PROSIDING SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN INDONESIA· XIV
Chaflenge!; and Appl!cor•on!1 ot Moctutn• l Engineering Sctence for A ean Eeonomtc Commu nity In 2015
supported by
t\AUTODESK.
>
!!m "':, BUMA
Ba.n.t armashl Post Banjarmasin 7 - Oktober 2015
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN INDONESIA· XIV
Challenges and Applications of Mechanical Engineering Sc ience for Asean Economic Community in 20 15
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Banjarmasin, 7 • 8 Oktobar 2015
Seminar Nasional Tahnnan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015 COVER ................................................................................................................................................................. i KATA PENGANTAR.•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
ii
SAMBUTAN REKTOR••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
ill
SAl\fBUTAN DEKAN ........................................................................................................................................................................................... iv REVIEWER ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
v
PANITIA ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
vii
JADWAL ACARA •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
vill
DAFfAR lSI •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• nvii KEYNOTE SPEAKER.•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
xllx
BIDANG KONVERSI ENERGI NO
JUDUL
KODE
Genset denttan llahan bakar eo··g.,;ifilrasi downdraft kullt
2
Unjuk Kerja Pengering Surya Tipe Rak Pada Pengeringan Kerupuk Kulit Mentah
KE 02
3
Analisis Unjuk Kerja Sistem Turbin Gas Mikro Bioenergi Proto X-3 Berbahan Bakar LPG
KE 04
4
Optimasi periode data berdasarkan time constant surya pelat datar
KE 06
5
Pengembangan Model Matematika Kinetika Reaksi Torefaksi Sampah
6
PENGGUNAAN GAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERMESIN INJEKSI
7
STUDI NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN GAS-SOLID DAN PEMBAKARAN PADA TANGENTIALLY FIRED PULVERIZED-COAL BURNER DENGAN VARIASI SUDUTTILTING
8
dan batubara
KE 01
1
pada pengujian unjuk kerja termal kolektor
Pemanfaatan Panas Buang Kondenser pada Pengering Beku Vakum
KE 07 KE 10
KE 11
KE 12
9
Sistem Pendingin Adsorpsi dengan Single Bed Adsorber
10
Penerapan Evaporative Cooling Untuk Peningkatan Kinerja Mesin Pengkondisian Udara Tipe Terpisah (AC Split)
KE 14
11
Penggunaan Thermal Energy Storage sebagai Penyejuk Udara Ruangan dan Pemanas Air pada Residential Air Conditioning Hibrida
KE 15
12
Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius
13
PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KARAKTERISITIK ALIRAN DUA FASE GAS DAN AIR
14
Karakteristik Pembentukan Cincin Vorteks pada Jet Sintetik akibat Perubahan Frekwensi Eksitasi pada Aktuator Ber-cavity Kerucut
KE 23
15
KAJI TEORITIK KONSUMSI GAS LPG SEBAGAI SUMBER PANAS PADA PETERNAKAN AYAM BROILER TIPE KANDANG TERTUTUP (CLOSED HOUSE)
KE 24
16
STUDI AWAL GASIFIKASI SERBUK KAYU PADA OPEN TOP STRATIFIED DOWNDRAFT GASIFIER
17
Prototipe Sistem Pengering Cengkeh Dengan Energi Surya
18
