POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
ISSN : 1858-3709
Implementasi Teknologi XML Dalam Pertukaran Data Antar Server (Studi di Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Yogyakarta) XML Technology Implementation in The Server Data Exchange Meri Azmi 1) & Dwi Sudarno Putra 2) 1)
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis Padang 25163 Telp. 0751-72590 Fax.0751-72576, Email:
[email protected] 2) Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Padang Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang Sumatera Barat Telepon: 0751-7053902 Fax: 0751-7055628
[email protected]
ABSTRACT Data exchange is a very important part in information technology. Various technologies have been developed to perform data processing in a server. As a result, today there are a lot of server technology, and each has its advantages. The problem then occurs when a lot of server technology will be communicated with each other in terms of data exchange. One of the servers do not want to sacrifice considering the effort and expense was incurred. To overcome this, it is developing XML technology (Extensible Markup Language). XML data format can be applied in various technologies, and that's why XML has become one of the standard packaging of electronic data. This also became the basic idea of the author to write this journal. Keywords : Extensible Markup Language, Server Data Exchange, Data Processing.
PENDAHULUAN Pertumbuhan teknologi telekomunikasi dan informasi kian pesat, hal ini tak lepas dari berkembangnya teknologi pendukung utama yakni teknologi komputer yang mengalami perkembangan signifikan di akhir abad 20 lalu. Tak dipungkiri lagi bahwa bisnis informasi dan telekomunikasipun sangat menjanjikan keuntungan yang besar. Internet sebagai salah satu terobosan teknologi yang fenomenal telah mengawali lahirnya peradaban baru di dunia maya. Banyak hal yang dapat dilakukan di internet. Mulai dari sekedar browsing, searching data, download, transfer data, dan masih banyak lagi. Sehingga perkembangan teknologi pendukung internetpun kian hari kian canggih. Salah satu fungsi terpenting dalam internet adalah transfer data. Hampir semua aktivitas dalam dunia maya ini memakai sistem pentransferan data. Masalah kemudian timbul di saat terdapat perbedaan sistem di dua tempat yang ingin saling berhubungan. Beberapa alternatif telah dicoba untuk memecahkan hal ini, salah satunya adalah mengembangkan format
bahasa pemrograman yang kompatible untuk semua platform dan kemudian disetujui bersama sebagai sebuah standar pengembangan sistem. Berawal dari sinilah maka kami bermaksud untuk melakukan penelitian dan kemudian mencoba untuk membangun sebuah aplikasi pertukaran data dengan memanfaatkan teknologi XML (Extensible Markup Language). Salah satu contoh kasusnya, misalnya adalah ketika ada sebuah film yang direlease, pastinya production house film tersebut akan mengeluarkan data tentang film tersebut. Data tersebut meliputi Judul, Sutradara, Aktor, Tanggal pemutaran perdana, jenis atau kategori film, durasi dan lain-lain. Kemudian seperti yang kita tahu data-data inilah yang akan dimasukkan ke database yang kemudian digunakan untuk sumber promosi baik itu di sistem informasi online Bioskop hingga di database tempattempat persewaan film. Oleh karena itu, agar proses update film terbaru ini bisa sesegera mungkin dilakukan maka production house cukup mengemas data – data tersebut dalam format XML. Selanjutnya pihak-pihak yang ingin
58
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
menggunakan data tersebut tinggal mengambil dan mengintegrasikan dengan sistem yang dimiliki oleh masing-masing pihak tersebut. Senada dengan kasus di atas, aplikasi sistem pertukaran data berbasis XML yang akan dikembangkan dalam penulisan kali ini adalah aplikasi pertukaran data di lingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jogjakarta. Lebih spesifik lagi yang akan dijadikan sebagai objek penelitian dan pengembangan aplikasi adalah pertukaran data pegawai dan karyawan di lingkungan Dinas dan di sebuah SMA.
