Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN SEBAGAI SARANA PEMBERIAN KREDIT Oleh:
JULIATA PUSPASARI PRANOTO DAN RATNANINGRUM DJAROEM Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonusa Esa Unggul
ABSTRAK Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode normatif dan empiris yaitu secara penelitian kepustakaan, buku-buku yang berhubungan dengan masalah dan penelitian lapangan dengan cara terjun langsung kelapangan dengan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan pembuatan skripsi ini. Peran Perum Pegadaian sangat penting sebagai lembaga kredit yang berperan untuk membantu masyarakat lapisan ekonomi menengah kebawah. Perum Pegadaian merupakan salah satu lembaga perkreditan yang ikut serta dalam pembiayaan pembangunan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan cara menyalurkan pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dengan prosedur yang sangat sederhana, mudah dan cepat. Perum Pegadaian diadakan untuk memberantas lintah darat, dengan demikian mempunyai fungsi sosial dalam membantu kepentingan rakyat golongan ekonomi lemah dalam memenuhi kebutuhan akan dana. Perum pegadaian masih memiliki kelemahan khususnya dari segi peraturan perundang-undangan dimana setiap orang yang membawa barang untuk dijadikan jaminan dianggap sebagai pemilik dari barang tersebut. Key Words: pegadaian, kredit, Hukum Pegadaian, Gadai, Pinjaman, Hukum Perdata.
yang bertujuan untuk menghilangkan
PENDAHULUAN Pada masa krisis moneter ini,
praktek ijon, pegadaian gelap dan
dan bank susah memberikan kredit,
pinjaman
Perum Pegadaian sangat diperlukan
kurang
dalam
untuk
merupakan sarana yang tepat dalam
mendorong pertumbuhan bagi usaha
pelayanan masyarakat khususnya dalam
kecil. Kegiatan
rangka meningkatkan krisis moneter
menyediakan
modal
utama
dari
Perum
Pegadaian adalah menyalurkan pinjaman dengan jaminan kepada masyarakat terutama
masyarakat
golongan
dengan wajar.
persyaratan Perum
yang
Pegadaian
dewasa ini. Selain itu sistem dan mekanisme Perum Pegadaian sangat dikenal oleh
menengah ke bawah serta pengusaha
golongan
menengah
golongan ekonomi lemah kategori kelas
pelaku usaha kecil. Golongan ekonomi
kecil dengan berdasarkan Hukum Gadai,
lemah yang meliputi usaha berskala
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
kebawah
dan
158
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
kecil di pedesaan maupun perkotaan
Pegadaian memiliki peranan yang sangat
ternyata
penting. Karena itu pada masa reformasi
mampu
menciptakan
kesempatan berusaha baik untuk dirinya
saat
maupun lapangan kerja untuk orang lain.
reformasi adalah untuk menghilangkan
Dalam
rangka
sekarang
ini,
dimana
tujuan
meningkatkan
KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme),
kemampuan golongan ekonomi lemah
maka perlu dihindari adanya KKN di
tersebut, program kredit untuk usaha
dalam Perum Pegadaian, agar Perum
kecil diantaranya melalui program KUK
Pegadaian dapat meningkatkan peranan
(Kredit Usaha Kecil). Program kredit itu
keberadaan Perum Pegadaian sebagai
bertujuan untuk mengembangkan usaha
sarana pemberian kredit terutama bagai
dan
golongan ekonomi lemah.
melindungi
golongan
ekonomi
lemah dari lintah darat dengan suku bunga pinjaman yang tidak wajar.
Dalam TAP MPR Nomor : II/MPR/1993 tentang Garis-garis Besar
Pemberian kredit selain melalui
Haluan Negara dan Repelita menyatakan
program-program diatas, masih ada lagi
bahwa :
sarana penyalur kredit lain yang dapat
Kebijaksanaan
membantu golongan ekonomi lemah
merupakan bagian dari kebijaksanaan
yaitu PERUM PEGADAIAN. Fungsi
ekonomi dan pembangunan, karena
Perum Pegadaian dalam menunjang
masalah perkreditan termasuk dalam
pembangunan ekonomi negara adalah
skala
sangat penting sekali, karena Perum
diperhatikan
Pegadaian tidak hanya memberikan
peraturan perundang-undangan.
pinjaman
konsumtif
tetapi
juga
Perkreditan
prioritas
yang
adalah
perlu
pengaturannya
untuk dalam
Untuk meningkatkan peranan
produktif terutama dalam pemberian
pengusaha-pengusaha
bantuan
masyarakat
ekonomi lemah, dalam hal ini tidak saja
termasuk
penting dilihat dari aspek kehidupan
golongan pedagang atau pengusaha kecil
sehari-hari, tetapi ditinjau dari aspek
untuk kebutuhan dan meningkatkan
sosial
usahanya. Proses peminjaman kredit
pengusaha golongan ekonomi lemah
sangat sederhana dan cepat. Dalam
adalah padat karya atau dapat menyerap
rangka
tenaga kerja, dimana sebagian besar
golongan
kredit
kepada
ekonomi
membantu
lemah
mengembangkan
ekonomi,
pada
masyarakat
menghindarkan
pertanian, perikanan, pedagang kecil dan
dari
cengkeraman lintah darat, maka Perum
lain-lain
dalam
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
hidup
umumnya
usaha golongan ekonomi lemah serta mereka
kita
golongan
di
kehidupan
sektor
dan
159
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
perekonomian yang masih lemah. Perum
dan pihak lainnya. Pihak lain tersebut,
Pegadaian sangat dibutuhkan oleh para
dapat diduga diantaranya dari pelepas
pengusaha kecil dan golongan ekonomi
uang
lemah
Pegadaian.
dalam
menyerap
fasilitas
perkreditan perbankan yang diberikan pemerintah, mempunyai
Perum
Pegadaian
pendekatan
mungkin
Dengan
juga
adanya
Perum
momentum
Deregulasi, maka membawa angin segar
lebih
bagi Perum Pegadaian. Hal ini karena
sesuai karena Perum Pegadaian bersedia
dalam deregulasi tersebut memberikan
menerima berbagai bentuk jaminan yang
kelonggaran kepada Perum Pegadaian
tidak mungkin diterima oleh lembaga
dalam hal plafon pinjaman. Dalam
perbankan.
kondisi tersebut maka diharapkan Perum
Dengan
yang
dan
adanya
kemudahan
Pegadaian dapat lebih berperan dalam
yang diberikan dalam pelayanan oleh
upaya membantu permodalan usaha
Perum
kecil.
Pegadaian,
manfaatnya
oleh
masyarakat golongan ekonomi lemah sangat
dirasakan.
diharapkan
Dalam
dapat
hal
ini
Tinjauan Umum Perum Pegadaian
mendorong
Perum Pegadaian sebagai suatu
tercapainya asas pemerataan pendapatan
lembaga yang mempunyai wewenang
dan
untuk
untuk dapat menyediakan kredit kepada
pengusaha
masyarakat. Perum Pegadaian adalah
golongan ekonomi lemah dan usaha
Badan Usaha Milik Negara (selanjutnya
kecil. Peluang Perum Pegadaian untuk
disingkat BUMN) yang mengemban
masuk ke pasar-pasar melayani sektor
misi untuk menyediakan pelayanan bagi
usaha kecil dalam membantu untuk
kemanfaatan
penyediaan modal sebenarnya sangat
memupuk keuntungan yang berdasarkan
terbuka.
pada prinsip pengelolaan perusahaan,
kesempatan
meningkatkan
berusaha
peranan
Menurut data yang dikeluarkan
penyaluran
umum
uang
dan
pinjaman
sekaligus
kepada
oleh Biro Pusat Statistik (BPS) tahun
masyarakat dan ini didasarkan kepada
1997 menunjukkan bahwa baru sekitar
hukum gadai.
16 % unit usaha kecil di Indonesia
Sejak tahun 1928 Hukum Gadai
menggunakan jasa perbankan untuk
dibentuk dengan menggunakan aturan
pembiayaan usahanya.
Sisanya masih
dasar Pegadaian (Pandhuis Reglement)
mengandalkan modal sendiri, meminjam
yang hingga saat ini masih tetap
dari pihak lain seperti koperasi, instansi,
bertahan di tanah air. Dengan kurun
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
160
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
waktu yang sedemikian lama tidak lagi
terutama
mengenai
kredit
mampu mengantisipasi akan kebutuhan
bersifat produktif dan bila perlu
masyarakat, khususnya masyarakat yang
memperluas daerah operasionalnya.
sedang membangun.
Jawatan
Pegadaian
yang
berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1969 dipimpin oleh seorang Kepala
A. Dasar Hukum Pegadaian Berdasarkan
Peraturan
Dinas yang selanjutnya membawahi
Pemerintah Nomor 7 tahun 1969 maka
seksi-seksi.
Perusahaan
Ada 7 Dinas yaitu :
Negara
(selanjutnya
disingkat PN) Pegadaian diubah menjadi
1. Dinas Pengawasan/Penelitian;
Jawatan Pegadaian dan secara struktural
2. Dinas Perencanaan/Pembinaan;
termasuk
3. Dinas Kepegawaian;
dalam
Departemen
lingkungan
Keuangan,
dan
4. Dinas Pelaksanaan Anggaran;
mempunyai tugas :
5. Dinas Perbendaharaan;
1. Membina perekonomian rakyat kecil
6. Dinas Bangunan/materiil;
dengan menyalurkan kredit atas dasar
7. Dinas Umum
hukum gadai kepada: a.
b.
2. Ikut
Kepala
Cabang
adalah
Para Petani, nelayan, pedagang
pembantu Kepala Jawatan di Daerah
kecil, industri kecil yang bersifat
dengan tugas sebagai bendaharawan dan
produktif
pimpinan
Turut mencegah adanya praktik
daerah inspeksi, daerah pemeriksaan dan
ijon, pegadaian gelap, riba, dan
cabang
pinjaman tidak wajar lainnya
perkembangan
(pasal 5 ayat 2).
