Program Pelatihan Bahasa Inggris......(Luvi Agdityanissa Ayu) 1
PROGRAM PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEMANDU OBYEK WISATA GOA PINDUL DI WIRAWISATA ENGLISH TRAINING PROGRAM FOR GOA PINDUL TOURISM GUIDE AT WIRAWISATA Oleh: Luvi Agdityanissa Ayu, PLS/PLS, E-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata, (2) Faktor pendukung pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata, (3) Faktor penghambat pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pelatihan Bahasa Inggris di Wirawisata yaitu (a) perencanaan: identifikasi kebutuhan, penyusunan materi dan persiapan kebutuhan pelatihan (b) pelaksanaan: adanya interaksi antara tutor dengan pemandu yang terjalin dengan baik, (c) evaluasi dilakukan untuk melihat tingkat ketercapaian program dengan melihat perubahan yang terlihat terkait pengetahuan, keterampilan dan sikap, dan wisatawan merasa puas akan kepemanduan Wirawisata, (2) Faktor pendukung pelaksanaan program yaitu: adanya motivasi yang tinggi dari peserta, sarana prasarana yang mendukung jalannya program, dan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja, (3) Faktor penghambat pelaksanaan program yaitu: waktu yang direncanakan tidak digunakan secara optimal, dan kurangnya koordinasi antar peserta terkait waktu pelatihan menyebabkan pelaksanaan pelatihan sedikit tersendat. Kata kunci: Pelatihan Bahasa Inggris, Pemandu Wisata, Goa Pindul
Abstract This research aimed to describe: (1) The implementation of the English training program for Goa Pindul tourism guides at Wirawisata, (2) Supporting factors in the implementation of english training program for Goa Pindul tourism guides at Wirawisata, (3) Inhibiting factors in the implementation of english training program for Goa Pindul tourism guides at Wirawisata. The results showed that: (1) The implementation of the english training program at Wirawisata such as: (a) Planning: problems identification, arranged materials and prepared training needs, (b) actuating: interaction between tutor and participants are good, (c) The evaluation to see the achievement level of the program marked by a changes related to knowledge, skills, and behaviour and international tourists satisfied with the guides at Wiraiwisata. , (2) Supporting factors in the implementation of the program are: their high motivation, the facilities and cost is a good enough, and the materials suitable for work needs, (3) inhibiting factors in the implementation of the program are: the times used is not so efficient, and the less coordination among participants related to training times caused a little bit choked. Keywords: English Training Program, Tourism Guides, Goa Pindul
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
PENDAHULUAN Pembangunan
proses
peraturan perundang-undangan (Pasal 1 ayat 5
transformasi yang dilakukan secara sadar dan
Undang-Undang Pemerintah Daerah 2004). Hal ini
terencanan
mengisyaratkan
oleh
merupakan
suatu
bangsa,
suatu
negara
dan
bahwa
setiap
pembangunan
pemerintah dalam menghadapi era globalisasi.
dititikberatkan pada daerah otonom itu sendiri,
Lahirnya UU No. 22 Tahun 1999 selanjutnya
dengan demikian setiap daerah berupaya menggali
direvisi dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang
segala potensi sumberdaya yang dimiliki agar
pemerintah daerah telah telah memberikan hak,
dapat
wewenang dan kewajiban daerah otonomi untuk
mendukung
mengatur dan mengurus sendiri urusan daerah dan
kesejahteraan masyarakat lokal.
dikembangkan
secara
pembangunan
optimal
guna
daerah
dan
Program Pelatihan Bahasa Inggris......(Luvi Agdityanissa Ayu) 2
Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan
yang
berpotensi
wisata
Umbulrejo
(Dinas
Kebudayaan
dan
menciptakan
Pariwisata). Dari data kepariwisataan DIY tahun
pertumbuhan yang progresif di negara berkembang
2015, obyek wisata yang paling banyak dikunjungi
khususnya Indonesia. Hal ini didukung dengan
oleh wisatawan adalah Pantai Baron, sedangkan
kenyataan bahwa kekayaan alam dan keberagaman
desa wisata yang paling banyak dikunjungi oleh
bangsa Indonesia menyimpan banyak potensi
wisatawan adalah Bejiharjo dengan Goa Pindulnya.
