Portofolio Pembiayaan
2010 - September 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
1
Daftar Isi 03
PT SMI adalah Lembaga Pembiayaan yang terdaftar & diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Disclaimer Seluruh informasi yang disajikan diambil dari berbagai sumber dan adalah benar pada saat informasi ini ditulis atas sepengetahuan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”). PT SMI tidak bertanggung jawab atas ketidaktepatan yang terkandung dalam materi. Dalam melaksanakan kegiatan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur, seluruh proses evaluasi untuk memastikan kelayakan pembiayaan atas suatu proyek, harus mengacu dan tunduk kepada ketentuan/peraturan yang berlaku baik eksternal maupun internal PT SMI. Dengan demikian, maka setiap keputusan untuk membiayai atau tidak membiayai suatu proyek, telah melalui proses uji tuntas/due diligence yang dapat dipertangungjawabkan. Setiap keluhan atas isi dokumen ini dapat disampaikan kepada: Ibu Astried Swastika
Corporate Secretary PT SMI Tel : +62 21 5785 1499 Fax : +62 21 5785 4298 Email :
[email protected] Website : www.ptsmi.co.id Keluhan yang diajukan kepada PT SMI bersifat sangat rahasia dan akan ditangani oleh panitia khusus guna memastikan bahwa keluhan tersebut ditangani dengan tepat.
04 08 12 16
Kata Pengantar
1. Tentang PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 2. P roduk dan Mekanisme Pembiayaan 3. K omitmen dan Outstanding Pembiayaan PT SMI 4. Komposisi Portofolio Pembiayaan
18 20
4.1 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI berdasarkan sektor
22
4.3 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI berdasarkan jenis pembiayaan
23
4.4 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI berdasarkan lokasi proyek
24
4.4.1 Portofolio Kegiatan Pembiayaan PT SMI di wilayah Indonesia Timur
26
4.2 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI berdasarkan mata uang
5. Portofolio Pembiayaan Secara Sektoral
28 28 30 31
5.1 Sektor Air Minum
32 32 35 36
5.2 Sektor Jalan
38 38 41 43
5.3 Sektor Ketenagalistrikan
5.1.1 Tinjauan Singkat Sektor Air Minum 5.1.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Air Minum 5.1.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Air Minum
5.2.1 Tinjauan Singkat Sektor Jalan 5.2.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Jalan 5.2.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Jalan
45 45 48 50
5.4 Sektor Minyak & Gas Bumi
52 52 54 55
5.5 Sektor Telekomunikasi
56 56 59 60
5.6 Sektor Transportasi
62 62 64
5.7 Sektor Irigasi (Pengairan)
66 72 75 76 77
5.4.1 T injauan Singkat Sektor Minyak & Gas Bumi 5.4.2 K inerja Pembiayaan Sektor Minyak & Gas Bumi 5.4.3 T injauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Minyak & Gas Bumi
5.5.1 T injauan Singkat Sektor Telekomunikasi 5.5.2 K inerja Pembiayaan Sektor Telekomunikasi 5.5.3 T injauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Telekomunikasi
5.6.1 T injauan Singkat Sektor Transportasi 5.6.2 K inerja Pembiayaan Sektor Transportasi 5.6.3 T injauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Transportasi
5.7.1 T injauan Singkat Sektor Irigasi 5.7.2 T injauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Irigasi
6. P elestarian Lingkungan & Potensi Energi Terbarukan 7. Penutup 8. Hal-hal yang Sering Ditanyakan 9. Kontak
Galeri Foto Proyek
5.3.1 Tinjauan Singkat Sektor Ketenagalistrikan 5.3.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Ketenagalistrikan 5.3.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Ketenagalistrikan
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
1
Kata Pengantar
Buku
Portofolio
Pembiayaan
merupakan
Di masa depan, PT SMI membuka peluang bagi
ringkasan atas peran nyata PT Sarana Multi
pihak swasta untuk dapat berpartisipasi dalam
Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) dalam melakukan
pembangunan infrastruktur. Untuk itu PT SMI
pembiayaan
di
senantiasa menjalin kemitraan dengan investor
gambaran
proyek infastruktur melalui kerja sama baik
mengenai kinerja pembiayaan PT SMI sejak tahun
dalam bidang pembiayaan, jasa konsultasi dan
2010 sampai dengan September 2014.
pengembangan proyek KPS guna percepatan
Indonesia.
proyek-proyek
ini
Buku
ini
infrastruktur
memberikan
pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kegiatan pembiayaan merupakan aktivitas inti dari PT SMI yang didirikan oleh Pemerintah Republik
Melalui Buku Portofolio Pembiayaan ini PT SMI
Indonesia untuk misi khusus menjadi katalis
berharap dukungan seluruh stakeholder untuk
dalam percepatan pembangunan infrastruktur di
terus
Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu dan
sama memberikan kontribusi dalam percepatan
melihat kebutuhan pembangunan infrastruktur
pembangunan infrastruktur di Indonesia.
dapat
berkolaborasi
secara
bersama-
tidak hanya dari sisi pembiayaan semata maka PT SMI bermetamorfosis dengan melakukan pendampingan
atas
penyiapan
proyek-proyek
Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) serta dalam pemberian jasa-jasa konsultasi. Dengan tambahan kedua kegiatan tersebut menjadikan PT SMI memiliki 3 pilar kegiatan usaha sebagai berikut:
Salam Hormat
1. Pembiayaan dan Investasi 2. Jasa Konsultasi 3. Pengembangan Proyek KPS
2
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
Emma Sri Martini Direktur Utama
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
3
1. TENTANG PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO)
1. TENTANG PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO)
Lingkup Pembiayaan PT SMI
Transportasi
Jalan
Ketenagalistrikan
Irigasi
Telekomunikasi Limbah
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Air Minum Minyak & Gas Bumi
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) didirikan pada tahun 2009 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 100/PMK.010/2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur. Untuk menjawab tantangan dan kebutuhan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, PT SMI menetapkan 3 pilar bisnisnya sebagai berikut: • Pembiayaan infrastruktur • Jasa konsultasi • Pengembangan proyek
Visi: Menjadi katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur nasional
Bisnis utama PT SMI adalah melakukan pembiayaan di bidang infrastruktur. Sebagai perusahaan pembiayaan infrastruktur, kegiatan operasional PT SMI tunduk pada Peraturan Menteri Keuangan No. 100/PMK.010/2009 yang antara lain mengatur lingkup objek pembiayaan yang terdiri dari infrastruktur transportasi, jalan, pengairan, air minum, air limbah, telekomunikasi, ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi, serta infrastruktur lain atas persetujuan Menteri Keuangan.
6
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
7
2. PRODUK DAN MEKANISME PEMBIAYAAN
2. PRODUK DAN MEKANISME PEMBIAYAAN
4. Investasi Penyertaan Modal Penyertaan modal adalah aktivitas investasi dalam bentuk kepemilikan saham secara langsung yang kepemilikan sahamnya tidak ditujukan untuk dimiliki secara permanen pada perusahaan yang bergerak dalam sektor/proyek infrastruktur. Aktivitas investasi tersebut dilakukan bersama-sama dengan pemegang saham lain yang mengacu pada peraturan yang berlaku. Kegiatan Pembiayaan PT SMI meliputi kegiatan Pembentukan Portofolio dan Monitoring Portofolio. Adapun proses pemberian pembiayaan sampai dengan proses pemantauannya dapat dijelaskan dalam bagan berikut:
Mekanisme Pemberian Pembiayaan PIPELINE S.D. FINANCIAL CLOSE
Prescreening 1. PMK 100 2. KYC, AML & CFT*)
Corporate Finance
• • • •
Industri Bisnis Manajemen Keuangan
Risiko pada Tingkat Korporasi
Credit Enhancement
Project Finance
PT SMI menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur melalui skema dan produk sebagai berikut:
2. Pembiayaan Hutang Subordinasi Pembiayaan hutang subordinasi merupakan hutang yang bersifat junior dalam hal pembayaran kembali hutang
1. Pembiayaan Senior
dibandingkan hutang senior.
Pembiayaan senior adalah hutang yang memiliki senioritas yang lebih tinggi dalam hal pembayaran kembali hutang,
3. Pembiayaan Mezzanine mezzanine
dibandingkan dengan hutang - hutang lain yang lebih junior.
Pembiayaan
Produk pembiayaan senior yang diberikan PT SMI dapat
bersifat junior dalam hal pembayaran kembali hutang
berupa pembiayaan sebagai berikut:
dibandingkan hutang senior dan memiliki rancangan
• Pembiayaan Investasi Berjangka (Investment Loan/Term
pembayaran kembali dengan opsi konversi hutang
Loan)
merupakan
hutang
yang
• Kontrak Pendapatan • Kompetensi Pasar • Konstruksi & Operasi • Struktur Hukum • Keuangan
Risiko pada Tingkat Proyek
Hanya korporasi dan proyek yang termasuk dalam kategori INVESTMENT GRADE yang eligible untuk memperoleh pembiayaan dari PT SMI
KYC : K now Your Customer
Financial Close
Eksekusi
Investment Grade
Produk dan Mekanisme Pembiayaan
Analisa Kredit
AML : A nti Money Laundering
Final Rating
Monitoring
Pencairan
AAA AA
Persetujuan PBM
Persyaratan Pencairan
A Verifikasi Pencairan
BBB bb Non Investment Grade
Pre Screening
Identifikasi
PENCAIRAN FASILITAS - MONITORING
b ccc
Komite Kredit & Investasi
cc
Pembayaran
Pemenuhan Kewajiban pembayaran oleh Debitur Kepatuhan terhadap Perjanjianperjanjian
Progress Proyek
c d e f
Term Sheet
CFT : Counter Financing of Terrorism
• On-Site and Off-Site Monitoring • Laporan BoD (secara periodik)
PBM : Pejabat Berwenang Memutus
menjadi saham, kombinasi antara cash flow dan konversi
• Pembiayaan Modal Kerja
hutang menjadi saham atau kombinasi antara cash flow
• Pembiayaan Dana Talangan (Bridge Loan)
dan opsi pembelian saham (warrants).