Pegadaian dimasa yang akan datang,
serta
pemberian
mencegah pinjaman
yang
adanya
perusahaan.
harus
dengan
Banyaknya
disesuaikan kegiatan
memperhatikan
dengan Jawatan
segi-segi
tidak
efisiensi. Izin penambahan/pengurangan
wajar, ijon, pegadaian gelap dan
daerah inspeksi, daerah pemeriksaan dan
praktik riba lainnya.
cabang
3. Di samping menyalurkan kredit,
diberikan
oleh
Menteri
Keuangan.
maupun usaha-usaha lainnya yang
Keputusan Presiden RI Nomor
bemanfaat terutama bagi Pemerintah
56 tahun 1985 tentang Pokok-pokok
dan Masyarakat.
Organisasi dan Tata Kerja Jawatan
4. Membina pola perkreditan supaya benar-benar terarah dan bermanfaat
Pegadaian adalah : Bab I Pasal 1 menyatakan :
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
161
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
1.
Perusahaan
Jawatan
Pegadaian
Presiden Nomor 51 Tahun 1981 tentang
untuk selanjutnya disebut Perjan
Pokok-pokok Organisasi dan Tata Kerja
Pegadaian adalah perusahan dalam
Perusahaan Jawatan Pegadaian dicabut.
lingkungan Departemen Keuangan yang
berada
bertanggung
dibawah jawab
dan
langsung
kepada Menteri Keuangan; 2.
3.
Perjan
Pegadaian
Berdasarkan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990 maka Perjan
Pegadaian
berdasarkan
dibina
oleh
Perusahaan
pelaksanaannya
Pegadaian.
secara
yang
Peraturan
dibentuk Pemerintah
Nomor 7 Tahun 1969 diubah menjadi
Menteri Keuangan yang dalam dibantu
Peraturan
Umum
(PERUM)
teknis operasional oleh Direktorat
Berhubung peraturan tentang
Jenderal Moneter dalam Negeri dan
Perusahan Umum (PERUM) Pegadaian
secara administrasi dibina oleh
perlu disesuaikan, maka dipandang perlu
Sekretariat Jenderal Departemen
untuk
Keuangan;
tentang Perusahaan Umum (PERUM)
Perjan Pegadaian dipimpin oleh
Pegadaian Nomor 10 Tahun 1990. Maka
Direktur Utama.
pada
mengatur
tanggal
kembali
10
dikeluarkan
peraturan
November
Peraturan
2000
Pemerintah
Bab I Pasal 3 menyatakan :
Republik Indonesia Nomor 103 Tahun
1.
Membina penyaluran kredit atas
2000
dasar hukum gadai dan fidusia;
(PERUM) Pegadaian.
2.
3.
4.
Mencegah
adanya
tentang
Perusahaan
Umum
pemberian
pinjaman yang tidak wajar; ijon,
B. Kelembagaan
pegadaian gelap dan praktek riba
Lembaga Perkreditan Pegadaian adalah
lainnya;
salah satu lembaga keuangan formal non
Membina pola perkreditan atas
bank
dasar hak gadai dan fidusia yang
Indonesia sebagai warisan pemerintah
bersifat produktif;
Belanda. Pegadaian sebagai badan usaha
Membina
dan
pelaksanaan
tertua
yang
dimiliki
bangsa
mengawasi
formal dengan status badan hukum
operasional
Jawatan, didirikan tanggal 1 April 1901
Perusahaan Jawatan Pegadaian. Dengan berlakunya Keputusan
di Sukabumi, Jawa Barat. Pada tahun 1960
status
Pegadaian
ditingkatkan
Presiden ini, semua peraturan yang telah
menjadi PN melalui Undang-Undang
dikeluarkan
No. 19 Tahun 1960 junto Peraturan
berdasarkan
Keputusan
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
162
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
Pemerintah (PP) Nomor 178 Tahun
Pemerintah
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berhutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya; dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan. Dari definisi tersebut, dapat
Nomor 10 Tahun 1990, tanggal 10 April
dilihat beberapa unsur pokok dari gadai
1990,
yaitu :
1961. Melalui
Keputusan
Menteri
Keuangan Nomor : Kep-39/ K/6/1/1971, ditetapkan Pokok-pokok Organisasi dan Tata Kerja Jawatan Pegadaian dan Perusahaan Jawatan (Perjan) secara hirarki
berada
dibawah
pembinaan
Direktorat
Jenderal
Departemen
Keuangan.
dikeluarkan
Peraturan
status
Perjan
Moneter, Setelah
Pegadaian
ditingkatkan menjadi Perusahaan Umum
a. gadai
lahir
karena
penyerahan
(Perum). Dengan berjalannya waktu,
kekuasaan atas barang gadai kepada
maka dipandang perlu untuk diadakan
kreditur pemegang gadai.
penyesuaian sehingga pada tanggal 10 November 2000 dikeluarkan Peraturan
b. Penyerahan itu dapat dilakukan oleh debitur.
Pemerintah Republik Indonesia Nomor
c. Barang yang menjadi objek gadai
103 Tahun 2000 tentang Perusahaan
atau barang gadai hanyalah barang
Umum (PERUM) Pegadaian. Perubahan
bergerak.
status Pegadaian hingga penyesuaian
d. Kreditur pemegang gadai berhak
Peraturan
Pemerintah
tentang
untuk mengambil pelunasan dari
Pegadaian,
memberikan
gambaran
barang gadai lebih dahulu daripada
bahwa
Pegadaian
tetap
merupakan
lembaga alternatif yang stategis dan
kreditur-kreditur lainnya. e. Pasal
1152
ayat
1
KUHPer
bahwa
unsur
memiliki segmen pasar tersendiri di
menekankan,
kalangan masyarakat ekonomi lemah
terpenting dari hak gadai adalah
atau pengusaha kecil.
barangnya
harus
ada
dalam
kekuasaan pemegang gadai, sedang C. Pengertian Gadai
ayat 2 menentukan bahwa hak
Pasal 1150 KUHPerdata merumuskan
gadai tidak mungkin ada kalau
gadai sebagai berikut :
barangnya
dibiarkan
dalam
kekuasaan si berutang atau si
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
163
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
pemberi gadai, atau dikembalikan
KUHPer.
kepadanya
konkuren itu adalah hak yang bersifat
dengan
kemauan
si
berpiutang.
Sifat
hak
dari
kreditur
perorangan, hak yang hanya dapat
Pada dasarnya gadai diberikan
dipertahankan terhadap orang tertentu.
untuk menjamin suatu tagihan. Jika
Jaminan umum dalam praktek
dihubungkan dengan kredit, fasilitas
perkreditan
kredit ini memerlukan jaminan demi
kreditur karena tidak menimbulkan rasa
keamanan pemberian kredit tersebut.
aman untuk menjamin kredit yang
Demi kepentingan kreditur, undang-
diberikannya.
undang
benda-benda tertentu yang ditunjuk
memberikan
jaminan
yang
tidak
memuaskan
Kreditur
memerlukan
tertuju terhadap semua kreditur dan
secara
meliputi semua harta benda debitur yaitu
piutangnya (jaminan khusus) dan hanya
benda bergerak maupun tak bergerak,
berlaku bagi kreditur tersebut dan dalam
baik benda yang sudah ada maupun
pembayaran
yang baru akan ada semua menjadi
dari kreditur-kreditur lainnya. Kreditur
jaminan bagi seluruh utang debitur
yang demikian ini disebut kreditur
kepada
preferen. Pemegang gadai merupakan
kreditur
atau
kreditur-
krediturnya.
khusus
bagi
sebagai
piutangnya
jaminan
didahulukan
kreditur preferen.
Hasil penjualan dari benda-
Gadai merupakan hak jaminan
benda tersebut dibagi-bagi seimbang
yang adanya harus diperjanjikan lebih
dengan
masing-
dahulu. Kata gadai dalam undang-
masing. Jaminan yang diberikan bagi
undang digunakan dalam dua arti.
kepentingan
Pertama
besarnya
semua
piutang
kreditur
dan
untuk
menunjuk
kepada
menyangkut semua harta benda debitur
bendanya, yaitu benda gadai dan kedua
disebut jaminan umum. Dalam hal ini,
tertuju kepada haknya, yaitu hak gadai.
para kreditur mempunyai kedudukan
Ada beberapa sifat umum dari
yang sama dan disebut dengan kreditur
gadai adalah sebagai berikut :
konkuren. Artinya mereka mempunyai
a. Gadai adalah untuk benda bergerak.
kedudukan yang sama sehingga tidak
b. Hak gadai sebagai hak kebendaan.
ada
c. Benda gadai dikuasai pemegang
yang
didahulukan
dalam
pembayaran piutangnya. Jaminan umum timbul dari undang-undang, tidak perlu diperjanjikan terlebih dahulu. Hal ini
gadai. d. Gadai adalah hak yang didahulukan (pasal 1133 yo pasal 1150 KUHPer).
diatur dalam pasal 1131 dan padal 1132
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
164
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
e. Hak accessoir adalah hak gadai ini tergantung pada pokok perjanjian misalnya
perjanjian
tertentu yang akan datang disertai dengan kontra prestasi berupa bunga.
kredit.
Karenanya hak gadai sendiri tidak
Kredit mempunyai unsur-unsur sebagai
dapat dipindah tangankan terlepas
berikut :
dari hak utamanya yaitu piutangnya.
1. Kepercayaan yaitu keyakinan dari si
Apabila piutang itu berpindah tangan
pemberi kredit bahwa prestasi yang
barulah hak gadainya turut berpindah
diberikan dalam bentuk uang akan
tangan. Accessoir berasal dari bahasa
benar-benar
latin
dalam jangka waktu tertentu di masa
“accedere” yang artinya
mengikuti.
Perjanjian
accessoir
diterimanya
kembali
yang akan datang.
mempunyai ciri-ciri yaitu tidak dapat
2. Waktu yaitu masa yang memisahkan
berdiri sendiri, timbulnya maupun
antara pemberian prestasi dengan
hapusnya bergantung pada perikatan
pengembaliannya
pokoknya
yang akan diterima pada masa yang
dan
apabila
perikatan
pokoknya dialihkan, accessoir turut beralih.
