U N I V E RSI T AS I ND O N ESI A
PR O T O T IP E PR O G R A M F E A T UR E R A D I O J E M P O L (J A L A N-J A L A N A M P E P O L)
T U G AS K A R Y A A K H I R
DONNA WIL H E L MINA HUT A G A LUN G 0806322520
F A K U L T AS I L M U SOSI A L D A N I L M U PO L I T I K PR O G R A M SA RJ A N A R E G U L E R I L M U K O M U N I K ASI PR O G R A M ST U D I JU R N A L ISM E SI A R D EPO K JU L I 2012
U N I V E RSI T AS I ND O N ESI A
PR O T O T IP E PR O G R A M F E A T UR E R A D I O J E M P O L (J A L A N-J A L A N A M P E P O L)
T U G AS K A R Y A A K H I R Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sar jana
DONNA WIL H E L MINA HUT A G A LUN G 0806322520
F A K U L T AS I L M U SOSI A L D A N I L M U PO L I T I K PR O G R A M SA RJ A N A R E G U L E R I L M U K O M U N I K ASI PR O G R A M ST U D I JU R N A L ISM E SI A R D EPO K JU L I 2012
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
PE N G A N T A R Indonesia kaya akan pesona objek wisata baik alam, budaya, sejarah. Kekayaan inilah yang membuat Indonesia berpotensi untuk mengembangkan bidang pariwisata. Pengembangan pariwisata yang baik harus diselaraskan dengan sosialisasi dan pengenalan yang baik akan pariwisata di Indonesia. Kaum remaja dan dewasa adalah agen-agen muda yang berpotensi untuk diberikan pengetahuan dan informasi mengenai objek-objek wisata yang ada di Indonesia. Tujuannya agar kaum remaja dan dewasa semakin mengenal kekayaan negeri dan mencintai objek wisata yang ada di dalam negeri dibandingkan dengan luar negeri. Sosialisasi dan informasi melalui televisi sebenarnya sudah baik. Sudah banyak program-program televisi yang membahas tentang ragam pariwisata di Indonesia. Namun penulis melihat sosialisasi tentang objek wisata di Indonesia ini kurang dimanfaatkan dengan baik oleh media radio untuk penyebaran informasi mengenai wisata dalam negeri ini. Padahal masih banyak kaum remaja dan dewasa yang mendengarkan radio. Oleh karena itu penulis membuat program radio Gen FMyang merupakan radio komersial dengan format feature yang dikemas sederhana sekaligus menarik, tetapi tetap memiliki unsur informatif dan menghibur. Program ini akan disiarkan kepada target khalayak yang sangat spesifik sehingga diharapkan dapat menjawab kebutuhan informasi objek wisata di Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat menggerakkan kaum remaja dan dewasa untuk semakin mengenal kekayaan objek wisata dalam negeri, mencintainya, dan ikut memperkenalkan objek wisata dalam negeri ini.
Depok, 9 Juli 2012
Penulis
iv Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
U C A PA N T E R I M A K ASI H Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan karena berkat anugerah dan kekuatan dari padaNya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Karya Akhir ini tepat pada waktunya. Pembuatan Tugas Karya Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung selama pembuatan TKA ini: 1. Dra. Endang Setiowati, M.Si, selaku dosen pembimbing Tugas Karya Akhir, yang telah menjadi seorang ibu kedua bagi saya. Terimakasih mbak Tyo buat perhatian dan bimbingan, serta waktu yang diberikan. 2. Donna Asteria, S.Sos., M.Hum, dan Meily Badriati, S.Sos., M.Si selaku pembimbing
akademis
saya.
Terimakasih
mbak
buat
kesabarannya
membimbing saya selama ini. 3. Citra Dyah Prastuti, S.Sos., M.A. selaku penguji TKA saya. Terimakasih mbak citra sudah pernah mengajari saya tentang radio dan menjadi penguji saya. Terimakasih untuk saran dan kritik untuk program saya, mbak. 4. Drs. Awang Ruswandi, M.Si selaku ketua sidang saya. Terimakasih mas buat saran dan masukkannya untuk TKA saya. 5. Kedua orang tua saya yang selalu memberi dukungan baik moral, materil, dan juga doa yang tiada hentinya. Aku bahagia banget punya orang tua seperti kalian. 6. Kedua abang saya, David dan Donny, yang selalu membantu dan mendengarkan curhat dikala pusing mengerjakan TKA. Aku sayang banget sama abang-abangku. 7. Semua keluarga saya, keluarga Hutagalung di Kenanga, terimakasih buat semangat dan doanya selalu. Saya sayang kalian semua.
v Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
8. Kembaran perjuangan, Bella, yang sudah menjadi teman becandaan dikala suka dan duka. 4 tahun menggembara menjadi anak rantau ya kita. 9. Sahabat terkasih, Dian, yang selalu menolong dikala saya membutuhkan dukungan, bantuan dan dorongan semangat untuk menyelesaikan TKA ini, dan selalu menjadi sahabat yang ada di segala situasi. Thankyou, bang. 10. Jenny, devi, stefiani, shelly, astrid yang sudah menjadi teman seperjuangan mengerjakan TKA, suka maupun duka, yang juga saya yakin membantu selalu dalam doa sehingga saya kuat mengerjakan TKA ini. 11. Diamanty, PKK saya, yang selalu ada memberikan dukungan dan juga doa. Dan juga tentunya yang selama berkuliah mengingatkan saya untuk lebih dekat kepada Tuhan. Thankyou ka. 12. Tiga hadiah terindah dari Tuhan selama berkuliah, Idayu, Putri, dan Jessa yang sudah bersama-sama bertumbuh dalam Tuhan. Tetap semangat yah kalian. Terus berjuang untuk mengandalkan Tuhan, my dear. 13. Faisal dan Yani, satu geng radio, yang selalu terus bertukar kabar mengenai perkembangan TKA. Geng radio paling deket! 14. Gen FM: Aditya Naratama, Christie, Fika, Ditha, Rozy yang sudah menjadi pembimbing kedua saya selama pembuatan TKA. Maaf direpotkan selalu dengan pertanyaan-pertanyaan saya. Terimakasih banyak. 15. Chacil, Ajie, dan Rifqi, yang selalu dihantui untuk dimintai pertolongan. Terimakasih teman-teman bantuannya. 16. Para pengajar di FISIP UI, khusunya dosen-dosen Ilmu Komunikasi yang telah mengantarkan saya hingga meraih gelar sarjana. 17. Persekutuan Oikumene FISIP UI (PO UI) yang telah mengajar saya arti ³0HQFLQWDL 7XKDQ GDODP +LGXS´ ,QL OHELK EHUKDUJD GDUL DSDSXQ \DQJ VD\D dapat di perkuliahan. 18. Teman-teman seperjuangan Pemimpin Kelompok Kecil (PKK 2008). Terimakasih sudah menjadi teman dan sahabat. Semoga kita bisa terus memuridkan ya dimanapun dan kapanpun. 19. Teman-temang yang pernah 1 kepengurusan di PO FISIP. I love you all. vi Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
20. Teman-teman Tim Inti 2008, teman seperjuangan sependeritaan. Terimakasih buat kebersamaan dan canda tawanya. Aku seneng bisa kenal kalian semua. 21. Sobat Jurnal 2008, terimakasih atas kebersamaannya. You Guys are really awesome. Kita sudah mengakhiri pertandingan yang baik. 22. Teman-teman komunikasi UI 2008, yang sudah menjadi keluarga juga bagi saya. 23. Mas Gugi dan mbak Indah yang selalu mengingatkan kami untuk segala keperluan kami, dan yang selalu kami tuntut deadline pengerjaan surat izin untuk keperluan TKA. Depok, 9 Juli 2012
Penulis
vii Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
R I N G K ASA N E K SE K U T I F Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
A nalisis Situasi Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar. Lebih dari tujuh belas ribu pulau di Indonesia memiliki keindahan panorama dan kekayaan alam yang luar biasa. Selain itu Indonesia juga kaya akan kebudaayaan dan sejarah. Hal ini menjadikan Indonesia berpotensi untuk dijadikan tempat pariwisata. Namun, akses informasi mengenai pariwisata tersebut sangat minim khususnya di radio. Padahal remaja dan orang dewasa muda masih senang mendengarkan radio dan juga senang akan kegiatan pariwisata sehingga membutuhkan informasi tempat-tempat pariwisata dalam negeri. Oleh karena itu, dengan dibuatnya program feature ³-HPSRO (Jalan-MDODQ $PSH 3RO ´ di radio Gen F M yang merupakan radio anak muda paling terkenal saat ini. Program ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan informasi wisata di Indonesia sekaligus dapat memperkenalkan objek-objek wisata dalam negeri kepada kaum remaja dan dewasa. M anfaat dan T ujuan Pengembangan Prototipe Manfaat bagi khalayak: pendengar mendapatkan informasi yang mendalam tentang objek wisata dalam negeri dan memperbanyak referensi tujuan wisata dalam negeri. Manfaat bagi pengelola: pihak stasiun radio bisa mendapatkan pemasukan dari pengiklan dan sponsor, terkhususnya dari sektorsektor yang bergerak dibidang pengembangan pariwisata . Tujuan: mendorong pendengar untuk mulai menikmati objek wisata yang ada di Indonesia dibandingkan dengan objek wisata luar negeri dan mengajak pendengar untuk mengetahui dan mencintai kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia baik dari segi alam, budaya, dan sejarah. Prototipe yang Dikembangkan 3URJUDP LQL EHUMXGXO ³-HPSRO -DODQ-jalan Ampe Pol), berformat feature, secara spesifik mengangkat tema objek-objek wisata yang ada di Indonesia. Ada 3 jenis wisata yang akan diangkat yaitu: wisata alam, wisata budaya, dan wisata sejarah, di rencanakan akan disiarkan di radio Gen FM setiap hari Senin pukul 19.10 WIB selama 10 menit pada acara Gen 48, dan ditargetkan untuk pendengar Gen FM atau remaja/dewasa awal dengan S.E.S A,B, dan C.
ix Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
E valuasi 1. Pre-test akan dilakukan setelah prototipe jadi namun belum disiarkan, dengan metode Focus Group Discussion (FGD) yang terdiri dari 4 kelompok berdasarkan usia dan jenis kelamin. Pembagian jenis kelamin ada 2 yaitu perempuan dan laki-laki, sedangkan pembagian berdasarkan umur yaitu umur 18-24 dan 25-34. Satu kelompok berisi 5 orang. FGD menggunakan instrumen berupa panduan FGD dan dilakukan setelah prototipe selesai dibuat. 2. Evaluasi akan dilakukan setelah program disiarkan; dilakukan baik secara aktif maupun pasif. Metode yang akan digunakan: telephone survey untuk evaluasi produksi dan kualitas program dan evaluasi khalayak. Bagian 5 A nggaran 1. Jumlah total anggaran pembuatan prototipe: Rp 600.000 2. Jumlah total anggaran pembuatan program: Rp 1.704.000 3. Jumlah total biaya produksi selama 13 mingggu: Rp 22.152.000 4. Jumlah total biaya promosi Rp 90.000 5. Jumlah anggaran evaluasi - Pre-test: Rp 5.340.000 - Post-test: Rp Rp. 2.750.000 6. Jumlah total pendapatan: - Rp 207.758.000 (sebelum Diskon) - Rp 115.758.000 (setelah Diskon) Bagian 4
x Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
E X E C U T I V E SU M M A R Y Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Situation A nalysis Indonesia is a country that has the biggest archipelago in the world. There are more than 17.000 islands in this country with beautiful panorama and lots of natural resources. Additionally, Indonesia is also rich with its national cultures and histories, supposedly it makes Indonesia become so potential in tourism section. Nevertheless, the spread of information about tourism in Indonesia is still very lack, especially in the radio station. Nowadays, many teenagers and adults like listening to the radio and also travelling and of course they need more information about any regional sites in this country. Therefore, by making this feature program, Jempol, in Gen F M radio, which is the most famous radio nowadays, it is expected to DQVZHUWKHQHHGRI,QGRQHVLDQWRXULVP¶VLQIRUPDWLRQHVSHFLDOO\IRU teenagers and adults. T he advantages and the Purposes of Prototype Development The advantages to the listeners: listeners will get in-depth information about tourism in Indonesia. Furthermore, listeners will get more referenceVDERXWWUDYHO¶VGHVWLQDWLRQLQ Indonesia. The advantages to the radio station: the radio station will gain some benefits from the advertisement and sponsor, especially who are involved in tourism areas. The aim to listeners: encouraging the listeners to enjoy Indonesian tourism, and to challenge them to know and love the wealth of Indonesian tourism in natural, cultural, and historical sides. T he Developed Prototype 7KHSURJUDPLVWLWOHG³-HPSRO-DODQ-jalan Ampe Pol), formatted as feature, specifically raised the Indonesian tourism issues as its main theme, for instance in the wealth of Indonesian tourism in natural, cultural, and historical sides. This program is planned to be broadcasted on radio Gen FM every Monday at 19.10 WIB for 10 minutes on Gen 48 program, and targeted to the listeners in the ages about 18-34 with social economic class A,B, and C. T he E valuation 1. The Pre- test will be held after the prototipe had been made but not yet be broadcasted, by using Focus Group Discussion method. There are four groups divided by age and gender. By gender: men and women, and by age: 18-24 and 25-34. Each of group consists of five people. The instrument that will be used is the form of FGD guidance, and will be done after the prototype is made. xi
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Part 5
3.
