Jurnal Advokasi Vol. 5 No. 1 Maret 2015
PRAKTEK PARANORMAL DALAM KAJIAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA Oleh : Ni Luh Gede Yogi Arthani, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstract Beliefs about the supernatural powers are a culture of the community. Belief in supernatural powers has led many paranormal practices. In this study will be discussed two issues those criminalization supernatural deeds in criminal law and public belief system of supernatural powers. Oracle can have both positive and negative connotations. Negative behavior of the oracle is known as witchcraft (“santet”). The criminalization of witchcraft in the draft Penal Code is still debated. Provisions concerning the mystical act have stipulated in Article 545, 546, and 547 of the Criminal Code. Belief in a supernatural power is not separated from the culture of the community who believe in the power of an object, “religiomagis” nature in customary law and the belief in the existence of spirits in the scriptures. Keywords : Supernatural Power, Criminalization, Penal Code, Belief System. Abstrak Keyakinan tentang kekuatan supranatural adalah budaya masyarakat. Kepercayaan kekuatan gaib telah menyebabkan banyak praktik paranormal. Dalam penelitian ini akan dibahas dua isu-isu perbuatan supranatural kriminalisasi dalam hukum pidana dan sistem kepercayaan publik kekuatan supranatural. Oracle dapat memiliki konotasi positif dan negatif. Perilaku negatif dari peramal ini dikenal sebagai ilmu sihir (santet). Kriminalisasi sihir dalam rancangan KUHP masih diperdebatkan. Ketentuan mengenai tindakan mistis telah diatur dalam Pasal 545, 546, dan 547 KUHP. Kepercayaan dalam kekuatan supranatural ini tidak lepas dari budaya masyarakat yang percaya pada kekuatan dari sebuah objek, “religio magis” alam di hukum adat dan kepercayaan keberadaan roh dalam tulisan suci. Kata Kunci : Kekuatan Supranatural, Kriminalisasi, KUHP, Sistem Kepercayaan.
memang benar adanya. Kekuatan sihir
A. PENDAHULUAN Kepercayaan
kekuatan
pun diyakini dalam berbagai agama dan
supranatural memang merupakan bagian
aliran kepercayaan. Banyak pula yang
dari
memiliki
budaya
akan
kehidupan
manusia.
indera
ke-6
yang
mampu
Keberadaan alam gaib atau alam di luar
memprediksikan masa depan. Orang yang
kehidupan
diyakini memiliki indera ke-6 bukan
nyata
manusia
diyakni
30
31
Jurnal Advokasi Vol. 5 No.1 Maret 2015
hanya ada di Indonesia, namun juga di
advokat) dan tanpa perlu bertanggung
hampir seluruh belahan dunia. Mereka
jawab apabila pekerjaannya tidak berhasil.
yang
memiliki
tersebut
kemampuan
khusus
Apabila terjadi kesalahan, maka perbuatan
disebut
sebagai
paranormal
sering
paranormal.
Rasa
keingintahuan
tersebut
tidak
dapat
dibuktikan. Berbeda dengan dokter yang
masyarakat mengenai apa yang akan
terancam
tuduhan
terjadi pada dirinya mendorong kemajuan
penyidik
yang
profesi paranormal tersebut. Beberapa
dipraperadilkan
tokoh paranormal yang sangat dikenal di
kesalahan prosedur dalam menjalankan
Tanah Air seperti Ki Joko Bodo, Eyang
profesinya.
Subur, almarhumah Mama Laurent dan sebagainya.
harus
selalu
apabila
Berdasarkan
atau siap
melakukan
penelusuran
Kompas.com, banyak paranormal yang
Penawaran jasa paranormal sangat mudah
malpraktek
ditemui
media,
bahkan
wilayah Malang maupun di luar Malang.
sudah
dikenal
Namun, juga banyak paranormal yang
masyarakat tidak perlu mempromosikan
menawarkan jasanya kepada para caleg.
