10/10/2016
Program Profesi Insinyur Harijono A. Tjokronegoro IPU
Disampaikan Pada Rapimnas PII di Jakarta – 10-11 Oktober 2016
UU Keinsinyuran
Dosen dan Calon Peserta PPI
Status Dasar Hukum
Standar Program Profesi Insinyur
Program Profesi Insinyur (PPI)
PPI Teknik Fisika
Objektif & Struktur Pembelajaran
KS Penyelenggaraan PPI
Magang Industri
Penutup
Satuan Kredit Semester
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
2
1
10/10/2016
UU Keinsinyuran Dewan Insinyur Indonesia mempunyai fungsi merumuskan kebijakan penyelenggaraan dan pengawasan pelaksanaan Praktik Keinsinyuran; Persatuan Insinyur Indonesia merupakan lembaga yang berfungsi melaksanakan Praktik Keinsinyuran; Pembinaan Praktik Keinsinyuran merupakan tanggung jawab Pemerintah yang dilakukan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan menteri lainnya yang terkait.
Lepas dari Midle Income Trap Mempercepat Insinyur Muda Berkompetisi Mendorong Kerjasama Triple Helix
Semangat UU Keinsinyuran
Transfer IPTEK dan Meningkatkan Minat Oktober 2016 Copyright reseved
Indonesia Mandiri dan Maju Dengan Nilai Tambah IPTEK Melindungi Masyarakat dan Lingkungan Meningkatkan Peran Insinyur di Industri Merangsang Peningkatkan Jumlah Insinyur Mengendalikan Kehadiran Insinyur Asing Harijono A. Tjokronegoro IPU
4
2
10/10/2016
Program Profesi Insinyur oleh Perguruan Tinggi (Ps. 7-9)
Kepastian Hukum Penyelenggaraan Keinsinyuran
Keywords Tanggung Perlindungan Jawab Insinyur UU Pengguna & Keinsinyuran (Moril, Hukum) Pemanfaat Keinsinyuran (Ps. 26Hak dan 29) Kewenangan (atas kompetensi) Kewajiban Insinyur (Ps. 24) Insinyur (Ps. 25) Harijono A. Tjokronegoro IPU
●Sertifikat ●Gelar Profesi Profesi Insinyur (“Ir”) Insinyur dicatat diberikan oleh PT oleh PII (Ps. (Ps. 7(1), 9(2)) 1 ST/STT/ 8(2)) 2 SPT/SS
Perguruan Tinggi
●Ps. 7(2)
PPI
SPI
●Program Profesi Insinyur diselenggarkan oleh PT+PII+Industri (Ps.8(1)) ●Mekanisme Rekognisi (Ps. 7(3)) 3 ●Standar Program Profesi Insinyur ditetapkan oleh Menteri (usul PT, Menteri Terkait, DII) (Ps. 6(4)) ●Diatur oleh PP (Ps. 8(3))
Oktober 2016 Copyright reseved
●Uji Kompetensi Insinyur diselenggarakan oleh LSP (Ps. 11(3))
5
●Sertifikat Kompetensi Insinyur diberikan oleh LSP (Ps. 11(2))
UKI
●”Surat Ijin ●Surat Tanda Kerja” diberikan Registrasi oleh Pemerintah Insinyur (Ps. 10(1)) diterbitkan oleh PII (Ps. 10(2))
SKI PKB
●Standar Kompetensi ●Pengembangan Insinyur ditetapkan Keprofesian oleh DII (Ps. 6(3)) Berkelanjutan ●LSP dihadirkan guna mengikuti oleh stake holder Uji Kompetensi terkait (Asosiasi (PS. 13) Profesi – Disiplin).
Harijono A. Tjokronegoro IPU
STRI ●Insinyur Asing harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur yang diterbitkan oleh PII (Ps. 18(3))
Ijin Kerja
Masyarakat Profesi, PII, DII
Oktober 2016 Copyright reseved
6
3
10/10/2016
Pasal 7,8,9
Program Profesi Insinyur – ST, STT Pasal 9 (1) Gelar profesi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) disingkat dengan ”Ir.” dan dicantumkan di depan nama yang berhak menyandangnya. (2) Gelar profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur yang bekerja sama dengan kementerian terkait dan PII.
Bekerja dalam profesi keinsinyuran: Memupuk Kompetensi
Pasal 8 (2) Seseorang yang telah memenuhi standar Program Profesi Insinyur, baik melalui program profesi maupun melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau, serta lulus Program Profesi Insinyur berhak mendapatkan sertifikat profesi Insinyur dan dicatat oleh PII.
Ir Sertifikat Profesi INSINYUR
Pasal 7 (1) Untuk memperoleh gelar profesi insinyur, seseorang harus lulus dari Program Profesi Insinyur. (2) Syarat untuk dapat mengikuti Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik, baik lulusan perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri yang telah disetarakan;
Pasal 8 (1) Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti standar Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4).
Program Profesi Insinyur
1
Standar Program Profesi Insinyur adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan program profesi Insinyur yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan sistem pendidikan tinggi.
Perguruan Tinggi Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
7
Program Profesi Insinyur – SPT, SS, RPL PPI adalah program pendidikan tinggi setelah program sarjana untuk membentuk kompetensi Keinsinyuran [Ps 1(5)] Penyelengggara PPI adalah Perguruan Tinggi bekerjasama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri [Ps 8(1)] Berdasarkan “Standar Layanan” dan “Standar Kompetensi”. Pasal 7 (3)Program Profesi Insinyur dapat diselenggarakan melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau. Yang dimaksud dengan “rekognisi pembelajaran lampau” adalah pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan nonformal, pendidikan informal, dan/atau pengalaman kerja di dalam sektor pendidikan formal. Oktober 2016 Copyright reseved
Bekerja dalam profesi keinsinyuran: Memupuk Kompetensi Sertifikat Profesi INSINYUR
Program Profesi Insinyur
3
Mekanisme rekognisi pembelajaran lampau
Ir
2 Program Penyetaraan Pengalaman bekerja menangani pekerjaan keinsinyuran
ST/STT/SPT/SS
Harijono A. Tjokronegoro Perguruan TinggiIPU
Pasal 7,8,9
Penjelasan Ps. 7(2.b) Yang dimaksud dengan “program penyetaraan” adalah proses penyandingan dan pengintegrasian capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan kerja, dan pengalaman kerja untuk sarjana pendidikan bidang teknik atau sarjana bidang sains yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Pasal 7 (2) Syarat untuk dapat mengikuti Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. . b.sarjana pendidikan bidang teknik atau sarjana bidang sains yang disetarakan dengan sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik melalui Program Penyetaraan. 8
4
10/10/2016
UU Keinsinyuran Per Pemerintah
Ketentuan mengenai cakupan disiplin teknik dan bidang Keinsinyuran (Ps. 5(3)); Pembinaan Keinsinyuran (Ps. 49); Program Profesi Insinyur (Ps. 8(3)); Ketentuan Registrasi Insinyur (Ps. 17); Insinyur Asing (Ps. 22).
Oktober 2016 Copyright reseved
Per Presiden
Per Menteri & DI
Dewan Insinyur Indonesia (Ps. 35): •menetapkan kebijakan sistem registrasi Insinyur, •mengusulkan standar Program Profesi Insinyur, •pengawasan insinyur asing, •menetapkan standar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, •merumuskan kebijakan penyelenggaraan dan pengawasan praktik Keinsinyuran, •.. (Ps. 3034).
Standar Layanan Insinyur (Kementerian yang membina bidang Keinsinyuran) (Ps. 6(2)); Standar Kompetensi Insinyur (DI bersama Kementerian yang membina bidang Keinsinyuran) (Ps. 6(3); Standar Program Profesi (Menteri, PT, Kementerian yang membina bidang Keinsinyuran) (Ps. 6(4)); AD & ART PII (Ps. 53).
Harijono A. Tjokronegoro IPU
9
UU Keinsinyuran Dewan Insinyur Menjalankan fungsi perumusan kebijakan penyelenggaraan dan pengawasan pelaksanaan Praktik Keinsinyuran. Mengusulkan standar program profesi insinyur guna mendapatkan ketetapam Menteri.
Oktober 2016 Copyright reseved
PII Menjalankan fungsi pelaksanaan Praktik Keinsinyuran. Melaksanakan Program Profesi Insinyur bersama dengan perguruan tinggi sesuai dengan standar. Melakukan pengendalian dan pengawasan bagi terpenuhinya kewajiban Insinyur. Pengendalian Mutu Pembangunan dan Pengembangan Keinsinyuran. Harijono A. Tjokronegoro IPU
Perguruan Tinggi Menyelengarakan program profesi insinyur bekerja sama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti standar Program Profesi Insinyur. Menerbitkan gelar profesi insinyur.
