Pria dan Wanita Allah (Eksposisi Matius 19:119:1-12)
Naek R. Sijabat, MBS.
Pria dan Wanita Allah
Bab Satu
Rancangan Tuhan dalam Pernikahan
Tulisan ini ditujukan kepada para pria dan wanita untuk dapat memberikan wawasan Alkitabiah yang bermanfaat untuk menjaga, melindungi, membangun, dan menumbuhkan kualitas hubungan pernikahan dan keluarga. Para pria ataupun wanita yang sudah menikah, penting untuk memelajari Alkitab untuk dapat memahami peran mereka sebagai suami atau isteri, atau sebagai ayah atau ibu. Mereka juga perlu memelajari Alkitab untuk dapat memahami dan memeroleh rancangan sukacita dan damai sejahtera yang dianugerahkan dan disediakan Allah melalui pernikahan dan keluarga. Para pria atau wanita yang belum menikah, atau yang akan menikah, atau yang sedang memersiapkan diri, Anda juga perlu mendapatkan gambaran dan memahami, bagaimanakah kualitas ideal dari pribadi orang-orang yang akan menikah, dan yang akan mempunyai keluarga, atau yang mempunyai anak.
2
Pria dan Wanita Allah
Para pria yang akan mempunyai isteri, atau para wanita yang akan mempunyai calon suami, tentunya Anda perlu diperlengkapi, sehingga di masa depan, Anda pun tahu bagaimana Anda menjalani kehidupan pernikahan dan keluarga. Latar Belakang Peristiwa Tuhan tidak menciptakan Adam dan Hawa untuk menderita. Tuhan juga tidak menciptakan pernikahan dan keluarga supaya kita mengalami kesengsaraan. Tidak. Akan tetapi, sebaliknya, Tuhan menciptakan keluarga dan semua itu adalah untuk kebaikan kita sendiri. Percayakah Anda bahwa Tuhan sebenarnya mempunyai rancangan untuk pernikahan, dan rancanganNya itu adalah rancangan yang baik? Percayakah Anda bahwa rancangan Tuhan untuk pria dan wanita adalah juga rancangan yang baik? Jika kita membaca di ayat yang pertama sampai ayat yang keempat, di sana dikatakan: “Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Ia pun menyembuhkan mereka di sana. Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: “Apakah 3
Pria dan Wanita Allah
diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?” Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?” – Matius 19:1-4 Ini merujuk kepada pasal-pasal sebelumnya, dimana Yesus memberikan pengajaran yang lengkap spesifik kepada muridmurid-Nya. Peristiwa tersebut terjadi ketika Yesus berangkat dari Galilea dan tiba di Yudea, di seberang sungai Yordan. Sebelumnya, Yesus banyak berkhotbah, banyak mengajar di Galilea, dan disebutkan di sana bahwa setelah Yesus selesai mengajar di Galilea, Dia pergi ke sebelah sungai Yordan, dan di sebelah sungai Yordan itu adalah Perea. Jadi, dapat dikatakan, setelah dia selesai dengan pengajaran-Nya di Galiea, Dia menyeberang ke Perea. Perea adalah suatu wilayah, tempat, atau lokasi dimana Herodes Antipas tinggal. Jika kita mencaritahu siapa dan seperti apakah pribadi dari Herodes itu, Herodes mempunyai permasalahan pernikahan. Permasalahannya adalah, dia menikahi isteri dari saudaranya, dan isterinya itu sebenarnya masih punya hubungan saudara dengannya. Di lokasi itulah, Yesus ditanya oleh orang-orang Farisi tentang perceraian. Mari kita perhatikan di ayat yang kedua dan yang ketiga, seperti biasa, di dalam pelayanan-Nya, Dia selalu di 4
Pria dan Wanita Allah
ikuti orang-orang Farisi. Dan inilah kesukaan orang Farisi… mencobai Yesus. Persis seperti Iblis yang suka mencobai. Kemudian, mereka bertanya apakah boleh orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja. Di ayat yang kedua dikatakan bahwa orang banyak berbondong-bondong mengikuti Yesus, dan Dia pun menyembuhkan mereka. Seperti yang pernah saya katakan, Yesus bukan saja menyembuhkan, tapi di Markus 10 dikatakan, Yesus juga mengajar, dan apa yang dilakukan Yesus di Perea adalah mengajar dan menyembuhkan banyak orang. Di ayat yang ketiga dikatakan bahwa orang Farisi mencobai Yesus. Apakah tujuan mereka? Tujuan mereka adalah untuk menjebak dan mencari-cari kesalahan Yesus. Jika Yesus menjawab dengan salah, mereka akan menyerang dan bahkan mau membunuh Dia. Itulah tujuan orang-orang Farisi. Mereka mau mengintimidasi Yesus. Seperti yang pernah saya sampaikan, ada dua pandangan orang Farisi pada saat itu tentang pernikahan dan perceraian. Pandangan yang pertama adalah dari Rabbi Shammai, yang sangat sedikit pengikutnya. Rabbi Shammai mengajarkan bahwa cerai itu tidak diperbolehkan kecuali karena zinah. Sedangkan pandangan, Rabbi yang lain yaitu Rabbi Hillel berkata bahwa semua pria bisa menceraikan wanita dengan
5
Pria dan Wanita Allah
alasan apa saja atau dengan alasan apapun. Dan ajaran itu pula lah yang paling populer pada saat itu. 1 Itulah sebabnya mengapa banyak orang Farisi yang suka atau sering sekali menceraikan isterinya. Bahkan jika bedak dari isteri yang dinilai terlalu tebal dapat menjadi alasan untuk menceriakan isteri mereka. Masakan yang tidak enak juga dapat dijadikan sebagai alasan untuk bercerai.2 Pelajaran dari Adam dan Hawa Jika orang-orang Farisi mempunyai banyak alasan menceraikan isteri mereka, bagaimana halnya dengan Yesus? Apakah jawaban Yesus tentang kebiasaan orang-orang Farisi tersebut. Kita lihat di ayat yang keempat:
1
Varner, C. William. Personal Freedom Outreach. Jesus and the Pharasees. 1996. Web. February 8, 2013.
