PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 4 ET 3200
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................ i DAFTAR ISI............................................................................................................................................ ii ATURAN UMUM LTRGM .................................................................................................................. iii PANDUAN UMUM KESELAMATAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN LAB ...................... v PENGGUNAAN ALAT PRAKTIKUM............................................................................................... vi TUGAS PENDAHULUAN DAN LAPORAN PRAKTIKUM .......................................................... vii PETUNJUK PENGGUNAAN KIT PRAKTIKUM KOMUNIKASI DIGITAL............................ viii MODUL 1 Modulasi dan Demodulasi FSK .......................................................................................... 1 Tujuan Percobaan.................................................................................................................................. 1 Pendahuluan .......................................................................................................................................... 1 Dasar Teori............................................................................................................................................ 1 Prosedur Percobaan ............................................................................................................................... 2 Referensi ............................................................................................................................................... 3 MODUL 2 Modulasi dan Demodulasi PSK .......................................................................................... 5 Tujuan Percobaan.................................................................................................................................. 5 Pendahuluan .......................................................................................................................................... 5 Dasar Teori............................................................................................................................................ 5 Prosedur Percobaan ............................................................................................................................... 7 Referensi ............................................................................................................................................... 9
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
iii
Aturan Umum
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro Kelengkapan Setiap praktikan wajib berpakaian sopan dan formal, menggunakan celana panjang/ rok, kemeja, dan menggunakan sepatu. Untuk memasuki laboratorium praktikan diwajibkan membawa kelengkapan berikut: 1. Modul Praktikum 2. Log book 3. Alat tulis dan alat hitung (kalkulator) 4. Tugas Pendahuluan Pada saat praktikum pertama praktikan diwajibkan membawa pas foto 3x4 sebanyak satu buah.
Persiapan Praktikum Sebelum praktikum dimulai praktikan harus mempersiapkan diri dengan melakukan hal-hal berikut: 1. Membaca dan memahami isi modul praktikum 2. Mengerjakan tugas pendahuluan 3. Mengisi kartu praktikum 4. Memastikan seluruh anggota kelompok datang tepat waktu 5. Meletakkan tas pada loker yang telah disediakan.
Keterlambatan a) Praktikan yang terlambat datang praktikum akan mendapat nilai nol untuk praktikum modul tersebut b) Praktikan yang terlambat mengumpulkan laporan praktikum akan mendapat nilai nol untuk laporan praktikum modul tersebut
Selama Praktikum Setelah memasuki laboratorium dan menempati meja praktikum, praktikan diwajibkan : 1. Mengumpulkan tugas pendahuluan pada asisten 2. Mengumpulkan kartu praktikum pada asisten 3. Mempersiapkan peralatan praktikum 4. Melakukan setiap percobaan dengan baik sesuai prosedur pada modul praktikum 5. Mendokumentasikan hasil percobaan pada logbook yang telah disediakan (jika diperlukan harap membawa kamera) 6. Menggunakan alat dengan baik.
Setelah Praktikum Setelah percobaan selesai praktikan diwajibkan: 1. Mematikan dan merapikan alat praktikum Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
iv 2. Memastikan log book ditandatangani asisten 3. Mencatat dan memahami instruksi pengerjaan laporan dari asisten 4. Merapikan meja dan kursi praktikum.
Pergantian Jadwal Kasus umum Pertukaran jadwal hanya dapat dilakukan per orang dengan modul yang sama. Prosedur penukaran jadwal adalah sebagai berikut: 1. Menghubungi kordas praktikum mata kuliah terkait 2. Mencari praktikan lain yang bersedia bertukar jadwal 3. Mengisi form yang diberikan kordas praktikum mata kuliah terkait 4. Mengumpulkan form paling lambat tiga hari sebelum praktikum.