ISSN : 1858-3709
pengiriman informasi pada World Wide Web. Meskipun HTML (Hyper Text Markup Language) telah menjadi bahasa yang paling luas digunakan dalam membangun halaman web, HTML memiliki keterbatasan kapasitas dalam penyimpanan informasi. Sebaliknya XML memiliki sintaks yang lebih luwes yang memungkinkan untuk memakainya dalam menjelaskan secara virtual berbagai jenis informasi, dari rumusan yang sederhana hingga tingkat database yang rumit. Sebuah dokumen XML terdiri dari dua bagian utama (Gambar 1) yaitu Prolog dan Elemen dokumen (elemen root).
Teknologi XML XML saat ini merupakan bahasa yang paling menjanjikan untuk penyimpanan dan
Gambar 1. Anatomi dokumen XML
Prolog pada dokumen XML adalah bagian pembuka dokumen. Pada contoh diatas prolog baris pertama menampilkan deklarasi nomor versi dari file XML (XML declaration). Deklarasi XML bersifat opsional, walaupun spesifikasinya menyatakan bahwa ia harus dimasukkan. Baris kedua berupa spasi kosong. Tujuan dari hal ini adalah untuk meningkatkan keterbacaannya (readibilitas) namun
pemberian spasi ini akan diabaikan oleh prosesor. Baris ke tiga adalah sebuah komentar, komentar di sini sifatnya opsional dan dilakukan sebagai penambah keterangan terhadap file dan untuk meningkatkan keterbacaan dokumen yang bersangkutan. Komentar ditulis diantara tanda / karakter “ ”. Kecuali karakter “ – “, komentar
59
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
diantara kedua tanda tersebut akan diabaikan oleh prosesor. Selain contoh di atas prolog dapat juga berisi komponen opsional berikut: a. Sebuah deklarasi tipe dokumen, yang mendefinisikan tipe dan struktur dokumen tersebut. Jika dipakai, deklarasi tipe dokumen harus diletakkan setelah deklarasi XML. b. Satu atau lebih instruksi pemrosesan, yang memberikan informasi bahwa prosesor XML menyalurkannya ke aplikasi tersebut. Bagian utama kedua sebuah dokumen XML adalah sebuah elemen tunggal yang disebut elemen root, yang mana elemen root ini bisa berisi elemen – elemen tambahan. Elemen menandakan struktur logika sebuah dokumen dan berisi isi informasi dokumen. Kebanyakan elemen dokumen berisi sebuah tag awal, isi elemen, dan tag akhir. Pada bagian tag awal terdapat sebuah ‘tipe’ atau pengenal generik (Generic IdentifierGI) yang dapat kita isi sesuai keinginan kita (yang memiliki korelasi dengan isi elemen itu sendiri). GI yang dipakai dalam tag awal harus sama persis dengan GI pada tag akhir termasuk jenis huruf besar dan kecilnya. Yang perlu diingat adalah sebuah GI tidak diijinkan untuk diawali dengan sebuah angka. Contoh GI pada gambar 2.5 di atas misalnya <MAHASISWA>,
, dll. Pada tag awal kita dapat menambahkan satu atau beberapa spesifikasi atribut. Spesifikasi atribut adalah pasangan nama-nilai yang berhubungan dengan elemen tersebut. Penambahan atribut ini memberikan satu cara alternatif untuk memasukkan informasi dalam sebuah elemen. Contohnya setelah GI PHONE diikuti atribut jenis=’seluler’ atau jenis=’rumah’. Isi elemen dapat berupa karakter, elemen tersarang lain, atau kombinasi keduanya. Pada contoh di atas elemen dokumen adalah IDENTITAS dengan tag awal dan tag akhir . Sedangkan isinya adalah tiga elemen MAHASISWA yang tersarang.
