PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK DAN OPTIMALISASI INTERKONEKSI MENGUNAKAN TEKNOLOGI OPENVPN PADA PT.TIRTA MUSI PALEMBANG
SEPRI
SARIAL
10142215N
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Serjana Komputer Di Universitas Bina Darma Palembang
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG 2016
PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK DAN OPTIMALISASI INTERKONEKSI MENGUNAKAN TEKNOLOGI OPENVPN PADA PT.TIRTA MUSI PALEMBANG
Skripsi ini Diajukan Untuk Mengikuti Ujian Komprehensif
OLEH : SEPRI
SARIAL
10142215N
PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Pada saat ini perkembangan dunia dan teknologi informasi (TIK)
berkembang sangat pesat. Pertukaran informasi menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam medukung kegiaan bisnis perorangan maupun perusahan besar. Dengan memanfaatkan jaringan komputer pertukaran informasi mejadi jauh lebih mudah dan cepat. Internet menjadi salah satu sarana penghubung antar komputer ataupun end device lainnya untuk saling bertukar data dan file yang paling banyak digunakan karena pertimbangan kecepatan, efisien, serta biaya. Oleh karena itu banyak perusahaan besar yang mengunakan teknologi dan fasilitas Internet ini untuk saling bertukar data dan file antar cabang baik dalam negeri maupun luar negeri. Seiring perkembangan waktu jaringan Internet pun ikut mengalami perkembangan yang cukup pesat, mulia dari kecepatan layanan data, area cakupan, media yang digunakan, hingga tingkat keamanannya. Tetapi dengan segala kelebihannya Internet juga memiliki beberapa kelemahan, salah satunya karna bersifat public¬ dan dapat di akses banyak pihak membuat jadi tidak aman untuk mengirimkan data-data yang bersifat rahasia atau private. Sistem keamanan
pada jaringan internet di perusahaan itu sangat penting, oleh karena itu munculah sebuah ide dengan membuat sebuah jaringan yang seolah-olah bersifat private tetapi berada di jaringan public. Teknologi
tersebut adalah Virtual Private
Network (VPN), dengan menggunakan VPN maka data informasi tersebut akan lebih aman berada di jaringan public karena disembunyikan sehingga user lain tidak dapat mengetahui informasi tersebut. Maka kerahasiaan data informasi tersebut tetap terjaga. PDAM Tirta Musi meruapakan perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan air bersih yang mencakup hampir seluruh Kota Palembang. Aktivitas PDAM Tirta Musi berlangsung pada hari senin sampai jum’at, dalam menjalankan aktivitas, kecepatan dan keakuratan beserta keamanan dalam pengiriman data dari setiap kantor cabang sangat dibutuhkan. Mengingat PDAM Tirta Musi memiliki 9 (sembilan) kantor cabang pembantu dan 5 (lima) gedung dalam lingkup perusahaan yang berhubungan langsung, ini sangat memerlukan jaringan ¬internet yang terintegrasi dengan baik agar dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan berjalan dengan efisien. Kemudian 9 (sembilan) Kantor cabang yang membantu aktivitas dalam pelayanan konsumen memiliki letak geografis yang berbeda-beda, seperti Unit Pelayanan Seberang Ulu I dan Seberang Ulu II, Unit Pelayanan Sako Kenten, Unit Pelayanan 3 Ilir, Unit Pelayanan Kalidoni, Unit Pelayanan Rambutan dan Unit Pelayanan KM IV,Unit Pelayanan Alang-Alang Lebar dan Unit Pelayanan Karang Anyar. PDAM Tirta Musi untuk saat ini dalam melakukan komunikasi data baik dari kantor cabang maupun ke setiap unit pelayanan masih menggunakan jaringan
