PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BETUTU Oxyeleotris marmorata DALAM WADAH TRANSPARAN, HITAM DAN PUTIH
INA WALIA FATHONAH
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Betutu Oxyeleotris marmorata dalam Wadah Transparan, Hitam dan Putih” adalah benar karya saya dengan arahan dari Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2014
Ina Walia Fathonah NIM C14100074
ABSTRAK INA WALIA FATHONAH. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Betutu Oxyeleotris marmorata dalam Wadah Transparan, Hitam dan Putih. Dibimbing oleh IRZAL EFFENDI dan TATAG BUDIARDI. Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) adalah salah satu ikan konsumsi perairan tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Warna wadah dapat mempengaruhi intensitas cahaya dalam media pemeliharaan disebabkan penyerapan, pemantulan, dan pembiasan panjang gelombang cahaya. Intensitas cahaya merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup organisme akuatik, karena cahaya berpengaruh pada penglihatan ikan terhadap pakan di dalam perairan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui warna wadah yang paling baik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan betutu dalam pendederan. Warna wadah yang digunakan untuk pemeliharaan adalah transparan, hitam, dan putih. Benih ikan betutu berukuran panjang 7,09 ±0,34 cm dan bobot 3,65 ±0,46 g, dipelihara dalam akuarium 25x25x25 cm yang diisi air 9 L, dan diberi pakan alami berupa cacing Tubifex secara ad libitum, media pemeliharaan disifon dua kali seminggu, serta pertumbuhan ikan dan fisika-kimia air diamati seminggu sekali. Setelah 28 hari pemeliharaan ikan betutu menunjukkan derajat kelangsungan hidup sebesar 100% pada wadah putih, 86,67% pada wadah transparan, dan 73,33% pada wadah hitam. Laju pertumbuhan spesifik pada wadah putih sebesar 1,429±0,394%, wadah hitam 1,772±0,405%, dan pada wadah transparan 2,009±0,560%. Wadah transparan adalah wadah terbaik untuk kegiatan pendederan benih ikan betutu. Kata kunci: ikan betutu, Oxyeleotris marmorata, warna wadah
ABSTRACT INA WALIA FATHONAH. Growth and Survival Rate of Marble Goby Oxyeleotris marmorata Fry Reared in Transparent, Black and White Tank. Supervised by IRZAL EFFENDI and TATAG BUDIARDI Marble goby (Oxyeleotris marmorata) is one of freshwater culture species with high economic value. Light intensity is one of environmental factors which significantly affects on growth and survival rate of aquatic organisms. Containers color might affect light intensity inside culture media caused by absorption, reflection, and refraction of light wavelength. Light intensity affected feeding of the fish. The purpose of this research was to determine the best tank color in advanced rearing of marble goby. Treatments of tank colors used in this study consisted of transparent, black, and white. The marble goby fry (7,09±0,34 cm length and 3,65±0,46 g weight) were reared in aquarium of 25x25x25 cm filled 9 L of water. The fish were fed Tubifex ad libitum and the water were siphoned twice per week. At the end of rearing, the number of fish were calculated. Growth and water quality parameters observation were observed once a week.
Maintenance was performed for 4 weeks resulted 100% of survival rate in white tank treatment, 86,67% in transparent tank treatment, and 73,33% in black tank treatment. Specific growth rates were 1,429±0,394% in white tank, 1,772±0,405% in black tank and 2,009±0,560% in transparent tank. Based on the result of tank color treatment test, it could be concluded that transparent tank is the best tank for advanced rearing of marble goby.
Keywords: Marble goby, Oxyeleotris marmorata, tank color
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BETUTU Oxyeleotris marmorata DALAM WADAH TRANSPARAN, HITAM DAN PUTIH
INA WALIA FATHONAH
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Departemen Budidaya Perairan
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi : Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Betutu Oxyeleotris marmorata dalam Wadah Transparan, Hitam dan Putih Nama : Ina Walia Fathonah NIM : C14100074
Disetujui oleh
Ir. Irzal Effendi, M.Si Pembimbing I
Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr. Ir. Sukenda, M.Sc Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Penulis panjatkan puji serta syukur kepada Allah subhanahu wata’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Skripsi yang berjudul “Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Betutu Oxyeleotris marmorata dalam Wadah Transparan, Hitam dan Putih” diciptakan sebagai salah satu pemenuhan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan baik ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Ir. Irzal Effendi, M.Si dan Bapak Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu penulis sedari arahan sebelum penelitian, penyediaan benih, pengolahan data hingga penyusunan skripsi ini dengan penuh kasih sayang. 2. Bapak Ir. Harton Arfah, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik dan penguji tamu yang telah banyak memberikan masukan, semangat dan motivasi. 3. Almarhum R. Adang Sujudwidarwan seorang ayah terbaik yang telah Tuhan ciptakan untuk mendidik penulis, mengarahkan penulis menjadi seorang akuakulturis, dan selalu menginginkan yang terbaik untuk penulis. 4. Ibunda Dede Mulyani SW, S.Pd sang bidadari surga yang Tuhan ciptakan untuk membimbing dan melindungi penulis sedari tanpa ruh hingga kini, yang telah meneteskan banyak keringat dan air mata, mencurahkan seluruh kasih sayangnya, serta mengiringi hidup penulis dengan doa terbaiknya. 5. Kurdianto atas fasilitas software dan koreksinya, Cindy Ray Hany atas bantuannya selama penelitian berlangsung, Deadasa A.N atas bantuannya untuk mengukur kadar glukosa darah ikan, Lilis Desmawati yang telah membantu pengujian kualitas air, Elvany Nur Ilmiah dan Eko Harianto yang telah membantu penulis dalam mengolah data. Yeyen dan Wuri selaku senior atas dukungan literatur dan semangatnya, serta Zaky Abdullatif atas ilmu bahasa inggrisnya. 6. Terima kasih kepada seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam penyusunan skripsi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Bogor, Juli 2014
Ina Walia Fathonah
xi
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 1 METODE ........................................................................................................... 2 Rancangan Percobaan ..................................................................................... 2 Pemeliharaan Ikan .......................................................................................... 2 Pengamatan dan Pengumpulan Data ............................................................... 2 Pertumbuhan Bobot dan Panjang .................................................................... 2 Fisika dan Kimia Air ....................................................................................... 3 Kadar Glukosa ................................................................................................ 3 Prosedur Analisis Data ................................................................................... 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 5 Hasil ............................................................................................................... 5 Pembahasan .................................................................................................. 12 SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14 LAMPIRAN ..................................................................................................... 16 RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 27
xii
DAFTAR TABEL 1 Kelangsungan hidup, pertumbuhan spesifik, laju pertumbuhan harian, laju pertumbuhan panjang, bobot rata-rata akhir, biomassa rata-rata akhir, panjang rata-rata akhir, konversi pakan, jumlah konsumsi pakan, dan kadar glukosa selama pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih ................................. 5 2 Fisika dan kimia air media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) pada wadah transparan, hitam dan putih ....................................... 9
