PREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI SYARIAH DI INDONESIA Ike Arisanti, Isti Fadah & Novi Puspitasari Email:
[email protected] Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember Abstract This study purposes to analyze the influence of financial and non financial factors to prediction of the rating islamic bond in indonesia. The study used independent variable,that is financial factor (growth, size, profit sharing/fee, liquidity) and non financial factor ( secure and maturity) and dependent variable that is the rating of islamic bond. This study applied logistic regresion analysis with sample collection methods using purposive sampling. After selecting fixed criterias, there were 25 islamic bonds chosen with the numbers of 75 investigation from periods of 2010-2012. The result of this study showed that significantly effect the variable growth (X1) , size(X2), profit sharing/ fee (X3), liquidity (X4), secure (X5), maturity (X6) simultaneously to the rating prediction of islamic bond in indonesia. Partially, variable variables of growth (X1) , size (X2), profit sharing/ fee (X3) which referred not significant affecting to the rating prediction of islamic bond in indonesia. Meanwhile, variables of liquidity (X4), secure (X5), maturity ( X6) referred significant affecting to the rating prediction of islamic bond in indonesia. Keywords : Islamic Bond rating, financial and non financial factors, purposive sampling and logistic regression analysis Pendahuluan
untuk
pertama
kali
Dewan
Syariah
Sejarah Pasar Modal Syariah di
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-
Indonesia dimulai dengan diterbitkannya
MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan
Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa
langsung dengan pasar modal, yaitu
Investment Management pada 3 Juli 1997.
Fatwa
Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (d/h
tentang Pedoman Pelaksanan Investasi
Bursa Efek Jakarta) berkerjasama dengan
Untuk Reksa Dana Syariah. Selanjutnya,
PT. Danareksa Investment Management
instrumen investasi Syariah di pasar
meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII)
modal terus bertambah dengan kehadiran
pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan
Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada
untuk memandu investor yang ingin
awal
menginvestasikan
merupakan Obligasi Syariah pertama dan
dananya
secara
Nomor
20/DSN-MUI/IV/2001
September 2002. Instrumen ini
Syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut,
akad
maka para pemodal telah disediakan
mudharabah. Sejarah Pasar Modal Syariah
saham-saham
juga dapat ditelusuri dari perkembangan
yang
dapat
dijadikan
yang
digunakan
yang
adalah
terlibat
akad
sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip
institusional
dalam
Syariah. Pada tanggal 18 April 2001,
pengaturan Pasar Modal Syariah tersebut.
Perkembangan tersebut dimulai dari MoU
digunakan dalam mengambil keputusan
antara Bapepam dan DSN-MUI pada
apakah obligasi tersebut layak untuk
tanggal
dijadikan
14
menunjukkan
Maret
2003.
MoU
adanya
kesepahaman
investasi
serta
mengetahui
tingkat risikonya.
antara Bapepam dan DSN-MUI untuk
Peringkat obligasi penting karena
mengembangkan pasar modal berbasis
memberikan pernyataan yang informative
syariah di Indonesia. Pasar modal syariah
dan
ini mempunyai tiga macam produk yang
probabilitas default hutang perusahaan.
diterbitkan,
Peringkat
hutang
saham syariah yang lebih dikenal dengan
membantu
kebijakan
Jakarta Islamic Index (JII), dan obligasi
membatasi
investasi
spekulatif
para
Syariah (sukuk). Secara terminologi, sukuk
investor
institusional
seperti
bank,
berarti surat berharga jangka panjang
perusahaan asuransi dan dana pension.
berdasarkan
yang
Kualitas suatu obligasi dapat dimonitor
dikeluarkan emiten kepada pemegang
dari informasi peringkatnya. Sejak tahun
obligasi syariah (sukuk), yang mewajibkan
1995,
emiten
pendapatan
diterbitkan melalui penawaran umum
kepada pemegang obligasi syariah berupa
wajib untuk diperingkat oleh lembaga
bagi hasil/margin/fee, serta membayar
pemeringkat yang terdaftar di Bapepam.
kembali dana obligasi pada saat jatuh
Agen pemeringkat utang seperti Pefindo
tempo (Fatwa DSN MUI No 33/DSN-
dan Kasnic menilai dan mengevaluasi
MUI/IX/2002).
sekuritas utang perusahaan atau bank
yaitu
reksadana
prinsip
untuk
Investor
syariah,
syariah,
membayar
obligasi
memerlukan
yang
memberikan
surat
dalam
dalam
perubahan
investasinya,
sehingga
keputusan
utang
juga
bentuk
tentang
berfungsi
publik
untuk
khususnya
diperdagangkan
informasi yang dapat dijadikan acuan mengkomunikasikan
sinyal
secara
peringkat
peringkat
suatu
yang
umum, maupun obligasi
informasi
kemudian diumumkan ke pasar , BES,
keuangan perusahaan yang berkualitas
2001 (dalam Hadiasman,2008). Menurut
sangat
sebagai
Damalia (2010), Obligasi syariah di dunia
pengelolaan
internasional dikenal dengan sukuk. Sukuk
Informasi
berasal dari bahasa Arab “sak” (tunggal)
diperlukan
pertanggungjawaban dana
yang
peringkat
atas
ditanamkan.