sekaligus peluang berharga untuk membangun
Pengembangan potensi wisata Goa Pindul tersebut
kepariwisataan Indonesia agar lebih bergairah di
tidaklah lepas dari campur tangan pihak operator
mata dunia serta memiliki karateristik berdasarkan
atau pengelola sebagai promotor dalam rangka
kearifan lokal. Oleh karena itu, pemerintah
mewujudkan Desa Wisata Bejiharjo yang banyak
memiliki peranan penting dalam menggali potensi
diminati wisatawan. Salah satunya dikelola oleh
dan membuat kebijakan terhadap pengembangan
Wirawisata yang dimotori oleh karangtaruna
kepariwisataan,
Dusun Gelaran II sejak awal tahun 2011,
sehingga
masyarakat
lokal
tergugah kesadarannya untuk menggali potensi dan
mempunyai
bergerak membangun desa maupun kota masing-
kesejahteraan masyarakat sekitar.
masing.
dan
misi
memajukan
Salah satu unsur yang tidak kalah penting
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling
visi
diunggulkan
di
Daerah
Istimewa
dalam
pengembangan
kepariwisataan
adalah
seorang pramuwisata atau yang biasa disebut
Yogyakarta (DIY). Salah satu kabupaten di DIY
pemandu
yang sedang mengembangkan potensi pariwisata
berkembang dengan baik apabila didukung oleh
adalah Kabupaten Gunungkidul. Berdasarkan data
pemandu wisata yang baik pula.
kepariwisataan
tahun
2015,
Kabupaten
Gunungkidul memiliki 60 titik pantai, kurang lebih 600 goa yang sedang dikembangkan sebagai obyek wisata alam diantaranya Pantai Baron, Pantai Siung, Pantai Wedi Ombo, Pantai Sadeng, Pule Gundes, Krakal, Goa Cerme, Goa Jomblang, Gunung Gambar, Gunung Purba Nglanggeran, Kalisuci, Air Terjun Sri Gethuk, dan lain-lain. Di kabupaten Gunungkidul terdapat 14 desa wisata yaitu desa wisata Bejiharjo, desa wisata Bleberan, desa wisata Beji, desa wisata Bobung, desa wisata Nglanggeran, desa wisata Pacarejo, desa wisata Mojo, desa wisata Mulo, desa wisata Kemadang, desa wisata Ngestirejo, desa wisata Wonosadi, desa wisata Sundak, desa wisata Turunan dan desa
wisata.
Banyak
Suatu
faktor
obyek
yang
wisata
dapat
akan
mendukung
pengembangan potensi pariwisata Goa Pindul. Namun ada salah satu kendala yang diduga menghambat upaya tersebut. Satu kendala yang dimaksud adalah rendahnya kemampuan bahasa Inggris para pemandu wisata lokal yang ada di Wirawisata. Berdasarkan hasil wawancara, Slamet Riyanto
mengungkapkan
rata-rata
wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Goa Pindul menggunakan Banyaknya
jasa wisatawan
operator
Wirawisata.
mancanegara
tidak
sebanding dengan banyaknya pemandu wisata yang mampu berbahasa Inggris sehingga terkadang mereka menyesuaikan dengan keadaan dimana mereka
menggunakan
bahasa
Inggris
yang
Program Pelatihan Bahasa Inggris......(Luvi Agdityanissa Ayu) 3
dikombinasikan dengan bahasa isyarat. Hal itu
tentang program pelatihan untuk mengetahui
memberikan
bagi
sejauh mana pelaksanaan program pelatihan bahasa
wisatawan mancanegara. Kendala tersebut terjadi
Inggris. Maka dari itu, peneliti mengambil judul
karena latar belakang pendidikan para pemandu di
Program Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Para
Wirawisata masih sangat minim. Sebagian besar
Pemandu Wisata Goa Pindul.
kesan
yang
kurang
baik
para pemandu hanya tamat sekolah dasar, hanya sebagian kecil yang tamat sekolah menengah (SMP
METODE PENELITIAN
dan SMA).
