SOLVE FASTER SERVE BETTER
PROPOSAL INFRASTRUKTURISASI JARINGAN WIRELESS BROADBAND DI KABUPATEN
CV. AR RIYADH Jl. RP. Soeparto No.48, baru 70711 Page0812 | 0 7028 9391 Phone: www.arriyadh.co.id, email:
[email protected]
PENDAHULUAN Perubahan Teknologi Informasi (TI) yang sangat dinamis setiap detiknya memberikan pegaruh yang cukup signifikan di semua sisi kehidupan. Perkembangan Tekhnologi Informasi (TI) selalu berkembang dan berubah dengan cepa menjadikan informasi sebagai seuah komoditi strategis di era industri dan informasi saat ini. Perubahan ini membentuk pola kebutuhan baru atas akses jaringan internet dalam memperoleh informasi agar dapat menghadapi era globalisasi secara kompetitif.
Dampak perubahan pola baru ini sangat dirasakan oleh lembaga pemerintahan sebagai lembaga publik dalam menyediakan pelayanan dan akses informasi yang cepat, transparan, dan kredibel kepada khalayak umum baik individu perseorangan, kelompok maupun instansi swasta. Sejurus dengan hal perlu dibentuk sebuah pilar yang disebut Electronic Government (E-Government) for Good Governance dengan tujuan dapat mempercepat terbentuknya suatu pelaksanaan pemerintahan yang baik, efisien, dan efektif.
Kepentigan dalam mempercepat terbentuknya pilar E-Government di Indonesia dalam kerangka Informasi Teknologi adalah untuk menjawab persoalan yang dialami bangsa Indonesia yang cukup kompleks yaitu ketidak efisienan pelayanan publik. Adanya pungutan liar, pemasukan dan pengeluaran uang negara yang tidak dilaporkan, antrian masyarakat di pusat-pusat layanan publik, dan kompleksya masalah data kependudukan, serta peroalan lainnya, merupakan beberapa wujud ketidak efisienan tersebut dimana banyak resource (sumberdaya) yang terbuang.
Kelahiran E-Government yang dilandasi oleh Instruksi Presiden No. 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Pemerintahan Secara Elektronik. Hal ini merangsang pemerintahan baik pusat maupun daerah berlomba-lomba untuk mewujudkannya. Namun dalam kenyataanya perwujudan E-Government ini tidaklah Page | 1
mudah karena terkait dengan berbagai aspek dan masih terjebak dalam proses yang sifatnya terputus – putus, sehingga dalam kehidupan kurang memberikan manfaat yang mendalam terhadap masyarakat.
Hal ini terutama sangat dirasakan oleh pemerintah daerah seperti Kabupaten , sebagai konsekuensi
berlakunya Undang-Undang Nomor
22 tahun
1999 tentang
Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan luas, nyata dan bertanggung jawab kepada Pemerintah Daerah/Kota secara proporsional. Lahirnya Undang-undang nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan antara Pusat dan Daerah, merupakan peluang sekaligus tantangan bagi daerah. Adanya keaneragaman sumber daya daerah akan berdampak pada tingkat kemampuan yang berbeda, sehingga pada gilirannya mempengaruhi ketersediaan sarana dan prasarana informasi yang dibutuhkan.
Sistem Informasi Pemerintah Daerah yang terintegrasi, meliputi proses perencanaan, pemanfaatan teknologi terkini serta pengawasan dan pengendalian sistem yang merupakan rangkaian proses yang terkait dan berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur jaringan sistem informasi merupakan bagian yag tidak terpisahkan dalam menunjang perwujudan E-Government. Dimana infrastrukur jaringan ini menjadi pondasi dasar atas kelancaran operasional E-Government kedepannya di Kabupaten.
Salah satu bentuk infrastruktur tersebut adalah jaringan Wireless Broadband dan akses poin, yang merupakan bentuk jaringan komunikasi informasi tanpa kabel yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan jaringan dengan kabel. Keunggulan tersebut diantaranya berupa efektivitas dan fleksibilitas baik dari perangkat keras maupun perangkat lunak, terutama untuk dalam konteks pemanfaatannya dalam jangka panjang.