2. The evaluation will be held after the program is aired. It will be done either actively of passively. The method to be used is telephone survey for evaluation of production and quality of program, and also for the audience evaluation. Budget 1. Total budgHWRISURWRW\SH¶VSURGXFWLRQ: Rp 600.000 2. Total budget of program production process: Rp 1.704.000 3. Total budget of program production process for 13 weeks: Rp 22.152.000 4. Total budget of promotion: Rp 90.000 5. Total budget of evaluation - Pre-test: Rp 5.340.000 - Post-test: Rp Rp. 2.750.000 6. Total budget of income: - Rp 207.758.000 (before discount) - Rp 115.758.000 (after discount)
xii Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
D A F T A R ISI HALAMAN JUDUL««««««««««««««««««««««««......i HALAMAN ORISINALITAS««««««««««««««««««««......ii HALAMAN PENGESAHAN«««««««««««««««««««.....«LLL PENGANTAR..............................................................................................................vi UCAPAN TERIMA KASIH«««««««««««««««««««««.....v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH..................................viii RINGKASAN EKSE.87,)«««««««««««««««««««««L[ EXE C UTIVE S UMM$5<«««««««««««««««««««««« ..«««xi DAFTAR ,6,«««««««««««««««««««««««««««.xiii DARTAR GRAFIK DAN TAB(/«««««««««««««««««...xv DAFTAR LA03,5$1«««««««««««««««««««««««xvi 1. A N A L ISIS SI T U ASI«««««««««««««««««««««1 1.1 Latar Belakang««««««««««««««««««««««« 1.1.1 Kondisi Pariwisata Indonesia««««««««««««.«« 1.1.2 Minimnya Informasi Wisata di Radio dan dan Kebutuhan Informasi Bagi Pendengar«««««««««««««««3 1.2 Hasil Riset Khalayak«««««««««...««««««««««« 1.3 Pernyataan Kebutuhan««««««««««««««««««« 2. M A N F A A T D A N T UJU A N PE N G E M B A N G A N PR O T O T IP E«««.12 2.1 Manfaat««««««««««««««««««««««««« 2.1.1 Manfaat bagi Khalayak«««««««««««««««« 2.1.2 Manfaat bagi Pengelola««««««««««««««« 2.2 Tujuan««««««««««««««««««««««««« 2.2.1 Tujuan Sosial«««««««««««««««««««« 2.2.2 Tujuan Ekonomi««««««««««««««««««« 3. PR O T O T IP E Y A N G D I K E M B A N G K A N«««««««««««.«14 3.1 Program yang Diusulkan«««««««««««««««««« 3.2 Stasiun Radio«««««««««««««««««««««...«15 3.3 Khalayak Sasaran«««««««««««««««««««««...15 3.4 Analisa S.W.O.T««««««««««««««««««««« 3.4.1 Strength«««««««««««««««««««««««««17 Weakness««««««««««««««««««««««««18 3.4.2 Opportunities««««««««««««««««««««««18 3.4.3 Threat««««««««««««««««««««««««« 18 3.4.4 Sponsorship«««««««««««««««««««««««18 3.5 Positioning dan Diferensiasi Produk««««««««««««« 3.6 Judul Program yang Diusulkan«««««««««««««««« 3.7 Sinopsis Program««««««««««««««««««««« 3.8 Waktu SiDU««««««««««««««««««««««« 3.9 Durasi Program««««««««««««««««««««« 3.10 Format Clock««««««««««««««««««««« 3.11 Konsep program«««««««««««««««««««« xiii Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
3.12 Kru yang Dibutuhkan««««««««««««««««««.«« 3.13 Rundown Prototipe Program«««««««««««««««4 4. E V A L U ASI««««««««««««....««««««««««««25 4.1 Rencana Pre-test««««««««««««.««««««««««««25 4.1.1 Metode Pre-test««««««««.«««««««««««««25 4.1.2 Waktu Pre-test««««««««««««««««««««««26 4.1.3 Materi Pre-test««««««««««««««««««««««26 4.1.4 Instrumen Pre-test««««««««««««««««««««26 4.2 Rencana Evaluasi««««««««««««««««««««« 4.2.1. Evaluasi Produk dan Kualitas Program««««««««« 4.2.2 Evaluasi Khalayak«««««««««««««««««« 4.2.3 Evaluasi Biaya««««««««««««««««««« 4.2.4. Metode evaluasi««««««««««««««««««« 4.2.5. Materi Evaluasi««««««««««««««««««1 4.2.6 Waktu evaluasi««««««««««««««««««« 4.2.7. Instrumen Evaluasi««««««««.....«««««««««1 5. A N G G A R A N««««««««««««.«««««««««««32 5.1 Anggaran Pembuatan Prototipe.................................................................32 5.2 Anggaran Pembuatan Program..................................................................32 5.2.1 Anggaran Biaya Produksi Per Edisi...................................................32 5.2.2 Anggaran Biaya Produksi Promo.......................................................33 5.3 Anggaran Pre Test.....................................................................................33 5.4 Anggaran Post Test....................................................................................34 5.5 Perkiraan Pendapatan.................................................................................34 D A F T A R R E F E R E NSI........................................................................................37
xiv Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
DA FT AR T ABE L DAN GRA FI K Grafik 1.1 Tingkat konsumsi media di Indonesia..........................................................4 Grafik 1.2 Waktu Mendengarkan Gen F M....................................................................6 Grafik 1.3 Program Favorit Gen F M.............................................................................7 Grafik 1.4 Kebutuhan Akan Informasi Wisata Yang Ada di Indonesia........................7 Grafik 1.5 Pernah Mendengar Program Wisata.............................................................8 Grafik 1.6 Tanggapan Rencana Program Wisata di Gen F M........................................8 Grafik 1.7 Bentuk Program............................................................................................9 Grafik 1.8 Nama Program..............................................................................................9 Grafik 1.9 Waktu Yang Tepat Menyiarkan Program..................................................10 Grafik 3.1 3HQHPSDWDQ³-HPSRO´'DODP³*HQ´....................................................21 Grafik 3.2 3HPEDJLDQ:DNWX3URJUDP´-HPSRO´........................................................22 Tabel 3.3 Rundown feature ZLVDWD,QGRQHVLD³-HPSRO´GL*HQ)0, Edisi, Senin, 18 Juni 2012 pukul 19.10 -19.20 WIB (Topik Jalan-jalan ampe pol di Desa Sawarna, Banten)........................................................................................24 Tabel 5.1 Anggaran Biaya Produksi Prototipe............................................................32 Tabel 5.2. Rencana Anggaran Biaya Produksi Per Edisi.............................................32 Tabel 5.2.1 Rencana Anggaran Biaya Produksi Promo..............................................33 Tabel 5.3 Rencana Anggaran Pre test.........................................................................33 Tabel 5.4 Rencana Anggaran Post test........................................................................34 Tabel 5.5 Harga Air Time di Gen F M.........................................................................34 Tabel 5.5.1 Rencana Penjualan....................................................................................35 Tabel 5.5.2 Kompensasi Untuk Sponsor.....................................................................36
xv Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Riset Khalayak Lampiran 2 Hasil Kuisioner Riset Khalayak Lampiran 3 Instrumen Pre Test Lampiran 4 Instrumen Evaluasi Lampiran 5 Prototipe Yang Diproduksi Lampiran 6 Profil Gen FM
xvi
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
BAGIAN 1 ANALISIS SITUASI 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Kondisi Pariwisata Indonesia Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar. Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki banyak kelebihan dalam hal objek pariwisata terutama wisata bahari. Lebih dari 17.000 pulau di Indonesia memiliki keindahan panorama dan kekayaan alam yang luar biasa sehingga berpotensi untuk dijadikan tempat pariwisata. Salah satu pulau di Indonesia yang sangat terkenal keindahannya sampai ke dunia adalah Pulau Bali. Sebenarnya selain Bali masih banyak pulau indah di Indonesia lainnya yaitu contohnya Pulau Lombok dan gugusan pulau sekitarnya (Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno) di Nusa Tenggara Barat, Pulau Wakatobi (Wangiwangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko) di Sulawesi Tenggara, dan banyak pulaupulau indah lainnya. Keindahan panorama alamnya salah satunya bisa dilihat dari keindahan pantainya misalnya Pantai Kuta dan Pantai Sanur di Bali, Pantai Pangandaran di Jawa Barat, Pantai Anyer di Banten, dan banyak pantai lainnya. Contoh lainnya juga keindahan panorama pegunungan seperti Gunung Bromo di Jawa Timur, Tangkuban Perahu di Jawa Barat, dan lain-lain. Masih banyak keindahan panorama alam lainnya seperti lembah, danau, laut, dan lain-lain. Selain memiliki keindahan panorama alam yang beragam, Indonesia juga memiliki kekayaan budaya. Setiap daerah memiliki budaya yang khas yang mencerminkan budaya nasional. Budaya tersebut meliputi kesenian, adat istiadat, dan tradisi, bahasa daerah dan makanan daerah. Contohnya saja tradisi bakar batu di Papua, tradisi Suku Dayak, Tari Tor-Tor di Sumatera Utara, Jakarta terkenal dengan Ondel-Ondel khas Betawinya, Bali dengan tarian Kecak dan kebudayaan lainnya di berbagai daerah di tiap pulau di Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Bukan hanya kekayaan alam dan budaya, Indonesia juga memiliki banyak tempat-tempat yang bersejarah yang bisa dijadikan sebagai wisata sejarah. Misalnya 1
Universitas Indonesia
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
2
keraton-keraton di Cirebon dan Yogyakarta, Gedung Lawang Sewu di Semarang, Gedung Merdeka di Bandung, Istana Merdeka dan Istana Negara di Jakarta, Candi Prambanan di Yogyakarta, jembatan merah di Surabaya, dan banyak sejarah lainnya. Oleh karena itu Indonesia dapat dikatakan memiliki jenis objek wisata yang baik dan beragam yang merupakan suatu kriteria penting untuk menjadi sebuah daerah wisata. Kekayaan dan keragaman objek wisata yang ada di Indonesia inilah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Menurut Laporan World Economic Forum (WEF), peringkat daya saing pariwisata Indonesia tahun 2010 mengalami peningkatan yang singnifikan, dari semula peringkat ke 81 menjadi 74 dari 139 negara. (Peringkat Pariwisata Indonesia Naik, 2012). Oleh karena itu sebenarnya prospek pariwisata Indonesia di masa depan sangat menjanjikan dan memberikan peluang besar terutama apabila menyimak angka-angka perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism). Berdasarkan perkiraan World Trade Organization (WTO) jumlah wisatawan di Indonesia yakni ada 1,046 milyar orang (tahun 2010) dan 1,602 milyar orang (tahun 2020). (Peringkat Pariwisata Indonesia Naik, 2012). Pertumbuhan pariwisata Indonesia diatas pertumbuhan ekonomi Indonesia dan melebihi perkembangan pariwisata dunia. Tahun 2011 perolehan devisa dari pariwisata diperkirakan mencapai USD 8.5 miliar, naik 11,8 % dibandingkan dengan tahun 2010. (Siaran Pers: Renstra Kemenparekraf Fokus Pada Peningkatan Daya Saing Kepariwisataan dan Nilai Tambah Ekonomi Kreatif, 2012). Jadi untuk kontribusi terhadap devisa, sektor pariwisata ada di peringkat 5 setelah minyak dan gas bumi, minyak kelapa sawit, batubara dan karet olahan. Hal inilah yang membuat pariwisata mendapatkan perhatian khusus beberapa tahun terakhir ini. Secara konseptual pariwisata didefenisikan sebagai perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan oleh perorangan maupun kelompok sebagai usaha untuk mencari keseimbangan atau keserasian dengan lingkungan hidup untuk mencapai kebahagiaan dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu (Kodyat 1983, dalam Wardiyanto, 2011: 5). Selain itu juga pariwisata merupakan gejala jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
3
dan pergantian hawa, penilaian yang sadar terhadap keindahan alam, kesenangan, dan kenikmatan alam semesta, dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat manusia hasil perkembangan perniagaan, industri, dan perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan (Pendit 1999, dalam Wardiyanto, 2011: 5). Oleh karena itu tidak heran jika banyak orang saat ini khususnya remaja dan dewasa senang berwisata untuk melepaskan kepenatan dari rutinitas sehari-hari ataupun mencari pengetahuan atau pengalaman baru. Terbukti dengan banyaknya komunitas-komunitas jalan-jalan yang muncul misalnya komunitas backpacker yang di gemari bukan hanya kalangan dewasa tetapi juga kalangan remaja. Oleh karena dukungan kekayaan keberagaman objek wisata yang dimiliki Indonesia dan ketertarikan orang untuk berwisata saat ini, Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini untuk memajukan pariwisata di Indonesia dengan membuat perencanaan yang matang. Salah satunya adalah dengan mempublikasikan secara maksimal tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. 1.1.2 Minimnya Informasi Wisata di Radio dan dan Kebutuhan Informasi Bagi Pendengar Publikasi wisata yang ada di Indonesia dapat memanfaatkan media massa. Dengan memanfaatkan media massa publikasi sekaligus dapat menyampaikan pesannya kepada sebagian besar pasar, tidak hanya kepada konsumen potensial secara perorangan (Soekadijo, 1996: 251). Sebagaimana internet, koran, majalah dan televisi, radio adalah media massa yang memberi kemungkinan untuk memberi informasi secara terinci dan dapat berulang-ulang sehingga dapat sangat efektif. Selain itu radio dapat didengar kapan saja, dimana saja, sehingga mampu memberi informasi dengan cepat. Sebagai medium komunikasi, radio memiliki tiga kekuatan. Pertama, mobilitas tinggi: radio bisa membawa pendengarnya kemana-mana. Kedua, realitas: radio menggiring pendengar ke dalam kenyataan dengan suara-suara aktual dan bunyi dari fakta yang terekam dan disiarkan. Ketiga, kesegeraan: radio menyajikan informasi yang dibutuhkan pendengar dengan cepat.
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
4
Radio memperlihatkan kekuatan terbesarnya sebagai media yang menyangkut imajinasi. Sesaat setelah suara keluar dari pengeras suara, pendengar mencoba untuk menvisualisasikan sumber dari suara itu dan mengkreasikan didalam pikiran makna dari suara itu (McLeish, 2005: 1). Oleh karena itu, radio menuntut keikutsertaan aktif pendengarnya dalam membentuk pengalaman tentang pandangan, perasaan, dan sensasi yang dibangun oleh media suara. Efek suara dan dukungan musik yang tepat dapat membawa pendengar ke dalam situasi yang diharapkan (Stokkink, 1997: 21). Jadi sebenarnya, radio dapat menjadi salah satu jawaban permasalahan kurangnya publikasi wisata Indonesia. Apalagi saat ini jarang radio, khususnya radio komersial di Jakarta yang menyajikan program yang dapat menginformasikan pendengar tentang wisata-wisata yang ada di Indonesia. Selain itu, berdasarkan data dari AGB Nielsen, setelah televisi, konsumsi media terbesar kedua di Indonesia adalah radio, sebesar 37 %. Grafik 1.1. Tingkat konsumsi media di Indonesia
Sumber : Lembaga riset AGB Nielsen
Oleh karena itu radio masih efektif dalam menjangkau anak muda yang juga memiliki ketertarikan dalam berwisata.
