22/06/2012
Pranatasari Dyah Susanti Adnan Ardhana
Seminar Nasional Kesehatan Hutan & Kesehatan Pengusahaan Hutan Untuk Produktivitas Hutan Bogor, 14 Juni 2012
penghasil kayu langsung non kayu
Hutan
pengendali iklim mikro
tidak langsung
pengatur tata air dan kesuburan tanah sumber plasma nutfah
1
22/06/2012
Luas tutupan hutan di Indonesia Tahun 2009 adalah 88,17 jt ha (46,33 % dari luas daratan Indonesia)
Sebaran tutupan hutan terluas berada di Pulau Papua (38,72 % dari total luas tutupan hutan Indonesia, atau 34,13 jt ha)
Sebaran tutupan hutan Indonesia berdasarkan fungsi kawasan menunjukkan bahwa tutupan hutan terluas berada di Hutan Lindung ( 26,16 % dari total tutupan hutan Indonesia atau 23,06 jt ha)
Pulau Kalimantan menjadi daerah penyumbang deforestasi terbesar yaitu sekitar 36,32 % atau setara dengan 5,50 juta ha.
pengelolaan hutan yang tidak tepat pembukaan kawasan hutan dalam skala besar untuk berbagai keperluan pembangunan penebangan liar kebakaran hutan yang sering terjadi bukan hanya karena kondisi ekstrim di musim kemarau, tetapi juga kebakaran yang sengaja dilakukan manusia dengan alasan pembukaan lahan.
2
22/06/2012
tahun 2009 luas hutan di Indonesia hanya tersisa 46,3% (88 juta ha) dan 10,8 juta hektar berupa hutan gambut. Periode tahun 2000-2009, deforestasi di lahan gambut berdasarkan fungsi kawasan, yang terbesar berada di Hutan Produksi (704,89 ribu ha ) Tutupan hutan di lahan gambut yang berada dalam Kawasan Hutan Lindung dan Kawasan Konservasi mengalami deforestasi sebesar 7,91 % dan 10,86 % dari total deforestasi di lahan gambut berdasarkan fungsi kawasan
Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan tropis di Indonesia.
Gerhan gerakan penanam an lain
KMDM
AKSI Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon
Indonesia menanam Penana man Serentak
3
22/06/2012
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 JUMLAH
Target (Ha) 300.000 500.000 600.000 700.000 900.000 3.000.000
Alokasi (Ha) 300.000 500.000 600.000 97.635 779.060 2.276.695
Sumber : Direktorat Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan, 2007
kurangnya keikutsertaan masyarakat sesuai dengan kapasitasnya dalam perencanaan rehabilitasi, sulitnya pemasaran hasil, kurangnya insentif/penghargaan untuk kegiatan rehabilitasi, kurangnya keterpaduan kegiatan rehabilitasi dengan perencanaan yang lebih luas.
4
22/06/2012
Q Laju Deforestasi
±1,08 jt ha/th
Laju rehabilitasi ±700.000 ha/th T (Sumber : Direktorat Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan, 2007)
Rehabilitasi Hutan Rawa gambut
Teknis
Sosial
Mekanis
Vegetatif
Amelioran, klep pintu otomatis, kantong air
Revegetasi, Agroforestry, Restorasi
Kelembagaan
KEMITRAAN
5
22/06/2012
1. 2. 3. 4.
adanya hubungan komunikasi dua arah; semua pihak harus saling memberdayakan dan mengayomi; usaha bersama dilakukan tanpa paksaan terhadap salah satu pihak; dan adanya sistem nilai yang dianut bersama, yaitu sikap jujur, taat pada aturan, saling percaya dan berorientasi kedepan.
Perusahaan penjamin pasar dan penyedia sarana produksi
Investor Alat Pertanian dan mesin pertanian
• Perusahaan ini dapat bertindak sebagai perusahaan pembina, pengelola atau perusahaan penghela yang mempunyai peran sebagai pengembang usaha, penyuluh, penjamin pasar dan pencari dana
• Perusahaan investor berkewajiban menyediakan alatalat pertanian dan mesin-mesin yang diperlukan dalam penyelenggaraan usaha
6
22/06/2012
•Koperasi/kelompok tani berkewajiban mencarikan lahan yang akan dimitrakan, mengadakan penyuluhan penyusunan rencana kebutuhan, mengadakan tenaga kerja dan mengawasi pekerjaan dari mulai tanam sampai pemasaran Koperasi/Kelompok tani
Petani
Penyandang Dana
•Berperan sebagai penggarap dgn kewajiban untuk bekerja dan mendapatkan upah sesuai kesepakatan, menjadi pelaku budidaya, menjadi produsen yang akan menusahakan secara optimal sumber daya yang dimiliki untuk mendukung kegiatan yang akan dilakukan dan terkahir sebagai pelaksana dari kegiatan rehabilitasi yang dilaksanakan.
•Dalam kemitraan ini, penyandang dana bertindak sebagai penyedia dana sekaligus penilai kelayakan usaha. Jenis usaha baru akan disetujui setelah dilakukan penilaian kelayakan usaha.
Hutan rawa gambut, yang semakin terancam keberadaanya baik karena ulah manusia maupun oleh alam sangat mendesak untuk segera dilakukan rehabilitasi secara tepat dan optimal.
Program rehabilitasi yang selama ini telah dilaksanakan oleh pemerintah masih kurang optimal karena berbagai masalah dan kendala yang harus dihadapi. Terdapat dua aspek dalam program rehabilitasi ini yaitu aspek teknis dan aspek sosial. Dari kedua aspek tersebut, kemitraan sebagai aspek sosial dapat digunakan sebagai salah satu langkah strategis untuk mensukseskan program rehabilitasi hutan rawa gambut. kemitraan dapat menumbuhkan kebersamaan yang sinergi antara masyarakat petani hutan gambut, pemerintah, serta pelaku usaha.
7
22/06/2012
8