(kontraprestasi)
akan datang. 3. Resiko (degree of risk) yaitu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu
D. Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani
”credere”
yang
yang memisahkan antara pemberian
berarti
prestasi dengan kontraprestasi yang
kepercayaan. Karena dasarnya kredit
akan diterima di kemudan hari.
adalah
apabila
Resiko timbul bagi pemberi kredit
pada
karena uang yang berupa prestasi
kepercayaan,
seseorang
memperoleh
dasarnya
adalah
maka kredit
memperoleh
kepercayaan. Kredit adalah
telah lepas kepada orang lain. 4. Prestasi atau objek kredit yang
dalam
penundaan
arti
ekonomi
pembayaran
diberikan berupa uang.
dari
prestasi yang diberikan sekarang, dalam
E.
bentuk
Sasaran layanan Perum Pegadaian lebih
uang.
Kredit
adalah
suatu
Perkembangan Aktivitas
pemberian prestasi oleh suatu pihak
diarahkan
kepada pihak lain dan prestasi itu akan
ataupun
dikembalikan lagi pada suatu masa
Kelompok masyarakat ini tidak dapat terjangkau
kepada masyarakat bawah kalangan
oleh
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
pengusaha
layanan
kecil.
lembaga
165
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
keuangan formal lainnya yang menuntut
tidak laku dijual dalam pelelangan,
kolateral
harus
maka negara atau Perum Pegadaian akan
persyaratan
membelinya. Sifat pemberian kredit
konvensional
melalui
prosedur
dan
serta
tertentu.
yang dilakukan pegadaian berpijak pada
Kantor Pusat Perum Pegadaian
hukum gadai yang didasarkan pada
berkedudukan di Jakarta dengan jumlah
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
cabang sebanyak 731 buah (tahun 2000)
pasal 1150 sampai dengan pasal 1160
yang terdiri dari 119 buah yang berada
KUHPerdata.
di Propinsi, 300 buah yang berada di
b. Jasa Taksiran
Kabupaten, dan 312 buah yang berada di Kecamatan.
Merupakan produk jasa Perum Pegadaian yang mana jasa ini diberikan
Perum
Pegadaian
telah
kepada mereka atau nasabah yang ingin
melaksanakan kegiatan usaha sebagai
mengetahui kualitas perhiasan miliknya
berikut :
(emas, perak dan berlian). Jasa ini sudah
a.
Penyaluran uang pinjaman atas
mulai
dasar
semenjak status hukum lembaga ini
hukum
gadai
(kredit
gadai/jasa gadai). Perum
diperkenalkan
kemasyarakat
berubah yaitu semenjak peralihan dari berfungsi
Perusahaan Jawatan menjadi Perusahaan
memberikan kredit dengan cara gadai.
Umum, dan jasa ini sudah mulai
Masyarakat yang membutuhkan dana
dimanfaatkan oleh masyarakat.
pinjaman diwajibkan menyerahkan harta
c. Jasa Titipan
bergerak Cabang
Pegadaian
miliknya Perum
kepada
kantor
Pegadaian
untuk
Perum menyediakan
Pegadaian jasa
titipan
juga untuk
melakukan penjualan atau lelang apabila
keamanan dan pemeliharaan barang atau
nasabah tidak menebus barang yang
surat berharga. Barang yang dapat
digadaikan setelah waktu perjanjian
dititipkan di Perum Pegadaian adalah
kredit
lelang
perhiasan, surat-surat berharga, sepeda
dipergunakan utnuk melunassi pokok
motor dengan biaya yang terjangkau
pinjaman serta sewa modal atau bunga,
serta keamanan barang terjamin. Jasa ini
ditambah dengan biaya lelang. Jika
belum banyak dimanfaatkan masyarakat
masih ada sisa uang dari lelang akan
karena
dikembalikan kepada nasabah yang
melayani jasa titipan. Pelanggan jasa
bersangkutan selama jangka waktu satu
titipan ini adalah orang-orang yang ingin
tahun. Apabila barang jaminan tersebut
memperoleh rasa aman terhadap harta
habis.
Uang
hasil
tidak
semua
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
cabang
dapat
166
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
miliknya dari ancaman pencurian atau
f.
Keping Emas ONH
perampokan. Jasa ini juga bermanfaat
Perhiasan emas berbentuk uang
bagi orang-orang yang akan pergi
emas (koin/keping) dengan desain
meninggalkan rumah dalam waktu lama
bernuansa religius Islam/ibadah haji
seperti
menunaikan
dengan pencanahan berat serrial
ibadah haji, pergi keluar kota dan
mulai 1,2,3,5, 10 dan 20 gram serta
mahasiswa yang sedang berlibur.
kadar standar emas 99,99% (24
d. Usaha Persewaan Gedung
karat) yang dijamin oleh WGC
misalnya
pergi
Perum Pegadaian mempunyai asset
(world gold council) dan Logam
berupa tanah-tanah yang strategis di
Mulia. Emas ONH tersimpan dalam
kota-kota
kemasan persegi panjang yang tidak
besar.
Untuk
mengoptimalkan pemanfaatan asset
mudah
ini Perum Pegadaian membangun
transparan
tempat
gedung
koin/keping
dan
untuk
disewakan
baik
dirusak
dengan
lobang simpan
dilengkapi
dengan cara pembiayaan sendiri
hologram yang berfungsi sebagai
maupun bekerjasama dengan pihak
segel pengamanan serta hanya dapat
ketiga
Bangun
diidentifikasi dengan lampu ultra
(Kelola dan Alih (build, operate and
violet yang biasanya digunakan
transfer/BOT)
untuk mendeteksi uang palsu.
dengan
sistim
dan
Kerja
Sama
Operasi (KSO)
g. Unit Produksi Perhiasan Emas.
e. Unit Toko Emas “Galeri 24”
Work Shop perhiasan merupakan
Perum Pegadaian juga memiliki
Unit Produksi Perhiasan Emas di
Toko Emas yang menjual berbagai
kenal
macam
merupakan salah satu diversifikasi
perhiasan
model-model
yang
emas
dengan
tidak
kalah
usaha
dengan
Perum
sebutan
Pegadaian
UP2E
yang
dengan pasaran serta harga yang
mempunyai kegiatan memproduksi
ditawarkan
bervariasi
emas untuk memenuhi kebutuhan
karatnya.
Unit Toko Emas Galeri 24 dan
Setiap perhiasan yang dibeli akan
pesanan dari pihak luar dalam
dilampiri sertifikat jaminan. Tujuan
jumlah besar maupun dalam jumlah
dari pemberian sertifikat jaminan ini
kecil. Bulan Agustus 2000 UP2E
untuk memberikan keyakinan pada
mulai
konsumen bahwa perhiasan yang
dengan bahan baku dari emas
dibeli asli dan kualitasnya terjamin.
pesanan dari konsumen. Produk
tergantung
juga kadar
dan
memproduksi
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
perhiasan
167
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
perhiasan UP2E dikerjakan dengan
penduduk akan mengalami kenaikan
mesin
1,49 % per 10 tahun. Sebagian besar
produksi
dan
keahlian
kerajinan tangan. Pendanaan
merupakan penduduk berpenghasilan Pegadaian
rendah, baik di perkotaan maupun di
berasal dari Modal Sendiri, Pinjaman
pedesaan. Peluang penyaluran pinjaman
Jangka
bagi
Pendek
perbankan
Perum
yang
serta
berasal
Pinjaman
dari
penduduk
berpenghasilan
Jangka
menengah juga meningkat terutama
Panjang yang berasal dari penerbitan
dalam masa krisis perekonomian saat ini
Obligasi.
dimana kredit dari lembaga perbankan lebih sulit untuk didapat. Mengingat kemudahan dan kecepatan pelayanan
F. Prospek Usaha Sebagai
lembaga
perkreditan
penyaluran pinjaman, Perum Pegadaian
yang memiliki tujuan khusus yaitu
diharapkan pada saat perekonomian
penyaluran uang pinjaman atas dasar
telah membaik di masa mendatang, akan
hukum gadai yang ditujukan untuk
lebih banyak golongan nasabah ini yang
mencegah ijon, pegadaian gelap, riba
memanfaatkan jasa Perum Pegadaian.
serta pinjaman tidak wajar lainnya, Perum
Pegadaian
meningkatkan penyaluran
senantiasa
peranannya uang
dalam
pinjaman
bagi
TINJAUAN ATAS PERUM PEGADAIAN SEBAGAI SARANA PEMBERIAN KREDIT
masyarakat. Nasabah Perum Pegadaian terdiri
dari
ekonomi
masyarakat
menengah
golongan
kebawah
yang
kurang mendapatkan pelayanan dari lembaga keuangan atau perbankan, atau yang membutuhkan dana seketika secara mudah dan cepat.
A. Pelayanan Perum Pegadaian Ciri utama pelayanan Perum Pegadaian adalah : 1. Mudah, karena sangat sederhana dalam prosedur dan persyaratan 2. Cepat,
Peluang Perum Pegadaian untuk menyalurkan kredit bagi masyarakat
begitu
karena
dana
dibutuhkan,
tersdia secara
mendadak sekalipun
golongan ekonomi menengah kebawah
3. Murah, karena bunga relatif
masih terbuka luas, mengingat jumlah
rendah dan tanpa tambahan
penduduk Indonesia yang besar. Pada
biaya
tahun 2002 jumlah penduduk Indonesia
karakteristik di atas, pegadaian
sebanyak 206 juta. Jumlah pertambahan
mampu
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
apapun
menjawab
dengan
tuntutan
168
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
masyarakat
akan
kebutuhan
mempunyai
dana yang sifatnya mendadak
berupa barang bergerak.
dan harus terpenuhi pada saat itu
Ciri-ciri
yang
dapat
memungkinkan suatu prosedur yang
lain.
cara
sederhana karena didasarkan pada suatu
mampu
pertimbangan yang mutlak objektif yaitu
mencegah anggota masyarakat
suatu barang, sehingga dengan rumus-
terutama
rumus pasti, dapat menentukan berapa
Kesederhanaan akan
golongan
ekonomi
berurusan
dengan
besarnya
inilah
pinjaman
Prosedur
Secara umum dapat dikatakan
harus
pengadaian adalah :
mengenai
bergerak
nilai
barang
sebagai
dasar
diberikan
akan
jauh
lebih
berbelit kalau pertimbangan pinjaman
bahwa ciri-ciri pemberian pinjaman
Digunakannya
yang
kepada nasabah.
lain.
didasarkan
kepada
integritas
penilaian
si
peminjam
maupun kebenaran suatu proyek yang akan
dibiayai.