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
5
Mengenai bentuk program di radio, bentuk feature dianggap yang paling cocok sebagai kemasan program ini agar pembahasan topik tempat wisata mendalam. Dengan begitu pendengar tidak hanya mendapatkan informasi sekilas tentang objek wisata tersebut tetapi juga mendapatkan pengetahuan yang mendalam akan suatu lokasi wisata yang ingin dia kunjungi. Suara-suara yang disajikan juga dapat membantu pendengar untuk menciptakan theater of mind walaupun sedang tidak berada di daerah wisata tersebut. 1.2. Hasil Riset Khalayak Riset terhadap khalayak merupakan salah satu aspek penting bagi keberhasilan program radio. Dengan dilakukannya riset terlebih dahulu, maka pembuat program akan mendapatkan gambaran tentang pendengar radio yaitu profil lengkap dan perilaku pendengar radio. Dengan begitu program tersebut akan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan pendengar. Berdasarkan pengamatan penulis, saat ini radio dengan target pendengar remaja dan dewasa di Jakarta belum memiliki program berupa feature untuk membahas mengenai wisata-wisata di Indonesia. Padahal remaja dan dewasa membutuhkan informasi tersebut. Namun tentunya penyajiannya harus menarik minat mereka. Pengumpulan data riset dilakukan melalui survei berbasis online. Penulis akan menarik sampel dengan jumlah yang representatif agar nanti hasilnya bisa digeneralisasikan. Oleh karena itu untuk penentuan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus perhitungan Taro Yamane. Jumlah sampel akan ditentukan dari jumlah populasi yang mendengarkan Gen FM sebanyak 3.760.000 (Menurut data Nielsen periode Januari- Maret 2012) dengan nilai presisi sebesar 10 %. Menggunakan rumus Taro Yamane (Yamane, 1967: 99):
Keterangan: n= jumlah sampel yang dicari N= jumlah populasi
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
6
d= jumlah presisi 10 % (0,1) Dengan menggunakan rumus ini maka jumlah sampel yang dibutuhkan penulis adalah
= 99,99734 orang Dari perhitungan tersebut, didapatkan hasil 99, 99734 orang, maka dibulatkan menjadi 100 orang.
Jadi jumlah sampel yang teliti adalah 100 orang. Jumlah
responden sebanyak 100 orang sudah dianggap mewakili populasi pendengar radio Gen FM. Teknik pengambilan sampel adalah melalui purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berupa individu-individu yang dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan sebelumnya. (Daymon, 2008 : 433). Dalam riset ini informan yang memiliki kesamaan karakteristik tertentu, yaitu laki-laki dan perempuan berusia 1834 tahun, dan merupakan pendengar Gen FM. Hal ini bertujuan agar penulis mendapatkan jawaban dan data yang relevan, sesuai target, dan representatif. Grafik 1.2 Waktu Mendengarkan Gen FM
4% 06.00-10.00
34% 38%
10.00-15.00 15.00-19.00 19.00-24.00
11%
24.00-06.00
13%
Sumber: diolah oleh peneliti
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
7
Grafik 1.3 Program Favorit di Gen FM
45% 29% 14%
12% Semangat Pagi
Gen 48
Ganas
Tulalit
Sumber: diolah oleh peneliti
Grafik 1.4 Kebutuhan akan Informasi Wisata Indonesia Ya
Tidak
10%
90%
Sumber: diolah oleh peneliti
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
8
Grafik 1.5 Sosialisasi Program Wisata di Radio
Pernah 24%
Tidak 76%
Sumber: diolah oleh peneliti
Grafik 1.6 Tanggapan Rencana Program Wisata Indonesia di Gen FM 1%
Setuju Tidak setuju
99%
Sumber: diolah oleh peneliti
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
9
Grafik 1.6 Bentuk Program
Air Magazine 25% Feature 52% Chat Show 23%
Sumber: diolah oleh peneliti
Grafik 1.7 Nama Program Jempol (Jalan-jalan Ampe Pol)
JJS (Jalan-jalan Seru)
Lainnya
11% 16%
73%
Sumber: diolah oleh peneliti
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
10
Grafik 1.8 Waktu Untuk Menyiarkan Program
14% 10% 51%
06.00-10.00 10.00-15.00 15.00-19.00
25%
19.00-24.00
Sumber: diolah oleh peneliti
Selain survei kepada 100 pendengar Gen FM, penulis juga mewawancarai pihak yang berpengalaman dalam bidang radio. Informan dalam wawancara ini adalah Christie, Program Director di Gen FM. Informan ini dipilih karena pengalamannya sebagai program director yang diharapkan dapat memberi masukan mengenai pengembangan suatu program radio. Selain itu penulis juga mewawancarai Aditya Nara, Produser di Gen FM. Informan ini juga dipilih untuk membantu pengemasan dan penempatan program. I.3. Pernyataan kebutuhan Pada umumnya banyak orang memiliki kebutuhan untuk berwisata karena pariwisata sebagai pemanfaatan waktu senggang dipandang sebagai sebuah hal yang berguna dan memiliki arti, bermanfaat bagi kehidupannya, oleh karena itu jika mereka menggunakannya dengan baik, mereka akan mendapat manfaat. (Wadiyanto, 2011: 1). Dalam pandangan masyarakat yang demikian ini pariwisata menjadi kebutuhan hidup yang harus dipenuhi supaya hidupnya lebih baik. Minat terhadap pariwisata ini sebenarnya juga didukung dengan banyaknya potensi objek wisata yang baik dan beragam sebagai daya tarik untuk berwisata di Indonesia. Namun, masih banyak objek wisata di Indonesia yang belum terpublikasi
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
11
dengan baik sehingga hanya beberapa yang masih dikenal, seperti Pulau Bali yang sudah dikenal baik masyarakat dalam negeri maupun mancan negara. Remaja dan Dewasa saat ini memiliki ketertarikan untuk mengeksplorasi keindahan wisata di Indonesia. Terbukti dari banyaknya komunitas jalan-jalan dalam negeri yang dibentuk oleh remaja dan dewasa. Oleh karena itu hal ini harus didukung dengan informasi mengenai tujuan wisata dan objek wisata Indonesia yang memadai. Dalam hal ini, tidak banyak radio komersial yang memanfaatkan media ini untuk mempublikasikan wisata-wisata di Indonesia. Padahal radio masih efektif menjangkau pendengar remaja dan dewasa saat ini. Selain itu program wisata hanya banyak dibahas di televisi saja. Padahal radio juga pada dasarnya mampu dan efektif untuk
ikut
menyiarkan
program
wisata
karena
kemampuan
radio
untuk
mengimajinasikan suara. Kalaupun ada program wisata yang disiarkan di radio komersial misalnya di Trax Fm ataupun di Prambors hanya berupa insert saja, belum ada dalam bentuk pembahasan mendalam seperti feature. Oleh karena itu, disinilah peluang program ”Jempol” untuk menyajikan informasi wisata dalam negeri dan memaparkannya secara mendalam untuk remaja dan dewasa sehingga membantu mereka mengenal dan mencintai ragam objek wisata di Indonesia. Program feature wisata ”Jempol” ini diharapkan mampu memberi inovasi untuk program-program yang ada di radio komersial saat ini.
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
BAGIAN 2 MANFAAT DAN TUJUAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE 2.1. Manfaat 2.1.1 Manfaat Bagi Khalayak x
Memberikan informasi yang mendalam tentang pengetahuan wisata dalam negeri bagi pendengar khususnya remaja dan dewasa.
x
Memperbanyak referensi tujuan wisata dalam negeri kepada pendengar.
x
Memberikan program alternatif untuk informasi dan hiburan ditengah banyaknya program hiburan musik radio komersial.
2.1.2. Manfaat Bagi Radio x
Bertanggung jawab secara sosial: menunjukkan peran ideal radio sebagai media publik yang mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya, yaitu bukan hanya hiburan saja, tetapi juga memberikan informasi wisata yang menjadi kebutuhan pendengar.
x
Melalui program ini, radio ini bisa menciptakan 1 inovasi program informasi hiburan (infotainment) yang disukai oleh pendengar.
x
Penyampaian misi organisasi: merupakan pembuktian bahwa radio juga dapat menyampaikan informasi yang berguna bagi pendengarnya mengenai objek wisata di Indonesia yang diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan serta kebanggaan terhadap kekayaan Indonesia.
x
Manfaat ekonomis: dengan adanya program mengenai wisata dalam negeri ini, pihak stasiun radio bisa mendapatkan pemasukan dari pengiklan dan sponsor,
terkhususnya
dari
sektor-sektor
yang
bergerak
dibidang
pengembangan pariwisata yang semakin banyak menawarkan fasilitasfasilitas yang menunjang untuk kegiatan pariwisata.
12
Universitas Indonesia
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
13
2.2. Tujuan 2.2.1. Tujuan Sosial x
Memberikan pilihan program informasi dan hiburan kepada para pendengar radio.
x
Memenuhi kebutuhan pendengar akan informasi objek wisata di Indonesia.
x
Tidak hanya untuk menginformasikan objek wisata di Indonesia, pendengar juga diajak untuk merasakan suasana objek wisata yang disajikan.
x
Mengajak pendengar untuk mengetahui dan mencintai kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia baik dari segi alam, budaya, dan hal lainnya.
x
Mendorong para pendengar untuk mulai menikmati objek wisata yang ada di Indonesia dibandingkan dengan objek wisata luar negeri.
2.2.2. Tujuan ekonomi Dengan melihat dari sudut pandang industri media, maka tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan program ini tidak dapat dipisahkan dari tujuan finansial untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu tujuan ekonomis yang diharapkan, yaitu: x
Dapat menarik pengiklan dan sponsor dengan menawarkan program dengan kemasan yang baik, dan sesuai dengan target pasar.
x
Dapat menarik lembaga-lembaga yang bergerak di bidang pengembangan pariwisata dan lainnya untuk memasang iklan ataupun mensponsori acara ini.
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
BAGIAN 3 PROTOTIPE YANG DIKEMBANGKAN 3.1 Program yang Diusulkan Program yang direncanakan untuk dikembangkan ini akan membahas mengenai wisata yang ada di Indonesia. Perencanaan proram ini disesuaikan dengan riset yang menunjukkan bahwa pendengar Gen FM peduli terhadap objek wisata Indonesia dan membutuhkan informasi mengenai hal tersebut. Rencana ini juga didukung oleh Program Director Gen FM yang menyatakan bahwa belum ada program serupa yang pernah dibuat sebelumnya baik di Gen FM maupun radio Jakarta lainnya. Hasil riset yang dilakukan terhadap 100 pendengar Gen FM menunjukkan bahwa mayoritas pendengar sebesar 52 % menginginkan program yang membahas wisata di Indonesia dengan format feature dengan durasi 10 menit. Untuk waktu penyiaran program ini, mayoritas pendengar sebesar 51 % memilih antara pukul 19.00-24.00. Jam itu merupakan waktu siar program ”Gen 48”. Walaupun disiarkan pada waktu siar ”Gen 48”, program ini merupakan program yang berdiri sendiri dan bukan merupakan bagian dari program ”Gen 48”. Hasil dari diskusi dengan Program Director Gen FM, program ini akan disiarkan satu kali seminggu dan akan disiarkan ulang (re-run) sebanyak dua kali, sehingga dalam satu minggu itu ada tiga kali penayangan. Dengan melihat kebutuhan pendengar, program ini akan dibuat dalam bentuk feature berdurasi 10 menit. Feature merupakan tulisan bercerita yang mendalami sesuatu hal, baik dari peristiwa ataupun permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Ia dapat bersifat menghibur, informatif, tidak mudah basi, atau dapat mengungkapkan sesuatu yang ada dalam kehidupan kita yang tidak dilihat oleh publik (Nasir, 2010: 44). Feature juga merupakan sajian/tulisan kreatif, kadangkadang subjektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca/pendengar tentang suatu kejadian, keadaan, atau aspek kehidupan (Mawardi, 2007) 14
Universitas Indonesia
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
15
Bentuk feature ini dipilih karena belum adanya program dengan bentuk yang serupa yang pernah disiarkan oleh Gen FM maupun radio dengan target pendengar anak muda lainnya di Jakarta. Radio seperti Prambors dan Trax FM pernah memberikan informasi wisata Indonesia namun dalam bentuk insert/ ulasan singkat. Karena itu, program feature ini akan menjadi sesuatu yang baru baik bagi Gen FM maupun radio-radio dengan target pendengar anak muda lainnya. 3.2 Stasiun Radio Stasiun radio yang dipilih untuk memutarkan program feature mengenai objek wisata dalam negeri ini adalah Gen FM. Alasan pemilihan Gen FM adalah karena nama dan image Gen FM yang cukup dikenal baik sebagai radio anak muda khususnya di Jakarta. Menurut data Nielsen pada periode Januari sampai Maret 2012, pendengar Gen FM mencapai 3.760.000. Selain itu Gen FM juga dapat diakses secara online, sehingga memberikan pilihan media kepada pendengar untuk mengaksesnya. Dengan tagline ”Suara Musik Terkini” dan panggilan pendengar ”Sobat Gen”, Gen FM memposisikan dirinya sebagai radio yang fun, lokal, dan muda, dengan target pendengar berusia 18-34 tahun sehingga cocok bila ditempatkan program wisata yang menjadi kegemaran remaja dan dewasa saat ini. Kelebihan dari pendengar Gen FM adalah mereka menyukai hal-hal yang sifatnya lokal, misalnya saja pendengar Gen FM lebih menyukai musik lokal. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pendengar Gen FM adalah generasi muda yang mencintai hal-hal yang berhubungan dengan kekayaan dalam negeri. Sebab itu penulis merasa Gen FM adalah stasiun radio yang tepat untuk memutarkan program feature mengenai objek wisata khusus dalam negeri. 3.3 Khalayak Sasaran Penulis mengkategorikan segmentasi pasar dengan menggunakan strategi segmentasi yang membagi pasar berdasarkan: geografis, demografis, status sosial ekonomi, psikografis, dan tekhnografis.
