perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA AIR TERJUN JUMOG KABUPATEN KARANGANYAR
Oleh : DESI IRNAWATI SUSANTO NIM : F3208116
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul :
POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA AIR TERJUN JUMOG KABUPATEN KARANGANYAR
Surakarta, Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Drs. WIYONO, MM NIP. 1955 0505 1985 0310 02 commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul :
POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA AIR TERJUN JUMOG KABUPATEN KARANGANYAR
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma 3 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, Tim Penguji Tugas Akhir
Dra. DJOKO PURWANTO. MBA NIP. 1959 0116 1985 0310 04
Penguji
Drs. WIYONO, MM NIP. 1955 0505 1985 0310 02 commit to user vii
Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN
v Apabila kamu tidak bisa berbuat kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, maka berilah mereka kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri, disertai akhlak yang baik. ( Nabi Muhammad Saw ) v Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. ( Martin Vanbee )
Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk : 1. Mama & Papa tercinta 2. Teman - teman seperjuangan 3. Almamater UNS commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Syukur alhamulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan harkat, martabat dan inayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas akhir ini dengan judul “ POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA AIR TERJUN JUMOG KABUPATEN KARANGANAYAR “. Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Dalam penulisan Tugas akhir ini penulis banyak mengalami kesulitan, oleh karena itu penulis menyadari bahwa Tugas akhir tidak terlepas dari bimbingan, pengarahan, dan petunjuk dari beberapa pihak yang terkait demi tersusunnya Tugas akhir ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih atas bantuannya. Kepada yang terhormat : 1. Dr. Wisnu Untoro, Ms selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. Drs. Djoko Purwanto, M. B. A selaku Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Drs. Wiyono, MM selaku Pembimbing yang telah banyak membantu dan bersedia meluangkan waktu demi tersusunnya Tugas akhir ini. 4. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi yang telah membekali ilmu pengetahuan pada penulis 5. Seluruh Staff dan Kepala Dinas Pariwisata Karanganyar atas izin, pengarahan dan bimbingannya dalam melaksanakan magang 6. Pihak – pihak Obyek Wisata Air Terjun Jumog yang telah memberi banyak informasi tentang seluk beluk Obyek Wisata Air Terjun Jumog Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penulisan tugas akhir ini.
Surakarta, 9 Februari 2012 Penulis
Desi Irnawati Susanto commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
i
ABSTRAK ............................................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ..............................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................
vi
KATA PENGANTAR.............................................................................................
vii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
xii
BAB I.
BAB II.
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B.
Rumusan Masalah. ...................................................................
3
C.
Tujuan Penelitian .......................................................................
3
D.
Manfaat Penelitian.....................................................................
4
E.
Metode Penelitian......................................................................
5
F.
Analisis Pembahasan................................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III.
BAB IV.
digilib.uns.ac.id
A.
Potensi Pariwisata .....................................................................
7
B.
Pengertian strategi ....................................................................
8
C.
Pengertian Pengembangan Pariwisata ...................................
9
D.
Pengertian Promosi ...................................................................
12
E.
Kerangka Pemikiran ..................................................................
14
PEMBAHASAN A.
Gambaran Objek Penelitian .....................................................
15
B.
Laporan Magang Kerja .............................................................
40
C.
Pembahasan ..............................................................................
42
PENUTUP A.
Kesimpulan ................................................................................
56
B.
Saran ..........................................................................................
63
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
64
LAMPIRAN
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK “ POTENSI DAN STRATEGI PENGAMBANGAN OBYEK WISATA AIR TERJUN JUMOG KABUPATEN KARANGANYAR “. DESI IRAWATI SUSANTO F 3208116 Usaha pariwisata berperan penting bagi warga masyarakat untuk sarana hiburan, menenangkan diri dari rutinitas yang padat. Oleh karena itu pemasaran pariwisata akan menjadi konsep penting bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar. Kabupaten Karanganyar memiliki bermacam–macam obyek pariwisata, dari yang wisata alam, budaya, buatan sampai wisata minat khusus. Salah satunya obyek wisata alam yaitu Air Terjun Jumog yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi wisata yang dapat dikembangkan pada kawasan obyek wisata air terjun jumog, selain itu diharapkan juga dapat mengetahui strategi yang digunakan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk mengembangkan potensi yang ada di Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Metode penelitian yang dipakai adalah observasi, dan analisis pembahasan secara diskriptif dengan cara kualitatif yaitu dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data dan kemudian menyajikannya dengan bentuk yang baik dan menjelaskan dengan keadaan yang sesungguhnya. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengembangan air terjun Jumog dimulai dari membuat anggaran dana, menyusun konsep rencana pengembangan dan memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki obyek wisata air terjun Jumog. Selain itu warga sekitar juga berupaya mempromosikan wisata air terjun Jumog agar lebih dikenal oleh wisatawan.
Kata Kunci : Pariwisata, air terjun Jumog,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini sering mendengar program pemerintah untuk mengembangkan potensi wisata yang di miliki oleh setiap daerah guna
meningkatkan
kemakmuran
masyarakat
sekitar
pada
khususnya dan wisata di Indonesia pada umumnya. Dimana bila sektor pariwisata dapat dikembangkan dengan benar melalui sumber daya manusia yang mumpunyai untuk mengelola sumber daya alam yang tersedia maka sektor pariwisata akan menjadi sumber pendapatan bagi daerah tersebut. Usaha
pariwisata
juga
berperan
penting bagi warga
masyarakat untuk sarana hiburan, menenangkan diri dari rutinitas yang padat. Oleh sebab itu semua orang membutuhkan hiburan, hiburan itu misalnya diperolehdari berrekreasi atau berwisata. Oleh karena itu pemasaran pariwisata akan menjadi konsep penting bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar. Kabupaten Karanganyar memiliki bermacam–macam obyek pariwisata, dari yang wisata alam, budaya, buatan sampai wisata minat khusus. Salah satunya obyek wisata alam yaitu Air Terjun Jumog yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Obyek commit to user wisata ini juga disebut sebagai 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
‘The Lost Paradise’ ( surga yang hilang ). Demikianlah petunjuk yang terpampang 300 meter menjelang lokasi air terjun di tepian ruas jalan Kecamatan Ngargoyoso–Candi Sukuh. Sejak pertengahan tahun 2004 air terjun ini melengkapi kawasan wisata Candi Sukuh. Awalnya perkembangan pariwisata di kawasan Candi Sukuh nyaris jenuh dan tidak ada perubahan yang signifikan sejak beberapa tahun terakhir. Tetapi seiring di temukannya Air Terjun Jumog sebagai stimulan pariwisata setempat, kini kawasan wisata Candi Sukuh mulai didatangi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Berdasarkan strategi
ini
lebih
kesimpulan
diatas mengingat
mengutamakan
keikutsertaan
pentingnya masyarakat,
Pemerintah Desa Berjo dan Pemerintah Daerah Karanganyar untuk ikut memajukan obyek wisata Air Terjun Jumog. Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas maka penulis mengambil judul “ POTENSI DAN STRATEGI PENGAMBANGAN OBYEK WISATA AIR TERJUN JUMOG KABUPATEN KARANGANYAR “.
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pada uraian diatas, maka permasalahan yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah: 1. Potensi apa saja yang bisa di kembangkan di lingkungan Obyek Wisata Air Terjun Jumog? 2. Strategi apa saja yang dapat digunakan untuk mengembangkan Obyek Wisata Air Terjun Jumog?
C. Tujuan Penelitian Untuk melakukan penelitian penulis harus mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui potensi wisata yang dapat dikembangkan pada kawasan Obyek Wisata Air Terjun Jumog. 2. Untuk mengetahui strategi yang digunakan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk mengembangkan potensi yang ada di Obyek Wisata Air Terjun Jumog.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Bagi Penulis a. Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman khusus di bidang pariwisata. b. Dapat mengembangkan dan menerapkan pengetahuan tentang pemasaran kepariwisataan dan kebudayaan. 2. Manfaat bagi pengelola Obyek Wisata Air Terjun Jumog Dapat
dijadikan
sebagai
bahan
masukan
dan
pertimbangan bagi pengelola objek wisata air terjun jumog di kabupaten Karanganyar dalam mengetahui potensi dan strategi
yang
bisa
dikembangkan,
sehingga
dapat
meningkatkan jumlah pengunjung Obyek Wisata Air Terjun Jumog, sehingga pengelola harus mengkaji dari segi potensi yang bisa di kembangkan dan manfaat bagi Obyek Wisata Air Terjun Jumog sebagai daerah tujuan wisata alam. 3. Manfaat bagi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi akademik untuk menambah informasi dan refrensi bacaan tentang kepariwisataan.