Dengan
dasar
tertampung
Berdasarkan hukum gadai maka
pinjaman yang tidak dapat dilayani oleh
barang bergerak ini ditahan
kredit lainnya. Demikian pula dari segi
sebagai jaminan
pertanggungan
Tidak
adanya
berbagai
ini
pemberian pinjaman.
kebutuhan
pinjaman,
gadai
pertimbangan
memenuhi berbagai kebutuhan akan
untuk apa pinjaman digunakan.
uang tunai yang tidak dapat dilayani
Hal
dengan
oleh lembaga seperti bank. Dengan
pemberian kredit di bank karena
pinjaman seperti gadai, dimungkinkan
harus diketahui untuk keperluan
bagi
apa kredit bank diajukan serta
mempertanggungkan
harus digunakan sesuai dengan
untuk mendapatkan dana.
ini
berbeda
tujuan dan keperluan kredit tersebut. d.
yang
terdapat pada lembaga keuangan
rentenir, pengijon, riba dan lain-
c.
pinjaman
demikian
lemah
b.
yang
juga. Ciri seperti ini tidak
demikian
a.
jaminan
Tidak
mereka
yang
hanya suatu
dapat barang,
Lembaga perbankan tidak dapat memenuhi kebutuhan ini karena mereka
adanya
pertimbangan
memberikan kredit berdasarkan proyek
mengenai siapa yang melakukan
yang sedang ditangani oleh peminjam
pinjaman
ataupun kepercayaan terhadap individu
tersebut,
asal
yang meminjam.
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
169
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
Perum
Pegadaian
dalam
mengembangkan
usaha
Perum
kegiatan usahanya selain memberikan
Pegadaian,
pelayanan pinjaman dengan cara mudah,
kemakmuran
cepat
dapat
golongan ekonomi menengah kebawah
memberikan pelayanan jasa penitipan
melalui penyediaan dana berdasarkan
barang berharga, seperti surat berharga,
hukum gadai dan usaha lainnya yang
perhiasan dan barang berharga lainnya,
menunjang,
serta jasa taksiran. Di beberapa kantor
pengembangan Perum Pegadaian adalah
cabang Perum Pegadaian juga telah
mengusahakan tercapainya pertumbuhan
dirintis untuk memperluas kegiatannya
pinjaman
dengan
emas
masyarakat rata-rata 20 % per tahun,
Di
tersedianya kantor cabang baru di
lebih
kabupaten atau kecamatan, peningkatan
dan
murah,
melakukan
perhiasan samping
dan itu
juga
penjualan
emas dalam
meningkatkan
batangan. rangka
pelayanan
Perum
jumlah
yaitu
meningkatkan
dan
kesejahteraan
maka
yang
nasabah
Pegadaian kepada masyarakat, juga telah
kenaikan
diperkenalkan Unit Pelayanan Keliling
bertahap.
sasaran
disalurkan
setiap
pagu
kepada
tahun
pinjaman
dan secara
(UPK) di Jakarta, Medan dan Denpasar. Sumber permodalan Perum Pegadaian
B. Aspek Peraturan
selain berasal dari modal sendiri juga
Seperti yang telah kita ketahui,
diperoleh dengan memanfaatkan kredit
bahwa
perbankan, mengeluarkan surat sanggup
Indonesia terdiri dari golongan ekonomi
debitur untuk membayar kewajiban
menengah
(promissory notes), serta menerbitkan
pencaharian sebagai petani, nelayan dan
surat hutang (obligasi).
lain-lain,
Sejalan
besar
kebawah,
maka
masyarakat
yang
Perum
bermata
Pegadaian
upaya
sebagai sarana perkreditan dalam rangka
pengembangan usaha Perum Pegadaian
mendukung usaha kecil sangat penting
yang
kegiatan
keberadaannya. Adapun hal-hal yang
Perum Pegadaian terus menunjukkan
telah dilakukan oleh Perum Pegadaian
perkembangan yang menggembirakan.
antara lain :
Untuk
dengan
sebagian
berkesinambungan,
mengantisipasi
perkembangan
1.
tersebut, jumlah kantor cabang Perum Pegadaian
terus
diusahakan
untuk
bertambah dan sejalan dengan usahausaha
Pemerintah
Menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan gadai;
2.
Tujuan menghilangkan praktek ijon, pegadaian gelap;
untuk
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
170
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
3.
Jumlah kantor cabang hingga
kelompok industri perkreditan kecil,
akhir 2002 adalah 731 buah;
khususnya kredit gadai ini akan semakin
4.
Pagu pinjaman tidak terbatas;
ketat. Kelompok industri perbankan
5.
Suku bunga berkisar 2,5 % - 3,5
seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
% perbulan.
cenderung masuk ke dalam industri ini. Demikian pula industri toko emas, jika
Perum Pegadaian sebagai salah satu
Badan
Usaha
Negara
Perum Pegadaian akan terjepit hanya
mampu
melayani segmen pasar yang tidak
mengemban misinya dan memberikan
efisien dari nasabah yang menggunakan
manfaat
agunan barang-barang gudang.
(BUMN)
Milik
hal ini tidak segera diantisipasi, maka
diharapkan
yang
lebih
besar
kepada
samping
dapat
masyarakat
di
memberikan
sumbangan
pendapatan
bagi pemerintah sebagai pemilik modal. Sebagai lembaga pembiayaan, Perum pegadaian diharapkan mampu
Barang
yang
tidak
boleh
diterima sebagai barang jaminan sesuai dengan Buku Tata Pekerjaan Pegadaian pasal 5 antara lain: 1.
Barang milik pemerintah yaitu
memberikan kontribusi yang lebih besar
semua senjata, pakaian dinas dan
dalam menciptakan usaha kecil dan
alat perlengkapan ABRI, meskipun
menengah secara nyata. Oleh karena itu
yang menggadaikan orang sipil,
Perum
juga perlengkapan milik pemerintah
pegadaian
harus
mampu
meningkatkan pangsa pasarnya baik
lainnya
dengan
pegawai sebagai pinjaman;
cara
ekstensifikasi
berupa
pembukaan kantor-kantor cabang baru
2.
yang diberikan kepada
Bahan makanan dan bahan yang
maupun intensifikasi melalui perbaikan
mudah
pelayanan cara pemberian kredit yang
makan/minuman
inovatif.
botol atau peti juga segala macam
Di
samping
itu
Perum
Pegadaian diharapkan tidak sekedar memberikan kredit saja, tetapi harus mampu
memberikan
rusak
/busuk
termasuk
dalam
kaleng,
obat, tembakau dan sebagainya; 3.
Barang yang amat kotor yaitu
pembinaan
barang yang tidak termasuk dalam
langsung dan terarah bagi usaha-usaha
salah satu larangan untuk diterima
kecil yang dibiayainya.
sebagai
Tantangan untuk mewujudkan visi tersebut memang sangat berat, dan persaingan yang sangat ketat dalam
barang
jaminan
tetapi
keadaanya terlalu kotor; 4.
Barang yang memerlukan surat ijin atau dilarang penjualannya kalau
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
171
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
dilelang seperti senjata api atau bagian-bagiannya, peluru,
5.
6.
senapan
mesiu angin,
atau kecuali
dan tujuan kriteria tersebut tidak lain untuk melancarkan
kegiatan
Pegadaian.
Barang yang mudah menimbulkan
memperhatikan
kebakaran / letusan seperti korek
agar tidak mendapat kesulitan dalam
api, petasan, bensin, minyak tanah;
penentuan nilai gadai dan bagi Perum
Barang yang tidak tetap harganya
Pegadaian sendiri mengurangi resiko
atau
ditetapkan
rusaknya barang-barang jaminan lain
barang
yang disimpan di tempat yang sama atau
sukar
untuk seperti
purbakala,
buku-buku,
alat
pemotret (alat berlensa), takaran dan timbangan;
tersebut
kepentingan
juga
nasabah
berdekatan. C. Uang
Pinjaman
dan
Barang
Jaminan
7.
Barang yang disewa belikan;
8.
Kain
batik
Kriteria
Perum
sepeda motor, televisi dan radio;
taksirannya
9.
Dapat dimengerti bahwa makna
yang
ada
Uang pinjaman adalah besarnya cap
uang yang diberikan kepada nasabah
pemiliknya;
yang ditentukan berdasarkan taksiran
Barang dagangan dalam jumlah
dan ketentuan yang berlaku.
besar seperti kain atau sarung, arloji dan sebagainya;
Taksiran adalah berhubungan dengan
kegiatan
menaksir,
yaitu
menentukan nilai perkiraan dari suatu Melihat barang gadainya
kepada
gadai
yang
maka
macamnya
dapat
dapat
diterima
barang jaminan berdasarkan ketentuaanketentuan yang berlaku.
disimpulkan
Dari kedua definisi dapat dilihat
kriterianya sebagai berikut :
bahwa terdapat hubungan yang sangat
1.
Biasanya dipakai dalam kehidupan
menentukan antara barang jaminan dan
sehari-hari;
uang pinjaman. Selain itu terdapat hal
2.
Lazim diperjual belikan di pasar;
lain yang berperan dalam hubungan
3.
Mudah
antara
penyimpanannya
dan
perawatannya dalam masa gadai; 4.
Tidak berbahaya dan tidak mudah menyusut;
5.
