PRAKATA
Buku ini merupakan salah satu rujukan bagi mahasiswa diploma III kebidanan yang di dalamnya dibahas
tentang
penyusunan proposal penelitian, rumusan
konsep
dasar
masalah dalam
suatu
penelitian, penelitian
hingga cara penyajian kutipan maupun penulisan daftar pustaka. Bagian awal dari buku ini membahas tentang konsep dasar penelitian. Hal ini perlu disampaikan terlebih dahulu untuk memberikan gambaran secara umum kepada mahasiswa tentang konsep mendasar tentang penelitian, jenis dan macamnya serta ruang lingkup penelitian dibidang kebidanan. Bab selanjutnya secara berurutan dijelaskan tentang prinsip penyusunan proposal, Rumusan masalah, Tinjauan pustaka, rancangan penelitian, Populasi dan sampel, Tehnik sampling, hipotesa dan variable penelitian. Harapan disusunnya buku ini adalah dapat membantu mahasiswa dalam
memahami
secara konsep
penelitian, penyusunan
proposal
maupun penelitian
praktek dan
tentang
metodologi
pelaksanaan penelitian,
sehingga di semester akhir mereka telah siap untuk memulai menyelesaikan tugas akhirnya berupa karya tulis ilmiah. Penulis sangat bersyukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan karunianya kepada keluarga saya sehingga dengan lancar buku ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih khususnya kepada suami dan anak-anak saya, yang telah memberikan kesempatan dan dorongan moril selama ini, sehingga buku ini dapat saya selesai tepat pada waktunya.
Surakarta, Agustus 2012
Indarwati
1
DAFTAR ISI BAB I A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. BAB II
KONSEP DASAR PENELITIAN Azas Metodologi Ilmiah……………………………… Metode Iilmiah………………………………………… Fakta dan Teori……………………………………….. Penelitian dan Karakteristik Metode Ilmiah………….. Tujuan Penelitian……………………………………… Implikasi Penelitian danPerkembangan Ilmupengetahuan Tehnologi 14 Jenis karya Ilmiah……………………………………… Karya Tulis Sebagai SyaratMenyelesaikanPendidikan Tinggi............................................................................. Ciri Karya Tulis Ilmiah………………………………… Ruang Lingkup penelitian Keperawatan………………
PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN A. Usulan Penelitian……………………………………… B. Sistimatika Usulan Penelitian……………………….. C. Komponen dan cara penulisan Usulan penelitian…….
BAB III A. B. C. D. E. F.
1 7 10 12 13
15 17 18 19
26 27 28
RUMUSAN MASALAH PENELITIAN Konsep Masalah Penelitian…………………………… Cara Memilih Masalah Penelitian……………………. Pertanyaan Penelitian……………………………….. Cara Studi Pendahuluan……………………………… Guna Studi Pendahuluan……………………………... Perumusan Masalah Penelitian……………………….
45 47 48 49 50 51
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka……………………………………… B. Macam Pustaka………………………………………..
56 58
BAB V A. B. C. D.
RANCANGAN PENELITIAN Konsep Rancangan Penelitian………………………… Metode Penelitian Survei……………………………… Metode Penelitian Eksperimen……………………….. Konsep dasar Uji Klinis……………………………….
63 63 74 75
BAB VI POPULASI DAN SAMPEL Konsep Populasi dan Sampel……………………………… Kerangka Sampel………………………………………….. Kesahihan (validitas) Internal dan Eksternal………………
80 82 83
2
BAB VII TEHNIK PEMILIHAN SAMPEL A. Konsep dasar sampling…………………………………… B. Cara Mengambil Sampel…………………………………. C. Rancangan Sampel……………………………………….. D. Metode Pengambilan Sampel……………………………. E. Sampel Acak sederhana………………………………….. F. Sampel Acak Stratifikasi……………………………….. G. Sampel Acak Bertahap…………………………………. H. Sampel Acak Sistematis…………………………………. I. Sampel Acak Kelompok…………………………………. J. Sampel Non Random Sampling…………………………
86 88 90 91 92 94 96 97 98 99
BAB VIII HIPOTESIS PENELITIAN A. Konsep Hipotesis………………………………………… B. Jenis Hipotesis…………………………………………….
