PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN PAITON
Revisi
:01
FORMULIR
TglTerbit
:15 Juli2014
TERM OF REFERENCE (TOR)
Halaman
:1dari 9
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM
UP PAITON
No.Dokumen :FMP-04.2.1.2
PENGADAAN GENSET POMPA KLONTONG A. PENDAHULUAN Nama Program Klasifikasi Program Lokasi Kapasitas Estimasi Biaya Sumber Dana
: Pengadaan Genset Pompa Klontong : Mutu, Keandalan, Efisiensi dan Produktifitas : PLTU UP Paiton ::: Anggaran Investasi 2017
B. LATAR BELAKANG PLTU Paiton unit 1 dan 2 dibangun pada tahun 1990-an dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1994, sehingga sampai dengan tahun 2016 ini usia pakainya telah mencapai lebih dari 22 tahun. Keberadaan PLTU Paiton adalah untuk mendukung kelistrikan Jawa-Bali, karena keberadaannya tersebut reliability, availability, dan efisiensi harus tetap terjaga seoptimal mungkin. Air pengisi boiler di PLTU Paiton menggunakan air permukaan yang di peroleh dari sumber mata air klontong yang ditransfer dengan pompa klontong menuju water treatment plant sebelum masuk ke boiler. Untuk menunjang proses tersebut pompa klontong beroperasi 2 x 50% dengan satu pompa stanby ready. Supply daya kebutuhan listrik untuk pengoperasian pompa berasal dari jaringan distribusi PT. PLN. Kondisi sekarang untuk normal operasi supply daya listrik berasal dari jaringan Gardu Induk PT. PLN dan dari jaringan distribusi PT. PLN area Situbondo sebagai back up jika ada perbaikan atau perawatan di jaringan Gardu Induk. Namun jika terjadi gangguan trafo atau gangguan kabel di 2 sumber jaringan distribusi tersebut akan mengakibatkan supply daya listrik untuk pengoperasian pompa klontong terganggu. Hal ini bisa mengakibatkan proses transfer air pengisi boiler ke PLTU Paiton terganggu yang bisa mengakibatkan unit derating / trip dan akan mengganggu sistem kelistrikan Jawa – Bali. Untuk itu diperlukan back up supply daya listrik berupa genset, sehingga jika terjadi gangguan di jaringan distribusi PT. PLN pengoperasian pompa klontong tetap bisa jalan dan unit PLTU Paiton tetap beroperasi. Genset (generator set) adalah suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Supply daya utama dari PT. PLN sangat berpengaruh terhadap penyediaan energi listrik di klontong. Energi listrik dari PT. PLN tidak selalu kontinyu dalam penyalurannya, suatu saat terjadi gangguan di jaringan. C. SPESIFIKASI MATERIAL DAN JASA C.1. Spesifikasi Genset dan kelengkapannya, namun tidak terbatas pada : •
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Diesel Engine Kapasitas Output : ≥ 577 HP Prime power 1500 rpm (50Hz), Volume langkah (cc) : ≥ 15 liter Type Engine : 4-stroke, Water cooled, Direct Injection, Overhead valve Aspiration Tipe : Turbo Charger Air /Air Charge Cooled Governor : Electronic speed control Governor Starting System : Electric Starter
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN PAITON
Revisi
:01
FORMULIR
TglTerbit
:15 Juli2014
TERM OF REFERENCE (TOR)
Halaman
:1dari 9
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM
UP PAITON
No.Dokumen :FMP-04.2.1.2
7. Cooling System : Fan cooling with air to air charge air cooling, cooling water pump for engine circuit and cooling water thermostat. 8. Direction of Rotation : Anti – Clockwise viewed on Flywheel 9. Minimal Safety device : Water Temperature , Low oil Pressure, dan Emergency Stop 10. Fuel tank capacity 1000 Litres 11. Bonnet dan Soundproff Type 12. Dilengkapi dengan cerobong sesuai ketentuan Lingkungan •
