TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Benchmarking di Linux
Benchmarking di Linux Pernahkah Anda menanyakan seberapa responsif kernel yang baru saja di-compile? Pernahkah Anda ragu akan kestabilan sistem Anda secara keseluruhan? Atau barangkali Anda ingin menguji seberapa mampu CPU Anda bekerja? Jika ya, Anda mungkin perlu melakukan benchmarking.
P
ertemuan bulanan pengguna Linux baru saja dimulai. Tiba-tiba saja, rekan Anda mengatakan dengan sumringah bahwa Ia baru saja membeli processor dengan kecepatan 2 GHz dan berhasil melakukan kompilasi kernel dalam 5 menit! Jauh lebih cepat dibandingkan dengan proses kompilasi kernel menggunakan processor lamanya. Dan kemudian, Ia pun menyimpulkan bahwa processor tersebut memiliki kinerja yang sangat baik dan unjuk kerja sistem akan meningkat secara keseluruhan. Rekan Anda tersebut baru saja melakukan benchmarking sederhana. Alamiahnya, setiap orang yang telah memiliki sistem menginginkan sistem yang optimal. Dan bagi yang belum memiliki sistem, tentunya berharap untuk dapat memiliki sebuah sistem yang optimal. Sayangnya, mengukur sebuah sistem bukanlah pekerjaan yang trivial. Pada kasus rekan Anda, tentunya Anda tidak dapat merekomendasikan kepada yang lain untuk membeli processor seperti yang rekan Anda miliki agar dapat melakukan kompilasi kernel dalam 5 menit. Ada keterangan lain yang tidak lengkap. Misalnya jumlah RAM, ukuran swap, status proses-proses di sistem, dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan suatu sistem yang optimal, tentunya pertimbangan akan perbandingan performa dan biaya juga harus diperhatikan. Tentunya tidak mungkin kita membeli semua hardware terbaik hanya untuk mendapatkan performa yang paling memuaskan. Bagian pembelian di perusahaan Anda mungkin akan berteriak. Atau tentu tidak bijak pula apabila kita menghemat segalanya untuk mendapatkan suatu sistem yang seadanya. Semua orang akan lebih bergembira apabila mampu mendapatkan sistem yang terbaik dengan anggaran yang telah tersedia.
48
INFOLINUX NOVEMBER 2003
Sekarang bagaimana dengan sistem operasinya? Kestabilan suatu sistem tidak tergantung pada seberapa terkenalnya produsen distro yang kita miliki. Dan karena Linux terdiri dari begitu banyak komponen, maka setiap komponen memegang peranan penting dalam meningkatkan performa sistem secara keseluruhan. Bicara jujur, sangat susah untuk mengukur seberapa optimalnya sistem yang telah kita miliki. Sangat susah pula untuk mengukur seberapa stabil sistem yang telah kita bangun tersebut. Hal tersebut ditambah pula dengan kurangnya program untuk menguji sistem Linux secara keseluruhan. Namun, benchmarking tetap perlu dilakukan, bagaimanapun. Bukan karena benchmarking adalah kegiatan yang menyenangkan. Benchmarking sendiri jelas merupakan kegiatan yang sia-sia apabila tidak dilakukan untuk tujuan tertentu karena akan menghabiskan waktu dan tenaga, atau bahkan biaya. Banyak alasan kenapa melakukan benchmarking, walau parsial sekalipun, merupakan kegiatan yang wajib. Agar tidak tertipu iklan misalnya, atau agar dapat meyakinkan bahwa sistem yang ditawarkan kepada klien adalah sistem yang telah teruji. Dan masih banyak alasan lainnya.
Jenis-jenis benchmarking Secara umum, benchmarking dapat dibagi menjadi dua jenis menurut kelengkapan: benchmarking sintetis dan benchmarking aplikasi. Benchmarking sintetis digunakan untuk mengukur bagian sistem secara individual. Sebagai contoh, benchmarking untuk CPU misalnya. Benchmarking yang satu ini akan memberitahukan kepada kita kinerja aspek yang diukur secara individual tanpa tercampur dengan bagian lain. Namun, pengukuran yang satu ini juga sering dikritik
www.infolinux.web.id
karena tidak akan merepresentasikan kinerja sistem secara keseluruhan. Salah satu kesalahan yang paling sering dibuat adalah mengambil rata-rata dari hasil benchmark komponen-komponen dengan nilai terbaik dan kemudian mengatakannya sebagai kombinasi paling optimal. Beberapa iklan komputer sering mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan penjualan mereka. Sebaliknya, benchmarking aplikasi digunakan untuk menguji sistem secara keseluruhan. Benchmarking dapat pula dibagi menjadi dua menurut level pengukuran: low level dan high level. Benchmarking secara low level akan mengukur kinerja hardware seperti CPU, RAM, harddisk, dan lain sebagainya. Sebaliknya, benchmarking high level akan mengukur kombinasi dari hardware, driver, dan sistem operasi secara keseluruhan. Semua benchmarking low level adalah benchmarking sintetis, sementara benchmarking high level dapat merupakan benchmarking sintetis ataupun aplikasi.
Salah kaprah dalam benchmarking Tidak semua benchmarking dilakukan menurut prosedur yang benar. Untuk itu, sebagai konsumen, terkadang kita perlu sedikit cermat. Apabila ada yang mengatakan bahwa hardware yang datang dari perusahaan ternama perlu mendapatkan nilai lebih, maka pengukuran lebih lanjut perlu dilakukan kembali. Bahwa reputasi perusahaan pembuat berbanding lurus dengan kualitas adalah tidak terukur dan sekaligus tidak berarti. Bahkan tidak relevan. Selain itu, mungkin karena pengaruh iklan, beberapa pihak yang melakukan benchmarking akan terpengaruh akan semboyan-semboyan yang terdengar luar biasa dan melupakan aspek-aspek penting dalam pengukuran.
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Benchmarking di Linux
dbench, simulator netbench
Sekali lagi, benchmarking melibatkan fakta, bukan opini ataupun perkiraan.
Saran dalam benchmarking Berikut ini adalah beberapa saran agar benchmarking yang baik dapat dilakukan. Tentukan tujuan benchmarking Anda dan teruslah berpegang kepada tujuan tersebut. Gunakan tool standar. Gunakan kernel standar, libc standar, dan gcc standar misalnya. Selalu berikan laporan benchmarking secara lengkap. Ilustrasi pada awal tulisan tidak menggambarkan laporan benchmarking yang baik. Gunakan variabel tunggal dalam pengukuran. Sehubungan dengan hal tersebut, terkadang benchmarking untuk membandingkan dua produk akan jauh lebih mempermudah hidup kita. Verifikasi hasil benchmarking Anda. Jangan terpengaruh hal-hal lain di luar pengukuran.
Program benchmarking di Linux Berbeda dengan sistem operasi Microsoft Windows yang kaya akan program benchmark, Linux kalah jauh. Apabila Anda dapat dengan mudah mendapatkan program benchmark untuk menguji hampir segala komponen pada sistem Anda di Microsoft Windows, Anda akan mendapatkan hal yang sebaliknya di Linux.
Fuzz, sang pencari bug
Kita akan mengulas beberapa program benchmarking di Linux yang cukup dapat Anda gunakan untuk menguji sistem Anda.
mengukur kinerja harddisk dengan membuat file dalam jumlah besar. Berikan perintah berikut ini untuk instalasi: apt-get install bonnie++
Contest
dbench
Program yang ditulis oleh Con Kolivas dan beralamat di http://contest.kolivas. org ini dapat Anda gunakan untuk menguji seberapa responsif sistem Anda. Pengujian dilakukan dengan menjalankan kompilasi kernel dalam beberapa kondisi yang berbeda. Program ini digunakan untuk membandingkan kernel dalam satu sistem dan bukannya beberapa kernel dalam sistem yang berbeda. Ruang kosong di harddisk yang cukup lega akan diperlukan. Anda dapat menginstal contest di distro debian (dan turunannya) dengan memberikan perintah berikut ini: apt-get install contest
Program yang ditulis oleh Andrew Tridgell (pembuat samba) ini adalah simulator untuk netbench. netbench adalah standar industri untuk memberikan rating pada file server (Windows). Berikan perintah berikut ini untuk instalasi: apt-get install dbench
Tiobench Program yang dibuat oleh James Manning ini akan mengukur kinerja file sistem Anda dengan menjalankan beberapa thread. Secara umum, program ini akan menyibukkan sistem Anda. Berikan perintah berikut ini untuk instalasi: apt-get install tiobench
Bonnie++ Program yang satu ini akan mengukur bottleneck pada harddisk. Program yang ditulis oleh Russell Coker ini dinamakan bonnie++ karena berbasiskan pada program bonnie. Bonnie++ juga akan
www.infolinux.web.id
cpuburn Cpuburn yang ditulis oleh Robert Redelmeier ini adalah koleksi program yang berguna untuk membuat CPU bekerja sekeras mungkin. Fokus program ini adalah pada CPU, sistem pendingin dan motherboard. Berikan perintah berikut ini untuk instalasi: apt-get install cpuburn
Fuzz Program yang ditulis oleh Ben Woodard ini didesain untuk menemukan bug pada program lainnya. Program ini tidak berperan langsung dalam mengukur kinerja sistem. Akan tetapi, menemukan bug pada program tertentu akan membuat sistem dapat bekerja secara lebih lega. Berikan perintah berikut ini untuk instalasi: apt-get install fuzz
Crashme Sesuai dengan namanya, program yang
INFOLINUX NOVEMBER 2003
49
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
LTP, Linux Test Project
ditulis oleh George J. Carrette ini berfungsi untuk mengukur tingkat stabilitas kernel. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh berbagai pihak, secara umum Linux dapat bertahan selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu tanpa crash. Walau demikian, bukan jaminan bahwa sistem Anda juga dapat bertahan selama itu. Anda dapat menjalankan program ini selama yang Anda inginkan. Berikan perintah berikut ini untuk instalasi: apt-get install crashme
LTP (Linux Test Project) Dari namanya, barangkali program ini adalah program benchmarking yang paling menjanjikan. The Linux Test Project adalah projek keroyokan antara SGI, IBM, OSDL, dan Bull dengan tujuan untuk mengukur reliabilitas, kekuatan, dan kestabilan Linux. Namun demikian, jangan berharap banyak untuk saat ini. Beberapa pengukuran bahkan tidak dapat dilakukan. Berikan perintah berikut ini untuk instalasi: apt-get install ltp
xengine Program yang satu ini berguna untuk melakukan benchmarking pada X Window. Apabila dijalankan, maka program akan menampilkan animasi dari mesin gerak mobil. Program ini akan mengukur performa X Window dalam menampilkan pixel. Xengine ditulis oleh Kazuhiko Shutoh dari YAMAHA Corp di Jepang. Berikan perintah berikut ini untuk instalasi: apt-get install xengine
50
Benchmarking di Linux
INFOLINUX NOVEMBER 2003
Siege, pengukur web server
Siege
import time
Program yang satu ini tidak akan mengukur stabilitas kernel. Tidak pula mengukur keandalan harddisk. Namun, program yang satu ini akan mengukur keandalan web server. Ditulis oleh Jeffrey Fulmer dan diakui oleh beberapa pihak sebagai program benchmarking web server yang bagus. Pengukuran performa didasarkan pada waktu yang dihabiskan untuk pengukuran, data yang ditransfer, waktu respon dari server, rating transaksi, konkurensi, dan seberapa sering web server mengembalikan OK untuk request yang dikirimkan. Siege dapat berjalan dalam tiga modus: regresi, simulasi Internet dan brute force. Berikan perintah berikut ini untuk instalasi: apt-get install siege
def main(): times = 10000L seq = 0 target = ‘/tmp/test/’ start = time.time() print ‘start: %s’ %time.ctime(start) for i in range (seq,times): f = open(target + ‘file’ + str(seq) , ‘w’) for j in range(0,1024): rand = int (random.random() * 10) f.write(str(rand)) f.close() seq += 1 stop = time.time() delta = stop - start print ‘stop : %s’ %time.ctime(stop) print ‘delta: %f secs’ %delta
Benchmarking sederhana buatan sendiri Membuat program benchmark yang benar memang sulit. Tapi, bagaimana kalau kita membuat versi sederhananya? Program benchmark yang kita buat akan membuat sejumlah file teks berukuran 1 kilo byte dengan isi masing-masing file adalah bilangan-bilangan acak antara 0-9. Setelah itu, kita hitung waktu yang diperlukan. Bandingkan dengan hasil dari komputer teman Anda. Kita akan membuatnya dengan Python. #!/usr/bin/python import random
www.infolinux.web.id
if __name__ == ‘__main__’: main() Demikianlah beberapa program benchmarking di Linux. Satu hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam melakukan pengujian adalah membaca manualnya terlebih dahulu. Anda mungkin tidak akan disuguhi interface yang ramah. Menjalankan binary-nya langsung bisa-bisa berakibat sistem Anda menjadi sangat sibuk dan tidak responsif. Selamat benchmarking! Noprianto (
[email protected])
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
TUTORIAL
IKLAN
www.infolinux.web.id
INFOLINUX NOVEMBER 2003
51
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Boot loader canggih dengan GRUB
Boot Loader Canggih dengan GRUB Sebuah boot loader adalah pintu gerbang menuju sistem operasi. Sebagai boot loader, GRUB memiliki kelebihan yang menjadikannya pantas untuk dicoba...