105 107
BAB IX MENGENAL VARIABEL PENELITIAN A. Pengertian variabel………………………………………… B. Macam Macam Variabel Penelitian……………………… C. Mengidentifikasi variabel Perancu……………………….. D. Sifat Hubungan Antar Variabel…………………………. E. Skala Pengukuran………………………………………… F. Definisi Operasional………………………………………
111 112 113 114 115 117
3
BAB 1 KONSEP DASAR PENELITIAN
A. STANDARD KOMPETENSI Mahasiswa dapat memahami konsep dasar penelitian
B. KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini mahasiswa mampu : 1. Memahami tentang azas metodologi ilmiah 2. Memahami pengertian penelitian 3. Menyebutkan tujuan penelitian 4. Memahami tentang jenis karya ilmiah 5. Mendeskripsikan macam-macam karya ilmiah 6. Menyebutkan ciri karya tulis ilmiah 7. Menjelaskan secara rinci ruang lingkup penelitian
C. INDIKATOR Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa memiliki kemampuan: 1. Dapat mendeskripsikan tentang azas metodologi ilmiah 2. Dapat menjelaskan tentang pengertian penelitian secara rinci 3. Dapat meyebutkan tentang tujuan penelitian secara lebih rinci 4. Dapat membedakan jenis karya ilmiah dengan benar 5. Dapat meyebutkan tentang beberapa karya tulis (penelitian) yang menjadi syarat menyelesaikan pendidikan tinggi 6. Dapat membedakan ciri karya tulis yang satu dengan yang lainnya 7. Dapat meyebutkan tentang ruang lingkup penelitian kebidanan.
URAIAN MATERI
A. AZAS METODOLOGI ILMIAH
4
Sifat mendasar pada diri manusia adalah rasa ingin tahu yang tinggi, dan setelah memperoleh pengetahuan tentang hal tersebut maka akan muncul lagi rasa ingin tahu seterusnya dan begitu seterusnya. Sehingga tiada rasa puas secara mutlak bagi manusia. Oleh
karena
itu
manusia
sejak
zaman
dahulu
telah
berupaya
mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan, seperti bentuk bumi, terjadinya hujan, adanya listrik, dan lain-lain. Pengetahuan-pengetahuan tersebut pada dasarnya adalah sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk
dapat
memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut didapat dari pengalaman secara langsung maupun melalui pengalaman orang lain. Manusia bukan makhluk
statis, namun
melakukan perubahan-perubahan
ia dinamis, selalu
yang dapat memenuhi
berusaha
kepuasannya.
Pengetahuan yang dia miliki tidak berhenti disitu, tetapi selalu saja manusia berusaha
membuat sesuatu pengetahuan
tersebut sebagai salah satu dasar
untuk menciptakan sesuatu yang menjadi visinya sampai terwujud dengan baik. Berdasarkan penghayatan dasar yang pertama-tama inilah, maka manusia tidak lagi mampu melihat fakta sebagai kenyataan belaka, melainkan selalu menjangkau lebih jauh di balik kenyataan-kenyataan yang diamatinya. Dengan perkataan lain, manusia melakukan transendensi terhadap realitas konkret dan menuju ke arah kemungkinan-kemungkinan yang terbayang melalui pengamatan terhadap realitas itu. Dalam perkembangannya sejak lahir, anak manusia menemui dan bergaul dengan
dunianya
sebagai
kenyataan-kenyataan
dengan
kemungkinan-
kemungkinan sekaligus. Sebagai gambaran, manusia berangsur-angsur mengenal bahwa matahari pada pagi hari selalu muncul di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat, secara berulang-ulang diamatinya pergerakan matahari dari waktu kewaktu hingga timbul pertanyaan mengapa demikian? Inilah kenyataan yang ada. Contoh lain jika awan berkumpul menyatu diatas menjadi semakin gelap dan angin terus membawanya
ke atas daratan, maka lama-lama akan jatuh
menjadi air hujan. Dan itu terus-menerus diamati oleh manusia sehingga muncul
5
konsepsi bahwa siklus terjadinya hujan diawali dengan terjadinya evaporasi atau penguapan air laut yang selanjutnya terbang dibawa angin, berkumpul menjadi awan yang gelap dan
jatuh kebawah jadilah
hujan itu lah suatu
kenyataan. Kemampuan
membentuk dan bekerja dengan konsep-konsepsi
inilah
yang menyebabkan bahwa manusia itu dari kesan-kesan yang diterima panca indranya bisa menyimpan dalam ingatannya yang menetap, sehingga
dapat
mengamati adanya hubungan antara suatu fakta dengan fakta yang diketahuinya menjadi suatu sistem yang disebut ilmu.