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Alternator Rating : 500 kVA Tegangan : 380 VAC Putaran : 1500 rpm Excitation Voltage : Brushless with Permanen Magnet Exiter Regulation : within 0.22% from No. Load to Full Load Frekuensi : 50 Hz Power Factor : 0.8 Connection : Star – 4 wires Class Protection : IP 21 Insulation : Class H Manual and Automatic Voltage Adjusment Dilengkapi dengan Failure Control Modules tipe DSE7320 atau sesuai kapasitas alternator Kabel power tipe NYFGBY dari genset ke panel (± 100 m) Negara asal merk : Eropa Barat/Amerika Utara/Jepang
• Panel ATS, breaker, dan metering Pembuatan panel harus mengacu pada item yang dipersyaratkan dengan material antara lain terdiri dari : a. ATS (Automatic Transfer Switch) sesuai kapasitas alternator b. 1 (satu) unit ACB kapasitas 1250 Amp, include overload, overcurrent, ground fault relay. c. 1 (satu) set Over Voltage Arrester 4P, surja rating 500 kAmp per pole, 8/20 msec. d. 1 (satu) set metering meliputi : Volt meter beserta PT, Amp meter beserta CT, Cos φ meter, Freq meter dan lampu indicator. a. Bus bar untuk 3 (tiga) phase dan 2 bus bar untuk Netral dan Ground e. Panel juga diperlengkapi dengan lampu penerangan guna penerangan saat pemeliharaan, lampu tersebut akan menyala saat pintu panel dibuka. • Soft starter tipe Schneider ATS48 sebanyak 3 set . C.2. Fasilitas Genset: 1. Genset memiliki fasilitas: a. Kemampuan dan outputs ratings dari diesel engine sesuai standard DIN 6271 dan tidak boleh menurun sampai kenaikan ambient temperature sebesar 52°C b. Power output harus mampu memutar generator secara kontinue pada perputaran nominalnya dengan power output generator sebesar 110 % rated output.
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN PAITON
Revisi
:01
FORMULIR
TglTerbit
:15 Juli2014
TERM OF REFERENCE (TOR)
Halaman
:1dari 9
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM
UP PAITON
c. d. e. f. g. h. i. j. k.
No.Dokumen :FMP-04.2.1.2
Perputaran / speed 1.500 RPM Type-4 (four stroke) langkah/sejajar (Inline) Pendinginan : Udara turbo charged Starting system : Remote Bahan bakar : Solar Anti-condensation heater Voltage trimmer Battery charger + battery Synchronizing Panel Self standing ATS panel
2. Peralatan engine masing-masing mesin diesel minimal harus dilengkapi dengan berbagai aksesoris yang dipasang di mesin panel atau lainnya, antara lain sebagai berikut : a. Governor/engine speed control type hydraulics atau electronic, dilengkapi dengan electrical speed fine adjustment. b. Engine Starting Equipment c. Lubrication Oil System d. Stroke = 4 strokes e. Lube oil pump f. Lube oil tank g. lube oil cooler h. lube oil filter i. thermostat Peralatan Sistem Pengawasan Engine– Dipasang pada engine antara lain sebagai berikut : a. Thermometer untuk air pendingin b. Thermometer untuk lube oil c. Thermometer untuk charging udara d. Lube oil pressure gauges pada sebelum dan sesudah lube oil filter e. Pressure gauge untuk water f. Pressure gauge untuk charging udara g. Tachometer h. Hour meter Peralatan Sistem Monitoring / Protection Engine, antara lain : a. Sensors untuk lube oil level (alarmed dan stopped engine) b. Sensors untuk lube oil pressure (alarmed dan stopped engine) c. Sensors untuk lube oil temperature (alarmed dan stopped engine) d. Sensors untuk water pressure (alarmed dan stopped engine) e. Sensors untuk fuel level (alarmed) f. Sensors untuk high turbo charging air temperature (alarmed) g. Overspeed relay (stopped engine) h. Ratio differential relay (alarmed and stopped engine) i. Over voltage relay (alarmed and stopped engine) j. Under voltage relay (alarmed and stopped engine)