L
ILO telah mengukuhkan dirinya sebagai boot loader khas Linux selama bertahun-tahun. Harus diakui, LILO merupakan boot loader yang sederhana dan relatif mudah untuk dipelajari. Hal ini disebabkan banyaknya pengguna LILO dan dokumentasi lengkap yang datang bersamanya. Dan hampir semua distro sampai saat ini masih menggunakan LILO sebagai boot loader default. Namun sayangnya, di luar kehebatannya tersebut, tidak jarang kita juga mengalami tulisan L, LI atau bahkan LIL yang hanya membeku kaku pada saat LILO dijalankan, yang berarti kita tidak dapat melakukan boot menggunakan harddisk yang kita gunakan saat ini. Kekurangan lainnya, tanpa bermaksud untuk mendiskreditkan LILO, adalah kita harus menjalankan lilo setiap kali melakukan perubahan yang berhubungan dengan proses boot. Bagaimana dengan GRUB yang samasama mengandung empat huruf di dalam namanya? Apakah nantinya GRUB juga akan membeku kaku sambil menampilkan G, GR, atau bahkan GRU? Atau apakah kita juga mendapatkan kesederhaan LILO dalam GRUB? Atau mengapa saya perlu mencoba GRUB? Mari kita jawab sama-sama.
GRUB dan fitur-fiturnya GRUB adalah singkatan dari GRand Unified Bootloader. GRUB sendiri bertujuan untuk memudahkan proses boot pada sistem operasi x86. Kelahiran GRUB berawal dari percobaan proses boot GNU Hurd oleh Erich Stefan Boleyn di University of Utah pada tahun 1995. Pada awalnya, Erich memodifikasi boot loader FreeBSD untuk membantu proses boot GNU Hurd tersebut. Namun pada akhirnya, beliau
52
INFOLINUX NOVEMBER 2003
merasa lebih mudah untuk membuat boot loader sendiri. Maka, GRUB pun lahir. Erich menambahkan sangat banyak fitur dalam GRUB sampai beliau meninggalkannya karena ada prioritas lain yang harus dikerjakan. Pada tahun 1999, GRUB diadopsi sebagai paket resmi GNU oleh Gordon Matzigkeit dan Yoshinori K. Okuji. Sejak itulah, pengembangan bersama-sama oleh komunitas pun dimulai. Sampai saat ini, GRUB telah berusia kurang lebih empat tahun, sebuah perjalanan panjang program dalam mencapai kestabilannya. Dan sampai saat ini pula, kita dapat menikmati berbagai fitur canggih yang datang bersamanya. Lebih dari sekadar boot loader, GRUB datang bersama-sama fitur berikut ini: Dapat membaca berbagai format executable GRUB mengerti berbagai format executable yang hadir dari masa lalu maupun saat ini. GRUB juga mengerti berbagai format bawaan dari sistem operasi. Secara umum, boot loader ini mengerti akan berbagai varian format a.out dan ELF. Mendukung kernel multiboot dan nonmultiboot GRUB mendukung berbagai kernel sistem operasi non-multiboot seperti FreeBSD, NetBSD, OpenBSD dan Linux. GRUB mendukung kernel multiboot seperti GNU Hurd. GRUB juga mendukung sistem operasi proprietary seperti Windows dan OS/2 melalui fungsi chain-loading. Dapat mengaktifkan berbagai modul Khusus kernel multiboot, GRUB dapat mengaktifkan berbagai modul. Hal ini menjadikannya sepenuhnya mendukung fitur multiboot.
www.infolinux.web.id
Datang dengan interface yang ramah GRUB datang bersama dengan interface ramah berupa menu. Pada saat boot, Anda dapat memilih berbagai pilihan yang tersedia dengan hanya menekan tombol panah atas ataupun panah bawah. Anda juga dapat dengan mudah mengganti warna menu tersebut. Command Line Interface yang fleksibel GRUB datang pula dengan interface command line yang sangat fleksibel dan mendukung TAB-completion seperti halnya Bash. Bahkan TAB-completionnya dapat digunakan untuk perintah, device, partisi, dan file. Pada saat boot sekalipun, GRUB dapat menampilkan command line sehingga kita dapat dengan mudah mengedit berbagai parameter sebelum proses boot dimulai tanpa harus mengedit file konfigurasi terlebih dahulu. Fitur yang satu ini pantas diberikan acungan jempol. Luar biasa. Dari sisi end user, biasanya fitur ini akan membuat mereka berpindah ke GRUB dengan cepat. Mendukung berbagai file sistem Berbeda dengan boot loader lain seperti LILO, GRUB mengerti akan file sistem dan format executable kernel, sehingga proses pembacaan kernel sistem operasi dilakukan seperti halnya membaca file biasa. GRUB tidak merekam posisi fisik kernel di dalam harddisk seperti yang dilakukan oleh LILO. Hal ini akan mencegah terganggunya proses boot hanya karena perngubahan pada beberapa bagian konfigurasi. File sistem yang didukung oleh GRUB adalah BSD FFS, DOS FAT16 dan FAT32, Minix fs, Linux ext2fs, ReiserFS, JFS, XFS, dan VSTa fs. Mendukung dekompresi otomatis GRUB dapat melakukan dekompresi secara otomatis untuk kompresi gzip. Hal ini jelas menguntungkan untuk proses boot pada device yang memerlukan perhatian khusus pada ruang kosong seperti halnya floppy. Akses data pada berbagai device GRUB bahkan dapat digunakan untuk mengakses data pada device yang terinstal, independen dari device root. Independen dari geometri disk GRUB memiliki pengertian yang tinggi
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
TUTORIAL
IKLAN
www.infolinux.web.id
INFOLINUX NOVEMBER 2003
53
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Boot loader canggih dengan GRUB
akan harddisk tanpa harus selalu tergantung pada translasi geometrinya. Pengubahan pada konfigurasi GRUB tidak diperlukan. Mampu mendeteksi semua RAM yang terinstal Secara umum, GRUB dapat mendeteksi semua RAM yang terinstal di komputer menggunakan teknik query BIOS. Mendukung LBA Pada sistem tradisional CHS, BIOS tidak dapat mengakses silinder di atas 1024, di mana space yang dapat diakses maksimal 8 GB. GRUB dapat secara otomatis mendeteksi dan menggunakan Logical Block Address apabila mode ini tersedia. Dalam modus LBA, GRUB dapat mengakses keseluruhan harddisk. Mendukung booting lewat jaringan Walaupun pada dasarnya GRUB adalah boot loader untuk harddisk, kita dapat pula menggunakannya untuk boot lewat jaringan, yang dicapai dengan protokol trivial FTP. Mendukung remote terminal Fitur yang luar biasa juga, GRUB dapat dikontrol lewat jaringan dengan terminal serial. Fitur-fitur tersebut menjadikan GRUB sebuah boot loader yang luar biasa. Pada umumnya, GRUB tidak mencantumkan fitur untuk menampilkan interface grafis pada saat boot, namun beberapa versi GRUB, termasuk GRUB pada Debian, telah di-patch agar dapat menampilkan interface grafis.
Penamaan device pada GRUB Sebelum kita melanjutkan pada penggunaan GRUB, ada baiknya untuk melihat cara penamaan device yang sedikit berbeda dengan Linux pada umumnya. Berikut ini adalah aturan-aturannya: Device ditulis di dalam tanda kurung ( dan ). Contoh (fd0) untuk floppy pertama. GRUBjuga mengurutkan suatu device dari 0. Partisi dihitung dari 0, bukan 1. Dengan demikian, kita akan menulis partisi pertama harddisk pertama dengan notasi (hd0,0). Partisi extended dihitung dari 4. Dengan demikian, berikut ini adalah notasi untuk
54
INFOLINUX NOVEMBER 2003
partisi extended harddisk pertama (hd0,4). GRUB tidak membedakan IDE dan SCSI. GRUB akan terus mengurutkan dari 0. Gunakan tanda / untuk memisahkan file dan direktori. Berikut ini adalah cara untuk menyatakan file /vmlinuz pada partisi pertama harddisk pertama: (hd0,0)/vmlinuz.