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
16
Khalayak sasaran untuk rancangan program feature mengenai
wisata
Indonesia ini pada umumnya sama dengan khalayak pendengar dari Gen FM, yaitu sebagai berikut: a. Geografis Geografis membedakan pendengar berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalnya wilayah dalam suatu negara, pulau, provinsi, kota dan seterusnya (Khasali, 1998: 78). Gen FM saat ini bersiaran di dua kota yaitu di Jakarta yang mengudara di frekuensi 98,7 FM dan di Surabaya yang mengudara di frekuensi 103,1 FM. Walaupun Gen FM di Jakarta di khususkan untuk pendengar kota Jakarta, namun siarannya dapat didengar semua daerah selain di Jakarta dengan menggunakan streaming online di www.987genfm.com. Oleh karena itu khalayak sasaran geografis untuk feature wisata ini adalah penduduk Indonesia di berbagai daerah terutama Jakarta. b. Demografis Demografis membedakan pendengar berdasarkan karakteristik demografi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan sebagainya (Khasali, 1998: 78). Secara demografi, khalayak sasaran pendengar program ini masuk ke dalam kategori target pendengar Gen FM yaitu usia 18-34 tahun, dan tidak membatasi jenis kelamin. c. Status Sosial Ekonomi Target pendengar feature wisata ini disesuaikan dengan SSE pendengar Gen FM, yaitu A, B dan C. d. Psikografis Psikografi adalah variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur gaya hidup. Bahkan seringkali istilah psikografi dan gaya hidup digunakan secara bergantian. Beberapa variabel psikografi adalah sikap, nilai, aktivitas, minat, dan opini. Berdasarkan hasil riset terhadap 100 orang pendengar Gen FM, diketahui bahwa mereka memiliki minat terhadap wisata Indonesia, dan
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
17
membutuhkan informasi yang lebih lengkap dan mendalam mengenai wisata Indonesia. 3.4. Analisa SWOT Seperti halnya dalam konteks strategi pemasaran, dalam perencanaan pembuatan program radio pun harus disertai dengan analisis S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats). Berikut adalah keempat aspek S.W.O.T dari program ”Jempol”: 3.4.1. Strength 1.
Diputarkan di Gen FM, yang merupakan radio komersil favorit generasi muda, dengan pendengar mencapai 3.760.000 (Data menurut Nielsen Periode Januari-Maret 2012)
2.
Program yang diusulkan ini memberikan informasi mengenai objek wisata yang spesifik dan fokus sehingga pemaparan tentang objek wisata menjadi jelas dan mendalam.
3. Program yang diusulkan ini tidak hanya memberi informasi, tetapi juga memberikan penggambaran suasana objek wisata tersebut sehingga dapat merasakan seolah-olah dia berada di tempat tersebut. 4. Program ini hanya berisi pemaparan objek wisata dalam negeri saja sehingga diharapkan dapat menimbulkan kecintaan dan kebanggaan terhadap wisata dalam negeri. 5. Diputarkan pada waktu prime time Gen FM, yaitu antara pukul 16.00 – 20.00. 6. Selain bersifat informatif, program ini menggunakan backsound yang variatif, penyiar dan narasumber yang menarik, sehingga pendengar tidak merasa bosan. 7. Gen FM memiliki siaran streaming online yang bisa membantu pendengar untuk menikmati siaran Gen FM dimana saja.
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
18
3.4.2 Weakness Program feature ini disiarkan di radio yang sangat mengandalkan auditif. Jadi pendengar tidak dapat melihat gambar, foto, atau visualisasi lainnya yang bisa mendukung informasi yang disampaikan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan membuat naskah feature yang jelas dan terperinci serta suara-suara yang mendukung, sehingga pendengar dapat menvisualisasikan apa yang didengarnya dan tercipta theatre of mind. 3.4.3 Opportunity 1. Program ini merupakan program feature wisata radio pertama yang pernah ada, jadi program ini membuka peluang kerjasama dengan pihak pemasang iklan. Dapat berupa sponsor penuh, atau advertorial yang dibahas dalam program “Jempol”. 2. Karena program ini merupakan program inovasi radio pertama, yaitu acara wisata dalam bentuk feature, maka program ini diharapkan mampu menarik pendengar yang banyak. 3.4.4
Threat Acara wisata di radio memang jarang, namun acara wisata banyak diadakan di televisi.
3.4.5. Sponsorship Selain iklan, dalam rancangan pengembangan program ”Jempol” dalam paket siaran 13 episode atau tiga bulan akan membukan kemungkinan untuk masuknya sponsor tetap yang berhubungan dengan pariwisata dan budaya Indonesia, seperti maskapai penerbangan low cost atau travel agent ataupun penginapan daerah yang disiarkan. Selain itu, karena target pendengarnya adalah anak muda, sponsornya yang diharapkan juga yang memiliki target yang sama seperti provider telekomunikasi, atau produk makanan dan minuman. 3.5. Positioning dan Diferensiasi Produk Program ”Jempol” memposisikan dirinya sebagai program yang bercerita tentang perjalanan wisata dalam negeri yang ditujukan kepada mereka yang membutuhkan informasi berwisata terutama anak muda dan dewasa. Diferensiasinya
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
19
program ini adalah program ini berbentuk feature yang dapat menimbulkan theather of mind pendengar. Radio-radio di Jakarta yang ada saat ini hanya sedikit yang memberi informasi tentang wisata. Kalaupun ada, informasi yang diberikan hanya sekilas berbentuk insert atau ulasan singkat yang dibacakan penyiar. Radio dirasa tidak punya kemampuan yang baik untuk menvisualisasikan apa yang dilihat, padahal radio memiliki keunggulan dalam hal suara yang dapat membantu menvisualisasikan apa yang dilihat. Dilihat dari daftar beberapa radio di Jakarta yang mempunyai target pendengar remaja dan dewasa, belum ada program radio tentang wisata berbentuk feature. Oleh karena itu program yang akan direncanakan ini akan menjadi program feature wisata pertama di radio dengan segmentasi remaja dan dewasa. 3.6. Judul Program yang Diusulkan Program yang dikembangkan bernama ”Jempol (Jalan-Jalan Ampe Pol)”. Pemilihan judul program ini berdasarkan hasil riset khalayak yang dilakukan kepada responden berumur 18-34 tahun. Dari 100 responden, 73 % memilih judul tersebut dibandingkan judul lain, seperti JJS (Jalan-Jalan Seru). Selain itu judul program ”Jempol” ini disesuaikan dengan karakter judul program yang ada di radio Gen FM yang bersifat informal berupa singkatan atau plesetan kalimat misalnya: ”Wagimin” yang merupakan kependekan dari Wawancara Gino dan Sukirmin, ”Tulalit” yang merupakan kependekan dari Tujuh Lagu Paling Komplit, dan misalnya lagi ”Pecah Belah” yang merupakan kependekan dari Pecahkan Berbagai Masalah. Oleh karena itu penulis memilih ”Jempol” yang merupakan kependekan dari Jalan-jalan Ampe Pol. Alasan kedua nama program ini diambil karena biasanya makna non-verbal ”jempol”ditandai dengan sesuatu yang baik/ bagus, sehingga menandakan bahwa objek-objek wisata yang diperkenalkan adalah objek wisata yang bagus. 3.7. Sinopsis Program Program “Jempol” ini akan membahas satu daerah wisata di setiap edisi siarannya. Dari setiap tema tersebut, 1 lokasi wisata yang akan dibahas secara mendalam. Tujuannya adalah agar pendengar lebih fokus dan mendapatkan informasi
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
20
yang lebih jelas dan mendalam mengenai objek wisata tersebut. Namun pilihan jenis wisatanya akan berbeda di tiap episode antara lain dapat berupa wisata alam, budaya, dan sejarah. Tujuannya agar pendengar tidak merasa bosan apabila hanya membahas 1 jenis wisata misalnya wisata alam untuk beberapa episode yang berurutan. Feature ini akan dibuat dalam bentuk cerita perjalanan wisata seseorang ke objek wisata yang dituju, mulai dari keberangkatan hingga sampai di tempat tujuan dan mengekplorasi wisata yang ada di tempat itu. Di setiap edisinya, akan ada minimal dua orang narasumber yang memberikan informasi kepada pendengar mengenai tema tersebut. “Jempol” akan berusaha memberikan informasi yang jelas dan mendalam mengenai wisata Indonesia bagi anak muda, dengan penyampaian yang menarik. 3.8 Waktu Siar Berdasarkan hasil riset terhadap pendengar Gen FM, waktu yang sering mereka pakai untuk mendengarkan Gen FM paling banyak adalah pukul 19.00-24.00 sebanyak 38 % dan pukul 06.00-10.00 sebanyak 34 % menempati posisi pendengar kedua terbanyak. Menurut hasil riset, 51 % pendengar Gen FM menginginkan program ini ditempatkan antara pukul 19.00-24.00. Oleh karena itu, program ”Jempol” akan disiarkan pada hari Senin, pukul 19.10-19.20 WIB, dan akan disiarkan ulang (re-run) sebanyak 2 kali yaitu jumat pukul 09.10-09.20, dan sabtu pukul 10.1010.20 WIB. Jam tersebut merupakan waktu siar dari program ”Gen 48” yang disiarkan senin – jumat pukul 16.00-20.00 WIB. Walaupun begitu, ”Jempol” adalah program yang berdiri sendiri dan bukan merupakan bagian dari program ”Gen 48”. Pemilihan waktu siar tersebut berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: x
Hasil riset terhadap 100 pendengar Gen FM menunjukkan bahwa mayoritas dari mereka mendengarkan Gen FM pada malam hari yaitu sekitar pukul 19.00-24.00.
x
Berdasarkan hasil wawancara dengan Program Director Gen FM yang memilih untuk menyiarkan “Jempol” pada hari Senin, dan disiarkan ulang (rerun) sebanyak dua kali dilakukan sebagai antisipasi bagi pendengar yang terlewat mendengar “Jempol” pada hari Senin, dapat mendengarkannya
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
21
kembali pada hari Jumat dan Sabtu di jam yang berbeda. Alasannya adalah pendengar di ketiga waktu siar ini berbeda dan untuk memperkaya jumlah pendengar program ini. x
Sedangkan pukul 19.10 dipilih karena “Gen 48” memiliki segmen bebas pada jam tersebut, sementara pada pukul 16.00 dan 18.00 terdapat segmen “Pecah Belah” dan pukul 17.00 dan pukul 18.00 segmen “Silat Lidah”.
3.9. Durasi Sesuai dengan perencanaan, program ini akan dibuat dengan durasi 10 menit. Pertimbangannya adalah durasi ini dirasa cukup untuk membahas satu topik mengenai satu daerah wisata dalam negeri. Selain itu mempertimbangkan pendengar Gen FM yang menurut Program Director Gen FM tidak terbiasa mendengar insert yang panjang agar tidak membosankan. 3.10 Format Clock Grafik 3.1 Penempatan “Jempol” Dalam “Gen 48”
Sumber: diolah oleh peneliti, 2012
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
22
Grafik 3.2 Pembagian Waktu Program ”Jempol”
Sumber: diolah oleh peneliti, 2012
3.11. Konsep program Program feature ini akan membahas satu jenis objek wisata yang ada di Indonesia di setiap edisi siarannya. Jenis objek wisata yang akan dibahas di program ”Jempol” ada 3 jenis yaitu wisata alam, wisata budaya, dan wisata sejarah secara bergantian. Tujuannya agar pendengar tidak bosan dengan 1 jenis wisata saja. Dalam 1 episode penyiaran hanya ada 1 jenis objek wisata yang akan dibahas secara mendalam. Misalnya saja untuk episode pertama akan dibahas mengenai objek wisata alam yang ada di desa sawarna. Feature ”Jempol” ini berbentuk cerita perjalanan wisata seseorang di suatu objek wisata. Ceritanya dimulai dari keberangkatan sampai hal-hal yang di eksplorasi dari objek wisata tersebut. Gaya perjalanan wisata yang dipaparkan dalam program ini adalah bebas. Misalnya saja dapat dengan cara backpacker, bersama grup perjalanan melalui trip, dan lain-lain. Pada feature edisi pertama akan membahas secara mendalam mengenai objek wisata desa sawarna, yaitu berupa perjalanan menuju desa sawarna dan objek wisata alam yang ada disana.
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
23
Penyajian program ”Jempol” disesuaikan dengan konsep siaran Gen FM, yaitu penyampaian informasi dilakukan dengan bahasa yang informal dan lebih akrab ditelinga anak muda sesuai dengan target pendengarnya. Selain itu juga penggunaan bahasa Indonesia lebih mayoritas dibandingkan dengan bahasa lainnya. Program jempol ini akan menggunakan bahasa Indonesia dan sedikit bahasa Inggris. Program ini akan berbentuk recorded dan menjadi sebuah paket siaran yang utuh. Untuk tahap awal, sebanyak 13 episode telah disiapkan, dan total tahap awal siaran selama tiga bulan. Tempat-tempat yang dipilih adalah tempat-tempat yang masih jarang diketahui dan dikunjungi oleh remaja dan dewasa. Tema-tema yang diangkat adalah: No
Tempat Wisata
Keterangan
1
Menelusuri Desa Sawarna (Banten)
Wisata Alam
2
Jalan-jalan di Kota Tua (Jakarta)
Wisata Sejarah
3
Menikmati perayaan Waisak di Borodubur (Yogjakarta)
Wisata Budaya
4
Menikmati Indahnya Pulau Kiluan (Lampung)
Wisata alam
5
Jalan-Jalan ke Gedung Sate (Bandung)
Wisata Sejarah
6
Melihat Kehidupan Suku Baduy Luar
Wisata Budaya
7
Refreshing sejenak di Green Canyon (Pangandaran)
Wisata Alam
8
Belajar Sejarah Pulau Onrust (Kepulauan Seribu)
Wisata Sejarah
9
Menyisir Jejak Budaya Samosir Si Gale-Gale (Sumatera Utara)
Wisata Budaya
10
Exploring Krakatau
Wisata Alam
11
Menelusuri Goa Jepang (Bukit Tinggi)
Wisata Sejarah
12
Melihat Tradisi Ngaben di Bali
Wisata Budaya
13
Jalan-Jalan Keliling Karimun Jawa
Wisata Alam
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
24
3.12. Kru yang dibutuhkan 1. Produser yang mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan b. Menyediakan produk tepat pada waktunya c. Mengatur alur kerja tim produksi d. Mengkoordinir tim produksi e. Menjadi jembatan tim dengan pihak lain 2. Reporter a. Mencari bahan di lapangan/luar kantor b. Menyediakan naskah siap baca c. Menyampaikan laporan dari lapangan 3. Narator Feature Membacakan narasi yang sudah disiapkan oleh reporter 4. Pelaksana Riset 5. Operator produksi
3.13.
a.