Kasus sakit atau urusan mendesak Pertukaran jadwal dapat dilakukan oleh praktikan yang sakit atau memiliki kepentingan mendesak tanpa harus mengumpulkan form pertukaran jadwal sesuai peraturan yang berlaku. Prosedur penukaran dapat dilakukan dengan cara berikut: 1. Menghubungi kordas praktikum terkait mata kuliah terkait maksimal tiga jam sebelum praktikum dimulai 2. Mencari praktikan lain yang bersedia bertukar jadwal 3. Apabila tidak ada yang bisa bertukar jadwal, praktikan diharapkan menghubungi kordas terkait jadwal pengganti 4. Surat izin dikumpulkan kepada kordas secepatnya dengan ditandatangani pihak ketiga.
Sanksi Bagi praktikan yang terbukti melakukan penjiplakan laporan dan atau tugas pendahuluan dikenakan sanksi berupa nilai E pada mata kuliah terkait. Pengabaian peraturan di atas dapat dikenakan sanksi pengurangan nilai praktikum.
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
v
Panduan Umum Keselamatan dan Penggunaan Peralatan Laboratorium Keselamatan Selama praktikum, praktikan dan asisten diharapkan menjaga keselamatan dan keamanan. Dengan demikian, praktikan diharapkan mematuhi panduan keselamatan dan penggunaan alat di laboratorium.
Bahaya Listrik Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik pada laboratorium. Jika ada potensi bahaya segera laporkan pada asisten. 1. Menghindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik seperti kabel yang sudah terkelupas 2. Tidak melakukan sesuatu yang menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau orang lain 3. Memastikan bagian tubuh kering pada saat menggunakan alat praktikum 4. Selalu waspada dan tidak main-main saat praktikum berlangsung.
Bahaya Api Praktikan dan asisten diharapkan tidak membawa benda-benda yang mudah terbakar (korek api, gas, dan lain-lain) ke dalam laboratorium. 1. Tidak melakukan sesuatu yang menimbulkan bahaya api pada diri sendiri atau orang lain 2. Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas praktikum.
Lain-lain Praktikan dan asisten dilarang membawa makanan dan minuman ke meja praktikum.
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
vi
Penggunaan Alat Praktikum Sebelum menggunakan alat praktikum, praktikan dan asisten diharapkan sudah memahami penggunaan alat praktikum yang ada di laboratorium. 1. Perhatikan dan patuhi peringatan yang terdapat pada badan alat praktikum 2. Memahami fungsi alat praktikum dan menggunakannya untuk aktivitas yang sesuai dengan fungsinya. Menggunakan alat praktikum diluar fungsinya dapat menimbulkan kerusakan alat dan bahaya keselamatan praktikan 3. Memahami jangkauan kerja alat praktikum dan menggunakannya sesuai dengan jangkauan kerja. Menggunakan alat praktikum diluar jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan alat dan bahaya keselamatan praktikan 4. Memastikan seluruh peralatan praktikum aman dari benda tajam, api atau panas berlebih, maupun benda lain yang dapat mengakibatkan kerusakan alat 5. Tidak melakukan aktivitas yang dapat mengotori atau merusak alat praktikum 6. Kerusakan alat praktikum menjadi tanggung jawab bersama rombongan praktikum tersebut. Alat yang rusak harus diganti oleh rombongan tersebut.
Sanksi Pengabaian panduan di atas dapat dikenakan sanksi tidak lulus mata kuliah yang bersangkutan.
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
vii
Tugas Pendahuluan dan Laporan Praktikum Tugas Pendahuluan 1. Tugas pendahuluan wajib dibuat dan dikumpulkan oleh praktikan sebelum praktikum dimulai 2. Praktikan tidak diperkenankan mengerjakan tugas pendahuluan saat praktikum akan dimulai 3. Tugas pendahuluan harus dikerjakan secara individu agar praktikan memahami materi modul yang akan diuji dalam praktikum 4. Seluruh soal tugas pendahuluan harus disertakan jawabannya. Jika soal tugas pendahuluan ada yang tidak dikerjakan, nilai tugas pendahuluan untuk modul tersebut adalah nol. 5. Praktikan wajib menuliskan nama lengkap, NIM, shift praktikum (hari dan jam), nama lengkap asisten, dan judul modul yang akan diuji dalam praktikum di pojok kanan atas tugas pendahuluan.