2
…seorang suami dapat menceraikan isterinya kalau si isteri membubuhkan garam terlalu banyak pada makanan suaminya sehingga rasanya tidak enak, kalau ia keluar rumah tanpa memakai tutup kepala, kalau ia berbicara dengan laki-laki di jalan, suka bertengkar, membicarakan mertuanya secara kurang hormat di hadapan suaminya…(Barclay, William. PASH Matius Injil Pasal 1-10, 2006. Hal 257 . Jakarta: BPK Gunung Mulia) 6
Pria dan Wanita Allah
Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?” – Matius 19:4
Ini sangat ironis… karena orang-orang Farisi setiap hari membuka Alkitab, membicarakan dan mendiskusikannya, tetapi mereka tidak bisa menemukan jawaban atas pertanyaan mereka terhadap Yesus. Sementara Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan berkata: “tidakkah kamu baca?” Orang yang setiap hari membuka Alkitab dan membacanya setiap hari, ditanya oleh Yesus “tidakkah kamu baca?” Sekali lagi, sangat ironis, karena apa yang dikutip oleh Yesus itu adalah terdapat pada lembar-lembar pertama dari Alkitab, yaitu tentang penciptaan Adam dan Hawa. Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca bahwa Dia yang menciptakan manusia sejak semula, meciptakan laki-laki dan perempuan?” Dengan kata-kata yang sederhana, Yesus seolah berkata:“Kalian nggak baca, ya? Koq kalian nanya lagi soal pernikahan? Emang lakilaki pada awalnya berapa? Satu, kan? Perempuan berapa? Satu, kan?” Tuhan menciptakan satu laki-laki dan satu perempuan. Dia tidak menciptakan satu laki-laki dan dua perempuan, seolaholah kalau gagal yang satu, bisa ada yang satu lagi sebagai cadangan. Atau, sebaliknya, dua laki-laki dan satu perempuan, sehingga, kalau gagal yang satu, bisa satu lagi sebagai gantinya. Tidak. Juga, Dia tidak menciptakan dua laki-laki, 7
Pria dan Wanita Allah
atau dua perempuan. Tetapi yang benar adalah bahwa Dia menciptakan satu laki-laki dan satu perempuan. Cobalah membayangkan, jika Adam dan Hawa bercerai di Taman Eden, apakah yang akan terjadi? Bagaimanakah situasi atau keadaannya di sana? Tentunya Taman Eden akan sangat sepi, bukan? Jika seandainya, Adam dan Hawa bercerai di Taman Eden, ke manakah mereka akan mengadu? Kepada siapa atau dengan siapakah mereka akan menggugat? Apakah yang saya maksudkan? Berarti, Tuhan tidak pernah merencanakan pernikahan atau suami-isteri bercerai. Dia mempunyai rancangan yang sangat amat baik. Sebaliknya, dosa kitalah, pilihan dan keputusan kitalah yang membuat segala sesuatu seringkali menjadi tidak baik. Tuhan tidak pernah menciptakan laki-laki dan perempuan di Taman Eden untuk bercerai. Tidak pernah. Dia menciptakan mereka dengan baik, penuh suka cita dan kebahagiaan. Bahkan Dia memberkati mereka supaya beranak-cucu, dan berkembang semakin banyak. Jadi, dari sini, Yesus hendak mengatakan kepada orang-orang Farisi, bahwa dari lembar-lembar pertama dari Alkitab saja kalian semestinya sudah dapat mengetahui bahwa perceraian tidak dikehendaki oleh Tuhan, bahwa perceraian sebenarnya tidak pernah dikehendaki oleh Dia. Perceraian bukanlah desain daripada Tuhan, sebaliknya pernikahan yang luarbiasa, yang harmonis, yang akrab dan akur, sehati sepikir, bekerjasama, 8
Pria dan Wanita Allah
saling membangun, dan memberikan semangat, itulah yang dikehendaki oleh Tuhan.