DAFTAR GAMBAR 1 Kelangsungan hidup setiap 7 hari benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara selama 28 hari pada wadah transparan, hitam, dan putih ....................................................................................... 6 2 Bobot rata-rata (gram) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara selama 28 hari pada wadah transparan, hitam, dan putih ................................................................................................................ 6 3 Biomassa rata-rata (gram) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara selama 28 hari pada wadah transparan, hitam, dan putih ................................................................................................................ 7 4 Pertumbuhan panjang (cm) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara selama 28 hari pada wadah transparan, hitam, dan putih. ............................................................................................................... 7 5 Kadar glukosa benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) pada awal dan akhir pemeliharaan yang dipelihara selama 28 hari pada wadah transparan, hitam dan putih ............................................................................................... 8 6 Nilai suhu media selama 28 hari pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam, dan putih ....................................................................................... 9 7 Nilai pH media selama 28 hari pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam, dan putih ............................................................................................................. 10 8 Nilai DO selama 28 hari pada air tandon dan media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah x transparan, hitam, dan putih ........................................................... 10 9 Kadar CO2 selama 28 hari pada air tandon dan media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah x transparan, hitam, dan putih ........................................................... 11 10 Kadar amoniak selama 28 hari pada air tandon dan media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah x transparan, hitam, dan putih ........................................................... 11 11 Kadar Nitrit selama 28 hari pada air tandon dan media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah x transparan, hitam, dan putih ........................................................... 12
xiii
DAFTAR LAMPIRAN 1 Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) ............................................................ 16 2 Wadah perlakuan ukuran 25x25x25 cm ......................................................... 16 3 Hasil uji anova dan analisis statistik uji duncan beberapa parameter pada pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari ......................................... 17 4 Derajat kelangsungan hidup (%) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari ........ 21 5 Laju pertumbuhan spesifik (%) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari ........ 21 6 Laju pertumbuhan harian (g/hari) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari ........ 21 7 Laju pertumbuhan panjang (cm/hari) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah berbeda warna selama 28 hari ....... 22 8 Bobot rata-rata (g) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari ................................. 22 9 Biomassa rata-rata (g) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari................. 22 10 Panjang rata-rata (cm) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari............... 23 11 Jumlah konsumsi pakan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari............... 23 12 Nilai konversi pakan, derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, laju pertumbuhan spesifik, dan laju pertumbuhan panjang benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari ...................................................................................... 23 13 Nilai pH dan suhu media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari ........................................................................................................... 24 14 Kelarutan oksigen media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari ........................................................................................................... 24 15 Karbondioksida media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari ........................................................................................................... 25 16 Nitrit media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari............... 25 17 Amoniak media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari............... 26
xiv
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) merupakan spesies perairan tawar yang tersebar di beberapa negara Asia Selatan seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Menurut Mulyono (1999), ikan betutu tergolong hewan nokturnal yaitu lebih aktif pada malam hari untuk mencari makan maupun aktivitas lainnya. Ikan betutu merupakan ikan bernilai ekonomis tinggi dengan harga sekitar Rp 135.000/kg dengan ukuran sekitar 250 gram/ekor (Anonim 2014). Ikan betutu juga merupakan komoditas ekspor untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri, seperti negara Cina, Thailand, dan Vietnam. Meskipun demikian, ikan betutu memiliki pertumbuhan yang lambat sehingga diperlukan penelitian untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan betutu. Warna wadah dapat mempengaruhi cahaya dalam media pemeliharaan disebabkan penyerapan, pemantulan, dan pembiasan panjang gelombang cahaya. Cahaya mempengaruhi beberapa tingkah laku ikan seperti rangsangan untuk makan, melindungi diri, dan rangsangan untuk mendekati cahaya (Baskoro dan Effendy 2005). Menurut Boeuf dan Bail (1999), ikan memerlukan intensitas cahaya tertentu untuk mendeteksi dan menangkap pakan, namun cahaya yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan stres bahkan kematian. Cahaya juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Penglihatan merupakan sistem sensor utama pada sebagian besar ikan dalam memangsa. Penglihatan pada ikan disesuaikan dengan lingkungan hidupnya, seperti ikan perairan laut dalam yang dapat melihat di dalam kegelapan. Penglihatan ikan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jarak penglihatan, kisaran dan cakupan, warna yang jelas, kekontrasan dan kemampuan membedakan objek yang bergerak (Gunarso 1985). Penggunaan warna wadah abu dan kuning pada Eurasian perch (Strand et al. 2007), kuning pada Rtilus frisii Kutum (Imanpoor dan Abdollahi 2011), merah pada udang galah (Barani 2002), dan hitam pada flatfish (Sumner 1911), Stizostedion fitreum (Harder dan Summerfelt 1996) dan kuda laut (Sulistyaningrum 2006) berpengaruh positif terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Penelitian mengenai pengaruh warna wadah terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan betutu belum dilakukan sebelumnya. Sifat nokturnal yang dimiliki ikan betutu serta beberapa pustaka tersebut merupakan dasar yang digunakan untuk meneliti tentang perbedaan warna wadah terhadap kegiatan pendederan benih ikan betutu.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan betutu yang dipelihara dalam wadah transparan (tembus pandang), hitam, dan putih, sehingga dapat ditentukan warna wadah terbaik untuk pemeliharaan ikan ini.
2
METODE Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang diterapkan berupa warna wadah yaitu transparan, hitam, dan putih. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali.
Pemeliharaan Ikan Wadah yang digunakan adalah 9 akuarium kaca ukuran 25x25x25 cm. Tiga akuarium tanpa diberi lapisan plastik, tiga akuarium diberi lapisan plastik warna putih, dan tiga akuarium diberi lapisan plastik warna hitam pada bagian luarnya (Lampiran 2). Setiap wadah diisi benih ikan betutu berukuran panjang 7,09±0,34 cm dan bobot 3,65±0,46 g dengan kepadatan 1 ekor/1,8 liter. Benih ikan betutu yang digunakan berasal dari Bak Praktik Program Keahlian Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya Program Diploma IPB. Ketinggian air di dalam akuarium 15 cm atau sekitar 9 liter, dan diberi aerasi dengan debit udara sekitar 2,4 ml/detik. Pemeliharaan ikan dilakukan dalam ruang tertutup (indoor) selama 28 hari, sejak 11 Januari hingga 11 Maret 2014. Sumber cahaya berasal dari lampu neon (36 watt) dengan inensitas cahaya sebesar 40 lux (lampu ditepatkan 1 meter dari permukaan air). Selama penelitian berlangsung pakan berupa cacing tubifex diupayakan untuk selalu tersedia di dalam wadah pemeliharaan (ad libitum) atau sekitar 1,75 g/hari. Sisa pakan diangkat menggunakan serok dan ditimbang bobot basahnya menggunakan timbangan digital. Setelah itu pakan yang baru dimasukkan kembali ke dalam akuarium. Stok cacing dipelihara dalam baskom yang diberi lubang pada ketinggian 5 cm dari dasar untuk aliran air bersih. Air yang digunakan berasal dari sumur yang terlebih dahulu diendapkan selama 7 hari dalam tandon berukuran 2x2 m yang kemudian diberi aerasi. Konsentrasi oksigen dalam air tandon sebesar 5,8 mg/L dengan pH sebesar 6,9. Pergantian air dilakukan dua kali seminggu, yaitu pergantian air pertama sebanyak 50% dilakukan pada hari ke-3 dan pergantian air kedua dilakukan sebanyak 90% pada hari ke-7. Pergantian air kedua dilakukan setelah uji kualitas air dan pengambilan data jumlah, bobot, dan panjang ikan pada tiap minggunya.
