POLA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU (Bahan PLPG) Darhim Dosen Pendidikan Mtematika FPMIPA UPI Bandung Staf Akhli Direktorat Profesi Pendidik, Ditjen PMPTK, Jakarta
RASIONAL
Abad pengetahuan dan era globalisasi. Kompilasi dan sintesis informasi Segalanya berbasis pengetahuan Bangsa eksis dengan pengetahuan Di masyarakat terjadi multi kompetisi Manusia sebagai modal utama SDM unggul dan teguh jati diri Kecakapan hidup dan diperlukan kemampuan siap Peran pendidikan sangat strategis Guru sebagai manusia sumber
RASIONAL (Lanjutan … ) Jepang, sadar akan keberadaan guru setelah bom atom menghujam Nagasaki dan Hirosima Korea Selatan, menyadari pentingnya guru sekitar tahun 1950-an Indonesia, baru sadar akan keberaraan guru baru tahun 2005 (walaupun guru masih dianggap sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa)
TIGA PILAR BIDANG GARAPAN DITJEN PMPTK Perluasan dan Pemerataan Akses Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Governace, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik.
KEADAAN PENDIDIK BERDASARKAN KUALIFIKASI AKADEMIK DAN STATUS PEKERJAAN JENJANG SEKOLAH TK PNS Non PNS SD PNS Non PNS SMP PNS Non PNS SLB PNS Non PNS SMA PNS Non PNS SMK PNS Non PNS MI PNS Non PNS MTs PNS Non PNS MA PNS Non PNS JUMLAH PNS Non PNS
<= SLTA 110,742 19,977 90,765 417,389 266,331 151,058 39,133 16,060 23,073 1,666 577 1,089 6,301 2,056 4,245 5,172 900 4,272 94,755 4,478 90,277 37,045 886 36,159 10,090 244 9,846 722,293 311,509 410,784
D1 9,440 770 8,670 11,529 7,213 4,316 36,202 29,327 6,875 238 68 170 1,200 345 855 1,341 230 1,111 23,580 4,480 19,100 10,722 621 10,101 2,164 63 2,101 96,416 43,117 53,299
Jenjang Pendidikan D2 D3 S1 32,382 3,097 18,652 5,955 336 5,134 26,427 2,761 13,518 589,034 23,841 207,074 505,119 15,328 152,090 83,915 8,513 54,984 37,446 72,822 299,319 25,785 51,441 164,388 11,661 21,381 134,931 2,883 803 4,514 1,839 505 2,644 1,044 298 1,870 4,082 22,964 189,753 2,071 13,853 101,752 2,011 9,111 88,001 2,842 23,942 120,764 834 9,429 40,282 2,008 14,513 80,482 45,933 9,086 31,312 18,267 2,358 6,997 27,666 6,728 24,315 13,554 22,559 95,326 1,615 5,670 16,687 11,939 16,889 78,639 3,215 10,290 65,635 137 1,291 13,605 3,078 8,999 52,030 731,371 189,404 1,032,349 561,622 100,211 503,579 169,749 89,193 528,770
S2 115 63 52 1,161 1,077 84 3,277 2,870 407 50 42 8 3,106 2,436 670 1,691 1,054 637 108 45 63 599 234 365 1,321 596 725 11,428 8,417 3,011
S3 1 1 4 2 2 7 4 3 27 5 22 9 3 6 4 1 3 8 2 6 60 17 43
JUMLAH GURU 174,429 32,235 142,194 1,250,032 947,160 302,872 488,206 289,875 198,331 10,154 5,675 4,479 227,433 122,518 104,915 155,761 52,732 103,029 204,774 36,625 168,149 179,809 25,714 154,095 92,723 15,938 76,785 2,783,321 1,528,472 1,254,849
JUMLAH PENDIDIK BERDASARKAN KELOMPOK USIA
BANYAK GURU MATEMATIKA 2008 SATUAN PEND
JAM MAPEL
KONDISI KEBUTUHAN GURU
JAM PEL PER MINGGU
ROMBEL
KEBUTUHAN
GURU SAAT INI
LEBIH GURU
KURANG GURU
TK RA SD MI SDLB SMP
4
179.775
18
39.950
63.354
23.404
-
4
12.656
8
25.312
23.390
-
1.922
4
5.347
10
10.694
11.328
634
-
MTs SMPLB SMA MA SMALB SMK MAK
KLASIFIKASI GURU dan MISMATCH SESUAI DAN SUDAH S1 2. SESUAI TAPI BELUM S1 3. TIDAK SESUAI TAPI S1/D-IV 4. TIDAK SESUAI DAN BELUM S1/D-IV 1.
