I
KAJL\N PELAKSANAAN MAl~AJEMEN ASET SF.RAGA! MASUKAN UNTUK MENINGKATKAN
KAPASJTAS KEUA.~GM Pl!:MERINTAH KOTABANDUNG
TESIS Karya tulis sebagai salah saru syara1 untuk mempernleh gtlar Magistcr dari l11Milul Ttknolui:i B»nduni:
Oith
J\'lAS'UDIN NlM : 25404016
Program Magister Perencanaan Wilayab dan Kota
fNSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2005
KAJlAN PELA.KSANAAN .l\'IANAJEMEN ASET SEBAGAl MASUKAN UNTUK l\·fENTNGKATKAN
KAPASITAS KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG
Pembimbing
07/lf l>r. l•:ng. l'KAOONO, SE, M.Ec. Dev
BlDANG KHUSUS PERENCA~AAN KOTA
l\.1AGISTER PEREJ'llCANAAN WILAYAH DAN KOTA INSTITUT TEKNOLOGl BANDUNG 2005
ii
KAJIAN P[LAKSANAA~ MANAJEMEN ASET SEBAGAJ MASUKAN UNTUK l\U.:NINGKATKAN KAPASITAS KEUANGAN PEMERJNTAH KOTA BANDUNG
Oleh MAS'UDIN
NIM : 25404016
Program Magister Perencanaan \Vilayah dan Kora lnstitut Teknologi Bandung
Meoyetujui Pembimbing,
Tanggal ..J.~2 : /Jt;-rj
.
.I Dr. Eng. Pradono, SE, M.Ec. Dev
iii
PEDOMAN PENGGUNAAN
TESJS
Tcsis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpusakaan lnstitot Tcknologi Bandung dan terbuka ontuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta
ada pada pengarang dengan mcngikuti aturan HaKI yang berlaku di lnstiuu Tcknologi
Bandung. Rcfcrcnsi pcrpustakaan diperkenankan dicatat, tetapi
pengutipan atau peringkasan harrya dapat dilakukan seizin pcngarang dan harus
disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Mcmpcrbanyak atau mcncrbitkan scbagian atau sehiruhnya tesis haruslah seizin
Direktur Program Pascasarjana, lnstitut Tcknologi Bandung.
tv
SARI
l
UNG
Perencanaan wilayah dan kota mempunyai tiga elcmcn yaltu Iisik. sosial, dan fiska! Kcsukscsan scbuah proses pcrencanaan sangai rcrgantung pada kescimbangan yang tepat antara ketiganya scrra kompcrensi dalam incnggabungkan kcli!.!)I MJ tcrsehut. Angga11c1n
yang rncrupakan salah satu insrrumcn kcbjjakan fiskal mcmpunyai bcberapa fungsi salah sarunya yaitu tungsi alokas], ·1 unlutan terhadap besaran alokasi yang meningkal dari setiap sektor akan berdampak pada scmakin bcsarnya kcbutuhan pendanaan perncrintah. Salah satu usaha yang dapai dilakukan pemeriruah kora oalam meningkatkan sumber
pendapaian dacrah adalah dengan mcngelola aset properti yang dirnilik.i secara lebih baik, lerdapat beberapa pcrmasalahan y<1ng timbul dalam pcngclotaan aset pemerintah kota di antaranya yaitu inventarisasi yang belum cukup memuat informasi yang rclcvan bagi j)L'ngarnbih1n kepuiusan asc1 propcrti. iidak memadainya informasi keuangan dari aser propeni, beberapa aset properti mempunyui Lingka1 utilisasi yang rendah. dan aset properti belum terkelola dengan baik, Srudi ini bertujunn mcngideruifikasi pclaksanaan mansjcmcn asci yang dapat digunakan sebagai rnasukan dalam meningkatkan kapasitas :<euangan pcmerintah kota Bandung.
Studi
uu rnerupakan penelitian terapan. Penelitian terapan bertujuan untuk mempcrgunakan pcngciahuan ilrniah yang tclah diketabui untuk memecahkan masalahmasalah kehidupan prakti». Pcngetahuan ilmiah yang digunakan sebagai acuan dalam ::ienelitim1 ini adalah basil srudi Urban Institute pada tahun 199?. Studi yang dilakukan Urban lnstitutc mcnghasilkan suatu kerangka 1na11aje111G11
c-.st-l
propeni publik yang terdiri
dari tiga tahapan yaitu invemarisasi, akumansi propcrti, dan manajernen aset. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dcngan rncrnbandingkan pclaksanaan oengclolaan aset pcmerintah kota Bandung dengan acuan kerangka manajemen aset hasil penelitian Urban Institute sehingga dapat diidentifikasi celah kekurangan untuk kcmudian digunakan scbagai dasar rckorncndasi bagi pcrbaikan manajcmcn asct, Hasil studi mcnunjukkan bahwa pelaksanaan manajcmen aset pcmcrimah kola Bandung saat ini baru pada dra dari Liga tahapan rnanajcmcn a.."\l:t yaitu invcntarisnsi dan akumansi properti. Dari total aset tanah yang dimiliki oleh pemcrinlah kola Bandung, surplus ase1
wnah merupaka.n jumlah lerbesar. Surplus :iset tanah 1>ernerin1ah kola Bandung ~aal ini di1112nfaacka.n oleh pemerimah kota mclalui p~nyewaan. pcnjualan, dan p<:ng£,um111sabaan deng~n ~'vasra. l)istin1ping 1111 n1;1sih te,rd;lp:tt 51,1rpl11s
Kat~1 1-.unc.i. Manaj.~111ef1
A-:,.c:l.
i11vc11larisasi
ascl:
vi
Kap~itas Keuaugan Pcrncrinlah Kuta
ABSTRACT STUOV ON ASSET MANAGEMENT IMPLEMENTATION IN BANDUNG
MUNICIPALITY AS INPUT TO IMPROVE: ITS FINA 'ICIAL CAPACITY There arc three clements in regional and city planning: physical, social anti fiscal. The three elements are interdependent and may not be separated. The success of a planning process extremely depends on the rigbt balance am1J11g the three, as well as the competency in combining the three clements. Budget, as one of' the fiscal policy insuuments, carries many l'"ucLious; one uf'thcm is allocation. The deruarul for increasing amount of allocation for each sector requires increasing budget capacity. One effort can tie done by municipal government in increasing its income is by performing better property asset management. There are several problems that appear on the asset management of municipal government, among others, asset inventory, which is insufficient in providing relevant information for the decision making as shown by the facts that several property assets have low urlllzmlon rate ;111<1 have not been well managed. This smd> is aimed a1 identifying asset management implementation which can he used as input lo increasing the flnancial capacity of Ba11du11g municipal govcmmcut. This study is an applied research. Applied research 1s aimed at u.~in11 scientific knowledge already loamed to solve prucricul life problems. The scientific knowledge used as n reference in this research ls the study result of Urb:111 rnsuuuc in 199\1. lhc study conducted by Urban Institute produced an asset management frumework of public property consists of three stages: asset inventory. property accounting. and assei management. 'I be approach used in Lhis research is by comparing the implementation of UaJldung mumcipal government a~s~I management with asset management framework reference of Urban Institute, sc weaknesses possibility can be ideruillcd and then recommendation t'or the improvement of Bandung municipal government asset management can be proposed. The study concludes that the implementation of Bandung municipal government asset management al present has only been done al two stages out of the three stages of asset management, i.e. asset inventory and property accounting, The surplus asset or land is (lie bii\l!CSt part from tho total land asset owned by fln11du11g municipal government. 'the land surplus asset at the 1110111cnl is benefited by the government by leasing. selling. and operating wlth private companies. Resides that, there arc still land surplus asset of 1.307.448 m~ which has not been optimized. To increase the financial capacity. Uandung municipal government is potentially optimize the non-utilized land surplus asset through partnership with private sector in the form or leasing contract, concession. Build Operate Transfer, Build Own Operate, and John Venture. Keyword: A~s~l Management, Asset Inventory, Municipal Government Financial Capacity.
\'II
KATA l't<:NGA1'TAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirar Allah SWT Yang Mahn Pcngasih Lagi Maha Penyayang aras scgala karunia yang Lelah dilimpahkan tcsis yang berjudul SEUAGAI
''l
MASUKAN
kepada pcnulis schingga
PELAKSAt'IAA.N MANAJEMF.N MENINGKATKAN
UNTUK
ASF.T
KAPASITAS
l<EUANGAN rf:MKIUNT:\Jl KOTA UA'fDUNG'' dapat diselesaikan. Banyak pihak iclah rncmbaruu pcnulis dalarn mcnyclcsaikan pendidikan dan iesis, Pada kesempatan ini pcnulls
menyampaikan
dengan doa scmoga Allah SWT memberikan
rasa terima kasih yang diiringi balasan atas kcrulusan hatinya.
Untuk itu penulis mengucapkan tcrima kasih yang sebesar-bcsarnya kepada : I. Bapak Dr. ling. Pradono, SE. M.Ec. Dev .. dengan penuh kesabaran dan
perhatian telah membirnbing dan mcrubcrikan pemahaman kepada peuulis dari awal hingga tests ini selesai, ?.. lbu Ir. Nia Kurniasih Pontoh. MSA .. lbu Ir. Diah Utami Muhammad. M'J
dan Bapak Ir. Denny Zulkaidi.
MVP. selaku pembahas dan pcnguji •vanse
banyak rnemberikan kritik dan saran untuk penyernpurnaan tesis. 3. Ir. Roos Akbar. M.Sc .. Ph.D sclaku Kctua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kola fill; 4.
Ir. Mocfuarram Karyoedi. MSc selaku doscn wali akadernis:
5. Pusbindiklatren
BAPPENAS. yang tclah mcmbcrikan heasiswa uruuk studi ini.
6. Bapak Direktur Jenderal Anggaran. Scktrctaris Dircktorat Jenderal Anggaran. dan Bapak Kepala Kanwil II DJA hcscrta staf yang telah memberikan rckorncndasi. dukungan moral dan material kepada penulis untuk mclanjutkan pcndidikan pada program magister di ITR. 7. Bapak/lbu doscn yang rnernberikan masukan ilmu dan pemahaman baru dalam bidang perencanan wilayah dan kota sclama studi. 8. Seluruh star Dinas Perlengkapan I lerdimansyah).
Kora Oandung (khususnya Bapak Denny
seluruh sraf Dinas Perumahan (khususnya
yang mcmbantu pencliti dalarn pengumpulan data.
viii
Pak Sutarman),
9. Ternan-teman sepcrjuangan dalam mcncmpuh I wan, Pak Anggia; A'imad.
program magister di !TD. Pak
Kang Dede, Chra, Sisca. Mas Budi, Mas Za id. Mas
Mas Amrul, M~1k Era. Mas ldul. Mr. Muktie Alie. dll. Yang selalu
bckcrjasarna dalam suka dan duka, scmoga kita dapai mcngambil pelajaran dan manfaat dari sctiap waktu yang telah dilalui. I 0. Staf dan Rckan kcrja di Kantor Pcrbendanaraan dan Kas Negara Medan.
khususnya
Kak Wik. Kak l.ely, f'ra. Owi. J\rbi. Taiang, Andi Sipayung,
tcrima kasih alas kerjasarna dan dukungannya. 11. Scmua staf sekrerariat dan perpustakaan Dcpartcmcn Planologi ITR, yang lelah membantu dan mclayani penuhs dalam mengais ilmu pada program magister di
n B.
12. Ayahanda Noor Hasyim • Muchibin, lbunda Jauhariyah M. Munaflsaiun yang tclah mcmbarnu don. dana dan perhatian. Akhirnya. tcrima kasih juga kepada istri rcrcinta Anna Khalishah dan anak-anak tersayang Ilana Najih dan Hijrina \I, yang tclah berkorban scgalanya untuk mendampingi
penulis sclama
rncncm puh pend idikan. Kcpadanya tesis ini kupcrscmbahkan,
Scmoga scgala amal kebaikan Rarak. lh11, dan rckan-rckan mendapat balasan yang berlipa; g1111dn deri Allah SWT. Dcngan scgala kcrcndahan hati, tak lupa penulis memohon maaf kcpada scmua pihak terkait aias segala kckhllafan dan kckurangan penulis,
Scmoga /\llah meridhoi seuap proses yang telah dilalui. Bandung,
Ramadhan I ~26 II Oktobcr 2005 M Penulis
ix
DAPTAR ISl S1\MPUL TESIS
.
ii
LEMB/\R l'f::NCJESAHJ\N Tl::SIS l'l'llOMAN l't:N(i<.iUNAAN
rns1s
~...............................
iv
LEMBAR PERUN'l'lJKAN
v
SAl~I
,..................................................
vi
ABSTRACT
vii viii
KAT/\ PENG/\NTAR
x
OAr-TAR ISi l)J\FTJ\lt TAHl·:I
xii
[)AFTJ\R C./\MflAR
xiii
l)Al'T/\H L/\MPIRJ\N
xiv
Bab l l'cndahuluan I. I
Latar Bclakang
1.2
l'ermnusan Persoalan
.
..
5
1.3 Tujuan, Sasamn, dun Manfout Penclitian
5
1.4
t.ingkup Studi
6
1.5
M~lod(1logi Pe11di1ia11
7
1.6 Sisle111111iku Pe111bahas1111
Bab Ir I .D11dasr111 Teori
11 12
II. I
P1:11gcr1ia11 i\srt....................................................................
12
11.2
Pcngertian ,vlarmjcmcn /\Sci................................................
16
11..'l
Kerungka Manajemen Asei Propenl Publik
18
11.4
Manlhal Manuicmen Asel
26
11.5
Pcrkcmbangan Manajemen Asel
26
11.6
r:volusi Konscptual Manuicmcn /\set.................................
27
IJ. 7 Pcngcrtian Kapasnns Kcuangun Pemerintah Daerah .........
28
11.8 Koutribusi Manaicmcn Asel dalarn rncningkatkan Kapasitus Kcuangan
Perneriruah Daerah
31
01\ FT AR
LA.MPLRAN
lJraian Oaftar l.ampiran
hal
I .ampiran I
Asel tanah untuk p.:nggunaan pemerin rah
89
Larnpiran 2
A set tanah untuk pcnggunaan sosial
90
l.ampiran 3
Aser tanah unluk pcnggunaan surplus....................................
QI
Lampi ran 4
Aset bangunan untuk pcnggunaan pernerintah
92
5
,.........
Asel bangunan untuk penggunaan sosial
93
Lampiran 6
Asel tanah dan bangunan yang belum ada pcnilaian
94
Lampiran 7
l.uas aset tanah pemerintah kota Bandung yang disewakan,
95
Lampiran 8
Pcrhitungan kcmungkinan umbahan pendapatan dari
lampiran
pengoptirnalan surplus aset
xiv
96
Rab I Peadahuluan
I.I Latar Belakang
Kota-kota di masa depan harus berpcgang pada kaidah yang bersifat holisrik dan berskala global (Bu
Dalam usaha mcncapa' kesejahteraan warga masyarakai,
pernerintah dan
masyarakat scndiri dihadapkan pada berbagai keterbatasan yang mengurangi
kebebasan gerak usaha pencapaian tujuan. Bcrsamaan dcngan segata kcterbatasan itu. tcrkandung hasrar mencapai hasil scbesar-bcsarnya untuk memenuhi segala kebutuhan sebagai ukuran kescjahteraan. Untuk itu pcrlu disusun suatu rcncana agar Ll5'W3 pcncapaian llUU30 dapat bcrjalan efcktif dan eflsien [Warpani, 1'18.)).
Ada tiga clcmcn dalam percncanaan dacrah dan kota yaitu: (I) Fisik, (2) Sosial. dan (3) Fiskat, ketigan:ra mcrupakan ha) yang saling membuwhkan dan tidak bisa
dipisahkan (Burchell
dan Listokin
dalam Suhirrnan dan Haryadi, 2003).
Kesuksesan sebuah proses perencanaan sangar tergantung kepada keseimbangan
yang tcpat antara ketiganya serta kompetensi dalam menggabongkan ketiga hal tersebut. Scktor Hsi!.. merupakan sektor yang tlominan dalam perencanaan sampai paruh pcnama tahun 60-an. setclah bcbcrapa tahun kcrnudian. sektor fisik digabungkan dengan kajian rnengenai dampak sosial dari pereacanaan. Baru kernudian elemen tiskal mcnjadi pusat perhatian, Pcrhatian tcrhadap fiskal meoingka; sciring dcngan meningkatnyu kebutuhan terhadap upaya untuk mernproycksikan biaya-biaya dan juga pendapatan haik yang dikeluarkan untuk pembangunan,
rut in maupun biaya-biaya langsung } ang berhubungan dcngan
pcrturnbuhan pcnduduk alaupun bukan pcnduduk tcrhadap yurisdiksi suaru dacrah tcmpai
dirnana pcrtumbuhan iersebm terjadi.
1
5
1.2 Rumusan Pcrsoalan
Bcrdasarkan lmar bclakang diaias, secara umum pengetotaan asct di kota Bandung
hclum berjalan dengan baik, Pengelolaan asci pcmcrintah kota Bandung yang belum berjalan dengan haik mcrupakan pcrsoalan yang perning uniuk diperhatikan karena pengclolaan yang tidak clisicn ala> sumbcr daya asct dapat mcrnbebani pcmbiayaan
publik.
yakni
1fapa1
scharusnya untuk pcndidikan, Oisamping
rnengalihkan
sumbcr
pcmbiayaan
kesehatan, dan tujuan-tujuan
itu pengelolaan asct yang ridak
l-aik
yang
sosial lainnya.
dapat mcngakibatkan
kcmungktnan hilangnya potcnsi sumber-sumber pendapatan yang dapar ditcrima
olch pernerintah kota.
13crtitik tolak
dari
hal
tcrscbui maka pcrlu
dilakukan
penelitian
1cn11111)!
rcngclolaan OSCI di koin Bandung. Pcnclitiun didasarkan atas pcrsoalan penclitian
yaitu bclum adanya idcntifikosi lingknt pclaksanaun manajcmcn as~l yang dapat digunakan
scbagui suatu musukan awal dalam meningkarkan kapasltas kcuaugan
pcmcrintah kota 1Jr111du11g. Herdasnrknn nunusan persoulun tersebut beberapa pcnauyaan
penclitian
yang
akan dijawub dalam studi ini udolah : I. Bcrdasarkan kcrangka tahapan manajemcu asct propcrti publik. puda tahapan
manakah pcngckilaan asct di kota Bandung dan pcrbaikan apa saja yang diperlukan puda 111usi111-1-111asing tahapan pengeloluan aset (Ii kota fl1md11n1fl 2. Bcrdasarkan klasillkasi
a. cl, bcrapa banyak asct propcrti perneriruah kou
Bandung yang digunakan untuk tungsi pemcrintah, sos in I dnn .v111y1/11v oset? 3.
Bcrdasarkan klasifikasi
aset terscbut, bagnimuna
pcmanfaatan
surplus
asct
pemerintah kota llundung? l.3 Tujuuu, Sa~arao, darr Maufaat Pcnclitian
a. Tujuan Tujuan pcnclitian ini adalah untuk mengidentiflkasi pelaksanaan manajemen asei yang dapat digunakan sebagai suatu 111asuk(111 awal dalum meningkutkan keuangan pemerintah koia Oandung.
kapasitas
6
b, Sasaran
Dari tujuan tcrscbui akan dirurunkan dalam sasaran studi )'ang hendak dicapai yaitu : I. Tcridcmifikasinya
ringka:
pclaksanaan
rnanajemen aset pemeriurah kota
Bandung berdasarkan kerangka prinsip-prinsip rujukan manajcmcn asct. 2. Teridentitikasinya klasiflkasl
dan bcsar asei propcru pemerintah
kota
Bandung, yaitu aset yang digunakan untuk rungsi pemerimahan, fungsi sosial,
dan surplus asset. 3. Tcridcntifikasinya pcmanfaatan surplus aset pemerintah kota Bandung. c.
Manfaar
Penelitian ini diharupkan dapat memberikan kontrihusi berupa rckomcndasi yang herkaitan dengan pcrbaikan manajemen aser cli koia Bandung berdasarkan prinsipprinsip rujukan rnanaicmen aset.
IA Ruaog Lingkup Studi a.
Lingkup
Wilayah Studi
W ilaynh
s111c1 i
me I iputi kcsclnruhan adrn in istrasi pemcrinra han k ota Bandung
dimana obyck pcnclitiannya
adalah pengelolaan
aset pemeriruah kota
Bandung. lnstansi yang mcngelola aset pemerintah kola Bandung adalah bagian perlengkapan sekretariat daerah kota Bandung dan dinas tcrkait lainnya scperti dinas pcrumahan.
b,
I .ingkup Substansi Materi
Berdasarkan pengelolaannya, aset pemerintah kola dapat dibedakan menjadi '1. yaitu asct yang dipisahkan pengclolaannya (aset Hadan Usaha Milik Daerah), dan asct
yang dikclola scndiri olch pcmcriruah kota. Bcrdasarkan jenisnya
asei pernerlruah kota Bandung dikclompokkan
kc dalam 19 bidang yaitu aset
tanah.jalan can jcmbatan. bangunan air, instalasi.jaringan. bangunan gedung, monurnen,
;1l;it-a1;11
berat, a lat-alat
an gkuran,
bengkc I. a lat-alai
pcrtanian. alat kantor dan rurnah tangga, alat-alat studio, alat-alat kedokteran, alat-alat
laboratorium.
buku/perpustakaan,
barang
bercorak
kesenian
7
kebudayaan. hewan/ternak, dan tumbuh-tumbuhan. dan alat-alat perscnjaiaan dun keamanan. Dalarn surdi ini pernbahasan aset dihaiasi pada asei yang dikelola scndiri olch pcmcrintah kola Bandung dan uruuk jenis asei propcrti (tanah dun bangunan),
Alasannya adalah karena asei tanah dan bangunan
mempunyai n i tai yang sign i JI ka 11 yait u sebesar 79. 75 % dari keseluruhan "'ct pemcrimah
kota
Oanduni:
yang terdapat
dalam
ncraca
pcmcrintah
kota
Handung per 31 lkscmbcr 2004.
1.5 Melodolugi a.
Penrtekamn
Pc11clitim1 ini dimuksudkan odali1h bertujuan untuk 11nt11k
dikerahui
(Surinsurnnntri
scbagai pcncliriun
mernpcrguuakan
mcmecnhknn
yang mcrevicw
ltt1'il
Urban
rx;11cli1i111111yn
pri11sip·pri11s1p
ilmiuh
tcrupan
yang iclah pri1k1i'
kchidupan
I'engetuhuan ilmiuh yang digunakun
iui adalah ha~il >lui.li Urbun /11.v1i1111e ( 1999)
pcngalaman-pcngalaman
ncgara dalam mclaksanakan
Pcnclitiun
pengetahuan
masalah-mnealah
dulum Sugiyono. 19')7).
scbagui ucuan dalarn pcnclitian
tcrapan.
pcrnerintahan
kota di bcrbagai
mnnajernen aset propcni publik. l11.11i11•1~
rucrckomendasikan
Berdasarkan
suaiu
kerangka
11wnujcmc11 n>cL propcrti publik yang dapat ditcrapkan
olch
pcmcrintah kola. Kcrangka prinsip-prinsip munajcmen aset properti publik tcrsebut
yang akan digunakan
111c11ganulbis
Bandung.
schagai standar atau pcmbanding
dalam
tingkat penerapan manajcmen aset tanah dan bangunan di koiu Oe11gm1 Mmikir111 pcndcknrnn
penelitian evuluasi
pcnclit inn ini icrmasuk dalam
yaitu membandingkan suatu kejadian, kegiatan atau
produk dcngan standar dan program yang telah ditetupkan (Sugiyono, I 997).
Mcnurut Kidder (dalam Sugiyouo, 19\17) terdapat 2 jenis penelitian lW;tl11asi yaitu pcnclitian evaluasi fonnatif }ang menekanknn padu proses dun pcnclilian evaluasi
sumuut
dalam penelitian
yang mcnckankan
evaluasi lormatif
Penelitian ini tcrmusuk
pada produk.
Evaluasi
formatil dilakukan
untuk
mcndapatkan umpan balik dari suatu aktiviras dalam nroscs schineea dapat digunakan
11111uk
mcningkatkan program atau produk.
8
Proses dalam manajemen aser properti publik secara tahapan
inveruarisasi,
yaiiu
lnsinne. 1999).
akuntansi
Ketiga tahapan
propeni,
terscbut
1111111111
tcrdiri dari 3 (IJr/)(111
dan manajernen aset
merupakan
satu kcsatuan yang
bcrurutan dimana tahapan scbehnnnya mcrupakan prasyarat bngi tahapan berikutnya,
Kcriga proses tahapan tcrscbut yang akan digunakan scbagai
standar atau pcdoman dalam mcnganalisis iingkat pcncrapan atau pclaksanaan
manajcrncn
asel ianah dan bangunan
di kota Bandung.
Bcrdasarkan
pcrbandingan anrara pclaksanaan pcngetolaan asct di kota Handung dcngan pnnsip-prinsip
manaiemcn aset dari kctiga proses tahapan tersebut, kemudian
diidcnrifikasi
cclnh yanc <1~1"11 dignnakan ,,chagni rckomendasi perhaikan hagi asct pcmcrinrah
111a111~c111cn
Pendckatan
kota l1;1ndung.
lainnyu dalam studi
Klasifikasi
ase: dilakukan
ini adalah mclakukan klasitikasi
untuk mengidcruifikasi
aset.
proporsi pcmanfaatan
asci
pcmcrinrah kota Bandung yang digunakun untuk pcmerintahan, lungsi sosial, dan surplus asct, klnslllknsi
Kriterla
utau indikator
yang digunakan
untuk mclakukan
asct rn1111h (fan bangunan adulnh s~b11g11i berikut :
Tabcl I. I. Kritctia dalam klasilikasi aset tanah dun bangunan Klasilikusi Asel
Krncriu
~:.;.:.:c:.::.:.:.:;:...
~
Ase-I tanah d~ul bungunan yang digunakan olch 1-,.-.,-,-----+-"''>_c1_11_cr_i_nl...,a_h_,s_e,pe!:!.!.Jlc1'kantoran= ne::.m:.::e;.:ri.:.:11;:.:1ul:;;1 -1 Sosial Asel tanuh dun bnnguuan yang diguuakan 1Uj11<111 sosinl sep~1 Li autara lain pcndidikan, kcschatan. pcrbclanjaan dan ni~~:., pelayanan umurn. peribadatan, rekrcasi dun kcbudayaan, liisi I ita~ olahragu. lapangun tcrbuka, dau pcmacaman umum Surplus AM~/ Asel tanah dun banguoan yang tidak diperlukun olch Pcmcrinlah
µ1:111.:ri1Hali maupun
t\1ngsi sosiul. digunakan
untuk
~------~"-'~~ngha~i lkan pcndapatan.
_
Sum her: Disadur dari urban Institute ( 1999) Hcrdasarcan
surplus
klasifikasi
aset dun
tersebut, kemudian
pcranannya
pcrncri mah kota Bandung.
dalam
oapat dlideuriflkasi
rneningkatkan
pernanfaatan
kapasnas
keuangan
<J
b. Dasar Pemilihan
Hasil
Studi
Urban Institute sebagai kerangka dalam
Manajernen Asel l'roperti Publik Kora Bandung Studi
ini menggunakan
kerangka
asct hasil pcnelitian
manaiemcn
Urban
Institute dengan pertimbangan bahwa upaya peningkatan kapasiias kcuangan pcmerintah kota dapat dicapai melalui klasifikasi aset, Bcrdasarkun hasil penelirlan
Lrban Institute aset properti diklasifikasikan
mcnjadi 3 vaitu nsct
yang diguuakan untuk pcmcrintah dimana iujuan keuangannya mengurangi biaya pcmcliharaan. asct untuk pcnggunaan sosial dirnana tujuan kcuangannya untuk
mcngurangl
dan surplus aset dimana 1u,iuan keuangannya
subsidi,
mcningknrkan pcndaparan.
c. Kernngka l'ikir Kcrangka pikir pcnclltlan lni scpcrti ditunjukkan pada gambar I. I.
d.
Kerungka Anulisis
Ker:111gk11 analisis dulam pcnelltian ini adulah sctmgui bcrikur : I. Melakukan
kitiian
tentang manajcrnen user, ti11iaua11
litcratur
literatur
tcntang kapasiias kcuangan pemcrintah kota dan keterkuitan di antara k~du;111y~. 2. Melakukan iden1if1kasi
1i11,:tkal pctnksunuan
munaicmcn
nsct pcmcrinmh
kota Bandung bcrdasarkan kcrangka rujukan manajemen uset. ldcntifikasl tingkat pcluksanaan
manejcmcn asct dilakukan
antara praktik pcngclolaan
asct pemerlmah
dcngnn membundingkun
kota Bandung dengan prinsip-
prinsip rujukan manajcmen asct hasil penelitian Urban Institute.
3. Mclakukan klasifikasi asct, Dalam analisis ini langkah-langkah yang akan dilakukau yaitu (1). mengidentifikasl keseluruhan asct y;mg dimiliki oleh pcmcrintah pcrlcngkapan
kota
Handung
sckretariat
berdasarkan
dacrah,
pcncatatan
(2). Mcngclornpokkan
•Jlch
bagian
asci tcrsebut
bcrdusarkan tuiuan fungsional masing-rnasing yuitu Iungsi pcmcrintah, lungsi sosial, surplus asset d<Jn urenghitung proporsi masing-masing nilai
kclompok asct tcrsebut.
10
4. Mengidentifikasi
pcmantaaran
surplus
dun
perununnya
dnlrun
meningkatkan kapasitas keuangan pcmcrintah kota Bandung.