10
5
10/10/2016
Status Dasar Hukum
UU Dikti 2012
UU Keinsinyuran 2014
•Ps. 17(1): Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus; •Ps. 17(2): Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.
•Ps. 8(1,3): Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti Standar Program Profesi Insinyur; •Ps. 6(4): Standar Program Profesi Insinyur ditetapkan oleh Menteri yang disusun atas usul perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur bersama dengan menteri yang membina bidang Keinsinyuran dan Dewan Insinyur Indonesia.
Perpres KKNI 2012 •Ps. 1(7): Sertifikat kompetensi kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia; •Ps. 3(i): lulusan pendidikan profesi setara dengan jenjang 7 atau 8;
•UU Keinsinyuran (Ps. 8(3)): Program Profesi Insinyur diatur dalam Peraturan Pemerintah; •UU Keinsinyuran (Ps. 35): Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, struktur organisasi, rekrutmen dan jumlah anggota, serta pendanaan Dewan Insinyur Indonesia diatur dengan Peraturan Presiden.
Permen SNPT 2014 2015
PermenRistekDikti (2016): Program Studi PPI
?
Ps. •Ps.9(2e): 9(2e) Lulusan Lulusan program program profesi profesi paling paling sedikit sedikit menguasai menguasai teori bidang pengetahuan dan ketrampilan tertentu; Ps. 1-2TA, lulusan D4/sarjana terapan, dengan •Ps.17: 16(1e) Paling lamasarjana, 3 TA, lulusan sarjana, D4/sarjana beban paling sedikit 36 SKS; terapan, dengan beban paling sedikit 24 SKS; Oktober 2016 Copyright reseved
Merujuk UU Dikti (2012), tidak merujuk UU Keinsinyuran; (Ps. 3i): Menyusun kurikulum PPI bersama PII dan/atau himpunan keahlian keinsinyuran yang telah terakreditasi oleh PII; (Ps. 3h): PT penyelenggara memiliki KS dengan PII (himpunan keahlian keinsinyuran), kalangan industri, kementerian terkait. Memuat Harijono A. Tjokronegoro IPU isu Sertifikasi Profesi Insinyur [Ps. 9(1)]. 12
6
10/10/2016
Permen (2016): Persyaratan Melaksanakan PPI (Ps. 3) a. memiliki peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi Unggul atau A; b. memiliki paling sedikit 5 (lima) Program Studi Teknik; c. jumlah Program Studi Teknik peringkat terakreditasi unggul atau A paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari keseluruhan Program Studi Teknik; d. memiliki paling sedikit 6 (enam) Dosen tetap pada setiap Program Studi atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; e. memiliki jumlah dosen yang telah sesuai dengan KKNI dalam profesi keinsinyuran sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan; f. dosen yang ditetapkan telah memiliki pengalaman kerja di industri; g. dosen yang ditetapkan mendapat rekomendasi dari PII; h. memiliki perjanjian kerja sama dengan kementerian terkait, PII, kalangan industri, dan/atau himpuan keahlian keinsinyuran yang terakreditasi oleh PII; i. telah menyusun kurikulum PS PPI bersama dengan PII dan/atau himpunan keahlian keinsinyuran yang telah terakreditasi oleh PII; Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
13
Permen (2016): Persyaratan Peserta PSPPI (Ps. 4) 1) Seseorang yang akan mengikuti PS PPI (harus) memiliki kualifikasi akademik: a. sarjana bidang teknik (ST) atau sarjana terapan bidang teknik (STT); atau b. sarjana pendidikan bidang teknik (SPT) atau sarjana sains (SS). 2) Seseorang dengan kualifikasi akademik sebagaimana disebutkan pada ayat (1) huruf a harus memiliki pengalaman kerja dalam praktik keinsinyuran paling sedikit 2 (dua) tahun. 3) Seseorang dengan kualifikasi akademik sebagaimana disebutkan pada ayat (1) huruf b harus memiliki pengalaman kerja dalam praktik keinsinyuran paling sedikit 3 (tiga) tahun untuk dapat disetarakan dengan kualifikasi akademik sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a. 4) Seseorang dengan kualifikasi akademik sarjana pendidikan bidang teknik atau sarjana sains yang telah disetarakan dengan kualifikasi akademik sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat mengikuti PS PPI setelah memiliki pengalaman kerja dalam praktik keinsinyuran paling sedikit 2 (dua) tahun. Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
14
7
10/10/2016
Permen (2016): Rekognisi Pembelajaran Lampau (Ps. 5) 1) Profesi insinyur dapat diperoleh melalui rekognisi pembelajaran lampau dengan cara penyetaraan atau pengakuan capaian pembelajaran. 2) Seseorang dengan kualifikasi akademik sarjana teknik (ST) atau sarjana terapan bidang teknik (STT) yang akan menempuh PS PPI melalui RPL harus memiliki pengalaman kerja (dalam praktik keinsinyuran?) lebih dari 2 (dua) tahun. 3) Seseorang dengan kualifikasi akademik sarjana pendidikan bidang teknik (SPT) atau sarjana sains (SS) dapat menempuh PS PPI melalui RPL setelah disetarakan dengan kualifikasi akademik sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik dan memiliki pengalaman kerja (dalam praktik keinsinyuran?) lebih dari 5 (lima) tahun. 4) Jumlah satuan kredit semester yang dapat diakui melalui rekognisi pembelajaran lampau sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Perguruan Tinggi penyelenggara. Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
15
Kepdirjen (2016): Mekanisme Pelaksanaan PSPPI 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
menyiapkan kelembagaan yang akan mengelola PS PPI; menyiapkan sistem untuk pelaksanaan PS PPI dengan membuka program studi baru; menyiapkan kerjasama dengan kementerian terkait, dan dengan PII atau himpunan keinsinyuran yang telah terakreditasi oleh PII; menyiapkan perencanaan sistem keuangan; Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) memberitahukan pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur kepada menteri; Perguruan Tinggi selain PTNBH mengajukan ijin pembukaan PS PPI kepada Menteri; dan memenuhi syarat lain yang ditetapkan oleh perguruan tinggi.
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
16
8
10/10/2016
Kepdirjen (2016): Staf Pengajar pada PSPPI 1. Memiliki minimal sertifikat Insinyur Profesional Madya (IPM) yang masih berlaku, dan memiliki kompetensi yang mencukupi untuk menyampaikan materi pembelajaran; 2. Mendapatkan surat penugasan dari lembaga terkait, yaitu PII jika ditugaskan oleh PII, atau PII Wilayah jika ditugaskan oleh PII Wilayah, atau himpunan keahlian keinsinyuran yang terakreditasi PII jika ditugaskan oleh himpunan keahlian keinsinyuran, atau perguruan tinggi yang terkait jika ditugaskan oleh perguruan tinggi, atau industri yang terkait jika ditugaskan oleh industri; dan 3. Mendapatkan rekomendasi dari PII.
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
17
Kepdirjen (2016): Staf Pengajar pada PSPPI 1. 2. 3.
4.
Materi Perkuliahan Kode Etik dan Etika Profesi Insinyur (2 sks); Profesionalisme (2 sks); Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan Kerja dan Lingkungan (2 sks); Praktek Keinsinyuran (12 sks): a. Filosofi Keinsinyuran di Industri; b. Arah Perkembangan Industri dan Status; c. Sistem Industri (Engineering); d. Permasalahan Keinsinyuran; e. Tugas mengatasi Masalah; f. Penulisan Laporan Keinsinyuran.
Oktober 2016 Copyright reseved
5. Studi kasus (4 sks); 6. Pemateri pada seminar, workshop, diskusi (2 sks).
Harijono A. Tjokronegoro IPU
18
9
10/10/2016
Pasal -
Sarjana Teknik Program Studi Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerjasama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri (Ps. 2(4)).
Standar Program Studi Program Profesi Insinyur disusun berdasarkan pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Ps. 2(5)). Sertifikat Profesi Insinyur diberikan oleh perguruan Tinggi (Ps. 9(1))
Bekerja dalam profesi keinsinyuran: Memupuk Kompetensi PermenRisDikti (2016), Ps. 5
PermenRisDikti (2016), Ps. 4
Ir Sertifikat Profesi INSINYUR
Mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau
Program Studi Program Profesi Insinyur
Pengalaman bekerja menangani pekerjaan keinsinyuran 2 Th.
Pengalaman bekerja menangani pekerjaan keinsinyuran 2 Th.
PermenRisDikti (2016), Ps. 3, dan Kepdirjen (2016)
Perguruan Tinggi Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
19
Pasal -
Sarjana Non-Teknik PermenRisDikti (2016), Ps. 5
Bekerja dalam profesi keinsinyuran: Memupuk Kompetensi Sertifikat Profesi INSINYUR
Mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau Telah disetarakan dan pengalaman bekerja menangani pekerjaan keinsinyuran 5 Th.
