PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA Suatu Pembahasan Kritis Terhadap UU No. 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik Oleh
: Marisi P. Purba, S.E., Ak, M.H.
Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. : 0274-889836; 0274-889398 Fax. : 0274-889057 E-mail :
[email protected]
Purba, Marisi P., S.E., Ak, M.H. PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA; Suatu Pembahasan Kritis Terhadap Undang-Undang No, 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik/Marisi P. Purba, S.E., Ak, M.H. - Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2012 viii + 204 hlm, 1 Jil. : 23 cm. ISBN:
978-979-756-812-2
1. Akuntansi
I. Judul
KATA PENGANTAR
P
uji dan syukur penulis ucapkan kepada Sang Gembala Yang Agung, atas berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini dengan judul, “PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA, SUATU PEMBAHASAN KRITIS TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK”. Buku ini disusun dengan mengambil sebagian materi tesis penulis semasa menjalani perkualiahan pada Program Pendidikan Magister Program Studi Ilmu Hukum Bidang Kajian Utama Hukum Bisnis di Universitas Padjadjaran. Penulisan buku ini dilatarbelakangi keprihatinan penulis terhadap keberadaan profesi Akuntan Publik yang sangat lemah di Indonesia saat ini. Akuntan Publik dianggap sebagai profesi “tukang stempel” dan “tukang jahit” karena sering dianggap sebagai profesi yang lemah dan tidak memiliki etika. Buku ini memberikan suatu pandangan terhadap keberadaan profesi Akuntan Publik pada masa yang akan datang dengan memperhatikan pasal-pasal yang ada pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. Kelemahan Akuntan Publik dalam melakukan tugasnya sebagai “gate keeper” tidak dapat dilihat hanya dari keterlibatan-keterlibatan profesi Akuntan Publik dalam kasus-kasus skandal manipulasi laporan keuangan, tetapi juga harus dilihat dari regulasinya.
vi
Profesi Akuntan Publik di Indonesia
Walaupun buku ini jauh dari kesempurnaan, sangat besar harapan penulis buku ini dapat dijadikan sebagau bahan alternatif di samping buku-buku yang membahas profesi Akuntan Publik di Indonesia yang cenderung pragmatis dan terlalu banyak melirik perkembangan-perkembangan di Amerika Serikat dan Inggris. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Hj. Wiratni Ahmadi, S.H., Dr. H. Memed Sueb, S.E., Ak, M.Si, Prof. Dr. I Gde Pantja Astawa, S.H., M.H. dan Dr. Nia Kurniati, S.H., M.H. sebagai dosen penulis yang banyak menginspirasi selama masa perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada istri tercinta, Ciceu Tri Cahyati dan kedua putri penulis, Cecilia Putri Cahyati Purba dan Patricia Anastasya Purba yang selalu sabar menunggu di rumah dan menemani menyelesaikan buku ini serta Bapak Apen Purba, orang tua penulis, Bapak dan Ibu Mertua beserta para Kakak dan Abang yang selalu memberikan perhatian dan doanya. Penghargaan yang setinggi-tingginya juga disampaikan kepada Drs. Ec. Michael Gatut Awantoro, Ak, M.M., rekan-rekan di Unit Satuan Gugus Tugas IFRS, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Tan Min Kuang, S.E., Ak, M.Si dan teman-teman di Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) Universitas Kristen Maranatha yang banyak memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan tulisan ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengakui adanya ketidaksempurnaan dalam buku ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang dapat mengarahkan buku ini lebih baik sangat penulis harapkan dan dapat dikirim melalui:
[email protected]. Bandung, 6 September 2011 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN A. Sejarah Profesi Akuntan Publik dan Regulasinya di Indonesia B. Profesi Akuntan Publik sebagai Produk Sistem Ekonomi Kapitalis C. Dari Skandal Enron hingga Kimia Farma BAB 2 PROFESI AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BAGIAN DARI GOOD CORPORATE GOVERNANCE A. Prinsip-Prinsip Umum Good Corporate Governance (GCG) B. Pelaporan Keuangan sebagai Bagian dari Implementasi Good Corporate Governance (GCG) C. Peranan Profesi Akuntan Publik dalam Implementasi Good Corporate Governance (GCG) BAB 3
v vii 1 1 6 12 17 17 26 28
JENIS-JENIS PENUGASAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN TANGGUNGJAWAB HUKUM PROFESI AKUNTAN PUBLIK 45 A. Penugasan Atestasi dan Non Atestasi 45
