Semarang,
16
Februari 2017
“Prospek dan Tantangan Pengembangan Kawasan Industri di Jawa Tengah”
Presented by
Didik Purbadi
VP Jababeka & Co
INFRASTRUKTUR KAWASAN INDUSTRI
INFRASTRUKTUR & FASILITAS KAWASAN INDUSTRI Kawasan Industri sarana Pembangunan Regional
Kawasan Industri merupakan Infrastruktur Industri
UU NO3/2014 tentang Industri (pasal 62 & 63) PP No 142/2015 tentang Kawasan Industri (pasal 2, 10) Ketersediaan Lahan & Kemudahan Perolehan Lahan Ketersediaan 7 Infrastruktur Penting
INFRASTRUKTUR KAWASAN INDUSTRI UU 3/2014 dan PP 142/2015 (Peran Pemerintah dan Swasta)
KPBU INFRASTRUKTUR A. B. C. D. E.
PERPRES 38/2015 dan PERMEN PPN 4/2015
Transportasi Jalan Sumberdaya Air Pengolahan Air Minum Pengolahan Air Limbah Terpusat F. Pengolahan Air Limbah Setempat G. Pengolahan Persampahan H. Telekomunikasi & Informatika I. Ketenaga Listrikan J. Minyak Gas & Energi
K. L. M. N.
Konservasi Energi Fasilitas Perkotaan Fasilitas Pendidikan Fasilitas Olah Raga dan Kesenian
O. Kawasan (Kawasan Industri; Science/Tekno Park) P. Q. R. S.
Pariwisata Kesehatan Lembaga Pemasyarakatan Perumahan Rakyat
Peran Pemerintah & Swasta Pengembangan Kawasan Industri di ASIA Source : Tradingeconomics, Kemenperin, diolah oleh Jababeka
“ Karena memiliki fungsi strategis; di negara lain Kawasan Industri umumnya di siapkan oleh Negara; untuk itu di Indonesia perlu sinergi dan dukungan Pemerintah untuk membangun kawasan industri“
Perkembangan Kawasan Industri di Indonesia
Perkembangan Kawasan Industri di Indonesia GENERASI I
GENERASI II
GENERASI III KAWASAN INDUSTRI DICIRIKAN : 1. KETERPADUAN INFRASTRUKTUR 2. DILENGKAPI FASILITAS PENUNJANG (PERMUKIMAN, REKREASI, OLAH RAGA, KOMERSIAL, KESEHATAN, DLL) 3. SARANA PEMBANGUNAN WILAYAH
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Industri
Memiliki Tujuan Untuk :
Tujuan dan Pendekatan
Mengurangi kemiskinan & Menciptakan Lapangan Pekerjaan Memiliki Daya Saing Global untuk Investasi Berwawasan Lingkungan
Sarana Pembangunan Wilayah & Mencegah Urbanisasi Self & Sustain (Kota Baru : Create New Market )
“Pembangunan Kawasan Industri Baru mendukung Kegiatan Investasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional”
KAWASAN INDUSTRI Daya Saing Indonesia
Kawasan Industri : Aset Strategis Perekonomian Nasional
PDB (Produk Domestik Bruto) kontribusi terbesar dari Sektor Industri (21 – 23 %)
Menyumbang 40 % dari Nilai Total Ekspor Non Migas
Menarik FDI sebesar 60 % dari Total Nilai Investasi di Sektor Industri
Ada lebih 9200 perusahaan yang menyerap lebih 3 , 7 juta pekerja Sarana efektif untuk pembangunan wilayah (ada 74 Industri di 15 propinsi)
Kawasan
“ Sampai saat ini Kawasan Industri terbukti menjadi growth engine pertumbuhan ekonomi nasional“
Perkembangan Kawasan Industri di Indonesia PDB Nasional (2013 2016) sumbangan terbesar dari 9 sektor masih di bidang Industri Manufaktur (21 - 23 %), dimana 60% nya dihasilkan dari Jabotabek.
