PERWIRA Metta Amurwa Bhumi Kusumo 1), Deassyana Taradipa2), Liza Jayanty3) 1
Dharmacarya, STABN Sriwijaya Email:
[email protected] 2 Dharmacarya,STABN Sriwijaya Email:
[email protected] 3 Dharmacarya, STABN Sriwijaya Email:
[email protected]
ABSTRAK Vihara Mulya Dharma memiliki kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap minggunya yaitu mengajar anak anak Sekolah Minggu Buddha (SMB). Umat Buddha di Vihara Mulia Dharma berjumlah 70 orang terutama yang berusia 4 tahun-19 tahun. Seharusnya Vihara Mulya Dharma mampu memfasilitasi pendidikan agama. Namun kenyataannya, SMB yang ada tidak mampu memberikan pendidikan agama. Muncullah keinginan dari remaja Vihara Mulya Dharma untuk membentuk organisasi remaja agar SMB tersebut dapat dikelola dengan baik. Metode yang digunakan untuk mewujudkan program iini ialah terdiri dari tiga tahap yaknii tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Kegiatan pada tahap ini dimulai dari identifikasi masalah hingga upaya pemecahan masalah dengan diskusi bersama yang menghadirkan narasumber dan praktisi sehingga mampu memberikan motivasi.Kegiatan ini berhasil membentuk organisasi pemuda Vihara Mulya Dharma (PERWIRA) yang memiliki etos kerja serta menghasilkan perencanaan program untuk SMB yang akan diterapkan selama 3 bulan ke depan. Kata kunci: SMB, pemuda, organisasi, Vihara Mulya Dharma, etos kerja. ABSTRACT Mulya Dharma Temple thas routine activities which is held every Sunday, such as teaching Buddhist Sunday School children. The total of Buddhist in Vihara Mulya Dharma is 70, mostly at the range 4-19 years. Mulya Dharma Temple should be able to provide the religion education. Based on that opinion, appeared strong will of teenagers of Mulya Dharma Temple to create an organization for teenagers so that Buddhist Education in Buddhist Sunday School can be organized well. The method used to achieve the aim is devided into three main steps, such as plenary step, executive step, and evaluation step. All programs at this stage begun from problem identiication and ended at problem solving. These two steps are done by discussion presenting the practicioner and data source so it can build a motivation. This program has succesfully build a teenager organization of Vihara Mulya Dharma which is having work ethos and create plenary program for Buddhist Sunday School which is going to be done for the next months. Keyword: SMB, youth, organization, Mulya Dharma Temple, work ethos
PENDAHULUAN Sekolah Minggu Buddhis (SMB) merupakan suatu wadah pendidikan non-formal yang mengajarkan agama Buddha kepada peserta didiknya. Tujuan dari diadakannya SMB adalah untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada para umat agama Buddha. Disamping itu peranan SMB yang lain adalah sebagai tempat pengembangan diri siswa. Memperoleh pendidikan agama Buddha di sekolah formal merupakan barang mewah. Tidak semua sekolah formal mampu memenuhi kebutuhan pendidikan agama Buddha. Adanya SMB di vihara-vihara diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan agama tersebut. Berdasarkan Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 55 tahun 2007 mengenai pendidikan agama dan keagaaman, pada pasal 44 tertulis bahwa Sekolah Minggu Buddha merupakan kegiatan belajar mengajar nonformal yang dilaksanakan di Vihara atau Cetya setiap hari Minggu secara rutin. Dalam kegiatan ini pula pembinaan terhadap generasi muda buddhis dilakukan. Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, pengembangan sikap, serta penyampaian nilai-nilai positif berdasarkan Buddha Dhamma. Untuk memenuhi itu maka haruslah terdapat manajemen yang baik untuk memfasilitasi SMB. Keberadaan organisasi yang menjadi alat terselenggaranya SMB menjadi penting. Organisasi inilah yang nantinya akan mengurusi kegiatan SMB tersebut. Untuk kedepannya kegiatan SMB ini menjadi terarah dan mampu memebrikan pendidikan agama serta penanaman nilai-nilai moral bagi anak anak sekolah minggu. Hasil pendekatan sekaligus identifikasi kepada remaja dan sesepuh vihara menunjukan bahwa terdapat minat serta kemauan dari remaja untuk membentuk suatu organisasi yang dapat mengelola SMB. Sebelumnya, organisasi pemuda vihara sudah lama terbentuk. Namun, sampai saat ini belum ada progres yang maksimal dalam menegorganisir kegiatan SMB. Sebagian besar anggota juga belum begitu paham mengenai tugas masingmasing. Sehingga dalam pelaksanaannya bisa mengakibatkan kesalahpahaman. Banyak dari angggota organisasi yang kurang begitu mengerti mengenai pembinaan SMB yang baik. Hal ini mengakibatkan kegiatan SMB yang berjalan selama ini kurang begitu maksimal. Kegiatan yang selama ini dilakukan hanya bernyanyi lagu buddhis dan pemainan-permainan. Disisi lain pengurus SMB masih belum memiliki program kerja yang tetap, sedangkan program kerja ini menjadi acuan pengurus dalam menjalankan kegiatan SMB. Dalam menyelesaikan masalah ini, PKM-M menjadi fasilitator mereka dalam mendapatkan pemahaman mengenai organisasi dan bagaimana mengorganisirnya. Dari kegiatan ini diharapkan nantinya pemuda vihara ini mampu berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan agama non formal di vihara mereka RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang didapat adalah: a. Bagaimana meningkatkan peran SMB dalam memberikan pelayanan pendidikan Agama Buddha?