9
Pria dan Wanita Allah
Bab Dua
Arti Pernikahan
M
ungkin Anda bertanya, “Kenapa sih, koq,
pernikahan saya nggak harmonis, ya?” Bagi Anda yang menikah, atau bagi Anda yang mengalami kegagalan mungkin berkata dalam hati: “Pernikahan saya sangat menyakitkan.” Beberapa di antara kita mungkin tidak berani melangkah ke tahap pernikahan karena sudah banyak mendengar cerita yang buruk atau menakutkan dari orang lain. Anda mulai ragu. Anda mulai takut, dan bertanya-tanya. Anda mendengar banyak berita tentang perceraian, tentang kekerasan dalam rumah tangga, tentang banyak hal yang tidak mengenakkan dalam pernikahan. Namun, ini bukanlah waktunya untuk menjadi down, kecewa, atau berputus asa. Ini bukan waktunya untuk menjadi seperti itu. Saat ini adalah saatnya untuk melihat kepada kebenaran firman Tuhan dan belajar daripada-Nya. Kita akan melihat apa pesan Dia untuk kita yang menikah atau yang akan menikah. Mari kita memersiapkan diri. Mari kita terapkan kebenaran firman-Nya, dan, beroleh janji-janji Tuhan. 10
Pria dan Wanita Allah
Pernikahan adalah Hal Rohani Bacalah dan perhatikanlah Kejadian 3:16. Di sana, Firman Tuhan mengatakan: Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.”
Ayat ini berbicara tentang kutukan yang Tuhan berikan setelah Adam dan Hawa setelah mereka jatuh ke dalam dosa. Tuhan berkata bahwa Hawa akan merasakan kesusahan dan kesakitan pada waktu hamil dan melahirkan anak. Pria atau suami juga akan mengalami kesusahan dalam menafkahi, memberikan, men-suplai makanan untuk anak, isteri, dan keluarganya. Ini adalah kutukan yang Tuhan berikan kepada Adam dan Hawa setelah mereka jatuh kedalam dosa. Beberapa waktu yang lalu, saya sudah membahas tentang kata berahi yang terdapat di ayat ini. Berahi yang di maksud bukanlah nafsu atau keinginan seksual, tetapi nafsu, keinginan yang besar untuk mengontrol suami, untuk tidak hormat kepada suami, atau untuk melawan suami. Di sisi yang lain, suami juga punya dorongan untuk tidak mengasihi isterinya, untuk tidak perduli, untuk tidak memperhatikan,
11
Pria dan Wanita Allah
mengintimidasi, menekan, untuk keras terhadap isterinya, bersikap kasar terhadap isterinya. Untuk dapat mengerti lebih jauh tentang arti birahi disana, mari melihat Kejadian 4:7. Ini mengatakan bahwa berahi erat kaitannya dengan dosa. Di ayat 7 disebutkan: Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya. Di ayat ini, dosa digambarkan dalam bentuk personifikasi, seolah dosa adalah suatu pribadi. Dan kalimat terakhir dari ayat tersebut adalah serupa dengan ayat 16, pasal 3, Kitab Kejadian yang sebelumnya, yaitu: “tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Maksudnya adalah Kain harus berkuasa atas keinginan yang besar untuk berbuat dosa. Kalau di Kejadian 3:16, Tuhan berkata kepada Hawa, suamimu akan berkuasa atasmu. Artinya, Adam sebagai suami daripada Hawa harus menguasai sesuatu yang ada dalam diri Hawa yaitu potensi, dorongan, atau kecenderungan, untuk tidak hormat, patuh, dan tunduk kepada Adam (band. Ef 5:22-24). Itulah sebabnya mengapa saya mengatakan bahwa pernikahan itu adalah hal rohani. Banyak orang mengemukakan pendapat tentang alasan mengapa dalam pernikahan terjadi konflik. Ada 12
Pria dan Wanita Allah
yang berkata bahwa itu semua terjadi karena komunikasi yang kurang baik. Itu mungkin benar. Tetapi marilah mencoba menelusuri dengan lebih jauh dan lebih dalam lagi. Komunikasi sebenarnya tidak akan menjadi masalah yang sedemikian besarnya bagi orang-orang yang panjang sabar, yang tidak pemarah, yang tidak mudah tersinggung, atau yang tidak mudah tersulut dengan api godaan untuk berbuat dosa. Dengan kata lain, masalah komunikasi sebenarnya dapat diselesaikan dengan baik tanpa perselisihan, pertengkaran, ataupun konflik. Hubungan antara Pernikahan dan Buah-buah Roh… Cobalah menjawab pertanyaan ini. Apakah orang yang tidak dekat dengan Tuhan, akan menjadi orang yang panjang sabar? Apakah orang yang tidak rohani punya kecenderungan untuk menguasai diri? Yang benar adalah bahwa orang yang tidak rohani, yang tidak dekat dengan Tuhan, cenderung tidak menguasai dirinya cenderung untuk marah, dan cenderung untuk mau bertengkar atau berkelahi. Lebih jelas lagi, di Galatia pasal 5 ayat 22 sampai 23 disebutkan tentang buah-buah Roh. Buah-buah Roh adalah lawan dari perbuatan daging. Artinya, jika di dalam diri seseorang, yang paling banyak mendominasi adalah perbuatan daging, bukannya buah-buah Roh, dapatkah Anda membayangkan bagaimanakah pribadi yang penuh perbuatan daging ini akan berinteraksi dengan orang lain? Orang yang 13