Drag Reduction in Flow Separation Using Plasma Actuator in Cylinder Models
19
PENGARUH VARIASI NORMALITAS AKTIVATOR PADA AKTIVASI NaOH-FISIK ADSORBEN FLY ASH BATUBARA TERHADAP PRESTASI MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH
KE 13
xxvii
KE 17 KE 22
KE 25 KE 26 KE 28
KE 29
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
Gensel dengan bahan bakar gasifikasi downdraft kulit kopi dan batubara I Gusti Ngurah Putu Tenaya 1• 8 ·, I Nyoman Suprapta Winaya 2·b dan I Nyoman Edi Gunawan3·c 12 3 ' ' Jurusan
Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Badung- Bali 80361 Telp/Faks: 0361-703321 "
[email protected],
[email protected]
Abstrak Proses gasifikasi downdraft adalah proses pengk:onversian dua bahan bakar padat atau lebih menjadi gas mudah terbakar dengan jumlah udara yang terbatas dan gas basil pembakaran dilewatkan pada bagian oksidasi dari pembakaran dengan cara ditarik mengalir ke bawah. Pada penelitian ini bahan bakar yang digunakan adalah campuran antara biomassa kulit kopi dengan batubara. Pengk:onversian dua jenis bahan bakar padat dimaksudkan untuk meningk:atkan kualitas (nilai kalor) dari biomassa kulit kopi dan mengurangi dampak negatif atau pencemaran lingk:ungan. Dalam penelitan ini dianalisis lama genset menyala dengan komposisi campuran kulit kopi dan batubara berdasarkan prosentase massa dengan berat total bahan bakar 3 kg. Penelitian ini melibatkan 3 variasi presentase massa kulit kopi-batubara seperti: 80 : 20, 70 : 30 dan 60 : 40. Temperatur dan kondisi operasi disesuaikan untuk proses gasifikasi pada laju alir udara yang konstan. Hasil penelitian menunjukkan seiring dengan prosentase peningk:atan biomassa kulit kopi pada campuran bahan bakar akan memperpendek lama genset menyala dan mempersingk:at waktu penyalaan.
Kata kunci : kulit kopi, batubara, gasifikasi downdraft, lama genset menyala Pendahuluan Salah satu pemanfaatan energi biomassa dapat dilakukan dengan cara teknologi gasifikasi downdraft. Gasifikasi downdraft adalah proses yang mengk:onversikan bahan bakar padat menjadi bahan bakar gas dengan memakai jumlah udara yang terbatas dan gas basil pembakaran dilewatkan pada bagian oksidasi dari pembakaran dengan cara ditarik mengalir ke bawah. Gas yang dihasilkan seperti metana (Cf4) , karbon monoksida (CO) dan hydrogen (Hz) bisa dimanfaatkan untuk pembangkit energi thermal. Pengk:onversian dua jenis bahan bakar padat dimaksudkan untuk meningk:atkan kualitas (nilai kalor) dari biomassa kulit kopi dan mengurangi dampak negatif atau pencemaran lingk:ungan. Kandungan volatile metter yang tinggi pada kulit kopi mempunyai keuntungan yaitu mudah terbakar tetapi berpotensi menghasilkan gas NOx akibat
pembakaran. Disisi lain penggunaan batubara sebagai bahan bakar dikarenakan mempunyai nilai kalor yang tinggi. Komposisi bahan bakar kulit kopi dan batubara pada gasifikasi sangat diperlukan sebagai parameter untuk mengembangk:an sistem gasifikasi khususnya kulit kopi sehingga bisa menjadi teknologi terapan. Dalam penelitan ini mengacu pada pengaruh komposisi (persen massa) campuran bahan bakar kulit kopi dan batubara dengan sistem gasifikasi downdraft terhadap lama genset menyala.
