IRIGASI AIR TANAH DALAM / IRIGASI TEKANAN/POMPA
IRIGASI AIR TANAH DALAM LATAR BELAKANG Kekeringan yang menyebabkan terjadinya kegagalan usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan adalah penyebabnya. Menyadari hal tersebut, pemerintah bersama masyarakat telah membangun berbagai fasilitas irigasi dengan berbagai sumber air irigasi. Salah satu sumber air irigasi potensial yang belum optimal digunakan adalah pemanfaatan sumber air tanah dalam. Pengembangan irigasi air tanah dalam menjadi pilihan yang menjanjikan apabila di lokasi tersebut ketersediaan sumber air permukaan sangat terbatas sehingga secara teknis, sosial dan ekonomi tidak layak dilakukan.
TUJUAN •
• • •
Meningkatkan ketersediaan air irigasi untuk memper-panjang masa tanam pada lahan kering dan lahan tadah hujan dalam upaya mendukung usaha pertanian, peternakan dan perkebunan Meningkatkan IP (Indeks Pertanaman), luas areal tanam dan peningkatan produktivitas usahatani. Meningkatkan ketersediaan sumber pakan ternak. Meningkatkan kualitas produk pertanian dan pendapatan petani.
SASARAN • Meningkatnya ketersediaan air irigasi pada lahan kering dan lahan tadah hujan. • b. Berkurangnya kegagalan usahatani karena kekurangan air irigasi/kekeringan. • c. Meningkatnya produksi usahatani melalui peningkatan luas areal tanam dan peningkatan produktivitas.
MANFAAT AIR TANAH Secara praktikal, pemanfatan air tanah untuk irigasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian: (a) sebagai suplesi pada saat terjadi kekurangan air (b) sebagai sumber air utama. Pemanfaatan air irigasi sebagai suplesi umumnya dilakukan pada musim hujan (MH) dan musim kemarau pertama (MK1) pada saat terjadi kekurangan air baik di lahan tadah hujan maupun lahan kering. Sedangkan untuk musim kemarau dan MK2 umumnya digunakan sebagai sumber air utama.
I. LOKASI PEMBUATAN IRIGASI AIR TANAH DALAM Ada dua faktor penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam pengembangan sumur pompa air tanah dalam agar dapat berhasil dengan baik : (a) pemilihan lokasi (b) persyaratan petani. Pemilihan lokasi harus dilakukan dengan kriteria tertentu sebagai persyaratan pemilihan untuk kriteria persyaratan petani
A. Persyaratan Lokasi • • •
• •
•
Lokasi pengembangan sumur dalam harus strategis, termasuk akses transportasi ke pusat perekonomian terdekat relatif baik dan lancar. Calon lokasi yang tersebut mempunyai potensi air tanah dalam, baik kuantitas maupun kualitasnya. Calon lokasi pengembangan sumur tanah dalam dipilih yang usahataninya sudah berkembang atau paling tidak daerah tersebut cocok untuk pengembangan usahatani komoditas pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Calon lokasi pengembangan usahatani sering mengalami kendala/ masalah air/kekeringan dan belum ada solusinya. Calon lokasi tidak terdapat sumber air permukaan yang memadai atau pada saat-saat tertentu, misalnya musim kemarau, tidak terdapat sumber air permukaan yang mencukupi untuk dapat dimanfaatkan sebagai irigasi. Calon lokasi usahatani yang akan mendapat pelayanan irigasi air tanah dari pengembangan sumur air tanah dalam merupakan lahan milik petani.
B. Persyaratan Petani • • • • •
Petani di lokasi memerlukan adanya irigasi air tanah dalam dan mampu memanfaatkan serta merawat infrastruktur irigasi sumur air tanah dalam dengan baik. Petani berinisiatif untuk mengusahakan komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi, terutama komoditas perkebunan, peternakan dan hortikultura serta tanaman pangan. Telah membentuk Kelompok tani/P3A/P3AT atau akan membentuk Kelompok tani/P3A/P3AT apabila dibangun irigasi air tanah dalam. Mampu menyediakan dana operasional dan pemeliharaan secara kelompok. Belum pernah mendapatkan bantuan/kegiatan sejenis.
II. KOMPONEN IRIGASI AIR TANAH DALAM Paling tidak ada empat komponen penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan irigasi air tanah dalam: (a) sumur (b) pompa air dan perlengkapannya (c) rumah pompa dan (d) jaringan irigasi air tanah (JIAT).
A. Sumur • Sumur sebagai tempat pengambilan air dibuat dengan cara pengeboran dengan kedalaman dari permukaan tanah antara 60 m - 100 m.
B.
Pompa Air dan Perlengkapannya
• Jenis pompa yang biasa digunakan umumnya pompa sentrifugal, pompa turbin, dan pompa submersible disesuaikan karakteristik kebutuhan setempat. • Pompa air digerakkan dengan motor penggerak motor diesel atau motor listrik. • Perlengkapan pompa air antara lain: selang dan pipa hisap, selang pembuang, pipa jambang, pipa cassing, dan peralatan pendukung lainnya.
C. Rumah Pompa •
•
Pompa untuk air tanah dalam ini biasanya berukuran besar sehingga pompa diletakkan secara permanen dan tidak bergerak (stationer). Untuk melindungi pompa air serta motor penggeraknya dari gangguan keamanan dan pengaruh cuaca yang dapat menyebabkan kerusakan pompa, maka pompa perlu dilindungi dan diletakkan di dalam rumah pompa. Untuk menghemat pembiayaan dan memudahkan pengelolaan, maka dapat dimungkinkan untuk membangun rumah pompa dan reservoir dalam satu bangunan. Rumah pompa yang atapnya di cor beton dapat dibangun kolam penampung air untuk mendistribusikan air irigasi. Untuk itu perlu diperhitungkan sejak dini beban dan konstruksi rumah pompa yang akan dijadikan sebagai penyangga reservoir penampung air.
RUMAH POMPA SEDERHANA