Mudah
mendapat
barang
bila
dan
uang
pinjaman tersebut yaitu taksiran. Dapat dikatakan bahwa taksiran merupakan
pembeli
jaminan
pangkal
dari
rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh Perum
barang jaminan itu terpaksa harus
Pegadaian
untuk
dilelang.
pinjaman kepada nasabahnya. Karena
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
memberikan
uang
172
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
terbentuknya uang pinjaman dari suatu
Perum
Pegadaian
membagi
barang jaminan berpangkal pada suatu
jaminan atas 4 golongan. Keempat
taksiran. Suatu taksiran yang benar akan
golongan barang jaminan ini diperoleh
menghasilkan
dari
uang
pinjaman
yang
hasil
taksiran
yang
akan
sesuai. Kriteria taksiran yang benar
menentukan besarnya uang pinjaman
adalah mentaati ketentuan yang berlaku
yang dapat diberikan kepada nasabah.
dan mengandung resiko yang sekecil-
Besarnya uang pinjaman yang diberikan
kecilnya dalam suatu masa tertentu.
oleh Perum Pegadaian ditentukan dari
Untuk
menentukan
besarnya
jumlah pinjaman, setiap barang yang
nilai barang jaminan yang diberikan oleh nasabah.
digadaikan akan ditaksir lebih dahulu
Agar barang yang digadaikan
yang antara lain dilakukan dengan cara :
dapat dijual bilamana nasabah tidak
1.
cara penaksiran adalah melihat
melunasi pinjamannya, maka Perum
contoh barang yang sama dan
Pegadaian menentukan standar taksiran
perkembangan
dipasaran.
tertinggi yang ditetapkan oleh kantor
Cara ini untuk menaksir barang-
Cabang Perum Pegadaian. Taksiran
barang
tertinggi
2.
harga
seperti
kain,
barang
ditetapkan
berdasarkan
elektronik dan barang pecah belah.
persentase terhadap harga yang berlaku
mengetes dengan jarum penguji
dipasaran.
atau alat timbangan atau alat ukur
Jumlah pinjaman yang dapat
lainnya, cara ini untuk menaksir
diberikan adalah sebesar 85 % sampai
barang-barang seperti emas atau
89% dari nilai taksiran barang yang
permata untuk melihat kadar karat
digadaikan. Nilai taksiran ditentukan
dan kemurnian emas tersebut.
lebih rendah dari harga pasar setempat
Selanjutnya
pinjaman
atas dasar pertimbangan, bahwa adanya
menghasilkan uang bunga. Dari uang
kemungkinan barang tersebut rusak atau
bunga
dana
cacat pada waktu digadaikan atau juga
(keuntungan) yang dipergunakan untuk
keusangan dari barang tersebut yang
membiayai
dapat menurunkan harganya.
inilah
semua
uang
terbentuk
kegiatan
untuk
melayani kebutuhan masyarakat yang
Untuk barang jaminan yang
memerlukan jasa Perum Pegadaian .
berupa elektronik, surat yang harus
Dari sebagian uang bunga dipergunakan
disertakan adalah surat tanda bukti pajak
sebagai pemupukan/penambahan modal
pembelian yang sudah dibayar oleh
kerja.
nasabah. Untuk barang jaminan berupa
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
173
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
sepeda motor, selain sepeda motor itu
barang beserta surat kredit dan surat-
sendiri, juga harus diserahkan Surat
surat yang berkaitan dengan barang
Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Bukti
jaminan
Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
bertanggung
dan kunci-kuncinya.
tempat penyimpanan.
Untuk barang-barang jaminan
dan
sejak
saat
jawab
Hasil
itu
adalah
yang
penjaga
pemeriksaan
taksiran
lainnya yang tidak disertai surat-surat
tersebut setiap hari dicatat dalam buku
tanda bukti pemilikan, cukup diserahkan
yang telah disediakan untuk maksud itu
barangnya saja. Dalam hal ini Perum
serta
Pegadaian
tanggal
menerima
barang-barang
dibubuhi dan
keterangan
jam-jam
tentang
pemeriksaan.
jaminan tersebut dengan mengingat
Apabila terdapat perbedaan penaksiran,
ketentuan pasal 1977 KUHPer yaitu
sebab-sebab dari perbedaan tersebut
terhadap barang bergerak yang tidak
harus ditulis di belakang angka taksiran.
berupa bunga maupun piutang yang
Pada setiap akhir pemeriksaan , kepala
tidak harus dibayar kepada si pembawa
cabang dan penaksir harus membubuhi
maka barang siapa yang menguasainya
tanda tangannya, nama terang dan
dianggap sebagai pemiliknya dan karena
NIKnya (Nomor Induk Kepegawaian).
itu
mempunyai
wewenang
untuk
menjaminkannya.
uang
bertanggung
kepala
cabang
atau
wakilnya
memberi blanko surat bukti kredit
diberikan, kemudian dibuatkan surat
kepada para penaksir. Sesudah loket
bukti kredit. Surat bukti kredit dibuat
ditutup, kelebihan surat bukti kredit
dua lembar. Satu lembar yang asli
harus
diberikan dan disimpan oleh nasabah,
penyimpan surat bukti kredit yang
tembusan
bersangkutan
disimpan
yang
hari
akan
Pegadaian.
pinjaman
Cabang
jawab terhadap surat bukti kredit. Setiap
Jika nasabah telah menyetujui jumlah
Kepala
oleh
Barang-barang
Perum
diserahkan
kembali
(kepala
cabang
kepada
atau
jaminan
wakilnya). Kepala Cabang harus mencek
disimpan oleh pemutus kredit yaitu
kepada para penaksir berapa lembar
kepala cabang atau wakilnya (penjaga
surat
tempat penyimpanan), dan beliau wajib
memeriksa
memeriksa hasil taksiran barang jaminan
pinjaman yang keluar dan uang tebusan
pada meja penaksir. Kalau sudah sesuai
yang disetor oleh nasabah pada hari itu.
dengan penaksir, maka barang jaminan
Surat bukti kredit yang salah dicap atau
dimasukkan dalam tempat penyimpanan
diisi harus dimusnahkan sendiri oleh
kredit
yang
dipakai
serta
berapa
jumlah
uang
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
174
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
kepala cabang atau wakilnya. Blanko
sebab-sebab lain yang dalam keadaan
surat bukti kredit yang belum dicap
biasa seharusnya dapat dicegah oleh
disimpan dalam lemari yang terkunci
Perum Pegadaian seperti kehilangan
atas tanggung jawab kepala cabang.
karena pencurian atau sebab kekeliruan
Untuk keperluan administrasi, disediakan bagi calon nasabah yang
dari atau penggelapan oleh pegawai Perum Pegadaian.
akan meminta uang pinjaman supaya
Jika ada barang yang hilang,
diisi dengan nama, pekerjaan, alamat,
tertukar atau rusak (kecuali dimakan
tujuan kredit serta jumlah dan jenis
binatang), maka kepala cabang wajib
barang jaminan. Kitir nasabah yang
segera mengirim laporan tentang hal itu
dilampiri Kartu Tanda Penduduk atau
kepada Kuasa Pemutus Kredit dengan
kartu pengenal lainnya beserta barang
perantaraan Kantor Daerah Pemeriksaan
jaminan diserahkan kepada penaksir.
dengan
disertai
keterangan
yang
lengkap. Demikian pula jika barang Barang
yang hilang itu ditemukan kembali.
Jaminan dan Pengaruhnya terhadap
Kepada nasabah tidak perlu diberitahu
Pinjaman
bahwa barangnya hilang, tertukar atau
D.
Rusak
/
Hilangnya
Dalam barang-barang
masa jaminan
penyimpanan di
gudang
pegadaian, tidak tertutup kemungkinan
rusak jika mereka tidak datang untuk melunasi. Besarnya
rugi
diberikan
rusak maupun hilang dicuri orang.
terhadap barang yang rusak atau hilang
Sehubungan
kemungkinan
adalah 125 % dari nilai taksiran. Uang
rusaknya barang jaminan, ada suatu
ganti rugi hanya boleh dibayarkan
tindakan yang harus dilakukan oleh
sesudah uang pinjaman dan uang bunga
penaksir pada saat nasabah memberikan
yang harus dibayar telah diterima dari
barang jaminannya untuk ditaksir.
peminjam. Pada waktu diminta, uang
Terhadap barang jaminan yang rusak atau hilang, diberikan ganti rugi. Uang ganti rugi hanya boleh dibayar jika
Perum
yang
bahwa barang jaminan dapat menjadi
dengan
oleh
ganti
Pegadaian
ganti rugi harus dibayarkan kepada nasabah yang berhak menerimanya. Jika
suatu
barang
jaminan
barang jaminan seluruhnya / sebagian
sebagian rusak atau hilang maka barang
hilang atau rusak disebabkan terbakar,
itu harus ditaksir lagi oleh kepala cabang
basah,
(rayap,
sehingga dapat ditetapkan bagian mana
ngengat, tikus dan sebagainya) atau
yang rusak atau hilang. Atas bagian
dimakan
binatang
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
175
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
yang ditetapkan dengan cara demikian
Setiap
hari
sebelum barang
itu harus dibayarkan uang ganti rugi
jaminan disimpan di dalam gudang
penuh.
penyimpanan, kepala cabang memeriksa Dalam hal ini peminjam akan
barang jaminan dari semua golongan
menerima barang yang rusak bersama
(kecuali barang jaminan yang ditaksir
dengan uang ganti rugi, jika peminjam
sendiri oleh kepala cabang karena
tidak mau menerima ketentuan tersebut,
merangkap
maka ia boleh menerima uang ganti rugi
kredit) dengan memeriksa surat bukti
penuh.
memilih
kredit. Maksud pemeriksaan ini adalah
menerima uang ganti rugi penuh, barang
untuk mengetahui apakah ada barang
jaminan yang rusak tadi tidak boleh
yang tertukar atau ada yang isinya tidak
diberikan kepada peminjam.
cocok dengan surat bukti kredit dan
Jika
peminjam
sebagai
kuasa
pemutus
apakah ada taksiran yang menyimpang E. Pengganti Barang Jaminan dan
dari aturan. Pemeriksaan ini dilakukan di
Ulang Gadai Penggantian yang
dimaksud
barang
disini
jaminan
para
penaksir
yang
bila
bersangkutan dengan membuka semua
sebelum jangka waktu pinjaman habis
kantong barang jaminan yang belum
dan sebelum uang pinjaman beserta
diperiksa.
bunganya dilunasi oleh peminjam, ia
mengadakan pemeriksaan isi, apakah
berniat
barangnya cocok dengan keterangan
mengganti
adalah
hadapan
barang
jaminan
dengan barang lain dengan tetap dapat
Pada
prinsipnya
cabang
sekaligus
pada surat bukti kredit .
mempergunakan uang pinjaman yang telah diberikan oleh Perum Pegadaian.