• Pembiayaan Take Out Financing • Pembiayaan Promoter Financing
10
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
11
3. Komitmen dan Outstanding Pembiayaan PT SMI
3. OVERVIEW PEMBIAYAAN
Gambar 1 Komitmen dan Outstanding Pembiayaan PT SMI
4.673 4.480
CAGR
3.653 2.355
Komitmen dan Outstanding Pembiayaan PT SMI
Rp Miliar
1.197 400
pada pembiayaan sektor infrastruktur. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 100/PMK.010/2009, kegiatan utama PT SMI adalah memberikan pembiayaan kepada proyek-proyek infrastruktur. Sampai dengan September 2014 jumlah komitmen pembiayaan PT SMI telah mencapai Rp 4,67 triliun dengan outstanding Rp 3,65 triliun
92,6%
1.322
Outstanding
124.9%
564
Des-2011
Des-2012 Komitmen
Sejak berdiri pada tahun 2009, SMI telah banyak memberi kontribusi
Komitmen
175
Des-2010
Utilisasi Komitmen Pembiayaan
Desember 2010-September 2014
3.090
44%
47%
56%
Des-2013
Sep-2014
Outstanding
69%
78%
Tingkat utilisasi komitmen pembiayaan yang diberikan oleh PT SMI juga
Outstanding pembiayaan mencapai
78
%
dari total komitmen pembiayaan
terus meningkat dari tahun ke tahun dan sampai dengan September 2014 tingkat utilisasi telah mencapai 78% dari total komitmen pembiayaan. Pada tahun 2010-September 2014, PT SMI mencatat pertumbuhan pembiayaan yang cukup tinggi terlihat dari CAGR komitmen dan outstanding pembiayaan sebesar masing-masing 92,6% dan 124,9%.
(termasuk pembiayaan dalam mata uang US Dollar yang dikonversi dengan asumsi kurs Rp 12.212 / USD) .
14
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
15
4. KOMPOSISI PORTOFOLIO PEMBIAYAAN 16
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
17
4. KOMPOSISI Portofolio PEMBIAYAAN
4. KOMPOSISI Portofolio PEMBIAYAAN
Komposisi Portofolio Pembiayaan 5% 5% 17%
4.1 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI Berdasarkan Sektor
10%
Di tahun 2012 sektor ketenagalistrikan masih mengambil porsi paling besar yakni sebesar 36% disusul sektor minyak dan gas bumi sebesar 27% dari total komitmen. Tahun ini sektor minyak dan gas
63%
1.758
1.823
Gambar 2 Komitmen Pembiayaan PT SMI Untuk Tiap Sektor
Diversifikasi sektor pembiayaan lebih merata di 2014
bumi serta sektor jalan mengalami pertumbuhan yang pesat dibandingkan dengan sektor lainnya. Sektor minyak dan gas bumi tumbuh sebesar 242% sementara sektor jalan bertumbuh sebesar 497%
Air Minum
Ketenagalistrikan
608
550
518
530
dan outstanding sebesar Rp 1,3 triliun atau sekitar 56%
Air Minum
dari total komitmen pembiayaan.
160
Jalan
14
Jalan
Des-2013
komitmen pembiayaan juga tumbuh sebesar 97% dengan jumlah total komitmen mencapai Rp 2,3 triliun
300 134
200 82
4
Des-2012 Irigasi
494
574 440
358 200
200 60
20
188 20
Des-2011
550
793
859 641
575
Minyak & Gas Bumi
150
252 40
20
68
Rp Miliar
Des-2010
dibanding tahun sebelumnya. Di tahun yang sama,
Desember 2010
Sep-2014 Telekomunikasi
Transportasi
Minyak & Gas Bumi
Tahun 2013 portofolio pembiayaan PT SMI mulai terbagi
Irigasi
secara merata pada setiap sektor. Ketenagalistrikan
Ketenagalistrikan
tetap memiliki bagian terbesar yakni sebesar 39% dari
Telekomunikasi
total komitmen seiring meratanya pembiayaan pada
Transportasi
masing-masing sektor. Sektor yang tumbuh pesat adalah sektor transportasi dengan nilai komitmen yang
yakni transportasi, minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, irigasi dan jalan. Sektor ketenagalistikan berkontribusi sebesar Rp 250 miliar atau sekitar 63% dari total nilai komitmen sebesar Rp 400 miliar di tahun 2010. Di tahun 2011 PT SMI berhasil menambah pelayanan pembiayaannya pada sektor air minum dan telekomunikasi dengan kontribusi sebesar 13% dan 17% dari total komitmen pembiayaan. Adanya sektor air minum dan
Sampai dengan September 2014, pembiayaan PT SMI telah melingkupi 7 sektor
Jumlah komitmen tahun 2013 telah mencapai Rp 4,4
11%
11%
triliun dengan posisi outstanding mencapai Rp 3 triliun atau 69% dari total komitmen. Sampai dengan September tahun 2014 ini, jumlah
telekomunikasi menjadikan total sektor yang mampu dilayani menjadi 7 sektor infrastruktur. Pada tahun ini nilai
39%
komitmen tumbuh pesat sebesar 199% dibanding dengan tahun 2010 dengan jumlah komitmen pembiayaan mencapai Rp 1,2 triliun dan outstanding sebesar Rp 564 miliar.
mencapai Rp 529 miliar atau 12% dari total komitmen.
12% 6% 4%
Dilihat dari sector coverage, di tahun 2010 PT SMI telah mampu melayani pembiayaan untuk 5 sektor infrastruktur
komitmen pembiayaan telah mencapai Rp 4,6 triliun dengan nilai outstanding sebesar Rp 3,6 triliun. PT SMI telah melakukan pembiayaan terhadap 7 sektor dengan total jumlah debitur sebanyak 32 perusahaan.
17%
Pada saat ini, komposisi pembiayaan berdasarkan
September 2014
sektor tersebar lebih merata. Sektor ketenagalistrikan memberi kontribusi terbesar sebanyak
39% dari
komitmen pembiayaan PT SMI diikuti oleh sektor
Gambar 3 Komposisi Portofolio Pembiayaan Desember 2010 & September 2014
18
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
minyak & gas bumi sebesar 17%.
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
19
4. KOMPOSISI Portofolio PEMBIAYAAN
4. KOMPOSISI Portofolio PEMBIAYAAN
4.2 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI Berdasarkan Mata Uang
Pembiayaan dengan mata uang US Dollar (USD) didominasi oleh sektor ketenagalistrikan dan minyak & gas bumi
Gambar 4 Komitmen Pembiayaan PT SMI (Rp dan USD (equiv Rp))
outstanding Rp 2 triliun. Sepanjang tahun 2011 porsi pembiayaan PT SMI dalam mata uang US nilai komitmen USD 52,5 juta dan posisi outstanding USD 49 juta.
2.635 2.039
Gambar 5 Komitmen Pembiayaan PT SMI (USD)
Mulai tahun 2012 proyek-proyek dari sektor ketenagalistrikan dengan produksi listrik yang besar mulai masuk dan mendominasi pembiayaan dengan mata uang US Dollar sampai dengan saat ini.
641
1.044
167
1.758
1.714
Pembiayaan tersebut terdiri dari proyek FSO dan terminal LPG.
144
Proyek yang memperoleh komitmen pembiayaan terbesar dari PT
153
400
SMI dengan mata uang US Dollar adalah pembangkit listrik tenaga Des-2012
Des-2013
100%
87%
73%
61%
uap (PLTU) sebesar 2x10,5 MW di Gorontalo sebesar USD 28 juta pada
Sep-2014 56%
52
Des-2011
% Rp terhadap total komitmen pembiayaan
tahun 2013 lalu. Sampai dengan September 2014 total komitmen telah mencapai USD 167 juta dengan nilai outstanding sebesar USD 132 juta
12
Des-2010
atau setara dengan Rp 2 triliun dengan nilai outstanding Rp 1,6 triliun (dengan asumsi kurs Rp 12.212 / USD).
USD Juta
Rp Miliar
dengan September 2014 telah mencapai Rp 2,6 triliun dengan
Dollar didominasi seluruhnya oleh sektor minyak dan gas bumi dengan
USD (equiv. Rp) 2.722
Rp
Total komitmen pembiayaan dengan mata uang Rupiah sampai
Des-2010
PT SMI menggunakan 2 jenis mata uang dalam memberikan fasilitas pembiayaan yakni, Rupiah dan US Dollar. Mata uang yang digunakan dalam fasilitas pembiayaan yang diberikan mengikuti mata uang pendapatan nasabah. Pembiayaan dalam mata uang Rupiah masih mendominasi portofolio pembiayaan PT SMI. Pembiayaan dalam mata uang Rupiah menyumbang rata-rata sebesar 75% dari total komitmen pembiayaan sampai dengan September 2014
Des-2011
Des-2012
Des-2013
Sep-2014
Fasilitas pembiayaan PT SMI sebagian besar menggunakan mata uang Rupiah (Rp)
ini. Permintaan atas pembiayaan dalam mata uang Rupiah berasal dari sektor-sektor infrastruktur yang memiliki tarif dalam denominasi Rupiah, seperti, transportasi, jalan tol, air minum dan ketenagalistrikan skala kecil dan menengah seperti pembangkit listrik mini hidro.
20
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
21
4. KOMPOSISI Portofolio PEMBIAYAAN
4. KOMPOSISI Portofolio PEMBIAYAAN
4.3 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI Berdasarkan Jenis Pembiayaan
4.4 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI Berdasarkan Lokasi Proyek
68%
90%
94%
Des-2013
84%
Sep-2014
84%
% pembiayaan investasi terhadap total komitmen
10% 34%
Sampai dengan bulan September 2014, porsi komitmen pembiayaan untuk investasi (termasuk pembiayaan dalam mata uang US Dollar yang dikonversi dengan asumsi kurs Rp 12.212 / USD). Hal ini merupakan perubahan yang signifikan mengingat pada tahun 2010, porsi pembiayaan investasi adalah sebesar 68% dan sempat berada pada angka 94% pada tahun 2012. Perubahan ini terutama disebabkan pertumbuhan pembiayaan untuk investasi yang relatif tinggi sementara pertumbuhan pembiayaan modal kerja cenderung stagnan.