BERBAGAI CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN Berbagai macam cara yang telah digunakan oleh manusia untuk memperoleh pengetetahuan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: 1. Cara Tradisional atau non-ilmiah 2. Dan cara Modern atau ilmiah
Cara Tradisional Cara ini dilakukan utnuk memperoleh pengetahuan sebelum ditemukan cara ilmiah yang sistematik dan logis. Yang termasuk cara tradisional ini diantaranya adalah:
Cara coba-salah (Trial and Error) Cara yang paling tradisional yang pernah dilakukan oleh manusia dalam mendapatkan pengetahuan adalah melalui trial dan error. Cara ini telah digunakan oleh manusia sejak jaman dahulu kala, bahkan sebelum adanya peradaban manusia. Sebagai contoh ditemukan obat penyakit malaria (Kina). Kina ini digunakan oleh manusia waktu itu secara tidak disengaja, yaitu pada saat sesorang mengembara dihutan ia kehausan dan minum air diparit dekat tumbuhan kina, air tersebut cukup jernih akan tetapi rasanya sangat pahit. Sejak minum air itu orang tersebut merasakan bahwa penyakit malarianya tidak pernah kambuh. Oleh karena itu orang tersebut melakukan penyelidikan dengan menelusuri parit tersebut.
6
Ternyata ada pohon kina yang tumbang terendam di air parit akhirnya ia menyimpulkan bahwa pohon tersebut yang menyebabkan air di parit terasa pahit dan yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut.
Cara kekuasaan atau otoritas Pada kehidupan manusia banyak sekali ditemukan kebiasaan dan tradisitradisi yang dilakukan tanpa mengetahui apakah kebiasaan dan tradisi tersebut baik atau tidak. Kebiasaan atau tradisi tersebut dilakukan karena orang yang terdahulu juga melakukannya tanpa mengetahui mengapa itu dilakukan dan apakah tradisi itu baik atau tidak, dengan kata lain tradisi didapatkan secara turun temurun. Sebagai contoh mengapa terdapat tradisi selapanan untuk bayi yang baru dilahirkan, seribu hari untuk orang meninggal, mengapa ibu yang menyusui harus minum jamu, dan sebagainya. Kebiasaa-kebiasaan atau tradisi yang telah berlangsung dimasyarakat tersebut dapat bersumber dari tokoh masyarakat baik formal maupun informal. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh secara otoritas dari para pemimpin atau orang tua sebelumnya.
Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikianlah kata pepatah. Pepatah ini mempunyai maksud bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman merupakan cara memperoleh kebenaran dari pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat dijadikan sebagai sumber dari pengetahuan. Hal ini dikarenakan dengan pengalaman yang baik maupun yang jelek tersebut dapat menjadikan kita akan mengulang pengalaman yang baik dan akan berusaha menghindarai pengalaman yang jelek tersebut sebagai antisipasi atau dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Seseorang yang terluka memberikan getah daun yodium ternyata sembuh lukanya, maka jika orang tersebut terluka lagi pasti ia akan memberi getah daun yodium seperti yang pernah ia lakukan. Dengan pengalaman tersebut orang akan menyampaikan pengetahuan ini berdasarkan pengalamannya kepada orang lain.
7
Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, maka seseorang mulai berkembang pula pola pikirnya. Dalam hal ini manuasia mulai menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh tersebut berasalal dari proses penalaran manusia secara induktif maupun deduktif. Proses mendapatkan pengetahuan secara induktif, artinya
proses
pembuatan kesimpulan melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum,sedangkan peroses penarikan kesimpulan dari yang umum ke yang khusus disebut deduktif. Sebagai contoh pengetahuan diambil secara induktif ” Setiap bayi
yang
lahirnya
prematur,
kesimpulannya seluruh bayi
maka
perkembangannya
akan
lambat”,
yang lahir prematur, perkembangannya lambat.
Contoh proses berpikir secara deduktif, ”
Semua penderita malaria akan
kekurangan darah, pak Agus sekarang menderita malaria, berarti pak Agus kekurangan darah”.