jasanya. Penerima jasa akan mencari
Sejak saya resmi jadi caleg, langsung
sendiri keberadaan paranormal tersebut
mendapat
melalui informasi dari penerima jasa lain
paranormal. Siap menjamin menang, asal
yang berhasil atas bantuan paranormal
ada uang jaminan senilai Rp 40 juta. Uang
tadi. Secara ekonomi, profesi ini sangat
itu katanya untuk biaya peralatan atau
menjanjikan. Paranormal dapat meminta
sesajen dalam proses ritual. Dana senilai
bayaran dengan biaya jasa setinggi-
Rp 40 juta itu, kata Cahyono, tidak
tingginya (tanpa ada standardisasi fee
dibayar secara penuh. Awalnya hanya
seperti profesi dokter, psikolog atau
membayar 50 persen. Jika sudah terpilih
paranormal
di
sudah didatangi para caleg, baik dari
yang
tawaran
dari
seorang
Jurnal Advokasi Vol. 5 No. 1 Maret 2015
dan meraih suara sesuai dengan harga
dimana perbuatan pidana yang dilakukan.
kursi, caleg bersangkutan baru membayar
Meskipun perbuatan ini dianggap sebagai
penuh.1
perbuatan jahat namun tidak ada sanksi
Berbicara mengenai
atau
paranormal
membahas
yang
dapat
dijatuhkan
bagi
kekuatan
pelakunya. Oleh sebab itu, sangat menarik
supranatural (sering pula diidentikkan
untuk membahas penelitian mengenai
dengan
“Praktek
santet,
teluh,
dan
pidana
cetik
dan
sebagainya) seperti berbicara di masa lalu.
Paranormal
dalam
Kajian
Hukum Pidana di Indonesia”.
Di tengah derasnya kemajuan teknologi di B. PEMBAHASAN era
digitalisasi,
masyarakat
justru
diresahkan dengan fenomena santet yang tidak dapat dibutikan secara ilmiah. Santet dipandang sebagai kekuatan gaib yang dapat
menghancurkan
seseorang,
mulai
dari
kehidupan sakit
hingga
menimbulkan kematian. Berbeda dengan kejahatan pada umumnya yang dapat dilihat
pelaku
dan
korbannya,
penyerangan seseorang dengan santet tersebut tidak dapat dibuktikan. Tidak ada yang dapat menguraikan unsur-unsur
Keberadaan kekuatan
paranormal
supranatural
dan
merupakan
fenomena sosial di satu sisi dipandang sebagai black magic yang begitu dibenci oleh masyarakat, namun di sisi lain dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat Indonesia masih sangat percaya hal-hal magis
yang
dinilai
mendatangkan
keuntungan baginya. Perilaku tersebut tampak dari upaya masyarakat untuk mendatangi paranormal
untuk sekadar
meramal nasib, meminta perlindungan dari hal buruk, mendatangkan rezeki,
1
Kompas, “Rebutan Suara, Para Caleg Ramai Datangi Paranormal” http://regional.kompas.com/read/2013/10/09/1001 501/Rebutan.Suara.Para.Caleg.Ramai.Datangi.Par anormal.
memikat
lawan
jenis,
mendapatkan
jabatan hingga menyakiti orang lain.
32
33
Jurnal Advokasi Vol. 5 No.1 Maret 2015
Orang yang mendatangi paranormal ini
seorang guru. Hanya ada satu orang yang mewarisi dari leluhurnya. Dengan kata lainm santet sebagaian besar dipelajari sejak usia muda dan sedikit sekali yang diwariskan. Pelaku telah menerima imbalan (uang) untuk melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain, pekerjaan santet sudah merupakan profesi sampingan, di samping bertani. Sebagian terbesar pelaku santet atas suruhan orang lain dan sedikit sekali melakukannya hanya untuk kepentingan pribadi. Sebagian besar pelaku berusia lanjut (rata-rata 50 tahun ke atas). Sebagian besar pelaku atau tukang santet bertempat tinggal jauh dari kota atau ibukota kabupaten. Dengan kata lain, tempat tinggal mereka jauh dari suasana kehidupan kota.3
bukanlah orang yang tidak berpendidikan. Peminatnya adalah kalangan pebisnis, pejabat hingga wakil rakyat. Praktik
4.
perdukunan
saat
ini
semakin berani menampakkan diri ke hadapan publik, bahkan juga sudah
5.
memanfaatkan iklan di media massa atau media sosial. Atas dasar kepercayaan
6.
yang begitu kuat, tidak jarang mereka
7.
dituduh
sebagai
menyebabkan
pelaku kematian
santet
yang
seseorang
menjadi korban main hakim sendiri.2 Sistem hukum yang formal dan Menurut hasil penelitian, pada umumnya rasional pelaku
santet
memiliki
hanya
berusaha
menjaring
karakteristik perbuatan lahiriah yang secara empiris
sebagai berikut : dapat diidentifikasikan dan dibuktikan 1.