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Metode Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian
ini
mengambil
lokasi
di
Desa
Berjo
Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Kampung ini memiliki kawasan obyek wisata yang potensial sekali untuk menarik para wisatawan. Dengan demikian kampung ini juga memiliki potensi yang tinggi untuk memakmurkan masyarakat yaitu Obyek Wisata Air Terjun Jumog. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi dilakukan secara langsung. Yaitu secara langsung penulis melakukan pengamatan ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog yang ada di Desa Berjo kec. Ngargoyoso kab. Karanganyar untuk mengamati kondisi dan gambaran air terjun jumog serta mengambil foto-foto di lingkungan obyek wisata air terjun jumog sehingga dapat memperoleh data yang akurat. b. Arsip Arsip yang penulis digunakan adalah berupa sumbersumber data mengenai potensi Obyek Wisata Air Terjun commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jumog yang penulis dapatkan dari dinas pariwisata dan kebudayaan kab. Karanganyar. c. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap pemerintah Desa Berjo terutama sekretaris Desa Berjo. Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dimana penulis menyiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu.
F. Analisis Pembahasan Analisis data yang digunakan secara diskriptif dengan cara kualitatif yaitu dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data dan kemudian menyajikannya dengan bentuk yang baik dan menjelaskan dengan keadaan yang sesungguhnya.
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Potensi Pariwisata Daya
tarik
wisata merupakan
potensi
yang
menjadi
pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tertentu. Obyek dan daya tarik wisata adalah yang menjadi sasaran perjalanan wisata. Hal-hal yang menarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat tujuan wisata menurut Marrioti adalah benda-benda yang tersedia di alam semesta dan terbentuk dengan alami, hasil ciptaan
manusia
yang
berupa
benda-benda
bersejarah,
kebudayaan dan keagamaan, serta tata cara hidup masyarakat yang berupa kebiasaan yang disebut dengan adat istiadat. Potensi pariwisata adalah segala hal dan keadaan baik yang nyata dan dapat diraba, maupun yang tidak dapat diraba, yang digarap, diatur dan disediakan sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat
atau
dimanfaatkan
atau
diwujudkan
sebagai
kemampuan, faktor dan unsur yang diperlukan atau menentukan bagi usaha dan pengembangan kepariwisataan, baik itu berupa suasana,
kejadian,
benda
maupun
layanan
atau
jasa.
(R.S Damardjati, 2001) commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut J.S. Badudu, potensi adalah kemampuan yang mempunyai
kemungkinan
untuk
dikembangkan,
kekuatan,
kemampuan, kesanggupan daya. ( Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1995 ).
B. Pengertian Strategi Menurut Swastha dan Irawan (1990: 67) strategi merupakan suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai arah tujuan tersebut. Beberapa obyek wisata mungkin mempunyai tujuan yang sama akan tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut belum tentu sama. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa strategi yang dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan menurut Kotler (2001) mendefinisikan strategi adalah pendekatan produk yang akan digunakan guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan (Kotler dan Amstrong, 2001: 58). Dan sedangkan menurut Lamb, Hair, Mc Daniel (2001) strategi
pemasaran
merupakan
kegiatan
menyeleksi
dan
penjelasan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
serta memelihara satu bauran pemasaran yang menghasilkan keputusan bersama dengan pasar yang dituju.
C. Pengertian Pengembangan Pariwisata Dalam memasarkan pariwisata diperlukan strategi–strategi yang tepat. Definisi pemasaran pariwisata itu sendiri adalah upaya– upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional atau badan–badan usaha pariwisata pada tarif internasional, lokal guna memenuhi kepuasan wisatawan baik secara kelompok maupun paribadi masing–masing dengan maksud meningkatkan pertumbuhan pariwisata. (Salah Wahab, 1989) Pengertian pengembangan sendiri menurut J.S. Badudu adalah cara atau hasil kerja mengembangkan, mengembangkan berarti
membuka,
memajukan,
menjadikan
jadi
maju
dan
bertambah baik. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan pariwisata adalah usaha atau cara untuk memajukan bidang pariwisata. (J.S Badudu. Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1995) Tujuan utama dari strategi pengembangan wisata adalah untuk mengembangkan produk dan pelayanan yang berkwalitas, seimbang dan bertahap. Aspek yang terkait dengan strategi pengembangan pariwisata dapat dilihat dari jangka waktunya, aspek tersebut antara lain: commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Jangka Pendek Dalam jangka pendek strategi pengembangan pariwisata menitik beratkan pada optimasi, terutama untuk: a. Mempertajam dan meningkatkan citra pariwisata b. Meningkatkan mutu tenaga kerja c. Meningkatkan kemampuan pegelola 2. Jangka Menengah Dalam
jangka
menengah
strategi
pengembangan
pariwisata menitik beratkan pada konsolidasi, terutama untuk: a. Mengkonsolidasikan kemampuan pengelolaan b. Mengembangkan dan diversifikasi obyek wisata c. Memanfaatkan citra pariwisata Indonesia 3. Jangka Panjang Dalam
jangka
panjang
menitik
beratkan
pada
pengembangan dan penyebaran, terutama dalam hal: a. Pengembangan kemampuan pengelolaan b. Pengembangan dan penyebaran produk dan jumlah tenaga kerja c. Pengembangan mutu dan jumlah tenaga kerja d. Pengembangan pariwisata baru ( Gamal Swantoro, 2001 ) commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan
pengembangan
pariwisata
menurut
Instruksi
presiden No.9 Tahun 1969 Pasal 2 yaitu: 1. Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan
Negara
kesempatan
kerja
pada
serta
umumnya,
lapangan
peluasan
pekerjaan
dan
mendorong kegiatan industri lainnya. 2. Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. 3. Meningkatkan persaudaraan nasional dan internasional. (A.Yoeti, 1997) 4. Ruang lingkup industri pariwisata mancakup berbagai sektor ekonomi adapun ruang lingkup itu antara lain: restaurant, penginapan, jasa, perjalanan, transportasi, fasilitas rekreasi, atraksi wisata. Strategi Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Karanganyar dalam mengembangkan pariwisata di Karanganyar adalah kebijakan, program, keputusan alokasi sumber daya yang dimiliki Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Karanganyar dalam upaya memajukan bidang pariwisata. (Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar, 2011)
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pengertian Promosi Promosi merupakan salah satu variable di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Menurut (Swastha dan Irawan 1990: 349) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Untuk
memperkenalkan
produknya,
perusahaan
harus
memberitahukan dan mendorong masyarakat untuk membeli produk–produknya, yaitu melalui media atau dengan cara lain. Meskipun demikian, perusahaan tidak selalu berhasil, sering juga mengalami
kegagalan
karena
perusahaan
salah
dalam
menggunakan alat promosinya. Sebenarnya promosi ini tidak hanya dilakukan oleh perusahaan atau penjual saja, tetapi pembeli atau konsumen juga sering menggunakannya. Bisa disimpulkan, promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran, karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian produk sesuai kebutuhan dan keinginannya. commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Promosi dapat dilakukan dengan cara dari mulut ke mulut, membuat brosur, memasang baliho, sampai
mengiklankan
menggunakan media televisi, seperti dapat memasang iklan ke stasiun televisi swasta baik yang lokal maupun yang internasional. Yang dapat dilihat dan informasi yang diinfokan dapat tersampaikan kepada publik atau masyarakat umum, baik masyarakat domestik maupun non-domestik.
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Kerangka Pemikiran
OBYEK WISATA AIR
POTENSI DAN STRATEGI
TERJUN JUMOG
PENGEMBANGAN
PENINGKATAN FASILITAS,
KONSUMEN
KENYAMANAN, SARANA DAN PRASARANA
Keterangan Bagan Kerangka Pemikiran : Dalam mengenalkan dan mengembangkan wisata air terjun jumog perlu adanya
pengembangan potensi alam yang sudah
tersedia dan menggunakan strategi tertentu. Dan dengan strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan fasilitas, kenyamanan, sarana dan prasarana agar bisa menarik wisatawan (konsumen) berkunjung ke daerah tersebut. Dan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung dari tahun ke tahun semakin meningkat.
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Kabupaten Karanganyar
Peta Kabupaten Karanganyar
Kabupaten Karanganyar adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Karanganyar, sekitar 14 km sebelah timur Kota Surakarta. commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada mulanya Karanganyar adalah sebuah dukuh kecil yang di bangun pada tanggal 16 Maulud 1670 J atau 19 April 1745 M dibawah kekuasaan Sunan Paku Buana II. Dukuh Karanganyar semula berada di wilayah Sukowati Selatan, kemudian
berpindah
di
bawah
kekuasaan
Kasultanan
Jogjakarta yang dipimpin Pangeran Mangkubumi pada tahun 1755 – 1792 di karenakan adanya perjanjian Gianti pada tanggal 13 Februari 1755.