publik (internet) dan jaringan khusus (leased line). Koneksi jaringan antara kantor pusat dengan kantor cabang, PDAM Tirta Musi Palembang mengunakan koneksi wireless yang terpasang disetiap kantor cabang, serta kantor pusat sebagai master dari wireless tersebut, jaringan seperti ini merupakan jaringan dalam lingkup WAN (Wide Area Network) dan dalam lingkup jaringan publik tentunya. Untuk jaringan dalam Lingkup Kantor Pusat, PDAM Tirta Musi mengunakan jaringan Ethernet dan jaringan khusus (Leased Line). Komunikasi data PDAM TIrta Musi Palembang didukung oleh 3 (tiga) server seperti, Server Database, Server Backup dan server Backbone (bayangan), Banyak masalah yang dialami oleh setiap kantor cabang ketika komunikasi mengunakan jaringan Jaringan Wireless tersebut. Dengan Jaringan tersebut hanya beberepa kantor cabang saja yang hasil komunikasinya memuaskan, itu dikarnakan oleh jaraknya yang berdekatan antar kantor cabang dengan pusat, akan tetapi tidak untuk jarak-jarak yang memang berjauhan seperti di kantor cabang Alang-Alang Lebar dan Karang Anyar dan beberapa kantor cabang lainnya, masalah yang terjadi seperti paket delay, paket lost dan bahkan client tidak bisa terhubung langsung dengan jaringan, masalah seperti ini menjadi hal yang serius bagi kantor-kantor cabang tersebut, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti tinggi traffic jaringan, sehingga memperlambat komunikasi tersebut, ataupu karna faktor-faktor alam yang terjadi. Ini tentunya akan berdampak pada kinerja efektifitas waktu pada perusahaan tersebut. Namun alternative lain yang biasa digunakan apabila jaringan wireless tersebut mengalamai kendala, terkadang perusahaan ini masih menggunkan sistem
komunikasi antar cabang yang cukup sederhana yaitu dengan mengirimkan laporan via internet dengan mengunakan email, instan message ataupun dokumen tertulis sebagai sarana komunikasi antar cabang untuk saling berkomunikasi. Namun demikian terkadang jika terjadi gangguan pada jaringan komunikasi secara general pada system jaringan e-mail dan instans message tersebut itu akan sangat mengganggu dan memperlambat kinerja distribusi komunikasi pada jaringan kantor tersebut terlebih lagi antar kantor yang terpisah dengan jarak yang tak terlalu jauh dari kantor utama, tapi gangguann ini akan berdampak cukup serius jika diperhitungkan kembali berdasarkan efektifitas waktu yang dihabiskan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis mencoba untuk membangun jaringan Virtual Private Network di PDAM Tirta Musi Palembang dengan menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang yang notabenenya memiliki letak geografis yang berbeda, maka dari itu penulis tertarik untuk mengangkat judul. “PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN)
DAN
OPTIMALISASI
INTERKONEKSI
MENGUNAKAN
TEKNOLOGI OPENVPN PADA PT.TIRTA MUSI PALEMBANG’’ 1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas makan perumusan masalah yang akan
dibahas adalah bagaimana merancang jaringan komunikasi antar kantor cabang mengunakan virtual private network 1.3.
Batasan Masalah Agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari
permasalahan yang ada yaitu melakukan perancangan dan implementasi virtual
private network mengunakan teknologi OpenVPN serta mensimulasikan hasil rancanagan mengunakan software simulasi dan mengoptimlisasikan kinerja jaringan tersebut 1.4.
Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian permasalah diatas,maka tujuan dari penelitian in
adalah melakukan perancangan dan implementasi virtual private network serta mencoba mengoptimalisasikan koneksi jaringan pada PT.Tirta Musi Palembang 1.5.
Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan bias memberi manfaat bagi
PDAM Tirta Musi Palembang Maupun Bagi penulis, manfaat tersebut antara lain: 1.
Bagi PDAM Tirta Musi Palembang Memberi kemudahan dalam melakukan koneksi jaringan antar kantor cabang serta mengamankan system jaringan local yang ada sehingga dapat mengurangi ancaman-ancaman terhadap kerusakan system
2.
Bagi Penulis Sebagai sarana untuk sharing, mempraktekan mengembangkan ilmu yang didapat selama di bangku kuliah
1.6.
Sistematika Penulisan Demi terwujudnya suatu hasil yang baik dalam penyusunan skripsi ini
penulis menggunakan pembahasan yang sesuai dengan ketentuan yang diberikan, sistematika pembahasan tersebut meliputi antara lain:
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini penulis akan menguraikan tinjaun umum perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, landasan teori, dan penelitian sebelumnya.