MAKSUD DAN TUJUAN Page | 2
Maksud dari pembangunan infrastruktur jaringan Wireless Broadband dan akses poin ini sebagai pondasi dalam perwujudan E-Government dalam upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan E-Government ini nantinya dilakukan penataan sistem manajemen dan
proses
kerja
di
lingkungan
pemerintah
daerah
Kabupaten
dengan
mengoptimasikan tehnologi informasi, dimana pemanfaatan tersebut mencakup beberapa aktivitas yang saling berkaitan. Sehingga dapat mengoptimalkan pelayanan kepada publik maupun hubungan komunikasi antar lembaga, baik dengan lembaga swasta maupun antar lembaga pemerintahan.
Adapun tujuan dari pembangunan infrastruktur jaringan Wireless Broadband dan akses poin ini adalah: 1. Sebagai persiapan dasar dalam pengembangan E-Government jangka panjang yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Sehingga diperlukan infrastruktur jaringan sebagai landasan dan media transportasi informasi yang dapat mendukung terciptanya kebutuhan proses kepemerintahan dengan potensi teknologi yang bisa dimanfaatkan, rancangan arsitektural yang diharapkan serta rencana pengelolaan, pemeliharaan dan pembiayaannya nantinya. 2. Mendapatkan gambaran dan arahan bagi pengelola mengenai susunan rangkaian jaringan terintegrasi yang mendukung keterkaitan antara kegiatan saat ini dengan kebutuhan organisasi dan proses kerja serta potensi teknologi yang cocok dan dapat dimanfaatkan secara optimal di Pemerintah Kabupaten . Selain itu juga diuraikan rencana implementasi teknis yang bisa ditempuh, berikut rencana investasi, pengelolaan dan pemeliharaannya serta potensi pengembangan dalam jangka panjang.
Page | 3
LOKASI Lokasi instalasi infrastruktur jarinngan wireless boradband ini berada di Kecamatan – Kecamatan Kabupaten. Dimana nantinya jaringan Wireless Broadband dan akes poin tersebut terhubung dengan DISKOMINFO Kabupaten selaku media center komunikasi dan informasi.
WIRELESS BROADBAND Teknik nirkabel internet berbasis Wireless Broadband bertumpu pada konsep yang ditentukan oleh standart IEEE 802.11 (tepatnya IEEE 802.11b). terlepas dari jenis PHY (lapisan fisik)yang dipilih, IEEE 802.11 mendukung 3 (tiga) topologi dasar, yaitu : a. Independent Basic Service Set (IBSS) Konfigurasi IBSS dikenal sebagi konfigurasi independen atau jaringan adhoc. Secara logika, konfigurasi IBSS meirip dengan jaringan office peer-toperr di mana tidak ada satu titik (node) yang berfungsi sebagai server. Dalam wireless broadband jenis IBSS sejumlah node nirkabel akan berkomunikasi secara langsung satu dangan lainnya secara ad-hoc, peer-to-peer. Jenis IBSS ini dikenal juga dengan nama ad-hoc network, biasanya diimplementasikan di perkantoran, ruang di dalam hotel, lapangan terbang, dan lainnya. Biasanya IBSS menghubungkan jaringan dalam ruang yang terbatas dan tidak disambungkan ke jaringan komputer atau jaringan Internet yang lebih besar. b. Basic Service Set (BSS) BSS yang terdiri dari satu buah acces point ke jaringan kabel atau internet. Jenis ini dikenal juga sebagai manage network di jaringan wireless broadband, acces point (AP) bertindak sebagai server logical disebuah sel atau kanal wireless broadband. Komunikasi antara dua node A dan B dalam jaringan BSS biasanya dari A ke AP kemudian AP akan mengulang data yang dikirim ke B. c. Extended Service Set (ESS) Page | 4
ESS
terdiri
dari
mempunyai access
beberapa point).
BSS
yang
saling overlap (masing-masing
AP
dihubungkan
satu
sama
lain
menggunakan distribution system (DS), biasanya berupa ethernet LAN atau teknik lainnya. Konfigurasi ini merupakan konfigurasi standart yang biasa digunakan warnet dalam membangun jaringan Internetnya. Biasanya pada AP dipasang perangkat lunak router ataubridge yang akan menghubungkan jaringan nirkabel LAN dengan LAN berbasis kabel.