Dengan demikian sejak tanggal 18 November 1917 Karanganyar resmi menjadi wilayah Kabupaten dengan nama “ Kabupaten Karanganyar “. Kabupaten Karanganyar memiliki motto ‘Tenteram’ (Tenang Teduh Rapi Aman Makmur).
( Dinas Pariwisata Kab.Karanganyar, 2011 )
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Sejarah dan Perkembangan Dinas Pariwisata Karanganyar Dinas Pariwisata merupakan dinas yang di beri kewenangan untuk mengelola dalam bidang kepariwisataan. Dinas pariwisata Kabupaten Karanganyar di bentuk tahun 1987, berdasarkan tahun Perda No.2 Tahun 1987. Perda tersebut di buat berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Tengah dalam bidang
Kepariwisataan
Karanganyar,
maka
pemerintahan
dan
kepada
untuk
pemerintah
kelancaran
pembangunan
Kabupaten
penyelenggaraan
yang
menyangkut
kepariwisataan maka di bentuk Dinas Pariwisata yang sekarang beralamatkan di Komplek Perkantoran Cangakan Karanganyar 57712. Kabupaten
Karanganyar
yang
memiliki
keanekaragaman keindahan alam yang mempesona merupakan potensi yang perlu dikembangkan dan dibudidayakan, karena dapat mendorong kegiatan kepariwisataan dan perekonomian daerah. Oleh karena itu keberadaan Dinas Pariwisata di Kabupaten Karanganyar sangat penting untuk memperkenalkan dan mengembangkan kawasan wisata di Karanganyar.
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar
KEPALA DINAS PARIWISATA
Bagian Tata Usaha
Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bagian Perencana
Sub Dinas Objek Wisata
Seksi Obyek Wisata dan Daya Tarik
Sub Dinas Sarana Wisata
Sub dinas Pemasaran
Seksi akomodasi
Seksi Promosi
Seksi Rumah Makan dan Restoran Seksi Atraksi. Rekreasi dan Hiburan Umum
UPTD
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum
Seksi Pelayanan dan Informasi
Seksi Ketenagakerjaan
Cabang Dinas
Gambar III.1 Struktur organisasi Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten commit to user Karanganyar 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan stuktual Dinas Pariwisata Karanganyar: 1) Kepala Dinas Pariwisata a) Melaksanakan sebagai urusan rumah tangga Daerah di bidang Pariwisata. b) Menyusun
rencana
kegiatan
di
bidang
Kepariwisataan. c) Mengelola perijinan di bidang Kepariwisataan. d) Melaksanakan tugas lain yang di berikan Bupati. 2) Kepala Bagian Tata Usaha a) Melaksanakan perlengkapan,
kegiatan
administrasi
rumah
tangga,
umum,
hubungan
masyarakat, perencanaan dan pengelolaan data. b) Penyusunan
rencana
hukum,
pembinaan
organisasi dan data laksana. c) Pengelolaan keuangan dan kepegawaian. d) Pelaksanaan dan pengendalian penyelenggaraan ketatausahaan Dinas.
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Kepala Sub. Bag Umum dan Kepegawaian a) Melakukan
surat–menyurat,
pengadaan
kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga, serta penyelenggaraan administrasi dan pembinaan kepegawaian. b) Pelaksanaan pemeliharaan, perawat, perbaikan, dan penghapusan barang inventaris Dinas. c) Pelaksanaan inventaris Dinas dan pencatatan data pegawai Kepariwisataan. 4) Kepala Sub. Bagian Perencanaan a) Menyusun rencana kegiatan dibidang pengolahan data statistik kepegawaian. b) Menyelenggarakan
organisasi
dan
ketatalaksanaan dinas. 5) Kepala Sub. Bag Keuangan a) Menyusun
rencana
kegiatan
di
bidang
perencanaan anggaran pembiayaan, pengelolaan pertanggungjawaban dan administrasi keuangan. b) Mengendalikan tugas
dan
administrasi
mengawasi dan
pelaksanaan operasional
Bendaharawan Anggaran rutin, Bendaharawan commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gaji,
Bendaharawan
Penerima
dan
Bendaharawan Anggaran Bangunan. 6) Kepala Sub. Bagian Dinas Pemasaran Wisata a) Penyelenggaraan usaha pemasaran pariwisata daerah berdasarkan kebijakan teknis yang telah ditetapkan. b) Menyusun rencana kegiatan di bidang promosi pariwisata local, regional untuk pasar pariwisata nasional dan internasional. c) Member
rekomendasi
atau
ijin
usaha
jasa
pelayanan informasi dan promosi pariwisata. d) Mengevaluasi laporan pelaksanaan rencana dan program
promosi
pariwisata
dan
pemberian
pelayanan informasi. 7) Kepala Sub. Dinas Obyek Wisata a) Menyusun inventarisasi,
rencana
kegiatan
identifikasi
dan
di
bidang
pengelompokan
obyek wisata, atraksi wisata, tempat wisata dan hiburan. 8) Kepala Sub. Bag Sarana Wisata a) Melaksanakan inventarisasi dan identifikasi serta pengelompokan usaha sarana pariwisata sesuai commit to user dengan jenisnya. 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Mengadakan
klasifikasi
masing–masing
jenis
usaha sarana pariwisata yang didasarkan kepada fasilitas, sarana dan prasarana yang ada. c) Menyiapkan bahan dan menyusun rancangan peraturan di bidang usaha sarana Pariwisata. d) Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Unit
Pelaksanaan
Teknis
Dinas
(UPTD)
merupakan unsur pelaksanaan pemerintah daerah dibidang tertentu, yang dipimpin oleh seorang kepala UPTD dan bertanggung jawab Kepada kepala
Dinas
mempunyai
tugas
Pariwisata. dan
UPTD
sendiri
fungsi melaksanakan
sebagian tugas Dinas Pariwisata yang mempunyai wilayah kerja atau beberapa kecamatan.
3. Potensi Wisata Kabupaten Karanganyar Kabupaten Karanganyar adalah salah satu tujuan pariwisata yang banyak memiliki alternative kawasan wisata yang memiliki pemandangan alam yang mempesona serta hawa yang sejuk. Kabupaten Karanganyar berjarak 14 km dari kota Surakarta mudah dijangkau dengan berbagai alat transportasi darat. Dengan identitas daerah “ INTAN PARI “ ( Industri commit to user Pertanian dan Wisata ) diharapkan Kabupaten Karanganyar
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memiliki banyak asset wisata yang menarik baik wisata alam, wisata budaya dan ziarah. Potensi Wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar antara lain: a. WISATA ALAM 1) Air Terjun Grojogan Sewu Obyek wisata alam berupa air terjun yang sangat terkenal di Jawa Tengah yaitu air terjun Grojogan Sewu. Tinggi air terjun ini 81 m, dengan latar belakang tebing tinggi yang berlapis–lapis di balik air terjun sungguh mempesona. Obyek wisata ini berada pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut. Keindahannya semakin mempesona dengan hutan lindung yang luas dan sejuk dimana dihuni oleh sejumlah satwa kera. Fasilitas pendukung pariwisata lainnya adalah kolan renang, arena perkemahan, panggung terbuka, mushola, arena perkemahan, MCK dan kios–kios cinderamata. Untuk
lebih
memantapkan
pengalaman
berwisata di Grojogan Sewu Tawangmangu, naik kuda tunggang wisata akan menjadi pilihan, karena dapat berkeliling melihat panorama alam disekitar kawasan wisata Grojogan Sewu dan beberapa obyek wisata commit to user lainnya seperti di Taman Ria Balekambang, wisata 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ilmiah di Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Tanaman Obat dan Obat Tradisional, sentra tanaman hias lingkungan Nglurah dan Situs Purbakala Candi Menggung.
2) Air Terjun Jumog Air Terjun Jumog merupakan Obyek dan Daya tarik Wisata baru. Obyek ini resmi dibuka pada tanggal 7 Agustus 2004. Air terjun yang berada pada ketinggian 910 meter dari permukaan laut ini berhawa sejuk dengan panorama alam yang mengagumkan dengan nuansa kehidupan masyarakat yang ramah lekat dengan sifat khas perdesaan. Karena merupakan obyek wisata yang baru dibuka pada tahun 2004, kawasan ini masih minim fasilitas wisata yang tersedia, namun di pertengahan tahun 2010 kawasan obyek wisata ini di lengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain refleksi, kolam renang, flying fox, restauran, dan tempat peristirahatan seperti gazebo yang berada di titik–titik
tempat
yang
mengarah
pada
pada
pemandangan air terjun jumog yang masih alami.
