PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA HAMIL PADA USIA REMAJA DENGAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI PUSKESMAS BIAK KOTA KABUPATEN BIAK NUMFOR PROVINSI PAPUA TAHUN 2014
MARTHA LUDIA MANSAWAN NIM 14513019
PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA JAKARTA 2015
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA HAMIL PADA USIA REMAJA DENGAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI PUSKESMAS BIAK KOTA KABUPATEN BIAK NUMFOR PROVINSI PAPUA TAHUN 2014 Proposal Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
OLEH : MARTHA LUDIA MANSAWAN NIM 14513019
PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA JAKARTA 2015
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Proposal KaryaTulis Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama NIM TandaTangan
: Martha Ludia Mansawan : 14513019 :
Tanggal
: 12 – 01- 2014
ii
LEMBAR PERSETUJUAN Proposal Karya Tulis Ilmiah Dengan judul ”Hubungan Pengetahuan Wanita Hamil Pada Usia Remaja Dengan Kehamilan Resiko Tinggi Di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014 ” Telah disetujui, diperiksa, dipertahankan dan siap diujikan dihadapan Tim Penguji Proposal KTI STIKes Mitra RIA Husada
Jakarta, 19 Desember 2014 Pembimbing I
Pembimbing II
( Pujiati S.SiT,M.Keb )
( Dina Arihta Tarigan, SST,MKM )
iii
LEMBAR PENGESAHAN Proposal Karya Tulis Ilmiah Dengan judul ” Hubungan Pengetahuan Wanita Hamil pada Usia Remaja Dengan Kehamilan Resiko Tinggi Di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014” Telah diuji dan dipertahankan pada tanggal 12 Januari 2015
Penguji I
Penguji II
( Tiurlan Yunetty S, SKM .SiT.MKM )
( Pujiati S.SiT,M.Keb )
Penguji III
( Dina Arihta Tarigan, SST,MKM )
Mengetahui, Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Ria Husada
(Lisa Trina Arlym, SST, M.Keb)
iv
KATA PENGANTAR Dengan segala puji dan syukur Peneliti panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat rahmat dan tuntunan-Nya, Peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan Wanita Hamil Pada Usia Remaja Dengan Kehamilan Resiko Tinggi Di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014 ”. Karya Tulis ini diajukan sebagai salah satu tugas akhir Program Studi D-IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra RIA Husada Jakarta Timur dan sebaga salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan. Pada kesempatan ini pula, Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang ditujukan kepada: 1.
Dr. H. Hakim Sorimuda Pohan, SpOG selaku Ketua STIKes Mitra RIA Husada.
2.
Dra. Hj. Asmuyeni Muchtar, M.Kesselaku Puket I STIKes Mitra RIA Husada.
3.
Ir. Ida Ismail Nasution, MBA selaku Puket II STIKes Mitra RIA Husada.
4.
Emilia, S.SiT, M.KM selaku Puket III STIKes Mitra RIA Husada.
5.
Lisa Trina Arlym, SST, M.Keb, selaku Ketua Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik STIKes Mitra RIA Husada
6.
Pujiati S.SiT,M,Keb,Staf Dosen D-IV Bidan Pendidik STIKes Mitra RIA Husada serta selaku pembimbing ke I yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya dalam memberikan pengarahan dan bimbingan.
7.
Dina Arihta Tarigan , SST, MKM selaku pembimbing Akademis Program DIV Bidan Pendidik STIKes Mitra RIA Husada pembimbing ke II yang telah memberikan pengarahan dalam pembuatan karya tulis ilmih ini.
8.
Emilia,S.SiT, MKM, Selaku penguji yang telah memberikan penilaian dan perhatiannya.
9.
Seluruh Dosen dan Staf D IV Bidan Pendidik STIKes Mitra Ria Husada yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
v
10. Kedua orang tuaku tercinta beserta keluarga yang menjadi motivasi terbesar baik secara moril maupun materil sehingga Peneliti tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. 11. Teman- teman D-IV Bidan Pendidik Angkatan XIII STIKes Mitra RIA Husada yang telah memberikan motivasi sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. Peneliti menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan-kekurangan dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, oleh karena itu Peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Data pribadi Nama
: Martha Ludia Mansawan
Tempat Tanggal Lahir
: Korido, 15 Oktober 1975
Alamat
: STIkes Mitra RIA Husada
Telp
: 085254948263
Tinggi / Berat Badan
: 155 Cm / 70 Kg
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen Prostestan
Kewarganegaraan
: Indonesia
Status
: Kawin
2. Latar Belakang 1983 – 1988
: SD Inpres Samofa
1989 - 1991
: SMP N 3 Biak
1992 – 1994
: SPK Biak
1995 – 1996
: D-I Kebidanan
2009 – 2012
: D- III Kebidanan Biak
2014 – 2015
: D-IV STIKes Mitra RIA Husada
Pengalaman Kerja : 1. Bidan PTT di Kampung Soon– Puskesmas Bosnik,Distrik Biak Timur, tahun 1996 – 2003 2.
Bidan PNS di Puskemas Pembantu,Puskesmas Biak Kota, Distrik Biak Kota,tahun 2003 – sekarang.
vii
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ........................................................................... HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................
ii
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN .............................................
iii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ..............................................
iv
KATA PENGANTAR ............................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..............................
