Profil Miskonsepsi Mahasiswa tentang Konsep Kepolaran Molekul dengan Menggunakan CRI (Certainty of Response Index) Lilik Sugiyanti, Lukman AR Laliyo dan Hendri Iyabu Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Gorontalo Korespondensi: Jalan Jendral Sudirman 6 Kota Gorontalo, 96128. Abstract. The research aimed to describe the misconception of students of Chemistry Department of UNG about molecular polarity material. The research was conducted to 101 students which consisted of 3 levels of semester (semester I = 39 students, semester III = 34 students, semester V = 28 students). The instrument of research was multiple choice test amounted to 12 tests. In answering the questions of the test, students were not only choosing the correct answer, but also were expected to give the CRI score (05) which the amount was according to the confidence in choosing the answer. A students could be said misconception, did not understand the the concept, or understand the concept by comparing the truth of the answers also the reason in answering the questions that had been given by seeing the CRI score. The result research showed that the misconception of all students successful in showed with CRI technique that is students have the misconception one (MK-1), thats means the students choose true answer , give a false reason, and the high choose is CRI 3,14 %, the misconception two (MK-2), that means the students choose true answer, not give the reason, and the high choose is CRI 4,79%, the misconception three (MK-3), that means the students choose answer false, give the true reason, and the high choose CRI 0%, misconception four (MK-4), that means the students choose false answer, give a false reason, and the high choose CRI 10,73%, and the last misconception (MK-5), that means the students choose false answer, not give the reason, and the high choose CRI 8,66%. Keywords: Misconception, Molecular Polarity and CRI (Certainty of Response Index) Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil miskonsepsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia UNG tentang materi kepolaran molekul. Penelitian ini dilakukan terhadap seratus satu orang mahasiswa yang terdiri dari tiga angkatan (semester I = 39 orang, semester III = 34 orang dan semester V = 28 orang). Sebagai alat pengumpul data telah digunakan instrumen penelitian berupa soalsoal pilihan ganda sebanyak dua belas soal. Dalam menjawab soal selain diminta untuk memilih jawaban, para siswa juga diminta untuk memberikan alasan dari pilihan jawaban yang dipilihnya serta membubuhkan nilai CRI (0-5) yang besarnya sesuai dengan tingkat kepercayaannya dalam menjawab soal-soal tersebut. Seorang mahasiswa dapat dinyatakan mengalami miskonsepsi, tidak tahu konsep atau tahu konsep dengan cara membandingkan benar tidaknya jawaban pertanyaan yang diberikan beserta alasan dalam menjawab soal dengan nilai CRI yang diisi mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil miskonsepsi mahasiswa secara keseluruhan berhasil diungkap dengan teknik CRI yaitu mahasiswa yang mengalami miskonsepsi jenis satu (MK-1) yang berarti pilihan jawaban mahasiswa benar, memberikan alasan salah, dan pilihan CRI tinggi 3,14%, mengalami miskonsepsi jenis dua (MK-2) yang berarti pilihan jawaban mahasiswa benar, tidak memberikan alasan, dan pilihan CRI tinggi 4,79% mengalami miskonsepsi jenis tiga (MK-3) yang berarti pilihan jawaban mahasiswa salah memberikan alasan benar, dan pilihan CRI tinggi 0%, mengalami miskonsepsi jenis empat (MK-4) yang berarti pilihan jawaban mahasiswa salah, memberikan alasan salah, dan pilihan CRI tinggi 10,73%, dan mengalami miskonsepsi jenis lima (MK-5) yang berarti pilihan jawaban mahasiswa salah, tidak memberikan alasan, dan pilihan CRI tinggi 8,66%. Kata Kunci: Miskonsepsi, Kepolaran Molekul dan CRI (Certainty of Response Index)
