PROSIDING Seminar Nasional PEI Cabang Bandung Tim Editor: Intan Ahmad Ramadhani Eka Putra Tien Turmuktini Yenny Muliani Endang Kantikowati Ida Kinasih Rika Meliansyah Ichsan Nurul Bari
Bandung, 16-17 Februari 2011 i
Buku ini mengandung makalah yang dipresentasikan pada acara Seminar Nasional PEI Bandung 2011. Makalah ini menunjukkan hasil karya dan pendapat dari penulis yang disajikan tanpa adanya perubahan yang merubah substansi dari hasil penelitian. Hak Kekayaan Intelektual dan Ijin Mengkopi Buku ini, atau bagian dari buku ini tidak dapat digandakan dalam bentuk atau cara apapun, baik secara digital maupun mekanik, yang telah dan akan ditemukan tanpa ijin tertulis dari panitia penyelenggara sebagai penanggung jawab dari buku ini. © 2011 oleh Panitia Penyelenggara Seminar Nasional PEI Bandung Dicetak dan diterbitkan pada 1 Juli 2011
ISBN 978-602-99482-0-2
We thanks our ancestors for their pionerring works We thanks our colleagues for developing the works We thanks our successors who will answes the questions ii
KATA PENGANTAR Kami sebagai Penyelenggara Seminar Nasional PEI Bandung tahun 2011 sangat berbahagia dengan antusiasme dari para entomolog dari berbagai daerah di Indonesia untuk berpartisipasi dalam acara ini. Hal tersebut ditandai dengan jumlah makalah presentasi yang mencapai lebih dari 100 buah. Acara ini diorganisir oleh berbagai pihak yang tergabung ke dalam PEI Cabang Bandung baik dari kalangan akademisi, peneliti, dan praktisi dengan tidak melupakan peran besar dari pihak Universitas Padjadjaran sebagai lokasi dari penyelenggaraan seminar ini. Tujuan utama dari Seminar Nasional PEI Bandung ini adalah untuk mempromosikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bidang entomologi di Indonesia, untuk meningkatkan komunikasi antar entomolog yang bekerja dengan bidang yang beragam guna menghasilkan ide-ide baru dalam mengembangkan pengetahuan seputar ilmu entomologi. Tema utama dari Seminar Nasional ini adalah ―Hidup Sejahtera Bersama Serangga‖. Seminar ini menyajikan presentasi dalam bentuk oral dan poster dari penelitian entomologi di bidang Ekologi dan Biodiversitas; Fisiologi, Toksikologi, dan Biologi Medikal; dan Pengendalian Hama. Akhir kata, atas nama penyelenggara Seminar Nasional PEI Bandung, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada pembicara utama,PT. Bayer CropScience, PT. Bina Guna Kimia, PURISKA FMIPA Unpad, PEI Pusat, PEI Cabang Bogor, PT. AlMasoem dan Klinik Tanaman HPT Faperta Unpad atas dukungannya, dan tidak lupa kepada seluruh peserta atas kontribusi mereka baik secara langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan penyelenggaraan acara ini. Kami sebagai penyelenggara juga mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu teselenggaranya Seminar Nasional PEI sebab tanpa perannya maka acara ini mustahil untuk diadakan.
Bandung, 1Juli 2011 Prof. Intan Ahmad, Ph.D. Ketua PEI Bandung
iii
iv
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Sambutan Ketua Panitia Sambutan Ketua PEI Cabang Bandung Sambutan Ketua PEI Pusat Sambutan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Sambutan Rektor Universitas Padjadjaran Informasi Umum Susunan Panitia Susunan Acara Daftar Peserta
iii v xi xiii xv xvii xix xxi xxiii xxv xix
Presentasi (OPH dan PTH): Pengendalian Hama OPH-01
OPH-02
OPH-03
OPH-04
OPH-05
OPH-06
OPH-07 OPH-08
OPH-09 OPH-10
OPH-11
OPH-12
OPH-13
OPH-14
Pemanfaatan Organic Trap Sebagai Pengendali Oryctes rhinoceros Secara Terpadu di Perkebunan Kelapa Sawit Donnarina Simanjuntak, Agus Susanto, A.E. Prasetyo, dan Y. Sebayang Reaksi Ketahanan Galur Padi Rawa Terhadap Serangan Wereng Cokelat Serta Penyakit Hawar Daun Bakteri Dan Blas Trisnaningsih, Anggiani Nasution, Supartopo dan Arifin Kartohardjono Efektivitas dan Prospek Perangkap Feromon Seks untuk Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi Kuning Scirpophaga incertulas (Walker) (Lepidoptera; Pyralidae). Tatang Suryana, Ajeng Wulan Lestari, N Usyati, dan Nia Kurniawati Penggerek Tandan Kelapa Sawit Tirathaba mundella di Perkebunan Kelapa Sawit Lahan Gambut : Studi kasus di PT Meskom Agro Sarimas Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Agus Susanto dan Sugiyono Manajemen Penggunaan RYNAXYPYR 50SC dan Karakteristik Varietas Padi pada Pengendalian Penggerek Batang. Baehaki S.E. Studi Potensi Insektisida Daun Gamal dan Daun Kapuk Randu sebagai Insektisida Nabati untuk Hama Bisul Dadap (Quadrastichus erythrinae Kim.) Endang L. Widiastuti, N. Nukmal, V. Intansari, D. Indriyani, E. Sumiyani Identifikasi Hama Benih Beberapa Jenis Tanaman Hutan Tati Suharti, Naning Yuniarti, dan Yulianti Bramasto Tanaman Alfalfa sebagai Komoditas Harapan Pakan Ternak : Pengaruh Serangan Hama Terhadap Produktifitas Hijauan pada Pemotongan Pertama. Sajimin dan N.D. Purwantari Flora Rawa Sebagai Pengendali Hama dan Penyakit Tanaman Syaiful Asikin Level And Mechanism Of Host Plant Resistance in Popular Rice Varieties: Antixenosis, Antibiosis, and Feeding Rate Of Brown Planthopper on Various Resistance Rice Varieties. Baehaki S.E , M. Cohen, dan K.L. Heong Kajian Inovasi Teknologi Penerapan Perangkap Kuning (Yellow trap) pada Perbibitan Bawang Merah di Kabupaten Brebes. Hairil Anwar dan Yulianto Keberadaan Musuh Alami Pada Areal Padi dan GulmaTeki di Lahan Rawa Pasang Surut Muhammad Thamrin Spesies Eretmocerus serta Tingkat Parasitisasinya Terhadap Bemisia tabaci GENN. Pada Beberapa Tanaman Sayuran di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah. Sudarjat, Andang Purnama dan Delih Ratnasari Potensi Jamur Aschersonia aleyrodis,Paecilomyces sp. dan Verticillium sp.Untuk Mengendalikan Bemisia tabaci GENNADIUS (Homoptera : Aleyrodidae) Pada Tanaman Tomat Hidroponik. Devi Kurnia, Sudarjat dan Andang Purnama
1
11
25
31
39
55 65
73 83
97
123
131
139
149
v
OPH-15
OPH-16
OPH-17
OPH-18
OPH-19
OPH-20
OPH-21
OPH-22
OPH-23
OPH-24 OPH-25
OPH-26 OPH-27
OPH-28
OPH-29
OPH-30
OPH-31
PPH-1
PPH-2
PPH-3
vi
Hubungan Antara Kepadatan Populasi Bemisia tabaci GENNADIUS (Homoptera :Aleyrodidae) dengan Kehilangan Hasil Kedelai Danit Annisa dan Sudarjat Seleksi Ketahanan Klon-klon Harapan Ubijalar Terhadap Hama Tungau Puru (Eriophyes gastrotrichus) di Malang, Jawa Timur M. Jusuf, Sri Wahyuni Indiati dan Joko Restuono Kajian Hasil Gabah Sembilan Padi Hibrida Dan Reaksinya Terhadap Hama Wereng Coklat BambangSutaryo, Tri Martini, dan Tri Sudaryono Serangga Potensial Pengendali Hama Ulat Api Setothosea asignadi Perkebunan Kelapa Sawit Ahmad P Dongoran, Agus Susanto, Corry F A Sinaga, dan Nena C Daeli Pembungaan dan Serangan Hama pada Ixora amboinica DC. dalam Upaya Domestikasi Sebagai Tanaman Hias R. Subekti Purwantoro dan Sumanto Kajian Pengetahuan Petani Kelapa Sawit terhadap Pengelolaan dan Pengendalian Darna atenataMenggunakan Beauveria bassiana Vuill danApanteles spp. Itji Diana Daud, Melina Idham dan Suleha Thamrin Jamur Entomopatogenik Potensial Sebagai Agen Pengendali Hayati Migratory Locust(Locusta migratory)di Timor Barat Lince Mukkun Potensi Metarhizium sp. Dan Beauveria bassiana Dalam Pengendalian Orchidopphyllus aterrimus pada Dendrobium Ana F.C. Irawati dan Yudi Sastro Efektivitas Insektisida Nabati Untuk Mengendalikan Kumbang Gajah Pada Anggrek Ana F.C. Irawati, Yudi Sastro, dan Ikrarwati Pengendalian Hama Sayuran Ramah Lingkungan Di Lahan Rawa Pasang Surut Mahrita Willis, Syaiful Asikin, dan Muhammad Thamrin Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi Ramah Lingkungan di Lahan Rawa Pasang Surut Mahrita Willis, Syaiful Asikin, dan Muhammad Thamrin Inventarisasi Serangga Hama padaTanaman Manggisdi Jawa Barat Agus Susanto, Danar Dono, dan Faizal Tedy Nugraha Perilaku Memanggil dan Respon Cylas formicarius Fabricius (Coleoptera: Curculionidae) terhadap Ekstrak Feromon Seks di Laboratorium Agus Susanto, Nenet Susniahti dan Dewi Darsita Identifikasi Hama pada Beberapa Tanaman Hutan di Hutan Penelitian Rumpin, Bogor Tati Suharti dan Nurin Widyani Pengaruh Populasi Siput Setengah Cangkang (Parmarion Sp.) Terhadap Kerusakan dan Produksi Kubis Bunga Maryani Cyccu Tobing, Yuswani P. Ningsih dan Dhiky Agung Endika Pengujian Lapang Efikasi Fumigan Alumunium Phospida Terhadap Kumbang Bubuk Kayu Kering pada Proyek Rekonstruksi Aceh Mustika Dewi dan Yudi Rismayadi Relationship Between Population Of Bemisia tabaci Genn. With Disease Incidence Of cowpea mild mottle virus (CMMV) After BPMC(500 g a.i. / l) Application On Soybean. Wartono dan. I Wayan Laba da Pengaruh Penggunaan Insektisida Nabati Ekstrak Biji Sirsak, Daun Mindi,Daun Suren Terhadap Serangan Empoasca sp dan Hasil Pucuk Tanaman Teh (Camellia sinensis L) Merry Antralina dan Tien Turmuktini Pengaruh Konsentrasi Insektisida Alami Terhadap Intensitas Serangan Empoasca sp dan Hasil Pucuk Tanaman Teh (Camellia sinensis .L) Klon Gambung 4. Merry Antralina dan Endang Kantikowati Serangan Aphis sp. dan Keragaan Agronomis Penangkaran Kebun Induk Mini Lada dengan Bahan Tanaman Berbeda Suprapto dan Dewi Rumbaina Mustikawati
163
173
183
193
203
209
215
225
233 241
255 267
275
285
295
307
315
325
333
341
PPH-4
Stabilitas Ketahanan Dua Varietas Kedelai Terhadap Penggerek Polong (Etiella spp.) di Lampung Dewi Rumbaina Mustikawati Parasitoid Hama Eurema blanda pada Sengon (Falcataria mollucana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes) di Bogor Illa Anggraeni dan Agus Ismanto Serangan Hama Tungau Puru (Eriophyes gastrotrichus)pada Beberapa Klon-Klon Harapan Ubi Jalar Sri Wahyuni Indiati, M. Jusuf, dan St. A. Rahayuningsih Potensi Biji Bengkuang Sebagai Bahan Pestisida Nabati Wieny H. Rizky, Sofiya Hasani, Agung Karuniawan
PPH-5
PPH-6
PPH-7
349
353
359 367
Presentasi (OFTBM dan PFTBM): Fisiologi, Toksikologi dan Biologi Medikal OFTBM-01
OFTBM-02
OFTBM-03
OFTBM-04
OFTBM-05
OFTBM-06
OFTBM-07
OFTBM-08
OFTBM-09
OFTBM-10
OFTBM-11
OFTBM-12
OFTBM-13
OFTBM-14
OFTBM-15
Pengaruh Ekstrak Daun Suren (Toona sureni) terhadap Perkembangan Hama Pengisap Polong (Riptortus linearis) dan Predator Coccinella sp. pada Tanaman Kedelai Dodin Koswanudin, I Made Samudra, dan Wida Darwiati Pengaruh Faktor Ekologi dan Sosial terhadap Penyebaran Penyakit Malaria di Daerah Endemis Kampunglaut Cilacap. Hery Pratiknyo dan Rahmad Santosa, M Pengaruh Pupuk Organik Terhadap Serangan Hama Putih Palsu (Cnaphalocrosis medinalis Guenee) pada Tanaman Padi Amrizal Nazar, Soraya, dan Solamer PM Pengaruh Pupuk Organik Terhadap Serangan Ulat Perusak Daun (Spodoptera litura F) pada Tanaman Kedelai. Amrizal Nazar Produksi Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus pada Kelompok S. Litura sebagai Inang Pengganti Mia Miranti, Ratu Safitri, dan Melanie. Infeksi Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV) Secara Transmisi Vertikal pada Telur Spodoptera litura Yasmi Purnamasari Kuntata, Asti Rahmiati, dan Mia Miranti Rustama Pengaruh Ekstrak Minyak Cengkeh dan Kayu Manis terhadap Perkembangan Wereng Coklat (Nilaparvata lugens) dan Predator Paederus fuscifes dan Coccinella sp. pada Tanaman Padi Dodin Koswanudin, I Made Samudra, dan Agus Ismanto Isolasi Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Air Serbuk Daun Gamal (Gliricidia maculata ) dan Uji Toksisistasnya Terhadap Hama Kutu Putih Pepaya (Paracoccus marginatus). Nismah, Nurul Utami, dan Gina Dania Pratami Efikasi Tanaman Kapayang (Pangium edule) Sebagai Insektisida Terhadap Wereng Coklat (Nilavarpata lugens) Syaiful Asikin Penggunaan Jamur Entomopatogen Paecilomyces fumusoroseus Bain. (PFR) terhadap Mortalitas Ulat Jengkal (Hiposydra talaca Wlk.) Hama Pada Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze Yenny Muliani, Wahyu Widayat, dan Agus Solihin Pengaruh Varietas Unggul Baru Terhadap Perkembangan Wereng Coklat Brakiptera dan Makroptera Biotipe 2 dan 3 Endang Sri Ratna, Wahyu Fitriningtyas, Rahmini, dan Arifin Kartohardjono Sitotoksisitas Andrografolida Terhadap Sel Epitel dan Sel Regeneratif Usus Tengah Larva Plutella xylostella Linnaeus. Erine Sofie Alamanda, Madihah, dan Wawan Hermawan, Madihah Pengujian Laboratorium Efikasi Umpan Rayap Berbahan Aktif Hexaflumuron dan Bistreifluron Terhadap Rayap Tanah Coptotermes curvignathus (Rhinotermitidae) Yudi Rismayadi Efek Biopestisida Cendawan Entomopatogen Beauveria bassiana Terhadap Serangga Predator Menochillus sexmaculatus Silvia Permata Sari, Trizelia, dan Yaherwandi Profil Hemocyt Oxya japonica (Orthoptera : Acrididae) yang Terinfeksi Jamur Entomopatogen Metarhizium anisopliae