22
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
Komposisi pembiayaan didominasi Pembiayaan Investasi
41%
1.316
1.149
1.378 342
342
324
274
300
267
198
152 78
100
Des-2010 Jawa
15% tercatat sebesar 84% atau sekitar Rp 3,9 triliun dari total seluruh pembiayaan PT SMI
70
750
432
Des-2012
Rp Miliar
115
Des-2011
Gambar 8 Proporsi Pembiayaan Project Finance Pada September 2014 Berdasarkan Lokasi
140
700
1.082 272
128
Rp Miliar
Des-2010
488
538
735
Lokasi portofolio pembiayaan PT SMI tersebar di seluruh Indonesia
2.215
1.145
1.248
3.780
Pembiayaan Modal Kerja
1.022
3.924
Pembiayaan Investasi
1.205
Gambar 7 Komitmen Pembiayaan Berdasarkan Lokasi Proyek
Gambar 6 Komitmen Pembiayaan Berdasarkan Jenis Pembiayaan
Des-2011 Kalimantan
Des-2012 Sulawesi
Sumatera
Des-2013
Sep-2014
Corporate Finance
Sampai dengan September 2014, jumlah komitmen
Pembiayaan corporate finance terdiri dari pembiayaan
pembiayaan PT SMI telah mencapai Rp 4,67 triliun
perusahaan pembangkit listrik tenaga gas, pembiayaan
yang terdiri dari Rp 3,3 triliun berupa project finance
proyek telekomunikasi dan modal kerja. Pembiayaan
dan Rp 1,3 trilun berupa corporate finance. Lokasi
corporate finance antara lain digunakan untuk
proyek dengan pembiayaan project finance tersebar
pembangunan menara telekomunikasi, pembangunan
pada 4 pulau besar di Indonesia, yakni Jawa, Sumatera,
jalan dan jembatan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kalimantan dan Sulawesi. Porsi terbesar pembiayaan project finance masih berada di pulau Jawa yakni
September 2014 Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Sumatera
sebesar 41% diikuti dengan pulau Sumatera sebesar 34% dan pulau Kalimantan dan Sulawesi masingmasing sebesar 15% dan 10% dari total komitmen pembiayaan.
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
23
4. KOMPOSISI Portofolio PEMBIAYAAN
4. KOMPOSISI Portofolio PEMBIAYAAN
4.4.1 Portofolio Kegiatan Pembiayaan PT SMI di wilayah Indonesia Timur Gambar 9 Peran PT SMI di wilayah Indonesia Timur Proyek Trasnportasi Arar, Sorong PLTU, Gorontalo
PLTMH, Mobuya, Sulawesi Utara Proyek Jalan, Klamono Kambuaya, Sorong
Pelabuhan Marisa, Gorontalo
Proyek Jembatan, Kali Api, Manokwari Proyek Jembatan Wariki, Manokwari
Logistic Murphy Semai Oil, Fakfak Proyek Jalan Dekai Oksibil, Papua
Pertumbuhan infrastruktur di Indonesia wilayah timur masih belum bisa mengimbangi pertumbuhan di Indonesia wilayah barat
Pembangunan
infrastruktur
untuk
Jeneponto – Bantaeng di Sulawesi Selatan
Indonesia di wilayah timur dirasa masih
atau Jalan Dekai – Oksibil di Manokwari
belum bisa mengimbangi pertumbuhan
Papua. Dengan adanya perbaikan dan
pembangunan pada wilayah barat. Menurut
peningkatan kapasitas jalur lintas Jalan
data dari Kementerian Koordinator Bidang
Jeneponto – Bantaeng diharapkan mampu
Perekonomian Republik Indonesia tahun
menjaga kekuatan ekonomi di wilayah
2014, kendala-kendala pembangunan yang
timur Indonesia khususnya pada Provinsi
dihadapi antara lain masih dibutuhkannya
Sulawesi Selatan. Proyek jalan Dekai-Oksibil
pemenuhan
listrik;
merupakan bagian dari Jalan Trans Papua
revitalisasi kapal pengangkut barang dan
dengan total panjang jalan mencapai 3.421
penumpang yang sebagian besar telah
km. Adanya Jalan Trans Papua diharapkan
berusia tua; interkoneksi wilayah melalui
mampu mempercepat pembangunan di
jalur darat, laut dan udara yang lebih baik
provinsi Papua dan Papua Barat.
kebutuhan
energi
guna menciptakan sistem logistik yang
- BTS Tower diseluruh Indonesia - Pembiayaan Modal Kerja pada Sektor Telekomunikasi
efektif dan efisien; percepatan pembangunan
Sedangkan
infrastruktur untuk kemudahan akses ke
ketenagalistrikan berada di Gorontalo dan
wilayah-wilayah terpencil, khususnya bagi
Mobuya di Sulawesi Utara. Keberadaan
masyarakat Papua yang mayoritas berdiam
kedua
di daerah pegunungan.
mengurangi defisit daya di Sulawesi Utara
untuk
pembangkit
pembiayaan
ini
membantu
dengan menambah kapasitas penyediaan
Proyek Irigasi, Sangkup, Sulawesi Utara
Waduk Gerak Tempe, Wajo, Sulawesi Selatan
Irigasi Wundulako, Kolaka, Sulawesi Tenggara Jalan Jenepnto-Bantaeng, Sulawesi Selatan
PT SMI juga telah melakukan pembiayaan
daya listriknya. Dengan adanya proyek PLTU
pada wilayah timur Indonesia melalui proyek-
yang dibiayai PT SMI di Gorontalo ini, maka
proyek pembangkit listrik, pembangunan
biaya produksi listrik diperkirakan dapat
sarana irigasi, pembangunan jalan dan
dihemat Rp 2.567 per kwh jika dibandingkan
jembatan. Pada wilayah timur Indonesia,
dengan PLTD. (Biaya operasi PLTU rata-rata
pembiayaan PT SMI lebih banyak berperan
Rp 719,52 per kwh, biaya operasi PLTD rata-
pada pembangunan jalan dan jembatan
rata Rp 3.286,13 per kwh, sumber: Statistik
seperti pada
PLN 2013).
jalan yang menghubungkan
Jembatan Sungai Pumbiu, Sulawesi Barat
24
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
25
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL 26
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
27
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
Portofolio Pembiayaan Secara Sektoral
2011 Sehat
2012
2013
Kurang Sehat
Sakit
20,0%
50,3% 29,7% 17,1%
Gambar 10 Peta Proyek Pembiayaan PT SMI di Sektor Air Minum
30,8%
30,7%
5.1.1 Tinjauan Singkat Sektor Air Minum
26,0%
43,3%
5.1 Sektor Air Minum
52,1%
Gambar 11 Kinerja PDAM 2011-2013
(Sumber: BPPSPAM, telah diolah kembali)
Proyek Suplai Air Bersih, Jakarta
Hanya sekitar 50% PDAM di Indonesia yang tergolong sehat
Proyek Suplai Air Bersih, Tangerang
Berdasarkan data dari Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum, komposisi PDAM yang sehat, kurang sehat dan sakit pada tahun 2012-2013 cenderung memiliki porsi yang relatif tidak berubah. Di sisi lain, porsi PDAM sakit di tahun 2013 tercatat lebih rendah dibanding dengan kinerja tahun 2011 meskipun jika dibandingkan dengan kinerja tahun 2012 porsinya sedikit mengalami kenaikan. Di tahun 2013, PDAM yang sehat memiliki porsi 50,3% atau mengalami sedikit penurunan dibanding dengan kondisi pada tahun 2012 berdasarkan total jumlah PDAM yang telah diperiksa oleh BPPSPAM di seluruh Indonesia.
Pemenuhan kebutuhan air minum serta ketersediaan akses
Dibutuhkan air baku yang stabil dan berkualitas, jaringan
air bersih untuk masyarakat menjadi tantangan terbesar
distribusi yang dapat diandalkan dan instalasi pengolahan
bagi pembangunan sektor air di Indonesia. Pemenuhan
air minum yang baik untuk bisa menyerap kebutuhan yang
akses air minum dibandingkan total penduduk pada tahun
terus bertumbuh. Keikutsertaan dan dukungan Pemerintah
2009 mencapai 47,7%, masih dibawah target Millenium
dalam perkembangan sektor air minum juga menjadi poin
Development Goals (MDGs) sebesar 68,8% pada tahun 2015.
penting untuk mendukung pertumbuhan investasi di sektor
Target MDGs Indonesia sebesar 68,8% pada tahun 2015
Salah satu penyebab utama lambatnya pembangunan sektor air minum adalah keterbatasan kemampuan PDAM dari sisi finansial dan teknis untuk mengembangkan infrastruktur air minum di Indonesia. Akibat keterbatasan ini, kerjasama dengan pihak swasta menjadi salah satu solusi dalam pengembangan sektor air minum di Indonesia.
air minum. Adanya peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi menyebabkan adanya peningkatan kebutuhan terhadap air bersih. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan air minum menjadi semakin penting dan strategis.
28
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
29
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.1.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Air Minum
5.1.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Air Minum
Gambar 12 Pembiayaan Pada Sektor Air Minum 440
CAGR Desember 2011-September 2014
200
200
150
150
200
230
300
28,7%
Outstanding
16,8
Rp Miliar
%
Des-2011
Des-2012
Komitmen
Des-2013
: Pembiayaan Kebutuhan Belanja Modal : DKI Jakarta
Keterangan : Kebutuhan belanja modal dipergunakan untuk perluasan coverage air minum untuk wilayah Jakarta bagian timur
Komitmen
Des-2010
Proyek Lokasi
Sep-2014
Perusahaan merupakan penyedia jasa air bersih
Untuk mendukung distribusi air bersih agar bisa
bagi area industri, area bisnis maupun pemukiman
menjangkau seluruh pelanggan, perusahaan memiliki
penduduk di wilayah operasional meliputi Jakarta
pusat distribusi di Cilincing dan 4 pompa tekan yang
Timur, sebagian Jakarta Pusat dan Jakarta Jakarta
berlokasi di Pasar Rebo, Sumur Batu, Sungai Bambu
Utara.
dan Tugu. Pompa tekan baru di Tugu merupakan
konsesi
Outstanding
Pada tahun 1998, perusahaan mendapat untuk
melakukan
usaha
selama
25
instalasi pompa terbaru yang secara signifikan
tahun berdasarkan Perjanjian Kerjasama dengan
meningkatkan ketersediaan air di 11 kelurahan di
Perusahaan Daerah Air Minum DKI Jakarta (“PAM
wilayah Jakarta Utara.