Beberapa isyu mn~iajemcn ascr pcmcrintah dacrah In vent:1ri~asi belum cukup memuat in formasi yang relevan bagi
•
pengarnbilan kcputusan a.5ct propcrti
• Tidak memadainya inlormasi keuangan dari asct properf • Beberapa met prnperti mempunyni tingkat utilisasi yang rendnh • Ascr bclum rcrkclola dcnean bnik
I
Manajemen Asel
I
L
• l'ri nslp-prinsip 111ani\]cmc11 ase: berdasarkan kerangka manajemcn ase
•
K1)111par11si
rrak1ck dan Kondisi terkini Pcngclolaan ase:
hasil pcnclitiau Urba« lnstinn ..•
pcmcriniah Kom
Tahap I
•
Analisis tlngkat pclaksanaan mannjcmcn aser pcmcrintah kota Bandung I 'ujua11 l'i nanslal I
Tahap 2
Klasifikasi user luhap
3
Identifikas! pemanfaatan surplus aset
• Kesirnputun dan Rekomendasi
Gambar
I.I. Kcrangka pikir pcnclitinn
e. Kchutuhan Data Sebagian
besar data penelitian
merupakan
data sekunder.
Data sekundcr
terdiri dari 11afwr asct tanah dan bangunan pcmcrintah kota Bandung, neraca
pcmcrintah kota Bandung, Surnber data ini diperoleh dari Sekretnriut Daerah kota B
11
lainnya
meliputi
laporan
pcngclolaan/penyewaan
ascr tanah dan atau
bangunan dipcroleh dari Dinas Perumahan. Data yang digunakan arialah data untuk tahun tcrakhir yairu tahun 2004. Sedangkan dnra primer dipcrolch dalam bcntuk wa\\ ancara dengan kepata Sub Bagian Pcngelolaan A set.
.1.6 Sistemurika Studi
Untuk rnencapai tujuan yang dlgari-knn datam ~1udi. maka secara garis bcsar pcmbahasan dalarn penulisan ini akan dibagi mcnjadi lima bah sehagai berikut : Bah I
Poda bagian
ini
akan dikemukakan
mcngcnai
latar
bclakang
pcrmasalahan. maksud dan 1ujuan cari tudi, n..ang lingkup pembahasan sorta metodc pendckaran yane cliennAbn unn.k rnencapai muksud dun tujuan studi )ang diinginkan. Bab 11
Pada bagtan
ini akan dijclaskan landasan teori manajcmcn
landasan rcori tentang kapa~iw' kcuangan pemerinrah kotn
aset.
kcrcrkaitan
antara manajemcn aser dengan kapasims kcuangan perncrimah kota. Oab 111
Pada baglan ini akan mcnjclaskan gambaran umum dan karekterlsilk
wilayah studi dalam kaitannya dengnn pcngclolaan asci. Dalarn bab ini acan dilakukan tinjauan 1cn1ang pengelolaan aset daerah dart kcbijakankcl:lijaJ..an yang diterapkan dalam pengelolaan asci daerah, Uub IV
Pada bagian ini nkan dilakukan idcnlilika,i pelaksanaan manajcmcn a'e' berdusarkan kerangka manojcmcn 0~1 ha>il pcncliuan Urban lnstiuuc,
13.:rdasarkan anallsis tingkat pcncrapan atau pelaksanaan
manajemen
aser dapa; dikctahui kelemahan-kelemahan yanu :1cl:1 ~d1inc.&~
!lap~t
digunakan sebagui dasar dalam merumuskan pcrbaikan pcluksanaan ruanujernen
.i:.cl
berdasarkun prinsip-prinsip manajemen a't:t propeni
publik. l'ada bagian mi ju11a akan dilakukan analisls klasitikasi asei yaitu dengan mcnggolongkan aset mcnurut pcnggunaan dan tujuan linansial. nerdasarkan klasifikasi
ini kcmudian nkan diidcntifikasi pcmanfaatan
surplus asct dalam mcningkarkan kapasilas keuangan pernerintah kota. Bah V
l'ada bagian ini akan berisi penutup )ang akau bcrupa kcsimpolan hasil studi dan saran atau rckomcndas].
Bah II
Landasan Tcnri
Pacfa bRginn ini akan dijclaskan rcnrang pengcnian ascr, pengcrtian rnanajemen
asct. kcrangka kcrja dari manajcrncn asct. pcrkcmbangan manajcmcn aset, cvolusi konseptual rnanajemcn asei puhlik, di samping uu juga akan dibahas kapasitas kcuangnn pcmerinrah korn dan kontribu~i manajcmr-n aset dalam mcningkatkan
kapasitas keuangan pcmcrintah kora,
II. I Pengertian Asct
Menurut I lalim \2002) Asct adalah sumhcr days ekonomis yang dikuasai dan aiau pcmcrintal: 1Ja11 Japat diukur dalam salum uang, Asel adalah manfaai
dimiliki
ckonorni yang sangat mungkin diperoleh atau dikcndalikan
pada masa meruknang sebagai hasil transaksi 191)3).
olch cnrhas tenentu
atau kcjadi:tn masa lalu (Smith.
Asel tcrdiri dari (I) A~t lancur. (2) lnvestasi pcrmancn, (3) Asel tetap.
(4) /\~ct lainnya
(Depancmcn Kcuangan. 2002).
Asel l.nncar adalah kas dnn sumber daya loinnya yang diharnp;can dapm dicnirkan menjadi kas, d[jual atau dipakai habis dalam saiu periode laporan kcuangan, Aset lancar antara lain mcliputi f..a> di f..a~ dacrah, kas di pcmcgang kas, hagian lancer mgihan pcnjuilun ungsuran. bagian lnncar pinjamun kepada BUMNID pcmcrintah pusal/dacrah dun tcmbaga intcrnaskmu]. pajak.
piutang lain-lain.
utau
bagian lancar t'GR, piutaug
perseducn. Kas lcrdapal pada kas daerah dun pada
pemcgang kas. kas pada kas daerah merupakan saldo seluruh kas pemerintah dacrah yang bcrada di rckcning kas dacrah pada bank-bank yang ditunjuk olch pemerintah
daerah.
Kas
di pemegang kas merupakan kas )'31\A meniadi
langg11ngjawab/dikt:lola nleh pemegang kas (bendaharawan pemhayar), flagian lancer tagihan penjualan angsuran mcrupakan rcklasifikasi t.1gihan pcnjualan ungsurun jangku p;11\jm1g ke dalarn dilakukan
piut<mg jungka pendck.
Rckfasifil.asi
ini
karena adanya tagihan angsuran jangka panjang yang jatuh temp« pada
1ah11r1 hcrjalan. Ra!\ian lancar riryamnn kcp.1cl~ Rl!M inrernasional
/Rlil\11) clan lemh:iea
merupakan rcklasifikasi piutang pinj:unan kepada BUMt-1/BlJM[)
dan lembaga internasional yang jaluh tempo dalam lahun anggaran bcrikutnya.
12
13
Bagian lancer tuntutan ganti rugi (TGR) mcrupakan rcktasifikasi TGR kc dalarn asci lancar dischabkan adanya TGR jangka panjang yang jatuh tempo tahun bcrikutnya.
Pi11tang pajak merupakan piutang yang diakui mas pajak daerah yanfi.
sudah ada surat ketetapannya (SKP/SKPT). Perkiraan ini untuk mencatat transaksi yang bcrkaitan dengan pcngakuan pimang pajak daerah }ang sudah ditetapkan
dengan suatu surat kctctapan.
Piutang lain lain digunakan
untuk mcncatar
rransaksi yang berkaitan dengan pengakuan piutang lain-lain yaitu piutang di luar bagia11 lancar mgihan pcnjualan angsuran. bagian lancar pinjarnan kcpada BL'.'v!N/BUMD dan lcmbage intcrnasional, bagian lancar TUR dan piutang pajak. Scdangkan persediaan merupakan barang pakai habis ~ang dipcrolch dcngan maksud
untuk
mcndukung
kcgiatan operasional pcmcrintah daerah
dan
barangbarang yang maksudkan unwk dijual'diserahkan datam rangka pclayanan
masyaraknt. tnvcsrast pcrmanen adalah investasi jangka panjang yang diadakan dengan maksud untuk rnendapatknn manfaar ekonnmis dalam jangka waktu lcbih dari satu periodc lnporan keunngun.
Invesrasi pcrmanen amara lain meliputi pcnycnnan
modal pemerintah daerah. pinjarnan kepada IHJMN 'llUMI) t Pcmerintab pusat ! dacrah dun lembaga intcrnasional, pcnyertaan modal dalam proyek pcmbangunan, invcstasi permunen lainnya. Penyenaan modal Pcmda menggamburkan jum lnh yang dibuyar uleh pemeriruah untuk penycnaan modal dalam badan usaha milik negara/daeruh di dalam dan di luar ncgcri serta lembaga-tembaga kcuangan
dimana pernerintah mcmiliki 51% atau lebih dari saharn ckuiias dari setiup badan usaha tcrscbut. daerah lainnya dikcl11arkan
l'injuman kepada UUM'1. BUMO. pcmcrintah pusat, pcmcrintah dan lcmhaga
imcmas.onal
rnenggambarkun jumlah yang
oleh pcmerintah daerah umuk pinjaman yang. dibcrikan kepada
BUMN, 13UMD. pemcrintah pusat. pcmerintah daerah lainnya cl~n lembaga internusional.
Pcnyertaan
modal dalam proyek pembangunan adalah akumulasi
dana yan~ dikeluarkan ke proyek )'ang dilaksanakan dcngan maksud untuk
mengalihkan scpenuhnya atau sebagian kepemilikan proyek tersebut kcpada pihak kctiga setelah proyck mcncapai ting.\.al penyelesaian rcncntu. Conteh proyck pcrnbangunan adalah proyek perkebunan
inti rakyat. lnvestasi permancn lainnya
14
menggambarkan sernua biaya investasi diklasifikasikan ke dalam salah
:>i!IU
permancn
Iainnya
yang tidak dapat
pcrl.irnan invcstasi pcnnancn di aias.
Aser tetap adalah aser bcrwujuc yang mcmpunyai manfaat lebih dari satu periode
laporan kcuangan uniuk digunakan dalam kegiatan pcmcriniah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap melipuri tanah, peralatan dan mesin .. gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, aser tetap lainnya, konsrruksi dalarn pengerjaan.
Tanah mcnggambarkan seluruh biaya yang dikcluarkan untuk
memperoleh tanah sarnpai dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya ini meliputi arnara
lain harga pc:nbclian scna biaya uruuk rnemperoleh
berhubungan dengan pengukuran
dan penimbunan.
hak, biaya yang
l'\ilai tanah juga meliputi
biaya pembelian bangunan ma yang terletak pada sehidang tanah yang dibeli untuk rnclaksanakan pembangunan sebuah gcdung yang baru jika bangunan tua itu dimaksudkan umuk dibongkar. Peralatan dan Mesin. menggambarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk rnemperoleh peralatan dan mesin sampai siap pakai, Biaya ini mcliputi antara lain harga pcmbelian dan biaya insialasi serta biaya langsung
iainnya untuk rncmpcroleh dan mcmpcrsiapkan aset schi11gga dapar
digunakan. Untuk peralatan dan mesin yang berasal dari hibah dinilai bcrdasarkan nilai wajar dari harga pasar aiau harga gantinya Pcralatan dan Mcsin ham dapar dicatar sebagai aset r.egara pada saat ditcrima dan hak kepcrnilikan
bcrpindah.
Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikcluarkan
untuk
memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai, Biaya ini rncliputi antara bin harga beli. biaya pcmbcbasan, biaya pengurusan l'.\>IB. notaris dan pajak. Biaya konstruksi yang dicakup oleh suatu kontrak konstruksi akan mcliputi harga kontrak
ditambab
dengan
biaya
tidak
langsung
lainnya
yang
dilakukan
sehubungan dcngan konstruksi dan dibayar pada pihak sclain dari kontraktor. Biaya ini juga mencakup biaya bagian dari pembangunan yang dilaksanakan sccara swakelola.jika ada. Gedung clan Bangunan baru dapai dicatat sebagai asct
pcmcrinrah daerah pada saat diterima dan hak kepemilikan berpindah. Jalan, iriga>i dan jaringan. mcnggambarkan seluruh biaya yang dikcluarkan
u11l'Jk
mempcrolch jalan. irigasi dan jaringan samrai siap pakai. IJiaya ini m~lipu1i anlara lain biaya pcrolchan dan biaya-biaya lain sampai dengan jaringan tcrsebut siap pakaL Jalan. irigasi dan jaringan baru tlapat dicarat sebagai asct ncgarn pad"
15
saa1
ditcrima
dan
hak
kcpcmilikan
bcrpindah.
mcnggambarkan scluruh biaya yang dikeluarkan
Asel
tetap
lainnya,
untuk memperoleh aser retsp
lainnya sampai siap pakai, lliaya ini mdipuli biaya perolchan scmua aset tetap lainnya ynng tidak dapat diklasifikasikan dcngan tcr~t kc delam asct tciap yang Aset tetap lainuya baru dapat dlcatat scbagai asci
telah diuraikan sebclumnya. ncgara pada saat ditcrima
dan hak kcpcmilikan
berpindah.
Knnstruksi
dalarn
pcngerjaan, menggambarkan biaya yang diakumulasikan sampai pada tanggal lapnrun posisi keuangan dari semua jenis asct terap d;1la111 peugeriaan yang belum sclcsai dibangun.
Konstruksi
dalam pcngerjaan baru dapai dicatat scbagai ascc
ncgara pada saat hiaya tclah dikcluarkan,
Tabet II. I Dallar aset yang d1gunaKan umus oenvusun, ncraca pcmerintah daerah kah/kora
-11
A~•~T 1.ANCAR,_,_ ~ KD~iKD~~ • Ka:- U1 Pc111c12u1111: K.:t!'i
•
But.!.in" l.uncor '1'1n!ih11n l'cnJuultu\ A nA,!i~u00r..,on.._ _ _,.,.......,....,....,........,.--,.----,--...,--1 l)t1si1111 l.ancar 1•1nj:11nan kpd lllJ M N{l) ircni pu...iV~r Tosihun (iunli Ru,!ii (TOR) Piutuns Poiuk
•
Piu:.ung La1n-1ain
• • •
•
l'C('$.1Xli001\
-I
I NVl•:S'l'AM l'l'.l!MA N ~::'I
• Pcnycr(U.'lf\ :V101.:0l Pe"11"1e,,r"'in ..1:"°lh'°"l"")3""c"""""'"-....,.-.,.--,...,.-,.---,.--, • Pir1j.,£n1u11 k1KJ lllJMN/DlJM011"1..·n1. pu~i.·<..1.,.cr•lh & Lcmhaga int<:rr_1a_~_io_11_ol
• l'cnycrh~Jn Mo.Jul tl11h1 n• pruyck p~~1ntx1ng11nan • lnv-.:sL;L'll Pcrtuuncu La 1111vn 1
1\%Trlr!'Ar
. • • Jalun. lrigusi . • T"nah
l'c1'nlo~n don {\1lcr~in
f-
c icdung Jan Bansunan Ja1 Jarinaan A:-.ct 'l'e-J:?J) 1...ainnya
•
Kun~truksl <.li;ltl'll l)(.:ll~crjn:.i.n
,\,sr.·r • •
..
-
I .A INNV ,\
Tagihan renju~ an 1\ ngsurJn Buih (~p~rati ng Transfer
Dana t"adan1~,-·n Luiu-luln Ascr
Sumbcr : Departemen Keunr1ga11(2002)
_,
16
Aset lainnya terdiri cari iagihan penjualan angsuran, built opcra1ing transfor, dana cadangan, dan lain-lain
asei. Tagihan penjualan augsurau mcnggambarkan jumlah
yang dapat diterima dari pcojualan rumah dan kcndaraan dan tagihan angsuran lainnya kcpada pcgawai pcmcrintah, Pcrkiraan dibagi kc dalam sub perkiraan Tagihan angsuran rumah .dan piutang angsuran pcnjualan kcndaraan clan t-agihan angsuran lainnya Kcmhraan dengan pihak ketiga menggambarkan nilai hak yang
akan diperoleh mas suatu asei yang dibangun dengan cara kernitraan pemerinrah dan swasta bcrdasarkan perjanjian. Ase: bcrdasarkan kcmitraan
dengan pihak
kctiga dinilai berdasarkau uilai pcrolehan pada saal a$CI tcrsebut setesai dibaugu«. Dana cadangan adalah dana yang dibentuk untuk membiayai kebutuhan dana yang
tidak dapat dibcbankan dalam saru tahun anggaran. Dana cadangnn berkaitan dcngan transaksi cadangan
pembentukan
dana cadangan sebagai dana khusus,
Dana
dinilai sehesar akumulasi dana yang bcrasal dari pcmbcnrukan dana
cadangan yang tercaruum dalam APIJD (nominal) ditambah dengan hasil yang dipcrolchnya. kcmiuaan
Lain-lain
aset adalah aset di luar tagihan penjualan angsuran,
dengan pihak kctiga dan dana cadangan antara lain mcliputi tagihan
kepada para pegawai pemerintah yang 1erbuk1i menyalahgunakan
pernerimah dan
tagihan tagihan ganti rugi pada pihak kcriga.
11.2 Pcngcrtian Manajemen Aset
Menurut Urban Institute { 1999) peugertian dari manajemen aset publik adalah proses peogarnbilan keputusan clalam pcrolehan, pemanfaatan, dan penjualan atau pcnghentian
aser properti publik.
publik dapat dlkatcgorikan
non tradisional.
Scdangknn tujuan dari mansjcmen aset sektor
menjadi 2 macam yairu rujuan tradisionul di111 tujuan
Tujuan rradisional dari manajemen aset adalan menyediakan
propcrti untuk barang clan jasa publik pada jumlah yang cukup dan biaya terkccil dari semua altcrnatif. adalah mendukung
Sedangkan tujuan non tradisonul pengembangan
ekonomi
lokal
dari manajemen asct
Jan mcrnperoleh sumbcr-
sumbcr pcndapatan alternatif
Menurut World Bank (2000) manajemcn aset merupakan suatu proses unruk perbaikan pernahaman kornlisi aser, perbaikan biaya operasi dan kincrja, yang
17
mcrnbantu
pcrbaikan dalam proses pcngambilan
keputusan.
Manajemcn
aser
>lr'ale!(iS rnerupakan suatu pendekatan dalam mengembangkan dan memelihara ~~cl yang dimiliki olch pcmerinrah kota untuk menjamin bahwa :
I. Pcrsyaratan kcbutuhan asct dan strategi manajcmcn asct digerakkan olch tingkai pclayanan dan standar-standar kinerja. Sumber daya finansial yang terh:Jta~ dialokasikan secara tepar 1fa11
2.
d ikelola untuk mengoptimalkan invcstasi
J.
Mcngguna~an pcndckatan mcmutuskan
cperasi
jangka
aset,
asci
panjang
perbaikan.
siklus
pemharuan.
hidup
kctika
dan
strc.tlegi
pcrnbangunan i pengembangan.
Mcnurut Fl I WA ( 1999) a.1<.'/ managemen: 11 a b11s111e.l..f process and a rierw011n1c1ki11J-:framework 1/1a1 t'0\'1!'·'·tin •'\'11111(4'1/ 1i111e horizon. draws .fmrn
ecnnomics
a., H'1. ll as ~ngin
Tire aset»
1
mrmar.eme111 approcch incorporates tlte ec1111t1mlc assessment nf tmde-offs amt>n,:: alternutive investment op/1011' 111wl "''-''' this
j1!fi>r11111lli111 to
lu. /p make 1
('O\'I·
e,Ut>c:lil'<' in•·(·.,·1111e11i decisions.
Menurut Lerner (2000) manajemcn aset mcrupakan
proses mcnjaga utau
mcmclihara dun rncmanfaatkan modal publik. Fekus dari manajcmen aset publik
aclalah
pacla
pcmcliharnan,
pcngumbilau
kepuiu-an
etas pcmbangonen,
pcnggunaan.
pernaikan. dan pcnghcntian atau penggantian jalan, saluran air
kotor. dun int'ra.~truk1Ur-infms1ruk111r lainnya. Tujuannya ud:1lah mcncapai total pcngembalian modal publik yong maksimnl. Mcnurut Rritton. Connellun. dan Crofts (dalam Siregar. 200'1) aset manajemen berkaitannya t.lcngan penguJ,.uran nilai asct dalam satuan moneter dan meminimumkan pengeluaran atas asct ya111; dikclolanya.
Menurut Menurut Keputusan Menteri Dalam '\cgcri Nomor 152 Tahun 200-I rcntang Peduman Pcngelolaan Barang Daerah pengclolaan barang dacrah, pengclolaan barang dacrah adalah rangkaian kcgiatan dan tindakan ierhadap barang dacrah
)'
meliputi pcrencanaan, pcncntuan kcbutuhan, penganggaran,
18
standarisasi
barang
dan
barga,
pcngadaan,
pcnyimpanan,
penyaluran.
invcnrarisasi, pengendalian. pemeliharaan. pengamanan, pemanfaatan, perubahan
status hukum. serta penatausahaannya. 11.3. Kerangka manajemen asct properti 1•ublik
Kcrangka kerja manajemen asei pruperti pub'ik berdasarkan peneliuan yang dilakukan oleh Urban Institute (2000) terdiri dari 1 komponea sehagai bcrikut : A. lnventarisasi Mengernbungkan Jan memelihara catatan-catatan yang komprehensif atas properri yang dimiliki oleh instansi-instansi pemerintah. Karakterisiik inventaris properti akan berbeda-beda unruk tiap kelas properti, Klasifikasi properti merupakan
komponen renting da·i manajemen aset sektor publik. Secara umum inventarisasi properti tcrdiri dari : a. lderuifikasi propeni, b. Karakteristik ukuran propeni.
c. Pemanlaaran saat in'. d. l'cmbatasan-pcmbatasan pcrnanfaatan. c. Pcmanfaaran potensial (Karaktcristik ini dibutuhkan pada tingkatan siraregls).
r.
Entitas yang rncngelola (meogendalikan).
Beberapa isyu kouseptual dan mctodologis yang masih menjadi perdebatan
berkaitan dengan inveruarisasi properti publik di amaranya adalah (I). Mengapa pemerintah seharusnya
memhelanjakan sumbcr daya yang terbaias untuk
invcntarisasi propeni yang mungkin merupakan barang-baraog publik?. (2). Propeni manakah yang seharusnya dicatat? Sebagai conroh apakah danau yang
terletak di suatu kola dicarat? Atau apakah seharusnya jalan dicatar", (3). Mcngapa uang duri pcmbayar pajak dibelanjakan untuk tujuan ini? Sedangkan alasan ) ang mcndukung invenrarisasi asci puhlik adalah ( 1 ). lnventarisasi dari aset publik rnernbantu
akuntabilitas
pcmcrintah daerah, (2).
Propcrti scharusnya
diklasifikasikan dcngan prioritas yang dapat memberikan efisicnsi biaya atau pendapatan potensial yang dapat direalisasi.
Herdasarkan sudur randang in i.
19
invcntarisasi jalan dapat dirunda untuk tahapan yang bclakangan. (31. Biaya inventarisasi harus seimbang dengan elisiensi manajcmcn aset tcrutarna dalam
mcmpcrbaiki pola pengeluaran dan pendapatan dari propeni.
R. rcnl(clolaan!Akuntan~i Propcrti
I. Mengcmhangkan dan memelihara xistem akumansi 11An manajemen propcrti yang komprehensif (dan terkomputerisasi] umuk setiap propcni. Sistcrn mi seharusnya menyediakan pengawasan untuk penyewa, tingkat hunian, darn scwa, laporan pcndapaian dan biaya yang tcratur rnisalnya bulanan.
Biaya
urnuk mengernbangkan dun mcn.;elola sistcm informasi manajemen propcni akan diimbangi dengan pemanfaatan wopc11i ~ang lcbih clisicn dan kcputusan-kcputusan pcnanganan atau penghcnuan propcrti yang siratcgis.
2. Mcmaxukkan nilai seuap propcni dan hak gadai finansial tiap propeni dalam Macam-macam nilai propeni sebarusnya didcfiuisikan
d11111 misc ukuntans].
secara jelas dan dibuat sccara ck>p'i~il. I I utang yang bcrkairan dengan sctiap propeni seharusnya nampak dalam sistem ini.
Penilaian
properti publik
mcrupakan yang palin]; mcnnntnng sccara mc1odologi~ dan konseprual dun
topik yang mcniadi
pcrdcbatan
dalam
nanajemcn ascr,
Beberapa
pcrmnsalnhan dalarn pcnilaian prnpcrti adalah ><:l!il~ai berikut : a. Tidak sernua properti publik mcmpunya] nilai yang kemungkinan bcsar
dapat dijualbclikan arau dapat diperbandingkan dcngan scktor >"••>la. b. llanyak asct y;ing mcmiliki nilai sosial ~ang sotlt untuk dikuanufikaxi c. Nilai
propcn]
publi>, tergantung pada klasifikasi Jan pcmbatusan-
pembarasan yang ditcruukun oleh inslansi·instan~i pernerintah dan tidak
selalu diketahui d. Standar-standar bagi penilaian properti publik '>uli1 umuk diinrrodusir dun
didukung e, Penilaian merupakan prose> yang mahat, oleh karcna itu biaya juga mcrupakan suatu pennasalahan. Pcrhaiian lainnya berka'tan
dengan pemanfaatan nilai akuntansi properti untuk
mjuan manajcrnen ascr.
Dalam standar akuntansi nilai propcrri yang
dilaporkan
historis dikurangi
adalah nilai
dengan penyusutan yang
10
menggarnbarkan nilai buku, namun demikian dari sudui pandang manajcmcn asei nilai buku tidak mcmpunyai kaitan denuan nilai pasar yang dipcrlukan 11n111k
pcmbustan
kepotusan yang bijaksana
dalarn
menangani
atau
mcngheru ikan propeni. 3.
Mcnggunakan
pendekatan
manajemcn propcni sckior privat/swasta dalam
memperbaiki manajcmcn propcni scktor puhli~. Manajcmcn propcni 1clnh
dikembangkan secara baik di dunia indusrri d:m dapat diterapkan disektor publik.
C. M:in:ijcmcn Asel
I. Mcrumuskan pcran straregi~ proptrti dahnn mcncapai tujuan pcmcrintah kora. Mcrumuskan iuiuan yang dapat bcrguna scbaga1 dasar bagi pengembangan
kcbijakan praktis.
Sehag;1i comoh cli Denver 1ttiuan pengelolaan propcni
dirumuskan untuk mcma'<.simalk11n manfaat publik da'am [angka panjang duri aset propcni.
mcnycdiakan
Di Los Angeles tujwn yang dirumuskan di antaranya adalah 1ingka1 pclayanan yang ralinc cfi~i~n kcpada wnrg;1 kora dcngan
mcnjamin bahwa 11:.c1 propertinya mempunyai pcmanfaaian tcrbaik Jun tcrtiuggi. 'I ujuun lainnya yung dinyaiakan oleh pcmcnntah kota Los Angeles ad:tlah meniual propeni yang 1idak dipertukan atau dibutuhkan, 2. Mcngembangkan klasili~a~i propcrti dan mcngkaukannya dcngan inventaris. Sistem klasiliknsi :.c:haru~nyJ rncngidcmifikasi bcbcrapa katcgori didasarkan
pada iujuan keuangan. Bila diperlukan, dapal juga dilakukan dengan nicrnpcr1i111ba11i:knn
pcmbamsan-pcrnbatasan hukum pada beberapa jenis
propcrti. 'I abel 11.2 Klasifikasi Penggunaan Asct Berdasarkan Tujuan Finansial Pc.'nee,111u1:in A""l
·r, ju n't ...isu "'i:1I
rontoh /\kli\ iiru.
Kcbnuhan lnformasi
l'cm1.Tinlah
Vtcmaksimafkan cfrsicnsi. \1~minimalkan Bia'I
t\ulo Karuir
F'n;..n,ial llia!·a. 1 larga Pasar
\iteniukur don ,\leminimallan
1a.nw. P01.1mah;1n
Uia~a..
l,t.'11,.C\\"330 tanah,
Uia~ 3.. 1•cnda.palan, B..-1?3 Passr
~osial
'SU"'Si<Ji
:-;urplu~
\okmo~simalkan pcnJ.i;xltlr
bwlg\lnan Sumber : The Urban Institute, 1999
Sul».i
llar20 Pasar
21
3. Mengembangkan
dan rnenggunakan
srandar-standar
peralatan
kinerja dalam rnengevaluasi
flnansial
yang spesifik
kinerja finansial
tiap properti.
Kinerja jangka pcndck dan jangka panjang scharusnya dianalisis. surplus
propcni,
proyek-proyck
pcrulchau/pcmakuian/pcujuulan
dan
pcmbangunau,
seharusnya dicvaluasi
dan
tcrutarna kcputusan
incnggunakan analbb
disconntet! cashflow.
4. Mcnerapkau pendckatun manajcrncn portfolio portfoliu iuvestasi aset yang lebih besar,
untuk surplus propcrti dun
F.len1e11 iui m1111gki11 digunakan
lainnya dari 111a11ajc111cn asct iclah bcrjalan dan
hanya setclah clcmcn-clcmcn
terscdia cukup inlormas] yang dnpat diandalkan ICntang kincrja nnnnsial dari propcrti invcstasi publik dalarn portfolio. dcngan dcmikian clcrncn ini bukan prioritas mama, ). Mc11ecmb:1n3k1111
merusionalisasi
rlnn
mcngimplcmcntnsikan
kcbijakan
yang
bcnujuan
pcrmintnau don konsumsi propcrti olch badan-bndan dan
dcpartcmcn pcmcrintah. Bcbcrapa ctcmcn kcbijakan blsa bcrupa : a.