Oktober 2016 Copyright reseved
Program Studi Program Profesi Insinyur
Ir
PermenRisDikti (2016), Ps. 4
Pengalaman bekerja menangani pekerjaan keinsinyuran 2 Th.
PermenRisDikti (2016), Ps. 3, dan Kepdirjen (2016)
Harijono A. Tjokronegoro IPU
Program Penyetaraan Pengalaman bekerja menangani pekerjaan keinsinyuran 3 Th.
Perguruan Tinggi
20
10
10/10/2016
Program Profesi Insinyur Untuk memperoleh gelar profesi Insinyur, seseorang harus lulus dari Program Profesi Insinyur (UU Keinsinyuran, Ps. 7(1)). Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti standar Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) (UU Keinsinyuran, Ps. 8(3)).
PENDIDIKAN FORMAL: Ijazah dan/atau Gelar Akademik SMA
D1
D2
D3
S1/D4
PRO
S2/Sp S3/Sp
8
IPM
AHLI
9
6 5 4 3
TEKNISI
7
IPP
OPERATOR
PROFESIONAL: Kualifkasi Kerja Profesional
IPU
2 1
INDUSTRI: Jabatan Fungsional Dalam Pekerjaan
SMP
Permen No. 35/2016 – persyaratan pengalman bekerja bagi peserta PPI; KKNI – lulusan PPI minimum pada level 7 yang setara dengan IPP pada program insinyur profesional PII; Target pembelajaran pada PS-PPI (versi Permen No. 35/2016) adalah “insinyur profesional” dengan kualifikasi IPP.
PENGEMBANGAN DIRI: Pengalaman Kerja Khusus/Konsisten Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
22
11
10/10/2016
KKNI LEVEL 6 (Sarjana)
KKNI LEVEL 7 (Profesi)
KKNI LEVEL 8 (Magister)
KEMAMPUAN KERJA
•
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi
•
• Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji
PENGETAHUAN YANG DIKUASAI
•
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural
•
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner
•
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner
KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN TANGGUNG JAWAB
•
Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi
•
Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan langkah‐langkah pengembangan strategis organisasi
•
Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional
•
Oktober 2016 Copyright reseved
I. B. Ardhana Putra PhD – 11/6/2013 23
Harijono A. Tjokronegoro IPU
Perbandingan Kualifikasi Pendidikan D3 KEMAMPUAN KERJA
Pengertian dan Penerapan
PENGETAHUAN YANG DIKUASAI
• •
Umum Prinsip Dasar
• Fokus Individu KEMAMPUAN • Melaksanakan MANAJERIAL DAN TANGGUNG JAWAB
Oktober 2016 Copyright reseved
D4/S1 Analisis
• •
• •
Umum-Spesifik Teori dan Teknik
Fokus individu dan kelompok terbatas Merencanakan dan melaksanakan
PROFESI
S2
S3
• •
Analisis, dan Praktek
Analisis dan Pengembangan
• •
Spesifik Teori, teknik, rincian aplikatif
•
Beberapa kelompok profesi dalam satu bidang ilmu Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan
•
•
•
Harijono A. Tjokronegoro IPU
•
•
Analisis dan sintesis serta menciptakan penemuan baru yang kreatif dan orijinal
Spesifikmultidisiplin Teori, teknik, pengembangan
•
Beberapa kelompok ahli/profesi dari beberapa bidang ilmu Merencanakan, mengevaluasi, memperbarui teknik/prosedur
•
•
•
Inter, multi dan trans-disiplin Teori dan teknologi terkini, riset dan penemuan baru Bekerja dalam/ memimpin kelompok riset tingkat nasional/ internasional Memimpin dan mengembangkan riset metode/ teknologi/inovasi
I. B. Ardhana Putra PhD, 11/6/2013 24
12
10/10/2016
Ketrampilan Umum Program Profesi (SNPT) Lulusan Program Profesi wajib memiliki keterampilan umum sebagai berikut: a. mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya; b. mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif; Oktober 2016 Copyright reseved
c.
mampu mengomunikasi-kan pemikiran/ argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat dipertang-gungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;
d.
mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;
e.
mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja;
Harijono A. Tjokronegoro IPU
25
Ketrampilan Umum Program Profesi (SNPT) f.
mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis organisasi;
g.
mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
h.
mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya;
i.
mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya;
Oktober 2016 Copyright reseved
j.
mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya;
k. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri; l.
mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesinya; dan
m. mampu mendokumen-tasikan, menyimpan, mengaudit, mengaman-kan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya.
Harijono A. Tjokronegoro IPU
26
13
10/10/2016
Rujukan untuk menyusun kurikulum pendidikan engineering (akademik)
ABET Education Objective Objective Profile
Ability to apply knowledge of mathematics: Ability to apply knowledge of physical phenomena: Ability to apply knowledge of science & engineering: Ability to design and conduct experiments, as well as to analyze and interprete data: Ability to design a system, component, or process to meet desired needs: Ability to function on multidisciplinary team: Ability to identify, formulate, and solve engineering problems: Understanding of professional and ethical responsibility: Ability to communicate effectively: Having broad education necessary to understand the impact of engineering solutions in a global and societal context: Recognition of the need for, and an ability to engage in life-long learning: A knowledge of contemporary issues: Ability to use the techniques, skills, and modern engineering tools necessary for enginering practice:
Oktober 2016 Copyright reseved
Perlu Naskah Akademik
Education Objective (ABET)
Harijono A. Tjokronegoro IPU
27
Ketentuan Pendidikan Profesi Keinsinyuran Insinyur adalah seseorang yang mempunyai gelar profesi di bidang Keinsinyuran (UU Keinsinyuran, Ps. 1(3)); Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus (UU Dikti, Ps. 17(1)); Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi (UU Dikti, Ps. 17(2)). Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti standar Program Profesi Insinyur (UU Keinsinyuran, Ps. 8(1)); Standar Program Profesi Insinyur ditetapkan oleh Menteri yang disusun atas usul perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur bersama dengan menteri yang membina bidang Keinsinyuran dan Dewan Insinyur Indonesia (UU Keinsinyuran Ps. 6(4)). Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
28
14
10/10/2016
1. Target Profesi: Sebutan profesi; Profesi Panggilan
6. Pengukuhan:
Pengakuan gelar profesi, pengakuan profesi, pencatatan profesi; Oleh penyelenggara, dan/atau organisasi profesi.
5. Program Assessment:
Standar Penetapan Kelulusan (gelar profesi, sertifikat profesi) Ditetapkan oleh stake holder, penyelenggara, organisasi profesi (penjaga mutu, penerbit & pencatat sertifikasi profesi).
Rasional Pendidikan Profesi
4. Proses Mengukur Capaian:
2. Target Kompetensi:
Kebisaan: “Standar Kompetensi” (unit kompetensi: pengetahuan/ketrampilan minimum yang harus dikuasai); Ditetapkan oleh stake holder, penyelenggara, organisasi profesi.
3. Proses Pembelajaran:
Standar “Uji Kompetensi”; Ditetapkan oleh stake holder, penyelenggara, organisasi profesi (penjamin mutu).
Oktober 2016 Copyright reseved
?
Tanggung Jawab: “Standar
Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Layanan”; Tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan Ditetapkan Mahasiswa oleh stakedalam holder pekerjaan bersama yang(pengguna, memerlukanpemanfaat) persyaratan keahlian penyelenggara dan orgaisasi profesi. khusus (UU Dikti, Ps. 17(1))
Standar Proses (how to deliver pengetahuan/Ketrampilan minimum yang harus dikuasai); Ditetapkan oleh stake holder, penyelenggara, organisasi profesi.
Harijono A. Tjokronegoro IPU
29
Menteri RistekDikti:
Menetapkan standar Program Profesi Insinyur (PPI) atas usulan Dewan Insinyur Indonesia
PII (Organisasi Profesi):
Penjaga dan penjamin mutu; Menetapkan “standar kompetensi”; Menyiapkan standar PPI; Menyiapkan SDM Profesional; Menerbitkan (bersama PT) & mencatat Sertifikat Profesi Insinyur.
Institusi Terkait Program Profesi Insinyur
Kalangan Industri:
Stake holder profesi Insinyur (pengguna, pemanfaat); Menetapkan “standar layanan” (berhubungan dengan pekerjaan Keinsinyuran); Menyiapkan standar PPI. Oktober 2016
Harijono A. Tjokronegoro IPU
Penyelenggara PPI; Menetapkan “standar kompetensi”; Menyiapkan standar PPI; Menyiapkan SDM Profesional; Menerbitkan gelar profesi Insinyur; Menerbitkan (bersama PII) Sertifikat Profesi Insinyur.
Menteri Terkait:
Copyright reseved
Perguruan Tinggi:
Stake holder profesi Insinyur (pengguna, pemanfaat); Menetapkan “standar layanan” (berhubungan dengan pekerjaan Keinsinyuran); Menyiapkan standar PPI.