DasarTeori Biomassa Kulit Kopi Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintentis, baik berupa produk maupun buangan. Biomassa digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Secara umum yang digunakan sebagai
Proeeedbl2 SeiiiiD.ar Nasloaal Tahunan TekDJk Melin XIV (SNTTM XIV)
bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendab atau merupakan limbah setelah diambil produk primemya. Kopi (coffea sp.) adalah spesies tanam.an berbentuk pohon yang termasuk dalam k.eluarga ruhiaceGe dan genus coffea. Tanaman ini berbentuk tegak, bercabang dan bila dibiarkan tumbuh dapat mencapai tinggi 12m. Jenis kopi yang banyak diusahakan di Indonesia yaitu Robusta dan Arabika. Dalam proses pengolahan kopi secara basah akan menghasilkan limbah padat berupa k:ulit buah pada proses pengupasan buah (pulping) dan kulit tanduk pada saat penggerbusan (hulling). Kadar organik k:ulit buah kopi adalah 45,3 %, kadar nitrogen 2,98 %, fosfor 0,18 % dan kalium 2,26 %. Selam itu kulit buah kopi juga mengandung Ca, Mg, Mn, Fe, Cu dan Zn. Kulit kopi selama ini tidak: mengalami pemprosesan di pabrik karena yang digunakan hanya biji kopi yang k.emudian dijadikan bubuk kopi instan. Ada tiga tipe bahan bakar yang dihasilkan oleh biomassa dan dipergunakan untuk berbagai macam kebutuhan, antara lain : • Cairan : ethanol, biodiesel dan methanol. biogas (CI4. C(h), producer • Gas gas (C(h, H2, CF4, C02), syngas (C02, H2). • Padat : arang, briket. Penggunaan ethanol dan biodiesel sebagai bahan bakar kendaraan transportasi dapat m.engurangi em.isi gas C . Oleh .karena itu biomassa bukan hanya energi terbarukan tapi juga bersih atau ramah lingkungan dan dapat digunakan sebagai sumber energi secara global. Jenis Gasifikasi Berdasarkan arah aliran gasnya, gasifikasi dapat dibedakan menjadi gasiitkasi aliran berlawanan (updraft gasification), gasifi.kasi a1iran searah (downdraft gasification) dan gasifikasi aliran menyilang (crossdraft gasification). Ketiga jenis gasifikasi tersebut memUiki keunggulan dan kekurangan masing-masing. a. Updraft Gasi.jkr. Pada bagian ini pembakaran berlangsung di bagian bawah dari tumpuan bahan bakar da1am silinder, gas hasil pembakaran akan mengalir ke atas melewati tumpuan bahan bakar sekaligus mengeringkannya. Bahan bakar
dimasukkan k.e dalam ruang bakar dari lubang pemasukan atas. K.eunggulan yang dimiliki jenis gasifier ini menghasilkan pembakaran yang sangat bersih, lebih mudah dioperasikan dan arang yang dihasilkan lebih sedikit sedangkan kekurangannya adalah menghasilkan sedikit metan, tidak dapat beroperasi secara kontinyu dan gas yang dihasilkan tidak kontinyu.
Oambar 1. Skema Updraft Gasifier b. Downdraft Gasifier. Gas hasil pembakaran dilewatkan pada bagian oksidasi dari pembakaran dengan cara ditarik mengalir ke bawah sehingga gas yang dihasilkan akan lebih bersih
karena tar dan m.inyak akan terbakar sewaktu melewati bagian tadi. K.eunggulan yang dimiliki jenis gasifier ini dapat beroperasi secara kontinyu dan suhu gas tinggi sedangkan kek:urangannya adalab tar yang dihasilkan lebih banyak, produksi asap terlalu banyak saat beroperasi dan menghasilkan arang lebih banyak.
Gambar 2. Skema Downdraft Gasifier c. Crossdraft Gasifier. Udara disemprotkan ke dalam bahan bakar dari lubang arab samping yang saling berhadapan dengan lubang pengambilan gas sehingga pembakaran dapat terkonsentrasi pada satu bagian saja
ProeeedJng SeiiiiD.ar Nasloaal Tahunan TekDJk Melin XIV (SNTTM XIV)
dan berlangsung secara lebih banyak dalan suatu satuan waktu tertentu. Keunggulan yang dimiliki jenis gasifier ini suhu gas yang keluar tinggi, reduksi C02 rendah, kecepatan gas tinggi, tempat penyimpanan, pembakaran dan zona reduksi terpisah, kemampuan pengoprasiannya sangat bagus dan waktu mulai lebih cepat. Sedangkan kek:urangannya adalah komposisi gas yang dihasilkan kurang bagus, gas CO yang dihasilkan tinggi, gas H rendah dan gas metan yang dihasilkan juga rendab
Gambar 3. Skema Crossdraft Gasifier
Proses Gasifikasi Gasifikasi adalah proses yang merubab biomassa menjadi gas yang dapat dibakar secara umum, djmana udara yang diperlukan lebih rendab dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran. Proses gasifikasi melibatkan empat tahapan seperti drying, pyrolisis, oksidasi parsial dan reduksi. a. Pengeringan (drying). Kandungan air dalam wujud cair berubab menjadi uap air yang berwujud gas akibat proses pemanasan.
