vehicle Toyota Hilux 4x4 dual cab utility Light Vehicle Toyota Hilux dual cab ute 4x4 Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Troop Carrier Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Utility Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Wagoon
Jumlah 1 35 6 3 1 10 4 3
11. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN Saat ini Perseroan tidak sedang terkait dalam suatu perkara pidana, kepailitan, perpajakan atau perkara arbitrase di Badan Arbiterase Nasional Indonesia (BANI), kecuali perkara perdata Nomor: 110/Pdt.G/ 2008/PN-Bpp tanggal 13 Oktober 2008 sehubungan dengan gugatan perdata dan perkara perburuhan Nomor: 19/G/2009/PHI.Smda dimana Perseroan merupakan tergugat. Sampai dengan saat ini, perkara masih berlangsung pada pengadilan negeri Balikpapan.
5. KETERANGAN TENTANG TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dimaksud adalah: a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries). b. Perusahaan assosiasi (associated companies). c. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor). d. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut. e. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam huruf c atau d di atas atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
41
Berikut ini ikhtisar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Perseroan: Nama Pihak Terafiliasi PT Pendopo Energi Batubara Pendopo Coal Ltd Enercorp Limited PT Pendopo Power PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) Zurich Asset International Ltd PT Wish Capital International PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia
Bentuk Hubungan dengan Pihak Terafiliasi Afiliasi Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi Anak Perusahaan Pemegang Saham Afiliasi Afiliasi Afiliasi
Tabel berikut adalah perincian atas transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa : Piutang kepada Pihak Hubungan Istimewa (dalam ribuan Dollar) 30 Juni 2009 15.797 951 16.749
Keterangan PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia Jumlah piutang usaha
Piutang usaha pihak hubungan istimewa yang terkait pada tanggal 30 Juni 2009, disajikan sebagai bagian dari piutang usahapada neraca konsolidasi. (dalam ribuan Dollar) 30 Juni 2009 445 49 32 1 527
Keterangan PT Pendopo Energi Batubara PT Wish Capital International Koperasi PT Indotambang Perkasa Jumlah piutang pihak hubungan istimewa
Piutang pihak isitmewa kepada PT Pendopo Energi Batubara, PT Wish Capital International, Koperasi dan PT Indotambang Perkasa merupakan uang muka atas pinjaman modal kerja yang diberikan. Hutang kepada Pihak Hubungan Istimewa:
Keterangan PT Arutmin Indonesia Zurich Asset International Ltd PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) PT Pendopo Power Jumlah hutang pihak hubungan istimewa - Kewajiban tidak lancar
(dalam ribuan Dollar) 30 Juni 2009 2.911 599 178 20 3.788
Hutang senilai US$ 599.081 kepada PT Arutmin Indonesia dan Zurich Asset International Ltd, merupakan pinjaman modal kerja dan penggantian beban untuk beberapa pengeluaran yang telah dibayar di muka oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Hutang kepada PT Henwa Tanone, Anak perusahaan, merupakan penggantian biaya yang telah dibayar di muka oleh PT Henwa Tanone.
42
Pendapatan Pihak Hubungan Istimewa: (dalam ribuan Dollar) 30 Juni 2009 72.828 4.296 77.124
Keterangan PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia Jumlah piutang pihak hubungan istimewa
Sehubungan dengan pembelian 80% oleh PT Bumi Resources Investment atas saham Zurich telah menyebabkan Perseroan memiliki hubungan istimewa dengan KPC dan Arutmin pada tanggal 30 Juni 2009. Selain dari transaksi-transaksi dengan pihak hubungan istimewa sebagaimana diungkapkan diatas, Perseroan juga menunjuk PT Danatama Makmur, yang merupakan pihak terafiliasi dengan pemegang saham Perseroan, sebagai Pembeli Siaga sekaligus penasihat keuangan Perseroan. Transaksi hubungan afiliasi antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur dalam hal penunjukkan sebagai penasihat / konsultan keuangan, arranger dan pemberian jasa terkait lainnya termasuk, namun tidak terbatas pada, jasa terkait di bidang pasar modal merupakan transaksi yang dapat berulang untuk aksi-aksi korporasi Perseroan di masa yang akan datang.
43
VIII. INDUSTRI 1.
Industri Pertambangan Batubara
Perkembangan industri batubara secara global pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya menunjukkan kecenderungan yang sangat positif. Pada skala global, menurut BP Statistical Review of World Energy Juni 2009, konsumsi batubara merupakan konsumsi bahan bakar yang berkembang, dengan konsumsi secara global naik sebesar 3,1% di tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007. Perkembangan ini terutama didorong oleh meningkatnya permintaan seiring dengan berkembangnya sektor industri di Cina, India dan negara Asia Tenggara lainnya. Konsumsi batu bara dunia tercatat sebanyak 26% dari konsumsi energi utama di tahun 2006. Sebagai ilustrasi pertumbuhan tersebut, grafik berikut menunjukkan pergerakan konsumsi batubara di kawasan Asia Pasifik dalam kurun waktu 1999-2008 (dalam juta ton):
Sumber : British Petroleum Statistical Tahun 2007 ekspor batubara Indonesia mencapai 159 Mt atau 10% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar dari perkembangan ini adalah dari Asia yang ditunjukkan dengan peningkatan ekspor batubara Indonesia ke Asia menjadi 105,6Mt di tahun 2007 dari 66,2Mt di tahun 2003. Di dalam Indonesian Coal Book 2008/2009, proyeksi perkembangan konsumsi batubara di Asia ini terutama disebabkan karena pertumbuhan konsumsi dari India, Korea Selatan dan Malaysia yang meningkat. Hal ini merupakan tambahan pasar disamping importir tradisional saat ini, yaitu Jepang yang merupakan pengimpor batu bara termal terbesar. Cina dan India walaupun merupakan produsen batubara yang besar, belakangan ini menjadi pengimpor batubara yang terus meningkat karena pertumbuhan kebutuhan listrik dan industri sejalan dengan perkembangan usaha di sana. Tabel berikut memperlihatkan ekspor batubara Indonesia 2003-2007 (dalam Mt). Kawasan
2003
2004
2005
2006
2007 *)
Asia Eropa Amerika Australia Others Total
66,1 12,8 2,7 0,4 3,6 85,7
70,4 12,0 3,6 0 7,8 93,7
80,1 14,8 3,9 0 11,9 110,8
89,8 21,0 5,2 0 13,5 129,5
105,6 16,1 4,0 0 14,8 142,5
Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009 (*data per Juni 2008)
44
Industri batubara di Indonesia tumbuh dengan sangat dinamik yang ditunjukkan dengan produksi yang hanya sebesar 2Mt di tahun 1985 menjadi lebih dari 212Mt di tahun 2007. Pertumbuhan rata-rata industri batubara Indonesia adalah sebesar 15% per tahun sejak tahun 2000. Tabel berikut memperlihatkan produksi batubara Indonesia 2003-2007 (dalam Mt) Keterangan
2003
2004
2005
2006
2007
Produksi Penjualan domestic Penjualan ekspor
114,3 30,7 85,3
130,3 36,4 93,7
165,6 41,3 111,6
196,5 51,5 144,2
212,5 62,8 158,8
Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009
Beberapa produsen penghasil batubara terbesar di Indonesia selama tahun 2007 adalah : Produsen Batubara Terbesar tahun 2007 No
Perusahaan
Lokasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PT Kaltim Prima Coal PT Adaro Indonesia PT Kideco Jaya Agung PT Arutmin Indonesia PT Berau Coal PT Indominco Mandiri PT Tambang Batubara Bukit Asam PT Gunung Bayan Pratamacoal PT Jembayan Muarabara PD Baramarta
Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Selatan
Hasil Produksi (juta ton) 38,4 36,1 20,5 15,3 11,8 11,5 9,3 4,5 3,9 3,7
Sumber : Indonesia Coal Book 2008/2009
Selain pertumbuhan pasar ekspor yang baik, pertumbuhan konsumsi batubara domestik juga akan meningkat secara signifikan, khususnya jika dikaitkan dengan rencana Pemerintah Indonesia melakukan crash program pembangunan tambahan pembangkit listrik 10,000 MW di seluruh Indonesia yang diharapkan siap pada tahun 2010. Tambahan pembangkit listrik ini saja diperkirakan akan memerlukan konsumsi batubara sebesar 53Mt per tahun. Kalangan pelaku industri optimis bahwa Indonesia akan siap untuk memproduksi batubara sebesar lebih dari 300Mt pada tahun 2020. Kesiapan tersebut juga didukung ketersedian cadangan batubara yang cukup memadai di Indonesia. Tabel berikut memperlihatkan data cadangan batubara Indonesia pada tahun 2007 berdasarkan kualitasnya: Quality Low Medium High Very High
CV (kcal/kg)
Resources (million tons)
Reserves (million tons)
Hypotheti
Inferred
Indicated
Measured
Total
(%)
Proved
Total
<5,100 5,100-6,100 6,100-7,100 >7,100
5.057,38 16.925,13 1.560 90,11
6.579,48 22.104,38 6.031,13 482,93
3.651,78 9.041,44 962,56 5,80
5.750,16 10.866,96 3.870,47 422,81
21.038,80 58.937,91 12.424,16 1.001,65
24,97 59,00 14,93 1,10
4.292,15 8.213,53 670,79 73,29
1.105,40 2.971,35 1.275,86 109,18
TOTAL
23.632,62
35.197,92
13.661,58
20.910,40
93.402,52
100
13.249,76
5.461,79
Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009
Pada saat ini batubara telah banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, produksi baja, pabrik semen, pabrik pulp & paper, dan industri lainnya serta semakin diminati sebagai pengganti bahan bakar minyak karena harganya yang relatif lebih murah. Keuntungan lain dari penggunaan batubara adalah kecukupan pasokan atau persediaan yang cukup untuk jangka panjang. Faktor-faktor seperti harga relatif, kualitas dan ketersediaan bahan baku batubara serta kebutuhan terhadap supply listrik tersebut telah menjadi faktor pendorong maraknya pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara baru-baru ini. Dalam Cetak Biru Manajemen Industri Nasional 2005-2025 yang dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan Badan Koordinasi Energi Nasional ditargetkan bahwa kontribusi batubara dalam bauran energi primer nasional akan meningkat dari 15,3% di tahun 2007 menjadi 33,0% ditahun 2025. Menurut Indonesian Coal Book 2008/2009, diperkirakan produksi batubara Indonesia akan mencapai 280Mt di tahun 2015 dan terus meningkat menjadi 370Mt pada tahun 2025.
45
Dengan prospek industri yang baik sebagaimana tersebut di atas, Perseroan berkeyakinan berada dalam industri yang memiliki pertumbuhan baik dan berkesinambungan sehingga akan terus berusaha meningkatkan kinerja pertumbuhan usahanya. Harga Batubara Penggunaan batubara sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik disamping karena tersedianya cadangan batubara yang melimpah, juga dikarenakan harga batubara relatif lebih ekonomis sebagai bahan bakar pembangkit listrik dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan gas. Penentuan harga batubara dipengaruhi oleh karakteristik/spesifikasi kualitas batubara yang meliputi nilai kalori, kandungan sulfur, ash, moisture dll. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi seperti stripping ratio, jarak ke pelabuhan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan usaha penambangan. Berikut ini merupakan grafik harga batubara Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu selama periode 2000 – 2005. Harga batubara Indonesia meningkat dari US$ 27.8 per ton pada tahun 2000 menjadi US$ 44 per ton pada tahun 2005. Harga batubara spot akhir-akhir ini relatif berfluktuasi dengan tren yang meningkat. Barlow Jonker Index untuk harga spot batubara di awal tahun 2005, misalnya berada pada kisaran $52,4/ton, turun ke level $39/ton di November 2005 dan naik lagi ke kisaran $52,48/ ton di Bulan Juli 2006. Saat ini Indeks ini berada di kisaran $60-65/ton.