Dasar pcmbcnarun Jan standar-sumdar
hagi konsumsi tc111pal (ruang).
b. Kautor dengan kualitas yang sederhana c.
vlengelompokkan
departemcn-dcpancmcn
yang
bcrbcda
dalam
satu
propcrti d. vlcmpcrtimbangkan pcmbungunan c.
pilihan
mclnkukan
penycwaan
di
samping
pcrolchan baru.
11l1w
vlempertirnbangkan pllihan p~njualun Jun pcnycwaan kembali.
Pada pcnerapan manajemeu uset bebcrupu W:lhogi/tallik ynng pcrlu dilakukan agar
peluksunaan 111!111<\icmcn uscl uup.11 berjalau dengan baik ynitu . I.
Pada tingkaran melakukan scharusnya memberikan
pcmcrintah
pcngcndalian
dacrah. mcmberikan
lnngsung alas manajemen ascl propcrti.
bertanggungjawah sa ran
alas
wewenang terpusat uutuk
pada pcngambilan
kcputusa 11
kcputusun
Rndan ini
atau minimal
pcrolchan/penanganan/peni uaIan
dun
pcngcmbangan properti. 2. Memikirkan
kcbijakan
tcrtulis
pcrolchan/pcnangaunn/penjualun
dan peran
pengarnbilan
dan pengernbangan propcrti.
kt·p11111-;;111
alM
22
3. Mengernbangkan kcahlian dalam rnemperoleh pengembalian finansial yang maksirnum dan rasionalisasi propcrti yang digunakan oleh badan-badau pemcri ruah. 4. Mcnyusun sistcm insernif untuk manajemen aset properri yang lebih baik. lnscntif ini scharusnya rncndorong manajemen aset yang lebih baik dan meningkatkan kerjasama Ji antara badan-badan pcmerintahan.
Mcnurut Lerner terdapat duu isyu utama dalam manajemen aset yaitu (I). Asct apn y«ng digunakan, Jan bcrapa nilainya? (2). Bagaimana aset-aset ini digunakan dan dimanfaatkan
unruk mcndapatkan
kemungkinan
pcngembalian
(rnanfaat)
yang
terbaik". Garnbar berikut menyajikan proses manajemen aset mcnurut Lerner (2000).
Asc:i ldcntlfic~1tion, Appraisal, Valuation
.'\set deployment, Utilization, Exchange,
Reinvesunenl
Gambar 11.1 . Proses rnanajerncn aset Surnber : Lerner, 2000 Vanier (:WOO) menjelaskan lehih lanjut tingknt pcncrapan asct manajcmcn kc dalam cnam tahapnn yang dapar digunakan schagai metodologi impleruentasi munajemen
I. Apa yang dimilik i? Pertanyaan tentang aset-aset apa saja yang di miliki. f>erl
pcngambil
kcputusan
tidak merniliki
gambaran yang akurat akan aset yang
dimiliki. maka percncanann straregis aias manaiemen aset adalah sia-sia.
2. Bcrapa nilainya? Pcrtanyaan yang menentukan nilai darl sctiap asci. Hcberapa cara atau mctodc Y
3. Bcrapa besar hiaya pcrbaikan yang ditangguhkan? Pcrtanyaan yang menanyakan mcngctahui
hcrapn jumah
berapa nlokasi
biaya
dana pcmeliharaan.
pcmcliharaan
yang dltangguhka»
Dcngan akan
rnembcri kan in formasi bagi pcngam bi I keputusan aias pcngcnda I ia 11 j um lah dana
pcmctiharaan dun pcrbaikan, Angka ini lhiaya pcmcliharaan yang dirungguhkan) dapat jugu digunakan untuk menghltung prioritus pcmcliharaan
yaitu dcngan
rncnghitung indeks keadaan tasilltas WC'[). Nllal FCI dipcroleh durijumluh biaya pcmclihnmnn
yang di111ngguhk1111 dihagi dcngan nilai pcngganti (CRV).
4. lragahuana kondisi ascr rcrscbut? Buurun ant.am
rn
mcngidcntifikasi
kondisi atau tin skat kinerjn asct, lndcks kondis] teknis juuh lcbih
kcmplcks,
dan indeks
kondisi
teknis
dapat
digunukan
untuk
sulit, dan mahal dari pada kondisi fiuaucial, ~d1ingg<1 1i11gkatu11 iui
seharusnya diusahakan hanya ketika kctign tingkatan
implcmentasl sebelumnya
le lah bcrhasi I d icapa i.
5. Bcrupa sisa umur man foal aset tersebur? Screlah asct diidentifikasi,
nilainya dnpar dircntukan,
dan kondisi teknis d:1p;11
ditenrukan, pengelola aset harus dapat mcnenrukan umur sisa manlaat d:iri asct. Umur manfaat aset dapat dihitung dengan dua cara yaiiu urnur 111a11fo
ekonornis.
Umur manraai
tcknis dapai dipcrotcn dari pakar atau
dari tabel umur mantaat, scdangkan umur rnnnfaat ekonomis dipcroleh dari fungsi
dari proyeksi biaya pengeluarun perbaikan dan pemeliharaan,
24
6. Apa yang pcrtama kali perlu diperbaiki Apa yan1i pertama kali perlu dipcrbaiki? Jawabannya discdiakan oleh setiap tinekal implcmenrnsi
scbelumnya yang dapat mcrnbantu
pengamhil
kcpurusen
untuk mcmbuai prioritas pcrbaikan aset, Sclanjumya Vanier menyatakan bahwa manajemen asei menycdiakan kerangka
bagi pengurnpulan darn dan inforrnasi yang diperlukan
dalarn mcrnbuat suatu
keputusan rencana strmcgis asct tctap suatu orgnnisasi. Sedangkan Siregar (2004) membagi munaiemen asct kc dalam limo rahapan kerja
yaitu invcntarisasi
aset, legal audit.
pcnilaian
asct, opthnalisasl
aset
dun
pcngembangan SIMA (sistcm informasi manalemen asct), Kclima iahapan kerja ini ~alinu berhubungun dun terintcgrasi. I.
l Ial ini d:ipo1 dij~laskan scbagai berikur :
lnventurisasi Asel lnvcntarisasi asel terdiri dari dun aspck yaitu invcmarisaxi
li~ik dan yuridis
atau lcgnl, Aspck Iisik terdiri mus benruk. luas. lokas], volurne Zjumluh.jcnis.
alamut, dnn luin-luin.
Scdangkan nspck yuridis udalah st~ht~ pcnguasaan,
masatah legal )·ang dimiliki. baras akhlr pcnguasann, dan lain-Iain. ke1:ia yang dilakukan adalah pcndataan. kodifikasi.
pengelompoknn
pcmbukuun / administrus] scsuui dcngau tujua111m111:1jc1ncn
l'roses
user,
2. L~ga I Aud i L Legal audit merupakan satu lingkup kcrju mar1aj.:111cn as~t yang bcrupu invcntarisusi
stutus pcnguusaan asct, system dan prosedur pcnguasaan utau
pcngallhan asci, idcntiflkasi dan rnencari solusi atas permasalahan legal. dan ~Lralegi unlu
k memecahka 11 hcrlx·ieai permasaln han h~ga I y!lllg tcrkai I dengan
penguasaan ataupun pengalihan asci. Pcnnasalnhan legal yang soring ditemui antara
lain status hak pe11guasn<111
yang
lemah, aset dikuasai pihak lain.
pcrnindahlanganan user yang udak termonitor. clan lain-lain. ).
Penilaiau ,'\,sci
Pcnilaiun
uset rnerupukun suutu proses kerja uruuk melnkuknn penilaian
asct yang dikuasai. independen.
aras
Biasauya ini dikerjakau oleh knnsuhan penilaiau yang
I lasil dari nilai
rersebut akan dapat dhnanfaaikun uruuk
mengetahui nilai kckayuan maupun inrormasi untuk pcnetapan harga bagi aset yang ingin dijual,
4. Optimalisasi Asct Opiimalisasi
aser merupakan
proses kcrja dalam
ma1111ic111cn
aset yang
bertujuan untuk mcngoprimulkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah arau volume. legal dan ckonomi yung dimiliki
asor tcrscbut. 011la111 rahapan ini
asci-aset yru1g dlkuasai pcmerinrah daerah diidcntlflkasi ams asct yang merniliki mcmiliki
potcnsi
potensi
dan tidak mcmiliki
dan uikelompokkan porcnsi,
Ase: yang
dapat dikelompokkan bcrdusarkun sektor-sckior unggulun
yang mcnjadi tumpuan dalam stnucgi pengcmbangau ekonorni naslonal, baik dalam jangka pcndck. mcncngah, maupun jangka panjang. Tcntunya kriicria uruuk mcncnrukan hal tcrsebur harus terukur don transparnn. Sedangkan aser
y11ng tidak dapat dioptimalkan
hai us
dicari fi.iktur pcnycbabnya.
Anakah
tilktor pcrmasatahan lcl(al, lisik. nilai ckonomi yang rcndah 111aupu11 iilktor lainnya
I lusil akhir dari rahapn» ini adaluh rckomendasi yang bcrupa sasarun,
stnuegi dun program untuk mengoptimulken asct yang dikuasai.
lli\1(nl11t1S~I 1\ilel
1.ctt,111 t\uJil
(Jin1m:1·1~~1 Ptn1311(.i3rnn
Gambnr 11.2. Alur rnanaiemen aset Sumber : Sireg.nr, 2004 5. f>cngaw:i.,an dan Peugendalian Pcugawasan dan pengenda I ian
p<::111a11
H1ala11 dan pcnga I ihan a set
rneru pakan
saiu permasalahan yang sering mcnjadi huiaian kepada Pemerintah dacrah saat
26
nu, Satu sarana yang efektif untul.. mcningkatkan kmerja aspek iui adalah pengembanaan SIMA. Dalam SIMA ini keempat aspek itu diakomodasi dalarn sisrem dengan mcnarnbahkan aspek pengawasan dan pengendalian, sehingga setiap pcnanganan terhadap saru aset termonitor jclas mulai dari lingkup penanganan hlngga siapa )•ang benanggung jawab rncnanganinya,
11.4 Manfoul Munnjemcn Asel Manfaat dari rnanajemcn aset menurut Urban Institute (1999) adalah sebagai bcrikut:
a. Mcmpcrolch kcuntungan finansial yang lcbih tinggi, Pemerintah dncrah depm kaf)italis:i~i propcni dcngan cam mcnjwl atau menycwakan
mclakukan
proneru untuk mcndapaikan pendapatan,
Pemcriniah dacrah juga dapat
mcngurangi biaya pemeliharaan dengan menju.11 aset propcrti surplus .. h. Mcningkutkun manfant social. Asel properti surplus dapal juga di perguuakan kcmbali untuk pemanfaatan social scpcni fa\lhtas rekreasi atau pcmukirnan untuk mcningkntkan mnnfmu social duri warga kora, c. Pertumbuhan pendapiunn dan pekcrjaan yang meningkai de-igan lcbih ccpat
dalarn sckror swasa. ln'e'ta~i publik dalam lahan dan infrastruktur dapat mcngarahkan
invc-.1a'i
xektnr
"'n~m
.;chingga
dapat
menghasilkan
pertumbuhan pendapatan clan rekcrjaa1. d. Tingka; lapangan pekerjaan dan JJ:.llr p.!jal. propeni )aTig lebih 1inggi. l'cmcnnlah daerah scringkaf bersaing dengan pemerintah dacrah lain clalam menarik investasi usaha dan industri dengan mcnycdiakan lahan dan subsidi Iinansial,
l'cinanfaatnn optimal dari penggunaan asct adalah penring 11111uk
mempenahankan tingka; lapangan kerja dan dasar pengcnaan paiak properti kota,
11.5 Pcrkcmhangan Manajemen Aset
Deakin (dalam Siregar. 2004) mcnggambarkan perkernbangan rnanaemcn asct yukni awalnya dari mnnnjemcn yang statis, kemudian menjadi manajcmcn yang dinamis dun akhirnya menjadi manajemcn straicgi-, scpcrti rang ditunjukkan pada gambar IL!.
27
Pcrkcmbangan rersebut mcmbcrikau penjelasau proses transformasi manajcmcn asct dalam
memiliki
perspektif
substansial.
Setelah
pcrang
dunia
II. manajemen
aset
ruang lingkup t1111ma untuk rnengontrol hiaya pcrnanfaatan ataupun
penggunaan aset dalarn mendukung opcrasionalisasi pemeriruah dacrah. Selain iru rerdapat jugu upaya unruk rnelakukan invcntarisasi
yang tidak digunakan,
aset-aset pernerintah
daerah
Dalam perkembangan bcrikutnya manajerncu dinamis
ruang lingkup manajcmen aset berkembang dengan rnernasukkan aspck nilai aset, akunrabiliras pcngclolaan aset, audit atas lahan yaitu audit arus pcrnanfaatan tanah, survei properti dalarn kaitan memonitor perkembangan pasar property. aplikasi
sistcrn inlormasi dalam pengclolaan ase! dan optimalisasi Perkembangan terbaru manojemen asci yaitu
pemanfaatan aset,
manajemen suategis
ruang
lingkupuya bcrtambah hingga mampu mcmamau kinerja operaslonal asct dan juga straregi invcstasi untuk optimalisasi aset.
Manajernen statis
.
Manajemen dinamis
KunlruJ Biava Konlr·:ll Properti yw1gudak drgunakan
.
Manajcmen strategis
• Manajcn1c:a proaktil t-t
• 1'.kum:1bilitas pengelolaan
..
.
• Ekonomis. cfisien, dan
Niltt~.4~cl Audit lnhtsn
H
. e.tektif t...Jonuoriug Ol.lior1;1li~a~t :1:;1,:1
SuP.t<:y/re\'ie\v Propeny AJlLika~iIT dtm pengelotan
•
Monitoring kerja
Asct
•
opcmsional dan invcstasi Priverisast
• Optimalisasl Pemanlaatan
Garn bar 11.3. Perkembangan manajcmcn (1SCl Sumber : Deakin (dalam Siregar, 2004)
11.6 t:volusi Konscptual Manajcmcn Aset properti publik
vleuurut Studi yang dilakukan oleh L;rban Institute (1999) terdapai 3 cvolusi konscptuat dalam manaiernen aset publik sclama dua dekadc tcrakhir. yaitu :
I.
Dari kctcrlibatan pcmerintah sccara langsung dalam penyediaan properti untuk pelayanan kcpada musyarakat. partisipasi dalam kcrjasama antara swasta-
pemeriniah sampai dcngan peran pemerimah sebagai enabler. 2. Dari pandangan propcrti publik sebagai barang publlk sarnpai dengan pandangan propcrri scbagai aset yang produktif.
28
J. Dari praktik rnanajcmcn properti yang uadisior.al sampai aiau menjadi model yang menzgunaknn
manaicmcn asci sebagai bentuk manajcmcn asct
pcrncrintah kota.
I I.7 Pengertian Kapasitas Keuaugao l'ernerintab Oacrah
Kapasitas adalah kemampunn scscorang atau indh idu, suatu organisasi atau suaiu sistcm untuk melaksanakan tugas dan fungsi fungsi atau kewcnangnnnya unruk rnencapai tujuan-rujuan secara cfcktif dan cfisien. Kapasnas harus dillhat sebagal kcmampuan
umuk mcncnpal kinerju, untuk mcnghasilkan
kcluaran dan hasil.
(Team GTZ-SIDYI dan USAIO-CLl:AN, 2000).
Keuangan dacrah dapar diartlkan scbagai "scrnua hak dan kcwaiiban yang dapat dinilai dcngan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang rnaupun barang yang dapat dijadikan kekayaan dacrnh sepanjang belum di1nili"i/di~ua~ii oleh negara atau dacrah yang lcbih 1inggi serta pihak-pihak lain scsuai kctcmuan/pcraturan perundangan ~·nng bcrlaku" (Mame$ah dalam I lalim. 2002) ;a,
Yung dimaksud dengan hnk odlllah hak untuk mcmungul surnbcr-sumbcr penerimaan daerah sepcni pajak d:lcrah. retribusi daerah, basil perusahaan milik daerah, dan lain-lain dan atau hak umuk menerima srnuber-sumlx-r pencrimaan lain scpcni Dana Alokas] Umum dun Dann Alokosi Khusus SC<11:1i peraturan }Dng dilctap~an. H<•I. lcr...:bul akan rrcnaikkan kekayaan daerah.
b.
Yang dimaksud dcngan kcwajib>Jn adalah kewil)iban umuk mengcluarkan
uang untuk
mcmbayar tagihan-tagihan kcpoda dacrah dalam rangka
pcnyclcnggaraan fungsi pcmcrintahan, infrasiruktur. pclayanan umum, dan pengembangan ekonomi.
Kcwajiban tcrscbet akan mcnurunkan kekayaan
daernh
Kapasitas
keuangar
daerah (l.a~itas
Iiskal dacrah) rncrupakan surnber
pendanaan daerah yanJ! berasal dari PAU tlan dana bagi hasil. (UU 33 ·1 ahun 2004). Kapasitas kcuangan rncmpunyai pengertian kemungkinan pcndapatan maksirnum yang dapat dikumpull ..an olch p<:mcrini.th (Miller. 200 I). Peningkatan kapasitas keuangan pada dasarnya adalah optimalisasi sumber-sumbei peuerimaan
29
daerah (Mardiasmo, 2002: 14 7). Namun juga pcrlu dipahami bahwa pcningkatan kapashas keuangan bul:an berani anggaran yang besar jumlahnya.
Anggaran
yang dibuat besar jumlahnya namun tidal.. dikelo.a dengan baik justru akan menimbulkan masalah, mis.~ln~a kebocoran anggaran, Yang terpenting adalah optimalisasi
anggaran karcna peran pemerinrah daerah nantinya lebih bersilat
sebagai fasilitator dan motivator dalam menggcrakkan pcmbangunan di dacrah (Osborne.dan Gaebler dalam Mardiasmo, 7.007.).
Pemerimah daerah seringkali dihadapkan dcngan masalah tingginya kehutuhan keuangan dacrah sementara kapasitas keuangan tidak mencukupi.
Mal icrsebut
rnenyebabkan terjadinya keseniangan kcuangan, Hcbcrapa strategi yang dapat di lakukan perneriruah daerah untuk mcnutup kcscnjangan keuangan antara lain: a. I Iarus disadari bahwa tidak semua pcngcluaran yang dircncanakan peruing dilakukan. Pernerintah daerah seharusnya menguji belanja dan hiaya-hiaya yang terjadi. Barangkali tcrdapar pcngeluaran )·ang pcrlu dikurangi atau ridak US<Jh dilak ukan.
b. Mempclajari kcmungkinan meningkatkan pcndapatan mclalui penjualan jasa publik.
c, Pcrlu dilakukan perbaikan adminisirasi pcncrimaan pcndapatan dacrah untuk mcnjamin ag.ir semua pendapatan dapat terkumpul dengan baik. d. Kcmungkinan rnenaikkan pajak rnelalui peningkatan tarif dan perluasan subyck dan cbyek
e. Mengoptimalkan
pajak. penerimaan
pajak pusat
yang
mana
dacrah dapai
rncrnperoleh pernbagian atasnya. Salah satu hal yang pcrlu dilakukan pcmcrintah dacrah dalam meningkatkan kapasitas kcuangun dacrahadalah mclalui pembenahan manajemen penerirnaan daerah. Aspek manajcmen penerimaan daerah yang perlu di optirnalkan meliputi manajemen pendapatan asli daerah dan manajemen dana alokasi umum. Prinsipprinsip manajcrnen pcnerirnaan dacrah melipuri (Mardiasmo, 2002): I. Pcngclolaan pcncrirnaan dacrah harus dilakukan sccara cermet. tepat, dan hatihati.
Pemerimah daerah hendaknya dapar mcnjamin bahwa scmua potcnsi
30
penerimaan telah tt:rkumpul dan dicarat kc dalam sisrem akuniausi perueriruah dacrah.
2
Pcmerintah daerah pcrlu mcmiliki sistcm pcngcndalian yang mcmadai untuk menjamin
diuuuinya
proscdur dan kcbijakan
manajcmcn yang rclah
diterapkan. 3. Pcmcrimah daerah pcrlu mcncliti adakah pencrimaan yang tidak disetor kc
dalam kas pcmcrintah dacrah dan disalahgunakan olch petugas ci lapangan. Pcrlu jugo ditcliti nm>~antkttl yang titfak mernbayar pajak dan pemberian sanksi mas tindakan penggelapan pajak. 4. Pcmcrintah dacrnh pcrlu mclakukan pcnyedcrhanoan prosedur administrasi namun
disisi
Pcnycdcrhanaan
lainnya
meningkatkan
prnsedur
administrasi
proscd.ir dimaksudkan
pcngcndaliannya. untuk
mcrnbcri
kcmudahan b:1gi masyarakat pembayar pajruc dan rcttibu.~i daerah sehingga diharapknn dapar mcningkarkan kepatuhan mernbayar pajak.
\1anajcmcn
[',i\l)
tcrlail dC0!).1n 11[13)3 [ICningbrnn l~p:lSilaS
k(•11ang;111
sedangkan terhadap kebutuhan kcuangan daerah perlu dilakukan
duerah
manujemcn
pengelraran daerah secara komprchensif. Pemcriruah dacrah pcrlu untuk rncnjaga agar kondtsl kcuangan daerah selalu baik. Kondisi keuangan dacrah diartikan
scbagai
probal:>ili111~
bahwa
!)11a1u
pernerintahan akan mcmcnuhi kewajiban
keuangannya Miller (2001 ). Probabilitas ini tcrgamung pada tingkat pcrmintaan pcugcluaran pcmcrintah relatif tcrhaJap total sumber daya yang terscdia untuk rnemcnuhi pcrmintaan pcngcluaran terscbut. Celah antara tekanan pcngcluaran
dau sumbcr dayu yimg tcrscdia mcrupakan ukuran dari kondisi finansial. Suatu pemerintahan yung menghadapi tckanan pcngcluaran tambahan }ang kccil dan mcrnpunyai kapnsitas untuk mcningkatkan tambahan pcndapatan dikatakun beradu
dalam
kondisi finansial
yang baik. scdangkan
suatu pcmcrinrahan
mempunyai tekauan yang besar daldru pengeluarannya '"'111u11
yang
11ic111pu11ya1
kapasltas pcndapatan yang sangat kecil di sebut rnempunyai kondisi finansial yang buruk.
31
Sumbcr daya yang tersedia tcrdiri dnri sumbcr daya ckstcrnal dan somber daya internal. Beberapa ahli menyebut sumbcr daya cksternal yang terscdia sebagai kapasitas
Iiskal.
Sedangkan
Sumbcr daya internal yang rersedia merupakan
kemampuan pcmcrintah dalam mcmobilisasi sumbcr daya yting ada pada saat ini (Miller. 2001)
Ketcrscdiaan sumbcr daya
'--
cksrernal
Ketersediaan sumbcr lhl)'U
pengeluerun
lmenml
saat ini
Tckanan
•
~-
'l ekanan pengehiaran komj1 men masa lalu
•
Keterscdlaan sumber
Kondisi
daya
fi11ansi:·1I
Kondisi keuangan bagus
Tekanan rcngelo11n1n
I+--
Kondisi keuangan buruk
Gambar 11.4. Kondisi kcuangan pcmcrintah dacrah
Sum ber : Mill er 200 I Tckanan
Pengeluaran tcrdiri dari ickanan pcngeluaran pada saar ini dan tekanan
pcngcluaran yang berasal dari komitmcn
masa lalu.
Tekauan pcngcluaran pada
saat ini merupakan pcngcluaran saat sekarang yang dilakukan oleh pemerintah, tcrrnasuk didalamnya adalah pcngcluaran sekarang 1111tuk biaya operasional. pernbayaran
pengeluaran
hutang.
pcmbayaran gaji.
dan pcrscdiaan. Sedangkan te .anan
dari komirmcn rnasa lalu dapat berupa h11tan3, pensiun, atau janji-
janji luinnya yang mcrcprcscntaslkan komitmcn pemerintah yang dilakukan pada 11111:;;1
lalu yang akan jatuh tempo dimasa rncndatang (Miller.. 2001 ).
IUI Konrribusi Manajemen Aset dalam meningkatkan
Kapasitas keuaugan
Pemerinta h Daerah Mcnurut Bartel (2000), sistem
manajerncn kcuangan terinregrasi
kornponcn-komponen inti dan komponcn-komponen pendukung.
terdiri dari
Komponcn
inti
rerdiri dari pcnganggaran. manajemen kas. manaiemcn hutang, dan akunransi.
Sedangkan
omponen pendukung terdiri dan
manusia,
manajcmcn
pengadaan, dan
manajcmcn asct. sumber oaya
untuk
pcmerimahan
kola
)·ang
mcngumpulk:m pcndapatan dari pajak rnaka sub sisiem y1111g dapat rnengawasi sumber-surnber penerimaan pcrlu ditambahkan. Dcngan demrkian manajcmcn asct mcnurut Bartel (2000) merupakan komponen pendukung dari 5j51e111 manajemen kcuangan suatu pcmcrintah.
Hasi! Studi yang dilakukan olch Urban Institute ( 1999) di nntaranya menyatakun bahwa : I. Manajcmcn aset publik dapat mcmpcrkuat keuangan
pcrncrintah
kom.
Pcmerinrah tclah mcnyadari bahwa po-tfolio propcrti dapat dikclola dcngan lcbih efisicn untuk digunakau dltn iinw~asikan dan rnungkin dapat mcnjmJi sumbcr pcndapatan pemerimah.
2. Mcnurut
Urban lnsriunc ( 1999). salah o;a:u model praktck tcrbaik dari
mnnaicmcn asct pemcrintah kota adalah 111cngkl~~ilikasikan aset pemcrlntah
kola dcngan katcgori pcnggunaan dan tujuan finansia] yang bcrbcda-bedn 11nt11k
tiap kategor],
Unruk a.ct yang digunakan olch pcmerintah 111j11r111
linansialnyn adalah mcmaksimntkan ~lhicn~i dan mcmlnimalkan btaya, asct
yang
digunakan
mcngkunntifikas!
untuk
rungsi w~ial
tujuan
tinansialnya
adalah
dan mcrninimalkan subsidi. dan untuk 3S.:l surplus tujunn
tlnansialnya udalah rncmaksimalkan pengembalam /pcmlupalan finansial, 3. Evuluasi tahunan sccara kuantitatit dan hasil-hasil kcuangan dalam jm1gk11 r:rn,;:tng dapat ditakukan untuk aset propcni surplus I lal ini karena metodc nnnli~i~ tinansial yang digunakan di scktor swasta (scpcrti analisis a Ii ran dana yang didiskontokan) t.lapat diterap~an sccara lang:;ung. 4. Pandangan manajcmen aset untuk a,;rt }(tng digunakan dalarn pcngembangan ckonomi adalah mcngklasifikasikannya
scbagai investasi sosial,
karcna
rnanfaat linansial bagi l..ota tcrlcbih dahulu umuk mendukung pengcmbangan usaha. Tuiuan pcngcmbangan ekonomi adalah memaksimalkan pengernbalian
tinansial pada investasi pcmcrintah dan tetap mcmcnuhi iujuan sosial. 5. Dampak finansial atas pcndapatan dan pcngcluaran pemcrintah dari scrnua proyek
yang bcrkaitan dengan perulchan, pcmanfaatan-pcnanganan. dan
33
penjualan aset properti puhlik suli1 dikuantifikasi, karena adanya manfaai
sosial yang bcrasal dari pcmerintah scbagai penyedia barang dan jasa publik. 6. Terdapat kctcrbatasan dalam pcmanfaatan akumansi untuk manajemcn aset Penggunann akuntansi sektor publik
properti pada pcmerintah daerah.
mempunyai dampak positif bagi manajemen aset pemcrimah dacrah karcna standar akuntansi mcnsyaratkan pencamtan semua aser, namun dcmikian pcnilnian properti publik untuk rujuan manajcmen asct dapat dipcnanyakan, karena nilai buku biasanya sangat berbeda dengan nilai pasar )'dll!l dibutuhkan da lam manajcmcn asct yang clisicn.
11.9 Kerjasnma Pemerintah dan Swata dnlam Pemaafaatan Aset Puhlik Pada
rahun-tahun
pcmcrintnh
seknrang. tcrdapat kcccndcnmgan )'ang rnuncul diamara
di hcrrn1eni ncr,im umuk ncng.'ljnk ecktnr <,wn<,rn dalnm mclakuknn
k~rjasamn dalam proyck-proyck publik, Ala<,an utarna dari kcccndcrungan ini adalah adanya kckurnngan dana poblik r.-tanhccr dan Pollalis, 1996). Kcrjasama
antara pcmcrintah dengan pihak
'"al.la
diwuiudkan dalam suatu pcr,ianjian
kcrjasarna. l'rinsip dasar yang dipcgang bagi kcdua bclah pihak adalah: kcmitraan,
sating rncnguruungkun Jan mcmpunyai nilai manfaat yang 1inggi bagi masyarakat,
Susclo dan Taylor ( 1993) mcngcmukat.an alasan umum bag] pcran sens sckior
~wasta diantaranya
karena adanya keumungan-keumungan
akan muncul dari pcningkatan pcran sektor I.
S\\3>13.
yang diperkirakan
amara lain:
llcncan adanyn 111nbili<;.1si sumber rb~n kcuangan maupun sumhcr daya lainnya, khususnya
scktor swasta
di pandang scbagai hat )Ong mcnarik
dalam penyediaan prasarana koia yang sernakin menlngkat dcngan adanya tckananan pcrrurnbehan pcnduduk yang tinggi. 2.