Pria dan Wanita Allah
didominasi atau dikuasai oleh perbuatan daging akan menjadi pribadi yang mudah tersinggung, mudah marah, super sensitive dalam arti yang negatif, dan lain sebagainya. Jadi, pernikahan adalah isu atau soal rohani. Orang yang tidak rohani akan mempunyai komunikasi yang buruk pula. Orang yang tidak rohani akan mengungkapkan atau mengutarakan maksudnya dengan sekehendak hatinya, tanpa penguasaan diri untuk tidak berbuat dosa ataupun melakukan kesalahan. Itulah sebabnya jika dua pribadi yang tidak rohani bersatu dalam pernikahan, maka itu akan sangat amat berisiko terjadi banyak konflik dan pertikaian dalam rumah tangga di masa depan. Dampak dari Kualitas Rohani yang Buruk… Seringkali kita sudah mendengar tentang kekerasan yang pernah terjadi dalam rumah tangga. Sering kali kita mungkin juga sudah mendengar tentang adanya terdapat banyak caci maki atau nada yang mengancam. Ada pula yang tidak mengancam tetapi justru mau menghancurkan dan merusak diri sendiri. Ada pernikahan atau keluarga yang karena merasa sudah lelah untuk berbicara menyampaikan pendapatnya, akhirnya memutuskan untuk diam dan apatis meski masih bertemu muka dan sudah tidak saling suka lagi antara satu sama lain. Mereka sudah tidak merasakan adanya perasaan cinta lagi. Sekali lagi saya katakan bahwa pernikahan itu adalah urusan rohani. Jika pasangan suami-isteri tidak pernah berdoa bersama, maka tidak heran kalau mereka akan bertengkar 14
Pria dan Wanita Allah
bersama-sama. Jika pasangan suami-isteri tidak memelajari Firman Tuhan bersama-sama, maka akhirnya mereka pun akan marah-marah secara bersama-sama. Mengapa? Karena pernikahan adalah urusan rohani, soal rohani, bukan yang lain. Arti dari Pemberkatan di Gereja Ingatkah Anda bahwa orang Kristen yang menikah selalu pergi ke gereja? Tetapi kebanyakan orang pergi ke gereja atau ke hadapan pendeta hanya pada saat mereka akan diberkati. Bagaimana dengan setelah itu?…sudah tidak kelihatan lagi batang hidungnya. Saat ketika akan diberkati, pria dan wanita yang akan menikah mempunyai ayat yang akan dihafalkan, tetapi bagaimana setelah selesai diberkati, masihkan menghafalkan ayat-ayat Alkitab? Pemuda-pemudi tertentu sering pergi ke gereja untuk mengikuti sebuah kelas katekisasi sebagai persyaratan yang bertujuan untuk mendapatkan semacam surat izin untuk menikah. Artinya tanpa menyelesaikan katekisasi yang diberikan, pria atau wanita belum atau tidak dapat menikah. Pertanyaannya adalah bagaimanakah setelah menikah? Pria dan wanita yang sudah menikah tidak sedikit yang sudah tidak lagi berdoa dan membaca Alkitab. Banyak orang berpikir, disadari ataupun tidak, bahwa menikah itu hanyalah menafkahi isteri dan anak, bekerja, dan 15
Pria dan Wanita Allah
melakukan hubungan intim secara fisik atau jasmani. Maleakhi 2:14 berkata: “ …Oleh sebab Tuhan telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.”
Apakah yang dikatakan oleh ayat tersebut? Saat menikah, siapa yang menjadi saksi kita? Jawabannya adalah Tuhan. Tuhanlah yang menjadi saksi. Itulah sebabnya mengapa orang menikah pergi ke gereja dan diberkati oleh pendeta karena Tuhan menjadi saksi. Jadi, pernikahan bukan hubungan intim secara fisik atau jasmani semata, meskipun itu ada di sana. Hubungan sex bukanlah isu atau intinya. Adalah salah jika seseorang berpikir “saya tidak perlu ke gereja, saya tidak perlu diberkati, pokoknya saling percaya, dan sudah ngumpul-ngumpul samasama.” Itu bukanlah pernikahan. Pernikahan adalah suami berjanji kepada isteri, dan isteri berjanji pada suami, di hadapan Tuhan, dan Tuhan adalah saksi dari janji dan pernikahan yang sah dan kudus. Amin.