obligasi
bertujuan
untuk
dan “sukuk” (jamak) yang memiliki arti
menilai kualitas kredit dan kinerja dari
mirip dengan sertifikat atau note. Sukuk
perusahaan penerbit. Peringkat ini dinilai
bukanlah
sangat penting bagi investor karena dapat
obligasi konvensional melainkan sertifikat
surat
utang
seperti
pada
investasi (bukti kepemilikan) atas surat
non
asset
menyebutkan
berwujud
atau
hak
manfaat
akuntansi.
Hasil
variabel
penelitian profitabilitas,
(beneficial title) yang menjadi underlying
produktivitas, dan secure berpengaruh
asset nya. Jadi akadnya bukan akad
terdapat
utang-piutang
melainkan
sedangkan
Seperti
obligasi
sukuk sukuk.
dalam juga
dilakukan
Cara
investasi.
prediksi
peringkat
variabel
size,
obligasi likuiditas,
konvensional,
jaminan, reputasi auditor, leverage tidak
pemeringkatan
berpengaruh terhadap prediksi peringkat
pemeringkatan
obligasi
obligasi.
Hasil
penelitian
Syariah sama halnya dengan obligasi
menunjukan
konvensional. Peringkat sukuk merupakan
konsistenan
indikator ketepatan waktu pembayaran
variabel yang sama, sehingga perlu untuk
pokok utang dan bagi hasil obligasi
diteliti ulang dan dikaji dengan metode
syariah yang diperdagangkan. Peringkat
yang sama tetapi dengan menggunakan
(rating) yang diberikan oleh rating agency
objek yang berbeda. Hal inilah yang
akan menyatakan apakah obligasi berada
mendorong diadakannya penelitian ini
pada peringkat investment grade atau
untuk melihat apakah faktor keuangan
noninvestment grade. Beberapa penelitian
yaitu pertumbuhan perusahaan (growth),
terdahulu diantaranya Penelitian Damalia
ukuran perusahaan (size), bagi hasil/fee,
(2010)
likuiditas,
dan likuiditas serta faktor non keuangan
produktivitas, profitabilitas, dan leverage
yaitu jaminan (secure) dan umur obligasi
terhadap
peringkat
Hasil
Syariah berpengaruh atau tidak terhadap
penelitian
menyebutkan
ada
prediksi peringkat obligasi Syariah di
meneliti
pengaruh
pengaruh
sukuk. tidak
variabel
likuiditas,
bahwa
sebelumnya
hasil
ada
pada
ketidak
penggunaan
Indonesia .
produktivitas, profitabilitas, dan leverage tidak berpengaruh terhadap peringkat sukuk.
Variabel
likuiditas
dan
Metode Penelitian Penelitian
ini
merupakan
profitabilitas berpengaruh secara parsial
penelitian
kuantitatif
terhadap peringkat obligasi, sedangkan
pengaruh
faktor
variabel produktivitas dan leverage tidak
keuangan terhadap prediksi peringkat
berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
sukuk di Indonesia pada periode 2010-2012
Penelitian Magreta dan Poppy (2007)
.Langkah-langkah yang diambil dalam
menganalisis
penelitian skripsi ini dimulai dengan
mempengaruhi
faktor-faktor prediksi
yang peringkat
obligasi ditinjau dari faktor akuntansi dan
teknik
untuk
jenis
keuangan
pengumpulan
menguji dan
non
data,
operasionalisasi variabel, populasi dan
sampel penelitian serta teknik analisis
mendapatkan
data yang menggunakan teknik statis
hipotesis
Penelitian
ini
menghubungkan
hasil
yang
yang
baik.
digunakan
Uji
dalam
penelitian ini menggunakan uji wald .
antara variabel independen berupa faktor keuangan (Growth, Size, Bagi Hasil/Fee,
Hasil Penelitian
Likuiditas) dan faktor non keuangan
Pengujian regresi logistik dalam
(Jaminan dan Umur Obligasi) dengan
penelitian ini dimulai dengan menilai
variabel
obligasi
kelayakan data. Berikut ini adalah tabel
syariah yang kemudian diuji dengan
yang menjelaskan nilai kecocokan model
analisis statistik regresi logistik.