CO+
02 ----. 0 + 283 KJ/mol
d Reduksi Terjadi pada suhu 600° C sampai dengan 900° C. Produk yang dihasilkan pada proses ini adalah gas terbakar seperti H2, COdanCH.
Parameter Gasifikasi Parameter-parameter penting yang hams dipertimbangkan dalam proses gasifi.kasi, yaitu: a) Temperatur Gasifikasi Temperatur gasifikasi hams tinggi karena dalam tahap pertama gasifikasi adalah pengeringan untuk menguapkan kandungan air agar menghasilkan gas yang bersih. Temperatur yang tinggi juga dapat berpengaruh dalam menghasilkan gas yang mudab terbakar. Untuk mempertahankan temperatur, m.aka tangki reak.tor diisolasi dengan bata tahan api agar tidak ada panas yang k.eluar ke lingkungan sehingga efisiensi reaktor menjadi baik. b) Fuel Consumtion Rate (FCR)
Biomassa yang dibutuhkan pada proses gasifikasi dapat dihitung m.enggnnakan rumus; FCR = berat biomassatergasifikasi waktu operasional berat biomassa-berat arang FCR
=
waktuoperasiona/
(kWdt) c) Air Fuel Rate (AFR)
b. Pyrolisis Terjadi pada suhu 150° C sampai 800° C. Untuk gasifikasi biomassa, pyrolisis dapat diprentasikan sebagai berikut: Bahan bakar p8l!8l Char + Volatil c. Oksidasi (pembakaran) Pembakaran merupakan reaksi terpenting, teljadi pada suhu 800° C sampai dengan 1400° C. Reaksi yang terjadi pada proses pembakaran adalah: C + 02 . C20 + 110,7 KJ/mo1 C + 02 ---+ 0 + 393,77 KJ/mol H2 + 02 ---+ H20 + 742 KJ/mol
AFR adalah tingkat aliran udara primer yang masuk ke reaktor. Hal ini mengacu pada laju aliran udara yang diperlukan untuk mengubab bahan bakar padat menjadi gas. Hal ini sangat penting dalam menentukan u.kuran blower yang dibutuhkan untuk reaktor. Ini dapat ditentukan dengan menggunakan tingkat konsumsi bahan bakar (FCR), udara stokiometri dari baban bakar (SA) dan rasio equivalensi (e) untuk gasifying 0,3 sampai 0,4. Seperti ditunjukkan menggunakanrumus: AFR= sxFCRxSA pa
Dimana:
ProeeedJng SeiiiiD.ar Nasloaal Tahunan TekDJk Melin XIV (SNTTM XIV)
AFR =Air Fuel Rate (tingkat aliran udara) (m3/jam) FCR = Fuel Consumtion Rate (kg/jam) pa = Massa jenis udara (kglm3) & = Rasio equivalensi (0,3-0,4) SA = Udara stokiom.etri dari bahan bakar padat d) Waktui Mulai Menyala Adalah total waktu yang dibutuhkan oleh reaktor sirkulasi fix bed mulai dari blower dihidupkan sampai keluar gas m.ampu bakar. e) Durasi Oas Menyala Adalah jumlah total waktu gas mampu ba/car dapat menyala.
f) Durasi Operasi Adalah jumlab total reaktor gasifikasi untuk terjadinya proses fluidisasi sampai gas mampu bakar yang dihasilkan tidak dapat terbakar lagi dan bahan bakar habis terbakar. Metode Penelitian Deskripsi Alat Dalam penelitian ini reaktor gasifikasi (gasifier) yang digunakan menggunakan sistem downdraft tipe fixed bed. Komposisi campuran kulit kopi dan batubara berdasarkan prosentase massa dengan berat total bahan bakar 3 kg. Penelitian ini melibatkan 3 variasi presentase massa kulit kopi-batubara seperti: (I) 80 :20. (II) 70 :30 dan (Ill) 60 : 40. Gambar 4. dibawah ini adalab skematik downdraft gasifier yang digunakan dalam penelitian.
3. 4.
5. 6. 7. 8.