Pengamatan dan Pengumpulan Data Pertumbuhan Bobot dan Panjang Pengamatan pertumbuhan bobot dan panjang dilakukan pada awal pemeliharaan dan pada setiap minggu selama penelitian berlangsung. Data diambil dari seluruh ikan uji dalam wadah perlakuan. Ikan ditangkap menggunakan serok, kemudian diukur panjangnya menggunakan mistar dan ditimbang menggunakan timbangan digital (ketelitian 0,01 g).
3
Fisika dan Kimia Air Pengamatan parameter fisika dan kimia air dilakukan pada semua wadah percobaan (akuarium) dan air tandon setiap minggu sekitar pukul 10.00 WIB. Peubah fisika-kimia air yang diukur mencakup total ammonia nitrogen (TAN), bahan organic total (total organic matter, TOM), nitrit, suhu, oksigen terlarut (dissolved oxygen, DO), derajat keasaman (pH), dan karbondioksida (CO2). Peubah TAN, TOM, dan nitrit diukur menggunakan spektrofotometer. Peubah DO diukur DO-meter dan pH dengan pH-meter. Pengambilan sampel air dilakukan sebelum dilakukan penyifonan. Sampel air yang diukur merupakan air permukaan pada media pemeliharaan. Pengamatan suhu dilakukan setiap hari berlangsung menggunakan thermometer. Pengukuran fisika dan kimia air contoh dilakukan di Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, FPIK, IPB.
Kadar Glukosa Kadar glukosa pada darah ikan beututu pada awal dan akhir pemeliharaan diukur menggunakan alat uji glukosa elektrik. Pada awal penelitian contoh ikan yang diambil untuk diperiksa kadar glukosa darahnya adalah 3 ekor, sedangkan pada akhir penelitian sebanyak 1 ekor untuk setiap ulangan pada tiap perlakuan. Darah diambil dari bagian pangkal ekor ikan dengan melukai bagian pangkal ekor ikan. Stripe penguji glukosa kemudian dilekatkan pada pangkal ekor yang telah terluka sampai penuh dengan darah yang akan diuji. Stripe tersebut kemudian dimasukkan ke dalam alat pengukur dan nilai glukosa darah dapat dibaca pada layar alat. Parameter Uji Laju pertumbuhan spesifik (Busacker et al. 1990) Laju pertumbuhan spesifik dihitung menggunakan rumus berikut : LPS =[ Keterangan : LPS Wt Wo T
𝑡
𝑊𝑡 𝑊𝑜
− 1] x 100%
: Laju Pertumbuhan Harian (%) : Bobot rata-rata akhir (gram) : Bobot rata-rata awal (gram) : Waktu pemeliharaan (hari)
Tingkat konversi pakan (NRC 1981) Konversi pakan dihitung menggunakan rumus berikut : FCR =
𝑾𝒑 (𝑾𝒕−𝑾𝒅)+𝑾𝒐
4
Keterangan : FCR Wp Wt Wo Wd
: Konversi Pakan : Jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan (gram) : Bobot ikan akhir (gram) : Bobot ikan awal (gram) : Bobot ikan mati (gram)
Derajat Kelangsungan Hidup (Effendie 1987) Tingkat kelangsungan hidup dihitung menggunakan rumus berikut : KH = [ Nt / No ] x 100% Keterangan :
KH Nt No
: Survival Rate (%) : Jumlah ikan akhir (ekor) : Jumlah ikan awal (ekor)
Laju pertumbuhan bobot (Effendie 1987) Laju pertumbuhan bobot dihitung menggunakan rumus berikut :
LPB = [ Keterangan :
LPB Wt Wo t
𝐖𝐭−𝐖𝐨 𝐭
]
: Laju pertumbuhan harian (gram/hari) : Bobot ikan akhir (gram) : Bobot ikan awal (gram) : Waktu pemeliharaan (hari)
Laju pertumbuhan panjang (Effendie 1987) Laju pertumbuhan panjang dihitung menggunakan rumus berikut :
LPP = [ Keterangan :
LPP Pt Po t
𝐏𝐭−𝐏𝐨 𝐭
]
: Laju pertumbuhan harian (cm/hari) : Panjang ikan akhir (cm) : Panjang ikan awal (cm) : Waktu pemeliharaan (hari)
Analisis Data Data kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot, panjang, konversi pakan, kadar glukosa dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan selang kepercayaan 95%. Apabila terdapat perbedaan yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan dengan selang kepercayaan 95%. Data parameter fisika dan kimia air dinalisis secara deskriptif. Analisis data menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0.
5
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Benih ikan betutu yang dipelihara pada perlakuan wadah transparan, hitam, dan putih selama 28 hari memiliki tingkat kelangsungan hidup berkisar antara 73,33 sampai dengan 100,00%, kadar glukosa 22-32 mg/dL (P<0,05), konversi pakan 8,317-14,28%, dan konsumsi pakan 62,890-82,059 g (P<0,05). Laju pertumbuhan harian 0,050-0,107 g (P<0,05), pertumbuhan spesifik 1,429-2,009%, panjang harian berkisar antara 0,023-0,034 cm, bobot rata-rata akhir berkisar antara 4,287-6,966 g (P<0,05), biomassa rata-rata akhir berkisar antara 19,49029,497 g (P<0,05), dan panjang rata-rata akhir berkisar antara 62,890-8,290 cm (Tabel 1). Tabel 1 Kelangsungan hidup, pertumbuhan spesifik, laju pertumbuhan harian, laju pertumbuhan panjang, bobot rata-rata akhir, biomassa rata-rata akhir, panjang rata-rata akhir, konversi pakan, jumlah konsumsi pakan, dan kadar glukosa selama pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih. Perlakuan Transparan Hitam Putih Kelangsungan Hidup (%) 1) 86,667±23,094a 73,333±11,547a 100±0,000a 2) a a Pertumbuhan Spesifik (%) 2,009±0,560 1,772±0,405 1,429±0,394a 3) a ab Laju Pertumbuhan Harian (g/hari) 0,107±0,036 0,082±0,022 0,050±0,015b 4) a a Laju Pertumbuhan Panjang (cm/hari) 0,034±0,004 0,031±0,008 0,023±0,007a 5) a a Bobot Rata-rata Akhir (g) 6,966±0,903 5,878±0,667 4,287±0,515a 6) a b Biomassa Rata-rata Akhir (g) 29,497±4,814 19,490±3,024 20,017±3,671b 7) a a Panjang Rata-rata Akhir (cm) 8,290±0,226 7,981±0,410 7,172±0,230b 8) a ab Jumlah Konsumsi Pakan (g) 82,059±11,238 65,832±6,778 62,890±6,872b 9) a a Konversi Pakan 8,317±3,042 14,284±7,176 12,124±3,813a a b Kadar Glukosa (mg/dL) 31,000±5,568 22,000±1,732 32,000 ±5,568a Keterangan : Huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata (p<0,05) (Lampiran 3). 1) Lampiran 4, 2) Lampiran 5, 3) Lampiran 6, 4) Lampiran 7, 5) Lampiran 8, 6) Lampiran 9, 7) Lampiran 10, 8) Lampiran 11, 9) Lampiran 12. Paramater Uji
Pemeliharaan selama 28 hari dengan warna wadah berbeda menunjukkan tingkat kelangsungan hidup benih ikan betutu yang tidak berbeda nyata (Gambar 1), yaitu berkisar antara 73,333-100% (Lampiran 4).