(model fit) :
dependen
peringkat
Penelitian ini juga menggunakan uji kelayakandata (Overall Model fit) untuk
Tabel 1. Tabel Uji Kelayakan Data -2 log likelihood Block Number R-Square
-2 log likelihood block 0
55.309
-2 loglikelihood block 1 Cox & Snell R Square
35.127
NagelKarke R Square
0.448
0.233
Berdasarkan pada Tabel 1 hasil Uji
regresi yang baik) atau model yang
Kelayakan Data(Overall Model Fit) dapat
terbentuk adalah fit atau layak digunakan.
dilihat dari nilai -2 log likelihood (Nilai -
Nilai Cox & Snell R Square sebesar
2LL),
yaitu
dengan
membandingkan
0,233 dan nilai Nagelkarke R Square sebesar
antara nilai -2LL pada awal (block number
0,448
= 0) dimana model hanya memasukkan
yang terjadi pada variabel terikat, yaitu
konstanta, dengan nilai -2LL pada akhir
peringkat obligasi syariah baik yang
(block
model
masuk kategori invesment grade maupun
variabel
noninvesment grade dapat dijelaskan oleh
number
memasukkan
=
1)
konstanta
dimana dan
mengartikan
variabel
semula pada block 0 sebesar 55.309
likuiditas, jaminan, umur obligasi sebesar
mengalami
1
44,8%, sedangkan sisanya yaitu sebesar
sebesar 35.127, dari hasil tersebut dapat
55,2% dijelaskan oleh variasi variabel lain
disimpulkan
yang belum dimasukan ke dalam model.
bahwa
pada
model
block
yang
dihipotesiskan fit dengan data (model
size,
bagi
variabilitas
bebas. Hasil uji menunjukan nilainya yang
penurunan
growth,
bahwa
hasil/fee,
Kelayakan model regresi dapat di nilai
menggunakan
tabel
menunjukan bahwa model regresi telah
contigency hosmer and lemeshow dengan
mampu memprediksi hasil observasinya.
melihat
nilai
Hasil uji Contingency Table for Hosmer and
observed dan expected , apabila nilai yang
Lemeshow Test dapat dilihat dari hasil
diamati (observed) dengan nilai yang di
berikut ini:
perbedaan
hasil
nilai
uji
perbedaan yang terlalu ekstrim maka
pada
prediksi (expected) tidak memperlihatkan
Tabel 2. Tabel Contigency Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test Peringkat Obligasi Syariah = Non Peringkat Obligasi Syariah Investmen Grade Investment Grade Observed Expected Observed Expected 1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 3 0 0 0 0 0 1 0
4.475 2.251 1.087 .700 .233 .118 .084 .039 .012
3 5 8 8 8 9 8 7 10
Pada Tabel 2 hasil uji Contigency
= Total
3.525 5.749 6.913 7.300 7.767 8.882 7.916 7.961 9.988
memprediksi
hasil
8 8 8 8 8 9 8 8 10 observasinya
dan
Hosmer and Lemeshow diatas hasilnya
model regresi layak digunakan ke dalam
menunjukan terdapat sebanyak 9 langkah
analisis selanjutnya.
pengamatan peringkat obligasi syariah
c) Menilai Ketepatan Prediksi
dengan kategori invesment grade atau non
Tabel prediksi
yang diamati (observed) dengan nilai yang
memprediksi
di
tidak
syariah masuk dalam kategori investment
memperlihatkan perbedaan yang terlalu
grademaupun non investment grade. Hasil
ekstrim, hal tersebut yang menunjukan
tabel klasifikasi seperti terlihat pada hasil
bahwa model regresi yang digunakan
berikut ini :
dalam
penelitian
(expected)
ini
telah
mampu
model
menunjukan
invesment grade. Telihat pula antara nilai
prediksi
dari
klasifikasi
regresi
kemungkinan
untuk obligasi
Tabel 3. Tabel Klasifikasi Non Invesment Grade Peringkat Syariah
Obligasi Non Invesment Grade Invesment Grade
Invesment Grade
Prosentase Kebenaran
4
5
44,4%
0
66
100%
Prosentase Kebenaran Seluruhnya
93,3 %
obligasi. Berdasarkan pada Tabel 3 hasil uji klasifikasi
diatas
observasi
terdapat
66
menunjukan
(66/66)
obligasi
untuk
syariah yang masuk kategori invesment
menghitung nilai estimasi yang benar
grade, jadi ketepatan klasifikasinya sebesar
(corect)
100%.
dan
digunakan
bahwa
Hasil
yang
salah
(incorrect).
Menurut prediksi, obligasi syariah yang
grade
Analisis
regresi
logistik
dalam
penelitian ini melalui beberapa tahapan
Namun dalam hasil observasi hanya
yaitu melihat nilai pada tabel variabel in
terdapat
sehingga
the equation untuk menentukan besarnya
ketepatan klasifikasinya ialah sebesar 44,4
koefisien dalam model regresi logistik
% (4/9). Sedangkan prediksi peringkat
penelitian ini. Selanjutnya uji parsial (uji
obligasi
wald) dan Uji simultan (Omnibus Tests of
invesment
obligasi
syariah
yang
grade
adalah
sebanyak
ketepatan
9.
4
adalah
Keseluruhan
klasifikasinya sebesar 93,3%.
peringkat masuk dalam kategori non invesment
Secara
saja,
masuk
dalam
sebanyak
66
Model Coefficients).