viii
B. C.
Profesi Akuntan Publik di Indonesia
Penugasan Audit terhadap Laporan Keuangan dalam Perspektif Hukum Perdata Tanggung Jawab Hukum Akuntan Publik dalam Perikatan Audit terhadap Laporan Keuangan
BAB 4 MODEL REGULASI PROFESI AKUNTAN PUBLIK A. Jenis-Jenis Model Regulasi Profesi Akuntan Publik B. Model Regulasi Profesi Akuntan Publik di Negara-Negara Maju
47 61 67 67 69
BAB 5 REGULASI PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA 73 A. Latar Belakang Pembentukan Dan Substansi Pokok Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 (UU Akuntan Publik) 73 B. Pemberian Izin Profesi Akuntan Publik Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 (UU Akuntan Publik) 86 BAB 6 IMPLIKASI KEWENANGAN MENTERI KEUANGAN DALAM PEMBERIAN IZIN DAN PEMBINAAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK 99 A. Kewenangan Menteri Keuangan dalam Pemberian Izin dan Pembinaan Profesi Akuntan Publik Ditinjau dari Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) 99 B. Dampak Kewenangan Menteri Keuangan dalam Pemberian Izin dan Pembinaan Profesi Akuntan Publik terhadap Independensi Profesi Akuntan Publik 109 BAB 7 PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
121 121 122
DAFTAR PUSTAKA TENTANG PENULIS
125 203 -oo0oo-
BAB 1
PENDAHULUAN
A. SEJARAH PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN REGULASINYA DI INDONESIA
P
rofesi Akuntan Publik merupakan salah satu profesi tua di dunia. Lahirnya profesi Akuntan Publik tidak lepas dari lahir dan berkembangnya ilmu akuntansi. Berdasarkan catatan sejarah, bangsa-bangsa kuno seperti Sumeria dan Mesir telah menggunakan sistem simbol untuk mencatat transaksi perdagangan dan pajak pada masa sebelum 7000 Sebelum Masehi (SM). Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya catatan-catatan akuntansi yang berasal dari masa-masa kejayaan kedua bangsa tersebut.1 Bangsa Babylonia dan Mesir menemukan sistem pengecekan ganda2 pada masa 400 SM. Sistem tersebut merupakan cikal bakal audit terhadap laporan keuangan yang dilakukan pada masa kini. Kemudian profesi akuntan menjadi profesi yang sangat dikenal pada akhir abad ke-18 sejalan dengan berkembangnya revolusi industri di Inggris. Pada abad ke-19 dikenal profesi akuntan yang bertugas memastikan kebenaran angka-angka perusahaan-perusahaan publik yang berkembang di Inggris. Profesi tersebut kemudian menjadi cikal bakal profesi Akuntan Publik di dunia.3
2
Profesi Akuntan Publik di Indonesia
Di Indonesia, profesi Akuntan Publik mulai dikenal pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pada masa itu para ahli tata buku atau boekhouden yang merupakan anggota Nederlands Instituut van Accountants (NIVA) yang bekerja di Indonesia datang dari Belanda.4 Para ahli tata buku ini menjadi cikal bakal profesi Akuntan Publik yang melakukan audit atas laporan keuangan perusahaanperusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta Hindia Belanda. Sampai dengan tahun 1945, di Indonesia belum dikenal istilah ”akuntansi” atau ”accountancy”. Di Indonesia pada saat itu baru dikenal tata buku yang diperoleh melalui pendidikan kursus Bond A atau B. Sedangkan di Belanda, satu-satunya jalur yang dapat ditempuh untuk memperoleh gelar ”akuntan” pada saat itu hanyalah melalui pendidikan formal untuk memperoleh gelar ”akuntan” di universitasuniversitas.5 Sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, akuntan-akuntan Belanda diperbolehkan mengajar akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) di Jakarta. Sehingga muncullah akuntan-akuntan yang merupakan tamatan dari FE-UI pada tahun 1957.6 Pada masa yang sama diberlakukan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 Tentang Gelar Akuntan (UU Gelar Akuntan) yang mengharuskan pendidikan untuk memperoleh gelar ”akuntan” melalui universitas negeri yang membuka jurusan akuntansi. Lahirnya UU Gelar Akuntan disebabkan banyaknya orang yang mengklaim sebagai akuntan dan membuka kantor Akuntan tanpa latar belakang pendidikan formal akuntansi. Pada saat diberlakukannya UU Gelar Akuntan tersebut terdapat hanya 6 (enam) universitas negeri dan 1 (satu) sekolah tinggi, yakni Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Sriwijaya (Unsri) yang memiliki jurusan akuntansi serta Sekolah Tinggi