PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA TANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT Studi Pada Petani Penangkar Benih Padi Bersertifikat Di Desa Cisarandi Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur Oleh: Ir.Hj. Megawati Shiddieqy MSi* Nanang Slamet SP**
RINGKASAN
Benih padi bersertifikat merupakan persyaratan penting dalam usahatani padi, namun ketersediaannya masih sangat kurang dibandingkan kebutuhan, sehubungan dengan hal tersebut peranan petani penangkar benih padi bersertifikat sangat membantu dalam pengadan benih bersertifikat di lapangan. Penelitian bertujuan: Melihat gambaran umum keadaan usahatani penangkaran benih padi bersertifikat di desa Cisarandi; menentukan kelayakan teknis, kelayakan pasar dan kelayakan ekonomi serta menentukan prospek pengembangan usahatani penangkatan benih padi bersertifikat di Desa Cisarandi. Metoda penelitian menggunakan metoda deskriptif dengan pengambilan sampel secara acak, tehnik pengolahan data kelayakan tehnis memakai skala Likert untuk setiap kegiatan sesuai Peraturan Dirjentan, kelayakan pasar dilihat dari data permintaan pasar terhadap benih padi bersertifikat serta menggunakan B/C ratio untuk kelayakan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prospek pengembangan penangkaran benih padi bersertifikat di Desa Cisarandi sangat baik, karena ditinjau dari kelayakan teknis, kelayakan pasar dan kelayakan ekonomi sudah memenuhi persyaratan serta didukung sumberdaya manusia yang berpengalaman dan terampil dalam bidangnya.
ABSTRACT
The objectives of this study were : (1). To get general view of farming industries certified paddy seeds in the village of Cisarandi; (2). To define technical feasibility of certified paddy seeds in the village of Cisarandi; (3). To define market feasibility of certified paddy seeds in the village of Cisarandi; (4). To define economical feasibility of certified paddy seeds in the village of Cisarandi; (5). To difine prospect development of certified paddy seeds in the village of Cisarandi. . The study used description methods and sample was sorted out by randomize sampling. and the study was conducted by applying Likert’s Summated Rating (LSR). Technical suitable using General Director of Food Crop Regulation about certified paddy seeds. The result of this study indicated that breeding of certified paddy seed has a good prospect in the future. It was feasible in technic of production , market and economic which skilled and experienced farmer supported also. *Dosen Faperta UNSUR **Alumni Faperta UNSUR Prospek Pengembangan Usaha Tani Penangkaran Benih Padi Bersertifikat : Studi pada Penangkar Benih Padi Bersertifikat di Desa Cisarandi Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur, Ir. Hj. Megawati Shiddieqy, M.Si & Nanang Slamet, SP
19
PENDAHULUAN Penggunaan benih unggul bersertifikat di tingkat usahatani merupakan komponen penting dalam program intensifikasi padi. Melalui penggunaan benih padi bersertifikat dengan varietas Ciherang diharapkan produksi padi per satuan luas meningkat, adanya keseragaman tanaman dan mutu produk yang dihasilkan, tahan terhadap serangan hama penyakit. Peningkatan produksi diharapkan berdampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani padi. Peningkatan penggunaan benih bersertifikat di tingkat usahatani merupakan salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan petani, terutama bagi petani di Desa Cisarandi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan produksi, melalui kegiatan intensifikasi yang dilaksanakan oleh para petani. Dari hasil budidaya padi menghasilkan produksi gabah yang dapat dibuat menjadi benih padi bersertifikat harus produktivitasnya tinggi, karena diharapkan ketersediaan benih bersertifikat banyak, cenderung permintaan benih padi bersertifikat akan meningkat sehingga akan mempunyai prospek yang lebih baik untuk dikembangkan usaha tani penangkaran benih bersertifikat. Dalam rangka meningkatkan ketersediaan benih padi unggul bersertifikat di tingkat usahatahi perlu memenuhi 6 (enam) tepat yaitu (1) tepat varietas sesuai kondisi setempat,