KARAKTERISTIK Hal yang terpenting dalam komunikasi radio pada frekuensi tinggi adalah kondisi Line of Sight antara pemancar dan penerima. Ada 2 jenis Line of Sight, yaitu: a. Optical Line of Sight, kondisi dimana pemancar dapat melihat secara optik posisi penerima b. Radio Line of Sight, kondisi dimana penerima bisa mendengar transmisi dari pemancar. Page | 5
Kondisi ini secara teori (Fresnel Zone) digambarkan sebagi bola football Amerika, yaitu jarak antara 2 (dua) lokasi yang saling berhubungan. Untuk memperoleh Line of Sight yang baik, minimal sekali 60 % dari Fresnel Zone yang pertama ditambah 3 (tiga) meter hasur bebas dari berbagai hambatan. Sebagi gembaran, ketinggian yang dibutuhkan untuk beberpa jarak antara pemancar dan penerima dapat dilihat pada tabel berikut: Jarak (km)
Ketinggian (m)
1
3.0
3
3.4
4
3.6
5
3.7
6
4.0
7
4.3
Maksud dari ketinggian, adalah menentukan tinggi antena minimal yang perlu disiapkan agar sinyal dapat diterima dengan baik di sisi penerima. Untuk memperoleh sinyal yang baik, ketingiian tower berada lebih tinggi dari pada ketinggian yang ditentukan
di
atas.
Sebagai
contoh,
untuk
jarak
sekitar
4
km
dibutuhkan tower jaringan dengan ketinggian +/-10 meter.
Page | 6
JARINGAN WIRELESS BROADBAND DAN AKSES POIN Jaringan Wireless Broadband merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Wireless Broadband ditujukan untuk menghubungkan beberapa terminal berbasis IP (PC notebook atau PDA) dalam suatu area. wireless broadband merupakan salah satu aplikasi pengembangan wireless untuk komunikasi data. Sesuai dengan namanya Wireless, yang berarti tanpa kabel, yang tidak menggunakan kabel.
Wireless Broadband ini kemudian dihubungkan dengan berbagai kombinasi dari wireless, NIC dan Access Point, yang akan memberikan konfigurasi utama untuk network manager dan engineer untuk menciptakan berbagai jenis konfigurasi jaringan lanjutan.
Page | 7
Akses Poin sendiri dalam jaringan komputer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait dalam suatu area jaringan tertentu dengan cakupan wilayah yang terbatas.
Page | 8
JARINGAN METROPOLITAN (METROPOLITAN AREA NETWORK - MAN) Merupakan jaringan ekstranet yang terdiri dari jaringan interkoneksi antara jaringan intranet suatu institusi dengan jaringan intranet institusi lainnya, bisa antara dua pihak atau lebih, melalui jaringan publik (internet) dengan teknologi VPN (Virtual Private Network). Pada umumnya MAN mencakup area satu kota yang dapat berupa gabungan dari sejumlah LAN yang terpisah. MAN terhubung dengan jalur transmisi yang dinamakan backbone.
DESAIN JARINGAN PEMERINTAH KABUPATEN Sejak tahun 2006 infrastruktur jaringan di lembaga pemerintah daerah mulai dikoneksikan antar SKPD terdekat serta kecamatan, kedepan tentunya memerlukan perencanaan yang matang selain karena jaraknya relatif jauh, juga kondisi geografis dan kondisi lingkungan akan sangat mempengaruhi kualitas koneksi jaringan komputer. Untuk itu diperlukan kerangka infrastruktur jaringan secara umum yang Page | 9
akan jadi panduan dalam pengembangan jaringan teknologi informasi dan komunikasi daerah Kabupaten .
Pada gambar nampak bahwa infrastruktur jaringan idealnya mampu menghubungkan seluruh potensi data dan informasi secara efektif kepada seluruh unit kerja atau SKPD /Kecamatan. Selain itu infrastruktur jaringan harus mampu menjadi tulang punggung bagi kelancaran komunikasi baik internal Pemerintah Kabupaten
ataupun juga
eksternal dengan kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internet.