GURU MISMATCH : SMP 40,05%, SMA 25,53 %, SMK 42,68%
RASIO MURID DAN GURU PADA PENDIDIKAN DASAR di NEGARA-NEGARA ASEAN+3 DAN KANADA SERTA AMERIKA SERIKAT (2002) 56
60 50 31
Korea
Cina
25
31
Laos
21
25
Vietnam
21
Thailand
17
20
Jepang
13
15
20
Indonesia
20
19
Malaysia
30
Singapura
40
33
35
Cambodia
Filipina
Kanada
Amerika Serikat
Brunei
0
Myanmar
10
RASIO MURID DAN GURU PADA PENDIDIKAN MENENGAH di NEGARA-NEGARA ASEAN+3 DAN KANADA SERTA AMERIKA SERIKAT (2002)
37
Filipina
Myanmar
Singapura
26
Vietnam
Cina
26
Laos
20
25
Thailand
19
24
Kamboja
18
Kanada
Amerika Serikat
18
Korea
15
18
Malaysia
14
Indonesia
11
13
Jepang
33
Brunei
40 35 30 25 20 15 10 5 0
Human Development Index in ASEAN + 3 Countries Country
Life Expectancy (Year)
Adult Literacy Rate (%)
Gross Enrolment Ratio (%)
GDP Percapita (PPP US$)
HDI Rank
SINGAPORE
78.7
92.5
87
24,481
25
BRUNEI DARUSSALAM
76.4
92.7
74
19,210
33
MALAYSIA
73.2
88.7
71
9,512
61
THAILAND
70.0
92.6
73
7,595
73
PHILIPPINES
70.4
92.6
82
4,321
84
VIETNAM
70.5
90.3
64
2,490
108
INDONESIA
66.8
87.9
66
3.361
110
MYANMAR
60.2
89.7
48
1,027
129
CAMBODIA
56.2
73.6
59
2,078
130
LAO PDR
54.7
68.7
61
1,759
133
JAPAN
82.0
-
84
27,967
11
KOREA, REP.OF
77.0
97.9
93
17,971
28
CHINA
71.6
90.9
69
5,003
85
Sumber: UNDP – Human Development Report 2005
PENDIDIKAN BERMUTU PERLU STANDAR NASIONAL YANG BAKU UNTUK MEMPERBAIKI PENDIDIKAN, PERLU LANGKAH PENINGKATAN MUTU PADA SEMUA ASPEK YANG TERKAIT DENGAN PENDIDIKAN; PP NO. 19/2005 TELAH MENGINTRODUSIR ADA 8 ASPEK KEPENDIDIKAN YANG HARUS MENCAPAI STANDAR SECARA NASIONAL;
8 ASPEK KEPENDIDIKAN YANG HARUS MENCAPAI STANDAR ADALAH: STANDAR ISI STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN; STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN; STANDAR SARANA/ PRASARANA; STANDAR PENGEOLAAN; STANDAR PEMBIAYAAN; STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN.
APA SAJA TUGAS GURU ITU? Mendidik Mengajar Membimbing Melatih
Mengarahkan Menilai/Mengevaluasi Dbl.
TREND PANDANGAN GURU KE DEPAN
SISWA BUKAN BAHAN MENTAH YANG HARUS DIOLAH SESUKA HATI; SEKOLAH SEBAGAI SUATU PROSES YANG MANUSIAWI; GURU BUKAN SATU-SATUNYA SUMBER ILMU; PROSES BELAJAR MENGAJAR PENUH DENGAN KETIDAK-PASTIAN; RUANG KELAS BUKAN AUDITORIUM TETAPI LABORATORIUM; TUGAS GURU MELIPUTI DIMENSI AKADEMIK & NON-AKADEMIK; BELAJAR SEPANJANG HAYAT MERUPAKAN KEHARUSAN MUTLAK UNTUK DILAKUKAN;
STANDAR PENDIDIK Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
PP No. 19 th. 2005: Standar Nasional Pendidikan Bab VI,
Kualifikasi akademik dimaksud adalah S1 atau D-IV.