30
15
10/10/2016
Objektif & Struktur Pembelajaran Menuju Standar Program Profesi Insinyur; Menuju pedoman penyelenggaraan (proses belajar, uji kompetensi).
PermenRistekDikti No. 35 (2016)
Learning Objective Kode Etik (2SKS) Profesionalisme (2SKS) K3 (2SKS) Studi Kasus (4SKS) Praktik (12SKS)
Professional Competence Menyatakan kewenangan dan tanggung jawab profesi yang menjadi target dari program (PPI); Dapat memiliki sejumlah options (subbidang) profesi Insinyur (antisipasi pada Sertifikasi Insinyur Profesional);
Competence Unit Daftar unit kompetensi (ketrampilan, pengetahuan keinsinyuran) untuk masing-masing subbidang profesi (jika ada); Dipetakan terhadap Learning Objetives (kompetensi minimum yang dipersyaratkan)
Seminar (2SKS) Standar minimum ditetapkan oleh PII (UU Keinsinyuran) Oktober 2016 Copyright reseved
Pendefinisian bidang Unit Komptensi kewenangan dan (ketrampilan, tanggung jawab pengetahuan) profesi oleh PT, ditetapkan ole PT, Kementerian, ..., PII A. TjokronegoroKementerian, ..., PII Harijono IPU
Learning Process and Competence Exam Menyatakan proses belajar masing-masing unit kompetensi; Menyatakan proses mengukur capaian masing-masing unit kompetensi; Unsur yang melakukan uji kompetensi; Score dan scoring (syarat minimum lulus uji kompetensi). Ditetapkan ole PT, Kementerian, ..., PII
32
16
10/10/2016
Target pembelajaran profesi keinsinyuran
Learning Objective Kode Etik (2SKS) Profesionalisme (2SKS) K3 (2SKS) Studi Kasus (4SKS) Praktik (12SKS)
Unsur pengetahuan dan/atau ketrampilan yang diperluakn dalam praktik Keinsinyuran
Max 30% di “kelas”, dan minimum 70% di “lapangan”
Majelis Profesi: melaksanakan program penjaminan mutu
Unit Kompetensi
Proses Pembelajaran
Uji Kompetensi
Standar minimum unit kompetensi (ditetapkan oleh PII); Wajib ditambahkan pada kompetensi profesi (target profesi) Keseluruhan unit kompetensi membangun kompetensi profesi yang menjadi target PPI.
Menyatakan bagaimana masing-masing unit kompetensi (pengetahuan dan/atau ketrampilan keinsinyuran) dibangun (how to deliver); Target pembelajaran adalah yang bersangkutan lulus uji kompetensi; Taat mutu.
Menyatakan bagaimana masing-masing capaian unit kompetensi diukur (how to measure, uji kompetensi); Siapa yang melakukan uji kompetensi; Bagaimana score dan scoring dilakukan (syarat minimum lulus uji kompetensi); Taat mutu; Sertifikat Kompetensi.
Seminar (2SKS) Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
33
Kualifikasi Menerapkan Kode Etik Profesi Insinyur Unit Kompetensi Etika profesi (•Etika berkomunikasi dengan sesama profesi, •Etika berkomunikasi dengan client, •Etika menggunakan kompetensinya); ...
Proses Pembelajaran Kuliah (tutor), diskusi dengan profesional dalam bidangnya, praktik Keinsinyuran; ...
Uji Kompetensi Essay & Comprehension Test; Wawancara oleh profesional dalam bidangnya; ...
Kompetensi “Etika Profesi” dapat diperoleh dari proses pembelajaran: •penugasan pada subjek profesi Keinsinyuran terkait (target profesi); •magang industri; •... Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
34
17
10/10/2016
Kualifikasi Pengetahuan Profesional-isme Keinsinyuran Unit Kompetensi Kompetensi dalam ketrampilan dan dalam pengetahuan dalam praktik keinsinyuran (sesuai dengan tanggung jawab minimum) yang ditetapkan; Ditetapkan dalam standar layanan dan standar kompetensi; ...
Proses Pembelajaran Kuliah, diskusi; ...
Uji Kompetensi Essay & Comprehension Test; Praktik keinsinyuran; Wawancara dengan profesional dalam bidangnya; ...
Kompetensi “Profesionalisme” dapat diperoleh dari proses pembelajaran: •penugasan pada subjek profesi Keinsinyuran terkait (target profesi); •magang industri; •... Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
35
Kualifikasi Dalam Menerapkan K3 Keinsinyuran Unit Kompetensi Standar keamanan lingkungan kerja; Standar kesehatan lingkungan kerja; ...
Proses Pembelajaran
Kuliah; Tutorial; Magang Industri; ...
Uji Kompetensi Essay & Comprehension Test; Presentasi/Wawancara; ...
Kompetensi “K3” dapat diperoleh dari proses pembelajaran: •magang industri dengan penugasan pada subjek profesi Keinsinyuran terkait (target profesi); •... Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
36
18
10/10/2016
Kualifikasi Dalam Seminar (Komunikasi) Keinsinyuran Unit Kompetensi
Membuat Bahan Presentasi; Presentasi; Debat Profesi; ...
Proses Pembelajaran
Kuliah, diskusi; Penugasan; Magang Industri; ...
Uji Kompetensi Presentasi di depan tim profesional; Seminar profesi; ...
Kompetensi “Seminar” dapat diperoleh dari proses pembelajaran dengan objektif engineering communication: •penugasan presentasi pada subjek profesi Keinsinyuran terkait (target profesi); •presentasi laporan magang industri; •... Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
37
Kualifikasi Dalam Praktik Profesi Keinsinyuran Unit Kompetensi Menggunakan Engineering Tools; Menggunakan Engineering Standar, Codes Menerapkan Engineering Regulation & Safety; Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3); Engineering Ethics; Manajemen Tim Kerja; Membuat Laporan Hasil Kerja (pertanggung-jawaban pekerjaan); Engineering Communication; ...
Proses Pembelajaran Tugas praktik keinsinyuran dalam bidang Keinsinyuran yang menjadi target profesi; Magang Industri; ..
Uji Kompetensi Laporan; Presentasi dihadapan tim profesional; FGD; ..
Kompetensi “Praktik Profesi Keinsinyuran” dapat diperoleh dari proses pembelajaran: •penugasan pada subjek profesi Keinsinyuran terkait (target profesi); •magang industri; •... Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
38
19
10/10/2016
Kualifikasi Studi Kasus (Mengerjakan) Proyek Keinsinyuran Unit Kompetensi Kompetensi level 7 KKNI (manajemen, Keilmuan, Riset & pengembangan); Pendekatan sistem multi disiplin; Pengetahuan dan/atau ketrampilan Keinsinyuran bidang profesi yang menjadi target; ...
Proses Pembelajaran Tugas memecahkan kasus Keinsinyuran pada target profesi; Magang industri terkait dengan target pofesi; ...
Uji Kompetensi Laporan; Presentasi di depan tim profesional; ...
Kompetensi “Studi Kasus” dapat diperoleh dari proses pembelajaran: •penugasan pada subjek profesi Keinsinyuran terkait (target profesi); •magang industri; •... Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
39
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
40
20
10/10/2016
4b Magang Industri Termasuk di dalam standar Program Profesi Insinyur adalah yang menjelaskan ketentuan mengenai magang industri (tempat, lama waktu, beban, prosedur, outcome, mengukur outcome, ..).
Outcomes Magang Industri Memiliki pengalaman bekerja (melaksanakan tugas dan tanggung jawab) sebagai seorang “profesional” di bidangnya
Memiliki pengalaman menggunakan engineering tools dalam pekerjaan keinsinyuran di bidangnya
Memiliki pengalaman bekerja dalam bidang keinsinyuran sebagai anggota Tim (multidisiplin) maupun sebagai Individu
Memiliki pengalaman dan ketrampilan menggunakan standard dan code dalam pekerjaan keinsinyuran di bidangnya
Memiliki pengalaman (kualifikasi) bekerja bersama pofesional keinsinyuran di bidangnya
Memiliki pengalaman (kualifikasi) dalam menerapkan kode etik insinyur dan keinsinyuran di bidangnya
Memiliki pengalaman (kualifikasi) menerapkan kompetensi minimum sebagai seorang “Insinyur” di bidangnya (Engineer-in-Training)
Memiliki pengalaman (kualifikasi) dan ketrampilan dalam pelaporan (komunikasi) pada tugas keinsinyuran di bidangnya
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
42
21
10/10/2016
4c Satuan Kredit Semester Pedoman waktu dan bobot belajar, tidak menurunkan ukuran capaian sasaran yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi untuk standar layanan lulusan program profesi insinyur; Capaian “SKS” versus Capaian “Kompetensi”.