Memproduksi sesuai perintah produser.
b.
Memiksing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar.
c.
Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim
Run Down Rundown feature wisata Indonesia “Jempol” di Gen FM Edisi, Senin, 18 Juni 2012 pukul 19.00 -19.09 WIB Tema: Jalan-jalan ampe pol di Desa Sawarna, Banten
Struktur Pembukaan Pembukaan Program Sesi 1 Commercial Break Pembukaan Program Sesi 2 Penutupan Sesi 1 Penutupan Sesi 1
Running Order Station ID Gen FM Bumper In “Jempol” Pemutaran feature “Jempol” bagian 1 Commercial Break Station ID Gen FM Pemutaran feature “Jempol” bagian 2 Bumper Out “Jempol” Station ID Gen FM
Durasi 00:00:03 00:00:12 00:05:25 00:00:60 00:00:03 00:03:02 00:00:12 00:00:03
Sumber: diolah oleh peneliti
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
BAGIAN 4 EVALUASI 4.1 Rencana Pre Test Pre test berguna untuk mengumpulkan data yang sifatnya mengevaluasi proses atau untuk mendapatkan kondisi awal sebelum proses selanjutnya. Dalam program “Jempol” ini, pre test dilakukan sebelum program “Jempol” naik siar. Pre test ini dilakukan untuk dapat mengetahui pendapat atau evaluasi awal dari pendengar tentang program tersebut. Dengan begitu, program ini dapat langsung di perbaiki untuk dapat disiarkan lebih baik kepada pendengar. 4.1.1 Metode Pre Test Untuk program feature “Jempol”, penulis akan melakukan pretest dengan metode Focus Group Discussion (FGD). FGD adalah proses pengumpulan data mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok. Tujuannya adalah memperoleh gambaran tentang sesuatu hal dari peserta diskusi (Rianto, 2004: 94). Dalam pre test ini, objek yang akan didiskusikan berupa produk program “Jempol”. FGD dilakukan untuk menguji produk dan konsep program “Jempol” juga untuk pengembangan ke depan dan untuk mengetahui pemahaman pendengar mengenai program ini. Data dari pre test ini akan bermanfaat untuk merevisi produk program sebelum pada akhirnya nanti akan naik siar. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Gen FM, FGD biasanya dilakukan oleh mereka untuk menentukan tema yang akan dibahas di program-program mereka. FGD dipilih karena menyediakan bukti dari banyak pihak terhadap topik yang sama, bersifat interaktif, membuka forum yang mendukung terungkapnya pandanganpandangan tersembunyi dan FGD memungkinkan untuk mengumpulkan sejumlah besar data dalam waktu cepat. Jumlah ideal partisipan FGD antara enam sampai sepuluh orang untuk kelompok terarah tradisional (Daymon, 2008: 295). Dalam FGD untuk pre test ini akan diambil lima orang partisipan per kelompoknya dan akan ada empat kelompok yang dibedakan berdasarkan umur dan jenis kelaminnya. Kelompok pertama adalah kelompok yang anggotanya berumur 1824 dengan asumsi bahwa ini adalah kelompok pelajar ataupun yang masih berada di 25
Universitas Indonesia
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
26
bangku kuliah. Kelompok kedua adalah kelompok yang anggotanya berumur 25-34 dengan asumsi, kelompok ini sudah selesai lulus kuliah, bergelar S1, ataupun sudah bekerja. Selain itu juga untuk meningkatkan validitas data dan informasi yang dicari, serta untuk memudahkan anggota FGD untuk menyuarakan pendapatnya, maka pengklasifikasian FGD berdasarkan jenis kelamin juga dilakukan. Jadi akan ada kelompok berumur 18 – 24 dan berumur 25-34 yang berjenis kelamin wanita, dan ada kelompok berumur 18-24 dan berumur 25-34 yang berjenis kelamin pria. 4.1.2 Waktu Pre Test Pre test akan dilakukan satu bulan sebelum hari siaran. Alasannya untuk bisa mempersiapkan pelaksanaan pre test dengan baik seperti menghubungi calon partisipan, mempersiapkan FGD, melaksanakan FGD, mengolah data hasil FGD, dan juga dapat merevisi konsep dan program “Jempol” sesuai dengan hasil FGD. 4.1.3 Materi Pre Test Materi yang akan diujikan dalam FGD adalah materi siaran program “Jempol” kepada calon pendengar yaitu antara lain: x
Tanggapan, kritik, dan saran peserta FGD terhadap program secara keseluruhan (kekuatan dan kelemahan program).
x
Tanggapan, kritik, dan saran peserta FGD terhadap isi program (informasi dan penjelasan-penjelasan yang ada di program).
x
Tanggapan, kritik, dan saran peserta FGD terhadap cara narator naskah membawakan program.
x
Tanggapan, kritik, dan saran peserta FGD terhadap kualitas produksi dalam program.
x
Tanggapan, kritik, dan saran peserta FGD terhadap konsep dan pengemasan program.
4.1.4 Instrumen pre test Instrumen yang akan digunakan dalam pre test ini adalah daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada para partisipan untuk didiskusikan dalam kelompok. FGD ini akan dipandu oleh seorang moderator yang menguasai konten program dan mampu mengendalikan informan. Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
27
4.2 Rencana Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan rutin yang penting untuk dilakukan oleh produser untuk mengetahui kualitas kerja mereka. Program yang dibuat haruslah jelas keberadaannya. Pemilik modal, pengiklan, sponsor membutuhkan informasi mengenai biaya produksi program untuk mengetahui apakah biaya yang dikeluarkan itu bermanfaat. Tujuan evaluasi program adalah untuk memberikan gambaran program dan juga untuk meningkatkan program tersebut ke arah yang lebih baik lagi. Ada tiga jenis evaluasi yang perlu dilakukan , yaitu evaluasi produksi dan kualitas program, evaluasi khalayak, serta evaluasi biaya (McLeish, 2005 : 300). a. Evaluasi Produksi dan Kualitas Program Evaluasi program adalah metode evaluasi utama yang harus di aplikasikan secara otomatis pada semua bagian dari hasil akhir (output). Program ini harus senantiasa di evaluasi berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Hal yang penting pertama yang perlu dievaluasi adalah teknis yang baik dan sistem operasi standar, artinya tidak ada gangguan audio, pendengar bisa menangkap jelas apa yang dibicarakan, apakah kualitas pengaturan suaranya sudah tepat dan seimbang, apakah suara program melemah dan/atau berhenti dengan tepat saat transisi dan pemotongan yang tidak terlalu tajam. Selain itu evaluasi program juga dilakukan dengan melihat tujuan program tersebut agar setiap program tujuannya terarah dan spesifik. Hal ini tentunya dengan melihat siapa khalayak yang disasar. Dari standar profesional dalam segi isi dan formatnya, seperti apakah program tersebut urutannya sudah tepat, apakah penyaji atau penyiarnya sudah cukup komunikatif. Kualitas program juga penting untuk di evaluasi walaupun hal itu terkadang subjektif bagi pendengar karena beberapa hal antara lain: pengalaman, pilihan, dan ekspektasi. McLeish memberikan beberapa kriteria dasar yang secara profesional dapat digunakan sebagai ukuran untuk mengevaluasi program. Kriteria itu antara lain: (McLeish, 2005: 301-303): a. Appropriateness, digunakan untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan khalayak sasaran. Kualitas program disini bukan untuk melihat kemegahan atau mahalnya program tetapi apakah program
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
28
tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan pendengarnya. Dari kriteria ini dapat dilihat apakah isi dari program “Jempol” sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pendengarnya. b. Creativity, digunakan untuk melihat unsur kebaruan dan orisinalitas serta kreativitas dari program yang dapat membangkitkan kesan menyenangkan dan mengejutkan. Program “Jempol” dituntut untuk menyajikan informasi yang belum banyak didapat oleh pendengar radio lainnya, dengan penyajian menarik, kreatif, serta lain daripada yang lain. c. Accuracy, digunakan untuk melihat apakah fakta yang ditampilkan sudah sesuai dengan yang di lapangan dan apakah masih ada ruang untuk menampilkan pandangan yang berbeda dari apa yang ditujukan oleh program. Program “Jempol” dibuat dengan sumber yang terpercaya, karena informasi yang akan disajikan harus terjamin keakuratannya. Maka dari itu riset sangat penting dilakukan untuk memenuhi kriteria ini. d. Eminence, digunakan untuk melihat kesesuaian antara tokoh atau narasumber dengan program. Dalam tiap episode pemutaran “Jempol”, tema yang dipilih harus menampilkan narasumber yang benar-benar sesuai dengan bahasan dari tema yang bersangkutan. e. Holistic, digunakan untuk melihat sampai sejauh mana program yang disiarkan dapat menyentuh khalayaknya. Kriteria ini melihat apakah “Jempol” benar-benar memberikan dampak pada pendengarnya, baik langsung maupun tidak langsung. Apakah setelah mendengarkan program “Jempol”, tujuan dari program dapat tercapai. f. Technical advance, digunakan untuk melihat inovasi penggunaan teknologi baik dalam proses produksi maupun cara melibatkan khalayak di dalamnya. Dari segi teknis, “Jempol” mempertimbangkan bagaimana cara memproduksi informasi terbaik dengan segala teknologi termutakhir dan keterlibatannya dengan pendengar secara langsung. g. Personal enhancement, digunakan untuk melihat efek atau dampak program bagi khalayaknya seperti memberi kesenangan, meningkatkan pengetahuan,
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
29
atau memberi tantangan bagi pendengarnya. Hampir mirip dengan kriteria holistik, namun pada kriteria ini bisa dilihat bagaimana “Jempol” diterima pendengarnya, dan bagaimana “Jempol” dapat memberikan informasi yang diterima secara keseluruhan. h. Personal rapport, digunakan untuk melihat kedekatan hubungan antara khalayak dengan pembuat program bahkan dengan stasiun radio. Hal ini lebih berkaitan dengan penyaji program, sejauh mana penyaji dapat memberikan pengaruh kepada pendengarnya. Kegiatan evaluasi dan penetapan standar penting dilakukan sebagai acuan dasar untuk dapat terus mengembangkan program dan kualitas stasiun radio secara keseluruhan. b. Evaluasi Khalayak Riset Khalayak dilakukan untuk mengetahui seberapa besar khalayak suatu program ataupun stasiun radio dan bagaimana reaksi mereka terhadap program atau stasiun radio tersebut. Informasi ini penting tidak hanya untuk penyelenggara program, tetapi juga pihak pemasang iklan atau sponsor. Evaluasi khalayak akan difokuskan kepada pendengar Gen FM agar tidak menyimpang dari tujuan evaluasi. Metode yang umum digunakan untuk evaluasi khalayak adalah dengan surat yang dikirimkan oleh pendengar, membuat kelompok evaluasi, dan telephone survey. Surat yang dikirimkan dapat melalui e-mail atau komentar-komentar langsung dari website bersamaan dengan telephone survey. Evaluasi ini dapat direkapitulasi setiap sebulan sekali. c. Evaluasi Biaya Perusahaan tidak dapat secara langsung bergantung kepada calon pemasang iklan atau sponsor, maka dari itu diperlukan evaluasi biaya yang menyertai pemutaran tiap program. Evaluasi biaya tidak saja untuk mengevaluasi perencanaan biaya tetapi juga keseluruhan biaya pelaksanaan program termasuk semua biaya manajemen dan semua biaya yang keluar baik yang terkontrol perusahaan maupun yang tidak. Cara-cara yang biasa dilakukan untuk mengetahui pengeluaran biaya program dalam stasiun radio antara lain dengan menghitung pengeluaran produksi per jam
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
30
yaitu dengan menghitung pengeluaran rutin stasiun radio kemudian membaginya berdasarkan jumlah jam produksi, kemudian dengan mengalokasikan semua biaya yang dikeluarkan pada suatu program kemudian dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh program lainnya. Tidak hanya itu, evaluasi biaya juga dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi, pendapatan program dengan pendapatan stasiun radio karena semakin besar biaya produksi program akan semakin kecil keuntungan yang didapat oleh stasiun. 4.2.1 Metode evaluasi Evaluasi produksi dan kualitas program serta evaluasi khalayak dilakukan setelah program “Jempol” naik siar. Metode yang digunakan dapat berupa telephone survey kepada para pendengar Gen FM. Pendengar Gen FM yang akan ditelepon berjumlah 50 orang. Metode ini juga biasa digunakan oleh Gen FM untuk evaluasi produk dan kualitas program serta evaluasi khalayak. Selain itu, evaluasi khalayak juga dilakukan secara rutin dengan memperhatikan email-email respon yang diterima selama tiga bulan (13 edisi). Program “Jempol” juga berjalan dengan komentar-komentar yang dituliskan dalam profil program pada situs resmi sekaligus memantau atensi yang masuk selama program “Jempol” berlangsung. Dari sana dapat dilihat tanggapan pendengar mengenai program tersebut. Dalam hal ini unsur kedekatan dengan pendengar setia Gen FM sangat diperhatikan, sehingga dalam setiap programnya harus diperhatikan adanya keterlibatan pendengar Gen FM di dalamnya. Sedangkan untuk evaluasi biaya dapat dilakukan dengan membandingkan biaya produksi program lainnya di Gen FM dan dengan menganalisa kemungkinan program dapat dipasarkan atau tidak kemudian mencobanya dengan menawarkan proposal program kepada pihak-pihak mempunyai kemungkinan untuk menjadi klien. Cara lainnya adalah dengan membandingkan biaya produksi program, pendapatan program dan pendapatan stasiun radio.