PP No. 19 th. 2005: Standar Nasional Pendidikan Bab VI,
APA ITU PROFESI, PROFESIONAL, DAN PROFESIONALISME ?
PROFESI : Suatu pekerjaan yang menuntut
keakhlian, keterampilan, tanggung jawab, komitmen, dan kesetiaan. POFSIONAL : Suatu kinerja yang dituntut sesuai standar yang telah ditetapkan (seperti: dokter, lawyer, notaris, guru …?) PEROFESIONALISME: Derajat kinerja seseorang dalam melakukan profesinya sesuai standar dan etika PROFESIONALISASI: Proses memfasilitasi seseorang menjadi profesional melalui berbagai latar aktivitas.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: a. Kompetensi pedagogik; b. Kompetensi kepribadian; c. Kompetensi profesional; dan d. Kompetensi sosial.
PP No. 19 th. 2005: Standar Nasional Pendidikan Bab VI,
KOMPETENSI PROFESIONAL
KOMPETENSI PEDAGOGIK
KOMPETENSI SOSIAL
KOMPETENSI PERSONAL
GURU PROFESIONAL
Pedagogik 1. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. 2. pemahaman terhadap peserta didik. 3. pengembangan kurikulum/silabus. 4. perancangan pembelajaran. 5. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. 6. Perancangan dan pelaksanaan evaluasi hasil belajar. dan 7. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.
Kepribadian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
mantap. stabil. dewasa. arif dan bijaksana. berwibawa. berakhlak mulia. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat. 8. mengevaluasi kinerja sendiri, dan 9. mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Sosial 1. berkomunikasi lisan dan tulisan. 2. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. 3. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik. dan 4. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Profesional 1. konsep, struktur, dan metoda keilmuan/ teknologi/seni yang menaungi/ koheren dengan materi ajar. 2. materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah. 3. hubungan konsep antar mata pelajaran terkait. 4. penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. 5. kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
MASALAH
Belum selesainya pemenuhan standar guru berdasarkan UUGD dan Peraturan Turunannya Distribusi guru yang tidak merata Dalam waktu yang tidak terlalu lama, guru banyak yang pensiun GURU GOLONGAN IV SUSAH NAIK PANGKAT KONTAK AKADEMIK GURU RENDAH MASIH BELUM OPTIMALNYA PERAN LPMP, PPPPTK, KKG, MGMP DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
PERANGKAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU Standar
Jabatan Fungsional Guru Sistem Audit Kinerja Guru Pola Pembinaan Jabatan Fungsional Guru PERANGKAT TERSEBUT TELAH DIKEMBANGKAN OLEH DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK, DITJEN PMPTK MENUNGGU IMPLEMENTASINYA
DASAR POLA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU KEPRES No. 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL GURU KEPMENPAN No. 84 TAHUN 1995 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PP No. 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
JABATAN FUNGSIONAL GURU KEPMENPAN 84/1995
Guru Pratama Guru Pratama Tk I Guru Muda Guru Muda Tk I Guru Madya Guru Madya Tk I Guru Dewasa Guru Dewasa Tk I Guru Pembina Guru Pembina Tk I Guru Utama Muda Guru Utama Madya Guru Utama
KEPRES 87/1999
Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru Utama
GURU
PENGAJARAN
GURU PERTAMA
ASSISTEN
GURU MUDA
LEKTOR
DOSEN
PENGAJARAN PENELITIAN
GURU MADYA
LEKTOR KEPALA
GURU UTAMA
GURU BESAR
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
GURU UTAMA
GURU MADYA
GURU MUDA
GURU PERTAMA
Jenjang 1
Jenjang 2
Jenjang 3
Jenjang 4
PENGELOMPOKKAN/PENJENJANGAN GURU (di Victoria Australia)
Leading teacher, Expert teacher, Classroom teacher-accomplished, dan Classroom teacher-graduate.