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Air Terjun Parang Ijo Tepatnya di Dusun munggur Desa Girimulyo Kecamatan Ngargoyoso. Obyek wisata ini dikelola langsung oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat. Obyek wisata berupa air terjun ini memiliki panorama alam yang sangat indah.
b. WISATA BUDAYA DAN ZIARAH 1) Sapta Tirta Pablengan Tempat pemandian Air Hangat ini terkenal dengan sebutan Sapta Tirta Pablengan, terletak di Desa Pablengan Kec. Matesih sekitar 20 km dari Kota Karanganyar. Wisata bersejarah
ini merupakan peninggalan
tempat
masa
pemandian
pemerintahan
Mangkunegaran. Di komplek pemandian ini terdapat bangunan sacral berupa tempat pemandian terbuka peninggalan Mangkunegara VI yang memiliki 6 (enam) kamar mandi terbuka yang sering di sebut Pemandian Keputren yang hingga kini masih ramai dikunjungi peziarah, rutama bagi mereka yang akan melakukan tradisi hajat tradisi ke makam raja–raja. commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Daya
tarik
tempat
pemandian
ini
adalah
terdapat 7 (tujuh) macam sumber air alami yang letaknya sangat berdekatan dan memiliki rasa yang berbeda–beda yang tidak terdapat di bumi manapun. Hal ini yang menjadikan obyek wisata Sapta Tirta Pablengan berbeda. Ketujuh sumber air alami yang dimiliki oleh Sapta Tirta Pablengan adalah: a)
Sumber Air Soda Sumber air yang memiliki cita rasa soda alami
dan
di
percaya
dapat menyembuhkan
sariawan, bau mulut, dan penyakit dalam seperti diabetes. b) Sumber Air Hangat Air hangat yang keluar dari sumber ini di percaya dapat mensucikan badan sekaligus dapat mengobati berbagai macam penyakit kulit. c) Sumber Air Hidup Sumber air ini tidak pernah diam, air yang keluar selalu bergerak. Khasiat yang ada pada air hidup ini dapat dipercaya membuat wajah awet muda. commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d) Sumber Air Mati Mata air ini tidak bergerak, air yang keluar dari sumber mata air ini selalu tetap volumenya, air dalam keadaan diam tidak pernah kurang dan lebih. Mata air ini tidak boleh di sentuh, tidak di ketahui penyebabnya. e) Sumber Air Kesaktian Sumber
mata
air
ini
dipercaya
dapat
membuat seseorang kebal dari senjata tajam. f)
Sumber Air Urus–Urus Sumber mata
air
ini
dapat
digunakan
sebagai obat urus–urus (membersihkan perut), apabila meminum air ini akan merasakan murus atau diare. g) Sumber Air Bleng Sumber mata air ini mengeluarkan air yang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan “karak” (kerupuk dari bahan beras). Air ini dapat membuat adonan beras menjadi lebih kenyal dan berasa gurih.
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Astana Mangadeg Astana mangadeg terletak di desa Girilayu Kecamatan Metesih merupakan komplek makam raja – raja dari istana Mangkunegaran I (yang terkenal dengan nama Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa yang punya kesaktian luar biasa. Tempat
ini
masih disakralkan terutama oleh masyarakat umum yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Pura Mangkunegaran.
3) Astana Girilayu Astana
Girilayu
berada
di
Desa Girilayu
Kecamatan Metesih merupakan komplek makam raja– raja dari istana Mangkunegaran, Surakarta. Raja – raja Mangkunegaran yang di makamkan di Astana Girilayu adalah Raja Mangkunegaran IV, Mangkunegaran V, Mangkunegaran VII, dan Mangkunegaran VII serta kerabat–kerabat raja. Pada setiap malam Jum’at Pahing dan Selasa Pahing diadakan upacara selamatan oleh kerabat Pura Mangkunegaran yang juga diikuti masyarakat umum yang akan melakukan meditasi. commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pengunjung dapat berziarah
langsung ke
makam raja–raja ini dengan dipandu oleh juru kunci makam. Khusus bagi pengunjung wanita apabila akan melakukan ziarah harus mengenakan kain yang telah disediakan oleh yayasan pengelola Atana Girilayu.
4) Astana Giribangun Astana Giribangun terletak didesa Girilayu Kecamatan Metesih
adalah
komplek
pemakaman
mantan presiden RI ke-2 Bp. H.M Soeharto dan Ibu Tien Soeharto, keluarga serta kerabatnya. Sejak meninggalnya mantan penguasa di era Orde Baru Januari 2008 lalu tempat mulai ramai dikunjungi. Ditempat ini tersedia fasilitas antara lain Pos penjagaan, Gapura masuk berbentuk Joglo, Ruang tunggu, Bangunan makam utama, mushola, dan MCK, serta tempat parkir.
c. WISATA PURBAKALA 1) Candi Sukuh Candi Sukuh merupakan bangunan candi Hindu yang diperkirakan didirikan pada abad XV, berfungsi sebagai tempat pemujaan, ditemukan oleh commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Johnson seorang Resident pada masa pemerintahan Gubernur Raffles tahun 1815. Candi yang penuh misteri ini berada pada ketinggian 910 meter dari permukaan laut terletak didusun Sukuh, desa Berjo kecamatan Ngargoyoso. Luas areal Candi Sukuh sekitar 5.500 meter persegi dengan tata letak bangunan memusat ke belakang, berundak yang terdiri dari tiga halaman teras, dimana halaman teras pertama lebih rendah dari terasa kedua dan ketiga, yang disebut dengan Jaba, Jaba Tengah dan Jeron. Untuk memasuki Jaba harus melewati gapura Cangapit yang terkenal dengan Lingga–Yoni yang terlukiskan pada lantai gapura. Menuju Jaba Tengah dan Jeron harus melalui gapura Sela Setangkep terdapat profil candi yang berada di depan candi induk dengan arsitek pyramid terpancung. Pada halaman candi induk ini banyak relief– relief candi yang menggambarkan tentang cerita Sudamala, Garudeya, dan Dewa Ruci. Sudamala mengisahkan tentang Pembebasan atau ruwatan (cuddha artinya bersih, mala artinya dosa) kisah ini menceritakan Sadewa seorang satriya dari commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pandawa yang membebaskan Dewi Durga dari kutukan Bethara Guru. Cerita
Garudeya
yang
membebaskan
ibundanya yang bernama Dewi Winata dari perbudakan yang dilakukan oleh Kagru yang masih saudaranya sendiri. Winata mengalami kekalahan dalam pertaruhan tentang
warna
ekor
kuda
Ucchaicrawa,
karena
rekayasa yang dilakukan oleh Kudru dan anak– anaknya yang berupa seribu naga. Sedangkan
Dewa
Ruci bercerita tentang Bima melawan kalantaka. 2) Candi Ceto Candi
Ceto
terletak
didesa
Gumeng
Kecamatan Jenawi berada pada ketinggian 1.470 meter dari permukaan laut. Candi Ceto merupakan candi Hindu yang di bangun abad XV, pertama kali ditemukan oleh Van Der Vlis pada tahun 1842 yang kemudian banyak mendapat perhatian dari para ahli purbakala. Komplek candi terdiri dari 13 teras berundak yang membujur dari barat ke timur, makin kebelakang semakin
tinggi.
Memasuki
halaman
candi
harus
melewati gapura bentar yang harus menapaki anak tangga yang cukup tinggi. commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Di depan gapura ini terdapat Arca saling membelakangi, suatu gambaran adanya ambiguitas pada tahap awal masa pertaubatan, diatasnya lagi terdapat patung bermuka dua mengambarkan jalan didepan seolah tidak menguatkan, penuh perjuangan atau berpaling pada jalan lalu pada memori yang sangat indah. Pada teras kedua terdapat bangunan tempat pemantapan menuju perenungan akan ketentraman jiwa. Teras keempat terdapat lingga menggambarkan godaan yang terbesar menuju pertaubatan adalah melewati nafsu. Halaman teras ketujuh terdapat dua rumah joglo yang disebut Palereman, tempat peristirahatan sejenak apabila nafsu sudah dapat di endapkan atau dikendalikan. Teras selanjutnya pada saat menapaki tangga tergoda untuk menoleh kebelakang, perjuangan mengakui kesalahan ternyata sangat melelahkan, naik teras
setingkat
lagi
terdapat
beberapa
pilihan
pertimbangan yang digambarkan dalam arca, tentang perjalanan apa yang ingin diraih, kepandaian yang ingin dicapai, kebijakan atau kesejatian hidup. commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kemudian satu tingkat teras tertinggi adalah “keindahan” dimana paronama indah dikejauhan dapat terlihat jelas tanpa batas. Komplek Candi Ceto ini sangat menarik karena lokasinya
didukung
oleh
panorama
yang
indah,
berhawa sejuk juga bentuknya sangat sepesifik yang tidak di temukan pada candi lain.