16
Pria dan Wanita Allah
Bab Tiga
Peran Pria dan Wanita dalam Pernikahan
K
ita melihat kembali ke Matius 19:5-6. Dikatakan
di sana bahwa laki-laki akan meninggalkan ayah-ibunya dan bersatu dengan isterinya. Mengapa demikian, dan apakah maksud Tuhan? Itu juga adalah desain Tuhan, supaya suami betul-betul menjadi pemimpin, betul-betul men-suplai, bertanggung jawab terhadap isteri dan anak-anaknya. Suami menjadi pelindung, yang memberi makan, menafkahi, itulah mengapa dia harus pergi meninggalkan ayah dan ibunya, dan bersatu dengan isterinya. Saya tidak sedang mengatakan bahwa kalau orang tinggal di rumah orang tuanya itu salah. Saya mengerti kadang kala ada krisis ekonomi, tetapi kenapa Tuhan desain seperti itu? Agar keluarga ini efektif. Supaya setiap orang berperan secara efektif. Bayangkan kalau orang tua masih campur tangan soal keluarga, bagaimana wibawa seorang suami, dan bagaimana perasaan isteri? Kalau kakek nenek masih mengurusi anak dari anak-anaknya, maka akan tercipta situasi atau kondisi dimana suami-isteri akan tidak terlatih, tidak 17
Pria dan Wanita Allah
efektif, dan bahkan mungkin akan terganggu hubungan antar mereka. Saya pernah tinggal di rumah mertua di awal pernikahan, dan saya mengerti bahwa saya tidak akan tinggal dalam kurun waktu yang lama, yaitu sekitar tiga bulan atau kurang dari itu. Saya mengerti desain Tuhan yaitu supaya pria menjadi pria yang melindungi keluarga, yang bertanggung jawab, yang men-suplai, yang benar-benar menjadi pemimpin yang baik untuk keluarga. Isteri pun demikian, membesarkan anak-anaknya adalah desain Tuhan. Bersatu dan Menjadi Satu Daging Mari kita lihat kembali di ayat 5 dari kitab Matius pasal 19. Di sana terdapat frase yang menyebutkan “bersatu dan menjadi satu daging”. Ini adalah alasan mengapa suami dan isteri yang sudah menikah, jangan bercerai. Menurut ayat yang kita baca tadi, Tuhan menciptakan satu pria dan satu wanita adalah alasan mengapa kita tidak boleh cerai. Alasan yang kedua adalah Tuhan menciptakan ikatan yang kuat. Ikatan yang kuat disini disebut dengan menggunakan frase “bersatu dengan isterinya”. Dalam bahasa aslinya, Yunani, ini digambarkan seperti lem yang mengikat sangat kuat. Di satu adegan yang terdapat pada film rohani Kristen Fireproof, seorang pria negro, sahabat dari tokoh utama mengambil lem dan merekatkan dua botol bumbu masakan, 18
Pria dan Wanita Allah
dan berkata bahwa ini adalah seperti pernikahan. Jika Anda menarik salah satu dari antaranya, maka kedua-duanya akan menjadi rusak. Itulah maksudnya bersatu. Jadi kenapa kita tidak bercerai karena Tuhan menciptakan satu pria dan satu wanita. Yang kedua adalah karena Tuhan menciptakan ikatan yang kuat antara suami dan isteri. Yang ketiga adalah karena Dia membuat mereka menjadi satu daging seperti yang dikatakan di ayat 5. Dan yang keempat adalah karena pernikahan adalah pekerjaan Tuhan. Itulah alasannya mengapa pernikahan dari suami-isteri tidak boleh bercerai atau jangan bercerai. Pentingnya Hidup Baru Sebelum Menikah Kita tadi sudah membahas bagaimana kalau kita sebagai pria dan wanita belum hidup baru. Bagaimanakah itu akan sangat beresiko untuk pernikahan kita. Saya mengajak kita untuk melihat satu ayat yang menjadi lawan kata dari Kejadian 3: 16 tadi, yaitu Efesus 5:22-29. Ini adalah lawan kata atau kontrasnya mengapa seorang pria harus betul-betul hidup baru, dan meninggalkan dosa-dosanya, demikian juga wanita, mengapa mereka juga harus betul-betul bertumbuh dalam kepribadian dan karakternya - meninggalkan dosa-dosanya dan hidup baru. Kita sudah mendapat gambar idealnya yaitu Adam dan Hawa sebelum mereka jatuh ke dalam dosa adalah sangat amat baik. 19
Pria dan Wanita Allah