Sumber: Bloomberg 2.
Industri Pembangkit Tenaga Listrik (Power Plant)
Bahan bakar minyak yang menjadi salah satu sumber energi bagi pembangkit listrik sejak pertengahan tahun 2005 mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan meningkatnya biaya produksi yang sangat signifikan bagi PLN. Sedangkan bagi industri yang memiliki generator sendiri dengan bahan bakar minyak juga mengalami peningkatan biaya. Dengan meningkatnya biaya produksi maka kalangan industri juga ikut meningkatkan harga jual produknya. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap turunnya daya saing atas produk yang dihasilkan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka Pemerintah dan kalangan industri berkepentingan menggunakan alternatif pembangkit tenaga listrik dengan bahan baku yang lebih efisien dari segi harga. Salah satu alternatif bahan bakar untuk pembangkit listrik yang lebih murah dibandingkan minyak adalah batubara. Selain faktor harga, jumlah cadangan batubara di Indonesia yang besar, yaitu sebesar 4.968 juta ton per juga menjadi salah satu pertimbangan penggunaan pembangkit listrik tenaga batubara.
46
Berikut adalah perbandingan harga bahan baku pembangkit tenaga listrik dalam US$cent/kwh yang menunjukkan bahwa batubara sangat kompetitif relatif terhadap solar/diesel dan gas.
Sumber : USA Nuclear Energy Institute (www.nei.org) Selain itu permintaan listrik Indonesia pada tahun 2006 mengalami pertumbuhan sebesar 7,5% per tahun dengan pulau Jawa sebagai penyumbang utama dalam hal tersebut. Hal ini terlihat dari data PLN yang menunjukkan bahwa pada tahun 2005 kapasitas listrik terpasang PLN yang sebesar 22.515 MW, sebesar 16.355 MW (73%) dipasang di pulau Jawa dan sisanya sebesar 6.160 MW didistribusikan diluar pulau Jawa. Pada tahun 2006 listrik yang terjual oleh PLN di Indonesia adalah sebesar 107.032 Gwh dan diperkirakan pada periode 2007-2015 permintaan listrik Jawa Bali akan meningkat dari 96,5Twh menjadi 174,4 Twh atau sebesar 23,56% per tahun. Sedangkan untuk wilayah diluar Jawa Bali permintaan listrik untuk periode 2007-2015 akan meningkat dari 26.5 Twh menjadi 65.1 Twh atau sebesar 7,13% per tahun. Per Juni 2008, PLN telah menandatangani perjanjian untuk membangun 29 proyek PLTU dengan total kapasitas 8.718 MW dari jumlah 9.816 MW yang ditargetkan dalam perjanjian tersebut, 9 proyek tersebut sebesar 6.672 MW sudah dalam tahap pembangunan. Sebagai tambahan, PLN telah menandatangani Kontrak Penyediaan Listrik (PPA) dengan beberapa developer penyedia listrik untuk membangun PLTU berkapasitas total 886 MW. Berikut proyeksi konsumsi batubara dari industri tenaga listrik 2008-2010. No Proyek 1 2 3 4 5 6
2008
2009
2010
MW
MT
MW
MT
MW
MT
IPP (Partnership) IPP (Crisis Handling) IPP (Others) PLN 230 PLN (Acceleration) Existing
50 1,05 9.550
0,19 540 33,23
1.142 648 250 2,33 9.550
4,40 1,87 0,96 540 33,23
1.142 648 2.620 2,33 9.530 9.550
4,40 1,87 9,72 31,90 33,23
TOTAL
9.830
34,47
12.130
42,80
24.030
83,46
Sumber : PLN, Juni 2008
47
Berikut adalah grafik perkembangan Persediaan dan Permintaan Listrik di Indonesia di wlayah JawaBali maupun diluar Jawa-Bali selama periode 1999 – 2015.
sumber : PLN, Data Consult Jika dilihat dari data-data tersebut diatas peluang pertumbuhan bagi Industri pembangkit Listrik masih sangat besar. Berbekal pengalaman dalam industri batubara, Perseroan melakukan kajian dan berencana untuk melakukan pengembangan usaha ke rantai usaha berikutnya dari industri batubara, yaitu dalam bidang pembangkitan tenaga listrik.
48
IX.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
1. UMUM Perseroan didirikan pada tahun 1991 dan memperoleh status badan hukum pada tahun 1993 dengan nama PT Darma Henwa sebagai perusahaan dalam rangka PMDN. Pada tahun 1996 Perseroan berubah status menjadi perusahaan PMA dimana Henry Walker Group Limited masuk sebagai pemegang saham sebesar 95% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Pada tahun 2005 Henry Walker Eltin Group Limited menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Perseroan kepada ZAI. Perseroan memiliki pengalaman lebih dari 16 (enam belas) tahun di industri pertambangan Indonesia. Sampai saat ini, Perseroan telah menyelesaikan 9 proyek penambangan dan 13 proyek pembangunan sipil, dengan klien beberapa perusahaan pertambangan internasional dan domestik di Indonesia seperti Billiton Shell, BHP Minerals Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk, PT Newmont Nusa Tenggara dan PT Freeport Indonesia, termasuk kontrak penambangan batubara dengan PT Tanito Harum sebesar US$34,22 juta, proyek penambangan batubara PT Petangis di Kalimantan Selatan sebesar US$ 106.7 juta, proyek penambangan emas PT Billiton Shell dan pengerjaan infrastruktur sebesar US$23.5 juta, kontrak penambangan nikel PT Aneka Tambang di Maluku sebesar US$6.7 juta, kontrak kerja dengan PT Newmont Nusa Tenggara sebesar US$82.3 juta, dan berbagai proyek teknik sipil PT Freeport Indonesia.
2. KEGIATAN USAHA Sejalan dengan kebutuhan energi selain minyak bumi, khususnya batubara yang semakin meningkat, Perseroan melihat prospek usaha yang sangat baik dalam bidang usaha kontraktor penambangan. Perseroan memiliki pengalaman selama lebih dari 16 (enam belas) tahun sebagai kontraktor pertambangan. Perseroan saat ini sedang mengembangkan usahanya sebagai penyedia jasa pertambangan dan energi yang terintegrasi. Kegiatan usaha terkait pertambangan lainnya yang telah di lakukan perusahaan adalah sebagai penyedia jasa pemasaranb batubara. Selain itu, Perseroan sedang menjajaki pengembangan bidang-bidang usaha lain seperti pengelolaan infrastruktur, pembangkit listrik, pengembangan batubara dan infrastruktur yang menunjang kegiatan penambangan (pengelolaan pelabuhan dan transhipment). 2.1. Kontraktor Penambangan Perseroan telah memiliki pengalaman lebih dari 14 tahun dalam bidang kontraktor pertambangan dan infrastruktur. Perseroan telah menyelesaikan berbagai proyek, sebagian diantaranya bertaraf internasional dan memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan para pengguna jasa penambangan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha Perseroan dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil, ahli dan peralatan serta modal yang besar. Perseroan saat ini merupakan salah satu perusahaan kontraktor penambangan terbesar di Indonesia,yang saat ini tengah mengerjakan proyek yang berlokasi di Bengalon, Kalimantan Timur yang merupakan konsesi KPC. Berikut ini adalah beberapa proyek yang pernah dan telah selesai dikerjakan oleh Perseroan : No
Nama Proyek & Pemberi Kerja
1
Proyek Petangis – BHP Minerals Indonesia (Tahap 1)
Lokasi
Jangka Waktu
Lingkup Kerja
Kalimantan Selatan
Maret 1993 – Desember 1996
Konstruksi infrastruktur penambangan (disain, penyediaan, instalasi dan commissioning), akomodasi, workshop, kantor, jalan transportasi, site earthworks untuk fasilitas pencucian dan port, penyimpanan bahan peledak dan penyimpanan bahan bakar. Penggalian overburden sebanyak 36 Mbcm, penambangan batubara sebanyak 7,2 Mt dari 6 pit, stockpiling batubara dan feed ke ROM HOPPER, pengangkutan batubara bersih untuk dimuat di tongkang (barge)
49
Nilai US$ 53,9 juta
2
Proyek Petangis – Kalimantan PT Kendilo Coal Indonesia Selatan (BHP Billiton) (Tahap 2)
Januari 1997 – September 2000
Konstruksi infrastruktur pertambangan (disain, US$ 52,7 juta penyediaan, instalasi dan commissioning), akomodasi, workshop, kantor, jalan transportasi, site earthworks untuk fasilitas pencucian dan port, penyimpanan bahan peledak dan penyimpanan bahan bakar. Penggalian overburden sebanyak 36 Mbcm, penambangan batubara sebanyak 7,2Mt dari 6 pit, stockpiling batubara dan feed ke ROM HOPPER, pengangkutan batubara bersih untuk dimuat di tongkang (barge).
3
Proyek Lerokis – Billiton Shell (PT Prima Lirang)
Pulau Wetar
4
Proyek Tambang emas Kali Kuning
Pulau Wetar
5
Tambang Nikel Pulau Gebe – PT Aneka Tambang
Pulau Maluku November 1995 – Juli 1997
6
Danau Wanagon dan terowongan OHS3 – PT Freeport Indonesia
Papua (Irian Jaya)
Juni 2001 – Oktober 2002
Melakukan pekerjaan pada ketinggian sekitar US$ 11,2 juta 4.000 m diatas permukaan laut. Melakukan instalasi terowongan lebih dari 3.000 m yang akan digunakan oleh klien untuk memasang sarana conveyor untuk penanganan limbah dan sistem pembuangan. Ukuran terowongan adalah setinggi 4,75m dan selebar 5,7m.
7
Proyek pengalihan sungai Kelian – PT Kelian Equatorial Mining
Kalimantan Timur
Agustus 1995 – Mei 1997
Pembangunan saluran pengalih sungai sepanjang US$ 26,93 juta 1,5 km dan tiga penghalang berisi batu yang digunakan untuk mencegah air masuk ke area pit klien.
8
Proyek tembaga Batu Hijau – PT Newmont Nusa Tenggara
Pulau Sumbawa
Juni 1997 – Oktober 2001
Beragam pekerjaan sipil sehubungan dengan pengembangan tambang tembaga, antara lain : Proyek Batu Hijau No.4 (joint operation dengan Thiess), Proyek Drainase Batu Hijau, Pembuatan saluran pengalihan, penggalian sedimentasi reservoir, pembuatan fasilitas pengendalian air, dan reklamasi tanah.
US$ 82,3 juta
9
Pertambangan Batubara – PT Tanito Harum
Busang dan Pondok Labu di Kalimantan Timur
Juli 2001 – Januari 2006
Menggali sebanyak 600.000 ton per tahun batubara dan 7Mbcm Waste di area Busang dan Pondok Labu. Dua area pertambangan Tanito tersebut memiliki kapasitas produksi 2 juta ton per tahun.
US$ 34,22juta
September 1990 – Menambang sekitar 260.000 bcm waste dan 75.000 US$ 7,9 juta Mei 1994 ton bijih emas setahun di beberapa area open cut pit di permukaan yang kasar, pembuangan waste ke stockpile, mengangkut hasil tambang ke Concentrator, membangun tembok di area pit dan rehabilitasi. April 1994 – April 1997
Menambang sekitar 440.000 bcm waste dan US$ 12,8 juta 125.000 ton bijih emas setahun di beberapa area open cut pit di permukaan yang kasar, pembuangan waste ke stockpile, mengangkut hasil tambang ke Concentrator, membangun tembok di area pit dan rehabilitasi. Membangun dan commissioning jalan akses sepanjang 5 km. Menambang sebanyak 125.000 ton bijih nikel US$ 6,7 juta thixotropic lateritic per bulan, mengangkut hasil tambang ke hopper milik klien. Pengembangan konsep, jasa koordinasi surveu, jasa disain, membuat perkiraan biaya rekayasa dan studi kelayakan termasuk pemrograman dan penjadwalan.