Jaya”). Pada tahun 2011, dengan masuknya debitur
Pada tahun 2013, PT SMI bersama-sama dengan
pertama dalam sektor air minum maka
perusahaan
pembiayaan
pembiayaan dalam sektor ini mulai berjalan.
komitmen
pembiayaan
untuk
mengambil alih seluruh fasilitas produksi dari PAM
Jumlah komitmen pembiayaan awal sebesar
pembangunan instalasi pengolahan air minum
Jaya dan mengoperasikan fasilitas tersebut selama
Rp 150 miliar ditujukan untuk pembiayaan
di kota Tangerang dengan kapasitas 1500 liter
25 tahun. Dengan demikian perusahaan bertanggung
anggaran belanja modal tahun 2011 yang
per detik. Proyek ini memerlukan dana sekitar
jawab untuk mengelola, mengoperasikan, memelihara,
meliputi
air
Rp 1,4 triliun dimana pendanaan berasal dari
serta melakukan investasi untuk mengoptimalkan,
minum termasuk penambahan, pengadaan,
pembiayaan sindikasi sebesar Rp 751 miliar dan
menambah dan meningkatkan pelayanan air bersih di
penggantian,
sisanya dari modal sendiri.
wilayah operasionalnya.
transmisi, distribusi dan instalasi pengolahan air
Dalam perkembangannya, terjadi perubahan-
Perusahaan memiliki fasilitas produksi berupa
minum. Pada tahun 2012, PT SMI memberikan
perubahan yang diperkirakan akan merubah
tambahan pembiayaan sebesar Rp 50 miliar
perjanjian kontrak antara calon debitur dan
yang ditujukan untuk pembiayaan anggaran
PDAM kota Tangerang sehingga pada bulan
belanja modal tahun 2012. Per September 2014,
Februari 2014, anggota sindikasi sepakat untuk
1. IPA Buaran I
: 2.000 liter/detik
posisi outstanding pembiayaan telah mencapai
memutuskan kerjasama pembiayaan kepada
2. IPA Buaran II
: 3.000 liter/detik
berjumlah Rp 230 miliar.
calon debitur.
3. IPA Pulo Gadung : 4.000 liter/detik
pembangunan perbaikan
infrastruktur dan
pemeliharaan
lain
memberikan
sindikasi
Di dalam perjanjian konsesi tersebut, perusahaan
bangunan pengambilan air baku, jaringan
30
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
Merupakan fasilitas pengelolaan & distribusi air bersih di timur Jakarta
instalasi pengolahan air (“IPA”) di tiga lokasi dengan kapasitas produksi sebagai berikut:
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
31
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.2 Sektor Jalan 5.2.1 Tinjauan Singkat Sektor Jalan Rata-rata pertumbuhan kendaraan bermotor 15% per tahun
Gambar 13 Peta Proyek Pembiayaan PT SMI di Sektor Jalan
Proyek Jalan, Klamono Kambuaya, Sorong Proyek Transportasi Arar, Sorong
yang baik dan merata diharapkan dapat membantu pelaksanaan pembangunan yang merata di seluruh Indonesia.
Proyek Jembatan, Kali Api, Manokwari
Dari data yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun 2012 telah mencapai 94 juta kendaraan atau tumbuh dengan CAGR 15,1% dalam periode
Proyek Jembatan Wariki, Manokwari
tahun 2004 sampai dengan tahun 2012. Pertumbuhan jumlah kendaraan tentunya harus diimbangi dengan pembangunan infrastruktur jalan yang baik dan terintegrasi.
Gambar 14 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 2004-2012 Tahun
Jalan Tol Cikampek Palimanan
Jawa Tengah
berkembang lebih cepat dibanding wilayah-wilayah yang tidak
Jembatan Sungai Pumbiu, Sulawesi Barat
Jalan Bypass-B Bandar Lampung
Proyek Underpass, Cibubur, Jakarta
jalan akan membuat perekonomian suatu wilayah menjadi
jalan provinsi. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur jalan
Proyek Jalan Dekai Oksibil, Papua
Jalan Jeneponto-Bantaeng, Sulawesi Selatan
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Adanya infrastruktur
memiliki infrastruktur jalan, baik itu jalan tol, jalan nasional maupun
Proyek Rekonstruksi Jalan, Aceh Tengah Jalan Teraju-Batas Balai Bekuak, Sanggau
Bagi setiap negara, infrastruktur jalan merupakan elemen penting
Mobil Penumpang
Bis
Truk
Sepeda Motor
Jumlah
2004
4.231.901
933.251
2.315.781
23.061.021
30.541.954
2005
5.076.230
1.110.255
2.875.116
28.531.831
37.623.432
2006
6.035.291
1.350.047
3.398.956
32.528.758
43.313.052
2007
6.877.229
1.736.087
4.234.236
41.955.128
54.802.680
2008
7.489.852
2.059.187
4.452.343
47.683.681
61.685.680
2009
7.910.407
2.160.973
4.452.343
52.767.093
67.336.644
2010
8.891.041
2.250.109
4.687.789
61.078.188
76.907.127
2011
9.548.866
2.254.406
4.958.738
68.839.341
85.601.351
2012
10.432.259
2.273.821
5.286.061
76.381.183
94.373.324
(Sumber: Kantor Kepolisian Republik Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS))
32
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
33
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.2.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Jalan
angkutan barang yang terus meningkat seiring dengan
1.100 km. Jaringan jalan tol Trans Jawa terbagi atas 5
meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Sektor ini
koridor utama, yaitu Koridor Merak–Jakarta–Cikampek
memiliki kaitan erat dengan pertumbuhan industri-
(telah beroperasi), Koridor Cikampek–Cirebon (belum
industri lainnya seperti otomotif dan migas.
penumpang
beroperasi), Koridor Cirebon–Semarang (beroperasi sebagian kecil), Koridor Semarang–Surabaya (belum beroperasi)
dan
Koridor
Surabaya–Banyuwangi
(beroperasi sebagian kecil).
maupun
Komitmen
98,0%
313
kota-kota di pulau Jawa yaitu Tol Trans Jawa sepanjang
kendaraan
248
pertumbuhan
494
proyek besar untuk jalan tol yang menghubungkan
Desember 2010-September 2014
Outstanding
150,5%
Pertumbuhan sektor jalan terkoneksi dengan pertumbuhan pada industri-industri lain
Des-2010
Des-2011 Komitmen
23
besar. Sektor ini masih cukup menjanjikan karena
358
berkembang lebih pesat di Jawa. Saat ini terdapat
CAGR
32
yang lebih panjang karena biaya investasi yang cukup
60
lainnya, sektor jalan memiliki tenor pembiayaan
dibanding pulau-pulau lainnya membuat sektor jalan
10
di pulau Jawa. Frekuensi kendaraan yang lebih tinggi
40
Dibandingkan dengan sektor-sektor infrastruktur
Rp Miliar
Di Indonesia, sektor jalan masih banyak terkonsentrasi
518
Gambar 15 Pembiayaan Pada Sektor Jalan (Rp)
Des-2012
Des-2013
Sep-2014
Outstanding
Pada tahun 2011, PT SMI mulai menjajaki sektor infrastruktur jalan dengan memberikan pembiayaan kepada salah satu BUMN Karya dalam bentuk Pembiayaan Modal Kerja untuk pembangunan jalan Jeneponto-Bantaeng di Sulawesi Selatan sebesar Rp 20 miliar. PT SMI mulai terjun ke sektor infrastruktur jalan tol pada akhir tahun 2012 melalui pembiayaan sebesar Rp 300 miliar kepada operator jalan tol seksi Cikampek-Palimanan sepanjang 116,4 km. Proyek ini merupakan bagian dari proyek besar jalan tol Trans Jawa. Penarikan pertama dimulai pada bulan Juni 2013 sebesar Rp 31 miliar. Sampai dengan September tahun 2014 posisi outstanding untuk proyek ini sudah mencapai Rp 145 miliar.
34
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
35
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
Rencana penentuan lintasan jalan (alignment) proyek akan dimulai di Cikopo ke arah timur berturut-turut melintasi 2 kecamatan dan 5 desa di Kabupaten Purwakarta. Alignment selanjutnya akan melewati Kecamatan Pabuaran sebagai pintu masuk Kabupaten Subang
dan
selanjutnya
melewati
Kabupaten
Indramayu, Kabupaten Majalengka dan berakhir di Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. Proyek jalan tol ruas Cikampek–Palimanan ini akan menghubungkan ruas jalan tol Jakarta–Cikampek di
5.2.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Jalan Proyek
:
Pembiayaan Jalan Tol Cikampek – Palimanan
Lokasi
:
Jawa Barat
Keterangan
:
• Masa konsesi 35 tahun • Panjang jalan 116,75 km (STA 91+350 s/d STA 208+104). • Merupakan bagian dari jaringan tol Trans Jawa
Lokasi proyek seluruhnya masuk dalam area
Jalan tol ruas Cikampek – Palimanan memiliki panjang
Provinsi Jawa Barat, berawal dari Cikampek,
116,20 km, yang terbagi dalam 6 seksi sebagai berikut:
sebelah barat (sepanjang 73 km, dioperasikan oleh PT Jasamarga sejak tahun 1988) dan ruas jalan tol Palimanan–Kanci (sepanjang 28 km, dioperasikan oleh PT Jasamarga sejak tahun 1998) dan Kanci–Pejagan (sepanjang 35 km, dioperasikan oleh Group MNC sejak tahun 2012) di sebelah timur.