Tuhan berkata, semua yang diciptakan oleh-Nya sangat amat baik, begitu juga dengan pernikahan awalnya adalah sangat amat baik. Tuhan tidak menciptakan pada awalnya dalam kondisi yang rusak, jelek, atau hancur. Itulah alasannya mengapa kita harus meninggalkan dosa-dosa kita, mengapa kita harus bertobat, dan hidup baru, mengapa kita harus memelajari firman, dan hidup seturut dengan firman-Nya. Mengapa? Adalah supaya rancangan Tuhan yang baik itu ada dalam hidup kita. Peran Suami dan Isteri… Mari membaca kitab Efesus pasal 5 ayat 22 sampai 29. Di ayat tersebut, Tuhan menggambarkan hubungan antara suami dan isteri adalah seperti Kristus dan jemaat. Bagaimana jemaat terhadap Kristus? Seperti apa standarnya? Seperti apa harapannya? Jemaat tunduk kepada Kristus, hormat kepada Dia, dan taat kepada Dia. Gambaran ini akan dapat jelas dan dapat dimengerti apabila kita membaca dan memelajari Alkitab. Jika kita tidak pernah membaca dan memelajari Alkitab, tidak pernah bertobat, bagaimanakah kita dapat mengerti dan memahami hubungan di antara keduanya yaitu antara Kristus dan Jemaat. Tuhan berkata, isteri tunduklah kepada suami, seperti jemaat kepada Kristus. Mungkin para isteri berpikir dalam hati: “wah enak sekali suami ya, aku harus tunduk, padahal dia tidak pantas dihormati” Jika Tuhan berpesan kepada isteri untuk tunduk, itu berarti sesuatu yang memang harus dilakukan. 20
Pria dan Wanita Allah
Demikian juga jika Tuhan berpesan untuk menghormati suami. Mengapa? Sekali lagi, karena itulah desain Tuhan. Mungkin ada di antara kita yang bertanya: “Gimana kalau suami saya tidak pantas untuk di hormati? Bisakah kita tetap tunduk kepada dia?” Kita akan memelajarinya dengan lebih jelas lagi. Di Kitab Petrus dikatakan bahwa seringkali bukan karena omongan isteri terhadap suami yang berpengaruh atau mengubahkan keadaan, tetapi karena perbuatan isteri yang baik dan mulia. Seringkali perubahan atau kemajuan dapat terjadi karena tindakan kita, karena inspirasi yang kita pancarkan melalui sikap dan perbuatan kita, bahkan mungkin tanpa kata-kata. Jadi, apakah yang Tuhan harapkan bagi isteri terhadap suami? Tunduk. Tuhan tidak berkata, tunduklah pada suamimu yang ganteng, yang banyak uang, atau patuhlah kepada suamimu yang patut dibanggakan, atau tunduklah kepada suami karena dia mempunyai jabatan tinggi di perusahaan. Tetapi Tuhan berkata tunduklah kepada suami seperti jemaat tunduk kepada Kristus. Bagi isteri yang seringkali sangat bergumul untuk hormat, patuh, dan tunduk kepada suami sangat penting untuk memelajari prinsip ini. Karena besar kemungkinannya bahwa ini adalah solusi atau setidaknya akan mengurangi atau meminimalisir masalah dalam hubungan Anda dengan suami Anda. 21
Pria dan Wanita Allah
Bagi perempuan atau wanita yang masih single, jika Anda sombong, dan tidak belajar dan berubah menjadi pribadi yang rendah hati, maka Anda akan mengalami banyak kesusahan di dalam pernikahan suatu hari nanti. Anda harus bertobat dan meninggalkan manusia lama dan menjadi manusia baru.
22
Pria dan Wanita Allah
Bab Empat
Pria sebagai Pemimpin
Setelah panjang lebar mendengar penjelasan tentang isteri, Anda tentunya akan bertanya, bagaimanakah halnya dengan suami? Ini adalah ayatnya yaitu ayat 25-29, kitab Efesus pasal yang kelima. Mari kita lihat sekarang apa yang Alkitab katakan tentang bagaimana suami terhadap isteri. Tuhan tidak berkata bahwa isteri saja yang harus hormat, patuh, dan tunduk, tetapi suami juga mempunyai peran yang harus dimainkan dalam pernikahan. Mengapa? Karena setelah manusia jatuh kedalam dosa ini adalah kecendrungan pria: tidak mengasihi. Kalau tadi dikatakan kecendrungan perempuan setelah jatuh ke dalam dosa adalah tidak hormat, mengontrol dan melawan, tetapi sekarang, kecenderungan suami atau pria adalah egois dan tidak mengasihi. Makanya, sering kali, kita temukan bapak atau suami atau pria yang egois, ngomong kasar, bertindak kasar. Kita sering melihat atau mendengar kekerasan dalam rumah tangga. Tentunya, jarang terjadi isteri yang memukul suami, bukan? Sebuah sinetron serial televisi yang mengisahkan tentang para suami yang takut kepada isteri mereka, sangat brilian dalam menggambarkan realita dari banyak pernikahan 23
Pria dan Wanita Allah