Banyak bidang pelayanan perkotaan sepeni penyehatan lingkungan dan pcrsarnpahan pada saat ini tidak ditangani olch pcmcrintah. dcngan dcmikian scktor swasta dapat mcmcnuhi kcbutuhan yang belum iertangani tanpa mcngambil alih tanggung jawab pcmcrintah.
34
Swasra akan dapat rnembcrikan pilihan yang lcbih banyak dan memberikan pelayanan yang lcbih luwes kepada consumen
dibandingkan instansi
perncrinmh pada urnumnya.
4.
Pcmn serta sektor xwasta akan rnendorong efisiensi operasional.
5.
Keuntungan persaingan
lainnya
dengan mclihatkan S\\3Sta adalah akan
dan mcndomng pendckatan )31lg
tcrjadi
bcrsifai kcwirasiaan dalarn
pcmbangunan.
Scdangknn hambctan-hnrnbatan yang ada dalam peningkatan peran serta sektor
swasra diantaranya yaitu (Suselo dan Ta}lor. 1993): I.
Pemerintah maupun musyarakm pada umumnyn mcrnpunyai pandangan yang ncgari f tcrhadap kcmauan dan kcmampuan ,-.asia dalam mcnycdiakan
pclayanan kota,
Mcreka mcnganggap bahwa
S\\OSta
mcmpunyai iujuan
111m11a mcngcjar kcunrungan
Adanya hambatan politis dari pcjabat pcmcrintahan bahwa pcnswastaan akan menyebahkan berkumngnya lapangan kerja dan nkan bcrpcngaruh pada
mercka 61~ pclayanan icrscbut. 3.
Swa'IU juga mcrniliki pandangan ncgatif mcngenai pcmcrimah, schingga rcrdapat rasa snling curiga nnlRra pcmcrintah rlan swasta dan j11g,1 arlanyn kccurigaan dalam masyarakm bohwu kerju sama pcmcrimah dcngan swasta
scringkali dituduh sebagal pcr.,c~ong~olan atau favorltismc tersclubung. 4.
Kurangnya pcngalaman dalam rnenyusun perjanjian kerja sama antara pcmcrintah <Jun swasla yang j.:la~ <Jan eksplisit. Hubungan kcrjnsama sering diatur sccaru lungg
swasta rnclakukan hal-hal yang ticak scsuai dcngan kcpcntingan publik. S.
Pcngaruran dan proscdur pcrizinan yang tcrlalu berlcbihan olch pcmerintah akan
menciptakan
pembatasan-pembatasan yang
akan
rncngurangi
kcmampuan pcrusahaan swasta.
6.
Persyaratan baku untuk mendapatkan kredit yang kaku dan kesulitan dalam rncmpcrolch
kredit dapat pula mcmbatasi kcmampuan swasta
mcmanfaatkan kcscmpatan pcnyediaan pclayanan kuta.
unruk
35
7.
Pcnswnstnan dapat pula dipakai scbagai com mcngalihkan ranggung jawab sosial bagi pengadaan pelayanan umum dari pcmerinrah kepada swasra,
Rondinelli dan Kasarda (dalam Susclo dan Taylor I 993) mcngidcntifikasi kcmungkinan-kcmungkinan partisipasi swasra bcrdasar sifat dan karaktcristik pclayanan yang diperlukan di dacrah perkoraan scpcrti yang ditunjukkau pada
tabel
11.3
dibawah.
Berdasarkan label tersehut program-program yang
rncmungkinkan untuk ditangani mclalui kerja sama pernerintah swasta dalam pcnycdiaan pelayarran dan prasarana kota di antaranya yaitu komponen-komponen yang pembiayaannya dapat langsung dibebankan pada pernakai, pelayananpelayanan dasar. pelayanan-pelayanan yang memerlukan investasi yang tidak
tcrlalu bcsar atau bcrtahap, atau program yang rncmpunyai dampak yang luas dan program yang melibatkan teknotog: tinggi.
Tabel 11. 3 Kerangka bagi kesernpatan peran sorta swasta daiarr penycdiaan prasarana dan sarana pcrkotaan Suuktur organisasi hagi pcnycdiaan prasaranu
Pcrncrintah
kerjasama
Barang UltlU111
khusus/
yang dapat
Pelri~'a;1,_an_}_'a_n_g_1-i
terhadap Ponting.
kcbetuhan
Pcrusahaan swasta
ditutup kcmhali biuyanya KCl01npok yang rerorangi:in atau dapat diideurif'kssi kcluurj\a
Pe,1erirna mnnfaat utan1:"!
Pe1'tcpsi pcblik
Kontrak
denaan pi:1ak swasta rublir- good yang da!)(H ditarik biays pcrnakainya
Kcburuhan dasar.
lclttp
baran g j asa Tidak bisa Jioo~i J)art!~• dioccah 11 ubungun dun kcmauan uruuk membavar Pcn.ll;ukur.tn ., icrhadap kuunritas :Jan ku:.1lita~
lnvestasi
modal
Knpa$iras 1.s~1 unmk ncnycdiaan pclayanan ini teknis
I
kecanggihan t~k11l.•lt1gi y~1ng
Rendnh
Rendah
dari nosar.
pcla~}ln
Tingkat
Rcndah
bcrbonggul l(cndah l{e.ndah
Sedang atau besar
Rcndah atau sedang, bcrtahan
l):)lan\ lingkup yang ·ringgi tin~gl spcsial isasinya ,
Sedang atau unggi
1 ·1 inggi
dihu1uhkan
Surnher : Rondinelli. D .. Kasarda, J (dalam Suselo dan Taylor 1993\
Heberapa bentuk dari
kerjasarna pemerintah swasta diantaranya adalah (Thomsen,
2005):
I. Perjanjian atao kontrak pelayanan:
sektor swasta menyediakan jasa-jasa
tcncutu umuk kcpcrluan arau utilitas publik. tctap mcnguasai kcscluruhan
namun dcmikian pcrncrintah
tanggung jawab opcrasi.
Kontrak pelayanan
dalam prakteknya mempunyai beberapa bentuk, dua bentuk yang umurunya dikenal adalah : a.
Dukungan (sumber
manaiemen
: sektor swasta
menyediakan
jasa renaga ahli
daya manusia) dan jasa reknis.
b. Opcrasi dan rnanajcmcn : pcmcrintah mcminta swasta untuk rncmbcrikan jasa manajerncn atau jasa-jasa lainnya selama periode rertentu. misalnya
sekror swasta menyediakan jasa perbaikan fasilitas, tidak seperti dukungan manajemen dalam beberapa kasus sektor swasta juga bertanggung jawab
pada beropcrasinya fasilitas-Iasilitas
terscbut.
7.. p,~rjanjian atau kontrak pcngelnlaan : Dalam ripe perjanjian ini pernerintah rerap menguasai kcscluruhan asct yang dimiliki namun mcnyerahkan tanggung jawab opcrasinya kepada sckror swasta untuk suaru pcriodc tcrtcntu.
Dua
bcntuk atau model yang umumnya dikcnal yaitu :
a. Konrrak sewa yaitu swasta rnenyewu suatu lasilitas pernerintah sclama jangka waktu tertentu yang disepakati dan rncmpcrolch pcmasukan, Setelah akhir barns waktu perjanjian rasilirns dikcmbalikan pemerintah. periode
kcpada
Swasta mengelola lasilitas atau pelayanan untuk suatu
tertentu
(biasanya
5
sampai
dcngan
15
tahun)
dan
benanggungjawab dalam pemcl iharaan dan perbaikan lasilitas-fasilitas. b. Konscsi yaitu pcmcrintah sccara pcnuh mcmpcrcayakan pcngclolaan dan sernua investasi yang dipcrlukan pada scktor swasta untuk masa 20 tahun a tau lcbi h.
Pemeri nrah menga wasi secara kctat syarat-syarat pclayanan
scperti sernua keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan tarif
dan target yang digunakan. Di delam pcjanjiau kcrjasama yang berbenruk konsesi. operator swasia yang mcndapatkan hak pcnuh pengelolaan, akan
37
memberikan kompensasi biaya kcpsda pihak pemcrintah, antara lain dalarn
beruuk: i) deviden apabila ada saham pcmcrintah dalam pcmbiayaan invcstasi, ii) usagefee untuk biaya penyewaan aset yang diserahkan, untuk
pembayaran
hak pengelolaan sistcm,
Klausul-klausul
iii)
didalam
kontrak pcrjanjian sccara lcngkap mencanrumkan: i) Target teknis yang hendak dicapai, ii) Hak dan kewaiiban para pibak yang bcrjanji. iii) bench mark pclayanan yang harus dipenuhi clan sangsi yang berlaku, iv) alokasi rcsiko. v) penyelesaian perselisihan den yang paling pcnting adalah vi)
formulasi tarif yang harus disepakati.
3.
Dukungan
pcmbangunan.
Oalam perjanjian
terlibai dalam tahap desain dan pcmbangunan
kcrja sama ini pihak swasta infrasuuktur baru dan juga
mcnanggung rcsiko yang ada. Bcbcrapa bcntuk kerja sama ini diantaranya
yaitu : a. Build Des~!..'11 Operate (BOO) yaitu pemerintah mempercayakan operator
kepada
swasta untuk rnendesain, membangun, dan mengcperasikan
Iasiluas-fasilitas baru, namun kepemilikan alas fasilitas (ascr) tcrscbur tetap dimiliki oleh pcmcrintah, b. /JuiM Operate Transfer (ROT) yaitu
operator
swasra
mcndcsain,
rnembiayai, rnernbangun, dan mengoperasikan fasilltas (tnfrastruktur) dan sctclah periode yang ditetapkan, kcpcmilikan discrahtcrimakan kepada pcmcrintah, ROT dapat dilihat sebagai suatu icknik untuk proyck-proyek infrastruktur dengan menggunakan inisiatilli:;rakarsa sektor swasta.
fasilitas
ekonomi,
Proyek-proyek infrasrrukrur rersebur
publik dengan
masyarakai,
dan pendanaan oleh
mcoycdiakan
sepeni
fungsi mama unruk rnelayani
fasilitaskebutuhan
pclayanan sosial, dan rnernajukun
ekrivitas
Conteh yang paling umum adalah jalan. jemhatan. sistem air
bersih dan air limbah. bandara, pelabuhan, dan bangunan-bangunan
publik
(Manheer dan Pollalis, 1996). c. Build Own Operate (ROO) yakni berlawanan dengan BOT. investor swasta mcnguasai kepcmilikan atas suatu fasiliras.
38
Bentuk-bcntuk kcrja sama pemerintah swasta yang bcrbeda-bcda dalam hal kepemilikan, invcstasi, resiko yang duanggung amara pemcnntah dan swasta digambarkan dalam tabcl 11.4 berikut : Tabcl I 1.4 Karakteristik dari beberapa benruk alternarif kerjasarna pemerimah dan scktor swasta f1c1Huk
C>pcrasi dan
keriasama
P<mclihar-.1..m Pl•:rru.'rintah dan S\\ asta Swasta
l)ukun~t:i --tvlana~1cn
Opcrusi dar Mami ernen
I
K"l"'n1iliklu
Peme:rintah
Pcmeri:ttah
1-2
l'emerinlah
Pcmcrimah
Pemerbtah
3-5
! t'cmai...ah
1kmi swasta
8-15 I 10-Ju
Swasta
Perr.erinlah
S\\a~li!
l'emerinlah Pemerini.1h l'cmcrinlah
uoo
Walau
Pcmcrintah
Konscsi l\DO BOT
Swasta Sv..asta
IL--siko
(tahuni
Kontrak scwa
Swasra
In' t':lo1usi
S\\"3Sla
Swasta
"''°3Sta
(;\,ao;t,a Pesnetintth Swasta I Swasta Swasta I Swasta
I I
I 20-30 I 20-Jo I 20-30
Sumber : Gruber dan Sekreiariat OECD (dalam Thomsen. 2005) Macarn-macam
kerja sama pemeriman swasra lainnya diarnaranya (Thomsen.
2005) I. Joim ve11111re yaitu pemerintah dan swasta secara bersama-sama rncmbiayai,
mcmiliki, dan mcnyclcnggarakan pernbangunan dalam rnenyediakan fasilitas (infrastruktur). Rcsiko dan tanggung jawab ditanggung secara bersarna
rnenurut kepemilikan dan perjanjian korurak. 2 (iree11field projecis yaitu meliputi proyex-proyek baru yang biasanya dibangun dan diopcrasikan olch sektor swasta. Rcsiko bisnis ditanggung olch swasta sedangkan resiko politis dan rcsiko kurs nilai tukar bersama-sarna ditanggung antara swasta dan pcmcrintah.
Proyck-proyck scpcr.i ini dapat
terdiri dari bcberapa bemuk misalnya BOT. BOO. build own operate transfer (BOOl), Design build finance operate. dan.build lease transfer.
3. Divestiture or asset sale yaitu ascr-asct pemerimah dilakukan privatisasi mdalui pcnjualan aset atau melalui penerhitar. saham kepada swasta,
BOLIJ ill Gambarun Umurn Wih1yab Studi
111.1 Kondisi Gcografis
Kcdudukan kota Bandung scbagai ibukota Provinsi Jawa Barat sccara gcografis memiliki posisi srrateuis. baik dilihat dari segi komunikasi, sosial, pcrckonomian dan kcpcnringan p<'rrnhnnan 1~1n kcamanan Hal ierscbut dikarcnakan olch:
I) Kota Bandung y:ing terleiak pada pertcmuan poros jalan ra~11: a.
Barnt-Timur yang' memudahkan hubongan dcngan OKI-Jakarta scbagai
ibukoca negara; b. Crara-Schuan yang memudahkan lnlu lintas daernh perkebunan besar (Suhang dan Pangalengan), 2) t.ciak yang mernudahkan dalam komunikasi dan pcrgerakan aktiviias koia uruuk bcrgerak kc sctiap arah yang mempengaruhi wilayah disekharnya.
'ccarn topografi, Bandung tcrletak pada kctinggian 791 meter d1 atas permukaan lam rata-rata (msl),
Kora Bandung berada di tengah-tengah perbukitan yang
mcngcl ilinginyu di bagian barat, timur, utara dan selatan, Di bagian ,.;la tun kuta sampai lajur lintasan
kerera api. permukaan tnnah rclatif datar scdangkan <.Ji
wilayah kola harian utara hcrh11li1-1>11li1 yang mcnjadikan Jaya turik kota.
lklim Kota Bandung dipcngaruhi olch iklirn pegunungan yang lcmbab dan sejuk dengan rempenuur rata-rata 23.6 "C. curah hujan rata-rata I 8~.6 mm. dan j11111l~h hari IH~an rnta-ratu 15 hari perbulannya (Dato tahun 2002).
111.2 Kondisi So..'
dan Ekooomi
Aerdasarkan ha:.il scnsus tahun 200.1 penduduk koia Ban<.luny beriumlah 2.238.32(>
jiwa dengan kepadatan 13.320 ji"a per km1 Proycksi jumlah
penduduk pada tahun 2013 dcngan mcngasumsikan l!!jU pcnumbuhan pcnduduk
rata-rrua 2.5% /tahun maka dipcrkirakan jumlah peududuk "~"" mencapai 2,6 juta
jiwa pada tahun 2008 dan 2.95jutajiwa pada tahun 2013.
39
Dilihat wakru
dari
pcrkcmbangaonya.
pertumbohan jumlah penduduk dalam jangka
1980 hingga 2000 ini diiringi dengan kenaikan kepadatan penduduk. yaitu
tahun 198[} adalah 16.035 jiwa/Km2. tahun 1990 adalah 10.808 jiwa/Km'.1. dan tahun 2000 adalah 12.802 jiwalKm1. Angka kepadatan tersebut mcrupakan
kcpadatau brute, yakni jumlah penduduk dibandingkan dengan luas lahan Kota Bandung kescluruhan, Penduduk Kota Bandung saat ini masih iersebar tidak rncrata, dimana kecamatan dengan kepadatan tcrcndah adalab
Kecarnatan
Rancasari dcngan jumlah 4.671 jiwal Km2. sedangkan yang tcrpadat adalah Kecamatan
flojungloa Kaler dengan jumlah 34.346 jiwa/ Km2.
Dilihat dari komposisi penduduk usia aruara 15-64 tshun pada tahun 1003 adalah 1.593555
jiwa. Kelompok ini merupakan kclompok usia produktif. Komposisi
penduduk Kora Bandung rnasih hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya
berupa struktur usia muda (sebagian besar bernsia amara 14-39 tahun), yaitu berbentuk
piramida.
Dengan banyaknya jumlah penduduk muda
ini akan
berakibat arnara lain pada pcningkatan kebutuhau pangau dikarenakan tinggin~a kebutuhan akan giz: bagi pertumbuhan fisiknya, kebunrhan akan pendidikan, dan
kebutuhan akan fasilitas-Iasiluas lain yang mcndukung kcgiatan penduduk pada usia produktif ini.
Bcrdasarkan tingkai pendidikannya, jumlah penduduk Kora Bandung yang tidak sekolah adalah 20.20% . tidak tamat sekolah sebesar 8.40%. belum tarnat SD sebesar 15,70'Yo. tamat SD setcsar22.20%, iamat SLH' scbcsar 14.8•)%. tarnat SLT.A sebesar 12. 90%. tamai akademi sebcsar 3J0%. dan tamat sarjana scbesar 2. 70. Dari komposisi terscbut menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbcsar adalah dengan tingkat pendidikan tamat SD. lni menunjukkan kualitas somber daya manusia di Kola Bandung masih rendah rneskpun jumJah yang ridak tamat sekolah rendah.
Sedangkan bcrdasarkan agama. dikctahui bahwa mayoriias
penduduk Kora nandung beragama Islam dcngan jumlah 1.991.159 jiwa (93.0%). agama
lain yang dipduk adalah Katolik sebesar 105.919 jiwa (5,0%), Protesran
sebcsar 29.988 jiwa (1,40'%), Budha scbcsar 8.561 jiwa (0,40%). dan Hindu
sebesar 4.275 jiwa (0,20%).
41
111.3 Gamharan
Asel Pernerlntah
Kola
Bamluo~
Berdasarkan hasil scnsus barang tahun 2003 aset pemerintah kota Bandung terdiri dari :
·1 abcl Ill. I Asel pcmcrintah kota Bandung bcrdasarkan hasil scnsus tahun 2003 KO
Nama Uidang Barang
Jumlah
Nilai (Rp)
Barana 01
Tanah
02
Jalan dan Jcmbatan Banuunan air
03
-
04
10.930.018 111' 13J88266m 6.9'J8 1i1ik 11.111\R titik • 36 unit
05
lnsrnl~
()(>
Hantrun~JI ()~dung
07
Monumcn AlaH1lu1 berat Alat Anakuran Alai nen2kel Alut Pertanlan Aini Kantt>r Clan Runmh
74J.o;o m"
·--
08 09 10 11 12
21 buah
IJ I unit 1.364 unit 2.356 bu:th 3.538 bu3h 30').315 hullh
••
9.363.46().014.61 (> 79,75 I 258 487.0?J. >76 10.77 1.286.360.560 0,01 ?.6.045.704.250 ~ 0.22 0,07 7.696.647.737 ' 875.957.002.973 7.46 0.0{ 4.696.065.400 3.903.794.000 0.03 65.155.468.500 0,5?_ 1.131. 777. 700 __!10I 745.878.750 0.01 101.475.621.g.17
o.s« o.os
Tanaaa Ij 14 lj
Alat-alat s1udio
UOI builh 4. ~M buah
Alai-aim Lub<>nnorium
54.565 buah 1.381.<177 el:s
t>crco"llL
I l.S24 buJh
9.598.890.200 9.714.106.4&0 1.543.894.673 g,.IJ 5.911.739 1174.134.SOO
5220eLor
153.737.325
-
Ala1-..1ln1 Kcdoku~rnn
-'17 ~ -fluLu: Pernustakaan Har•ni;
kcsenian
0,01 0.07
1
0.01
Tanaman 19 'l'nllll
1
dan
kcbud•yn(ut I Hcwan Tcrnak ~rta
18
0.08
l'eralman Kcamanm
l
0.00 0.00
29. 725 .000 I i.740.'166.758.976
J00.00
Sumner : Sub ba!! pengelolaan aset daerah pemerimah kota Bandung. 2003 Nilai
aser Pemkot Handung berdasarkan hasil scnsus barang dacrah )ang
dilaksanakan pada tahun 2003 secara keseluruhan adalah Rp 11. 74 trilyun. Dari nilai
tcrscbut,
nilai '1$Cl paling
besar adalah tanah sebesar Rp 'l.}6 trilyun
(79. 73%) jalan dan jernbatan sebesar Rp 1.26 trilyun (I 0. 72%), hangunan gedung sebesar Rp 875.% milyar (7.46%). dan sisanya sebcsar Rp 244.04 milyar terdiri
dari asct-aset lainn~ a 12.07%).
42
l'ada tahun 2004 pcmcrintah kota Bandung tclah menyusun Laporan Keuangan per 3 I Des-ember 2004. Bandung
Tabet berikur menggambarkan aset pcmcriruah kola
bcrdasarkan laporan keuangan
pcmcrintah kota Bandung per JI
Desernber 2004. 'l'abel 111.2 Asel pernerimah kola Bandung berdasarkan laporan keuangan pcmcrintah kola Bandung tahun 2004 Ni lai Pcrolchan
·".st:t Lancar
I 01.870.495.935 76.220.889 16.34 1.997381 774.958.23?
Kus di Kas Dacrah Kas di Pcrncgang Kas uiane Pajak -PiRil~'hln I .ancar
I
rag,ih~n Pcnjualan Anasuran Baaian l.ancar luntutan <.i(lOti l{ugi Pi utang Lainnva Pcrscdiaan
660.'/'/2.888
---
6 242 818 48_!_. 7
16.677.247.833 l·t2.644.S 11.650
I
T otal Aset l.sn car
I lnn-st•~i.laneka l'an iane ~i:Lcrtaan~1od~I Pc1_ncrinlah Daerah
-
I I
107.771.696.731
Total Investasi Ja(!gka Panjang ~Asel Tetan Tanah
1.519.113.994.292 283.908.232.453 275. 723 .588.276 348.517.85~.119 19.841.572.104 2.447.105.239.g:!i_
~Peralatan dan Mesm
Geduru; dan Ban~unun Jalan, lrigasi. dan Jarinean Asct tctae lainnva
Total Aset Teran Asel Lainnva Kemitraan denzan Pihak Kctieu
107.771.696.iJI
(UO'n
94.429.721.C.OO 2.190.000.000 '>6.619.721.000~
Dana Beruulir 1·utal ~\...."!cl Lainuva TOTAL ASET l'.EMKOT BANDUNG
---
2.794.141.169.225
Surnber : Laporan keuangan pcmkot Bandung per 31 Dcscmbcr 2004.
Bcrdasarkan kcdua sumber data rersebut dapat diketahui
bahwa rcrdapat
pcrbcdaan nilai aset yang di laporkan untuk kedua rahun tcrscbut. Misalnya, nilai aset tanah berdasarkan sensus iahun
2003 scbesar
Rp. ?.363.460.014.616
43
sedangkan 1.519.1
pada
rahun
I 3.9'14.292.
sdanya
perbedaan
menggunakan
2004
bcrdasarkan
laporan
keuangan
sebesar
Rp.
Pcrbcdaan angka yang relauf besar tersebut dikarenakan
dasar penilaian
dasar penilaian
yang
Sensus tahun 2003
digunakan.
nilai asct saat scnsus dilakukan, sedangkan pada
laporan keuaugan 2004 menggunakan dasar pcnilaian akuntansi yaitu nilai aset saat aset tersebut diperoleh. Dcngan demikian karena dasar penilaiannya bcrbcda, maka kedua data tersebut tidak dapar diperbandingkan.
Bangunan I
7.46% Ja_li;ln
v-~11
Aset
I Lainnya
I
2.07%
':'~~--rr--~Tan.ah 79.75%
Garn bar I IL I Proporsi nilai aset pemkot Bandung bcrdasarkan Hasil Sensus Tahun 2003
Aset pemeriruah kola Bandung yaug dilaporkan pada Neraca l'cmcrintah Kota Bandung pada tanggal 31 Dcsember 20(H terdiri dari aset lancar, invcstasi jangka panjang. aser reran, dnn aser lainnya. IJandung
berdasarkan
laporan kcuangan
Proporsi asct pemcrintah
pemerintah
kota Bandung.
Dcseruber 2004 adalah aset tetap (87,58 %). asct lancar {5.11
kola
per 31
%). invesiasi jangka
panjang (3.86 %) dan aset lainnya (.1,46 %). Asct tctap mcrupakan aser berwujud yang mempunyai masa rnanfaai lchih rlari 12 (dua betas} hulan untuk digunakan dalarn kegiatan pcmerintah dacrah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Asel tctap diperoleh dari dsna yang bersumbcr dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, lainnya.
pombangunan,
hil>ah arau donasi, periukaran dengan asct
Yang termasuk dalam aset tetap adalah
ianah, pcralatan dan mesin,
44
gedung
dan bangunan, jalan irigasi dan jaringan. dan asci tctap lainny. a. Asci
lancar mempunyai
manlaat
yang dlharapkan
selama
I tahun umuk digunakan
Yang rermasuk dalam aset lancar ini adalah
kas, piurang, perscdiaan. Saldo Kas di neraca merupakan uang tunai yang dimiliki oleh pcrncrimah kora Banduug pada ranggal 31
Desember 2004. piutang
merupakan hak utau klaim kcpada pihak kctiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu pericde laporan kcuangan. Piutang ini berasal dari transaksi yang tcriadi antar pcmda dcngan pihak kctiga yang dapat berupa penjuulan barang, pajak atau
rctribusi
atau piniaruan
uang yang belum
merupakan harang aiau pcrlcngkapan
dilunasi.
l'crscdiaan
yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiaran operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan umuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pclayanan kcpada rnasyarakat.
Pcnycrtaun modal pemerintah daerah pada l:JUMN/D, yayasan dan lembagalembaga keuangan
dacrah.
dicatat
sebesar
jumlah yang dibayarkan olch pcmcrintah
IJengan dcmikian pemerintah daerah rnemiliki
kepentiugan
berdasarkan perjanjiannya dinyatakan sebagai pcnyenaan modal.
yang
Penyertaan
modal pernerintah dicatat di neraca sebesar nilai nominal.
Yang tcrmasuk dalam asct lainnya adalah kcmitraan dcngan pihak ketiga (BOT). dana bcrgulir, dan
asei ietap yang kondisinya rusak berat, Kemiiraan merupakan
pcrjanjian aruara dua pihak atau lcbih yang mempunyui
korniimcn
untuk
rnelaksanakan kcgiaian yang dikendalikan hersama dcngan menggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki.
Asct yang digunakan untuk kcrja sama opcrasi
(BOT) diserahkan pernerimah daerah kepada investor yang akan rnendanai pembangunannya sampai herakhir rnasa konsesi. Diakhir rnasa konsesi investor akan menyerahkan usei KSO dan pengclolaannya kepada pemilik user (pernerintah dacrah).
Asel yang diserahknn
pcmilik aset unruk diusahakan dalam perjaniian
KSO harus dicaiat oleh pcmilik aset scbagai asct KSO scbesar pcrulehanuya.
45
Dana Bergulir berupa kredn program HAKOKAH-G.\1T rnerupakan kehijakan pcmerintah kota Bandung dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya dalam mcningkatkan dan mengernbangkan usaha kecil/rnikro dan koperasi serta lcmbaga ekonomi lainnya mclalui pcoycdiaan pemodalan yang
m urah dengan prinsip syariah yaitu bagi basil.
Pengelolaan dana terse but
diserahkan kepada Bank Jabar cabang Tamansari Bandung yang duuniuk sebagai pemegang kas krcdit program OAROKAI I-GMT. Jumlah yang dicatat di neraca adalah sebesar dana yang telah disalurkan dari pemerintah kota Bandung kepada Bank Jabar Cabang Tamansari.
Asct tanah dan bangunan berdasarkan laporan keuangan 2004 termasuk dalam jenis aset tetap.
Proporsi ni:ai dari masing-masing aset tetap pemerintah kola
Handung berdasarkan laporan keuangan 20()4 adalah seperti yang ditunjukkan pada garnhar 111.2.
Bcrdasarkan gambar Ill.I dan 111.2 dapat dikctahui bahwa
aset tanah dun bangunan gedung mempunyai nilai yang besar (lebih dari SO %) total aset yang dimiliki oleh pemerintah kota Bandung baik dinilai dengan dasar nilai perolehan rnaupun nilai pada saai dilakukan sensus aset tahun 2003.
Gambar tll.2 Prooorsi nilai asei terao oemkot Bandune Berdasarkan laporan keuangan 2004
46
111.4 J>engrlohrnu Asel T;111ah dau Rauguna.11 yang dimiliki Pemkot Bandung l'cngclolaan
asct tanah dan bangunan yang dimiliki/dikuasai
sccara administratil
Pcmkot Bandung,
mcrupakan kcwenangan Bagian Pcrlengkapan.
Sedangkan
secara teknis, untuk asct tanah dan pcrumahan yong dimiliki dnn dikuasai Pernkot Flandung
mcrupakan kewenangan dari unit kerja tcrkair dalam hal ini Dinas
Perumahan. scdangkan untuk bangunan lainnya sepcrii bangunan perkanioran bclum ada instans. yang khusus (merupukan t3nggungjnwnb
kerja).
Dinas/unit
kcrja lainnya
dari setiap dinas/unit
merupakan unit pcnggunarpemaka!
yang
berkcwajiban umuk mcmeliharu tanah dan bangunan yang digunakannya.