Tabel 4. Tabel Variabel in the Equation B
S.E
Wald
Df Sig
GRW
3.066
3.919
.612
1
.434
SZ
.200
.286
.487
1
.485
BGHS
-3.931
6.937
.321
1
.571
LKDT
4.537
2.288
3.931
1
.047
JMN
3.179
1.393
5.212
1
.022
UMR
-2.975
1.123
7.019
1
.008
Constant
-4.608
3.699
1.552
1
.213
Berdasarkan regresi adalah :
logistik
padaTabel dalam
4model
penelitian
ini
Log (p/(1-p) = -4,608 + 3,066GRW +0,200SZ – 3,931BGHS + 4,537LKDT + 3,179JMN – 2,975UMR Keterangan :
Constant : Konstanta
Indonesia dengan asumsi variable lainnya
GRW : Growth
bernilai tetap.
SZ : Size
e)Koefisien variabel X4 (Likuiditas)
BGHS : Bagi Hasil/ Fee
sebesar 4,537,likuiditas obligasi syariah
LKDT : Likuiditas
bernilai positif artinya berbanding lurus
JMN : Jaminan Obligasi
terhadap
UMR : Umur Obligasi
syariah
Persamaan diatas dapat diartikan
mengalami
sebagai berikut :
prediksi
peringkat
sehingga
obligasi
apabila
kenaikan
likuiditas
maka
peringkat
obligasi syariah juga akan mengalami
a)Nilai konstanta dari persamaan
kenaikan atau semakin tinggi perusahaan
regresi sebesar -4,608, yang menyatakan
mampu
bahwa jika variabel growth, size, bagi
pendeknya, semakin tinggi pula peringkat
hasil/fee,
obligasi syariah, dengan asumsi variabel
likuiditas,
jaminan,
umur
obligasi nilainya dianggap tetap/ konstan maka prediksi peringkat obligasi syariah di
Indonesia
sebesar
-4,608
atau
mengalami penurunan.
melunasi
kewajiban
jangka
lainnya bernilai tetap. f)Koefisien variabel X5 (Jaminan) sebesar 3,179, jaminanobligasi syariah bernilai positif artinya berbanding lurus
b) Koefisien variable X1 (Growth)
terhadap
prediksi
peringkat
obligasi
sebesar 3,066, jika variabel growth naik
syariah sehingga apabila obligasi syariah
sebesar
dijamin
1
satuan
maka
tidak
ada
dengan
menggunakan
aset
pengaruhnya terhadap prediksi peringkat
khusus maka peringkat obligasi syariah
obligasi syariah di Indonesia dengan
juga akan mengalami kenaikan atau
asumsi variabel lainnya bernilai tetap.
semakin tinggi jaminan yang diberikan
c) Koefisien variabel X2 (Size) sebesar
oleh perusahaan (jaminan aset khusus)
0,200, jika variabel size naik sebesar 1
semakin tinggi pula peringkat obligasi
satuan maka tidak ada pengaruhnya
syariah, dengan asumsi variabel lainnya
terhadap
bernilai tetap.
prediksi
peringkat
obligasi
syariah di Indonesia dengan asumsi variabel lainnya bernilai tetap. d)Koefisien
variabel
g)Koefisien
variabel
X6
(Umur
Obligasi) sebesar -2,975, umur obligasi X3
(Bagi
syariah
bernilai
negatif
artinya
Hasil/Fee) sebesar -3,931, jika variabel
berbanding terbalik terhadap prediksi
bagi hasil/ fee turun sebesar 1 satuan
peringkat
maka tidak ada pengaruhnya terhadap
apabila umur obligasi syariah mengalami
prediksi peringkat obligasi syariah di
kenaikan maka prediksi peringkat obligasi
obligasi
syariah
sehingga
syariah akan mengalami penurunan atau
ditentukan
sebelumnya
terbukti
atau
semakin panjang umur obligasi syariah (
tidak. Pada penelitian ini hipotesis yang
> 5 tahun) maka peringkat obligasi
diajukan akan diuji dengan menggunakan
syariah akan semakin rendah, dengan
uji wald. Berikut adalah tabel hasil uji wald
asumsi variabel lainnya bernilai tetap.
dalam penelitian ini:
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah Tabel 5 Uji Wald B
S.E. Wald
Df
Sig
GRW
3.066
3.919
.612
1
.434
SZ
.200
.286
.487
1
.485
BGHS
-3.931
6.937
.321
1
.571
LKDT
4.537
2.288
3.931
1
.047
JMN
3.179
1.393
5.212
1
.022
UMR
-2.975
1.123
7.019
1
.008
Constant
-4.608
3.699
1.552
1
.213
Berdasarkan pada Tabel 5 hasil uji
Hasil uji wald dapat disimpulkan
wald dapat disimpulkan bahwa secara
bahwa secara individual (parsial) variabel
individual (parsial) variabel growth, size,
likuiditas,
bagi hasil/fee tidak signifikan artinya
signifikan artinya berpengaruh terhadap
tidak
prediksi peringkat obligasi syariah. Hal
berpengaruh
peringkat
obligasi
terhadap syariah.
