PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BAB 6 KEMAMPUAI\ PERTAHANAI\ PENINGKA^TAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BAB 6 PENINGKATAN KEMA MPUAN PERTAIIANAN A. KONDISI UMUM Upaya peningkatankemampuanpertahanan telah diupayakanmelalui'pembangunan dan pengembangan kekuatandan kemampuan sistem,personil,materiil dan fasilitas.Dari pembentukan pertahanan padaskala segipengembangan alutsistaTNI, sasaran kemampuan kekuatanpokokminimum(minimumessentialforce)mencapaikesiapanAlutsistarata-raIa 45 persendari yang dimilikinya.Kondisiini berdampak padaefek penangkal (detercent effect)sistempertahanan Indonesia.Meskipunlevel ancamannya masih rendah,tetapi gangguankedaulatan adanyabeberapa di wilayahperbatasan dan udaranasionalberupa pelayaran gelapolehmiliterasingmengindikasikan danpenerbangan bahwakekuatan asing pertahanan kurang memperhitungkan kemampuan terkesan sistem Indonesia. pertahananmenjadisalahsatu Terbatasnya dukungananggaranuntuk pembangunan yangtelahditentukan.Untuk membangun postur kendaladalamupayapencapaian sasaran pertahanan padatingkat minimumessential persen diperlukan anggaran sebesar 2-3 force pertahanan dari PDB.Sampaidengantahun2008,anggaran rata-rataberkisar0,9- I persen dari PDB atau baru dapatmemenuhi44 persenkebutuhanTNI. Oleh karenaitu, untuk pinjaman mengatasikesenjangan kebutuhananggaran,pemerintahmasih mengandalkan luar negeridalamrangkapemenuhan alutsistadenganresikohargamahal,ketergantungan teknologi,dankurangmendukungpengembangan industripertahanan dalamnegeri. Kesiapanmaterialdan alutsistapada matra darat,laut dan udara dari segi kualitas maupunkuantitasdiupayakanmemenuhikebutuhansesuaiTOP/DSPP.Dibandingkan terdapatbeberapa peningkatan yang berasaldari penambahan dengantahunsebelumnya baru,menghidupkan kembali, ataurepowering/retrofitting terhadapalutsistayang secara ekonomimasihdapatdipertahankan. Sampaidenganakhirtahun2007,kekuatan TNI AD yang meliputi ranpur,ranmor,pesawatterbang,sertasenjataberbagaijenis kesiapannya hanya35 persen.KekuatanTNI AL yang bertumpupadakekuatanKRI, KAL, pesawat terbang,dan ranpurkondisi kesiapannya rata-ratahanya39 persen.Sedangkan kekuatan rata-ratahanya38 alutsistaTNI AU yang mencakuppesawat,radar,danrudalkesiapannya persenakibat habisnyamasa keselamatan Kesiapantersebutakan lebih operasional. memprihatinkan kesiapan tempur. apabiladitinjaudariperspektif sarana,prasana,dan fasilitasTNI, telah dilakukan Selanjutnyadalampengembangan pembangunar/renovasi perumahan prajurit, asrama/barak asramadan dinas/perumahan perkantoran, prajurit, gedung pangkalan,dan fasilitas pemeliharaansesuai dengan kemampuanalokasi anggaranyang telah ditetapkanbagi TNI. Sementaraitu, untuk mendukungkesiapantempurTNI, telah dilakukanpengadaan amunisikaliber kecil dan amunisikaliber besaqpengadaan senjataringan, pengadaan tabung,pelontar/roket,dan pemeliharaan materiil untukmemperpanj angusiapakaiAlustista. personil,telahdilakukanpengadaan personilmelaluirekruitmen, Dalampengembangan pendidikan perorangan, pelatihan baik dan satuan,maupunlatihangabungan. Pemantapan kekuatanTNI dilakukanmelalui pengembangan kekuatanterpusat,kewilayahan,satuan
Ir.6- I
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
tempur,satuanbantuantempur dan satuanpendukung.Padaawal tahun 2007, personelTM berjumlah 442.954prajurit, terdiri atas298.172 prajurit TNI AD, 108.840prajurit TNI AL dan 29.033 prajurit TNI AU, sedangkan PNS TNI sebanyak 103.538 orang. Meskipun belum memenuhi kebutuhan standarkalori prajurit TNI, terhitung sejak awal tahun 2007 setiapprajurit mengalami peningkatanULP menjadi Rp. 30.000/hari.Langkah peningkatan ULP ini diharapkan mampu mempertahankankesejahteraanprajurit dan keluarganyadari gejolak harga kebutuhan pokok. Sementara itu, dalam peningkatan jaminan keluarga prajurit