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...............................................................
vii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................
x
DAFTAR BAGAN ..................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
1
1.1 Latar Belakang ....................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................
2
1.3 Pertanyaan Penelitian ...........................................................
2
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................
3
1.5 Manfaat Penelitian ...............................................................
4
1.6 Ruang Lingkup .....................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................
6
2.1 Remaja .................................................................................
6
2.2 Pengetahuan ........................................................................
8
2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahun ..................
10
2.4 Resiko Tinggi Kehamilan ....................................................
17
2.5 Kerangka Teori .....................................................................
20
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI ISTILAH DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka konsep .................................................................
21
3.2 Definisi Operasional ............................................................
21
viii
3.3 Hipotesis ..............................................................................
22
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................
24
4.1 Desigen penelitian ...............................................................
24
4.2 Tempat dan waktu penelitian ..............................................
24
4.3 Populasi dan Sempel ...........................................................
24
4.4 Metode pengumpulan data ..................................................
24
4.5 Uji pengolahan data .............................................................
24
4.6 Analisa Data ........................................................................
25
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL Nomor Tabel
Halaman
3.1 Variabel, Definisi Operasional, Cara Ukur, Alat Ukur, Kategori, Skala ukur ...................................................................................................
x
22
DAFTAR BAGAN
Nomor Bagan
Halaman
2.1 Kerangka Teori ............................................................................................
20
3.1 Kerangka Konsep .........................................................................................
21
xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang mulainya saat terjadi kematangan seksual antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Salah satu aspek kehidupan yang seharusnya terjaga dengan baik adalah hubungan seksual hanya boleh di lakukan dalam ikatan pernikahan, tetapi telah bebas di lakukan di kalangan remaja yang mengakibatkan kehamilan remaja dengan resiko tinggi. Dalam melakukan hubungan seksual sebagian besar remaja tidak terlindungi dari dua hal kemungkinan yang dapat terjadi
yaitu kehamilan tidak di inginkan,
penyakit hubungan seksual. Masalah tersebut nyata memberikan dampak yang merugikan masa depan yang lebih baik. Kehamilan remaja di bawah 20 tahun memiliki resiko tinggi yaitu mengalami perdarahan ketika menjalani proses persalinan dan juga lebih rentan melahirkan bayi dengan berat badan rendah (koes irianto, permasalahan seksual , hal 65.) Menurut World Health Education ( WHO dalam Sarwono, 2011 ) usia 10 – 20 tahun adalah usia remaja, di mana usia tersebut mempunyai resiko lebih tinggi dalam melahirkan, sakit cacat kematian bayi dan ibu. Berdasarkan data World Health Organization ( WHO ), Tahun 2012 sekitar 16 juta perempuan berusia 15 – 19 tahun melahirkan setiap tahunnya, sekitar 11 % dari semua kelahiran di seluruh dunia. Menurut data survey yang di peroleh BKKBN hamil remaja mencapai 20,9 persen.
Data SDKI tahun 2012
menunjukkan bahwa TFR ( Total Fertility Rate ) yang di targetkan sebesar 2,6 dari target 2,1. Wilayah papua , papua barat memiliki TFR ( Total fertility Rate ) ≥ 3,0. Di Papua masalah kehamilan, persalinan dan nifas pada usia remaja mencapai 28. 2 % sedangkan di kabupaten Biak numfor tahun 2013 sebanyak 258 pada usia remaja dari 3.121 ibu hamil.( Rencana Aksi Nasional Pelayanan Keluarga Berencana 2014 – 2015, Hal 20 ) Dari data survey pendahuluan yang di lakukan di Puskesmas Biak Kota di peroleh informasi bahwa Tahun 2013 di peroleh data 15 % Wanita hamil
1
2
pada usia remaja mengalami resiko tinggi. Upaya pemerintah dalam mengurangi kehamilan usia remaja yaitu, mengembangkan program PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja ), mengurangi kemiskinan, memperbaiki penyediaan kontrasepsi, mengincar kelompok beresiko tinggi, meningkatkan pendidikan, pembinaan bagi remaja. Upaya yang di lakukan Puskesmas Biak Kota adalah mengadakan kunjungan rumah dan memberikan konseling pada ibu hamil usia remaja, dengan harapan dapat memberikan motivasi pada ibu. Berdasarkan data survey pendahuluan tersebut, memberikan informasi bahwa banyak remaja hamil yang beresiko tinggi, oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian ini, untuk mengetahui “ Hubungan pengetahuan Wanita Hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Papua Tahun 2014 “ .
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yaitu Wanita Hamil pada usia remaja di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014. Tahun 2012 Wanita hamil pada usia Remaja mencapai 258 kasus, sedangkan di tahun 2013 sebanyak 351 yang mengalami peningkatan kasus Wanita Hamil pada usia remaja pada dua tahun terakhir. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui “ Hubungan Pengetahuan Wanita Hamil pada usia Remaja dengan Kehamilan Resiko Tinggi Di Puskemas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014 “
1.3 Pertanyaan Penelitian 1.
Berapakah presentase
pengetahuan wanita hamil pada usia remaja
dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014 ? 2.
Berapakah presentase pengetahuan yang berhubungan dengan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Tahun 2014 ?
3
3.
Apakah ada hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014 ?