Instalasi GRUB Pada distro Debian dan turunannya, Anda dapat menginstal GRUB dengan memberikan perintah berikut ini: apt-get install grub Untuk distro lain, carilah terlebih dahulu paket yang telah tersedia, baik oleh pembuat distronya ataupun oleh pihak ketiga. Apabila paket untuk distro Anda tidak tersedia, lakukanlah kompilasi sendiri dengan men-download terlebih dahulu source code GRUB di ftp://alpha.gnu.org/ gnu/grub. Berikut ini adalah cara kompilasi GRUB: zcat grub-0.93.tar.gz | tar xvf cd grub-0.93 ./configure make install Tulisan ini akan menggunakan GRUB versi 0.93. Gantilah versi tersebut sesuai versi yang Anda download.
Menggunakan GRUB di harddisk Kita akan segera memulai untuk menggunakan GRUB pada harddisk. Hal ini dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam beberapa langkah. Apabila Anda telah menggunakan boot loader lain seperti LILO misalnya, Anda tidak perlu melakukan penghapusan terlebih dahulu. GRUB dapat memperbarui MBR dengan aman. Pertama-tama, berikanlah perintah berikut ini: grub-install
Gan tilah dengan device boot Anda. Sebagai contoh, berikut ini kita akan menggunakan /dev/hda sebagai device boot. Kita tidak mempergunakan (hd0) di sini. Perintah ini akan memeriksa
www.infolinux.web.id
device. Tunggulah beberapa saat. # grub-install /dev/hda Installation finished. No error reported. This is the contents of the device map / boot/grub/device.map. Check if this is correct or not. If any of the lines is incorrect, fix it and re-run the script ‘grub-install’. (fd0) /dev/fd0 (hd0) /dev/hda (hd1) /dev/hdb Langkah kedua, kita akan membuat file menu.lst yang tersimpan di /boot/grub/ menu.lst. Apabila Anda menggunakan Debian, Anda dapat menggunakan perintah update-grub yang dicontohkan berikut ini: # update-grub Searching for GRUB installation directory ... found: /boot/grub . Testing for an existing GRUB menu.list file... Could not find /boot/grub/menu.lst file. Would you like /boot/grub/menu.lst generated for you? (y/N) y Found kernel: /boot/vmlinuz-2.4.20-1-386 Found kernel: /boot/vmlinuz-2.4.20 Found kernel: /boot/vmlinuz-2.4.19-oca5 Found kernel: /boot/vmlinuz-2.4.19-oca4 Found kernel: /boot/vmlinuz-2.4.19-oca3 Found kernel: /boot/vmlinuz-2.4.19optimica2 Found kernel: /boot/vmlinuz-2.4.19tomato1-nolpp Found kernel: /boot/vmlinuz-2.4.19tomato1 Found kernel: /boot/vmlinuz-2.4.19optimica1 Found kernel: /boot/vmlinuz-2.4.19-nop1 Found kernel: /boot/vmlinuz-2.4.18-bf2.4 Updating /boot/grub/menu.lst ... done Perbaruilah menu.lst Anda dengan editor kesayangan. Anda pun selesai dan siap untuk melakukan proses boot dengan boot loader baru.
Membuat GRUB floppy Membuat GRUB floppy tidak selalu diperlukan. Namun, tindakan antisipatif tentunya tidak ada ruginya untuk dilakukan.
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Boot loader canggih dengan GRUB
Apabila Anda memiliki floppy berlebih, masukkanlah floppy tersebut ke dalam floppy drive-nya, dan berikanlah perintah berikut ini: # cd /usr/lib/grub/i386-pc # dd if=stage1 of=/dev/fd0 bs=512 count=1 1+0 records in 1+0 records out # dd if=stage2 of=/dev/fd0 bs=512 seek=1 153+1 records in 153+1 records out # Image GRUB Apabila diperhatikan, kita telah melihat stage1 dan stage2 pada proses pembuatan GRUB floppy sebelumnya. Pada manual GRUB pun, yang terkadang membingungkan, kita akan menjumpai stage1, stage2, bahkan stage1.5. Istilahistilah yang terkadang menyebalkan. Kita tidak akan menemukan istilah ini di LILO. Semua stage tersebut adalah image dari GRUB. GRUB datang bersama dengan stage1, stage2, beberapa stage1.5 dan dua image untuk proses boot jaringan. Berikut ini adalah penjelasannya.
‘minix_stage1_5’ ‘reiserfs_stage1_5’ ‘vstafs_stage1_5’ ‘xfs_stage1_5’ Image ini dinamakan stage1.5 karena berada di antara stage1 dan stage2. Dengan demikian, stage1 akan menjalankan stage1.5. Setelah itu, stage1.5 akan menjalankan stage2. Perbedaan stage1 dengan stage1.5 adalah stage1 tidak mengerti file sistem sementara stage1.5 mengerti file sistem. Perbedaan stage1.5 dengan stage 2 adalah stage2 umumnya tidak dapat dimasukkan dalam area tetap, karena ukurannya yang besar sementara stage1.5 bisa dimasukkan ke daerah setelah MBR.
stage2 Image ini adalah image inti dari GRUB. Image ini akan melakukan segalanya.
Lebih lanjut dengan GRUB: perintah GRUB Kita telah melihat secara singkat isi dari menu.lst pada bagian sebelumnya. Sebenarnya, sama seperti LILO, GRUB juga memiliki cukup banyak perintah. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
default
Image ini adalah image untuk proses boot jaringan menggunakan network image semacam etherboot. Secara umum, yang satu ini sama seperti stage2, kecuali nbgrub akan mengatur jaringan.
Pemanggilan: default num Contoh: default 0
pxegrub
Perintah ini akan mengatur entri num sebagai entri default. Seperti halnya penomoran GRUB umumnya, penomoran dimulai dari nol.
Image ini adalah image untuk proses boot jaringan menggunakan Preboot Execution Environment (PXE).
hiddenmenu
GRUB, Linux, dan Windows secara singkat
Pemanggilan: hiddenmenu Contoh: hiddenmenu
Umumnya, bagi pengguna Windows yang akan melakukan transisi ke Linux, cadangan Windows adalah hal yang penting. Baiklah. Kita akan melihat secara singkat bagaimana melakukan dual boot Linux dan Windows menggunakan GRUB. Asumsikan Windows diinstal pada partisi pertama harddisk pertama dan Linux diinstal pada partisi kedua harddisk pertama. Perhatikanlah isi dari menu.lst yang sederhana berikut ini: default=0 timeout=10
stage1.5 GRUB datang dengan beberapa image stage1.5 berikut ini ‘e2fs_stage1_5’ ‘fat_stage1_5’ ‘ffs_stage1_5’ ‘jfs_stage1_5’
Pada blok Linux, kita akan menjumpai hal yang sama seperti halnya LILO. Apabila Anda ingin menambahkan parameter kernel, tambahkan saja parameter-parameter tersebut setelah root=/dev/hda2 ro. Pada blok Windows, kita akan menggunakan fungsi chain-loading untuk proses boot.
nbgrub
stage1 Image ini adalah image paling penting dan digunakan untuk menjalankan GRUB. Umumnya, image ini dimasukkan dalam MBR ataupun boot sector untuk partisi. Image ini berukuran 512 byte, sebesar ukuran boot sector pada PC. Tugas dari stage1 ini adalah menjalankan stange2 ataupun stage1.5 dari harddisk lokal. Stage1 tidak mengerti akan filesistem dan akan mengerti lokasi stage2 ataupun stage1.5 dalam format block list.
makeactive chainloader +1
title root kernel
Linux (hd0,1) /vmlinuz root=/dev/hda2 ro
title root
Windows 95/98/NT/2000 (hd0,0)
www.infolinux.web.id
Perintah ini akan menghilangkan menu pada saat boot. User dapat menampilkan menu dengan menekan tombol ESC.
title Pemanggilan: title name Contoh: title Debian GNU/Linux Perintah ini akan memulai entri boot yang baru
timeout Pemanggilan: timeout sec Contoh: timeout 5 Perintah ini akan mengatur timeout untuk sec detik. Hal ini berbeda dengan LILO untuk satuan sepersepuluh detiknya.
INFOLINUX NOVEMBER 2003
55
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Boot loader canggih dengan GRUB
color Pemanggilan: color fg/bg Contoh: color while/blue
no-mem-option’] file [param] Contoh: kernel /boot/vmlinuz-2.4.19tomato1 root=/dev/hda1 ro
Perintah ini akan menampilkan pasangan warna untuk menu. Gantilah fg dengan salah satu dari warna-warna berikut ini: black blue green cyan red magenta brown light-gray dark-gray light-blue light-green light-cyan light-red light-magenta yellow white. Gantilah bg dengan salah satu dari warna-warna berikut: black blue green cyan red magenta brown light-gray.
Perintah ini akan melakukan proses load kernel dari file sistem.
password
Berikut ini adalah perintah-perintah selengkapnya untuk GRUB. Rujuklah kepada manual dari grub. Anda akan membutuhkan paket grub-doc untuk manual tersebut. Perintah untuk menu. default, fallback, hiddenmenu, timeout, title. Perintah umum. bootp, color, device, dhcp, hide, ifconfig, pager, partnew, parttype, password, rarp, serial, setkey, terminal, terminfo, tftpserver, unhide perintah command line dan entri menu. blocklist, boot, cat, chainloader, cmp, configfile, debug, displayamp, displaymem, embed, find, fstest, geometry, halt, help, impsprobe, initrd, install, ioprobe, kernel, lock, makeactive, map, md5crypt, module, modulenounzip, pause, quit, reboot, read, root, rootnoverify, savedefault, setup, testload, testvbe, uppermem, vbeprobe
Pemanggilan: password [‘—md5’] passwd Contoh: password rahasia ATAU password —md5 $1$AV3Lz/$upNQeRhSRp8Rw7C/eVGaV0 Perintah ini akan mengatur password administratif. Anda dapat menggunakan plain text ataupun password terenkripsi md5. Sebagai saran, jangan gunakan plain text. Untuk menghasilkan password terenkripsi md5, gunakanlah perintah grub-md5-crypt di command line. Berikut ini adalah contohnya: # grub-md5-crypt Password: Retype password: $1$AV3Lz/$upNQeRhSRp8Rw7C/eVGaV0 Gunakanlah bersama perintah lock untuk setiap image yang diinginkan.
makeactive Pemanggilan: makeactive Contoh: makeactive
initrd pemanggilan: initrd file [param] contoh: initrd /initrd.img Perintah ini akan menjalan initial ramdisk.
