RENCANA JANGKA PANJANG SIK BIDANG PP & PL Rapat Koordinasi Teknis SIK Regional
PENDAHULUAN • Penyakit menular dan tidak menular (tertentu) masih merupakan masalah kesehatan – Multiple burden • Penyakit infeksi masih tetap ada (TB, antrax) • Penyakit kronis/degenaratif meningkat (DM, Jantung, Kanker) • Muncul re-emerging (Polio) dan new emerging (AI, SARS) – Angka kesakitan dan kematian – Economic loss – Martabat bangsa sesuai dengan komitmen global • Upaya pencegahan dan penanggulangan melalui: – Reformasi kebijakan dan kegiatan strategis (Renstra Pembangunan Kesehatan) – Restrukturisasi dan fungsi organisasi – Review/revitalisasi peraturan/perundang-undangan/pedoman/ juklak/juknis – Review manajemen dan tatalaksana kasus
PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK DITJEN PP & PL (Perpres No. 7/2005 Tentang RPJMN 2004-2009)
PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT 1. 2. 3. 4.
Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan Pengembangan wilayah sehat
PROGRAM PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENYAKIT 1. 2. 3. 4.
Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko Peningkatan imunisasi Penemuan dan tatalaksana penderita Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah 5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.
RUANG LINGKUP KEGIATAN I.
II.
III.
IV.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Penyakit Bersumber Binatang Malaria Arbovirosis Zoonosis Filariasis & Schistosomiasis Pengendalian Vektor
Penyakit Menular Langsung
TB HIV/AIDS & PMS ISPA Diare & peny. saluran pencernaan Kusta & Framboesia
•
•
Penyakit Tidak Menular
Peny. Jantung & pembuluh darah Kanker Diabetes Mellitus & peny. metabolis Peny. Kronis & Degeneratif Lainnya Gangguan Akibat Kecelakaan & Cidera
21. 22. 23. 24. 25. 26.
28.
•
Pengawasan Kualitas Air Pengawasan lingkungan Kawasan sehat Pengawasan pengelolaan limbah Sanitasi makanan & bahan pangan
UPT Ditjen PP & PL
27.
Surveilans Epidemiologi & Kesma Imunisasi Surveilans Epidemiologi Karantina Kesehatan & PHEIC Kesehatan Matra Kesehatan Haji
Penyehatan Lingkungan
RSPI-SS sebagai pusat rujukan nasional penatalaksanaan kasus penyakit infeksi 48 KKP dan 267 wilayah kerja untuk cegah tangkal public health emergency of international concern 10 BB/BTKL-PPM sebagai regional center kesehatan lingkungan
Daerah
29. 30.
Dana dekonsentrasi ke 33 Dinkes Provinsi Dana tugas pembantuan ke 33 Propinsi, 173 Kab/Kota dan 5.738 Desa
SASARAN KE-14 DEPKES • Berfungsinya Sistem Informasi Kesehatan yang Evidence Based diSeluruh Indonesia SIKNAS • SIK PP&PL sub sistem SIKNAS dikembangkan sesuai kebutuhan manajemen pengelolaan program PP&PL
Fungsi Penunjang
Fungsi Inti
Fungsi Inti dan Fungsi Penunjang Ditjen PP&PL •
Dit. SEPIM-KESMA
•
Dit. P2ML
•
Dit. P2B2
•
Dit. P2TM
•
Dit. PL
•
B/BTKL
•
KKP
•
RSPI
Setditjen P2PL
Perumusan Kebijakan & Peraturan
Pengawasan
Pembinaan
•
Program dan Informasi
•
Umum dan Kepegawaian
•
Keuangan
•
Hukum, Organisasi dan Humas
Penyeleng garaan
Pokok Pikiran Rencana Jangka Panjang SIK PP&PL • Diperlukan sebuah transformasi SIK kearah integrasi untuk mendorong terselenggaranya tupoksi yang optimal dari organisasi Ditjen P2PL sebagai unit utama Depkes → SIK unit yang masih terfragmentasi dikembangkan menjadi SIK PP&PL terintegrasi yang bersifat lintas program (subdit), lintas unit (dit), lintas unit utama (ditjen), lintas sektor; → Selama masa transisi, SIK program (the existing) mungkin akan dikembangkan, tetap digunakan namun dibekukan pengembangannya, atau tidak digunakan lagi → Pengembangan SIK unit (dit/subdit) dilakukan terpusat berdasarkan target arsitektur SIK terintegrasi;