1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1
Tujuan Umun Mengetahui hubungan pengetahuan Wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014
1.4.2
Tujuan Khusus a. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014 b. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi berdasarkan usia di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014. c. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi berdasarkan pendidikan di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014. d. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko Tinggi berdasarkan paritas di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014. e. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan
kehamilan resiko tinggi berdasarkan pola asuh di
Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014. f. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi berdasarkan sumber informasi di
4
Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014. g. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko
tinggi
berdasarkan budaya
di
Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua tahun 2014
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1
Bagi Tempat Penelitian. a. Dapat menjadi masukan atau sumber informasi bagi pemerintah daerah dalam perencanaan dan kebijakan daerah b. Dapat menjadi informasi yang berguna bagi remaja dalam menjalani kehidupannya c. Dapat mengembangkan program PKPR (Pelayanan kesehatan Peduli remaja), sehingga dapat memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja.
1.5.2
Bagi Institusi Pendidikan a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan mutu akademik. b. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pustaka bagi penelitian-penelitian yang akan datang. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan menjadi salah satu bahan bacaan bagi peneliti selanjutnya.
1.5.3
Bagi Peneliti. a. Penelitian ini sebagai sarana untuk mempraktekkan teori didapat di kampus dengan kenyataan di lapangan. b. Sebagai wahana bagi peneliti untuk mengembangkan dan memperdalam pengetahuan dalam bidang kesehatan kerja khususnya tentang kesehatan. Ibu dan anak, khususnya remaja.
5
1.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari 2014 dengan menggunakan metode penelitian survai, survai dirancang untuk memperoleh informasi. Pengambilan datanya berdasarkan data primer dengan melakukan wawancara berupa kuesioner pada remaja wanita usia < 20 tahun di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Remaja 2.1.1
Pengertian Remaja Masa remaja merupaka masa pemeliharan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa yang telah mencapai yang telah tercapai usia 10 sampai 19 tahun dengan terjadinya perubahan fisik, mental dan psikologi yang cepat dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan selanjutnya (Sibagariang dkk, 2010). Menurut
stanley
Hall,
seorang
Bapak
pelopor
Psikologi
Perkembangan remaja, masa remaja dianggap sebagai masa “topan badai dan stres” (strom and stress), karena mereka telah memiliki keinginan untuk bebas menentukan nasib dari diri sendiri (Mansur, 2009). Menurut Piget masa remaja adalah masa berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana individu tidak lagi merasa dibawah tingkatan orang orang dewasa, akan tetapi sudah dalam tingkatan yang sama (Pieter, 2010). Kusmiran (2011), mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak kemasa dewasa yang meliputi semua perkembangan yang di alami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
2.1.2
Pembagian Perkembangan Masa Remaja Menurut Mansur (2009), masa remaja menjadi tiga bagian, yaitu : 1.
Masa remaja awal atau dini (early adolescence), adalah anak yang telah mencapai usia 11 sampai 13 tahun.
2.
Masa remaja pertengahan (middle adolenscence), adalah anak yang telah mencapai usia 14 sampai 16 tahun.
3.
Masa remaja lanjut (late adolenscence), adalah anak yang telah mencapai usia 17 sampai 20 tahun.
6
7
2.1.3
Karakteristik Masa Remaja Menurut Mansur (2009), perubahan fisik remaja berhubungan dengan karateristik fisik remaja, perubahan hormonal remaja, tanda kematangan seksual dan reaksi terhadap menarche. Menarhce merupakan tanda-tanda dari kematangan fungsi seksual pada wanita. Karateristik remaja (Adolescence) adalah tumbuh menjadi dewasa, secara fisik, remaja ditandai dengan ciri perubahan pada penampilan fisik dan fungsi fisiologis, terutama yang terkait dengan kelenjer seksual (Kusmiran, 2011).
2.1.4
Karateristik Perubahan Fisik Remaja Wanita Perubahan fisik remaja yaitu terjadinya perubahan secara biologi yang ditandai dengan kematangan organ seks primer dan sekunder, kondisi tersebut dipengaruhi oleh kematangan hormon seksual, seperti: 1. Pertumbuhan payudara, terjadi pada anak yang telah mencapai usia 7 sampai 13 tahun. 2. Pertumbuhan rambut kemaluan, terjadi pada anak yang telah mencapai usia 7 sampai 14 tahun. 3. Pertumbuhan badan atau tubuh, terjadi pada anak yang telah mencapai usia 9,5 sampai 14,5 tahun. 4. Menarche, pada anak yang telah berusia 10 sampai 16,5 tahun. 5. Pertumbuhan bulu ketiak, terjadi pada 1 sampai 2 tahun setelah tumbuhnya rambut pubis (pubic hair). Remaja wanita memiliki kematangan organ-organ seks yang ditandai dengan berkembangnya rahim, vagina dan ovarium (indung telur). Ovarium menghasilkan ovum dan mengeluarkan hormonhormon
yang
diperlukan
untuk
kehamilan,
menstruasi
dan
perkembangan seks sekunder. Ciri – cirri sekunder remaja wanita, yaitu: 1. Tumbuh rambut pubis disekitar kemaluan dan ketiak 2. Bertambah besar buah dada 3. Bertambah besarnya pinggul
8
4. Kulit halus 5. Suara melenting tinggi
2.1.5
Karateristik Perubahan Hormonal Remaja Menurut mansur (2009), perubahan hormonal merupakan awal dari masa puberitas remaja yang terjadi sekitar usia 11 sampai 12 tahun. Pengaruh hormonal perkembangan organ-organ tubuh remaja wanita, yaitu, menambah lemak tubuh, memperkuat kematangan organ tubuh dan memperbesar payudara.