375
383
391
397
401
413
421
429
439
449
455
467
481
487
vii
OFTBM-16
OFTBM-17
OFTBM-18 OFTBM-19
OFTBM-20
OFTBM-21
OFTBM-22
OFTBM-23
PFTBM-1
PFTBM-2
PFTBM-3
PFTBM-4
Melanie, Hikmat Kasmara, dan Tjandra anggraeni Kerusakan Anatomi Sebagai Penyebab Kematian Plutella xylostella yang Diinfeksi Jamur Paecilomyces fumosoroseus Tjandra Anggraeni Uji Efikasi Fungi Entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) dan Cordyceps sp. Terhadap Crocidolomia pavonana (Fabr.) (Lepidoptera: Pyralidae) dalam Kondisi Laboratorium Agus Dana Permana dan Salli Marindha Perkembangan Larva Boktor (Xystrocera festiva) Pada Artificial Diet Laura Flowrensia dan Noor Farikhah Haneda Aktifitas Enzim Detoksifikasi Pada Kecoa Jerman, Blattella germanica yang Resisten Insektisida dari Beberapa Lokasi di Indonesia Resti Rahayu, Intan Ahmad, Marselina I. Tan, dan Endang S. Ratna Pengaruh Permetrin Dosis Sub-lethal Terhadap Konsumsi Makan Kecoa Jerman, Blattella germanica, Strain Rentan dan Resisten Resti Rahayu, Karl_Martin V. Jansen, Michael Kristensen, dan Intan Ahmad Respon Rayap Tanah Coptotermes curvignathus (Isoptera: Rhinotermitidae) Terhadap Ekstraktif Kayu Eboni Eko Kuswanto, Wasrin Syafii, dan Dodi Nandika Rasio resistensi 5 strain Kecoa Jerman Blattella germanica terhadap Fipronil dengan metoda Topikal Aplikasi dan Glass Jar Nova Hariani, Intan Ahmad, Maelita Ramdhani M, Chow-Yang Lee Pengaruh Fraksi Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe daigremontiana Hammet&Perrier) Terhadap Fekunditas dan LolosHidup Kumbang Koksi (Epilachna vigintioctopunctata Fabricius) Wawan Hermawan, Melanie, Tri Mayanti, Meilani Nurdamayanti Hubungan Kondisi TempatPenampungan Air Minum dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi DKI Jakarta dan Bali M.Hasyimi,Yusniar Ariati,Eny Wahyu Lestari, dan Miko Hananto Efektivitas Helicoverpa armigera NUCLEAR POLYHEDROSIS VIRUS (HaNPV) Hasil Subkultur pada Spodoptera litura Fabricius Terhadap Mortalitas Ulat Kubis (Plutella xylostella Linnaeus ) Dicky Budi Sugiarto, Wawan Hermawan, dan Mia Miranti Pengaruh Biopestisida Aglaia harmsiana dan Parasitoid Eriborus argenteopilosus Terhadap Profil Imun Seluler dan Humoral Larva Helicoverpa armigera Tjandra Anggraeni Efektivitas Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV) Terhadap Mortalitas Populasi Larva Crocidolomia pavonana Fabricius yang Didedahkan pada Tanaman Kubis (Brassica oleracea var. capitata L) Rahman Perdana Hadi, Mia Miranti, dan Melanie
495
501
507 509
515
517
519
529
531
543
553
561
565
Presentasi (OEB and PEB): Ekologi dan Biodiversitas OEB-01
OEB-02
OEB-03
OEB-04
OEB-05
OEB-06
OEB-07
viii
Dinamika Populasi Hama Perusak Daun Pada Beberapa Varietas Kedelai Di Desa Gondang Rejo Kabupaten Lampung Timur Dewi Rumbaina Mustikawati, Ratna Wylis Arief, dan Endriani. Hamuli Apis (Hymenoptera: Apidae) pada Beberapa Ketinggian di Sumatera Barat Jasmi dan Siti Salmah Keanekaragaman Jenis kumbang (Ordo Coleoptera) di Taman Nasional Bali Barat Ichsan Luqman Indra Putra, Ibnu Fadilatussar‘I, Reza Aditya Kuniawan Usetiono, Siti Sumarmi, dan Angga Putra Kusumastianto Pengaruh Vegetasi Liar Berbunga Terhadap ParasitoidAnastatus dasyni FERR. (Hymenoptera: Eupelmidae) IM. Trisawa, A. Rauf, U. Kartosuwondo, N. Maryana, dan A. Nurmansyah Kajian Tabel Kehidupan Belalang Kembara (Locusta migratoria Meyen) Pada Kondisi Agroklimat Timor Barat Yosep Seran Mau, Titik Sri Harini, dan Lince Mukkun Lepidopteran Diversity in Kars Ecosystem, Luweng Jomblang, Semanu, Gunung Kidul RC Hidayat Soesilohadi dan N. Tristianti Kesamaan dan Peringkat Spesies dalam Komunitas di Berbagai Agroekologi
571
579
589
599
601
611
OEB-08
OEB-09
OEB-10
OEB-11
OEB-12
OEB-13
OEB-14
OEB-15
OEB-16
OEB-17
OEB-18
OEB-19
OEB-20
OEB-21 OEB-22
OEB-23
OEB-24
OEB-25
OEB-26
OEB-27
Baehaki S.E Populasi Hama Kutu Loncat (Heteropsylla cubana Crawford) pada Beberapa Jenis Lamtoro (Leucaena sp) di Ciawi Bogor Sajimin Dinamika Populasi Belalang Kembara (Locusta migratoria) di Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur Lince Mukkun Penyebaran dan Potensi Kepik Hitam (Pachybracius pallicornis) pada Ekosistem Tanaman Padi di Sulawesi Selatan Itji Diana Daud and Abdul Gaffar Keragaman OPT pada Pertanaman Padi Organik di Kec. Rancakalong Kulon Kab. Cianjur Ichsan Nurul Bari Inventarisasi Serangga Hama Gudang Pada Tanaman Obat: Studi Kasus DKI dan Sukoharjo (Jawa Tengah) M. Rizal, A. Kardinan, T. L. Mardiningsih, Michelia Darwis, dan C. Sukmana Hama pada Tanaman Kelapa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya(Studi Kasus di Pulau Sumba, NTT) Agnes V. Simamora Keberadaan dan Prediksi Perkembangan Helopeltis antonii pada Pertanaman Jambu Mente di Kabupaten Flores Timur, NTT Agnes V. Simamora Keanekaragaman dan Struktur Komunitas Semut pada Beberapa Perkebunan Kakao Rakyat di Sumatera Barat Hasmiandy Hamiddan Yaherwandi Pengaruh Tanaman Penutup Tanah (Arachis pintoi) pada Tanaman Teh Belum Menghasilkan Terhadap Jenis dan Populasi Serangga Hama Serta Musuh Alami Wahyu Widayat Spatial Dynamic of Species Diversity and Abundance in Bukit Barisan National Park, Sumatera Nur Hasanah, Heri Tabadepu, Bandung Sahari, dan Damayanti Buchori Ukuran Morfologi dan Keperidian Hemiptarsenus varicornis (Hymenoptera: Eulophidae) dari Geografi Berbeda di Sumatera Barat Reflinaldon Brontispa longissima Hama Penting Tanaman Kelapa di Kabupaten KupangProvinsi Nusa Tenggara Timur Jesayas A. Londingkene Berbagai Jenis Hama Pada Tanaman Perkebunan Kopi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di Kabupaten Manggarai, NTT Jesayas A. Londingkene Perilaku Kawin Kupu-Kupu Troides helena di Kandang Penangkaran Herawati Soekardi, Amelia Oktarini, dan Achmad Nugraha Diversitas Semut (Hymenoptera: Formicidae) Arboreal Sebagai Predator pada Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Selatan Irham Falahudin dan Siti Salmah Interaksi Tumbuhan Berbunga dan Lebah di Lembah Zontan, Restorasi Satoyama, Kanazawa, Jepang Windra Priawandiputra, Ramadhani Eka Putra, Agus Dana Permana, dan Koji Nakamura Faktor Lingkungan yang Berasosiasi dengan Distribusi Temporal Larva Culex dan Anopheles pada Area Pesawahan Organik di Kota Kaga, Jepang Didot Budi Prasetyo, Tjandra Anggraeni, dan Tuno Nobuko Pengaruh Ketinggian Lokasi Pemeliharaan Terhadap Pertumbuhan Populasi dari Koloni Lebah Madu Lokal (Apis cerana) Ramadhani Eka Putra dan Soelaksono Sastrodihardjo Komposisi Serangga Tanah (Diptera) pada Sistem Satoyama di Kawasan Kampus Kakuma Universitas Kanazawa, Jepang Ida Kinasih dan Koji Nakamura Komposisi dan kepadatan spesies semut (Hymenoptera:Formicidae) yang dikoleksi dengan beberapa metoda pada tiga tipe habitat di Pulau Marak Sumatra Barat Henny Herwina, Siti Salmah, Rijal Satria, dan Yaherwandi
613
633
641
653
661
673
679
687
695
705
713
721
729
737 747
757
767
777
785
795
803
ix
OEB-28
OEB-29
PEB-1 PENUTUP
x
Tumbuhan yang Di kunjungi oleh Lebah Pekerja (Hyemnoptera: Apidae) Aktif di Sumatra Barat Siti Salmah Peningkatan Produksi Madu Lebah Jenis Lokal Apis indica di Desa Langensari Lembang Bandung Dengan Penggunaan Desain Stup Modern W. Darajat Natawigena Pola Komunitas Kupu-kupu pada Lima Hutan Kota DKI Jakarta Dieka Pertiwi
811
821 831 833
SAMBUTAN KETUA PANITIA Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan, Allah yang maha pengasih dimana atas izin dan karunia-Nya kita dapat berkumpul hari ini dalam keadaan sehat waalfiat. Seminar kita hari ini bertema HIDUP SEJAHTERA BERSAMA SERANGGA.Dari judul ini tersirat pesan bahwa manusia harus menyadari bahwa kita, termasuk serangga adalah mahluk ciptaan Ilahi meskipun kita merupakan mahluk CiptaanNya yang paling mulia.Judul dan pesan ini menekankan perlunya kita hidup selaras, serasi dan seimbang sebagai mahluk ciptaanNya. Seminar Nasional ini diikuti jumlah peserta berjumlah 187 orang dengan jumlah peserta pemakalah sebanyak 125 orang, peserta poster sebanyak 22 orang.Dari sekian banyak peserta, ada sekitar 26 Peserta merupakan mahasiswa strata satu.Angka ini cukup banyak. Ini menunjukkan proses regenerasi keilmuan Entomologi/Serangga berjalan dengan baik. Sangat membahagiakan disatu sisi tapi memprihatinkan pula disebabkan di beberapa fakultas dengan alasan mengutamakan teknologi justru keilmuan sains seperti Entomologi, Penyakit, Virologi justru dihapuskan.Perlu dipikirkan apakah hal ini sudah tepat. Dalam seminar ini dibahas secara khusus Serangga Nyamuk DBD.Nyamuk DBD sangat memusingkan para ahli. Mudah-mudahan pembahasannya meskipun sederhana, telah dimulai dan kiranya bermanfaat dalam upaya pengendalian dampak DBD terhadap masyarakat. Seminar Nasional Entomologi ini diikuti peserta yang sangat beragam dimulai dari mahasiswa, peneliti, karyawan perusahaan juga diikuti peserta dosen. Peserta seminar ini berasal dari berbagai propinsi di Indonesia, dimulai dari Sumatera Utara,Sumatera barat,Sumatera Selatan, Riau, Lampung, Propinsi Jakarta, Jawa barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, NTT, Kalsel, Yogyakarta dan NTB. Ada sekitar 13 propinsi. Pada kesempatan seminar ini kita mengundang Mr. Lee Chow Yang sebagai Pembicara Utama. Mr Lee berasal dari University Science Malaysia.Terima-kasih Prof DR. Lee Chow Yang.Kehadiran Prof Lee tidak lepas dari peran Bapak Prof DR. Intan Ahmad dari SITH ITB.Terima-kasih kepada Pa Intan Ahmad. Dalam pelaksanaan Seminar ini, kami tidak bekerja sendiri.Bekerja sendiri adalah sesuatu yang mungkin bersifat mustahil. Kepanitiaan Seminar ini, melibatkan berbagai unsur lembaga seperti ITB/SITH, UNPAD (Kantor Pusat, Faperta, Klinik Tanaman HPT dan HPT Faperta Unpad, PURISKA FMIPA Unpad), Faperta (Unwim, Unbar, Unibba), BPTPH Jabar, PPTK Gambung, BALITSA Lembang, BB PADI Sukamandi Subang Jabar, PT BAYER Jakarta, FMC dan PT. Ma‘soem. Kepada Rekan rekan Panitia dan sponsor saya hanya bisa mengucapkan terima-kasih atas kerja-sama kita ini.Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terima-kasih kepada para peserta seminar sekalian. Terakhir, tiada gading yang tak ada retaknya.Mohon di maafkan oleh Bapak/ Ibu serta peserta sekalian apabila dalam pelaksanaan seminar ini banyak terdapat kekurangan.Kiranya Tuhan yang maha esa, Allah yang maha pengasih tetap memimpin acara ini dari awal, pertengahan hingga akhir. Kasih dan berkat dari Nya menyertai kita sekalian.Amien.