50
Berikut ini adalah lokasi proyek-proyek yang pernah dikerjakan oleh Perseroan dan lokasi kantor pusat Perseroan :
Sedangkan proyek-proyek yang sedang dikerjakan perseroan saat ini adalah penambangan di konsesi KPC untuk area Bengalon di Kalimantan Timur dan persiapan penambangan di konsesi AI untuk tambang Asam Asam di Kalimantan Selatan. Keterangan mengenai kedua kontrak penambangan tersebut adalah sebagai berikut : a.
Kontrak Penambangan Bengalon (Bengalon Operating Agreement)
Perseroan dan KPC telah menandatangani BOA pada tanggal 27 Mei 2004 dan pada tanggal 9 Maret 2007 telah dilakukan perubahan masa berlaku perjanjian yang semula berlaku sampai dengan tanggal 1 Juli 2014 menjadi life of mine atau umur tambang yang masih bernilai ekonomis, serta perluasan area penambangan dengan penambahan Pit B dan C disamping Pit A yang selama ini telah dioperasikan. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk melakukan penambangan batubara di ketiga Pit Bengalon tersebut. Perseroan mengembangkan infrastruktur yang dibutuhkan dan menyediakan jasa penambangan batubara dan haulage (pengangkutan). Disamping itu Perseroan juga menyediakan semua peralatan dan mesin-mesin serta kebutuhan lainnya dalam rangka penyediaan jasa penambangan tersebut. Estimasi cadangan batubara di area pertambangan Bengalon berdasarkan laporan Mine Consult 2005 berjumlah 164 juta ton.
51
Keterangan mengenai Tambang Bengalon Lokasi
Bengalon merupakan bagian dari area konsesi KPC berdasarkan CCOW antara KPC dan Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW KPC, KPC memiliki hak penambangan batubara di area seluas 90.960 hektar di Kalimantan Timur hingga tahun 2021. Deposit batubara Bengalon terletak sekitar 35 km di sebelah utara tambang KPC lainnya, Sangatta di Kalimantan Timur. Cadangan dan Kualitas Batubara Sequence batubara di Bengalon secara geologis terletak di Kutai Basin, yang merupakan cadangan dengan banyak lapisan (multi seam) dari zaman miocene. Terdapat lebih dari 20 lapisan batubara utama dalam sequence tertiary sediments setebal 1.000 meter di Bengalon. Bengalon memiliki deposit dengan struktur yang kompleks, terdiri dari banyak lapisan batubara. Bengalon memiliki sebanyak 164Mt proved and marketable reserves. Dibandingkan dengan produk batubara di tambang milik KPC di Sangata yaitu Prima, Pinang dan Melawan, batubara di Bengalon memiliki nilai kalori (calorific value), kadar air dan abu dalam jumlah medium (sedang), namun dengan kandungan belerang (sulphur) yang lebih tinggi menyerupai batubara Pinang. Berikut ini adalah spesifikasi cadangan batu bara yang terdapat di Bengalon : Keterangan Quantity (Mt) Ash (%) Specific Energy (kcal/kg) Sulphur (%) Total Moisture (%) Sumber : Laporan Mine Consult per Desember 2005
52
Proven
Probable
164 3.7 5.759 0.96 18.8
1 4.6 5.624 0.84 19.2
Lingkup Kerja berdasarkan BOA Kewajiban Perseroan berdasarkan BOA adalah sebagai berikut: Pembangunan fasilitas infrastruktur utama, termasuk didalamya konstruksi jalan sepanjang 22 km yang menghubungkan area pertambangan dengan pelabuhan (port), konstruksi jembatan sepanjang 20 meter, area penempatan peralatan di port, pemukiman staf, kantor, workshop, dan fasilitas penyimpanan bahan bakar (fuel). Fasilitas jalan transportasi dan jembatan pada saat ini telah selesai dibangun dan telah dioperasikan. Demikian pula halnya dengan area penampungan peralatan untuk mobilisasi plant dan peralatan telah beroperasi. Perkantoran dan workshop telah selesai dan beroperasi penuh. Pengembangan Area Pertambangan. Termasuk didalamnya adalah pelaksanaan mine planning, pembersihan permukaan tanah (land clearing), menyisihkan dan menyimpan lapisan permukaan tanah (topsoil), stripping overburden, termasuk pengeboran dan peledakan yang diperlukan untuk menambang batubara dari pit, menambang dan mengambil batubara sesuai dengan rencana penambangan 12 bulan dan proyeksi enam bulanan. Rencana penambangan 12 bulanan merupakan kewajiban Perseroan tiap tahunnya, yang didalamnya mempertimbangkan persyaratan produksi KPC untuk 4 kuartal berturutturut berikutnya, kondisi lokasi penambangan, kualitas dan kuantitas batubara in-situ, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja dan fasilitas atau peralatan tambahan. Proyeksi enam bulanan adalah rencana pertambangan yang lebih rinci untuk mendeskripsikan metodologi dan tahapan kinerja Perseroan dalam memberikan jasanya di enam bulan berikutnya, yang harus konsisten dengan rencana penambangan 12 bulanan. Pengoperasian tambang dan pengangkutan batubara ke port. Termasuk didalamnya adalah memuat dan mengangkut batubara dari pit dan mengantarkan batubara ke pelabuhan, merehabilitasi area di sekitar pit dan limbah serta menyediakan dan memelihara semua fasilitas pompa dan pipa yang diperlukan untuk menghilangkan air dari area kerja. Perseroan memberikan subkontrak untuk aktivitas pengangkutan batubara ke PT Dwimakmur Primatamas, perusahaan kontraktor pengangkutan batubara yang berpengalaman dalam berbagai proyek pengangkutan batubara. PT Dwimakmur Primatamas merupakan anak perusahaan PT Alun, agen truk Renault di Indonesia. b.
Kontrak Pertambangan Asam Asam (Asam Asam Operating Agreement)
Perseroan telah memiliki kontrak pertambangan batubara dengan AI berdasarkan Asam Asam Operating Agreement (“AOA”) yang ditandatangani kedua pihak pada tanggal 22 Maret 2007, dimana AI sebagai pihak pemegang konsesi pertambangan batubara berdasarkan kontrak karya dengan Pemerintah untuk wilayah Asam Asam, Kalimantan Selatan, menunjuk Perseroan sebagai penyedia jasa kontraktor penambangan batubara. Sebelumnya pada tahun 2006, Perseroan telah menempatkan Jaminan Penawaran (bid bond) sebesar US$ 10 juta untuk proyek Asam Asam di AI. Berdasarkan AOA, Perseroan memiliki hak eksklusif dari AI untuk menyediakan jasa pertambangan, coal handling, dan jasa terkait lainnya sehubungan dengan tambang Asam Asam. Sesuai dengan AOA, Perseroan memiliki kewajiban untuk mencapai total produksi sebanyak 3 juta ton pada tahun pertama, 5 juta ton pada tahun kedua dan selanjutnya sebanyak 10,23 mtpa sampai dengan akhir masa kontrak selama 20 tahun. Sehubungan dengan kontrak Asam Asam ini, Perseroan telah membentuk konsorsium dengan AI untuk penyediaan low rank coal ke PT PLN (Persero) dengan jumlah sebesar 10,23 mtpa selama 20 tahun. Studi kelayakan yang dibantu oleh pihak konsultan dari Australia yaitu SMG telah dilakukan. Studi ini bertujuan untuk menentukan prefeered mining method, capital expenditure baik untuk operasional pertambangan maupun infrastruktur serta opex mine operation.
53
Keterangan mengenai Tambang Asam Asam Lokasi
Asam Asam merupakan bagian dari area konsesi AI berdasarkan CCOW antara AI dan pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW AI No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, AI memiliki hak pertambangan batubara di area seluas 70.153 hektar di Kalimantan Selatan. Cadangan dan Kualitas Batubara Tambang Asam Asam memiliki total estimasi proved and probable marketable reserves sekitar 204Mt. Batubara Asam Asam memiliki kandungan CV yang lebih rendah, namun dengan karakteristik kandungan sulfur dan abu yang rendah menjadikan batubara Asam Asam sebagai batubara yang ramah dengan lingkungan (eco-friendly) dan cocok untuk pembangkit tenaga listrik, sedangkan pasar dari batubara jenis ini terutama adalah PLN, melalui kontrak penyediaan batubara jangka panjang. Kandungan batubara di Asam Asam masih dalam tahap penelitian dengan estimasi quantity 336Mt dan memiliki spesifikasi batubara tipikal ash 2.49%, specific energy 4919 kcal/kg, sulphur 0.24%, total moisture 34%. Lingkup Kerja berdasarkan AOA Kewajiban Perseroan berdasarkan AOA antara lain adalah sebagai berikut: Pengembangan dan Pengoperasian Area Pertambangan. Termasuk didalamnya adalah pelaksanaan mine planning, pembersihan permukaan tanah (land clearing), menyisihkan dan menyimpan lapisan permukaan tanah (topsoil), stripping overburden, termasuk pengeboran dan peledakan yang diperlukan untuk menambang batubara dari pit, menambang dan mengambil batubara sesuai dengan rencana penambangan 12 bulan dan proyeksi tiga bulanan. Rencana penambangan 12 bulanan merupakan kewajiban Perseroan tiap tahunnya, yang didalamnya harus konsisten dengan rencana pertambangan dan persyaratan produksi AI disamping harus memperhatikan antara lain kondisi lokasi pertambangan, kualitas dan kuantitas batubara in-situ, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja dan fasilitas atau peralatan tambahan. Proyeksi tiga bulanan adalah rencana pertambangan yang lebih rinci untuk mendeskripsikan metodologi dan tahapan kinerja Perseroan dalam memberikan jasanya di enam bulan berikutnya, yang harus konsisten dengan rencana pertambangan 12 bulanan. Pelaksanaan Pemberian Jasa Secara Kompeten. Perseroan wajib untuk menyediakan jasa kontraktor pertambangan sesuai dengan persyaratan dalam AOA, dan dalam pelaksanaan pemberian jasa tersebut, kontraktor menjamin bahwa pelaksanaan kerja akan dilakukan secara kompeten, menggunakan keterampilan yang terstandarisasi, sesuai dengan praktek-praktek yang benar dalam industri dan taat hukum.