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metodologi pengembangan sistem dan menguraikan metodologi penelitian beserta lokasi penelitian, teknik
pengumpulan
data
dan
teknik
analisis
dengan
perancangan sistem yang akan dibuat didalam skripsi. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini penulis membahas mengenai tahap-tahap pendesainan dan pengimplementasian pengaturan untuk koneksi antar gedung pada PDAM Tirta Musi Palemban
BAB VI
PENUTUP Bab akhir ini penulis memberikan simpulan atas analisis yang telah dilakukan dan memberikan saran yang dapat bermanfaat bagi PDAM Tirta Musi Palembang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Tinjauan Umum Perusahaan
2.1.1. Sekilas Tentang Umum PDAM Tirta Musi Palembang Perusahaan daerah air minum (PDAM) didirikan pada tahun 1929 oleh pemerintah kolonia belanda pada instalasi 1 yang berlokasi di 3 ilir Palembang dengan nama Palembang Water Leideng (PWL), yang selesai pada tahun 1933 dan untuk mendistribusikannya air didirikan menara yang terletak di jalan merdeka yang sekarang merupakan kantor walikota Palembang. Selain mendistribusikan air menara air memiliki kegunaan yang multifungsi yaitu digunakan sebagai bak penampungan sebelum air didistribusikan kepada pemakai serta digunakan sebagai pusat perkantoran kota yaitu Byrge Mess Tervan Palembang.
Gambar 2.1 : Menara Air
Pada tanggal 3 januari 1932 dikeluarkan surat keputusan Gementeraad, dengan persetujuan Gubernur Jendral Hindia Belanda pada 18 februari 1932 No.21, dibentuklah badan khusus mengelola air bersih yang merupakan salah satu seksi dari dinas pekerjaan umum kota Palembang dan dengan itu juga dikeluarkan peraturan yang pernah mengatur pengelolaan air bersih yaitu Water Leading Dist. 2.2.
Visi Dan Misi Perusahaan 2.2.1. Visi Perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Musi Palembang akan menjadi penyedia air minum terbaik di Indonesia melalui pelayanan prima serta menjadi kebanggaan karyawan dan masyarakat. 2..2.2. Misi Perusahaan 1. Menjadikan Perusahaan Daerah Air Minun Tirta Musi Palembang unggul dan tangguh melalui kerja keras dalam penyediaan air minum dengan mengutamakan mutu dan pelayanan demi kepuasan masyarakat. 2. Menjadi tempat karyawan Perusahaan Daerah Air Minun Tirta Musi untuk berprestasi dan pengembangan diri. 3.
2.3.
Menjadi asset dan kebanggaan masyarakat
Struktur Organisasi Perusahaan Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab terhadap pelayanan kepada
masyarakat kota Palembang, PDAM Tirta Musi Palembang mempunyai struktur perusahaan sebagai berikut:
Gambar 2.2 : Struktur Organisasi Perusahaan
2.3.1. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas dan wewenang. Struktur ini mengandung unsur-unsur
spesialisasi
kerja,
standarisasi,
koordinasi,
sentralisasi
atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan. Pimpinan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Musi Palembang ditunjuk atas dasar surat keputusan Walikotamadya Palembang terakhir dengan surat Nomor 830/306/BKD.DIKLAT-V/2013 tanggal 30 Desember 2013, tentang pemberhentian dan pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Musi Palembang, berikut ini adalah susunan Dewan Direksi pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Musi Palembang. 1. Direktur Utama
: Cikmit ST
2. Direktur Umum
: Syamsul Haroen.,SH,.MM
3. Direktur Teknik
: Ir. Stephanus, MM
Untuk mempermudah pengawasan dan pertanggung jawaban, organisasi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Musi Palembang dibagi menjadi beberapa divisi sebagai berikut: 1. Divisi Umum dipimpim oleh Direktur Umum yang dibantu oleh kepalakepala bagian kas dan penagihan, pembukuan dan computer, pembinaan pelanggan, pengadaan dan gudang, kepegawaian dan umum. 2. Devisi teknik dipimpim oleh Direktur Teknik yang dibantu oleh kepalakepala bagian terminal, produksi, distribusi, perawatan perbaikan dan
pengembangan. Selain itu pada wilayah tertentu untuk pendistribusian air dibantu oleh para koordinator wilayah dengan pangkat setingkat Kepala Seksi, yaitu Korwil 26 Ilir, Korwil Sako Kenten, dan Korwil KM 5. 3. Bagian-bagian luar divisi umum dan teknik yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Bagian-bagian ini adalah perancang dan pengawas, matrik hansip, serta penelitian dan pengembangan.