Journal of Agroscience, Vol. 4 Th. 5 Juli - Desember 2012
(2) tesedia dalam jumlah yang cukup, (3) mutu benih baik, (4)tersedia pada waktu yang dibutuhkan, (5) tepat lokasi, dan (6) harga terjangkau oleh petani. Pengadaannya lebih memungkinkan dan lebih mudah didapat apabila diproduksi oleh petani di wilayahnya sendiri sebagai penangkar benih (Simatupang, 2000). Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui studi pada petani penangkar benih padi bersertifikat di desa Cisarandi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Penelitian bertujuan untuk melihat gambaran umum usaha tani padi didesa Cisarandi dan ingin mengetahui kelayakan teknis, kelayakan pasar dan kelayakan ekonomi serta prospek pengembangan usahatani penangkaran benih padi bersertifikat. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, permasalahan yang akan diamati dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah gambaran umum usahatani padi di Desa Cisarandi; 2. Bagaimanakah kelayakan teknis ; 3. kelayakan pasar; 4. kelayakan ekonomi dan bagaimanakah prospek pengembangan usahatani penangkar benih padi bersertifikat di desa Cisarandi. METODE PENELITIAN Proses pengumpulan data melalui beberapa cara antara lain: 1. Wawancara dan Observasi: dilakukan terhadap petani dengan cara mengumpulkan data dan informasi dengan panduan kuesioner pelaksanaan dan tahapan kegiatan
20
penangkaran benih padi bersertifikat dan untuk konsumsi. 2. Studi dokumen: dilakukan terhadap pustaka dan data dari Dinas instansi lingkup pertanian. Sampel penelitian adalah 20 orang petani penangkar benih padi bersertifikat dan 20 orang petani produksi konsumsi, dengan metode dipilih secara langsung (purposive sampling). ANALISIS DATA Dilakukan terhadap data yang terkumpul dengan metode deskriptif terhadap keadaan umum keadaan usahatani padi di desa Cisarandi. Kelayakan teknis, mengacu kepada Peraturan Direktur Jenderal Tanaman Pangan no. 01/ Kpts/ HK. 310/ C/ 1/ 2009 Tentang Sertifikasi Melalui Pengawasan Pertanaman dan/atau Uji Laboratorium menggunakan Skala Likert : 1.Sangat buruk; 2. Buruk; 3. Cukup baik; 4. Baik dan 5. Sangat baik. Untuk kelayakan pasar dilihat dari besarnya permintaan benih padi bersertifikat selama tiga tahun (20062008), sedangkan untuk kelayakan ekonomi menggunakan analisis B/C ratio.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keadaan umum: a. Umur responden ; sebagian besar petani penangkar benih padi 34% berusia antara 36-45 tahun, 46% berusia antara 46-54 tahun, 16% berusia antara 26-35 tahun dan 4% berusia diatas 54 tahun. Secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 1. Dari data tersebut ternyata kondisi umur petani penangkar benih padi 96% masih pada kisaran umur produktif, hal ini sesuai dengan pendapat Tohir (1983) yang menyatakan umur produktif dalam usaha pertanian berkisar antara 1554 tahun , dimana umur berkaitan dengan kemampuan bekerja, berfikir dan pengambilan keputusan. Berkaitan dengan hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar petani responden dalam kategori umur produktif, sehingga memungkinkan masih berpeluang meningkatkan kemampuan bekerja, berfikir jauh ke depan dan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam meningkatkan usahataninya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Gambar 1 : Grafik Persentase Penangkar Benih Padi Berdasarkan Umur
>54 4%
46 – 54 46%
26 – 35 16%
36 – 45 34%
Gambar 1. Diagram persentase penangkar benih padi berdasarkan umur.