Multiplier Kawasan Industri Potensi pengembangan kawasan 1.000 Ha dengan nilai investasi mencapai 8,2 M USD Penyerapan TK mencapai 100.000 pekerja secara langsung 400.000 pekerja tidak langsung
Potensi penerimaan pajak mencapai + 6,5 M USD/tahun Potensi penerimaan devisa eksport mencapai + 4,5 M USD/tahun
Kawasan sebagai Growth Engine
KAWASAN INDUSTRI PRIORITAS 14+3 2015-2019 [IP-SEZ] Eksisting 74 Kws Industri and 47 Rencana Kawasan Industri Baru Dari 47 Kws Industri Baru tsb hanya 17 menjadi PSN
KI KENDAL
KI SAYUNG JIIPE Gresik Kawasan Industri JIIPE
Investasi & Kesejahteraan Masyarakat
PDB fungsi (P, C, G, I)
Pendekatan
P = Produksi
C = Konsumsi – Daya Beli
G = Pengeluaran Pemerintah – APBN / APBD I = Investasi
Semakin Besar Nilai I; maka PDB semakin Besar
“Income Perkapita = PDB / Jumlah Penduduk”
Tahapan Pengembangan Kawasan Industri
Perencanaan Kawasan industri
Pembangunan Kawasan industri
Pengelolaan Kawasan industri
Kelengkapan fasilitas pendukung KOTA
Pra Feasibility Study Perijinan Amdal MASTERPLAN & VISION Pra – Marketing
Pembebasan lahan & Sertifikasi ANCHOR TENANT 7 infrastruktur penting kawasan Marketing Pengelola kawasan Estate regulation SELF & SUSTAIN Mengelola operasional, Keamanan, CSR Mengelola iklim industri yang kondusif Marketing
Residential & Commercial Education Logistic & Transportation Infrastructure KOTA BARU
Key Factor Human Resource
DREAM
Spatial Planning
Accessibility
MASTERPLAN
REGULATION FINANCIAL PLAN
Land & Water
Industrial Estate
Public Security
Attract Investment
License Infrastructure
Karakteristik Kawasan Industri Kesesuaian Tata Ruang
Alas Hak
Apsek Kepastian Hak Atas Tanah bagi Investor
Amdal & Ijin Ijin Lingkungan; Ijin Lokasi, dll
Ketersediaan Lahan
Skala Luas
Tanah Tidak Produktif; HGU; HGB yang tidak Aktif;
Kolaborasi Partnership B – B Partnership BUMN Swasta
Life Cycle Kurva Industri
Jangan sampai Decline
Absolute Tech TPT; Electronic; dll
Iklim Investasi Kondusif, Efisien agar SUSTAIN
Karakteristik Kawasan Industri Track Record Pengembang
Trust
Reputasi Baik
Access to Global
Networking; Capital dll
Engagement
Pusat Propinsi Daerah Dukungan Masyarakat
Pengelolaan Iklim Investasi
Jangan sampai Decline
Self & Susatain
Pentingnya Pembangunan Kawasan Industri di JATENG
SEBARAN EKONOMI MAKRO JABODETABEK – KEDUNGSEPUR – GERBANGKERTOSUSILO Ketidakseimbangan Sistem Produksi - Distribusi
Sumber : BPS, KEMENPERIN & BI - 2015
KINERJA LOGISTIK
CENTRAL Of JAVA ECONOMIC GROWTH
• In general, over past ten years, PDB Central Java has been below PDB of Indonesia, 2009, 2012, 2014 and 2015 are exception
CENTRAL Of JAVA ECONOMIC GROWTH • Logistics Performance
• Central Java more less contributed around 4-6% containers traffic in Indonesia (kurang dari 700 ribu teus/tahun)
PROSPEK KAWASAN INDUSTRI JAWA TENGAH Pengembangan Industri diluar Jabodetabek untuk mengatasi masalah distribusi logistik serta pengembangan wilayah Jawa Tengah, dimana perkembangan ekonominya bawah rata rata ekonomi Nasional pada 10 Tahun terakhir. Masuknya JABABEKA diharapkan akan mendorong Pengembang Kawasan Industri Nasional / Global masuk ke JAWA TENGAH
Kawasan Industri di Jawa Tengah untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional dengan menyeimbangkan pusat kegiatan produksi dan distribusi sehingga lebih efisien dan kompetitif (diketahui saat ini sebaran industri terkosentrasi di Jabotabek 65 % sementara Jawa Tengah hanya 8 %)
Ditetapkan sebagai Kawasan Industri Prioritas Nasional/Proyek Strategis Nasional (PSN) Jawa Tengah Penopang laju perekonomian daerah dan nasional (Target 7 % dalam RPJM dapat terpenuhi)