54
Penerapan standarisasi mutu internasional. Perseroan dalam kapasitasnya sebagai kontraktor wajib untuk mengadopsi quality assurance system sesuai dengan persyaratan standarisasi internasional untuk sistem manajemen mutu (Quality Management Systems), AS/NZS ISO 9001:2000. Pengangkutan batubara dan Rehabilitasi Lahan, termasuk didalamnya adalah memuat dan mengangkut batubara dari pit dan mengantarkan batubara ke daerah tujuan atau port, merehabilitasi area di sekitar pit dan limbah. 2.2. Agen Pemasaran Batubara Permintaan akan batu bara untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik maupun pembangkit panas meningkat dengan pesat seiring meningkatnya harga bahan bakar minyak, terutama permintaan dari Cina dan India untuk mendukung perkembangan ekonomi mereka yang cepat. Minyak bumi, gas alam dan batu bara merupakan sumber energi yang paling banyak terkandung dalam perut bumi dan paling banyak dikonsumsi dibandingkan dengan energi alternatif yang dapat diperbaharui seperti air, angin, solar, panas bumi, bio gas, biofuel, dan energi alternatif ini diperkirakan tidak akan mempengaruhi secara signifikan permintaan akan ketiga sumber energi yang paling banyak dipakai seperti tersebut di atas, paling tidak dalam lima dekade mendatang. Terutama untuk batu bara yang relatif paling ekonomis dalam proses produksi, pengiriman dan pemakaiannya. Dalam mewujudkan konsep bisnis penyedia jasa penambangan terintegrasi, pada tahun 2007, Perseroan melalui Prove melakukan pembelian atas kontrak konsultasi pemasaran dari Balveder International S.A sebesar US$ 109,5 juta dan kontrak konsultasi kontraktor penambangan dari Rockell Enterprises Limited sebesar US$ 63,7 juta. Kegiatan usaha ini dilaksanakan melalui anak perusahaan Prove, yaitu CVR. Manfaat pembelian kontrak ini bagi Perseroan adalah diperolehnya pendapatan sebesar lebih kurang US$ 35 juta per tahun selama masa kontrak tersisa yaitu 7 tahun, disamping sebagai entry point Perseroan dalam bidang advisory dan marketing network di dunia bisnis pertambangan batubara internasional. Lingkup jasa pemasaran yang diberikan CVR mencakup antara lain penyediaan personel, konsultasi mengenai harga batubara sehubungan dengan penjualan kepada pelanggan, menginformasikan dan mengatur pertemuan dengan pelanggan/calon pelanggan serta menyediakan data dan riset pasar. Selain itu pemberian jasa konsultasi kepada kontraktor penambangan mencakup antara lain mempersiapkan laporan anggaran bulanan dan tahunan, rencana kerja jangka panjang serta memberikan jasa terkait lainnya seperti survey geologi, pengeboran, konsultasi keselamatan kerja dan lingkungan, serta penyediaan personel dengan keterampilan yang dibutuhkan. 2.3. Pengembangan Batubara Seiring dengan naiknya permintaan akan batubara sebagai pengganti minyak bumi untuk efisiensi biaya kebutuhan bahan bakar pembangkit tenaga listrik, perusahaan batubara di Indonesia mulai banyak melakukan ekspansi usaha, baik pengembangan area tambang maupun mengembangkan usaha penunjang pertambangan batubara. Salah satu usaha penunjang pertambangan batubara yang cukup penting adalah penyedia pembangkit tenaga listrik baik untuk pertambangan batubara maupun penyediaan listrik guna kepentingan lainnya serta pengembangan batubara, untuk itu pada akhir tahun 2008 Perseroan, melalui anak perusahaannya DH Energy memiliki 11% saham Pendopo Coal Ltd, induk perusahaan PT Pendopo Energi Batubara yang memiliki konsesi pertambangan batubara yang terletak di Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan atau sekitar 140 km arah barat daya Palembang. PT Pendopo Energi Batubara memiliki ijin pertambangan batubara berdasarkan PKP2B Generasi ketiga yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 20 November 1997. Konsesi Pertambangan batubara PEB berada pada areal seluas 17.840 ha yang terdiri dari dua blok yaitu blok Sigoyang dan blok Benuang.
55
Berdasarkan laporan independen yang dikeluarkan pada tahun oleh Mineconsult pada bulan Oktober 2008 atas blok Sigoyang, terdapat total sumber daya batubara sebanyak 1.102 juta ton, dan cadangan batubara sebesar 687 juta ton yang terdiri atas Proven Reserve sebanyak 145 juta ton dan Probable Reserve sebanyak 542 juta ton. Adapun karakterisitik dari batubara tersebut adalah Batubara jenis Lignite (kalori rendah 2250-2400kcal/kg arb) dengan kadar air yang cukup tinggi (55%-60%), HGl (85-100), kadar abu rendah (<7% adb) dan sulfur (<0.3% adb). Mengingat batubara di wilayah PEB mempunyai kandungan Lengas Total (TM) dan Tingkat kerapuhan (HGI) yang sangat tinggi maka DH Energy bermaksud untuk melakukan pengembangan batubara yang ada bersama para mitra strategis guna membangun industri-industri pengembangan batubara seperti PLTU mulut tambang, pabrik peningkatan mutu batubara, pabrik gasifikasi batubara dan atau pabrik konversi batubara lainnya, dengan detail lebih lanjut sebagai berikut: PLTU Mulut Tambang: batubara Pendopo dapat digunakan pada industri pembangkit listrik. Saat ini sedang dikembangkan proyek PLTU sebesar 2X300 MW untuk penggunaan di Pulau Sumatera dan 2X660 MW untuk keperluan Pulau Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Untuk proyek ini, DH Energy telah menandatangani Joint Development Agreement dengan Electric Power Development Co. Ltd (J-Power) dari Jepang. Gasifikasi batubara: gasifikasi batubara dilakukan untuk mengkonversi batubara kalori rendah seperti yang terdapat pada tambang Pendopo menjadi produk-produk kimia seperti urea atau ammonia, synthetic natural gas (SNG), dan produk akhir lainnya. Peningkatan kualitas batubara (coal upgrading): proses coal upgrading dilakukan untuk meningkatkan kualitas batubara kalori rendah yang terdapat pada tambang batubara pendopo menjadi batubara dengan nilai kalori yang jauh lebih tinggi, sehingga memiliki harga jual yang jauh lebih baik. Pencairan batubara: merupakan proses dengan teknologi khusus untuk mencairkan batubara menjadi bahan bakar setara dengan minyak bumi. Teknologi ini sangat cocok diterapkan pada batubara berkalori rendah, karena jumlah cadangannya yang sangat besar sehingga memungkinkan maksimalisasi output produksi. Produk yang dihasilkan adalah besin, diesel, sampai dengan avtur serta produk turunan lainnya. CBM coal bed methane: merupakan teknologi pemanfaatan gas methan yang keluar dari lapisanlapisan tambang batubara. Penjualan secara langsung, penjualan langsung batubara pendopo dalam skala kecil secara langsung ke industri yang ada disekitar wilayah Pendopo sambil menunggu industri-industri pemanfaat batubara dimulut tambang selesai dibangun, direncanakan akan mulai beroperasi di akhir tahun 2012.
3. PERSAINGAN Persediaan cadangan batu bara di Indonesia yang cukup besar serta semakin diminatinya batu bara untuk digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak bumi dikarenakan harganya yang relatif lebih murah, membuat tingginya minat investasi dan ekspansi usaha investor pada bidang usaha pertambangan khususnya pertambangan batubara. Yang tentu memerlukan jasa kontraktor pertambangan. Berikut ini adalah beberapa pesaing utama Perseroan di dua bidang kegiatan usaha utama Perseroan yaitu kontraktor dan agen pemasaran pertambangan (khususnya batubara) : Kontraktor Penambangan No
Nama Perusahaan
Produk & Jasa
Klien
1
PT Thiess Contractor Indonesia
– – – –
– – – – – – – – –
Pertambangan Konstruksi Rekayasa Industri Telekomunikasi
56
PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT INCO PT Kaltim Suparcoal PT Inkor Prima Coal PT Kideco Jaya Agung PT BHP Biliton Indonesia PT Berau Coal BP
2
PT Bukit Makmur Mandiri Utama
– Eksplorasi – Pertambangan – Processing dan Hauling
– – – – – – – –
PT Berau Coal PT Gunung Bayan Pratama PT Kideco Jaya Agung PT Adaro Indonesia PT Bahari Cakrawala Sebuku PT Trubaindo Coal Mining PT Marunda Graha Mineral Dll
3
PT Inkor Prima Coal
– Ekplorasi – Pertambangan – Processing dan Hauling
– PT Lembu Swana Perkasa
4
PT JJ Nusantara
– Ekplorasi – Pertambangan – Processing dan Hauling
– PT Anugerah Bara Hampang
5
PT Leighton Contractors Indonesia
– – – – –
Kontrak Pertambangan Infrastruktur Pertambangan Civil dan Engineering Industri Berat Jalan Kereta Api
– – – –
PT Wahana Baratama Mining PT Mahakam Sumber Jaya PT Muti Harapan Utama PT Asia Energy Indonesia
6
PT Pamapersada Nusantara
– – – –
Transportasi produk tambang Konstruksi jalan Persiapan tanah Stripping overburden untuk operasi pertambangan
– – – – – – –
PT Kaltim Prima Coal PT Kideco Jaya Agung PT Indomico Mandiri PT Jembayan Maurabara PT Adaro Indonesia PT Tambang Batubara Bukit Asam Dll
7
PT Petrosea Tbk
– Studi kelayakan (Feasibility Studies) – Perencanaan Konsep – Pemilihan peralatan – Cost Studies – Kontrak Pertambangan – Plant Hire – Value Engineering and Management Studies – Mineral Extraction and processing – Pengembangan dan Operasi Infrastruktur – Rehabilitasi lahan
– – – –
PT Mitra Internusa Persada PT Gunung Bayan PT Santan Batubara PT Ilthabi Bara Utama
8
PT Saptaindra Sejati
– Eksplorasi dan Ekploitasi – Transportasi produk pertambangan – Jasa lainnya untuk mendukung pengembangan infrastruktur
– – – – – –
PT Adaro Indonesia PT Berau Coal PT Interex Sacra Raya PT Sumber Kurnia Buana PT Borneo Indobara PT Indomining
Agen Pemasaran Hasil Pertambangan batubara No
Nama Perusahaan
Kegiatan Usaha
1 2 3
PT Artha Daya Coalindo PT Berkala International Bulk Trading S.A.
4 5
PT Eocene Coal Indonesia PT Kalimantan Citra Bara
bergerak dalam bidang perdagangan dan transportasi batubara. bergerak dalam penyimpanan dan distribusi batubara. produksi dan distribusi batubara. Proyek yang pernah dikerjakan antara lain Innogy, Staswerke Bremen, Tirreno Power, Endesa, Siderar, Tohoku Electric, Kepco Genos, Hong Kong Electric, Tata Group, dll. melakukan kegiatan usaha sebagai eksportir batubara, jasa konsultan, dan Kustodian. melakukan penyediaan Infrastruktur pertambangan batubara
Sumber data : Indonesia Coal Book 2008/2009.
57
4. ASURANSI Berikut ini adalah asuransi dimiliki Perseroan guna meminimalisasi risiko : No
Jenis Asuransi
Obyek Asuransi
1
Contractor Plant Machinery Insurance
Heavy Equipment
Heavy Equipment
-
Heavy Equipment Minor Equipment
Fuel, Spareparts, Tyre
2
Comprehensive General Liability
-
-
Completed Operation and Product Liabilty Contractual Liability Automobile Liability Personal Injury
Workmen’s Compensation & Employee Liability
Jumlah Pertanggungan
Penanggung
No. Polis
$139,250,952
- PT Asuransi Astra Buana 40% - PT Asuransi Artha Graha 20% - PT Tugu Pratama Indonesia 18% - PT ACA 17% - PT Asuransi Rama Satria Wibawa 5%
HEQU05S3ER-0901
$16,371,176
- PT Asuransi Astra Buana 40% - PT Asuransi Artha Graha 20% - PT Tugu Pratama Indonesia 18% - PT ACA 17% - PT Asuransi Rama Satria Wibawa 5%
HEQU05S3ER-0901
PT Asuransi Astra Buana 100%
HEQU05S3DO-0901
- PT Asuransi Astra Buana 60% - PT Artha Graha General Insurance 30% - PT Asuransi Indraputra 10%
IARP05TJQ6-0901
$10,000,000
PT Asuransi AIU Indonesia 100%
0301001905
19 Jan 2010
$10,000,000
PT Asuransi AIU Indonesia 100%
0303000162
19 Jan 2010
Rp3.875.277.840
PT Asuransi AIU Indonesia 100%
FLT-N-000400-000254419000000
19 Jan 2010
PT Asuransi AIOI Indonesia 100%)
HO-MCM-000000100028-2006-12 HO-MCN-000000100028-2006-12 HO-MCX-000000100028-2006-12 HO-MCT-000000100028-2006-12 HO-MCE-000000100028-2006-12 HO-MCI-000000100028-2006-12
$3,068,715 $27,601,682.30
3
Motor Vehicle Insurance
46 Motor Vehicle
4
Marine Cargo
All interest related to the - Estimated Insured’s business Annual Turn consisting principally of Over : but not limited to plant, $90,000,000 machinery and equipment, stock, merchandise, tools, - Max Limit for inventory, motor, mining anyone equipment, vehicles carrying : including parts and $7,500,000 accessoriesb (i.e. Alat-alat berat, ban)
Berlaku s/d 19 Jan 2010
EQPD05TJRN-0901
Polis dibatalkan dengan kesepakatan kedua belah pihak (baik Tertanggung maupun Penanggung)
5. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA Untuk mewujudkan visi Perseroan menjadi perusahaan kontraktor penambangan terintegrasi pilihan, Perseroan memiliki misi: membentuk manajemen berbasis pengetahuan dengan operasi berbiaya efektif, memberikan investasi yang nilainya terus meningkat bagi pemegang saham, dan memberikan jasa berkualitas tinggi kepada stakeholder dengan komitmen yang tinggi dalam aspek-aspek kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan serta tanggung jawab sosial perusahaan yang baik. Strategi usaha Perseroan adalah (i) terus memperkuat kompetensi inti (core competence) dalam bidang kontraktor penambangan, (ii) melakukan diversifikasi proyek penambangan dengan terus mencari proyek baru yang strategis, (iii) melakukan ekspansi kegiatan usaha dalam rantai nilai (value chain) usaha pertambangan yang terintegrasi.