Penelitian ini meruakan penelitian evaluatif
Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam upaya pengembangan Wirawisata
sumber
dalam
daya
berbahasa
manusia Inggris
di maka
Wirawisata mengadakan Pelatihan Bahasa Inggris bagi para pemandu wisata Goa Pindul yang diharapkan para pemandu memiliki kemampuan berbahasa
Inggris
apabila
sedang
memandu
dengan
dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah menurut Bogdan dan Tylor (Lexy J. Moleong, 2011:
dari jumlah pemandu yang mengikuti pelatihan ini kurang lebih 20 orang. Berdasarkan penjelasan dari wawancara bahwa para pemandu yang berminat dan mengikuti pelatihan bahasa Inggris, dalam pelaksanaan pelatihan terlihat bersungguh-sungguh dan mereka berantusias dalam menjalaninya. Dalam
pelaksanaan
pelatihan
pelatihan bahasa inggris ini dikarenakan tidak adanya tutor sehingga dalam pelaksanaan pelatihan tersebut para pemandu hanya sekedar berbagi
Masalah
lain
yang
muncul
adalah
sulitnya
mengatur waktu antar pemandu untuk melakukan pelatihan ini membuat pelatihan ini sedikit tersendat. Dari semua permasalahan atau kendala yang ada, maka peneliti ingin mengkaji lebih mendalam
prosedur
penelitian
yang
yang dapat diamati. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah pengelola,
pemandu
wisata,
dan
wisatawan
mancanegara di Wirawisata, Dusun Gelaran II, Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Januari sampai tanggal 4 Februari tahun 2016. Teknik pengumpulan
data
menggunakan
observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data lalu penarikan kesimpulan. Analisis data dilakukan dengan tujuan agar data-data yang diperoleh lebih bermakna.
(sharing) antar sesama pemandu yang dirasa memiliki kemampuan lebih dalam Bahasa Inggris.
adalah
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
terdapat
kendala atau permasalahan yaitu kurang efektifnya
4)
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
wisatawan mancanegara. Minat para pemandu untuk mengikuti pelatihan ini sangat tinggi, dilihat
pendekatan kualitatif. Adapun yang
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan trianggulasi
sumber,
dilakukan
dengan
cara
menanyakan hal yang sama melalui sumber yang berbeda. Selain itu, peneliti juga menggunakan trianggulasi
metode
dengan
cara:
1)
membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil
wawancara
yang
telah
dilakukan,
2)
membandingkan keadaan dan perspektif seseorang
Program Pelatihan Bahasa Inggris......(Luvi Agdityanissa Ayu) 4
dengan berbagai pendapat, 3) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
terkait tempat wisata tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi
yang
dilakukan
oleh
peneliti
didapatkan data bahwa pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris dilakukan dengan melalui tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berikut uraian data hasil penelitian yang
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan
Program
Pelatihan
Bahasa
Inggris bagi Pemandu Obyek Wisata Goa
Wirawisata merupakan salah satu kelompok dalam bidang pariwisata yang berada di Desa Bejiharjo. Semakin meningkatnya minat wisatawan untuk berkunjung ke Goa Pindul khususnya para wisatawan mancanegara membuat Wirawisata berinisiatif untuk meningkatkan kualitas para pemandu. Karena pemandu merupakan bagian dalam
bidang
pariwisata
yang
berhubungan langsung dengan turis atau wisatawan di lapangan. Dalam upaya meningkatkan pemandu wisata yang berkompeten dan profesional maka Wirawisata menyelenggarakan program pelatihan Bahasa Inggris bagi Pemandu Obyek Wisata Goa Pindul. Pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris ini dilaksanakan atas dasar kebutuhan akan pemandu wisata
yang memiliki
kemampuan
Bahasa Inggris mengingat semakin meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Goa pindul. Setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, diharapkan para pemandu dapat memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang lebih sehingga dapat menunjang kebutuhan dalam melayani
wisatawan
mancanegara.
Pemandu
wisata merupakan salah satu faktor terpenting dalam
a. Perencanaan Tahap perencanaan merupakan langkah awal
Pindul
terpenting
diperoleh:
pariwisata
karena
pemandu
wisata
berinteraksi langsung serta memberikan informasi
yang harus dirancang secara matang agar program dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Partisipasi pada tahap perencanaan berupa keterlibatan peserta dalam kegiatan mengidentifikasi kebutuhan belajar, permasalahan dan prioritas masalah, sumber-sumber atau potensi yang tersedia dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran. Kebutuhan belajar dinyatakan oleh peserta didik dalam wujud keinginan yang dirasakan tentang pengetahuan, keterampilan dan atau nilai apa yang
ingin
dimiliki
melalui
kegiatan
pembelajaran. Hal ini didukung oleh pernyataan Hasibuan
(2007:
40)
mendeskripsikan
perencanaan sebagai proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari altematif-alternatif yang ada. Perencanaan berfokus pada masa depan apa yang harus dicapai dan bagaimana. Pada esensinya fungsi perencanaan termasuk aktivitas manajerial yang menetapkan, tujuan-tujuan tersebut. Hasil dari fungsi perencanaan adalah rencana,
suatu
dokumen
tertulis
yang
menetapkan serangkaian tindakan yang akan diambil organisasi. 1) Identifikasi Kebutuhan/needs assesment
Program Pelatihan Bahasa Inggris......(Luvi Agdityanissa Ayu) 5
Langkah
pertama
dalam
proses
perencanaan yaitu mengidentifikasi kebutuhan (needs assesment) yang mana menggambarkan
dalam suatu pekerjaan dan memutuskan kondisi yang diharapkan terhadap pelatihan 2) Karateristik Peserta
mengenai kondisi yang ada dan yang diinginkan
Dalam program pelatihan bahasa Inggris
serta mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan apa
bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul ini
yang belum terpenuhi sehingga pelaksanaan
dikhususkan bagi pemandu di Wirawisata yang
pelatihan bahasa Inggris sangat diperlukan.
