Jurnal Ilmiah ESAI Volume 9, No.2, Juli 2015 ISSN No. 1978-6034 Pests Spread Early Detection System Based on SMS Gateway Model For Farmers Model Deteksi Dini Penyebaran Organisme Pengganggu Tanaman dengan Sistem SMS GATEWAY pada Kelompok Tani Eko Subyantoro1) dan Imam Asrowardi 2) 1), 2)
Staff Pengajar Program Studi Manajemen Informatika Jurusan Ekonomi dan Bisnis Politeknik Negeri Lampung
Abstract Pest is an obstacle to world agriculture, spread can occur very quickly if too late to be controlled. The government has provided extension field as a builder of farmers in crop management field, pest management to monitor the progress of growth and yield of agricultural cultivation. The limited amount of extension is not proportional to the area of cultivation so that in case of pests likely to be too late to get information and also late in handling. Agricultural information system that is easily used by farmers to inform the incidence of pests and diseases.Through early detection system based on SMS Gateway can inform farmers pest attack by sending an SMS to the system, then the system automatically forward the information to the extension to be reviewed shortly. Besides instant information delivered agricultural office to get a recording of data spread of agricultural pests, so that the future can be taken preventive measures against the spread of plant pests. Keyword : Early detection, intruder plant organisms, information systems, SMS Gateway
seiring
Pendahuluan Indonesia sering disebut negara agraris
yang
berarti
bertambahnya
jumlah
penduduk. Pemerintah sebagai pemegang
besar
regulasi kebijakan telah melakukan banyak
masyarakat hidup dengan mengandalkan
hal untuk meningkatkan ketahanan pangan
sektor pertanian. Sektor pekerjaan yang
antara
digeluti
pengembangan
sebagian
sebagian
dengan
besar
penduduk
lain
perluasan
irigasi,
varietas
unggul,
Indonesia adalah sektor pertanian, oleh
pemberantasan hama
dan
penyakit,
karenanya pertanian merupakan penopang
metode pemupukan yang intensif dan
kehidupan
sebagian
Indonesia
(Lynn,
besar
penduduk
pengelolaan hasil pertanian pasca panen.
2003).
Pertanian
Kementerian Pertanian mencanangkan 4
memberikan ketersediaan pangan bagi
target utama dalam Restra Kementerian
masyarakat
Pertanian 2010-2014 yaitu: (1) Pencapaian
Indonesia, sehingga
perlu
dijaga dan ditingkatan produksi pangan
swasembada
dan
swasembada
berkelanjutan,
Peningkatan
bidang pertanian terdapat beberapa kriteria
diversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai
meliputi: (a) desain yang ditujukan pada
tambah, daya saing dan ekspor, dan (4)
kebutuhan khusus para petani, (b) user
Peningkatan kesejahteraan petani.
interface sederhana, (c) otomatis dan
Budidaya
(2)
pertanian
sering
kali
sederhana untuk pengolahan data, (d)
mengalami beberapa kendala misalnya
antarmuka
iklim dan serangan organisme pengganggu
memungkinkan
tanaman. Sering terjadi petani mengalami
pengolahan dan analisis, (e) integrasi ahli
gagal panen dikarenakan serangan hama
pengetahuan dan preferensi pengguna, (f)
dan penyakit. Penanggulangan serangan
integrasi meningkatkan sistem komputer
hama dan penyakit dilakukan melalui
standar, (g) peningkatan integrasi dan
arahan, informasi dan pendidikan melalui
interoperabilitas,
penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh
pertukaran kemampuan antara aplikasi,
lapang dari Dinas Pertanian. Jumlah
dan (k) biaya rendah (Murakami, dkk.
penyuluh yang belum sebanding dengan
2007). Penyebaran organisme pengganggu
luasan lahan petanian, dan lambatnya
tanaman dapat berkembang dengan pesat,
informasi kepada Dinas Pertanian yang
akhir-akhir ini diketemukan pemanasan
mengakibatkan terlambatnya penangganan
global mendukung cepatnya penyebaran
penyebaran hama yang memungkinkan
hama penyakit tanaman (Bebber, 2013).
kegagalan panen. Terbatasnya jumlah
Keterlambatan
penyuluh yang tidak sebanding dengan
organisme
luasan lahan pertanian mengakibatkan
berdampak sangat merugikan petani. Oleh
kurang
karena itu, pengetahuan akan organisme
terpantaunya
pembinaan
dan
pengawasan serangan hama penyakit. Lambatnya penanganan penyebaran hama sering terkait dengan informasi yang
pengguna akses
dikontrol ke
fungsi
(h) skalabilitas, (i)
mengetahui pengganggu
suatu tanaman
penggangu tanaman dibutuhkan secara akurat dan cepat sampai kepada para petani.
lambat diberikan penyuluh untuk dapat
Penyuluh lapang mempunyai tugas
menganalisa serangan dan mengupayakan
pokok untuk memberikan pengetahuan
pananggulangan hama penyakit tanaman.
tentang organisme pengganggu tanaman
Penyelesaian
tersebut
kepada masyarakat petani, untuk itu
memerlukan sebuah dukungan teknologi
diperlukan informasi yang cepat kepada
informasi
untuk
penyuluh untuk menganalisa kejadian di
menjembatani antara petani, penyuluh, dan
lapangan guna mengantisipasi penyebaran
dinas pertanian yang mewakili pemerintah.
hama
Penggunaan teknologi informasi pada
melakukan pembinaan dan pengawasan
masalah
dan
komunikasi
penyakit.
Penyuluh
pertanian
langsung ke lahan pertanian terhadap
Gateway mudah diakses oleh petani atau
pengendalian
dan
kelompok tani. Penggunaan perangkat
penyakit di daerah binaan masing-masing.
mobile yang berkembang kian pesat mulai
Pencegah penyebaran hama dan penyakit
dari basic ponsel, ponsel pintar sampai
secara meluas perlu tindakan yang cepat,
personal digital assistant (PDA) dapat
tepat dan akurat oleh petani melalui binaan
dikembangkan
penyuluh.
informasi baru dan beragam sehingga
penyebaran
Teknologi untuk
informasi
mengatasi
hama
diperlukan
lebih
inovasi
90%
petani
layanan
sudah
jumlah
menggunakan ponsel (Karetsos, et.al.,
penyuluh, guna mengefisiankan laporan
2007). Dengan perkambangan pengguna
terjadinya serangan hama dan penyakit.
ponsel
Sistem Informasi adalah suatu sistem
dimanfaatkan
dalam
yang
pengembangan informasi kepada petani,
mempertemukan kebutuhan pengolahan
sehingga pemerintah dapat memberikan
data
layanan ponsel sebagai sarana penyebaran
suatu
transaksi
terbatasnya
kurang
untuk
organisasi
harian,
mendukung
dikalangan
petani
sebagai
inovasi
operasi
yang bersifat manajerial dan
informasi
kegiatan
strategi dari
Penelitian ini menghasilkan model sistem
suatu organisasi
(Ntaliani,
dapat
et.al.,
yang menyediakan pihak luar tertentu
informasi
dengan laporan-laporan yang diperlukan
penggangu tanaman dengan kelompok tani
(Hartono,
sebagai sentral informasi. Dengan model
2005).
Dengan
teknologi
penyebaran
2008).
informasi yang tepat diharapkan dapat
sistem
mempercepat informasi sampai kepada
penggangu tanaman dapat dideteksi lebih
penyuluh
dini dan lebih cepat ditanggulangi dengan
pertanian
untuk
segera
melakukan pembinaan dan pengawasan
ini
organisme
penyebaran
organisme
pro aktif petani memberikan informasi.
penyebaran hama dan penyakit. Sistem aplikasi sebagai sarana teknologi informasi
Metode Penelitian
dapat membantu pelaporan serangan hama
Penelitian ini menggunakan metode
penyakit pada tanaman pertanian oleh
sistem developmen life cycle (SDLC) yang
petani langsung kepada pihak terkait,
meliputi tahapan-tahapan:
sehingga
1.
penanganan
dapat yang
segera baik
dilakukan dan
Analisis.
Pada tahapan ini yang
sedini
dilakukan adalah menganalisa alur
mungkin. Sistem SMS dapat mengatasi
manajemen pembinaan kelompok tani,
keterbatasan penyampaian informasi dari
melakukan pendataan kelompok tani
petani ke sistem atau penyuluh, maka
dan
media informasi dengan sistem
Output
SMS
distribusi pada
penyuluh tahapan
ini
lapang. adalah
dokumentasi yang berisi analisa alur
Hasil dan Pembahasan
pembinaan kelompok tani dan proses
Analisis
informasi
penyebaran
pengganggu
2.
organisme
Sistem monitoring serangan hama
beserta
dan penyakit pada tanaman pertanian yang
tanaman
penanggulangannya.
diterapkan saat dilakukan oleh penyuluh
Desain.
lapang dengan sistem kelilingan pada
Pada tahapan ini yang
dilakukan adalah membuat desain
lokasi
sistem
Hasil pemantauan dibuatkan laporan untuk
pelaporan
penyebaran
daerah
organisme pengganggu tanaman dan
dievaluasi
penanggulangannya.
pencegahan
membuat Ouput
desain
pada
dokumentasi
Selanjutnya flowchatsistem.
tahapan yang
binaan
dan
masing-masing.
mengambil dan
tindakan
penanggulangan
penyebaran serangan hama dan penyakit
ini
adalah
tanaman pertanian. Diagram alir pada
berisi
desain
sistem yang berjalan dapat dilihat pada
arsitektur dan desain flowchat sytem
Gambar 1.
yang akan digunakan pada tahapan Sistem Yang Sedang Berjalan
implementasi.
Poktan
Penyuluh Lapang
3. Implementasi. Pada tahapan ini yang Start
dilakukan
adalah
mengimplementasikan desain arsitektur dan desain flowchat sistem.
type
Penyebaran
Sistem
Organisme
Informasi
Laporan serangan hama penyakit padi
Menerima Laporan
Output
pada tahapan ini adalah pemodelan dan proto
Laporan informasi serangan hama penyakit padi
Serangan hama penyakit pada tanaman padi
Menunggu Penyuluh ke lapangan
A
Pengganggu
A
Melakukan Penyuluhan ke lapangan
Laporan informasi serangan hama penyakit padi
Tanaman.
Proses Penanganan
Memperoleh Informasi Serangan
End
4. Pengujian dilakukan dengan metode BlackBox. Pengujian dilakukan dengan tahapan: (a) percobaan menerapkan
Gambar 1. Sistem yang Berjalan
proto type aplikasi pada pemodelan sistem (b) memeriksa apakah fungsifungsi dari pemodelan dapat berjalan dengan baik, dan (c) memeriksa apakah data sampel yang diujicobakan dapat menghasilkan informasi secara benar, tepat dan akurat.
Desain Desain Arsitektur Sistem
baru
yang
diusulkan
untuk
membantu monitoring serangan hama dan penyakit dengan mengintegrasikan antara sistem komputer dengan mobile phone. Sistem ini berbasis SMS yang memiliki kinerja lebih efisien untuk mengatasi
jumlah
penyuluh
tidak
entitas yang terkait dengan sistem aplikasi
sebanding dengan luasan area pertanian.
monitoring serangan hama dan penyakit
Sistem
kepada
pada tanaman pertanian adalah Ketua
kelompok tani untuk dapat melaporkan
Poktan, Admin dan Penyuluh lapang. Pada
secara langsung melalui SMS jika terjadi
DFD level 0 digambarkan aliran data dari
gejala yang terjadi pada tanaman pertanian
entitas luar ke dalam sistem aplikasi
yang
monitoring serangan hama dan penyakit
memberikan
diduga
tanaman.
yang
akses
organisme
Sistem
meneruskan lapang
lapang
pengganggu
menerima
pesan
kepada
sekaligus
dan
pada tanaman pertanian dan aliran data
penyuluh
dari sistem aplikasi monitoring serangan
mendokumentasikan
hama
dan
penyakit
pada
tanaman
laporan tersebut, dari pesan yang diterima
pertanian ke dalam entitas luar sistem.
penyuluh dapat segera melakukan analisa
DFD level 0 disajikan pada Gambar 3.
jika serangan terjadi diberbagai area dan langsung melakukan monitoring lapangan.
Admin
Desain arsitektur sistem dapat dilihat pada Gambar 2.
data pesan
data penyuluh data kecamatan
0
pesan informasi Ketua Poktan
am a
pesan konfirmasi
Sistem Aplikasi Monitoring
pesan informasi
Penyuluh
er an ga nH
PokTan
In f
oS
an Hama Info Serang
PokTan
Gambar 3. DFD Level 0
an Hama Info Serang
Terima dan Kirim Pesan
PokTan
Me ne rim a In
fo
Ser an g an
Ha
Melakukan Monitoring by request
b. DFD Level 1 (Diagram Nol) DFD level 1 merupakan analisis
ma
Penyuluh
detail dari DFD level 0. DFD level 1 menggambarkan proses-proses yang ada
Gambar 2. Desain Arsitektur Sistem
Rancangan DFD Rerancangan DFD dibuat rancangan aliran data yang dimulai dari diagram konteks dan selesai pada diagram detail. a. DFD Level 0 (Diagram Konteks) DFD level 0 menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar sistem yang masih berkaitan dengan sistem. Entitas-
dalam sistem dan aliran data ke dalam penyimpanan data (data store). Pada DFD level 1 terdapat empat proses dalam sistem aplikasi monitoring serangan hama dan penyakit pada tanaman pertanian. Prosesproses tersebut meliputi proses olah dan pengiriman pesan, proses pengolahan data phonebook, proses pengolahan data group kecamatan dan proses setting gammu. Pada proses olah dan pengiriman pesan,
Ketua Poktan mengirimkan pesan ke
pengolahan
data
phonebook,
sistem dan data pesan masuk ke tabel
melakukan penambahan data phonebook
inbox. Kemudian sistem melakukan cek
yang kemudian masuk ke tabel pbk. Pada
format pesan, apabila sesuai maka pesan
proses pengolahan data group kec. admin
akan di pecah kemudian pesan informasi
melakukan
penambahan
masuk ke tabel outbox dan dikirimkan ke
kecamatan
yang
nomor tujuan sesuai ID group yang
pbk_groups. Pada proses setting gammu
dikirimkan, sekaligus sistem melakukan
admin dapat melakukan konfigurasi pada
penyimpanan pesan informasi ke tabel
gammu seperti menambah service modem
sentitems. Kemudian data serangan yang
ataupun menghapus service modem. DFD
telah dipecah dari pesan tersebut masuk
level 1 disajikan pada Gambar 4.
masuk
data ke
dan disimpan di tabel t_sms. Pada proses t_sms
inbox
data pesan data serangan
data pesan
data serangan
pesan informasi
data pesan Ketua Poktan
pesan konfirmasi
1 Proses Olah dan Pengiriman Pesan
data pesan dan data laporan
data pbk
Admin
pesan informasi pesan informasi
2
Penyuluh
pesan informasi
pesan informasi
Proses Pengolahan Data Phonebook
outbox
sentitems
data pbk
data pbk
pbk
data pbk
data kec.
data kec.
3 Proses Pengolahan Data Group Kec
data kec
data kec.
data modem dan port
4
data modem dan port
Proses Setting Gammu
Gambar 4. DFD Level 1
pbk_groups
admin
group tabel
gammu, jadi di sini tinggal melakukan
Rancangan CDM Rancangan CDM (Conceptual Data
instalasi dan menambahkan tabel user
Model) pada rancang bangun aplikasi
sesuai kebutuhan.
monitoring serangan hama dan penyakit
dibangun
tanaman pertanian terdiri dari sepuluh
outbox_multipart, sentitems, phones, pbk,
tabel.
pbk_groups, t_sms, gammu, daemons dan
Dari
keseluruhan
tabel-tabel
tersebut merupakan database default yang
user.
merupakan satu paket dengan modul
Gambar 5.
yaitu tabel
PK
outbox_multipart
Text Coding UDH Class TextDecoded ID SequencePosition
phones
sentitems
UpdatedInDB InsertIntoDB SendingDateTime DeliveryDateTime Text DestinationNumber Coding UDH SMSCNumber Class TextDecoded ID SenderID SequencePosition Status StatusError TPMR RelativeValidity CreatorID
UpdatedInDB InsertIntoDB TimeOut Send Receive IMEI Client Battery Signal Sent Received
pbk PK
outbox,
ID UpdatedInDB InsertIntoDB SendingDateTime Text DestinationNumber Coding UDH Class TextDecoded MultiPart RelativeValidity SenderID SendingTimeOut DeliveryReport CreatorID
UpdatedInDB ReceivingDateTime Text SenderNumber Coding UDH SMSCNumber Class TextDecoded ID RecipientID Processed
inbox,
Rancangan CDM disajikan pada
outbox
inbox
Tabel-tabel yang
ID pbk_groups
GroupID Name Number
Name ID t_sms user id id_lokasi nmlokasi pesanser tanggal
daemons gammu
Version
Start Info
Username Password Level
Gambar 5. Conceptual Data Model
Interface Modeling Interface modeling merupakan hasil dari proto type program dari hasil analisis yang telah dilakukan. Tampilan hasil program yang telah dibuat dijelaskan sebagai berikut a) Tampilan Form Service Gammu
Pada form service gammu ini menampilkan detail modem, port dan connection yang telah dibuat servicenya, jadi tinggal menjalankan service-nya. Tampilan hasil program pada halaman utama disajikan pada gambar 6.
Gambar 6. Tampilan Forn Service Gammu
b) Tampilan Form Phonebooks Pada form phonebooks berikut menampilkan detail data buku telepon yang telah dimasukkan, serta disediakan fasilitas untuk admin sehingga dapat digunakan untuk melakukan penambahan, perubahan dan menghapus data phonebook.
Tampilan hasil
program pada form phonebooks disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7. Tampilan Forn Phonebooks c) Tampilan Form Inbox Pada form Inbox berikut digunakan untuk menampilkan detail data pesan yang telah masuk, pada halaman ini tersedia aksi untuk menghapus data pesan yang diinginkan sesuai keperluan. Tampilan hasil program pada form inbox disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Tampilan Forn Inbox d) Tampilan Form Outbox Pada form outbox berikut digunakan untuk menampilkan detail data pesan yang tidak terkirim, pada halaman ini tersedia aksi untuk menghapus data pesan yang tidak berhasil terkirim. Tampilan hasil program pada form outbox disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Tampilan Forn Outbox e) Tampilan Form Sent Items Pada form Sent Items berikut digunakan untuk menampilkan detail data pesan yang telah terkirim, pada halaman ini tersedia aksi untuk menghapus data pesan terkirim yang diinginkan sesuai keperluan admin.
Tampilan hasil program pada form sent items
disajikan pada Gambar 10.
Gambar 10. Tampilan Forn Sent Items
dengan baik, begitu juga dengan fungsi
Pengujian Sistem Pengujian tahapan
sistem
pengujian
program
merupakan
lihat detail laporan pada form report dan
aplikasi.
juga fungsi tombol kembali pada form
Fungsi tombol dan menu pada setiap form
report juga sudah berjalan dengan baik.
aplikasi monitoring serangan hama dan penyakit pada tanaman pertanian berbasis
Kesimpulan
SMS berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsinya.
Fungsi untuk proses
Berdasarkan
pembahasan
telah
dihasilkan sebuah desain atau rancangan
pengiriman pesan autoforward ke setiap
sistem
penyuluh sesuai dengan kecamatan sudah
organisme
berjalan dengan baik. Validasi pada form
kelompok
login sudah berjalan dengan baik, serta
Kelompok tani dapat mengirimkan pesan
terdapat pesan pemberitahuan jika user
yang berisi gangguan hama dan penyakit
salah
atau
pada tanaman mereka yang secara langsung
Menu pada form utama atau
diteruskan ke penyuluh lapang dan juga
halaman home menampilkan form sesuai
sebagai dokumentasi laporan pada dinas
dengan menu yang dipilih.
terkait. Dengan sistem ini penyuluh dapat
memasukkan
password.
username
Fungsi pada
pelaporan/pengaduan penggangu tani
ke
tanaman
penyuluh
lapang.
melakukan
mematikan service gammu berjalan dengan
terdapat laporan gangguan yang meluas
baik.
Fungsi tombol tambah, edit dan
pada suatu area pertanian sehingga dapat
hapus pada form phonebooks dan form
diambil tindakan pencegahan penyebaran
group kecamatan sudah berjalan dengan
yang lebih luas. Sektor pertanian dengan
baik dan benar. Fungsi tombol hapus pada
desain sistem ini dapat memiliki sebuah
form inbox, outbox dan sent items juga
dukungan
sudah berjalan dengan baik. Fungsi pada
meningkatkan kualitas dan hasil panen.
sistem
dengan
dari
tombol untuk menjalankan service dan
form konfigurasi gammu sudah berjalan
analisa
ganguan
cepat jika
informasi
untuk
Daftar Pustaka Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2010, Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2010-2014. Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, Jakarta. Bebber, D.P. and Ramotowski, M.A.T. and Gurr, S.J. (2013) Crop pests and pathogens move polewards in a warming world. Nature Climate Change, 3. pp. 985-988. Lynn, 2003, Peranan Pertanian dalam Pembangunan. Dirilis oleh Yohan Naftali tanggal 10 Maret 2008. [online].http://www.yohanli.com/per anan-pertanian-dalam-pembangunan. html#more-76. Diakses tanggal 6 Oktober 2012. Hartono, Jogiyanto., 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek
Aplikasi Bisnis, Yogyakarta,
Penerbit
Andi
Karetsos, S., Costopoulou, C., Ntaliani, M., 2008. Building a virtual community for organic agriculture. International Journal of Web Based Communities 4 (3), 366–383. Ntaliani, M., Costopoulou, C., Karetsos, S., 2008. Mobile government: a challenge for agriculture. Government Information Quarterly 25 (4), 699–716. Murakami, E., Saraiva, A.M., Ribeiro Jr., L.C.M., Cugnasca, C.E., Hirakawa, A.R., Correa, P.L.P., 2007. An infrastructure for the development of distributed serviceoriented information sistems for precision agriculture. Computers and Electronics in Agriculture 58 (1), 37–48.