A. U>1gh111 Perlc·ngk~p.in Dalarn mclaksnnukan !ISCI.
1:.,1. Suhhal!iun Pcngclola;111 Ase• Oitcrnh
tugas pokok dan i'ungsinya. khususnyn dalam pengelolaan
baginn perlengkupan dibaulu vlch Subbagian
bcrsama-samn
dengan Suh 13ngian
ll:1gi:m Administrasi
lnvenrartsasi
Pcngelolaan Aset Dacrah
dan Analisa
Kebutuhau,
Sub
Pengadaan serm Suh Bagiun Pcnyimpannn clan l)i,1rib11si.
Adapun Lugu~ pokok, tungsi d1111 uraian jabainn dari Subbagiun
Pcngclolean Aset
Dacrah adalah sebagai bcrikur: Tugas pokok sub baglan pcngclolaan nsct adnlah melaksnnakan sebagian tugas bagian pcrlengkupan dibidang admlnistrasi lungsinyu
pengelolaan usot dacrah. Scdangkan
adalah ~chag
I. Pclaksanuuu
dan
penyiapan
bahan
penyusunan
rencuna
administrasi
pengelolaan asct;
?. Pelaksanaun pcrumusan krbijakan adrnlnlstrasi pengetoluan 11sc1; 3. Pelaksanaan pengclolaan
cvaluasi
dan
pcluporan
kce,illnlllll
pcrumusan
kebijakan
aser.
Untuk menialankan
tuo;as pokok dun rung'i tersebui, sub bagiun pcngclolaun asct
mempunyai tugas: I.
Menyusun rencana kcrja Suh Bagian l'cngclolaan
Asel Dacrah herdasurkan
program kcrja Bagian Pcrlcngkapan:
2. Mcndistribusikan
dan memberi pctunjuk pelaksanaan tuga« kepada bawahan:
3. Memanrau dan rncngcndalikan '-.egiatan bawahan; 4. Mcngcvaluasi basil kerja bawahan:
5. Menghimpun dan rnempelajari peraruran perundang-undangan dalam rangka pcnyusunan dan perurnusan pengadrninisrrasian pcngclolaan asct dacrah; 6. Mcnyiapakan
bahan
kcbijaksanaan.
pedoman
clan
petunjuk
tcknis
pcngadministrasian pengelolaan a1e1 Datrnh;
7. Mclaksanakan
per.gkoordinasian
kcgiatan
ieknis
pengadministrasian
pcngclolaan aset Daerah:
8. Menginveruarisasi
permasalahan
)ang
berkaitan
dcngan
pclaksanaan
pengadminisrrasian pcngclokran nsci Dacrah; <),
Mcnyiapkan
bahan
perumusan
kcbijal..~n
Jala111 rangka pclaksanaan
pengadministrasian pcngclolaan asei l>aerah: 10. Melaksanakan pengkoordinasian tugas pcngadministrasian pengclolaan asct Dae rah: 11. Mcnyiapkan bahan
pc1unjul.. tcknls dalam rangka pcngadrninlstraslan
pengeloloun ~SCI Daerah: 12. Mclaksanaknn
pcmamauan
dan
c•alu:1>i
hasil
pc I a k asm1a:l 11
penuadministrasian pengelolaan aset Daerah; 13. Mcnyusun kon;;ep naskah OinJS yang bcrkaitan dengan pclaksanaan iugas Sub Bagian Pcngclolaan Asel Doerah: 14. Mcngatur dan men)cknggaml..1111 layanall administrnsi yang berkaitan dcngan
kegiatun Sub Bagian l'eng.:lolaan Asel Daerah: 15. Mcnyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub bagian l'cnc!'lolaan Asel Dacrah; 16. Melaksanakan tueas kedinasan .ainnya yang diberikan dan atau atas perirnah ntasan sesuai dcngan hiclang iugasnya.
Dalarn mclaksanakan tugasnya Kepala Sub l:lag.ian Pengelolaan asct dacrah
dibantu oleh empat Pengelola Urusan dengan tugas masing-masing sebagai berikut: I.
Pengelola Urusan Adminisirasi Kepemilil.an Asel Dacrah
48
a. Membantu Kepala Suh Bagian l'engelolaan Ase! Dacrah di bidang
lugasnya: b. Menyusun rcncana kcgiaran
yang bcrkaitan dcngan bidang rugasnya:
c. Mclaksanakan pcngumpulan dan pcngolohan dam pcngadminisrmsian kepernilikan asei daerah;
d. Mcnyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pengadministrasian kcpcrnilikan aset daerah; c. Atas petunjuk Pimpinan melaksanakan koordinasi dun konsultasi dalaru rangka pengadministrasian aset Dacrar: t: Melaksanakan tugas lainnyu yang diberikan Pimpinan sesuai dengan bidang tugasuyn, 2, Pcngclola Urusan Pcnilaian Asel Daerah a. Mcmbantu
Kepala Sub llagian l'cni,'i:lolaan Asel Dacrah di hidnng
tugasnya: b. Mcnyusun rcncana kcgia.an yang hcrl.1i1an clen91n hidang tugasnya:
c. Mcnyiapkan bahan perumusan kcbjjakan pelaksanaan pengndrninistrasian kcpernllikan asct daerah: ti. Ala> p~tunjul. Pimpinan melaksanakan koordinasi dan kcnsultasi dalam
rungka pcngadministrasian kepemilikan 3SCI dacrah: e,
'vlcluks.111;il..u11 rugas lainnya yang diberikan
Pimpinan scsuai dcngsn
bidang luga:>11)3. 3. Pengelola Urusan Penghapusen Aset Daeruh a. Membantu
Kcpala Sub Bugian l'cngclolaan Asel Dacrah di bidang
tugasnya: b. Menyusun rcncana kegiaian yMg berkaitan dengan bidang tugasnya:
c, Mclaksanakan pcngumpulan dan pengolahan data pcngndminisrrasian pcnghapusan asct daerah: ii, Menyiapkan bahan perumusan kebijal.an pelaksanaan pcngadministrasran penghapusan aset daerah:
49
c. Atas petunjuk Pimpinan mclaksanakan koonlinasi dan konsultasi dnlam ran~ka pengadrninistrasian penghapusan aset daerah; t:
Mclaksanakan tugas lainnya rang dibcrikan Pimpinan sesuai hidang tugasnya.
4. Pcngelola tlrusan lnvcntarisasi ,'\set l>crnh a. Mcmbantu Kepala Sub llagian Pengclolaan Asct Dacrah di bidang
tugasnya; b. Menyusun rcncana kegiatan yang berkaiian dengan hidane iugasnya: c. Mclaksanaken pcngumpulan dan pcngclahnn data pcngedministrasian inventarisasi aset dacrah:
d. Menyiapkan bahan pcnunusan kebijakan pelaksanaan pcngadminisrrasian Invcmarisasi asct dacrah: c.
Atas petuniuk Pimpinan melaksanakan koordinasi dan konsunasl dalam
rangka pengndminisrrasian iovcnrarisasi a~ dacmh;
f. Mclaksanakan tugo; loinn)O
)Ung
diberikan Pimpinan
sesuai bidang
tu£nsnya. umuk kclancaran dalam mclaksanakan tugll) den lirngsin)a. Kepala Subbagian Penzelolaan
Ai.ct Daernh rnenetapkan program operasional
rutin, dianturunya
scbaga i berikut: I. Melakukan
kcgiatan
pengendalian
barung dacrah rnelalui
mekanismc
inveruarisasi >duruh aset daerah:
2. vtenyelenggarakan penilaian seluruh asct daerah dalam rangka pcrhnungan neruca dacrah:
3. Melakukan pcnataan, pcnempatan lokasilruangan gcdung kantor di lingkuugan Pemerintah Kota Bandung:
4. Mcnyelenggarakan penertibau penyampaian tlan distribusi barang daerah: 5. Mcnyclcnggarakan penertiban admmistrasi asct eks instansi venikal: (>.
Mclaksanakan peugambllaliban/mcnghirnpun dokumcn-dokumcn asct daerah
balk yan)! berasal dari pelimpaban eks instansi venikat maupun yang mcrupakan hasil bt:lanja/hibah ke daerah:
so 7. Menyelenggarakan pm;e< balik nama kepernilikan aset-aset daerah cks instansi vertikal:
8. Melakukan monitoring lerhadap pemanfaatan/penggunaan harang daerah; 9. Menyelenggarukan penilaian aset eks instansi venikal:
I 0. Menyelenggarakan penilaian aset daerah yang berasal dari bclania/hibah kc daerah:
11. Menyelenggarakan penghapusan terhadap barang daerah yang menurut kerentuan harus dihapuskan;
12. Meoyusun dan menata kode tokasi dan kode barang daerah: I J. Menyusun apl ikasi sistem ioformasi barang daerah/sistem perlengkapan; l 4. Menyclcnggarakan pcnomoran/pcngkodcan barang dacrah;
15. Menyusun standar manual pengclolaan barang daerah beserta rancangan peraturan daerah temang pokok-pokok pengelolaan barang dan jasa:
16. Mcmbcntuk database perlcngkapan yang terpadu dan rerinregrasi.
B. Dinas Perumahan Bcrdasarkan Rencana Strategik Dinas Perumahan Kola Bandung Tahun 2001-
2004. sccara teknis operasional pengaturan lahan dan perumahan di Kola Bandung 111crup11ka11
wewenang
Dinas
Perumahan Kora Handung.
Kcwcnangan-
kewenangan tersebut antara lain dijabarkan dalarn bentuk kegiatan-kegiatar-: l. Penyelenggaraan administrasi dan ~cmmlak
pcrtanahan: 2. Melakukan pendaftamn dun membcrikan penunjukan serta penetapan peruntukan pcnggunaan tanah milik/dikuasai pemerintah daerah; 3. Menetapkan harga sewa tanah dan rumah milik pemerintah daerah: 4. Mengamr pcnghunian perurnahar 1ang masih dikuasai oleh kepala daerah dalarn ruang lingkup tugas:
a Meneruukan pcnggunaannya; b. Penunjukan penghuni; c. Membcri izir. untuk penghunian: d. Mcncrbitkan SIM/SIP:
51
c. Mcngawasi pcnggunaannya scsuai dengan
pcruntukan yang tclah
ditetapkan:
5. Merumuskan, mcnyusun program proyek pembenguoan, serta menghimpun dan menyajikan laporan tcntang perkembangan perumahan den pertanahun: 6.
Melaksanakun
administrasi pengclolaan rumah dan tanah:
7. Menghimpun data tanah dan rumah untuk dilepas, dihapus, ditukar. scrta men ye lenggarakan proses pelepasan-penghapusan sesuai dengan keiemuan dan proscdur yang berlaku scna mcngerus tukar-mcnukar tanah sesuai dengan kebutuhan pcmbangunan dan percncanaan kota:
8. Mernberikan penyuluhan di bidang penggunaan rumah dan tanah dan informasi
kepada
penghuni
yang
akan
kena
pengosongan scna
mengendalikanlmcngamankan rumah dan tauah yang diniiliki/dikuasai
oleh
pemerintah daerah; 9. Menghimpun data mengendalikan. mengamankan fasilitas sosial, fasilitas umum. yang: tc.ah diserahkan oleh pihak ketiga kepada pemerimah dacrah. Tugas pokok Dinas Perumahan
Kota Bandung sebagaimana
diatur dalam
Peraturan Daerah Kota Bandung "lo. 05 Tahun 200 I ten tang Pcmbentukan dan Su:.um1J1 Organisas] Dinas Daerah Kola Bandung adalah mclaksanakan sebagian kcwenangan daerah di bidang pekerjaan umum. Untuk mclaksanakan tugas
pokoknya rersebut. Dinas Perumahan mempunyai fungsi: I. Merurnuskan kcbijakan tcknis bidang perumahan/permukiman dan tcknik penyehatan: 'L. .\1claksanakan tugas teknis operasional bidang pcrumahan dan teknik pcnychatan, pengelolaan, mutasi rumah dan tanah: 3. Melaksanakan pclayanan teknis odministratif melipuli administrasi umum,
adminisrrasi keuangan serta administrasi M:pcgawaian dinas. Berdasarkan Kcpurusan Walikraa Bandung No. 327 Tahun 200 I tentang Tugas Pokok dan Fungsi Saluan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemcrintah
Koia nandung. Dinas l'crumahan mempunyai tugas pokok mclaksanakan
52
scbagian kcwcnangan dscrah dibidang pcrurnahan. Dalam mclaksanakan
rugas
pokoknya tcrscbut. Dinas Pcrurnahan dibantu oleh:
I. Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian 1.11ga.' Dinas Perumahan dibidang adrninistrasi umum. kepegawaian. dan kcuangan. U111uk mela sauakan tugas pokoknya tersebui. Bagiau Tata Usaha mempunyai fungsi; a.
Pcnyusunan rcncana pcngclolaan kegiatan ketatnusahaau;
b. Pelaksanaan
pengelolaan
kegiatan
ketatausahaan
yang
meliputi
administrasi umum dan pcrlengkapan, kepegawaian, serta admlnistrasi
keuangan: c.
Pelaksanaan pengkcordinasian unit-unit kerja di lingkungan dinas:
d. Pelaksanaan cvaluasi, pclaporan dan pcugcndalian kcgiatan kctarausahaan dinas.
2.
Sub Dinas
Pcreucanaan. mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas dinas
dibidang perencanaan
Untuk melaksanakan
penyehatan.
pernmahan/permukiman tugas pokoknya
terscbut,
dan teknik Sub
Dinas
Perencanaan mempunya i Iungsi: a. l'elaksanaan pcnyusunan rcncana pcngcmbangan pcrurnahan dan tcknik penyehatan; b. Pclaksanaan
Pclaksanaan
penyusunan rencana pengelolaan aset tanah pemerintah kola: penyusunan
petunjuk reknis survey, pengukuran dan
pemeraan.
3.
Sub
Dinas
Teknik
Penyehatan,
mempunyai
lugas pokok mclaksanakan
sebagian tugas dinas dibidang teknik penyehatan. Untuk melaksanakan togas pokoknya tersebut, Sub Dinas Tcknik Pcnychatan mernpunyai fungsi. a.
Pelaksanaan penyusunan rencana teknik penyehatan:
h. Pelaksanaan ieknik penychatan yang rnclipuu jaringan air bersih/air kotor. penychatan lingkungan permukiman. dan pemninaan teknik pcnychatan;
c.
Pelaksanaan cvaluasi dan pclaporan kcgiaran tcknik pcnychatan;
d. f'elaksanaan persewaan dan pengendalian kcgiatan tcknik penyehatan.
4. Sub Dines Pengclolaan, mcmpunyai
tugas pokok rrc'aksanakm scbagian
iugas dinas dibidang pcngclolaan lahan dan perumahan sena fasiliras lainnya yang dimiliki/dikuasai olch pemcrimah. Untuk rnclaksanakar; rugas pokoknya
tersebut. Sub Dinas Pcngclolaan mcmpunyai fungsi: a. l'claksanaan
pcnyusunan
rencana
kegiatan
pengelolaan
lahan
dan
perumahan serta fasilitas lainnya yan!;\ dimilikizdikuasai plch pemcrintah kota: b. Pclaksanaan kegiatan pengelolaan ~ang meliputi kcgiatan pcrizinan,
pcnyclcsaian sengketa clan penghunian sena persewaan lahan dan perurnahan sena fasili:as lainnya yang dirniliki/dikuasai olch pcmcrimah kora:
c. l'clal..sanann cvaluasi dan pelaporan kegiaian pengelolaan lahan dun pcrurnahan scrta fos;li1as lainnya yang dimihkildikuasai olch pcmcrimah kota: d. Pctaksenaan pcngcndalian kegiatan pengelolaar' laban dan perumahan scrta la<;lolilas tamnya yang dimiliki/
5. Sub Dinas Mutas] Rumah dun Tunah, mcmpunyai tugos f)(lkok melaksanakan
sebagian tugas dlnas dibii Rumah dan Tanuh rnempunyai
tungsi: a. l\:l<1k~111aa11 pcnyusunan rcocana kcgi•tan mutasi rumah JM ianah:
b. Pclaks:111a;111 kegiatan mutasi rurnah dan tanah yang meliputi kegiatan pelepasan
tukar mcnuknr ranah, reneclolaan fasilitas umum Jan sosia!
scna inlormasi. publiko~i don penyuluhan: c. Pclaksanaan cvaluasi clan pelapornn kegiaum mutasi rumah dun tanah; d, Pelaksanaan pengendalian kcgiatan mutasi rurnah clan tanah.
C Vinas/Unit Kcrja lainnya Herdasarkan hasil wawancara dengan Dinas Perumahan clan l3agian l'crlcngkapan. bahwa dinas/unh l'crumahan,
kerja lainnya, sclain Bagian
rncrupakan unit
Perlengkapan dan Dinas
pemakai/pengguna barang bcrupa asct tanah.
54
Scdangkan pcngclolaan atas bangunan yang digunakan untuk kcgiaran opcrasionet dari seriap dinas/unit kerja dilakukan olch scuap dinas/unit kcrja yang bersangkutan. Setiap dinas/unit kerja mencarar seriap aset tanah dan bangunan dalam Kartu lnvcntaris Barang dan melaporkan ke Bagian Perlengkapan.
111.5 Pclaksanaan [nventarisasi Aset Untuk mcndapatkan da:a barang yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan
serta akurat maka harus mclalui Sensus Rarang Daerah. Barang yang akan disensus adalah seluruh barang milik/dikuasai oleh Daerah, Sensus barang dacrah
dilaksanakan seriap 5 tahun sekali. Sensus harang daerah yauu suatu kcgiaian penghitungan dan pcncatatan barang daerah. Bagian perlengkapan merupakan pihak yang bertanggung jawab alas pelaksanaan senses barang daerah. Sensus barang daerah diterapkan dengan kcputusan kcpala dacrah. Hasil senses barang daerah ini dicarar dalam buku invenraris vang baru dan buku induk invcruaris
beserta rekapitulasi barang pemeriruah dacrah. Pelaksanaan Scnsus barang dacrah dilaksanakan ruelalui tahap persiapan dan tahap pelaksanaan, Pada tahap persiapan kepala daerah rnenetapkan petuniuk teknis sensus barang daerah yang disiapkan oleh kepala bagian perlengkapan.
Sclanjumya masing-masing unit/satuan kerja hams melaksanakan pcngisian kartu mvenraris barang (KID) dan kartu inventaris ruangan (KJR) di lingkungannya.
KIR dun KIB dimaksud merupakan data pendukung utama pada saat pclaksanaan sensus ba rang daerah dirnaksud.
Da lam ta hap pelaksanaan sensus barang dacrah. masing-masing un it/satuan kcrja harus melaksanakan pengisian Formulir Buku lnvcntaris (Model r-, V, l Ii hat di lampiran).
Iahap persiapan Jan pelaksanaan sensus barang dacrah mcliputi
mekanismc dan jadwal pelaksanaan sensus barang daerah scbagai berikut :
I. :vtckanisme sensus barangdacrah Dalam pclaksenaan pengumpulan data senses barang daerah, unitlsatuan kerja dibagi dalrun 2 jalur pengun1pulan yairu wilayah scpcrti kelurahan, kecarnatan,
55
kabupatcn/kota dan unit kcrja tcknis seperti l .PT Dinas. Cabang Dinas, Dinas/Badan /l.embaga Daerah Kabuparen/koea.
Semua unit/satuan kcrja pcmerintah sota Bandung melaksanakan sensus barang daerahdenguu tahapan dimulai dari satuan keljafsub unit ierkecil sebagai berikur : f>ada petaksanaan sensus, setiap selurahan'desa mengisi buku-
I. Kclurahan.
buku atau kartu scbagai berikut : a. Kartu lnvcntaris Barang (Kll:ll yang meliputi kartu inventaris ranah, kanu invenraris gedung. kanu invemaris kendaraan. dan kanu inventaris barangbarang lainnya masing-masing rangkap 2.
b. Kartu invcmaris ruangan (KIR). berdasarkan letak barang menurur ntangan rnasing-masing. c. Buku lnvcntaris kelurahan. yang merupakan himpunan catatan data teknis dan administratif yang diperoleh dari cataraa kartu-kartu inventaris barang sebagai hasil sensus. Buku inventaris kelurahan mernuat inforrnasi rnengenai
barang milik
bersangkutan,
atau
yang dikuasai olch
kelurahan
yang
Buku inventaris kelurahan dibuat dalam rangkap 4 dan
lernbar ke-4 disimpan dikelurahan sebagai arsip scdangkan lcmbar 1-3 dikirimkan kc kecarnatan,
2. Kccamatan. Pada pclaksanaan scnsus. sctiap kecarnatan rnengisi buku-buku atau kartu sebagai berikui : a. Kartu lnvcntaris 13arang {KIB) yang mcliputi kartu invcntaris tanah. kartu
inventaris gcdung, kartu inventaris kcndaraan. dan kanu inventaris barangharang lainnya nlasin.e,·masine rnn3kap )_ b. Kartu inventaris ruangan (KIR). berdasarkan letak barang menurui 111angan
masing-masing.
c. Ruku lnvenraris kecamatan.yang merupakan hirnpunan catatan data teknis dun adminisrrarif yang diperoleh dari catatan kanu-kanu inventaris barang sebagai basil sensus. Buku inveruaris kecamatan memuat informasi n:engenai barang milik atau yang dikuasai oleh kecamatan yang bersangkutan dan juga gabungan dari buku inventaris kelurahan yang
56
merupakan
sauran kcrjanya.
Huku inventaris
kccamatan
dibuat dalarn
rangkap 3 dan lcmbar kc-J disirnpan dikecamaran scbagai arsip sedangkan lcmbar 1-2 dikirimkan
kc kabupaten/kota c.q bagian pcrlengkapan.
3. Sekclah Nci.:cri (SD, SI .T!', SM ll). Pada pclaksanaan sensus, sctiap sckolah ncgeri mcngisi h11k11-huk11 arau Klll'ILI sehagai berikut :
a. Kartu lnventaris 13arnng (KJ[j) yang meliputi kartu invcnraris tanah. kanu invcmnris gcdung, kanu inverunris kcndaraan, dan kartu invcruaris barangbarang tainnya masing-musing
b, Kanu inventaris
rangkap 2.
ruangan \KIR),
bcrdasnrkan
lctak baraug mcnurut
ruangun musing-musing. c.
lluku lnvcntaris sckolah yang bersangkutan, yang mcrupakan himpunan
r yang
cauuan data teknis dun administrati
diperoleh dari
cauuan k11r111-
kanu inveruaris barang scbagai lrnsil scnsus, Lluku invcntaris sckolah yung bcrsangkutan memuat informasl mengcnai barang milik arau yang dikuasni olch s~knlnh ynne bersnngkuran.
Jluku invcmnri«
sckolah dibuat
d1tl11111
rangkup 5 dan lembnr ke-S disimpan disckolnh scbngo: arsip scdungkan lcrnbar 1-4 dikirimkan kc cabaug dlnns kabupatcn/cna yang bcrsangkutan.
4. Cubang dinas,
Ur>T. Puskcsmas.
Patin pelaksannan
scnsus,
sctiap cabang
di11as!UPT/Puskcs11111s mengls] buku-huku atau kartu sebagai berikut : a. Kartu tnvcntaris J:lurang (.Kiil) yang mcliputi kanu invcntaris tanan, kanu inventaris gedung. kartu invcnturis kcndaruan, dan kartu lnvcnraris harnngbarang lainnyu musing rnu~ing rungkup 2. b, Kartu
lnvcntnris
ruangan (Km). berdasarkan
tctak barang
menurut
ruangan masing-masing,
c. Buku lnvcnturis cabang dinas/lJPT/Puskcsmas yang bersangkutan, yang rncrupakan hirnpunan
dari
catatan data teknls dan administratif yang dipcrolch
Catalan kartu-kariu inventaris barang sebagai hasil sensus. Huku
inventaris
cubang dinas/UPTiPuskcsmas
informasi
rnengenai
dinasiUl'T/l'uskcsmas
barang milik
yang bersangkutan
auru yang dikuasai
yang bcrsangkutan
memuat
olch cabang
dan juga gabungan
dari buku
57
invcntaris
scmua
satuan
kcrjanya.
Buku
invcntaris
cabang
dinas/UPT!Puskesmas dibuat dalam rangkap 4 dan lembar ke-4 disimpan di eabang dinas!UPT/Pusk~smas scbagai arsip sedangkan Icrnbar 1-3 dikirimkan ke dinas kabupaten/kota yang bcrsangkutan,
5. Uni1-u11i1 daerah (dinas/badan/lernbaga daerah). Pada petaksanaan sensus, setiap dinasrbadan/lembaga
daerah mengisi buku-buku auiu kartu sebagai
bcrikut :
a. Kanu lnventaris Barang (KIB) yang meliputi kartu invemaris tanah. kartu inventaris gedung. kanu inventaris kendaraan, dan kartu inventaris barangbarang lainnya masing-rnasiog rangkap 2. b. Kartu inveniaris ruangan {KIR),
berdasarkan lctak barang menunu
ruangan masing-masiug. c.
Buku lnventaris dinas!badan!lcmbaga
dacrah yang bcrsangkutan. yang
merupakan himpunan catatan data teknis dan administratif yang diperoleh dari
catatan kartu-kartu invcruaris barang scbagai hasil scnsus. Buku
inventaris
dinas/hadan/lcmhaga daeran yang
bersangkutan 111c111ua1
informasi
mengenai
yang
barang
milik
atau
dikuasai
oleh
dinas/badan/lembaga daerah yang bersangkutan dan juga gabungan dari buku
inventaris
semua
satuan
kerjanya.
Buku
inveruaris
dinas/badan/lembaga daerah dibuat dalarn rangkap 3 dan lembar ke-'.l disimpan di cabang dinas/LJPT/Puskesmas sebagai arsip sedangkan lernbar 1-2 dikirimkan ke kabuparen/kota c.q bagian perlcngkapan, d.
Daerah Kabupaten/Kota c.q Raglan Perlengkapan.
Bagian Perlengkapan
mcnerima buku invernaris dari dinas (unit-unit) termasuk saruan kerjanya dalam rangkap 2. Disamping iru juga menerima buku invenraris dari unit sctda kabupatcn/kota.
Buku-buku tcrscbut dikompilasi olch bagian
perlengkapan sebagai pusat inventarisasi,
dan dipcrolch buku induk
inventaris barang daerah pcrnerintah kab/kota. barang kab/kota dibuat daftar rckapitulasi
jumlah kckayaan kab/kota tcrscbui.
Buku induk inventaris
induk untuk
menggambarkan
58
l'claksanaan inventarisasi barang daerah dimulai kerjs pemerinrah daerah
olch masing-masing unit
Unit keria rnerupakan perangkat daerah yang
mempunyai pos anggaran tersendiri dalam APBD. Sciiap pcngadaan barang yang dilakukan oleh unit ker]a yang dibiayai dari APBD maupun dana lainnya yang rncrupakan milik daerah harus dilaporkan kcpada kcpala bagian pcrlcngkapan
discrtai dokurnen
kepemilikan.
Kcpala
unit
kcrja
menginvcntarisasi barang yang ada di lingkungan ianggung [awabnya. Hasil lnventarisasi yang dilakukan olch unit kcria adalah daflar inventaris barang yang ada dalarn lingkungan tanggungjawabnya,
Dallar inventaris tersebui
disampaikan kepada kepala bagian perlengkapan sctiap 6 (enam) bulan.
llagian pcrlcngkapan scbagai pusat inventarisasi barang dan pusat informasi rncnghimpun
hasil
invcntarlsasi
barang
dan
menyimpan
dokumen
kcpcmilikan. Bagian perlengkapan bcrtanggung jawab untuk menyusun dan
menghimpun setnruh laporan
11111rn~i
barang sccora pcriodik dan dallar rnutasi
barang sctiap tahun anggarun dari semua unit kerja pemerintah daerah sesuai dengan kepemilikannya.
13agian perlengkapan membuat rckapitulasi barang
daerah scbagai bahan masukan penyusunan neraca daerah.
Bal> IV Identifikasi Pelaksanaan Manajemen Aset Pernerintah Kota Bandung dan Arahan Pcrbaikannya
pclaksanaan manaiemen aset ianah
Bagian ini benuiuan untuk mcngidcruifikasi
dan bangunan pcmerintah kota Uandung sehingga pclaksanaan manajcmcn asct dapat memberikan komribusi hagi peningkatan kapasitas keuangan pcmcrintah koia Bandung. Dasar atau acuau
yang digunakan untuk
mengidentifikasi
pelaksanaan manajernen aset terscbut adalah hasil penelitian Urban Institute (I 999j yang rnenyatakan bahwa salah satu praktek terbaik dalam manajemen aset adalab mengkaitkan keuangan,
anrara penggunaan
aset pemerimah kota dcngan tujuan
Untuk tujuan tersebut Urban lnsuuue rnerekomendasikan suatu
kerangka manajemen aset properti publik. Pcnclitian ini mengadopsi kcrangka hasil pencliuan Urban Institute untuk ditcrapkan di kola Bandung, pembahasan
akan
diawali
dengan
mcngidcntifikasi
ringkat
Untuk itu, pelaksanaan
manajernen aset tanah dan bangunan pemerinrah kota Bandung yang dilakukan dcngan mcmbandingkan antara pclaksanaan manajcmcn aset lanah dan bangunan pemerintah kota l\andung saat ini dengan prinsip-prinsip publik,
Bcrdasarkan
idcntifikasi iingkai pelaksanaan
dapat diketahui kelemnhan-kclemahan sebagai dasar da lam mcrumuskan
manaiemen aset propcni
manajernen aset tersebut
yang ada schingga dapat digunakan
perba ikan pelaksanaan
rnanajemen aset
berdasarkan prinsip-prinsip manajemen asei propeni publik.