Drs. Martua Suhunan Sianipar, M.S. Ketua Panitia,
xi
xii
SAMBUTAN KETUA PEI CABANG BANDUNG Bismillahirrahmanirrahim Yth. Bapak Rektor Universitas Padjadjaran Yth. Ketua Perhimpunan Entomologi Indonesia Pusat Yth. Bapak Para Dekan di lingkungan Universitas Padjadjaran Yth. Bapak dan Ibu Pembicara Utama Yth. Bapak dan Ibu Undangan Yth. Para peserta Seminar dan Hadirin sekalian yang berbahagia
Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabarrakatuh Selamat pagi dan Salam sejahtera bagi kita semua Pertama-tama kami sampaikan ucapan Selamat Datang kepada seluruh peserta seminar Nasional Entomologi dengan tema Hidup Sejahtera Bersama Serangga, dan terima kasih atas partisipasinya. Tema ini sengaja dipilih karena kami sadari bahwa sekarang ini mulai berkembang paradigma baru terhadap eksistensi serangga di alam, yaitu bahwa sebenarnya manusia harus bisa hidup berdampingan dengan serangga tanpa saling merugikan eksistensi masing-masing. Perlu kiranya kami sampaikan, bahwa kegiatan Seminar ini merupakan kegiatan pertemuan ilmiah rutin yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI), khususnya PEI Cabang Bandung. Namun, kegiatan pertemuan ilmiah kali ini merupakan kegiatan yang pertama kali diselenggarakan oleh PEI Cabang Bandung yang dilaksanakan bersamaan dengan Musyawarah Cabang, dengan harapan nantinya rumusan hasil dari seminar ini dapat ditindaklanjuti oleh pengurus baru PEI Cabang Bandung. Pada kesempatan ini, perkenankanlah kami atas nama pengurus PEI Cabang Bandung untuk mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran Panitia Seminar atas kerja kerasnya sehingga seminar ini dapat terlaksana dengan baik. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya juga kami sampaikan kepada para pembicara, khususnya kepada Prof Lee Chow Young dari School Of Biological Sciences Universiti Sains Malaysia yang telah jauh-jauh datang dari Malaysia ke Bandung, Prof. Soelaksono Sastrodihardjo yang kami anggap sebagai tokoh keseranggaan dan sesepuh PEI, Prof. Ridad Agus, dan Prof. Tati Suryati Samsudin Subahar. Ucapan terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada para sponsor, Bapak Dekan Fakultas Pertanian Unpad beserta staf, Pimpinan Pusat PEI, Puriska (Pusat Riset dan Kerja Sama) Fakultas MIPA Unpad, dan PEI Cabang Bogor atas dukungan dan kerja samanya. Kepada Yth. Bapak Rektor Universitas Padjadjaran, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan fasilitas dan SDM yang telah diberikan sehingga kami dapat melaksanakan seminar di lokasi yang sangat strategis, khususnya bagi para peserta dari luar Bandung (karena dekat dengan daerah wisata belanja). Kami mohon dengan hormat kesediaan dari Bapak Rektor untuk membuka secara resmi seminar ini. Akhir kata, kami mengucapkan Selamat Berseminar, semoga seminar ini dapat memberikan ide dan pemikiran baru dalam upaya pengembangan kerjasama antara manusia dengan serangga. Kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam pelaksanaan seminar ini. xiii
Wabillahitaaufik Walhidayah, Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.
Bandung, 16 Februari 2011 Syarif Hidayat, Ir., M.P. Ketua PEI Cabang Bandung
xiv
SAMBUTAN KETUA PEI PUSAT Yang kami hormati, para pejabat di lingkungan institusi pemerintah maupun swasta, para pembicara seminar baik dari dalam maupun luar negeri, para peserta seminar, dan para hadirin semua.Pertama, kami ingin mengucapkan SELAMAT kepada PEI Cabang Bandung yang bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran dalam menyelenggarakan Seminar Nasional Entomologi. Ini adalah suatu bukti akan kepedulian terhadap kemajuan Entomologi dan juga pengembangan anggota PEI. Topik yang dipilih ‗Hidup Sejahtera Bersama Serangga (Living with Insects: Improving the Quality of Life)‘ mempunyai nilai filosofis yang dalam sekaligus bersifat praktis. Tidak sulit bagi anggota PEI untuk memahami topik tersebut, namun juga tidak mudah bagi anggota PEI untuk menerapkan filosofi tersebut dalam kehidupan nyata. Masih banyak kegiatan dan praktek terkait dengan entomologi yang tidak sesuai dengan apa yang kita pahami dan yakini, misalnya dalam kaitannya dengan kegiatan pengelolaan hama serangga baik di bidang pertanian, kesehatan, atau bidang lainnya yang masih bertolak belakang dengan makna topik di atas. Serangga merupakan makhluk Tuhan yang sangat bervariasi baik dalam spesies, biologi, maupun perannya di dalam ekosistem dan kaitannya dengan kehidupan manusia.Serangga juga sangat adaptif terhadap berbagai tekanan seleksi baik oleh alam maupun karena kegiatan manusia. Secara historis serangga telah membuktikan mampu untuk menghadapi dan hidup di berbagai ekosistem yang ‗keras‘, dan hal ini nampaknya akan menjadi advantage bagi serangga dalam menghadapi climate change. Salah satu konsekuensi yang mungkin muncul di kemudian hari adalah semakin sering munculnya outbreak serangga hama karena kemampuan adaptasi yang lebih cepat dibandingkan dengan faktor pengendali alami atau berubahnya status serangga hama karena berbagai support yang diperoleh dengan adanya perubahan iklim. Perubahan ini menuntut kita sebagai entomologis untuk go beyond (berfikir dan bertindak di luar kebiasaan). Masih banyak tantangan yang kita hadapi baik sebagai individu entomologis maupun sebagai anggota profesi PEI.Sebagai perhimpunan profesi, PEI merupakan muara berbagi kegiatan, pemikiran, dan kepentingan.Sebagai perhimpunan profesi, harus kita akui bahwa perannya dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara masih pasang surut. PEI di kemudian hari semestinya dapat lebih mengambil peran dalam mewarnai proses pendidikan entomologi di Indonesia dan mengembangkan konsep/paradigm pengelolaan serangga serta implementasinya yang lebih sesuai dengan bumi Indonesia. Beberapa hal yang kami sebut di atas merupakan tantangan dan sekaligus sebagai peluang bagi kita semua untuk secara kolektif berkontribusi dalam menekan kehilangan hasil/kerugian yang disebabkan oleh serangga dengan tetap menjaga kesehatan lingkungan. Akhirnya, kami mengucapkan selamat berseminar dan semoga pemikiran yang muncul selama dua hari ini akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Prof. DR. Y. Andi Trisyono Ketua PEI Pusat
xv
xvi
SAMBUTAN DEKAN FAPERTA UNIVERSITAS PADJADJARAN Bissmillahirrahmanirahim
Yang terhormat Bapak Rektor Universitas Padjadjaran Yang terhormat Para Pembantu Rektor UNPAD I sampai V Yang terhormat Para Dekan Dilingkungan Universitas Padjaran Yang terhormat Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masysrakat UNPAD Yang terhormat Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Entomologi Indonesia Yang terhormat Para Pengrus Cabang Perhimpunan Entomologi Indonesia Yang terhormat Para Undangan dari instansi pemerintah yang membidangi Pertanian, Perkebunan , kehutanan dan Kesehatan. Saudara-saudara pencinta serangga dan hadirin undangan serta seluruh peserta seminar Entomologi ,
Assalamu Alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Berkat Rakhmat Allah S.W.T, pada hari ini masih diberi ni‘mat sehat wal‘afiat sehingga dapat berkumpul pada acara pembukaan Seminar Nasional Entomologi dan Musyawarah Pengurus Perhimpunan Entomologi Cabang Bandung. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa keberadaan serangga di planet bumi ini telah diketahui sejak berabad-abad yang lampau dan aktivitas hidupnya selalu berinteraksi dengan aktivitas hidup manusia sehingga habitat serangga selalu berdekatan dengan habitat manusia, mulai dari lingkungan terbuka (di daratan, perairan,tempat penyimpanan bahan makanan) dengan rentang waktu aktivitas yang bervariasi baik siang hari (diurnal) maupun malam hari (nocturnal). Keberadaan serangga di dalam habitat lahan pertanian memiliki peranan yang beragam antara lain sebagai serangga hama yang bersifat merugikan,maupun sebagai musuh alami serangga hama(parasitoid dan predator), serangga pemakan gulma.Keberadaan serangga di Agroekosistem tidak terlepas dari aktivitas manusia dalam melakukan budidaya tanaman mulai dari memilih tanah yang cocok untuk menanam benih sebagai sumber bahan pangan terpilih dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup dan penghidupan manusia sesuai dengan tingkat perkembangan budaya manusia mulai dari ladang berpindah-pindah , ladang menetap, bercocok tanam di sawah mulai dari irigasi sederhana, irigasi teknis yang dikelola secara sistematis sampai ke pengaturan distribusi air irigasi. Tersedianya air irigasi secara teratur memberikan manfaat positif terhadap upaya peningkatan produksi bahan pangan khususnya beras melalui program ekstensifikasi(perluasan areal) maupun intensifikasi.Dalam mengelola lahan pertanian yang biasa dilakukan oleh petani tidak pernah luput dari gangguan organisme pemakan tumbuhan (Herbivora) yang sebagian besar didominasi Kelas Insekta dan dikenal sebagai serangga hama. Seiring dengan proses suksesi ekosistem serangga herbivora tersebut mendapat tekanan dari serangga pemakan serangga hama (Serangga entomophaga) demikian pula dalam penguraian bahan organik oleh organisme pengurai dalam proses pelapukan, mulai dari bahan tumbuhan yang dikoyak oleh serangga decomposer seperti Protura, Colembolla , anoplura dan organisme penghuni tanah lainnya. Disamping itu terdapat pula serangga yang berperan dalam proses penyerbukan bunga. Aktivitas serangga yang lainnya adalah sebagai penyerbuk bunga, parasitoid,predator, dan dekomposer.Disamping itu terdapat pula serangga yang berperan sebagai vektor penyebar penyakit baik pada tumbuhan, hewan maupun xvii
manusia. Dari fenomena ini menunjukkan bahwa sebagian dari aktivitas serangga berdampingan aktivitas manusia.