Command line GRUB Mengatur partisi aktif pada harddisk root pada root device GRUB.
chainloader Pemanggilan: chainloader [‘—force’] file Contoh: chainloader +1 Membuka file sebagai chain-loader untuk digunakan dalam fungsi chain-loading.
kernel Pemanggilan: kernel [‘—type=type’] [‘—
56
INFOLINUX NOVEMBER 2003
Fasilitas yang satu ini tidak dimiliki oleh LILO dan menjadikan GRUB sebagai boot loader yang luar biasa. Begitu command line GRUB dijalankan, sebuah shell yang mirip dengan BASH akan ditampilkan, lengkap dengan TAB-completion. Di ‘shell’ ini pula Anda dapat memberikan perintah-perintah umum dan command line GRUB. Berikan perintah berikut ini untuk menjalankan ‘shell’ GRUB: grub
www.infolinux.web.id
Berikut ini adalah contoh penggunaan ‘shell’ GRUB. GNU GRUB version 0.93 (640K lower / 3072K upper memory) [ Minimal BASH-like line editing is supported. For the first word, TAB lists possible command completions. Anywhere else TAB lists the possible completions of a device/filename. ] grub> [TEKAN TAB] Possible commands are: blocklist boot cat chainloader clear cmp color configfile debug device displayapm displaymem dump embed find fstest geometry halt help hide impsp robe initrd install ioprobe kernel lock makeactive map md5crypt module modulenounzip pager partnew parttype password pause quit read reboot root rootnoverify savedefault serial setkey setup terminal terminfo testload testvbe unhide uppermem vbeprobe grub> cat (hd0,0)/etc/fstab # /etc/fstab: static file system information. # # <mount point> <pass> /dev/hda1 / reiserfs defaults 0 0 /dev/hda3 /home/DATA reiserfs defaults 0 0 /dev/hda4 none swap sw 0 0 proc /proc proc defaults 0 0 /dev/fd0 /floppy auto user,noauto 0 0 /dev/cdrom /cdrom iso9660 ro,user,noauto 0 0 Contoh di atas mengilustrasikan pembacaan file sistem dengan GRUB. Karena GRUB dapat mengerti file sistem, maka pembacaan file menjadi sangat mudah. Selain membaca file sistem, Anda masih bisa melakukan banyak hal yang menakjubkan dengan GRUB Shell. GRUB adalah boot loader yang luar biasa. Bahkan boleh dikatakan lebih dari sekedar bootloader. Cobalah GRUB dan Anda akan tertarik! Salam. Noprianto ([email protected])
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Manajemen proyek dengan MrProject
Manajemen Proyek dengan MrProject Manajemen waktu dan sumber daya yang baik sangat diperlukan dalam pengerjaan suatu proyek. Anda dapat mempergunakan MrProject untuk membantu Anda.
Aplikasi ini cukup umum dipaketkan oleh berbagai distro. Carilah terlebih dahulu ke CD distro Anda sebelum kompilasi ulang dilakukan. Kompilasi ulang MrProject cukup repot dan memakan waktu. Jalankan Mrproject. Anda akan menjumpai sebuah window utama dengan interface yang sangat mirip dengan Microsoft Project, namun jauh lebih sederhana. Ada tiga buah view yang Anda dapatkan: Gantt chart, Tasks, dan Resources. Jangan lupa untuk memperhatikan toolbar yang akan menampilkan tomboltombol yang relatif dengan view aktif kita.
Mendaftarkan subtask dan melakukan pengaturan waktu
www.infolinux.web.id
Gantt Chart Sama halnya dengan Microsoft Project, MrProject juga mendukung Gantt Chart. Secara sederhana, Anda dapat saja mendaftarkan task tertentu dan lamanya di view ini. Anda juga bisa mendaftarkan subtask tertentu. Drag and drop juga dapat dilakukan untuk mengubah waktu yang diperlukan dan lain sebagainya. Sebagai contoh, berikut ini kita akan mendaftarkan task dengan nama Analisa Kebutuhan yang diperkirakan memakan waktu selama 2 minggu. Lakukanlah langkah-langkah berikut ini: Pilihlah view Gantt Chart. Klik kanan pada bagian yang menampilkan Name dan Work. Pilihlah Insert task. Baris baru akan ditampilkan untuk Anda. Kliklah satu kali pada masing-masing kolom untuk mengedit. Untuk bagian waktu, Anda dapat memasukkan akhiran d untuk hari dan w untuk minggu. Grafik akan ditampilkan pada frame paling kanan. Apabila dalam Analisa Kebutuhan masih memiliki sub-task, maka dengan mudah Anda dapat membuat subtask-nya. Kliklah pada baris Analisa Kebutuhan, dan pilihlah
Mendaftarkan task
project management semacam Microsoft project. Walau masih belum sebagus Microsoft Project, namun kita sudah dapat mengandalkannya untuk manajemen proyek. Penulis menggunakannya dalam melakukan manajemen proyek perusahaan. Apabila Anda belum memiliki aplikasi ini, maka download-lah dari situs web Code Factory: http://www.codefactory.se. Apabila Anda menggunakan Debian, tentunya akan lebih mudah lagi dengan hanya memberikan perintah berikut ini untuk melakukan instalasi: apt-get install mrproject
D
alam menyelesaikan suatu proyek, tentunya kita harus mempersiapkan manajemen yang baik untuk setiap waktu dan sumber daya yang kita miliki. Setiap orang menyelesaikan apa, kemudian, setiap tugas bernilai berapa, dan timeline pengerjaan proyek adalah beberapa contoh hal yang perlu diantisipasi. Selain itu, kita juga harus memperhatikan apa yang akan terjadi ketika bagian kritikal proyek harus mengalami masalah dan penundaan. Pada sistem pengembangan konvensional, semua hal dirumuskan dalam kertas besar dan dipaparkan habis-habisan di sana. Kertas-kertas yang diperlukan akan semakin banyak apabila proyek mengalami masalah. Dahi-dahi berkerut bermunculan. Uban tumbuh makin tidak beraturan. Itulah kalau semua dikerjakan secara manual. Bertahun-tahun Microsoft meraup keuntungan yang besar dari penjualan Microsoft Project-nya. Harus diakui, Microsoft Project adalah program yang hebat dan luar biasa. Dengan mengandalkan program tersebut, banyak dana tambahan untuk kertas dan waktu yang bisa dihemat. Bagaimana dengan Linux? Beruntunglah ada Code Factory yang mewujudkan aplikasi
View tasks, lebih detail untuk setiap task
INFOLINUX NOVEMBER 2003
57
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Insert subtask. Katakanlah kita memiliki subtask untuk Analisa Kebutuhan dengan nama Survei produksi. Anda bisa membuat subtask sebanyak yang diperlukan. Andaikata saat ini kita telah memiliki dua buah subtask untuk Analisa Kebutuhan: Survei produksi dan Survei dokumen. Anda bisa memperhatikan bahwa kedua subtask dimulai pada tanggal yang sama. Karena Survei dokumen harus dilakukan setelah Survei produksi, maka hal tersebut jelas tidak mencerminkan kondisi sesungguhnya. Untuk memperbaiki, Anda dapat melakukan salah satu dari cara berikut ini: Cara pertama: klik kanan pada subtask Survei dokumen. Pilih Edit task. Pada tab predecessors, kliklah tombol Add dan pilihlah Survei produksi. Cara kedua adalah cara yang lebih mudah. Kliklah pada diagram Survei produksi, dan draglah panah yang muncul ke bagian Survei dokumen. Maka Anda pun selesai. Untuk menghapus task, klik kananlah pada task yang bersangkutan, dan pilihlah Unlink task. Daftarkan segala task dan subtask Anda. Anda dapat menyembunyikan subtask setiap task sehingga tampilan menjadi lebih rapi.
Tasks Pada view Tasks, Anda dapat setiap task ataupun subtask dengan lebih detail. Di sini pula, Anda dapat melihat cost yang
58
INFOLINUX NOVEMBER 2003
Membuat grup baru
diperlukan. Cost dapat berupa material ataupun sumber daya manusia. Pengaturan sumber daya akan kita lakukan setelah ini. Klik kananlah pada setiap task yang ingin di lihat detailnya, dan pilihlah Edit task. Perhatikanlah dialog yang ditampilkan. Kita telah melihat dialog ini sebelumnya. Kita memiliki empat tab: General untuk pengaturan umum, Resources untuk sumber daya yang digunakan, Predecessors untuk task sebelumnya, dan Notes untuk catatan khusus per task. Pada tab Notes, Anda dapat memasukkan catatan tertentu untuk setiap task.
Resources Kita berpindah ke view Resources untuk mengatur sumber daya yang diperlukan selama proyek ini dikerjakan. Saat ini, kita belum mendefinisikan satu sumber daya pun. Dalam sumber daya manusia, setiap personal dapat menjadi anggota grup tertentu. Sebagai contoh, kita memiliki personal dengan nama Mr. Victim One yang tergabung dalam grup Developer. Maka, pertama-tama, kita harus membuat grup developer terlebih dahulu. Untuk membuat grup baru dengan nama Developer, kliklah pada tombol Groups di toolbar. Sebuah dialog akan terbuka untuk Anda. Kliklah tombol Add untuk menambah grup baru. Kemudian, editlah grup baru Anda tersebut. Kliklah tombol Close setelah selesai. Anda baru saja membuat grup Developer. Lakukan langkah yang sama untuk membuat (atau menghapus) grup baru. Untuk memasukkan Mr. Victim One ke dalam grup Developer, klik kananlah pada area kosong di frame kanan, dan pilihlah
www.infolinux.web.id
Detail untuk setiap task
Manajemen proyek dengan MrProject
Mendelegasikan task kepada SDM tertentu
Insert resource. Editlah resource Anda dengan klik sekali pada setiap field yang diinginkan. Pada field type, karena Mr. Victim One adalah sumber daya manusia, maka pilihlah Work. Sebaliknya, ketika Anda mendaftarkan sumber daya lainnya yang bukan berupa SDM, maka pilihlah Material. Setelah itu, pilihlah Developer pada field Group. Anda juga dapat memasukkan nilai tertentu, misalnya 100 untuk field Cost. Kita telah memiliki satu orang personal sebagai sumber daya manusia. Lakukan langkah yang sama untuk mendaftarkan sumber daya baru. Kembalilah ke view tasks, dan Anda dapat mendelegasikan sumber daya manusia yang telah tersedia untuk setiap task tertentu. Bagaimana, mudah bukan menggunakan MrProject?
Pencetakan Baiklah. Big boss menginginkan laporan manajemen proyek. Cepat dan rapi! Untunglah, Mrproject cukup memanjakan penggunanya dengan fasilitas print dan print preview yang sangat bagus. Pada pencetakan, setiap view akan dicetak hampir sama persis seperti apa yang terpampang di layar monitor kita. Dengan demikian, kita tidak perlu kerja dua kali untuk menjelaskan setiap komponen manajemen proyek. Untuk mulai mencetak, pilihlah File| Print. Sebuah dialog akan ditampilkan untuk Anda. Anda mungkin akan tercengang dengan fasilitas print preview-nya. Demikianlah perkenalan kita dengan MrProject. Selamat menikmati proyek Anda! Noprianto ([email protected])
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Mail Merge dengan Writer
Mail Merge dengan Writer Mengirimkan surat kepada banyak pihak sekaligus pekerjaan kantor yang populer. Kita akan lihat, betapa mudahnya tugas tersebut diselesaikan dengan bantuan Openoffice.org sambil tetap menggunakan Linux...