berminat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan
mengikut pelatihan ini. Dari hasil penelitian
tersebut sangat dibutuhkan oleh para pemandu
menunjukkan bahwa pelatihan ini sudah tepat
mengingat kunjungan wisatawan mancanegara
sasaran yaitu pemandu yang berminat dan
di Wirawisata semakin meningkat. Lalu, banyak
bersungguh-sungguh
pemandu
pelatihan
wisata
di
Wirawisata
memiliki
dan
ini.
bersungguh-sungguh
dalam
Peserta
untuk
mengikuti
merupakan
faktor
kesadaran akan manfaat yang dihasilkan apabila
terpenting agar suatu program atau kegiatan
mengikuti pelatihan bahasa Inggris ini. Pihak
dapat terlaksana sesuai dengan rencana yang
pengurus telah mengadakan pelatihan ini sejak
telah disusun.
beroperasionalnya
3) Sarana dan Prasarana
menyesuaikan
Wirawisata dengan
karena dimana
Sarana dan prasarana merupakan komponen
kunjungan wisatawan yang semakin meningkat.
penting dalam rangka mendukung pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dalam upaya
pelatihan. Dari hasil penelitian menunjukkan
menjawab tantangan akan kebutuhan pemandu
bahwa sarana dan prasarana guna mendukung
wisata baik dari segi kualitas maupun kuantitas
jalannya program sudah terbilang memadai.
guna melayani wisatawan mancanegara. Dengan
Sarana
mengikuti program pelatihan bahasa Inggris
Wirawisata
tersebut
program
diharapkan
Wirawisata
kondisi
pemandu
memperoleh
wisata
di
pengetahuan,
pengalaman serta keterampilan yang sesuai dengan standar yang ada terutama kemampuan bahasa Inggris saat memandu wisatawan.
didukung
oleh
penjelasan
untuk
pelatihan
yang
disediakan
menunjang bahasa
oleh
jalannya
Inggris
bagi
pemandu wisata berupa ruangan pembelajaran, toolkits, materi pembelajaran dan tutor. 4) Pendanaan Pendanaan juga merupakan faktor penting
Dalam mengidentifikasi kebutuhan, hal tersebut
prasarana
Roger
dalam suatu proses perencanaan program. Berdasarkan
data
hasil
dokumen
dan
Buckley (2004: 126) mengatakan bahwa “When
wawancara yang dikumpulkan oleh peneliti,
writing objectives the trainer has to bear in
dana yang digunakan untuk melaksanakan
mind the conditions which exist for the job and
program ini sudah dianggarkan oleh pihak
to decide what conditions will be for training”.
pengurus Wirawisata yaitu sebesar dua ratus
Dalam mengidentifikasi sasaran, pelatih harus
ribu rupiah. Dalam arti, para peserta sudah
memiliki perhatian tentang kondisi yang tedapat
Program Pelatihan Bahasa Inggris......(Luvi Agdityanissa Ayu) 6
tidak dipungut biaya lagi untuk mengikuti
dewasa karena memenag yang menjadi peserta
pelatihan ini.
dalam proses pembelajaran ini merupakan
b. Pelaksanaan
orang yang sudah berusia dewasa maka
Pelaksanaan
merupakan
fungsi
utama
pendekatan yang digunakan adalah oendekatan
dalam suatu program, dimana akan terlihat
andragogi diaman pelatihan dilakukan dengan
hasilnya serta tujuannya tercapai atau tidak.
pola
Tahapan selanjutnya yang dilakukan setelah
pelaksanaan proram pelaksanaan pelaihan
semua proses perencanaan dilakukan yaitu
bahasa Inggris, peserta diasumsikan sebagai
tahap pelaksanaan pelatihan. Pelaksanaan
orang yang telah memiliki konsep diri,
pelatihan merupakan proses pembelajaran
pengalaman, kesiapan belajar dan orientasi
dengan penyampaian materi yang dilakukan
belajar. Oleh sebab itu, seorang pelatih harus
oleh fasilitatordengan peserta pelatihan.
menciptakan komunikasi yang baik antara
1) Pelatih Pelatih
yang
lebih
komunikatif.