Jatinangor, 16 Februari 2011 Prof. Dr. Benny Joy, Ir., M.S. Dekan Faperta Unpad
xviii
SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN Bismillahirrahmanirrahim Yth. Ketua Perhimpunan Entomologi Indonesia Pusat dan Cabang Bandung Yth. Bapak dan Ibu Para Pembicara Pada Seminar Nasional : ―Hidup Bersama Serangga‖ Yth. Bapak dan Ibu Para Undangan Dan Hadirin peserta seminar sekalian yang berbahagia Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabarrakatuh Selamat pagi dan Salam sejahtera bagi semua Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, seringkali manusia lupa lalu mengeksploitasi sumber daya alam yang melebihi kemampuan alam itu sendiri. Keadaan ini lantas bersinggungan dengan mahluk lain, dalam hal ini serangga. Sebagaimana kita ketahui, banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari kupu-kupu yang membantu penyerbukan tanaman, lebah yang menghasilkan madu, ulat sutra yang dapat menghasilkan produk berharga dan sebagainya. Di sisi lain beberapa serangga juga ada yang merugikan kehidupan manusia yang biasa disebut hama. Namun kini tidak lagi sesederhana itu, manusia telah lebih jauh mempelajari system kehidupan serangga hingga taraf fisiologi dan molekulernya. Entomologi kini banyak dibahas dalam kapasitas urban dan industri, bahkan serangga berperan cukup penting pada perubahan iklim global atau global environmental change. Maka kemudian, manusia dalam kapasitasnya mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dalam bidang kesehatan, agrikultur, medis, veteriner, peternakan, perikanan dll berusaha untuk hidup berdampingan dengan serangga sehingga dapat menguntungkan kehidupan dalam lingkungan yang seimbang serta mengatasi masalah dengan lebih bijaksana. Sehubungan dengan hal itu, seminar nasional ―Hidup Sejahtera Bersama Serangga (Living with insects: Improving the quality of life) diharapkan dapat menghimpun informasi, menjadikan bahan diskusi, memperluas pengembangan penelitian tentang sumber daya hayati serangga demi tercapainya sebuah tujuan optimalisasi pemanfaatan dan pelestarian sumber daya hayati bagi manusia dan lingkungannya. Pada kesempatan ini saya berharap peran serta akademisi, peneliti, masyarakat dan asosiasi agar dapat meningkatkan jaringan antar institusi bagi terwujudnya tujuan tersebut. Kepada panitia dan semua pihak yang telah bekerja demi berlangsungnya acara ini, saya ucapkan terima kasih. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya buka seminar nasional ―Hidup Sejahtera Bersama Serangga‖ ini dengan resmi. Selamat berseminar. Wabillahitaaufik Walhidayah Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh
Prof. Dr. Ganjar Kurnia,DEA Rektor Universitas Padjadjaran
xix
xx
INFORMASI UMUM DAFTAR ULANG Semua peserta seminar diwajibkan untuk mendaftar ulang sebelum acara dimulai. Meja Daftar Ulang berada di pintu masuk tempat pelaksanaan seminar, yaitu di Gedung 2 lantai 4 Universitas Padjadjaran Bandung Jalan Dipati Ukur no 35. Dengan mendaftar ulang, kami ingin memastikan bahwa seluruh peserta akan mendapatkan layanan dan bantuan yang terbaik. Meja Daftar Ulang akan dibuka pada hari Rabu tanggal 16 Februari 2011 jam 07:0017:30. Dalam seminar ini, setiap peserta akan mendapatkan sertifikat, seminar-kit, makan siang, snack, dan minuman hangat selama dua kali rehat. PANDUAN PRESENTASI ORAL File presentasi oral dalam bentuk MS-PowerPoint harap dibawa dalam USB flash-disc atau CD dan wajib di-copy ke komputer sekretariat seminar setelah daftar ulang pada Bagian Penerimaan File Presentasi. Panitia hanya menerima presentasi oral dengan menggunakan software MS-PowerPoint dan tidak menyediakan OHP maupun proyektor slide. Tiap ruangan presentasi oral akan dilengkapi dengan satu set komputer dan LCD-projector untuk presentasi MS-PowerPoint. Waktu yang diberikan untuk tiap presentasi oral adalah 15 menit, termasuk kurang lebih 5 menit untuk tanya- jawab pada bagian akhir presentasi. Waktu yang diberikan untuk keynotespeaker adalah 30 menit, termasuk kurang lebih 7,5 menit untuk tanya-jawab pada bagian akhir presentasi. Tiap penyaji presentasi oral dimohon untuk menyediakan waktu yang cukup untuk tanya-jawab pada bagian akhir presentasi. PANDUAN PRESENTASI POSTER Poster wajib dibawa pada hari pelaksanaan dan diserahkan ke sekretariat seminar setelah daftar ulang pada bagian Penerimaan Poster. Poster akan dipasang oleh petugas dari sekretariat seminar pada tempat yang telah disediakan. Ukuran poster adalah maksimal 100x160 cm dengan layout portrait. Penyaji presentasi poster wajib berada disamping posternya selama sessi presentasi poster yaitu antarajam 11:30-12:30. Bagi penyaji presentasi poster yang menghendaki posternya dibawa kembali, mohon memberitahupetugas untuk dibantu mengemas poster pada akhir pelaksanaan seminar. PANDUAN UNTUK TIAP SESI PRESENTASI Panitia seminar akan sangat berterimakasih apabila semua penyaji presentasi oral dapat tepat waktu dengan jadwal dan alokasi waktu yang diberikan untuk tiap presentasi. File presentasi oral tiap penyaji akan tersedia pada komputer tiap ruang sessi sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Satu orang petugas akan disediakan untuk membantu penyaji mengoperasikan komputer apabila diperlukan.
xxi
Penyaji presentasi oral dimohon hadir di ruang presentasi selama satu sessi penuh dan terlibat aktif dalam tanya-jawab. Penyaji presentasi oral wajib menyampaikan presentasinya. Penyaji, moderator, dan koordinator ruang akan diminta menandatangani lembar berita-acara pelaksanaan presentasi. ATURAN UMUM Tanda Pengenal : Seluruh peserta akan memperoleh Tanda Pengenal pada saat daftar ulang yang wajib dipakai dan terlihat jelas selama seminar berlangsung. Telepon Genggam : Di dalam ruangan selama seminar berlangsung, baik pleno maupun sessi, telepon gengam wajib di-set silent. Rokok : Di dalam ruangan selama seminar berlangsung, baik pleno maupun sessi, dan di tempat banyak orang berkumpul tidak diperkenankan merokok.
xxii
SUSUNAN PANITIA Pelindung
: Rektor Universitas Padjadjaran (Prof. DR. Ganjar Kurnia, Ir., DEA.) Ketua PP Perhimpunan Entomologi Indonesia (Prof. DR. Y. Andi Trisyono)
Penanggung Jawab: Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) Cabang Bandung ; - Syarif Hidayat, Ir., MP ( Ketua ) - H. Tohidin, Ir., MP ( Sekretaris ) Panitia Pengarah (SC)
: Prof. DR. Soelaksono Sastrodihardjo Prof. DR. Benny Joy, Ir., MS (Dekan Fakultas Pertanian UNPAD) DR. H. Ceppy Nasahi, Ir., MS (Ketua Jurusan HPT, Faperta UNPAD)
Panitia Pelaksana (OC ) Ketua : Wakil Ketua : Sekretaris : Wakil Sekretaris : : :
Bendahara Wakil Bendahara
: :
Martua Suhunan Sianipar, Drs., MS (UNPAD) Wahyu Widayat, Ir., MS. (PPTK Gambung) Tien Turmuktini, Dra., MP. (Faperta UNWIM) Endang Kantikowati, Dra., MP (Faperta UNIBBA) Rika Meliansyah, SP. MSi (Faperta UNPAD) Ichsan Nurul Bari, SP., MSi (Koordinator/Faperta UNPAD) Hj. Tinny S. Uhan, Ir., MS (BALITSA Lembang) Elly Roosma Ria, Ir., M.Si. (Faperta UNWIM)
Bidang Bidang : 1. Scientific Committee(SC): Intan Ahmad. Ph.D (SITH ITB) DR. Wawan Hermawan, M.Sc (Wkl Koordinator/Dekan FMIPA UNPAD). Prof.DR.Ridad Agoes, dr. (Fak. Kedokteran UNPAD) Prof. DR. Entun Santosa, Ir. (Faperta UNPAD) Prof.(Rest) Baehaki. (BB Padi Sukamandi) DR. Atik Dharmadi. (Asosiasi Teh Indonesia) DR.Tita Damayanti Lestari., Ir. (Fak. Peternakan UNPAD) Prof. DR. Tati Suryati S.Subahar, DEA. (SITH ITB) DR. Agus Dana Permana (SITH ITB) DR. Tjandra Anggraeni. (SITH ITB) DR. Sudarjat (Faperta UNPAD) DR. Danar Dono (Faperta UNPAD) Sekretariat SC : Ramadhani Eka Putra, Ph.D. (SITH ITB) Ida Kinasih, Ph.D. (UIN Bandung) xxiii
2.Acara, Persidangan & Transportasi : DR. Toto Sunarto, Ir., MP (Koordinator/UNPAD) Agus Susanto, Ir., MSi (Wkl Koord/UNPAD). DR. Laksminiwati Prabaningrum (BALITSA Lembang) Luciana Djaya, Ir., MSi (Faperta UNPAD) Wiwin Setiawati, Ir., MSi (BALITSA Lembang) Yenny Muliani, Ir., MP. ( Faperta UNINUS) Tim Klintan HPT Faperta UNPAD. 3. Publikasi & Dokumentasi : Ir. Lukman Nulhakim (Koord/BPTPH Jabar) Ir. Sunanto (Wkl Koord/ BPTPH Jabar) Ir. Odih Sucherman (PPTK Gambung). Tim Klintan HPT Faperta UNPAD 4.Pameran : Lindung, SP., MP (Wkl Koord/Faperta UNPAD) Mastur, SP (Balitsa Lembang) Ir.Sobar (PPTK Gambung) Siska Rasiska, SP., MSi (Faperta UNPAD) Tim Klintan HPT Faperta UNPAD. 5.Konsumsi
: Pasetriyani, Ir., MP (Koordinator/Faperta UNBAR) Ely Darlina, Ir, MS (Wkl Koord/Faperta UNBAR) Tati Rubiati, B.Sc (Balitsa Lembang) Sri Hartati, Ir,. MP. (Faperta UNPAD) Ineu Sulastrini SP (Balitsa Lembang) Tim Klintan HPT Faperta UNPAD.