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
31
4.2.2 Materi Evaluasi Materi yang akan dievaluasi disesuaikan dengan tiga jenis evaluasi yang diperlukan berdasarkan McLeish yaitu mengenai kualitas program, besaran khalayak, dan biaya. 4.2.3. Waktu Evaluasi Proses evaluasi adalah proses yang berkelanjutan. Evaluasi program dan kualitasnya dapat dilakukan bersamaan dengan evaluasi khalayak dengan cara aktif atau pasif. Evaluasi aktif dilakukan setiap satu bulan pemutaran program yaitu dengan cara telephone survey. Sedangkan cara pasif adalah dengan menunggu email respon dari pendengar serta komentar di website maupun facebook dan twitter Gen FM. 4.2.4 Instrumen Evaluasi Untuk instrumen evaluasi dan kualitas program dilakukan dengan cara telephone survey kepada pendengar Gen FM. Untuk melakukan evaluasi biaya, instrumen yang digunakan adalah daftar perbandingan biaya produksi programprogram lain yang disiarkan di Gen FM dan daftar pengiklan yang berpotensi untuk mensponsori program “Jempol” tersebut.
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
BAGIAN 5 ANGGARAN 5.1 Anggaran Pembuatan Prototipe Tabel 5.1 Anggaran Biaya Produksi Prototipe Feature “Jempol” di 98,7 Gen FM Pengeluaran x
Nominal
Ucapan terimakasih kepada Gen FM dan penyiarnya
Rp 100.000
x
Transportasi liputan
Rp 400.000
x
Biaya komunikasi
Rp 100.000
Total
Rp 600.000
5.2. Rencana Anggaran Pembuatan Program Tabel 5.2 Rencana Anggaran Biaya Produksi Per Edisi Feature “Jempol” di 98,7 Gen FM Pengeluaran
Nominal
Honor produser
Rp 100.000
Biaya pembuatan feature : x
Honor narator
Rp 50.000
x
Honor penulis naskah dan reporter
Rp 100.000
x
Honor operator
Rp 50.000
x
Biaya riset topik dan material
Rp 20.000
x
Biaya transport
Rp 800.000
x
Akomodasi (optional)
Rp 300.000 Rp 1.420.000 Rp 284.000
Maintenance 20% x Rp 1.420.000 Total
Rp 1.704.000 32
Universitas Indonesia
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
33
Tabel 5.2.1 Anggaran Biaya Produksi Promo Pengeluaran
Nominal
Biaya pembuatan feature : x
Honor narator
Rp 20.000
x
Honor penulis naskah
Rp 35.000
x
Honor operator
Rp 20.000 Rp 75.000 Rp 15.000
Maintenance 20% x Rp 75.000 Total
Rp 90.000
Total biaya produksi “Jempol” selama 3 bulan (13 edisi) + biaya produksi promosi = Rp 22.152.000,00 + Rp 90.000,00 = Rp. 22.242.000,00 5.3 Rencana Anggaran Pre test Tabel 5.3 Rencana Anggaran Biaya Pretest Feature “Jempol” di 98,7 Gen FM Pengeluaran 1. Transportasi responden @ 150.000 20 x Rp 150.000 2. Konsumsi responden @ 15.000 20 x 15.000 3. Moderator @ 150.000 4 x Rp 150.0000 4. Analisis 1 x Rp 1.000.000 5. Material Alat tulis kantor 6. Recording a. (Mini DV @ 60.000)
Anggaran Rp Rp 3.000.000 Rp 300.000 Rp 600.000 Rp 1.000.000 Rp 100.000
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
34
4 X Rp 60.000 b. Recorder @ Rp 25.000 4 x Rp 25.000
Rp. 240.000
Total
Rp 5.340.000
Rp 100.000
5.4 Rencana Anggaran Evaluasi (Post Test) Tabel 5.4 Rencana Anggaran Evaluasi Post Test “Jempol” di 98.7 Gen FM Pengeluaran
Nominal
1. Research Person + analist @ Rp 50.000 Rp 2.500.000 50 x Rp 50.000 2. Biaya telepon @ Rp 5.000
Rp. 250.000
50 x Rp 5.000 Total
Rp. 2.750.000
5.5 Perkiraan Pendapatan Gen FM adalah radio komersil yang memproduksi programnya untuk mendapatkan pemasukan untuk Gen FM. Program feature wisata “Jempol” diharapkan untuk mendapat pemasukan melalui pengiklan maupun sponsor yang mau bekerja sama dengan program ini. Tabel 5.5 Harga Air Time di Gen FM Spot & Adlibs TIME ZONE
SPOT
ADLIBS
(60 sec)
(60 Sec)
Prime Time
Rp 965.000,-
Rp 1.250.000,-
Reguler Time
Rp 825.000,-
Rp 1.000.000,-
After Midnight
Rp 200.000,-
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
35
Insert TIME ZONE
INSERT NON KUIS
INSERT KUIS
(max. 3 min)
(max 3 min)
Prime Time
Rp 1.750.000,-
Rp 2.000.000,-
Reguler Time
Rp 1.750.000,-
Rp 2.000.000,-
Tabel 5.5.1 Rencana Penjualan Pengeluaran
Nominal
Biaya air time 3x insert non quiz x13 = 3x Rp 1.750.000 x 13
Rp 68.250.000
Biaya Re-run 2 x biaya air time = 2 x 68.250.000 Rp 136.500.000 Biaya Produksi dan Promo
Rp. 22.242.000
Total
Rp 226.992.000
Harga Paket Rp 230.000.000,000 Pendapatan stasiun (sebelum diskon dan Marketing fee) adalah: harga paket yang akan dijual – biaya produksi 13 episode Rp 230.000.000 – Rp 22.242.000 = Rp 207.758.000 Pendapatan stasiun setelah diskon dan marketing fee adalah: Harga jual paket - Maksimal potongan diskon dan marketing fee (40% dari harga jual) + biaya produksi 13 episode Rp 230.000.000 – [(40% x Rp 230.000.000) + Rp 22.242.000)] = Rp 115.758.000
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
36
Tabel 5.5.2 Kompensasi Untuk Sponsor Pengeluaran
Nominal
1. Penyebutan nama sponsor sebagai nama acara 3 x 3 x 13 minggu x Rp 1.750.000
Rp 204. 750.000
2. Spot iklan 60’’ pada acara 2 spot x 13 minggu x Rp 965.000
Rp 25.090.000
(Prime time) 1 spot x 13 minggu x Rp 825.000
Rp 10.725.000
(Regular Time)
Total
Rp 240.565.000
Universitas Indonesia Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
DAFTAR REFERENSI Buku Adi, Rianto. (2004). Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit. Daymon, Christine. (2008). Metode-metode riset kualitatif. Yogyakarta: Bentang Khasali, R. (1998). Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum McLeish, Robert. (1999). Radio production (4th ed). Great Britain: Focus Press McLeish, Robert. (2005). Radio production (5th ed). Great Britain: Focus Press Nasir, Zulhasril. (2010). Menulis untuk Dibaca: Feature & Kolom. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Soekadijo, R. (1996). Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Stokkink, Theo. (1997). Penyiar Radio Profesional. Yogyakarta: Kanisius Wardiyanto. (2011). Perencanaan Pengembangan Pariwisata. Bandung: Lubuk Agung. Publikasi Elektronik Peringkat Pariwisata Indonesia Naik. (22 Januari 2012). Diakses pada 1 Februari 2012, dari website Indonesia Berprestasi: http://www.indonesiaberprestasi.web.id/?p=5819 Produksi Siaran Radio Sebelum Midtest. (22 November 2007). Diakses 6 April 2012, dari website dodimawardi: http://dodimawardi.wordpress.com/2007/11/22/produksi-siaran-radio-sebelummidtest/ Siaran Pers: Renstra Kemenparekraf Fokus Pada Peningkatan Daya Saing Kepariwisataan dan Nilai Tambah Ekonomi Kreatif. (4 Januari 2012). Diakses pada 13 Februari 2012, dari website Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia : http://www.parekraf.go.id/budpar/asp/detil.asp?id=1102 37 Universitas Indonesia
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 1: Kuisioner Riset Khalayak KUISIONER RISET KHALAYAK No. Kuisioner : (disi oleh peneliti) Tanggal
:
Selamat pagi/siang/sore/malam, Saya adalah mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia program S1 Reguler. Saat ini saya sedang melakukan riset untuk Tugas Karya Akhir (TKA) berupa pembuatan program feature radio tentang informasi wisata untuk remaja dewasa di radio Gen FM. Saya membutuhkan anda untuk mengisi kuisioner ini karena informasi yang Anda berikan akan sangat berguna untuk riset yang menunjang proses produksi program ini. Segala informasi yang masuk hanya berguna untuk kepentingan riset. Terimakasih, Donna Wilhelmina Hutagalung Identitas Responden Mohon diisi dengan sebenar-benarnya. Identitas pribadi hanya digunakan untuk kepentingan riset. 1. Nama
:
2. Usia
:
3. Pendidikan Terakhir
:
a. Sekolah Dasar
e. S1
b. Sekolah Menengah Pertama
f. S2
c. Sekolah Menengah Atas
g. S3
d. Diploma/ Akademi 4. Pekerjaan
:
a. Tidak bekerja b. Pelajar SMA/SMK c. Mahasiswa/i d. Wiraswasta ,bidang
…
…
…
…
…
…..sebagai
…
…
…
…
…
….. e. Pegawai Negeri, sebagai
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…... f. Pegawai swasta, sebagai
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
….
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 1: Kuisioner Riset Khalayak (Lanjutan) g. Lain-lain, sebutkan
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…. 5. Pengeluaran orang tua per bulan sebesar
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
….. (diisi jika masih tinggal dengan orang tua. Yang termasuk pengeluaran per bulan adalah tagihan air, listrik, transportasi, akomodasi, sekolah, belanja baju, dsbnya. Tidak termasuk cicilan rumah, motor, elektronik, dan belanja besar lainnya.) a. < Rp 700.000 b. > 700.000- Rp 1.000.000 c. > Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 d. > Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 e. > Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 f. > 3.000.000 Frekuensi dan Motivasi Mendengarkan Gen FM 1. Pukul berapa anda biasanya mendengarkan Gen FM? a. 06.00-10.00
d. 19.00-24.00
b. 10.00-15.00
e. 24.00-06.00
c. 15.00-19.00 2. Motivasi anda mendengarkan Gen FM adalah untuk : (urutkan berdasarkan prioritas) (
…
….) Mencari informasi yang dibutuhkan (
…
….) Mengetahui berita terkini (
…
….) Mendengar kan lagu-lagu yang diputar di Gen FM (
…
….) Status sosial (
…
….) Menghabiskan waktu luang (
…
…) Menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari-hari (
…
…) Memperluas wawasan 3. Intensitas mendengarkan Gen FM dalam seminggu: a. 1-4 jam
c. 9-12 jam
b. 5-8 jam
d. > 12 jam
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 1: Kuisioner Riset Khalayak (Lanjutan) 4. Pada hari apa biasanya Anda mendengarkan Gen FM (urutkan berdasarkan prioritas): (
…
…) Senin
(
…
…) Kamis
(
…
…) Selasa
(
…
…) Jumat
(
…
…) Rabu
(
…
…) Sabtu
(
…
…) Minggu
5. Program di Gen FM yang menjadi favorit Anda a. Semangat Pagi
c. Ganas
b. Gen 48
d. Tulalit
Rujukan untuk Program Feature wisata di Gen FM 1. Apakah anda merasa membutuhkan informasi jalan-jalan atau objek wisata dalam negeri? a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda pernah mendengarkan program radio yang menyajikan informasi jalanjalan atau objek wisata dalam negeri? a. Tidak pernah b. Pernah, di radio
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
… 3. Menurut anda bagaimanakah sosialisasi atau penyajian informasi objek-objek wisata selama ini di radio? a. Sangat baik
c. Kurang baik
b. Baik
d. Sangat kurang (minim informasi)
4. Bagaimana tanggapan anda apabila di Gen FM ada program khusus yang menyampaikan informasi jalan-jalan atau obyek wisata dalam negeri seminggu sekali? a. Setuju
b. Tidak setuju
5. Apakah yang ingin anda ketahui mengenai obyek wisata dalam negeri ? (urutankan sesuai prioritas) (
…) informasi wisata alam (
…) informasi wisata budaya (
…) informasi sejarah suatu daerah atau kota tempat wisata (
…) informasi wisata kuliner
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 1: Kuisioner Riset Khalayak (Lanjutan) (
…) Tips untuk berpergian ke daerah tersebut 6. Bagaimana kemasan yang tepat untuk program tersebut? a. Feature (liputan singkat dan mendalam , menampilkan beberapa narasumber) b. Chat-show (talkshow) c. Bulletin/ Air Magazine (rangkaian beberapa berita/ seperti majalah di on air- kan) 7. Menurut anda apa nama yang tepat untuk program di stasiun radio Gen FM ini? a. Jempol (Jalan-jalan Ampe Pol) b. JJS (Jalan-Jalan Seru) c. Lainnya, sebutkan
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
… 8. Menurut anda kapan waktu yang tepat untuk menyiarkan program tersebut? a. Antara pukul 06.00-10.00
d. Antara pukul 19.00-24.00
b. Antara pukul 10.00-15.00
e. Antara pukul 24.00-06.00
c. Antara pukul 15.00-19.00
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 2: Hasil Riset Khalayak
Demografi Khalayak sasaran
a. Kelompok usia ( dalam tahun)
b. Status Ekonomi Sosial (Pengeluaran perbulan
c. Pendidikan Terakhir
d. Pekerjaan
18-24 tahun 25 -29 tahun 30-34 tahun Jumlah < 700.000 >700.000 - 1.000.000 > 1.000.000 1.500.000 >1.500.000 2.000.000 >2000.000 – 3.000.000 >3.000.000 Jumlah Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Diploma/ Akademi S1 S2 Jumlah Tidak bekerja Pelajar SMA/SMK Mahasiswa/i Wiraswasta Pegawai Negeri Lainnya Jumlah
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
52 % 42 % 6% 100 % 5% 4% 13 % 18 % 19 % 41 % 100 % 1% 54 % 7% 37 % 1% 100 % 7% 2% 68 % 1% 1% 4% 100 %
Lampiran 2 Hasil Riset Khalayak (Lanjutan)
Waktu Mendengarkan Gen FM 4% 34%
06.00-10.00 10.00-15.00
38%
15.00-19.00 19.00-24.00 24.00-06.00
11% 13%
Motivasi Mendengarkan Gen FM (urutkan berdasarkan prioritas Motivasi
Urutan (Berdasarkan prioritas utama
Mendengar kan lagu-lagu yang diputar di Gen FM
1
Menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari-hari
2
Menghabiskan waktu luang
3
Mengetahui berita terkini
4
Memperluas wawasan
5
Mencari informasi yang dibutuhkan
6
Status sosial
7
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 2 Hasil Riset Khalayak (Lanjutan)
Intensitas Mendengarkan Gen FM dalam Seminggu 1-4 jam
5-8 jam
9%
21%
9-12 jam
> 12 jam
5%
65%
Hari Mendengarkan Gen FM Hari
Urutan (Berdasarkan prioritas utama
Senin
1
Sabtu
2
Selasa
3
Jumat
4
Rabu
5
Kamis
6
Minggu
7
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 2 Hasil Riset Khalayak (Lanjutan)
Program Favorit di Gen FM 50% 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0%
Program Favorit di Gen FM
Semangat Pagi
Gen 48
Ganas
Tulalit
Kebutuhan akan Informasi Wisata Indonesia Ya
Tidak
10%
90%
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 2 Hasil Riset Khalayak (Lanjutan)
Pernah Mendengar Program Wisata
Pernah 24%
Tidak 76%
Sosialisasi Atau Penyajian Informasi Objek-objek Wisata di Radio Sangat Baik
Baik
Kurang baik
Sangat Kurang (Minim Informasi
1%
32%
37%
30%
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 2 Hasil Riset Khalayak (Lanjutan)
Tanggapan Rencana Program Wisata Indonesia di Gen FM 1%
Setuju Tidak setuju
99%
Yang Ingin Diketahui Tentang Objek Wisata Objek Wisata
Urutan (Berdasarkan Prioritas)
informasi wisata alam
1
informasi wisata budaya
2
informasi wisata kuliner
3
Tips untuk berpergian ke daerah
4
tersebut informasi sejarah suatu daerah atau
5
kota tempat wisata
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 2 Hasil Riset Khalayak (Lanjutan)
Bentuk Program
Air Magazine 25% Feature 52% Chat Show 23%
Nama Program Jempol (Jalan-jalan Ampe Pol)
JJS (Jalan-jalan Seru)
Lainnya
11% 16% 73%
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 2 Hasil Riset Khalayak (Lanjutan)
Waktu Yang Tepat Untuk Menyiarkan Program 14%
10%
06.00-10.00 10.00-15.00
51%
15.00-19.00 19.00-24.00
25%
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi
Instrumen Evaluasi Produksi dan Kualitas Program juga Evaluasi Khalayak Daftar Pertanyaan untuk Telephone Survey dengan khalayak Gen FM Preferensi dan Frekuensi Mendengarkan Program “Jempol” 1. Apakah kalian mengetahui program “Jempol”? 2. Apakah kalian mendengarkan program “Jempol”? Jika iya, Bagimana pendapat kalian mengenai program “Jempol”? Jika tidak mengapa dan stop sampai disini. 3. Seberapa sering kalian mendengarkan program “Jempol”? 4. Apakah kalian mendengarkan keseluruhan program “Jempol”? Materi Siaran “ Jempol” 1. Apakah yang paling kalian ingat dari program “ Jempol”? 2. Apakah program “Jempol” sesuai dengan kebutuhan informasi kalian? 3. Apakah tema yang dibahas sesuai dengan kebutuhan informasi kalian? 4. Apakah program “Jempol” memberikan pengetahuan baru kalian mengenai objek wisata di Indonesia? 5. Bagaimana kedalaman topik yang dibahas dalam “Jempol”? 6. Apakah narasumber dalam “Jempol” sudah sesuai dengan tema yang dibahas? 7. Bagaimana dengan kualitas suara penyiaran program “Jempol”? 8. Bagaimana dengan backsound/musik latar yang digunakan dalam “Jempol”? Variasi Program 1. Apakah program “Jempol” sesuai dengan harapan kalian? Mengapa? 2. Apa yang paling kalian sukai dari program “Jempol”? 3. Apa yang paling kalian tidak sukai dari program “Jempol”? 4. Apakah waktu siar Jempol sudah sesuai menurut kalian? Jika tidak mengapa dan kapan waktu siar yang sesuai? 5. Apa kegunaan program jempol bagi kalian? 6. Bagaimana penilaian kalian mengenai program “Jempol” secara keseluruhan?