Page | 10
DATA CENTRE DAN NOC Data Centre adalah sebuah tempat yang aman untuk peralatan komputer, media penyimpanan dan peralatan komunikasi serta jaringan yang digunakan untuk menyimpan, mendistribusikan dan memelihara data dalam sebuah organisasi. Data center menyimpan semua data yang dibutuhkan oleh organisasi. Data tersebut diambil, diolah dan disimpan kembali pada data center. Agar data center dapat memberikan dukungan yang baik terhadap operasional organisasi, maka perlu manajemen data yang baik. Manajemen data menyangkut hal-hal berikut.: 1. Penciptaan (create) data terkait dengan elemen : make, receive, replicate. 2. Definisi data terkait dengan elemen : klasifikasi dan appraise. 3. Pemeliharaan data terkait dengan elemen : audibility, authenticity, media maintenance, performance, dan reliability. 4. Penyimpanan data terkait dengan elemen : format, media, dan sistem penyimpanan. 5. Pengaksesan data terkait dengan elemen : authorization dan usability 6. Disposisi data terkait dengan elemen : destroy dan retain
Page | 11
Desain jaringan NOC sesuai fungsinya sebagai pusat jaringan haruslah mampu menangani seluruh kebutuhan jaringan eksternal yang masuk ke jaringan internal maupun kebutuhan jaringan internal menuju jaringan eksternal. Data centre berada dalam jaringan internal dan merupakan common database sistem informasi semua entitas yang tergabung pada simpul jaringan. Berbagai server terletak dalam data centre, yang biasanya juga terpasang firewall untuk sistem keamanan.
Pengembangan sistem server data centre, meliputi pembuatan desain dan konfigurasi infrastruktur dalam data centre, selain itu adalah instalasi dan konfigurasi serverserver pendukung untuk operasional sistem, seperti DNS server, LDAP server, Anti Virus server, PC server, Authentication server, Network Management server, System & resource management, database server, application server dan web server.
Untuk mengembangkan data centre yang representatif, diperlukan beberapa prasyarat kondisi sebagai berikut : 1. Lokasi Data Centre 2. Lokasi Data Centre harus mudah diakses 3. Terdapat lebih dari satu akses untuk menuju Data Centre
Page | 12
4. Lokasi Data Centre harus jauh dengan fasilitas yang dapat mengganggu keamanan dan kinerja Data Centre, seperti fasilitas bahan kimia, airport dan sebagainya. 5. Lokasi Data Centre diusahakan bebas dari ancaman bencana banjir, ktivitas gunung berapi (rentan terhadap terjadinya gempa bumi), dan kondisi tanah yang tidak stabil (rentan terhadap longsor). 6. Spesifikasi Fasilitas Data Centre a. Ruang Generator Backup Power b. Ruang Power Distribution, sistem kelistrikan, dengan : Power DC, UPS dan Backup UPS (Min, backup time 15 menit ) c. Sistem Pendingin Ruangan, bekerja 24 jam : Temperatur : < 20"C, Humidity : 26 "C Sistem Telekomunikas:Telepon PSTN, VoIP,Ekstensi, HT d. Sistem Penerangan : Emergency Lamp e. Saluran Air : PAM, Jet Pump 7. Sistem Pencegahan Kebakaran a. Alarm kebakaran b. Detektor asap (smoke detector) o Water sprinkler c. Alat Pemadam Api Ringan (Fire Extinguisher) d. Hydrant e. Pintu keluar darurat (emergency exit door) 8. Network Operation Centre (NOC) Merupakan bagian dari system yang menjadi pusat pengelola dan pengendali jaringan. NOC bertanggung jawab dalam hal pengelolaan sumber daya jaringan, pemantauan jaringan, pemeliharaan jaringan dan penyelesaian permasalahan jaringan. 9. Demilitarized Zone (DMZ) Adalah bagian dari jaringan yang terletak pada daerah perbatasan antara jaringan internal dan jaringan public. Tipikal DMZ terdiri dari perangkat yang bisa diakses public (seperti web server, ftp server, dns server, mail server). Page | 13
TOPOLOGI JARINGAN SKPD/KECAMATAN Topologi jaringan Intranet SKPD/Kecamatan bersifat standar yaitu unit computer terhubung dengan Data Centre melalui dua jalur kabel (UTP/STP/Fiber) atau Wireless. Jaringan dilengkapi dengan beberapa switch serta apabila diperlukan dapat ditambah dengan router yang sekaligus dapat berfungsi sebagai firewall, tentunya dengan kondisi apabila didalam LAN SKPD terdapat server aplikasi tersendiri.