Dalam
tutor dengan peserta maka program pelatihan tenaga
pemandu wisata dapat berjalan dengan lancar.
pendidik atau tenaga pengajar yang memiliki
Hal itu didukung oleh pernyataan Gagne
kompetensi dalam bidangnya, serta memiliki
(1977) dalam Roger Buckley (2004: 140)
kelayakan profesioanal untuk mengarahkan
menyatakan bahwa “Sangat penting untuk
kegiatan
pelatihan.
pelatih harus memberikan informasi tentang
Keberhasilan pelaksanaan pelatihan berkaitan
apa yang harus dicapai sebagai hasil dari
erat dengan bertambahnya pengetahuan dan
pelatihan kepada para peserta. Dengan begitu
kemampuan peserta terkait pengetahuan yang
selanjutnya pelatih dapat menghasilkan umpan
diberikan oleh pelatih. Berdasarkan hasil
balik informatif tentang pencocokan kinerja
penelitian menunjukkan bahwa pelatih yang
peserta terhadap apa yang mereka harapkan”.
memberikan pelatihan bahasa Inggris bagi
2) Interaksi Tutor dengan Peserta
pemandu
yang
dimaksud
belajar
obyek
yaitu
peserta
wisata
Goa
Pindul
di
Dari hasil pengamatan dan wawancara yang
Wirawisata yaitu sesama pemandu yang dirasa
dilakukan oleh peneliti, interaksi yang terjalin
memiliki kemampuan bahasa Inggris lebih.
antara tutor dengan peserta berjalan cukup
Dengan begitu, para peserta merasa lebih
baik. Saat kegiatan pelatihan berlangsung
enjoy dalam mengikuti pelatihan tersebut.
tercipta
Pihak pengelola sudah pernah mendatangkan
membelajarkan satu sama lain.
tutor yang memang berkompeten dibidangnya,
komunikasi
Tutor
yang
menyampaikan
saling
materi
namun para peserta malah terlihat lebih
pembelajarannya dengan santai, jelas dan
canggung dan konteks pembelajarannya tidak
menyenangkan.
sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
merupakan salah satu pemandu pemandu
Secara
tidak
dikategorikan
langsung,
sebagai
pelatihan
pendidikan
Disamping
itu
tutor
ini
wisata di Wirawisata tersebut membuat para
orang
peserta tidak kelihatan canggung dan kaku.
Program Pelatihan Bahasa Inggris......(Luvi Agdityanissa Ayu) 7
Sehingga peserta tidak ragu-ragu jika ingin
bermateri pelatihan atau materinya akan
bertanya tentang materi yang belum dipahami.
semakin
Peranan tutor dalam program pelatihan ini
mengoptimalkan
manfaat
dari
pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan
juga tidak sekedar sebagai pengajar saja akan
bahwa
tetapi sebagai motivator dimana tutor dalam
dilakukan oleh pihak Wirawisata dibantu
pelaksanaan
Inggris
oleh pemandu yang memang sudah fasih
memberikan motivasi-motivasi positif untuk
berbahasa Inggris dan disesuaikan dengan
peserta tentang bagaimana sikap yang baik
kebutuhan para pemandu. Penentuan materi
pada saat memandu wisatawan mancanegara
disesuaikan
dan juga agar mereka lebih percaya diri
pelatihan, dimana pihak pengelola memilih
kedepannya.
materi-materi yang wajib dikuasai oleh
3) Lokasi dan Waktu Pelatihan
peserta yaitu Bahasa Inggris khususnya pada
pelatihan
bahasa
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
penyusunan
dengan
materi
pelatihan
kebutuhan
peserta
saat memandu wisatawan mancanegara.
yang dilakukan peneliti, tempat pelaksanaan
Adanya materi pelatihan harus didukung
program pelatihan bahasa Inggris dilakukan di
dengan kesesuaian materi dengan kebutuhan
Wirawisata yang berlokasi di Dusun Glaran II,
kerja pemandu agar pelatihan tersebut berjalan
Desa
Karangmojo,
dengan lancar. Adapun hasil dokumentasi juga
Pelaksanaan
diketahui bahwa materi yang diajarkan berupa
Bejiharjo,
Kabupaten
Kecamatan
Gunungkidul.