Tantangan Tata Ruang di JAWA TENGAH
Sumber : MP3EI
KERANGKA PENATAAN & PENGEMBANGAN
Daya Saing Ekonomi Nasional Connectivity : Integrated Industrial Estate – Port & Logistic Services Economy Hub Center
Industrial Estate
- Hub Port Services - Logistics Center - Trade & Business Center
Fasilities Support - Residential -Business District -Education Park -Other Fasilities
- Industrial Developer - Industrial Management
Core Business
Penataan Master Plan Jabotabek
Supporting Business Master Plan Banten
Master Plan Jateng
Masterplan Jatim
Supporting Services
Kawasan Rawan Rob Air Laut 1. Daratan Pantai Utara Jawa Tengah diperkirakan yang terkena dampak dari Rob Air Laut >4000 Ha (Brebes-Rembang). 2. Area ABRASI terdampak Rob Air Laut adalah 5-30 meter dari bibir pantai. 3. Dampak : hancurnya tambak produktif, Infrastruktur, permukiman, lingkungan mangrove. 4. Perlu penanganan yang serius untuk permasalahan Rob Air Laut di Pantura Jawa Tengah. Ada beberapa alternatif : 1. Pelestarian hutan mangrove 2. Pembuatan polder-polder untuk menahan arus laut 3. Pengembalian lahan-lahan dan peninggian elevasi lahan-lahan yang terdampak Rob Air Laut
Abrasi Lahan Pesisir Jawa Tengah
Area potensi rawan abrasi
Garis Pantai Area rawan abrasi Dipesisir pantai Utara Jawa Tengah, data tahunan tercatat terjadi abrasi ± 10 meter/tahun
Peta Sawah Lestari DAN
Perkembangan Kota
Seiring pertumbuhan sebuah daerah, akan ada indikasi untuk alih fungsi lahan. Untuk mendukung perkembangan suatu daerah tanpa mengurangi ruang produksi hijau, adanya perubahan tata ruang produksi hijau ke lokasi yang lebih sustainable dan efektif.
BANJIR DI PANTURA 2016
KEMACETAN KORIDOR SEMARANG - KENDAL
Potensi Sumber Daya Air di Jawa Tengah 1 2 3 4 5 6 7 8
WS Cimanuk Cisanggarung Bagian Jawa Tengah WS Citanduy WS Pemali Comal WS Bodri Kuto WS Jratunseluna (+Wiso Gelis + 10 Karimunjawa) WS Begawan Solo Hulu WS Serayu Bogowonto WS Progo Opak Serang (Progo Hulu Bag. Jateng)
= 3,365 x 10^9 m3/th = 3,680 x 10^9 m3/th = 11,751 x 10^9 m3/th = 3,559 x 10^9 m3/th = 10,870 x 10^9 m3/th = 6,594 x 10^9 m3/th = 18,182 x 10^9 m3/th = 3,829 x 10^9 m3/th
Potensi Air Permukaan di Jawa Tengah Potensi 602 Mata Air Tanah di Jawa Tengah Eksploitasi Cekungan Air Tanah (ABT)
= 62,330 x 10^9 m3/th = 0,682 x 10^9 m3/th = 3,100 x 10^9 m3/th
Total Potensi Sumber Daya Air di Jawa Tengah
= 65,812 x 10^9 m3/th
20%
80%
Dari total air yang ada, jumlah air yang dimanfaatkan baru mencapai sedangkan sisanya terbuang ke laut Diperlukan bendung-bendung baru dalam rangka optimalisasi pemanfaatan air permukaan
Sebaran Sumber Daya Air (Waduk) di Jawa Tengah
BENCHMARKING KONDISI TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI
KORIDOR BARAT & TIMUR JAKARTA
Koridor JKT Merak Heavy industries & Petrochemicals
65 % (PDB – Industri Manufacture) JABABEKA MM 2100 EJIP
Koridor JAPEK
LIPPO
HYUNDAI
SURYA CIPTA
GIIC KIIC
Automotive, Consumer, Light to medium industries
KIM
KIKC KBI
38
KORIDOR TOL JAPEK vs CIPALI KORIDOR CIPALI : LISTRIK AIR BAKU SEA PORT PORT CIKAMPEK
SCM ANTAR KAWASAN INDUSTRI (10 – 30 KM)
CIKAMPEK
Potensi Pengembangan Kawasan Industri di JATENG
Potensi Regional Jawa Tengah WANARAKUTI : Kab. Jepara Perikanan, Furniture, Pengolahan Tembakau, Pengolahan Ikan,Pariwisata SAMPAN : Kab. Kudus KEDUNGSAPUR : Perikanan, Rumput Kota. Tegal Kota Pekalongan Kab. Jepara Perikanan, Tekstil, Logam, Furniture, Kab. DemakPengolaha laut, Tekstil, Batik, Logam, Furniture, Pengolaha Kab.Pemalang Kota n Ikan, Pariwisata, Jasa Perdagangan n Ikan, Kab. Brebes Semarang Kab. Kendal Kab. Batang Jasa Perdagangan Kab. Tegal Kab.