d. ARGOWISATA 1) Perkebuan Teh Daya tarik Obyek wisata ini terletak pada panorama alam yang indah, perkebunan dan aktivitas masyarakat desa. Sepanjang kanan kiri jalan menuju Obyek wisata Candi Ceto dapat di jumpai hamparan perkebunan teh bak permadani hijau dilereng Gunung Lawu. Aktivitas wisata yang bisa dilakukan di tempat ini adalah
teh
walk,
camping
dan
kegiatan
wisata
pendidikan mengenal lebih dekat kebun teh dan proses pengeringan teh di PT. Kemuning Agrotourism. Perkebunan teh ini terletak di desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso berada pada ketinggian 910 meter di atas permukaan laut. commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Kebun Salak Lawu Buah salak dapat dijumpai dimana saja yang di kembangkan didesa Berjo kecamatan Ngargoyoso, yang memiliki cita rasa yang lain. Salak ini dikenal dengan nama Salak Lawu. Pengunjung dapat memetik sendiri buah salak yang inginkan untuk oleh – oleh. 3)
Kebun Strawberi Buah yang ranum ini banyak di jumpai di Tawangmangu pada musim Kemarau. Masyarakat Kalisoro mengembangkan budidaya strawberry sebagai tanaman semusim, selain sayur–sayuaran. Pengunjung dapat memetik sendiri buah yang sudah masak dari kebun para petani.
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
Gambaran Umun Mengenai Obyek Wisata Air Terjun Jumog a. Gambaran umum Obyek Wisata Air Terjun Jumog Kabupaten
Karanganyar
dengan
ibukota
Kota
Karanganyar, dengan luas wilayah 77.378,6374 ha. Secara geografis terletak disebelah barat lereng Gunung Lawu pada posisi 110º 40΄ - 110º 70΄ Bujur Timur, 7º 28΄ – 7º 46΄ Lintang Selatan dan wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Sragen di sebelah utara, Kabupaten Boyolali dan Kota Surakarta di sebelah barat, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah Selatan, Kabupaten Ngawi dan Magetan ( Jawa Timur ).
Lokasi Air
terjun Jumog terletak di Desa Berjo,
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Desa Berjo sendiri merupakan salah satu desa yang memiliki potensi wisata yang menakjubkan. Bagi wisatawan yang ingin menuju ke desa Berjo, jarak tempuhnya relative mudah karena sudah ada alat transportasi bus pedesaan yang mempunyai rute trayek ke daerah tersebut. Dari kota Karanganyar perjalanan menuju ke desa Berjo hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Sedangkan dari kota Solo membutuhkan waktu sekitar 60 menit. commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Obyek Wisata Air Terjun Jumog dibuka tahun 2004 atas ide kepala dusun daerah setempat yaitu Bp. Giyono untuk mengembangkan potensi wisata air terjun jumog. Untuk mengembangkan potensi Air Terjun Jumog ini memerlukan dana yang tidak sedikit. Untuk itu pemerintah desa mengadakan rapat bersama warga sekitar untuk menawarkan siapa yang mau bergabung investasi untuk pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini. Setelah itu Bp. Abdullah Farad ( beliau adaah seorang warga sekitar keturunan arab ). Menerima tawaran investasi itu dengan kesepakatan pembagian hasil investor dan pemerintah 60 : 40.
Setelah
terjadi
kesepakatan
itu
diadakan
pembersihan dan pembukaan lokasi di daerah Air Terjun Jumog dengan melibatkan warga sekitar desa Berjo. Dan tanggal 7 Agustus 2004 oleh Bupati Karanganayar yaitu Ibu Hj. Rina Iriani. S, SH, MHum. meresmikan dibukanya Obyek Wisata Air Terjun Jumog sebagai salah satu obyek wisata alam di Kabupaten Karanganyar dengan julukan
“Surga
yang hilang”.
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Air Terjun Jumog ini memiliki ketinggian kurang lebih 25 meter yang terbelah menjadi 2 sehingga disebut Air Terjun Kembar dan berada di ketinggian 1000 mdpl. Kondisi air terjun alami, bersih, tidak bercampur dengan lumpur dan sumber Air Terjun Jumog berasal dari mata air yang muncul dari sela-sela bebatuan yang berada di sebelah timur kurang lebih 800 meter yang belum terkontaminasi oleh limbah.
Daerah yang berada 100 meter dari permukaan laut ini berembus udara dingin yang menyegarkan suasana pagi.
Belum
lagi
diiringi
nyanyian
burung-burung,
menambah suasana kawasan tersebut dinginnya mencapai 12 derajat Celsius. Di Kabupaten Karanganyar, terdapat sekitar 70 objek wisata, di antaranya wisata alam, wisata sejarah, sampai agrowisata (wisata perkebunan). Di dalam kawasan Air Terjun Jumok, juga terdapat kebun kopi dan kebun cengkih. Hidup pula di kawasan Air Terjun Jumok sejumlah hewan liar dari jenis yang tak berbahaya. Sementara di salah satu sudut kawasan yang baru dibuka untuk umum sejak setahun belakangan ini, tersedia pula jajanan sate kelinci. Rasanya, sama lezatnya dengan sate ayam. commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada tahun 2008 Obyek Wisata Air Terjun Jumog mengalami bencana alam yang merugikan bagi Obyek Wisata Air Terjun Jumog dan obyek wisata lain yang berada di Tawangmangu karena longsor yang menimpa jalan-jalan utama menuju kawasan wisata serta Obyek Wisata Air Terjun Jumog terkena longsor. Obyek Wisata Air Terjun Jumog mengalami perbaikan sema setahun atau sampai tahun 2009, adanya perbaikan Obyek Wisata Air Terjun Jumog tetap buka seperti biasa. Dan pada awal
tahun
2010 Obyek Wisata Air Terjun Jumog mengalami bencana alam
karena tanah
longsor. Dan
karena hal tersebut
akhirnya ada pengalihan jalan masuk ke air terjun tersebut. Akan tetapi dampak posititnya area jalan masuk ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog menjadi relative dekat, dan mudah terjangkau serta pemandangan sekitar tetap memanjakan mata.
b. Biaya masuk dan tarif parkir Obyek wisata air terjun jumog menetapkan biaya masuk yang relative terjangkau oleh semua laapisan masyarakat baik dari siswa pelajar sampai yang sudah bekerja, baik anak muda maupun yang berkeluarga. 1) Biaya masuk ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog per commit user diharapkan dengan adanya orang adalah Rp to 3.000,-
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tarif ini para wisatawan tidak keberatan dan dapat menikmat suguhan alam, pemandangan dan fasilitasfasilitas yang telah tersedia di Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini. 2) Tarif parkir di Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini beragam, dari sepeda motor dengan tarif Rp 2.000,mobil dengan tarif Rp 3.000,- dan bus dengan tarif Rp 5.000,- dengan adanya tariff yang relative terjangkau ini diharapkan para wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata ini dapat merasa aman dan nyaman menikmati fasilitas-fasilitas yang ada di Air Terjun Jumog ini. c. Kelebihan dari Obyek Wisata Air Terjun Jumog Sumber Air Terjun Jumog berasal dari mata air murni. Yang air tersebut muncul dari sela-sela bebatuan yang berada disebelah Timur Gunung Lawu, yang dimana air tersebut masih alami dan belum terkontaminasi oleh limbah apapun.
2) Keseimbangan air yang jatuh dengan tingkat ketinggian 25 meter merupakan aliran air yang cocok digunakan untuk santai, rileks dan bahkan untuk terapi. Dari air dengan ketinggian 25 meter tersebut menghasilkan aliran air yang tidak begitu deras dan tidak terlalu tajam commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sehingga cocok untuk wisatawan baik anak muda yang ingin
bersantai
berkeluarga
sampai
yang
ingin
wisatawan
yang
sudah
mencoba
terapi
badan
menggunakan aliran air dari Air Terjun Jumog ini.
3) Tersedianya fasilitas-fasilitas tambahan yang dapat membuat para wisatawan ingin kembali berkunjung ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Contohnya seperti adanya pembaruan jalan masuk menuju obyek wisata yang jaraknya menjadi lebih dekat, Adanya tempat bermain anak, kolam renang, outbond yang aman dan nyaman sehingga para wisatawan tidak perlu khawatir. Adanya warung-warung atau restorant yang menjual makanan ringan sampai makanan berat seperti sate ayam, sate kelinci, mie rebus, dan lain sebagainya.