6
Kelangsungan hidup (%)
120
100 80 60 40 20 0 0
1
2
3
4
Minggu ke-
Gambar 1 Kelangsungan hidup setiap 7 hari benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara selama 28 hari pada wadah transparan, hitam, dan putih.
Bobot rata-rata (g)
Bobot rata-rata benih ikan betutu yang dipelihara dalam wadah berbeda warna selama 28 hari menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05), yaitu lebih tinggi pada wadah transparan. Bobot rata-rata wadah transparan 6,966±0,903 g, wadah hitam 5,878±0,667 g, dan wadah putih 4,287±0,515 g (Gambar 2). Biomassa rata-rata benih ikan betutu menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05), yaitu lebih tinggi pada wadah transparan. Biomassa rata-rata wadah transparan 29,497±4,814 g, wadah hitam 19,490±3,024 g, dan wadah putih 20,017±3,671 g (Gambar 3). Panjang rata-rata benih ikan betutu tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Panjang rata-rata wadah transparan 8,290±0,226 cm, wadah hitam 7,981±0,410 cm, dan wadah putih 7,172±0,230 cm (Gambar 4). 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 0
1
2
3
4
Minggu ke-
Gambar 2 Bobot rata-rata (gram) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara selama 28 hari pada wadah transparan, hitam, dan putih.
7
30
Biomasa rata-rata (g)
28 26 24 22 20 18 16 14 12 10 0
1
2
3
4
Gambar 3 Biomassa rata-rata (gram) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara selama 28 hari pada wadah transparan, hitam, dan putih.
Panjang rata-rata (cm)
8.5 8 7.5
7 6.5 6 0
1
2
3
4
Minggu ke-
Gambar 4 Pertumbuhan panjang (cm) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara selama 28 hari pada wadah transparan, hitam, dan putih. Berdasarkan hasil pengamatan, laju pertumbuhan harian benih ikan betutu tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (Lampiran 6). Laju pertumbuhan harian wadah transparan sebesar 0,107±0,036 cm, wadah hitam sebesar 0,082±0,022 cm, dan pada wadah putih sebesar 0,050±0,015 cm. Laju pertumbuhan panjang benih ikan betutu tidak berbeda nyata (Lampiran 7). Pada wadah transparan laju pertumbuhan panjang sebesar 0,036±0,004 cm, wadah hitam sebesar 0,031±23,09 cm, dan pada wadah putih sebesar 0,0230±0,007 cm. Jumlah konsumsi pakan benih ikan betutu menunjukkan nilai yang berbeda nyata (P<0,05). Jumlah konsumsi pakan pada wadah transparan 82,059±11,239 g, wadah hitam 65,832±6,778 g, dan wadah putih 62,890±6,872 g
8
(Lampiran 11). Nilai konversi pakan terbaik sebesar 8,317±3,042 pada wadah transparan. Wadah putih sebesar 12,124±3,813 dan nilai konversi pakan terendah pada wadah hitam sebesar 14,284±7,176. Kadar glukosa benih ikan betutu pada akhir pemeliharaan diketahui berbeda nyata (P<0,05). Wadah hitam merupakan kadar glukosa terendah dengan nilai 22,000±1,732 mg/dL, sedangkan pada wadah lainnya tidak berbeda nyata dari benih ikan betutu awal yaitu senilai 33,333±4,163 mg/dL, wadah transparan 31,000±5,568 mg/dL, dan wadah putih 32,000±5,568 mg/dL (Gambar 5). 40
Kadar Glukosa (mg/dL)
35 30 25 20 15 10 5 0 Awal
Transparan
Hitam
Putih
Gambar 5 Kadar glukosa benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) pada awal dan akhir pemeliharaan yang dipelihara selama 28 hari pada wadah transparan, hitam dan putih.
Fisika dan Kimia Air Data hasil pengukuran fisika dan kimia air (Tabel 2) untuk suhu berkisar antara 25,1-26,5oC pada Gambar 6 (Lampiran 13), pH berkisar 6,08-8,20 pada Gambar 7 (Lampiran 13), DO berkisar 2,7-7,8 mg/L (Lampiran 14), CO2 berkisar 1,76-10,55 mg/L (Lampiran 15), nitrit berkisar 0,014-1,795 mg/L pada Gambar 11 (Lampiran 16), amoniak berkisar antara 0,001-0,281 mg/L (Lampiran 17), dan TOM berkisar 1,264-82,286 mg/L (Lampiran 18).
9
Tabel 2 Fisika dan kimia air media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) pada wadah transparan, hitam dan putih. Wadah
Peubah
Pustaka
Tandon
Transparan
Hitam
Putih
Suhu (oC)
25,5 - 26,5
25,1-26,5
25,1-26,6
25,2-26,5
26-27(a)
pH DO (mg/L) CO2 (mg/L)
7,76-8,20
6,69-8,05
6,64-7,99
6,08-7,91
6,5-7(a)
4,5-6,45
2,7-7,8
3,1-6,4
3-7,3
4-5(a)
3,56-7,03
2,64-10,55
1,76-8,79
1,76-7,03
≤60(b)
0,014-0,065
0,535-1,734
0,472-1,795
0,614-1,691
≤0,5(c)
0,007-0,021
0,005-0,281
0,004-0,190
0,001-0,237
≤0,36(d)
2,528-64.464
1,264-82,160
1,264-82,286
1,896-82,160
-
Nitrit (mg/L) Amoniak (mg/L) TOM (mg/L)
– 3 0 Intensitas Cahaya (Lux) a) b) Keterangan : Hoa & Yi (2007), Davies (1958) dalam Boyd (1979), (1977), d) Yvonne et al. (2008).