58
Strategi ini ditopang dengan nilai-nilai yang menjadi panduan operasi Perseroan, yang meliputi: memelihara lingkungan kerja yang aman dan menghindari risiko, bangga atas kualitas kerja yang dilakukan, bekerjasama dan bekerja secara harmoni diantara karyawan Perseroan, klien dan masyarakat sekitar operasi Perseroan, konservatif dalam aspek-aspek manajemen risiko, bertanggungjawab dan sadar akan dampak kegiatan operasi terhadap lingkungan, melakukan yang terbaik untuk memberikan nilai tambah terhadap pekerjaan dan jasa Perseroan kepada klien. Kegiatan usaha pertambangan memiliki risiko kerusakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Perseroan memiliki kebijakan pengelolaan Health, Safety and Environment (HSE) dan quality assurance untuk menjamin Perseroan dapat mencapai tujuan-tujuannya dengan baik. Aspek-aspek manajemen risiko dan quality assurance tersebut antara lain : • Melakukan identifikasi, evaluasi, mitigasi dan manajemen atas risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan usahanya. • Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku. • Meminimalkan limbah dan mencegah polusi • Mengimplementasikan praktek-praktek terbaik dalam industri (best industry practices). • Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target Perseroan. • Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi. • Mengembangkan kerjasama dengan klien dan komunitas di sekitar operasi Perseroan • Memastikan kepada seluruh karyawan dan pemasok untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. Ketiga strategi usaha tersebut di atas sangat memungkinkan untuk dilaksanakan Perseroan dengan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari proyek-proyek sebelumnya dan berbekal keunggulan kompetitif yang terbentuk, yaitu antara lain berupa: •
Kontrak Jangka Panjang yang bernilai strategis. Pada tanggal 27 Mei 2004 Perseroan dan KPC menandatangani BOA dan akan berlaku sampai dengan tanggal 1 Juli 2014. Seperti telah disebutkan diatas, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk mengoperasikan pertambangan batubara di Bengalon. Pada tanggal 9 Maret 2007 telah dilakukan perubahan atas BOA dimana jangka waktu kontrak diperpanjang menjadi selama umur tambang (life of mine contract). Selain itu dalam perubahan BOA ini Perseroan juga memperoleh hak untuk perluasan penambangan di Pit B dan C tambang Bengalon. Bengalon merupakan bagian dari area konsesi KPC berdasarkan CCOW antara KPC dan pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW KPC, KPC memiliki hak pertambangan batubara di area seluas 90.960 hektar di Kalimantan Timur hingga tahun 2021. Deposit batubara Bengalon terletak sekitar 35 km di sebelah utara tambang KPC lainnya, Sangatta di Kalimantan Timur.
•
Cadangan dan Kualitas Batubara. Sequence batubara di Bengalon secara geologis terletak di Kutai Basin, yang merupakan cadangan dengan banyak lapisan (multi seam) dari zaman miocene. Terdapat lebih dari 20 lapisan batubara utama dalam sequence tertiary sediments setebal 1.000 meter di Bengalon. Bengalon memiliki deposit dengan struktur yang kompleks, terdiri dari banyak lapisan batubara. Bengalon memiliki sebanyak 164 Mt proved and marketable reserves. Dibandingkan dengan batubara lainnya di tambang milik KPC yaitu Prima, Pinang dan Melawan, batubara di Bengalon memiliki nilai kalori (calorific value), kadar air dan abu dalam jumlah medium (sedang), namun dengan kandungan belerang (sulphur) yang lebih tinggi menyerupai batubara Pinang.
•
Sumber daya manusia yang sangat kompeten dibidangnya. Dalam sektor usaha pertambangan ,sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses pencapaian target Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya dengan proses seleksi yang ketat sesuai dengan standar kemampuan dan keahlian untuk sektor pertambangan terhadap calon karyawan baru, peningkatan keahlian karyawan dengan berbagai pelatihan, mendatangkan tenaga ahli, mengadakan studi banding untuk dapat menciptakan kinerja yang efektif dan efisien, menciptakan kesadaran terhadap karyawan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja dengan cara melengkapi karyawan dengan berbagai peralatan dan pelatihan
59
untuk menghindari kecelakaan saat bekerja, menciptakan suasana kerja yang kondusif untuk mendukung serta memotivasi karyawan untuk dapat selalu memberikan yang terbaik. Perseroan juga telah mendapat pengakuan dari KPC untuk 4 million Lost Time Injury Free. •
Armada dan Peralatan pertambangan yang mendukung pencapaian target. Peralatan yang lengkap serta memenuhi standar sangat menentukan keberhasilan Perseroan untuk dapat mencapai hasil yang maksimal. Hingga saat ini Perseroan memiliki kendaraan dan peralatan untuk penggalian sebanyak 708 (tujuh ratus delapan) unit dengan perincian sebagai berikut : 1. Dump Truck sebanyak 174 (seratus tujuh puluh empat) unit. 2. Excavator sebanyak 46 (empat puluh enam) unit. 3. Dozer sebanyak 29 (dua puluh sembilan) unit. 4. Wheel dozer dan Wheel loader sebanyak 22 (dua puluh dua) unit. 5. Compactor sebanyak 2 (dua) unit. 6. Drilling Rig sebanyak 4 (empat) unit. 7. Forklift sebanyak 2 (dua) unit. 8. Motor Grader sebanyak 9 (sembilan) unit. 9. Kendaraan dan peralatan lainnya sebanyak 420 ( empat ratus dua puluh) unit. Dengan peralatan yang sangat memadai seperti disebutkan diatas Perseroan dapat terus meningkatkan kinerjanya bahkan dapat terus berekspansi untuk mendukung eksistensi Perseroan dimasa yang akan datang.
•
Sarana dan relasi yang baik dengan para pemasok dan pelanggan. Pengalaman Perseroan dalam bidang kontraktor penambangan selama lebih dari 18 (delapan belas) tahun membuat Perseroan selain mempunyai keahlian dibidangnya juga memiliki relasi yang baik dengan para pemasok baik pemasok logistik maupun pemasok alat berat yang sangat diperlukan Perseroan dalam mendukung kelancaran proses produksi. Supply peralatan yang berkualitas dan tepat waktu juga menentukan kelancaran produksi batubara, beberapa mitra kerja Perseroan diantaranya Terex, Liebherr, Komatsu, Caterpillar dan mitra kerja lainnya baik untuk proses produksi maupun sarana pendukung lainnya. Sarana dan hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok memberikan peluang dan kemudahan bagi Perseroan untuk mendapatkan kontrak-kontrak berikutnya dan mendapatkan pelayanan atau pasokan peralatan serta sarana pendukung yang baik dan tepat waktu.
Selain strategi manajemen resiko dan sumber daya, Perseroan juga melakukan strategi pemeliharaan terhadap peralatan yang juga merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai target Perseroan, pemeliharaan yang dilakukan antara lain melalui: Pemeliharaan Perbaikan dan pemeliharaan dilakukan baik oleh tenaga kerja Perseroan maupun tenaga dari OEM jika diperlukan. Perbaikan-perbaikan khusus akan dilakukan oleh tenaga ahli dari pihak OEM dari Balikpapan atau cabang satelit di kota-kota industri sekitarnya disamping juga tenaga Perseroan dan personel OEM yang ada di lapangan. Semua OEM memiliki fasilitas dan kantor utama di Balikpapan. Semua OEM memiliki tenaga tambahan yang berbasis di Samarinda dan Sangatta, yang dapat ditempuh dalam waktu masing-masing 4 jam dan 1,5 jam dari lokasi pertambangan melalui jalan darat. Vendor OEM besar dan pemasok komponennya (seperti Terex dan Caterpillar) memiliki fasilitas workshop sendiri dan tenaga pemeliharaan terlatih, baik lokal maupun ekspatriat, yang siap sedia selama 24 jam sehari. Suku Cadang Peralatan Sebagian besar suku cadang tersedia di stok yang ada di lokasi pertambangan atau di Balikpapan. Selain itu, jika suku cadang pada suatu saat tidak tersedia di kedua tempat tersebut, suku cadang dapat langsung dikirimkan dari OEM di Jakarta atau Singapore dalam waktu sekitar 5 sampai 7 hari. Komponen utama seperti mesin, alternator, wheel motor umumnya tersedia di lokasi tambang.
60
Kecukupan Stok Ban Perseroan dan kontraktor penambangan KPC lainnya menyadari kebutuhan akan ban di lokasi pertambangan. Oleh karena itu, Perseroan dan kontraktor lainnya sepakat untuk saling membantu seandainya terdapat kelebihan stok ban untuk menjamin agar kapasitas produksi yang direncanakan tetap tercapai. Perseroan sendiri telah memiliki persediaan ban yang cukup untuk armada truknya sebagai bagian dari kendaraan dan peralatan yang saat ini telah dimiliki, disamping juga telah menempatkan order untuk supply tambahan.
6. PROSES PERTAMBANGAN Berikut ini adalah proses penambangan batubara Perseroan :
Keterangan Proses Pertambangan yang dilakukan Perseroan : • Pembersihan permukaan tanah (Land clearing) yaitu kegiatan membersihkan permukaan area tambang dari pohon-pohon dan lain sebagainya, sehingga siap untuk digali atau ditambang • Pemindahan tanah pucuk (top soiling) adalah kegiatan menggali dan mengangkut tanah pucuk atau bagian paling atas dari lapisan tanah penutup. • Pengeboran dan peledakan dilakukan untuk memberaikan lapisan tanah penutup (over burden), dengan tujuan untuk memudahkan penggalian dan pemuatan tanah penutup alat angkut atau truk. • Penggalian lapisan tanah penutup (over burden) adalah kegiatan menggali lapisan tanah penutup dan memuat ke dalam alat angkut atau truk. • Penggaruan batubara adalah kegiatan menggali lapisan batubara yang sudah tersingkap (exposed) dan memuat ke dalam angkut atau truk. • Pemindahan lapisan tanah penutup yaitu mengangkut dan menempatkan lapisan tanah penutup ke area timbunan (waste dump/disposal). • Pengangkutan batubara yaitu kegiatan mengangkut batubara baik dari tambang ke ROM Stockpiles maupun dari ROM • Pemuatan batubara adalah kegiatan memindahkan batubara dengan belt conveyor ke kapal pengangkut • Rehabilitasi lahan merupakan kegiatan menghijaukan kembali area tambang dengan cara menanami dengan jenis tumbuhan tertentu.