6.Kesehatan (P3K)
: dr. Yati Muliati Santosa,MM.(Koordinator) Tim Klintan HPT Faperta UNPAD
7. Ketertiban
: Satuan Pengaman UNPAD
xxiv
SUSUNAN ACARA Harike-1 Rabu, 16 Februari 2011 08:00-09:00 09:00-09:30
09:30-10:00 10:00-10:45
10:45-11:30
11:30-13:00
Daftar ulang peserta Seminar/ registrasi Pembukaan Pembacaan Doa Laporan Ketua Panitia Martua Suhunan Sianipar, Drs., MS Sambutan 1. Syarif Hidayat, Ir. MP (Ketua PEI Cabang Bandung) 2. Prof. Dr. Y. Andi Trisyono (Ketua Pengurus Pusat PEI) 3. Prof. Dr, Benny Joy, Ir., MS (Dekan Faperta Unpad) Sambutan dan Pembukaan Prof. Dr. Ganjar Kurnia, Ir. DEA (Rektor Universitas Padjajaran) Coffee Break Pemakalah Utama I Prof. Lee ChowYang (Guru Besar Universiti Sains Malaysia) Moderator : Prof.Intan Achmad, Ph.D Pemakalah Utama II Prof. Dr. Soelaksono Sastrodihardjo (Guru Besar Emeritus SITH – ITB) Moderator : Prof.Intan Achmad, Ph.D Makan siang Presentasi Poster Ruang Serbaguna Gd. 2 Lt. 4 Ruang Serbaguna Lama Lt. 3 OPH: Pengendalian Hama (Moderator: Ramadhani Eka Putra) OPH-01 Donnarina Simanjuntak OPH-02Trisnaningsih OPH-03 Tatang Suryana
OFTBM: Fisiologi, Toksikologi dan Biologi Medikal (Moderator:Toto Sunarto) OFTBM-02 Hery Pratiknyo OFTBM-09Syaiful Asikin OFTBM-03Amrizal Nazar OFTBM-16 Tjandra Anggraeni
Bale Rumawat Presentasi Oral Sesi Paralel 1
OPH: Pengendalian Hama (Moderator:Luciana Jaya) OPH-04Agus Susanto OPH-24Mahrita Willis
13:00-14:00
Fakultas Hukum Gd. 4 Lt. 2 OEB: Ekologi dan Biodiversitas (Moderator:Wiwin Setiawati ) OEB-18 Reflinaldon OEB-28 Siti Salmah OEB-16 Wahyu Hidayat OEB-12 M. Rizal
E OPH: Pengendalian Hama (Moderator:Wahyu Widayat) OPH-21 Lince Mukkun OPH-12 Muhammad Thamrin OPH-20 Itji Diana Daud OPH-18 Ahmad P. Dongoran
F OFTBM: Fisiologi, Toksikologi dan Biologi Medikal (Moderator:Tjandra Anggraeni ) OFTBM-01 Dodin Koswanudin OFTBM-08 Nismah
Ruang Serbaguna Gd. 2 Lt. 4 Presentasi Oral Sesi Paralel 2 14:00-15:00
OPH: Pengendalian Hama (Moderator:Tita Damayanti Lestari) OPH-05 Baehaki S.E. OPH-06 Endang L. Widiastuti OPH-07 Tati Suharti
Ruang Serbaguna Lama Lt. 3 OEB: Ekologi dan Biodiversitas (Moderator: Toto Sunarto) OEB-01 Dewi Rumbaina M. OEB-19 Jesayas A. Londingkene. OEB-13 Agnes V Simamora OEB-10 Itji Diana Daud
Bale Rumawat OPH: Pengendalian Hama (Moderator:Luciana Jaya ) OPH-08 Sajimin OPH-09 Syaiful Asikin OPH-25 Mahrita Willis E OPH: Pengendalian Hama (Moderator:Wahyu Widayat) OPH-16 M. Jusuf OPH-29 Maryani Cyccu Tobing OPH-23 Ana F.C Irawati
15:00-15:30
Fakultas Hukum Gd. 4 Lt. 2 OFTBM: Fisiologi, Toksikologi dan Biologi Medikal (Moderator:Tjandra Anggraeni ) OFTBM-04 Amrizal Nazar OFTBM-14 Silvia Permata Sari OFTBM-07 Dodin Koswanudin
Coffee Break
xxv
Ruang Serbaguna Gd. 2 Lt. 4
Ruang Serbaguna Lama Lt. 3
OPH: Pengendalian Hama (Moderator:Wiwin Setiawati) OPH-10 Baehaki S.E. OPH-11 Hairil Anwar
OEB: Ekologi dan Biodiversitas (Moderator: Ramadhani Eka Putra ) OEB-05 Yosep Seran Mau OEB-06 RC. Hidayat Soesilohadi OEB-20 Jesayas A. Londingkene OEB-14 Agnes V Simamora
Bale Rumawat Presentasi Oral Sesi Paralel 3 15:30-16:30
Fakultas Hukum Gd. 4 Lt. 2
OPH: Pengendalian Hama (Moderator: Tita Lestari) OPH-19 R. Subekti OPH-22 Ana F.C. Irawati OPH-17 Bambang Sutaryo
OEB: Ekologi dan Biodiversitas (Moderator:Toto Sunarto) OEB-02 Jasmi OEB-08 Sajimin OEB-21 Herawati Soekardi OEB-22 Irham Falahudin
E OEB: Ekologi dan Biodiversitas (ModeratorTohidin:) OEB-03 Ichsan Luqman Indra P OEB-09 Lince Mukkun OEB-15 Hasmiandy Hamid
Hari ke- 2 Kamis, 17 Februari 2011 08:30-09:15
09:15-10:00
10:00-10:30
Pemakalah Utama III Prof. Dr. Ridad Agoes, dr Moderator: Dr. Wawan Hermawan, MSc Pemakalah Utama IV Prof. Dr. Tati Suryati S. Subahar Moderator: Dr. Wawan Hermawan, MSc Pemakalah Utama V Prof. Dr. Y. Andi Trisyono Moderator: Prof. Dr. Entun Santosa, Ir.
10:30-11:00
Coffe Break Ruang Serbaguna Gd. 2 Lt. 4
Presentasi Oral Sesi Paralel 4 11:00-12:00
Ruang Serbaguna Gd. 2 Lt. 4
Bale Rumawat OPH: Pengendalian Hama (Moderator:Syarif Hidayat) OPH-26 Agus Susanto OPH-28 Tati Suharti OPH-14 Devi Kurnia OPH-13 Sudarjat
Ruang Serbaguna Gd. 2 Lt. 4
Presentasi Oral Sesi Paralel 6 14:00-15:00
xxvi
Fakultas Hukum Gd. 4 Lt. 2 OFTBM: Fisiologi, Toksikologi dan Biologi Medikal (Moderator: Wahyu Widayat ) OFTBM-15 Melanie OFTBM-11 Endang Sri Ratna OFTBM-12 Wawan Hermawan OFTBM-13 Yudi Rismayadi
Ishoma Presentasi Poster OPH: Pengendalian Hama (Moderator: Wawan Hermawan) OPH-15 Danit Annisa OPH-30 Mustika Dewi
13:00-14:00
OEB: Ekologi dan Biodiversitas (Moderator: Danar Dono) OEB-07 Baehaki S.E. OEB-04 IM. Trisawa OEB 12 Rahmini OEB-17 Nur Hasanah
Bale Rumawat OPH: Pengendalian Hama (Moderator: Ramadhani Eka Putra)
12:00-12:30
Presentasi Oral Sesi Paralel 5
Ruang Serbaguna Lama Lt. 3
OFTBM: Fisiologi, Toksikologi dan Biologi Medikal (Moderator:Toto Sunarto ) OFTBM-06 Yasmi Purnamasari K. OFTBM-05Mia Miranti OFTBM-10 Yenny Muliani
OPH: Pengendalian Hama (Moderator: Danar Dono) OPH-27 Agus Susanto OPH-31 Wartono
Ruang Serbaguna Lama Lt. 3 OEB: Ekologi dan Biodiversitas(Moderator: Ramadhani Eka Putra) OEB-11 Ichsan Nurul Bari OEB-27 Henny Herwina OEB-29 W. Darajat Natawigena
Fakultas Hukum Gd. 4 Lt. 2 OFTBM: Fisiologi, Toksikologi dan Biologi Medikal (Moderator: Tohidin ) OFTBM-17Agus Dana Permana OFTBM-18Laura Flowrensia OFTBM-19 Resti Rahayu OFTBM-22 Nova Hariani
Ruang Serbaguna Lama Lt. 3 OEB: Ekologi dan Biodiversitas(Moderator: Sudarjat) OEB-23 Windra Priawandiputra OEB-24 Didot Budi Prasetyo OEB-25 Ramadhani Eka Putra OEB-26 Ida Kinasih
Bale Rumawat OFTBM: Fisiologi, Toksikologi dan Biologi Medikal (Moderator: Wiwin Setiawati) OFTBM-20 Resti Rahayu OFTBM-21 Eko Kuswanto OFTBM-23 Wawan Hermawan
15:00-15:15 15:15-17:00
Penutupan Musyawarah Anggota PEI Bandung
xxvii
xxviii
PESERTA SEMINAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Aa Tatang Muhram Ade Salimah Adhi Irianto Adhisunu Agnes V Simamora Agus Dana Permana Agus Susanto Ahmad Asrori Ahmad Ghiffari Akbar Reza Amrizal Nazar Ana F. C Irawati Andi Trisyono Angga Putra Kusumastianto Annisa Maulikalyana Arifin Kartohardjono Arina Muthia Asep Andung Awaluddin Ayu Ratri Wardyaningrum Baehaki Benny Joy Berty H. Assa Buari Ceppy Nasahi Chairil Anwar Christina L Salaki Crisyanto Zatnika Dadang Kusnadi Dadi Surachman Danar Dono Danit Anisa Dede Wahyu Dedeh Kurniasih Derhani Lg Devi Kurnia Dewi Anggraini W Dewi Darsita Dewi Rumbaina Diah Ayu Sithoresmi S Dian Rahayu P.S Didot Budi Prasetyo Dieka Pertiwi Dita Nurtjahya Dodin Koswanudin
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
Donnarina Simanjuntak Dwi Subekti Dwi Sugipriatini Dyah Ayu Widyastuti Edy Syahputra Eko Siswanto Elly Roosma Ria Ely Darlina Emma Mardliyah Endang Kantikowati Endang L Widiastuti Endang Sri Ratna
Uninus Bandung Faperta Unpad Bandung HPT Faperta Unpad Arysta Bandung Faperta Universitas Nusa Cendana SITH ITB Bandung Faperta Unpad Bandung Biruni Pest Control Universitas Sriwijaya, Palembang Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta Universitas Gadjah Mada Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta HPT Faperta Unpad Bandung BB Penelitian Padi Sukamandi Biologi Unpad Bandung Dishut Provinsi Jabar Terminix Bogor Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta BB Padi Sukamandi Faperta UNPAD Unsrat Manado PT. East West Seed Indonesia Purwakarta HPT Faperta Unpad Universitas Sriwijaya Palembang Fakultas Pertanian Unsrat Manado Mahasiswa Faperta Unpad Bandung Uninus Bandung Teknik Lingkungan ITB, Bandung Faperta Unpad, Bandung Faperta Unpad Disbun Provinsi Jabar Biologi Unpad, Bandung Karantina HPT Faperta Unpad Mahasiswa Faperta Unpad Balai Pengkajian Teknologi Lampung Dsibun Provinsi Jabar Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta Bio UIA Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta Balitbang Bioteknologi dan sumber Daya Genetik Pertanian Bogor Pusat Penelitian Kelapa Sawit Karantina Karantina Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta Fakultas Pertanian Universitas Tanjung Pura Program Pasca Sarjana Unpad Bandung Faperta Unbar Bandung Unjani Cimahi Faperta Unibba Bandung Biologi FMIPA UNILA Departemen Proteksi Tanaman IPB
xxix
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117
xxx
Entun Santosa Ernawati Handayani Eva Fatihatur Rohmah Fahmi Ginanjar Faiz Nizam Fani Fauziah Fatimah Fauziatul Fitriyah Fitra Sukma Meylia Galang Ari Purnama Ganjar Kurnia Hairil Anwar Harris Hasmiandy Hamid Henny Herwina Herawati Soekardi Hery Damana Hery Pratiknyo Hibban F Hingrid Hoerussalam Hussen Al Idrus I Mareyke Moningka I Wayan Laba Ibnu Fadilatussyar‘i Ichsan Luqman Indra Putra Ichsan Nurul Bari Ida Adviany Ida Farida Ida Kinasih Imam Anbar Indah Indriana Saraswati Ineu Sulatrini Intan Ahmad Irham Falahudin Irma Mangatur Itji Diana Daud Iwa Mara Trisawa Iwan Iwan Iza Fariza Jasmi Jeane Krisen Jesayas A Londingkene Juliati Prihatini Junengsih Ken Winarni T Keri Lestari Kiki Korneliani Laksminiwati Prabaningrum Langkah Sembiring Laura Florensia Lee Chow Young Lina Lince Mukkun Lindung Tri Puspasari Lucy L. V. Simarmata Lucyana Djaya Lukman Nulhakim
Fakultas Pertania Unpad Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta Uninus Bandung HPT Faperta Unpad Bandung Biologi UIA Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta Biologi Unpad Bandung Sosek Faperta Unpad Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Uninus Bandung HPT Faperta Universitas Andalas Biologi Unila BP2MB Disbun Jabar Fakultas Biologi Unsoed Mahasiswa Faperta Unpad, Bandung Mahasiswa Faperta Unpad, Bandung UGM Yogyakarta Uninus Bandung Unsrat Manado BB-Biogen Bogor Mahasiswa Pecinta Alam/Fakultas Biologi UGM Kelompok Studi Entomologi Fakultas Biologi UGM Faperta Unpad Bandung Uninus Bandung BPTP Disbun Jabar UIN Bandung Mahasiswa Faperta Unpad Bandung HPT Faperta Unpad Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA, Yogyakarta Balitsa L:embang SITH ITB Bandung HPT Faperta Unpad Bandung Faperta Unhas Mahasiswa Faperta Unpad BPTPH Jawa barat Disbun Provinsi Jabar Prodi Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat Padang Unsrat Manado Faperta Universitas Nusa Cendana IPDN Jatianor Sumedang HPT Faperta Unpad Bandung PT. Petrokimia Kayaku Gresik Farmasi Unpad Bandung Univ. Siliwangi Tasikmalaya Balitsa Lembang Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta IPB School of Biological Sciences Universiti Sains Malaysia Dishut Provinsi Jawa Barat Faperta Undana Faperta Unpad Bandung Mahasiswa Faperta Unpad Bandung Faperta Unpad Bandung BPTPH Jabar
118 119
Luthfi Nurlaela Luthfiralda
120 121
M Rizal M Yusuf
122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175
M. Luqman K Madihah Maria Wulan Purwiji P Martua Suhunan Sianipar Maryani Cyccu Tobing Mastur Maulani Nurfitri F Melanie Melva Fresya Desiana Mereyke Moningka Merry Antralina Mia Miranti Muhamad Nurcahyo Utomo Muhamad Rizal Muhammad Thamrin Mustika Dewi Muthia Syafika Haq Neneng S Nining Ratnaningsih Nova Hariani Novita Hartati Nur Chakra Nur Hasanah Nur Intan F Nur Maullidiah Nuraidah Nurjanah Nurman Hendriyanto Nursusilawati Nurul Mu‘min Ontri Naldi Pasetriyani Pathmi Noerhatini Paulus M Pebriani Megandara Prihatini R.C Hidayat Rahmi Utami Hadiani Rahmini Ramadhani Eka Putra Rani Siti R Redsway T.D. Maramis Reflinaldon Repsi Erdiana N Resti Indah Resti Rahayu Restu Galih Purba Rian Priyatno Ricky Sianipar Ridad Agus Rika Alfianny Rika Meliansyah Rini Sitawati Riska Novianti