1 c)
-
Crawford & Allen
Nilai oksigen terlarut cenderung menurun tiap minggunya, dengan nilai terendah senilai 3 ppm pada wadah warna putih di minggu ke-3 (Gambar 8). Pada akhir pemeliharaan, oksigen terlarut antar perlakuan relatif sama. Kadar CO2 berkisar 1,76-10,55 (Gambar 9) dan bersifat fluktuatif pada batas aman keberlangsungan hidup ikan (≤60 ppm). Hasil pengukuran amoniak selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 10. Amoniak tertinggi terjadi pada minggu ke-2 pada seluruh media perlakuan, dengan nilai berkisar 0,173-0,237 ppm. 27.0
Suhu (0C)
26.5 26.0 25.5 25.0
24.5 24.0 1
2
3
4
Minggu ke-
Gambar 6 Nilai suhu media selama 28 hari pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam, dan putih.
10
8.5 8.0
pH
7.5 7.0 6.5 6.0 1
2
3
4
Minggu ke-
Gambar 7 Nilai pH media selama 28 hari pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam, dan putih.
7.0 6.0 DO (mg/L)
5.0 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 I
II
III
IV
Minggu ke-
Gambar 8 Nilai DO selama 28 hari pada air tandon dan media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah x transparan, hitam, dan putih.
11
8.000 7.000 CO2 (mg/L)
6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 0.000 I
II
III
IV
Minggu ke-
Gambar 9 Kadar CO2 selama 28 hari pada air tandon dan media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah x transparan, hitam, dan putih.
0.250
Amoniak (mg/L)
0.200 0.150 0.100 0.050 0.000
I
II
III
IV
Minggu ke-
Gambar 10 Kadar amoniak selama 28 hari pada air tandon dan media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah x transparan, hitam, dan putih.
Nitrit (mg/L)
12
2 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 1
2
3
4
Minggu ke-
Gambar 11 Kadar Nitrit selama 28 hari pada air tandon dan media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah x transparan, hitam, dan putih.
Pembahasan Warna wadah dapat menentukan cahaya dalam media pemeliharaan disebabkan oleh penyerapan, pemantulan, dan pembiasan panjang gelombang cahaya. Cahaya mempengaruhi beberapa tingkah laku ikan seperti rangsangan untuk makan, melindungi diri, dan rangsangan untuk mendekati cahaya (Baskoro dan Effendy 2005). Wadah hitam yang digunakan menunjukkan nilai intensitas cahaya sebesar 0 lux yang berarti tidak ada cahaya. Warna hitam bersifat menyerap cahaya (Fitch & Lankford 2013) sehingga menyebabkan kondisi gelap pada media pemeliharaan. Berdasarkan pengukuran menggunakan lux meter, wadah putih menunjukkan nilai intensitas cahaya sebesar 1 lux dan wadah transparan sebesar 3 lux. Selama penelitian berlangsung didapatkan perbedaan tingkah laku pada benih ikan betutu yang dipelihara pada wadah berbeda warna. Pada wadah hitam ikan cenderung aktif dibandingkan wadah warna transparan, sedangkan pada wadah berwarna putih ikan bersifat pasif. Hal ini diduga terjadi akibat sifat dasar ikan betutu yang aktif di malam hari (nokturnal). Pada wadah berwarna putih ikan lebih banyak diam karena warna putih yang bersifat memantulkan cahaya (Fitch & Lankford 2013), sehingga ikan tidak dapat melihat dengan baik. Tingkah laku ikan tersebut tidak hanya sebatas aktifitas gerak, tetapi juga aktifitas konsumsi pakan. Hal tersebut ditunjukkan oleh data jumlah konsumsi pakan pada wadah transparan lebih tinggi dari wadah putih, sedangkan jumlah konsumsi pakan pada wadah hitam berada dalam rentang keduanya. Menurut Boeuf dan Bail (1999) beberapa jenis organisme akuatik akan mengalami stress hingga kematian yang diakibatkan oleh cahaya yang terlalu intensif. Menurut Donaldson (1981) dalam Thomas dan Robertson (1990) konsentrasi cortisol dan glukosa dalam plasma darah terbukti sebagai parameter indikator sekunder dari berbagai stressor akut terhadap ikan. Berdasarkan uji
13
kadar glukosa darah pada seluruh perlakuan didapatkan nilai berkisar antara 22-32 mg/dL. Kisaran nilai tersebut menunjukkan bahwa ikan tidak mengalami stress, karena menurut Hoa (2011) kadar glukosa darah benih ikan betutu normal berkisar antara 1-2 mmol/L atau 18-36 mg/dL. Namun, hasil uji kadar glukosa pada benih ikan yang dipelihara dalam wadah warna hitam menunjukkan nilai rendah yang berbeda nyata dari perlakuan lainnya. Rendahnya kadar glukosa darah benih ikan betutu pada wadah berwarna hitam diduga disebabkan oleh warna hitam yang memberi dampak kondisi gelap dalam media. Sifat ikan betutu yang aktif di malam hari menyebabkan ikan aktif bergerak sepanjang hari, sehingga energi yang diperlukan lebih besar dibanding perlakuan lainnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Porchas et al. (2009) bahwa penurunan kadar glukosa pada darah ikan berhubungan dengan menipisnya cadangan energi. Pemeliharaan benih ikan betutu selama 28 hari pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan nyata terhadap kelangsungan hidup ikan. Wadah transparan menunjukkan nilai laju pertumbuhan harian dan jumlah konsumsi pakan terbaik dibanding perlakuan lainnya. Hal tersebut diduga karena intensitas cahaya pada media pemeliharaan cukup baik untuk penglihatan benih ikan betutu, sehingga pakan dapat terlihat dengan mudah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gunarso (1985) bahwa kemampuan penglihatan ikan lebih baik pada kecerahan yang tinggi dan terang. Berdasarkan uji fisika dan kimia air yang dilakukan selama pemeliharaan, diketahui bahwa tidak ada perbedaan pada berbagai parameter kualitas air dengan perlakuan wadah yang berbeda warna. Selama penelitian berlangsung kadar CO2 dalam media pada seluruh perlakuan ialah berkisar 1,76-10,55 mg/L. Nilai tersebut dikategorikan aman untuk kehidupan ikan karena menurut Davies (1958) dalam Boyd (1979) sebagian besar spesies ikan dapat hidup dalam air dengan kandungan karbon dioksida sampai 60 mg/L. Konsentrasi amonia bagi ikan betutu adalah 0,2 mmol/L atau 0,36 mg/L untuk pertumbuhan optimal (Yvonne et al. 2008), sehingga nilai amoniak yang didapat selama pemeliharaan merupakan kategori baik bagi benih ikan betutu. Kandungan nitrit pada semua perlakuan berkisar antara 0,472-1,795 mg/L, kisaran tersebut dapat menyebabkan kematian ikan, karena menurut Crawford dan Allen (1977) konsentrasi nitrit sebesar 0,5 sudah menjadi toksik bagi ikan. Selama penelitian berlangsung kelarutan oksigen pernah berada dibawah 4 mg/L, namun kelangsungan hidup betutu masih tinggi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Rahmadhani (2000) bahwa ikan betutu termasuk ikan yang memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara secara langsung, sehingga kelarutan oksigen yang didapat selama pemeliharaan tidak menjadi masalah utama bagi kehidupan benih ikan betutu. Selama penelitian berlangsung suhu berkisar antara 25,1-26,6oC dan pH berkisar antara 6,08-8,20. Menurut Hoa dan Yi (2007) nilai suhu dan pH yang optimal untuk pemeliharaan ikan betutu adalah berkisar antara 26-27oC dan 6,5-7.