Pelaku santet bersikap angkuh dan tidak disukai oleh lingkungan masyarakat sekitarnya. Pelaku santet, berpendidikan rendah, rata-rata hanya SD, bahkan ada diantaranya yang buta huruf. Pelaku santet mempelajari caracara melakukan santet dari
2.
3.
2
Kompas, “Polri : Kriminalisasi Delik Santet Sudah Ada sejak Dulu”, http://nasional.kompas.com/read/2013/04/04/1756 1357/Polri.Kriminalisasi.Delik.Santet.Sudah.Ada.s ejak.Dulu.
hubungan kausalitasnya. Oleh karena itu, perbuatan yang bersifat mistis, gaib/ metafisik sulit diterima dalam sistem hukum yang formal dan rasional. Namun demikian, tidak berarti semua perbuatan yang berhubungan dengan masalah gaib 3
Romli Atmasasmita, 2007, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, Refika Aditama, Bandung, hal. 86-87.
Jurnal Advokasi Vol. 5 No. 1 Maret 2015
tidak
dapat
diatur
dalam
sistem
perundang-undangan yang formal dan
pelanggaran yang sama, pidananya dapat dilipatduakan”.
rasional. Sepanjang perbuatan tersebut
Penjualan benda-benda magis juga
(yang berhubungan dengan masalah gaib)
digolongkan sebagai pelanggaran dalam
dapat
hukum pidana. Dalam Pasal 546 KUHP
diidentifikasikan,
dapat
saja
perbuatan itu diatur dalam hukum formal (perundang-undangan).4 Dalam ketentuan hukum pidana di
dinyatakan: Diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah :
Indonesia, kriminalisasi perbuatan mistis 1. ini telah diatur dalam Pasal 545, 546, dan 547 KUHP. Dalam Pasal 545 ayat (1) “Barang
siapa
pencariannya
menjadikan untuk
sebagai
menyatakan 2.
peruntungan
seseorang,
untuk
mengadakan peramalan atau penafsiran impian, diancam dengan pidana kurungan
Barang siapa menjual, menawarkan, menyerahkan, membagikan atau mempunyai persediaan untuk dijual atau dibagikan jimat-jimat atau benda-benda yang dikatakan olehnya mempunyai kekuatan gaib; Barang siapa mengajar ilmu-ilmu atau kesaktian-kesaktian yang bertujuan menimbulkan kepercayaan bahwa melakukan perbuatan pidana tanpa kemungkinan bahaya bagi diri sendiri.
paling lama enam hari atau pidana denda rupiah.”
Pasal 547 menyatakan “seorang
Selanjutnya dalam ayat (2) dinyatakan
saksi, yang ketika diminta untuk memberi
“Jika
pelanggaran
keterangan di bawah sumpah menurut
belum lewat satu tahun sejak adanya
ketentuan undang-undang, dalam sidang
pemidanaan yang menjadi tetap karena
pengadilan memakai jimat-jimat atau
paling
banyak
ketika
4
tiga
ratus
melakukan
Barda Nawawi Arief, 2008, Kebijakan Hukum Pidana : Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Baru, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, hal. 293.
benda- benda sakti, diancam dengan pidana kurungan paling lama sepuluh hari atau pidana denda paling banyak tujuh
34
35
Jurnal Advokasi Vol. 5 No.1 Maret 2015
ratus lima puluh rupiah.” Pasal ini
bantuan jasa kepada orang lain
diyakini sangat lemah untuk ditegakkan
bahwa karena perbuatannya dapat
karena akan sangat sulit membuktikan
menimbulkan penyakit, kematian,
suatu benda sebagai jimat atau benda sakti
penderitaan
lainnya.
tersebut
seseorang, dipidana dengan pidana
mungkin juga tidak dapat dilihat dengan
penjara paling lama 5 (lima) tahun
kasat mata. Selain itu, ketika memasuki
atau pidana denda paling banyak
ruang pengadilan, jarang sekali ada
kategori IV.