61
7. PROSPEK USAHA Permintaan akan energi alternatif yang cukup besar membuat negara-negara pengekspor batubara berusaha meningkatkan volume produksi batubara mereka dengan berusaha membuat berbagai regulasi serta kondisi yang dapat mendukung sektor pertambangan batubara. Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia. Cina juga merupakan konsumen batubara terbesar karena kebutuhan akan listrik untuk industri mereka yang juga besar seiring dengan perkembangan ekonomi negaranya yang sangat pesat. Perkembangan industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam memasok listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung perkembangan industri dalam negeri, Pemerintah kini sedang membuat program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga produksi sektor industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga meningkat sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik dari segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan. Sektor industri pendukung pertambangan yang saat ini sangat dibutuhkan antara lain adalah : • kontraktor penambangan • agen pemasaran hasil tambang • pemasok suku cadang alat-alat pertambangan • penyewaan alat-alat berat untuk pertambangan • penyewaan alat transportasi pertambangan • pemasok bahan bakar minyak dan bahan bakar lainnya • penyedia tenaga listrik • sektor pendukung pertambangan yang lain Kebutuhan tersebut membuat industri pertambangan saat ini sangat menarik untuk terus dikembangkan, berdasarkan dari keadaan ini Perseroan melihat peluang yang sangat baik untuk melakukan ekspansi usaha pertambangan. Untuk itu Perseroan mengembangkan usahanya menjadi perusahaan penambangan yang terintegrasi yaitu selain menyediakan jasa kontraktor penambangan, Perseroan melalui anak-anak perusahaannya juga menyediakan jasa pendukung industri pertambangan lainnya seperti agen pemasaran hasil tambang, penyedia tenaga listrik, dan Perseroan juga sedang melakukan kajian untuk memasuki usaha sebagai pengelola bahan bakar (fuel management). Pada saat ini Perseroan memiliki kontrak strategis dengan KPC untuk pengoperasian pertambangan batubara di Pit A, B dan C di tambang Bengalon, Kalimantan Timur selama umur tambang, disamping kontrak strategis jangka panjang selama 20 tahun dari AI di tambang Asam Asam, Kalimantan Selatan. Tambang Asam Asam memiliki total proved and probable marketable reserves sebanyak 204Mt, sementara sumber daya batubara yang telah diidentifikasi di area pertambangan Mulia di Asam Asam adalah sebesar 1.285Mt. Batubara Asam Asam memiliki kandungan CV yang lebih rendah dari batubara Bengalon, namun dengan karakteristik kandungan batubara dan abu yang rendah menjadikan batubara Asam Asam sebagai batubara yang bersahabat dengan lingkungan (eco-friendly) dan cocok untuk pembangkit tenaga listrik, sedangkan pasar dari batubara jenis ini terutama adalah PLN melalui kontrak penyediaan batubara jangka panjang yang sedang dalam proses negosiasi. Meningkatnya kebutuhan akan energi alternatif pengganti minyak bumi yang masih sangat tinggi membuat sektor industri pertambangan batubara dan industri pendukung pertambangan khususnya pembangunan pembangkit tenaga listrik baik dalam dan luar negeri menjadi sektor bisnis yang sangat menjanjikan. Perseroan melihat hal ini sebagai kesempatan yang baik untuk lebih meningkatkan kinerja dan perluasan usaha.
8. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) Perseroan tidak diwajibkan untuk memiliki ijin dibidang lingkungan hidup dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya dan kewajiban pemenuhan AMDAL berada pada pemberi kerja.
62
X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Informasi berikut harus dibaca berkaitan dengan, dan secara keseluruhan mengacu pada laporan Perseroan yang telah diaudit beserta catatan atas laporan keuangan. Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006, 2005 dan 2004 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam ribuan Dollar) URAIAN
30 Juni
31 Desember
2009
2008
2007
2006
2005
2004
19.359 18
42.334 11.236
88.326 13.814
11.122 13.825
26.534 788
2.176 -
4.504 16.749 41.526 9.868 31.609 16.620
3.353 14.509 44.342 21.572 21.088 12.590
18.719 2.123 32.190 8.779 39.093 24.429
21.417 6.783 37.218 11.770
28.126 674 22.236 4.594 16.993
2.211 67 3.217 564 2.019
Jumlah Aset Lancar
140.252
171.023
227.474
102.134
99.945
10.254
Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan – bersih Investasi pada Perusahaan asosiasi Aset tetap – bersih Biaya perolehan atas hak kontrak yang ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya – bersih Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan Biaya konstruksi ditangguhkan
527 489 11.566 186.853 130.918 16.657 -
503 437 11.566 196.068 140.904 16.994 -
105 546 161.611 161.370 8.023 -
136 145.048 5.143 4.147
136 161.648 7.615 22.164
137 54.435 14.481
Jumlah Aset Tidak Lancar
347.011
366.472
331.654
154.474
191.563
69.053
JUMLAH ASET
487.263
537.495
559.128
256.608
291.508
79.307
27.065 977 716 6.851
5.376 30.333 24.000 1.338 8.084
21.647 602 12.519
22.974 45.630 8.000 115 10.532
14.583 9.000 17.000 459 4.389
14.001 195 2.448
23 83.303 27.000 145.935 3.788 5.147 3.050
20 96.308 165.459 2.672 6.844 2.188
97.830 132.598 777 6.582 1.606
50.000 1.574 138.825 3.261 819
33.000 18.000 96.431 36.630 2.185 378
16.644 63.913 254
19 50.000 -
29 82.362 -
164.670 -
70.000 -
110.000 5.000
-
62.004
94.095
173.634
74.080
154.193
64.167
207.939
259.553
306.232
212.905
250.625
80.811
ASET Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Pajak Pertambahan Nilai dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Biaya ditangguhkan Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Wesel bayar Hutang usaha Hutang pihak hubungan istimewa Hutang lain-lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang sewa Pinjaman bank Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya Uang muka pelanggan Jumlah Kewajiban Lancar Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan – bersih Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang Hutang sewa Pinjaman bank Hutang lain-lain Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN
63
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh Uang muka setoran modal Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo laba (Defisit)
2.200
161
174
174
257
174
174.745 81.674 (662) 21.367
174.745 81.674 216 21.146
170.550 71.606 10.565
41.675 (30) 1.884
4.675 37.000 (66) (982)
4.675 (45) (6.309)
Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal)
277.124
277.781
252.721
43.529
40.625
(1.679)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
487.263
537.495
559.128
256.608
291.508
79.307
LAPORAN LABA RUGI (dalam ribuan Dollar) URAIAN
30 Juni
31 Desember
2009
2008
2007
2006
2005
2004
Pendapatan Beban Usaha Laba (Rugi) Operasi Beban Lain-lain EBITDA Laba (Rugi) sebelum taksiran beban Pajak Laba (Rugi) Bersih
102.871 94.634 8.237 7.248 34.040 989 221
220.108 193.866 26.242 15.839 82.356 10.403 10.581
225.957 180.131 45.826 33.825 84.476 12.001 8.680
170.629 150.924 19.704 15.778 59.539 3.926 2.867
81.103 63.751 17.352 9.830 37.029 7.522 5.327
9.365 10.216 (850) 2.876 529 (3.726) (3.710)
2009
2008
2007
2006
2005
2004
(0.53) (0.69) (0.98) (0.20) (0.00) (0.09)
(0.03) (0.43) 0.22 (0.15) 0.10 (0.04)
0.32 1.33 2.03 0.44 4.81 1.18
1.10 0.14 (0.46) (0.15) 0.07 (0.12)
7.66 (21.41) (2.44) 2.10 (25.20) 2.68
n.a n.a n.a n.a n.a n.a
RASIO USAHA(x) Laba (Rugi) Usaha / Pendapatan Usaha – Bersih Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan Usaha – Bersih Laba (Rugi) Usaha / Jumlah Ekuitas Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Ekuitas Laba (Rugi) Usaha / Total Aset Laba (Rugi) Bersih / Total Aset
0.08 0.00 0.03 0.00 0.02 0.00
0.12 0.05 0.09 0.04 0.05 0.02
0.20 0.04 0.18 0.03 0.08 0.02
0.12 0.02 0.45 0.07 0.08 0.01
0.21 0.07 0.43 0.13 0.06 0.02
-0.09 -0.40 0.51 2.21 -0.01 -0.05
RASIO KEUANGAN (x) Aset Lancar / Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban / Jumlah Aset
0.96 0.75 0.43
1.03 0.93 0.48
1.72 1.21 0.55
0.74 4.89 0.83
1.04 6.17 0.86
0.62 -48.13 1.02
RASIO – RASIO PENTING RASIO-RASIO RASIO PERTUMBUHAN Pendapatan Usaha-Bersih Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas Jumlah Aset
30 Juni
64
31 Desember
XI. EKUITAS Tabel berikut ini menggambarkan ekuitas Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. (dalam ribuan Dollar) EKUITAS
30 Juni
31 Desember
2009
2008
2007
2006
Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo laba
174.745 81.674 (662) 21.367
174.745 81.674 216 21.146
170.550 71.606 10.565
41.675 (30) 1.884
Jumlah Ekuitas
277.124
277.781
252.721
43.529
Seandainya perubahan ekuitas Perseroan yang disebabkan karena adanya PUT I kepada masyarakat sejumlah sebanyak-banyaknya 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) dengan nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) terjadi pada tanggal 30 Juni 2009, maka proforma ekuitas pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut: Tabel Proforma Ekuitas pada tanggal 30 Juni 2009 (dalam ribuan Dollar) URAIAN
Posisi Ekuitas menurut laporan keuangan per tanggal 30 Juni 2009
Perubahan yang terjadi karena PUT I *
Proforma Ekuitas pada tanggal 30 Juni 2009 setelah PUT I
174.745 81.674 (662) 21.367 277.124
65.726 65.726
240.471 81.674 (662) 21.367 342.850
Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo laba Jumlah Ekuitas * Asumsi Kurs yang digunakan 1 US$ = Rp 9.500
65
XII. KEBIJAKAN DIVIDEN Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen. Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Anggaran dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal dan arus kas dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan keharusan Perseroan membentuk dana cadangan dan pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga pada saat prospektus ini diterbitkan, dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mengusulkan pembagian dividen kas dilakukan tiap tahun mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada Daftar Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut: Laba Bersih Setelah Pajak Sampai dengan US$ 50 juta Diatas US$ 50 juta
Rasio Pembayaran Dividen 10% - 20% 20% - 25%
Sejak Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan September 2007 hingga saat ini, Perseroan belum membagikan dividen kepada para pemegang saham.
66
XIII. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.17 tanggal 2 Agustus 2000 (berlaku Efektif 1 Januari 2001) mengenai perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tanggal 9 November 1994 tentang perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1991 tanggal 30 Desember 1991 mengenai perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat dibawah ini terpenuhi: 1.
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
2.
Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No.SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995, perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3 juncto SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal : Pelaksanaan pemungutan Pph atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut : 1.
Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
2.
Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana;
3.
Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No.17 tahun 2000.
Berdasarkan Pasal 23.1 UU No.17/2000, dividen yang berasal dari saham, baik yng diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri dan orang pibadi, dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto. Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
67
Atas transaksi penjualan saham di Indonesia dikenakan bea materai sebesar Rp 6.000,- (enam ribu Rupiah) atas transaksi dengan nilai lebih dari Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) dan Rp 3.000,- (tiga ribu Rupiah) dengan nilai sebesar Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) sampai dengan Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah). Transaksi dengan nilai kurang dari Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) tidak dikenakan bea materai. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT I INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT I INI.
68
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik: Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo Jl. Sisingamangaraja No. 26 Jakarta Selatan 12110 - Indonesia Tugas dan Kewajiban Pokok: Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Di dalam standar tersebut Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Dalam hal ini Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan, penilaian atas prinsip akuntansi yang dipergunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Dalam menjalankan tugasnya, Akuntan Publik berpedoman pada Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP). Konsultan Hukum: Hadiputranto, Hadinoto & Partners The Jakarta Stock Exchange Building, Tower II, 21st Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tugas dan Kewajiban Pokok: Melakukan pemeriksaan, memberikan laporan dan pendapat dari segi hukum atas aspek-aspek hukum Perseroan serta aspek-aspek hukum Penawaran Umum, sesuai dengan standar profesi dan peraturan Pasar Modal yang berlaku. Hasil pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum mengungkapkan semua fakta, data serta informasi penting yang berhubungan dengan aspek-aspek hukum Perseroan serta Penawaran Umum, sebagaimana diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan informasi dan transparansi sehubungan dengan Penawaran Umum. Dalam menjalankan tugasnya, Konsultan Hukum berpedoman pada Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal (Lampiran Keputusan HKHPM No. Kep. 01/HKHPM/2005).