Cara Modern dalam memperoleh pengetahuan Cara baru dalam memperoleh pengetahuan yang lebih sistematis, logis dan ilmiah adalah metode penelitian ilmiah, cara ini disebut juga dengan ” Metode ilmiah”. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Balcon (1561-1662). Ia adalah seorang tokoh yang mengembangkan metode berpikir induktif. Mula-mula ia mengadakan pengamatan langsung
terhadap gejala-gejala alam atau
kemasyarakatan. Kemudian hasil pengamatannya tersebut dikumpulkan
dan
diklasifikasikan, selanjutnya diambil kesimpulan secara umum. Kemudian metode berpikir induktif yang dikembangkan oleh Bacon ini dilanjutkan oleh Deobold van Dallen. Ia mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatanpencatatan terhadap seluruh fakta sehubungan dengan objek yang telah diamati. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok: 1. Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.,
8
2. Segala sesuatu yang negatif, yaitu gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan. 3. Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubahubah pada kondisi-kondisi tertentu. Berdasarkan hasil pencatatan ini kemudian ditetapkan ciri-ciri atau unsurunsur yang pasti ada pada sesuatu gejala. Selanjutnya hal tersebut dijadikan dasar pengambilan
kesimpulan
atau
generalisasi.
Prinsip-prinsip
umum
yang
dikembangkan oleh Bacon ini kemudian dijadikan dasar untuk mengembangkan metode penelitian yang lebih praktis. Selanjutnya diadakan penggabungan antara proses berpikir deduktif-induktif-verivikatif seperti yang dilakukan oleh Newton dan Galileo. Akhirnya lahir suatu cara melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan metode penelitian ilmiah.
A. METODE ILMIAH Metode penelitian dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan, pada dasarnya juga menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah yang pertama kali dikenalkan oleh John Dewey adalah perpaduan antara berpikir induktif dan deduktif. Menurut John Dewey langkah-langkah dalam memecahkan suatu masalah adalah sebagai berikut: 1. Merasakan adanya suatu masalah, masalah ini mendorong untuk dipecahkan. 2. Merumuskan atau membatasai masalah. 3. Mencoba mengajukan pemecahan masalah dalam bentuk hipotesa. Hipotesa disini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah tersebut. 4. Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif. 5. Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-kata yang dikumpulkan melalui penyelidikan. Almack (1939) membuat batasan bahwa metode ilmiah adalah sustu cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan-penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran. Oleh karena itu penelitian pada dasarnya adalah
9
proses penerapan metode ilmiah. Batasan metode ilmiah sekurang-kurangnya mencakup dua hal, yaitu menyangkut masalah kriteria dan langkah-langkah. Kriteria metode ilmiah terdiri dari: a. Berdasarkan fakta b. Bebas dari prasangka c. Menggunakan prinsip analisis d. Menggunakan hipotesis e. Menggunakan ukuran objektif. Sedangkan langkah-langkah umum yang digunakan dalam metode ilmiah mencakup: 1. Mengidentifikasi masalah Masalah penelitian tidak akan terkumpul dengan sendirinya, tentu harus dicari dan diidentifikasi. Masalah penelitian dapat ditemukan melalui kajian pustaka, observasi pengalaman dibidang ilmunya dan diskusidiskusi dalam pertemuan ilmiah. Permasalahan penelitian akan muncul apabila pertanyaan dalam teori tersebut belum terjawab, selain itu masalah penelitian akan muncul karena adanya kesenjangan antara teori dan kenyataan. Atau antara harapan dengan kenyataan atau sejenisnya 2. Menentukan tujuan penelitian Tujuan penelitian pada dasarnya adalah suatu pernyataan tentang informasi (data) apa yang akan digali melalui penelitian tersebut. 3. Study literatur Sebagai upaya untuk memperoleh dukungan secara teoritis terhadap permasalahan yang akan diteliti, maka peneliti perlu melakukan kajian pustaka, kajian pustaka dapat berupa buku-buku, teks maupun hasil penelitian orang lain, majalah, jurnal dan sebagainya. Selain itu tujuan dilakukannya kajian pustaka adalah mempermudah dalam merumuskan kerangka konsep penelitian. 4. Merumuskan Kerangka Konsep Penelitian Sebagai dasar dalam pelaksanaan penelitian kerangka konsep sangatlah diperlukan, hal ini dikarenakan kerangka konsep akan membimbing
10
penelitian ke arah mana penelitian ini akan dijalankan serta data apa yang perlu dikumpulkan. Pada hakekatnya kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta variabel-variabel yang akan diukur. 5. Merumuskan Hipotesis Supaya analisis