T
idak bisa disangkal bahwa sebagian besar pengguna komputer menggunakan komputernya untuk bekerja. Oleh karena itu, ketersediaan aplikasi pendukung sangatlah penting. Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang software proprietary selalu menyerang komunitas free software dengan ketidaktersediaan software pendukung aplikasi bisnis. Mari kita buktikan bahwa pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar. Apabila apa yang Anda butuhkan hanyalah aplikasi kantoran, Anda dapat menggunakan Linux tanpa rasa khawatir. Karena banyak aplikasi kantoran canggih yang tersedia. OpenOffice.org, misalnya. Office suite buatan Sun Microsystems dan komunitas ini memang luar biasa. Kompatibilitasnya dengan Microsoft Office menjadikannya layak menjadi pilihan. Dengan menggunakan OpenOffice, Anda akan mendapatkan kemampuan Microsoft Office dengan biaya sangat minim. Sebagai contoh, untuk membuktikan keandalannya, kita akan membahas betapa mudahnya menggunakan OpenOffice.org Writer untuk membuat mail merge. Kita akan menggunakan OpenOffice.org versi 1.1.
Database Surat akan kita kirimkan kepada semua nama yang ada di dalam database. Apabila Anda memiliki database dalam format Microsoft Excel ataupun OpenOffice.org Calc, maka Anda siap untuk lanjut ke langkah berikutnya. Apabila belum, kita akan membuat database sederhana. Pertama-tama, tentu saja kita tidak akan menggunakan Excel. Kita akan menggunakan Calc. Bukalah Calc Anda. Sebuah spreadsheet dapat dianggap sebuah database dan setiap sheet dapat dianggap tempat menyimpan tabel. Dengan satu buah spreadsheet, Anda dapat
membuat beberapa tabel. Dalam contoh ini, kita hanya akan membuat satu tabel saja. Ubahlah sheet1 menjadi nama dengan melakukan klik kanan pada nama sheet1 tersebut dan memilih Rename sheet. Sheet ini akan kita gunakan untuk menyimpan tabel nama. Setelah itu, arahkan cell aktif Anda di A1. Kemudian, ketikanlah data yang Anda inginkan, atau perhatikanlah contoh pada tabel 1. Setiap baris dimulai dari baris kedua adalah record dalam tabel. Sementara, setiap kolom melambangkan field. Simpanlah dengan nama spreadsheet msnama. Anda telah memiliki satu database yang berisikan satu tabel. Anda siap untuk memulai pembuatan mail merge. Bagi Anda yang tidak menyukai database sederhana berupa spreadsheet, atau telah memiliki data pada database server yang lain, sebagai contoh MySQL, Anda tetap dapat mempergunakannya. Siapkan saja database server Anda.
Koneksi database Bukalah Writer Anda. Kita akan memulai menghubungkan database yang baru saja dibuat dengan OpenOffice. Untuk itu, kita akan bekerja dengan Data Source. Pilihlah menu Tools|Data sources. Sebuah dialog akan ditampilkan. Yang pertama-tama dilakukan adalah melakukan klik pada tombol berlabel New Data Source yang terletak di bagian kiri dialog. Setelah itu, lihatlah pada tab general. Isikan nama data source sesuai
dengan yang Anda kehendaki. Pada bagian database type, pilihlah spreadsheet. Dan, pilihlah spreadsheet yang baru kita buat untuk mengisi bagian data source URL. Kliklah pada tab Tables. OpenOffice akan berusaha untuk menampilkan spreadsheet Anda dalam hirarki database. Karena kita hanya memiliki satu tabel (di dalam satu sheet nama tersebut), maka kita tidak memilih tabel mana saja yang akan dilibatkan. Kliklah tombol Apply. Klik sekali lagi pada tombol OK. Dan Anda pun siap untuk terbang. Bagaimana dengan Anda yang menggunakan database selain spreadsheet? Alih-alih memilih spreadsheet pada Database type, pilihlah jenis database yang Anda gunakan. OpenOffice.org mendukung konektivitas dengan MySQL, Adabas, file teks dan konektifitas database melalui ODBC ataupun JDBC. Jumlah tab dan isinya akan bergantung kepada database type yang Anda pilih. Sebagai contoh, ketika kita memilih jenis database MySQL, maka tab MySQL akan muncul. DI dalam tab ini, kita dapat memasukkan informasi untuk melakukan otentikasi. Kita tidak dapat melakukan query ataupun melihat tabel sebelum terkoneksi ke database server. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin membutuhkan unixodbc. Apabila Anda menggunakan Debian, maka berikan perintah berikut ini untuk menginstal unixodbc: apt-get install unixodbc
Tabel 1.
Nama
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Alamat
Noprianto Meike Thedy
Pria Wanita
Wiraswasta Mahasiswa
Jakarta Jakarta
Lily Setiawaty Evi Thedy Erni Thedy
Wanita Wanita Wanita
Mahasiswa Mahasiswa Pelajar
Jakarta Makassar Makassar
Teddy
Pria
Pelajar
Pontianak
www.infolinux.web.id
INFOLINUX NOVEMBER 2003
59
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Untuk distro lain, carilah ke dalam CDROM distro. Anda juga ingin mencari paket yang disediakan oleh pihak ketiga sebelum memutuskan untuk melakukan kompilasi dari source code. Source code unixodbc bisa di-download di http:// www.unixodbc.org.
Pembuatan dokumen asli Kita telah memiliki database dan telah menghubungkannya dengan OpenOffice. Namun, itu saja belum cukup untuk membuat mail merge. Kita belum membuat isi surat, yang tentu saja diperlukan. Ketiklah dokumen Anda apa adanya. Jangan lupa untuk menyisakan tempat memasukkan field dari tabel tertentu di database. Sebagai contoh, apabila kita ingin mengirimkan surat dan menuliskan nama penerimanya, mungkin akan menulis seperti berikut ini: Kepada: Setelah tulisan Kepada:, kita akan mengisikan data dari database. Contoh dokumen dapat dilihat dalam gambar.
Mail Merge Kita telah memiliki segala yang dibutuhkan dalam pembuatan mail merge. Dalam kondisi dokumen asli masih terbuka di layar writer, pilihlah menu File|Form Letter. Sebuah dialog kecil berjudul Mail Merge akan ditampilkan untuk Anda. Anda akan memilih From this document.
60
INFOLINUX NOVEMBER 2003
Dokumen asli untuk mail merge
Sebuah dialog berjudul Data Source Connection akan ditampilkan untuk Anda. Pilihlah Use existing dan kliklah tombol OK. Sebuah dialog lagi, dengan judul Fields akan ditampilkan. Anda bisa memilih tabel yang diinginkan pada bagian kanan dialog. Kliklah dua kali pada nama tabel sehingga field-field dalam tabel ditampilkan. Pilihlah field yang diinginkan dan kliklah tombol insert. Ulanglah memilih untuk field yang diinginkan. Jangan lupa untuk menentukan lokasi tempat field dimasukkan pada dokumen dengan mouse. Setelah semuanya selesai, kliklah tombol Close. Dalam memasukkan field ke dalam dokumen, harus diakui cara yang digunakan oleh Openoffice.org sedikit berbeda dengan cara yang digunakan oleh Microsoft Office. Tetapi, semua hal ini kembali pada kebiasaan masing-masing pengguna. Dialog baru berjudul Mail Merge akan ditampilkan. Ini adalah dialog terakhir. Di dialog ini, Anda dapat memilih recordrecord mana saja yang ingin dimasukkan ke dalam mail merge yang dibuat. Di sini pula, Anda dapat menentukan apakah mail merge akan segera dicetak atau dimasukkan ke dalam file terlebih dahulu. Kita akan menyimpannya ke dalam file. Untuk pilihan penyimpanan ke dalam file, Anda bahkan dapat memilih nama file yang diinginkan. Kliklah OK apabila pengaturan telah selesai dilakukan. Berbeda dengan Microsoft Office yang
www.infolinux.web.id
akan memasukkan semua surat yang akan dicetak ke dalam suatu file besar, maka Openoffice.org memisahkannya ke dalam file-file tertentu. Kita dapat melihat bahwa dengan OpenOffice.org, pembuatan mail merge dapat dilakukan dengan mudah. Pada kenyataannya, OpenOffice adalah aplikasi yang hebat. Dengan OpenOffice, kebutuhan aplikasi perkantoran dapat dipenuhi. Sampai jumpa di seri OpenOffice.org berikutnya. Selamat mencoba! Noprianto ([email protected])
A
B
C
Contoh dokumen asli
Mail Merge dengan Writer
A: Pengaturan Data source; B: Pilih field yang diinginkan; C: Pencetakan Mail Merge
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
GNOME dan KDE Sesuai Selera
GNOME dan KDE Sesuai Selera GNOME dan KDE adalah dua desktop populer yang sangat memudahkan penggunaan Linux. Kedua desktop tersebut juga dapat diatur agar bertingkah laku sesuai keinginan Anda.
Kita akan mulai dengan desktop berlogo G seperti telapak kaki ini. GNOME adalah singkatan dari GNU Network Object Model Environment. Sebelum rilis versi 2 dan ketika masih menggunakan GTK+ 1.x dalam pengembangannya, desktop ini cenderung memiliki tampilan yang kaku dan kurang profesional. Namun, kini kita dapat berbangga dengan wajah baru GNOME.
GDM Kita akan mulai dengan pintu gerbangnya terlebih dahulu: GDM. GNOME Display Manager berfungsi sebagai layar otentikasi versi grafis. Anda akan menjumpainya sebelum memasuki desktop. Secara mengejutkan, display manager besutan Martin Kasper Petersen ini telah menyempurnakan dirinya dengan sangat baik. Selain meningkatkan kestabilan, GDM juga hadir dalam dua wajah: standar dan
Panel Panel adalah bagian yang mungkin paling menarik untuk dibahas. Pertama-tama, Anda dapat saja menghapus berbagai panel yang tidak diinginkan. Kemudian, tentunya, Anda juga berhak untuk menambahkan berbagai panel sesuai keinginan. Kita mulai dengan menambahkan panel. Klik kananlah pada panel yang tersedia dan pilihlah menu New Panel, kemudian pilihlah jenis panel yang Anda inginkan. Corner, Edge, Floating, dan Sliding adalah empat jenis yang bisa dipilih. Cobalah floating panel dan Anda akan memiliki panel
Logout-lah dan login kembali. Anda akan menjumpai wajah login sesuai keinginan. Tip: jangan pasang greeter grafikal apabila dirasa terlalu makan banyak energi komputer (Anda merasakan komputer menjadi lambat).