PENDAHULUAN Kimia adalah suatu disiplin ilmu dasar yang diperoleh dan dikembangkan melalui eksperimen yang dipelajari mahasiswa dengan cara mensintesis, mengidentifikasi, menghitung dan mengamati. Untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala–gejala alam khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, transformasi dinamika dan energitika zat (Agustina dan Novita, 2012). Sebagai salah satu bidang yang dipelajari oleh mahasiswa, kimia merupakan mata kuliah yang banyak mempelajari konsep yang abstrak (Adaminata dan Marsih, 2011). Menurut Purtadi dan Sari (2008) kimia juga merupakan cabang ilmu yang paling penting dan dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk mahasiswa oleh peneliti pada umumnya. Meskipun alasannya bervariasi dari sifat konsepkonsep kimia yang abstrak hingga kesulitan penggunaan bahasa kimia, ada dua alasan utama kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa, pertama topik dalam kimia sangat abstrak dan kedua kata-kata yang biasa digunakan dalam kehidupan seharihari memiliki arti berbeda dalam kimia. Menurut Tayubi (2005:5) miskonsepsi adalah suatu konsepsi atau struktur kognitif yang melekat dengan kuat dan stabil dibenak mahasiswa yang sebenarnya menyimpang dari konsepsi yang dikemukakan para ahli, yang dapat menyesatkan para mahasiswa dalam memahami fenomena alamiah. Miskonsepsi yang dialami mahasiswa dapat berasal dari lingkungan yang dialaminya sehari–hari. Miskonsepsi mahasiswa bisa juga berasal dari konsep yang diajarkan oleh guru/calon guru. Apabila miskonsepsi ini tidak segera diatasi akan menghambat materi–materi selanjutnya. Seperti yang diungkapkan oleh Suyanti (2010:168) kesalahan–kesalahan
dalam pemahaman konsep (miskonsepsi) kimia akan memberikan penyesatan lebih jauh jika tidak dilakukan pembenahan. Salah satu contoh miskonsepsi mahasiswa pada konsep kepolaran molekul adalah dalam menetukan molekul polar, sebagian mahasiswa hanya melihat dari arah vektornya saja tanpa melihat harga momen dipol dari molekul tersebut. Seperti pada molekul CH4, jika dilihat dari arah vektornya molekul CH4 bersifat polar. Akan tetapi, jika dilihat harga momen dipolnya CH4 adalah nol, sehingga molekul CH4 bersifat non polar sesuai dengan definisi molekul non polar. Salah satu cara yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi mahasiswa adalah menggunakan teknik CRI (Certainty of Response Index). Menurut Hasan, dkk (1999); Tayubi (2005); Liliawati (2008) CRI merupakan teknik untuk mengukur tingkat keyakinan atau kepastian seseorang dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Metode CRI dikembangkan oleh Hasan dkk (1999: 294299). CRI sering digunakan dalam survei– survei terutama yang meminta responden untuk memberikan derajat kepastian yang dia miliki dari kemampuannya untuk memilih dan membangun pengetahuan, konsep–konsep atau hukum–hukum yang terbentuk dengan baik dalam dirinya untuk menentukan jawaban dari suatu pertanyaan. Menurut Hasan dkk (1999); Liliawati dan Ramalis (2008) CRI biasanya berdasarkan pada suatu skala yang tetap, misalnya skala enam sebagai berikut : [0] (Totally Guessed Answer): jika menjawab soal 100% ditebak [1] (Almost Guess) : jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antara 75%99% [2] (Not Sure) : jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antara 50%-74% [3] (Sure): jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antara 25%-49%