Keadaan Kini Diperlukan sebuah analisis yang komprehensif mengenai kapabilitas pengelolaan SIK di lingkungan Ditjen PP&PL (innocence, awareness, understanding, competence dan excellence) sebagai dasar perencanaan dan penganggaran sebuah SIK PP&PL yang terintegrasi: →Strategy →Organization and governance →People →Implementation →Infrastructure →Applications →Operations
Kapabilitas TI • Innocence → organisasi Ditjen PP&PL masih belum mengetahui best practice SIK / TI • Awareness → organisasi Ditjen PP&PL mulai mengetahui praktek-praktek SIK / TI sesuai best practice, tapi belum memahaminya secara utuh • Understanding → organisasi Ditjen PP&PL sudah mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk menjalankan best practice, tapi belum konsisten • Competence → organisasi Ditjen PP&PL sudah secara konsisten menjalankan best practice • Excellence → organisasi Ditjen PP&PL secara kontinyu meninjau dan memperbaiki proses bisnis agar menjadi lebih baik
SIM Kespel • Fitur Pengarsipan Digital → surat, hasil pertemuan / rapat, dokumen kegiatan, pustaka on-line • Fitur Kepegawaian → data pegawai, laporan kepegawaian, dokumen kepegawaian, absensi • Fitur Manajemen Aset → profil aset bergerak, aset tidak bergerak, barang persdiaan • Fitur Keuangan → anggaran, penggajian, PNBP • Fitur Laporan Kegiatan → laporan KKP, laporan per seksi, laporan per wilker • Fitur Komunikasi → komunikasi antar wilker, antar KKP, antar KKP – Pusat • Fitur Informasi Eksternal → daftar negara terjangkit, info penyakit terkini, pengumuman, undangan, berita
SIM Kesling • Fitur Data Dasar Umum → jumlah penduduk, kepala keuarga, umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah angka kesakitan • Fitur Data Dasar Khusus → PHBS, pengawasan kualitas air (air minum, air bersih), pengawasan dampak limbah cair (IPAL RS, IPAL Lab, IPAL Farmasi, Industri), pengamanan dampak limbah padat (lokasi TPA-MS, lokasi kolam renang, badan air, pemandian umum), penyehatanan makanan – minuman, sanitasi tempat-tempat umum, perumahan / pemukiman, kebisingan, kualitas udara dan radiasi) • Fitur Software → Microsoft Access • Fitur Hardware → ?
Kapabilitas TI Ditjen PP& PP&PL PL • Implementasi → Project Management, tidak ada pendekatan manajemen proyek yang baku dalam upaya pengembangan SIK PP&PL Terintegrasi. Secara umum tidak ada project assessment yang formal. → Development dan Implementation, tidak ada pendekatan yang konsisten dan baku untuk analisis kebutuhan sistem, desain sistem, pengembangan, implementasi, ujicoba sistem serta acceptance. → Spesifikasi SIK Program beberapa telah didokumentasikan tapi tidak diupdate ketika ada perubahan.
Visi Dasar SIK SIK PP& P&PL PL Terintegrasi Dioptimalkan melalui pemanfaatan TI
Business Process Dapat memanfaatkan TI untuk meningkatkan efektivitas / efisiensi kerja
SDM
TI
DAMPAK
Peningkatan kinerja Ditjen P2PL Efisiensi biaya Transparansi
• • • • • • • • • • • •
Terintegrasi Lintas unit Lintas sektor Tidak duplikasi Adaptif Fleksibel Handal Resilience Mudah dikelola Cost effective Secure Mudah dikembangkan
Pokok Pikiran #1 #1 • Dalam 5 tahun mendatang akan selesai dibangun SIK PP&PL Terintegrasi → SIK yang ada sekarang tidak dirancang dari awal untuk diintegrasikan → Integrasi dan fungsi SIK yang dibutuhkan oleh Ditjen PP&PL akan lebih cepat terwujud melalui reimplementasi SIK → Hasil reimplementasi sistem adalah suatu SIK PP&PL yang terintegrasi yang terpadu secara lintas program (subdit), lintas unit (dit), lintas unit utama Depkes (ditjen) dan lintas sektor.