penelitian ini terarah, maka perlu dirumuskan hipotesis
terlebih dahulu. Hipotesis pada hakekatnya adalah jawaban sementara yang akan dibuktikan kebenarannya. 6. Merumuskan Metode Penelitian Merumuskan metode penelitian sangatlah penting dalam suatu penelitian, metode penelitian biasanya mencakup jenis dan metode penelitian yang akan digunakan, populasi dan sampel
penelitian, cara dan alat ukur
(pengumpulan data), serta rencana analisis data yang akan digunakan untuk membantu memacahkan masalah. 7. Mengumpulkan data Pengumpulan data disesuaikan dengan jenis penelitian serta jenis data yang akan diteliti. Sebagai contoh penelitian kuantitatif tentang hubungan minum es selama hamil dengan berat badan bayi baru lahir, pendekatan dengan cohort retrospektive. Cara pengumpulan data minum es adalah dengan
kuesioner, sedangkan data berat badan bayi dapat dilakukan
dengan menimbang secara langsung bayi baru lahir. 8. Mengolah dan menganalisis data Setelah data terkumpul maka tahap selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisisnya. Pengolahan data dan analisis data dapat dilakukan secara manual atau dengan alat bantu komputer. 9. Membuat laporan. Laporan penelitian disusun setelah tahap-tahap tersebut dilalui. Pada hakekatnya laporan penelitian adalah penyajian data. Artinya dalam laporan hasil penelitian akan disajikan data hasil penelitian tersebut.
11
B. PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK METODE ILMIAH Penelitian atau research merupakan kegiatan yang menghasilkan satu karya tulis berdasarkan kenyataan ilmiah. Karya tulis ini diperoleh sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian lapangan (klinik atau laboratorium), dilakukan dari penemuan masalah untuk dianalisis atau diolah agar menghasilkan kesimpulan. Penelitian kebidanan merupakan suatu kegiatan penelitian yang membahas masalah kebidanan yang timbul berdasarkan teori-teori ilmiah dan kenyataan objektif sehingga dapat dibuat suatu analisis untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang benar dalam menjawab masalah yang sedang dibahas. Secara umum penelitian adalah cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti, dengan menggunakan metode ilmiah yang teratur dan tuntas. Menurut Davis (1985) karakteristik suatu metode ilmiah adalah sebagai berikut: 1. Bersifat kritis dan analitis. Suatu metode yang menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah. 2. Bersifat logika. Suatu metode yang digunakan dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional didasarkan pada bukti-bukti yang tersedia. 3. Bersifat objektif. Metode dapat menghasilkan yang dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi dan kondisi yang sama. 4. Bersifat konseptual dan teoritis. Metode yang mengarahkan bahwa proses penelitian yang dijalankan harus memliki pengembangan konsep dan struktur teori yang jelas, agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 5. Bersifsat empiris. Metode yang dipakai bersasarkan pada kenyataan / fakta di lapangan.
D. TUJUAN PENELITIAN Secara umum, penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dari berbagai pengetahuan yang telah ada, serta adanya fakta dan temuan-temuan baru
12
sehingga dapat disusun sebuah teori, konsep, hukum, kaidah atau metodologi baru yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada. Tujuan khusus adalah: 1. Ingin membuktikan teori yang sudah ada. Seiring dengan perjalanan waktu ada banyak penelitian dan teori-teori lama yang nampaknya perlu direvisi untuk disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan dan tehnologi saat ini. Oleh karena itu, terdapat beberapa orang yang membuktikan bahwa apakah hasil penelitian atau teori yang telah ada masih cukup relawan dengan keadaan saat ini, untuk itu seorang peneliti dapat membuktikan dengan penelitian. 2. Menemukan adanya teori-teori baru atau produk yang baru. Tujuan ini dilaksanakan karena adanya tuntutan perkembangan zaman atau kebutuhan yang ada. Penemuan teori atau produk yang baru akan memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Selain produk atau teori, penemuan juga dapat berupa cara, tehnik atau hasil ilmu pengetahuan lainnya yang dapat dimanfaatkan manusia untuk kehidupannya. 3. Mengembangkan hasil penelitian yang sudah ada. Tujuan penelitian ini menitik beratkan pada perkembangan ilmu pengetauan dan tehnologi melalui perkembangan hasil penelitian yang sudah ada akan dapat mengembangkan apa yang sudah diteliti, seperti penelitian rekayasa.