prediksi Hal
ini
variabel
growth sebesar 0,434, nilai signifikansi
signifikansi
variabel
signifikansi
sebesar
0,485,
nilai
umur
obligasi
ini disebabkan nilai signifikansi dari
disebabkan nilai signifikansi dari variabel
size
jaminan,
likuiditas
sebesar
0,047,
variabel
jaminan
0,022,
variabel
umur
obligasi
signifikansi variabel bagi hasil/ fee sebesar
sebesar 0,008 dengan tingkat α = 5% maka
0,571, dengan tingkat α = 5% maka
signifikansi < 0,05 sehingga H0 ditolak dan
signifikansi > 0,05 sehingga H0 diterima
Ha diterima yang artinya data signifikan,
dan Ha ditolak yang artinya data tidak
variabel likuiditas, jaminan, umur obligasi
signifikan, tidak ada pengaruh terhadap
berpengaruh terhadap prediksi peringkat
prediksi peringkat obligasi syariah.
obligasi syariah.
Tabel 6 Menguji Secara Simultan
Step 1
Chi-square
Df
Sig
Step
19.912
6
.003
Block
19.912
6
.003
Model
19.912
6
.003
Berdasarkan pada Tabel 6 hasil
syariah di Indonesia. Hasil penelitian ini
pengujian secara simultan menunjukan
mendukung penelitian Damalia (2010)
bahwa hasil signifikan 0,003 lebih kecil
dimana hasil penelitiannya menunjukan
dari α=5% ( sig < 0,05) menyatakan bahwa
secara
semua variabel independen berpengaruh
terhadap peringkat obligasi syariah di
terhadap peringkat obligasi syariah di
Indonesia.
Indonesia.
tersebut
mendukung penelitian dari Luciana dan
mengindikasikan bahwa semua variabel
Vieka (2007) dimana menunjukan variabel
independen jika di uji secara bersamaan
growth, likuiditas berpengaruh terhadap
maka keenam variabel independen dalam
peringkat
obigasi.
penelitian ini terbukti berpengaruh secara
penelitian
menunjukan
signifikan terhadap peringkat obligasi
kenyataannya peringkat obligasi syariah
syariah di Indonesia.
dapat diprediksi atau berpedoman pada
Hasil
rasio
kinerja
likuiditas
Hasil
berpengaruh
penelitian
keuangan
ini
Berdasarkan bahwa
(internal
juga
hasil pada
emiten)
Pembahasan
terutama variabel keuangan yaitu growth,
1) Pengaruh variabel growth, size,
size, bagi hasil/fee, likuiditas dan non
bagi hasil/fee, likuiditas, jaminan, umur
keuangan
obligasi
obligasi.
terhadap
peringkat
obligasi
syariah di Indonesia secara simultan Berdasarkan nilai omnibus test model coeficient
dengan
tingkat
yaitu Hal
jaminan
ini
dan
umur
dikarenakan
pada
dasarnya obligasi syariah
merupakan
surat utang dengan menggunakan akad
signifikansi
syariah mudharabah dan ijarah , dengan
sebesar 0,003 pada taraf α = 5% (sig < 0,05)
demikian apabila seorang investor akan
menunjukan
membeli
bahwa
secara
simultan
obligasi
variabel growth (X1), variabel size (X2),
seorang
variabel
kemampuan
bagi
hasil/fee
(X3),
variabel
likuiditas (X4), variabel jaminan (X5), variabel umur obligasi (X6) berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi
dari
investor
emiten
maka
akan
melihat
emitennya
dalam
mengembalikan kewajibannya. Pemahaman keuangan
penting
terhadap untuk
laporan dilakukan,
karena nanti akan terkait dengan analisis
secara
fundamental, yaitu suatu analisis yang
peringkat obligasi. Penyebab perbedaan
mencoba menilai perusahaan berdasarkan
ini
faktor-faktor internal atau fundamental
pengamatan dan objek penelitian yang
yang
berbeda,
melekat
di
dalamnya
(Tatang,
signifikan
terhadap
dapat dikarenakan
dimana
prediksi
pada periode
masa
pengamatan
2011:104). Memahami laporan keuangan
peneliti selama tahun 2010-2012 berada
suatu perusahaan dengan baik akan dapat
dalam kondisi pasar dan kondisi negara
membantu
melakukan
yang tidak stabil, data inflasi di Indonesia
evaluasi dan pengambilan keputusan.