Catatan: Khusus yang untuk guru agar dapat menjadi principal harus mengikuti pelatihan yang dilaksanakan pemerintah.
PENINGKATAN ILMU PEMNGETAHUAN DAN KETRAMPILAN SECARA SISTEMATIS DAN BERKESINAMBUNGAN
MEMBERIKAN KESEMPATAN YANG SAMA KEPADA GURU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROFESIONAL, JENJANG JABATAN SERTA KESEJAHTERAAN
MENINGKATKAN PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN & KETRAMPILAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN MENINGKATKAN KONTAK AKADEMIK MENDORONG KERJA SAMA KOLEGIAL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UNT SECARA SISTEMATIS MELAKUKAN REFLEKSI MENINGKATKAN KEPEMIMPINAN GURU
PENINGKATAN KUALITAS PROFESIONALISME GURU
MODEL JABATAN FUNGSIONAL GURU
UTAMA
MADYA
KETERANGAN: O : Operasional TO: Taktis Operasional SS : Strategis Operasional SN : Strategis Nasional
MUDA
PERTAMA
O
TO
SS
SN
KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL GURU P
K
S
P
+
+
G. UTAMA +
+
G. MADYA +
+
G. MUDA + G. PERTAMA
+
TUJUAN UMUM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU
Terlaksananya sistem pendidikan nasional dan tercapainya tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
TUJUAN KHUSUS PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU
memberdayakan guru untuk menjadi tenaga profesional yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur formal. meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. membantu guru untuk mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, peningkatan penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan kesejahteraan sosial
PELAKSANA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU Pembinaan profesi dan promosi (karier) guru menjadi tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional c.q. Ditjen PMPTK melalui Drektorat Profesi Pendidik, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota, serta sekolah secara internal. Pelaksanaan akademiknya, tugas Ditjen PMPTK dapat dilakukan melalui kerjasama dengan service provider (LPTK, Universitas, dan pusat pelatihan lainnya) maupun penugasan P4TK sebagai unit pelaksana dari Ditjen PMPTK. Pembinaan oleh Ditjen PMPTK dan pemerintah daerah ini dilaksanakan berdasarkan hasil audit kinerja yang dilaksanakan oleh LPMP sebagai unit pelaksana teknis Departemen Pendidikan Nasional di bawah pembinaan Ditjen PMPTK.
UPAYA MENSEJAHTERAKAN GURU (SETELAH TERBITNYA UUGD)
Gaji (dan penghasilan yang melekat pada gaji) Tunjangan Fungsional Tunjangan Profesi (Bagi yang Memiliki Sertifikat Pendidik) Tunjangan daerah Terpencil Beasiswa Bagi Putra/i Guru Berprestasi Fasilitasi Melanjutkan Studi Bagi Guru dan Putra/i-nya Perumahan Guru yang Bertugas di Daerah Terpencil Dll. Sesuai Kebijakan Daerah
PERBANDINGAN GAJI GURU DI INDONESIA DGN NEGARA PARTISIPAN WEI
Year
(WORLD EDUCATION INDICATOR)
Pendidikan Dasar
Sekolah Menengah Pertama
Gaji Permulaan
Gaji Permulaan
Gaji Tertinggi
11709
Egypt
2002/03
1046
2002/03
1002
3022
1002
3022
1042
3022
Malaysia
2002
9230
17470
13480
29151
13480
29151
Paraguay
2002
7950
7950
12400
12400
12400
12400
2002/03
9890
11756
9890
11756
9890
11765
2002
3100
3945
3100
4509
3945
5073
Thailand
2003/04
6048
28345
6048
28345
6048
28345
Uruguay
2002
4850
7017
4850
7017
5278
7444
OECD mean
2003
24287
40539
26241
43477
27455
45948
Philippines Sri Lanka
1046
18473
Gaji Tertinggi
2003
…
11709
Gaji Permulaan
Chile
Indonesia
18437
Gaji Tertinggi
Sekolah Menengah Atas
…
11709 …
Source: UNESCO-UIS/OECD 2005 Education Trends in Perspective – Analysis of the World Education Indicators
19302 …
PENYELENGGARA AUDIT KINERJA GURU
DITJEN PMPTK
PEMDA
L A P
DINAS
O R A N
A U D I T PENGUSULAN
SEKOLAH
LPMP AUDIT KINERJA LAPORAN AUDIT
ASSOSIASI PROFESI