2.2 Pengetahuan 2.2.1
Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “ Tahu ” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan atau kognitif yang merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan fisik dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun dengan dorongan sikap perilaku setiap orang sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulasi terhadap tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).
2.2.2
Fungsi Pengetahuan Manusia belajar dari pengalamannya dan berasumsi bahwa alam mengikuti hukum-hukum dan aturan-aturannya. Ilmu merupakan salah satu hasil budayamanusia, dimana lebih mengutamakan kuantitas yang obyektif dan mengesampingkan kualitasubyektif yang berhubungan dengan keinginan pribadi. Sehingga ilmu dengan ilmu manusia tidak mementingkan dirinya sendiri ( Salam,2009 )
9
2.2.3
Pengukuran pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat di lakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subyek penelitian atau responden. ( Mubarak,2012 )
2.2.4
Tingkatan Pengetahuan Dalam Domain Kognitif Menurut Notoatmodjo (2007) tingkat pengetahuan terdiri dari 6 (enam) tingkatan, yakni : a. Tahu (Know) Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk
mengingat kembali tahap suatu
yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan. Jadi tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. b. Memahami (Comprehension) Memahami
diartikan
sebagai
sutau
kemampuan
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh : menyimpulkan, meramalkan terhadap objek yang dipelajari. c. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan suatu materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya) d. Analisa (Analysis) Analisa adalah Kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek didalam struktur organisasi tersebut dam masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan-kemampuan analisis dapat dikaitkan dari penggunaan-penggunaan kata kerja seperti kata kerja seperti menggambarkan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya
10
e. Sintesis (Shintesis) Sintesis Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk
menyusun suatu formulasi baru dari
formulasi yang ada. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari suatu objek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan wanita hamil remaja tentang Kehamilan resiko Tinggi. 2.3.1
Usia Wanita usia remaja adalah kelompok Umur 15 – 19 Tahun. Istilah usia diartikan dengan lamanya keberadaan seseorang diukur dalam satuan waktu di pandang dari segi kronologik, individu normal yang memperlihatkan derajat perkembangan anatomis dan fisiologik sama (Nuswantari, 1998). Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan) (Hoetomo, 2005). Sedangkan usia ibu hamil adalah usia ibu yang diperoleh melalui pengisian kuesioner. Penyebab kematian maternal dari faktor reproduksi diantaranya adalah maternal age/usia ibu. Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2 sampai 5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20 sampai 29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30 sampai 35 tahun (Sarwono, 2008). Usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan
11
tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi, psikologi, sosial dan ekonomi (Ruswana, 2006). Remaja adalah individu antara umur 10-19 tahun. Penyebab utama kematian pada perempuan berumur 15-19 tahun adalah komplikasi kehamilan, persalinan, dan komplikasi keguguran. Kehamilan dini mungkin akan menyebabkan para remaja muda yang sudah menikah merupakan keharusan sosial (karena mereka diharapkan untuk membuktikan kesuburan mereka), tetapi remaja tetap menghadapi risiko-risiko kesehatan sehubungan dengan kehamilan dini dengan tidak memandang status perkawinan mereka. Kehamilan yang terjadi pada sebelum remaja berkembang secara penuh, juga dapat memberikan risiko bermakna pada bayi termasuk cedera pada saat persalinan, berat badan lahir rendah, dan kemungkinan bertahan hidup yang lebih rendah untuk bayi tersebut. Wanita hamil kurang dari 20 tahun dapat merugikan kesehatan ibu maupun pertumbuhan dan perkembangan janin karena belum matangnya alat reproduksi untuk hamil. Penyulit pada kehamilan remaja (<20 tahun) lebih tinggi dibandingkan kurun waktu reproduksi sehat antara 20-30 tahun. Keadaan tersebut akan makin menyulitkan bila ditambah dengan tekanan (stress) psikologi, sosial, ekonomi, sehingga memudahkan terjadinya
keguguran
(Manuaba,
1998).
Manuaba
(2007),
menambahkan bahwa kehamilan remaja dengan usia di bawah 20 tahun mempunyai risiko: a. Sering mengalami anemia. b. Gangguan tumbuh kembang janin. c. Keguguran, prematuritas, atau BBLR. d. Gangguan persalinan. e. Preeklampsi. f. Perdarahan antepartum.