ISSN : 1858-3709
Seperti telah disinggung di atas di dalam sebuah dokumen XML dapat ditambahkan komentar, instruksi pemrosesan dan Bagian CDATA. Komentar akan menjadikan dokumen XML lebih mudah dipahami saat dibaca oleh manusia. Instruksi pemrosesan digunakan untuk mengubah cara suatu aplikasi dalam menangani atau menampilkan dokumen XML. Sedangkan CDATA untuk memasukkan hampir semua kombinasi karakter dalam sebuah data karakter elemen. Sistem yang dikembangkan untuk menerapkan aplikasi pertukaran data dengan format XML ini adalah sistem komunikasi antar server pada Instansi Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Yogyakarta (Dinas P & P). Aplikasi ini diharapkan dapat melayani aktivitas pertukaran data – data kepegawaian yang berada dalam Instansi Dinas P & P yang diinginkan pihak sekolah yang berada di wilayah Kota Yogyakarta atau dinas lain. Aplikasi yang dikembangkan dititik beratkan pada pemakaian teknologi XML sebagai framework pertukaran data. Kemudian untuk merealisasikan rancangan aplikasi ini, akan digunakan beberapa perangkat lunak dan bahasa pemrograman yaitu Macromedia Dreamweaver MX, PHP & My SQL, Ulead PhotoImpact XL, ColdFusion MX & Ms.Access. METODOLOGI Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembuatan dan penulisan kali ini adalah : 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. 2. Analisa Kebutuhan. Menganalisa kebutuhan umum yang diperlukan oleh sistem yang akan dikembangkan. 3. Pengumpulan Data. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi dan data yang berhubungan dengan sistem yang dikembangkan, juga teknologi 60
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
4.
5.
6.
7.
XML, baik melalui studi pustaka, internet maupun melakukan wawancara dengan narasumber yang terkait dengan sistem yang dibangun. Perancangan sistem. Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang meliputi perancangan aliran data antar aktivitas dengan implementasi XML, perancangan struktur basis data, pengkodean, struktur menu dan tampilan. Implementasi. Pada tahap ini dilakukan pengembangan aplikasi pada dua sistem yang berbeda server dan memiliki kemampuan untuk mengolah data XML. Pengujian dan menganalisa hasil pengujian. Pada tahap ini dilakukan pengujian program serta melakukan evaluasi terhadap kinerja dan kegunaan program yang telah dibangun dan melakukan perbaikanperbaikan yang diperlukan. Kesimpulan. Pada tahap akhir dapat ditarik kesimpulan tentang kesesuaian teori dan aplikasi praktisnya.
PERANCANGAN Pertukaran data kepegawaian sering terjadi di lingkup Dinas P & P. Misalnya untuk melakukan pemantauan terhadap perkembangan pegawai, memenuhi permintaan data pegawai untuk keperluan tertentu, menentukan batas masa pensiun seorang pegawai, atau untuk mengontrol pemerataan staf pengajar (guru) di lingkup Dinas P & P Yogyakarta. Untuk menginventaris data kepegawaian di lingkup Dinas P & P Kota Yogyakarta telah ada standar bentuk data yang diberikan oleh Dinas P & P Kota Yogyakarta. Meskipun tidak ada standar dari pemerintah pusat, namun standar bentuk data pada Dinas P & P Kota Yogyakarta tersebut relatif sama dengan data kepegawaian pada instansi pemerintah lainnya mengingat komponen biodata yang dimiliki oleh seorang pegawai hampir
ISSN : 1858-3709
sama. Seperti data pribadi dan data akademis pegawai. Prosedur pertukaran data yang sering terjadi dalam Dinas Pendidikan dan Pengajaran Yogyakarta adalah : a. Pihak yang ingin meminta data kepegawaian datang langsung ke Kantor Dinas P & P Kota Yogyakarta menuju ke Bagian Kepegawaian. b. Setelah melalui beberapa pengecekan, permintaan kemudian diproses dan data hasil pemrosesan diserahkan dalam bentuk printout oleh bagian kepegawaian kepada pihak peminta data. Atau terkadang permintaan dan pengiriman hasil permintaan data dilakukan via-pos. c. Demikian pula pihak yang ingin melaporkan data kepegawaian. Pihak yang ingin melaporkan perkembangan data kepegawaian datang langsung / mengirimkan via pos data kepegawaian (hardcopy) ke bagian kepegawaian Kantor Dinas P & P Kota Yogyakarta. d. Pihak kepegawaian selanjutnya akan memproses data yang dilaporkan tersebut dan memasukkan serta mengupdate data tersebut ke dalam database yang sudah ada. Berdasarkan paparan kondisi riil di atas maka penulis mengajukan konsep sistem yang mampu untuk: 1. Melakukan pertukaran data kepegawaian di lingkup dinas P & P Kota Yogyakarta melalui media internet dengan format pengemasan data yang fleksibel. 