Ruas tol Cikampek-Palimanan merupakan bagian dari jaringan tol Trans Jawa
Kabupaten Karawang (km 91,50) dan berakhir di Palimanan, Kabupaten Cirebon (km 207,174). Jalan
• Seksi 1 : Cikopo – Kalijati (26,0 km)
tol ruas Cikampek - Palimanan diharapkan mampu
• Seksi 2 : Kalijati – Subang (12,0 km)
mendukung jalan pantai utara Jawa Barat (Jalur
• Seksi 3 : Subang – Cikedung (28,5 km)
Pantura) yang merupakan jalan antar kota utama. Jalur
• Seksi 4 : Cikedung – Kertajati (21,0 km)
Pantura banyak dilalui untuk mobilitas penumpang
• Seksi 5 : Kertajati – Sumberjaya (15,5 km)
dan barang dari Jawa bagian barat menuju Jawa
• Seksi 6A : Sumberjaya – Panjalinkidul (9,0 km)
bagian tengah dan timur.
• Seksi 6B: Panjalinkidul – Palimanan (4,2 km)
36
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
37
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.3 Sektor Ketenagalistrikan
Kebutuhan listrik Nasional diperkirakan akan tumbuh 8-10%per tahun
5.3.1 Tinjauan Singkat Sektor Ketenagalistrikan
Bagi negara berkembang seperti Indonesia, listrik
Secara umum, kebutuhan listrik tertinggi di Indonesia
merupakan elemen penting untuk mendukung
berada di wilayah Jawa-Bali dengan total daya 132,1
percepatan pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan
TWH atau sekitar 76% dari total daya seluruh Indonesia
pasokan listrik yang cukup dan memadai menjadi
berdasarkan data tahun 2012.
menjadi kunci untuk dapat bersaing di dunia
Gambar 16 Peta Proyek Pembiayaan PT SMI di Sektor Ketenagalistrikan
internasional. Saat ini Indonesia masih mengalami defisit daya yang menyebabkan adanya pemadaman listrik di beberapa daerah.
PLTA Asahan, Sumatera Utara PLTMH Tara Bintang, Sumatera Utara
Kebutuhan listrik di Indonesia diperkirakan masih
PLTA, Humbahas, Sumatera Utara
tahun ke depan. Dalam Rencana Usaha Penyediaan
PLTG Tanjung Uncang, Batam
pertumbuhan kebutuhan listrik di Indonesia sebesar
PLTMH Solok Selatan, Sumatera Barat
sebesar 56,8 juta.
akan tumbuh secara signifikan dalam beberapa Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2013-2022, diperkirakan 10% pada tahun 2014 dengan estimasi pelanggan
Gambar 17 Penjualan Tenaga Listrik PLN (TWH)
PLTMH Lebong, Bengkulu
Wilayah
PLTMH Lebak, Banten
Indonesia Pertumbuhan % Proyek Tanjung Batu Bangka Belitung PLTMH Banjarnegara, Jawa Tengah
PLTMH Mobuya, Sulawesi Utara
Jawa-Bali Pertumbuhan %
PLTGB, Kutai Barat
PLTU, Gorontalo
2008 127.6
2009 133.1
2010 145.7
2011
2012
156.3
172.2
2013*) Rata-rata 137.8
6.4
4.3
9.4
7.3
10.2
8.6
100.8
104.1
113.4
120.8
132.1
105.4
5.4
3.3
8.9
6.5
9.3
8.2
Sumatera
16.4
17.6
19.7
21.5
24.2
19.2
Pertumbuhan %
11.9
7.2
11.6
9.3
12.6
8.0
Kalimantan
4.2
4.7
5.1
5.7
6.4
7.2
Pertumbuhan %
8.2
9.7
10.3
10.1
12.9
7.8
Sulawesi
4.2
4.6
5.1
5.6
6.4
5.4
Pertumbuhan %
7.4
8.8
10.7
11.0
13.7
14.4
Maluku, Papua & Nusa Tenggara
2.0
2.2
2.4
2.7
3.1
2.6
Pertumbuhan %
8.3
9.7
10.7
13.0
16.1
13.9
7.5 6.7 10.5 10.2 10.3
11.6
*Data realisasi s.d. Sept 2013 terhadap Jan-Sept 2012 (Sumber: RUPTL PLN 2013-2022, telah diolah kembali)
38
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
39
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.3.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Ketenagalistrikan
RUPTL PLN 2013-2022 mengestimasikan kebutuhan listrik untuk tahun 2014 sebesar 207,8 TWH untuk seluruh Indonesia dengan rincian wilayah Indonesia
Gambar 19 Pembiayaan Pada Sektor Ketenagalistrikan Dengan Mata Uang Rupiah 859
timur sebesar 21,2 TWH, Indonesia barat sebesar 29,4 TWH dan Jawa-Bali sebesar 157,2 TW. Target
2013
189.0
2014
207.8
2015
226.8
2016
246.5
2017
266.0
Untuk kedepannya, partisipasi listrik swasta masih
2018
286.4
sangat dibutuhkan dengan porsi listrik swasta yang
2019
308.0
cukup besar untuk pengembangan ketenagalistrikan
2020
331.6
di Indonesia, tetapi permasalahan yang sering
2021
357.7
didapati dalam pengembangan listrik swasta adalah
2022
386.6
pembangkit listrik, sedangkan sisanya akan digunakan untuk penyaluran dan distribusi. Perencanaan ini terutama dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sekitar 6% per tahun.
mundurnya financial close, government guarantee, pembebasan lahan dan sebagainya. (Berdasarkan RUPTL PLN 2013-2022)
(Sumber: RUPTL PLN 2013-2022, telah diolah kembali)
Partisipasi listrik swasta masih sangat dibutuhkan untuk pengembangan kelistrikan di Indonesia
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
Des-2013
Sep-2014
Outstanding
Komitmen
Gambar 20 Pembiayaan Pada Sektor Ketenagalistrikan Dengan Mata Uang US Dollar
Des-2010
Des-2011 Komitmen
40
Des-2012
80
Sales (TWh)
Des-2011
102
Tahun
sebesar USD 91,3 miliar akan digunakan untuk
Des-2010
75
investasi. Penggunaan kebutuhan dana investasi
Gambar 18 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik RUPTL 2013-2022
97
USD 54,1 miliar atau sekitar 43% dari kebutuhan
Rp Miliar
USD 125,2 miliar dengan partisipasi swasta sebesar
86
(Independent Power Producers) diperkirakan sebesar
Rp Miliar
pembangunan infrastruktur kelistrikan PLN dan IPP
195
252
Sampai dengan tahun 2022, total kebutuhan investasi
345
347
373
574
575
dan 97,7% di tahun 2022 untuk seluruh Indonesia.
577
elektrifikasi adalah sebesar 82,6% untuk tahun 2014
Des-2012
Des-2013
Sep-2014
Outstanding
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
41
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
Sejak awal berdirinya, sektor ketenagalistrikan telah
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
menjadi tulang punggung PT SMI untuk pendapatan
CAGR (Rp)
pembiayaan. Mulai tahun 2010 sampai dengan
Desember 2010-September 2014
tahun 2013, komitmen pembiayaan pada sektor ini selalu memiliki porsi yang terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya. Sampai dengan tahun 2012, pembiayaan pada sektor ini didominasi pembiayaan dengan mata uang Rupiah dan baru pada tahun 2013 mulai ada pembiayaan ketenagalistrikan dengan mata uang US Dollar.
Komitmen
24,7%
Outstanding
47,9%
Secara umum jenis pembangkit listrik yang telah dibiayai PT SMI adalah pembangkit-pembangkit yang menggunakan tenaga air, gas bumi dan batubara.
5.3.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Ketenagalistrikan
Sampai dengan September tahun 2014 total komitmen sektor ketenagalistrikan mencapai Rp 577 miliar dengan outstanding Rp 373 miliar dan komitmen USD 102 juta dengan outstanding USD 81 juta.
Proyek
: Pembangkit Tenaga Listrik Molotabu
Lokasi
: Gorontalo
Keterangan : Pembangkit tenaga listrik uap dengan kapasitas 2 x 10.5 MW
Tahun 2013 mulai ada pembiayaan sektor ketenagalistrikan dengan menggunakan mata uang USD PLTU Molotabu membantu mengurangi defisit daya di Gorontalo
Pembangunan
proyek
infrastruktur
di
Gorontalo terus dipacu untuk dapat
Provinsi
PLTU Molotabu berlokasi di Desa Molotabu, Kabupaten
mengejar
Bone Bolango, Provinsi Gorontalo dengan jarak
ketertinggalan dari provinsi lain. Menurut RUPTL
sekitar 20 km dari Kota Gorontalo. Jaringan transmisi
PLN 2013-2022 pada beberapa tahun terakhir
direncanakan akan masuk ke tegangan 150 kV milik
ekonomi Gorontalo berhasil tumbuh lebih dari 7%
PT PLN melalui Gardu Induk Botupingge dengan
per tahunnya dan hal ini mendorong meningkatnya
panjang jalur transmisi sepanjang 18 km.
kebutuhan pasokan listrik secara signifikan.
42
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
43
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.4 Sektor Minyak & Gas Bumi
PLTU memiliki fasilitas jetty yang akan digunakan untuk kepentingan pengangkutan batubara. PLTU Molotabu dioperasikan dengan tenaga operator
5.4.1 Tinjauan Singkat Sektor Minyak & Gas Bumi
sebagian besar berasal dari Gorontalo.
Gambar 21 Peta Proyek Pembiayaan PT SMI di Sektor Minyak & Gas Bumi
Untuk pengerjaan proyek tersebut, PLTU menggunakan mesin dan peralatan, turbin dan generator dari Jinan, serta boiler dari Wuxi, semuanya berasal dari Cina. Berdasarkan
rencana
pengembangan
sistem
kelistrikan PLN untuk tahun 2013 - 2020, PLTU Molotabu termasuk salah satu dari
31
proyek
pembangunan pembangkit listrik yang diprogramkan oleh PLN di Sulawesi.