12
Para remaja yang hamil di negara-negara berkembang seringkali mencari cara untuk melakukan aborsi. Di negara-negara di mana aborsi adalah ilegal atau dibatasi oleh ketentuan usia, para remaja ini mungkin akan mencari penolong illegal yang mungkin tidak terampil atau berpraktik di bawah kondisi-kondisi yang tidak bersih. Aborsi yang tidak aman menempati proporsi tinggi dalam kematian ibu di antara para remaja, yang terjadi pada usia di bawah 20 tahun atau remaja memiliki resiko kesehatan yang lebih tinggi bagi ibu maupun bayinya. (Rencana Aksi nasional pelayanan keluarga berencana, 2014-2015, hal,9 )
2.3.2
Pendidikan Pendidikan sebagai usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar dapat mengembangkan untuk memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia bagi dirinya ( Syah , 2005 ) Pendidikan perempuan mempunyai hubungan terbalik dengan umur hamil pertama. Perempuan dengan pendidikan rendah cenderung mulai hamil pada umur lebih muda, hal ini menunjukkan kualitas SDM ibu hamil < 20 tahun masih sangat rendah. ( Rencana Aksi Nasional Pelayanan Keluarga Berencana 2014 – 2015, Hal 32 )
2.3.3
Paritas Hasil analisis menunjukkan bahwa perempuan menikah pertama kali pada usia di bawah 18 tahun cenderung memiliki jumlah anak lebih dari rata – rata jumlah anak ideal,
Paritas adalah jumlah
kelahiran hidup dari seorang perempuan, Semakin sering perempuan remaja untuk melahirkan akan berdampak pada ibu dan bayinya. Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari atau sama dengan 500 gram yang pernah dilahirkan hidup maupun mati. Bila berat badan tak diketahui Maka dipakai umur kehamilan, yaitu 24 minggu. Penggolongan paritas bagi ibu yang masih hamil atau pernah
13
hamil berdasarkan Jumlahnya menurut Perdiknakes - WHO JPHIEGO, yaitu: a. Primigravida adalah wanita hamil untuk pertama kali b. Multigravida adalah wanita yang pernah hamil beberapa kali, dimana kehamilan tersebut tidak lebih dari 5 kali c. Grande multigravida adalah wanita yang pernah hamil lebih dari 5 kali diagnosis awal dan terapi yang tepat, kelainan-kelainan tersebut tidak menyebabkan risiko besar baik terhadap ibu maupun bayinya. (Siswosudarmo, 2008)
2.3.4
Pola Asuh Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak dapat berinteraksi. Pengaruh keluarga dalam pembentukan dan perkembangan kepribadian sangatlah besar artinya. Perhatian dan peran orang tua amat berpengaruh besar terhadap perkembangan mental dan kejiwaan si anak. Anak yang tidak merasakan ketentraman di dalam keluarganya akan cenderung mencari ketentraman di luar dengan berbagai cara, adakalanya mereka melakukan hal-hal negative sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap kedua orang tuanya ibu dan bapak, sehingga terjerumus kedalam pergaulan bebas yang berdampak pada kehamilan usia remaja yang beresiko tinggi. Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak dapat berinteraksi. Pengaruh
keluarga
dalam
pembentukan
dan
perkembangan
kepribadian sangatlah besar artinya. Banyak faktor dalam keluarga yang ikut berpengaruh dalam proses perkembangan anak. Salah satu faktor dalam keluarga yang mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian adalah cara pengasuhan anak. Orang tua mempunyai berbagai macam fungsi yang salah satu di antaranya ialah mengasuh.putra-putrinya. Dalam mengasuh anaknya orang tua dipengaruhi oleh budaya yang ada di lingkungannya. Di samping itu, orang tua juga diwarnai oleh sikap-sikap tertentu dalam memelihara, membimbing, dan mengarahkan anak-anak. Sikap tersebut tercermin
14
dalam pola pengasuhan kepada anak yang berbeda-beda, karena orang tua mempunyai pola pengasuhan tertentu. ada tiga jenis pola pengasuhan, yaitu otoriter, authoritative,neglectful dan indulgent yaitu: a. Pola asuh otoriter Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai ciri sebagai berikut: 1. Kaku 2. Tegas 3. Adanya penerapan hukuman 4. Kurang kasih sayang serta simpatik 5. Orang tua memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai mereka serta mencoba membentuk lingkah laku sesuai dengan tingkah lakunya serta cenderung mengekang anak 6. Orang tua tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak untuk mandiri dan jarang memberi pujian 7. Hak anak dibatasi tetapi dituntut tanggung jawab seperti anak dewasa b. Pola asuh authoritative (Memberikan pilihan) Diana Baumrind menyatakan ciri-cirinya adalah: 1. Secara bertahap orang tua memberikan tanggung jawab 2. bagi anak-anaknya terhadap segala sesuatu yang diperbuatnya sampai mereka menjadi dewasa. 3.
Mereka selalu berdialog dengan anak-anaknya, saling memberi dan menerima, selalu mendengarkan keluhan keluhan dan pendapat anak-anaknya.
4. Dalam bertindak, mereka selalu memberikan alasannya kepada anak, mendorong anak saling membantu dan bertindak secara objektif, tegas tetapi hangat pengertian. 5.
Mendorong anak untuk mandiri, tapi orang tua tetap menetapkan batas dan kontrol.