yang terjadi di dunia sekarang. Gambaran tersebut sebenarnya juga dapat memberitahukan bahwa dunia kita sekarang ini sudah terbalik. Pernikahan-pernikahan kita jauh dari firman Tuhan, jauh dari desain Dia. Isteri sudah tidak hormat suami. Pada satu adegan, saya menyaksikan isteri menjewer suami yang disebut sebagai Pak RT. Di adegan yang lain saya juga melihat suami di usir oleh isterinya, sehingga harus tidur di luar rumah. Anda mungkin tersenyum ketika mendapatkan ilustrasi ini. Dunia tampaknya memang sudah terbalik. Tetapi, percayalah, jika kita mengikut kebenaran dan prinsip firman Tuhan, hidup kita pun juga akan terbalik dalam arti negatif. Kitapun akan jauh dari desain Tuhan. Suami Mengasihi Isteri, dan Isteri Menghormati Suami Sekarang kita akan melihat bagaimana seharusnya sikap suami terhadap isteri. Mari kita lihat di ayat 25-29, kitab Efesus pasal yang kelima. Apakah yang paling Anda ingat yang dilakukan Kristus terhadap Jemaat? Pengorbanan di atas kayu salib. Suami terhadap isteri pun demikian yaitu mengasihi dan berkorban seperti Kristus terhadap jemaat. Apakah itu mudah? Tidak. Jika hanya karena isteri terlambat menyuguhkan kopi suami tersulut dan menjadi marah, dapatkah kita berkata bahwa suami yang seperti itu sangat mengasihi isterinya? Jika 24
Pria dan Wanita Allah
seorang suami tidak mau membantu isteri yang sedang sakit mengerjakan pekerjaan rumahnya, tidak mau membantu merapikan rumah, dapatkah kita berkata bahwa suami tersebut sangat mengasihi isterinya? Itulah yang menjadi alasan saya mengatakan bahwa ini adalah kontras dari Kejadian 3:16 tadi. Suami cendrung tidak mengasihi isteri. Pria cendrung tidak mengasihi wanita. Saya tidak bermaksud mencampuradukkan hal ini dengan istilah cinta eros yang banyak dieksploitasi di masa kini. Tetapi yang dikatakan disini adalah kasih seperti Kristus terhadap jemaat. Kristus berkorban terhadap jemaat-Nya, menyerahkan diri, memberikan segala-galanya untuk jemaat. Seperti itulah standar dari kualitas sikap hati suami terhadap isteri. Jadi, kita dapat melihat sekarang bahwa sebenarnya Tuhan mau memberikan solusi pada hubungan atau pernikahan kita. Tuhan mau mengembalikan kita kepada desain awal: Suami mengasihi isteri, isteri tunduk hormat kepada suami, menjadi penolong. Kalau sudah sedemikian rupa, apakah akan terjadi pertengkaran? Kalau suami telah mengasihi seperti Kristus terhadap jemaat, dan kalau isteri sudah tunduk seperti jemaat kepada Kristus, akankah pernikahan dipenuhi dengan konflik yang berkepanjangan? Tentunya tidak, bukan? Itulah desain Tuhan. Tuhan mau memberikan solusi yang seperti itu. Tetapi, bagaimanakah seseorang dapat mengerti hubungan jemaat terhadap Kristus, dan Kristus terhadap jemaat kalau 25
Pria dan Wanita Allah
tidak pernah membaca dan memelajari Alkitab? Bagaimana suami dan isteri akan mengerti jika mereka tidak pernah berdoa bersama, malas ke gereja, tidak tertarik untuk membuka Alkitab dan membacanya, tidak pernah saat teduh. Dan bagaimana suami-isteri akan mengerti jika mereka juga tidak sudi meninggalkan dosa-dosa dalam hidup mereka. Bagaimanakah sebuah pernikahan itu akan menjadi bahagia dan penuh damai sejahtera? Hubungan antara Pernikahan dan Pertobatan Tidak sedikit suami atau isteri yang mau bahagia tetapi tidak mau bertobat dan meninggalkan dosa, padahal Alkitab berkata bahwa damai sejahtera itu diperoleh setelah pertobatan, setelah menyesali dosa-dosa. Setelah seseorang mengalami duka cita yang berasal dari Tuhan, barulah dia akan mendapatkan damai sejahtera, suka cita, dan kelegaan yang berasal dari Tuhan. Pesan firman Tuhan sekarang ini buat pria dan wanita yang single, persiapkanlah diri Anda. Persiapkanlah karakter dan pribadi Anda. Jadilah manusia baru. Tinggalkanlah dosa-dosa dan bertumbuhlah dalam karakter dan kepribadian Anda. Percayalah, Tuhan akan memberkati Anda, dan akan memberikan rancangan terbaik-Nya. Anda akan mempunyai pasangan hidup dan keluarga yang bahagia di masa depan. Bagi Anda yang menikah, yang pernah membuat kesalahan, lihatlah kepada firman Tuhan dan hiduplah sesuai dengan 26
Pria dan Wanita Allah