Benda-benda
pemeriksaan
magis
terhadap
saksi
atau
(2)
pengunjung.
Jika
mental
pembuat
sebagaimana
KUHP merupakan produk dari
ayat
(1)
dan
tindak
pidana
dimaksudkan melakukan
fisik
pada
perbuatan
alam pikiran Kolonial Belanda dimana
tersebut untuk mencari keuntungan
pada
atau
pemikiran
orang
Barat
tidak
menjadikan
sebagai
menyatakan santet sebagai tindak pidana.
pencaharian
Dalam perkembangan pembaruan hukum
pidananya dapat ditambah dengan
pidana, kriminalisasi terhadap santet ini
1/3 (satu per tiga).
menjadi
Dalam rumusan Pasal 293 ayat (1)
Rancangan KUHP. Ketentuan pidana
Rancangan KUHP 2013 dapat diuraikan
mengenai santet diatur dalam Rancangan
unsur-unsur sebagai berikut :
KUHP 2013. Pasal 293 yang menyatakan
1.
Subjek hukum, yaitu setiap orang.
sebagai berikut :
2.
Rumusan
Setiap
tarik
orang
yang
ulur
kebiasaan,
dalam
(1)
agenda
atau
mata
menyatakan
perbuatan,
menyatakan
dirinya mempunyai
dirinya mempunyai kekuatan gaib,
kekuatan gaib,
memberitahukan
harapan,
menawarkan,
atau
harapan, memberikan
yaitu
memberitahukan
menawarkan,
atau
memberikan bantuan jasa kepada
Jurnal Advokasi Vol. 5 No. 1 Maret 2015
orang
lain
perbuatannya penyakit,
3.
bahwa dapat
kematian,
karena
“menyatakan
dirinya
mempunyai
menimbulkan
kekuatan gaib, memberitahukan harapan,
penderitaan
menawarkan, atau memberikan bantuan
mental dan fisik seseorang.
jasa kepada orang lain bahwa karena
Sanksi pidana berupa pidana penjara
perbuatannya
paling lama 5 (lima) tahun atau
penyakit, kematian, penderitaan mental
pidana denda paling banyak kategori
dan fisik seseorang” memang lebih mudah
IV.
dibuktikan karena unsur perbuatan pidana
Pemberatan dpat dilihat dalam Pasal 293 ayat (2) dengan tambahan
dapat
menimbulkan
dalam pasal tersebut adalah menyatakan dirinya bukan akibat dari perbuatannya.
pidana 1/3 apabila perbuatan tersebut
Kriminalisasi terhadap perbuatan
dilakukan untuk mencari keuntungan atau
menyatakan diri sebagaimana diatur dala
menjadikan sebagai mata pencaharian
Pasal
atau kebiasaan.
sebenarnya
Upaya untuk memasukkan delik
293
Rancangan
KUHP
merupakan
2013 upaya
perlindungan terhadap masyarakat agar
santet dalam hukum pidana di Indonesia
tidak
bukanlah hal yang mudah. Meskipun
dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak
santet dipandang sebagai perbuatan jahat,
bertanggungjawaban.
namun perbuatan tersebut sulit untuk
masyarakat pada dukun, paranormal dan
dibuktikan. Sementara pembuktian dalam
sebagainya seringkali berujung pada hal-
hukum pidana bertujuan untuk mencari
hal yang tidak baik seperti pelecehan
kebenaran
seksual dan juga menimbulkan kerugian
materiil.
dalam
sidang
pengadilan juga tidak mungkin jika
pada
penipuan
yang
Keyakinan
secara materiil.
majelis hakim mendengarkan keterangan ahli dari paranormal. Rumusan perbuatan
terjebak
Pemiskinan terhadap pasien sangat mudah
dilakukan
dalam
praktik
36
37
Jurnal Advokasi Vol. 5 No.1 Maret 2015
paranormal.