B. Laporan Magang Kerja 1. Pengertian magang kerja Magang
kerja
merupakan
kegiatan
penunjang
yang
dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung ke dunia kerja dengan tujuan agar mahasiswa dapat melihat secara langsung penerapan dari berbagai teori commit to user yang telah dibangku kuliah.
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Lokasi Magang Lokasi magang kerja adalah di Dinas Pariwisata Komplek Perkantoran Cangakan Kabupaten Karanganyar. Namun setiap hari Sabtu ditugaskan oleh Dinas Pariwisata untuk penelitian secara langsung ke obyek wisata yang telah ditentukan Dinas Pariwisata, seperti: Obyek Wisata Sapta Tirta Pablengan, Obyek Wisata Air Terjun Jumog, Obyek Wisata Air Terjun Parangijo, Obyek Wisata Candi Sukuh, Obyek Wisata Candi Ceto. 3. Waktu pelaksanaan magang Pelaksanaan magang kerja dilaksanakan dari tanggal 1 Februari sampai dengan 29 Februari 2011. 4. Kegiatan Selama Magang Adapun kegiatan selama magang kerja adalah : a. Di Bagian Pemasaran yaitu dengan memberikan berbagai
informasi
yang
dibutuhkan
oleh
calon
pengunjung maupun pihak lain yang membutuhkan informasi tentang obyek wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar. b. Di Bagian Umum Membantu pencatatan keluar masuknya surat yang commit topelaksanaan user berkaitan dengan di Dinas Pariwisata.
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Selain itu di bagian umum bertugas menerima telepon dan faxs yang masuk. Membantu penyebaran untuk penelitian
Dinas
Pariwisata
dan
membantu
pengolahannya. c. Selama kegiatan magang berlangsung, penulis juga melakukan kegiatan observasi ke berbagai obyek wisata di Kabupaten Karanganyar serta melakukan pencatatan tentang kondisi dan fasilitas yang tersedia, dan bagaimana pengelolaannya untuk menunjang serta menarik
minat
pengunjung
atau wisatawan
baik
domestik maupun mancanegara.
C.
Pembahasan 1. Potensi Air Terjun Jumog sebagai tujuan wisata Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
merupakan
salah
satu
wilayah
yang
berpotensi di bidang pariwisata. Wilayah ini berpotensi sebagai area wisata karena banyak tempat-tempat wisata yang menyuguhkan keindahan alam yang tercipta dengan alami. Dan yang dibahas disini adalah wisata air terjun jumog. Obyek Wisata Air Terjun Jumog menjadi potensi utama di Desa Berjo karena wisata Air Terjun Jumog ini commit to user merupakan satu-satunya air terjun yang memiliki kejernihan 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
air murni yang berasal dari Pegunungan Lawu, selain itu Air Terjun Jumog ini juga mempunyai tetinggian kurang lebih 25 meter, dan dengan ketinggian air tersebut menciptakan aliran air yang pas. Artinya hembusan angin dan air tidak terlalu kencang jadi dapat dinikmati oleh para wisatawan yang berkunjung. Dan dengan aliran air yang mempunyai ketinggian seperti itu dapat digunakan juga sebagai terapi badan. Meskipun Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini baru di buka dan diresmikan pada tahun 2004 akan tetapi sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini. Menurut Sekertaris Desa Berjo, jumlah wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata air terjun jumog adalah terbanyak nomer dua setelah Obyek Wisata Air Terjun Grojogan Sewu yang berada di kecamatan Tawangmangu. Keindahan tersebut dapat dilihat dari pemandangan yang tercipta secara alami, tektur tanah, kemurnian air dan keseimbangan ketinggian tempat tersebut. Jadi Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini sangat cocok sekali untuk para wisatawan baik anak muda atau yang sudah berkeluarga, baik wisatawan domestik maupun non-domestik. commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wisata Air Terjun Jumog ini menyediakan berbagai fasilitas seperti tempat bermain anak, kolam renang anak, out bond, warung-warung makan dan restaurant untuk para remaja maupun yang berkeluarga. Setiap hari kurang lebih 100 wisatawan berkunjung ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini, dan pada hari minggu atau hari libur jumlah wisatawan yang datang ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini bisa sampai sekitar 300 wisatawan per hari. Potensi pendukung yang ada di Obyek Wisata Air Terjun Jumog yang dimanfaatkan oleh warga sekitar dan dapat
sebagai
mata
pencaharian
atau
tambahan
penghasilan bagi warga sekitar, yaitu dengan membuka usaha seperti pemberian jasa parkir, membuka warung makan,
berjualan
minuman,
dan
makanan
ringan.
Beberapa peluang usaha yang dijalankan oleh warga sekitar antara lain: a. Jasa Parkir Di lokasi Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini menyediakan sarana wisatawan
merasa
dan aman
prasarana dan
agar para
nyaman
selama
berkunjung menikmati keindahan alam Air Terjun Jumog. Salah satunya adalah jasa parkir, yang commit to user dimana Obyek Wisata Air Terjun Jumog telah 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyediakan lahan untuk parkir para wisatawan dan penjaga parkir yang bertugas adalah para warga sekitar yang berada di bawah naungan pemerintahan desa Berjo. b. Transportasi Dalam menuju lokasi obyek Obyek Wisata Air Terjun Jumog alat transportasi yang bisa digunakan adalah sepeda motor, atau mobil pribadi. Sedangkan untuk bus pariwisata hanya bisa sampai ke pintu depan wilayah desa Berjo hal ini dikarenakan jalan menuju Obyek Wisata Air Terjun Jumog masih sempit, maka dari itu selama belum adanya perluasan akses jalan menuju lokasi Air Terjun Jumog alat transportasi yang dapat digunakan adalah sepeda motor, atau mobil pribadi yang ukurannya relatife kecil atau sedang.
Dan
sedangkan
bagi
wisatawan
yang
berkunjung ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog menggunakan bus pariwisata tidak perlu berkecil hati karena tersedia jasa ojek sebagai alat transportasi yang dapat mengantarkan para wisatawan dari tempat pemberhentian bus menuju ke lokasi Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Biaya yang harus dikeluarkan untuk commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyewa jasa tranportasi ojek sekitar Rp 5.000,sampai Rp. 10.000,- untuk sekali jalan. c. Warung Makan Dengan dibukanya Air Terjun Jumog secara tidak
langsung
telah
membantu
meningkatkan
perekonomian warga sekitar. Banyak warga sekitar memanfaatkannya dengan membuka usaha warung makan di sekitar Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Makanan yang di jual oleh warga sekitar mulai dari Bakso, Mie Ayam, Mie Rebus, Mie goring, Soto, Sate Ayam sampai yang paling spesial di daerah tersebut yaitu Sate Kelinci. d. Makanan Ringan Didalam lokasi Obyek Wisata Air Terjun Jumog selain ada jasa transportasi ojek, jasa parkir, warung makan,
juga
terdapat
beberapa
kios-kios
yang
menjual makanan dan minuman ringan. Yang siap menemani para wisatawan bersantai dalam menikmati pemandangan alam Air Terjun Jumog. (Wawancara tanggal 24 september 2011)
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Potensi obyek wisata air terjun jumog berdasarkan analisis SWOT ( Strength, Weaknesses, Opportunity, Threats ). Dalam
menyusun
strategi
yang
tepat
dalam
meningkatkan pendapatan maka perlu dilakukan analisis faktor intern dan faktor ekstern. Dalam menganalisis hal tersbut dapat dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT yang meliputi: kekuatan, kelemahan, kesempatan yang ada serta adanya ancaman yang akan terjadi. a) Kekuatan ( Strength ) Obyek Wisata Air Terjun Jumog memiliki potensi yang cukup besar sebagai tempat tujuan wisata. Obyek Wisata Air Terjun Jumog mempunyai potensi yang dapat sebagai sumber kekuatan yang terletak pada kualitas air yang masih murni belum kontaminasi oleh limbah apapun. Selain itu aliran air yang ada begitu pas dan cocok untuk bersantai, dan dapat juga digunakan untuk terapi kesehatan. Cocok untuk anak-anak, anak muda maupun yang sudah berkeluaga. Hal ini dikarenakan aliran air terjun jumog ini mempunyai ketinggian 25 meter dan mengalir melewati sela-sela bebatuan dari Gunung Lawu.