[4] (Almost Certain): jika dalam menjawab soal presentase unser tebakan antara 1%24% [5] (Certain): jika dalam menjawab soal tidak ada unsur tebakan sama sekali (0%). Apabila CRI rendah (CRI 0–2) menunjukan ketidakpastian pada konsep diri mahasiswa untuk menjawab pertanyaan. Dalam hal ini biasanya jawabannya ditentukan atas dasar dugaan semata. Jika CRI tinggi (CRI 3–5)
mencerminkan bahwa keyakinan dan kepastian konsep diri yang dimiliki mahasiswa tersebut tinggi dalam menjawab pertanyaan. Berdasarkan ketentuan untuk membedakan antara tahu konsep, miskonsepsi dan tidak tahu konsep yang dikemukakan oleh Hasan dkk (1999) dijabarkan kriteria profil miskonsepsi pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1 Kriteria Penentu Profil Miskonsepsi dengan CRI Kriteria jawaban
CRI rendah (< 2,5)
Jawaban benar
jawaban benar, alasa benar tetapi CRI rendah berarti tidak tahu konsep jenis satu (TTK-1)
Jawaban salah
jawaban salah, alasan benar dan CRI rendah berarti tidak tahu konsep jenis empat (TTK-4)
jawaban benar, alasan salah tetapi CRI rendah berarti tidak tahu konsep jenis dua (TTK-2) jawaban salah, alasan salah dan CRI rendah berarti tidak tahu konsep jenis lima (TTK-5)
CRI tinggi (> 2,5) jawaban benar, tidak ada alasan tetapi CRI rendah berarti tidak tahu konsep jenis tiga (TTK-3)
jawaban benar, alasan benar dan CRI tinggi berarti tahu konsep atau menguasai konsep dengan baik (TK)
jawaban benar, alasan salah dan CRI tinggi berarti terjad miskonsepsi jenis satu (MK-1)
jawaban benar, tidak ada alasan tetapi CRI tinggi berarti terjadi miskonsepsi jenis dua (MK-2)
jawaban salah, tidak ada alasan dan CRI rendah berarti tidak tahu konsep jenis enam (TTK-6)
jawaban salah, alasan benar tetapi CRI tinggi berarti terjadi miskonsepsi jenis tiga (MK-3)
jawaban salah, alasan salah tetapi CRI tinggi berarti terjadi miskonsepsi jenis empat (MK-4)
jawaban salah, tidak ada alasan dan CRI tinggi berarti terjadi miskonsepsi jenis lima (MK-5)
METODE Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Kimia UNG Kota Gorontalo pada mahasiswa semester satu (I), dua (III) dan lima (V) selama 3 bulan (SeptemberNovember). Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian adalah deskriptif yang dilakukan untuk memperoleh informasi profil miskonsepsi mahasiswa terhadap materi kepolaran molekul yang ada di lapangan tanpa mengaitkan fenomena yang satu dengan fenomena yang lain.
Data dan sumber data Data dalam penelitian ini berupa hasil tes. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester I yang berjumlah 39 orang, semester III berjumlah 34 orang dan semester V yang berjumlah 28 orang. Prosedur pengumpulan data Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa tes pilihan ganda yang dilengkapi dengan alasan memilih jawaban serta memberikan pilihan CRI.
Analisis data
HASIL
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitati yakni menganalisis dengan cara mendeskripsikan profil miskonsepsi mahasiswa dalam menyelesaikan soal yang dikaji berdasarkan hasil tes pilihan ganda yang dilengkapi dengan alasan memilih jawaban serta memberikan pilihan CRI.
Profil Miskonsepsi Kepolaran Molekul Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia UNG Setelah melakukan langkah-langkah yang harus ditempuh pada proses pengolahan data maka didapatkan hasil berdasarkan kriteria
penentu profil miskonsepsi mahasiswa secara keseluruhan dalam Tabel 1 berikut:
