PHENYLMERCURIC ACETATE FENILMERKURI ASETAT
1. N a m a Golongan Senyawa organomerkuri(1) Sinonim / Nama Dagang (5,) 62-38-4 ; (Acetoxymercuri)Benzene; Acetoxyphenylmercury; Agrosan GN 5; Algimycin; Antimucin WDR; Bufen; Ceresan Universal; Contra Crème; Dyanacide; Femma; FMA; Fungitox OR; Gallotox ; HL-331; Hostaquick; Kwiksan; Leytosan; Liquiphene; Mercury,(Acetato-O)Phenyl-; Mercury, (Acetato)Phenyl-; Mercury(II) Acetate, Phenyl- ;
Mersolite; Mersolite 8;
Phenomercuric Acetate;
Metasol 30;
Norforms; Phenmad;
Phenylmercuriacetate; Phenylmercuric Acetate; Phix;
PMA; PMAC; PMacetate; PMAL; PMAS; Programin; Purasan-SC-10; Puraturf 10; Quicksan 20; Sanitized SPG; SC-110; Shimmerex; Spor-Kil; TAG; Trigosan; Ziarni Nomor Identifikasi (1,2,5) Nomor CAS
: 62-38-4
Nomor OHS
: 2852 10 00
Nomor RTECS
: OV27684
Nomor Indeks EC
: 080-011-00-5
Nomor EINECS
: 200-532-5
UN
: 1674
2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Phenylmercuric acetat
Deskripsi (2,3,5) Serbuk kristal prisma, berwarna putih sampai krem, tidak berbau; Berat molekul 336.74 g/mol ; Rumus kimia CH3COOHgC6H5;Jarak lebur 146-150 ºC; Titik nyala 37.8°C; kerapatan spesifik 2,5 (air=1);Kelarutan dalam air 4,370 mg/l pada suhu ruang; Tekanan uap 6.0 x10-6 mm Hg pada 20 ºC; mudah larut dalam: 2-(2ethoxyethoxy)ethanol, alkohol ( 1g/225ml), kloroform (1/6,8ml), eter (1/200ml), larut dalam asam asetat Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (4): Kesehatan 3
= Tingkat keparahan sangat tinggi
Kebakaran 1
= dapat terbakar
Reaktivitas 0
= Tidak reaktif
Klasifikasi EC (1,2): R25
= Bersifat racun jika tertelan
R34
= Menyebabkan luka bakar
R48/24/25
= Berbahaya jika tertelan dan kontak dengan kulit dalam waktu yang lama dapat berakibat kerusakan yang serius pada kesehatan
R50/53
= Sangat beracun terhadap organism di perairan, menyebabkan efek kerugian yang panjang pada lingkungan perairan
S1/2
= Jaga agar tetap tertutup dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
S23
= Jangan menghirup gas/asap/uap/spray. (terutama di area Industri)
S24/25
= Hindari kontak dengan mata dan kulit
S37
= Gunakan kaca mata yang sesuai
S45
= Jika terjadi kecelakaan atau jika merasa badan tidak nyaman segera konsultasi ke dokter
S60
= Bahan dan wadah harus dibuang sesuai aturan pembuangan bahan berbahaya
S61
= Hindari agar tidak mencemari lingkungan dengan memperlakukan sesuai instruksi/MSDS
Klasifikasi GHS(5) : H301
=
Bersifat racun jika tertelan
H314
=
Menyebabkan kulit terbakar parah dan kerusakan mata
H372
=
Menyebabkan kerusakan organ pada paparan jangka panjang atau berulang
H410
=
Sangat beracun untuk organisme air pada jangka waktu lama
3. Penggunaan Phenylmercuric acetat digunakan sebagai fungisida, herbisida, slimicide.(1,5)
4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan dapat memnyebabkan kerusakan organ sistemik dengan paparan berulang dalam jangka panjang
(6,7)
.