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini merupakan aset yang potensial yang dimanfaatkan dan dikelola dibawah naungan Pemerintahan Desa Berjo. b) Kelemahan ( Weaknesses ) Kelemahan dari Obyek Wisata Air Terjun Jumog
yang
Pemerintahan
saat Desa
ini
sulit
Berjo
untuk
diatasi
oleh
adalah
dalam
hal
mengembangkan sarana penunjang luar yang masih terhalang oleh hak milik. Sarana penunjang luar yang dimaksud disini adalah seperti lahan parkir, di Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini terdapat lahan parkir akan tetapi belum memadai dikarenakan tanah kosong yang diperuntukan sebagai lahan parkir masih terbilang sempit. Jadi apabila pada hari minggu atau tanggal merah saat terjadi peningkatan pengunjung kerap kali petugas jasa parkir kebingungan dalam menata sepeda motor atau mobil para wisatawan. c) Kesempatan ( Opportunity ) Untuk dapat mengembangkan Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini pemerintah Desa Berjo memiliki kesempatan yaitu dengan cara bekerja sama gotong royong dengan warga sekitar, memperbaiki fasilitasfasilitas yang telah ada di Obyek Wisata Air Terjun commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jumog. Seperti perluasan dan penanbahan kolam renang agar yang dapat menikmati renang di wisata tersebut tidak hanya anak-anak tetapi para remaja maupun para wisatawan yang sudah berkeluarga juga dapat menikmatinya. Jadi para wisatawan yang sudah berkeluarga selain dapat bersantai ria menikmati pemandangan alam, hembusan air yang bercampur dengan angin diharapkan mereka juga dapat menikmati fasilitas kolam renang dan dengan hal tersebut dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog. d) Ancaman ( Threats ) Menurut pemerintahan Desa Berjo yang paling mengancam Obyek Wisata Air Terjun Jumog adalah bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, dan kejadian alam lainnya. Seperti tanah longsor yang dulu tahun 2008 pernah terjadi dan membuat air terjun jumog ditutup sementara karena akses jalan yang rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Dan dengan adanya hal tersebut membuat pemerintahan Desa Berjo mencari cara dan membenahi akses jalan tersebut, akan tetapi akses jalan yang dahulu sudah tidak bisa digunakan jadi warga sekitar bekerja sama dengan pemerintahan commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
desa berjo selama dua tahun mencari akses jalan masuk ke tempat wisata tersebut. Dan akhirnya perjuangan
warga
sekitar
dibawah
naungan
pemerintahan Desa Berjo selesai. Akses jalan masuk menuju Obyek Wisata Air Terjun Jumog diperbarui dengan akses jalan masuk yang lebih dekat, aman, nyaman serta tetap mempunyai pemandangan alam yang menyegarkan mata bagi para wisatawan.
3. Strategi pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Jumog agar dapat menjadi tujuan wisata Warga sekitar dibawah naungan pemerintahan desa berjo telah membuat strategi-strategi agar Obyek Wisata Air Terjun Jumog dapat dikenal, sebagai tempat tujuan wisata dan memaksimalkan potensi yang ada. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengembangan Air Terjun Jumog dimulai dari membuat anggaran dana, menyusun konsep rencana pengembangan dan memaksimalkan potensipotensi yang dimiliki Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Selain itu warga sekitar juga berupaya mempromosikan Wisata Air Terjun Jumog agar lebih dikenal oleh wisatawan dan nantinya banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat commit user tersebut. Strategi yang to digunakan adalah:
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Menyusun
anggaran
biaya
untuk
pengembangan
Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Untuk mengembangkan obyek wisata air terjun jumog diperlukan dana yang cukup besar, maka dari itu perlu adanya strategi khusus. Pertama-tama pengelola Obyek Wisata Air Terjun Jumog dan pemerintah Desa Berjo menawarkan kepada masyarakat sekitar siapa yang ingin berinvestasi dalam mengembangkan Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Karena warga sekitar Obyek Wisata Air Terjun Jumog mempunyai perekonomian yang rata-rata maka dari itu pengelola dan pemerintah menawarkan investasi kepada Bp. Abdullah Farad, belau adalah warga negara asing yang sedang berkunjung ke saudara di daerah Desa Berjo. Setelah itu beliau berinvestasi dan mengajukan syarat bagi hasil dengan
perbandingan
40
:
60.
Pengelola
dan
pemerintah Desa Bejo menyetujui hal tersebut dan terjadi kesepakatan bagi hasil 40 : 60 antara Bp. Abdullah Farad dengan Pemerintah Desa Berjo.
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Kosep untuk mengembangkan Obyek Wisata Air Terjun Jumog Konsep yang digunakan dalam pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Jumog adalah bertumpu pada alam. Artinya dalam konsep pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Jumog tidak menghilangkan unsur nilai alamiah. Maka dari itu pengelola dan pemerintahan Desa Berjo serta pemerintahan Desa Karanganyar berusaha mengoptimalkan potensi yang ada di Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Selain itu perlu ditambah gazebo atau tempat duduk yang rimbun agar para wisatawan yang berkunjung tidak kepanasan saat beristirahat pada siang hari dan tetap merasa nyaman selama berada di Obyek Wisata Air Terjun Jumog tersebut. c. Upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan Upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog salah satunya adalah dengan menggunakan sistem promosi. Promosi yang dilakukan warga sekitar yang bekerjasama dengan pemerintahan Desa Berjo adalah dengan melakukan penyebaran brosur dan menempel commit yang to userdimana brosur tersebut berisi membuat baliho,
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tentang potensi dan fasilitas-fasilitas apa saja yang dimiliki Obyek Wisata Air Terjun Jumog selain itu brosur juga
dapat
sebagai
media
sarana
pendukung
pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Sedangkan baliho dipasang dipinggir-pinggir jalan raya agar
para
pengguna
jalan
raya
dapat
melihat,
membaca dan tertarik berkunjung ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Baliho juga dipasang di depan pintu masuk Obyek Wisata Air Terjun Jumog bertujuan sebagai
petunjuk
arah
agar
memudahkan
para
wisatawan sampai ke tempat wisata tersebut. Selain sistem promosi yang menggunakan brosur dan baliho, pengelola Obyek Wisata Air Terjun Jumog juga melakukan promosi penjualan, yaitu dengan cara memberikan potongan harga kepada para wisatawan apabila masuk dengan rombongan. Hal tersebut bertujuan agar menarik para wisatawan berkunjung ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog bersama sanak keluarga, teman-teman, rekan kerja, maupun orang spesial mereka. Pengelola Obyek Wisata Air Terjun Jumog merasa cara tersebut cukup efektif dalam hal menarik konsumen. commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Selain itu pengelola Obyek Wisata Air Terjun Jumog
dan
mempromosikan
pemerintah lewat
Desa
media
Berjo
televisi.
juga Seperti
mengiklankan di stasiun TV swasta seperti: TATV dan SCTV. d. Kendala-kendala dalam mengembangkan Obyek Wisata Air Terjun Jumog Selama
ini
obyek
pariwisata
di
Kabupaten
Karanganyar sudah mengalami kemajuan pertumbuhan yang sangat pesat. Namun bukan berarti sektor pariwisata di daerah kab. Karanganyar tidak mengalami kendala dalam mengembangkan obyek-obyek pariwisata yang ada di kab. Karangayar. Didalam kesuksesan yang diraih banyak terjadi kendala-kendala yang dihadapi dari tahun-ketahun baik yang kendala internal maupun eksternal. Karena hasil yang telah
dicapai
tersebut
obyek
pariwisata
harus
bisa
mempertahankan untuk dijadikan sebagai dasar untuk mengambil
tindakan
dalam
memajukan
dan
mengembangkan obyek pariwisata yang telah ada menjadi lebih baik di masa depan. commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kendala
yang
dihadapi
oleh
pengelola
dan
pemerintah Desa Berjo salah satunya adalah tentang hal milik. Karena lahan atau tanah disekitar Obyek Wisata Air Terjun Jumog masih berstatus hak milik warga sekitar. Dan warga sekitar tidak mau menjual tanah-tanah mereka kepada pengelola dikarenakan menurut warga sekitar tanah mereka yang berada disekitar daerah Wisata Air Terjun Jumog merupakan asset. Akan tetapi pengelola dan pemerintah Desa Berjo tidak kuatir karena menurut mereka kendala tersebut dapat diatasi dan diminimalisir, yaitu dengan
cara mengikutsertakan warga sekitar dalam
membantu mengelola tempat Wisata Air Terjun Jumog. Contohnya area parkir Wisata Air Terjun Jumog yang minim sehingga warga sekitar dapat membantu dengan membuka lahan parkir di halaman rumah mereka. Hal tersebut selain dapat membantu Obyek Wisata Air Terjun Jumog disisi lain juga dapat membantu perekonomian warga sekitar.
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Di Kabupaten Karanganyar, terdapat sekitar 70 objek wisata, di antaranya wisata alam, wisata sejarah, sampai agrowisata (wisata perkebunan). Potensi Wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar antara lain: 1. WISATA ALAM Seperti Air Terjun Jumog, Air Terjun Grojogan Sewu dan Air Terjun Parang Ijo 2.