Wallpaper Yang satu ini wajib hukumnya untuk dibahas. Untuk mengubah wallpaper di GNOME, klik kananlah pada desktop dan pilih menu Change Desktop Background. Sebuah dialog akan diperlihatkan untuk Anda. Anda dapat memilih berbagai cara pelatakan gambar, mulai dari centered, scaled, atau stretched. Anda juga bisa menggunakan gradien. Semua pengaturan akan berlaku saat itu juga, tanpa diperlukan penekanan tombol konfirmasi lainnya.
GNOME
grafikal. Wajah standar tidak akan banyak berbeda dengan versi sebelumnya. Wajah grafikal adalah wajah baru yang indah luar biasa. Jalankanlah gdmconfig sebagai root dan Anda dapat mengatur tingkah laku GDM sesuai keinginan. Pengaturan dapat meliputi: Wajah greeter, standar, atau grafikal. Login otomatis untuk user tertentu. Format waktu yang digunakan. Tulisan yang ditampilkan pada GDM. Gambar latar belakang. Pengaturan foto user. Pengaturan keamanan. Penampilan menu sistem. Aktivasi protokol XDMCP (X Display. Manager Control Protocol)
Pengaturan GDM
D
istro yang kita instal umumnya telah memiliki pengaturan sendiri untuk desktop-nya, termasuk GNOME dan KDE. Namun, terkadang kita merasa pengaturan tersebut terlalu berlebihan atau bahkan terlalu minimal. Pokoknya tidak sesuai dengan selera. Sebagai contoh, distro Anda telah mengatur agar GNOME menampilkan dua panel, padahal hal tersebut sangat tidak Anda sukai. Atau, pada KDE misalnya, distro Anda telah mengaktifkan menu global. Anda pun tidak suka. Dalam bentuk yang lebih lanjut misalnya, Anda ingin agar tombol Anda tidak hanya berbentuk persegi kaku, melainkan sedikit bergaya. Semua hal tersebut dapat dilakukan, asalkan rajin mengutak-atik. Kami akan membahas urutan kedua desktop tersebut sesuai abjad agar tidak ada kesalahpahaman tertentu.
demikian, Anda mungkin ingin melakukan pengaturan sederhana terhadap icon di dalamnya. Suka icon berukuran besar? Anda dapat melakukan klik kanan pada icon tersebut, memilih Stretch icon. Untuk mengembalikan ke ukuran semula, klik kananlah kembali pada icon yang bersangkutan, dan pilihlah Restore icon’s original size. Icon-icon juga dapat diatur rapi peletakannya dengan klik kanan pada area kerja dan selanjutnya memilih Clean up by name.
Pengaturan wallpaper pada GNOME
Area kerja Area kerja adalah bagian terluas. Tidak banyak pengaturan yang diperlukan. Walau
www.infolinux.web.id
INFOLINUX NOVEMBER 2003
61
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
tambahan yang mengapung di desktop Anda. Dan yang lebih menarik lagi, panel yang mengapung tersebut dapat kita pindahkan sesuka hati. Pada hakikatnya, lokasi atau posisi panel dapat dipindahkan, tergantung tipe panelnya. Software canggih arahan George Lebl ini juga dapat diisi dengan berbagai tombol dan applet. Anda dapat menambahkan launcher di panel untuk aplikasi-aplikasi favorit sehingga dapat lebih cepat dijalankan. Penambahan launcher dapat dilakukan dengan operasi drag and drop ataupun dengan cara mengklik kanan pada panel, pilih Add to panel|Launcher. Baiklah. Bagaimana dengan fasilitas autohide? Sebagai contoh, pada edge panel, Anda dapat klik kanan dan memilih Properties. Sebuah dialog akan terbuka. Pada tab Edge panel, aktifkanlah pilihan Autohide.
62
Pengaturan KDM
Pengaturan area kerja desktop pada KDE
INFOLINUX NOVEMBER 2003
Pengaturan wallpaper pada KDE
Entah pujian seperti apa yang harus diberikan untuk kecanggihan panel GNOME.
Theme Tidak suka dengan bentuk tombol saat ini? Tidak suka dengan pewarnaannya? Cobalah menggunakan theme lain. Theme pada GNOME dapat diubah dengan memilih menu Desktop preferences | Theme. Pilihlah theme yang Anda senangi. Berbagai theme tambahan dapat didownload di internet.
Asosiasi file Tentunya akan sangat seru apabila klik dua kali pada file tertentu di Nautilus akan membawa kita ke aplikasi yang berguna untuk menangani file tersebut. Benar-benar sama seperti Windows. Namun sayangnya, terkadang tidak semua tipe file telah diasosiasikan dengan program tertentu.
GNOME dan KDE Sesuai Selera
Dan terkadang pula, kita ingin mengubah program default yang digunakan. Dengan GNOME, hal tersebut dapat Anda atur dengan sangat mudah. Caranya, pilihlah Desktop Preferences|Advanced|File types and programs. Pada sebuah dialog yang muncul, Anda dapat mengatur pengasosiasian file dengan program tertentu. Anda juga dapat membuat tipe file baru.
Mouse Pengaturan mouse di GNOME sangat mudah dilakukan. Bahkan boleh dikatakan jaub lebih mudah dibandingkan Windows. Pilihlah Desktop Preferences|Mouse. Sebuah dialog akan terbuka untuk Anda. Di dialog ini, Anda dapat mengatur hal-hal berikut ini: Penggunaan tangan kiri. Interval waktu untuk klik ganda.
Pengaturan panel pada KDE
www.infolinux.web.id
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
TUTORIAL
Pengaturan panel pada GNOME
GNOME dan KDE Sesuai Selera
Pengaturan theme pada GNOME
Pengubahan bentuk cursor. Menampilkan animasi posisi cursor di layar. Kecepatan dan sensitivitas mouse. Pengaturan threshold untuk drag and drop.
User dan foto yang mewakili. Autologin dan pengaturan login lain. Logout-lah dan login kembali. Anda akan menjumpai wajah login sesuai keinginan.
Wallpaper
KDE Desktop dengan logo K ini benar-benar desktop yang luar biasa. Setiap orang bisa melihat tampilannya yang profesional. Setiap penggunanya dapat merasakan integrasinya yang baik antarkomponen. Semua hal tersebut belum lagi ditambah dengan berbagai fitur yang semakin lengkap. Walau terkadang kurang matang, namun dari hari ke hari KDE semakin mantap.
KDM Kita akan mulai dari pintu gerbang sistem ala K Desktop Environment ini. KDM adalah display manager yang sangat hebat. Pengaturannya pun memiliki cukup banyak opsi. Jalankanlah KDE Control Center, masuklah ke bagian System Administration, dan pilihlah Login Manager. Anda akan menjumpai enam buah tab pada frame kanan KDE Control Center. Anda dapat mengatur: Tulisan yang akan ditampilkan. Logo. Warna. Font yang akan digunakan. Background KDM. Tugas-tugas administratif seperti reboot, shutdown, dan LILO.
Sejak awal, KDE dirancang agar sangat ramah. Pengaturan wallpaper pun dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang paling mudah adalah dengan klik kanan pada area kerja desktop dan memilih Configure Desktop. Pada sebuah dialog yang muncul, pilihlah Background. Cara kedua tentunya dengan menggunakan KDE Control Center, dengan memilih Appearance dan Themes|Background. Sama seperti halnya wallpaper pada GNOME, Anda pun dapat mempergunakan gradasi warna. Dan salah satu fitur yang sangat hebat adalah kemampuannya untuk melakukan bending warna. Cobalah! Anda pasti terkesan.
Area kerja Pengaturan area kerja desktop di KDE jauh lebih menyenangkan apabila dibandingkan dengan GNOME. Tingkat kemudahan pengaturannya telah sama atau lebih dari Windows. Tidak percaya? Cobalah klik kanan pada area kerja desktop, dan pilihlah Configure Desktop. Pada dialog yang terbuka, Anda dapat memilih untuk melakukan pengaturan mendasar seperti font, kemudian pengaturan lebih lanjut dengan icon dan multiple desktop.
www.infolinux.web.id
INFOLINUX NOVEMBER 2003
63
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
GNOME dan KDE Sesuai Selera
Pengaturan theme pada KDE
Pengaturan screensaver juga dapat dilakukan di sini. Pembuatan shortcut ke aplikasi tertentu dapat dilakukan dengan mengklik kanan pada area kerja desktop dan memilih Create New|Link to Application.
Panel Sama seperti panel pada GNOME, panel pada KDE juga merupakan hal yang menarik untuk diamati. Pengaturan panel dapat dengan mudah dilakukan dengan klik kanan pada panel, kemudian memilih Configure Panel. Pada sebuah dialog yang terbuka, Anda dapat melakukan pengaturan berikut ini: Posisi panel. Ukuran panel. Ukuran panel relatif terhadap ukuran layar. Autohide. Pengaturan menu. Icon zooming. Penampilan tasklist.
Theme KDE terkenal sebagai desktop yang datang
A
64
Pengaturan style pada KDE
dengan cukup banyak theme. Bukalah KDE Control Center, dan masuklah pada bagian Appearance and Themes, kemudian pilihlah Theme Manager. Apabila Anda hanya ingin sekadar melakukan pengaturan pada warna, maka pilihlah Colors. Sama juga ketika Anda hanya ingin mengubah style pada KDE. Pilihlah Style. Ubah tampilan KDE seperti keinginan Anda.
Asosiasi file Pengasosiasian tipe file dengan aplikasi tertentu bahkan jauh lebih mudah di KDE. Cukup pilih pengaturan untuk KDE Components|File associations. Sebuah window akan terbuka untuk Anda. Anda dapat memilih tipe file di frame kiri dan aplikasi yang akan dijalankan pada frame kanan. Anda dapat mengatur urutan kepentingan untuk setiap aplikasi yang diasosiasikan dengan tipe file tertentu. Mudah dan sangat mirip dengan Windows. Hanya bedanya, KDE menggunakan istilah yang lebih teknikal.