2.4.
Landasan Teori
2.4.1. Perancangan Menurut Whitten (2004:176) Perancangan didefinisikan sebagai tugas yang focus pada spesifikasi solusi detail berbasis komputer. Terdapat beberapa strategi perancangan desain sistem,yaitu: a.
Desaian Struktur Modern
b.
Teknik Informasi
c.
Prototyping
d.
Join Application Develoment ( JAD )
e.
Rapid Application Develoment ( RAD )
f.
Desain Berorientasi Objek
Kadang – kadang teknik tersebut dianggap sebagai teknik yang saling bersaing, tetapi seringkali untuk beberapa jenis proyek tertentu diperlukan kombinasi dari beberapa diantaranya sehingga saling melengkapi satu sama lain
2.4.2. Implementasi
Menurut Kadir, Abdul ( 2003: 27) Implementasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguji data dan menerapkan sitem yag diperoleh dari kegiatan seleksi. Implementasi merupakan salah satu unsur pertahapan dari keseluruhan pembangunan system komputerisasi yaitu masalah perangkat lunak ( software ), karena perangkat lunak yang difunakan haruslah sesuai dengan masalah yang akan deselesaikan, disamping masalah perangkat keras ( hardware ) itu sendiri. 2.4.3. Virtual Private Network ( VPN) Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah teknologi komunikasi yang memungkinkan untuk dapat terkoneksi ke jaringan publik dan menggunakannya untuk dapat bergabung dengan jaringan lokal. Dengan cara tersebut maka akan didapatkan hak dan pengaturan yang sama seperti halnya berada di dalam kantor atau LAN itu sendiri, walaupun sebenarnya menggunakan jaringan milik publik. VPN dapat terjadi antara dua end-system atau dua komputer atau antara dua atau lebih jaringan yang berbeda. VPN dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi tunneling dan enkripsi. Koneksi VPN juga dapat terjadi pada semua layer pada protocol OSI, sehingga komunikasi menggunakan VPN dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Dengan demikian, VPN juga dapat dikategorikan sebagai infrastruktur WAN alternatif untuk mendapatkan koneksi point-to-point pribadi antara pengirim dan penerima. Dan dapat dilakukan dengan menggunakan media apa saja, tanpa perlu media leased line atau frame relay . Ada 2 definisi dari kata Virtual Private Network Sebagi berikut;
a.
Virtual network, yang berarti jaringan yang terjadi hanya bersifat virtual. Tidak ada koneksi jaringan secara riil antara 2 titik yang akan berhubungan.
b.
Private, jaringan yang terbentuk bersifat private dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Data yang dikirimkan terenkripsi sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan publik.
2.4.4. Macam-macam Protocol VPN Dengan VPN ini kita seolah-olah membuat jaringan didalam jaringan atau biasa disebut tunnel (terowongan). Tunneling adalah suatu cara membuat jalur private dengan menggunakan infrastruktur pihak ketiga. Adapun teknologiteknologi protocol yang dipakai Virtual Private Network dalam membagun tunneling sebagai berikut: 1.
PPTP PPTP merupakan
protokol
jaringan
yang
memungkinkan
pengamanan transfer data dari remote client ke server pribadi perusahaan dengan membuat sebuah VPN melalui TCP/IP. Teknologi jaringan PPTP merupakan pengembangan dari remote access Point-to-Point protocol yang dikeluarkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF). PPTP merupakan protokol jaringan yang merubah paket PPP menjadi IP datagrams agar dapat ditransmisikan melalui intenet. PPTP juga dapat digunakan pada jaringan private LAN-to-LAN. Fasilitas penggunaan PPTP adalah
dapat
digunakannya
utama dari
public-switched
telephone network (PSTNs) untuk membangun VPN. Pembangunan
PPTP yang mudah dan berbiaya murah untuk digunakan secara luas, menjadi solusi untuk remote users dan mobile users karena PPTP memberikan
keamanan
dan
enkripsi
komunikasi
melalui
PSTN
ataupun internet. 2.