Biomassa yang terbakar (areal pembakaran). Saluran pematik api. Wajan pembakaran. Lubang pembersih abu pada reaktor Tabung cyclone. Toples kaca penampung tar.
9. Filter 10. Katup ke lingkungan. 11. Katup ke genset. 12. Tt (Oksidasi). 13. T2 (Reduksi). 14. T3 (Pirolisis). 15. T4 (Pengeringan). Bahan Penelitian Dalam penelitian ini bahan bakar yang digunakan berupa biomassa kulit kopi dan batubara. Biomassa kulit kopi dan batubara adalah baban bakar padat yang berbeda karakteristiknya. Batubara memiliki kadar abu sedang dan kandungan senyawa volatile rendah dengan nilai karbon dan nilai kalor tinggi. Sedangkan biomassa kulit kopi memiliki kandungan bahan volatile tinggi namun kadar karbon rendah. Kadar abu biomassa terggantung dari jenis babannya (kulit kopi, dll), sedangkan nilai kalornya tergolong sedang. Pembakaran dapat dimulai pada suhu rendah dikarenakan tingginya kandungan senyawa volatile dalam biomassa. Dalam penelitian ini biomassa yang digunakan berbahan dasar butiran kopi utuh karena mudah ditemukan di daerah PupuanTabanan Bali karena sebagian besar komoditi petani disana adalah penghasilannya sebagai petani laban kering yaitu petani kopi. Bahan dasar kulit kopi tersebut kemudian digiling untuk memisabkan biji kopi dengan kulitnya. Hal tersebut dikarenakan pada proses gasifikasi tidak mungkin dilakukan secara langsung, karena berbagai alasan sepeti menggunakan bahan bakar biomassa yang tidak terpakai dan biji kopi bernilai ekonomi tinggi. Oleh karenanya biomassa butinm kopi perlu diperlakukan hingga diperoleh biomassa yang tidak terpakai. Bahan baku tersebut berupa kulit kopi.
Gambar 4. Skematik Downdraft Gasifier Keterangan Gambar : 1. Tabung reaktor baban bakar. 2. Blower
Gambar 5 K.ulit Kopi dan Batu Bara
ProeeedJng SeiiiiD.ar Nasloaal Tahunan TekDJk Melin XIV (SNTTM XIV)
Tahapan Pengujian Bahan bakar berupa variasi komposisi batubara dan kulit kopi dimasukkan ke dalam tabung reak.tor bahan bakar dengan ukuran yang seragam hingga penuh. Hidupkan blower sebelum melakukan proses pembakaran bahan bakar. K.emudian bahan bakar yang jatuh ke wajan pembakaran disiram dengan minyak tanah melalui tutup reaktor dan dibakar melalui saluran pematik hingga teJjadi proses pembakaran. Dari pembakaran campuran bahan bakar tersebut akan timbul gas yang akan dihisap oleh blower lalu diteruskan ke tabung cyclone dan pada tabung cyclone akan dipisahkan antara tar dan gas hingga tar akan jatuh ke toples kaca penampung tar. Gas yang masih terdapat debu akan diteruskan ke kotak filter untuk disaring. Gas yang telab bersih akan langsung dihisap blower dan nantinya gas akan dibuang ke valve yang m.enuju ke 1ingkungan untuk dicoba gasnya apakah sudah mampu terbakar atau tidak. Jilm gas sudah mampu terbakar tutup valve yang menuju ke lingkungan dan buka valve yang menuju genzet.
HasH dao Pembahasao Data basil penelitian didapat waktu mulai menyala, waktu gas menyala, waktu operasi dan lama genzet menyala. Perbanclingan data tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: ROOO :>:< ·.=;
3
;?