firman-Nya. Saatnya untuk mengambil keputusan. Berubahlah! Ikutlah perkataan firman-Nya dan percayalah akan desain atau rancangan-Nya yang baik, dan hiduplah sesuai dengan rancangan Dia. Karena rancangan Tuhan adalah rancangan yang baik. Satu hal yang penting untuk kita semua, baik pria dan wanita yang punya keluarga adalah marilah memiliki sikap hati yang senantiasa mau menyangkal diri dalam hubungan satu sama lain (band. Ef 5:11, 21). Kita butuh memiliki sikap hati yang mau menyangkal diri, yang mau mengikuti kehendak Tuhan saja, yang mau tuduk dan patuh kepada kehendak Tuhan saja. Mengapa? Karena kalau kita hanya mau tunduk kepada keinginan daging kita saja, bagaimana kita bisa mempunyai kehidupan yang baik? Bagaimana orang yang egois bisa memiliki hubungan yang baik? Bagaimana orang yang tidak menguasai dirinya, yang tidak mau meninggalkan dosadosanya, bisa mempunyai hubungan yang baik? Kita harus bisa menyangkal diri. Suatu ketika mungkin akan terjadi satu kesalahan. Anda mungkin tergoda untuk melakukan pembalasan, atau menyerang balik. Jangan lakukan hal itu tetapi sabarlah dan ikutlah kehendak Tuhan. Ada saja kekurangan dalam diri Anda dan pasangan Anda. Kita harus bisa menyangkal diri. Lebih dari berkata iya kepada keinginan kita yang berdosa, katakan 27
Pria dan Wanita Allah
iya kepada kehendak Tuhan, maka kita akan bisa memiliki pernikahan yang berbahagia dan bersuka cita. Jika Anda menginginkan cara -cara yang lain, prinsip-prisip yang lain dari firman ini, maka Anda tidak akan mendapat rancangan Dia yang baik, sebaliknya Anda mungkin akan menuai banyak konsekuensi yang menyedihkan dan menyakitkan dalam hidup Anda. Saya ingin menutup dengan ayat Yesaya 45:9. Apakah maksud dari ayat ini? Kita yang diciptakan Tuhan, janganlah kita mencoba untuk berkata kepada Tuhan “Tuhan prinsip-Mu itu tidak bagus, cara-Mu itu tidak bagus, aku punya cara yang lebih bagus.” Kita yang diciptakan Tuhan semestinya tidak berkata “Tuhan, cara seperti ini tidak cocok, cara saya lebih baik.” Tuhan berkata bahwa Dialah Pembentuk kita, bukan sebaliknya kita yang membentuk Dia. Marilah kita mengikut rencana dan desain Tuhan. Kita harus percaya, patuh pada firman Tuhan. Doa untuk Pria, Wanita, dan Pernikahan Marilah menutup pembacaan ini dengan berdoa… Tuhan terima kasih atas kebenaran firman-Mu. Mendengar kebenaran firman-Mu, mungkin di antara kami, ada yang terguncang hati, mungkin di antara kami ada yang merasa tertusuk hati, tetapi 28
Pria dan Wanita Allah
biarlah kebenaran Firman Tuhan dan kuasa Tuhan saja yang bisa bekerja dalam kehidupan kami, sehingga kami boleh dibentuk sesuai kehendak dan rancangan-Mu yang baik ya Tuhan. Biarlah Tuhan saja yang boleh menuntun, menyertai kami, sehingga kami boleh hidup sesuai dengan kehendak-Mu, dan boleh mendapatkan rancangan-Mu yang baik, yang penuh sukacita dan damai sejahtera. Tuhan kami mau senantiasa berserah, percaya dan bergantung kepada Engkau. Pimpinlah kami Tuhan, berkatilah kami, agar senantiasa boleh hidup tegar dan kuat menghadapi berbagai tantangan di dalam kehidupan pribadi kami, di dalam hubungan kami dengan orang-orang yang kami kasihi, biarlah kami terus dapat menyangkal diri, dan mengikut kehendakMu, kehendak Engkau saja ya Tuhan, bukan kami, dan bukan kehendak daging kami. Tuhan berkatilah setiap pernikahan kami, untuk menjadi pernikahan yang harmonis, sehati sepikir, dan saling menyemangati Bagi pria dan wanita single yang belum mendapat pasangan hidup, biarlah Tuhan boleh mempersiapkan diri mereka, karakter mereka ya Tuhan, sehingga mereka juga boleh memiliki masa depan, pernikahan yang luar biasa, yang 29
Pria dan Wanita Allah
berbahagia, yang penuh dengan damai sejahtera dan suka cita dalam Tuhan. Terima kasih ya Tuhan. Kami mau menyerahkan kehidupan kami ke dalam tangan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
30
Pria dan Wanita Allah
Pesan untuk Pembaca Jika Anda merasa diberkati dengan tulisan ini dan ingin memberikan donasi untuk mendukung pelayanan beritakanfirman.com, Anda dapat menyalurkannya melalui BCA 7660207371. Donasi Anda akan kami salurkan sepenuhnya untuk pelayanan, pengembangan, dan peningkatan beritakanfirman.com Terima kasih. Tuhan memberkati.
31
Pria dan Wanita Allah
Tentang Penulis Naek R. Sijabat adalah Gembala Jemaat GKDI Jambi dan juga Dosen Pendidikan Agama Kristen di Universitas Jambi. Pernah bekerja dan melayani Tuhan di bidang multi media Kristen – menjadi editor sejumlah buku, menulis, dan menjadi manager dan produser sejumlah album rohani Kristen. Secara akademis pernah menyelesaikan study Alkitab dan meraih gelar Master di bidang Biblical Studies. Sudah menikah dan dikarunia dua orang anak.
32
Pria dan Wanita Allah
Copyright Copyright ©2012. beritakanfirman.com
33