B
Mouse Dibandingkan dengan pengaturan mouse di GNOME, punya KDE cukup berbeda. Dengan membuka pengaturan Peripherals| Mouse, Anda dapat mengatur hal-hal berikut ini pada sebuah dialog yang terbuka: Penggunaan tangan kiri. Pengaturan klik tunggal atau ganda untuk membuka file atau direktori. Pengaturan ukuran cursor. Akselerasi pointer. Threshold pointer. Interval klik ganda. Pengaturan mouse wheel. Pengaturan drag and drop. Para developer telah bekerja begitu keras untuk menjadikan Linux jauh lebih ramah bagi pemakainya. Hasilnya tidak instan. Banyak proyek yang matang saat ini dimulai empat atau lima tahun lalu. Untuk menghargainya, mari bersama-sama buktikan bahwa Linux juga pantas digunakan di desktop. Noprianto ([email protected])
C
A: Pengaturan tipe file dan program di GNOME; B: Pengaturan mouse pada GNOME; C: Pengaturan tipe file dan program di KDE; D: Pengaturan mouse pada KDE
INFOLINUX NOVEMBER 2003
www.infolinux.web.id
D
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
TUTORIAL CD Burning dengan CDBakeOven
CD Burning dengan CDBakeOven Sering membuat CD sendiri? Ingin program yang mudah digunakan? Cobalah CDBakeOven! perlu untuk belajar kembali menggunakan program-program tersebut. Terlalu banyak waktu yang terbuang. Dan hanya menjadikan Linux sebagai sistem operasi yang sangat menakutkan. Solusinya? Gunakan CDBakeOven, atau yang lebih dikenal dengan CDBO. Dengan CDBO, di versi-versi awal sekalipun, proses pembuatan CD akan dibuat menjadi sangat mudah. Cukup siapkan saja file-file yang ingin Anda simpan ke dalam CD dan dalam waktu sekejap, kita akan melihatnya telah berada di CD. Apabila Anda menggunakan Debian atau distro-distro turunannya, maka Anda dapat menginstalnya dengan perintah berikut ini: apt-get install cdbakeoven Untuk distro-distro lain, periksalah terlebih dahulu paket CDBO. Apabila tersedia, maka installah sesuai aturan package management
F
loppy disk telah menjadi standar media penyimpanan portabel dalam waktu yang sangat sangat lama. Walau terkadang sangat tidak dapat diandalkan, floppy disk sangat mudah digunakan. Selain itu, penggunannya pun sangatlah murah. Ukuran data yang besar dapat disiasati dengan penggunaan beberapa floppy disk. Dan sekali lagi, hal ini berlangsung sangat sangat lama, sampai akhirnya CD Writer dan CD mulai digunakan orang. Kemudian, seiring dengan semakin murahnya CD Writer dan CD itu sendiri, pembuatan CD menjadi hal yang sangat lazim. Hampir setiap orang dapat melakukannya sendiri tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Orang-orang yang bekerja dengan data berukuran besar mulai melirik CD sebagai media penyimpanan portabel yang menyenangkan. Apalagi ketika CD Rewriteable dan CD Rewriter datang dengan biaya yang sangat-sangat terjangkau. CD Rewriteable sendiri telah mendapat hati di kalangan pengguna komputer. Besar, murah, dan tidak mudah rusak. Bandingkan dengan floppy disk: kecil, tidak terlalu murah, dan cenderung tidak dapat diandalkan. Baiklah. Berhenti membandingbandingkan floppy dan CD. Tentunya semua memiliki perannya masing-masing. CD pun bukannya tanpa kekurangan, terutama di Linux. Setidaknya, Windows XP terasa jauh lebih ramah dengan memperlakukan CD Writer sebagai device penyimpanan biasa. Cukup drag dan kemudian lakukan penulisan dalam beberapa gerakan mouse. Linux? Baca manual mkisofs, kemudian manual cdrecord. Oops, tunggu dulu. Kita perlu mengaktifkan modul ide-scsi. Dan berbagai hal menyebalkan lainnya. Ya, apabila Anda menggunakan tool-tool seperti mkisofs dan cdrecord secara langsung dalam menulis CD, maka Anda terkadang
distro Anda. Apabila paket CDBO untuk distro Anda tidak tersedia, maka Anda perlu melakukan kompilasi sendiri dengan mendownload source code-nya terlebih dahulu di http://cdbakeoven.sourceforge.net/. Kompilasi CDBO akan memerlukan pustaka Qt. Dapatkan Qt di http://www.trolltech.com. Setelah terinstal, Anda dapat menjalankan CDBO dengan perintah: cdbakeoven Jangan lupa untuk menambahkan parameter <device>=ide-scsi di boot loader Anda. Gantilah device sesuai konfigurasi Anda. Pada lilo, tambahkanlah baris berikut ini di pengaturan image Anda: append=”hdc=ide-scsi” Gantilah hdc tersebut sesuai konfigurasi CD Writer Anda. Tutorial ini akan menggunakan CDBO 1.8. Untuk versi-versi lain, interface CDBO cenderung tidak mengalami perubahan yang terlalu berarti.
Membuat CD Baru Berikut ini kita akan mengopikan beberapa file ke CD. Siapkanlah CD kosong Anda di CD Writer dan jalankanlah CDBO. Sebuah dialog umumnya akan muncul. Tutuplah kotak dialog tersebut. Interface utama CDBO dapat dibagi menjadi dua bagian utama, atas dan
Interface cdbo
www.infolinux.web.id
INFOLINUX NOVEMBER 2003
65
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
bawah. Bagian atas akan menampilkan direktori dan file di harddisk Anda, sementara bagian bawah akan menampilkan daftar calon file CD Anda. Untuk meng-copy-kan file atau direktori ke CD, Anda dapat melakukan drag pada file atau direktori yang bersangkutan ke bagian bawah, yang akan menampilkan daftar calon file CD Anda. Tidak suka drag and drop? Baiklah. Gantilah drag and drop dengan klik kanan pada file atau direktori yang ingin di-copy ke CD dan pilihlah Add to Compilation List. Sebuah perhitungan ukuran yang akan ditulis pun dilakukan. Anda dapat melihat ukuran file atau direktori yang akan ditulis tersebut di bagian kanan bawah interface CDBO. Setelah semua file atau direktori yang ingin ditulis telah didaftarkan, klik kananlah pada icon CD di bagian daftar calon file CD Anda yang umumnya berlabel /tmp/ cdboImage_.iso dan pilihlah Create CD. Sebuah kotak dialog akan
66
Kotak dialog penghapusan CD RW
INFOLINUX NOVEMBER 2003
Proses penulisan
ditampilkan untuk Anda. Aturlah kecepatan penulisan dan kliklah pada tombol Create! untuk segera melakukan penulisan. Biasanya, pengaturan lain tidak diperlukan. Seama proses penulisan, Anda akan menjumpai banyak pesan di Process Output. Pesan-pesan tersebut adalah keluaran dari program mkisofs dan cdrecord. Setelah penulisan selesai, kliklah pada tombol Close dan CD baru pun baru saja Anda buat. Betapa mudahnya! Bagi Anda yang ingin membuat CD baru dari image yang telah Anda miliki (umumnya berupa file dengan ekstensi .iso), maka Anda dapat menekan tombol F7, atau memilih menu Actions|Create New CD. Pada kotak dialog yang muncul, pilihlah image Anda di bagian ISO Image (if used).
dari sebuah CD-RW dengan mudah, baik dengan cdrecord ataupun CDBO. Terkadang, penggunaan cdrecord akan lebih mudah dilakukan, seperti pada perintah berikut ini: cdrecord dev=0,0,0 -blank=fast
Menghapus CD-RW
Copy dari CD ke CD
Penggunaan CD Rewriteable jauh lebih seru dan hemat apabila dibandingkan dengan CD Recordable. Anda dapat menghapus isi
Versi terbaru dari distro yang Anda gunakan telah dirilis. Dan teman sekantor Anda telah memiliki CD-nya. Kabar gembira ini
Kotak dialog penulisan CD
CD Burning dengan CDBakeOven
Untuk CDBO sendiri, apabila Anda telah berada di interface utamanya, tekanlah tombol F6 atau pilihlah Actions|Erase CDRW. Sebuah kotak dialog akan ditampilkan untuk Anda. Anda mungkin perlu mengatur Blank-Type. Untuk Anda yang terburu-buru, pilihlah Minimal blank. Untuk Anda yang benar-benar ingin menyingkirkan data sebelumnya, pilihlah Blank the entire CDRW. Kliklah pada tombol Erase! untuk memulai penghapusan.
Kotak dialog pengopian CD
www.infolinux.web.id
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
sepertinya perlu segera ditindaklanjuti. Anda ingin memilikinya juga dan cara yang paling mudah adalah menyediakan CD kosong dan melakukan peng-copy-an dari CD ke CD. CDBO mengerti kebutuhan Anda. Anda butuh cepat? Baiklah. Tekan F5 atau pilihlah Actions|Copy CD. Sebuah kotak dialog akan ditunjukkan kepada Anda. Apabila Anda memiliki CD Reader dan CD Writer sekaligus, maka Anda dapat meng-copy-kan CD tersebut dengan lebih mudah. Pilihlah device untuk source dan destination sesuai konfigurasi Anda. Pada bagian destination, Anda dapat pula memilih tombol Erase untuk menghapus isi dari CD-RW. Pada bagian Type of CD, sesuaikan pilihan Anda. Apabila CD yang akan di-copy adalah CD Data, maka pilihlah Data. Sebaliknya, pilihlah Audio. Jangan lupa untuk mengaktifkan Remove Temp Files pada bagian Read Details untuk menghemat ruang kosong harddisk Anda. Apabila semua pengaturan telah dilakukan, Anda dapat
Pengaturan untuk penulisan CD
Konfigurasi CDBO
Pengaturan untuk CD baru
menekan tombol Copy! untuk segera melakukan peng-copy-an.
Menggunakan Main Dialog CDBO Pada saat CDBO kali pertama dijalankan, secara default sebuah Main Dialog akan ditampilkan kepada Anda. Anda dapat memilih tugas-tugas yang akan dilakukan di dialog ini. Apabila Anda telah berada di interface utama CDBO dan ingin kembali mengunjungi dialog tersebut, tekanlah tombol F3 atau pilihlah menu Actions|Popup Main Dialog. Maka Main Dialog pun akan hadir kembali ke hadapan Anda. Bagi Anda yang ingin agar Main Dialog ditampilkan pada saat CDBO dijalankan, aktifkanlah pilihan run on startup di kiri bawah window dialog tersebut.
Konfigurasi CDBO CDBO telah datang dengan pengaturan default yang cukup memenuhi kebutuhan pembuatan CD. Apabila Anda tidak
Main dialog CDBO
CD Burning dengan CDBakeOven
menyukai pengaturan tersebut, Anda dapat mengubahnya kapan saja. Tekanlah tombol F2 atau pilihlah menu Settings|Configure CDBakeOven. Sebuah kotak dialog akan ditampilkan untuk Anda. Pada CDBO 1.8, Anda akan menjumpai enam pilihan pada kotak dialog tersebut. Untuk pengaturan device CD Writer ataupun CD Reader Anda, pilihlah Device Settings. Untuk pengaturan penulisan CD, seperti melakukan eject setelah penulisan selesai, pilihlah Recording Options. Untuk pengaturan CD baru seperti Single-Session/Multi-Session, atau label CD, pilihlah New CD Settings. Untuk pengaturan yang berhubungan dengan CD Audio, pilihlah Audio Options. Buatlah CDBO bertingkah laku sesuai keinginan Anda. Demikianlah, Anda dapat melihat betapa mudahnya membuat CD menggunakan CDBO. Bukan saatnya lagi untuk terus bersusah-susah dalam menggunakan Linux. Kita songsong era Linux untuk desktop! Noprianto ([email protected])
Pengaturan device
www.infolinux.web.id
INFOLINUX NOVEMBER 2003
67
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Berkenalan dengan XSP Cocoon 2.x
Berkenalan dengan XSP Cocoon 2.x Internet sudah tidak dipungkiri menjadi sebuah media yang strategis untuk pengembangan software. Apalagi setelah banyak aplikasi bisnis mem-porting aplikasinya menjadi web-enabled, maka secara tidak langsung pengembangan aplikasi web menjadi sangat penting.