Kepala
Dengan demikian dapat dilihat bahwa terdapat kaitan yang erat antara
penggantian
barang jaminan, taksiran, uang pinjaman
barang jaminan ditolak oleh Perum
dan surat bukti kredit. Barang jaminan,
Pegadaian karena hal itu menyulitkan
menentukan nilai taksiran dan besarnya
pihak Perum Pegadaian karena dalam
uang pinjaman.
surat bukti kredit yang sudah dibuat,
Apabila pinjaman belum dapat
telah dicantumkan data-data mengenai
dikembalikan pada waktunya, jangka
barang jaminan yang bersangkutan baik
waktu pinjaman dapat diperpanjang
mengenai taksiran dan juga klasifikasi
dengan
dari barang jaminan itu.
melakukan ulang gadai peminjam harus
cara
gadai
ulang.
Untuk
membayar bunga uang pinjaman terlebih
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
176
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
dahulu, setelah itu dilakukan taksiran
Perum Pegadaian. Kepada umum harus
lagi terhadap barang jaminan untuk
diberikan
mengetahui apakah nilainya masih sama.
mengenai barang-barang jaminan yang
keterangan
yang
diminta
akan dilelang, tetapi mengenai taksiran, uang pinjaman serta nama pemilik
F. Lelang Barang Jaminan Lelang jaminan dilakukan bila
(nasabah)
dari
barang
yang
barang jaminan tidak ditebus sampai
bersangkutan tidak boleh diberitahukan.
dengan batas waktu kredit. Waktu kredit
Cacat dan ciri dari barang jaminan harus
adalah 4 bulan dan tenggang waktu 1
diumumkan pada waktu lelang untuk
bulan yaitu bulan kelima adalah waktu
mencegah pengaduan di kemudian hari.
untuk pelelangan.
Ada
kalanya
dalam
lelang
Pelaksanaan lelang berdasarkan
barang jaminan, barang tersebut dapat
sbl 1933 No. 341, pelaksanaan lelang
terjual dengan harga tinggi. Dalam hal
barang jaminan yang habis temponya,
ini berarti terdapat uang kelebihan dan
tidak
Kantor
uang kelebihan ini merupakan hak dari
Lelang Negara (BIPN) tetapi langsung
nasabah pemilik atau penjamin barang
oleh Cabang Perum Pegadaian sendiri.
jaminan
a.
b.
c.
d.
diselenggarakan
oleh
yang
bersangkutan.
Yang
Lelang dilakukan minimal setiap
dimaksud dengan uang kelebihan adalah
tanggal 22 bulan ke 5 atau
jika hasil penjualan lelang lebih tinggi
tanggal 5 bulan ke VI.
nilainya daripada uang pinjaman pokok
Jika tanggal itu jatuh pada hari
ditambah uang bunga dan ongkos lelang
libur,
yang harus dibayarkan nasabah kepada
diundur
tanggal
berikutnya.
Perum
Pegadaian
untuk
Pelunasan sebelum barangnya
kembali barang jaminannya.
menebus
dilelang masih bisa dilakukan
Supaya uang kelebihan dapat
dengan perhitungan maksimum
dibayarkan kepada semua yang berhak,
sewa modal.
Kepala Cabang mengusahakan :
Harga minimum lelang adalah : UP + SM
a. di
depan
diberikan
loket-loket
supaya
penerangan
kepada
umum tentang hak mereka untuk Pelaksanaan lelang oleh Perum Pegadaian
bersifat
terbuka,
meminta
uang
kelebihan
dan
artinya
kepada mereka diberi anjuran agar
siapapun boleh membeli barang-barang
jangan membuang atau merobek
jaminan yang dilelang kecuali pegawai
surat bukti kredit dari barang yang
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
177
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
sudah dilelang. Penerangan ini juga
nasabah. Pada surat bukti kredit dari
harus diberikan oleh kepala cabang
barang jaminan tercantum perjanjian
kepada umum yang datang di
yang isinya antara lain sebagai berikut :
tempat lelang yaitu pada waktu sebelum dan sesudah lelang.
PERJANJIAN KREDIT DENGAN
b. Pada beberapa tempat di ruang untuk
umum
JAMINAN BARANG BERGERAK
digantungkan
pemberitahuan
tentang
hak
menerima uang kelebihan. c. Nasabah yang
Yang bertanda tangan dibawah ini Pegadaian dan nasabah atau Yang
meminta uang
dikuasakan sepakat menyatakan sebagai
kelebihan selalu dilayani dengan
berikut :
baik dan cepat dan tidak dipersukar
1. Pegadaian
untuk menerima uang kelebihan. d. Nasabah yang berhak atas uang kelebihan dengan
dapat membawa
mengambilnya surat
bukti
kepada
memberikan Nasabah
atau
kredit Yang
dikuasakan dengan jaminan barang bergerak yang nilai taksiran dan uang
pinjamannya
ditetapkan
kreditnya ke Perum Pegadaian dan
sebagaimana tercantum dihalaman
jangka waktu akan dikembalikan
depan.
kepada nasabah ditunggu sampai 1
2. Nasabah dan/atau Yang dikuasakan
(satu) tahun. Jika uang kelebihan
menjamin
bahwa
barang
yang
tidak diambil dalam jangka waktu
dijaminkan merupakan milik yang
satu tahun sesudah tanggal lelang,
sah dari Nasabah atau dikuasai
maka hak itu gugur dan uang
secara sah menurut hukum oleh
kembalian menjadi milik Perum
Nasabah dan karenanya Nasabah
pegadaian.
mempunyai wewenang yang sah untuk menjadikannya jaminan utang kepada pegadaian. Nasabah juga
G. Perjanjian Gadai Yang dapat dianggap sebagai
menjamin bahwa tidak ada orang
bukti adanya perjanjian gadai antara
dan/atau pihak lain yang turut
nasabah dan Perum pegadaian adalah
mempunyai hak atas barang jaminan
surat
bukti
prakteknya
kredit Perum
karena
pada
tersebut, baik hak memiliki maupun
Pegadaian
tidak
hak menguasai.
membuat surat perjanjian kredit dan
3. Nasabah menjamin bahwa barang
surat perjanjian gadai dengan para
yang digadaikan kepada Pegadaian
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
178
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
tidak
sedang
menjadi
jaminan
sesuatu utang, tidak dalam sitaan,
bila milik orang lain, telah mendapat kuasa secara sah kepadanya.
tidak dalam sengketa dengan pihak lain, atau tidak berasal dari barang
Hak dan Kewajiban Para Pihak
yang diperoleh secara tidak sah atau melawan hukum.
Setelah
diterimanya
barang
jaminan oleh pihak Perum Pegadaian
4. Dst
dan diterimanya uang pinjaman oleh Dari perjanjian yang ada di
nasabah,
timbullah
hak-hak
dan
belakang Surat Bukti Kredit, perjanjian
kewajiban-kewajiban bagi kedua belah
tersebut diatas dapat dilihat bahwa pada
pihak.
butir
kesatu
disebutkan
adanya
hubungan utang piutang antara nasabah
Hak-hak
Perum
Pegadaian
adalah :
dan Perum Pegadaian dimana nasabah
a. menerima dan menahan barang
mengaku berhutang kepada pihak Perum
gadai untuk waktu yang telah
Pegadaian.
disepakati
Dengan
demikian
butir
sebagai
perjanjian
kredit
pasal
1152 – 1159 KUHPerdata;
kesatu dari perjanjian tersebut dapat dianggap
sebelumnya,
b. menerima
antara nasabah dan Perum Pegadaian.
barang
Butir kedua dapat dilihat adanya
harga
gadai
penebusan
sebesar
uang
pinjaman pokok ditambah uang
gadai yang timbul karena adanya utang
bunga;
piutang diantara nasabah dan Pegadaian.
c. melelang barang jaminan jika
Pada butir ketiga dari perjanjian
setelah jangka waktu pinjaman
itu menunjukkan adanya perlindungan
selesai,
hukum
ditebus,
terhadap
Pegadaian
penerima gadai. Jika
sebagai
ternyata
di
kemudian hari diketahui bahwa nasabah
barang
gadai
pasal
tidak 1155
KUHPerdata; d. menerima uang hasil lelang
sebagai pemberi gadai tidak berhak
barang
menggadaikan barang jaminan yang
besarnya uang pinjaman pokok
dimaksud, pihak Perum Pegadaian tidak
dan bunga ditambah ongkos
dapat
lelang.
dipersalahkan
karena
telah
jaminan
sejumlah
menerima barang jaminan tersebut untuk digadaikan. Sebab dalam perjanjian
Adapun kewajiban Perum Pegadaian
nasabah
adalah:
menyatakan
bahwa
barang
jaminan itu benar-benar miliknya atau
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
179
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
a. menyimpan
barang
gadai
lambatnya pada tanggal jatuh
dengan baik agar tidak hilang,
tempo;
rusak atau terbakar;
f.
b. menyerahkan kembali barang gadai
jika
telah
memperoleh
uang
kelebihan lelang;
dilakukan
g. apabila barang jaminan hilang /
pelunasan utang oleh nasabah; c. tidak
berhak
rusak (kecuali force majeur)
menggunakan,
akan
barang
yang
sebesar 125 % dari taksiran
dijaminkan untuk kepentingan
barang jaminan atau bagian
pribadi;
barang jaminan yang hilang atau
memanfaatkan
d. memberi
ganti
rugi
kepada
mendapat
ganti
rugi
rusak tersebut.