b. Bagaimana menciptakan suatu organisasi remaja Vihara Mulya Dharma yang memiliki etos kerja baik? TUJUAN
a. Meningkatkan peran SMB dalam memberikan pelayanan pendidikan Agama Buddha.
b. Menciptakan organisasi remaja Vihara Mulya Dharma yang memiliki etos kerja yang baik METODE Dalam melaksanakan kegiatan Peningkatan Etos Kerja Pemuda Vihara Mulya Dharma menggunakan metode 3 tahap yaitu: 1. Tahap Persiapan Pada tahap pertama ini dilakukan pendekatan serta penggalian informasi yang berkaitan dengan tujuan kegiatan yang akan dicapai. Tahap selanjutnya proses penentuan dan pembuatan materi yang akan diberikan. Di tahap ini pula disiapkan saran dan prasaran pendukung kegiatan. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap ini dilakukan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat pada tahap pertama. Dimana kami memfasilitasi pemuda dengan berbagai narasumber yang memiliki keahlian dalam bidangnya masing-masing, seperti mengenai etos kerja dan organisasi, pembentukan organisasi, budaya organisasi dan kepemimpinan, dan diskusi mengenai semangat berorganisasi dan diskusi mengenai SMB yang aktif dan kreatif. Akhir dari tahap pelaksanaan ini ialah penyusunan program kegiatan SMB yang akan dijadikan acuan mereka dalam kegiatan SMB 3 bulan ke depan. Pertemuan ini dilaksanakan efektif selama 6 pertemuan selama ± 2 jam, dan bertempat di Vihara Mulya Dharma. 3. Tahap Evaluasi Terakhir adalah menguji hasil dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pelaksanaan program ini dilakukan di Vihara Mulya Dharma Kampung Dukuh Desa Dang-dang Kecamatan Cisauk Tangerang. Waktu pelaksanaan program ini dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2016. Table 1 Metode Pelaksanaan Program No Kegiatan Agustus September Tahap Persiapan 1 Berkunjung ke Vihara Mulya Dharma 2 Persiapan pertama 3 Persiapan kedua Tahap Pelaksanaan 4 Pokok-pokok Dasar Ajaran Tri Dharma 5 Etos kerja dan
Oktober
6 7
8 9 10 11
organisasi Pembentukan organisasi Perwira Budaya Organisasi dan kepemimpinan Buddhis Diskusi semangat berorganisasi SMB yang aktif dan kreatif Penyusunan Kegiatan SMB Penyusunan laporan akhir
HASIL DAN PEMBAHASAN Program “Peningkatan Etos Kerja Berorganisasi Pemuda Vihara Mulya Dharma” yang telah dilaksanakan selama bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 berjalan baik. Program ini mendapat respon positif dari pembina vihara dan juga para peserta. Peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Program ini menghasilkan pemuda yang lebih aktif dalam organisasinya. Program ini juga menghasilkan organisasi yang berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kegiatan SMB yang diharapkan dapat berjalan sesuai rencana. Sasaran dari program ini ialah pemuda Vihara Mulya Dharma. Jerry seorang pemuda setempat berinisiatif untuk membentuk kepengurusan yang aktif, ia juga berkeinginan memiliki sekolah minggu yang dapat mengajarkan ilmu pengetahuan agama Buddha. Dengan harapan tersebut program ini memiliki tujuan untuk membentuk organisasi yang nantinya dapat mengelola SMB dengan baik. Hasil dari program ini ialah terbentuknya “Perwira” yaitu suatu organisasi Pemuda Vihara Mulya Dharma. Perwira terdiri dari para pemuda setempat yang memiliki keinginan serta tujuan bersama yaitu menghadirkan sekolah minggu yang dapat memberikan pendidikan agama Buddha bagi para peserta didiknya. Adapun visi yang dimiliki Perwira ialah mewujudkan generasi Buddhis berkeyakinan terhadap Tri Nabi Agung, memiliki pengetahuan agama, serta berwawasan IPTEK. Dalam mewujudkan tujuannya, Perwira memiliki misi yaitu: a. Menumbuhkan serta mengembangkan keimanan agama Buddha Tridharma b. Menyelenggarakan pendidikan agama Buddha di lingkungan Vihara Mulya Dharma c. Mempersatukan pemuda/i Vihara Mulya Dharma
Bagan 1. Struktur Organisasi Pemuda Vihara Mulya Dharma (Perwira) KETUA JERIAN PENASEHAT ENCANG S.
WAKIL KETUA NALITA DEWI
BENDAHARA 1. LELE 2. YOGA
SEKRETARIS 1. ANDRI 2. RENDI
ANGGOTA BIASA 1. Gishelle 2. Angkiat 3. Angelina 4. Heri 5. Andre
Dalam pelaksanaan pengajaran sekolah minggu, haruslah ada program kegiatan yang menjadi acuan pelaksanaannya dan Pemuda Vihara Mulya Dharma (Perwira) dengan dibantu dengan praktisi SMB membuat perencanaan program untuk SMB yang akan diterapkan selama 3 bulan ke depan. KESIMPULAN Dari pelaksanaan kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh PKM-M dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Terbentuknya kepengurusan organisasi pemuda di Vihara Mulya Dharma bernama “Perwira”. b. Organisasi Perwira menghasilkan kegiatan SMB. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kami berikan kepada Vihara Mulya Dharma karena telah memeberikan kesempatan kerja sama yang baik sehingga progam yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Tidak lupa ucapan terima kasih diberikan kepada segenap civitas akademika STABN Sriwijaya yang telah mendukung terselenggaranya program ini, Pemuda Vihara Mulya Dharma yang telah mengikuti kegiatan dengan baik dan tak lupa ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Sugianto selaku dosen pembimbing. REFERENSI Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agma dan Keagamaan.