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN PAITON
Revisi
:01
FORMULIR
TglTerbit
:15 Juli2014
TERM OF REFERENCE (TOR)
Halaman
:1dari 9
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM
UP PAITON
No.Dokumen :FMP-04.2.1.2
C.3. Dokumen untuk Genset, diantaranya : a. COM (Certificate of Manufacture) b. COO (Certificate of Original) c. Drawing schematic internal relay proteksi yang sudah disatukan atau terintegrasi dengan drawing existing. d. Instruction Manual Genset (softcopy dan hardcopy). e. Service Manual Genset (softcopy dan hardcopy). f. Part book (softcopy dan hardcopy). C.4. JASA, 1 Lot meliputi Engineering Design, Pemasangan, Comissioning termasuk : a. Engineering Design 1. Pekerjaan engineering harus sesuai dengan standar PUIL 2000 atau sesuai dengan standar intemasional lainnya yang lebih baik (dengan persetujuan pihak Direksi Pekerjaan) yang meliputi dan tidak terbatas pada: a. perhitungan- perhitungan, b. prosedur kerja, c. prosedur pengujian dan commissioning 2. Pihak Pelaksana Pekerjaan wajib melakukan asistensi dengan pihak Direksi Pekerjaan dalam proses pekerjaan engineering hingga seluruh dokumen desain disetujui (4 minggu setelah Penunjukan) oleh pihak Direksi Pekerjaan b. Melakukan Acceptance Test (AT) di pabrikan atau perwakilan sebelum barang dikirim ke Paiton dan dilakukan witness oleh 4 orang dari PT PJB UP Paiton c. Setting proteksi ACB pada panel distribusi d. Pemasangan soft starter
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN PAITON
No.Dokumen :FMP-04.2.1.2 Revisi
:01
FORMULIR
TglTerbit
:15 Juli2014
TERM OF REFERENCE (TOR)
Halaman
:1dari 9
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM
UP PAITON
e. Pembuatan Rumah Genset & Pondasi No I. Pekerjaan Persiapan 1 Pembersihan lokasi 2 Pengukuran/uitzet 3 Mobilisasi alat dan material II. Pekerjaan Pondasi dan Beton 1 Galian tanah 2 Urugan tanah kembali 3 Cor lantai beton 80 mm 4 Pas. Lantai kerja 50 mm beton K-225 5 Pas. Pondasi foot plate 600 x 600 mm beton K-225 6 Pas. Kolom 250 x 250 mm beton K-225 7 Pas. Angker bolt Ø 16 mm P = 400 mm 8 Kopel 150/250 mm beton K-225 9 Pondasi beton bertulang genset K-225 10 Pondasi beton bertulang tangki solar K-225 11 Pondasi batu kali 12 Pas. Bata merah camp 1 Pc : 4 Ps 13 Plesteran halus camp 1 Pc : 4 Ps III. Pekerjaan Rangka Baja 1 Tiang pipa medium Ø 6" 2 Rangka kuda² pipa medium Ø 6" 3 CNP 100.50.20.1,6 mm 4 Siku L 50.50.5 mm (frame kawat harmonika) 5 UNP 100.50.5 mm 6 Plat tbl = 10 mm 7 Mur/Baut Ø 16 mm 8 Mur/Baut Ø 10 mm 9 Pas. Kawat harmonika 10 Pas. Atap Galvalum 11 Pas. Jarum keras Ø 12 mm 12 Pas. Trackstank Ø 16 mm IV. Pekerjaan Instalasi Listrik 1 Pas. Titik lampu dan stop kontak 2 Pas. Saklar tunggal ex. Broco 3 Pas. Stop kontak ex. Broco 4 Pas. Lampu LED Philips 20 watt + armature 5 Instalasi grounding dengan nilai min 2 ohm - Grounding kabel NYY 50 mm2 6 Galian & Tutup Ducting Kabel V. Pekerjaan Pengecatan 1 Pengecatan Epoxy Dasar 75 mic (DFT) 2 Pengecatan finish Polyurethane 50 mic (DFT) VI. Pekerjaan Finishing
Vol ume
1. 00 1. 00 1. 00
Sat .
ls ls ls
6. 1. 3. 0. 0. 0. 24. 0. 1. 1. 7. 16. 8.
24 87 47 11 54 30 00 98 20 20 87 80 40
m³ m³ m³ m³ m³ m³ bh m³ m³ m³ m³ m² m²
345. 472. 179. 1, 030. 166. 45. 60. 120. 102. 86. 18. 8.
60 32 20 50 73 21 00 00 72 02 00 00
kg kg kg kg kg kg bh bh m² m² bh bh
3. 1. 1. 2. 1.