TV.1 ldenliflkasi Tingkat Pclaksanaau Manajemen Asel T:10:1h clan llanl!l11tan l'cmcrintah kota Bandung Dalam mclakukan
idcntifikasi lingkM pclaksanaan manaiemen aset pemeriruah
kota Bandung, digunakan kcrangka hasil studi Urban lnstitute (1999) sebagni acuan. Menurui hasil penelirian Urban J11sti1111c. bes: proaice manajcmcn asct pemerintah kora didasarkan pada pengalaman scpcrti yang di111nj11kh10 pada tabcl IV I.
negara-ncaara di dunia adalah
Ker.1ngka dari manajemen a~el publik
ierdiri dari 3 fungsi yaitu inventarisasi. pengclolaan i akuntansi propcni, dan manajemen aser dimana
masing-masing
iahapan tersebut menunjukkan
urutan
pelaksanaan manajcmen asei. 13erdasarkan tahapan 1crScb111 inventarisasi dao
60
akuntanxi properti merupakau prasyarai hagi berlakunya tahapan setaojurnya yaitu
manajemen user. Tabet l V. I ldentifikasi tingkat pelaksanaan rnanajemen aset tanah dan bangunau pcmcrintah kola Bandung berdasarkan pcrspcktif prinsipprinsip manajcmcn asct hasil pcnclitian Urban Institute Manajemen aset pub.ik
Kerangka rnanajemcn asci prnperti puhlik 1. Tahapm lnvcmarisasi
•
Secara umum inveotarisasl propeni terdiri dari: identifikasi properti, karakicrisuk ukurun propcni, pcrrnrfaatan scu ini, Pcmbatasunpembatasun pemuntantan. Pcmun faatan potcnsia, Ent.ta~ )31l~ mcngclola (mengcndalikanj • Mcmusutken pada kuraktcristik Iisik J~1n ~aralacristik !exal Jari prupcrti, • Mcngl·n1lrdagk;;1n
propcra yang
lscrdasarkan hasil pcnulirlan
Urhan Institute
kcmprehcnsif (dan tcrkomputerlsaslj yon~
menycdiakan pcngawasan (111onitorir.g) untuk penycwa, tingka: hunian (occu1X11U:.yb pendnpatan dan biaya dari setiap properti. 3. ·r1tJ1api.111 ~·1ana}(;1nc:n.i\$Cl • rv1erunn1skan tuju a n peogctotann propenl yang. dapat bcrguna scbagai (i}l~~·r h:igi pcngembangan k~hij;1k~1n 11rAk-1.i-;. • Mcngcmoangkan ktasi fikasi propcrti Jan .,1 c·ngjdcn1 i likasi bcbcrapa k
manajcmcn nser properu
•
Memikirkan kcbijakan tenulis dan peran pcngambilan kcputusan atas pcrnleh::.1/()~rlllng.-:i1)flfl::pcllj .1a.:.1n (hll pengembangan preperti. 1
•
Mcngcmbangkan keahlian dalarn r-crnpcrolch pengemballan 11nan~,h\l yang maksimnm tfan rasinnalisasi propcnl yang t.ligunali.an ol..:h
•
M<:nyl1$un si~lt.:111 in~1ir un10~ m~tn;iji.'Jncn ,1sc.1 pr·apcrli :,-ang lchih
b:idan-hadan ,en1eri1tah. hnik.
Sumbcr.
Disankan tlan lJrbaa lnst1Lulc
1, 1999)
Pcmaparnn bcrikut akan mengcksplorasi tingkar pelaksanaan asel
properli
lliinah
bangunan)
p~merinLah
kola BanduRg
kernng,ka maonjemen aset publik hasil peneliti;111 Urban Institute,
manajemen bcrdasarkan
61
IV.1.1. Tahapau Iuvcntarisasi asct tanah dan ba11gunan
l V.1.1.a. Inventarisasl fisik dan legal aset taoab dan baogunan luvcntarisasi aset tanah dan bangunan dilakukao melah.i senses barang daerah, Sensus barang daerah dilakukan oleh seluruh unit instansi pemerintah kota
Bandung yang dikoordinasikan oleh sub bagian pengelolaan aset, Berdasarkan sensus tersebut, setiap unit instansi pcrnerintah kemudian rnelaporkan aset tanah dan bangunan yang berada dalam pengelolaannya kepada sub bagiar;pengelolaan aset (bagian perlengkapan) pemerintah kota Bandung. Bagian pengelolaan aset kernudian
merekapitulasi hasil sensus dari masing-rnasing
unit
instansi
pemerintah. Sensus yang terakhir kali dilakukan oleh pemerintah kota Bandung adalah pada tahun 2003.
lnvcntarisasi
aset tanah dan bangunan rnerupakan kegiatan untuk melakukan
pengh itungan, pencatatan data. dan pelaporan aset tanan dan
bangunan.
Ilerdasarkan laporan keuangan pemcrintah kola Bandung per 3 I Desember 2004 jumlah dan nilai aset tanah dan bangunan pemerimah kola Bandung adalah seperti
ditunjukkan pada tabel IV .1 bcrikut : Tabel IV.2 l.uas dan nilai aset tanah dan bangunan pemkor Bandung Jenis Aset
'I'anah Bangunan Gedung
-i-Iuas (rn2)
I
10.1s5.o31 880.522
Nilai perolehan
l.519.1 !3.994.292 275. 723.588 276
Sumber : Disarikan dari laporan keuangan pemcrintah
kota Randung Per .31 Dcscmbcr 2004 lnventarisasi aser tanah dan bangunan meliputi inven:arisasi fisik dan legal.
lnvcruarisasi fisik tcrkait dengan identifikasi lokasi aset t.anah dan bangunan berada. luas aset tanah dan bangunan, jenis pemanfaatan saat ini sedangkan
invcntarisasi legal terkait dengan buku kcpernilikan legal asei tanah yaitu berupa sertifikat tanah dan dokumentasi gedung, Tabel IV.3 menunjukkan inventarisasi
legal aset tanah dan bangunan oleh pemerinrah koro Bandung.
62
Bcrdasarkan daftar lnventari s aset tanah dan bangunan. aset tan ah pemeriruuh koia Bandung bcrada pada 1.279 lokasi tersebar. D11ri jurntah tersehut jumlah ascr tanah yang telah discrtitikasi adalah cbanyak I :>9 lokasi ( 12,43%). 1.120 titik lokasi tanah (87,57%) belum dilakukan sertifikasi.
Scbanyak
Sedangkan asct
lokasi. Dari jumlah tcrscbut jumlah aser
bangunan gedung beradu pada 766
bangunan gcdung yang rclah rncmiliki
dokumen sebanyak 88 lokasi ( 11 AC/%).
BcrdoSilrkon data tcrseout di atas, nampak bahwa musih banyak uset tanah dan hangunan
milik
pcmerintah
kota
yang belum
Bandung
memiliki
hukri
kepemilikan legal.
Tabcl IV.3 lnvcntarisasi legal aset lanah dan bangunan Jenis Asel
Titik lokusi 1.279
Tm111h
159
88
766
H<m)l.unnn Gcdung
Sumher:
Dok lci:11l
Pcrsc masc 12.'13 '% I 1,4<J %
Disarikan duri daflar invcnrarls aset tanah don bangunan bugiun pcrlcngkupnn pcmkot l311ncl1111g, 200J
l'~h11~juk teknis pcngclolaan
barang ducruh yang rnerupnkan lampiran dnri
Kepmendagr] 152 Tal1l111 2(104 mcnyatakun bahwu ~..:111ua tanah yang Jikuasui olen pemerinrah dacruh harus discrtlfikutkan
tirlak diincinkan
dikcmudian
untuk rncnghindari hal-hal yang
hari, dan untuk itu musing-masing pcmcrintah
daernh hurus mcnycdiakan dannnya ck1l:1111 i\PllD. Olch karena itu sertifikasi aset
tanuh dun invcnturisnsi dokumcn-dokumcn bangunan gcdung seperrt senitikm aras lanah bangunau dan surat ijin bangunan mcrupakan salah satu kcgieteu yang dipcrlukan dalam pcrbaikan pcngelolaan
uset tanah dan ba11g11na11 di kola
[Jane.lung.
IV.1.1.b. Pcmbaruan pencaratan data as(•l 1r1nah (1:111 bangunan l nventarisasi user tanah dan bungunun bukan mcrupakan
kcgiumn yang hanya
Jilakukan untuk suatu waktu tcrtcntu saja yaitu saat scnsus barang dacrah. namun mcrupakan kcgiatan terus rncncrus
yang cliperlukan
untuk
rnemperbaharui
data
aset tanah dan hangunan karcna kcrnungkinan tcrjadinya pcnumbahan ataupun pengurangan aset tanah dan bangunan, llerdasarkan data di sub bugiao
63
pengelolaan asei, sejak sensus terakhir kali dilakukan yaitu pada tahun 2003 sampai dcngan laporan tesis ini disusun. bclurn ada satu pun instansl pengguna
ase: tanah J<111 bangunan pcmcrintah kota Uandung yang mcmbuat laporan pcnumbahan aiaupun pengurungan asct (nuuasi aset) ranah dan bangunan selama rentang waktu tersebut.
1 lal
ini herakibat hahwa data aset tanah dan hangunan
ym1~ icrdapat p;ld
ncraca dacrah. Sebagai bukti atas keraguan keandalan data yilnt\ tcnlnpiu padn sub hag.ion pengelolaan 11sc1 tercermin d11l11111 pcnyusunan neraca pcrncrintah ~uta U1111d1111g.
Pcnyusunan ncraca pcmcrintah koia Uandung pcrtama kali dilakukan pada tahun 2(104. l)aifl unluk penyusunan ncraca rerscbut scbcnarnya cukup menggunakan datu dari Sub Uagiun Pcngclolaan
ll~CI
ya11g ber~~~I
Scll~US
2003 yang
uisesuuikan dcngan pcnambahan dan pcngurangan asct yang rcrjad! pada tahun 2004 dari laporan rnutasi instansi pcmcrinrah.
HSCI
tanuh dun bangunun duri 11111sing-111asi11g.
11ni1
Namun kurcna bclum tcrscdianyu laporan rnutaxi dari
mu~ing-111u~ing unit instansl pcmcrintah maka dalam pcnyusunan ncraca dacrah diJak11k1111 flCllChilllll!\1111 kcmhali WICL mnnh dan hangunun di lll!L~ing-ma~ing unit instunsi pcmcrintuh, Pctunjuk tcknis pengclolnan
barang dacrah ymig merupakan
lampimn dari
Kcpmcndugr] 152 Tahun 2004 111<.:11ya1Jknn bahwa sctiap unit instansl pcmcrintuh y~ng mengelola <1$cl pcmcrintah wajih memberikan laporan teruang penambahan dan
penguranzan
(rnutasi)
asei
pemerintah
daerah yanu
berada dalam
pcngclolaannya scriap 6 bulau sckali kcpada sub bagian pcngclolaan asct (bugian
perlengkapan ). IV.1.2. Tahapun Pe11gclul:1:111/Ak1111t:1nsi Prnperti IV.1.2 a. Pcnilaiau Asct Tanah dan U:111gu11;111.
Akuntansi berfungsi dalam menyediakan inforruasi kuantitatif tenuama yang bcrsifut J..cu;111g(u1. aias aset )'a11g diruiliki oleh pt:111c1 i11Lal1 kuta Bandung Ji111a11a
64
salah sutunya adalah aser tanah dan bangunan, lnformasi kcuangan antara lain mcliputi nilai aset tanah dan bangunan, deprcsiasi, dan kcwajiban hutang yang bcrkaitan dengan penggunaan aset sebagai jaminan dalam pinjaman daerah,
Dengan telah ditcrbirkannya laporan keuangan pcmerintnh kota Bandung pada tahun 2004 yang termasuk didalamnya adalah ncraca pcmerintah kota Bandung. menandakan hahwa pemcrintah kota Bandung telah mcnycdiakan informasi kcuangun salah satunya mcngenai aset tnnuh dun bangonan yang bcrada dalam pengurusanoya. Kcbijakan akumansi untuk asei tanah dan hangunm1 scbagaimana yang disehutknn dalam laporan kcuangan pcmcrimah kola Bandung adalah as~l tanah Jan bangunan dinilni dengnn biaya perolehan, Apabila pcnilaian aset tanah dan bangunan dcngan mcnggunakan biaya perolchan ti1hl. mcmungkinkan 111a~a nilai ~<et ranah clan bangunan didasarkan pada nilai cstimasi sebcsar nilai wajar pada ..:1m pcrolchan sena penggunaan aset tanah dan bangunan pada saat neraca
awal tiJ:1!.. tlihilu11g peuyusutannya. llcrdusnrkan data dnllar user tanah dan bangunan per 31 Descmbcr ?O(l.l ya11i.: digunakan sebagai dasar dalam penyusuna» neraca pcmcrimah kota Bandung dnpat diketahu' bahwa tidal. scmua
asci
tanah dan bangunan relan dinilai
s~bag:1i111311a discbutkan pada l.cbijnkan akunwnsi pcnilaian a~• yakni dinilai dcngan biaya pcrolchan atau bila nilai perolehan tiJak rnernungkinkan maka didusrrkan prda niloi estlmasl sebesar nilai w~iar pada !>llut pcrolchan, Bcbcrapa A
bcrikut mcnunjukkan hal tcrsebut. Berdasarkan data daftar asct tanah dan bangunan per 31 Dcsember 2004 juga dapat diketahui bahwa beberapa aset tanah dan bangtman pcmcrintah kl'la Handung bclum mcnyajikan gambamn informasi mcngcnai luas dan nilai d;iri
(1S~t
tanah dan bangunan meskipun telah teridentiflkasi lokasi asct tanah dan bangunan, dan jenis peman faatan saat mi. Data pada larnpiran 6 mcnunjukkan ha I tersebut. Dampak dari pcnilaian bcbempa uset dcngan nilai 0 ini adalah bahwasanya ncraca pcmcrintah koia Randung disojikan dengan nilai di bawah nilai seharusnya,
(lS
Tabel fVA Aset tanah yan.g bclum dilakukan penilaian N,\MA
o.rr
PENG"l,OLA [l,\KANG Cacin Binamarga lJjung bcrung Dinas Pari\Visat;,l L>aerah I >i1us 1•erh111"iung.an L>inas Pcridustrian dun Pcrdugangan Dinas Pcrunraean dan Pen1nka1nan I )in • as J>erta11fr11:
[)inas ren11nahan Cahang flinas l'&K llanduog ki
l<SU Astana '' nyar S:.tn~.ar Kegiatan Bclejar S~1PN 05 S1.1h(li11 logii;.1it Suhdiu logislic
l\'i\MA B,\R.'\l'U Tanah baugunan kantor pcrucrintah
()
Tanah Tanah Tanah Tanah Tunah Tanah
0
Tanah
Tanah T anah Tunuh
LG50 bangunan kantor pc1ncrirn4'.h I.MO 2>.234 terminal
<)
0 u 0
0
n
Tanah bangunan kantor pcmcrimah
200
Tanah hangunan kantor pcmcrimah
240
()
'I'anah bangunan rumah sakit
4.500
()
'lunah t:ar:gunan runmh sakit l'anah b~u:guoan pendidikan
J.500
(I
4.150 860 1·1.627
0
6.000
0 0 . 0
Tunuh hangunan kantor pemerintah Tanah pt.:ni1nbu11~11 buheu banguna 'l'anah han1?.uni1n kantor oemcrimah Jum lah TotoI
Sumbcr : Disarikan dari lampiran
0
II II 0
Tanah har.gunan pendidikan
I '1'11) ,\lat l:cr.11
TANJ\H NII.Al LU.-'IS
14.627
oo.:t~3
0 0
laporan keuungan pemcrintah
kota Bandung l'er 3 I lkscmbcr 2004 Tabel IV.5
Asel rnrngum111 yang belurn dilakukan penilaian
Ni1MA I.Nil PEN(lEl,OLA UARANU Dinas Binarratrgu I )ina<.; perumahan Kantor Cadin P & K Ci
Kclur;lhan K-:b:ln Pisang Kclurahan Pungkur Sangg~)r Kcgiutun Bclejar Sil Suryataya 4 Subdln logis1i k Binao1.argu up·r1) /,lat bcnn
I
NA \A,\ HA R,\1'1(.; l)angunan gcdung. kantor IJangunan gedung kantor
Bangunan gcdung kantor Bangu11~111 gcdu1lg kannu Hangunan gcdung kantor l)aogun{1n gcdung, kantur l)n'lgunan gedung kantor l);l"lg_uou11 gcdur'g karnur lluagui1an gt:ll11~~ ~.i111hJ1
Jumlah Total
Sumbcr : Disarikan dari laporan keuangan pemerintah kota Bandung Per 31 Dcsember 2004
Hl\NGLI Nt\ \' NllA' 435 0 3.234 0
I.IMS
216 150 160
1.060
Cl
0 0 0
1.155
0 0 0
7.995
(l
459
1.026
.I V.J.2.b Pengawasan penyewa, lingkal hunian, pendapatan dan biaya
dari aset runah dan lrnni:unan. Tahapan sclanjurnya dari akuntansi/pengelolaau asct adalah peugcmbangan dan pengurusan manajemcn asct dan sistcm akuntansi dengan 1>rop1.u·(v by pmperty
basis.
Sistem informasi manojcmcn asct ini scharusnya mampu memonitor
pcnycwa. tingkat hunian. pcndapatan dan biaya dari scriap propcrti. Biaya yang tcrjadi dalam rncngemhangkan dan mengelola
sistem informasi rnanajcmcn asct
ini akan di gami atau diimbangi dengan pcmanfaatan asct propcrti yang lcbih efisicn dan kcputusan-kcputusan srratcgis.
Uerdasarkan data yang dlpcrolch, tcrdapat bebcrapa jcnis aset tanah dan bangunan y1111g discwakan olch pcmcrintah kota Bandung.
Yang tcnnasuk dal:1111 jeuis asct
yang discwakan pa<.f;1 1ah1111 2004 adalah asct tanah pcmcrintah kma Bandung yang
dipcruntukkan
Sf>BIJ
yang scluas
209.541
m2, tanah
scwa yaug
dipcnnnukkun perumuhun scluas 2.997.953 1112. 1a11al1 scwa umuk indusrri scluas
197.030 rn2. Unit inslunsi pcmcrintah yang mengelola pcnycwaan tanah adalah dinas pcnunnhan.
Monitoring tcrhadap penyewa telah dilakukan
pcrumahan, ndmini~trll$i
dilakukan.
pembukuan
olch dinas
pcndapatan u
Nnmun persoalan yang muncul adulah bcherupa penyewaan tanah
pcru mahan 'i fatnya rcakti f. i\ ninya tanah-tanah
sudah dihuui
oleh masyarukul sccara ilcgul.
yang d isewa terlcbih
Sctclah
tcridcruilkasi
duh u 1 u
adanya
penghunian user tunah oleh pcududuk baru kcmudian pemerintah kota mcmungut retribusi
scwu ranuh. Hal ini 111cn11njukk:111 perlunya monitoring terhadap osci
tanah pcmerinrah
daerah secara terus
mcncrus.
Monitoring dilukukan
sclain
sebauai langkah pengamnnan icrhadap asct ranah perncrintah kota narnun juga
untuk 111011 i tori ng tcrhadap pcnda pat an dari sewn ranah,
IV.1.3 Tahapan Manajemcu Asel vlcnurut Urban Institute tahapan selanju1ny:1 dari 111a11aje111en sctelah invcntarisasi dnn akuntansi rmp,~r1i dilakukan
aset properti publik
adaluh (I). Merumuskan
Lujuan pcngelolaan properti yang dapat berguna sebagai dasur bagi pengcmbungan
keb i,iakan praktis. ( 2 ). Mcngc111b11 ngkn11 k ta,; fikn~i propert i dan 111c:ngiuc.:11t i fikasi
61
beberapa kategori didasar kan pada tujua» keuangan. (3). Mengembangkan dan mcnggunakan pcralatan finansial yang sp<'Sillk dan standar
mengevaluasi
kinerja finansial 1iap propcrti
(4)
kincrja dalam
Mencrapkan pcndckatan
manajcmcn portfolio untuk surplus properti dan portfolio invcstasi ascr yang lcbih hesar. (5 ). Mengcmhangkan dan rnengimplementastkan keaijakan yang bcrtujuan
merasionalisasi permintaan dan konsumsi properti olch badan-badan dan dcpartcmcn pcmcrintah.
Sedanukan dalam implememasi manajemen aset. taktik atau strategi yang diperlukan agar manajemen aset dapat berjalan cfektif adalah (I). Memherikan wcwcnang rcrpusar untuk pcngendalian langsung aras manajernen aser properti. (2). Mcmikirkan kcbijakan tertufis dan pcran pcngambilan keputusan atas perolchan/pcnang:rnanipcnjualan
dan
pcngembangan
properti.
(J).
Mengembangkan keahlian d:alam mcmperoleh pcngembalian finansial yang maksi mum dan rasionalisasi properti yang digunakan pcmcrintah.
oleh badan-badan
14). Menyusun sistern inscntif umuk manajemcn aset propeni yang
lebih baik. lnscntif ini seharusnya mendorong manajcmen aset yang lcbih baik dan meningkatkan kerjasama di antara badan-badan pcmcrintahan. Tahapan yang dikemukakan dalam manajemen aset di aras belum dilakukau oleh peineriutah kora Bandung. Olch karena itu pcrlu adanya pcrbaikan pclaksanaan rnanajcrnen <JSCt
pcmcrimah ko:a Bandung yang disesuaikan dengan keteruuan yang ada.
IV.1.4. Ara ban Perbaikan Manajemeo Asel Pemerintah Kola Bandung
lkr
atas,
dapat diidcntifikasi beberapa kelemahan dalam
manajcrncn asct pcmcrintah kola Bandung.
Bcrdasarkan hal tersebut. perlu
adanya perbaikan manajemen asei ranah dan bangunan pcmerintah kota Bandung sepcrti yang dinmjukkan pada tabcl IV.6.
68
Tabel l\'.6 Arahan perbaikan manajemen aset K.1.:rangka
Manaicmcr, Proocrti
lc.lcntHikasiKclLmahin '\~ai:ah."lllCn 1\..'it:l Pcm;:rintah kota BandL11~
:\!l:l Tanah den 3.an~unan
Pemerintah kota Bandunc
l'ublik
tnv cntarisaS.:
Arahan Pcrbaikan ~•l:tnai1.:mi:11
A><.'I la!Uib ~""l'!cl.th (!i,,.,rtitikasi baru scbanyak 159 lilik loka.
Pcrlu
.tdanya
unit
~iali~1>i
penenibau
Jokumcn kcpemilika:i dan 1.279 I 12Al'l
l)t'l1t~1iutah kt: ~Jl.J
kc
unit
i115ta11~i
blS"'" pengetotaan asei betom pen~una bcrjalan !~.ark.an eeeccc remerlntah ko:n Perlunya menggunakan nilai f)andcng dapat diketahoi bah"a aseo esiimasi uilal ·.vajar sam t:imh
1\kl>lltarr;i Pl\)f)Crti
pcnilaian t:w;.~ nilsi pcrolcaan, namun masih tad:1p.1l bcbcrapa .!>Cl lanah <Jan l:nDJ!UlSl p..""ml-rintah kota Bandung yar.g diloporkan dalam neraea dam.b
dinilal 0 karena kcsulitan nlCRClusuri nilai pemkhan llcb.TJP'l penyrn"'1ll aset p..>r111nahon bersi fat ""1kti f.
rcrlu rnonitnring tcrhadap aset tao:lh perumahan umuk pengamasan terhadap :JS<.'L dan (>e11dor.a1.,, sewa Bel urn dirumuskannya tujuan Pcrlun)'
,;ct.agai
dasar
teneh
hag1
d3p._1J ;>ergu1u
5e:)-3g.':l1 dasar
bai;i p('l19Clllbngan kcbijat.an
Jll.'n~·noongan kcbijukau 1>rJkti>.
prakti<.
lklum dikcmlxmgkar.n~':! klasifikasi ?crlunya properti berd<srl-:in ('0da tujuan kl<sitikasi keu:tnlan hetda
Mur.ujcmcn A.set
Hctum dik-:mlxlngkan dan digooakan peralatan finamial )ang spesifik dan ~arxlar kinerj3
pengembangan properti (\1d;l
1-!iu:-in
keenngnn ,erllll~'3 pengembangan dan pcngi:unaan pcralaian finansial ) 1ng spesifik d~u standar ki0:crj3 da111u
mcn,gc\-aluasi kincrj.a finansi:il ti:n nroncrti Jlelurn n1eo~bn pcndck»t:in Pc-lunya 11cncrhpk~n nicuiaj~rn:n purtfulio uruuk ~rplu~ JX.."Jlllckatan manaj::nll'll JY'(}Pt!n• dan purttOlio in\-esta~ 8St1 portfolio w1tuk surplus
pn)peni dan p.>rifoli~ im esta
) ani lebih lx.'<3t Behnr-
Jil..t:"n1l"Ungk:,u1
dan
Sumber : Hasil analisis
P~hal~<J J-lCng~nOOng:..in
t.!:111
peogimplen-ernasiw kooijak"n rans hertujuan me-ra.<.iooali~'\i pcnninl:lan OOn k~nsumsi prufxrti <:llt:h ha.Jar,• pt.1urin~ah
I
69
Uruuk Lahar inventarisasi persoalan }3ng muncul adalalt scbanyak 87, 51% ritik Iokas' lahan belum cilakukan sertifikasi, Akibat yang kcmungkinan ditimbulkan yaitu kemungkinan adanya penycrobosan tcrhadap aset tanah pernerintah kota atau kemungkinan
adanya klairn dari masyarakat
alas asei pemerintah
kora.
Bcrdasarkan wawancara, takior utama }an.g menyebabkan hal tersebut karena
pengadrninistrasian dokurnen kcpemilikan yang belurn baik.
llntuk itu perlu adanya penertiban dokumen kepemilican dan pcngamanan fisik seh ingga aset pernerintah
kora yang berupa tanah dan hangunan dapai
dipergunnkan atau dirnanfaatkan secara optimal sena rcrhindar dar' pcnycrobotan. pcngambilalihan atau klaim Jari pihak lain. Pcncniban dokumcn kcpemilikan dilakukan dcngan menelusuri bukti-bukti fews/ cepemilikan aset vaitu berupa akte jual beli, sural pcrjaniian, benta ecara serah tcrima, !Mil. dan dokumen pendukung lainnya untuk kemudian di!akukan scrtifikasi asct.
Pcngarnanan
secara lisik dapat dilakukan oleh pernerimah kola dengan cara pcmagaran, ataupun pcrnasangan tanda kepemilikan. lJntuk tahapan awal pemerintah kola
dapat memprioritaskan pada asct-aset yang bcrpotensi timbul pcnyerobotan sepeni misalnya a-et tanah kosoog karena berdasarkan data (lampiran 3}. luas aset ranah kosong cukup besar yairu 8011.1189 m2
Persoalan lainnya yang tcridcruifikasi yaitu mekanismc
rersebut merupakan data surnber dalam pcnyusunan ncraca dacrah. Berdasarkan hasil wawancara laktor utarna yang menyebabkan hal tcrscbut yaitu pctugas pengelola
barang di seriep instansi
bclum mcmahami adanya mckanisme
pelaporan seriap <> bulan sckali kepada Sub Bagian l'cngclolaan Barang Sctda sebagaimana yan.!( terdapal dalam Kepmendagri 15211004.
Kctidakpahaman
tcrscbut dapat dimengerti karena rncmang belum ada regulasi pengelolaan aset
yang dikcluarkan olch pemerintah kota, Sub bagian pengclolaan aser sendiri baru dibentuk pada tahun 200 I. llntuk itu pcmcrintah kola pcrlu mcnyusun rcgulasi
71
pcrumusan tujuan pengclolaan a<et di beberapa kota misalnya di Denver Lujuan pengelolaan properti aclalah untuk memaksimalkan mantaat publik dalam jangka panjang dari aset propeni, sedangkan di l.os Angeles tujuan pcngclolaan propcni adalah untuk mcnycdiakan ringkar pelayanan yang paling efisien kepada warga kota dengan meojamin bahwa asci propcrrinya mempunyai pemanfaatan lcrbaik Jan tertinggi. Tujuan lainnya yang dinyarakan oleh pcmerintah kota Los Angeles adalah mcnjual properti yang tidak diperlukan atau dihutuhkan, Tujuan pengelolaan aser khususnya aser tanah dan bangunan di kota Bandung bclum dinyatakan secara cksplisit.
Untuk itu pemerintah kota Bandung perlu merumuskan 1ujuan pengelolaan propcni.
Ualam rangka perumusan rujuan pcngclolaan aset tanah dan
bangunan, beberapa hal perlu diperhatikan berkaitan dengan kcrentunn pcraturan atau perundangan yang berlaku amara lain (I) Asel tanah dan aiau bangunan pemerintah kola Bandung dapat disewakan untuk kepemingan pernbiayaan
penyelenggaraan
pemerintahan,
pembangunan.
dan
kemasyarakatan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nnmor
:n
Tahun 200 I
1entang pemakaian tanah dan atau bangunan
milik/dikuasai pcmcrintah kota Bandung. (2). Status llak atas aset tanah dan atau bangunan pemerintah kota Bandung dapat dialihkan kepada pihak lain dengan cara ruislag (tukar mcnukar) atau dengan ganti rugi sejurnlah uang. Pelepasan hak atas tanah dan atau bangunan pemerintah kota Bandung diatur
dalam Peraiuran Daerah Kora Bandung Nomoc 24 tahun 200 I tentang tata earn pelepasan hak atas tanah dan atau bangunan milik/dikuasai oleh pemeriniah
kota Bandung. Bcsarnya ni!ai ganti nugi pclcpasan lanah dan atau bangunan ditctapkan olch walikoia setelah mendapal persetujuan UPRU.