Unjani Cimahi Program Studi Pasca Sarjana Biologi Departemen Biologi FMIPA Unpad, Bandung Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian Mahasiswa Faperta Unpad Bandung Puriska – FMIPA Unpad, Bandung Disbun Provinsi Jabar Fakultas Pertanian Unpad Bandng Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian USU Balitsa Lembang Mahasiswa Faperta Unpad Bandung FMIPA Unpad HPT Faperta Unpad Unsrat Manado UNIBBA FMIPA Unpad Biologi Unpad Bandung HPT Faperta Unpad Bandung Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa ITB Jatinangor Mahasiswa HPT Faperta Unpad Parasitologi Unpad Bandung Jurusan Biologi Unpad Bandung ITB Bandung Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA Yogyakarta Universitas Hasanuddin Makasar Universitas Islam As-Syafi‘iyah Dishut Provinsi Jabar Mahasiswa Faperta Unpad bandung Uninus Bandung Karantina Uninus Bandung HPT Faperta Unpad Bandung Universitas Hasanuddin Makasar PT. Mitra Kreasidharma Faperta Unbar Bandung ITB Bandung Mahasiswa Faperta Unpad Bandung HPT Faperta Unpad Bandung IPDN Jatinangor Sumedang Fakultas Biologi UGM ITB Bandung IPB Bogor SITH ITB Bandung Mahasiswa Faperta Unpad Bandung Unsrat Mando HPT Faperta Universitas Andalas Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA Yogyakarta HPT Faperta Unpad Bandung Biologi Unpad Unibba Bandung Mahasiswa Faperta Unpad Bandung Mahasiswa Faperta Unpad Bandung Fak. Kedokteran Unpad ITB Bandung Faperta Unpad Bandung Faperta Unpad Bandung HPT Faperta Unpad Bandung
xxxi
176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199
Ristiani Amalia Rizki Rohmanian Rizky Ari Budianto Rizky Renggana Robi Fernando Rumenda Ginting S. Asikin S. J. Rondonuwu L Sahata Simanungkalit Sajimin N. D Septiani Emdarwati Shafitri Rizka Rahayu Silvia Permata Sari Silvita Fitri R Siska Rasiska Siti Nur Chasanah Siti Salmah Sobni Y. Kaidun Soelaksono Sastrodihardjo Sri Hartati Sudarjat Sunanto Suryadi Islami Syarif Hidayat
200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234
Tanti Rahayu Tatang Rukmana Tatang Suryana Tati Rubiati Tati Suharti Tati Suyati S. Subahar Taufan Tanto S Teddy Budiyansyah Tiara Restu Amanda Tien Turmuktini Tinny S. Uhan Tita Damayanti Lestari Titi Sumarti Tjandra Anggraeni Tohidin Toto Sunarto Tri Martini Trisnaningsih Tuti Aswati Umi Mudrikatul Janah Vidya Imaniasita W Darajat Natawigena Wahyu Widayat Waly Akbar Wawan Wawan Hermawan Winda F. A Windra Pria Wandi Putra Wino A. N Wiwin Setiawati Yadi P Yani Dawy Yasmi Purnamasari Kuntata Yati Muliati Santosa Yayan Supyan
xxxii
HPT Faperta Unpad Bandung HPT Faperta Unpad Bandung Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA Yogyakarta Mahasiswa Faperta Unpad Bandung Uninus Bandung Karantina Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Unsrat Manado PT. Hehindo Publika Utama, Jakarta Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA Yogyakarta Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA Yogyakarta Parasitologi Dept. Fk Unpad Faperta Unpad Bandung Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA Yogyakarta Dis. Tani Bekasi SITH ITB Bandung Faperta Unpad Bandung Faperta Unpad Bandung BPPH Jabar Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA Yogyakarta Sekolah Pasca Sarjana Biologi SITH ITB Bandung Fakultas Pertanian Unpad Bandung Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA Yogyakarta PT. Bayer Cropsicence Jakarta Balitsa Lembang SITH ITB Bandung Karantina Pertaman HPT Faperta Unpad Mahasiswa Faperta Unpad Bandung Faperta Unwim Sumedang Balitsa Lembang Fapet Unpad Karantina SITH ITB Bandung Faperta Unpad Bandung Faperta Unpad Bandung UGM Yogyakarta Balai Besar Penelitian Tanaman Padi BDTP Desbun Jabar BPTPH Ciganitri HPT Faperta Unpad Bandung HPT Faperta Unpad PPTK Gambung HPT Faperta Unpad Bandung BP2MB Disbun Jabar Biologi MIPA Unpad Bandung Mahasiswa Faperta Unpad Bandung Mahasiswa Faperta Unpad Bandung Balitsa Lembang Disbun Provinsi Jawa Barat Karantina Biologi Unpad RSU Garut Poltekes Bandung
235 236 237 238 239 240
Yayat Rahdiyat Yeni Mulyani Yeyet Setiawati Yoga Dwi Permana Yuanita Anggit F.H. Yudi Rismayadi
BP2MB Disbun Jabar Uninus Bandung ITB Bandung Kelompok Studi Entomologi BIOGAMA Yogyakarta PT. Petrokimia Kayaku Gresik ITB Jatinangor
xxxiii
401
OFTBM-05 Produksi Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus pada Kelompok S. Litura sebagai Inang Pengganti Mia Miranti1, Ratu Safitri1, dan Melanie1 1
Jurusan Biologi, FMIPA- Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinagor-Sumedang ABSTRAK Spodoptera litura ideal untuk digunakan sebagai inang pengganti pada produksi Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus. Hal ini karena ukuran tubuh larva S. litura lebih besar daripada ukuran tubuh larva H. armigera dan larva S. litura lebih mudah dipelihara secara berkelompok, hingga penyebaran virus akan lebih cepat tersebar antar individu larva. Pada penelitian ini dilakukan produksi HaNPV pada larva S. litura instar empat yang dikelompokan sebanyak 10 ekor, 20 ekor, 30 ekor, 40 ekor, 50 ekor dan 60 ekor. Kelompok larva S. litura diinfeksi virus secara oral dengan cara memberi pakan campuran 1 ml suspensi HaNPV dengan konsentrasi 4 X 105 polihedra/ml yang ditambahkan pada 30 gram pipilan jagung manis. Selanjutnya, HaNPV dipanen pada hari ke tiga setelah larva diinfeksi. Semua polihedra virus dari kadaver larva dalam satu kelompok dihitung, setelah sediaan virus dimurnikan menggunakan metode Indrayani (1993) yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa S. litura yang dipelihara secara berkelompok 10 larva akan menghasilkan produksi virus tertinggi yaitu sebesar 0,18 X 10 8 Polihedra/ ekor. Akan tetapi, produksi virus akan menurun seiring dengan semakin banyak jumlah larva dalam satu kelompok perlakuan. Produksi HaNPV pada larva S. litura juga ternyata lebih rendah daripada produksi virus pada larva H. armigera yaitu sebesar 0,84 X108 Polihedra/ekor. Kata Kunci : Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV), Helicoverpa armigera, Spodoptera litura, Polihedra
PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya pengendalian populasi serangga hama pada tanaman sayuran masih mengandalkan penggunaan insektisida sintetik. Insektisida sintetik yang digunakan seringkali terakumulasi pada tanaman sayuran, sehingga produk tersebut menjadi tidak aman untuk dikonsumsi manusia. Penggunaan insektisida biologis terutama patogen virus, sudah mulai banyak dilakukan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, dan Australia. Virus serangga merupakan salah satu alternatif insektisida yang ramah terhadap lingkungan. Virus ini secara alami bersifat patogen terhadap serangga dan mempunyai target yang relatif spesifik hanya pada beberapa spesies inang serangga tertentu, sehingga tidak akan mengganggu spesies serangga non target atau organisme lain (Bonning et.al., 1992; Hawtin et.al., 1992, Moscardi, 1999). Selain itu, penggunaan virus serangga tidak memungkinkan munculnya populasi serangga target yang resisten (Enwistle dan Evans, 1985; Bell dan Hayes, 1994) dan sebagai insektisida, sediaan kasar virus ini dapat dibuat sendiri oleh petani dengan memanfaatkan kadaver larva yang telah mati oleh virus serangga. Penelitian terdahulu, telah berhasil mengisolasi Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV) dan isolat virus tersebut diketahui memiliki patogenisitas yang tinggi pada Helicoverpa armigera (Utari, 2000 ; Miranti, 2001). Miranti, et al., (2007), juga menemukan bahwa beberapa spesies serangga hama seperti Spodoptera litura, Spodoptera exigua, dan Crocidolomia pavonana juga sensitif terhadap infeksi HaNPV, sehingga HaNPV memiliki potensi yang sangat baik untuk digunakan sebagai agensia pengendali populasi Helicoverpa armigera dan beberapa spesies serangga hama lainnya pada kisaran terbatas. Beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa HaNPV memiliki patogenisitas yang tinggi terhadap H. armigera dan penggunaanya secara berulang tidak mengakibatkan munculnya respons kekebalan pada H. armigera, sehingga virus ini sangat potensial untuk digunakan sebagai insektisida pengendali populasi H. armigera. Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
402 Meskipun virus ini juga potensial untuk mengendalikan beberapa spesies serangga hama lain, akan tetapi, penyediaan virus ini masih terkendala dengan cara produksi HaNPV secara komersial dan ekonomis untuk diaplikasikan pada tingkat petani sayuran. Hal ini karena untuk produksi HaNPV yang paling ekonomis adalah secara in vivo, yaitu menggunakan inang hidup (Indrayani, et al., 1993). Produksi HaNPV pada inang utama larva H. armigera memerlukan biaya yang lebih tinggi karena larva bersifat kanibal, harus dipelihara secara individual dan waktu panen virus memerlukan waktu yang lama (sekitar 7-14 hari) (Miranti, 2008). Berdasarkan hal itu maka dibutuhkan inang lain sebagai media untuk memproduksi HaNPV. Inang pengganti yang terpilih sebagai media perbanyakan HaNPV terutama harus sensitif terhadap infeksi HaNPV, dapat dipelihara secara berkelompok dan berukuran tubuh relatif lebih besar daripada ukuran tubuh larva H. armigera. Selain itu, HaNPV harus mampu bereplikasi membentuk polihedra (Polyhedral Inclusion Body/PIB). Dengan demikian, HaNPV dapat diproduksi dalam jumlah besar untuk penggunaan secara komersial dan biaya produksi lebih ekonomis. Pada penelitian ini akan dilakukan produksi HaNPV secara in vivo dengan menggunakan inang pengganti sebagai media perbanyakan virus. Inang pengganti yang potensial sebagai medium perbanyakan virus adalah larva Spodoptera litura (Lepidoptera). Larva serangga ini rentan terhadap infeksi HaNPV, dapat dipelihara secara berkelompok, berukuran tubuh besar dan HaNPV dapat membentuk polihedra. Pada penelitian ini akan dilakukan produksi virus secara in vivo menggunakan larva S. litura yang dipelihara secara berkelompok untuk mengetahui tingkat produksi virus yang terbanyak dihasilkan dan mengetahui kelompok optimum untuk produksi virus tertinggi. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Larva serangga Pada penelitian ini spesies serangga yang digunakan untuk produksi HaNPV adalah Spodoptera litura dan Helicoverpa armigera. Virus serangga Virus serangga yang digunakan pada penelitian ini adalah Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV). Virus ini merupakan koleksi Pusat Penelitian Hayati – Institut Teknologi Bandung. Sediaan virus disimpan dalam kadaver larva
H. armigera.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi deskriptif non eksperimen untuk produksi HaNPV secara in vivo pada larva
S. litura.
Variabel penelitian yang diukur adalah tingkat kematian, waktu kematian dan produktivitas S. litura dalam produksi HaNPV. Produktivitas produksi virus dilihat dengan mengukur waktu panen yang menghasilkan jumlah virus terbanyak, dan efisiensi produksi HaNPV. Parameter yang digunakan pada pemilihan ini adalah jumlah virus (Polihedra) yang dihasilkan per berat badan maksimal S. litura pada saat diinfeksi dan rata-rata produksi virus perekor larva. Pada
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
403 penelitian ini akan dilakukan pemantauan konsentrasi virus (Polihedra) didalam tubuh S. litura setiap hari sampai S. litura tersebut mati.