00 00 00 00 00
bh bh bh bh lot
1. 00
lot
103. 99 103. 99
m² m²
1.00
ls
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN PAITON
Revisi
:01
FORMULIR
TglTerbit
:15 Juli2014
TERM OF REFERENCE (TOR)
Halaman
:1dari 9
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM
UP PAITON
No.Dokumen :FMP-04.2.1.2
f. Melaksanakan inclass training yang diikuti oleh tim dari PT.PJB Unit Pembangkitan Paiton dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Inclass trainingdilaksanakan dalam 2 gelombang sebelum barang diterima di gudang PT. PJB Unit Pembangkitan Paiton. 2. Inclass training dilaksanakan selama 3 hari untuk masing-masing gelombang. 3. Jumlah peserta inclass training adalah 20 orang untuk masing-masing gelombang. 4. Lokasi inclass training bertempat di perwakilan workshop Pelaksana Pekerjaan. 5. Materi inclass training adalah mengenai pengoperasian, pemeliharaan (preventive maupun corrective), serta trouble shooting dan analisa. 6. Sebelum pelaksanaan inclass training, pihak Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat jadwal untuk materi training yang harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi Pekerjaan. 7. Trainer adalah engineer dari vendor terkait. Apabila trainer adalah Warga Negara Asing (WNA), maka Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan tenaga penerjemah yang paham akan teknis materi inclass training,yang dibuktikan dengan surat keterangan/pernyataan dari pimpinan Pelaksana Pekerjaan. 8. Seluruh biaya yang timbul akibat pelaksanaan in class training ini ditanggung oleh pihak Pelaksana Pekerjaan. g. Melaksanakan site training yang diikuti oleh tim dari PT.PJB Unit Pembangkitan Paiton dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Site training dilaksanakan dalam 1 gelombang setelah unit beroperasi dengan normal. 2. Materi site training adalah mengenai pengoperasian (batas-batas operasi). 3. Sebelum pelaksanaan site training, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat jadwal untuk materi training yang harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi Pekerjaan. 4. Trainer adalah engineer dari vendor terkait. Apabila trainer adalah Warga Negara Asing (WNA), maka Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan tenaga penerjemah yang paham akan teknis materi site training, yang dibuktikan dengan surat keterangan / pernyataan dari pimpinan Pelaksana Pekerjaan. 5. Seluruh biaya yang timbul akibat pelaksanaan site training ini ditanggung oleh pihak Pelaksana Pekerjaan D. PROSEDUR PEKERJAAN a. Persiapan 1. Melakukan site visit terkait untuk engineering design. 2. Pembuatan jadwal, timesheet dan prosedur standar PUIL 2000 standar internasional yang sejenis. Pelaksanaan pekerjaan disampaikan pada saat kick off meeting sebelum pekerjaan dilaksanakan. 3. Mobilisasi tool,consumable dan peralatan disiapkan oleh pihak pelaksana.
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN PAITON
Revisi
:01
FORMULIR
TglTerbit
:15 Juli2014
TERM OF REFERENCE (TOR)
Halaman
:1dari 9
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM
UP PAITON
No.Dokumen :FMP-04.2.1.2
b. Prosedur HIRAC (Hazard Identification and Risk Assesment Control) Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang harus dipenuhi oleh pihak pelaksana pekerjaan adalah sebagai berikut: 1. Pihak pelaksana pekerjaan harus mengajukan permohonan Working Permit / Safety Permit kepada pihak PT. PJB c.q. Direksi Pekerjaan selambat-lambatnya3 hari kerja sebelum jadwal pelaksanaan pekerjaan jasa di site. Izin Pelaksanaan Pekerjaan (Working Permit / Safety Permit) harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Izin Pelaksanaan Pekerjaan (Working Permit / Safety Permit) kepada Direksi Pekerjaan dengan melampirkan : 1) Jadwal rencana kerja (time schedule) harian lengkap yang ditandatangani oleh pimpinan perusahaan. Jadwal rencana kerjaakan digunakan sebagai acuan baik oleh pihak pelaksana pekerjaan maupun bagi petugas pengawas lapangan yang ditunjuk oleh pihak PT.PJB. 2) Daftar nama penanggung jawab, pengawas pekerjaan, pelaksana pekerjaan / tenaga kerja lengkap berikut copy identitas (KTP), pengalaman kerja, dan kompetensi / keahlian yang dimiliki serta surat tugas/surat penunjukkan dari pimpinan pihak pelaksana pekerjaan. 3) Prosedur / metodologi kerja yang telah disetujui oleh pihak PT. PJB c.q. Direksi Pekerjaan. 4) Daftar alat kerja yang akan digunakan oleh pihak pelaksana pekerjaan untuk melaksanakan pekerjaan jasa. 5) Daftar material umum yang harus disediakan oleh pihak pelaksana pekerjaan. 