Reduksi
sebesar-besarnya 50 % dari harga pclcpasan dibcrikan kepada pernohon yang berstatus sebagai PNS kota 13ardung, Pensiunan f'NS kota Bandung. Pensiunan Janda PNS Kota Bandung. dan Anggota DPRD Kota Bandung. Hasil pelcpasan hak atas tanah dan atau bangunan sebagai kornpensasinya harus dibclikan tanah kcrnbali sebesar 6-0"/o dan sisanya sebesar 40% dapat dipakai untuk keperuingan pembangunan lain.
72
2. Pcngcrnbungan
Klasifikasi
i>rorcrti dan rnengidemif.kasi
beberapa karegon
berdasarkan Luj uan keuangan. Pctunjuk
tcknis pclaksanaan pcngclolaan
barang daerah yang merupakan
lampiran
dalam Kcpmcndagri
I 52i2004
tclah mclakukan pcnggolongan
harang milik daerah ke dalarn
(pengelompokkan)
19 bidang barang yaitu
tauah.jalan daniembatan. bangunan air. instalasi, jaringan. bangunan gedung. monumen. alat-alat berat, alat-alar angkutan.
alar bengkel, alat-alat pcrtanian,
aldl kantor dart rumah tangga. alat studio, alat kcdoktcran, alat laboratoriurn, buku/perpustakaan, barang bercorak kesenian. kebudayaan, hewan/ternak dan tumbuh-tumbuhan,
clan alat kcarnanan.
Bandung jug.a tclah diidcntifikasi
Jcnis bidang baning rcrscbut di kota
bcrdasarkan scnsus barang dacrah 2003.
olch karcna itu pcngcmbangan klasifikasi propcrti dan idcntifikasi bebcrapa kategori berdasarkan tujuan keuangan yaitu pengelompokan barang ke dalam
3 kelompok barang yaitu barang (aset) yang digunakan unruk mcnjalankan Iungsi
pernerintah.
lungsi
sosial,
dan
surplus
asct
di kola Bandung
memungkinkan untuk dilakukan.
3. Pengembangan dan peng:g;unaan peralatan finansial yang spesifik dan stander kinerja dalam mengevaluasi kinerja finansial propeni. Dalarn mengevaluasi kincrja kcuangan tiap properti maka diperlukan inlormasi keuangan bagi tiap kclompok properti. Untuk
kclompok aset yang digunakan untuk fungsi
pcrncrintah informasi kcuangan yang dipcrlukan adalah cfisicnsi penggunaan, dan biaya pemeliharaan properri. untuk sosial
informasi
dibcrikan,
kcuangan
yang diperlukan
yang digunakan
untuk fungsi
adalah besarnya subsidi yang
sedangkan untuk surplus aset inforrnasi keuangan yang diperlukan
adalah bcsarnya pcndapatan yang dipcrolch dari surplus aset,
Kemudian
infonnasi keuangan yang diperlukan rersebut di atas pcrlu dikcmbangkan dan pcrlu
mcnunjuk
rnengumpulkan
siapa-siapa
yang
harus
bertanggung
jawab
untuk
informasi keuangan secara periodik dan rcgulcr. dan selain itu
harus ada pejnbat yang
bcrtanggungjawab untuk mcncniukan standar
pelapnran dan memnnitor aktivitas
peugumpulan
laporan tcrscbut.
Mcnurut
pctunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan barang daerah yan~ merupakan
lampiran dari Kepmendagri 15212004. tanggung jawab dalarn pcngumpulan inlormusi
keuangan
terutama
pen )' "wm111/ pc IIgg W IUU:.
mengenai
H!><:I
biaya
berada pada
pemeliharaan bagia fl
dan
per! en g k a pan.
Pcrncliharaan mcrupakan kegiatan amu uodakan agar scmua barang dacrah
sclalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berguna dan bcrhasil guna. Pcnyclcnggaruan pcrncliharaan dapat juga bcrupa pcnccgahan rcrhadap bahaya kerusakan yang disebabkan uleh faktor biologis, cuaca. suhu.
dan sinar, air dan kclcmbaban, faktor fisik yang mcliputi proses pcnuaan, pengotoran debu, sifai barang yang bersangkutan dan sifat harang lain, hcnturan, geramn, dan ickanan. dan lain-lainnya )3ng dapai mcngakibaiknn peruhahan kualiias dan sifat-sifat lainnya yang mcngurangi kcgunuan barang. Pelaksauaau pemetiharaan gedung. bangunan, fasos fasum, tanah 111enun11
pctuniuk teknis pclaksanaan pcngelolaan barang dacrah dilaksanakan scbagai bcrikut
(I)
Kcpala
unit/satuan
l..crja
bcrsangkutan
sebagai
pcmakai/111:nangguqgjawah mcngusulkan pcrhaikannya kcpada kc1~ala dacrah mclalui baglen pcrlcngkapan (2). Kcpala bagian pcrlcngkapan mclakukan pcngccckan ierhadup usu! tersebut duri s.:gi Iisik, pcnggunaunnya Koo1di11a~i dilaksanakan
(3 ).
admini:Slra'i \etiap perbaikan geJuug dan lain-lain rersebut olch b.iginn pcrlengkapan
dan pclaksanaan
pemetiharaan
dilakukan oleh !..cpala bagian perlcngkapan atau unit satuan kerja dacrah yang bersangkutan sesuai dengan anggaran yang tersedia dan ketentuan yang berluku,
~~tiap jcnis bamng harus memihki kartu pemeliharuan/perawatan.
Dalam kartu pcmcliharaan barang huru' dicotat secara tcrpcrinci kcterangun-
kctcrangan atau data-data yai..ni nama barang invcntaris, spcsifikaslnya, tanggal pcrawatan. jcnis pckerjaan atau pcmcliharuan. barang-barang atau bahan-bahun yang
dipergunukan, biaya pemeliharaan/perawatan, yang
mclaksanakan pcmcliharaan'perawutan. Pelaksanam pckcrjaan pcmeliharuan barang dilt1porl<.an kepada l<.cp
kepala
bagian
perlengkapan
menghimpun
seluruh
pelaksanaan
pcmeliharaan barang dan dilaporkan "ep.-vla kepala daerah. Dencan dcmikian bcrdasarkan mckanisme dalam petunjuk tcknis pclaksanaan pcngclolaan barang
dacrah
tcrscbut,
scharusnya
data-data
temang
semua
biaya
74
pcmcliharaan
tercatat
Ji bagian perlengkapan
dan dara-da.a
ini dapat
digunakan urnuk mengevaluasl kinerja keuangan tiap properti berdasarkan tuj uan llnansial yang lelah ditetapkan di setiap kelompok propert i. Sedangkan informasi keuangan teniang surplus asci di kota Bandung pads seat ini dapat diperuleh tlari dinas perumahan.
4. Pcncrapsn
pcndckaran
manajemen portfolio untux surplus
portfolio invcstasi ascr yang Icbih bcsar.
properti
dan
Mcnunn Urban lnstitutc ( 1999)
elemen ini digunakan hanya sctclah clcrncn-clcmen lainnya dari manajemen
ase; telah herjalan (operatio11al)dan tcrscdia cukup informasi yang dapat diandalkan
tentang kinerja
llnansial dari properti investasi publik dalam
portfolio. dc11g<111demikian elemen ini bukan prioritas urama,
5. Pengcmbangan dan implcmcntas] kebijakan yang bertujuan merasionalisasi permiruaan
dan
pemerintah. konsums'
kunsumsi
propcni
old1
badan-badan
dan departemen
Dasar pembenaran (j11.~t!fica1ion) dan siandar-standar
bagi
properti secara garis besar telah tertuang dalam Kcpmcndagri
152/2004. Menurut petunjuk teknis pclaksanaan pcngclolaan barang daerah, untuk rnelaksanakan
perencanaan dan penemuan kebutuhan barang harus
bcrdasarkan alasan terrentu di antaranya yaitu (I). Umuk mcngisi kcburuhan ha rang berhuhung
terjudinya perkembangan
organisasi
dan person i I dari
sernua unit dan satuan kerju yang bersangkutan (2). Adanya barang-barang yang
rusak,
dihapus, dijua'.
hilang
arau
sebab
lain
yang
dapat
dipertanggungjawabkan sehingga mcmcrhsknn pcncgantian. Perencanaan dan pcncnruan kebutuhan berfungsi dalarn pemcnuhan
untuk mcnetapkan
pcdornan dan sasaran
pcnyediaan barang yang dibutuhkan.
Standarisasi dun
spesifikusi barang yang diburuhkan termasuk dalam kegiatan perencanaan dan penernuan kcbutuhan. Standarisasi merupakan penemuan jenis barang dcngan titik
berm
pada keseragaman,
kualitas, kapasitas, dan
bentuk
yang
rnernudahkan dalam ha] pengacaan dan perawatan yang bcrlaku untuk suatu jenis
barang dun uruuk suatu jangka
wakru
tenentu.
Kepala
bagian
perlengkapan melaksanakan koordinasi dan menyusun standarisasi sarana dan prasarana pcmcrintah daerah dan standarisasi harga sesuai kchuruhan,
75
fV.2. Klasifikasi Asel Ta nab dan Banl(unan Pcmkor Bandung Klasitikasi berarti pengek>mpnkan sesuaru ke dalam kelas-ketas atau katcgori (Websters). Dalam melakukun pengelompokan aset tanah dan bangunan milik pcrneriruah kola Bandung rnaka digunakan klasifika,j
scbagaimana yang
din:komcndasikan olch Urban lnsritu;c (!999), yaitu klasilikasi penggunaan asct tanah dan bangunan berdasarkan n:juan finansial. Berdasarkan Lujuan financial. aset dikclompokkan urenjadi 3 kategori yaitu
!t>cl
yang digunakan olch
pemeriatah, aset yang digunakan untuk sosial dan ~11rp!11s aset. Kritcria dalam
rnelakukan klasifikasi penggunaan aset tanah dan bangunan herdasarkan tujuan finunsial adalab seperti )ang ditunjukkan pada tabel lV.7. Asct yang digunakan olch pcrncrintah tcrdiri dari fasituas-Iasiluas yang digunakan
olch pcmcrintah scpcrti pcrkantoran (Urban Institute, 1999). Pcmcrinrahan mcrupakan organisasi ckonomi dan politik yang mcngcndalikan
suatu wilayah.
Suatu pemeriruahan memiliki suborganisasi seperti kantor. dinas, hacla11 srau lcmbaga-lcmbaga
(Websters).
(cknis
yang
mcnjalankan
fungsi-fungsi
pcrncrintahau
Oengan demikian pengetompokkan aset tanah dan bangunan yang
digunakan cleh pemerintah mclipuii scrnua asct tanah dan bangunan yang digunakan
untuk keperluan kanlor. dinas, badan. dan lembaga-lembaga
pernerintah yang menjalankan fungsi-tungsi pcmcrimahan.
Tabcl IV.7 Kritcria dalam klasifikasiaset tanah dan bangunan Klasifikasi Asct
Pemcrin tab
Kri1eria I ASci tanah dan banguna.o )
Sosial
Aset :anah dan bangunan yang digunakan tuJaan sosial sepeni antaza lain pendidikan, kesehatan. perbelanjaan dan niaga, pelayanaa u111w11. pcribauatan. rekreasi dau
kebodayaan, fasilras otahraga, lapangan icrbeka. dan pemakaman umum
tanah dan bangunan yang tidak diperlukan oleh pemerintah rnaupun fungsi sosial, digunakan uni uk Asel
mcuehesi.kan
nrn:JHN-llHJl.
Sumber : Disarikan dari Urban Institute ( 19?9)
76
Asct yang digunakan
untuk 'it>Sial ierdiri dari aser yang digunakan untuk
mernenuhi tujuan sosial pemerintah (llrhan lnstitutc. 1999), Peraturan Menteri Dalarn Ncgcri Nomor I Taru-i 1987 mendeflnisikan fasiliias sosial yaitu fasiliuis yang dibutul kan
oleh masyarakat anrara lain pcndidikan. kesehatan, perbelanjaan
dan niaga. pclayanan umum. peribadatan,
rekreasi dan kebudayaan.
fasiluas
olahraga. lapangan rerbaka, dan pemakaman umum. Sedangkun yang termasuk dalam
pctayanan umum a111a1a lain terminal angkutau urnum. pcmbuungan
sampah, dan jalan, Dcngnn dcmikian pcngelornpokan aset tanah dan bangunan ke
dalurn klasifikasi sosial mellputi semua aser tanah dan bangunan )fang digunakan untuk lasilhns
pcndidikan. kcschaian, pcrbclanjaan dan niaga, peribadatan.
rekreasi dan kcbudayaan, fasilirns otahraga, lapanwm terbuka pemakaman u111u111.
rerminal ~nekurnn 11m11m. rcmhum1gan s.1rnpah danjalan.
Surplus asci mcrupakan aset yang lidak dipcrlukan umuk mcnjalansan fungsllungsi pcmerintah maupun funi:si sosial (Urban lnstitutc, 1999).
Surplu» aset
dikelola oleh pemerintah untuk tujuan mcnghasilkan pendapnum. Deegan dcrnikian scmua ascr diluar )MS digunakau uniul. fong>i pcrucrintahan dan fungsl ~os1al sena a~1 tersebut dlkelola olch pcmcrimah untuk tuman
menghasilkan
pcndapatan mcrupakan surplus user, Hcrdusarkan kriteria-krlteria terscbut di ata>. kla:.ifika.'i aset tanah dan bangunan pcmcrintah kota B:mJung rnenorut penggunaan ~ni111 11nt11k l'ungsi pcmerimahan, li1ngsi sosinl,
yang mencakup 49.92 o/• (4.409.033 m2) dari scluruh luas tt1WI as~l
y:mg dimiliki oleh pemerintah kom Bandung. A:K.1 tanah milik pemerintah kora
Bandung yang termasuk dalam kclompok surplus asset ini adalah tanah kosong. tanah kosong yang saat ini digunakan umuk sawah. 1:111ah sewa untuk industri. dan tanah sewa uotuk pcrurnuhan sebagaimana yang ditunjukkan pada lampiran 3.
17
'Fabel IV .8 Klasi Ii kasi aset tanah
Nilai Perolehan (Kn)
AsctTanah Pcrncrintah
S:isi~ Surplus l'otal :\set Tanah
676.981 4.409.033 5.069.017 10.155.031
6.67%
67.526253.518 l .180.510.583. 969 271.077.156.085 1.519.113.993.572
·1.45 ~11 77.71% 17.84 % 100%
16,72 % 8328% 0
53.IS 1.243.906 ~22.542.344.370
19,29 11/G
100%
275. 723.588276
-0.42%
49.92 •• 100%
Aser 8angunan
Pemerintah
1-17.225
Sosial
133.297
Surplus
I)
()
rot Aset Bangunan fi80522
80.71 % 0 10()%
Surnber : Hasit analisis Asct
tanah untuk penggunaan sosial sebanyak d3.42 % (4.409.033 m2) dari
seluruh
luas
total aset yang dimiliki oleh pemerintah kota Bandung. Aset tanah
milik pemeriruah kola Bandung yang termasuk dalam kelompok penggunaan susial ini adalal' aset tanah unruk pendidikan (fK sampai dengan SMU). aset tanah fasiliras olahraga, Iasilnas kesehatan, terminal, tarnan, pasar, tanah makam
umum. ruang tcrbuka hijau sebagaimana yang dinmjukkan pada larnpiran 2.
Asel tanah unruk peuggunaan pcmerintah sebanyak 6.67 % (676. 981 m2) dari
seluruh luas
!(Ital asci
yang cimiliki olcb pcmcrintah kola Bandung. Asct tanah
milik perneriruah kota Bandung yang tcrmasuk dalam kelcmpok penggunaan pemerintah ini adalah asct tanah untuk bangunan kantor pemcrimah yang rncliputi sernua karuor dinas, badan, dan lcmbaga-lernbaga pemerintah kola Bandung. scmua kccamatan clan kelurahan di kota Bandung. ascr tanah untuk rumah lli11a~. ranah gudang pcmcrintah. dan tanah kebun pcmbibitan sebagaimana yang
ditunjukkan pada larnpiran I.
Bcrdasarkan luas pcnggunaannya, proporsi terbesar aset bangunan gcdung ada lah uruuk penggunaan sosial scbanyak 83.~8 % (733.297 m2) dari scluruh luas bangunan yang dimiliki oleh pemerinrah kota Bandung. Asel bangunan milik pemerintah kota llru:
78
rumah sakit pemeriorah, puskcsruas, gcdung terminal dan bangunan ternpat ibadah sebagaimana yang ditunjukkun pada lampiran 5. Asct bangunan unruk penggunaan pernerimah scbanyak 16.67 % ( 14 7.225 m2) dari seluruh luas total bangunan yang dimiliki oleh pemcrintah kma Bandung . Asct bangunan milik pcmcrintah kota Bandung. yang rermasuk dalam kelompok penggunaan
meliputi
pemerintah
ini adalah bangunan
gedung kantor pcmerintuh
sernua gcdung kaior dinas, badan, lenrbngu-lcrnbaga
yang
pernerimah,
kecamatan dan kelurahan di kota Bandung, bangunan gudang, bangunan rurnah dinas, scbagaimana yang ditunjukkan pada lampiran 4. Sedangkan untuk nilai aset tanah dan bangunan tidak dapat dipcrbandingkan satu sarna lain karcna dasar penilaian yang dilakukan adalah berdasarkan nilai saar tanah dan bangunan tersehut diperoleh {nilai perolehan), padahal waktn (tahun) pcrolchan dari 11111singmasing aset berbeda-beda sehingga kurang
tepat membandingkan
obyck yang
sama (tanah clan bangunan) oengan dasar waktu {tahun) yang berbeda-beda.
JV.3 Jdentifikasi Pemanfaatan Surplus Asel Pemerintah Kofa Bandung Berdasarkan k lasi fikasi asct dapat d iketahu i bahwa surplus
ll:>CI
tanah pcmcrintah
kota Bandung merupakan jumlah terhesar dari total asei ranah yang dimiliki pemerintah kota Bandung.
oleh
Sebagaimana diuraikan pada bagian sebelunmya.
Lujuan finansial dari surplus asci adalah untuk memaksimalkan pendapatan. Untuk mcncapai iujuan tersebut. surplus aset tanah harus dimanfaatkan seoptimal mungkin.
Pemanfaatan asct daacrah menurut Kepmendagri , omor I 52 tahun 2004 tentang pedoman pcngclolaan barang dacrah adalah pendayagunaan barang milik atau di kuasai daerah suatu instansi dan atau pihak ketiga dalam bemuk pinjam pakai. penyewaan, dan pcnggunausahaan
tanpa merubah status kepcrnilikan, Pinjam
pakai arau perninjarnan adalah penyerahan penggunaan barang dacrah kepada suatu instansi pemerintah pcrundang-undangan
atau pihak lain yang ditetapkan
dengan peraturan
untuk jangka waktu rertcntu ianpa meuerima imbalau, dan
setelah jangka waktu tcrsebut berakhir barang daerah terscbut dapat diserahkan
79
keuibali
kcpada pemiliknya.
pertimbangan
Pinjam
pakai hanya dapat dilakukan
(I) agar aset tersebur dapat dimanfaatkan
dengan
secara ekonomis olch
instansi pemerintah/daerah (2) untuk kepentingan sosial, keagamaan. Penyewaan adalah penyerahan hak penggunaan atau pcmakaian barang daerah kepada pihak kctiga dalam hubungannya scwa mcnycwa dengan ketemuan pihak kctiga tcrsebui
harus memberikan imbalan bcrupa sewa hulanan atau tahunan nmuk jangka waktu tertcntu,
baik
sckaligus
maupun
bcrka!a.
Pengguaausuhnan
adalah
pendayagunaan barang dacrah olch pihak ketiga dilakukan dalam bcntuk BOT (Hulid Operau: Transfer). ffl 0 (1111.i/d Transjcr Operatev. KSO (Kerja Sama Opcrasi) atau bcntuk lainnya, dacrah
adalah
mcningkatkan
belum pendapatan
kcmasyarakatan.
Dasar pcrtimbangan penggunausahaan barang
dimanfaarkan, dacrah.
mcngoptirnalkan
mcnuniang
barang
daerah,
program pembangunan
dan
Barang daerah yang digunausahakan berupa tanah rlan :w111
bangunan milik/dikuasai daerah.
Bcrdasarkan identifikasi terhadap pcmanfaatan surplus aset pemcrimah
kola
Bandung dapat diketahui bahwn surplus aset tauah pcmcriruah kota Bandung dimanfaatkan dcngan disewakan, diiual,
dan digunausahakan.
Rcalisasi
pcndapatan dari penyewaau dan pcnjualan aset tanah pemerinrah kola Bandung disajikan pada tabcl IV.9. Bcrdasarkan kecenderungan sclama 5 tahun terakhir tersebur dapat diketahui bahwa penerimaan dari pcndapatan penyewaan tanah mengalami peningkatan dari tahun kc tahun. Tabel IV.<> Realisasi pendapatan dari penyewaan dan pcnjualan user tunah pemerintah kota Bandung 2000 s.d 2004
I
zouo Penr~:\-aan Pt'uju:ihul Tolal
2001
2l:02
10-03
9.029.fJ70.JK1
) 538. l 87. 735 13.591 705.052
IO.S J1.6'M.019
111';0 IQJ. 7~7
3.804.598.491 10.900. .123J!.50 14.704.922 .J•7
l.12Qh\lO,fi6
I .4~$.623.~'8
I 1336.022.64·3 I 2.4;6.622.&99
T
200• ;JoJ.125.689
2 261 1531156 7.56·1.279.145
Sum her: Disarikan dari laporan target dan realisasi pcncrimaan PAD kola Bandung tahun anggaran 1999!2000 s.d ?.004 Di samping discwakan clan dijual, surplus asci tanah pemerincah kota Randung ,iuga digunausahakau dengan pola build operate transfer dengan pihak swasra. Tabel
IV.10 rncnggambarkan daftar kemitraan pemerintah kota Bandung dengau
pihak swasia.
81
Hcrdasarkan iabel IV, 10 dapat dikcrahui bahwa kerja sama pemerintah kota llandung dengan pihak swasta dalam memanfaatkan surplus aset tanah adalah dalam bentuk pcmbangunan pasar, pusat pcrbelanjaan. dan apartcmcn,
Dalam
kerja sama tcrscbut pcmcriruah kota Bandung melakukan penycrtaan berupa aset
ranah sedangkan pcnycnaan pihak swasia dengan mcmbiayai, mcmbangun. dan mengoperasikan bangunan tersebut untuk jangka waktu BOT antara 5 sampai dengan 20 tahun.
Fasllltas-fasilitas
yang dibangun merupakan iasiluas publik
yang digunakan untuk rnelayani kebutuhan masyarakat, rnenycdiakan pelayanan sosial, dan mcrnajukan aktivitas ekonomi.
Herdasarkan idcntitikasi tcrhadap surplus aser tanah pcmcrintah koia Randung pada bagian scbclumnya, dapal diketahui
bahwa luas surplus user tanah
pemerintah kola Bandung adalah sebesar 5.069.017 m2 (data pada lampiran 3). Dari jumlah
tersebut yang Lelah dimanfaaikan
untuk
discwakan
kepada
masyarakat yaitu digunakan untuk bangunan tempai tinggal penduduk, bangunan industri, dun bangunan SrBU adalah scbcsar 3.761.569
1112
(data pada lampiran 7)
sehingga masih terdapat surplus aset tanah pemcrintah kota Bandung sebcsar 1.307.448 m2 yang hel11111 dimanlaatkan.
Surplus aset yang bclum dimanfaaikan tersebut mcrupakan potensi yang dapat didayagunakan melalui kcria sama pemerintah swasta untuk dapar memberikan nilai manfaat yang tinggi bagi masyarakat. Berbagai model bentuk kerja sama dcngan pihak swasta dapat dilakukan yaitu de"l!>"" korurak sewa, konsesi. Build Operate Transfer, Build Own Operate. ataupun .loin: Ventnre. Dengan asumsi
bahwa surplus
asct tanah yang hclurn dimanfaarkan
tersebut di lakukan
pemanfaatan dalam bentuk kontrnk sewa maka kcmungkinan
tambahan
pcndapatan yang dapat dihasilkan dari pernanfaatan surplus aset yang belum dioprimalkan
!ampiran 8).
iersebut adalah
sebesar Rp. 1.843.263.031
(pcrhitungan
pada
Bab V Kesimputan dan Rckomcndasi
Pada bagian ini akan dirumuskan temuan-tcmuan dan kesirnpulan studi. Selain itu diuraikan
kelernahan-kelcmahan
studi serta rekomendasi
untuk penyernpurnaan
pclaksanaan manajemen aset pemeriutah kota Bandung. Rekomendasi studi lanj ut juga akan diberikan scbagai tanggapan atas kelemahan srudi.
V.l Temuan dan Keslmpulan
Studi
Srudi ini mcnggunakaa kerangka manajemen asct hasil pcncliuan Urban Institute. Berdasarkan basil penelitiannya di berbagai negara, Urban lnstitute (1999)
mcnyatakan bahwa kerangkan manajcmcn asct propcrti publik terdiri dari 3 tahapan yaitu invcruarisasi, akuruansi propcni. dan rnanajemen aset, Masingmusing iahapan tersebut menunjukkan onunn pelaksanaan manajemcn asct. Berdasarkan
kerangka tcrscbut
kemudian dilakukan idcnrifikasi
tingkat
pelaksanaan manajerneu a:.cl pcmcrintah kota Bandung yang mcnghasilkan tcmuan studi antara lain: V. I. I. ldcntifikasi Tingkat Pelaksanaan Manajemen Aset Tauah dan llangunan Pemerintah Kora Bandung l. Pada tahapan inventarisasi. inventarisasi aset tanah dan bangunan relah dilakukan
melalui sensus barang dacrah pada iahun 2003. lnventarisasi asct
tcrdiri dari invernarisasi ii~il. dan lexal. lnventarisasi fisik rerkait dcngan identifikasi lokasi fisik asct tanah dan bangunan, luas asct tanah dan bangunan. jen~' pemantaaran saat ini, lnventarisasi legai terkaii dengan
idcntifikasi bukti-bukti kepcmilikan aset, Studi ini mengidcntitikasi bahwa baru sebanyak 12,43 "lo (159 titik lokasi dari 1.279 titik lokasi) asci tanah
pcmerimah kota Bandung yang telah dilakukan senifikasi. Sedangkan unruk asct bangunangedung ham sebanyak 11 .49"/o yang
tel ah mcmi I ik i dokumen.
Petunjuk teknis pcngclolaan barang daerah yang mcrupakan larnpirun dari Kepmendagri
I 52 Tahen 2004 1cntang pengelolaan barang daerah
meuyatakan bahwa scmua aset tanah yang dikuasai olch pemerintah daerah harus disertitikatkan uruuk mcnghmdari hal-hal yang tidak diinginkan di
82
lt3
kcrnudian
hari dun uruuk
itu rnasing-masing
daerah
pcmeriruah
harus
mcnyediakan dananya dalam .A.PflD. 2. Pada tahapan inventarisasi,
mekanisrne dalam mcmperbaharui data asct tanah
dan bangunan bclum bcrjalan. hal ini berak ibat hahwa darn aset ranah dan bangunan
yani: terdapat
diandalkan.
Petunjuk
pada sub bagian penuelolaan
tcknis
pengelolaan
asct kurang dapat
barang daerah yang merupakan
lumpiran dari Kepmendagri 152 'I ahun 2004 mcnyutnkan hahwa sctinp unit instansi
pemcrlruah
yang mengelola
laporan
1e111a11g pcnambahan
asct pemermtah
waJib memberikan
dan pcngurangan (mutasi)
dncrah _vnng bcrada dalarn pcngclotaannyu
asct pcmcrintah
seriap 6 bulan sckuli kcpada sub
liugi
Padn tahapan akunransi propcni. pcmcrimah kota Uandung pada tahun 2U04
iclah menyusun neraca pcmcrintah
dacrah.
Bcrd11sarkA11 laporan ncraca
rcrsebut dapal dikctahui jurnlah usct tunah pc1110.:rin111h kota Bandung per 31 Ocscmbcr
2004
Rr.275.723.588.276
Bandung
mcngidcutifikus] dirulal
scsuai
scluus
10.155.031
m2
dengan
nilai
scdangkan nilai usct bangunun yang dimiliki
1.519.11J.994.292, kotu
adalah
dcngan
luus
880.522
Rp.
pcmcrintuh
1112.
Studi
ini
bahwu tidak scmua aset tunah dau b:111gu11a11 pcrucriutah l-.vt11 dcngan kobiiaknn akuntansi yang dhctapkan
yaitu <.hnilai
bcrdasurkan biaya pcrolchun. Beberupa user tnnuh dan bangunan pemcrintah kotu Bandung y:1ng tcrmasuk diluporkun Ji ncraca bclum dilakukun
pcnilaian
hul ini bcrakibat behwa neraca pcmcrintnh kota Oandung disajiknn dcngan nilai di bawah 11ilai scharusnya,
V.1.2
I.