Pertama,
tidak
ada
kekuatan gaib pada benda-benda di luar
standardisasi
pembayaran
atas
jasa
nalar manusia. Dalam perkembangan
paranormal, kedua tidak ada konsekuensi
peradaban masyarakat Indonesia telah
bagi para normal jika usahanya tidak
diketahui
membuahkan hasil, ketiga dalam kondisi
dinamisme
pasien sakit atau terobsesi menginginkan
sebagian besar masyarakat.
sesuatu maka ia akan mudah bertindak iirasional
dengan
mengusahakan
pembayaran
yang diminta,
bahwa
animisme
dan
masih
dipercayai
oleh
Kepercayaan animisme meyakini bahwa benda-benda memiliki jiwa atau
meskipun
roh. Roh tersebut diyakini memiliki
dengan menjual harta bendanya. Apabila
kekuatan gaib, contohnya pohon, batu
tujuan belum terwujud maka anggapan
besar
yang muncul hanyalah karena belum
memberikan sesajen pada benda-benda
cocok dan perlu mencari paranormal yang
tersebut dan melarang untuk berbuat yang
lain.
tidak baik pada benda-benda terssebut.
dan
sebagainya.
Masyarakat
Kehadiran seseorang yang disebut
Dinamisme adalah kepercayaan yang
paranormal tidak dapat dilepaskan dari
mempercayai terhadap kekuatan yang
hukum
ada
abstrak yang berdiam pada suatu benda.
permintaan.
Semakin
Kepercayaan ini juga masih dirasakan
penawaran
jasa
dalam
kehidupan
karena
benda
pusaka
ekonomi
penawaran
dan
menjamurnya supranatural
ini
dimana
selalu
disebabkan
permintaan masyarakat yang semakin tinggi. Kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan
dilindungi
kesuciannya. Alam pikiran gaib memang tidak dapat dilepaskan dari pikiran manusia.
masyarakat
Sederhananya, hingga kini masyarakat
Indonesia sejak dulu yang mempercayai
masih mempercayai tafsir mimpi sebagai
dari
kondisi
tidak
sangat
dimana
dapat
dilepaskan
suparanatural
sehari-hari
Jurnal Advokasi Vol. 5 No. 1 Maret 2015
suatu pertanda atau petunjuk bagi dirinya.
menambah jumlah pelanggan bagi
Acara sulap juga menjadi salah satu acara
yang berbisnis.
hiburan yang disukai masyarakat. Upaya untuk
mengilmiahkan
3.
Timbulnya
sakit
aneh
seperti
kekuatan
mendadak tidak dapat bicara, sakit
supranatural tersebut telah dilakukan oleh
hanya pada saat di ruangan atau jam
beberapa peneliti seperti Alexander N.
tertentu, yang tidak dapat diobati
Aksakof,
Dean
secara medis namun dapat sembuh
Crichton
yang
Radin
dan
meneliti
Michael mengenai
setelah
melakukan
ritual
seperti
telekinetis (menggerakkan benda melalui
meminum air, menghaturkan sesajen
kekuatan pikiran manusia).
dan lain-lain.
Sampai saat ini, masyarakat masih memiliki
kepercayaan
bahwa
kekuatan
supranatural
yang
4.
Keinginan untuk mengetahui masa
ada
depan. Prediksi masa depan biasanya
dapat
dilakukan dengan metode ramalan
membantu kehidupan manusia. Secara
seperti
empiris,
masyarakat
(palmistry), kartu tarot, bentuk wajah
untuk menemui paranormal disebabkan
dan bentuk tanda tangan. Ramalan
karena beberapa hal berikut :
masa depan dilakukan sebagai bahan
1.
Sebagai upaya perlindungan diri dari
pertimbangan
hal-hal yang tidak baik seperti santet.
keputusan yang dianggap penting
Biasanya
dalam hidupnya.
tingginya
untuk
minat
melindungi
diri
digunakan jimat-jimat yang telah
2.
5.
ramalan
garis
dalam
tangan
mengambil
Untuk mendapatkan suatu jabatan
melalui proses ritual.
tertentu,
Untuk tujuan tertentu misalnya agar
pertandingan, menjadi wakil rakyat
terlihat
berwibawa,
serta untuk menjatuhkan pihak lawan.
cantik,
agar
tampan
dikasihani,
dan dapat
memenangkan
suatu
38
39
Jurnal Advokasi Vol. 5 No.1 Maret 2015
6.