menunjukan pada tahun 2010 inflasi di
Analisis
akan
Indonesia mencapai 7% yaitu relatif lebih
membantu
besar dibandingkan tingkat inflasi tahun-
mengantisipasi kondisi-kondisi di masa
tahun sebelumnya yakni pada tahun 2006-
depan maupun sebagai titik awal untuk
2007 tingkat inflasi sebesar 6,60%, tahun
melakukan perencanaan langkah-langkah
2008 tingkat inflasi sebesar 11,06%, dan
yang
tahun 2009 tingkat inflasi hanya 2,78%
penggunanya
laporan
bermanfaat
keuangan
untuk
akan
meningkatkan
kinerja
perusahaan di masa datang. 2) terhadap
Pengaruh prediksi
serta pertumbuhan perusahaan yang tidak
variabel
growth
stabil dimana pertumbuhan perusahaan
peringkat
obligasi
dalam penelitian ini menunjukkan rata-
syariah di Indonesia Berdasarkan
rata pertumbuhan tahun 2010 sebesar (parsial)
23,28%, rata-rata pertumbuhan tahun 2011
tingkat signifikansi sebesar 0,434 pada
sebesar 17,6%, dan rata-rata pertumbuhan
taraf α=5% (sig > 0,05) yang menunjukan
tahun 2012 sebesar 16,6%, naik turunnya
variabel
pertumbuhan masing-masing perusahaan
growth
uji
wald
secara
parsial
tidak
berpengaruh signifikan terhadap prediksi
menyebabkan
kondisi
peringkat obligasi syariah di Indonesia.
pertumbuhan
perusahaan
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
stabil pula. Selain itu objek penelitian juga
Arvian
berbeda
(2012)
menunjukan
hasil
penelitiannya
variabel
growth
tidak
yakni
keuangan yang
penelitian
menggunakan
objek
dan tidak
terdahulu obligasi
berpengaruh terhadap prediksi peringkat
konvensional sedangkan dalam penelitian
obligasi perusahaan manufaktur. Tetapi
ini menggunakan objek obligasi syariah.
hasil penelitian ini tidak mendukung
Oleh karena itu, growth tidak berpengaruh
penelitian Irma et al . (2007) dan penelitian
terhadap
Luciana
syariah di Indonesia.
dan
Vieka
(
2007)
yang
menunjukan variabel growth berpengaruh
prediksi
peringkat
obligasi
3) Pengaruh variabel size terhadap
sizesebaiknnya dilihat dari segi kewajiban
prediksi peringkat obligasi syariah di
hutang perusahaan bukan dari total
Indonesia
assetnya, karena peringkat obligasi terkait
Berdasarkan
uji
wald
(parsial)
dengan kemampuan perusahaan dalam
tingkat signifikansi sebesar 0,485 pada
melunasi
kewajiban
taraf α=5% ( sig > 0,05) yang menunjukan
Sehingga
seberapapun
variabel
asset
size
secara
parsial
tidak
suatu
atau
hutangnya.
besarnya
perusahaan
tidak
akan
berpengaruh terhadap prediksi peringkat
mempengaruhi
obligasi
Hasil
obligasi. Oleh karena itu, variabel size
penelitian
tidak berpengaruh secara parsial terhadap
Luciana dan Vieka (2007) dan penelitian
prediksi peringkat obligasi syariah di
Arvian
Indonesia.
syariah
penelitian
ini
Indonesia.
mendukung
(2012)
menunjukan
di
hasil
penelitiannya
variabel
size
tidak
prediksi
total
4) Pengaruh variabel bagi hasil/fee
berpengaruh secara signifikan terhadap
terhadap
prediksi peringkat obligasi konvensional.
syariah di Indonesia
Ukuran perusahaan (size) adalah suatu
peringkat
prediksi
Berdasarkan
peringkat
uji
wald
obligasi
(parsial)
skala dimana dapat diklasifikasikan besar
tingkat signifikansi sebesar 0,571 pada
kecil perusahaan menurut berbagai cara,
taraf α=5% ( sig > 0,05) yang menunjukan
antara lain total aktiva, log size, nilai pasar
variabel bagi hasil/fee secara parsial tidak
saham, dan lain-lain. Menurut J.P. Ogden
berengaruh terhadap prediksi peringkat
(1987) (dalam Widya, 2007) menyatakan
obligasi syariah di Indonesia. Bagi Hasil
bahwa total utang dan ukuran perusahaan
adalah
mempunyai
dan
kembaliannya) dari kontrak investasi, dari
positif. Pada umumnya perusahaan yang
waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak
besar akan memberikan peringkat yang
tetap. Besar- kecilnya perolehan kembali
baik (investment grade). Disamping itu,
itu bergantung pada hasil usaha yang
ukuran perusahaan juga bisa mempunyai
benar-benar
korelasi
resiko
mendukung hasil dari penelitian ini
kebangkrutan atau kegagalan sehingga
karena untuk melihat peringkat obligasi
dapat
dalam
korelasi
terhadap
yang
kuat
tingkat
mempengaruhi
rating
obligasi.
bentuk
return
terjadi.