Pelatihan bahasa Inggris bagi pemandu sudah
bahan-bahan
diadakan
Wirawisata
sejak
berdiirnya
Wirawisata.
Pelatihan ini dijadwalkan dua kali pertemuan dalam satu minggu yang mana pada hari rabu dan
jumat.
Waktu
kegiatan
praktis dengan
dalam
kepemanduan
menggunakan
bahasa
Inggris. Materi
yang
diberikan
pada
saat
pelatihan
pelaksanaan pelatihan berlangsung tidak
berlangsung pada malam hari (pukul 18.00-
seperti materi yang ada pada pelatihan di
19.30) setelah jam kerja para pemandu
LPK atau diklat bagi pemandu wisata oleh
berakhir.
Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) yang
4) Materi Pelatihan
meliputi
kurikulum
terstruktur
beserta
Peranan materi atau kurikulum sangat
alokasi waktunya untuk mendapatkan lisensi
penting dalam setiap program pelatihan
pemandu profesional. Materi ini hanya
maupun
sebagai acuan untuk para pemandu tentang
program-program
pembelajaran
yang lain. Pelatihan dibuat sebagai pedoman
bagaimana
di dalam pelaksanaan program dan agar
mancanegara menggunakan Bahasa Inggris
stakeholders memiliki pemahaman yang
sehingga pada saat wisatawan mancanegara
sama terhadap program yang dijalankan.
berkunjung tidak akan mengecewakan.
Kualitas dari isi pelatihan merupakan hal
5) Metode Pelatihan
yang perlu diperhatikan sebab semakin
memandu
para
wisatawan
Program Pelatihan Bahasa Inggris......(Luvi Agdityanissa Ayu) 8
Pada
pelatihan
pemandu
obyek
bahasa
wisata
inggris
Goa
bagi
Pindul
di
pelatihan
dan
dampak
pelatihan
terhadap
organisasi.
Wirawisata menggunakan metode pelatihan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
dalam kerja (on the job training) yang mana
penelitian menunjukkan bahwa peserta tertarik
pelatihan tersebut berlangsung di lokasi tempat
dengan metode yang digunakan dalam pelatihan
karyawan tersebut bekerja yaitu di Wirawisata.
bahasa Inggris ini sehingga materi yang
On the job training atau disebut juga pelatihan
diajarkan dapat mudah dipahami oleh peserta
dengan instruksi pekerjaan sebagai suatu
dan sejauh ini peserta memahami materi dengan
metode pelatihan dengan cara pekerja atau
baik. Besarnya pengetahuan yang diperoleh
calon pekerja ditempatkan dalam kondisi
dalam pelatihan diikuti oleh perubahan perilaku
pekerjaan yang riil, dibawah bimbingan dan
antara sebelum dan sesudah pelatihan yang
supervise
telah
ditandai dengan peningkatan kepercayaan diri
itu
para peserta apabila mereka akan memandu
dari
berpengalaman
karyawan atau
yang
terlatih.
Hal
disebabkan pelaksanaan program pelatihan
wisatawan mancanegara.
bahasa Inggris ini para pemandu belajar
Sebuah lisensi merupakan salah satu hal
dengan sesama pemandu yang dirasa memiliki
penting sebagai tanda seorang pemandu yang
kemampuan bahasa Inggris dan pengalaman
profesional.
lebih
pemandu profesioanl, seorang pemandu harus
terkait
memandu
wisatawan
mancanegara.
memiliki
c. Evaluasi
Mengacu
izin
pada
operasional
standarisasi
yaitu
lisensi
pramuwisata yang diajukan ke Himpunan
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan
Pramuwisata Indonesia (HPI). Namun, pada
setelah proses pembelajaran telah terlaksana.
kenyataannya Wirawisata telah mengajukan hal
Setiap kegiatan yang telah terlaksana pasti akan
tersebut
ke
Dinas
ada
Gunungkidul
tetapi
hasil
pelaksanaan
yang
dicapai,
pelatihan.
seperti
Berdasarkan
halnya hasil
Pariwisata belum
Kabupaten mendapatkan
konfirmasi. Hal itu disebabkan lisensi untuk
pengamatan untuk mengetahui berhasil atau
pramuwisata
tidaknya pelatihan harus diadakan evaluasi.
kepada pemandu yang juga sudah memenuhi
Evaluasi ini dilakukan dalam rangka mengukur
standar pemandu profesional dan mengikuti
sejauh mana penguasaan pengetahuan dan
diklat
keterampilan
Sedangkan
yang
telah
dimiliki
peserta
profesional
pemandu
wisata
pelatihan
hanya
selama bahasa
diberikan
3
bulan.