C. PENELITIAN DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEHNOLOGI
Pada dasarnya pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dengan penelitian demikian juga sebaliknya, karena keduanya saling berkaitan. Perkembangan ilmu pengetahuan akan selalu mengikuti hasil dari penelitian terbaru, ini dapat dilihat dengan munclnya ilmu-ilmu pengetahuan baru yang merupakan cabang ilmu pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Contohnya ilmu-ilmu alam yang dahulu memiliki pendekatan secara empiris yang bertuuan
13
mempelajari tentang adanya alam semesta. Berkat adanya penelitian yang kontinu, saat ini telah berkembang menjadi berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu fisika, kimia, kedokteran, geologi, dan ilmu sebagainya. Sehingga dapat dikatakan, bahwa setiap detik akan selalu berkembang ilmu-ilmu baru. Cabang ilmu yang lebih khusus, akan memungkinkan perkembangan tehnologi menjadi selalu ada dan terjadi sangat cepat. Semuanya itu merpakan bagian penerapan adanya penelitian. Karena semua manusia memiliki akal yang dianugerahi oleh Allah SWT, sehingga dengan akal yang dimilikinya tersebut manusia dapat memikirkan apa-apa dan mencari jawaban atas berbagai fenomena yang ada dilangit dan bumi.
E. BENTUK TULISAN ILMIAH Secara umum tulisan ilmiah dapat dibeda-bedakan berdasarkan tingkatan kajian masalahnya. Ada tulisan ilmiah yang menkaji masalah sederhana, tetapi ada pula tulisan ilmiah yang mengkaji secara detail. Bandingkan saja karya ilmiah paper dengan tesis. Demikian pula tesis dengan skripsi dan seterusnya. Karya tulis ilmiah dapat berupa laporan, makalah, skripsi, disertasi, buku dan lainnya. 1. Laporan Laporan adalah suatu tulisan yang dibuat oleh seseorang yang telah melakukan percobaan, peninjauan, observasi, pembacaan buku (referensi) dan sebagainya. Laporan disusun berdasarkan data buruknya secara
objektif serta
yang ada dengan disertai penilaian baik
saran-saran seperlunya. Hal lain yang harus
diperhatikan oleh penulis laporan adalah hendaknya
laporan itu
dapat
mengemukakan permasalahan yang dilaporkan secara benar, jelas, detail dan ringkas. 2. Laporan Praktikum (Field Report) Laporan praktikum merupakan suatu karangan ilmiah yang ditulis sebagai suatu hasil atau studi praktik pada kasus tertentu. Pada bidang kebidanan, laporan
14
praktikum dapat digunakan sebagai laporan ilmiah baik dilaboratorium dasar maupun klinik dan laporan tersebut sudah menjadi suatu karya ilmiah. Secara umum laporan praktikum merupakan suatu hasil program penelitian atau pengujian teori-teori yang telah diperoleh sebelumnya untuk dibandingkan dengan kenyataan didalam praktik, sehingga diperoleh beberapa kendala atau hambatan dari kajian teori yang telah ada dengan kenyataan dilapangan. 3. Makalah Pada dasarnya merupakan tulisan yang berisikan prasarana, pendapat yang turut membahas suatu pokok persoalan yang akan dibacakan dalam rapat kerja, symposium, seminar dan sejenisnya. Istilah makalah itu sendiri terkadang dikaitkan dengan karya tulis di kalangan siswa/mahasiswa, yaitu segala jenis tugas tertulis yang berhubungan dengan bidang studi, hasil pembahasan buku atau tulisan
tentang suatu persoalan. Hanya
saja penamaan
tugas
siswa/mahasiswa ini sering dikatakan paper disbanding makalah, meski antara keduanya mengandung makna yang sama. 4. Text book Text book merupakan suatu tulisan ilmiah yang merupakan prinsip-prinsip, doktrin-doktrin, dalil-dalil, dan hukum-hukum mengenai suatu ilmu pengetahuan tertentu, dan disusun untuk keperluan pendidikan (untuk diajarkan). Prinsipprinsip tersebut lebih bersifaat universial atau diakui kebenarannya oleh ilmu pengetahuan. Text book dapat digunakan sebagai rajukan dari beberapa buku atau tulisan karena prinsip dan dalil-dalil yang ada dapat menjadi dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Text book tersebut memudahkan dosen dan mahasiswa untuk mendalami lebih lanjut tentang permasalahan yang dibahas. 5. Karangan Ilmiah Populer
15
Karangan ilmiah populer merupakan karangan yang diterbitkan oleh beberapa media masa dan bersifat populer. Ciri lain dari tulisan ini adalah problem, analisis, dan pembahasannya lebih mudah untuk dimengerti oleh masyarakat, selain itu tulisannya singkat dan kurang mendalam. Karangan ini dapat berupa artikel ilmiah yang banyak dimuat dimajalah atau surat kabar. Salah satu contohnya adalah seperti pada surat kabar Jawa Pos, disana terdapat kolom opini yang membahas suatu masalah tertentu. Masalah tersebut kemudian dianalisis oleh penulis dari kajian teori dan dibahas untuk dicari jalan pemecahan. Tulisan tersebut harus singkat, jelas, dan padat, serta dapat dimengerti oleh semua orang yang membacanya. Hal inilah yang membuat karangan tersebut dikatakan sebagai karangan ilmiah populer.