Laporan Praktikum 1. Laporan praktikum dibuat oleh praktikan dengan menggunakan format IEEE yang terdiri atas : a. Abstrak dan kata kunci b. Pendahuluan c. Dasar teori d. Metodologi e. Data dan analisis f. Kesimpulan g. Daftar pustaka h. Biografi penulis 2. Praktikan yang terbukti melakukan plagiarism atas laporan praktikum akan mendapat nilai E unutk mata kuliah PTT 3. Praktikan wajib mengumpulkan softcopy laporan praktikum ke email asisten dan email koordinator asisten sesuai waktu yang akan ditetapkan 4. Praktikan wajib menyerahkan hardcopy laporan praktikum ke LTRGM sesuai waktu yang akan ditetapkan dengan melakukan hal berikut : a. Mengumpulkan laporan di tempat yang telah disediakan sesuai dengan modulnya b. Mengisi formulir pengumpulan laporan praktikum dengan mencantumkan jam dan tanggal pengumpulan secara benar c. Praktikan diharapkan memperhatikan dengan seksama tempat dan formulir yang sesuai dengan laporan praktikum yang akan dikumpulkan
Sanksi Pengabaian peraturan di atas dapat dikenakan sanksi berupa pengurangan nilai tugas pendahuluan atau laporan praktikum.
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
viii
PETUNJUK PENGGUNAAN KIT PRAKTIKUM KOMUNIKASI DIGITAL EMDA-D 1. Sebelum menghubungkan EMDA-D ke arus listrik, harap dipastikan switch EMDA-D dalam keadaan off. 2. Setelah EMDA-D terhubung dengan arus listrik, nyalakan kedua alat dengan cara menekan switch power, untuk EMDA-D harap dipastikan lampu switch menyala. 3. Hubungkan data, test point, maupun output dengan menggunakan kabel jumper sesuai dengan prosedur pada modul terkait. 4. Untuk mengambil data, hubungkan kabel probe pada kabel jumper lalu hubungkan pada test point maupun output yang ingin diamati. 5. Ketika percobaan sudah selesai, cabut kabel jumper dari EMDA-D, kemudian matikan EMDA-D dengan menekan tombol power. 6. Cabut kabel power dari stop kontak. Osiloskop 1. Hubungkan osiloskop dengan arus listrik. Ketika hendak menghubungkan osiloskop ke jaringan listrik, pastikan osiloskop dalam keadaan off. Kemudian setelah terhubung, tekan tombol power. 2. Tunggu hingga layar osiloskop menyala, baru kemudian hubungkan kabel probe pada port channel yang diinginkan. 3. Sebelum memulai pengamatan, harap lakukan kalibrasi pada kabel probe yang digunakan dengan menghubungkan kutub positif dan negative probe dengan kutub untuk kalibrasi pada bagian kanan osiloskop. 4. Bila kabel probe tidak berfungsi, harap lapor kepada asisten. 5. Lakukan pengamatan pada osiloskop sesuai dengan prosedur modul terkait. 6. Untuk tiap-tiap percobaan, harap dipastikan osiloskop menunjukkan frekuensi dan tegangan sinyal. 7. Saat melakukan dokumentasi, harap menekan tombol stop kemudian arahkan tampilan pada sinyal yang diamati. 8. Ketika percobaan sudah selesai, cabut kabel probe dari port channel, kemudian matikan osiloskop dengan menekan tombol power. 9. Cabut kabel power dari stop kontak. Lain-lain 1. Bila ada kit praktikum yang tidak berfungsi harap laporkan kepada asisten. 2. Gunakan kabel jumper yang tidak berkarat selama praktikum. 3. Rapikan seluruh peralatan praktikum setelah praktikum selesai.