Terminal LPG, Semarang
44
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
45
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
Pada saat ini, kebutuhan energi nasional masih
Menurut data dari situs Kementerian Energi dan Sumber
Gambar 22 Cetak Biru Pengelolaan Energi Nasional 2006-2025
bergantung pada sumber energi yang berasal dari fosil dan gas bumi sebesar 94%, terdiri dari minyak bumi sebesar 47%, gas bumi sebesar 21% dan batu bara
17%
sebesar 26%.
Pemerintah
merencanakan
total cadangan minyak bumi terus menurun sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 dari angka 8,93 miliar barel
20%
Dalam cetak biru target komposisi bauran energi nasional,
Daya Mineral Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi,
ke angka 7,40 miliar barel. Hal ini sejalan dengan produksi minyak bumi yang juga menurun dari 367.050 ribu barel pada tahun 2006 menjadi 314.666 ribu barel pada tahun 2012.
untuk
mengurangi ketergantungan pada minyak bumi dan meningkatkan penggunaan gas bumi serta meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan seperti tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006. Diharapkan pada bauran energi di tahun 2025 pemanfaatan energi minyak bumi adalah sebesar 20%, gas bumi 30%, batubara 33% dan energi terbarukan 17% (biofuel 5%, panas bumi 5%, biomasa nuklir air surya angin 5% dan batubara yang dicairkan 2%). Berdasarkan data British Petroleum Statistical Review of World Energy bulan Juni 2013, produksi minyak bumi Indonesia tahun 2012 sebesar 918.000 barrel oil per day (“bopd”) atau 1,1% dari total produksi minyak bumi
Kebutuhan energi nasional masih bergantung pada minyak dan gas bumi
Di masa mendatang, pengembangan sejumlah proyek baru seperti beroperasinya Blok Cepu yang ditargetkan mulai beroperasi penuh pada tahun 2014 dan pengembangan Blok
33%
30%
South Mahakam diharapkan dapat menambah produksi minyak bumi nasional.
Bauran Energi 2025 Minyak Bumi
Gas Bumi
Batubara
Energi Terbarukan
(Sumber: Perpres No 5 Tahun 2006, telah diolah kembali)
Dibutuhkan eksplorasi blok dan sumur baru untuk dapat menambah produksi minyak bumi nasional
dunia yang mencapai 86.152.000 bopd. Sedangkan produksi gas alam Indonesia tahun 2012 sebesar 71,1 miliar m3 atau 2,1% dari total produksi gas bumi dunia yang mencapai 3.363,9 miliar m3.
46
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
47
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.4.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Minyak dan Gas Bumi
Pembiayaan PT SMI pada sektor minyak dan gas bumi terbagi menjadi 2, yaitu pembiayaan dalam mata uang Rupiah dan US Dollar. Ditahun 2010, PT SMI membiayai 2 debitur yaitu untuk pembiayaan pipa gas di Tuban dan untuk modal kerja jasa logistik. Total
68
68
Gambar 23 Pembiayaan Pada Sektor Minyak dan Gas Bumi Dengan Mata Uang Rupiah
komitmen pembiayaan keduanya mencapai Rp 68 miliar. Pada akhir tahun 2012 seluruh pembiayaan 35
pada sektor ini berubah kedalam mata uang US Dollar seiring berakhirnya masa kerja sama dengan kedua 10
Rp Miliar
debitur tersebut dan masuknya tiga debitur baru yang menambah portofolio pembiayaan PT SMI dalam sektor ini. dengan total komitmen USD 52,5 juta dan Des-2010
Des-2011
Des-2012
Des-2013
Sep-2014
nilai outstanding USD 49 juta per Desember 2012.
Outstanding
Komitmen
Di tahun 2013 masuk satu debitur baru dengan nilai komitmen sebesar USD 9,4 juta untuk pembangunan kilang minyak di Bojonegoro Jawa Timur. Tercatat bekerja sama dengan PT SMI di sektor ini sebanyak
CAGR (USD)
6 debitur. Proyek-proyek yang telah dibiayai dalam
Desember 2011-September 2014
sampai dengan saat ini total debitur yang telah berhasil
sektor minyak dan gas bumi meliputi pipa gas, FSO 52
39
47
49
53
65
Gambar 24 Pembiayaan Pada Sektor Minyak & Gas Bumi Dengan Mata Uang US Dollar
(Floating, Storage, Offloading) dan fasilitas pendukung.
Komitmen
79,5%
13
65,6%
USD Juta
13
Outstanding
Des-2010
Des-2011 Komitmen
48
Des-2012
Des-2013
Sep-2014
Outstanding
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
49
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
Penemuan ladang minyak Banyu Urip diumumkan pada bulan April 2001 dan merupakan proyek pertama yang dikembangkan setelah penandatanganan KKS. Ladang minyak Banyu Urip memiliki desain dengan kapasitas produksi minyak mentah hingga 165.000 bopd dan diperkirakan memiliki kandungan minyak mentah lebih dari 250.000.000 barrel.
Hasil Produksi Kilang Minyak Bojonegoro: High Speed Diesel (HSD), Straight Run Gasoline (SRG), Vacuum Tower Bottom (VTB) atau Heavy Vacuum Gas Oil (HVGO)
Proyek Oil Refinery terletak pada lokasi yang cukup strategis, yaitu 5 km dari ladang minyak Banyu Urip dan 130 km dari industrial real estate. Pasokan minyak bumi dialirkan dari lokasi ladang minyak Banyu Urip melalui pipa sepanjang 5,2 km ke lokasi kilang minyak.
5.4.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Minyak & Gas Bumi Proyek
: Pengolahan Minyak Bumi
Lokasi
: Jawa Timur
Keterangan : Merupakan proyek strategis sebagai bagian dari ketahanan bahan bakar minyak di Jawa Timur
Proyek pengolahan minyak bumi ini dibangun tahun 2008 dan terletak
Minyak mentah yang diproses oleh perusahaan berasal dari ladang minyak
di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa
Banyu Urip, Cepu, Jawa Tengah yang merupakan pengembangan dari Blok
Timur (“Proyek Oil Refinery”). Proyek Oil Refinery ini awalnya memiliki
Cepu yang dilakukan oleh salah satu perusahaan migas bersama-sama
kapasitas produksi minyak mentah sebesar 6.000 bopd dan saat ini telah
dengan PT Pertamina dan beberapa BUMD melalui Kontrak Kerja Sama
meningkat menjadi 12.000 bopd. Proyek Oil Refinery memproses minyak
(“KKS”) Cepu yang ditandatangani pada tanggal 17 September 2005 dan
mentah menjadi bahan bakar minyak dan produk lain yang menjadi
memiliki jangka waktu selama 30 tahun.
bahan baku untuk industri petrokimia.
50
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
51
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.5 Sektor Telekomunikasi
Industri telekomunikasi diperkirakan masih akan berkembang dan memiliki potensi pasar yang cukup
5.5.1 Tinjauan Singkat Sektor Telekomunikasi Gambar 25 Peta Proyek Pembiayaan PT SMI di Sektor Telekomunikasi
besar. Wilayah Indonesia yang luas ditambah jumlah penduduk yang besar membuat industri telekomunikasi
Peningkatan populasi memegang peranan penting dalam perkembangan sektor telekomunikasi
menjadi penting untuk terus dikembangkan. Pasar yang menjanjikan dan perkembangan teknologi banyak mendorong tumbuhnya sektor infrastruktur ini.
Gambar 26 Pertumbuhan Pasar Seluler
Dari Laporan Tahunan 2012 Kementerian Komunikasi dan
Informatika
Republik
Indonesia,
terlihat
pertumbuhan pada industri telekomunikasi khususnya pada pasar seluler masih diproyeksikan meningkat meski diperkirakan pertumbuhannya akan mulai melandai. Adapun 3 produk utama dari industri seluler
2009
2010
2011
2012
ini adalah layanan suara, layanan teks dan layanan
Data Market Review
data. Dalam beberapa tahun belakangan ini penetrasi
Data Forecast
2013
produk layanan data pun semakin meningkat, seiring bertumbuh pesatnya pengguna internet di Indonesia - BTS Tower diseluruh Indonesia - Pembiayaan Modal Kerja pada Sektor Telekomunikasi
52
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
dan berkembangnya teknologi secara global.
(Sumber: Laporan Tahunan 2012 Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia)
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
53
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.5.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Telekomunikasi Gambar 27 Pembiayaan Pada Sektor Telekomunikasi
535
550
550
5.5.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Telekomunikasi : Pembiayaan Menara Base Transceiver Station (BTS) : Seluruh Indonesia
340
Keterangan : • Bagian dari sindikasi senilai Rp 3 triliun • Pembiayaan untuk pembangunan menara telekomunikasi baru
Rp Miliar
136
200
200
Proyek Lokasi
Des-2010
Des-2011 Komitmen
Des-2012
Des-2013
Merupakan salah satu penyedia jasa penyewaan menara telekomunikasi utama di DKI Jakarta
Sep-2014
Outstanding
Dari sisi jumlah menara dan kapitalisasi pasar,
Pada posisi bulan Maret 2013, mayoritas menara yang
perusahaan ini adalah perusahaan penyewaan
dimiliki perusahaan berlokasi di pulau Jawa (49,76%),
menara telekomunikasi ketiga terbesar di Indonesia.
pulau Bali (34,70%), pulau Sumatera (7,99%) dan
Pembiayaan ini adalah bagian dari pendanaan
daerah-daerah lainnya (7,55%).
sindikasi lembaga keuangan untuk pembangunan dan Pada September 2014 sektor telekomunikasi adalah
Pada awal tahun 2014 ini PT SMI memberikan
salah satu sektor yang memiliki komitmen terbesar
pembiayaan dana talangan kepada debitur baru
dari portofolio komitmen pembiayaan dengan mata
sebesar Rp 136 miliar untuk pembelian salah satu
uang Rupiah, yakni sebesar Rp 550 miliar dengan
perusahaan
outstanding Rp 535 miliar. Pembiayaan pada sektor
Sampai September 2014 jumlah debitur yang telah
ini dimulai pada tahun 2011 dengan komitmen
mendapatkan pembiayaan dari PT SMI dalam sektor
pembiayaan proyek menara telekomunikasi sebesar
telekomunikasi adalah 4 perusahaan.
pengelola
menara
telekomunikasi.