14
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perbedaan warna wadah mempengaruhi performa pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan betutu. Warna wadah transparan menunjukkan performa pertumbuhan dan kelangsungan hidup terbaik. Saran Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk menggunakan wadah transparan pada kegiatan pendederan benih ikan betutu. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan warna wadah lain selain yang digunakan pada penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2014. Peluang ikan betutu: sedikit pesaing, bisa main harga tinggi. [Internet]. [diacu 2014 Juli 11]. Tersedia dari: http://www.idebisnis.biz/articles/ 2014/01/peluang-ikan-betutu--sedikit-pesaing-bisa-main-harga-tinggi. Barani ASAHM. 2002. Pengaruh perbedaan warna wadah terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man). [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Baskoro MS, Effendy A. 2005. Tingkah laku ikan: hubungannya dengan metode pengoperasian alat tangkap ikan. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Boeuf G, Bail PYL. 1999. Does light have an influence on fish growth?. Journal of Aquaculture. 177: 129-152. Boyd CE. 1979. Water quality in warmwater fish ponds. Craftmaster Printers. Inc. Opelica. Alabama. 359 pp. Busacker GP, Adelman IR, Goolish EM. 1990. Growth. In: Schreck CB, Moyle PB. (eds). Methods for Fish Biology. American Fisheries Society. Crawford RE, Allen GH. 1977. Seawater inhibition of nitrite toxicity to Chinook Salmon, Trans. Amer. Fish. Soc.106: 105-109. Effendie M. 1987. Biologi Perikanan. Bag.I Study or natural history. Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 150 hal. Fitch T, Lankford D. 2013. Why do black material absorb light and white material reflect it?. MU’s Office of Science Outreach. Gunarso W. 1985. Tingkah laku ikan dalam hubungannya dengan alat, metode, dan taktik penangkapan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Harder T, Summerfelt RC. 1996. Effects of tank color and size on success of training walleye fingerlings to formulated feed, pp. 631-636 In: Libey GS, Timmons MB. Eds. Successes and failures in commercial recirculating aquaculture. Vol. 2. NRAES-98. Cornell university, Ithaca, New York, USA.
15
Hoa NP, Yi Y. 2007. Prey ingestion and live food selectivity of marble goby (Oxyeleotris marmorata) using rice field prawn (Macrobrachium lanchesteri) as prey. Aquaculture.273: 443-448. Hoa NP. 2011. Effect of different temperature and salinity levels on stress responses of marble goby (Oxyeleotris marmorata) fingerlings. Nong Lam University- Hochiminh city, Viet Nam. [Internet]. [diacu 2014 Juni 30]. Tersedia dari: http://aquafishcrsp.oregonstate.edu. Imanpoor MR, Abdollahi M. 2011. Effects of tank color on growth, stress response and skin color of juvenile caspian kutum Rtilus frisii Kutum. Global Veterinaria 6 (2): 118-125. Mulyono, D. 1999. Budidaya ikan betutu atau ikan malas (Oxyeleotris marmorata (Blkr.)). Lembah G. Kendali Sodo. Ambarawa. 35 hal. National Research Council (NRC). 1981. Effect of environtment and nutrient on requirment of domestic animals. National Academy Press, Washington. 168 p. Porchas MM, Cordova LRM, Enriquez RR. 2009. Cortisol and glucose: Reliable indicators of fish stress?. Journal of Aquatic Sciences.4(2): 158-178. Rahmadhani D. 2000. Kelangsungan hidup ikan betutu, Oxyeleotris marmorata (Bleeker, 1852) yang dipelihara di Kabupaten Serang dan Bogor. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Strand A, Alanara A, Staffan F, Magnhagen C. 2007. Effects of tank color and light intensity on feed intake, growth rate ang energy expenditure of juvenile Eurasian perch, Perca fluviatilis L. Aquaculture. 272: 312-318. Sumner FB. 1911. The adjustment of flatfishes to various backgrounds: A study of adaptive color change. J. exp. Zool.10:409-506. Sulistyaningrum W. 2006. Pengaruh warna wadah percobaan terhadap sintasan dan pertumbuhan kuda laut. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Thomas P, Robertson L. 1991. Plasma cortisol and glucose stress responses of red Drum (Seiaenops ocellatus) to handling and shallow water stressors and Anesthesia with MS-222, quinaldine sulfate and metomidate. Aquaculture, 96:69-86. Tng YYM, Wee NLJ, Ip YK, Chew SF. 2008. Postprandial nitrogen metabolism and excretion in juvenile marble goby, Oxyeleotris marmorata (Bleeker, 1852). Aquaculture. 284: 260-267. Vann LS, Baran E, Phen C, Thang TB. 2006. Biological reviews of important Cambodian fish species, based on fishbase 2004. Volume 2: Pangasius larnaudii; Clarias batrachus; Cirrhinus microlepis; Trichogaster pectoralis; Anabas testudineus; Boesemania microlepis; Oxyeleotris marmorata. World Fish Center and Inland Fisheries Research and Development Institutem Phnom Penh, Cambodia. 154 p.
16
LAMPIRAN Lampiran 1 Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata).
Sumber : http://www.google.com/
Sumber : Vann et al. (2006)
Lampiran 2 Wadah perlakuan ukuran 25x25x25 cm.
Kiri ke kanan : wadah putih, transparan, dan hitam.
17
Lampiran 3 Hasil uji anova dan analisis statistik uji duncan beberapa parameter pada pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. ANOVA Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
SR
Between Groups Within Groups Total
1066.667 1333.333 2400.000
2 6 8
533.333 222.222
2.400
.171
SGR
Between Groups Within Groups Total
.509 1.267 1.776
2 6 8
.255 .211
1.206
.363
GR
Between Groups Within Groups Total
.005 .004 .009
2 6 8
.002 .001
3.660
.091
Pertumbuhan_Panjang Between Groups Within Groups Total
.000 .000 .000
2 6 8
.000 .000
2.273
.184
Bobot
Between Groups Within Groups Total
10.892 3.049 13.942
2 6 8
5.446 .508
10.716
.010
Biomassa
Between Groups Within Groups Total
190.281 91.598 281.879
2 6 8
95.141 15.266
6.232
.034
Panjang
Between Groups Within Groups Total
2.001 .545 2.545
2 6 8
1.000 .091
11.019
.010
JKP
Between Groups Within Groups Total
639.398 438.966 1078.364
2 6 8
319.699 73.161
4.370
.067
FCR
Between Groups Within Groups Total
54.760 150.563 205.323
2 6 8
27.380 25.094
1.091
.394
Glukosa_Darah
Between Groups
182.000
2
91.000
4.200
.072
Within Groups Total
130.000 6 312.000 8
21.667
18
SR Duncan Subset for alpha = 0.05
Perlaku an
N
1
2
3
73.3333
1
3
86.6667
3
3
100.0000
Sig.