Klusilif...;1:,i
A>cl T1111;d1 Jan 1};111g11111111 Po111~ri11tal1
Clcrdasarkan kjasifikasi
Koll! B1111d1111g
aset tauah, s111·11!11s 11s1·e1 ranah merupakan jumlah
yang paling besar (4<1.92%) dari 101al luas asct tanah yang dimiliki pc111ni11wh kola Bandung. Surp/11.v me/ 11111nh pcmcrintah kota Bandung terdiri duri tunuh perncriruah
kota Bandung yang dipcrumukkan
uruuk bangunan
pcrumahan
seluas 4.0n.'12') 1112, lanah untuk bangunan industri sciuas I 8 l.Y'>9 1112. dan luhan 808.08<)
kosong yang dimiliki
me.
olch pernerintah
Aset tanah yang digunakan
kota Bandung
dengan luas
untuk tungsi sosial scbcsar '11.12%
(4.409.1)33m2) dari keseluruhan luas tanah yang dimiliki oleh pemerintah kota
Bandung, yang termasuk dalam kelompok aset tanah untuk fungsi so&illl ini di antaranya adalah tanah untuk fosilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas olahraga, taman, 1anab makam umum, pasar, dan terminal. Asel tanah yang digunakan untuk fungsi pemerintahan sebcsar 6,67 % (676.98lm2)
dari
keseluruhan luas tanah yang dirniliki oleh pemerintah kola Bandung.. yang termasuk dalam lcelompok ini adalah aset tsnah untek bangunan kantor pemerintebcn yMg meliputi semua kantor dlnas, badan, lembaga-lembaga pcmcrintahan, scmua kccamaran dan kcluraha.o se kota Bandung.
2. Berdasarkan klasifikasi aset bangunan gedung, pemaofuaian bangunan unmk fungsi sosial merupakan j11mlah yang paling beser yaitu sebesar 83,28% (733.297m2) dari total luas bangunan gedung yang diml!U
adalah sebesar 3.761.569 m2 sehingga masih terdapat surplu» aset lanah pemerintah kota Bandung scbcsar 1.307.448 m2 yang belum djmanfaatkan. Dalam rangka pemantsatan surplus asct yang belum dioptimalkan tersebut dapat diidcntitikasi bcrbagai model bentuk kerj~ sama pemerintah dengan swssta yang
85
dapat dilakukan diantaranya yait11 dengan kontrak sewa, konsesi, Bm/d Operate
Transfer, Build 0»71 Operate, dan Joinl Venture. Dengan asumsi surplus asct tanah yang belum dioptimalkan tcrscbut dimanfaatb.n dengan disewakan maka kcmungkinan tcmbahan pendapatan
yang dapat diha.silkan dari pemanfaatan
surplus a~l ~Jalall sebesar Rp. l .843263.031. Rerdasarkan temuan-temuan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksaaaan manajemen aser pemerintah kota &ndung saat ini twu pada oua tahapan dari tiga
tabapan manajemen aset ynitu ~
dan akuntansi properti. Surplus aset
tanah merupakan jumlah tcrbcsar d.ui Iola! a.sCI tanah yang dimiliki oleh pcmerintah kota Bandung. Swph1s aset lall8h pemerintah kota Bandung saal ini
dimanfaatkan oleh pemetintah kw
deogan csra disewakan. dijual, dan
digunausiihllkan dengan pihak swasla dalam bentuk Build Operate Transfer. Disamping itu rnasih terdapa( surplus aset tanah pcmerintahkota Bandung seluas 1.J0'.7.448 m2 yang bclum dioptimallam. Oleh karena itu pemeriruah kota Bandung dapat memanfaaikan surplus aset tanah yang bclum dioptimelkan tersebut untuk meningkatkan kapasi1as keuangan pemerimah kola melalui kerja
sama dengan sektor swasta dalam bentuk kontrak scwa, konsesi, Huild Uperat« Transfer, Build Owl! Operate, dan .loinl
Yent11~e.
V.2. Kelcmalul• Studi Beberapa kelemahan pada studi ini di arnaranya adalah :
I. Studi ini tidak membabas secara cletil bagairnana meningkatkan kapasltas keuangan pemcrintah kota,
Kootribusi dalam meningkatkan kapasitas
keuangan pernerintah kota dalam srudi illi terbatas pada upaya meningkatkan kcicrscdiaan surober dayn pendanaao yang bcrasal dari surplus aset. Upaya lainnya sebenarnya dapat dilakulaul dengan meminimalkan biaya opcrasi
pcmcliharaan dan mengurangi subsidi. 2. ~tudt ini tidak membahas apakab surplus aset tanah yang merupakan bagian
terbcsar dari aset tanah yang dimiliki oleh pemerintah kota Bandung tclab dikelola sccara cfcktlf efisien, dan culcnp.
86
J. Srudi ini hanya mengkaii pcngclolaan aset tanah dan bangunan gedung. yang merupakan 2 dari 19 bidang barang (asct) ~ang dimiliki oleh pemerimuh kola Bandung. olch karena itu masih tcrdapai 17 hidang barang (asei) lainnya yang belum dilakukan penelitian seperti misalnya peralatan. mcsin, insralasi, dan jaringan.
V.J. Rekomendasi Studi Lanjutan Berdasarkan studi ini, dapat direkomendasikan beberapa penelitian
lanjutan di aruaranya adalah: I. Evaluasi keefcktitan. efisiensi dan keeukupan pcngelnlaan surplus asset tanah pemcrintah
kota Bandung,
K:ijian ini pcrlu ditakukan karena surplus 11se1
tanah rncrupakan bagian icrbesar dari jumlah asci ianah yang dimiliki olch pemerintah ~01;1 Bandung, 2. Studi dcngan 1opik ynng soma narnun mcnggunakan obyek pcnclitian selain tanah dan bangunan, yauu obyek penetuian lainnyJ yang rneliputi
17 hidang
barang (aset) yang dimiliki oleh pemerintah kola Bandung.
J. Kajian pcngcmbangan konsumsi pemerintah.
kcbijakan dalam mcrasionalisasi
pcrmlntaan
dan
aset tanah dan bangunan olch badan-badan dan dlnas-dlnas
87
DAFTAR t>USTAKA A '\!AO. 1996. Asset Management Ha-idbook, Australian National Audit Office, Canberra: Author. (onlinc). Available internet: h"p:li\\ WI\ .anao.g0' .au diakses tanggal 3 Mei 2005. Bartel, Margaret, 2000. Integrated Financial J!aoogeme111 Svstems For
America's Accoumabiliry/Anti-Corruption Project, A vailablc at !!J.!J!:iiww\\ .resrondane1.com diakses tanggal 3 Mei 2005. Municipalities.
CLGI
(dalam
Utomo.
Arintoko. 2003). Kiat Mcningkatkan
PAD Melalui
Perbaikan Pengelolaan Aset Propeni, M~ialah Bujet Edisi 4 Maret 2003. Dikayuana, Didin, 200'.l. lnventarisasi Aset Pemkoi Bandung Belum Selesai, Majalah Bujet Fdisi 4 Maret 2003. FHWA.
Management Primer, Federal Highway Association linfrastruct1L-efas<1memtlamprim•r.odf. Diakses tanggal 15 Apri I 2005. 1999.
httr:i/,\
Aset
"w thw.1.dot.go'
Halim, Abdul. 2002. Akumansi Jakarta.
Ke11a11ga11 Doeroh.
Penerbir Salcmba Ernpat.
Hcndrawan, Sanerya, 2003. Pela)''3113n Ruruk Karena Ada Yang Salah Dengan Pengclolaan Asel. Majalah Bujet Edisi 4 Maret 2003. Kcputusan Menteri Dalam Negeri . o. 29 Tahun 21)02 tentang Pedoman Pengurusan Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah scna Tata Cara Penyusunan APBD. Pclaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan /\PBD. Keputusan vlenteri Dalam egcri Nomor 152 Tahun 2004 Tcntang Pcdoman l'engelolaan Barang Daerah.
Lerner, A.C, 2000. Progress Toward Inrcgratcd Infrastructure Asets Management Systems: GIS and Beyond. hUp:.!"-"'"·nrc caircluiriapwa diakses tanggal 15 April 2005. Manhccr, C.M Sebastiaan, Pollalis. ., Spiro. (1996). Case studies of l:luild Operate Transfer tersedia di hnp:1'\\w\\.l!.Sd.harvarJ.c~111 di akses JO Oktober 2005.
Mardiasmo. 2002. Otonomi don /\.fanajcmen Keuangan Daerah, Penerbit Andi, Y ogyakarta, Miller. Gerald. 200 I. FiscalHealth: [low do New Jersey Cities Compare /0 Other American Cities", Cornwall Center Publication Series. Rutgers-Newark.
88 Siregar, D. Doly. 2Co04. Manajemen Asel: Slr.itegi Penataan Konscp Pembangunan Berkelanjutan sccara Nasional dalam Korucks Kcpala Dacrah scbagai CEo·s pada Era globalisasi dan Otonomi Dacrah, Penerhit PT. Gramedia Pustaka Utarna, Jakarta. Smith,
M Jay, Skousen. K. Free. 1993. Akurnansi Intermediate. Erlangga, Jakarta.
Pencrbit
Sugiyono, 1997. Mctode Penelitian Adminisirasi, Penerbit Alfabeta Bandung. Suhirman dan Dedi l laryadi, 2003. Distorsi Proses Anggaran dan Penguatan Masyarakat Sipil, Bandung Institute of Governance Studies (J:ll(jS). Suselo, Hcndropranoto.. Taylor. John. ( 1993). Kerjasama pcmerintah swasta dalam sektor prasarana kola di Indonesia. dalam Manajemen pernbangunan prasarana perkotaan, bagian V, Bab I. Rukmana. Hoff Steinberg, Editor. PT. Pustaka LP3ES. Team GT7.-Sfl>M dan USA ID CLEA. . 2000. Studi Pcngkajian Kebutuhan Pcngcmbangan Kapasitas Bagi Pemerintah Daerah dan DPRD. Jakarta. The Urban Institute. 1999. Municipal Real Property Asset Maiu1geme111:A.n Overview of World Experience. Issues. Financial implications. and Housing. available al www.urban.ore. Washington DC Diakses tanggal 3 Mei 2005 Thomsen. Stephen. (2005). Encouraging Public Private Partnership in the urilitites sector: The Role Of Development Assistance, tersedia di hnp:li\\" '1.gs
Vanier.
dalam The Urban lnsriun. 1999. Municipal Real Property Asel Management, an overview of world experience, issues. financial implication. and housing. h.1p:'·"""·urhan.or!!, Diakses tanggat 18 April 2005. D.J. 2000. Advance
Management: Tools and Techniques. htp::'/www.nn:.rairduiriau••3, Diakses tanggal 18 April 2005. A<el
Warpani, 1983. Analisis Kora dan Daerah, Penerbit I l'B Bandung. (2003). "Koui-Kota ckclam Tronsisi: Tir.jtwan Saktor Perkotuan pada fro Desemralisasidi lndonesia", Workinz Paper "lo. 7
World Oank..
Worldbank. 2000. Strategic Municipal Asset vtanagcmcm, Worley International, Lid.
LAMPTRAN
Larnpirun I Asel Tanah Milik Pememtar Ko:a Banclu~ urtuk Fungsi Pemerintahan Per 31 Desember ?004
Nama Unit Pengelola Barang
NAMARARANG
K01ntor Cabang Ofr1as. P & K
"l;:J.n3J'. txJnguoai btttOf' pcmctintah
Dinss Penc1dlkan
lariat banguna, tantcw perneriniah
fi.!lgu;n Per!e~9k(Op~r
Taral' ban~u'l\a:1 taotor pememtah
Sadan Penge-01a Ge1ar~g;:.t1iy P~tu(.fa
Bappeda
'rarar ba~"""'
Kantor Kecamatan
Tarah bar)..10 la'l >.antO'f pen:;t!tuttc.h
Kantor Keluranan
Tanah banguia1t.anto· pemeflfllah
Olnas f'eJtanian
T anah 03Jl9U:1ail 1-..ar.to~pemerinlah
Dinas Permdustnan & Pe!daganga.n
Tanah ~
l!anw p!merintih
Oinas l
T;:Jw.Jh b.Jngu,1an•:.antoi' ~mcrintah
O.nas Tenaga Kerja Oin;'t!'; <eseh.atan
Tanah ball[jooan ~.ar{orpeme1in1ah Tan-ahbangunan ~tor pemerintth
Kanlor Sosial
'ranan bangunan .-.artor pemetintah
Pusat ,:ielayanan Kesehatan Gigi dan IJlutut T~.nan baogunan kart°' ~mtah Dinas Pen9iiliJcn1 Ta110h bangunan lane< pemet"'lah Ofnas Bfnamarga Tanah bangunan ~artot pememl;ah $:Jbdrn logistit-: Tan.ah bang1,1nan karrt.Of peffierintah Onas Perumahan Tanah bangunan kanto1 perrerin(ah UPTD Alot bcrar Tanah ba.ngunan ltartor pcrrennhh Cad n binanarga Tanah bangunankantO< perrenntrh
TANAH
LUAS 2.6SS 9.711 54.837 1 5()0 1202 32.668 101.675 77.450 1.016 %3 1.366 12.819 5-00
115.005.000 1103 762.000 8 339.812.000 315.000.000 98.195.000 2. 193.569 000 7.384.333.180 3 277.896288 221.488.000 301.250.000 5-0841.500 2~7 926.260 53.332.000
1180 1.417 153A 14.627 67.335 14.527 16.852 1~3.558
164 700.000 08 1ol.UOO 799 760.000
01n~s Pertemanan d;n Pemakaman Dinos peoceg-ahan den penar~ggulafyc=n
Ta~
kebakaran U,1t pengelola pers::arkitan Sadan Penge101a L ngkLnsan Hidup D'nas kependudukan
Tanahbangunan kart0< pemerinlah T•n<>I> bongunan kart0< penlQrintah Tanah bangunan kanlO< pemerR311 Tanah hangunan lcml0
4.600 500 1446
Oit1U$ Panwrsata Oaerah
Tanah t.Janyuno.n tc.c:iritut
pemennah
BKKBN Din.as Perumahan Dinas Pertamanan ::fan Pemak.aman
Tanah t>angunan kanto1 pemerntah Tanahgudang Tan3h kebun ae-11blbita-.
1 800 981 3193
Oinas Perumaban
T3rahke:bun !lernbibio:'l
Ruman cUnas Wa!ikotaJBag Pertergl
I amn ,I.mah d11as
BKK6N
banguaan kantor perrerinbh
TAmhn~hdinas
Subdin logistlk
Tanah n.l'llah
Dmas Pauw1:sata 03er.;1h
Tanah gcdung kanlorlkesenian
Jumlah Total
NILAI
1 079
16675 3.500
18.984 3.003 210 6.000 5.494
6/6.981
Sumber : Oisari~.ar. dari Oaft:ar Aset T anal\ da.• 8.'l.nglln.'1n Pememtah KOia Bandung Per 31 Desember 2004
.
4.75A 631 000
. :C.866 887.000 22.013.102.00J 2.553.3<9.00J 56.366.JOJ 30.337.000 296.725.000
.
60 795.000 541.607,000 1.380.279.000 273.0CO.OOO 3.739.8<8.00ll 38.8R290 16 446.000
. 3.124.770.000
67.526.253.518
90
Lampiran 2 Asel Tanah Milik Pemerintah l
NAM!\ BARANG Tanah bangunan poorir1tkan
Tanah bangunan pcndidikan Tanah kosong yang sodah untu< SD Tanah lapanganolalYaga SMP Tanah gedung perdi:l1kan Tanah bangunan tempat lbadah Tanah bangunan taman T anah lapangan oial'raga SMU Tanah bangunan pendidikan T anah lapangan olahraga Tanah bangunan tempa1 badah SMK Tanah bangunan ~ndid1kan Tanah kebun Sanggar l<eglatan Bela,ar (SKB) Tanah bangJnan pendidik3n Oagia, Kesra Taoah bilriyJnetn vlahraga Kantor Kelura~an Tana/I kuburan Oinoo pongololaan pasar Tanah p;nar l'uskesmas Tanah bangunan P\J$kesmas Rumah Sakit Toroh bangunan Rumah sakr. Oinas Blnama1ga Tarah konsttukso jalan Dina• Pcrtamanan & Perrakaman Tanah Makam Unum Olnas Pertamanan & Pemakaman Tanah bangunan tarr.afl/rekreaso Dinos PMAmAnan & Pemakaman Tanah bangunan krematcrium Olnas perhubungar1 Tanah pasar Oinas pemubungan TAAAh terminal darat Unit pen9elola perpartangunan te~t ib3d;Jh Drras Perumahan 'Tanah bangunan oahraga D nas Perumahan T~=h bangunan taman/rek"'a"' Dmas Peruniahan Tanah ialan Dmas Porumahan Tanah lapangan olah•aga Dmas Pcrumahan Tanah lapan9an partembua Oinas Pen.mahan T onoh baogunan instalasi ru..rlu listrik Jumlah Tolal
TANAH
LUAS 3.419 509.259 705 1.048 311.B11 240 1 470 3.260 2€9.543 3.727
58 257.257 464 4150 170.407 5000 107.12(; 39 011 19.340 1.469.203 501.425 625 40.000 3.148 804 , l\00 140.660 142.942 37 463 26.151 35.742 127.053 2~.947 79.11!1 10.936 1.771
616 1.419 4.409.033
Sumber · D sankan dan Oaflar A!'.F!t f;in:ihd;,n ~ngunan Poowrintah KOia Bcncurg Pet 31 Oese·nl>Q1 200-1
NILl\1 77.853.000 27.823 422.256 150.000.000 11.876.000 16 670 327 703 128.000.000 4.884.000 129.883.000 15.237.782.707 08.396.000 ~0.000.000 13.378.910.500 40.533.000
7.118.269.000 464 ~!\R 000 16.021.073.500 2.208.639.190 11.009.072.000 902 181 372.737 53.7~0.617.868 50.619.459.382 33 125.COO 1.711.316.000 26.486.477.760 72.865.595 72 800000 66436.337 4.515.351.529 1.974.989.7~0 520.280.519 2.295.272.000 9.624.004.000 3.425.515.000 ~.112.940 63€· 7.499.824.000 354.200.00C 9740000 44.396.000 1.1 B0.510.583.9$9
91
Larnpiran 3 Asel Tanah Surplus Miik Pemerintah Kola Bandung Per310esember2004 NAMAUPB Dinas Peru-nahan Dinas Pt(umahan Oinas Perumahan C·inaG Perumahan Cinas Perumahan
NAIAA BARANG Tanah Bang1.11an Pen.mahan Tall
Jumlah total
TANAH LUAS 4 001129 255.216 4 583 54.974 753.115
5.069.017
Sumber · Oisatikan dari Da~.ar Asel Tan.ahdan Bangunan Pemerincah Kota Sardi.Ilg Per 31Oesetrber2004
NILAI 180.411.459.398 15.057.171.000 254.156 694 2.853.978.000 72 500.391.713
211.011.1
ss. eos
92
Lampiran 4 /\~et 8anguuan t~tilil.. l'c:uu:rinli::h Kola Ban
Per 31 Desember 2004 NAMA 6ARA1'G
-"AMA UPB Kantor Cabang Oinas P & K
Bangunan gedung ~ant()(
Bagian Perlengkapan
Bangunen gedung kantor
u;As
3.350 23.574 2.096 1.135 744 14.573 36.758 14.702 1.015
Bad~n Pcngelola Gelanggang Pemuda Bangunan gcdung kanror (lappeda Bangunan gedung kanror Kantor Peudidikan dan Pclaiihan 6ang1D1an gedung kamor Kantor Kecamatan Bangunan gcdung lanlor Kantor Kelurahan Bangunan gcdung ka1no1
Dinas Pertanian
Bangman gedung kantor
Dinas Koperasi
Ban~unun gedung kanror
Dinas Tenaga Kerja
Dinas Kcschatan
Bangunan !!edun~ kantor lh.oguo.m gedung kantor
Puskc$mas
Bangunangedung k.antor-
Kantor Sosia!
Bangtul31l gedung kantor
978 3.075 397 300 1.499
Pusa1 P~Jayallau Kesehatan (iigi dan M Rangunan gedung kaoror Dinas Pcndidikan Bangunao gedung kanror Dinas Pengairan
Ba11gw1ac1 ~Wung kanmr
Dinas B inamarga Subdin togistik
Hangunangedungkantor
Unit pengelola perparkiran
~.031
.
gedung kantor Ban?,lDlan gedung kantor Rangunan
U l'TIJ Alar berai UJ>TD PBK UPTD PCJ\ Carlin Dinas Bangunau Dinas Pertumanan dan Pemakaman Dinas pcnccgahan dan penauggulangen
Bangunan gedung kantor
Bangunan gL-di:ngkantor Rangunan gedeng kamor Bang,unan gedung kanl<>I° Bangunao ge:tung k.1ntor &_ pos jaga Oangunan gcjung kautor
Bangunan gedung kar.tor
l;lANGUNAN ~lLAl
497 4)"
306 L255 30(1
681 1.316 726
3-42~
3. 48 612
Badan Peugclola Lingkungan Hidup
nangunan gt.~Wlgkantor
745
Oinas kependudukan
Banguran gedung kantor
1.320
Dinas Pariv .. isata Oaerah
BKKBN
Bangunan gedoog kantor R2ngunan gedlllg kantor
407
Dinas peruma'ian Dinas Kesehaian
B211gunao g<'(fung kantor Rangumragudang
Subdin logisti~
Bangunan guJang
Cadin Oi11n1nargn
Uangunan gudang
Dinas Pendidikan Bagian Perlengkapan Kantor Kecan.aran Puskesmas llKKUN
l.617
296.235.000 35. I00.000 6.315.40 l.&:"O 9.624564.500 2 020.314.)00 1.770.424.000 51.834.000 OI0.50Ht01 780.000.(100 122.'100.000 69j.43'1 .000 1.826.934.000 26.341.(100 10.890.000
~9.500.000 112.365.000 112.961.300 484.168.600 496.657.000 U28.164.000 182.280.000 4 IAS
39.000.000 462.555.000
i.198 720
189284 .OUlJ
8.085.00(:
Rumahdinas
49 880
277. 708.0()(i
Rumah dinas
13.iOS
J.432.250.595
Rumah dinas
460
Rumahdinas
4.~27
Runsab diuas
70
138.114.600 1.636.386.200 10.0•)0.()00
Total Sember
600
sAJ 1.n1.oov 12.706.64n.760 306.715.000
Ois:;ri(
147.225 Pemennlab Kola Baod.ing Pet 31 Desembcr 2004
.
53. I 81.243.906
93 Lampiran 5 Aset Bangunan Milik Pemerinlah Kolo Bondung untuk Fungsi Sosial Per 31 Desember :1004 BANGUNAN LUAS NILAI TK Bangunan gedung pendidikan 1.12ti 179.246.000 so Flanouran gedung pendidikan 191.358 46.154.216.951 Bangunan geduny temµol ibad~h 1.957 3.686.250.000 Bangurian gudnng 42 2.982.000 Gedung perpuslakaan 248 83.316.000 Bangunan gedung kanlor 1.434 308.028.000 Bangunan olehraga 010 369.857.000 Bangunan gedung hiburanlkesenian 24 15.240.000 $MP Bongunan gcdung pendidiken 144.116 33.604.909.62() tlangunan gedung lempat lbadah 1.254 901.906.000 Bangunan olahraqa 1erbuka 1.000 11.235.000 Bangunan gedung kantor 3.265 207.082.000 SMU Bangunan gedung pendidikan 108.561 28.~72.021.688 Bangunan gedung labola1orlum 146 82.378.000 13iongunan gedung lempat ibadah 317 214.61 t.()00 Gt1Ju11g IJll•••I 75 3. i!I0.000 aangunan gedung kamor 2.291! 1:\3 ?1!4.000 Bangunan olahraga 1.100 56.726.000 Gedung pertokoantkoperasi 20.874.000 98 SMK Bangunan gedung pendidikan 83.563 18.912.•07.000 Bangunan gedung temost lbadah 1.196 200.973.000 Bangunan olahraga 1erbuka 25.000.000 500 Sanggar Kegia1an Be1a1ar (SKI:!) tlangunan gedung pendidikan 1.060 Kantor Cabang Oina$ P & K Bangunan gedung pondidikan 112 150.009.000 B"glan Kesr~ Bangunan olahraga 1ertu1up 1.1001 B•QIAn KA~r. Bangunan olahraga lerbuka 4.951 311. 799.000 Dinas pen9elolaa11 µ•••1 Gedung per.okoan1pasar 102.899 41.586.870.3/9 Dinas Kesehatan Bangunan Rumah Sakil 12.667.000 239 Puskesmes Oangunen Puskesmasikllnikllab 24.253 12.070.403.994 Rumah SaKil Bangunan Rumah Sakil Umum 9.738 12 51\R 400 36• Rumoh Sokit Bengunar nurnah Soklt Ocrsiilin 1.136 6.37" .eie.eoo Dinas perhubuncan Geduna terminal 36594 13.154.508.568 73.1.207 222.542.344.370 sumber t:·lsankan dan Dattar AselTanah dan Bangunan Pemerlntah Kola Bandung Per 31 Dese1nber 2•J04 NAMA UPS
NAMABARANC
.
665 n2.ooo
.
94
Larnpiran 6 Oaftar Aset ransn Yang Pemkot Bandung telah diinventarisasi namun belum ada Niloi don Luos NO
UNI I PENGELOLA BARANG
1 Kantor Cadln P & K l<ec Andir Z Kantor Cadln P & K Kee Sukajadl 3 i
25
KelurahAn C':1<.A~O
NAMABARANG Taoah bangunan kantcr p~mE:!nntah Tanah bangunan Kan1or pemeN01a11 Tanah bangunan kantor oemenntah Tanah bi:.ngunan k(tnto1 pemerirnan Tanah bangunan kantor pemenmah Tanah bangunan kantor pemenotah Tanah ban~unan ka~tor perneru\tah Taneh bangunen ket'ltor ~merinteh Tanan bangunan ka"ltorpemenotah Tanah bangunan ka"ltor pemeri1uah Tanah bangunan kantor pcmcrintah Tanah bangunan Pu1kesma1 rensn ba•lgunvn Puskasn1as T11n'lh h,,.noun:in Puskesmas. Tanah t>anyunan Puskesmas Tanah bangunan Puskesmas Tonoh bongunon oendidlken Tanan benAunan ~antor pemerlmen Bangunnn 9odun91<11ntor Rumeh dinas walikola 8angu0lln godung kanto• Bangunan gedung kanto1 Bangunan gedung kantor Bangunan gcaun9 K9mo1 R~no11n.::in Qftt111no k~11101
26 K&11tC1 P1:111~11iit11t~1• f\l\Ul.lul Ot:1u1al1 l3~11yo11<;111 gtttJu111;1 k•11tv1 27 Puskesrnas Ahmad Yani Bangunan gedung puskesrrias 28 Puakosm8$ At1ane Anya1 Bangvnan gedung pu;keirT•89 29 Badan Pemt19rdavaan M3$•arakat Banrn•nan aeduno kantor $umbef: Ois~i-1k:;Jn d~ul no'tor A&et 'lunch den 8;in91,.1r'lor Pemer1ntoh l';oto Bandung Por 31 Ocscmbcr 2004
95 Lampiran
7
Luas aset tanah pernerintah kota Bandung yang disewakan NO
...._
KEC
IJIN TETAP Jumloh Luas (m~i oernaxei
1 Sukasari 67 2 Sukafadl 467 I3 Cicendo 691 4 Andlr 683 5 Cidadao 21 5 Coulonu 624 7 Bandunq Wetan 930 8 Ci1Jeu11vinQ 1.748 9 R""ol 271 10 Lenokonu 1.046 11 Batun·.moaFil 357 12 KiaracondonQ 1~5 13 Banduna Kulon 9 14 Astanaanvar G2 15 Boionaloa 217 16 Bbkan Cioarav 141 17 Arcamanlk 318 18 Cicadas 4 19 C1b1ru 41 20 Ulunobcruna 148 21 Maraacinta 1 Jumlah 8.001 surreer · Omas Perumanan, 2004
IJIN BERSYARAT IJIN SEMENTARA JUMLAHTmAL Jumlah Jumlah Jumlah Luas (m') Luas (m2) luas (mi) oemakat oemakal oemakai 30.443 20 2.701 67 33.144
125.!:>!:>1 255.627 79453 17.544 341.190 515.680 346.490 38.321 324.581 195.049 56.453 1.521 9.472 28.352 10.849 87.211 2.140 9.429 27.311 171 2.502.838
34.584 92.689 85 13.632 11 4205 971 255.973 365 188.685 955 107.741 299 25.224 324 31.033 316 34.206 12 1.405 18 1.563 74 4.887 35 5 ~00 9 6.110 395 3 269
613
4.379
810.333
246 1 175 236 9 1.642 522 1.144 256 333 395 7 2 303 18
17.623 71.349 22.094 481 141.352 34.415 84.931 18.696 16.991 28.906 609 350 7 961 2.163
982 2.479 1.00d 41 3.237 1.817 J.847 826 1.703 1.068 174 29 439 270
'1
322 155
323
15C
6.291
448.390
5 41 148 1 10.671
177.758 419.665 115.179 22.230 738.515 738.780 539.162 82.241 372.605 258.161 58.467 3.434 22.320 35.815 16 953 87.928 2.295 9.429 27.311 171 3.701.509
9(\
Larnpiran 8 Perhitungan kemungkinun tarnbahan pendapatan dari pcngoptimalan surplus aset tanah
Pendapatan sewa 1<111~h /.004
:
Rp. 5.3{)3.125.689
Jurnlah luas tanah yang disewakan
=
3.761 .56CJ m2
Rata-rara tarif sewa tanah
=
l'endapatan sewi1 tanah
Jumlah luas tanah yang disewakan =
Rp. 1.410 per 1112
Jumlah surplus asct yang belum dioptimalkar
=
1.307.448 m2
Kernungkinan tambahan pcndapatan yang dapat dihasilkun dari pengoptimalan
=
Rp. 1.41 O per rn2 X 1.307.448 m2
surplus aset tanah
Rp. I .343.2G3.03 l