Prospek Pengembangan Usaha Tani Penangkaran Benih Padi Bersertifikat : Studi pada Penangkar Benih Padi Bersertifikat di Desa Cisarandi Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur, Ir. Hj. Megawati Shiddieqy, M.Si & Nanang Slamet, SP
21
b. Pengalaman Berusahatani Penangkaran Benih Padi Berdasarkan pengalaman berusahatani yang dihitung dari lamanya melaksanakan penangkaran benih padi, maka menunjukkan bahwa 54% berpengalaman selama 3-5 tahun, 34% berpengalaman antara 6-8 tahun dan berpengalaman lebih dari 8 tahun sebesar 12%, data lebih lengkap dapat dilihat pada Gambar2. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani penangkar responden
berpengalaman 3-8 tahun dan sebagian kecil telah berpengalaman diatas 8 tahun. Dari hasil wawancara, seluruh petani responden awalnya adalah petani yang mengusahakan tanaman padi untuk konsumsi. Ketertarikan petani untuk beralih ke usahatani penangkaran benih padi, karena harga untuk benih lebih mahal dibandingkan dengan harga gabah untuk konsumsi, sedangkan teknik budidayanya tidak jauh berbeda.
Grafik Penangkar Benih Berdasarkan Lamanya Berusahatani Penangkar Benih Padi >8 tahun 12%
6 – 8 tahun 34%
3 – 5 tahun 54%
Gambar 2: Diagram persentase penangkar benih padi berdasarkan lamanya berusahatani penangkaran benih padi.
c.Tingkat pendidikan Data menunjukkan bahwa pendidikan formal petani responden, 52% berpendidikan SD, 34% berpendidikan SMP dan 14% berpendidikan SLTA, data lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3. Walaupun pendidikan formal responden relatif rendah, petani penangkar benih tetap dapat melakukan usahanya karena sebagian besar telah mengikuti pendidikan non
Journal of Agroscience, Vol. 4 Th. 5 Juli - Desember 2012
formal berupa pendidikan dan pelatihan dibidang penangkaran benih padi serta mengikuti temu lapang penangkar benih yang diadakan Dinas Pertanian. Hal tersebut ditunjukkan dari data yang menyatakan 94 % petani responden telah mengikuti Sekolah Lapang Penangkar Benih Padi, dan 100% petani responden telah mengikuti Kursus Tani Penangkar Benih Padi serta 58% petani responden telah mengikuti Temu Lapang Penangkar Benih Padi, data lengkap dapat dilihat pada Tabel1 .
22
Grafik Persentase Petani Penangkar Benih Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal SLTA 14%
SLTP 34%
SD 52%
Gambar 3: Diagram persentase petani penangkar benih berdasarkan tingkat pendidikan formal Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penangkar Benih Berdasarkan Pendidikan non di Bidang Pertanian No.
Jumlah
Jenis Pelatihan
Orang
%
1
Sekolah Lapang Penangkar Benih Padi
47
94
2
Kursus Tani Penangkar Benih Padi
50
100
3
Temu Lapang Penangkar Benih Padi
29
58
Sumber : Dari data primer yang sudah diolah tahun 2009
4.2 Menentukan Kelayakan Teknis Usahatani Penangkar Benih Padi Bersertifikat Dari hasil analisis data kelayakan teknis yang mengacu kepada SK Mentan nomor : 01/Kpts/HK.310/C/1/2009, dapat dilihat pada Tabel 2.
Dari data Tabel 2, secara keseluruhan kelayakan teknis bagi petani penangkar benih padi dinilai rata-rata 3,64, hal itu menggambarkan bahwa petani di Desa Cisarandi cukup baik dan mentaati aturan yang ada.
Tabel 2. Kelayakan Teknis Sertifikasi Benih Padi.