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
1
MODUL 1 MODULASI DAN DEMODULASI FREQUENCY SHIFT KEYING (FSK)
A. Tujuan Percobaan 1. Mengetahui prinsip pengiriman sinyal digital melalui media analog dengan modulasi pergeseran frekuensi (FSK) 2. Mempelajari cara kerja Phase Locked Loop. 3. Mengetahui penggunaan PLL untuk mendeteksi sinyal FSK. 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan modulasi dan demodulasi FSK B. Pendahuluan
Pada sistem digital baseband, sinyal ditransmisikan langsung tanpa perantara. Karena sinyal baseband beroperasi pada frekuensi yang relative rendah, maka sinyal baseband sesuai untuk transmisi lewat kabel, kabel coaxial maupun fiber optik. Namun, sinyal baseband tidak dapat ditransmisikan melalui radio link maupun satelit karena akan dibutuhkan antenna yang superbesar untuk memancarkan spectrum sinyal dengan frekuensi rendah. Spektrum sinyal dapat digeser menuju frekuensi tinggi dengan memodulasi sinyal pembawa yang berfrekuensi tinggi tersebut dengan sinyal baseband (pesan). Dalam komunikasi digital, sinyal pesan yang digunakan untuk memodulasi sinyal carrier merupakan sinyal digital. Sinyal digital merupakan sinyal yang terdiri atas jumlah simbol tertentu. Sinyal tersebut dapat dikatakan biner bila sinyal hanya terdiri atas dua simbol. Sedangkan sinyal digital yang terdiri atas M symbol dapat dikatakan sebagai pesan M-ary. [1] Salah satu cara penyaluran sinyal digital adalah dengan cara memodulasikan sinyal tersebut ke dalam frekuensi tertentu yang disebut dengan Frequency Shift Keying. C. Dasar Teori
Bila data bit ditransmisikan dengan cara mengubah frekuensi, skema modulasi ini dinamakan dengan frequency shift-keying. Pada gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa bit 0 dan bit 1 ditransmisikan pada frekuensi yang berbeda. Dua frekuensi ini dinamakan mark dan space. Frekuensi yang digunakan untuk mewakili bit β1β dinamakan mark, sedangkan frekuensi yang digunakan untuk mewakili bit β0β dinamakan space. Untuk membangkitkan sinyal FSK diperlukan dua buah osilator untuk menghasilkan sinyal termodulasi yang memiliki dua frekuensi berbeda yang mewakili masing-masing bit masukan.[3]
Gambar 1 Sinyal data Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
2
Gambar 2 Sinyal termodulasi FSK
Proses demodulasi pada FSK dapat digunakan dengan menggunakan Phase Locked Loop. Phase Locked Loop umumnya terdiri atas detektor fasa, loop filter, loop amplifier dan VCO (Voltage Controlled Oscillator).
Gambar 3 Blok diagram PLL
Sinyal masukan dan sinyal keluaran VCO memiliki persamaan seperti berikut: π₯π (π‘) = π΄π cos[2πππ π‘ + π(π‘)] π0 (π‘) = π΄π£ cos[2πππ π‘ + π(π‘)]
Detektor fasa memiliki berbagai jenis, namun salah satunya terdiri atas mixer dan lowpass filter. Sehingga keluaran detector fasa menghasilkan persamaan seperti berikut. ππ (π‘) =
1 π΄ π΄ πΎ sin[π(π‘) β π(π‘)] 2 π π£ π
Dari persamaan tersebut dihasilkan fasa error. Keluaran detector fasa kemudian difilter dan diperkuat hingga akhirnya memasuki VCO kembali.[2] Sinyal yang dihasilkan oleh PLL pada akhirnya merupakan sinyal yang diperoleh dengan cara melakukan sinkronisasi frekuensi dan fasa keluaran VCO dan sinyal input. Bila sinyal input dan sinyal keluaran VCO sudah sebanding, maka sinyal tersebut akan keluar sebagai sinyal hasil demodulasi. D. Prosedur Percobaan C.1.
Modulasi
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
3
Gambar 4 Blok Diagram Modulator FSK 1. Hubungkan DATA ke IN1, dan GEN1 ke IN2. Sinyal apakah DATA? Sinyal apakah 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. C.2.
GEN1? Atur frekuensi sinyal keluaran GEN1 menjadi 1000 Hz. Catat frekuensi actual. Atur switch sinyal digital menjadi B7, B6, B5,β¦,B0: β10011001β Amati sinyal OUT3 pada osiloskop. Sinyal apakah OUT3? Tunjukkan mana sinyal yang menunjukkan bit β1β dan mana yang menunjukkan bit β0β Ubah-ubah switch digital sebanyak 3-5 kali. Amati perubahan sinyal OUT3. Amati IN1 dan OUT3 secara bersamaan. Amati titik transisi antar bit β1β dan bit β0β. Berdasarkan OUT3, FSK jenis apakah sinyal yang dimodulasikan?
Demodulasi
Gambar 5 Blok Diagram Demodulator FSK
Hubungkan DATA ke IN1, GEN1 ke IN2, dan OUT3 ke IN4. Atur frekuensi sinyal keluaran GEN1 menjadi 1000 Hz. Catat frekuensi actual. Atur switch sinyal digital menjadi B7, B6, B5,β¦,B0: β10011001β Amati sinyal pada TP9, TP10, TP11, dan OUT4. Amati besar frekuensi pada masing- masing titik. Sinyal apakah TP11 dan OUT4? 5. Amati secara bersamaan: a. IN4 dan TP9 b. TP9 dan TP10 c. TP10 dan OUT4 6. Bandingkan sinyal pada DATA dan OUT4. 1. 2. 3. 4.
E. Referensi
[1] Lathi, B.P. Modern Digital and Analog Communication Systems. New York: Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
4
Oxford University Press. 1998. [2] Slide Kuliah Komunikasi Digital : Implementasi Modulator Demodulator [3] Ziemer, Rodger E. dan William H. Tranter. Principles of Communications: Systems, Modulation and Noise. New Jersey: John Wiley & Sons. 2010.
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
5
MODUL 2 MODULASI DAN DEMODULASI PHASE SHIFT KEYING (PSK)
A. Tujuan Percobaan 1. Mengetahui prinsip pengiriman sinyal digital melalui media analog dengan
modulasi pergeseran fasa (PSK), yaitu BPSK dan QPSK 2. Mempelajari proses deteksi sinkron gelombang BPSK dan QPSK 3. Mengetahui proses demodulasi sinyal BPSK dan QPSK. 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan modulasi dan demodulasi BPSK dan QPSK B. Pendahuluan
Pada sistem digital baseband, sinyal ditransmisikan langsung tanpa perantara. Karena sinyal baseband beroperasi pada frekuensi yang relative rendah, maka sinyal baseband sesuai untuk transmisi lewat kabel, kabel coaxial maupun fiber optic. Namun, sinyal baseband tidak dapat ditransmisikan melalui radio link maupun satelit karena akan dibutuhkan antenna yang superbesar untuk memancarkan spektrum sinyal dengan frekuensi rendah. Spektrum sinyal dapat digeser menuju frekuensi tinggi dengan memodulasi sinyal pembawa yang berfrekuensi tinggi tersebut dengan sinyal baseband (pesan). Dalam komunikasi digital, sinyal pesan yang digunakan untuk memodulasi sinyal carrier merupakan sinyal digital. Sinyal digital merupakan sinyal yang terdiri atas jumlah simbol tertentu. Sinyal tersebut dapat dikatakan biner bila sinyal hanya terdiri atas dua symbol. Sedangkan sinyal digital yang terdiri atas M simbol dapat dikatakan sebagai pesan M-ary. [1] Salah satu cara penyaluran sinyal digital adalah dengan cara memodulasikan sinyal tersebut ke dalam frekuensi tertentu yang disebut dengan Frequency Shift Keying. Salah satu cara penyaluran sinyal digital adalah dengan memodulasikan sinyal tersebut ke dalam fasa suatu sinyal Phase Shift Keying (PSK). C. Dasar Teori PSK adalah salah satu tipe modulasi yang banyak digunakan pada transmisi sinyal digital. Pada modulasi ini, sinyal pemodulasi yang berupa sinyal digital ditumpangkan ke sinyal carrier yang bersifat analog dengan mengubah karakteristik fasa dari sinyal carrier tersebut. Oleh karena itu, modulasi ini dinamakan modulasi Phase Shift Keying (PSK). Modulasi PSK yang paling sederhana adalah modulasi PSK dua fasa atau lebih sering disebut dengan BPSK. Sinyal BPSK diperoleh dengan mengalikan aliran bit bipolar dengan sinyal carrier. Modulasi BPSK digunakan untuk memodulasi sinyal digital dengan karakteristik sinyal 1 bit per simbol. Apabila sinyal carrier digambarkan dengan m(t) dan sinyal digital yang ingin ditransmisikan ditandai dengan p(t). Sinyal β1β ditransmisikan oleh pulsa p(t) cos Οct dan sinyal β0β ditransmisikan oleh βp(t) cos Οct = p(t) cos (Οct+Ο). Oleh karena itu, kedua pulsa berbeda fasa sejauh Ο. [1]
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
6
Gambar 1. Input data biner dalam bentuk polar (atas), hasil modulasi BPSK (bawah)
Gambar 2. Demodulator BPSK
Demodulator BPSK terdiri atas osilator, mixer, filter lowpass dan juga decision circuit. Demodulator pada gambar 3 tergolong dalam detector sinkron. Prinsip kerja detektor sinkron adalah jika dua sinyal dikalikan satu sama lain, dan jika kedua sinyal yang dikalikan tersebut adalah sinyal sinusoidal : Β±
πΎππ [1 + cos(2Οct) ] 2
Sinyal keluaran pengali kemudian dilewatkan pada filter lowpass, dimana sinyal dengan frekuensi rendah akan dilewatkan sedangkan sinyal sinyal dengan frekuensi tinggi akan dihilangkan. Sinyal hasil keluaran merupakan sinyal keuaran dari decision circuit, pada decision circuit digunakan komparator untuk membandingkan amplitude sinyal keluaran lowpass filter dengan nilai threshold. Bila nilai input DCC lebih besar dari nilai threshold, maka keluaran dinyatakan sebagai +V dan sebaliknya dinyatakan dengan -V.[2] Juga dikenal Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) dengan bit dalam satu simbol dan laju bit yang lebih tinggi. QPSK menggunakan empat titik pada diagram konstelasi, berjarak yang sama. Empat buah titik yang dimaksud dapat dilihat pada gambar (titik hijau). Terlihat bahwa setiap titik dapat berada pada satu lingkaran, dengan fasa tiap titik berbeda sejauh Ο/4. Setiap titik mewakili simbol yang berisi dua buah bit yang akan ditransmisikan. Gelombang yang ditransmisikan menggunakan gelombang sinusoidal dengan persamaan: sn(t)=2EsTscos (2Οfct+(2n-1)Ο/4), n=1, 2, 3 atau 4
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
7
Gambar 3. Diagram Konstelasi Simbol QPSK (hijau), dan Diagram konstelasi QPSK dengan offset Ο/4 (biru)
Persamaan tersebut menghasilkan empat fasa seperti yang disebutkan sebelumnya. Terdapat juga variasi QPSK, yaitu dengan menggunakan empat buah titik berjarak sama yang digeser fasanya sejauh Ο4 seperti terlihat pada titik biru. Variasi ini dinamakan QPSK dengan offset fasa sebesar Ο4. Salah satu sifat modulasi dengan skema ini adalah simbol-simbol yang ditransmisikan tidak melewati garis origin, sehingga fluktuasi yang diakibatkan pergantian bit dapat diminimalisir. Hal ini menyebabkan QPSK dengan offset Ο/4 lebih sering dipakai, contohnya pada sistem telepon seluler TDMA. D. Prosedur Percobaan
D.1. Modulasi BPSK
Gambar 4 Blok Diagram Modulator BPSK
1. Hubungkan DATA ke IN1, dan GEN1 ke IN2. Sinyal apakah DATA? Sinyal apakah GEN1? 2. Atur frekuensi sinyal keluaran GEN1 menjadi 1000 Hz. Catat frekuensi actual. 3. Atur switch sinyal digital menjadi B7, B6, B5,β¦,B0: β10011001β 4. Amati sinyal OUT5 pada osiloskop. Sinyal apakah OUT5? Tunjukkan mana sinyal yang menunjukkan bit β1β dan mana yang menunjukkan bit β0β 5. Ubah-ubah switch digital sebanyak 3 kali. Amati perubahan sinyal OUT5. 6. Amati IN1 dan OUT5 secara bersamaan. Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
8
D.2.
Demodulasi BPSK
Gambar 5 Blok Diagram Demodulator BPSK
7. Hubungkan DATA ke IN1, GEN1 ke IN2, dan OUT5 ke IN5. 8. Atur frekuensi sinyal keluaran GEN1 menjadi 1000 Hz. Catat frekuensi aktual. 9. Atur switch sinyal digital menjadi B7, B6, B5,β¦,B0: β10011001β 10. Amati sinyal pada TP12, TP13, TP14, dan TP15. Catat besar frekuensi sinyal pada masing-masing TP. 11. Amati sinyal pada TP16, TP17, dan OUT6. Sinyal apakah OUT6? 12. Amati secara bersamaan: a. TP15 dan IN2 b. TP15 dan IN5 c. TP15 dan TP16 d. TP16 dan TP17 13. Bandingkan sinyal pada DATA dan OUT6. D.3.
Modulasi QPSK
Gambar 6 Modulator QPSK
1. Hubungkan DATA ke IN1, dan GEN1 ke IN2. Sinyal apakah DATA? Sinyal apakah GEN1? 2. Atur frekuensi sinyal keluaran GEN1 menjadi 1000 Hz. Catat frekuensi actual. 3. Atur switch sinyal digital menjadi B7, B6, B5,β¦,B0: β10101010β 4. Amati sinyal keluaran TP18 dan TP 19, sinyal apakah TP18 dan TP19? Bandingkan keduanya. 5. Amati sinyal keluaran OUT7 pada osiloskop, Tunjukkan mana sinyal yang menunjukkan bit β1β dan mana yang menunjukkan bit β0β? 6. Ubah-ubah switch digital sebanyak 3 kali. Amati perubahan sinyal OUT7. 7. Amati IN1 dan OUT7 secara bersamaan. Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
9
D.4.
Demodulasi QPSK
Gambar 7 Blok Diagram Demodulator QPSK
8. Hubungkan DATA ke IN1, GEN1 ke IN2, dan OUT7 ke IN6. 9. Atur frekuensi sinyal keluaran GEN1 menjadi 1000 Hz. Catat frekuensi aktual. 10. Atur switch sinyal digital menjadi B7, B6, B5,β¦,B0: β10101010β 11. Amati sinyal keluaran TP27 dan TP28. Bandingkan kedua bentuk sinyal. 12. Amati sinyal keluaran OUT8. Sinyal apakah OUT8? 13. Amati secara bersamaan IN6 dan OUT8. 14. Bandingkan sinyal pada DATA dan OUT8. E. Referensi 1. Lathi, B.P. Modern Digital and Analog Communication Systems. New York: Oxford
University Press. 1998. 2. Slide Kuliah Komunikasi Digital : Implementasi Modulator Demodulator 3. Carlson, A. Bruce. Communication Systems: An Introduction to Signal and noise in Electrical Communication. McGraw-Hill. 1987
********
Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016