CAGR Desember 2011-September 2014
Komitmen
44,5
%
pembiayaan menara telekomunikasi dan pembiayaan belanja modal.
54
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
Jumlah
penyebaran menaranya.
perusahaan mengalami peningkatan dari 1.542
penyewa
infrastruktur
telekomunikasi
penyewa (2010) menjadi 4.555 penyewa (Q1-2013). Perusahaan ini merupakan salah satu dari tiga
Tenancy ratio juga mengalami peningkatan dari 1,38x
penyedia jasa penyewaan menara telekomunikasi
(2010) menjadi 1,82x (Q1-2013) atau hampir terdapat
utama di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan salah
dua penyewa pada setiap menaranya.
satu dari dua penyedia jasa penyewaan menara telekomunikasi di Sumatera Utara yang ditunjuk oleh
Rp 200 miliar. Pada tahun 2013 PT SMI juga telah menambah jumlah debitur dalam sektor ini untuk
akuisisi menara telekomunikasi untuk meningkatkan
Pemerintah. Desember 2012-September 2014
Outstanding
118,7%
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
55
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.6 Sektor Transportasi
Meski demikan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah arus peti kemas ini menurun disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah, adanya krisis global dan perubahan cuaca ekstrim. Pelabuhan-pelabuhan yang mengalami penurunan arus peti kemas adalah pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I dan II,
5.6.1 Tinjauan Singkat Sektor Transportasi
sedangkan pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia III dan IV masih memiliki tren meningkat.
Gambar 28 Peta Pembiayaan Pada Sektor Transportasi Gambar 29 Arus Peti Kemas Pelabuhan Yang Dikelola PT Pelabuhan Indonesia I - IV (Persero) Uraian
Unit
2008
2009
2010
2011
2012
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Teus
900.623
1.340.337
1.474.371
1.474.371
1.304.237
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Teus
4.527.650
4.754.031
5.229.434
5.930.000
4.911.432
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Teus
2.388.827
2.468.310
2.666.389
2.949.980
3.256.640
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Teus
1.031.450
1.185.024
1.280.388
1.349.961
1.604.556
Total
Teus
8.848.550
9.747.702 10.650.702
11.704.312 11.076.865
(Sumber: Statistik Perhubungan 2012 Buku Satu, telah diolah kembali)
Gambar 30 Produksi Pergerakan Pesawat Penerbangan (unit) 2008
Dari data Statistik Perhubungan Buku Satu Kementerian Perhubungan tahun 2012, jika dilihat dari jumlah arus peti kemas pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia I sampai dengan IV, total arus peti kemas di Indonesia memiliki kecenderungan terus bertumbuh dengan nilai CAGR 2008-2012 sebesar 5,8%. Sejak tahun 2008 sampai
Fasilitas pelabuhan yang kurang baik menghambat pertumbuhan transportasi laut
2009
2010
2011
2012
Domestik
856.636
887.327
1.084.621
1.257.962
1.334.997
Internasional
111.586
123.473
140.355
158.405
169.111
Total
968.222
1.010.800
1.224.976
1.416.367
1.504.108
(Sumber: Statistik Perhubungan 2012 Buku Satu, telah diolah kembali)
dengan 2011, pertumbuhan arus peti kemas bertambah sekitar 1 juta twenty-foot equivalent units (TEUs) setiap tahunnya. Di tahun 2012, total peti kemas yang dikelola mencapai 11.076.865 TEUs.
56
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
57
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.6.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Transportasi
Dari sisi transportasi udara, data statistik Kementerian Perhubungan untuk tahun 2008-2012 memperlihatkan rata-rata pergerakan pesawat tumbuh sebesar 12% per tahun. Menurut rencana cetak biru transportasi
Gambar 32 Pembiayaan Pada Sektor Transportasi (Rp)
udara 2005-2024 Direktorat Jenderal Perhubungan
530 473
akan meningkat 10% pertahun dan angkutan luar
Pertumbuhan permintaan angkutan udara domestik dan internasional diperkirakan sekitar 10% per tahun pada 2015-2019
433
tahun 2015-2019 permintaan angkutan dalam negeri
530
Udara Kementerian Perhubungan, diperkirakan pada
negeri sebesar 10,8% pertahun, sedangkan untuk tahun 2020-2024 diperkirakan permintaan angkutan dalam negeri akan meningkat 9,8% pertahun dan
13
4
4
14
10
Des-2010
Gambar 31 Estimasi Pertumbuhan Permintaan Jasa Angkutan Udara Domestik
20
Rp Miliar
angkutan luar negeri sebesar 6,8% pertahun.
Des-2011 Komitmen
Des-2012
Des-2013
Sep-2014
Outstanding
Internasional
2005-2009
15,39%
12,6%
2010-2014
9,78%
12,3%
2015-2019
10%
10,8%
2020-2024
9,8%
6,8%
CAGR
Sampai dengan September tahun 2014, untuk sektor transportasi PT SMI telah
Desember 2011-September 2014t
Rp 473 miliar. Pembiayaan dalam sektor ini tumbuh pesat pada tahun 2013 dengan
memiliki total komitmen Rp 530 miliar dengan nilai outstanding mencapai adanya pembiayaan-pembiayaan dalam jumlah yang besar yang didominasi oleh
Komitmen (Sumber: Cetak Biru Transportasi Udara 2005-2024 Kementerian Perhubungan, telah diolah kembali)
139,6
%
proyek-proyek pembangunan dan pengelolaan pelabuhan kapal yang diantaranya adalah terminal curah & log di Gresik Jawa Timur dan pelabuhan samudera & terminal peti kemas di Samarinda, Kalimantan Timur.
Outstanding
179,7%
58
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
59
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
Pelabuhan Palaran dibangun untuk menggantikan
Berdasarkan hasil studi tersebut, Samarinda memiliki
pelabuhan lama yang letaknya di pusat kota Samarinda
potensi pertumbuhan volume kargo rata-rata sebesar
yang sudah tidak dapat dikembangkan lagi karena:
6% per tahun dengan volume kargo sebesar 169.000
• Tidak memiliki back up area untuk pengembangan
TEUs pada tahun 2009 dan diperkirakan menjadi
pelabuhan.
220.000 TEUs pada tahun 2015. Dengan pertumbuhan
• Keterbatasan daya tampung area penumpukan peti
volume kargo yang cukup besar tersebut, maka
kemas (container) seluas 4,4 hektar hanya sebesar
diperlukan pengembangan pelabuhan baru dengan
130.000 TEUs per tahun, sedangkan traffic container
kapasitas yang lebih besar.
pada tahun 2009 telah mencapai 169.000 TEUs. • Dermaga tidak didesain untuk kegiatan alat bongkar muat peti kemas modern. Lokasi
Pelabuhan
Palaran
ditetapkan
melalui
proses studi dan analisis yang dilakukan oleh Japan
5.6.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Transportasi
International Cooperation Agency (“JICA”) pada tahun 2000. Hasil studi dan analisis yang dilakukan
Proyek
: Pelabuhan terminal peti kemas
JICA tersebut dijadikan sebagai acuan dalam
Lokasi
: Kalimantan Timur
pengembangan pelabuhan baru di Sungai Mahakam,
Keterangan : • Proyek skema BOT dengan masa konsesi 50 tahun • Merupakan proyek PPP
Samarinda.
Proyek pelabuhan samudera dan terminal peti kemas Palaran terletak di Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur (“Pelabuhan Palaran”). Pelabuhan Palaran terdapat di kota Samarinda dan berfungsi sebagai pintu gerbang pengiriman logistik dari kota Samarinda
Potensi pertumbuhan kargo di Samarinda mencapai 6% per tahun
dan kawasan Hulu Mahakam ke Surabaya dan Jakarta atau sebaliknya. Kota Samarinda sendiri merupakan sebuah kawasan ekonomi yang tumbuh dari usaha pertambangan dan perdagangan, serta merupakan salah satu wilayah yang potensial dalam hal pertumbuhan ekonominya.
60
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
61
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5. PORTOFOLIO PEMBIAYAAN SECARA SEKTORAL
5.7 Sektor Irigasi (Pengairan) 5.7.1 Tinjauan Singkat Sektor Irigasi (Pengairan) Sektor pengairan sangat erat kaitannya dengan sektor
Gambar 33 Peta Pembiayaan Pada Sektor Irigasi (Rp)
pertanian. Hal ini dikarenakan infrastruktur pengairan Irigasi Wundulako, Kolaka, Sulawesi Tenggara
Proyek Irigasi, Sangkup, Sulawesi Utara
Waduk Gerak Tempe, Wajo, Sulawesi Selatan
merupakan salah satu faktor penting yang berdampak langsung kepada kualitas dan kuantitas produk pertanian Pendistribusian
air
secara
merata,
Pengairan sangat berpengaruh pada kualitas dan kuantitas produk pertanian
pengairan
untuk antisipasi perubahan musim dan jaminan ketersediaan air merupakan poin penting dalam
Proyek Drainase Sungai Kujang, Samarinda
usaha tani dalam rangka meningkatkan produksi pangan yang berdampak pada pemenuhan produksi
Proyek Lampeong, Barito Utara
pangan nasional.
Proyek Irigasi, Empat Lawang, Sumatera Selatan
Pada tahun 2009, diperkirakan sekitar 52% jaringan irigasi mengalami kerusakan berdasarkan Rapid Proyek Grindulu, Madiun, Jawa Timur
Assessment Kementerian Pekerjaan Umum. Menurut
Waduk Bajulmati, Banyuwangi
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi Kementerian Pertanian, sarana dan prasarana pengairan dapat berupa bendungan, bendung, saluran primer, sekunder & tersier, box bagi, bangunanbangunan ukur dan saluran tingkat usaha tani (TUT) dengan sumber pengairan yang dapat berasal dari waduk dan air langsung dari sungai (non waduk).