Tabel 2 Penentuan Profil Miskonsepsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia UNG Berdasarkan Teknik CRI Alasan Benar CRI-T (3-5)
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11
12
Kemampuan mendefinisikan molekul polar Kemampuan mendefinisi molekul non polar Kemampuan menentukan molekul polar Kemampuan menentukan molekul non polar Kemampuan menentukan molekul paling polar Kemampuan menentukan tingkat kepolaran molekul Kemampuan menentukan molekul yang memiliki pasangan elektron bebas Kemampuan menentukan molekul yang tidak memiliki pasangan elektron bebas Kemampuan menjelaskan pengaruh kepolaran molekul Kemampuan menentukan arah momen ikatan pada suatu molekul Kemampuan menentukan letak pusat muatan positif dan pusat muatan negatif pada molekul non polar Kemampuan menentukan letak pusat muatan positif dan pusat muatan negatif pada molekul polar
CRI-R (0-2)
Alasan Salah CRI-T (3-5)
CRI-R (0-2)
Pilihan Jawaban Salah Tdk Memberi Alasan CRI-T (3-5)
CRI-R (0-2)
Alasan Benar CRI-T (3-5)
CRI-R (0-2)
Alasan Salah CRI-T (3-5)
CRI-R (0-2)
Tdk Memberi Alasan CRI-T (3-5)
Jumlah
Indikator Kemampuan yang Diukur
No Soal
No
Pilihan Jawaban Benar
CRI-R (0-2)
1
2
-
5
5
3
16
-
-
15
13
5
37
101
2
1
-
3
2
4
16
-
-
10
16
3
46
101
3
-
-
1
1
-
1
-
-
20
13
16
49
101
4
-
-
2
2
-
5
-
-
13
14
15
50
101
5
1
-
3
-
3
9
-
-
28
11
14
32
101
6
-
-
3
2
10
23
-
-
10
9
5
39
101
7
36
-
3
6
6
21
-
-
5
5
3
16
101
8
19
-
4
-
2
11
-
-
9
12
8
36
101
9
-
-
-
6
8
25
-
-
2
13
4
43
101
10
1
-
11
5
13
17
-
-
4
5
7
38
101
11
-
-
-
-
-
8
-
-
13
8
17
55
101
12
5
-
3
2
9
22
-
-
1
7
8
44
101
Jumlah Rata-rata
5,42
0
3,17
2,58
4,83
14,5
0
0
10,83
10,5
8,75
40,42
101
Profil
TK
TTK-1
MK-1
TTK-2
MK-2
TTK-3
MK-3
TTK-4
MK-4
TTK-5
MK-5
TTK-6
-
Keterangan: TK = Paham atau tahu konsep TTK-1 = Tidak tahu konsep jenis satu MK-1 = Miskonsepsi jenis satu TTK-2 = Tidak tahu konsep jenis dua MK-2 = Miskonsepsi jenis dua TTK-3 = Tidak tahu konsep jenis tiga
MK-3 = Miskonsepsi jenis tiga TTK-4 = Tidak tahu konsep jenis empat MK-4 = Miskonsepsi jenis empat TTK-5 = Tidak tahu konsep jenis lima MK5=Miskonsepsi jenis lima TTK-6= Tidak tahu konsep jenis enam
Profil Miskonsepsi
Gambar 1 Graik Profil Miskonsepsi Mahasiswa Semester I Jurusan Pendidikan Kimia UNG Keterangan: TK = Paham atau tahu konsep TTK-1 = Tidak tahu konsep jenis satu MK-1 = Miskonsepsi jenis satu TTK-2 = Tidak tahu konsep jenis dua MK-2 = Miskonsepsi jenis dua TTK-3 = Tidak tahu konsep jenis tiga MK-3 = Miskonsepsi jenis tiga TTK-4 = Tidak tahu konsep jenis empat MK-4 = Miskonsepsi jenis empat TTK-5 = Tidak tahu konsep jenis lima MK5 =Miskonsepsi jenis lima TTK-6 = Tidak tahu konsep jenis enam
Mahasiswa semester III jurusan pendidikan kimia UNG memahami atau tahu konsep (TK) dari kepolaran molekul secara umum sekitar 6,82%, mengalami miskonsepsi (MK) 34,81% dan mahasiswa yang tidak
Profil Miskonsepsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia UNG 40 30 20 10 0 TK TTK-1 MK-1 TTK-2 MK-2 TTK-3 MK-3 TTK-4 MK-4 TTK-5 MK-5 TTK-6
50 40 30 20 10 0
tahu konsep (TTK) 58,34%. Kondisi ini diduga mahasiswa semester III kurang memperhatikan materi yang diajarkan oleh guru/dosen, sehingga mahasiswa semester III tidak memahami konsep kepolaran molekul. Hasil tabulasi persentase mahasiswa semester satu (I) jika dinyatakan dalam bentuk grafik dapat dilihat dalam gambar 1 berikut:
Persentase Jumlah Mahasiswa
Profil Miskonsepsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia UNG
TK TTK-1 MK-1 TTK-2 MK-2 TTK-3 MK-3 TTK-4 MK-4 TTK-5 MK-5 TTK-6
