Prinsip hukum Mendel Hukum Mendel I (Mendel’s Law of Segregation) Hukum Mendel II (Mendel’s Law of Independent Assortment)
Hukum Mendel - 2
Gregor Mendel adalah rahib dari Austria.
Melakukan sejumlah eksperimen tentang inheritance pada tanaman kacang polong. Belum tahu tentang gene dan kromosom: ia menyebutnya "factor“, yang sekarang dikenal sebagai gene. Mendel tidak tahu tentang pembelahan sel sehingga ia tidak membicarakan diagram mitosis dan meiosis.
Prinsip hukum Mendel atau disebut sebagai Mendelian inheritance atau Mendelian genetic atau Mendelism adalah: Sekumpulan
prinsip utama yang berkaitan dengan transmisi karakteristik hereditary dari organisme induk ke turunan mereka genetik.
Hukum Mendel - 3
Hukum Mendel - 4
1
Prinsip genetik pertama Mendel’s (Law of Segregation), menyatakan bahwa sel seks dari tanaman dan binatang mungkin mengandung salah satu faktor (allele) untuk sifat yang berbeda tetapi tidak kedua faktor yang diperlukan untuk mengekspresikan sifat.
Prinsip genetik kedua Mendel's (Law of independent assortment), menyatakan bahwa karakteristik adalah diturunkan secara bebas (independently) dari karakteristik lainnya.
Hukum Mendel - 5
Prinsip genetik ketiga Mendel's (Dominants and Recessives), menyatakan bahwa ″setiap karakteristik yang diturunkan adalah ditentukan oleh dua faktor hereditas (gene), salah satunya berasal dari orang tua yang menentukan apakah gene akan dominant atau recessive″.
Hukum Mendel - 7
Prinsip kedua secara sederhana dapat dikatakan, bahwa ekspresi sifat tidak tergantung pada ekspresi sifat yang lainnya.
Contoh: Sifat untuk mata biru tidak tergantung pada tinggi badan dalam organisme individual.
Hukum Mendel - 6
Juga disebut sebagai Mendel's first law, yang pada dasarnya memiliki empat bagian: Versi alternatif dari gene (allele) untuk variasi karakteristik yang diturunkan. Untuk setiap karakteristik, maka organisme mewariskan dua gene, yang salah satunya berasal dari masing-masing orang tuanya. Jika terdapat dua allele berbeda, dan salah satunya, allele dominant, maka akan sepenuhnya diekspresikan pada penampilan organisme; sedangkan yang lainnya, allele recessive, tidak memberikan efek nyata pada penampilan organisme. Dua gene untuk setiap karakter berpisah (segregate) selama produksi gamete (meiosis). Hukum Mendel - 8
2
Versi alternatif dari gene (allele) untuk variasi karakteristik yang diturunkan.
Merupakan konsep allele. Allele adalah versi yang berbeda dari gene yang memberikan karakteristik yang sama. Setiap manusia memiliki gene yang mengontrol warna mata, tetapi terdapat variasi diantara gene tersebut sesuai dengan gene warna spesifik yang meng“kode”nya.
Hal
ini berarti bahwa bila sel-sel somatik dihasilkan dari dua gamete, maka satu allele berasal dari ibu, dan satu allele dari ayah. Allele tersebut mungkin sama (truebreeding organisms, contoh, ww dan rr, lihat Gambar 3), atau berbeda (hybrids, contoh, wr, lihat Gambar 3).
Hukum Mendel - 9
Gambar 3 :
Hukum Mendel - 10
Warna allele dari Mirabilis jalapa adalah tidak dominant atau recessive. (1) Parental generation. (2) F1 generation. (3) F2 generation.
Allele “merah" dan “putih" bersama-sama membuat phenotype "pink", menghasilkan rasio 1:2:1 dari merah:pink:putih dalam F2 generation.
Hukum Mendel - 11
Untuk setiap karakteristik, maka organisme mewariskan dua gene, yang salah satunya berasal dari masingmasing orang tuanya.
Jika dua allele berbeda, kemudian salah satunya, allele dominant, maka akan sepenuhnya diekspresikan pada penampilan organisme; sedangkan yang lainnya, allele recessive, tidak memberikan efek nyata pada penampilan organisme. Dengan kata lain, allele dominant di ekspresikan dalam phenotype organisme. Hukum Mendel - 12
3
Dua gene untuk setiap karakter berpisah (segregate) selama produksi gamete (meiosis). Hal ini adalah bagian akhir dari generalisasi Mendel’s (Mendel's generalization). Dua allele dari organisme dipisahkan menjadi gamete yang berbeda, untuk menjamin variasi.
Selama eksperimennya, Mendel menemukan beberapa sifat yang tidak mengikuti hukum yang telah ditemukannya. Sifat-sifat tersebut tidak nampak secara independent, tetapi selalu bersama dengan sedikitnya satu sifat lainnya. Mendel tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi dan memilih tidak menyebutkan dalam pekerjaannya.
Saat ini, kita mengetahui bahwa sifat tersebut adalah terkait (linked) pada kromosom yang sama.
Hukum Mendel - 13
Juga disebut sebagai Mendel's Law of Assortment
Prinsip penting dari Mendel's law of independent assortment adalah bahwa munculnya salah satu sifat tidak dipengaruhi oleh munculnya sifat yang lainnya. Contoh:
Sifat untuk mata biru tidak tergantung pada tinggi badan dalam organisme individual.
Hukum Mendel - 14
Gambar 2 : Dua sifat (bulu hitam/putih dan pendek/panjang, dengan bulu hitam dan pendek adalah dominant) menunjukkan rasio 9:3:3:1 pada F2 generation. (S=bulu pendek, s=bulu panjang, B=bulu hitam, b=bulu putih)
Sementara itu:
Eksperimennya
dengan mencampur satu sifat selalu menghasilkan rasio 3:1 (Gambar 1) antara phenotype dominant dan recessive, Eksperimennya dengan mencampur dua sifat menunjukkan rasio 9:3:3:1 (Gambar 2).
Hasil :
Hukum Mendel - 15
(1) Parental generation. (2) F1 generation. (3) F2 generation. 9x bulu hitam pendek, 3x bulu hitam panjang, 3x bulu putih pendek, 1x bulu putih panjang. Hukum Mendel - 16
4
Mendel menyimpulkan bahwa setiap organisme membawa dua pasang informasi phenotype. Jika terdapat dua pasang informasi berbeda pada phenotype yang sama, maka salah satu dari mereka akan mendominasi pada yang lainnya. Dengan demikian, informasi dapat diteruskan pada seluruh generasi, walaupun jika phenotype tidak di ekspresikan (F1 generations, gambar 1 dan 2).
Hukum Mendel - 17
5