4. Pendidikan Profesi – lebih untuk menumbuhkan kemampuan dan belajar mandiri maupun dalam tim: 1SKS: terjadwal (0.2-0.5); tugas terstruktur (2-3); tugas mandiri (1-2). 5. Industrial Internship: tugas terstruktur, menjalankan tugas-tugas keinsinyuran (mandiri dan dalam tim), dibawah bimbingan & pengawasan Professional Engineer. Oktober 2016 Copyright reseved
1. Objektif: mengukur beban dan usaha (student, penyelenggara program) serta pengakuan atas capaian program (student).
S
2. Design Parameter: Standar capaian yang dikehendaki Satuan (total, partial); Kredit menumbuhkan kemampuan Semester pembelajaran mandiri.
3. Pendidikan Akademik: 1SKS: terjadwal (1); tugas terstruktur (1-2); tugas mandiri (1-2). Harijono A. Tjokronegoro IPU
44
22
10/10/2016
S
Satuan Kredit Semester PPI Kegiatan Terjadwal (W)
Unit
Uraian
0.2-0.5 Hadir dalam pertemuan yang terjadwal (kuliah, seminar, workshop, ..) guna meningkatkan pengetahuan dan/atau ketrampilan profesional keinsinyuran yang menjadi subjek kompetensi
Measure TEST, Quiz, .. oleh Profesional
Terstruktur (W)
2-3
Menyelesaikan tugas-tugas keinsinyuran di luar waktu terjadwal (termasuk di site) guna meningkatkan pengetahuan dan/atau ketrampilan profesional yang menjadi subjek kompetensi Berlatih dan mengembangkan diri pada nilai profesionalism (interaksi dengan Profesional)
Membuat laporan, portofolio dan/atau presentasi di hadapan dan dinilai oleh Profesional
Mandiri (B)
1-2
Kebebasan melakukan kegiatan pendalaman pengetahuan keprofesian (membaca, latihan, ..) yang menjadi subjek kompetensi
“Embeded” pada assignment yang lainnya
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
45
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
46
23
10/10/2016
6 Program Rekognisi Pembelajaran Lampau Program Profesi Insinyur dapat diselenggarakan melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau (UU Keinsinyuran, Ps. 7(3)). Termasuk di dalam standar Program Profesi Insinyur: pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan nonformal, pendidikan informal, dan/atau pengalaman kerja di dalam sektor pendidikan formal [Penjelasan UU Keinsinyuran, Ps. 7(3)].
6. Terdapat kriteria “kadaluwarsa” guna menjamin kebaruan nilai atas kompetensi pada saat SIP diterbitkan 5. Program OPSI: FE dengan nilai tinggi; CE Tutor & Test; SE Project & Test; FAIP (Target IPP PII).
Rekognisi Pembelajaran Lampau
2. Perguruan Tinggi atau Asosiasi Profesi dapat menyiapkan OPSI kompetensi untuk “credit earning” 3. Program OPSI diselenggarakan di luar struktur kurikulum PT (PPI adalah program Pasca Sarjana)
4. Program OPSI: Kerja Praktek dengan format “industrial internship” PPI Oktober 2016 Copyright reseved
S
1. Def.: Pengakuan atas prestasi/kompetensi yang diperoleh di masa lalu – sistem “credit earning”
Harijono A. Tjokronegoro IPU
48
24
10/10/2016
7 Dosen dan Calon Peserta Program Profesi Insinyur -. -.
1
Persyaratan Administrasi Lulus Sarjana Teknik; Lulus Penyetaraan[*]; Sertifikat Pengalaman Kerja dalam praktik Keinsinyuran[*]; ...
Oktober 2016 Copyright reseved
2
Harijono A. Tjokronegoro IPU
Persyaratan Kompetensi Test Kualifikasi (standar program: etika profesi, profesionalisme, K3, engineering standard & code); Prasyarat Kompetensi Minimum (Klaim pengalaman praktik keinsinyuran - FAIP: Wajib, Pilihan); Wawancara; .... 50
25
10/10/2016
3
Dosen Program Pofesi Insinyur Insinyur Profesional; Pengalaman Praktik Keinsinyuran; Memiliki kualifkasi di bidangnya; Rekomendasi PII; ...
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
51
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
52
26
10/10/2016
4a Standar Program Profesi Insinyur Standar Program Profesi Insinyur adalah pedoman penyelenggaraan program pendidikan profesi yang menjadi target, serta diperlukan untuk melaksanakan proses penjaminan mutu (program, proses, kompetensi). Standar Program Profesi Insinyur ditetapkan oleh Menteri yang disusun atas usul perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur bersama dengan menteri yang membina bidang Keinsinyuran dan Dewan Insinyur Indonesia (UU Keinsinyuran, Ps. 6(4)).-
Questions of Standard 1. Responsibility, authority/capacity, and skill (lingkup ketrampilan praktis) yang dapat diberikan kepada dan perlu dimiliki oleh seorang Insinyur (EiT) yang dikehendaki oleh industri – standar layanan;
2. Body of kowledge (lingkup pengetahuan keinsinyuran) yang harus dikuasai oleh seorang Insinyur (EiT) sesuai dengan kapasitas (authority) serta kemampuan yang dikehendaki industri – standar kompetensi;
3. Delivery of knowledge (pengetahuan keinsinyuran) yang perlu dimiliki oleh seorang calon Insinyur (EiT) – standar proses;
4. Measure of knowlege and skill (pengetahuan dan ketrampilan praktis) serta pengetahuan pada seorang calon Insinyur (EiT) – standar proses. Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
54
27
10/10/2016
7. Mampu merencanakan dan 1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa mengelola sumberdaya di bawah 2. Memiliki moral, etika dan tanggung jawabnya, dan mengevaluasi kepribadian yang baik di dalam secara komprehensif kerjanya dengan menyelesaikan tugasnya memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan langkah-langkah 3. Berperan sebagai warga negara pengembangan strategis organisasi yang bangga dan cinta tanah air Responsibility, serta mendukung perdamaian dunia Authority, 8. Mampu memecahkan 4. Mampu bekerja sama dan Capacity, permasalahan sains, teknologi, memiliki kepekaan sosial dan dan atau seni di dalam bidang and Skill kepedulian yang tinggi terhadap keilmuannya melalui pendekatan masyarakat dan lingkungannya (KKNI: Capaian Pembelajaran monodisipliner 5. Menghargai keanekaragaman budaya, Level 7) pandangan, kepercayaan, dan agama serta 9. Mampu melakukan riset dan pendapat/ temuan orisinal orang lain mengambil keputusan strategis dengan 6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta akuntabilitas dan tanggung jawab penuh memiliki semangat untuk mendahulukan atas semua aspek yang berada di bawah kepentingan bangsa serta masyarakat luas tanggung jawab bidang keahliannya Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
55
5. Menyatakan prosedur Ujian Kompetensi: meliputi materi serta tata cara (proses) ujian kompetensi (unit kompetensi, peserta, penguji, ..).
1. Goal: pedoman penyelenggaraan Program Profesi Insinyur (PPI) untuk membentuk mutu kompetensi yang diakui internasional.
6. Menyatakan prosedur rekognisi kompetensi keinsinyuran bagi yang tidak mengikuti kegiatan normal PPI.
2. Menyatakan Kompetensi Keinsinyuran (tanggung jawab dan kewenangan insinyur) yang mendukung/ dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan – “standar layanan”.
7. Menyatakan prosedur Standar penyetaraan kompetensi keinsinyuran PPI bagi yang bukan lulusan program studi teknik. 8. Menyatakan kualifikasi sumber daya penyelenggaraan program profesi Insinyur.
4. Menyatakan proses pembelajaran/pelatihan dalam pembentukan kompetensi profesi Insinyur.
9. Menyatakan struktur organisasi penyelenggaraan program profesi Insinyur. Oktober 2016 Copyright reseved
3. Menyatakan Unit Kompetensi Keinsinyuran (pengetahuan dan ketrampilan keinsinyuran) yang diberikan, yang sesuai dengan target kompetensi (terukur) – “standar kompetensi”.
Harijono A. Tjokronegoro IPU
56
28
10/10/2016
Isi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Proposal (Standar PPI) Pengantar Rasional (naskah akademik) Objektif (Tujuan dan Sasaran) Program Profesi Insinyur (PPI) Struktur Program Pembelajaran Profesi Kewenangan dan Tanggung Jawab Profesi (“Standar Layanan”) Unit Kompetensi Profesi (“Standar Kompetensi”) Proses Pembelajaran (Standar Proses) Prosedur Penilaian Hasil Pembelajaran (“Uji Kompetensi”) Prosedur Rekognisi Pembelajaran Lampau Prosedur Penyetaraan Sarjana Teknik Standar Kualifikasi Sumberdaya Profesional (Dosen) Organisasai dan Tata-penyelenggaraan (Struktur organisasi, Majelis Profesi, ..)