KONEKSITAS INTERNET Internet menghubungkan jaringan lokal atau WAN dengan jaringan global melalui satu atau lebih IP Public. Potensi jaringan global dapat dinikmati oleh jaringan lokal begitu juga sebaliknya sumber daya jaringan lokal tertentu dapat diakses oleh jaringan global. Dalam pengembangan jaringan infrastruktur ini, terdapat 3 alternatif koneksitas internet yang dapat dimanfaatkan untuk berkoneksi dengan internet orate. Ketiga alternatif memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, sehingga pilihan dalam penggunaan hendaknya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, kondisi geografis wilayah dan kemampuan pembiayaan daerah. Alternatif pilihannya antara lain : -
Kabel / serat optik Kecepatan sanga ttinggi, harga sewa cukup mahal, jarak semakin jauh, kabel semakin panjang, semakin mahal
Page | 14
-
Wireless Kecepatan maksimum 11 MBps (teoretis), harga sewa sedang, dapat terhalang gedung/bukit & butuh tower
-
VSAT ke Satelit Relatif cepat, harga sewa agak mahal, koneksi langsung ke satelit, tidak ada halangan
SPESIFIKASI KOMPONEN JARINGAN WIRELESS BROADBAND Spesifikasi, kualitas dan kuantitas hardware menjadi bagian penting dalam pencapaian keberhasilan E-Government. Berikut ini disampaikan spesifikasi komponen infrastruktur jaringan Wireless Broadband yang terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu komponen wireless dan tower. Sadapun spesifikasi komponen-komponen terseut dapat dilihat pada penjelasan berikut :
a. Komponen Wireless SPESIFIKASI KOMPONEN JARINGAN WIRELESS BROADBAND Nama
Spesifikasi
Ubiquiti Air Fiber AF-5X
Connectorized airFiber 500Mbs Real Data throughput, up to 124 mil(200 km), Up to 500+ Mbps Real Throughput. xTreme range technology, bachhaul Point to Point
Page | 15
Ubiquiti Roket M5
Ffrekuensi 5.8GHz dengan power output s/d 27dBm atau 500mW
Ubiquiti Sectoral
# Frequency Range: 4.90-5.90 GHz # Gain: 16.1-17.1.0dBi # Polarization: Dual Linear # Cross-pol Isolation: 22dB min. # Max VSWR: 1.5:1 # Hpol Beamwidth (6dB): 72 deg. # Vpol Beamwidth (6dB): 93 deg. # Elevation Beamwidth: 8 deg. # Electrical Downtilt: 4 deg. # Dimensions: 367x63x41 mm # Windloading: 120 mph
Ubiquiti Power Beam 5GHz airMAX® Bridge with RF Isolated Reflector. 1 x 10/100Mbps Ethernet Port. TX Power up to 24dBm. 22dBi Dual Linear Solid Dish Antenna with Radome.