Prospek Pengembangan Usaha Tani Penangkaran Benih Padi Bersertifikat : Studi pada Penangkar Benih Padi Bersertifikat di Desa Cisarandi Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur, Ir. Hj. Megawati Shiddieqy, M.Si & Nanang Slamet, SP
23
4.3 Menentukan Kelayakan Pasar Usahatani Benih Padi Bersertifikat Penjualan benih padi dilaksanakan melalui : 1. Penjualan langsung ke petani di Warungkondang. 2.Penjualan langsung ke Kelompok Tani di Kecamatan Warungkondang 3. Penjualan langsung ke kios sarana produksi di Kecamatan Cianjur, Kecamatan Cilaku,
Permintaan petani pengguna benih padi bersertifikat setiap tahunnya semakin meningkat, untuk mengetahui besarnya permintaan benih padi bersertifikat kepada petani penangkar di Desa Cisarandi dan sekitarnya dapat dilihat pada tabel permintaan dari tahun 2006 sampai dengan 2008. Permintaan pasar terhadap benih padi bersertifikat selama tahun 2006, 2007, 2008 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Tabel Pemintaan benih padi bersertifikat di Gapoktan Citrasawargi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Volume Permintaan (Kg) 2006 2.000 1.000 500 4.000 4.000 3.000 500 500 500 4.000 4.000 3.000
27.000 Jumlah Sumber : Gapoktan Citrasawargi tahun 2009
2007 2.000 1.000 500 5.000 5.000 3.500 500 500 500 5000 5000 4000
32.500
% 1 1 1 1,25 1,25 1,2 1 1 1 1,25 1,25 1,33
2008 2.000 930 500 8000 8000 400 500 500 500 7000 6000 4000
% 1 0,93 1 1,6 1,6 0,1 1 1 1 1,4 1,2 1
1,2
38.330
1,2
4.4 Menentukan Kelayakan Ekonomi Usahatani Benih Padi Bersertifikat Untuk mengetahui kelayakan ekonomi digunakan rasio biaya-manfaat, sebagai berikut :
Biaya Produksi terdiri dari kebutuhan benih untuk satu hektar, pupuk kimia untuk satu hektar, pupuk Journal of Agroscience, Vol. 4 Th. 5 Juli - Desember 2012
organik, pestisida, sementara untuk biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut: traktor, tanam, panen, pasca 24
panen, dan untuk biaya lain-lain adalah sebagai berikut : sewa lahan, uji laboratorium, kantong plastik, sertifikasi/labeling.
keuntungan petani yaitu hasil penjualan produksi dikurangi biaya produksi. Rata-rata analisa usahatani penangkaran benih bersertifikat dan usahatani padi untuk konsumsi dapat dilihat pada Tabel 4. berikut ini.
Pendapatan Petani adalah hasil penjualan produksi degan harga yang telah ditentukan di pasaran, sedangkan
Tabel 4. Analisa Usahatani Penangkar Benih Padi Bersertifikat dengan luas 12,5 hektar Usahatani Benih Padi Bersertifikat
Usahatani Padi Konsumsi
Uraian Unit
Vol (Kg/Ha)
Harga (Rp)
2
3
4
1 Produksi
Kg
Nilai (Rp)
37.500
3.500
131.250.000
25.000
2.200
55.000.000
Kg
312,5
5.000
a. Urea
Kg
1.250
b. NPK
Kg
3.750
a. Pupuk Organik
Kg
b. PPC
Liter
Unit
Vol
(Rp)
2
3
4
Nilai(Rp)
Kg
75.000
2.200
165.000.000
1.562.500
Kg
312,5
5.000
1.562.500
1.400
1.750.000
Kg
1,250
1.400
1.750.000
2.200
8.250.000
Kg
3.750
2.200
8.250.000
12.500
1.000
12.500.000
Kg
12.500
1.000
12.500.000
25
60.000