15
c. Pola asuh Indulgent Pola indulgent sebenarnya menjadi istilah bagi pola asuh orang tua yang selalu terlibat dalam semua aspek kehidupan anak. Namun tidak adanya tuntutan dan kontrol dari orang tua terhadap anak. Mereka cenderung membiarkan anaknya melakukan sesuai dengan keinginan mereka. Dalam bahasa sederhananya, orang tua akan selalu menuruti keinginan anak,apa pun keinginan tersebut. Sehingga orang tua tidak mempunyai posisi tawar di depan anak karena
semua
keinginannya
akan
dituruti,
tanpa
mempertimbangkan apakah itu baik atau buruk bagi anak. Sebagai pendidik dan pembimbing dalam keluarga, orang tua sangat berperan dalam meletakan dasar-dasar perilaku bagi anak-anaknya. Sikap, perilaku, dan kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua itu secara sadar atau tak sadar ditanamkan dan kemudian menjadi kebiasaan bagi anakanaknya. Faktor lingkungan sosial memiliki sumbangannya terhadap perkembangan tingkah laku anak ialah keluarga khususnya orang tua terutama pada masa awal (kanak-kanak) sampai masa remaja. Dalam mengasuh anaknya orang tua cenderung menggunakan pola asuh tertentu. Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Menurut Diana Baumrind (dikutip dari Bunda Lucy, 2009)
2.3.5
Sumber informasi Sumber informasi adalah asal dari atau sumber dari kabar yang boleh di percaya. Informasi adalah penerangan atau keterangan. Jadi dapat di simpulkan bahwa sumber informasi adalah kabar yang dapat
16
di percaya yang di dalamnya terdapat suatu keterangan (Kamus Bahasa Indonesia) Sumber atau media informasi adalah semua sarana untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin di sampaikan oleh komunikator baik itu melalui media cetak.elektronik (TV, Radio, Komputer dan sebagainya) melalui tenaga kesehatan (Notoatmojo, 2005)
2.3.6
Budaya Budaya adalah : Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.( Menurut E.B Taylor ) Budaya adalah : Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu. ( menurut Linton ) Budaya adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia. ( Kluckhohn Kelly )
2.4 Resiko Tinggi Kehamilan Remaja Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000). Dampak Kehamilan Resiko Tinggi pada Usia Muda : 1. Keguguran. Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja
dilakukan
oleh
tenaga
non
profesional
sehingga
dapat
17
menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan. 2. Persalinan premature. Berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan. Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri. Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan. 3. Mudah terjadi infeksi. Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas. 4. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi. Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis. 5. Keracunan Kehamilan (Gestosis). Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk
18
pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian. 6. Kematian ibu yang tinggi Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun). Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain: Resiko bagi ibunya : a. Mengalami perdarahan. Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. hal ini disebabkan oleh faktorfaktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obatobatan maupun memakai alat. b. Persalinan yang lama dan sulit. Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin.penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salah Kematian ibu. Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi. Dari bayinya : a. Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan. Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang. b. Berat badan lahir rendah (BBLR). Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram. kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.
19
c. Cacat bawaan. Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon. d. Kematian bayi. Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau kematian perinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia.(Manuaba,1998
20
2.5 Kerangka teori Faktor internal 1. Usia 2. Pola Asuh
Faktor eksternal
Pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan risiko tinggi
1. Pendidikan 2. Paritas
Faktor Sosial 1.Sumber informasi 2.Budaya
= variabel diteliti Sumber : Notoadmodjo (2010)
Bagan 2.1 Kerangka teori
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Berdasarkan uraian teori dalam rumusan masalah di atas, maka penulis mengembangkan kerangka konsep sebagai berikut : Bagan 3.1 Kerangka Konsep Variabel Indenpenden 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Variabel Denpenden
Umur pendidikan Paritas Pola Asuh Sumber informasi Budaya
Hubungan Pengetahuan Wanita Hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi
Sumber : Notoadmodjo (2010)
21
22
3.2 Defenisi operasional Tabel 3.1 Variabel, Definisi Operasional, Cara Ukur, Alat Ukur, Kategori, Skala ukur No
Variabel
Definisi Operational
Cara Ukur
Alat Ukur
Kategori
Skala Ukur
Variabe Dependent 1.
Pengetahuan wanita hamil remaja
Segala sesuatu informasi untuk mengetahui resiko tinggi
Wawancara
Kuesioner
1.Baik ( > 75 %) 2. Cukup (60- 75 %) 3. Kurang(< 60 % )
Ordinal
VariabeI Indenpenden 2.
Usia
Lamanya waktu hidup responden sampai di ambilnya data
Wawancara
Kuesioner
3.
Pendidikan
Belajar yang di dapatkan secara formal dan mendapat ijasah
Wawancara
Kuesioner
4.
Paritas
Jumlah kelahiran hidup dari seorang perempuan
Wawancara
5.
Pola asuh
Peran orang tua berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kejiwaan anak.
6.
Sumber informasi
7
Budaya
1.
Remaja awal (11- 13Thn) 2. Remaja pertengahan ( 14 - 16 Thn ) 3. Remaja lanjut ( 17 - 20 thn ) 1. Rendah ( SD,SMP) 2. Tinggi (SMA, Akademi PT)
Ordinal
Kuesioner
1. Primipara 2. Multipara 3. Grande multi para
Ordinal
Wawancara
Kuesioner
1. Baik ( 76-100%) 2. Kurang (1-75%)
Ordinal
Sumner informasi yang didapat mengenai bahayanya pernikahan di umur muda apakah melalui media (Cetak atau elektronik) atau non media (tenaga kesehatan, orang tua, tetangga)
Wawancara
Kuesioner
1 2
Media Non Media
Nominal
Budaya yang ada perkawinan dini yang dilakukan di daerah
Wawancara
Kuesioner
1 2
Ya Tidak
Nominal
Ordinal
23
3.3 Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dalam perencanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan kerangka konsep di atas peneliti hipotesis yaitu : Hipotesis alternative (Ha) : 1. Ada hubungan antara usia dengan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014. 2. Ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Propinsi Papua Tahun 2014. 3. Ada hubungan antara paritas dengan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014. 4. Ada hubungan antara pola asuh dengan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014. 5. Ada hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014. 6. Ada hubungan antara budaya dengan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskritif analitik dengan pendekatan penelitian cross sectional. Rancangan cross sectional ini suatu rancangan observasional dan pengukuran variabel dependent dan variabel independent dilakukan pada saat yang sama. Jenis rancangan ini mempunyai keunggulan yang mudah, sederhana, ekonomis dari segi waktu dan biaya.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua, dan waktu penelitian dilaksanakan bulan januari Tahun 2015.