TATA KERJA 1. Pemeliharaan dan penyediaan stok larva serangga Larva serangga yang digunakan pada penelitian ini diambil Balai Penelitian Sayuran di kota Lembang. larva serangga ini selanjutnya dipelihara secara individu didalam pot zalp berukuran 75 g dengan penutup yang diberi lubang untuk sirkulasi udara. Makanan yang diberikan selama pemeliharaan adalah pakan alami dengan pemberian/penggantian makanan dilakukan setiap hari. Pupa yang terbentuk dari pemeliharaan larva ini selanjutnya diletakan pada suatu wadah silinder yang ditutup oleh kain kasa yang berfungsi sebagai tempat serangga dewasa meletakan telurnya. Makanan yang diberikan kepada serangga dewasa ini adalah larutan madu (10%) yang diberikan setiap hari dengan cara meneteskannya keatas kain kasa tersebut. Larva serangga yang diperoleh dipindahkan dan dipelihara secara individu didalam pot zalp 75 g dan diberi pakan alami sesuai pakan utama spesies larva serangga. 2. Isolasi virus dan penyediaan stok virus HaNPV yang digunakan pada penelitian ini merupakan koleksi Pusat Penelitian Hayati – Institut Teknologi Bandung. Untuk mendapatkan stok HaNPV yang akan digunakan pada penelitian ini, dilakukan perbanyakan virus secara invivo dengan menginfeksi larva H. armigera instar tiga dengan cara per oral, yaitu mengkontaminasi makanannya dengan kadaver larva H. armigera. Larva yang mati dipanen dan virus yang terkandung didalam larva tersebut kemudian diekstraksi dengan cara sebagai berikut. 40 kadaver larva H. armigera dilumatkan dengan menggunakan mortar dan homogenatnya diencerkan dengan 10 ml larutan Tris buffer 1 mM, pH 7.6 dan 10 ml 0.1% SDS. Larutan ini selanjutnya disaring dengan menggunakan dua lapis kain muslin dan supernatan yang dihasilkan disimpan pada suhu 4 oC (lemari pendingin) selama satu malam. Keesokan harinya, suspensi ditambah masing-masing 7 ml larutan di atas dan disentrifugasi pada 5000 rpm dan suhu 4 oC, selama 0.5 jam. Supernatan yang diperoleh dibuang dan pelet diresuspensi dengan 2 ml Tris Buffer 1 mM, pH 7.6, dan disentrifugasi pada gradien sukrosa 50 – 65% pada 28.000 rpm dan suhu 4 oC selama 1 jam. Pita virus yang terbentuk kemudian diambil dan diencerkan dengan larutan NaCl fisiologis sampai volumenya mencapai 10 ml dan selanjutnya disentrifugasi pada 28.000 rpm dan suhu 4 oC selama 1 jam. Supernatan dari proses ini selanjutnya dibuang dan pelet yang terbentuk selanjutnya diresuspensi dengan 5 ml
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
404 NaCl fisiologis yang mengandung 0.02% natrium azidat. Virus dihitung dengan menggunakan haemocytometer, di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 400 X, berbentuk bular dengan warna kehijauan. Bagian yang terlihat adalah Polihedra dari virus tersebut. 3. Produksi dan Pemurnian HaNPV pada Spodoptera litura Infeksi virus terhadap larva S. litura dilakukan dengan cara peroral yaitu mengkontaminasi pakan dengan sediaan virus. Sebanyak 30 gram pakan dicampur dengan 1 ml suspensi virus dengan konsentrasi 4 X 105 PIB/ml. Pakan yang telah dikontaminasi virus dikeringanginkan dan diberikan pada larva. Larva yang mati dipanen dan virus yang terkandung didalam larva tersebut kemudian diekstraksi dengan cara sebagai berikut : Kadaver larva S. litura yang diperoleh disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 4oC. Setiap 40 ekor kadaver digerus dengan mortar hingga halus dan ditambah dengan larutan Sodium Dodecyl Sulphate (SDS) 0,1% yang dicampur dengan larutan Triss Buffer 0,1 mMol pH 7,6, dengan perbandingan 1 : 1, yaitu sebanyak 40 ml. Suspensi tersebut didiamkan dalam lemari pendingin pada suhu 4oC selama 24 jam. Setelah 24 jam, suspensi tersebut ditambah lagi dengan 40 ml larutan campuran SDS dan Triss Buffer. Selanjutnya, suspensi disaring dengan dua lapis kain katun dan disentrifugasi pada kecepatan 3500 rpm selama 15 menit. Setelah disentrifugasi, supernatan dibuang dan pelet dicampur lagi dengan 10 ml larutan campuran SDS dan Triss Buffer, dan disentrifugasi kembali dengan kecepatan 3500 rpm selama 15 menit. Proses pencucian ini diulang hingga tiga kali. Pelet hasil pencucian ini disimpan pada vial gelas dan dicampur dengan larutan campuran SDS dan Triss Buffer sebanyak 10 kali volume pellet, ditambah dengan NaAzida 0,2% sebanyak satu ml dan disimpan pada lemari pendingin pada suhu 4oC. Polihedra yang terdapat pada suspensi hasil pencucian selanjutnya dihitung menggunakan haemositometer dengan cara sebagai berikut. Konsentrasi virus, yang dinyatakan dalam jumlah polihedra/ml di dalam sediaan halus dihitung dengan rumus berikut : PIB
N x p x 103 0.02
Dimana PIB adalah konsentrasi virus dalam sediaan halus (PIB/ml), N adalah jumlah polihedra yang terhitung pada 5 kotak besar (80 kotak kecil) pada hemositometer, 0,02 adalah volume (μl) dari 5 kotak besar (80 kotak kecil) pada hemositometer, p adalah tingkat pengenceran sampel dan 103 adalah angka konvensi dari ml ke μl. Sediaan virus ini kemudian
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
405 diencerkan dengan air gula 10 % untuk mendapatkan konsentrasi sediaan virus yang diinginkan pada saat akan digunakan pada percobaan. Virus yang dihitung dengan menggunakan haemocytometer di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 400 X, berbentuk bulat dengan warna kehijauan. Bagian yang terlihat adalah Polyhedral Inclusion Bodies (PIB) dari virus tersebut. 4. Penentuan Produktivitas S. litura memproduksi HaNPV. Penentuan produktivitas S. litura dalam memproduksi HaNPV dilakukan dengan cara menghitung jumlah virus yang dihasilkan per ekor larva S. litura yang diinfeksi oleh HaNPV. Infeksi HaNPV dilakukan terhadap larva S. litura instar empat secara peroral dengan konsentrasi virus 4 X 107 PIB/ml. Kemudian dihitung efisiensi produksi virus dengan menghitung produksi polihedra maksimal yang dihasilkan perekor larva. Juga dilakukan perhitungan efisiensi produksi virus yang dihasilkan perekor larva, dibagi dengan rata-rata berat badan maksimal larva. 5. Perhitungan Parameter Penelitian Perhitungan parameter penelitian untuk produksi virus dilakukan dengan mengukur berat badan larva setiap hari perlakuan. Waktu pada saat larva mencapai berat badan tertinggi ditentukan sebagai berat badan maksimal larva. Jumlah polihedra dihitung berdasarkan jumlah polihedra yang dihasilkan perekor larva uji dan jumlah polihedra yang dihasilkan dibagi berat badan maksimal larva uji. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Produksi HaNPV pada Larva Spodoptera litura Penelitian ini dilakukan dengan memperbanyak sediaan HaNPV0 (HaNPV yang selalu disubkultur pada larva Helicoverpa armigera sebagai inang utama) koleksi Pusat Penelitian Hayati – Institut Teknologi Bandung. Sediaan HaNPV0 ini diperbanyak dan dibuat stok pada larva H. armigera instar tiga yang diperoleh dari hasil pemeliharaan di laboratorium dengan indukan berasal dari kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran-Lembang, Jawa Barat. Pada penelitian ini, produksi stok HaNPV dilakukan dengan menghitung jumlah polihedra yang dihasilkan dari kadaver larva H. armigera (sediaan HaNPV0). Kadaver larva yang telah diinfeksi HaNPV dengan konsentrasi yang telah ditentukan, dikumpulkan. Selanjutnya, HaNPV dalam kadaver larva tersebut dimurnikan dengan metode Indrayani, (1993) dan Oreilly, (1994), yang telah dimodifikasi. Seluruh kadaver larva H. armigera dimurnikan kandungan virusnya sekaligus. Hasil perhitungan produksi virus terdiri dari
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
406 jumlah polihedra yang dihasilkan/ekor larva. Jumlah polihedra ini dihitung dari banyak polihedra virus yang dapat dilihat di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 400X. Polihedra ini memiliki bentuk yang khas, berbentuk bulat tidak teratur dan berwarna agak kehijauan. Hasil produksi polihedra HaNPV0 yang diproduksi pada larva H. armigera perekor larva uji adalah sebesar 0,126 X 1010 PIB/ekor larva. Rata-rata produksi polihedra virus pada larva H. armigera yang merupakan inang utama HaNPV menjadi stok untuk penelitian selanjutnya yaitu produksi HaNPV pada S. litura. Sediaan HaNPV0 ini diencerkan dengan penambahan larutan gula 10 %, sehingga didapatkan suspensi polihedra virus dengan konsentrasi infeksi sebesar 4 X 105 PIB/ ml. Konsentrasi ini selanjutnya akan menjadi konsentrasi standar untuk diinfeksikan pada larva S. litura sebagai media produksi HaNPV. Hasil penelitian Miranti, (2008), menemukan bahwa konsentrasi 4 X 10 5 PIB/ ml, merupakan konsentrasi yang paling optimum untuk menginfeksi larva S. litura. Tingkat mortalitas larva S. litura mencapai 100 % dalam waktu sekitar tiga hari, sehingga waktu panen virus menjadi lebih cepat bila dibandingkan dengan waktu panen virus yang diproduksi pada larva H. armigera (hingga sekitar 10 hari). Setelah didapatkan suspensi stok dengan konsentrasi 4 X 105 PIB/ ml, percobaan dilanjutkan dengan menginfeksi larva S. litura instar empat sebagai media produksi virus. Larva S. litura diinfeksi secara peroral dengan mencampurkan 30 gram pipilan jagung manis dengan satu ml suspensi virus. Pemberian pakan yang dikontaminasi virus ini hanya dilakukan pada hari pertama. Sisa pakan yang tidak dimakan larva dikumpulkan. Selanjutnya, larva diberi pakan baru yang tidak dikontaminasi virus dan pengamatan dilanjutkan hingga larva mati. Larva S. litura diinfeksi virus dalam kelompok, terdiri dari 10, 20, 30, 40, 50, dan 60 ekor untuk setiap tempat perlakuan. Hasil penelitian ini tidak menggunakan statistik tetapi menghitung jumlah polihedra virus yang dihasilkan dari setiap kelompok larva
S. litura
yang diinfeksi virus. Perbandingan produksi virus dihitung secara deskriptif. Perhitungan jumlah virus yang didapatkan untuk setiap kelompok larva yang diinfeksi dapat dilihat pada Tabel 1.
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
407 Tabel 1. Jumlah polihedra virus yang dihasilkan dari setiap kelompok larva S. litura yang diinfeksi HaNPV0. No. Perlakuan Jumlah polihedra Rata-Rata polihedra/ekor larva 8 (larva/kelompok) (X10 PIB) (X108 PIB) 1. 10 1,81 0,18 2. 20 1,40 0,07 3. 30 1,77 0,06 4. 40 1,98 0,05 5. 50 3,89 0,08 6. 60 2,44 0,04
Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa produksi virus cenderung menurun seiring dengan semakin banyak jumlah larva dalam satu tempat pemeliharaan. Tabel 3 ini selanjutnya dibuat
rata-rata produksi polihedra/ekor larva (X108 PIB)
grafik rata-rata jumlah produksi polihedra/ekor larva yang dapat dilihat pada Gambar 1.
0.3 0.25 0.2
0.18
0.15 0.1
0.07
0.08
0.06
0.05
30 ekor
40 ekor
0.04
0.05 0 10 ekor
20 ekor
50 ekor
60 ekor
jumlah larva tiap perlakuan
Gambar 1. Pengaruh jumlah larva per perlakuan tingkat terhadap rata-rata produksi polihedra Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV)/ekor larva Spodoptera litura.
Pada Gambar ini dapat dilihat bahwa jumlah polihedra tertinggi dihasilkan dari kelompok larva S. litura yang diinfeksi sediaan HaNPV0, yang dipelihara 10 ekor untuk setiap perlakuan (wadah pemeliharaan), menghasilkan sediaan HaNPV1 tertinggi yaitu sebanyak rata-rata 0,18 X 108 PIB/ekor larva. Hasil produksi HaNPV yang dilakukan pada semakin banyak jumlah larva ternyata tidak meningkatkan hasil produksi polihedra. Pada Gambar 6 ini dapat dilihat bahwa terjadi kecenderungan bahwa semakin banyak jumlah larva yang dipelihara pada satu tempat, akan menghasilkan jumlah virus yang semakin sedikit seiring dengan semakin banyak jumlah larva yang diinfeksi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ternyata jumlah larva yang dipelihara perkelompok, bila semakin banyak individu larva perkelompok, jumlah virus yang dihasilkan akan semakin sedikit. Bila
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
408 dibandingkan produksi HaNPV pada larva H. armigera dan S. litura, maka dapat dilihat Tabel 2. Tabel 2. Perbandingan produksi HaNPV pada larva H. armigera dan S. litura No. 1. 2.