62
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
63
5.7.2 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Irigasi (Pengairan) Proyek
:
Waduk Bajulmati
Lokasi
:
Jawa Timur
Keterangan
:
Untuk mendukung pertanian di Banyuwangi dan Situbondo
Pembangunan waduk Bajulmati menggunakan fasilitas pembiayaan modal kerja yang disediakan oleh PT SMI. Waduk Bajulmati berfungsi sebagai sumber air untuk irigasi di wilayah Situbondo dan Banyuwangi dengan membendung aliran sungai Bajulmati. Luas genangan waduk meliputi wilayah seluas 90 Ha dengan elevasi genangan 46 meter terhadap dasar bendungan dan lebar bentangan bendungan 250 meter. Daya tampung hidup waduk adalah 40 juta meter kubik, sedangkan daya tampung matinya adalah 10 juta meter kubik dan dapat mengairi sawah seluas kurang lebih 1.800 Ha. Waduk ini dijadwalkan dapat berfungsi pada awal 2015 dan akan dilengkapi dengan PLTMH berkapasitas 340 kW yang akan digunakan sebagai utilitas dalam pengoperasian waduk ini.
Waduk Bajulmati akan mengairi sawah seluas 1.800 Ha
64
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
6. PELESTARIAN LINGKUNGAN & POTENSI ENERGI TERBARUKAN 66
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
67
6. Pelestarian Lingkungan & Potensi Energi Terbarukan
6. Pelestarian Lingkungan & Potensi Energi Terbarukan
Pelestarian Lingkungan & Potensi Energi Terbarukan Gambar 34 Pembiayaan PT SMI pada energi terbarukan dan pelestarian lingkungan PLTMH, Mobuya, Sulawesi Utara
Industrialisasi
dan
globalisasi
PLTA, Asahan, Sumatera Utara
mendorong
meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur dan energi. Hal ini menyebabkan penggunaan bahan bakar fosil maupun bahan bakar primer lainnya terus meningkat. Penggunaan bahan bakar primer menghasilkan emisi karbon yang menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan iklim atau pemanasan
Pembiayaan PT SMI dalam pembangkit listrik menggunakan energi terbarukan telah mencapai 222 MW
PLTMH Tara Bintang, Sumatera Utara PLTA, Humbahas, Sumatera Utara PLTMH Solok Selatan, Sumatera Barat
global. Oleh karena itu dibutukan adanya alternatif sumber bahan bakar atau energi baru yang lebih ramah lingkungan dan juga terbarukan. Dalam sektor tenaga listrik di Indonesia, sumber energi terbarukan tergolong masih sedikit. Berdasarkan RUPTL PLN 2013-2022, di 2014 ini direncanakan 8,8% dari total pembangkit listrik di tahun ini dihasilkan dari energi terbarukan dan ditargetkan terus meningkat sampai dengan 16,1% di tahun 2022. Sampai saat
PLTMH Lebong, Bengkulu Proyek Suplai Air Bersih, Jakarta Proyek Suplai Air Bersih, Tangerang PLMH Lebak, Banten PLTMH Banjarnegara, Jawa Tengah
ini salah satu penyumbang utama produksi listrik dari energi terbarukan adalah dari air dan panas bumi. Tenaga angin, surya dan biomass tergolong masih sangat sedikit karena minimnya pengetahuan dan besarnya investasi yang harus dikeluarkan dibandingkan dengan investasi dengan menggunakan pembangkit-pembangkit yang menggunakan bahan
Dalam ketenagalistrikan PT SMI telah berperan terhadap penggunaan energi terbarukan melalui pembiayaan pembangkit-pembangkit listrik tenaga air. Produksi pembangkit listrik tenaga air yang telah dibiayai PT SMI telah mencapai sekitar 222 MW yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi.
bakar primer yang memiliki nilai keekonomian yang lebih menarik bagi investor.
68
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
69
6. Pelestarian Lingkungan & Potensi Energi Terbarukan
6. Pelestarian Lingkungan & Potensi Energi Terbarukan
Salah satu pembangkit listrik tenaga air dengan produksi listrik terbesar yang
Untuk mendukung pelestarian lingkungan dan
pernah dibiayai oleh PT SMI adalah sebesar 180MW di Asahan, Sumatera Utara.
menggali lebih dalam potensi dan manfaat energi
Adanya pembangkit listrik Asahan ini mampu menghemat biaya produksi listrik
terbarukan, dibutuhkan perhatian lebih untuk menarik
apabila dibandingkan dengan menggunakan PLTU, PLTG dan PLTD. Biaya
lebih banyak investor maupun pihak-pihak terkait.
pembangkit listrik tenaga air ini tergolong lebih murah dibandingkan dengan
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembangkit listrik tenaga lainnya dengan biaya rata-rata sebesar Rp 166,66/
energi terbarukan adalah skala ekonomi dari proyek,
kwh, sedangkan PLTU, PLTG dan PLTD sebesar Rp 719,52, Rp 2.954,28 dan Rp
perlunya kapital/modal dalam skala besar dengan
3.286,13 per kwh (berdasarkan data statistik PLN tahun 2013).
pengembalian jangka panjang, proses pembangunan yang memerlukan perencanaan dan pengawasan yang
Tidak hanya sektor ketenagalistrikan, sektor air bersih juga perlu diperhatikan
ketat, waktu dan pengalaman untuk mengembangkan
karena pengambilan air bersih dari tanah dengan cara mengebor secara
kapasitas dan mengetahui lebih lanjut akan risiko-
langsung dapat menyebabkan menurunnya tingkat permukaan tanah bahkan
risko pengusahaan, ketersediaan bahan baku, dan
dapat mempercepat intrusi air laut ke daratan karena menurunnya debit air
teknis dari proyek-proyek yang menggunakan energi
tanah. Di sektor air bersih, PT SMI telah berperan melalui pembiayaan pada
terbarukan.
perusahaan pengelola air minum di Jakarta dan Tangerang.
70
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
71
7. PENUTUP 72
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
73
7. Penutup
8. FAQ’s
8. Hal-hal yang Sering Ditanyakan
Penutup
1. Sektor apa saja yang bisa dibiayai PT SMI? • Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. PMK/100.010/2009, secara umum ada 8 sektor yang dapat dibiayai oleh PT SMI, yakni transportasi, jalan, pengairan, air minum, air limbah, telekomunikasi, ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi, serta infrastruktur lain atas persetujuan Menteri Keuangan. 2. Produk pembiayaan apa saja yang disediakan PT SMI? • PT SMI menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur melalui skema dan produk sebagai berikut: i. Pembiayaan Senior • Pembiayaan Investasi Berjangka • Pembiayaan Modal Kerja • Pembiayaan Dana Talangan • Take Out Financing • Promoter Financing ii. Pembiayaan Hutang Subordinasi iii. Pembiayaan Mezzanine iv. Investasi Penyertaan Modal 3. Syarat-syarat apa saja yang perlu dipenuhi untuk mengajukan proposal pembiayaan? • Beberapa dokumen yang dibutuhkan untuk proses pre-screening kami antara lain adalah: i. Company profile ii. Dokumen hukum dan perijinan perusahaan Sejak berdiri tanggal 26 Februari 2009, PT SMI berupaya meningkatkan
Adapun kunci sukses pembangunan infrastruktur adalah:
peranannya di sektor pembangunan infrastruktur. Sampai dengan bulan
• Akses informasi menyeluruh atas proyek yang potensial.
September 2014 PT SMI telah membiayai 7 sektor infrastruktur dengan total
• Kerangka regulasi yang lebih kondusif bagi iklim investasi.
komitmen pembiayaan sebesar Rp 4,67 triliun. Porsi terbesar pembiayaan
• Dukungan sepenuhnya dari Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan.
adalah di sektor ketenagalistrikan (39%), sektor transportasi (17%) dan sektor
• Insentif bagi investor.
telekomunikasi (12%).
• Proses tender berdasarkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. • Sinergi dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak dan para pemangku
Untuk mendorong peran katalisnya, PT SMI telah membiayai proyekproyek yang menjadi program unggulan Pemerintah seperti proyek yang terdapat dalam MP3EI. PT SMI juga membiayai proyek strategis lainnya yang mendorong percepatan pembangunan ekonomi kawasan atau wilayah.
kepentingan. • Feasibility Study yang baik dan akurat.
iii. Studi kelayakan proyek iv. Dokumen pendukung lainnya 4. Berapa suku bunga pembiayaan PT SMI ? • Penentuan suku bunga pembiayaan akan berdasarkan pada risiko proyek, tenor pembiayaan dan kondisi pasar yang ada. 5. Berapa lama tenor dan grace period yang dapat disediakan? • Tenor dan grace period akan disesuaikan dengan jadwal konstruksi proyek dan proyeksi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada PT SMI. 6. Pembiayaan dalam mata uang apa saja yang dapat dibiayai PT SMI? • PT SMI dapat membiayai proyek-proyek infrastruktur dengan menggunakan mata uang Rupiah dan US Dollar.
Hingga September 2014, proyek-proyek yang dibiayai PT SMI telah tersebar di seluruh Indonesia.
74
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
75
9. Kontak
9. Kontak
Galeri Foto Proyek BTS Tower diseluruh Indonesia
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Pembiayaan dan Investasi silahkan menghubungi Kami.
PLTA Asahan, Sumatera Utara Kontak: Ms. Astried Swastika Corporate Secretary Ph: +62 21 5785 1499 Fax : +62 21 5785 4298 email:
[email protected] Kantor : Wisma GKBI, 8th floor Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia Website : www.ptsmi.co.id
76
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
77
PLTG Tanjung Uncang, Batam
PLTU, Gorontalo
Terminal LPG, Semarang
PLTMH Lebong Bengkulu
78
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
79
Proyek Suplai Air Bersih, Jakarta
Pelabuhan Multi Purpose, Gresik
Oil Refinery, Bojonegoro, Jawa Timur
80
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
81
Proyek Jalan Dekai Oksibil, Papua
Jalan Tol Cikampek Palimanan
Floating Storage Offloading, Natuna, Kepulauan Riau
Jalan Bypass-B Bandar Lampung
82
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
83
Pelabuhan Palaran, Kalimantan Timur
84
Portofolio Pembiayaan 2010 - september 2014
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) Wisma GKBI, Lantai 8, Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210, Indonesia Ph : +62 21 5785 1499, Fax : +62 21 5785 4298 Email :
[email protected] www.ptsmi.co.id