1.500.000
Liter
25
60.000
1.500.000
Kg
50
80.000
4.000.000
Kg
50
80.000
4.000.000
Liter
25
150.000
3.000.000
Liter
25
150.000
3.000.000
Produksi Konsumsi Biaya Produksi 1. Benih 2. Pupuk Kimia
3. Pupuk Lainnya
4. Pestisida : - Padat - Cair Biaya Total Saprodi
32.562.500
32.562.500
Tenaga Kerja 1. Traktor
Ha
5.000.000
5.000.000
Ha
-
5.000.000
5.000.000
2. Tanam
HOK
500
15.000
7.500.000
HOK
500
15.000
7.500.000
Rouging I
HOK
125
15.000
1.875.000
HOK
125
15.000
1.875.000
Rouging II
HOK
125
15.000
1.875.000
HOK
125
15.000
1.875.000
Rouging III
HOK
125
15.000
1.875.000
HOK
-
-
-
a. T.K Dalam Keluarga
HOK
125
15.000
1.875.000
HOK
125
15.000
1.875.000
b. T.K Luar Keluarga
HOK
250
15.000
3.750.000
HOK
250
15.000
3.750.000
a. Transportasi
HOK
125
15.000
1.875.000
HOK
125
15.000
1.875.000
b.Pengeringan
HOK
125
15.000
1.875.000
HOK
125
15.000
1.875.000
c. Pembersihan
HOK
125
15.000
1.875.000
HOK
-
-
-
d. Pengemasan
HOK
125
15.000
1.875.000
HOK
-
-
-
3. Panen
4. Pasca Panen
Biaya Total Tenaga Kerja
31.250.000
25.625.000
1. Biaya lain-lain a. Sewa lahan
Ha
-
6.250.000
6.250.000
Rp
-
6.250.000
6.250.000
b. Uji Laboratorium
Kg
38.500
6
231.000
-
-
-
-
c. Kantong Plastik (5 kg)
Ktg
7.500
200
1.500.000
-
-
-
-
d. Karung Plastik (50 kg)
Ktg
750
1.500
1.125.000
Ktg
750
1.500
1.125.000
-
-
100.000
-
-
100.000
7.500
100
750.000
-
-
-
e. Rapia dan Jarum d. Sertifikasi / Labeling Biaya lain-lain
Ktg
-
8.956.000
Prospek Pengembangan Usaha Tani Penangkaran Benih Padi Bersertifikat : Studi pada Penangkar Benih Padi Bersertifikat di Desa Cisarandi Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur, Ir. Hj. Megawati Shiddieqy, M.Si & Nanang Slamet, SP
7.475.000
25
Biaya Total Produksi
72.768.500
65.662.500
Pendapatan Total Petani
Rp.
186.250.000
Rp.
165.000.000
Biaya Total Produksi
Rp.
72.768.500
Rp.
65.662.500
Pendapatan Bersih Petani
Rp.
113.481.500
Rp
99.337.500
Dari hasil perhitungan dalam semusim untuk 12,5 hektar, petani penangkar benih bersertfikat pendapatan total produksinya adalah : sebesar
Benih padi yang bersertifikat
12,5 Ha x 3.000 Kg x Rp. 3.500 = Rp. 131.250.000,Padi sisa benih bersertifikat (konsumsi)12,5 Ha x 2.000 Kg x Rp. 2.200 = Rp. 55.000.000
Jadi Nilai Produksi untuk lahan 12,5 hektar adalah Rp. 186.250.000,Biaya produksi untuk lahan 12,5 hektar adalah Rp 72.768.500,Keuntungan Petani pada usaha penangkaran benih padi bersertifikat adalah Pendapatan Total Produksi Rp. 186.250.000 – Biaya Total Produksi Rp 72.768.500 = Rp 113.481.500,- .
Untuk mengetahui B/C Ratio dari analisa penangkaran benih padi bersertifikat adalah :
Keuntungan = Keuntungan =
Nilai Produksi – Total Biaya Produksi 186.250.000 – 72.768.500 = 113.481.500
Dengan B/C Ratio 1,55 berarti nilainya lebih dari 1,0 ini menyatakan bahwa usahatani penangkaran benih padi bersertifikat di Desa Cisarandi menguntungkan, sehingga usaha tani penangkaran benih padi bersertifikat sangat berpotensi perkembanganya di masa yang akan.