4.3. Populasi dan Sampel Populasi penelitian pada penelitian ini adalah remaja di Puskesmas Biak Kota. Adapun penelitian ini menggunakan total populasi yaitu seluruh remaja yang hamil di Puskesmas Biak Kota yaitu sebanyak 38 orang.
4.4 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan pada bulan januari 2015, dengan cara memberikan kuesioner pada anak remaja dibawah usia < 20 tahun baik yang hamil di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014.
4.5 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan menggunakan program computer melalui langkah langkah sebagai berikut: 1. Editing
24
25
Melakukan pemeriksaan pada setiap kuesioner yang di isi oleh responden untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam pengisian kuesioner. 2. Coding Memberikan kode pada setiap jawaban dalam kuesioner yang di isi oleh responden untuk memudahkan dalam entry data. 3. Entry Memastikan data yang mendapatkan melalui kuesioner yang di isi oleh responden kedalam program komputer. 4. Cleaning Memeriksa kembali data yang ada di program computer dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam entry data.
4.6 Analisa Data Analisa data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis univariat dan analisa bivarat. 1. Analisa Univariat Analisa univariat adalah suatu analisis yang dilakukan untuk meneliti/menganalisa per variabel (satu variabel yang ada). Pada hasil pengolahan data di lakukan analisa, analisa ini di lakukan untuk memperoleh
gambaran
distribusi
frekuensi
dari
berbagai
karakteristik atau variable yang di teliti baik pada variabel bebas maupun variable terikat, analisa data yang di lakukan dengan memasukkan data dalam tabel sesuai dengan variable yang di teliti dan di hitung dengan rumus sebagai berikut : F =
X x 100% N
Keterangan :
f = Frekuensi
X = Nilai tiap pengamatan
26
N = Jumlah pengamatan atau jumlah popula
Sumber : Riduwan, 2007
2. Analisa Bivarat Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.Analisa statistic yang digunakan untuk data kategori adalah dengan ujikai kuadrat.Uji kemaknaan yang digunakan adalah chi square dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%, dikatakan bermakna apabila p < 0,05 dan dikatakan tidak bermakan bila pvalue> 0,05. Oleh karena memakai chi square maka distribusi yang digunakan mengikuti distribusi x² dandf = (b-1) (k-1) Rumus Chi Square : X² = Σ (O – E ) ² E Keterangan : X² 0
= Chi square dari sel baris dan kolom = Observation (Frekuensi teramati dari sel baris dan kolom)
E
= Expected (Frekuensiharapandaribarisdankolom)
Sumber : Chandra Budiman, 1995 dan Priyo Sutanto, 2006
DAFTAR PUSTAKA
Waspodo Dj. 2006. Kesehatan Reproduksi remaja dalam Bunga Rampai Obstetri Ginekologi social. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Saifudin A.B. 2001. Kematian Maternal dalam Ilmu Kebidanan ed 3, wiknjosastro H (ed), Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Riyadi H, Djaswadi D. resiko terjadinya berat bayi lahir rendah pada kehamilan remaja, berita kedokteran masyarakat available from http://ilib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6327.. Sherris J, Kesehatan Reproduksi Remaja: Membangun Perubahan Yang Bermakna dalam Outlook volume 16. Available from
[email protected]. 2012 Widjanarko B, Persalinan preterm available from www.scribd.com/doc/17953330/persalinan preterm. Bacom, Faktor-faktor yang mempengaruhi komplikasi persalinan Remaja available from http://depdagri.go.id/media/file manager/2012 Pelita Online, Remaja Hamil Beresiko Besar Lahirkan bayi prematur. Available from http://kesehatanpelitablogspot./2012/03/remaja Arthawijaya, IGNA. Filosofi Pengetahuan.Available from https://en.wordpress.com/signup/februari.2012 Nuranggraini D. Resiko tinggi kehamilan remaja. Available from : creasoft.wordpress.com/.../resiko-tinggi-kehamilan-remaja-usia-muda Notoatmodjo, Soekidjo (2002) Metodologi Penelitian Kesehatan Rineka Cipta. Jakarta.(2003) Ilmu Kesehatan Masyarakat EGC. Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonotal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta. Sugiono. Dr. 1999. Metode Penelitian Bisnis ALFABETA. Bandung.
KUESIONER
Petunjuk pengisian Kuesioner 1. Tulislah tanggal pengisian sesuai dengan tanggal ibu mengisi kuesioner 2. No responden di isi oleh peneliti 3. Beri tanda ( × ) pada jawaban yang di anggap benar 4. Bila pada pengisihan kuesioner kurang jelas, ibu dapat bertanya pada peneliti.
No Responden
:
Nama Responden
:
Tanggal Pengisisan
:
A. Pengetahuan. 1. Apa yang di maksud dengan kehamilan resiko tinggi ? a.
Kehamilan dengan riwayat jelek
b.
Keadaan Kehamilan dengan letak lintang
c.
Letak kembar atau ganda
d.
yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang di hadapi.
2. Berapakah umur ibu hamil yang dikatakana beresiko ? a.
Kurang dari 11 tahun atau lebih dari 13 tahun
b.