L2TP L2TP. Adalah tunneling protocol yang memadukan dua buah
tunneling protocol yaitu L2F ( Layer 2 Forwarding ) Milik cisco dan PPTP milik Microsoft. L2TP bias digunakan dalam membuat Virtual Private Dial Network ( VPDN ) yang dapat bekerja membawa semua jenis protocol komunikasi didalmnya. Umumnya L2TP mengunakan port 1702 dengan protocol UDP untuk mengirimkan L2TP encapsulated PPP fremea sebagi data yang di tunnel. Terdapat dua model tunnel yang dikenal, yaitu compulsory dan voluntary. Perbedaan utama keduanya terletak pada ISP, sedangkan Pada voluntary ujung tunnel berbeda pada client remote 3.
IPSec Ipsec merupakan tunneling protocol yang
3(tiga).
IPSecmenyediakan
layanan
sekuritas
bekerja
pada
layer
pada IPlayer dengan
mengizinkan sistem untuk memilih protocol keamanan yang diperlukan, memperkirakan algoritma apa yang akan digunakan pada layanan, dan menempatkan kunci kriptografi yang diperlukan untuk menyediakan layanan yang diminta. IPSec menyediakan layanan-layanan keamanan tersebut dengan menggunakan sebuah metode pengamanan yang bernama internet Key Exchange (IKE). IKEbertugas untuk menangani
protokokl yang bernegosiasi dan algoritma pengamanan yang diciptakan berdasarkan dari policy yang diterapkan. Dan pada akhirnya IKE akan menghasilkan sebuah system enkripsi dan kunci pengamanannya yang akan digunakan untuk otentikasi yang digunakan pada system IPSec ini. 4.
SSH dan SSH2 Dikembangkan untuk membuat versi yang lebih aman dari rsh,
rlogin dan rcp pada UNIX. SSH menggunakan enkripsi dengan public key seperti RSA. SSH bekerja pada session layer kalau merujuk pada OSI reference model, sehingga disebut circuit-level VPN. SSH membutuhkan login account. 5.
CIPE Adalah driver kernel Linux untuk membuat secure tunnel anatara 2
IP subnet. Data dienkripsi pada lapisan network layer (OSI) sehingga di sebut low-level encryption. Oleh karena itu CIPE tidak memerlukan perubahan besar pada layer-layer di atasnya (termasuk aplikasi). 6.
OpenVPN Merupakan aplikasi open source untuk Virtual Private Networking
(VPN), dimana aplikasi tersebut dapat membuat koneksi point-to-point tunnel yang telah terenkripsi. OpenVPN menggunakan private keys, certificate, atau username/password untuk melakukan authentikasi dalam membangun koneksi. Dimana teknologi yang digunakan untuk enkripsi dalam jaringan OpenVPN ini menggunakan teknologi SSL dan untuk
komunikasinya OpenVPN bergerak di Layer 2 dan 3 OSI Layer. Karena OpenVPN berbasis protocol SSL maka OpenVPN ini dapat digunakan di berbagai sistem operasi tanpa perbedaan yang signifikan. Keuntungan lain dari OpenVPN antara lain : a.
Tunnel yang dibangun antar network didapatkan melalui satu portTCP atau UDP
b.
Menggunakan semua fitur OpenSSL untuk otentikasi, sertifikasi, dan enkripsi untuk menjaga keutuhan dan keamanan data yang dilewatkan jaringan public
c. Konfigurasi yang relatif mudah karena konfigurasinya yang GUI d. Terdapat pilihan antara static-key atau certificate based e. Tunnel yang dibangun oleh client VPN didapatkan secara dynamic. 2.4.5. Cara Kerja Virtual Private Network Dari gambar diatas secara sederhana cara kerja VPN (dengan protokol PPTP) adalah sebagai berikut: a.
VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC, Server VPN ini bisa berupa komputer dengan aplikasi VPN Server atau sebuah Router, misalnya MikroTik RB 750.
b.
Untuk memulai sebuah koneksi, komputer dengan aplikasi VPN Client
mengontak
Server
VPN,
VPN
Server
kemudian
memverifikasi username dan password dan apabila berhasil maka VPN Server memberikan IP Address baru pada komputer client dan selanjutnya sebuah koneksi / tunnel akan terbentuk. c.
Untuk selanjutnya komputer client bisa digunakan untuk mengakses berbagai resource (komputer atu LAN) yang berada dibelakang VPN Server misalnya melakukan transfer data, ngeprint dokument, browsing dengan gateway yang diberikan dari VPN Server, melakukan remote desktop dan lain sebagainya.