69
Notaris: Robert Purba S.H. Gedung Gapuramas Lt.2, Ruang 201 Jl. Letjend. S. Parman. Kav.91 Slipi, Jakarta 11420 Tugas dan Kewajiban Pokok: Fungsi utama Notaris dalam rangka Penawaran Umum ini adalah menyiapkan dan membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, antara lain Perjanjian Pembeli Siaga, Perjanjian Pengelolaan Saham berikut perubahan-perubahannya dan bertanggung jawab atas keabsahan aktaakta yang dibuat. Dalam menjalankan tugasnya, Notaris berpedoman pada Peraturan Jabatan Notaris. Biro Administrasi Efek: PT Ficomindo Buana Registar Mayapada Tower Lt.10 Suite 2b Jln. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta – 12920, Indonesia Tugas dan Kewajiban Pokok: Melaksanakan pengelolaan administrasi saham dan settlement agent. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I tersebut menyatakan bahwa tidak ada hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
70
XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA Sesuai dengan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, Pembeli Siaga (Standby Buyer) sehubungan dengan PUT I ini adalah: PT Danatama Makmur Jl Mega Kuningan Timur Blok C-6 Kav. 12 Kawasan Mega Kuningan Telp. (62-21) 5797 4288 Fax. (62-21) 5797 4280 Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh Pembeli Siaga, PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Keterangan Singkat Mengenai Pembeli Siaga PT. DANATAMA MAKMUR (Danatama Makmur) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Perseroan Terbatas “PT. DANATAMA MAKMUR” nomor 182 tertanggal 25 April 1984, yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor C2-6666.HT.01 01.TH.84 tertanggal 23 Nopember 1984 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 April 1985 nomor 30 Tambahan nomor 539. Anggaran dasar Danatama Makmur telah mengalami perubahan dan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. DANATAMA MAKMUR nomor 15 tertanggal 8 Desember 2004, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, yang mengubah ketentuan Pasal 4 anggaran dasar mengenai peningkatan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor Danatama Makmur. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya nomor C30605 HT.01.04.TH.2004 tanggal 20 Desember 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 2 Agustus 2005 nomor 61 Tambahan nomor 8205. Danatama Makmur dalam kegiatan usahanya mempunyai maksud dan tujuan sebagaimana tercantum Akta Berita Acara Rapat “PT. DANATAMA MAKMUR” nomor 46 tertanggal 27 Juni 1997, yang dibuat dihadapan Helena Kuntoro, SH., Notaris di Jakarta, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor C2-22454 HT.01.04.Th.98 tertanggal 27 Oktober 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Nopember 1999 nomor 91 Tambahan nomor 7712. Dalam Pasal 3 anggaran dasar tersebut disebutkan bahwa maksud dan tujuan Perseroan ini adalah: a. menjalankan usaha sebagai perantara perdagangan efek dan pedagang efek; b. menjalankan usaha sebagai underwriter/sub underwriter (penjamin emisi efek); c. menjalankan usaha sebagai manajer investasi;
71
terkait dengan usaha yang dijalankannya tersebut, Danatama Makmur telah memiliki ijin usaha yang diperoleh dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), berturut-turut sebagai Perantara Perdagangan Efek berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam nomor KEP-73/PM/1992 dan Penjamin Emisi Efek berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam melalui nomor KEP-74/PM/1992 keduanya dibuat pada tanggal 29 Pebruari 1992, serta ijin usaha sebagai Manajer Investasi berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam nomor KEP-16/PM-MI/1992 tertanggal 21 Mei 1992. Danatama Makmur juga tedaftar sebagai Anggota Bursa Efek Indonesia (dahulu PT. Bursa Efek Jakarta dan PT. Bursa Efek Surabaya) sesuai dengan Surat Persetujuan Anggota Bursa nomor SPAB-029/JATS/ BEJ.I.1/V/1995 tertanggal 22 Mei 1995 yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta dan sesuai dengan Surat Persetujuan Anggota Bursa nomor SPAB 22/S-BES/VIII/1995 tertanggal 7 Agustus 1995 yang dikeluarkan oleh PT Bursa Efek Surabaya. Kepengurusan dan Pengawasan Danatama Makmur Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat nomor 15 tertanggal 20 Maret 2003, yang dibuat oleh Helena Kuntoro, SH., Notaris di Jakarta, dan telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Direksi/Komisaris PT. Danatama Makmur nomor C-UM.02.01.7154, tanggal 1 April 2003, susunan pengurus Danatama Makmur ditetapkan sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
: Halim Jusuf : Janeiry Louisa Tandean
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
: Nanny Devita Tirtawidjaja, SH. : Henry Jusuf : Houston Jusuf
Susunan Pemegang Saham Danatama Makmur Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. DANATAMA MAKMUR nomor 15 tertanggal 8 Desember 2004, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya nomor C-30605 HT.01.04.TH.2004 tanggal 20 Desember 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 2 Agustus 2005 nomor 61 Tambahan nomor 8205, modal dasar perseroan yang semula berjumlah Rp.42.000.000.000,- (empat puluh dua milyar Rupiah) yang terbagi atas 42.000 (empat puluh dua ribu) saham dengan nilai nominal Rp.1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham, ditingkatkan menjadi Rp.220.000.000.000,- (dua ratus dua puluh miliar) yang terbagi atas 220.000 (dua ratus dua puluh ribu) saham dengan nilai nominal Rp.1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham serta meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan yang dari 33.000 (tiga puluh tiga ribu) saham dengan jumlah nominal seluruhnya sebesar Rp.33.000.000.000,- (tiga puluh tiga miliar Rupiah) ditingkatkan menjadi 55.000 (lima puluh lima ribu) saham dengan jumlah nominal seluruhnya sebesar Rp.55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah). Susunan Pemegang Saham Danatama Makmur adalah sebagai berikut: Nama Pemegang Saham
Lembar Saham
Nominal per Saham Rp.1.000.000,-
220.000
Rp.220.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor PT Danatama Perkasa Nanny Devita Tirtawidjaja, SH. Halim Jusuf Henry Jusuf Houston Jusuf Hilton Jusuf Winston Jusuf
40.000 4.180 4.120 2.300 2.300 1.050 1.050
Rp.40.000.000.000,Rp.4.180.000.000,Rp.4.120.000.000,Rp.2.300.000.000,Rp.2.300.000.000,Rp.1.050.000.000,Rp.1.050.000.000,-
72,73% 7,60% 7,49% 4,18% 4,18% 1,91% 1,91%
Total Modal Disetor dan Ditempatkan
55.000
Rp.55.000.000.000,-
100,00%
Modal Dasar
72
%
XVI. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM Persyaratan Pemesanan dan Pembelian Saham yang diuraikan dibawah ini dapat berubah apabila terdapat peraturan-peraturan KSEI yang baru. Dalam rangka PUT I Perseroan telah menunjuk PT Ficomindo Buana Registrar sebagai Pengelola Pelaksanaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam rangka PUT I sesuai dengan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk, No. 161 tanggal 24 November 2009 yang dibuat di hadapan Robert Purba, Notaris di Jakarta. Persyaratan Pemesanan dan Pembelian Saham yang diuraikan dibawah ini dapat berubah apabila terdapat peraturan-peraturan pasar modal yang dikeluarkan setelah tanggal informasi ini.
1. PEMESAN YANG BERHAK Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) pada tanggal 11 Januari 2009 pukul 16:00 WIB berhak untuk membeli saham baru dalam rangka PUT I ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) Saham Biasa berhak memperoleh 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham Biasa. Harga penawaran Rp 100 (seratus rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian. Pemesan yang berhak melakukan pembelian saham baru adalah: Pemegang Saham Perseroan yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan tidak menjual/ mengalihkan HMETD tersebut kepada pihak lain dan Pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau dalam kolom endorsement pada Sertifikat Bukti HMETD, atau pemegang HMETD yang tercatat dalam Penitipan Kolektif pada KSEI Pemesan dapat terdiri dari perorangan dan/atau Badan Hukum Indonesia maupun asing, sebagaimana diatur dalam Undang-undang No.8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal.
2. DISTRIBUSI HMETD a.
b.
Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI (scriptless), HMETD akan didistribusikan secara elektronik melalui rekening efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 hari kerja setelah tanggal pencatatan pemegang saham pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu pada tanggal 12 Januari 2009 Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI (scrip) Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama Pemegang Saham.
3. PENDAFTARAN / PELAKSANAAN HMETD Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di Kantor BAE Perseroan dan dapat dilakukan mulai tanggal 13 Januari 2010 sampai dengan tanggal 19 Januari 2010 pada hari dan jam kerja pukul 9:00 – 15:00 WIB. a. Para Pemegang HMETD dalam bentuk scriptless yang bermaksud melaksanakan HMETD yang dimilikinya untuk membeli saham dapat mengajukan permohonan pelaksanaan HMETDnya melalui Anggota Bursa/ Bank Kustodian yang mengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/ Bank Kustodian tersebut meneruskan permohonan tersebut melalui sistem C-Best dengan memberikan instruksi pelaksanaan kepada KSEI dengan peraturan dan prosedur operasional yang telah ditetapkan KSEI.
73
Dalam memberikan instruksi pelaksanaan Anggota Bursa/ Bank Kustodian harus telah memenuhi ketentuan sebagai berikut: Pemegang HMETD harus telah memiliki dana yang cukup untuk sejumlah HMETD yang akan dilaksanakannya pada saat mengajukan permohonan tersebut. Kecukupan HMETD dan dana tersebut harus telah tersedia di dalam rekening efek pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan. Perusahaan Efek / Bank Kustodian harus telah membuka sub account untuk pemegang HMETD yang akan melakukan pemesanan pembelian saham. Instruksi pelaksanaan pemesanan pembelian saham secara elektronik oleh Perusahaan Efek/ Bank Kustodian harus telah efektif paling lambat pada tanggal 19 Januari 2010. Pada hari kerja berikutnya setelah Anggota Bursa/Bank Kustodian memberikan instruksi pelaksanaan, KSEI akan menyampaikan kepada BAE daftar pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang melaksanakan haknya dan menyetorkan dana pembayaran pelaksanaan HMETD tersebut ke rekening Perseroan serta menyerahkan asli bukti setoran pembayaran dananya kepada BAE. HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan lewatnya batas waktu yang telah ditetapkan oleh Perseroan akan dihapuskan pencatatannya dalam Rekening Efek oleh KSEI. Untuk ini KSEI akan menyampaikan Konfirmasi mengenai Penghapusan pencatatan efek tersebut kepada Perusahaan Efek / Bank Kustodian yang bersangkutan. b.
Para Pemegang HMETD dalam bentuk Sertifikat Bukti/HMETD yang bermaksud melaksanakan HMETD yang dimilikinya untuk membeli Saham dapat mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE yang ditunjuk Perseroan, yaitu: PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower Lt.10 Suite 2b Jln. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta – 12920, Indonesia
Dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut: • Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditanda tangani dan diisi lengkap • Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat penyetoran pembayaran; • Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp.6.000,-, dilampiri dengan foto kopi KTP/ SIM/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa; • Untuk pemesan perorangan, foto kopi KTP/SIM/Paspor/KITAS yang masih berlaku; untuk pemesan berbentuk badan hukum, foto kopi anggaran dasar, susunan Direksi/Pengurus terbaru badan hukum tersebut, serta foto kopi identitas anggota Direksi/Pengurus yang mewakili badan hukum tersebut;. • Apabila pemegang HMETD menghendaki saham hasil pelaksanaan dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI (dalam bentuk elektronik), maka pemegang HMETD tersebut dapat mengajukan permohonan pelaksanaan kepada BAE melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk pemegang HMETD tersebut dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa : Asli surat kuasa dari Pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil pelaksanaan HMETD dalam penitipan Kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa; Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap. Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di Kantor BAE dan dapat dilakukan mulai tanggal 13 Januari 2010 sampai dengan 19 Januari 2010 pada hari dan jam kerja pukul 16.00 WIB. Perseroan akan menerbitkan saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik SKS jika pemegang HMETD tidak menginginkan saham hasil pelaksanaannya dimasukkan dalam penitipan KSEI.