Journal of Agroscience, Vol. 4 Th. 5 Juli - Desember 2012
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan: 1. Potensi petani padi di Desa Cisarandi sangat mendukung untuk kegiatan usahatani penangkaran benih padi bersertifikat, hal ini ditunjukkan sebesar 96% petani dalam kisaran usia produktif, 88% petani penangkar sudah
26
berpengalaman menjadi penangkar diatas 3 tahun dan bahkan 12% berpengalaman diatas 8 tahun , walaupun tingkat pendidikan formal yang tamat SD 52% , SLTP dan SLTA 48%, tetapi sebagian besar telah mengikuti pendidikan non formal bidang penangkaran benih padi. 2. Analisis kelayakan teknis menunjukkan bahwa, petani sudah cukup baik (nilai ratarata 3.64) melaksanakan tahapan-tahapan penangkaran benih sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor: 01/Kpts/HK.310/C/1/2009, walaupun masih ada kegiatan yang belum dilaksanakan. 3. Analisis kelayakan pasar menunjukkan bahwa, usaha tani penangkaran benih padi bersertifikat sudah memenuhi persyaratan kelayakan pasar, karena kenaikan permintaan terhadap benih bersertifikat mulai dari tahun 2006 sampai dengan 2008 rata-rata mencapai 1,2 % setiap tahunnya. 4. Analisis kelayakan ekonomi menunjukkan bahwa, usahatani penangkaran benih padi bersertfikat sudah memenuhi standar kelayakan ekonomi, karena lebih menguntungkan dengan perbandingan B/C Ratio mencapai angka 1,55 . 5. Usahatani penangkaran benih padi bersertifikat mempunyai prospek sangat baik untuk
dikembangkan, karena sudah memenuhi persyaratan kelayakan teknis, kelayakan pasar, dan kelayakan ekonomi serta didukung sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang memadai. Saran 1. Sebaiknya petani penangkar benih padi bersertifikat melaksanakan semua persyaratan kelayakan teknis sesuai dengan Peraturan Dirjen Tanaman Pangan, Departemen Pertanian No.01/Kpts/HK.310/C/1/ 2009, dengan cara mempertahankan tahapan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan memperbaiki kekurangan tahapan kegiatan yang belum dilaksanakan. 2. Agar semua stake holder yang berkaitan dengan kegiatan usahatani penangkaran benih padi bersertifikat seperti petugas lapangan sertifikasi benih, penyuluh pertanian, pedagang benih, petani pengguna benih, pihak lembaga keuangan serta pemerintah sampai ketingkat desa turut mendukung kegiatan tersebut demi tersedianya benih padi unggul yang berkualitas dalam rangka mngembangkan Agribisnis berbasis benih padi.
Prospek Pengembangan Usaha Tani Penangkaran Benih Padi Bersertifikat : Studi pada Penangkar Benih Padi Bersertifikat di Desa Cisarandi Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur, Ir. Hj. Megawati Shiddieqy, M.Si & Nanang Slamet, SP Journal of Agroscience, Vol. 4 Th. 5 Juli - Desember 2012
27
DAFTAR PUSTAKA Gapoktan Citrasawargi. 2009, Data Penangkaran Benih Padi Bersertifikat di Gapoktan Citrasawargi. Kecamatan Warungkondang. Cianjur Pemerintah Desa Cisarandi. 2006. Profil Desa Cisarandi. Peraturan Dirjen Tanaman Pangan No: 01/Kpts/HK.310/C/1/2009. 2009, Sertifikasi Melalui Pengawasan Pertanaman Dan/Atau Uji Laboratorium. Jakarta.
Pangan.
Naskah Kerja Seminar Pembangunan Pertanian, Potensi Teknologi dan Organisasi Produksi. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Simatupang, P. 2000. Anatomi Masalah Produksi Beras dan Upaya Mengatasinya. Makalah pada Seminar Nasional Perspektif Pembangunan Pertanian dan Kehutanan Tahun 2001 ke Depan. Pusat Penelitian Ekonomi Pertanian Bogor. Tohir, K. 1983. Seuntai Pengetahuan tentang Usahatani Indonesia. PT. Bina Aksara. Jakarta.
Journal of Agroscience, Vol. 4 Th. 5 Juli - Desember 2012
28