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (Lanjutan)
Penyiar 1. Apakah penyiar dalam program “Jempol” sesuai dengan program tersebut? 2. Apakah penyiar sudah menguasai materi program “Jempol”? 3. Apakah cara penyampaian penyiar dalam “Jempol” sudah sesuai dengan program tersebut? 4. Bagaimana pendapat kalian mengenai penyiar program “Jempol” secara keseluruhan? Saran dan Rekomendasi 1. Menurut kalian apa yang perlu ditambah dan dikurangi agar program “Jempol” menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan serta kebutuhan kalian?
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (Lanjutan)
Instrumen Evaluasi Produksi dan Kualitas Program serta Evaluasi Khalayak (Cara Pasif) Tabel Respon Pendengar Nama Program: Jempol
Edisi:
Tema:
Narasumber:
Pengirim SMS
Berita
Pengirim Email
Berita
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (Lanjutan)
Instrumen Evaluasi Produksi dan Kualitas Program Daftar Pertanyaan Untuk FGD dengan Tim Produksi Kerja Sama Tim Produksi 1. Bagaimana pembagian tugas tim produksi berdasarkan job description? 2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi “Jempol”? 3. Apa kendala yang dihadapi saat memproduksi “Jempol”? 4. Bagaimana koordinasi antara setiap anggota tim produksi? Kualitas Program 1. Bagaimana dengan kedalaman tema “Jempol” menurut Anda? 2. Apakah tema yang dibawakan sudah sesuai dengan kebutuhan khalayak? 3. Apakah narasumber dalam “Jempol” sudah sesuai dengan tema yang dibahas? 4. Bagaimana dengan kualitas suara penyiaran “Jempol”? 5. Bagaimana dengan backsound/ musik latar yang diputar dalam “Jempol”? 6. Apakah penyiar segmen dalam program “Jempol” sesuai dengan program tersebut? Mengapa? 7. Apakah penyiar sudah menguasai materi program “Jempol”? Mengapa? 8. Apakah cara penyampaian penyiar dalam “Jempol” sudah sesuai dengan program tersebut? 9. Bagaimana pendapat kalian mengenai penyiar program “Jempol” secara keseluruhan? Saran dan Rekomendasi 1. Menurut kalian apa yang perlu ditambah atau dikurangi agar program “Jempol” menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pendengar?
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (Lanjutan)
Instrumen Evaluasi Biaya Daftar Biaya Produksi Program-program Gen FM Nama Program
:
Waktu Siar
:
Biaya Produksi bulan : Pengeluaran
Nominal
Pendapatan
Nominal
Potensi Sponsor :
Sponsor:
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 3: Instrumen Evaluasi Instrumen Pre-Test Panduan Focus Group Discussion Pre Test Program I.
Ice breaking (5 menit) Perkenalan moderator dan peserta
II. Preferensi Activity (5 menit) Mencari tahu aktivitas harian & pola mendengarkan radio peserta III. Preferensi Opinion, Interest, dan Need (10 menit) x
Alasan mendengar radio
x
Mencari tahu program radio favorit peserta dan alasannya
x
Membahas program favorit berdasarkan beberapa aspek, meliputi penyiar, narasumber, tema, kemasan, desain, dan lain-lain.
IV. Prototipe program radio “Jempol” (10 menit) (Moderator menayangkan prototipe program “Jempol” kepada para peserta FGD). Lalu moderator menggali aspek-aspek: x
Penilaian program secara keseluruhan (alur dan manfaat program)
x
Penilaian mengenai konten audio program (meliputi kualitas suara, opening tune, musik latar, sound effect, natural sound)
x
Penilaian atas pemilihan penyiar dan konsultan (meliputi cara memandu program dan materi yang disampaikan).
V. Penutupan (5 Menit) Moderator meminta masukan, saran, dan kritik dari para peserta FGD mengenai prototipe program yang baru ditayangkan. Lalu moderator menutup pre-test dengan berterimakasih atas kesediaan peserta mengikuti FGD dan memberikan souvenir apresiasi.
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi
Instrumen Evaluasi Produksi dan Kualitas Program juga Evaluasi Khalayak Daftar Pertanyaan untuk Telephone Survey dengan khalayak Gen FM Preferensi dan Frekuensi Mendengarkan Program “Jempol” 1. Apakah kalian mengetahui program “Jempol”? 2. Apakah kalian mendengarkan program “Jempol”? Jika iya, Bagimana pendapat kalian mengenai program “Jempol”? Jika tidak mengapa dan stop sampai disini. 3. Seberapa sering kalian mendengarkan program “Jempol”? 4. Apakah kalian mendengarkan keseluruhan program “Jempol”? Materi Siaran “ Jempol” 1. Apakah yang paling kalian ingat dari program “ Jempol”? 2. Apakah program “Jempol” sesuai dengan kebutuhan informasi kalian? 3. Apakah tema yang dibahas sesuai dengan kebutuhan informasi kalian? 4. Apakah program “Jempol” memberikan pengetahuan baru kalian mengenai objek wisata di Indonesia? 5. Bagaimana kedalaman topik yang dibahas dalam “Jempol”? 6. Apakah narasumber dalam “Jempol” sudah sesuai dengan tema yang dibahas? 7. Bagaimana dengan kualitas suara penyiaran program “Jempol”? 8. Bagaimana dengan backsound/musik latar yang digunakan dalam “Jempol”? Variasi Program 1. Apakah program “Jempol” sesuai dengan harapan kalian? Mengapa? 2. Apa yang paling kalian sukai dari program “Jempol”? 3. Apa yang paling kalian tidak sukai dari program “Jempol”? 4. Apakah waktu siar Jempol sudah sesuai menurut kalian? Jika tidak mengapa dan kapan waktu siar yang sesuai? 5. Apa kegunaan program jempol bagi kalian? 6. Bagaimana penilaian kalian mengenai program “Jempol” secara keseluruhan?
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (Lanjutan)
Penyiar 1. Apakah penyiar dalam program “Jempol” sesuai dengan program tersebut? 2. Apakah penyiar sudah menguasai materi program “Jempol”? 3. Apakah cara penyampaian penyiar dalam “Jempol” sudah sesuai dengan program tersebut? 4. Bagaimana pendapat kalian mengenai penyiar program “Jempol” secara keseluruhan? Saran dan Rekomendasi 1. Menurut kalian apa yang perlu ditambah dan dikurangi agar program “Jempol” menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan serta kebutuhan kalian?
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (Lanjutan)
Instrumen Evaluasi Produksi dan Kualitas Program serta Evaluasi Khalayak (Cara Pasif) Tabel Respon Pendengar Nama Program: Jempol
Edisi:
Tema:
Narasumber:
Pengirim SMS
Berita
Pengirim Email
Berita
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (Lanjutan)
Instrumen Evaluasi Produksi dan Kualitas Program Daftar Pertanyaan Untuk FGD dengan Tim Produksi Kerja Sama Tim Produksi 1. Bagaimana pembagian tugas tim produksi berdasarkan job description? 2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi “Jempol”? 3. Apa kendala yang dihadapi saat memproduksi “Jempol”? 4. Bagaimana koordinasi antara setiap anggota tim produksi? Kualitas Program 1. Bagaimana dengan kedalaman tema “Jempol” menurut Anda? 2. Apakah tema yang dibawakan sudah sesuai dengan kebutuhan khalayak? 3. Apakah narasumber dalam “Jempol” sudah sesuai dengan tema yang dibahas? 4. Bagaimana dengan kualitas suara penyiaran “Jempol”? 5. Bagaimana dengan backsound/ musik latar yang diputar dalam “Jempol”? 6. Apakah penyiar segmen dalam program “Jempol” sesuai dengan program tersebut? Mengapa? 7. Apakah penyiar sudah menguasai materi program “Jempol”? Mengapa? 8. Apakah cara penyampaian penyiar dalam “Jempol” sudah sesuai dengan program tersebut? 9. Bagaimana pendapat kalian mengenai penyiar program “Jempol” secara keseluruhan? Saran dan Rekomendasi 1. Menurut kalian apa yang perlu ditambah atau dikurangi agar program “Jempol” menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pendengar?
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (Lanjutan)
Instrumen Evaluasi Biaya Daftar Biaya Produksi Program-program Gen FM Nama Program
:
Waktu Siar
:
Biaya Produksi bulan : Pengeluaran
Nominal
Pendapatan
Nominal
Potensi Sponsor :
Sponsor:
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 5: Prototipe yang Di produksi
Production Copy Dummy Jempol Durasi
: 10 menit
Date
: 18 Juni 2012
Working Title
: Perjalanan ke Desa Wisata Sawarna
Producer
: Donna Wilhelmina Hutagalung
Reporter & Writer
: Donna Wilhelmina Hutagalung
Narator
: Rozy Aldilasah
Production Station ID Gen FM
Copy
Opening Tune “Jempol” NARATOR BEDS - Depapepe
SEMBILAN DELAPAN KOMA TUJUH/ GEN FM/ SUARA MUSIK TERKINI/ HELO SOBAT GEN! BARENGAN GUA ROZY ALDILASAH DI JEMPOL/ JALAN-JALAN AMPE POL YA//LAGI PADA NGAPAIN NIH? //YANG BENGONG/ JANGAN BENGONG AJA DONG/ HARI INI KITA JALAN2 YUK/ GUE AJAK LO JALAN-JALAN AMPE POL DEH DI DESA WISATA SAWARNA//UDAH PADA PERNAH KE SANA BELUM? KALO BELUM YUK IKUTIN PERJALANAN SERU GUE DISANA//
NARATOR
DESA SAWARNA INI TERLETAK DI KABUPATEN LEBAK/ BANTEN SELATAN/ TEPATNYA DI KECAMATAN BAYAH GITU YA// NAMA SAWARNA DIAMBIL DARI KATA SUARNA/ YANG ARTINYA EMAS//HEM/ KOK GITU YA? //TERNYATA SOBAT GEN KARENA DULUNYA INI PADA JAMAN PENJAJAHAN JEPANG/ DESA YANG SATU INI SEMPAT DIJADIIN LOKASI PENAMBANGAN EMAS// O.. GITU// MEMANG BELUM TERKENAL SIH DESA INI/ PADAHAL YA SOBAT GEN/WISATA ALAM DISINI WIH JEMPOL BANGET DEH// GUA AKAN AJAK LO SEMUA NIH JALAN-JALAN KE GOA LALAY DAN PANTAI CIANTIR YANG ADA DISANA// BELUM PADA TAU KAN?/ YUUK IKUT GUA/
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 5: Prototipe yang Di produksi (Lanjutan)
PERJALANAN GUA KE DESA SAWARNA NARATOR BEDS- The Corrs Angel MEMAKAN WAKTU SELAMA 8 JAM DARI JAKARTA// SFX SUARA BUS GUA MEMILIH NAIK BUS BERSAMA 22 DISOLVE TO TEMAN YANG TERGABUNG DALAM TRIP BACKSOUD DESA SAWARNA//JALUR YANG DITEMPUH UNTUK MENUJU SAWARNA YAITU MELALUI JAKARTA-SERANG- MALIMPINGBAYAH.