Kurang dari 14 tahun atau atau lebih dari 16
c.
Lebih dari atau kurang dari 35 tahun
d.
Lebih dari 20 tahun atau kurang dari 35 tahun
3. Tinggi Badan pada wanita di katakana beresiko jika,,,,,,? a.
Kurang dari 150 cm
b.
Kurang dari 145 cm
c.
Lebih dari 1
d.
Lebih dari 145
4. Kehamilan remaja dapat mengakibatkan kecacatan karena,,,
a. Percobaan pengguguran b. Asupan gizi yang baik c. Mual muntah saat hamil muda d. Kehamilan dengan anemia 5. Resiko yang terjadi jika pada remaja sehubungan dengan kehamilannya ? a.
Keguguran
b.
Persalinan premature
c.
Keracunan kehamilan
d.
Kehamilan lewat waktu
6. Apa pengaruh wanita hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm dengan proses persalinan ? a.
Melahirkan dengan normal
b.
Kesulitan mengejan
c.
Kesulitan melahirkan
d.
Melahirkan dengan muda
7. Wanita hamil di katakan keracunan dalam kehamilan apabila tekanan darahnya…. ? a.
> 160 / 100 mmhg
b.
150 / 90 mmhg
c.
120 / 80 mmhg
d.
90 / 60 mmhg
8. Ibu di katakan tekanan darah tinggi Apakah tanda-tanda yang terjadi pada ibu hamil dengan tekanan darah tinggi ? a.
Kejang – kejang
b.
Perdarahan
c.
Bengkak pada kaki
d.
Bengkak pada tangan
9. Apakah Penyebab kelahiran premature pada remaja ? a.
Infeksi
b.
Obat- obatan
c.
Alat reproduksi yang belum sempurna
d.
Mual dan muntah
10. Berapakah standart ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya ? a.
4 × selama hamil
b.
> 5 × selama hamil
c.
2 × selama hamil
d.
3 × selama hamil
B. Umur 1. Berapa Umur saat ini ? a.
( 11-13 thn )
b. ( 14 – 16 thn ) c. ( 17 - 20 thn )
C. Pendidikan 2. Pendidikan terakhir ibu a. SD b. SMP c. SMA d. Akademi D. Paritas 1. Apakah pengetahuan ibu hamil jumlah anak tidak boleh lebih dari ? a. Primipara ( 1 ) b. Multipara ( tidak > 5) c. Grandemulti para ( > 5 ) E. Pola Asuh Karakteristik Responden : No.Responden : Nama
:
Umur
:
Alamat
:
Petunjuk pengisian
:
1. Mohon angket di isi untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada Berilah tanda silang ( √ )pada kolom yang tersedia dan pilihlah sesuai keadaan yang sebenarnya 2. Ada empat alternativ jawaban, yaitu :
Sangat Setuju ( SS)
Setuju ( S )
Tidak Setuju( TS )
Sangat tidak Setuju ( STS )
No
Pernyataan POLA ASUH OTORITER ( 1-5 )
1. 2.
3.
Orang tua selalu mengatur jam belajar saya Jika hendak bermain ,tidak boleh pulang larut malam di atas pukul 21.30 malam Jika saya terlambat pulang sekolah,orang tua selalu marah tanpa menanyakan alasan keterlambatanku. Jika saya membeli sesuatu barang yang saya
4.
sukai,orang tua selalu marah tanpa memberi kesempatan untuk memberi alasan.
5.
Meskipun tidak ada tugas sekolah ,saya harus tetap belajar.
PILIHAN SS
S
TS
STS
POLA ASUH DEMOKRATIS( No.6-10 ) Jika saya tidak mengerjakan tugas atau pekerjaan 6.
di rumah,orang tua menanyakan tanpa memarahiku Jika saya sedang berselisih pendapat dengan
7.
anggota keluarga ,orang tua memberiku kesempatan untuk mengungkapkannya. Meskipun dalam keluarga mengutamakan
8.
musyawarah,namun saya tidak pernah memanfaatkannya Karena saya telah membantu saudara yang sedang
9.
mengalami kesusahan maka orang tua memberiku pujian
10.
Orang tua memberi hadiah terhadap hasil tes saya ,meskipun nilainya cukup POLA ASUH PERMISIF ( No. 11-15 )
11.
12.
Orang tua tidak pernah membatasi sampai jam berapa saya harus belajar Orang tua membiarkan saya bermain dengan teman,tanpa memperhatikan waktu pulang 0rang tua membebaskan saya untuk melakukan
13.
kegiatan apa saj di luar rumah,tanpa harus meminta ijin dari orang tua. Orang tua membebaskan saya untuk bergaul
14.
dengan siapa saja,walaupuntemanku berperilaku jelek Meskipun saya berbuat baik pada orang
15.
lain,orang tua tidak pernah memberiku pujian dalam bentuk apapun
F. Sumber informasi 1. Darimana ibu mendapatkan informasi mengenai bahayanya pernikahan muda kurang dari 20 tahun apakah didapat melalui ? a. Dari buku2, majalah, leaflet dan booklet b. Dari video dan film c. Dari tetangga, family d. Dari tenaga kesehatan G. Budaya 1. Apakah sudah ada budaya di daerah ibu bahwa perkwainan muda kurang dari 20 tahun sering dilakukan ? a. Ya b.Tidak