2. Data yang dipertukarkan harus dapat diolah oleh banyak bahasa pemrograman dan selanjutnya hasil pengolahan data dapat disimpan ke berbagai macam teknologi database melalui aplikasi-aplikasi terstandar (disepakati bersama). Perancangan Global Perancangan sistem secara global ini dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang bagaimana memanfaatkan teknologi XML dalam proses pertukaran data
61
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
kepegawaian dalam lingkup Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Yogyakarta. Sistem yang dikembangkan terdiri dari dua buah server dengan teknologi yang berbeda baik dari segi bahasa pemrograman maupun database. Server pertama adalah server Dinas Pendidikan Dan Pengajaran Kota Yogyakarta dengan teknologi PHPMySQL dan server kedua menggunakan teknologi Coldfusion-Ms.Access yang dimiliki oleh SMA N 5 Yogyakarta. Dalam perancangan global ini ditunjukkan penggambaran sistem yang dikembangkan dengan Diagram Konteks dan Prosedur. Karena titik berat dalam sistem ini adalah pada pertukaran data maka fitur yang diaktif-kembangkan dalam kedua
ISSN : 1858-3709
server hanya yang berhubungan dengan data kepegawaian serta mekanisme pengaksesan data tersebut. Terutama pada implementasi teknologi XML. Diagram Konteks Diagram konteks memberikan gambaran sistem secara keseluruhan dalam suatu model yang menunjukkan ruang lingkup dan batasan suatu sistem yang dimodelkan Dari Diagram Konteks (Gambar 2) terlihat dalam Jurnal ini dibangun dua buah sistem server. Keduanya saling berhubungan melalui pertukaran (pengambilan) data XML yang dimiliki oleh server lain
Gambar 2. Diagram Konteks
Diagram Aliran Data Antar Server Terlihat dari Gambar 3 bahwa kedua server saling bertukar data XML melalui proses pengambilan data. Pengambilan data
dilakukan oleh seorang user yang memiliki wewenang dari sebuah server ke media penyimpan file XML di server lain.
Gambar 3. Diagram Aliran Data Level 1 62
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
Diagram Aliran Data Pada Tiap Server Konsep implementasi teknologi XML yang dipakai oleh kedua server yang
ISSN : 1858-3709
dikembangkan dalam Jurnal ini adalah sama. Sehingga diagram aliran data di masing-masing server juga sama.
Gambar 4. Diagram Aliran Data pada masing-masing server (Level 2)
Diagram Aliran Data Pada Proses Pemasukan Data Di sini sistem akan menyediakan interface untuk memasukkan data pegawai. Agar data yang dimasukkan valid, maka sistem dilengkapi dengan fungsi pengecekan (validasi). Kemudian setelah datanya valid maka dilanjutkan dengan pengeksekusian aplikasi proses penyimpanan data. Proses ini adalah untuk
menyimpan data (dt_kepegawaian) tersebut kedalam database. Bersamaan dengan itu akan tereksekusi pula aplikasi proses pembentukan file XML. Dan akan menyimpan file yang terbentuk tersebut kedalam sebuah tempat / folder media penyimpan server.
Gambar 5. Diagram Aliran Data Pemasukan Data (Level 2 proses 2)
63
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
Diagram Aliran Data Pada Proses Pengambilan data XML Pada proses ini sistem menyediakan tempat text input pada interface yang dijadikan acuan oleh aplikasi untuk menentukan spesifikasi alamat dan nama file XML yang akan diambil. Setelah berhasil mengambil data berdasarkan alamat tersebut maka data XML kepegawaian akan ditampilkan ke layar browser oleh aplikasi penampil data XML.
ISSN : 1858-3709
Diagram Aliran Data Pada Proses Pengolahan Data Data XML diparsing, kemudian dibandingkan dengan data yang ada di database lokal, dari sini user dapat memilih apakah akan menghapus data ataukah mengupdate data.