Inggris
di
pelatihan setelah mengikuti pelatihan. Evaluasi
Wiraiwisata hanya bertujuan untuk menjadikan
yang dilakukan di Wirawisata dilihat dari reaksi
para pemandu lokal Goa Pindul memiliki
peserta terhadap pelatihan tersebut, penggunaan
kemampuan untuk berbicara bahasa Inggris
metode, perubahan peserta pelatihan (terkait
kepada wisatawan mancanegara yang datang.
pengetahuan, keterampilan dan sikap) sebelum
Dampak bagi Wirawisata sendiri adalah
mengikuti dengan setelah mengikuti kegiatan
dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para
Program Pelatihan Bahasa Inggris......(Luvi Agdityanissa Ayu) 9
wisatawan mancanegara yang datang sehingga
pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata
memberikan kesan yang baik bagi wisatawan
tidak dapat berjalan dengan lancar.
mancanegara
3. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Program Pelatihan Bahasa Inggris bagi Pemandu Obyek Wisata Goa Pindul di Wirawisata
dan
Wirawisata
dapat
berkompettitif dengan kelompok wisata yang lain.
Selain faktor pendukung, pelaksanaan suatu program juga terdapat faktor penghambat dalam jalannya program pelatihan Bahasa Inggris bagi 2. Faktor
Pendukung
dalam
Pelaksanaan
Program Pelatihan Bahasa Inggris bagi Pemandu Obyek Wisata Goa Pindul di Wirawisata
pemandu wisata. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti, yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris ini yaitu waktu.
Dalam pelaksanaan program pelatihan Bahasa
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara
Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul
yang telah dilakukan tempat pelaksanaan program
terdapat faktor pendukung. Faktor pendukung
pelatihan bahasa inggris bagi pemandu obyek
tersebut
terhadap
wisata dilakukan di Wirawisata yang bertempat di
berlangsungnya kegiatan pelatihan Bahasa Inggris
Dusun Gelaran II, Desa Bejiharjo. aktivitas
yang dilaksanakan di Wirawisata.
pelaksanaan program pelatihan tersebut berjalan
akan
berpengaruh
Faktor utama dan yang paling penting dalam
dengan baik walaupun masih terkendala soal
berlangsungnya suatu kegiatan yaitu adanya rasa
waktu. waktu yamg direncanakan oleh pihak
ingin tahu, rasa ketertarikakn dan kesungguhan diri
pengurus yaitu dua kali dalam seminggu pada hari
dari peserta itu sendiri. Dimana semua itu menjadi
kerja. Namun berdasarkan hasil wawancara yang
modal utama bagi mereka untuk dapat merubah
dilakukan bahwa waktu pelaksanaan tidak sesuai
hidupnya menjadi lebih baik dengan memperoleh
dengan yang direncanakan. Dalam arti, waktu yang
pengetahuan
yang
digunakan tidak efisien. Ini disebabkan oleh jam
diharapkan. Tanpa adanya motivasi yang tinggi
kerja para pemandu melayani para wsiatawan
dari diri peserta maka proses pembelajaran yang
hingga waktu maghrib, padahal pelatihan tersebut
mereka ikuti akan sia-sia.
dilaksanakan setelah waktu maghrib. Hal ini yang
dan
keterampilan
seperti
Sarana dan prasarana juga sangat diperlukan
membuat para pemandu terkadang terpaksa tidak
untuk mendukung jalannya dan keberhasilan suatu
mengikuti pelatihan karena lelah setelah seharian
program pelatihan. Dukungan sarana dan prasarana
bekerja.