E.
KARYA
ILMIAH
(PENELITIAN) YANG
MENJADI
SYARAT
MENYELESAIKAN PENDIDIKAN TINGGI
Skripsi Merupakan karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian ataupun telaah pustaka sebagai prasarat untuk memperoleh gelar sarjana di jenjang perguruan tinggi dan dipertahankan di depan sidang ujian. Pada waktu dahulu, skripsi digunakan untuk
memperoleh gelar
sekarang skripsi merupakan
karya
sarjana muda. Sedangkan untuk masa ilmiah untuk memenuhi salah
satu
persyaratan mencapai gelar sarjana strata satu (S1) Tesis Tesis merupakan suatu karya mahasiswa sebagai hasil penelitian yang dibuat oleh mahasiswa setingkat stata dua (S2) sebagai syarat menyelesaikan program semester. Tesis mempunyai nilai ilmiah lebih tinggi daripada skripsi. Pada tesis ini, metodologi dikembangkan lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
16
Disertasi Disertasi merupakan karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar sarjana starata tiga (S3). Disertasi ini ditujukan untuk mencapai gelar
doctor (Dr). yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu perguruan
tinggi. Masalah yang dibahas dalam disertasi sudah barang tentu lebih detail dibanding tesis ataupun karya ilmiah lainnya. Sedangkan penulisan disertasi ini dibimbing oleh seorang promotor yang telah berpangkat professor.
H. CIRI KARYA TULIS ILMIAH Penulisan karya ilmiah, disamping mempunyai syarat sebagai karya ilmiah yang baik juga mempunyai ciri pokok sebagai karangan ilmiah, sebab ciri tersebut akan memberikan perbedaan antara karya biasa dengan karya ilmiah. Adapun ciri pokok pada karangan ilmiah adalah sebagai berikut: 1
Masalah yang dibahas harus benar-benar mempunyai arti dan nilai-nilai positif, baik untuk perkembangan ilmu pengetahuan maupun untuk kepentingan praktik.
2
Ciri utama karya tulis ilmiah adalah adanya masalah yang akan dibahas. Masalah tersebut harus mempunyai nilai tambah dari perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Di bidang ilmu asuhan kebidanan, hal ini berarti masalah yang dibahas dapat meningkatkan atau menciptakan perkembangan ilmu asuhan kebidanan dan tehnologi yang digunakan sehingga dapat dimanfaatkan.
3
Pembahasannya disusun dengan metode berpikir ilmiah, yaitu berpikir secara logis, rasional, cermat, dan sistematis. Ciri ini jelas harus ada, yaitu setelah masalah ditemukan kemudian dibahas dengan model berpikir ilmiah untuk mencari proses penyelesaian dengan menggunakan kaidah ilmiah.
4
Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa ilmiah. Karya ilmiah dengan menggunakan bahasa ilmiah akan lebih memudahkan seseorang untuk menilai masalah dengan dan lebih menunjukan keilmiahan suatu karangan. Gaya bahasa yang dugunakan tidak boleh bertentangan dengan perkembangan bahasa.
17
5
Pembahasan dan uraian ilmiah mulai dari awal sampai akhir merupakan suatu rangkaian yang mempunyai hubungan satu sama lain atau berkesinambungan. Dalam penyampaian atau pembahasan masalah, apabila karya tersebut merupakan karya ilmiah, maka penjelasan dari bagian awal hingga akhir saling berhubungan sehingga memudahkan orang membacanya.