MATERI AUDIT KINERJA GURU Evaluasi diri (self appraisal) Portofolio Unjuk kerja Karya ilmiah (Guru Madya dan Guru Utama)
MEKANISME AUDIT KINERJA GURU
PENGAJUAN PERMOHONAN MENYUSUN EVALUASI DIRI MENYUSUN PORTOFOLIO/LAMPIRAN DOKUMEN PELAKSANAAN AUDIT KINERJA OLEH AUDITOR PELAPORAN HASIL AUDIT KINERJA OLEH AUDITOR PENETAPAN HASIL AUDIT KINERJA OLEH LEMBAGA PENYELENGARA AUDIT KINERJA PENGAMBILAN KEPUTUSAN HASIL AUDIT KINERJA OLEH LEMBAGA PENYELENGGARA AUDIT KINERJA PEMBERIAN SURAT KETERANGAN LULUS AUDIT KINERJA OLEH LEMBAGA PENYELENGGARA AUDIT KINERJA TINDAK LANJUT HASIL AUDIT KINERJA PERIODE PELAKSANAAN AUDIT KINERJA (USULAN SETIAP SAAT; PELAKSANAANNYA 2 KALI SETAHUN
SISTEM PEMBINAAN PROFESI DAN KARIER GURU Based on Regulation and Education Standard of BSNP
SCHOOL Perencanaan SDM, KKG, MGMP)
Implement Process
LPMP, PMPTK (Coordinator)
Internal Evaluation
Design Process Pembinaan Profesi
External Evaluation (skill audit)
Report MIS
Remedial Action
PMPTK & PEMDA Melalui Service Provider (LPTK, Univ P3G, dsb)_
Pembinaan Profesi
Promosi/ Kenaikan Jabatan
PESERTA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU
Guru dalam Program Induksi Guru yang memerlukan promosi kenaikan jabatan fungsional Guru yang belum berhasil dalam audit kinerja Guru yang memerlukan pembinaan dan pengembangan profesi secara berkelanjutan
PRINSIP-PRINSIP PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KAIRIR GURU
Demokratis Obyektif Komprehensif Memandirikan Profesional Bertahap, Akuntabel, Efektif
STRATEGI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR
Pelatihan dalam bentuk in house traininG Program magang Kemitraan sekolah Seminar dan publikasi ilmiah Belajar jarak jauh Kursus singkat di LPTK atau lembaga pendidikan lainnya (misalnya P4TK) Pembinaan internal oleh sekolah Pendidikan lanjut
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU Promosi jabatan fungsional guru secara nasional dilakukan oleh Ditjen PMPTK. Promosi jabatan fungsional guru di daerah dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi, serta sekolah secara internal.
TAKSONOMI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU
DIMENSI KOMPONEN
PBM Non-PBM
Individu
Kelompok
TAKSONOMI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERDASARKAN PELAKSAANNYA PELAKS KOM/DIM
PBMIndividu PBMKelompok Non PBMIndividu Non PBM Kelompok
Di dalam Sekolah
Di luar Sekolah
Pendukung
CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD) FOR TECHERS
PEMBINAAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN (PPB) BAGI GURU
Latar Belakang Perubahan merupakan hukum alam yang tidak bisa dihindari. Perubahan yang terjadi di abad pengetahuan saat ini, akan menjadi landasan utama perkembangan segala aspek kehidupan masa depan (Trilling & Hood, 1999), termasuk perubahan di lingkungan pendidikan. Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh pendidik/guru (kepsek & pengawas), sbg ujung tombak pelaksanaan pembelajaran, karenanya mereka harus memiliki kesempatan dan upaya sedemikan rupa, sehingga mereka bisa lebih profesional; Memperhatikan kondisi lapangan saat ini, maka dirasa perlu untuk mempersiapkan suatu program/sistem pengembangan profesionalisme berkelanjutan bagi guru/kepala sekolah/pengawas. Perlu sistetem penjaminan profesionalisme guru pasca sertifikasi
TUJUAN CPD (Menurut Dr. Marten Wedel)
Tujuan Pengembangan Guru Bervariasi dari Suatu Negara (Sistem Pendidikan) ke Negara Lain. Tujuan Pengembangan Guru Harus Dirumuskan Terlebih Dahulu, Sebelum Perencanaan CPD Dimulai (untuk Apa?) Teacher Knowledge Harus Didefinisikan Sebelum Perencanaan CPD Dimulai Muatan CPD tentang Knowing About (SM), Knowing How (Pdg), Knowing to (TL). Program CPD Harus Dapat Mewujudkan Bgmn Cara Terbaik untuk Mengembangkan KA, KH, dan KT.