Gambar 7. Diagram Aliran Data Pengolahan data XML (Level 2 proses 4)
Diagram Aliran Data Pada Proses Pencarian dan Edit Data Proses lain yang dapat dilakukan oleh user adalah pencarian dan edit data, proses ini berinteraksi hanya dengan database lokal dan tidak melibatkan data XML. Sehingga aplikasi Cari dan Edit data yang dikembangkan disini adalah sebagai penunjang saja.
Gambar 6. Diagram Aliran Data Pengambilan data XML (Level 2 proses 3)
64
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
ISSN : 1858-3709
Gambar 8. Diagram Aliran Data Proses Cari Dan Edit Data (Level 2 proses 5)
Rancangan Basis Data Skema relasi tabel yang ada dalam Jurnal ini adalah sebagai berikut:
Gambar 9. Perancangan Relasi Antar Tabel
65
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
ISSN : 1858-3709
Perancangan Sruktur Menu Titik berat dalam perancangan menu ditujukan pada bagi user yang telah login dengan user ID dan password dengan spesifikasi menu kepegawaian.
Gambar 10. Perancangan Struktur Menu
Perancangan Dan Implementasi Antarmuka Pemakai
Gambar 11. Perancangan Interface Login Kepegawaian
Gambar 12. Perancangan Halaman Tambah Data Pegawai Baru 66
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
ISSN : 1858-3709
Gambar 13. Perancangan Halaman Pencarian Data Pegawai
Gambar 14. Perancangan Halaman Laporan Data Pegawai
Gambar 15. Perancangan Halaman Ambil Data Pegawai 67
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Dua server telah selesai dikembangkan dan ditanam dalam komputer. Dua web server tersebut menggunakan teknologi yang berbeda yakni Apache dan Coldfusion. Apache untuk server Dinas Pendidikan dan Pengajaran sedangkan Colfusion untuk server SMA 5. Selanjutnya kita lakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun dengan konsep di atas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah algoritma pemrograman yang digunakan pada setiap program yang ada dalam sistem tersebut telah benar atau masih terjadi kesalahan, selain itu, yang lebih penting lagi adalah
ISSN : 1858-3709
apakah sistem yang dibangun dapat memenuhi tujuannya. Secara teknis tujuan utama dari pengujian adalah untuk mengetahui apakah dengan format XML kedua server dapat saling bertukar data. Dan untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan rangkaian pengujian sperti di bawah ini : 1. Proses pemasukkan dan penyimpanan data kepegawaian serta pembentukkan file XML pada masing - masing server. 2. Proses Parsing data XML yang telah diambil dari server lain. Sedangkan lainya (utilitas sistem secara keseluruhan) tidak dibahas karena diluar lingkup XML data processing.
Gambar 16 Formulir input data pegawai Dinas Pendidikan dan Pengajaran dan SMA N 5 Yogyakarta 68
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
Pembentukkan file XML Proses ini dilakukan bersamaan dengan proses input data. Sehingga skrip programnya diletakkan setelah skrip program untuk proses pemasukan data ke database. Salah satu contoh skrip program php yang digunakan adalah sebagai berikut :
Setelah dijalankan dan dieksekusi maka akan membentuk sebuah file datapegawai.xml yang apabila diperiksa/dibuka filenya akan berisi data sebagai berikut
File yang telah terbentuk ini kemudian disimpan di sebuah folder di server. Yang selanjutnya memungkinkan pihak lain untuk mengunduhnya dan selanjutnya dapat diproses lebih lanjut. Proses Parsing data XML Pada proses ini data XML akan diuraikan dan kemudian diambil isi datanya. Algoritma yang diterapkan di sini adalah : 1. Data XML diakses/didownload dari server lain 2. Data XML kemudian di parsing untuk diambil informasinya saja 3. Informasi yang didapatkan kemudian diproses lebih lanjut (ditampilkan pada
ISSN : 1858-3709