74
Bilamana pengisian Sertifikat Bukti HMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan pembelian saham ataupun persyaratan pembayaran sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan/atau prospektus untuk pelaksanaan HMETD ini tidak dipenuhi oleh pemegang HMETD, maka hal ini dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. HMETD hanya dianggap telah dilaksanakan pada saat pembayaran tersebut telah terbukti diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam sayarat-syarat pembelian di Prospektus.
4. PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM TAMBAHAN a.
Pemegang Sertifikat Bukti HMETD (diluar penitipan kolektif KSEI) dapat melakukan pemesanan saham tambahan melebihi porsi yang ditentukan dengan mengisi kolom Pemesanan Saham Tambahan yang telah disediakan pada SBHMETD atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (FPPS Tambahan) dalam kelipatan 500 (lima ratus).
b.
Bagi pemegang HMETD elektronik yang bermaksud melakukan pemesanan saham tambahan melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki, dapat mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian, dengan menyerahkan dokumen-dokumen seperti: Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) yg dilakukan melalui C-Best Asli FPE yang telah diisi lengkap Asli Bukti Pembayaran dengan transfer/pemindah bukuan/giro/cek/ tunai ke rekening perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.
Penolakan dapat dilakukan terhadap pemesan tambahan yang tidak mematuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan Pembayaran atas pemesanan pembelian saham tambahan sudah harus diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan selambat-lambatnya tanggal 25 Januari 2010.
5. PENJATAHAN PEMESANAN SAHAM TAMBAHAN Penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 22 Januari 2010 secara proporsional menurut jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang melakukan pemesanan pembelian tambahan berdasarkan harga pesanan. Manager penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan akuntan kepada Bapepam-LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemerikasaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, paling lambat 30 hari sejak tanggal Penjatahan.
6. PERSYARATAN PEMBAYARAN a.
Asli bukti pembayaran dari bank berupa bukti transfer bilyet/giro/cek/tunai Pembayaran Pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT I, harus dibayar penuh (full amount) dalam mata uang Rupiah secara tunai, cek, bilyet giro atau pemindah bukuan/transfer pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham dengan mencantumkan nama pemesan dan Nomor HMETD dalam mata uang Rupiah kepada rekening Perseroan pada: Bank •, Cabang •, Jakarta Acc. • Atas Nama: PT Darma Henwa Tbk Dalam hal ini, Perseroan akan memberikan tembusan bukti pembayaran di mana tercantum didalamnya nama pemesan dan Nomor Sertifikat HMETD.
75
Semua biaya bank yang timbul dalam rangka pembelian saham menjadi beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi. b.
Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Apabila pada saat pencairan cek atau wesel bank tersebut ditolak oleh bank yang bersangkutan, maka pemesanan pembelian saham dianggap batal. Tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/ pemindahbukuan/giro dan dananya telah diterima dengan baik (in good funds) pada rekening Perseroan tersebut diatas. Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari yang mana pembayaran tersebut sudah harus diterima dengan baik dan telah nyata dalam rekening Perseroan (in good funds) paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir perdagangan HMETD, yaitu tanggal 21 Januari 2010.
7. BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Pada saat menerima pengajuan pemesanan pembelian Saham, BAE akan menyerahkan kepada pemesan bukti tanda terima pemesanan Saham yang merupakan bagian dari HMETD yang telah dicap dan ditandatangani sebagai bukti permohonan yang dapat ditunjukkan pada saat mengambil SKS/atau pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak terpenuhi. Pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD (exercise) dari KSEI berdasarkan C-Best melalui pemegang rekening KSEI.
8. PEMBATALAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan saham secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pembatalan pemesanan saham tersebut di antaranya dapat disebabkan oleh karena pengisian Setifikat Bukti HMETD atau FPPS yang tidak benar atau tidak lengkap, pembayaran untuk pemesanan tidak diterima dengan baik (not in good funds) di rekening Perseroan, dan/atau kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi pada saat mengajukan permohonan pemesanan saham. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan saham tambahan yaitu pada tanggal 22 Januari 2010 akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pesanan.
9. PENGEMBALIAN UANG PEMESANAN Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan pembelian saham tambahan atau dalam hal terjadinya pembatalan pemesanan saham maka pengembalian uang akan dilakukan oleh BAE atas nama Perseroan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 25 Januari 2010. Dalam hal terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah uang yang dikembalikan akan disertai bunga yang diperhitungkan sejak tanggal 26 Januari 2010 berdasarkan rata-rata bunga deposito 1 (satu) bulan dari bank umum milik negara, dalam hal ini PT Bank Mandiri (Perseroan) Tbk. Hal tersebut diatas tidak berlaku dalam hal keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pengembalian uang dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan bilyet giro/cek, dan pemindahbukuan/transfer atas nama Pemesan yang dapat diambil oleh pemesan mulai tanggal 25 Januari 2010 di BAE pukul 10:00 WIB sampai 15:00 WIB. Setelah tanggal 25 Januari 2010, pengambilan cek dilakukan dikantor Perseroan. Uang pengembalian hanya dapat diambil dengan menunjukan KTP asli pemesan atau tanda bukti jati diri asli lainnya dan menyerahkan Bukti Tanda Terima Bukti Pemesanan Pembelian Saham serta menyerahkan fotokopi KTP tersebut.
76
Uang pengembalian hanya dapat diambil oleh pemesan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan menyerahkan jati diri pemesan berupa KTP/ SIM/Paspor/KITAS asli (bagi perorangan) atau foto kopi anggaran dasar, susunan Direksi/Pengurus terbaru badan hukum tersebut, serta foto kopi identitas anggota Direksi/Pengurus yang mewakili badan hukum tersebut (bagi badan hukum). Bilamana pemesan berhalangan mengambil sendiri, maka pemesan dapat memberikan kuasa kepada orang lain yang ditunjuk dengan melampirkan surat kuasa bermeterai Rp 6.000,- (enam ribu Rupiah) dan fotokopi KTP pemberi kuasa dan penerima kuasa serta menunjukan KTP asli pemberi dan penerima kuasa tersebut. Apabila pengembalian uang pemesanan dilakukan dengan cara pemindahbukuan/transfer. Perseroan akan memindahkan uang tersebut kerekening atas nama pemesan langsung sehingga pemesan tidak akan dikenakan biaya bank atau biaya pemindahbukuan/transfer tersebut. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD Penyerahan Saham hasil pelaksanaan HMTED akan didistribusikan kepada pemegang saham mulai tanggal 15 Januari 2010 sampai dengan 21 Januari 2010. Untuk Saham yang telah masuk dalam Penitipan Kolektif KSEI: a. Perseroan tidak menerbitkan surat kolektif Saham dalam PUT I ini, tetapi Saham hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam penitipan kolektif KSEI. b. Saham dalam bentuk elektronik akan dideposit oleh Perseroan melalui BAE ke dalam rekening efek yang telah ditentukan oleh KSEIselambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah BAE menerima dari KSEI daftar pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang melaksanakan haknya dan Perseroan menerima dana pembayaran dengan baik (in good fund) di rekening Perseroan. KSEI selanjutnya akan mendistribusikannya Saham ke masing-masing rekening efek pemegang HMETD yang melaksanakan haknya tersebut. c. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan akan dikreditkan atau didistribusikan oleh Perseroan melalui KSEI dalam bentuk elektronik dalam penitipan kolektif KSEI selambat-lambatnya 2 hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 24 Januari 2010. Untuk Saham yang berada diluar Penitipan Kolektif KSEI (Warkat): a. Perseroan akan menerbitkan SKS. b. Surat Kolektif Saham dapat diambil di kantor BAE selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik (in good fund) di rekening Perseroan. c. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan dapat diambil selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal Penjatahan yaitu tanggal 24 Januari 2010 di kantor BAE.
10. ALOKASI SISA SAHAM YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMEGANG HMETD Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau tidak dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari porsi haknya. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, sisa saham tersebut seluruhnya akan dibeli oleh Pembeli Siaga pada harga yang sama dengan harga Penawaran PUT I, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham.
77
XVII. KETERANGAN TENTANG HMETD
1. Pemegang HMETD Pemegang HMETD yang sah adalah: Pemegang saham yang berhak menerima HMETD yang tidak dijual HMETDnya; Pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD; atau Pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI, sampai dengan tanggal akhir periode perdagangan HMETD.
2. Perdagangan HMETD HMETD ini dapat dijual atau dialihkan selama periode perdagangan HMETD, mulai tanggal 13 Januari 2010 sampai dengan tanggal 19 Januari 2010. Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan haknya tersebut dapat melaksanakannya melalui Bursa (melalui Perantara Pedagang Efek/Pialang yang terrdaftar di Bursa) maupun di luar Bursa sesuai dengan peraturan perUndang-undangan di bidang Pasar Modal yang berlaku. HMETD di sistem penitipan kolektif di KSEI diperdagangkan di Bursa, sedangkan Sertifikat Bukti HMETD di formulir yang ditentukan hanya dapat diperdagangkan di luar bursa Efek. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui Bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas rekening efek, atas nama bank kustodian atau perusahaan efek di KSEI. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa dimana HMETD tersebut diperdagangkan di Bursa dan peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan penasehat investasi, perantara pedagang efek, manajer investasi, penasehat hukum, akuntan publik, atau penasehat profesional lainnya. Segala biaya dan pajak yang timbul dalam rangka pemindahan dan perdagangan HMETD tersebut menjadi beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.
3. Bentuk HMETD Bagi pemegang saham yang sahamnya berada adalam sistem penitipan kolektip di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan HMETD yang menjadi haknya akan diterima secara elekronik dengan melakukan pengkreditan rekening efek melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian di KSEI yang ditunjuk masing-masing pemegang saham. Bagi pemegang saham yang belum dimasukkan dalam sistem penitipan kolektip di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Surat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang saham, jumlah saham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham, serta kolom jumlah saham yang dibeli, jumlah harga yang harus dibayar, jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.
4. Nilai HMETD Nilai dari HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD yang satu dengan lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran pasar yang ada.
78
Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya. Penjelasan dibawah ini diharapkan akan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD: Diasumsikan harga pasar per satu saham Harga saham PUT IV Jumlah Saham yang beredar sebelum PUT IV Jumlah Saham yang ditawarkan dalam PUT IV
= = = =
Rp a Rp r A R
Harga Teoritis Saham Baru Ex HMETD
=
[(Rp a x A)(A ++ R)(Rp r x R)]
Harga HMETD per Saham
= Rp X = Rp X – Rp r
5. PECAHAN HMETD Sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1, maka pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan
6. Penggunaan HMETD HMETD yang diterbitkan digunakan bagi pemegang yang berhak untuk memesan saham yang ditawarkan Perseroan. HMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi.
7. Lain-lain Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban Pemegang HMETD.
79
XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN HMETD Prospektus bersama HMETD, akan tersedia untuk para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 WIB di BAE dan Perseroan: PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower Lantai 10, Suite 2b Jl. Jendral Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920 Telp : +62 (21) 521 2316 Fax. : +62 (21) 521 2320
PT Darma Henwa Tbk. Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3., Lt 11 dan 12 Jl. Mega Kuningan Lot 8.6 -8.7 Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950 - Indonesia Telepon: (62-21) 5794 8830/8839 Fax: (62-21) 5794 8829/8836
80