WISATA BUDAYA DAN ZIARAH Seperti: Sapta Tirta Pablengan, Astana Mangadeg, Astana Girilayu dan Astana Giribangun
3. WISATA PURBAKALA Seperti: Candi Sukuh, dan Candi Ceto. 4.
ARGOWISATA
Seperti: Perkebuan Teh, Kebun Salak Lawu, Kebun Strawberi
Lokasi Air terjun Jumog terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso,
Kabupaten Karanganyar. commit to user
Desa
Berjo
sendiri
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
merupakan salah satu desa yang memiliki potensi wisata yang menakjubkan. Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu tujuan pariwisata yang cocok untuk dikunjungi baik para wisatawan yang masih remaja atau yang sudah berkeluarga. Tanggal 7 Agustus 2004 oleh Bupati Karanganyar yaitu Ibu Hj. Rina Iriani. S, SH, MHum.meresmikan dibukanya Air Terjun Jumog sebagai salah satu obyek wisata alam di Kabupaten Karanganyar dengan julukan
“ Surga yang hilang”. Air terjun
Jumog dibuka tahun 2004 atas ide kepala dusun daerah setempat yaitu Bp. Giyono untuk mengembangkan potensi Wisata Air Terjun Jumog.
Air
Terjun Jumog ini memiliki ketinggian kurang lebih 25
meter yang terbelah menjadi 2 sehingga disebut Air Terjun Kembar dan berada di ketinggian 1000 mdpl. Kondisi air terjun alami, bersih, tidak bercampur dengan lumpur dan sumber Air Terjun Jumog berasal dari mata air yang muncul dari sela-sela bebatuan yang berada di sebelah timur kurang lebih 800 meter yang belum terkontaminasi oleh limbah.
Pada tahun 2008 dan pada awal tahun 2010 Obyek Wisata Air Terjun Jumog mengalami bencana alam karena tanah longsor. Dan Karena hal tersebut akhirnya ada pengalihan jalan masuk ke user posititnya area jalan masuk air terjun tersebut. Akancommit tetapi to dampak
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ke air terjun jumog menjadi relative dekat, dan mudah terjangkau serta pemandangan sekitar tetap memanjakan mata. Wisata Air Terjun Jumog ini menyediakan berbagai fasilitas seperti tempat bermain anak, kolam renang anak, warung-warung makan dan restaurant. Setiap hari kurang lebih 100 wisatawan berkunjung ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini, dan pada hari minggu atau hari libur jumlah wisatawan yang datang ke Obyek Wisata Air Terjun Jumog ini bisa sampai sekitar 300 wisatawan per hari. 1. Potensi Obyek Wisata Air Terjun Jumog berdasarkan analisis SWOT ( Strength, Weaknesses, Opportunity, Threats ). a. Kekuatan ( Strength ) Obyek Wisata Air Terjun Jumog mempunyai potensi yang dapat sebagai sumber kekuatan yang terletak pada kualitas air yang masih murni belum kontaminasi oleh limbah apapun. Selain itu aliran air yang ada begitu pas dan cocok untuk bersantai, dan dapat juga digunakan untuk terapi kesehatan. Hal ini dikarenakan aliran Air Terjun Jumog ini mempunyai ketinggian 25 meter dan mengalir melewati sela-sela bebatuan dari Gunung Lawu. b. Kelemahan ( Weaknesses ) Kelemahan dari Obyek Wisata Air Terjun Jumog commit to user yang saat ini sulit untuk diatasi oleh Pemerintahan Desa 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berjo
adalah
dalam
hal
mengembangkan
sarana
penunjang luar yang masih terhalang oleh hak milik. Sarana penunjang luar yang dimaksud disini adalah seperti lahan parkir, karena lahan parkir yang disediakan oleh Obyek Wisata Air Terjun Jumog masih kurang memadai dikarenakan tanah kosong yang diperuntukan sebagai lahan parkir masih terbilang sempit. c. Kesempatan ( Opportunity ) Pemerintah Desa Berjo memiliki kesempatan yaitu dengan cara bekerja sama gotong royong dengan warga sekitar, memperbaiki fasilitas-fasilitas yang telah ada di Obyek Wisata Air Terjun Jumog. d. Ancaman ( Threats ) Menurut pemerintahan Desa Berjo yang paling mengancam Obyek Wisata Air Terjun Jumog adalah bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, dan kejadian alam lainnya.
2. Strategi pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Jumog agar dapat menjadi tujuan wisata Langkah-langkah
yang
digunakan
dalam
pengembangan air terjun jumog dimulai dari membuat commit to user anggaran dana, menyusun konsep rencana pengembangan
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Selain itu warga sekitar juga berupaya mempromosikan Wisata Air Terjun Jumog agar lebih dikenal oleh wisatawan. Strategi yang digunakan adalah: e. Menyusun anggaran biaya untuk pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Untuk mengembangkan Obyek Wisata Air Terjun Jumog diperlukan dana yang cukup besar, maka dari itu perlu adanya strategi khusus. Pertama-tama pengelola Obyek Wisata Air Terjun Jumog dan pemerintah Desa Berjo menawarkan kepada masyarakat sekitar siapa yang ingin berinvestasi dalam mengembangkan Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Setelah itu Bp. Abdullah Farad, beliau adalah warga Negara asing yang sedang berkunjung ke rumah saudara di daerah Desa Berjo. Beliau berinvestasi dengan perbandingan 40 : 60 antara Bp. Abdullah Farad dengan Pemerintah Desa Berjo. f. Kosep untuk mengembangkan Obyek Wisata Air Terjun
Jumog Konsep
yang
digunakan
dalam
pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Jumog adalah bertumpu
pada
alam.
Artinya
dalam
konsep
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Jumog tidak menghilangkan unsur nilai alamiah. g. Upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan Upaya yang di gunakan disini salah satunya adalah dengan menggunakan sistem promosi. Promosi yang dilakukan dengan melakukan penyebaran brosur dan menempel membuat baliho dan mempromosikan lewat media televisi. Seperti mengiklankan di stasiun TV swasta seperti: TATV dan SCTV. Selain sistem promosi yang digunakan diatas pengelola Obyek Wisata Air Terjun Jumog juga melakukan promosi penjualan, dengan cara memberikan potongan harga kepada para wisatawan apabila masuk dengan rombongan.
h. Kendala-kendala dalam mengembangkan Obyek Wisata Air Terjun Jumog Kendala-kendala yang dihadapi dari tahun-ketahun baik yang kendala internal maupun eksternal. Kendala yang dihadapi salah satunya adalah tentang hak milik. Karena lahan disekitar Obyek Wisata Air Terjun Jumog masih berstatus hak milik warga sekitar. Akan tetapi to user Desa Berjo tidak perlu terlalu pengelola dancommit pemerintah
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kuatir karena menurut mereka kendala tersebut dapat diminimalisir, yaitu dengan cara mengikutsertakan warga sekitar dalam membantu mengelola tempat Wisata Air Terjun Jumog.
B. Saran 1. Dapat dibukanya kios-kios souvenir di Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Hal
tersebut
selain
dapat
lebih
mengembangkan
dan
mengeluarkan potensi Obyek Wisata Air Terjun Jumog serta agar menarik lebih banyak wisatawan berkunjung, dengan adanya kios souvenir itu juga dapat membatu meningkatkan perekonomian warga sekitar daerah tersebut. 2. Perlu adanya perluasan lahan parkir Agar para wisatawan yang berkunjung ke obyek Obyek Wisata Air Terjun Jumog merasa nyaman akan motor atau alat transportasi yang mereka gunakan. 3. Perlu adanya perluasan dan penambahan kolam renang agar yang dapat menikmati renang di wisata tersbut tidak hanya anak-anak tetapi para remaja maupun para wisatawan yang sudah berkeluarga. 4. Perlu lebih diperhatikan tentang pembangunan tempat-tempat, commit to user fasilitas yang ada dan akses jalan agar bangunan tersebut kuat 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan tahan terhadap adanya gempa bumi. Agar para wisatawan yang berkunjung dapat merasa nyaman dan aman saat berada di Obyek Wisata Air Terjun Jumog tersebut.
commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
A. Yoeti, Oka. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Badan
Perencanaan Karanganyar.
Pembangunan
Daerah.
Dinas
Pariwisata Kabupaten Karanganyar. Pengembangan Pariwisata.
2010.
2011.
Kabupaten
Strategi
J. S. Badudu. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. Jakarta: Erlangga. Kotler,
Philip dan Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran (terjemahan Philip, Kotler, Amstrong). Jakarta: Erlangga.
Lamb,Hair, Mcdaniel. 2001. Pemasaran (terjemahan David Oktarevia). Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Swastha, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
commit to user
64