dilakukan peningkatan program pemberian santunan resiko kematian khusus (SRKK), pemeliharaan kesehatan, kredit perumahan rakyat, dan pemberian bantuan pendidikanketrampilan bagi personelTNI yang akan memasukimasapensiundan keluarga prajurit yang tidak mampu. Kerja samamiliter dengannegaratetanggaatau negaraasing telah memberikanmanfaat yang besar dalam meningkatkan profesionalismeTNI, khususnya dalam meningkatkan kemampuan operasional dan pengetahuanteknologi kemiliteran yang lebih maju. Sehubungandengan hal tersebut, meskipun perjanjian Defence Coorperation Agreement (DCA) Indonesia- Singapuratelah ditandatanganipada akhir bulan April 2007 belum dapat direalisasikan,tetapi militer kedua negaratetap konsistenmelakukan kerjasamayang telah dirintis sebelumnya seperti program latihan bersamaCHANDRAPURA-XIV/2007, SAFKAR INDOPURA-19/2007, operasi laut bersama Trilateral Coordinate Patrol Malsindo-2\08, latihan bersamaCamar Indopura di Pontianak dan di Ranai. Di sisi lain, kerjasamapertahananberupa latihan operasibersamaatau pengamananbersamawilayah perbatasandengan negara Malaysia, Philipina, Thailand, Brunei Darussalam,Australia, Amerika Serikatsecararutin terusdilakukan, Keikutsertaan Indonesia dalam pemeliharan perdamaian dunia dilakukan dengan pengiriman PasukanTNI pada misi PBB baik berupaKontingen Garuda maupun Military Observer, yaitu: Konga XX-DA4ONUC di Kongo sebanyak 175 orang, Konga XV^INOMIG di Georgia sebanyak4 orang, Konga XXMONUC di Kongo Sebanyak 15 orang, Konga XXIIiTINMIS di Sudan sebanyak l0 orang, Konga XXIVruMN di Nepal sebanyak6 orang, dan Konga XXIII-AAINIFIL di Libanon sebanyak857 orang. Peran aktif Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian dunia tersebut, telah meningkatkan kepercayaandunia terhadap Indonesia dengan dipilihnya Indonesia sebagai salah satu anggotaDewan Keamanantidak tetap PBB. Sejak tahun 2006 pemerintah telah berkomitmen meningkatkan peran industri pertahanannasional guna memenuhi kebutuhanAlutsista TNL Namun komitmen tersebut belum dapat dilaksanakansecaramaksimal terkait dengan mekanismepembiayaannya. Upaya pengalihansebagianpinjaman luar negeri yang biasanyaberupa kredit komersial (Kredit Ekspor) ke pinjaman dalam negeri terbentur pada peraturan perundanganyang belum ditetapkan.Apabila di tahun 2008 peraturanperundanganyang mengatur pinjaman dalam negeri untuk pembiayaankebutuhanAlutsista TNI sudah ditetapkan, diharapkanke depan pemanfaatan industri pertahanan nasional semakin mengambil peran dalam yang telah dapat pemenuhanAlutsista TNI. Beberapahasil penelitiandan pengembangan dimanfaatkanuntuk kepentinganTNI yang sesuai spesifikasimatra diantaranyaadalah prototype payung udara orang (PUO), alat komunikasi (alkom) spread spectrum, hovercraft, landing craft rubber (LCR), combat systemPC-40, SKS Tracking Optic, rudal Qurface to Surface, Ground to Ground dan Ground to Air), roket 70 mm dan 80 mm, Unman Aerial Vehicle (UAV), angkut personil sedang(APS), panserAPS, senjata SS-2,
i l . 6- 2
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
dan gtro digital yang telah memenuhi persyaratandan siap digunakan oleh TM. Grkait dengan kebutuhan kendaraantempur, diharapkan pada akhir tahun 2008 sejumlah unit PanserAPS buatan PT. Pindad sudah dapat dipakai untuk menambahkemampuantempur TNI. Sementaraitu dalam pengembanganKorvet Nasional, diharapkandua tahun ke depan sudah dapat dibuat rancang desainyang sudah mantap sebelum memasuki tahap produksi pada RPJM 2010-2014.Namun dihadapkanpada kondisi keuangan negara yang terbatas dan skala prioritas pembangunan nasional, maka pencapaian sasaran tersebut di atas diupayakanuntuk dipenuhiperiodeRPJMN 2010 -2014. Meskipun dihadapkan pada keterbatasanalutsista, TNI dalam beberapa kesempatan telah berhasil melaksanakanoperasi militer selain perang