Persentase Jumlah Mahasiswa
Mahasiswa semester I jurusan pendidikan kimia UNG memahami atau tahu konsep (TK) secara umum dari kepolaran molekul sekitar 4,27%, mengalami miskonsepsi (MK) 22,00% dan tidak tahu konsep (TTK) 73,50%. Kondisi ini diduga mahasiswa pada waktu di SMA maupun di perguruan tinggi belum menerima penjelasan secara detail tentang konsep kepolaran molekul. Hasil tabulasi persentase mahasiswa semester satu (I) jika dinyatakan dalam bentuk grafik dapat dilihat dalam gambar 1 berikut:
Profil Miskonsepsi
Gambar 2 Graik Profil Miskonsepsi Mahasiswa Semester III Jurusan Pendidikan Kimia UNG Keterangan: TK = Paham atau tahu konsep TTK-1 = Tidak tahu konsep jenis satu MK-1 = Miskonsepsi jenis satu TTK-2 = Tidak tahu konsep jenis dua MK-2 = Miskonsepsi jenis dua TTK-3 = Tidak tahu konsep jenis tiga MK-3 = Miskonsepsi jenis tiga TTK-4 = Tidak tahu konsep jenis empat MK-4 = Miskonsepsi jenis empat TTK-5 = Tidak tahu konsep jenis lima MK5 =Miskonsepsi jenis lima TTK-6 = Tidak tahu konsep jenis enam
Mahasiswa semester V jurusan pendidikan kimia UNG memahami atau tahu konsep (TK) secara umum dari kepolaran molekul sekitar 5,06%, mengalami miskonsepsi (MK) 23,51% dan mahasiswa yang tidak tahu konsep (TTK) 71,14%. Kondisi ini diduga mahasiswa semester V Kurang mempelajari atau mengulang kembali materi
Profil Miskonsepsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia UNG 60 40 20 0 TK TTK-1 MK-1 TTK-2 MK-2 TTK-3 MK-3 TTK-4 MK-4 TTK-5 MK-5 TTK-6
Persentase Jumlah Mahasiswa
konsep kepolaran molekul yang pernah didapatkan pada semester-semester sebelumnya. Mahasiswa juga kurang teliti dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru/dosen. sehingga kemampuan mereka hampir sama dengan mahasiswa semester I dan semester III yang belum mendapatkan penjelasan secara detail tentang konsep kepolaran molekul. Hasil tabulasi persentase mahasiswa semester satu (I) jika dinyatakan dalam bentuk grafik dapat dilihat dalam gambar 1 berikut:
Profil Miskonsepsi
Gambar 3 Grafik Profil Miskonsepsi Mahasiswa Semester V Jurusan Pendidikan Kimia UNG. Keterangan: TK = Paham atau tahu konsep TTK-1 = Tidak tahu konsep jenis satu MK-1 = Miskonsepsi jenis satu TTK-2 = Tidak tahu konsep jenis dua MK-2 = Miskonsepsi jenis dua TTK-3 = Tidak tahu konsep jenis tiga MK-3 = Miskonsepsi jenis tiga TTK-4 = Tidak tahu konsep jenis empat MK-4 = Miskonsepsi jenis empat TTK-5 = Tidak tahu konsep jenis lima MK5 =Miskonsepsi jenis lima TTK-6 = Tidak tahu konsep jenis enam
SIMPULAN Berdasarkan analisis dan hasil penelitian, simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, profil miskonsepsi Mahasiswa semester satu Tahun Akademik 2013/2014
yang berhasil diungkap dengan teknik CRI adalah miskonsepsi jenis satu (memberikan pilihan jawaban benar, alasan salah, dan pilhan CRI tinggi) 3,64%, miskonsepsi jenis dua (memberikan jawaban benar, tidak memberikan alasan, dan pilihan CRI tinggi) 2,99%, miskonsepsi jenis tiga (memberikan jawaban salah, alasan benar, dan pilihan CRI tinggi) 0%, miskonsepsi jenis empat (memberikan jawaban salah, alasan salah, dan pilihan CRI tinggi) 8,12%, dan miskonsepsi jenis lima (memberikan jawaban salah, tidak memberikan alasan, dan pilihan CRI tinggi) 7,26%. Kedua, profil miskonsepsi Mahasiswa semester tiga Tahun Akademik 2012/2013 yang berhasil diungkap dengan teknik CRI adalah miskonsepsi jenis satu (memberikan pilihan jawaban benar, alasan salah, dan pilhan CRI tinggi) 3,68%, miskonsepsi jenis dua (memberikan jawaban benar, tidak memberikan alasan, dan pilihan