pemilik barang jaminan bila barang gadai hilang atau rusak. e. melaksanakan
somatie
baik
Kewajiban-kewajiban nasabah adalah : a.
secara tertulis maupun secara lisan
jika
barang
hendak
Kredit jangan sampai hilang/rusak; b.
dilelang; f.
menyimpan baik-baik Surat Bukti
menyerahkan Surat Bukti Kredit pada waktu melunasi pinjaman;
wajib mengembalikan sisa hasil
c.
untuk menghindarkan penebusan
pelelangan dalam jangka waktu
barang jaminan oleh orang yang
12 bulan.
tidak
berhak,
nasabah
segera
melapor kepada Kepala Cabang Hak-hak dari nasabah adalah :
apabila surat bukti kredit hilang
a. menerima atau menolak jumlah uang
pinjaman
ditetapkan
sebagaimana
oleh
Perum
Pegadaian; b. tidak
atau
dikenakan
biaya-biaya
pinjaman selain sewa modal;
dicuri
atau
dipindah
tangankan. d.
membayar sewa modal;
e.
tunduk terhadap peraturan atau ketentuan yang telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian.
c. menerima Surat Bukti Kredit; d. menebus barang gadai sebelum jatuh
tempo
dan
menerima
kembali barang gadainya; e. dapat menggadai ulang atau membayar
penuh
selambat-
Tindakan Terhadap Para Pihak Yang Wanprestasi Seorang
nasabah
melakukan
wanprestasi
membayar
uang
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
dikatakan jika
pinjaman
tidak beserta
180
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
bunganya pada saat jatuh tempo. Dalam
tidak perlu menunggu sampai jangka
hal ini pihak Perum Pegadaian dapat
waktu
melakukan tindakan terhadap nasabah
pengembalian
yang
dikenakan
bersangkutan.
dilakukan
oleh
Tindakan
Perum
yang
Pegadaian
kredit
Pegadaian,
lelang
barang
yaitu
melakukan Hak
pinjaman
biaya-biaya
lain
tidak kecuali
Nasabah
yang
mengembalikan
uang
akan pinjaman
ini
membawa surat bukti kredit ke loket
disebutkan pula dalam Kitab Undang-
kasir. Kasir akan menghitung bunga
Undang Hukum Perdata pasal 1155.
pinjaman dan setelah uang pinjaman dan
Perum
jaminan.
uang
Proses
bunga uang pinjaman.
tersebut adalah juga merupakan hak dari Perum
berakhir.
sebagai
bunganya dilunasi, maka barang jaminan
pemegang gadai berkewajiban menjaga
dikeluarkan dari gudang penyimpanan
barang-barang gadai dengan sebaik-
dan
baiknya
Dengan
dan
Pegadaian
bertanggung
jawab
dikembalikan
kepada
nasabah.
dapat
dikatakan
demikian
terhadap keselamatan serta keutuhan
bahwa gadai berakhir dengan hapusnya
barang jaminan tersebut. Tanggung
perikatan pokok yang dijamin dengan
jawab yang demikian itu disebutkan pula
gadai tersebut, yaitu dengan dibayarnya
dalam pasal 1157 Kitab Undang-undang
pinjaman oleh nasabah maka hubungan
Hukum Perdata. Perum Pegadaian dapat
utang
dikatakan melakukan wanprestasi jika
Pegadaian telah berakhir dan dengan
barang
demikian gadainya hapus.
jaminan
yang
dititipkan
piutang
antara
nasabah
dan
kepadanya tersebut menjadi rusak atau
Dalam hal nasabah tidak dapat
hilang. Tindakan yang dapat dilakukan
membayar atau melunasi uang pinjaman,
nasabah adalah meminta ganti rugi
maka gadai hapus pada saat barang
kepada Perum Pegadaian. Ganti rugi
jaminan telah laku dijual lelang. Salah
yang diberikan oleh Perum Pegadaian
satu sebab hapusnya gadai adalah bila
sudah ditetapkan yaitu 125 % dari nilai
barang gadai dieksekusi oleh yang
taksiran barang jaminan.
mempunyai
piutang.
Maka
dengan
diadakannya lelang barang jaminan berarti telah dilakukan eksekusi terhadap
Hapusnya Gadai Gadai
berakhir
dengan
dilunasinya uang pinjaman dan bunga
benda
gadai
sehingga
hapuslah
gadainya.
oleh nasabah. Untuk melunasi uang pinjaman beserta bunganya itu nasabah
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
181
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
HUKUM
bergerak berupa perhiasan, alat-alat
SEBAGAI
perabotan rumah tangga, barang-barang
PERMASALAHAN PERUM
PEGADAIAN
elektronik,
SARANA PEMBERIAN KREDIT Dalam
perkembangan
tekstil
dan
kendaraan
per-
bermotor. Pegadaian (kreditur) tidak
ekonomian yang pesat saat ini dimana
menuntut bahwa barang bergerak yang
persaingan semakin ketat dan semakin
dijadikan jaminan oleh nasabah (debitur)
tingginya
pihak
harus milik sendiri, jadi barang bergerak
membutuhkan mitra kerja yang dapat
yang dijadikan jaminan dianggap milik
membantu menopang dunia usaha dalam
nasabah
pendanaan,
suatu
sepenuhnya oleh Pegadaian (kreditur).
materi hukum yang dapat menjamin
Besar kecilnya kredit yang diterima
keterikatan tersebut guna menghindari
nasabah
hal-hal yang dapat merugikan kedua
bergerak yang digadaikan. Penilaian
belah
dalam
barang tersebut dilakukan oleh juru
perjanjian. Seperti kita ketahui perikatan
taksir dan disesuaikan dengan harga
dapat bersumber dari perjanjian dan
barang yang sama dalam pasaran, pada
Undang-Undang. Perjanjian itu sendiri
saat permohonan dilakukan.
keterikatan
maka
pihak,
para
dibutuhkan
khususnya
adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji
kepada
orang
lain
untuk
melaksanakan suatu hal. Perjanjian
(debitur)
dan
berdasarkan
nilai
dikuasai
barang
Kredit yang diberikan Perum Pegadaian tidak sama dengan lembaga keuangan lain, yaitu kredit dengan
kredit
dengan
bunga yang dihitung setiap 15 hari
jaminan gadai diterapkan oleh Perum
dalam waktu yang relatif singkat yaitu 4
Pegadaian berdasarkan Kitab Undang-
bulan
Undang Hukum Perdata, hal ini terlihat
menggadai barang bergerak. Berbeda
jelas dalam isi perjanjian yang tertuang
dengan lembaga lain seperti bank,
dalam Surat Bukti Kredit mengenai para
memberikan kredit dalam jangka waktu
pihak, kesepakatan para pihak, objek
yang cukup lama antara 2 sampai 5
perjanjian dan hal-hal yang disepakati.
tahun dengan jaminan berupa sertifikat
Jaminan kredit dengan gadai dilakukan berdasarkan Kitab Undang-
dan
jaminan
cukup
dengan
barang tak bergerak seperti rumah dan tanah.
Undang Hukum Perdata buku kedua bab
Perjanjian gadai
kredit
20 mengenai gadai dalam pasal 1150
jaminan
sampai dengan pasal 1160. Gadai yang
Undang-Undang
Hukum
Perdata
diterima sebagai jaminan adalah barang
keberlakuannya
sangat
efektif
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
berdasarkan
dengan Kitab
182
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
maksudnya karena perjanjian kredit
pada umumnya selalu minta agar barang
dengan gadai ini sangat tepat untuk
jaminan bergerak tersebut dilepaskan
menyelesaikan masalah keuangan yang
dari kekuasaan Perum pegadaian dan
sangat
dengan
diserahkan kembali kepada pemiliknya,
memanfaatkan barang bergerak milik
sehingga Perum Pegadaian kehilangan
nasabah.
hak prestasi. Dalam beberapa kasus,
mendesak,
hanya
meskipun belum sampai pada status A. Kendala-kendala yang dihadapi
terdakwa tetapi sering kali aparat Perum
Perum Pegadaian
Pegadaian
Terdapatnya
beberapa
kasus
Penaksir)
(Kepala dituduh
Cabang sebagai
dan
penadah
yang ternyata bahwa perjanjian gadai
barang hasil kejahatan. Kasus-kasus
memiliki titik rawan. Setiap pemegang
serupa ini sebagian bisa diselesaikan
barang (bergerak) dianggap sebagai
dengan cara “musyawarah” dimana
pemilik tanpa perlu dukungan bukti
pegadai atau pemilik barang yang
kepemilikan,
terjadi
sebenarnya menyerahkan sejumlah uang
barang yang diindikasikan atau dicurigai
kepada Pegadaian sebagai pelunasan
berasal
hutang. Akan tetapi pada sebagian kasus
kadang-kadang
dari
penggelapan),
kejahatan
ke
Perum
lain barang jaminan diserahkan kepada
jaminan
hutang.
pemilik tanpa kompensasi sehingga
Keadaan ini menimbulkan terjadinya
Perum Pegadaian menanggung kerugian
benturan kepemilikan. Sebagai kreditur,
berupa hilangnya uang pinjaman dan
Perum Pegadaian memiliki hak atas
bunga yang akan diperoleh. Diakui oleh
suatu barang bergerak yang diserahkan
Perum Pegadaian bahwa setiap barang
oleh debitur atau atas namanya sebagai
jaminan memang harus diyakini siapa
jaminan dengan memperoleh prioritas
pemiliknya akan tetapi karena dalam
pelunasan. Perum pegadaian juga berhak
masalah gadai ini peraturan sendiri telah
menguasai
memberi
Pegadaian
masuk
(pencurian,
sebagai
barang
bergerak
milik
kelonggaran
serta
demi
nasabah yang dijadikan barang jaminan
menjaga kelancaran pelayanan, maka
selama hutang belum dilunasi. Dengan
penelusuran
kata lain, Perum Pegadaian memiliki
jaminan merupakan suatu hal yang
hak kebendaan atas barang gadai seperti
sangat
yang ditentukan dalam pasal 1152 KUH
terhadap konsumen yang jumlahnya
Perdata. Di lain pihak si pemilik asli
mencapai ribuan orang untuk satu
barang maupun aparat penegak hukum
cabang Perum Pegadaian.
sulit
kepemilikan
dilaksanakan,
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
barang
apalagi
183
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
Demi hukum,
menjaga
kami
kepastian
berpendapat
bahwa
Pegadaian. dengan
Alternatif cara
tersebut
mengangsur
yaitu atau
kepentingan perum Pegadaian sebagai
menggadai ulang dalam jangka waktu
badan usaha legal harus dilindungi
yang ditetapkan oleh Perum Pegadaian.
dalam arti kata apabila terjadi kasus
Jika hingga teguran yang ketiga nasabah
Pencurian/penggelapan yang kemudian
tidak memberikan tanggapan baik secara
status barang diubah menjadi barang
langsung atau tertulis, maka langkah
sitaan
terakhir yang ditetapkan oleh Perum
maka
kepentingan
Perum
Pegadaian harus tetap dipertahankan
Pegadaian
apapun putusan
pelelangan.