pengukuran
Hal
bagi
(perolehan
tersebut
hasil/fee
Pernyataan tersebut tidak mendukung
sebaiknnya dilihat dari segi kewajiban
hasil
ini
hutang perusahaan bukan dari besarnya
melihat
bagi hasil/ fee yang diberikan perusahaan,
peringkat obligasi dalam pengukuran
karena bagi hasil perusahaan yang tidak
dalam
disebabkan
penelitian karena
ini,
untuk
hal
tetap
tidak
dapat
memprediksi
digunakan
peringkat
dalam
obligasi
yang
likuiditas
menunjukan
kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban
terkait dengan kemampuan perusahaan
jangka
dalam
mengetahui
rasio
hutangnya. Bagi hasil/fee yang tidak tetap
ditentukan
seberapa
tidak dapat digunakan dalam mengukur
perusahaan. Rasio likuiditas memiliki
seberapa
atau
korelasi yang positif terhadap prediksi
keuntungan yang diperoleh perusahaan,
peringkat obligasi syariah. Jika rasio
sehingga kemampuan perusahaan dalam
lancar tinggi, maka peringkat obligasi
melunasi hutang-hutangnya juga tidak
syariah akan tinggi. Hal ini dikarenakan
dapat diprediksi. Berapapun besarnya
kemampuan perusahaan dalam melunasi
bagi hasil/fee suatu perusahaan tidak
kewajiban jangka pendeknya tinggi maka
akan mempengaruhi prediksi peringkat
akan
obligasi. Oleh karena itu, variabel bagi
syariah. Pada dasarnya obligasi syariah
hasil/fee tidak berpengaruh secara parsial
merupakan
terhadap
menggunakan
melunasi
kewajiban
besar
atau
pendapatan
prediksi
peringkat
obligasi
syariah di Indonesia. 5)
pendeknya,
sehingga
menaikkan
dengan
likuiditas
dapat
berisiko
suatu
peringkat
surat akad
obligasi
utang
dengan
syariah,
dengan
demikian apabila seorang investor akan
Pengaruh
variabel
membeli
obligasi
dari
perusahaan
likuiditas terhadap prediksi peringkat
penerbit obligasi maka seorang investor
obligasi syariah di Indonesia
tersebut
Berdasarkan
uji
wald
(parsial)
akan
perusahaan
melihat
dalam
kemampuan
mengembalikan
tingkat signifikansi sebesar 0,047 pada
kewajibannya. Perusahaan harus mampu
taraf α=5% ( sig < 0,05) yang menunjukan
menjaga agar rasio lancarnya berada
variabel
parsial
dalam batas-batas yang dapat diterima,
berpengaruh terhadap prediksi peringkat
khususnya oleh pihak pemberi dana
obligasi
(investor).
penelitian
likuiditas
syariah ini
di
secara
Indonesia.
mendukung
Hasil
Oleh
karena
penelitian
likuiditas
Luciana dan Vieka (2007), Damalia (2010),
terhadap
Irma et al. (2011) hasil penelitiannya
syariah di Indonesia.
itu,
berpengaruh prediksi
signifikan
peringkat
obligasi
variabel
jaminan
terhadap
prediksi
menunjukan bahwa variabel likuiditas
6)
berpengaruh terhadap prediksi peringkat
obligasi
obligasi konvensional dan syariah. Rasio
peringkat obligasi syariah di Indonesia
likuiditas
seringkali
dijadikan
dasar
dalam mengevaluasi risiko karena rasio
Pengaruh
variabel
syariah
Berdasarkan
uji
wald
(parsial)
tingkat signifikansi sebesar 0,022 pada
taraf α=5% ( sig < 0,05) yang menunjukan
berpengaruh signifikan terhadap prediksi
variabel
peringkat obligasi syariah di Indonesia.
jaminan
secara
parsial
berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi
syariah
di
Indonesia.
Hasil
penelitian mendukung penelitian Arvian (2012) hasil penelitiannya menunjukan bahwa
variabel
syariah
terhadap
prediksi
peringkat
obligasi syariah di Indonesia Berdasarkan
uji
wald
(parsial)
berpengaruh
tingkat signifikansi sebesar 0,008 pada
signifikan terhadap prediksi peringkat
taraf α=5% ( sig < 0,05) hasil penelitiannya
obligasi perusahaan manufaktur. Menurut
menunjukan variabel umur obligasi secara
Brister (dalam Widya, 2005) menyatakan
parsial berpengaruh terhadap prediksi
bahwa investor lebih menyukai obligasi
peringkat obligasi syariah di Indonesia.
yang aman dibanding obligasi tanpa
Hasil penelitian mendukung penelitian
jaminan. Pernyataan tersebut mendukung
Magreta
hasil dari penelitian ini yakni investor
penelitiannya menunjukan umur obligasi
lebih menyukai obligasi dengan jaminan
berpengaruh signifikan terhadap prediksi
dikarenakan untuk mengurangi risiko
peringkat obligasi konvensional. Obligasi
default
yang akan jatuh tempo dalam waktu 1
obligasi
Dengan
jaminan
7) Pengaruh variabel umur obligasi
(risiko
demikian
memberikan
jaminan
gagal
bayar).