SFX SUARA BUS YANG BERGOYANG KARENA JALANAN JELEK DISOLVE TO BACKSOUND
JALANAN KE SAWARNA LEWAT RUTE INI JALANNYA MASIH JELEK BANGET// BANYAK ASPAL YANG RUSAK// GW AJA NIH YA SOBAT GEN HARUS TERUS DIGONCANG-GONCANG SELAMA PERJALANAN/ DAN BUS GW SEMPAT SEKALI TEPEROSOK LOH//
SFX SUARA MOBIL TERPEROSOK SFX CUT OUT GILE.. PERJALANANNYA SUKSES BIKIN BADAN GW POLL PEGELNYA//ADUUH// BEDS - The Corrs Carraroe Jig NARATOR
HAH/ AKHIRNYA/ SETELAH 8 JAM PERJALANAN GITU YA/ SAMPAILAH GUA DI DESA SAWARNA SOBAT GEN/ WADUH INI ADA HAMPARAN SAWAH-SAWAH YANG HIJAU GITU YA/ TERUS/ SEJUKNYA UDARA DISINI ITU BIKIN MATA DAN
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 5: Prototipe yang Di produksi (Lanjutan)
SFX SUARA ALIRAN SUNGAI DISOLVE TO BACKSOUND SFX CUT OUT
PIKIRAN GUA KAYANYA REFRESH GITU SOBAT GEN// REFRESH SEJENAK DARI TAULAH HIRUK PIKUK PERKOTAAN YANG PADAT BANGET DAN BIKIN PUSING GITU YA// NO MACET/ NO POLUSI// HAHA/ TAPI NIH MASIH DALAM KONDISI PEGAL2 KITA HARUS MELEWATI JEMBATAN GANTUNG DARI KAYU SEPANJANG 20 METER UNTUK MENUJU PENGINAPAN DI SAWARNA/ HUAAH, MENEGANGKAN BANGET SOBAT GEN/ KENAPA?/ KARENA DIBAWAH NYA ADA SUNGAI // DAN JEMBATAN INI KALO DI LEWATIN GOYANG BANGET! ASTAGAAH// JADI KALO MAU MELEWATI JEMBATAN KAYU INI HARUS BERGANTIAN YA/ DISARANKAN HANYA 10 ORANG SETIAP KALI LEWAT//
SFX SUARA ORANG BERKATA “10 ORANG YA” SFX CUT OUT NARATOR
BEBAS DARI JEMBATAN GANTUNG/ GUA MENUJU PENGINAPAN DI SAWARNA// SOBAT GEN/ KARENA INI MASIH DESA GITU YA/BELUM ADA HOTEL/ JADI GUA HARUS NGINAP DI RUMAH WARGA// KALI INI GUE MEMILIH PENGINAPAN IBU WIDHI// IBU WIDHI SENENG BANGET KALO PENGUNJUNG MENGINAP DIRUMAHNYA//
SOUNDBYTE NARASUMBER (IBU WIDHI)
SENANG KARENA KITA KEBAGIAN REJEKI / SEMUA WARGA DISINI TAK ADA NILAI TAMBAH YAH//
NARATOR
NAH SOBAT GEN/ UNTUK MENGINAP DIRUMAH IBU WIDHI/ GUE HANYA PERLU MEMBAYAR SERATUS DUA PULUH LIMA
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 5: Prototipe yang Di produksi (Lanjutan)
RIBU PER HARI/ UDAH TERMASUK MAKAN 3 KALI LOH/ HEM CUKUP MURAH DAN ENAK// KAMARNYA JUGA NYAMAN BANGET/ KIRA-KIRA 5X 5 METER DAN UDAH ADA KAMAR MANDI DALAM// GA PERLU RAGU DEH POKOKNYA// NARATOR BEDS – Depapepe “Hid”
SETELAH BERES MENGATUR PENGINAPAN/ HAL PERTAMA YANG INGIN GUE LAKUKAN ADALAH MENELUSURI GOA LALAY// INGAT YA/ LALAY BUKAN ALAY/ HAHA// LALAY ARTINYA KELELAWAR DALAM BAHASA SUNDA/ JADI GOA INI GOA GELAP YANG DIHUNI KEKELAWAR YANG LAGI PADA TIDUR SOBAT GEN//
NARATOR
MENUJU KESANA GUE DITEMANI TOUR GUIDE LOKAL YANG DIBAYAR 100 RIBU PERHARI// KALO DARI PENGINAPAN/ GUE KIRA-KIRA HARUS BERJALAN KAKI SEJAUH 2 KM UNTUK MENCAPAI GUA LALAY// KITA AKAN MELEWATI HAMPARAN SAWAH DENGAN SUARA ALIRAN AIRNYA/
SFX SUARA ALIRAN AIR DI SAWAH DAN JEMBATAN KAYU KEDUA
MELEWATI JEMBATAN YANG LEBIH PARAH DARI JEMBATAN MENUJU PENGINAPAN KARENA ALIRAN AIR SUNGAINYA LEBIH DERAS// DAN AKHIRNYA SAMPAI DI GUA LALAY// YEYYY
SFX CUT OUT SFX SUARA DERAS AIR DARI LUAR GOA DISOLVE TO BACKSOUND NARATOR
SUARA DERASNYA AIR DARI LUAR GOA SUKSES BUAT GUE DEG2AN UNTUK
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 5: Prototipe yang Di produksi (Lanjutan)
SFX CUT OUT
MASUK KEDALAMNYA/ GOA INI PANJANGNYA 1 KILOMETER/BELUM ADA ORANG YANG BERHASIL MENELUSURI GOA INI SAMPE KE UJUNGNYA LOH/ UNTUK MASUK KE GOA INI/ KITA SEBAIKNYA TIDAK MENGGUNAKAN SENDAL ALIAS NYEKER KARNA LANTAI GOA INI BERLUMPUR DAN LICIN//UDAH KAYA ROBOT GUE JALANNYA/ GA BISA CEPET-CEPET/ HAHAHA/ OIAA JANGAN LUPA YA BAWA SENTER KALAU MAU KE SINI KARENA GOA INI GELAAAAAAP SEKALII//
SFX SUARA BERJALAN DI DENGAN SENTER DITANGAN/ GUE / DAN GOA BEBERAPA PENGUNJUNG LAINNYA DISOLVE TO BERJALAN MENELUSURI GOA LALAY BACKSOUND DENGAN AIR KIRA-KIRA SETINGGI BETIS ORANG DEWASA/ DI ATAS KIRI KANAN BANYAK STALAGTIT DAN STALAGMIT YANG MENGUCURKAN TETESAN-TETESAN AIR YANG DINGIN// ADA JUGA BANYAK KELELAWAR YANG BERTENGGER/ KITA JUGA HARUS BERHATI-HATI SOBAT GEN SOALNYA BANYAK KARANG-KARANG KECIL YANG KETUTUPAN LUMPUR/ SAKIT BANGET KALAU SAMPE KEINJEK/ SFX CUT OUT NAH/ GW HANYA BISA MENELUSURI GOA INI SEKITAR 100 METER SAJA/ KARENA BELUM ADA NIH YANG MENELUSURI SAMPAI LEBIH DARI ITU/ HEM WALAUPUN BEGITU TETEP POL BANGET DAH PERJALANAN KE GUA LALAY INI// REALLY REALLY JEMPOOOL// KUDU DI COBA YA SOBAT GEN! BEDS – I’M YOURS NARATOR
GA PUAS HANYA DI GUA LALAY/ SELANJUTNYA GUA MAU AJAK LO PERGI
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 5: Prototipe yang Di produksi (Lanjutan)
KE PANTAI YANG TERKENAL DI SAWARNA INI/ PANTAI CIANTIR/ YEEYYY NARATOR
SFX OMBAK DI PANTAI DISOLVE TO BACKSOUND
PANTAI CIANTIR CUKUP DEKAT DENGAN PENGINAPAN GUA/ JALAN SEKITAR 1 KILOMETER AJA//PERJALANAN JUGA TIDAK SEBERAT MENUJU GOA/ GUA HANYA PERLU MELEWATI SAWAH-SAWAH YANG MENGHIJAU DAN LUAS// BEGITU SAMPAI DI PANTAI INI/ OMBAKOMBAK BESAR MENYAMBUT KEDATANGAN GUA// PASIRNYA YANG PUTIH/ UDARANYA YANG SEJUK/ SUKSES MEMBUAT GW TERPESONA SAMA TEMPAT INI// HUAA COCOK BANGET DEH BUAT MELEPAS KEGALAUAN / HAHA// PEMANDANGAN MATAHARI TERBENAM DIPANTAI INI/ JUGA MENJADI SASARAN PARA FOTOGRAFER YANG DATANG KE SINI SOBAT GEN// PANTAI INI MEMANG TERKENAL DENGAN OMBAKNYA YANG BESAR/ JADI TURIS ASING SUKA DATANGUNTUK BERSELANCAR// KEBETULAN/ GUE KETEMU DENGAN OM TURIS DARI FLORIDA YANG DATENG KESINI UNTUK SURFING/ NAMANYA CHRIST JACKSON//
SOUNDBYTE (CHRIST JOHN) DISOLVE TO BACKSOUND
THREE YEARS AGO MY FRIEND CALL ME// WE COME HERE TO SURF AWAY// THE WAVE HERE IN SAWARNA IS REALLY GOOD/ ESPECIALLY THE LAST COUPLE DAYS// THE CONDITION IS VERY PERFECT FOR US TO HAVE FUN//
TRANSLATOR IN
TIGA TAHUN YANG LALU TEMAN SAYA MENCERITAKAN TENTANG SAWARNA// DA SEKARANG KAMI DATANG KE SINI UNTUK BERSELANCAR// OMBAK DISINI SANGAT BAGUS// APALAGI BEBERAPA HARI YANG LALU/ OMBAK ITU YANG TERBESAR// JADI SANGAT SEMPURNA UNTUK KAMI
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 5: Prototipe yang Di produksi (Lanjutan)
BERSENANG-SENANG// NARATOR
BEDS - Depapepe NARATOR
YES OF COURSE/ I KNOW/ I CAN SEE THAT/ HAHA// KAPAN-KAPAN KITA BERSELANCAR BARENG YA OM CHRIST/ HAHA// YA SOBAT GEN WALAUPUN KITA GA BISA BERENANG-BERENANG NIH DISINI KARNA OMBAKNYA YANG GEDE/ PANTAI INI TETAP JEMPOOL POOL POOL/ GA RUGI DATENG KE SINI KARENA GRATIS TIS // HAHA// NAH/ SAMPAI DISINI DULU PERJALANAN KITA SOBAT GEN/ POKOKNYA POL DEH JALAN-JALAN DI SAWARNA// INI KATA TEMAN-TEMAN LAIN YANG JUGA JALAN2 KE DESA SAWARNA/
VOXPOP 1
BELUM TERKENAL TETAPI MEMILIKI PEMANDANGAN ATAU VIEW PANTAI YANG CUKUP INDAH// TIDAK KALAH DENGAN BALI/ TIDAK KALAH DENGAN LOMBOK ATAU THAILAND SEKALIPUN// AMAZING DAN WANT TO GO BACK THERE//
VOXPOP2
GILE SAWARNA KEREN ABIS// GUE PENGEN AJAKIN TEMEN-TEMEN GUE KE SINI LAGI// POKOKNYA HARUS HARUS BANGET// . TEMPATNYA LUMAYAN YA EKSOTIS// BANYAK PENGUNJUNG LUAR KAYA KITA LIHAT DARI AUSTRALI TUH PADA SURFING//CUMA SAYANGNYA UNTUK AKSES KESININYA PRASARANANYA KURANG// .
VOXPOP3
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 5: Prototipe yang Di produksi (Lanjutan)
NARATOR
SOBAT GEN/SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN DENGAN PERJALANAN YANG LEBIH POOOOLL// TETAP DI JEMPOOOL/ JALAN-JALAN AMPE POL/ BYEEE
CLOSING TUNE “JEMPOL” Station ID GEN FM
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012
Lampiran 6: Profil Gen FM
Profil Gen FM Nama Stasiun Radio : Gen FM Frekuensi
: 98,7 FM
Call Sign
: “Sembilan Delapan Koma Tujuh Gen FM”
Format Radio
: Contemporary Hits Radio
Profil Pendengar Umur
: 18-34
Jenis Kelamin
: Pria (45 %), Wanita (55%)
Geografis
: Jakarta
SES
: A (10 %), B (50 %), C (40 %)
Karakteristik Pendengar: -
Cinta Musik Indonesia
- Rendah Hati
-
Berwawasan Internasional
- Bertoleransi Tinggi
-
Aktif
- Mandiri
-
Dinamis
- Aktif Berorganisasi
-
Percaya Diri
Programming Strategy: Bahasa
: 90 % Bahasa Indonesia, 10 % Bahasa Inggris atau Bahasa Lain
Show Material : 60 % musik, 20 % informasi, 20 % iklan Sapaan Pendengar: Sobat Gen Music : 80 % Indonesia (Easy Listening, Up Beat Hits), 20 % Lagu Barat (Easy Listening, The Feel is Young and Rockin’) Positioning : The Best Indonesian Music
Prototipe program..., Donna Wihelmina Hutagalung, FISIP UI, 2012