.079
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
GR Duncan Subset for alpha = 0.05
Perlaku an
N
1
2
3
3
.0503
2
3
.0820
1
3
.0820 .1070
Sig.
.182
.279
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Pertumbuhan_Panjang Duncan Subset for alpha = 0.05
Perlaku an
N
1
3
3
.0230
2
3
.0310
1
3
.0340
Sig.
.094
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
19
Bobot Duncan Subset for alpha = 0.05
Perlaku an
N
1
2
3
3
4.2867
2
3
5.8780
1
3
6.9657
Sig.
1.000
.111
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Biomassa Duncan Subset for alpha = 0.05
Perlaku an
N
1
2
2
3
19.4900
3
3
20.0167
1
3
29.4967
Sig.
.874
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Panjang Duncan Subset for alpha = 0.05
Perlaku an
N
1
2
3
3
2
3
7.9803
1
3
8.2900
Sig.
7.1717
1.000
.255
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
20
JKP Duncan Subset for alpha = 0.05
Perlaku an
N
1
2
3
3
62.8900
2
3
65.8320
1
3
65.8320 82.0587
Sig.
.688
.059
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
FCR Duncan Subset for alpha = 0.05
Perlaku an
N
1
1
3
8.3172
3
3
12.1235
2
3
14.2841
Sig.
.208
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Glukosa_Darah Duncan Subset for alpha = 0.05
Perlaku an
N
1
2
2
3
22.0000
1
3
31.0000
3
3
Sig.
31.0000 32.0000
.056
.801
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
21
Lampiran 4 Derajat kelangsungan hidup (%) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Warna Wadah
Kelangsungan Hidup (%) Minggu keI II III IV
Ulangan
Transparan
Hitam
Putih
1 2 3 1 2 3 1
100 100 100 100 100 80 100
80 100 100 80 80 80 100
80 100 100 80 80 80 100
60 100 100 80 60 80 100
2
100
100
100
100
3
100
100
100
100
Lampiran 5 Laju pertumbuhan spesifik (%) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Uji
Ulangan
Transparan
1 2 3 1 2 3
Hitam
Putih
LPS (%) minggu ke-
1 2 3
I
II
3,00 -0,15 1,31 0,67 2,14 1,66 0,80 2,70 0,72
3,27 4,29 1,20 2,01 1,50 2,12 2,42 0,55 2,73
III
IV
1,95 1,30 2,31 1,16 1,49 2,28 2,64 1,72 1,35
2,40 1,49 1,79 1,51 2,25 2,49 1,34 0,95 -0,72
Akhir 2,654 1,719 1,652 1,336 1,843 2,137 1,796 1,479 1,012
Lampiran 6 Laju pertumbuhan harian (g/hari) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Uji Transparan
Hitam
Putih
Ulangan
Pertumbuhan (g/hari) minggu keI
II
III
Akhir
IV
1 2
0,044 0,195
-0,048 -0,119
0,052 0,018
-0,026 -0,003
0,148 0,086
3 1 2 3 1 2
0,000 0,060 -0,015 0,029 0.050 -0.072
0,066 -0,031 0,006 0,023 0.021 0.051
-0,013 0,024 0,047 0,033 -0.038 -0.028
-0,023 -0,018 -0,034 -0,044 0.006 0.014
0,087 0,062 0,078 0,106 0.060 0.058
3
0.068
-0.038
-0.079
0.062
0.033
22
Lampiran 7 Laju pertumbuhan panjang (cm/hari) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah berbeda warna selama 28 hari. Uji
LPP (cm/hari) minggu ke-
Ulangan I
II
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Transparan
Hitam
Putih
III
Akhir IV
0,084 0,034 0,067 0,023
0,014 0,024 0,021 0,024
0,025 0,030 0,014 0,029
0,021 0,031 0,043 0,043
0,036 0,030 0,036 0,029
0,029 0,058
-0,021 0,007
0,048 0,026
0,040 0,067
0,024 0,040
0,024 0,043
0,006 0,013
0,047 0,020
0,034 0,029
0,028 0,026
0,033
0,007
0,010
0,009
0,015
Lampiran 8 Bobot rata-rata (g) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Uji
Ulangan
Transparan
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Hitam
Putih
Bobot rata-rata minggu ke0
I
II
III
IV
3,840
4,723
5,915
6,773
7,997
3,920 4,160 3,840 3,252 3,675 2,580
3,878 4,556 4,024 3,772 4,123 2,728
5,202 4,954 4,625 4,185 4,777 3,224
5,696 5,812 5,013 4,640 5,593 3,870
6,318 6,582 5,568 5,423 6,643 4,248
3,195 2,860
3,850 3,008
4,002 3,632
4,510 3,990
4,820 3,792
Lampiran 9 Biomassa rata-rata (g) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara pada wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Uji
Ulangan
Transparan
Hitam
Putih
Bobot rata-rata minggu ke0
I
II
III
IV
1 2 3 1
19,200 19,600 20,800 19,200
18,890 19,390 22,780 20,120
23,660 26,010 24,770 18,500
27,090 28,480 29,060 20,050
23,990 31,590 32,910 22,270
2 3 1 2 3
16,260 14,700 12,900 15,975 14,300
18,860 12,370 13,640 19,250 15,040
16,740 14,330 16,120 20,010 18,160
18,560 16,780 19,350 22,550 19,950
16,270 19,930 16,990 24,100 18,960
23
Lampiran 10 Panjang rata-rata (cm) benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Uji
Ulangan
Transparan
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Hitam
Putih
Bobot rata-rata minggu ke0
I
II
III
IV
7,540 7,300 7,160 7,050
8,125 7,540 7,630 7,210
8,225 7,710 7,780 7,375
8,400 7,920 7,880 7,575
8,550 8,140 8,180 7,875
6,960 7,325
7,160 7,733
7,013 7,783
7,350 7,967
7,633 8,433
6,400 6,670
6,570 6,970
6,610 7,060
6,940 7,200
7,175 7,400
6,530
6,760
6,810
6,880
6,940
Lampiran 11 Jumlah konsumsi pakan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Uji
Ulangan
Transparan
1
Hitam
Putih
Jumlah konsumsi pakan minggu ke-
2 3 1 2 3 1 2 3
Total
I
II
III
IV
17,88 11,92 17,88 14,90 13,71 16,39
28,61 25,63 28,24 20,67 23,39 21,57
23,24 23,24 23,24 17,28 17,28 23,24
16,54 8,53 21,22 11,79 5,34 11,92
86,27 69,32 90,58 64,65 59,72 73,12
5,96 10,73 10,73
20,09 20,32 22,15
17,28 17,28 23,24
12,52 14,90 13,46
55,85 63,23 69,58
Lampiran 12 Nilai konversi pakan, derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, laju pertumbuhan spesifik, dan laju pertumbuhan panjang benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Uji
Ulangan
FCR
LPH
LPS
LPP
Transparan
1 2 3
11,690 5,782 7,480
0,148 0,086 0,087
2,654 1,719 1,652
0,036 0,030 0,036
Hitam
1 2 3 1 2 3
19,953 16,683 6,216 13,656 7,783 14,932
0,062 0,078 0,106 0,060 0,058 0,033
1,336 1,843 2,137 1,796 1,479 1,012
0,029 0,024 0,040 0,028 0,026 0,015
Putih
24
Lampiran 13 Nilai pH dan suhu media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Uji Tandon Trans.