Oktober 2016 Copyright reseved
Lampiran 1. Uraian rinci mengenai keterkaitan: a. kewenangan dan tanggung jawab; b. unit kompetensi (pengetahuan/ ketrampilan yang harus dipelajari); c. proses pembelajaran untuk masingmasing unit kompetensi; d. magang industri (tujuan, capaian, mengukur capain); e. pengukuran capaian kompetensi (uji kompetensi) untuk masing-masing unit kompetensi. 2.
Kesepakatan kerjasama dengan pihakpihak terkait (PII, Kementerian terkait, kalangan industri).
3.
Ketentuan/seleksi peserta PPI.
Harijono A. Tjokronegoro IPU
1. Pengantar
2. Rasional
Dikemukakan sebutan profesi Keinsinyuran yang menjadi target; Dikemukakan Institusi Penyelenggara PPI; Dikemukakan visi dan misi perguruan tinggi penyelenggara; Dikemukakan visi dan misi dan objektif program (PS PPI); Dikemukakan stake holder dari program; Dikemukakan unsur-unsur yang terlibat (Organisasi Profesi, Kementerian terkait, Industri, ..)
Oktober 2016 Copyright reseved
57
Ringkasan naskah akademik; Dikemukakan “rasional” (alasan, pertimbangan, kesimpulan) penetapan target profesional. Dikemukakan “rasional” (alasan, pertimbangan, kesimpulan) diselenggarakannya PPI, serta berbagai subjek standar yang dikemukakan di dalam Standar PPI; Dasar dari berbagai standar yang ditetapkan di dalam dokumen standar PPI.
Harijono A. Tjokronegoro IPU
58
29
10/10/2016
3. Objetif Program Profesi
4. Struktur Program
Insinyur
Pembelajaran Profesi
Dikemukakan tujuan dan sasaran (target) PPI yang akan diselenggarakan
Oktober 2016 Copyright reseved
Dikemukakan sistem dan organisasi pembelajaran untuk dicapainya kompetensi profesi yang menjadi target.
Harijono A. Tjokronegoro IPU
5. Kewenangan dan Tanggung
6. Unit Kompetensi Profesi –
Jawab Profesi – Standar Layanan
Lingkup pekerjaan Keinsinyuran yang menjadi target profesi; Uraian mengenai kewenangan (kebisaan keinsinyuran) dan tanggung jawab dari target profesi; -
Oktober 2016 Copyright reseved
59
Standar Kompetensi
Dikemukakan secara rinci macam-macam keilmuan dan/atau ketrampilan (unit kompetensi) yang dibutuhkan untuk menjalankan kesenangan /tanggung jawab dari target profesi; -
Harijono A. Tjokronegoro IPU
60
30
10/10/2016
7. Proses Pembelajaran
8. Prosedur Penilaian Hasil
Persiapan Magang Industri: Pengetahuan minimum; Ketrampilan minimum; Keiapan dengan bakuan K3; -
Magang Industri: Rancangan kerja Keinsinyuran; Realisasi kerja Keinsinyuran; Program pengawasan; -
Oktober 2016 Copyright reseved
Pembelajaran
Dikemukakan bakuan uji kompetensi; Dikemukakan prosedur uji kompetensi; Dikemukakan standar uji kompetensi (termasuk standar kelulusan); -.
Harijono A. Tjokronegoro IPU
9. Prosedur Rekognisi
10. Prosedur Penyetaraan
Pembelajaran Lampau Portofolio; Wawancara.
Oktober 2016 Copyright reseved
61
Sarjana Teknik
Internal Perguruan Tinggi?.
Harijono A. Tjokronegoro IPU
62
31
10/10/2016
11. Standar Kualifikasi
12. Organisasi dan Tata-
Sumberdaya Profesional
penyelenggaraan
Menyatakan kualifikasi sumberdaya profesional yang diperlukan serta penugasannya.
Oktober 2016 Copyright reseved
Menyatakan struktur organisasi penyelenggaraan: seleksi peserta, penyertaraan, RPL, proses pembelajaran, proses ujian kompetensi (kualifikasi hasil pembelajaran), penjaminan mutu, hubungan antara institusi, “dewan profesi”.
Harijono A. Tjokronegoro IPU
63
Lampiran Kompetensi Profesi Kewenangan & Tanggung Jawab
Unit Kompetensi
Proses Pembelajaran
Outcome
Pengukuran Capaian
Pengukuran Capaian
Magang Indusri Objektif
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
64
32
10/10/2016
Lampiran Institusi Terlibat Nama Institusi
Identitas (Visi & Misi)
Oktober 2016 Copyright reseved
Keterlibatan (Komitmen)
Kewenangan Tanggung Jawab
Harijono A. Tjokronegoro IPU
65
Lampiran Ketentuan/Seleksi Peserta PPP Persyaratan Administrasi
Oktober 2016 Copyright reseved
Persyaratan Kompetensi
Harijono A. Tjokronegoro IPU
66
33
10/10/2016
Professional Competences Insinyur Teknik Fisika Setelah proses komunikasi intensif dengan stake holder (pengguna dan pemanfaat) keinsinyuran Teknik Fisika, telah ditetapkan insinyur Teknik Fisika memiliki setidaknya 4 (empat) sub-bidang profesi yi. acoustics, lighting & illumination, thermal environmental, instrumentation, serta (untuk masing-masing) memiliki kompetensi (dapat diberi penugasan, kewenangan dan tanggung jawab) dalam engineering specification, design, analysis, synthesis, operation, maintenance & troubleshooting, calibration & testing, documentation & reporting.
1. Memiliki core ilmu pengetahuan Teknik Fisika: PS Teknik Fisika, Sarjana Teknik Fisika
Peluang karier sebagai Insinyur Profesional
3. Memiliki Sertifikat Profesi Insinyur Teknik Fisika: Sertifikasi Insinyur – “Registered” Insinyur menurut ketentuan UU January 2016 Copyright reseved
Insinyur Teknik Fisika
Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
2. Memiliki core kompetensi profesi Teknik Fisika: PPI Teknik Fisika – Gelar “Ir” Teknik Fisika 68
34
10/10/2016
S Instrumentation Engineering
Acoustic Engineering Kompetensi Insinyur Teknik Fisika
Thermal System Engineering
January 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
7. Calibration & Tuning 6. Maintenance & Troubleshooting
69
S
1. Engineering Specification
8. Documentation & Reporting
Authority & Responsibility Insinyur Teknik Fisika
2. Design
3. Analysis
4. Synthesis (Realization)
5. Operation January 2016 Copyright reseved
Lighting and Illumination Engineering
Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
70
35
10/10/2016
S
Thermal
2 PW
Insinyur Teknik Fisika
B Design C Analysis D Synthesis E Operation (Operator)
Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
H Documentation & Reporting January 2016 Copyright reseved
Acoustics Skill
1
Knowlg
Lingkup kewenangan serta tanggung jawab keinsinyuran yang dapat diberikan sehubungan dengan (untuk) kompetensi yang ditetapkan (Insinyur Teknik Fisika – Engineer-in-Training +) – WHAT?
G Calibration & Testing
W20
W10
Standar Layanan
F Maintenance & Troubleshooting
4 PW
Fundamental Engineering
Copyright reseved
A Engineering Specification
W20
W20
W[*] W W January 2016
Auth & Resp
3 PW
Common Engineering for Practice
W
Sub-bidang Profesi
W20
Lighting and Illumination Skill
2
Knowlg
W
(2 bulan dalam bimbingan IPM)
W20
Industrial Internship
1 PW
Instrumentation
Kode Etik Profesionalisme K3
Acoustics
Lighting
Knowledge for Practice: Structure & Weight
2BLN W30 71
Thermal 3 Environmental Skill
Knowldg
Standar Kompetensi Pengetahuan keinsinyuran yang berhubungan erat dengan kewenangan serta tanggung jawab yang diberikan sehubungan dengan kompetensi yang ditetapkan (Insinyur Teknik Fisika – Engineer-inTraining +) – WHAT?
4
Instrumentation Skill
S
Knowldg
Program Pembelajaran Metoda pengajaran (delivery) yang harus/dapat dilakukan untuk penguasaan pengetahuan terkait dengan kewenangan bidang keinsinuran yang diberikan – HOW, WHO?
Uji Kompetensi Lingkup kemampuan/ketrampilan (kebisaan) yang harus dikuasai untuk dapat diberikan kewenangan serta tanggung jawab keinsinyuran yang ditetapkan (Insinyur Teknik Fisika – Engineer-in-Training +) – WHAT? Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
Metoda ujian dan/atau test terhadap penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sehubungan dengan kewenangan bidang keinsinyuran yang diberikan – HOW, WHO?