I. PENELITIAN DI BIDANG ASUHAN KEBIDANAN Penelitian ini memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan penelitian lainnya. Penelitian asuhan kebidanan mencakup katagori sebagai mana tersebut dibawah ini:
1. Kehamilan Lingkup penelitian ini adalah segala bentuk penelitian yang membahas tentang berbagai masalah-masalah pada masa kehamilan, seperti perubahan-perubahan fisiologi atau psikologis yang terjadi selama kehamilan, dampak perubahan tersebut pada ibu, atau keluarga serta masalah lain seperti adanya masalah hiper emesis, hipertensi gravidarum, status gizi ibu hamil, dan lain-lain. Contoh: a. “ Deskripsi Perilaku ibu hamil dalam perawatan diri selama
kehamilan
trimester pertama di desa Sukamaju .” b. Karakteristik ibu hamil dengan pre eklamsi di Wilayah kerja puskesmas Songgoriti Kebumen” c. Pengaruh penggunaan stagen pada ibu hamil terhadap posisi janin dalam kandungan” 2. Persalinan Lingkup ini membahas tentang bagaimana masalah-masalah yang terjadi dalam proses persalinan, seperti cepat atau tidaknya proses persalinan dan teknik-teknik yang tepat dalam membantu proses persalinan.
18
Contoh: a. “Pengaruh posisi tidur ibu intra partum pada kala pembukaan terhadap penurunan kepala bayi kedalam panggul ibu di RB Ibunda.” b. “Pengaruh IMD terhadap waktu pelepasan plasenta pada ibu bersalin di RS Sayang Ibu” c. Karakteristik ibu dengan persalinan tak maju di RS Ibunda Karanganyar 3. Nifas (pasca persalinan) Lingkup ini membahas masalah dalam nifas, seperti masalah proses laktasi dan menyusui, respons orang tua terhadap bayi baru lahir, perubahan fisiologi dan patologi setelah masa nifas, kebutuhan masa nifas, berbagai masalah yang sering terjadi seperti nyeri, pembengkaan payudara, infeksi perineum, perawatan diri, kesulitan menyusui, dan lain-lain.
Contoh: a. “Pengaruh kompres hangat pada payudara ibu nifas terhadap kelancaran pengeluaran air susu ibu di RB Mutiara kasih.” b. Karakteristik ibu nifas dengan gangguan laktasi di RS Sayang Bunda c. Pengaruh penggunaan stagen dengan proses kembalinya uterus pada ibu nifas di wilayah kerja puskesmas Tanjunganom 4.Kebidanan Komunitas Lingkup ini membahas berbagai masalah kebidanan dikomunitas, seperti kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, unsafe abortion, bayi berat lahir rendah, tingkat kesuburan, pertolongan persalinan oleh non kesehatan, perilaku sosial budaya yang berpengaruh pada masalah kebidanan, dan penyakit menular seksual. Contoh: a. Studi tingkat
kematian
ibu bersalin di desa
Sukamaju wilayah kerja
puskesmas Madukoro Klaten. b. Karakteristik ibu dengan anemia grafidarum di desa Danurarjo wilayah kerja puskesmas Sambi
19
5.Keluarga Berencana Lingkup ini membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan keluarga berencana mulai dari efektifitas
penggunaan KB, dampak, cara / metode,
konseling, dan lain-lain. Contoh: a. “ Pengaruh pengunaan kontrasepsi
hormonal oleh
ibu pasca persalinan
terhadap kelancaran air susu ibu di wilayah kerja puskesmas Gilingan Surakarta.” b. “Karakteristik akseptor KB Suntik di wilayah kerja puskesmas Glatik Mojokerto 6.Kesehatan Reproduksi Lingkup ini membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, seperti infertilitasi, sexsual transmited disease atau penyakit menular seksual, gangguan haid, pelvic inflamantory disease, abarsi dan peyakit keganasan, kekerasan, perkosaan, pelecehan seksal, single perent, perkawinan usia muda, drug abuse, pekerjaan seks komersial, dan lain-lain. Contoh: a. Studi tentang perilaku seksual pada remaja putri di SMU Muhammadiyah I Surakarta”. b. Karakteristik remaja hamil muda di Desa Waru Wonogiri
20