Hitam
Putih
Ulangan
pH Minggu keI II III IV
Suhu Minggu keII III IV
I
1 2 3 1 2 3 1
8,1 8,0 7,9 8,1 7,9 7,6 8,0 7,6
7,8 7,6 7,9 7,6 7,7 7,7 7,6 7,8
8,1 7,5 7,5 7,0 7,3 7,3 7,0 7,2
8,2 7,3 6,7 6,8 6,6 7,1 6,9 6,9
25,5 25,2 25,1 25,1 25,1 25,1 25,2 25,2
26,0 25,6 25,7 25,9 25,8 25,8 26,0 26,0
26,5 26,5 26,5 26,5 26,5 26,5 26,5 26,5
26,2 26,4 26,2 26,5 26,6 26,4 26,3 25,8
2
7,7
7,7
6,9
6,1
25,3
26,0
26,5
26,0
3
7,9
7,7
7,3
7,1
25,4
25,9
26,5
25,9
Lampiran 14 Kelarutan oksigen media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Uji Tandon Trans.
Hitam
Putih
Ulangan
I
DO Minggu keII III IV
1 2 3 1 2
6,5 6,2 5,2 7,8 6,4 3,4
5,7 4,5 5,6 4,4 5,2 5,6
4,9 4,5 3,7 4,7 3,4 4,1
4,5 3,9 2,7 3,7 3,7 3,6
3 1
6,0 7,3
3,9 4,7
4,2 3,3
3,1 3,8
2
6,3
5,1
3,3
3,8
3
6,0
5,0
3,0
3,4
25
Lampiran 15 Karbondioksida media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Wadah Tandon Transparan
Hitam
Putih
Ulangan
CO2 Minggu keII III
I
IV
1 2 3 1 2 3 1
3,516 10,547 7,032 5,274 8,789 7,032 7,032 5,274
7,032 10,547 5,274 5,274 3,516 7,032 7,032 5,274
5,274 3,516 3,516 3,516 1,758 1,758 1,758 1,758
5,274 3,516 2,637 3,516 3,516 2,637 3,516 5,274
2
5,274
7,032
1,758
5,274
3
5,274
5,274
1,758
1,758
Lampiran 16 Nitrit media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Wadah Tandon Transparan
Hitam
Putih
Ulangan
Nitrit minggu keI
II
III
IV
1 2 3 1
0,024 1,237 1,721 1,207 1,579
0,065 1,502 1,414 1,483 1,453
0,036 0,534 1,605 1,733 1,794
0,014 0,768 0,563 0,603 0,656
2 3 1 2 3
1,152 1,520 1,081 1,593 1,022
1,339 1,331 1,386 1,451 1,384
1,701 1,648 1,642 1,676 1,691
1,018 0,471 0,613 0,936 1,325
26
Lampiran 17 Amoniak media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih selama 28 hari. Wadah Tandon Transparan
Hitam
Putih
Ulangan
I
Amoniak Minggu keII III
IV
1 2 3 1 2 3 1
0,007 0,156 0,093 0,078 0,058 0,019 0,012 0,058
0,021 0,165 0,281 0,137 0,183 0,190 0,145 0,237
0,015 0,021 0,013 0,010 0,007 0,007 0,007 0,004
0,021 0,019 0,006 0,005 0,004 0,008 0,014 0,005
2
0,062
0,148
0,002
0,001
3
0,083
0,225
0,016
0,013
Lampiran 18 Total bahan organik media pemeliharaan benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dipelihara dalam wadah transparan, hitam dan putih berbeda warna selama 28 hari. Wadah Tandon Transparan
Hitam
Putih
Ulangan
I
TOM Minggu keII III
IV
1 2 3 1 2
26,544 8,848 8,848 12,640 11,376 13,904
64,464 78,368 82,160 25,280 77,104 79,632
3 1
12,640 15,168
82,286 82,160
42,976
1,896 2,528
2
7,584
27,808
41,712
1,896
3
10,112
59,408
39,184
1,896
6,320 16,432 24,016 32,864 30,336 36,656 35,392
2,528 2,528 1,264 1,264 1,264 1,264
27
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Bogor pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 1992, sebagai anak ketiga dari empat bersaudara dan merupakan satu-satunya putri dari pasangan bapak R. Adang Sujudwidarwan dan ibu Dede Mulyani SW. Pendidikan menengah atas penulis di SMA KORNITA BOGOR pada tahun 2007-2010. Penulis diterima menjadi mahasiswi Institut Pertanian Bogor, jurusan Budi Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, melalui program Ujian Talenta Mandiri IPB (UTMI), pada tahun 2010. Selama menjadi mahasiswi, penulis diamanahkan untuk aktif berkarya di berbagai kegiatan dan organisasi di dalam dan luar kampus, seperti Dewan Gedung Asrama Putri A3 tahun 2010 sebagai bendahara, Leadership Entrepreneurship School IPB [angkatan V (2011) sebagai anggota, angkatan VI (2012) sebagai Manajer Human Resource Development, dan pada angkatan VII (2013) sebagai Manajer Administrasi/Sekretaris Direktur], Dewan Perwakilan Mahasiswa FPIK IPB 2012 sebagai sekretaris komisi 2, World Assembly Muslim Youth sebagai anggota, Badan Eksekutif Mahasiswa KM IPB 2013 sebagai staf di Kementerian Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan sebagai Inovator Muda angkatan pertama di Inovasia (inovasiuntukindonesia.org). Penulis juga diberikan kemudahan berprestasi oleh Allah SWT, diantaranya ialah Juara 1 lomba Akuaskap di Aquaculture Festival 2011, dan Proposal didanai Gerakan Kewirausahaan Nasional dari kementerian UKM RI 2013. Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah menakdirkan penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Betutu Oxyeleotris marmorata dalam Wadah Transparan, Hitam dan Putih”, dibawah bimbingan Ir. Irzal Effendi, M.Si dan Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si. Penulis dinyatakan lulus pada ujian sidang pada tanggal 3 Juli 2014.