Organ sasaran: Rute paparan Paparan jangka pendek (2,3) Terhirup Dapat menyebabkan luka bakar pada sistem saluran pernapasan, aspirasi yang menandakan adanya pembengkakan paru-paru, efek sistemik dan uap merkuri yang dihasilkannya menyebabkan iritasi berat pada saluran pernapasan. Kontak dengan kulit Dapat menyebabkan luka bakar, pada kasus yang ringan menyebabkan ruam kulit dan sianosis Kontak dengan mata Dapat menyebabkan luka bakar mata, konjungtivitis dan kerusakan kornea mata
Tertelan Dapat menyebabkan kerusakan yang parah dan permanen saluran pencernaan, perforasi dan luka bakar pada sistem saluran pencernaan, senyawa anorganik merkuri hasil degradasi dapat menyebabkan efek pada sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer dan efek sistemik Paparan jangka panjang(2) Efek
dari
paparan
jangka
panjang
mungkin
tertunda
dan
dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada sistem saraf pusat, rasa lelah yang amat sangat, penurunan berat badan, tremor dan perubahan sikap pada pasien/korban. Terhirup Dapat menyebabkan timbulnya rasa lemah, lelah, anoreksia, dan menurunnya berat badan serta gangguan pada saluran cerna Tertelan Dapat menyebabkan akumulasi merkuri di jaringan tubuh.
5. Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas
: Kemungkinan bereaksi hebat dengan: asam kuat, zat
pereduksi kuat, reaksi akan
meningkat dengan aluminium Kondisi yang harus dihindarkan
(6)
.
(6)
: Suhu tinggi dan cahaya , terbentuknya debu, oksida kuat(2)
Tak tercampurkan
: Aluminium (6), oksidator kuat, asam/basa kuat(2), halida(4)
Bahaya produk dekomposisi
: Daerah sekitar api akan melepaskan uap merkuri(8),
karbon
dioksida,
monoksida, oksida merkuri(2) Polimerisasi
: Belum ada laporan (3)
karbon
6. Penyimpanan (1,2,3,5)
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku.
Simpan di tempat yang sejuk dan kering dengan ventilasi yang baik
Simpan pada wadah yang tertutup rapat
Simpan pada wadah dan tempat yang terlindung dari cahaya
Simpan terpisah dari bahan-bahan pengoksidasi, halida dan bahan-bahan yang mudah terbakar
Hindarkan dari panas, cahaya dan area korosif
Hindarkan dari pakan hewan
7. Toksikologi(2,3,4,5) Toksisitas Data pada manusia: Dosis lethal-oral :5 - 50 mg/kg(5) Data pada hewan Toksisitas akut LD50 oral-mencit 13.25mg/kg (2 3,4) ; LD50 oral-tikus (rat) 22-41 mg/kg (3,4,5); Data Karsinogenik IARC : Grup 2B, mungkin bersifat karsinogenik pada manusia Data Teratogenik Tidak terdapat informasi Data Mutagenik(6) Pada percobaan secara in vitro pada subjek limfosit mencit, terjadi penghambatan DNA, sementara pada subjek sel manusia, terjadi pertukaran kromatid. Data Reproduksi Tidak ada informasi Informasi Ekologi Berbahaya bagi lingkungan, perhatian khusus harus diberikan untuk organism perairan, berbahaya bagi ikan dan Daphnia's.(6) Toksisitas pada ikan
: LC50 Oncorhyncus mykiss 0,0090 mg/L
selama 96 jam (6) Toksisitas pada invertebrata perairan
: LC50 Daphnia magna (water flea) 0,005 mg/L selama 3jam (6)
Biodegradabilitas
: -
8. Efek Klinis Keracunan akut (1) Terhirup Berbahaya jika terhirup, dapat menimbulkan gejala: sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, dan sesak napas. Kontak dengan kulit (1) Berbahaya jika terabsorbsi melalui kulit. Kulit menjadi kering, kemerahan, rasa sakit Kontak dengan mata(1) Dapat meyebabkan iritasi mata. Dapat menimbulkan gejala kemerahan dan rasa nyeri Tertelan(1) Dapat menyebabkan sakit perut, diare, sakit kepala, sakit tenggorokan dan muntah. Keracunan kronik Terhirup Tidak tersedia informasi Kontak dengan kulit Tidak tersedia informasi Kontak dengan mata(4) Deposisi merkuri di lensa mata hingga warna lensa mata berubah menjadi kecoklatan dan kerusakan penglihatan. Tertelan Tidak tersedia informasi
9. Pertolongan Pertama(2,3) Terhirup Bila aman memasuki area, segera pindahkan ke area dengan udara segar. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup. Jika napas berhenti lakukan bantuan penapasan/berikan oksigen. Jangan berikan bantuan pernapasan melalui mulut ke mulut. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan kulit Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci air mengalir dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama kurang lebih 15menit). Bila kulit mengalami iritasi yang serius, cuci dengan sabun desinfektan dan oleskan krim anti bakteri pada kulit yang terkontaminasi. Cuci pakaian yang terkontaminasi bila akan digunakan kembali. Sepatu yang terkontaminasi harus dimusnahkan. Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan mata Segera lepaskan lensa kontak (jika pasien/korban menggunakannya) dan cuci mata dengan air mengalir yang banyak, sekurang-kurangnya selama 15 menit, dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Jangan biarkan pasien/korban menggosokgosok mata atau menutup mata saat proses dekontaminasi berlangsung. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Tertelan Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan memaksakan muntah. Periksa bibir dan mulut untuk memastikan apakah jaringan rusak, untuk memastikan kemungkinan bahan tersebut tertelan, Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah,dasi, ikat pinggang. Jangan berikan cairan/obat melalui mulut bila kondisi pasien/korban tidak sadar. Cari bantuan medis segera
10. Penatalaksanaan Stabilisasi(9) a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB
Dekontaminasi(9) a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. Jangan biarkan pasien menggosok matanya. Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata. b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri (2,3) Batas paparan fenilmerkuri asetat : TWA : 0.01 STEL: 0.03 (mg/m3) from ACGIH [1995] ACGIH : 0.1 mg/m3 TWA (sebagai Hg) NIOSH : 0.05 mg/m3 TWA ; 10mg/m3 IDLH OSHA - Final PELs: 0.1 mg/m3 Proteksi mata: Gunakan kacamata pelindung seperti yang dijelaskan oleh OSHA's eye and face peraturan perlindungan dalam 29 CFR 1.910,133 atau standar Eropa EN166. (3) Proteksi Pakaian: gunakan pakaian pelindung yang sesuai untuk mencegah kontak dengan kulit. Proteksi kulit : gunakan sarung tangan pelindung yang sesuai untuk mencegah kontak dengan kulit. Proteksi Respirator: wajib digunakan jika menghasilkan debu, direkomendasikan menggunakan filter tipe kombinasi Hg-P3
(6)
.
12. Manajemen Pemadam Kebakaran(2) Media pemadam api yang sesuai : air, karbon dioksida, uap, serbuk kering, busa bahan kimia, atau busa yang tahan alkohol. Pada saat terjadinya kebakaran, dapat muncul gas yang berbau dan sangat toksik akibat dekomposisi senyawa ini oleh suhu.
13. Manajemen Tumpahan(2) Tumpahan dalam jumlah sedikit : gunakan alat yang tepat untuk mengangkat tumpahan padat untuk dibuang dalam wadah pembuangan yang sesuai. Tumpahan dalam jumlah banyak : gunakan sekop untuk mengangkan material untuk dimasukkan kedalam wadah pembuangan yang sesuai, hati-hati konsentrasi material tidak melebihi batas TLV
14. Daftar Pustaka 1. http://en.wikipedia.org/wiki/Phenylmercury_acetate (diakses tahun 2010) 2. http://www.indogulfgroup.com/MSDS/Phenylmercuric%20Acetate.pdf
(diakses
tahun 2010) 3. http://www.segulab.com/phenylmercury+acetate_MSDS.htm
(diakses
tahun
2010) 4. http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/search/r?dbs+hsdb:@term+@rn+@rel+6238-4 (diakses tahun 2010) 5. http://www.merckmillipore.com/is-bin/INTERSHOP.enfinity/WFS/MerckInternational-Site/en_US/-/USD/ViewPDFPrint.pdf?RenderPageType=ProductDetail&CatalogCategoryID=MtWb.s1Lzn0AA AEWjuEfVhTl&ProductUUID=_yub.s1OP5AAAAEWHEcW4z8Y&PortalCatalogUUI D=t02b.s1LX0MAAAEWc9UfVhTl (diakses tahun 2010) 6. http://www.sigmaaldrich.com/MSDS/MSDS/PleaseWaitMSDSPage.do?language =&country=ID&brand=ALDRICH&productNumber=P27127&PageToGoToURL=htt p%3A%2F%2Fwww.sigmaaldrich.com%2Fcatalog%2Fsearch%3Finterface%3DC AS%2520No.%26term%3D62-384%26lang%3Den%26region%3DID%26focus%3Dproduct%26N%3D220003048% 2B219853144%2B219853286%26mode%3Dpartialmax (akses tahun 2010) 7. Pedoman Penatalaksanaan Keracunan untuk Rumah Sakit Bidang Informasi Keracunan PIOM ------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2010 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------