2.4.6. Keuntungan Atau Manfaat Virtual Private Network Beberapa keuntungan dari teknologi VPN diantaranya sebagai berikut: a.
Remote Access, dengan VPN kita dapat mengakses komputer atau jaringan kantor, dari mana saja selama terhubung ke internet
b.
Keamanan, dengan koneksi VPN kita bisa berselancar dengan aman ketika menggunakan akses internet publik seperti hotspot atau internet cafe.
c.
Menghemat biaya setup jaringan, VPN dapat digunakan sebagai teknologi alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, karena transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan public yang sudah ada tanpa perlu membangun jaringan pribadi.
2.4.7. Fungsi Virtual Private Network Teknologi VPN memiliki tiga fungsi utama, di antaranya adalah :
1.
Confidentially (Kerahasiaan) Teknologi VPN merupakan teknologi yang memanfaatkan jaringan
publik yang tentunya sangat rawan terhadap pencurian data. Untuk itu, VPN menggunakan metode enkripsi untuk mengacak data yang lewat. Dengan adanya teknologi enkripsi itu, keamanan data menjadi lebih terjamin. Walaupun ada pihak yang dapat menyadap data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum tentu dapat membaca data tersebut, karena data tersebut telah teracak. Jadi, confidentially ini dimaksudkan agar informasi yang ditransmisikan hanya boleh diakses oleh sekelompok pengguna yang berhak. 2.
Data Integrity(Keutuhan Data) Ketika melewati jaringan internet, sebenarnya data telah berjalan
sangat jauh melintasi berbagai negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat terjadi terhadap isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang yang tidak seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan. 3.
Origin Authentication (Autentikasi Sumber) Teknologi
VPN
memiliki
kemampuan
untuk
melakukan
autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi dari sumber datanya. Kemudian, alamat sumber data
tersebut akan disetujui apabila proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain. 2.5. Penelitian sebelumnya Agar penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan secara akademis, maka penelitian akan menampilkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu antara lain sebagai berikut: 1.
Perancangan Virtual Private Network Pada PT PIKA MEDIA KOMUNIKA, Eling Meyatmaja, 2013, “ Tujuan dari penelitian in adalah untuk merancang Virtual Private Network yang berfokus pada keamanan dan kecepatan transper data pada perusahaan PT PIKA MEDIA KOMUNIKA. Dengan menggunakan Linux Ubuntu 12.04 sebagai server VPN untuk membangun sebuah jaringan private dan membentuk tunneling untuk koneksi point to point agar mudah dalam pengiriman data dan server terbut dimplementasikan di client yang membutuhkan jalur khusus untuk proses pertukaran data. Penerapan VPN diletakkan di client dengan kebutuhan jalur khusus dengan melakukan koneksi dari client ke server sehingga terbentuk koneksi point to point. OpenVPN dapat ditinjau keamanannya dari proses pengiriman dan transfer data dari server ke client.
2.
Optimalisasi Interkoneksi Virtual Private Network (VPN) Dengan Menggunakan Hardware Based dan Iix (Indonesia Internet
Exchange) Sebagai Alterenatif Jaringan Skala Luas (WAN), Deris Stiawan dan Dian Palupi Rini, 2009, Selama ini penggunaan teknologi Wide Area Network (WAN) menjadi salah satu solusi banyak perusahaan untuk komunikasi data. WAN adalah jaringan komunikasi yang meliputi area geograpis yang luas dan biasanya menggunakan fasilitas dari transmisi provider, seperti perusahaan telpon atau lainnya. Infrasrtuktur inilah yang nantinya akan menjadi penghubung telecomutters.
antara
kantor
Koneksi
ke
pusat
ke
internet
cabang-cabang dilakukan
dan
dengan
menghubungkan suatu perangkat komunikasi ke Internet Service Provider (ISP), sedangkan ISP akan terkoneksi ke Network Access Provider (NAP) dan NAP terkoneksi ke jaringan komunikasi satelite. Perkumpulan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) membuat interkoneksi peering nasional agar pengalamatan routing di internet menjadi lebih cepat dan tidak membuang traffic internet ke internet global/internasional. Interkoneksi ini disebut IIX atau Indonesia Internet Exchange, yang menghubungkan semua ISP, NAP dan telco lainnya kedalam jaringan yang terpusat dan saling terhubung. Solusi VPN dan pengguna interkoneksi IIX, dapat menjadi satu alternatif interkoneksi, dimana bisa terkoneksi secara lokal ke jaringan internet kantor dengan aman namun melalui jaringan yang bisa diakses dengan mudah seperti jaringan internet, dengan menggunakan interkoneksi jaringa IIX yang cenderung lebih
murah dan bisa dioptimalkan pengelamatan routing-nya selama digunakan
untuk
diwilayah
layanan
Indonesia.