Larva Serangga
Rata-Rata Produksi polihedra / ekor larva (X108) H. armigera 0,84 S. litura 0,18 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi HaNPV pada larva S. litura yang
dipelihara secara berkelompok ternyata menghasilkan produksi polihedra yang lebih sedikit bila dibandingkan produksi HaNPV pada larva H. armigera. Produksi rata-rata polihedra dari HaNPV yang diproduksi pada larva H. armigera dapat mencapai 0,84 X 108 PIB/ml, sedangkan polihedra yang diproduksi pada larva S. litura hanya mencapai 0,18 X 108 PIB/ml. Hal ini dapat terjadi karena waktu panen yang berbeda. Panen pada larva
H.
armigera dilakukan pada saat seluruh larva mati yaitu pada hari kesepuluh, sedangkan panen pada larva S. litura dilakukan pada hari pertama pada saat semua larva belum mati. Selanjutnya, pemeliharaan larva H. armigera dilakukan secara individual, sehingga jumlah polihedra yang dihasilkan lebih maksimal. Akan tetapi pemeliharaan larva
S. litura
yang dilakukan secara berkelompok dapat menyebabkan terjadi persaingan pakan dan tempat, sehingga produksi virus dapat menurun. Miranti, (2008), juga menemukan bahwa tingkat subkultur virus pada larva bukan inang dapat menyebabkan waktu kematian yang lebih cepat. Waktu kematian S. litura yang diinfeksi (HaNPV) sekitar empat hari sedangkan H. armigera yang diinfeksi HaNPV dapat mencapai 13 hari. Walaupun ukuran tubuh larva S. litura lebih besar dibandingkan ukuran tubuh larva H. armigera pada tingkat umur yang sama, tetapi waktu panen pada larva S. litura yang lebih cepat dapat menyebabkan polihedra virus belum banyak terbentuk, mengakibatkan jumlah polihedra yang dihasilkan lebih sedikit. Selain itu, banyak sel tubuh larva S. litura yang belum terinfeksi sempurna akibat waktu panen yang terlalu cepat. Moscardi, (1999), menyatakan bahwa produksi virus terbanyak dihasilkan pada saat larva mendekati waktu kematian atau pada saat larva mati. Pada penelitian ini jumlah perhitungan polihedra virus dilakukan pada saat setelah 24 jam larva terinfeksi virus sehingga jumlah polihedra yang dihasilkan larva belum maksimal. Produksi HaNPV pada larva S. litura pada dasarnya dapat dilakukan. Pada kelompok larva 10 ekor per wadah menunjukkan hasil tertinggi bila dibandingkan diproduksi pada
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
409 jumlah individu yang lebih banyak. Produksi HaNPV dalam larva
S. litura cenderung
menurun bila jumlah individu larva yang dipelihara semakin banyak pada satu tempat. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa polihedra virus yang berhasil dibentuk dalam tubuh larva inang pengganti menunjukkan bahwa larva tersebut sesuai sebagai tempat perbanyakan virus (Reid, et al., 1994 ; Finnerty, et al., 1994 ; Oreilly, et al., 1994). Meskipun demikian, jumlah polihedra yang dihasilkan tersebut sangat berkaitan dengan jumlah sel yang terkandung dalam tubuh larva. Teakle dan Byrne, (1989), menyatakan bahwa semakin besar tubuh larva maka akan semakin banyak jumlah polihedra yang dihasilkan. Pada penelitian ini jumlah polihedra yang dihasilkan dari setiap kelompok larva ternyata semakin menurun. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mullock dan Faulkner, (1997), yang menyatakan bahwa Autographa californica NPV yang disubkultur secara in vivo dalam inang pengganti (Trichoplusia ni) akan menghasilkan jumlah polihedra yang lebih
sedikit (hanya sekitar 60%), bila dibandingkan produksi polihedra yang
dihasilkan dari virus yang disubkultur dalam inang asal. Meskipun demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa HaNPV ternyata dapat disubkultur dalam inang pengganti larva S. litura.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan kesimpulan sebagai berikut bahwa Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV) dapat diproduksi pada larva Spodoptera litura dan virus ini dapat membentuk polihedra virus. Jumlah polihedra tertinggi dihasilkan sebesar 0,18 X 108 PIB/ekor dari kelompok larva S. litura yang dikelompokkan hanya 10 ekor per wadah dan jumlah individu larva S. litura perkelompok tidak boleh lebih dari 10 individu perwadah. Jumlah polihedra yang dihasilkan HaNPV yang diproduksi pada larva S. litura akan semakin menurun seiring dengan semakin banyak jumlah individu larva per wadah pemeliharaan.
UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini dapat dilaksanakan berkat bantuan dana melalui Penelitian Hibah Bersaing tahun pertama anggaran 2009 dari Departemen Pendidikan Nasional melalui Universitas Padjadjaran.
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
410 Daftar Pustaka Bell, M.R. and J.L. Hayes. 1994. Areawide management of cotton ballworm and tobacco budworm (Lepidoptera noctuidae) through application of a nuclear polyhedrosis virus on early season alternate host. Journal of Economy and Entomology. 87/1 :54-57. Bonning, B.C., M. Hirst, R.D. Possee, and B.D. Hammock. 1992. F urther Development of a Recombinant Baculovirus Insecticide Expressing The Enzyme Juvenil Hormone Esterase from H. virescens. Insecticides Biochemistry Molecular Biology.22.453458. Enwistle, P.F. and H.F. Evans. 1985. Viral control in : Comprehensive insect physiology, biochemistry and pharmacology. Pergamon Press. Oxford. Pp : 347-412. Finnerty, C.M., R.R. Granados, P.R. Hudges, and A.C. Bellotti. 1994. Bioassay of Several Baculoviruses for Virus-Induced Mortality in Manduca sexta Larvae and Induction of Infection-Specific Protein. Journal of Invertebrate Pathology. 63. 140-144. Hawtin, R.E., L.A. King, and R.D. Possee. 1992. Prospects for The Development of a Genetically Engineered Baculovirus Insecticide. Pesticides Sciences. 34. 9-15. Indrayani, I.G.A.A., Subiyakto, dan G. Kartono. 1993. Teknik Perbanyakan Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV). Prosiding Simposium Patologi Serangga. 12-13 Oktober 1993. UGM-Yogyakarta. 163-170. Indriany, L., M. Miranti dan W. Niloperbowo. 2006. Pengaruh Umur Larva terhadap Produksi Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV) pada Spodoptera litura. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia : Peningkatan Teknologi dan Peranan Hasil Penelitian Berbasis Mikrobiologi di Bidang Keamanan Pangan dan Kesehatan. Solo, 26-27 Agustus 2006. Miranti, M., E. Santosa, R. Setiamihardja, dan W. Niloperbowo. 2007. Kajian tentang Patogenisitas Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus pada Beberapa Spesies Serangga. Prosiding Perhimpunan Entomologi Indonesia. 10-11 April 2007. Sukamandi. Miranti, M. 2001. Pengaruh dosis Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV) dan umur larva terhadap mortalitas dan sifat fisiologis dari larva Helicoverpa armigera Hubner. Tesis (tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Miranti, M. 2008. Produksi Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV) secara In Vivo pada Inang Pengganti. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Moscardi, F. 1999. Assesment of The Application of Baculoviruses for Control of Lepidoptera. Annual Review Entomology. 44. 257-289. Mulock, B., and P. Faulkner. 1997. Field Studies of a Genetically Modified Baculovirus, Autographa californica Nuclear Polyhedrosis Virus. Journal of Invertebrate Pathology. 70. 33-40. O‘Reilly, D.R., L.K. Miller, and V.A. Luckow. 1994. Baculovirus Expression Vectors : A Laboratory Manual. Oxford University Press : New York. Stairs, G.R. 1991. Quantitative Studies on The Infection of Galleria mellonella with Nuclear Polyhedrosis Virus of Bombyx mori. Journal of Invertebrate Pathology. 57. 402405. Stairs, G., D. Stetson, and J. Butz. 1991. Effects of an Isolate of Gypsy Moth, Porthetria (Lymantria) dispar, Nuclear Polyhedrosis Virus on Tobacco Hornworm, Manduca sexta, Larvae. Journal of Invertebrate Pathology. 57. 191-199.
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
411 Teakle, R.E., and V.S. Byrne. 1989. Nuclear Polyhedrosis Virus Production in Heliothis armigera Infected at Different Larval Ages. Journal of Invertebrate Pathology. 53. 21-24. DISKUSI Unand : Apakah virus yang kita temukan di lapangan dapatkan kita bedakan antara Spodoptera dengan Helicoperva? Jawab : Yang dicari sebenarnya tanaman inangnya, jadi apakah bisa menyerang inang lain itu dasarnya.
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
831
PEB-1 Pola Komunitas Kupu-kupu pada Lima Hutan Kota DKI Jakarta Dieka Pertiwi1 Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi`iyah Jakarta Email:
[email protected] 1
ABSTRAK Penelitian tentang pola komunitas kupu-kupu di lima hutan kota DKI Jakarta telah dilakukan pada bulan MeiJuli 2010. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi mengenai keanekaragaman kupu-kupu dan mengetahui hubungan antara struktur komunitas kupu-kupu dengan struktur vegetasi. Sampling kupu-kupu dilakukan dengan metode titik hitung (Point Count) (Bibby et al. 2000) sedangkan untuk sampling vegetasi menggunakan metode Transect Cara Garis Berpetak (Soerianegara, 2005). Hasil penelitian diperoleh 32 spesies kupu-kupu di lima hutan kota DKI Jakarta dari 366 individu yang mewakili lima famili yaitu Pieridae, Nymphalidae, Lycaenidae, Hesperiidae dan Papilionidae. Jenis yang paling umum dijumpai adalah Eurema hecabe (66 individu), Leptosia nina (65 individu), Delias hyparete (35 individu), Appias libythea (25 individu) dan Euploea mulciber (24 individu). Keanekaragaman kupu-kupu di hutan kota DKI Jakarta secara keseluruhan tergolong sedang (H‘=2,789). Keanekaragaman kupu-kupu terendah dimiliki hutan kota Cijantung Jakarta Timur (H‘=1,607) dan tertinggi dimiliki hutan kota Ragunan Jakarta Selatan (H‘=2,807). Ada hubungan antara jumlah spesies kupu-kupu dengan jumlah spesies vegetasi di lima hutan kota DKI Jakarta yaitu sebesar 33% (r=0,329). Tutupan kanopi memiliki hubungan yang signifikan dengan jumlah spesies kupu-kupu sebesar 64% (r=-0,643). Kupu-kupu menyukai area dengan tutupan kanopi terbuka seperti yang diperlihatkan pada hutan kota Ragunan dan Srengseng yang ditunjang oleh komposisi semai yang mendukung bagi habitat kupu-kupu yang disukai. Secara keseluruhan ada hubungan yang cukup kuat antara spesies kupu-kupu dengan struktur vegetasi (R2=0,655), walaupun hubungan keduanya tidak signifikan (P=0,533).
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
832
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran
833
PENUTUP Kami sebagai panitia dari Seminar Nasional PEI Bandung tahun 2011 sangat berbahagia dengan antusiasme dari para entomolog dari berbagai daerah di Indonesia untuk berpartisipasi dalam acara ini. Berbagai hasil penelitian baik dalam hal penelitian pendahuluan, penelitian lanjutan, dan penelitian masa depan menunjukkan perkembangan dari ilmu entomologi. Kedatangan pembicara tamu dengan topik-topik pembicaraan seputar berbagai hal-hal fundamental dan terapan juga telah memberikan masukan yang besar bagi perkembangan ilmu entomologi. Kami sebagai panitia juga merasa optimis dengan kemajuan dari ilmu entomologi di Indonesia dengan penampilan dari peneliti-peneliti muda baik sebagai pribadi yang melakukan penelitian maupun sebagai perantara bagi supervisor dan pembimbing. Penelitipeneliti muda ini diharapkan akan menjadi motor penggerak dari ilmu entomologi di masa depan. Penampilan dari peserta-peserta di luar daerah tradisional ilmu pengetahuan menunjukkan perkembangan dari ilmu entomologi pada berbagai daerah dengan kondisi yang berbeda. Pengetahuan yang disajikan oleh para entomologis ini memungkinkan perkembangan ilmu entomologi dengan terjalinnya kerja sama dengan peserta-peserta dari daerah tradisional ilmu pengetahuan di Indonesia Kami sebagai panitia menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyelenggaraan seminar nasional ini terutama dalam menginformasikan hasil-hasil penelitian yang disajikan selama seminar. Oleh karena itu kami menyarankan pada pelaksanaan seminar nasional atau internasional berikutnya yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Entomologi Indonesia dapat dikemas dalam edisi khusus dari publikasi yang diterbitkan oleh Perhimpunan Entomologi Indonesia Kami sebagai panitia juga mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu teselenggaranya Seminar Nasional PEI sebab tanpa perannya maka acara ini mustahil untuk diadakan. Kami harap ilmu entomologi dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pengetahuan dan pembangunan bangsa Indonesia.
Bandung, 16 – 17 Pebruari 2011 Panitia
Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia,16 – 17 Februari 2011 Universitas Padjadjaran