Pengadilan, barang
jaminan harus tetap dikembalikan ke Perum
Pegadaian
kompensasi
adalah
Pelelangan
dengan
adalah
cara
penjualan
kecuali
dengan
barang bergerak milik nasabah yang
pengembalian
hutang
menjadi jaminan kredit. Jika dalam
berikut bunganya.
waktu yang telah ditentukan nasabah tidak dapat melunasi utangnya, Perum
B. Penyelesaian
Masalah
Yang
Pegadaian
mempunyai
kuasa
untuk
menjualnya guna pembayaran utang
Timbul Seperti
umumnya
suatu
bagi nasabah (debitur) yang dianggap
perjanjian, dalam pelaksanaannya belum
tidak
tentu dapat berjalan dengan semestinya.
Sebelum penyelenggaraan lelang, Perum
Masalah yang timbul dalam perjanjian
Pegadaiaan
kredit adalah dimana pihak nasabah
kepada nasabah yang barang jaminannya
(debitur)
hendak dijual.
wanprestasi
melaksanakan
atau
perjanjian
tidak yang
mampu
melunasi
wajib
Jika
utangnya.
memberitahukan
pelelangan
telah
semestinya yaitu tidak melunasi kredit
dilaksanakan oleh Perum Pegadaian
dalam
(kreditur),
jangka
waktu
yang
telah
pihak
nasabah
(debitur)
disepakati. Upaya hukum yang ditempuh
belum sepenuhnya kahilangan haknya.
Perum
dalam
Hak tersebut adalah dimana nasabah
penyelesaian masalah adalah dengan
(debitur) berhak mendapatkan uang
mengeluarkan surat teguran yang berisi
kelebihan dari lelang barang bergerak
pemberitahuan bahwa waktu perjanjian
tersebut setelah dikurangi pinjaman
sudah atau akan segera habis masa
pokok beserta bunganya dan biaya
berlakunya
beberapa
pelelangan. Pengambilan uang kelebihan
alternatif yang ditawarkan oleh Perum
ini diberikan dalam jangka waktu 12
Pegadaian
dan
(kreditur)
disertai
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
184
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
bulan dan bila tidak diambil oleh
dan
tertutup
bagi
pegawai
Perum
nasabah (debitur) maka kelebihan uang
Pegadaian. Jadi siapa saja dapat menjadi
tersebut menjadi hak negara.
pembeli dan bagi penawar tertinggi
Tetapi apabila hasil pelelangan
lelang diberikan. Pelaksanaan lelang
belum dapat menutupi utang nasabah
baru dapat dilakukan apabila nasabah
(debitur), Perum Pegadaian (kreditur)
tidak melaksanakan kewajibannya dalam
masih
jangka waktu yang telah disepakati.
berhak
Sebelum
atas
pelunasannya.
pelelangan
dilaksanakan
Setelah pelelangan selesai, maka
barang bergerak berupa emas atau
Surat
berlian
(debitur) dan rangkapnya dihanguskan
ditaksir
ulang
oleh
Perum
Bukti
Kredit
atau
dasar harga, disesuaikan dengan harga
bergerak yang telah dilelang wajib
pasaran pada saat itu atau pada saat
dicatat oleh kasir dan pembeli barang
pelelangan
lelang diberikan sertifikat.
dilaksanakan
dan
dimuat dalam satu daftar harga.
Setiap
nasabah
Pegadaian untuk menjadi acuan atau
akan
dimusnahkan.
milik
barang
Jika barang bergerak tidak laku
Pelaksanaan lelang berdasarkan
dijual, maka barang tersebut dibeli oleh
Buku Tata Kerja Perum Pegadaian pasal
negara dan jika harga jual barang
27 adalah penyelenggaraan pelelangan
bergerak tersebut tidak mencapai atau
dilaksanakan
kantor
tidak sebesar uang pinjaman maka sisa
cabang. Pelelangan dilakukan minimal
utang tetap menjadi kewajiban nasabah
setiap tanggal 22 bulan ke V atau
(debitur) dimana dalam hal ini pihak
tanggal 5 bulan ke VI, jika hari
nasabah harus membayar sisa utangnya
pelelangan jatuh pada hari minggu atau
tersebut dan pihak Perum Pegadaian
hari libur diundur hari berikutnya.
masih berkewajiban untuk memelihara
Nasabah masih diberikan kesempatan
barang
untuk melunasi pinjamannya maksimum
nasabah melunasi utangnya.
sebelum
langsung
barang
oleh
tersebut
sampai
miliknya
Semua pembayaran pada waktu
dilelang. Harga minimum lelang adalah
lelang dilakukan tunai dan pembeli
sebesar uang pinjaman dan ditambah
dikenakan tambahan sebesar 9 % biaya
dengan sewa modal dan biaya lelang,
lelang dan 7% uang miskin. Sehabis
tetapi
pelelangan kepada setiap orang dan
tidak
bergerak
bergerak
menutup
kemungkinan
tawaran yang lebih tinggi.
kongsi yang hadir, dilarang keras untuk
Sistim pelaksanaan lelang di
menjual belikan atau melelang barang
Perum Pegadaian terbuka untuk umum
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
185
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
yang telah dibeli dihalaman parkir kantor cabang yang bersangkutan. Penyelesaian
DAFTAR PUSTAKA Badrulzaman, Mariam Darus. Kendala-
masalah
yang
kendala Yuridis Pengembang-an
diterapkan oleh Perum Pegadaian cukup
Perum
adil maksudnya kedua belah pihak tidak
Menunjang Pembangunan Ek-
dirugikan baik untuk nasabah (debitur)
onomi Nasional. seminar di-
maupun Perum Pegadaian (kreditur) itu
selenggarakan
sendiri. Karena kerja sama yang baik
Hukum Universitas Brawijaya.
antara nasabah dan Perum Pegadaian
Tanggal
maka permasalahan yang timbul tidak
Malang.
sampai kepengadilan.
Pegadaian
9
Dalam
oleh
Fakultas
April
1994,
di
-------. Aneka Hukum Bisnis. Bandung :
Berdasarkan pengamatan, proses
Alumni. 1994
pembentukan perjanjian kredit dengan
Budiarto, M.. Analisa dan Evaluasi
jaminan gadai yang diterapkan Perum
Pegadaian Sebagai Lembaga
Pegadaian
Pemberi Kredit Usaha Kecil.
tidak
sulit
dan
sangat
membantu nasabah dalam mengatasi
BPHN
permasalahannya terutama dalam hal
Kehakiman. 1995-1996
pendanaan.
Begitu
dalam
Erdbrink, G.R.De Graff Algemeene
penerapan penyelesaian masalah yang
Secretaris. Salinan. Staatsblad
timbul pada perjanjian, langkah yang
Tanah
diambil
tanggal 29 Maret. 1928
cukup
pula
Departemen
bijaksana
sehingga
permasalahan tidak perlu diselesaikan
Sekretariat Negara. 1993
penyelesaian
hukum
untuk
Kadir, Syamsir. Pegadaian Bagaikan
masalah yang timbul dalam perjanjian
The
kredit
Perlu
dengan
Nederland.
Indonesia. GBHN dan Repelita Buku II.
pada pengadilan. Upaya
Hindia
jaminan
gadai
ini,
Sleeping
Giant
Dibangun.
Yang Warta
dilakukan
dengan
pelelangan
atau
Pegadaian Nomor: 22/ Th.IV/
penjualan
barang
bergerak
yang
1992.
dijadikan jaminan milik nasabah oleh
Kantor
Pusat
Pegadaian.
Buku
Perum Pegadaian apabila nasabah tidak
Peraturan Menaksir Perum
memenuhi kewajibannya dalam jangka
Pegadaian. Jakarta. 1999
waktu yang telah disepakati.
Laporan Tahunan Kegiatan Usaha Kecil di Indonesia. Jakarta : Biro Hukum BPS. Jakarta. 1997
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
186
Juliata Puspasari Pranoto & Ratnaningroem Djaroem - Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Sebagai Sarana Pemberian Kredit
Laporan Tahunan Kegiatan.
Perum
Pegadaian. Jakarta. 2002 Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 1990
Tentang
Pengalihan
Bentuk Perusahaan Jawatan (Perjan) Pegadaian menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia Nomor 103 Tahun 2000
tentang
Perusahaan
Umum Pegadaian. Subekti dan Tjitrosudibio, R. Kitab Undang-Undang Perdata.
Hukum
PT.
Pradnya
Paramita. Jakarta. Subekti Aneka Perjanjian. PT. Citra Aditya bakti. Bandung 1995 --------.
Hukum
Perjanjian.
PT.
Intermasa.
Lex Jurnalica /Vol. 1 /No.3 /Agustus 2004
187