diantaranyaadalah operasi di daerahrawan, pengamanandaerah perbatasandarat, laut, dan udara; penegakanhukum di wilayah laut, dan udara; tugas bantuanrehabilitasi/rekonstruksidi Provinsi NAD-Nias dan Yogyakarta; TMMD yang dilaksanakan secara rutin 2 kali setahun, serta membantu mengatasikorban berbagaibencanaalam yang terjadi di wilayah Indonesia.Terkait dengan pengamananwilayah perbatasan,TNI AD dan TNI AL telah membangun sejumlah pos perbatasandan pos pengamananpulau terdepanyang terintegrasidalam sistem pengamanan l2 pulau kecil terluar. Selanjutnyadalam rangkameningkatkanperan sertawarga negara dalam bela negara, Departemen Pertahananterus berupaya melaksanakansosialisasi kesadaranbela negeradalam rangkamenumbuhkannasionalisme,terlebih di daerahrawan konlfik dan daerah perbatasan.Pada tahun 2008, pemerintah akan mengajukan RUU KomponenCadanganyang apabiladisetujuioleh Parlemendapat meningkatkankekuatan hukum dalammengelolasumberdayamanusia,sumberdayaalam,dan sumberdayabuatan yang sangatmelimpahdimiliki negaraIndonesia. Berkenaan dengan kondisi tersebut di atas maka tantangan yang dihadapi dalam pembangunanpertahanannasionaltahun 2009 adalah meningkatkankemampuanAlutsista TNI denganmendorongpeningkatkanperan industri pertahanannasional dalam pengadaan Alutsista/materiil untuk mencapai tingkat minimum essential force, meningkatkan kesejahteraan prajurit dengan menaikan standar ULP prajurit, serta meningkatkan kerjasama militer luar negeri guna mewujudkan kerjasama internasional dalam menciptakanperdamaiandunia. Sementaraitu, terkait denganpelaksanaanpemilu 2009, netralitas anggota TNI dan pelaksanaantugas perbantuan dalam mengamankanproses demokratis tersebut merupakantantanganyang akan dihadapi dalam rangka meneguhkan tujuan reformasi internal TNI.
B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2OO9 Sasaranpokok yang akandicapaidalamupayameningkatkan kemampuanpertahanan padatahun2009adalahsebagai berikut: l. Tersusunnya rancanganpostur pertahananIndonesiaberdasarkan StrategicDefense Review(SDR)dan StrategiRayaPertahanan yangdisusunsebagaihasilkerjasama civil societydanmiliter; 2. Dapat dipertahankannya sebagiankesiapanalutsistapertahananserta pelaksanaan modernisasi AlutsistaTNI secarasangatterbatas; pemanfaatan 3. Tercapainya dasar-dasar teknologidanproduksialutsistaindustristrategis dalamnegeridalamprinsipkemandirian berkesinambungan; 4. Meningkatnya secarabertahapkesejahteraan prajuritTNI danpensiunannya; II.6- 3
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
5 . TerpeliharanyaprofesionalismeTNI dalam operasi militer perang maupun selain perang;
6. Terlaksananyaoptimasi anggaran pertahanan serta tercukupinya anggaran minimal secarasimultan; 7. Terselenggaranya secara sangat terbatas pendayagunaan potensi pertahanan dan meningkatnya peran aktif masyarakat(civil society) dalam pembangunanpertahanan negara,terlebih masyarakatdi daerahperbatasan.
C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHTIN 2OO9 Arah kebijakan yang akan ditempuh dalam rangka meningkatkankemampuan padatahun2009adalahsebagaiberikut: pertahanan l. Sinkronisasidan penajamankebijakandan strategipertahanandan keamanan,serta pertahanan penguatan kelembagaan dankeamanan; koordinasi dankerjasama diantara TNI mencakupdimensiAlutsista, kemampuan dan profesionalisme 2. Mempertahankan danprasarana; material,personilsertasarana kemampuandan kemandirianindustri strategispertahanan 3. Membangundasar-dasar Alutsista; nasionaldalammemenuhikebutuhan yang memadaibagi prajurit prajuritTNI dan pembekalan 4. Meningkatkankesejahteraan usiapensiun; TNI yangakanmemasuki anggaranpertahanan dalamupayamenujuminimumessentialforce; 5. Mengoptimalkan pemasyarakatan danpendidikanbelanegarasecaraformal daninformal, 6. Meningkatkan di daerahperbatasan. terlebihmasyarakat
It.6 - 4