6) Daftar alat transportasi angkutan pegawai / tenaga kerja dan barang (forklift, truk) milik pihak pelaksana pekerjaan untuk mendukung kebutuhan pekerjaan di dalam area Unit Pembangkitan Paiton. 7) Daftar Alat Pelindung Diri (APD) bagi staf pihak pelaksana pekerjaan selama bertugas dalam pelaksanaan pekerjaan jasa. 8) Surat Penunjukan sebagai Pelaksana Pekerjaan. b. Pekerjaan dapat mulai dilaksanakan oleh pihak pelaksana pekerjaan setelah mendapatkan persetujuan dari pihak PT.PJB c.q. Direksi Pekerjaan. c. Semua tenaga kerja wajib mengikuti ketentuan yang berlaku di PT. PJB Unit Pembangkitan Paiton khususnya terkait masalah K3 (Safety Permit, Safety Induction / Briefing). ID Card K3 akan diberikan bagi setiap pekerja untuk dipakai saat bekerja di Plant Area. 2. Apabila pihak pelaksana pekerjaan belum mengajukan permohonan Working Permit / Safety Permit hingga batas waktu yang telah ditentukan sehingga menyebabkan keterlambatan waktu penyerahan pekerjaan jasa, maka pihak pelaksana pekerjaanakan dikenakan sanksi keterlambatan. c. Kebutuhan Material & Peralatan Bantu 1. Sarana penerangan (misalnya: lampu, kabel, rol kabel, dll) disediakan oleh pemborong / rekanan 2. Sarana berupa catu daya listrik untuk mengoperasikan peralatan atau air untuk pembersihan di lokasi pekerjaan disediakan oleh UP Paiton
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN PAITON
Revisi
:01
FORMULIR
TglTerbit
:15 Juli2014
TERM OF REFERENCE (TOR)
Halaman
:1dari 9
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM
UP PAITON
No.Dokumen :FMP-04.2.1.2
d. Pembersihan (termasuk pembuangan material limbah) 1. Limbah bekas pekerjaan harus diserahkan ke Gudang PT. PJB Unit Pembangkitan Paiton melalui pengawas lapangan. 2. Pekerjaan dapat dinyatakan selesai bila kotoran/sampah/limbah bekas pekerjaan telah dibersihkan E. Pengujian Kualitas Hasil Pekerjaan : 1. Insulation Resistance Test 2. Continuity Test 3. Simulation of Excess Temperature 4. Simulation of Overspeed 5. Test run 6. Automatic Main Failure Test 7. Automatic Load Transfer Switching Test 8. Automatic sequence starting dan load sharing 9. Witness Tes Mutu Beton di Lab ITS Surabaya oleh 2 orang dari PT PJB UP Paiton (Bidang Rendalhar & Sarana). 10.Pengukuran DFT (Dry Film Thickness) cat struktur epoxy dan finish menggunakan DFT measurement F. Waktu penyelesaian pekerjaan / Jadwal pelaksanaan Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 120 hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Kerja. G. Persyaratan tenaga kerja (Jika diperlukan, misal untuk Jasa Konsultan / Pelatihan) a. Memiliki tools, peralatan kerja yang digunakan untuk pekerjaan pemasangan genset dengan menunjukkan daftar tools, peralatan kerja yang akan digunakan untuk pekerjaan tersebut. b. Dapat mengadakan material modifikasi sesuai yang dibutuhkan. c. Memiliki engineer / supervisi yang telah berpengalaman di bidang pemasangan genset dan pekerjaan sipil / bangunan dengan menunjukan keterangan dan kompetensinya. H. Garansi Garansi material & jasa 1 tahun setelah terbit berita acara penyelesaian pekerjaan I. Laporan hasil pekerjaan a. Pembuatan report harian pekerjaan b. Gambar layout genset terpasang disertai terminasinya c. Instruction Manual genset softcopy & hardcopy d. Trouble shooting manual genset e. Wiring diagram genset yang disatukan dengan wiring diagram eksisting (wiring diagram modifikasi) f. Manual ATS, ACB, proteksi, dan settingnya g. Setting untuk tiap protection engine h. Pembuatan laporan akhir berupa hardcopy 3 berwarna dan softcopy i. Pelaksana pekerjaan harus menyampaikan hasil pekerjaan dan dipresentasikan kepada pihak PT PJB UP Paiton
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN PAITON
Revisi
:01
FORMULIR
TglTerbit
:15 Juli2014
TERM OF REFERENCE (TOR)
Halaman
:1dari 9
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM
UP PAITON
No.Dokumen :FMP-04.2.1.2
J. Lain - lain • Apabila pada saat eksekusi (pelaksana pekerjaan) ada temuan atau tambahan scope pekerjaan harus disepakati oleh kedua belah pihak untuk mendapat solusi terbaik • Apabila terdapat ketidaksesuaian pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka TOR akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Paiton, 30 Maret 2017 SPV S Har Listrik
SPV S Rendalhar
Henry Todo Tua
M. Badrul MSN Mengetahui, Manajer Pemeliharaan
Agus Prastyo Utomo