CRI tinggi) 7,35%, miskonsepsi jenis tiga (memberikan jawaban salah, alasan benar, dan pilihan CRI tinggi) 0%, miskonsepsi jenis empat (memberikan jawaban salah, alasan salah, dan pilihan CRI tinggi) 13,24%, dan miskonsepsi jenis lima (memberikan jawaban salah, tidak memberikan alasan, dan pilihan CRI tinggi) 10,54%. Ketiga, profil miskonsepsi Mahasiswa semester lima Tahun Akademik 2011/2012 yang berhasil diungkap dengan teknik CRI adalah miskonsepsi jenis satu (memberikan pilihan jawaban benar, alasan salah, dan pilhan CRI tinggi) 1,49%, miskonsepsi jenis dua (memberikan jawaban benar, tidak memberikan alasan, dan pilihan CRI tinggi) 4,17%, miskonsepsi jenis tiga (memberikan jawaban salah, alasan benar, dan pilihan CRI tinggi) 0%, miskonsepsi jenis empat (memberikan jawaban salah, alasan salah, dan pilihan CRI tinggi) 9,52%, dan miskonsepsi jenis lima (memberikan jawaban salah, tidak memberikan alasan, dan pilihan CRI tinggi) 8,33%.
SARAN 1. Perlu adanya kajian yang berkaitan dengan model pembelajaran yang telah dikembangkan dengan baik agar mahasiswa berminat mempelajari materi konsep kepolaran molekul serta mengurangi terjadinya miskonsepsi dan tidak tahu konsep. 2. Bagi guru/dosen dapat mempertimbangkan metode CRI sebagai metode untuk mengidentifikasi konsepkonsep lainnya yang terjadi pada mahasiswa yang dididiknya di setiap proses akhir pembelajaran. 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengidentifikasi profil miskonsepsi di Universitas lain atau pada siswa di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Agustina, Alviya dan Dian Novita.2012. Pengembangan Media Pembelajaran video Melatih Kemampuan Memecahkan Masalah pada Materi Larutan Asam Basa. Unesa Journal of Chemical Education Vol. 1,No. 1, tahun. 2012, hal. 11 Hasan, Saleem, Diola Bagayoko dan Ella L Kelley. 1999. Misconseptions and the Certainty of Response Index (CRI). Department of Science and Mathematic Education, Southern University and A&M College, Baton Rouge, LA 70813, USA. The Timbuktu Academy Liliawati, Winny. 2008. Profil Miskonsepsi Materi ipba di sma dengan Menggunakan cri (Certainty Of Response Index). Lembaga penelitian
Universitas Pendidikan indonesia (UPI), Laporan penelitian pembinaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Liliawati, Winny dan Taufik Ramlan Ramalis. 2008. Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di sma dengan Menggunakan cri (Certainty Of Response Index) dalam Upaya Perbaikan Urutan Pemberian Materi ipba pada ktsp. lembaga penelitian pembinaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Laporan penelitian pembinaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Purtadi, sukisman dan Rr. Permana Sari. 2008. Analisis Miskonsepsi Konsep Laju dan Kesetimbangan Kimia pada Siswa SMA. Jurusan pendidikan kimia FIPA – UNY (online), Laporan hasil penelitian. (http://staff.uny.ac.id) Suyanti Dwi Retno. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta : Graha Ilmu Tayubi, R Yuyu. 2005. Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep – Konsep Fisika Menggunakan Certainty Of Response Index (CRI). Mimbar Pendidikan No.3/XXIV/2005, hal. 6 Wagiran. 2007. Peningkatan Keaktifan Mahasiswa dan Reduksi Miskonsepsi Melaluai Pendekatan Problem Based Learning. Jurnal kependidikan, nomor1, Tahun XXXVII, Mei 2007, hal. 2-3
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Profil Miskonsepsi Mahasiswa tentang Konsep Kepolaran Molekul dengan Menggunakan CRI (Certainty of Response Index) JURNAL
Oleh LILIK SUGIYANTI Telah diperiksa dan disetujui