obligasi
yang
akan
Poppy
lebih
(2007)
mudah
dalam
untuk
di
aset
prediksi, sehingga memiliki resiko yang
perusahaan akan lebih mempunyai daya
lebih kecil dibandingkan dengan obligasi
tarik bagi calon pembeli obligasi tersebut,
yang memiliki periode jatuh tempo dalam
apabila perusahaan memberikan jaminan
waktu 5 tahun. Secara umum, semakin
berbentuk aset ataupun tagihan piutang
panjang
perusahaan dapat menjadi alternatif yang
semakin tinggi kupon atau bunganya
menarik
dengan
(Sapto Rahardjo, 2003). Menurut D.W.
memberikan jaminan obligasi berupa aset
Diamonds (dalam luciana dan vieka, 2007)
peruasahaan ataupun tagihan piutang
investor
perusahaan akan menarik banyak investor
obligasi dengan umur yang lebih panjang
untuk
banyak
karena resiko yang akan didapat juga
investor obligasi yang berinvestasi pada
akan semakin besar. Sehingga umur
perusahaan
obligasi
investor.
berinvestasi,
maka
berbentuk
tahun
dan
Sehingga
semakin
peringkat
obligasi
jatuh
tempo
cenderung
yang
suatu
tidak
obligasi,
menyukai
pendek
ternyata
peringkat
obligasi
perusahaan tersebut juga akan semakin
menunjukkan
tinggi. Oleh karena itu, jaminan obligasi
investment grade . Pernyataaan tersebut mendukung hasil dari penelitian ini
karena semakin pendek jangka waktu
2) Variabel growth, size, bagi hasil/
obligasi maka akan semakin diminati
fee
investor karena dianggap risikonya lebih
berpengaruh signifikan terhadap prediksi
kecil dan obligasi dengan jangka waktu
peringkat obligasi syariah di Indonesia.
yang pendek tersebut kemungkinan besar
secara
3)
parsial
Variabel
(individual)
likuiditas,
tidak
jaminan
penerbit obligasi dapat mengembalikan
obligasi, umur obligasi secara parsial
pokok dan fee obligasi sesuai yang
(individual)
dijanjikan, sehingga umur obligasi yang
terhadap
pendek banyak diminati oleh investor dan
syariah di Indonesi
berpengaruh
prediksi
signifikan
peringkat
obligasi
menunjukan peringkat obligasi investment grade. Sebaliknya semakin panjang umur obligasi maka risiko obligasi juga semakin
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa keterbatasan sebagai berikut :
besar, karena kondisi perusahaan dan
1) Hasil analisis data pada hosmer
kondisi perekonomian negara yang tidak
and lemeshow test menunjukan ketidak
tetap dari tahun ke tahun, sehingga
layakan data. Sehingga penelitian lebih
kemungkinan risiko yang dihadapi juga
menggunakan
semakin besar, risiko yang besar ini
loglikehood (-2LL) dan tabel contigency
tercermin dalam peringkat yang rendah (
dalam menilai model fit dalam penelitian.
non investment grade) . Oleh karena itu, umur
obligasi
berpengaruh
secara
nilai
chi
square,
-2
2) Sampel obligasi syariah yang diperingkat
oleh
PT
Pefindo
peringkatnya
dan
signifikan terhadap prediksi peringkat
dipublikasikan
secara
obligasi syariah di Indonesia.
konsisten (terus-menerus) selama periode 2010-2012 hanya ada sebanyak 12 emiten.
dan
Simpulan Dan Keterbatasan
Sehingga dalam penelitian ini hanya
Berdasarkan hasil dari analisis data
menggunakan 75 sampel obligasi syariah
pembahasan
dapat
diambil
kesimpulan sebagai berikut:
yang peringkatnya dipublikasikan secara konsisten selama periode 2010-2012
1) Variabel growth, size, bagi hasil/ fee, likuiditas, jaminan obligasi, umur obligasi syariah secara simultan (bersama-
Daftar Pustaka Arvian
Pandutama.2011.
Faktor-Faktor
sama) berpengaruh signifikan terhadap
Yang
Mempengaruhi
prediksi peringkat obligasi syariah di
Peringkat Obligasi Pada Perusahaan
Indonesia.
Manufaktur
Di
Bei.Jurnal
Prediksi Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Damalia Afiani. 2010. Pengaruh Likuiditas, Produktivitas,
Profitabilitas,
Dan
Leverage Terhadap Peringkat Sukuk (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah Periode 2008-2010). Jurnal Akuntansi. Universitas Negeri Semarang Luciana dan Vieka. 2007. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Prediksi
Peringkat Obligasi Pada Perusahaan manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Surabaya. Proceeding Seminar Nasional
Manajemen
Universitas
Kristen
SMART. Maranatha
Bandung Magreta dan Poppy. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi
Ditinjau
Dari
Faktor
Akuntansi dan Non Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol.11,No.3 . Universitas Ria Sapto Rahardjo . (2003). Panduan Investasi Obligasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Tatang Ary Gumanti. 2011. Manajemen Investasi Konsep, Teori, dan Aplikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media http//www.google.com/obligasi Syariah/fatwa
MUI
(Diunduh
tanggal 29 November 2013)
http://www.bapepam.go.id/Syariah/ind ex.html
(Diunduh
November 2013)
tanggal
29