user atau bisa juga disimpan ke dalam database). Untuk bisa melakukan hal di atas maka kedua server setidaknya memiliki kesepakatan bentuk/form data XML yang saling dipertukarkan. Hal ini dilakukan agar masing-masing elemen data pada dokumen XML yang dipertukarkan dapat dibaca dan diterjemahkan dengan benar oleh sistem di kedua belah server. Setelah mengembangkan sistem dapat dilihat beberapa keuntungan yang bisa didapat, antara lain: 1. Proses pertukaran data dapat dilakukan dengan cepat, karena tidak perlu lagi datang ke Kantor Dinas Pendidikan Dan Pengajaran selain itu pertukaran data dapat dilakukan dalam 24 jam. Sehingga efisiensi kerjapun akan meningkat. 2. Data yang dipertukarkan lebih terjamin keakuratannya. Karena interaksi pertukaran ditangani langsung oleh program komputer. Dan pengemasan data XML yang dipertukarkan bersumber dari database. 3. Terdapat standarisasi bentuk data yang fleksibel karena dokumen XML yang digunakan dapat diakses dan diproses oleh sebagian besar bahasa pemrograman. Sehingga server instansi dibawah Dinas atau instansi lain yang ingin bergabung dan menggunakan sistem pertukaran data ini hanya perlu mengembangkan sebuah aplikasi baru (create dan parsing XML) tanpa perlu merubah bentuk teknologi yang digunakan. Selain keuntungan di atas, sistem yang coba dikembangkan ini masih ada beberapa kekurangan dan perlu penyempurnaan lebih lanjut, diantaranya adalah: 1. Meski peluangnya kecil, karena standarisasi telah ditetapkan. Namun bila di kemudian hari ternyata terjadi perubahan format data XML maka seluruh aplikasi yang terhubung dalam sistem pertukaran juga harus diubah.
69
POLI REKAYASA Volume 6, Nomor 1, Oktober 2010
2. Perlu dikembangkan sebuah fungsi pemberitahuan ke server lain secara realtime bahwa sebuah data di sebuah server telah di update. Mengadopsi proses manual secara utuh. Dalam arti bahwa sebuah server tidak akan tahu bahwa telah terjadi update data di server lain selama server yang bersangkutan belum melakukan proses pengambilan data. 3. Perlu dikembangkan sebuah fungsi pembanding yang lebih cerdas. Artinya data hasil pengambilan dan data lokal tidak hanya didasarkan pada satu parameter waktu penyimpanannya saja. Tetapi diharapkan user dapat langsung mengetahui detail perbedaan apa dari hasil perbandingan tersebut. 4. Bagaimanapun juga aplikasi ini belum didasarkan pada peraturan resmi birokrasi yang diterapkan di Dinas P & P sehingga sifat implementasinya masih berupa framework dasar pertukaran data. Ke depannya ketika ada realisasi maka sebuah peraturan teknis resmi harus dibuat untuk mendukung kelancaran proses pertukaran data secara online ini.
ISSN : 1858-3709
SARAN 1. Hasil rancangan ini diharapkan bisa dijadikan dasar implementasi pengembangan sistem selanjutnya 2. Dengan adanya rancangan sistem pertukaran data antar server ini diharapkan server yang sudah ada tidak perlu diganti mengikuti server yang lain jika ingin saling bertukar data. 3. Rancangan ini perlu diteliti lebih lanjut dengan fitur-fitur lain semisal keamanan dan sinkronisasi data. DAFTAR PUSTAKA Nugroho Bunafit, 2007. PHP dan MySql dengan Editor Dreamweaver MX. Yogjakarta : Penerbit Andi. Sidik Betha Pohan & Husni Iskandar, 2005. Pemrograman Web dengan HTML. Bandung Informatika Sidik Betha, 2004. Pemrograman Web dengan PHP. Bandung : Penerbit Informatika Young Michael J. 2000. Step By Step XML,Jakarta : Elex Media Komputindo
SIMPULAN Dari proses perancangan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Telah dapat dibangun sebuah prototype sistem pertukaran data antara dua sistem yang berebeda teknologi dengan memanfaatkan kompabilitas data XML. 2. Bentuk data XML yang dipertukarkan harus bisa dengan mudah dipahami oleh kedua belah pihak agar tidak ada kesalahan komunikasi 3. Berdasarkan proses simulasi sistem yang telah dibangun terbukti bahwa XML dapat digunakan sebagai format pertukaran data pada server dengan paket teknologi PHP, Apache, MySQL dan server dengan paket teknologi CFML,Coldfussion server dan MsAccess.
70