seperti kursi, meja, ruang pembelajaran, alat tulis
PENUTUP
yang tersedia menjadi faktor pendukung jalannya
Simpulan
program
pelatihan
Bahasa
Inggris
yang
Berdasarkan
rumusan
masalah,
tujuan
dilaksanakan di Wirawisata. Tanpa adanya fasilitas
penelitian, dan analisis hasil penelitian ditarik
pendukung tersebut pelaksanaan pelatihan bagi
kesimpulan bahwa pelaksanaan program pelatihan
Program Pelatihan Bahasa Inggris......(Luvi Agdityanissa Ayu) 10
bahasa inggris bagi pemandu obyek wisata Goa
pemandu obyek wisata Goa Pindul di
Pindul di Wirawisata secara umum sudah cukup
Wirawisata yaitu :
baik dalam artian dapat dikatakan efektif namun
a. Adanya motivasi yang tinggi dari peserta
masih perlu diperbaiki. Dari hasil penelitian, maka
pelatihan
peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
b. Sarana dan prasarana dalam pelaksanaan
1. Pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris
pembelajaran sudah memadai
bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata
melalui
tiga
tahapan
c. Materi
yaitu
yang
disesuaikan
dengan
kebutuhan kerja
perencanaan, pelaksanan dan penilaian atau
3. Faktor penghambat pada pelaksanan program
evaluasi dimana ketiganya saling berkaitan.
pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek
Perencanaan pelatihan Bahasa Inggris meliputi
wisata Goa pIndul di Wirawisata yaitu:
persiapan awal yang mencakup indentifikasi
a. Waktu yang telah direncanakan tidak
kebutuhan, penyusunan materi pelatihan dan persiapan
kebutuhan
pelaksanaan
yaitu
dilaksanakannya
pelatihan. tahapan
proses
digunakan secara optimal
Tahap
b. Kurangnya koordinasi antar sesama peserta
dimana
membuat pelaksanaan program ini sedikit
pembelajaran.
tersendat
Pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris
Saran
menggunakan pendekatan English for Specific
Mengacu pada hasil penelitian terhadap program
Purposes yang mana pelatihan didasarkan atas
pelatihan bahasa Inggris bagi pemandu obyek
kebutuhan peserta didik sehingga dilakukan
wisata Goa Pindul, terdapat beberapa saran yang
dengan pola yang lebih komunikatif yang
peneliti ajukan antara lain :
mengarah pada hasil pelaksanaan program.
1. Sebaiknya
alokasi
waktu
pelaksanaan
Tahap terakhir yaitu tahap evaluasi atau
program dipergunakan dengan baik oleh para
penilaian. Evaluasi
peserta, mengingat kemampuan pengetahuan
melihat
yang dilakukan untuk
ketercapaian
pelaksanaan
program
pelatihan Bahasa Inggris yang dilihat dari
bahasa inggris yang mereka miliki masih sangat terbatas.
perubahan perilaku antara sebelum dan sesudah
2. Dalam menghadapi kendala-kendala dan
mengikuti pelatihan dan juga pemahaman
permasalahan yang ada, maka diperlukan
terkait dengan kemampuan berbahasa Inggris
konsentrasi pengurus maupun anggta untuk
pada saat memandu wisatawan mancanegara.
terus mengembangkan SDM yang ada dalam
Selain itu, dapat dilihat dari kepuasan para
rangka meningkatkan profesionalitas.
wisatawan mancanegara yang merasa puas setelah dipandu oleh pemandu Wirawisata. 2. Faktor
pendukung
dalam
pelaksanaan
program pelatihan Bahasa Inggris bagi
3. Tutor yang menjadi narasumber dalam pelatihan ini harus didukung oleh latar belakang pendidikan yang sesuai dan benarbenar
profesional
pelatihan.
dalam
memberikan
Program Pelatihan Bahasa Inggris......(Luvi Agdityanissa Ayu) 11
4. Hasil penelitian ini dapat ditindak lanjuti oleh pihak pengurus sebagai bahan evaluasi
Purposes: A Multi Disciplinary Approach. United Kingdom: Cambridge University Press.
lebih lanjut terkait dengan program pelatihan Hamalik, Oemar. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan: Pendekatan Terpadu. Jakarta: Djembatan.
bahasa Inggris. DAFTAR PUSTAKA Buckley, R. and Jim Caple. (2004). The Theory and Practice of Training. London: Kogan Page Djudju Sudjana. (2006). Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah & Teori Asas. Bandung: Falah Production. Dinas
Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul. (2015). Potensi Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul. Yogyakarta: Dikbudpar.
Evans,
Dudley & Developments
Maggie Jo. in English
(1998). Specific
Kamil, Mustofa. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Alfabeta. Moleong, Lexy. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Oka, A. Yoeti. (1992). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Ofset Angkasa. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.