1
JAWA BARAT
Kab. Cilacap
Pekalongan
2
Kab. Temanggung PURWOMANGGUNG : Pertambangan, Pertanian, Perkebunan, Kab. Purbalingga Peternakan, IndustriKab. Kayu, Industri Kab. Banjarnegara Pengolahan Buah, Pariwisata Wonosobo
Kab. Banyumas
6
5
Kota Magelang
4 Kab. Blora
Kab. Semarang
Kab Boyolali Kota. Salatiga
Kab. Sragen
JAWA TIMUR
Kab. Magelang
7
Kab.Klaten
Kab. Purworejo
Kab. Rembang
BANGLOR :Kab.Grobongan Minyak dan Gas, Garam, Perikanan, Furniture, Pengolahan Ikan, Pariwisata
Kab. Kebumen
BARLINGMASCAKEP : Perikanan, Perkebunan, Pasir Besi, Migas, Batik, Logam, Furniture, Perdagangan, Pariwisata
3 Kab. Pati
Kota Surakarta Kab. Karanganyar Kab. Sukoharjo
SUBOSUKOWONOSRATEN : Pertambangan, Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Industri Kayu, TPT, Batik, YOGYAKARTA Kab. Wonogiri Jamu, Kerajinan, Jasa Perdagangan, Pariwisata
JUMLAH UMKM MENCAPAI 7, 9 JUTA UU (4,2 JUTA DI SEKTOR PERTANIAN DAN 3,7 JUTA NON PERTANIAN) BPMD PROV. JATENG
42
PELUANG PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DI JAWA TENGAH
Exit Tol Pejagan
Exit Tol Ungaran
Exit Tol
POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI & INDUSTRI PENDUKUNGNYA DI JAWA TENGAH
JEPARA KUDUS DEMAK BREBES TEGAL
PEKALONGAN
KENDAL SEMARANG
PATI
REMBANG
Usulan & Kesimpulan
Strategy Quick Win
“
AGENDA 1
COOPERATION dan kerjasama dengan pelaku / pengelola Kawasan Industri REPUTASI BAIK (dalam & luar negeri)
Singapore (Acendas, Jurong, Sembcorp, dll)
China (china fortune, dll)
Japan (Sumitomo, Marubeni, Mitsubishi dll)
Malaysia (sime darbi, selangor dll)
Korea (Hyundai, Samsung)
Contoh kerjasama
Kawasan Industri Kendal : Jababeka & Sembcorp
East Jakarta Industrial Park (EJIP) : Lippo, Spinindo Mitradaya & Sumitomo
Karawang International Industrial City (KIIC) : ITOCHu Copr of Japan & Sinarmas Land
MM2100 : Argo Manunggal Group & Marubeni
Strategy Quick Win – COLLABORATION LAHAN AGENDA 2
• Sinergi BUMN dan SWASTA untuk penyediaan lahan dan infrastruktur (bumn) • Sementara di Indonesia banyak lahan dan infrastruktur pelabuhan dan bandara unutilized. Contoh lahan-lahan milik Angkasa Pura, Pelindo, kereta api, Pertamina, Perhutani atau lahan milik kemenhub atau kemenkeu, dan PTPN • PRIORITASKAN LAHAN-LAHAN HGU YANG TIDAK PRODUKTIF (Bukan di Lahan Konservasi) • KOLABORASI DENGAN MITRA DAERAH YANG TELAH MEMILIKI LAHAN DAN BELUM DIKEMBANGKAN SEBAGAI KAWASAN INDUSTRI
Strategy Quick Win - INTEGRATED AGENDA 3 INDUSTRI SUPPORT INDUSTRI SUPPORT
“
HUB INDUSTRI SUPPORT UKM SUPPORT
Mengintegrasikan Tata Ruang Dengan : Keterpaduan dengan 7 Infrastruktur Pendukung Kawasan Industri Ketersediaan Lahan Skala Luas Rawan Bencana Sawah Lestari vs Pengembangan Ekonomi Baru
UKM SUPPORT
Laut
: pelabuhan kaut, short sea seaping, tol laut
Udara
: bandara, aeropark
Darat
: Kereta Api; Container saat ini masih fokus pada sekitar Jalan TOL
Strategy Quick Win - REGULATION AGENDA 4
“
Regulasi yang mendukung point-point di atas untuk dapat dijalankan. Terutama mengenai aspek : 1. 2. 3.
Jaminan ketersediaan lahan dan infrastruktur Kawasan Industri yang ditetapkan sebagai PSN; Kemudahan Perijinan di Daerah; Iklim Investasi yang Kondusif dan Aman
TERIMA KASIH
www.jababeka.com