TUJUAN CPD (Lanjutan … ) Mewujudkan sistem pengembangan profesionalisme yang memberikan kemudahan dalam pembinaan, pengelolaan, pengadministrasian, penugasan tentang karir guru, kepala sekolah dan pengawas, serta memudahkan pembagian tugas guru, kepala sekolah, dan pengawas, sehingga dapat meningkatkan pelayanan pendidikan yang lebih profesional. Mengembangkan pola pembinaan jenjang karir guru yang tidak hanya terkait dengan jabatan fungsional tetapi juga terdapat karir tambahan sebagai kepala sekolah atau pengawas; Memberi kesempatan kepada semua guru untuk dapat meningkatkan kompetensinya sesuai dengan amanat undang-undang.
SASARAN CPD Sasaran kegiatan CPD ini adalah seluruh guru, kepala sekolah, dan pengawas yang bekerja pada sekolah negeri dan swasta pada semua jenjang pendidikan.
Konsep CPD digambarkan menjadi sebuah lingkaran yg terdiri tiga ruang: 1) peningkatan kompetensi berhub. langsung dengan tugas, 2) pengembangan karir berhub. dg pangkat dan promosi jabatan, 3) pengembangan diri berhub. dengan hal-hal yang tidak terkait langsung dengan profesi guru, tetapi dapat mendukung tugasnya sebagai guru.
PENINGKATAN KOMPETENSI
PENGEMBANGAN DIRI
PENGEMBANGAN KARIR
Model Sumber-Sumber CPD yang Diadopsi dari Training and Development Agency for Schools, UK
.
Contoh: PPPP-TK, LPMP, LPTK, Asosiasi Profesi, dan CPD Provider lainnya.
DALAM SEKOLAH Contoh: Jaringan lintas sekolah (seperti KKG/MGMP, KKM, KKKS/MKKS, KKPS, MKPS, atau jaringan virtual.
Contoh: Program Induksi, mentoring, pembinaan, observasi pembelajaran, kemitraan pembelajaran, berbagi pengalaman, Pengembangan sekolah secara menyeluruh (WSD= whole school development)
Prinsip Perubahan CPD Saat ini
Rencana yang akan datang
Koordinasi CPD sebagai peran administratif
Kepemimpinan CPD sebagai sebuah peran strategis.
Fokus pada guru
Fokus pada seluruh pegawai di sekolah.
Bergantung pada dukungan dan bahan-bahan dari luar.
Pemanfaatan sejumlah metoda dan berfokus pada apa yang dapat disediakan sekolah.
Kebutuhan CPD diidentifikasi melalui suatu cara tertentu.
Kebutuhan CPD diidentifikasi melalui manajemen kinerja, dengan menyeimbangkan kebutukan individu dan kebutuhan sekolah.
Evaluasi ad hoc terhadap dampak langsung CPD
Monitoring dan evaluasi jangka pendek dan jangka menengah dampak CDP terhadap kinerja pegawai dan siswa.
Kerangka CPD Bagi Guru, Konteks Indonesia yang Sedang Dikembangkan
UTAMA IVd-IVe MADYA IVa-IVb-IVc
CPD BERBASIS KOMPETENSI PENGAWAS
MUDA IIIc-IIId PERTAMA Gol. IIIa-IIIb
PENILAIAN KINERJA
GURU S-1/D-4 DAN SERTIFIKAT PENDIDIK
PROGRAM INDUKSI
CPD BERBASIS KOMPETENSI GURU CPD BERBASIS KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH
.
.
GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
PENILAIAN KINERJA
GURU KINERJA LEMAH
MEMENUHI PERSYARATAN
BELUM
GURU BERMASALAH SUDAH
Peningkatan & Karir
PENINGKATAN Kompetensi KOMPETENSI DAN KARIR
PROGRAM DIKLAT
PENANGANAN KHUSUS
Untuk Siapa Program Induksi Dirancang? Ada lima kasus guru yang harus mengikuti program induksi (di Melbourne Australia), yaitu: (1) (2) (3) (4) (5)
beginning teachers; returning teachers; teachers tranferring into the school; teachers who have reseived promotion; and school services officers (SSO Induction Guidelines).
PROGRAM INDUKSI (di Malaysia)
Program induksi di Malaysia disebut KISSM. Kursus ini diperuntukkan bagi guru baru yang akan disahkan menduduki jabatan. Kursus ini wajib, bukan saja guru, tetapi juga bagi semua kakitangan awam pelbagai jawatan dan jabatan. Materi KISSM disediakan dalam bentuk modul umum dan khusus untuk dipelajari dalam kurun waktu 75 jam. Penilaian kursus dilakukan sepanjang pelaksanaan kursus (dari fasilitator, tuga individu, dan kelompok) dan ujian akhir kursus. Syarat kelulusan kursus adalah hadir 100%, lulus minimal 50% PSK, lulus minimal 50% UAK, dan disahkan oleh lembaga panel penilaian induk KISSM KPM.
Dari Mana Mulainya Pengembangan Profesionalisme Guru?
Dimulai dari school target baru dijabarkan ke dalam target individu. Terkait dengan knowledge yang diperlukan di dalam kelas. Pelaksanaan pembinaan diawali dengan melihat keadaan di kelas, kemudian merefleksi, mencoba membuat rencana baru dengan dikomunikasikan teman-teman guru lain, dan baru dilaksanakan. Diakui peran mentor sangat membantu terlaksananya pengembangan profesional.
STANDAR PROFESIONAL pendidikan guru pemula yang terakreditasi; (2) persyaraan lain yang diperlukan untuk kerja profesional; (3) upaya selalu memperbaharui registrasi; dan (4) perlu bukti prilaku profesional. (1)
ASPEK DALAM MERUMUSKAN STANDAR PROFESIONAL GURU Rumusan tujuan dan visi profesi guru, Lingkup pekerjaan guru, Standar keterampilan guru, dan Indikator pencapaian standar.
Catatan: Keempat hal tersebut di Institut Teacher Training, telah banyak dikaji dan dijadikan sebagai subjek perkuliahan.
GURU BERSTATUS KUALIFIED (GBK) (Holmes, 2009) GBK adalah guru bersertifikat profesi Dkl, GBK merupakan guru profesional yang diberi kewenangan mengajar GBK diseleksi/diuji (menggunakan tes) Tiga jenis tes bagi GBK, yaitu: numeracy, literasi, and ICT.
(www.tda.gov.uk).
INPASING GURU PNS GURU BUKAN PNS
INPASING GURU PNS Penyesuaian pangkat dan jabatan guru dari 13 level ke dalam 4 level. Persyaratan (NUPTK, Ijajah terakhir, Akta IV, SK terakhir, SK Mengajar 24 Jam, dll.) Diusulkan Guru Melalui Kepsek kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Provinsi untuk diteruskan kepada Departemen Pendidikan Nasional.
INPASING GURU BUKAN PNS
Penyesuaian pangkat dan jabatan guru bukan PNS dengan pangkat dan jabatan guru PNS. Persyaratan (NUPTK, Ijajah terakhir, Akta IV, SK Yayasan, SK Mengajar 24 Jam dari Kepsek, SK Mengajar dari Kepsek, dll.) Diusulkan Guru Melalui Kepsek kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Provinsi untuk diteruskan kepada Departemen Pendidikan Nasional.
MANFAAT INPASING Penentuan besar tunjangan profesi bagi guru PNS dan bukan PNS Penentuan besar tunjangan fungsional guru (PNS) atau subsidi tunjangan fungsional guru (bukan PNS)
TERIMA KASIH INDONESIA TETAP BERSATU
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA INUL BERGOYANG