I
de pengembangan aplikasi web dengan hasil akhir berbentuk HTML dipelopori oleh ASP (Active Server Pages) yang dibuat oleh Microsoft, bersamaan dengan launching ADO (Active Data Object) 1.0, dengan IDE-nya Microsoft Visual Interdev. Sebelumnya, kita menggunakan editor teks biasa untuk pengembangan aplikasi atau dengan FrontPage yang saat itu merupakan desainer HTML terbaik. Tidak lama berselang, populartias ASP dilawan oleh PHP buatan Rasmus (http:// www.php.net) yang bekerja secara native dan bisa berjalan di banyak platform mulai dari Windows, Linux sampai Solaris. PHP bekerja sangat cepat. Sampai artikel ini ditulis, sepertinya belum ada parsing teknologi yang dapat mengalahkannya. Saat artikel ini dibuat, PHP versi 5.0 beta 1 baru dikeluarkan. Ternyata ada satu teknologi yang ketinggalan, yaitu Java. Saat itu posisinya sebagai aplikasi web hanya seputar applet dan cgi development dengan Servlet. Sun sebagai pencipta Java memperkenalkan extension Servlet, yaitu JSP, sebuah teknologi yang memungkinkan programer Java membuat aplikasi HTML. JSP merupakan extended version dari Servlet. JSP/Servlet ini bekerja berbeda dengan ASP maupun PHP yang ter-embed dalam http server, baik itu Apache Httpd ataupun IIS. Teknologi JSP/Servlet lebih memilih pendekatan pengembangan aplikasi server tersendiri yang terkoneksi secara proxy dengan web server-nya, walaupun ada juga yang mengembangkan versi ISAPI-nya, tetapi sepertinya kurang populer. JSP bekerja mirip sekali dengan ASP dan PHP. Memang Sun mencontek habis cara kerja ASP maupun PHP. Yang membedakannya adalah kemampuan OOP-
68
INFOLINUX NOVEMBER 2003
nya Java teradopsi ke dalam JSP. Ini hal yang sulit sekali dilakukan oleh ASP maupun PHP. Para programer Java di seluruh dunia tidak tinggal diam, dan keluarlah sebuah alternative programming dari tangan dingin mereka yang dipelopori Stefano, yaitu XSP (Extensible Server Pages). XSP adalah suatu teknik pemograman yang memungkinkan kita meng-embed code program ke dalam XML, baik itu PHP, JavaScript (Rhino), Rexx, ataupun Java itu sendiri.
Berkenalan dengan Cocoon XSP adalah fitur dari sebuah project open source dari Apache.org, yaitu Cocoon. Apache.org adalah sebuah komunitas Java Open Source populer, yang juga merupakan penyedia project web server terpopuler Apache. Sebelum berkenalan dengan XSP, kita harus mengenal dulu Cocoon, sebuah web publishing framework yang dicetuskan idenya oleh Stefanno Mazzochi saat menjadi mahasiswa di Italia. Maklum, XSP berjalan di atas Cocoon, jadi kalau Cocoon engine tidak terinstal dan ter-setting dengan baik XSP tidak bisa berjalan. Saat artikel ini dibuat, Cocoon 2.1 versi M1. Sedangkan semua script pada artikel ini dibuat menggunakan Cocoon 2.0.4. Cocoon adalah salah satu project dari Apache XML terpopuler, yang membuat Cocoon di-promote ke level sub-domain. Sehingga Cocoon menjadi setingkat dengan HTTPd (Apache Web Server) dan Apache Jakarta ataupun Apache XML itu sendiri, tempat Cocoon berasal. Untuk menginstal Cocoon sebenarnya tidak sulit, download saja binary distributionnya dari http://cocoon.apache.org. Untuk menjalankan Cocoon, pertama-tama harus
www.infolinux.web.id
melakukan instalasi Tomcat. Harap diperhatikan JSDK yang dipakai, kalau JSDK 1.3 dapat menggunakan Tomcat yang full edition, tetapi JSDK 1.4.x diharapkan pakai yang Tomcat LE (Limited Edition). Hal ini dikarenakan semenjak versio 1.4, JSDK memasukkan Crimson (XML Parser) dan Xalan (XML Transformation) ke dalam distribusinya. Setelah Tomcat berjalan dengan baik, baru lah Cocoon dimasukkan ke dalam container JSP/Servelt-nya Tomcat. Cara termudahnya adalah dengan memindahkan cocoon.war ke dalam webapps dan melakukan restart Tomcat. Bila telah berhasil akan keluar pesan di console Tomcat atau di log-nya seperti berikut: Opening database: C:\jakarta-tomcat4.1.24-LE-jdk14\webapps\cocoon\WEBINF\db\cocoondb HSQLDB server 1.7.1 is running Use SHUTDOWN to close normally. Use [Ctrl]+[C] to abort abruptly Sun Jul 13 01:16:08 GMT+07:00 2003 Listening for connections ... Cocoon 2.x secara default mengaktifkan HSQLDB sebagai server. HSQLDB adalah 100% pure Java RDBMS. Nah, kalau Cocoon sudah jalan, tinggal coba di browser dengan mengetik http:// localhost:8080/cocoon. Bila keluar Cocoon pages dengan tulisannya “The Apache Software Foundation is proud present Cocoon”, berarti instalasi telah selesai dan kita siap belajar apa itu XSP. Sebelum mendalami XSP, ada baiknya pembaca membaca dokumentasi yang disertakan, terutama mengenai formatting sitemap. Karena semenjak 2.x, arstitektur Cocoon berubah secara mendasar.
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Berkenalan dengan XSP Cocoon 2.x
Contoh halaman web xml
XSP 1.0 diperkenalkan oleh Cocoon 1.x. Yang terkenal adalah Cocoon 1.8.2 yang dimasukkan dalam paket Borland JBuilder 7.0. Untuk Cocoon 1.8.2 ada tutorial yang cukup terkenal yang dibuat oleh Brett McLaughlin dalam bukunya Java XML keluaran ORielly. Brett adalah sang pencipta JDOM bersama-sama dengan Jason Hunter (pengarang buku Servlet Programming). Untuk project Cocoon 1.8.2 yang lebih advanced bisa mencoba script yang penulis buat, yaitu BlueOxygen Cimande yang dapat di-download di http://www. sourceforge.net/projects/cimande. Cimande adalah sebuah Workspace Framework untuk bisnis. XSP pada Cocoon 2.0 dan Cocoon 1.0 itu secara syntax tidak jauh berbeda, tetapi ada beberapa tags yang dihilangkan. Hal ini dikarenakan Cocoon 1.x dan Cocoon 2.x menggunakan teknologi caching yang berbasis sitemap.xmap. Jadi kalau bermainmain dengan Cimande, pasti pusing dengan konsep Cocoon 2.0. Ini juga yang masalah yang tidak pernah ditulis bahwa seperti seringnya terjadi ketidakkompatibelan antarproject open source yang berbeda versi. Berikut ini adalah sebuah script dari XSP dengan bahasa yang digunakan Java. <xsp:page language=”java”> <xsp:logic> Item <xsp:expr>i
Cocoon diakses dari Mozilla
Script di atas kalau dieksekusi akan melakukan looping seperti layaknya perintah for pada Java. Selebihnya adalah perintah XML standard, seperti CDATA. Untuk mempermudah pemahaman XSP, pembaca harus mengerti juga syntax transformasi XML. Penulis mengacu pada bukunya Michael Kay untuk XSLT Reference, jadi bisa membedakan syntax standard XSLT dan XSP.
Kelebihan XSP XSP bekerja berbeda dengan bahasa pemograman ASP, JSP, ataupun PHP. XSP memungkinkan memasukan code ke dalam metadata maupun transformationnya, dan juga memungkinkan terjadi manipulasi hasil akhirnya. Ini adalah sebuah metode yang tidak mungkin terjadi pada ASP, JSP, PHP, ataupun bahasa pemograman lain. Karena kemampuan ini, maka XSP memungkinkan menghasilkan sebuah program publishing yang sangat efektif dan cepat. Malah saat ini Cocoon dengan XSP-nya diposisikan sebagai backend model untuk pemograman berbasis MVC, walaupun masih ditemukan beberapa masalah saat melakukan integrasi dengan Struts. Cocoon juga dapat diintegrasikan dengan Velocity yang memungkinkan terjadi pengembangan berbasis template. Maklum, Velocity memungkinkan terjadi
www.infolinux.web.id
pemisahan code program antara business logic dan presentation layer. Akibatnya, aplikasi dengan Velocity bisa bekerja 4x lebih cepat dibandingkan dengan JSP. Untuk mempermudah pemahaman cara kerja XSP, lihatlah ilustrasi transformasi XML. XSP dapat dikatakan merupakan sebuah extension dari transformasi XML / XSLT. XSP dapat di-embed dalam XML maupun XSLT, malah output transformasi akan tereksekusi secara server side bila output-nya berformat XSP. Tentu saja semua ini tergantung pada setting-nya. Transformasi XML bisa dilakukan secara terus menerus sampai didapat output yang dikehendaki. Hal yang memerlukan tenaga ekstra bila melakukan pemograman dengan parser XML lainnya seperti Xerces ataupun Crimson, walaupun itu JDOM sekalipun. Malah integrasi dengan persistant object, atau XML binding lainnya akan membuat XSP lebih asyik. Maklum, XSP adalah sebuah teknologi yang membuat Java memiliki nilai tambah untuk pemograman web. Ini yang tidak dimiliki oleh bahasa apapun. Kita bisa membuat aplikasi Python di dalam XSP dengan tambahan component Jython.
Bekerja dengan transformasi XML Sebelum dapat memulai kode XSP yang pertama, pembaca harus mengerti cara bagaimana mentransformasikan XML menjadi XHTML dengan XSL. Karena umumnya programer XSP bekerja mengacu dari sana. XSP dapat dikatakan sebagai cara membuat transformasi XML menjadi sangat dinamis.
INFOLINUX NOVEMBER 2003
69
TUTORIAL
Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial
Berkenalan dengan XSP Cocoon 2.x
<xsl:value-of select=”greeting”/>