Page | 16
Kabel Pig Tail / Jumper Jumper N Male to N Female connector Cable Ericson panjang 50CM. Menghubungkan Groove Ke antena 5Ghz, Omno Sloted / Sektoral ke Groove
POE (Power Over Ethernet)
Active POE 24V 1A (24W) ubnt Specifications : - Output Voltage: 24VDC @ 1.0A - Input Voltage: 90-260VAC @ 47-63Hz - Input Current: 0.3A @ 120VAC, 0.2A @230VAC - Inrush Current: 15A peak @120VAC, 30A peak - AC Connector: IEC-320 C6 - 80% Current Indicator: Power LED will change colour - Surge Protection: Common Mode - Data IN / POE: RJ45 Shielded Socket - Clamping Protection: 11V Data, 77.5V Power - Max. Surge Discharge: 1200A (8/20uS) Power - Peak Pulse Current: 36A (10/1000uS Data) - Shunt Capacitance: 5pf data - Response Time 1nS - Efficiency: 70+% - Output Ripple: 1% Max - Switching Frequency: 200kHz - Line Regulation: +/- 0.5% - Load Regulation: +/- 1% - Operating Temperature: -10C to +60C - Storage Temperature: -20C to +85C - Size (LxWxH): 85 x 55 x 33 mm
Page | 17
Kabel UTP/STP STP Cat5E Ubiquiti ToughCable Level-1 (roll) Kabel STP Category 5E merk Ubiquiti (Level-1). Panjang kabel 1000feet (305m).
Penangkal Petir (Lightning Arrester)
Ubiquiti Surge Protector ETH-SP Ethernet to Ethernet Grounded ESD Protection. 2 x Gigabit RJ45 Ethernet. Maximum Impulse Spark-over Voltage : 700V @ 1kV/s. IEEE 802.3af PoE Support : Yes
In Door Akses Point Perangkat penangkap sinyal wifi, adapula yang fungsinya sebagai repeater atau penerus sinyal yang ditangkap oleh AP degan cakuoan atau jagkauan sinyal yang terbatas atau sempit.
Router Board
Routerboard seperti sebuah pc mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash. Fungsinya sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.
Switch Hub
Switch adalah suatu perangkat atau Device yang berfungsi sebagai pengatur dan pembagi sinyal data dari suatu komputer ke komputer lainnya yang terhubung pada perangkat tersebut
Page | 18
b.
Tower Tower diperlukan guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, karena untuk memperoleh sinyal dengan optimal antena eksternal perlu dinaikkan ke tempat yang cukup tinggi agar client Wireless Broadband bisa terkoneksi. Adapun rincian bentuk dan spesifikasinya sebagai berikut:
Page | 19
LAY OUT TOWER TRIANGLE
Page | 20
Page | 21
TAHAPAN PEKERJAAN INFRASTRUKTUR JARINGAN TAHAP
ITEM PEKERJAAN
Total
I
Jaringan metronet yang terintegrasi
5.200.000.000
II
Data center
2.600.000.000
III
Jaringan komunikasi dan multimedia (voip& cctv)
7.800.000.000
IV
Jaringan akses internet
2.600.000.000
v
Aplikasi e-governmet yang terintegrasi
2.600.000.000
GRAND TOTAL
20.800.000.000
ANGGARAN PEKERJAAN WIRELESS BROADBAND PER INSTANSI Tahap pertama pembangunan infrastruktur jaringan Pekerjaan tahap pertama instalasi infrastruktur jaringan Wireless Broadband di Kecamatan Kabupaten ini dibagi menjadi beberapa kalisfikasi yaitu jaringan Wireless Broadband BroadBand, Jaringan wireless broadband Internal dan Tower (perakitan).
ITEM PEKERJAAN
QTY
JUMLAH (RP.)
Jarigan Wireless Broadband
1 paket
90.000.000,00
Jarigan Internal & Wireless Broadband
1 Paket
80.000.00,00
Tower
1 Paket
30.000.000,00
GRAND TOTAL
200.000.000,00 (Dua Ratus Juta Rupiah)
Page | 22
LINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB Perangkat dan Pelayanan Pekerjaan yang disediaka oleh CV. AR RIYADH 1. CV. AR RIYADH bertanggung jawab dalam pengadaan perangkat, penyediaan tenaga teknis instalasi serta konfigurasi konektivitas jaringan infrastruktur jarigan Wireless Broadband untuk Kecamatan Kabupaten . 2. CV. AR RIYADH memberikan layanan servis dan perbaikan sebagai garansi istalasi jaringan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak melakukan serah terima hasil instalasi jaringan kepada pihak Kecamatan Kabupaten .
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 30 hari sejak diterimanya mandat pengerjaan instalasi jaringan Wireless Broadband.
Page | 23