72
36
10/10/2016
0
Seleksi Masuk
Kode Etik (2SKS) Profesionalisme (2SKS) K3 (2SKS)
Fundamental Engineering All TEST Common Engineering HALF TEST - mengukur prasyarat pengetahuan & ketrampilan minimum (target profesi) Specific Engineering BASIC TEST (target profesi) mengukur prasyarat pengetahuan & ketrampilan minimum Wawancara (Portofolio: FAIP (IPP)*)
Studi Kasus (4SKS)
1
Tutorial
Etika Profesi Kemampuan Profesional Keinsinyuran Teknik Fisika (CE, SE) Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3)
Disain & realisasi: •etika profesi, •keprofesian, dan •K3 – pada standar target profesi. January 2016 Copyright reseved
Disain Proyek Keinsinyuran
Kehadiran Majelis Profesi
Praktik (12SKS)
2
Seminar (2SKS)
3
Seminar
Kerja (realisasi) proyek Keinsinyuran yang telah dirancang pada target profesi (Studi Kasus); Menerapkan etika profesi, profesionalisme, dan K3 – standar (bakuan) target profesi.
Laporan hasil kerja proyek Keinsinyuran (dari Magang Industri); Di depan tim profesional; Diukur capaian kompetensi pada target profesi.
Menyusun proposal proyek Keinsinyuran pada target profesi: •engineering (proyek) specification, •design, •analysis, •synthesis, •operation, •calibration & tuning, •maintennce Catatan: penting ditetapkan bakuan mengenai & troubleshooting, isi, proses pembelajaran dan capaian untuk masing•report; Presentasi di depan tim masing tahapan, sebagai rangkaian bakuan mutu.profesional. Harijono A. Tjokronegoro 73
Institut Teknologi Bandung
Insinyur Teknik Fisika
Industrial Internship (W30)
January 2016 Copyright reseved
4
Magang Industri
Knowledge for Practice
Subject of Knowledge
Engineering Tools Standr, Code, Reg, Safety
Acoustics Meliputi bidang Engineering keinsinyuran
2 Bln di Field Project Based
Project Based
Realization
Engineering Ethics
yang menjadi Lighting & target Eng Illumination
Min 2 Subj Utama
Eng. Report & Comm Practice of Env Eng
Thermal Env Eng (sesuai dengan Instrumentation Eng
Supervised by Profs Membuat Laporan
Team Work
Control Engineering dan standar
Presentasi
kompetensi
standar layanan
S
Mat Science/Procss kompetensi Biomedical yang
ditetapkan) Laser/Optics Energy System Lainnya (tuliskan)
Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
74
37
10/10/2016
Insinyur Teknik Fisika
Unsur Penilaian Magang Industri No 1
Kegiatan Bidang Keinsinyuran
Keterangan
Bakuan Nilai Score
•Berhubungan Acoustics Eng •dengan Lighting & bidang Illumination
keinsinyuran yang
•menjadi Thermal Env target Engineering kompetensi (sesuai •dengan Instrumentastandar tion Engineering layanan dan
S
•standar Control Engineering •kompetensi) Material Science/Processing •
Biomedical
•
Laser/Optics
•
Energy System
•
Lainnya (tuliskan) Score Minimum 5
January 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
Unsur Penilaian Magang Industri
Insinyur Teknik Fisika
Dipilih minimum 2 (dua) bidang keinsinyuran Teknik Fisika, dengan nilai score masing-masing adalah 3 (tiga); Dipilih minimum 1 (satu) bidang keilmuan lainnya, dengan nilai score masingmasing adalah 1 (satu).
No 2
January 2016 Copyright reseved
Kegiatan
Keterangan
Bakuan Nilai Score
Macam Pekerjaan Engineering Spesification Berhubungan Design dengan bidang Analysis keinsinyuran
yang
Systhesis menjadi target Operating kompetensi
75
Dipilih sekurangnya 3 (tiga) macam pekerjaan/praktik keinsinyuran, dengan nilai score masing-masing adalah 2 (dua).
S
(sesuai
Maintenance & dengan standar Troubleshooting layanan dan standar Calibration & Tuning kompetensi) Reporting (Writting, Presentation) Score Minimum 6
Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
76
38
10/10/2016
Insinyur Teknik Fisika
Unsur Penilaian Magang Industri No 3
Kegiatan
Keterangan
Bakuan Nilai Score
Volume Pekerjaan Ringan, Sedang, Berat Score Minimum 3
No 4
Kegiatan Kompleksitas Pekerjaan
Keterangan
Score
Ringan, Sedang, Berat Score Minimum 3
No 5
Kegiatan Nilai Pekerjaan
Keterangan
Score
Ringan, Sedang, Berat Score Minimum 3
January 2016 Copyright reseved
Insinyur Teknik Fisika
6
January 2016 Copyright reseved
S
Kompleksitas Pekerjaan diukur a.l. dari banyaknya (kerumitan, interaksi) unsur/komponen/ tahapan pekerjaan; Score Kompleksitas: Ringan (1-2), Sedang (2-3), Berat (4-5). Nilai Pekerjaan diukur a.l. dari nilai penting dan/atau “harga” pekerjaan; Score Nilai Pekerjaan: Ringan (1-2), Sedang (2-3), Berat (4-5).
Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
Unsur Penilaian Magang Industri No
Volume Pekerjaan diukur a.l. dari waktu penyelesaian; Nilai score Volume: Ringan (1-2), Sedang (2-3), Berat (4-5).
Kegiatan Engineering Tools
Keterangan
Bakuan Nilai Score
Electronics Berhubungan Electric dengan bidang Mechanics keinsinyuran
77
yang
Analytic menjadi target Industrial Instruments kompetensi (sesuai Lainnya (sebutkan) dengan standar
layanan dan standar kompetensi) Score Minimum 9
Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
Dipilih, sekurang-kurangnya 3 (tiga) dan maksimum 5 (lima) macam engineering tool (instrument) yang penting; Nilai score masing-masing bergantung kompleksitas tools dan/atau frekuensi penggunaannya; Nilai score adalah 1 (satu) jika hanya sekali dan/atau jenis tool (instrument) sangat sederhana, dan 5 (lima) jika sangat sering dan/atau jenis tool (instrument) sangat kompleks.
S
78
39
10/10/2016
Insinyur Teknik Fisika
Unsur Penilaian Magang Industri No 7
Kegiatan Engineering Standard
Keterangan
Bakuan Nilai Score
Sebutkan nama standard yang digunakan dan tujuannya.
Score Minimum 9
January 2016 Copyright reseved
Insinyur Teknik Fisika
8
Kegiatan Tanggung Jawab
Keterangan
No
Kegiatan Etika Profesi
Bakuan Nilai Tanggung Jawab Pekerjaan diukur a.l. dari nilai penting dari pekerjaan dan/atau perannya. Score Tanggung Jawab: Ringan (1-2), Sedang (2-3), Berat (4-5).
Score
Etika Profesi di ukur a.l. dari pengalaman menerapkan etika profesi. Nilai score Etika Profesi: Ringan (1-2), Sedang (2-3), (4-5). Berat Laporan Kegiatan diukur a.l.
Ringan, Sedang, Berat
Keterangan Ringan, Sedang, Berat Score Minimum 3
No
Kegiatan
10
Laporan Kegiatan
January 2016 Copyright reseved
Keterangan
79
Score
Score Minimum 3
9
S
Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
Unsur Penilaian Magang Industri No
Dipilih, sekurang-kurangnya 3 (tiga) dan maksimum 5 (lima) macam engineering standard yang penting; Nilai score masing-masing bergantung kompleksitas dan/atau frekuensi penggunaannya; Nilai score adalah 1 (satu) jika hanya sekali dan/atau jenis standard sangat sederhana, dan 5 (lima) jika sangat sering dan/atau jenis standard sangat kompleks.