Untuk mengetahui keinginan atau
yang luar biasa, benda-benda yang luar biasa dan suara yang luar biasa. Anggapan bahwa kekuatan sakti yang pasif itu dipergunakan sebagai “magische kracht” dalam berbagai perbuatan ilmu gaib untuk mencapai kemauan manusia atau untuk menolak bahaya gaib. Anggapan bahwa kelebihan kekuatan sakti dalam alam menyebabkan keadaan krisis, menyebabkan timbulnya berbagai macam bahaya gaib yang hanya dapat dihindari atau dihindarkan dengan berbagai macam pantangan.5
pesan dari leluhur atau seseorang 3. yang
sudah
Misalnya,
meninggal
mendatangi
dunia.
paranormal
untuk menanyakan pemakaman yang diingikan dari keluarganya yang baru
4.
meninggal atau bertanya mengenai leluhur
yang
reinkarnasi
pada
keturunan yang baru dilahirkan. Kepercayaan terhadap kekuatan
Kekuatan supranatural
memang
sulit
supranatural
juga
untuk dikenal
dalam
berbagai
agama.
dihilangkan. Hal ini tidak lepas dari Keberadaan roh jahat yang harus diusir pengaruh hukum adat yang dianut oleh juga terdapat dalam kitab suci. Oleh sebab bangsa
Indonesia.
Kuntjaraningrat itu,
memang
tidak
mudah
untuk
menyebutkan bahwa sifat hukum adat menghilangkan kepercayaan masyarakat adalah
religiomagis.
Adapun
sifat akan kekuatan supranatural.
religiomagis tersebut mempunyai unsurunsur sebagai berikut : 1.
2.
Kepercayaan terhadap makhlukmakhluk halus, rokh-rokh dan hantu-hantu yang menempati seluruh alam semesta dan khusus gejala-gejala alam, tumbuhtumbuhan, binatang, tubuh manusia dan benda-benda. Kepercayaan terhadap kekuatan sakti yang meliputi seluruh alam semesta dan khusus terdapat dalam peristiwa-peristiwa luar biasa, tumbuh-tumbuhan yang luar biasa, binatang-binatang
C. PENUTUP Kepercayaan mengenai kekuatan supranatural
merupakan
budaya
dari
masyarakat. Kepercayaan akan kekuatan supranatural ini menimbulkan banyaknya
5
F. Iman Sudiyat, 2010, Azas-azas Hukum Adat Bekal Pengantar I, Liberty, Yogyakarta, hal. 36.
Jurnal Advokasi Vol. 5 No. 1 Maret 2015
praktik paranormal. Paranormal dapat memiliki konotasi positif dan negatif. Perilaku negatif dari paranormal ini dikenal
dengan
santet.
Kriminalisasi
santet dalam Rancangan KUHP hingga kini
masih
diperdebatkan.
Ketentuan
mengenai perbuatan mistik telah diatur Pasal
545,
546,
dan
547
KUHP.
Kepercayaan akan kekuatan supranatural ini tidak lepas dari budaya masyarakat yang mempercayai kekuatan dari suatu benda, sifat religiomagis dalam hukum adat dan kepercayaan akan keberadaan roh dalam kitab suci.
DAFTAR PUSTAKA Buku Barda Nawawi Arief, 2008, Kebijakan Hukum Pidana : Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Baru, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta. Iman Sudiyat F, 2010, Azas-azas Hukum Adat Bekal Pengantar I, Liberty, Yogyakarta. Romli Atmasasmita, 2007, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, Refika Aditama, Bandung. Internet Kompas, “Rebutan Suara, Para Caleg Ramai Datangi Paranormal” http://regional.kompas.com/read/2 013/10/09/1001501/Rebutan.Suara .Para.Caleg.Ramai.Datangi.Parano rmal. Kompas, “Polri : Kriminalisasi Delik Santet Sudah Ada sejak Dulu”,http://nasional.kompas.com/ read/2013/04/04/17561357/Polri.K riminalisasi.Delik.Santet.Sudah.A da.sejak.Dul Sumber Hukum Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana 2013.
40