IIX
akan
memperpendek lompatan paket data, memperkecil latency waktu, dan meningkatkan
BAB V
PENUTUP
5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam perancangan Server Virtual Private Network mengunakan teknologi Openvpn berbasis opensource
dengan
system
operasi
Linux
Ubuntu
server
telah
diimplentasikan dan dirancang sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Pada tahapan sebelumnya telah dilakukan analisis, mulai dari analisis kebutuhan server dan client seperti perangkat keras, perangkat lunak dan konfigurasi-konfigurasi yang dibutuhhkan baik oleh server maupun oleh client, kemudian dalam tahapan pengujian antara server dan client yang sebenarnya bergantung pada traffic, kualitas jaringan dan modem yang digunakan karna openvpn hanya sebatas media tunel, bagus tidaknya kualitas
tunel
nantinya
ditentukan
oleh
spesifikasi
server
dan
pendukungnya. Server
mengunakan linux Ubuntu server 12.04 dan client
mengunakan windows 7 home premium. System operasi Linux Ubuntu
server 12.04 memang handal dalam urusan routing dan management jaringan, serta kemudahan dalam penerapan teknologi openvpn pada sisi server, sedangkan dengan teknologi openvpn pada sisi client cukup mudah diterapkan, cukup install software openvpn gui yang berbasis windows. Disisi lain openvpn merupakan system yang berbasis opensource atau gratis sehingga dapat digunakan tanpa mengeluarkan biaya.
5.2. Saran Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penrancangan Virtual Private Network Server ini jauh dari kata sempurna dan untuk kedepannya penulis menyarankan : 1. Dalam penerapannya penulis mengunakan laptop sebagai server yang hanya memilik 1 NIC
(Network Interface Card). Berharap
kedepannya server mengunakan Personal Computer (PC) yang lebih powerfull dan memiliki 2 (dua) atau lebih NIC (Network Interfaces Card) agar mudah dalam konfigurasi client local, mengingat server ini nantinya akan difungsikan juga sebagi router 2. Dalam pengimplemtasiannya terutama Optimalisasi jaringan VPN seharusnya didukung oleh jaringan yang memadai dari perusahan atau instansi yang terkait, seperti dukungan hak akses jaringan sehingga dalam pengembangannya benar-benar terlaksana tidak terhalang oleh privasi Instansi terkait
DAFTAR PUSTAKA
Deris Stiawan. Dian Palupi Rini. 2009, Optimalisasi Interkoneksi Virtual Private Network Dengan Mengunakan Hardware Based dan Iix sebagai Alternatif jaringan Skala Luas Forum Opensource, 2013. Install Openvpn Server dan Client, www.opensource.telkomspeedy.com Forum Ubuntu Indonesia. 2014. Membagun Server Virtual Private Network Mengunkan Openvpn pada Ubuntu Server 12.04, http://ubuntu-indonesia.com
Hardinata, Darma Putra, 2014, Perancangan Dan Implementasi VPN Server Sebagai Media Kontrol Jarak Jauh Sistem Pemantau Jaringan Meyatmaja, Eling, 2013, Perancangan Virtual Private Network PT.Pika Media Komunika
Mulyatno, Bambang. Sulistiyo, 2012, Perancangan Jaringan Komputer Berbasis Virtual Private Network Rahman, Rizal. 2013. Mahir Administrasi Server dan Router Linux Ubuntu 12.04 Suryani Erma, Syamsu N. 2007, Implementasi Virtual Private Network- Wan Dalam Dunia Bisnis , Institut Teknologi Sepuluh November, Vol 6 31-38 Trihadi, S. Budianto,F. Arifin W. 2008, Perancangan Virtual Private Network Dengan Server Linux