Score
Sedang, Bagus, Bagus Sekali Score Minimum 3 Harijono A. Tjokronegoro Institut Teknologi Bandung
S
dari kualitas laporan tertulis dan presentasi. Nilai score : Sedang (1-2), Bagus (2-3), Bagus Sekali (45). 80
40
10/10/2016
4 Kerjasama Penyelenggaraan Program Profesi Insinyur Kehadiran PII pada tahap persiapan adalah bersama stake holder menyiapkan standar program profesi Insinyur (menetapkan objektif, standar layanan, standar kompetensi, standar proses, prosedur uji-kompetensi, prosedur penyelenggaraan, standar kualifikasi SDM, prosedur RPL, ...); Kehadiran PII pada tahap pelaksaaan adalah menjaga mutu program profesi insinyur berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
Kelembagaan Dalam UU Keinsinyuran Presiden
■Pemerintah ■Industri ■Perguruan Tinggi ■PII ■Pemanfaat Keinsinyuran ■Wadah berhimpun Insinyur Indonesia Oktober 2016 Copyright reseved
Dewan Insinyur Indonesia Ps. 30-35
Persatuan Insinyur Indonesia Ps. 36-44
Pasal 30-44
Dewan Insinyur Indonesia bertugas Merumuskan kebijakan: • sistem registrasi Insinyur; • standar Program Profesi Insinyur; • standar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan; • pengawasan pelaksanaan Praktik Keinsinyuran oleh PII; • sistem Uji Kompetensi; • standar kompetensi Insinyur, dan
Menjalin perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional Mengawasi alih teknologi oleh insinyur asing Harijono A. Tjokronegoro IPU
82
41
10/10/2016
Pasal 32
Menetapkan kebijakan sistem registrasi Insinyur
Mengesahkan perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional
Mengusulkan standar Program Profesi Insinyur
Melakukan perjanjian kerja sama KeinsinyuranDewan Insinyur Menetapkan standar Indonesia internasional Pengembangan Memiliki Tugas Menetapkan standar Keprofesian kompetensi Insinyur Berkelanjutan Menetapkan kebijakan sistem Uji Kompetensi
Oktober 2016 Copyright reseved
Melakukan pengawasan pelaksanaan Praktik Keinsinyuran oleh PII Harijono A. Tjokronegoro IPU
83
Pasal 33
Membuat peraturan pelaksanaan mengenai Mengesahkan sistem fungsi, tugas, dan registrasi Insinyur kewenangan Dewan Dewan Insinyur Insinyur Indonesia Indonesia Memiliki Melakukan pencatatan Kewenangan terhadap Insinyur yang Mengesahkan sistem dikenai sanksi karena Uji Kompetensi melanggar ketentuan kode etik Insinyur
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
84
42
10/10/2016
Pasal 38
Memberikan advokasi bagi Insinyur
Pelayanan Keinsinyuran
Program Profesi Menjalin perjanjian Insinyur bersama kerja sama Keinsinyuran PII bertugas dengan perguruan tinggi internasional melaksanaan kebijakan Menetapkan, Pengembangan Dewan Insinyur menerapkan, dan Keprofesian Indonesia menegakkan kode etik Berkelanjutan Insinyur Pengendalian dan Registrasi Insinyur pengawasan kewajiban (menerbitkan STRI Insinyur berdasarkan SKI) Oktober 2016 Copyright reseved
Melakukan perjanjian kerja
sama Keinsinyuran internasional Memberikan akreditasi
keprofesian pada himpunan keahlian Keinsinyuran Menjatuhkan sanksi atas pelanggaran kode etik Insinyur Menjatuhkan sanksi atas
pelanggaran standar Keinsinyuran Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
85
Pasal 39
Menyatakan terpenuhi/tidaknya persyaratan registrasi Insinyur Menerbitkan, memperpanjang, membekukan, dan mencabut PII Memiliki STRI Kewenangan Menyatakan terpenuhi/tidaknya persyaratan PKB Menyatakan terjadi/tidaknya suatu pelanggaran kode etik Insinyur Harijono A. Tjokronegoro IPU
86
43
10/10/2016
Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi Kelembagaan
Infrastruktur
Program
Program Studi Program Profesi Insinyur (Syarat keikutsertaan pendirian PS PPI) Kelembagaan Magang Industri Majelis Profesi (bersama unsur lain melakukan pengawasan mutu penyelenggaraan PPI, menetapkan kelulusan peserta program profesi)
Standar “Layanaan” (bakuan tanggung jawab dan kewenangan Insinyur) Standar “Kompetensi” (bakuan skill for practice, engineering knowledge for practice) Standar Uji Kompetensi Standar Proses (proses pembelajaran sesuai dengan bakuan mutu) Sistem Magang Industri Standar Rekognisi Pembelajaran Lampau atau RPL (standar program untuk RPL)
Menyiapkan Proposal Pembukaan PS Program Profesi Iinsinyur Menyiapkan SDM Profesional (Dosen) Realisasi Penyelenggaraan Program Profesi Insinyur Realisasi Proses Pembelajaran Realisasi dan Pengawasan Mutu Magang Industri Uji Kompetensi Seleksi Peserta Program Profesi Insinyur Realisasi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
87
Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi Pengurus Pusat
Pengurus Wil./Cab.
Badan Kejuruan
Regulator Kebijakan Kerjasama Progam Profesi Insinyur Fasilitator Kerjasama Program Profesi Insinyur Fasilitator Kerjasama Asosiasi Profesi (Himpunan Keahlian Keinsinyuran) Registrasi Sertifikat Profesi Insinyur
Pelaksana Kebijakan Program Profesi Insinyur Otoritas Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Profesi Insinyur Pengembangan SDM Profesional (Dosen) Menyiapkan Majelis Profesi (Pengawasan Mutu, Uji Kompetensi)
Pengawasan Standar Mutu Nasional Regulator Target Keinsinyuran Penetapan Standar Program Profesi Insinyur (Objektif Program, Standar Layanan, Standar Kompetensi, Standar Proses, Standar Magang Industri, Standar Uji Kompetensi, Standar Kelulusan)
Oktober 2016 Copyright reseved
Harijono A. Tjokronegoro IPU
88
44
10/10/2016
Penutup
INSINYUR
UU KEINSINYURAN
Oktober 2016 Copyright reseved
Mengatur pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan proses dari seorang sarjana teknik menjadi insinyur yang kompeten untuk bekerja memikul tanggung jawab keselamatan dan keamanan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan, bersamasama institusi pendidikan. KEINSINYURAN
Membangun keinsinyuran Indonesia yang mampu menjawab kebutuhan penggalian dan peningkatan nilai tambah Tanah Air dengan mengembangkan teknologi dalam kompetisi dunia menciptakan Indonesia yang Maju dan Mandiri, bersama-sama industri.
Harijono A. Tjokronegoro IPU
90
45
10/10/2016
Standar Program Profesi Insinyur
PermenRistekDikti No. 35 (2016)
Learning Objective Kode Etik Profesionalisme K3 Studi Kasus Praktik Seminar Standar minimum ditetapkan oleh PII (UU Keinsinyuran)
Standar Program Profesi Insinyur
Oktober 2016 Copyright reseved
Professional Competence
Competence Unit
Menyatakan kewenangan dan tanggung jawab profesi (kompetensi profesi) yang menjadi target dari program (PPI); Dapat memiliki sejumlah subbidang profesi Insinyur.
Daftar unit kompetensi (skill, eng. knowledge) untuk masingmasing sub-bidang profesi (jika ada); Dipetakan terhadap Learning Objetives (kompetensi minimum yang dipersyaratkan).
Menyatakan proses belajar masing-masing unit kompetensi; Menyatakan ketentuan serta proses Industrial Internship.
Menyatakan proses mengukur capaian masingmasing unit kompetensi; Unsur yang melakukan uji kompetensi; Score dan scoring (syarat minimum lulus uji kompetensi).
Pendefinisian kewenangan dan tanggung jawab profesi oleh PT, Kementerian, .., PII
Unit kompetensi ditetapkan ole PT, Kementerian (stake holder), .., PII
Ditetapkan oleh PT, Kementerian (stake holder), .., PII
Ditetapkan oleh PT, Kementerian (stake holder), .., PII
Harijono A. Tjokronegoro IPU
Learning Process
Competence Exam
91
5. Bakuan Layanan (Tanggung Jawab Profesi)
1. Syarat Institusi
6. Bakuan Kompetensi
Penyelenggara
(Ketrampilan, Pengetahuan)
7. Bakuan Proses
Kerjasama (Learning Process, Magang “Program Industri) Studi” PPI
8. Bakuan Uji
3. Syarat Penetapan 4. Syarat
9. Bakuan Program
Copyright reseved
Institusi
Dosen
Kompetensi
Rekognisi Pembelajaran Lampau Oktober 2016
2. Syarat Kerjasama
Penyelenggaraan Harijono A. Tjokronegoro IPU
92
46
10/10/2016
3. Menyusun “Standar Proses”:
1. Menetapkan “Standar Layanan”:
Menetapkan bakuan yang berhubungan dengan tanggung jawab pekerjaan Keinsinyuran, bersama PT Penyelenggara dan Kementerian Terkait (Stake Holder).
2. Menetapkan “Standar Kompetensi”: Menetapkan bakuan yang berhubungan dengan ketrampilan dan pengetahuan dalam pekerjaan Keinsinyuran, bersama PT Penyelenggara dan Kementerian Terkait (Stake Holder). Oktober 2016 Copyright reseved
Menetapkan bakuan penyelenggaraan Program Profesi Insinyur (uji kompetensi, magang industri, RPL, ..) bersama PT Penyelenggara dan Kementerian Terkait (Stake Holder).
Kerjasama Penyelenggaran 4. Melaksanakan PPI: Bersama PT Penyelenggara sesuai Program Profesi dengan Standar (UU Keinsinyuran Ps. 38(b)); Insiyur Target lulusan: “Ir”, SPI, dan IPP. 5. Penjaga dan Penjamin Mutu:
Mutu penyelenggaraan/proses; Mutu Institusi & Dosen; Standar & Uji Kompetensi; “Memimpin” Majelis Profesi;
Harijono A. Tjokronegoro IPU
93
Terimakasih
47