4000
+------==--
3000
2
2000 -!---
•Ourasl Gas M
1000 -!----':...=..=....-
Gambar 7. Grafik lama genset menyala Dari gambar 7, terlihat babwa genset menyala paling lama terjadi pada variasi m, hal ini disebabkan variasi memiliki komposisi batubara paling banyak, dimana batubara memiliki nilai kalor paling tinggi dan volatil yang rendah. maka akan menyebabkan gas yang dihasilkan selama proses gasifikasi lebih lama menyala.
m
Kesimpulao Dari penelitian gasifikasi tipe downdraf pada variasi komposisi campuran bahan bakar batubara dan kulit kopi, dapat ditarik kesimpulan bahwa: Semakin besar komposisi biomassa k:ulit kopi pada campuran bahan bakar maka akan memperpendek lama genset menyala, terlihat pada variasi I lama genset menyala 721 detik, variasi ll 2426 detik dan variasi m 3819 detik,
>
GOGO
""0
(variasi III). Hal ini disebabkan karena batubara mempunyai nilai kalor lebih tinggi dan nilai volatile lebih rendah dari k:ulit kopi, maka akan menyebabkan gas yang dihasilkan selama proses gasifikasi lebih lama menyala. Untuk lama genset menyala dapat di dihitung dari waktu gas mulai menyala sampai gas tidak bisa dinyalakan.
•Mulai Meny la
4000
..:.:
«!
3: 2000
•Waktu 011crasi
0 Varia si I
liariasi II
Varia si Ill
> Semakin besar komposisi biomassa kulit Gambar 6.Grafik hubungan antara vanast komposisi baban bakar terhadap waktu mulai menyala, waktu gas menyala dan waktu operasi Dari Gambar 6. terlihat bahwa dengan bertambabnya komposisi biomassa kulit kopi (variasi I) yang mempunyai zat volatile (zat mudah terbakar) yang tinggi menyebabkan baban bakar lebih reak.tif sehingga waktu penyalaan menjadi lebih singkat. Waktu operasi yang paling lama terjadi pada komposisi biomassa paling sedikit
kopi pada campuran bahan bakar maka menyebabkan baban bakar lebih reaktif sehingga waktu penyalaan menjadi lebih singkat
Refereosi [1] Alamsyah, (2011), ''Pengelolaan Pencemaran Partiker'. http://alamsyab029.blogsoot.com/20 1110 8/ipa-pencemaran-lingku.ngan.html#. Di unduh (2014/11/08), Jam 09.00 wita.
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
[2] Belino, A.T,. (2005) Rice Huck Stove, Departemen of Agricultural Engineering and Environmental Management, Central Philippine University: Lolio City [3]
Ernawan, E. (2013), "Performansi Tungku Gasiflkasi Downdraft Dengan Variasi Density Briket Biomassa Kulit Kopi". Skripsi Teknik Mesin, Faknltas Teknik, Universitas Udayana.
[4] Gunamntha, (2010), Ana/isis Teknik, Ekonomi dan Lingkungan, Jurusan Analisis Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali [5]
Jean and Badeau Pierre, (2009), "Biomass Gasification", Chemistry Processes and Application, Nova Science Publisher, Inc., New York.
[6]
Paul Grabowski, "Biomass Thermochemical Conversion ".,OBP Efforts - TechnicalAdvisory Committee -March 11,2004- Washington, D.C.
[7] Robert Manuriung, MS Roa (1981) "Gasifier Unggun Tetap Aliran Ke Bawah" Lontar. Ui.ac.id/fue=digital/125517-r020850Pengmbangan % 20 dan % 20 StudiLiteratur.pdf. [8] Suryosatyo A dan Vidian F, 2004 "Studi Co-Gasiflkasi Tandan Kosong dan Tempurung Kelapa Sawit Menggunakan Gasifier A1iran Ke Bawah". Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kirnia dan Proses, C-1-1 s/d C-1-6, ISSN: 14114216 Semarang
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) ISBN
:978-602-73732-0-4
Diterbitkan oleh
:Program Studi Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat
Alamat
:Gedung Fakultas Teknik Unlam Banjarbaru Jl. A. Yani Km.36 km. 36 Banjarbaru
Telepon/fax Email Contact Person
:0511-4772646 :
[email protected] I
[email protected] :Akhmad Syarief ()
Hak cipta (c) 2015 ada pada penulis Artikel pada presiding ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersil, dengan syarat tidak
menghapus atau mengubah
atribut
penulis. Tidak
diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis.