Yayasan Sudjoko Kuswadji Jl Puyuh Timur III Blok EG 3 Nomor 1 Bintaro Jaya Sektor V Jurang Manggu TimurTangerang 15222 Banten Indonesia Telp: +62 21 734 3651 Fax: +62 21 7358966 Email:
[email protected] HTTP:// www.yayasansudjokokuswadji.org/ SK Penunjukan PJK3 No Kep 160/PPK-PNK3/KK/II/2008 tertanggal 14 Februari 2008
Hubungi Atik Dwi Suharti 081310520490, Indah Budiwati 08119931727
P Peellaattiih haan nB Beerrb baassiiss K Ko om mp peetteen nssii P RIIK KS SA AA AN NK KE ES SE EH HA AT TA AN NT TE EN NA AG GA AK KE ER RJJA PE A EM ME ER ((F TF FO OR RW WO OR RK K)) FIIT Diselenggarakan oleh:
Yayasan Sudjoko Kuswadji (YSK) Konsultasi dan Pelatihan Kerja
Pada Hari: Selasa dan Rabu , tanggal 27-28 Oktober 2009 bertempat di: Hotel HARRIS Jl. Dr Saharjo no. 191, Jakarta 12960, Indonesia Tel: +62 21 830 33 55, Fax: +62 21 829 55 33 E-mail:
[email protected]
PESERTA HARAP MEMBAWA LAPTOP UNTUK PRAKTIK Diperbaharui 9/2/2009
Oleh: Sudjoko Kuswadji 1
PELATIHAN DOKTER KESEHATAN KERJA BEBAN KERJA DAN KAPASITAS FUNGSIONAL
PENGANTAR FIT FOR WORK Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja diwajibkan oleh Undang-undang. Ada Pemeriksaan Kesehatan Prakarya, Pemeriksaan Kesehatan Berkala dan Pemeriksaan Kesehatan Khusus. Dalam perkembangannya pemeriksaan kesehatan ini tidak berdiri sendiri melainkan menjadi satu kesatuan dengan pemantauan lingkungan kerja, biomonitoring dan pemeriksaan efek kesehatan. Mengapa ini perlu dilakukan? Gangguan kesehatan akibat kerja terjadi secara samar-samar, sehingga sering kali terjadi sudah parah. Kapan mulai terjadinya penyakit itu tidak seorangpun yang mengetahuinya. Nilai Ambang Batas yang sering diterjemahkan secara salah sebagai batas antara aman dan tidak aman ternyata tidak dapat melindungi pekerja. Nilai Ambang Batas adalah konsentrasi bahan yang dapat membuat selamat hampir semua pekerja jika bekerja 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. Ya hampir semua, artinya tidak semua pekerja. Karena itu pemantauan kesehatan itu diperlukan. Agar efektif dan efisien pemeriksaan kesehatan dilakukan atas dasar risiko yang dihadapi pekerja. Topik pemeriksaan dipilih sesuai dengan risiko yang dihadapi oleh peserta. Metode pemeriksaan kesehatan seperti ini pertama kali dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika. Mereka menyebut sebagai Medical Matrix atau Job Specific Medical Examination. Adakah pedoman pemeriksaan kesehatan? Ya, ada. Masing-masing sektor membuat sendiri pedomannya. Juga masing-masing negara. Di Indonesia seperti di ABRI ada yang disebut dengan UBAD (Ujian Badan), di Pertamina ada pedoman Pemeriksaan Kesehatan, di POLRI ada pedoman pemeriksaan kesehatan calon pemegang SIM. Di manca negara ada Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi (Canada, Amerika, Australia ada 2), Pemeriksaan Kesehatan Pilot, Pemeriksaan Kesehatan Food Handler.
Pada tahun 1976 Koyl (bukan dokter tapi psikolog) di Canada menyusun pedoman pemeriksaan kesehatan yang disebut dengan GULHEMP (General, Upper extremities, Lower extremities, Hearing, Eye, Mental, Personality). Pedoman ini menyesuaikan antara beban kerja dan kapasitas fungsional pekerja atau job matching. Pejabat HRD wajib menguraikan beban kerja untuk masingmasing jabatan, sementara dokter menyiapkan tata cara pemeriksaannya. Ada tujuh kategori pemeriksaan beban kerja dan kapasitas fungsional. Pedoman seperti ini pernah dipakai oleh Angkatan Udara RI sekitar tahun 76, namun ternyata tidak dikembangkan lebih lanjut. Ketika itu GULHEMP diterjemahkan menjadi UABDLKS (Umum, Anggota Atas, Anggota Bawah, Dengar, Lihat, Kepribadian dan Sikap). Pemeriksaan kesehatan menurut Koyl ini sangat sederhana disesuaikan dengan fungsi apa saja yang diperlukan seseorang untuk bekerja. Ternyata hanya ada 4 fungsi yang diperlukan seseorang untuk bekerja: vegetatif (tidak meninggal mendadak, jantung dan paru), lokomotif (tangan dan kaki), perseptif (melihat dan mendengar) dan integratif (sinkronisasi).
FIT UNTUK BEKERJA Ada beberapa klasifikasi untuk bekerja. Biasanya ada empat kategori: fit untuk semua pekerjaan, fit sementara ketika modifikasi pekerjaan dilakukan, unfit sementara ketika dilakukan pengobatan atas terjadinya gangguan kesehatan dan tidak fit untuk semua pekerjaan. Untuk menentukan fit dan unfit ini, perlu dipertimbangkan penyediaan lapangan kerja orang cacat dan issue hak asasi manusia (HAM). Misalnya buta warna merah dan hijau yang diturunkan. Orang laki akan menderita butawarna sebanyak 5%. Ini berarti pencari nafkah ini sedikti terhambat dalam pekerjaannya akibat buta warna itu. Menjadi pertanyaan apakah pria yang buta warna tidak boleh sama sekali mengendarai mobil? Beberapa waktu yang lalu ketika ramai dilakukan pemeriksaan HbSAg, banyak pekerja terpaksa harus diberhentikan (PHK) karena menjadi carrier Hepatitis B, pada hal penyakit ini hanya ditularkan lewat darah. Nampaknya lokakarya ini perlu untuk HRD dan Dokter serta tenaga kesehatan lainnya!
Diperbaharui 9/2/2009
Oleh: Sudjoko Kuswadji 2
FORMULIR REGISTRASI Mohon nama berikut didaftarkan pada Pelatihan Pemeriksaan Kesehatan Pekerja (Fit for work) Pada tanggal 27-28 Oktober 2009 (Harap dikirim kembali dengan fax ke 021 7358966 atau 021 8882138) Nama: Jabatan: Perusahaan:
_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________
Alamat perusahaan:
_____________________________________________________________
Telpon kantor: Fax kantor: Telepon selular: Email kantor: Alamat rumah: Telepon rumah: Fax rumah: Email pribadi:
_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________
Jakarta_________________2009
Tanda tangan, Tick
Pelatihan Pemeriksaan Kesehatan (Fit for Work) 2 hari di Jakarta
Registrasi sebesar Rp 3 000 000 (tiga juta rupiah) agar ditransfer satu minggu sebelum pelatihan; untuk pelatihan dua hari, fasilitator, materi, sewa alat dan ruangan, makanan kecil, makan siang dan sertifikat; Mohon di transfer 1 minggu sebelum acara dimulai.
• Mohon transfer langsung
• •
Bank BCA KCP Tebet Nomer Rekening 0923009334 atas nama Yay Sudjoko Kuswadji Bank Mandiri KCP Sahardjo Nomer Rekening 1240004995875 atas nama Yayasan Sudjoko Kuswadji Mohon pada pesan ditulis Nama Calon Peserta Maksimum peserta 20 orang, minimum 16 orang.
Diperbaharui 9/2/2009
Oleh: Sudjoko Kuswadji 3
Pemeriksaan ditujukan terhadap risiko yang bakal terjadi
Konsep risk based medical examination
09:30 - 10:15
Mengenal gangguan nyeri pinggang bawah
Trampil mengenal besarnya kebisingan, audiometry
1
Persyaratan hukum klinik pemeriksa kesehatan
Menilai kualitas sarana pemeriksaan kesehatan
16:15 – 17:00
Diperbaharui 10/9/2009
Udara dalam ruangan legionnaire, jamur dan AHU
Bahaya biologik (malaria, keracunan makanan, jamur dalam ruangan dll)
15:30 – 16:15
Alasan mengapa klinik harus punya syarat hukum
Deteksi dini kasus keracunan makanan
Rehat Kopi
Trampil mengendalikan malaria di lapangan
Mengenal malaria dengan test, kendalikan keracunan makanan
Bahaya biologik (malaria, keracunan makanan, jamur dalam ruangan dll)
14:30 -15:15
Mengenal risiko bahan pelarut di lapangan
Mengenal bahaya kimia (logam pada tukang las, solvent dll)
Bahaya kimia (logam, bahan pelarut)
13:45 – 14:30
Trampil dalam risiko perjalanan logam berat dalam tubuh
Mengenal bahaya kimia (logam pada tukang las, solvent dll)
Bahaya kimia (logam, bahan pelarut)
13:00 – 13:45
15:15 – 15:30
Menjelaskan antara bahaya dan risiko lingkungan kerja
Memilih pemeriksaan yang specific dan sensitive
Ishoma
Mengenal bahaya getaran pada pengemudi Dump Truck
Bahaya Fisika (Kebisingan, radiasi pengion dan non pengion dll)
11:15 – 12:00
12:00 – 13:00
Mengenal berbagai bahaya fisika seperti kebisingan
Bahaya Fisika (Kebisingan, radiasi pengion dan non pengion dll)
10:30 – 11:15
Ketrampilan Menguraikan berbagai jenis pemeriksaan kesehatan
Rehat Kopi
Screening bisa dilakukan asal memenuhi persyaratan Wilson
Konsep screening, multiphasic medical examination
08:45 - 09:30
10:15 – 10:30
Mengapa harus dilakukan pemeriksaan kesehatan pekerja
Pengetahuan
Pembukaan, Perkenalan, Konsep Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
Hari Pertama
08:00 - 08:45
Jam
Pelatihan Berbasis Kompetensi Fit to Work
Oleh: Sudjoko
Berhati-hati dalam menyampaikan hasil ke SP
Melarang pekerja makanan yang menderita bisul
Menetapkan apakah malaria falciparum atau bukan.
Membentuk kelompok kelola agar kesimpulan tidak keliru
Cuci darah karena ginjal rusak bisa karena logam ini
Tidak malas memeriksa nyeri pinggang bawah
Pemeriksaan audiometry sering menimbulkan kekeliruan
Pemeriksaan dilakukan sesudah Health Risk Assessment
Pemeriksaan kesehatan membabibuta sangat mahal
Tidak satu orang pun yang mengetahui sejak kapan sakit
Perilaku
Kekuatan dan kelemahan MMPI
Deteksi dini gangguan jiwa dengan MMPI
09:30 - 10:15
Praktek MMPI dan WRS
11:15 – 12:00
Menjawab soal dan mengisi data ke komputer
Pemakaian software MMPI dan WRS
Data dan keakuratan serta kepresisian hasil pemeriksaan Kaitan antara pajanan bahaya di tempat kerja dan penyakit
Membuat analisis hasil pemeriksaan kesehatan
Menyampaikan analisis hasil pemeriksaan kesehatan
13:45 – 14:30
14:30 -15:15
Ringkasan Pelatihan Fit to Work Hal yang tidak boleh lupa
Penutupan, Kesan dan Pesan, Pembagian Sertifikat
16:15 – 17:00
2
Menguraikan ulang apa yang masih bisa diingat
Diskusi umum antara peserta dan fasilitator
15:30 – 16:15
Diperbaharui 10/9/2009
Ketrampilan mengaitkan temuan bahaya dan adanya penyakit
Trampil melakukan penilaian keakuratan dan kesalahan
Kerahasiaan catatan pasien harus dijaga
Trampil menyampaikan kembali secara paripurna
Trampil mengemukakan pendapat yang kontroversial
Rehat Kopi
Bahwa laporan tidak boleh mengandung data klinik
Ishoma
Menafsirkan hasil pemeriksaan MMPI
Menyampaikan laporan manajemen (fit atau unfit)
15:15 – 15:30
Mengakui keterbatasan interpretasi
Menafsirkan hasil pemeriksaan MMPI
Oleh: Sudjoko
Prinsip jangan sampai keliru, adaptasi lapangan diperlukan
Menanyakan berbagai hal yang belum disampaikan
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit umum
Tidak mengambil keputusan jika data tidak akurat
Surat pernyataan bisa membuka rahasia jika tak ada dokter
Menjawab secara benar
Mengakui keterbatasan interpretasi
Bagaimana memberitahukan manajemen mengenai hasil test
Bagaimana memberitahukan manajemen mengenai hasil test
Perilaku
Mengisi kuesioner test Stres Akibat Kerja
Kekuatan dan kelemahan MMPI
13:00 – 13:45
12:00 – 13:00
Deteksi dini gangguan jiwa dengan MMPI
10:30 – 11:15
Ketrampilan Mengisi kuesioner test Stres Akibat Kerja
Rehat Kopi
Deteksi dini dengan TOOL Stress Akibat Kerja atau MMPI
Bahaya psikososial seperti histeria massal kesurupan dll
08:45 - 09:30
10:15 – 10:30
Deteksi dini dengan TOOL Stress Akibat Kerja atau MMPI
Pengetahuan
Bahaya psikososial seperti histeria massal kesurupan dll
Hari Kedua
08:00 - 08:45
Jam
Pelatihan Berbasis Kompetensi Fit to Work