Pokok Pikiran #1 • Dukungan teknologi informasi untuk SIK PP&PL Terintegrasi yang digunakan secara lintas program, lintas unit, lintas unit utama dan lintas sektor sebagaimana dimaksud akan dikelola secara terpusat • Outsourcing untuk pengembangan SIK PP&PL Terintegrasi maupun subsistem dukungan teknologi informasinya akan dilaksanakan secara selektif berdasarkan manfaat jangka panjang dalam berbagai aspek berikut ini: → biaya → Waktu → kualitas layanan → fleksibilitas dalam pengembangannya kelak
Pokok Pikiran #1 • Desain dan implementasi SIK PP&PL Terintegrasi secara lintas program (subdit), lintas unit (dit), lintas unit utama (ditjen di lingkungan Depkes), serta lintas sektor adalah suatu paradigma baru untuk Ditjen PP&PL; • SIK PP&PL Terintegrasi terdiri dari berbagai sub sistem informasi di level program dengan interface antar sub sistem yang akan dikembangkan sesuai kebutuhan; • SIK PP&PL Terintegrasi memerlukan konsep pengembangan dan dukungan teknologi informasi yang terintegrasi pula; • Selama fase pengembangan SIK PP&PL Terintegrasi akan ada strategi transisi dalam bentuk dukungan teknologi informasi; • .
Pokok Pikiran #2 #2 • Pengembangan konsep, strategi dan penganggaran SIK PP&PL Terintegrasi dikendalikan secara terpusat oleh sebuah pokja yang berfungsi sebagai steering committee sedangkan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh sebuah program management office (PMO): → Pengembangan SIK PP&PL Terintegrasi harus mengikuti paradigma lintas program, lintas unit, lintas unit utama serta lintas sektor, sehingga pemusatan pengembangan dan penganggaran merupakan faktor penentu keberhasilan → Pemusatan pengelolaan pengembangan SIK PP&PL Terintegrasi memastikan bahwa konsep dan penerapannya akuntabel → Pokja SIK PP&PL Terintegrasi adalah struktur organisasi dengan tupoksi sebagai penentu strategi dan prioritas investasi
Pokok Pikiran #3 • SIK Program (subdit) yang sekarang ada akan terus digunakan jika sesuai dengan target arsitektur infrastruktur dan target arsitektur aplikasi SIK PP&PL Terintegrasi → selama belum siap maka SIM Program (subunit) tetap dioperasikan → Beberapa SIK Program (subunit) sudah sesuai dengan arsitektur SIK PP&PL Terintegrasi ~ tinggal dikembangkan lebih lanjut → Beberapa SIM Program (subunit) tidak sesuai dengan arsitektur SIK PP&PL Terintegrasi ~ perlu desain arsitektur baru yang sesuai dengan target arsitektur SIK PP&PL Terintegrasi → Selama pengembangan / transisi menuju SIK PP&PL Terintegrasi, harus dihindarkan perubahan atas SIK Program (subdit) yang ada sekarang
Pokok Pikiran #4 • Dukungan teknologi informasi untuk SIK Program (subdit) yang digunakan secara lintas unit / lintas unit utama / lintas sektor akan dikelola secara terpusat → SIK Program (subdit) yang digunakan lintas unit / lintas unit utama / lintas sektor memerlukan dukungan teknologi informasi yang bersifat lintas unit / lintas unit utama / lintas sektor pula → Dukungan teknologi informasi untuk SIK Program (subdit) yang digunakan lintas unit / lintas unit utama / lintas sektor akan diberikan secara terpusat agar efisien → Dukungan teknologi informasi terpusat harus didasarkan pada suatu Service Level Agreement (SLA) → Walaupun dukungan teknologi informasi diberikan secara terpusat, penggunaan SIK Program (subdit)
Pokok Pikiran #5 • Pengadaan / outsourcing untuk pengembangan SIK PP&PL Terpadu maupun untuk dukungan teknologi informasi akan dilaksanakan secara selektif berdasarkan manfaat jangka panjang dalam biaya, waktu, kualitas layanan dan fleksiilitas. → Tujuan outsourcing adalah menghemat biaya, waktu, kualitas layanan dan fleksibilitas → Outsourcing sebuah sistem tidak mengubah kewenangan dan ownership proses dan informasi yang didukung oleh sistem tersebut → Tanggung jawab operasional tetap berada pada program (subdit) yang bersangkutan sesuai dengan tupoksinya → Fleksibilitas adalah kemudahan bagi Ditjen PP&PL untuk mengubah sistem serta dukungannya secara cepat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
KESIMPULAN • Perlunya pemahaman yang sama tentang SIKNAS • Perlunya komitmen yang kuat dalam mendukung SIKNAS baik dari stake holder maupun share holder di semua tingkatan (Pusat, Propinsi, Kabupaten, Puskesmas)
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA…