PIDATO DIREKTUR UTAMA RRI PADA HARI RADIO ke - 68
Assalamu’alaikum Warrahmatulalahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua, Om Swasti Astu, Angkasawan Radio Republik Indonesia yang saya cintai dan banggakan. Tanggal 11 September 1945, 68 tahun lalu adalah hari bersejarah bagi seluruh Insan Radio di tanah air saat itu, seperti dokter Abdurrahman Saleh, Adang Kadarusman dan Jusuf Ronodipoero. Mereka menyepakati pembentukan Radio Republik Indonesia, dengan semboyan Sekali di Udara tetap di Udara, serta satu piagam yang sarat makna. yakni TRI PRASETYA. Tiga tekad yang melandasi seluruh jiwa angkasawan RRI. Pada hari ini, di saat upacara bendera yang diselenggarakan oleh stasiun-stasiun RRI di seluruh tanah air, adalah penting untuk mengingatkan kembali tekad yang terkandung di dalam Tri Prasetya RRI. Tekad pertama adalah menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun yg hendak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan negara kesatuan Republik Indonesia. Dan membela alat itu dengan segala jiwa raga dalam keadaan bagaimanapun dan dengan akibat apapun juga. Kedua adalah tekad untuk mengemudikan siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa Indonesia, dengan jiwa kebangsaan yg murni, hati yg bersih dan jujur serta budi yg penuh kecintaaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa.
Pada tekad yang ketiga ditegaskan, bahwa angkasawan RRI
harus berdiri diatas
segala aliran dan keyakinan partai atau golongan dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan negara serta berpegang pada jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945.
Saat ini, RRI dan seluruh angkasawan di dalamnya, bertekad untuk menegakkan penuh Independensi Radio Republik Indonesia. RRI bertekad untuk menjadi lembaga penyiaran publik yang tidak memihak salah satu partai politik, aliran kepercayaan,
keyakinan, atau ideology politik lainnya. Keberpihakan RRI, hanyalah pada kebenaran dan empat konsensus bangsa, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Angkasawan Radio Republik Indonesia di seluruh penjuru negeri yang saya cintai, Thema peringatan 68 tahun Hari jadi Radio Republik Indonesia kali ini adalah Bersama Menjadi Perekat Bangsa. Pesan besar dari thema tersebut adalah untuk meneguhkan posisi RRI di dalam bangsa ini. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, budaya, adat istiadat, keyakinan, aliran kepercayaan dan beragam pemikiran politik. RRI dan para angkasawannya harus paham di mana posisi nya. Posisi RRI, bersama elemen-elemen Negara lainnya, melakukan fungsi untuk merekatkan semua keberagaman demi terwujudnya Bhineka Tunggal Ika dan tetap utuhnya Negara kesatuan Republik Indonesia. Ini adalah positioning penting RRI sebagai lembaga penyiaran public. Positioning atau penempatan Posisi RRI tersebut harus tampak dari berbagai mata acara siaran yang diproduksi oleh Programa 1, 2, 3, 4, dan voice of Indonesia serta dipublikasikan oleh KBRN – rri.co.id. Materi siarannya, tidak saja menyajikan informasi fakta-fakta di lapangan, akan tetapi juga harus menghadirkan upaya solutif dan edukatif. Selain itu, acara siaran RRI harus berkualitas dan menarik. Hal ini penting, sebab tidak akan banyak berarti suatu materi yang baik akan tetapi tidak menarik dan rendah kualitasnya. Salah satu indikatornya adalah tingkat cakupan jumlah pendengar siaran RRI atau audience share dan banyaknya pengakses rri.co.id. Secara potensi, sesungguhnya banyak sumberdaya luar biasa untuk menghasilkan program berkualitas. Baru-baru ini, dalam acara General Conference AIBD di Myanmar, program feature yang diproduksi RRI Denpasar berhasil meraih juara pertama, menyisihkan 9 pesaingnya. Ini adalah prestasi 2 tahun berturut-turut yang diraih RRI. Tahun sebelumnya diraih oleh Siaran luar Negeri atau Voice of Indonesia. Di dalam negeri, untuk pertama kalinya, dua reporter dari RRI Nunukan dan RRI Entikong mendapat kesempatan duduk bersama para teladan dari seluruh Indonesia pada
kegiatan
Pidato
Kenegaraan
Presiden
menyambut
HUT
proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung DPR / MPR, Jakarta. Angkasawan RRI yang saya banggakan, baik di perkotaan hingga wilayah perbatasan NKRI dari Sabang hingga Boven Digoel, Serta dari Atambua, Saumlaki hingga Nunukan dan Talaud.
Sebagai upaya pencapaian visi sebagai Radio berjaringan terluas, jumlah stasiun penyiaran dan produksi RRI terus bertambah. Bila tahun 2012 baru 77 Stasiun, maka pada tahun 2013 ini sudah 81 stasiun, dengan peresmian RRI Mamuju ibukota Sulawesi Barat dan RRI Talaud, SP Bengkalis berbatasan dengan Malaysia, SP Bagian Timur yang berbatasan dengan wilayah perairan General Santos, Filipina. Stasiun pada wilayah perbatasan yang awalnya didirikan pada periode Bapak Parni hadi sebagai Direktur Utama, periode 2005 – 2010, adalah prioritas RRI, baik dari segi program maupun jangkauan penyiaran. Daya jangkau siaran RRI juga terus diperluas dan diperkuat, antara lain dengan optimalisasi pemancar MW 999 Khz untuk Pro3 RRI melengkapi optimalisasi 30 pemancar RRI di seluruh Indonesia. Agar mudah didengar, maka pemancar RRI harus kuat dan luas cakupannya. Sejalan dengan kemajuan teknologi dan kecenderungan khalayak mengakses media baru, maka RRI hari ini akan melaunching mobile application “RRI Play” yang memuat layanan streaming dari programa siaran pada 54 stasiun RRI. RRI selain dapat didengar juga dapat dilihat melalui Radio Picture yang dapat diakses melalui internet dan HP. Selama tahun 2013 ini, programa siaran terus ditingkatkan performanya. Upaya ini antara lain dengan melakukan re-disain Programa 4 dan optimalisasi Programa 3 RRI agar dapat menjadi rujukan khalayak luas dan para penentu kebijakan. Sementara itu, Kantor Berita radio Nasional - rri.co.id akan ditingkatkan pula performa, akurasi, validitas dan kecepatan publikasi materinya. Selama ini, RRI telah memberi ruang bagi publik untuk berdiskusi, berkreasi dan mengekplorasi pemikirannya dalam berbagai program siaran yang ada, termasuk program Radio Pemilu. Hal itu adalah baik dan bagus, akan tetapi penting juga diperhatikan pemikiran narasumber dan pendengar yang terlibat dalam acara tersebut agar tidak menyimpang dari prinsip-prinsip RRI dan merugikan banyak pihak. Terlebih lagi tahun 2013 dan 2014 mendatang, sebagai tahun politik. Ruang publik kita buka secara bertanggung jawab. Pengembangan Siaran Luar Negeri RRI Voice Of Indonesia. terus dilakukan baik dari segi program maupun daya jangkau siaran. Program voice of Indonesia adalah bagian dari upaya menyampaikan citra baik Indonesia di mata Internasional. Selain itu, untuk mewujudkan visi berkelas dunia, RRI telah menempatkan koresponden tetap di Tokyo Jepang, Kuala Lumpur Malaysia, Kairo Mesir, Australia dan Seoul Korea Selatan. Sebentar lagi akan segera ditempatkan koresponden di Hongkong, Republik Rakyat China. Penempatan koresponden ini juga merupakan bagian dari kesempatan yang diberikan pimpinan RRi kepada para angkasawan terbaik untuk bertugas di luar
negeri. Para koresponden tersebut berasal dari berbagai stasiun RRI, seperti Pontianak, Medan, Yogyakarta, Pusat Pemberitaan dan Siaran Luar Negeri. Mereka adalah PNS dan sebagian lagi dari unsur PB PNS. Tahun depan, diharapkan akan lebih banyak lagi kota-kota di dunia yang akan dijadikan pos koresponden RRI. Dalan hal ini, penting juga agar angkasawan RRI meningkatkan kualitas dan kapabilitasnya, termasuk kemampuan bahasa internasional, seperti bahasa Inggris, Arab, Mandarin dan bahasa asing lainnya. Sementara itu, dalam upaya meningkatkan citra di tengah masyarakat, RRI terus melakukan berbagai kegiatan berskala nasional. Secara rutin setiap dua tahun sekali, RRI menyelenggarakan Jambore Siaran Nasional, Jamsinas. Untuk tahun 2013 berlangsung sangat sukes di Jambi. Di Aceh, RRI menyelenggarakan Program Green Radio dan Di Tanjung Pinang, RRI mencanangkan program Blue Ocean dengan dukungan banyak pihak. RRI Denpasar dengan acara Inspiring Indonesia, RRI Surakarta peresmian Museum Penyiaran, peresmian radio Bela Negara Bukittinggi. Peran Puslitbangdiklat, dalam konteks ini menjadi lebih penting lagi agar mampu menyiapkan sumberdaya manusia RRI bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Penguatan kemampuan skill, pengetahuan dan wawasan, adalah tugas Puslitbangdiklat. Di samping itu, hasil riset atau penelitian yang dilakukan Puslitbangdiklat untuk Pro1 dan pro2 perlu dijadikan bahan rujukan peningkatkan performa program dan pengelolaan sumberdaya RRI.
Angkasawan RRI yang saya cintai,
Pimpinan RRI, baik Dewan Pengawas maupun Dewan Direksi, memberikan apresiasi kepada seluruh angkasawan karena telah berprestasi dan memberi citra baik RRI selama ini. Salah satu capaian penting dalam bidang pengelolaan anggaran adalah predikat Opini Wajar Dengan Pengecualian dari Badan pemeriksa Keuangan untuk hasil audit tahun 2012. Belum sempurna memang, namun itu adalah capaian penting, karena RRI baru pertama kali diaudit oleh BPK sejak memperolah Bagian Anggaran sendiri. Ke depan, prestasi ini harus meningkat menjadi Wajar Tanpa Pengecualian. Untuk itu adalah penting peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) mendukung pengawasan terhadap pengelolaan anggaran keuangan seluruh satker di RRI. Anggaran RRI harus dikelola secara profesional dan menganut prinsip prudent atau kehati-hatian. Hal-hal penting terkait pengelolaan anggaran dan keuangan di RRI adalah sebagai berikut :
•
Penetapan Indeks Biaya Siaran LPP RRI oleh Menteri Keuangan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Keluaran tahun 2014 • Saat ini, sedang disusun Draf Peraturan Pemerintah tentang jenis dan tarif PNBP di lingkungan LPP RRI. • Dalam rangka Reformasi Birokrasi, Direktorat Keuangan sedang menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) meliputi: - SOP Tata Cara Pembayaran/ Pertanggungjawaban Keuangan dan Mekanisme Penyusunan Laporan Keuangan LPP RRI - SOP Pelaksanaan Anggaran - SOP Barang Milik Negara • Penyelesaian PPH badan • Kabar gembira untuk seluruh angkasawan adalah tambahan anggaran LPP RRI yakni, perubahan penetapan pagu anggaran LPP RRI tahun 2014, meningkat dari 798.006.179.000,- tujuh ratus Sembilan puluh delapan miliar lebih, menjadi menjadi 998.006.179.000,- (sembilan ratus sembilan puluh delapan milyar enam juta seratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah atau hampir satu trilyun rupiah) • RRI saat ini juga sedang Memperjuangkan Anggaran Gedung Sayap di Kantor Pusat Jakarta. Alokasi anggaran untuk penyelesaian pembangunan gedung tersebut sebesar Rp. 108.035.000.000,- (seratus delapan milyar lebih) • Pimpinan RRI saat ini sudah Mendirikan Yayasan Kesejahteraan Pegawai LPP RRI serta Memproses Pendirian Dana Pensiun di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka kesejahteraan PBPNS
Pengelolaan anggaran secara baik, berjalan seiring dengan peningkatan sistem kepegawaian di RRI. Upaya penguatan sistem kepegawaian itu adalah sebagai berikut; 1. Penyempurnaan Manajemen Sumber Daya Manusia, Aparatur & Assesment meliputi pelaksanaan ABK dan perencanaan pegawai, pemutakhiran dan entry database kepegawaian RRI, review job desc, review Job Evaluation dan review kompetensi pegawai, penyusunan pedoman PBPNS. 2. Untuk pelaksanaan rekruitmen pegawai, dilakukan sesuai kebutuhan dan berbasis kompetensi dengan prioritas lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta berakreditasi minimal B. 3. Dit SDM juga melakukan Penilaian key performance indicator (KPI) kepada setiap jabatan atau unit kerja. 4. Hal penting lain yang harus diketahui dan dipahami oleh seluruh angkasawan adalah, saat ini RRI terus melakukan upaya Reformasi Birokrasi. Upaya itu dilakukan dengan menyusun rancangan reformasi birokrasi berkoordinasi
dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Sementara itu, dalam upaya meningkatkan citra di tengah masyarakat, RRI terus melakukan berbagai kegiatan berskala nasional. Apresiasi perlu disampaikan atas Pelaksanaan Jambore Siaran Nasional, Jamsinas 2013 yang berlangsung sangat sukes di Jambi. Khusus terkait rangkaian hari jadi ke-68 Radio Republik Indonesia, diselenggarakan sejumlah acara berskala nasional, seperti Indonesia Berdonor dan Indonesia Bersepeda di seluruh stasiun RRI. Sementara di Sumatera Barat, RRI Bukit Tinggi telah ditetapkan sebagai Radio Bela Negara. Pada hari ini, di RRI Surakarta juga akan diresmikan Muesum Penyiaran untuk menandai sejarah penyiaran di Indonesia.Nanti malam rencananya, juga akan diselenggarakan Semarak Nusantara alam seni tari dan seni tutur. Apresiasi juga diberikan kepada Unit KORPRI RRI, karena untuk pertama kalinya berhasil menyelenggarakan kegiatan POR KORPRI secara sukses. Dalam POR KORPRI tersebut, keluar sebagai juara umum RRI Korwil Semarang yang meliputi RRI Semarang, RRI Purwokerto dan RRI Surakarta.
Seluruh angkasawan RRI yang telah menunjukkan dedikasi, prestasi dan saya banggakan, Tahun 2013 ini, Dewas dan Direksi terus memaksimalkan upaya untuk mendorong segera diselesaikannya pembahasan Rancangan Undang undang penyiaran dan Rancangan Undang-Undang Lembaga Penyiaran Publik - RTRI. Penetapan UndangUndang baru tersebut adalah momentum bagi revitalisasi fungsi RRI dan TVRI menjadi lembaga penyiaran publik seutuhnya. Independensi RRI secara fungsi dan kelembagaan akan menjadi prioritas yang harus diperjuangkan dalam RUU tersebut. Dengan demikian berbagai permasalahan fungsi, status, sumberdaya manusia dan keuangan serta asset dapat diselesaikan secara lebih efisien dan penuh kepastian termasuk dalam peningkatan status dan kesejahteraan PNS dan PBPNS. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian kita bersama dalam satu tahun ke depan dalam upaya mewujudkan visi bersama kita, yakni :
Pertama
: Seluruh stasiun RRI wajib membuat program siaran yang melibatkan
khalayak luas, untuk mendorong penguatan fungsi dan kelembagaan Radio Republik Indonesia, khususnya terkait pembahasan RUU Penyiaran Publik–RTRI oleh DPR RI.
Kedua
: Menjelang akhir 2013 dan memasuki tahun 2014, RRI harus mampu
mewujudkan perannya sebagai Radio Pemilu 2014. Siaran RRI yang Independent, edukatif, solutif dan mampu mendorong munculnya kepemimpinan baru yang lebih baik. RRI harus pula mampu mewujudkan diri sebagai media pertama yang menyiarkan hasil pemilihan umum melalui kegiatan laporan cepat atau quick report.
Ketiga
: Kepada seluruh Kasatker pimpinan RRI di daerah, diharapkan terus
meningkatkan layanan siaran kepada public. Baik berupa konten, jangkauan , maupun output siaran.. Setiap stasiun RRI harus mampu menunjukkan kualitas programnya dengan indicator peningkatan jumlah audience share bagi setiap programa RRI dan peningkatan jumlah pengakses bagi KBRN-rri.co.id.
Keempat
: Seluruh Angkasawan. Angkasawati, baik PNS maupun PBPNS, mari
kita tingkatkan kinerja dan etika birokrasi dengan mentaati peraturan organisasi yang ada. Para Kasatker perlu mendorong pelaksanaan reformasi birokrasi dan menerapkan budaya kerja di lingkungan stasiun yang dipimpinnya. Senyum, Sapa dan Salam adalah modal awal untuk bekerja secara ikhlas dan cerdas.
Kelima
: Kerjasama dengan semua unsur masyarakat dan pemangku
kepentingan per uterus diperluas. Khusus untuk wilayah perbatasan upaya itu menjadi sangat penting dilakukan antara lain dengan Badan Nasional Pengembangan Perbatasan, BNPP, Pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat.
Keenam
: Re- disain pro1 dan pro 2, dan re disain pro4, harus menunjukkan hasil
signifikan berupa pemberdayaan sumberdaya yang ada, peningkatan kualitas program siaran dan perluasan jumlah dan segmen pendengar. Setiap penyusunan program siaran, harus mengacu pada riset kebutuhan khalayak bekerjasama dengan Puslitbandiklat yang disandingkan dengan prinsip-prinsip RRI sebagai lembaga penyiaran publik.
Ketujuh
: Khusus Pusat Pemberitaan RRI, harus mampu melakukan optimalisasi
siaran pro3 RRI dan publikasi rri.co.id. Materi yang disajikan harus akurat, cepat, valid, dan tidak boleh ada yang salah, sebab hal ini merupakan pertanggungjawaban kredibilitas RRI sebagai lembaga Penyiaran Publik. Jumlah audience share Pro3 RRI, khususnya di Ibukota Jakarta dan wilayah sekitarnya harus diperluas, sebab di Jakarta ada begitu banyak penentu kebijakan Negara. Pusat pemberitaan RRI, diharapkan, pada tahun 2014 mendatang, mampu mewujudkan Kantor Berita Radio Nasional sebagai bank berita yang outputnya, tidak saja digunakan oleh stasiun RRI seluruh Indonesia, tetapi juga oleh media massa lainnya, termasuk media massa internasional.
Kedelapan : Penyelenggaraan siaran internasional baik warga negara indonesia di luar negeri maupun pendengar internasional harus terus dioptimalkan baik dari sisi program siaran maupun daya jangkau secara teknis. Selain tetap mengoiptimalkan pemancar SW, pemanfaatan internet dan multimedia perlu terus dioptimalkan seiring dengan peningkatan kerjasama dengan penyelenggaraan siaran di luar negeri. Siaran Luar Negeri, perlu melakukan kerjasama dengan stasiun penyiaran luar negeri untuk melakukan perluasan penyiaran atau re-broadcast di negara lain, seperti yang dilakukan oleh lembaga penyiaran internasional di Indonesia. Penempatan koresponden tetap RRI di luar negeri yang sudah direalisasikan, harus menjadi bagian dari media diplomasi dan memberikan manfaat besar bagi RRI serta khalayak pendengarnya.
Kesembilan : Seiring dengan sistem pegelolaan anggaran yang semakin rumit, maka adalah penting untuk melakukan pengelolaan anggaran secara prudent sesuai prinsip Good Corporate Governance. Semoga, tahun depan RRI akan memperoleh predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian. Angkawan/Angkasawati RRI yang saya cintai dan banggakan, Radio Republik Indonesia adalah bagian dari perjalanan bangsa Indonesia. Lembaga penyiaran ini, akan terus berkembang bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui tekad Tri Prasetya dan prinsip-prinsip penyiaran publik, kita wujudkan visi dan misi RRI, sebagai Radio berjaringan terluas, pembangun karater bangsa dan berkelas dunia. Melalui kegiatan penyiaran, kita harus mampu merekatkan keberagaman dan
memperkokoh persatuan dan kesatuan. Siaran kita harus mampu memberikan inspirasi bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan bernegara. Terus berkarya dan berprestasi ,dengan ikhlas dan cerdas, Insya Allah, semoga Tuhan akan memberkati semua upaya kita. Dirgahayu ke – 68 Radio Republik Indonesia, Sekali Di Udara Tetap Diudara,
Jakarta, September 2012. Direktur Utama LPP RRI,
Dra. R. Niken Widianstuti M. Si.