10/29/2013
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra
Representasi Citra Citra analog
citra
Matrik dua dimensi yang terdiri dari angka-angka
Citra digital Masing2 pixel menunjukan tingkat kecerahan
1
10/29/2013
• Citra ada 2 macam : 1. Citra Kontinu yaitu, citra yang dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, misalnya, mata manusia dan kamera analog. 2. Citra Diskrit yaitu, citra yang dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra kontinu. • Beberapa sistem optik dilengkapi dengan fungsi digitalisasi sehingga mampu menghasilkan citra diskrit, misalnya kamera digital dan scanner. • Citra diskrit disebut juga citra digital.
Citra Digital • Citra digital adalah citra f(x,y) yang telah dilakukan digitalisasi baik koordinat area maupun brightness level. Nilai f di koordinat (x,y) menunjukkan brightness atau grayness level dari citra pada titik tersebut. • Citra yang dihasilkan direkam datanya bersifat kontinu harus dirubah dahulu menjadi citra digital dengan konversi sehingga dikenal komputer. • Proses tersebut disebut digitasi, yaitu membuat kisi-kisi arah horizontal dan vertical sehingga terbentuk array 2 dimensi.
2
10/29/2013
Citra Digital
f(x,y)
Citra Digital • Komputer hanya dapat mengolah data digital. • Citra harus mempunyai format tertentu • Mampu merepresentasikan bentuk bilangan biner.
objek
pencitraan
dalam
• Citra digital dinyatakan dengan matriks N x M N = jumlah baris 0≤ y ≤ N – 1 M = jumlah baris 0≤ x ≤ M – 1
3
10/29/2013
Citra Digital • Direpresentasikan sebagai matriks berukuran N x M dalam bentuk
f (0, 0) f (1, 0) f ( x, y ) f ( N 1, 0)
f (0,1) f (1,1) f ( N 1,1)
f (0, M 1) f (1, M 1) f ( N 1, M 1)
4
10/29/2013
Resolusi Citra Digital • Resolusi citra merupakan tingkat detailnya suatu citra. • Semakin tinggi resolusinya maka semakin tinggi pula tingkat detail dari citra tersebut. • Ada 2 jenis resolusi citra : 1. Resolusi Spasial Merupakan ukuran haslus/kasarnya pembagian kisi-kisi baris dan kolom pada saat sampling. Resolusi ini digunakan untuk menentukan jumlah pixel per satuan panjang (dpi = dot per inchi)
2. Resolusi Kecemerlangan (Intensitas/brightness,) adalah ukuran halus/kasarnya pembagian tingkat gradasi warna saat dilakukan kuantisasi. Disebut juga dengan kedalaman bit/kedalaman warna (Bit Depth). Bit Depth menentukan berapa banyak informasi warna yang tersedia untuk ditampilkan dalam setiap piksel. Semakin besar nilainya, semakin bagus kualitas gambar yang dihasilkan dan semakin besar ukurannya.
5
10/29/2013
Tingkat Keabuan dan Warna Citra • Supaya citra digital dapat diolah komputer, maka citra digital harus mempunyai format tertentu. • Format citra digital yang dipakai adalah citra skala keabuan (Gray Scale) • Pada umumnya warna yang digunakan pada grayscale adalah warna hitam sebagai warna minimal (0), dan warna putih (255) sebagai warna maksimal, sehingga warna antaranya adalah abu-abu.
6
10/29/2013
• Derajat keabuan sendiri memiliki nilai, tidak hanya skala 0 sampai 255. • Tergantung pada nilai pixel yang dimiliki oleh citra. • Skala keabuan (grayscale = G ) dibagi menjadi sejumlah level, memiliki nilai berupa bilangan bulat dan merupakan hasil perpangkatan dari dua.
G = 2m Skala Keabuan
Scale (o,L)
Pixel Depth
21
0,1
1 bit
22
0 sampai 3
2 bit
24
0 sampai 15
4 bit
28
0 sampai 255
8 bit
Warna Citra • Setiap piksel mempunyai warna yang spesifik yang merupakan kombinasi 3 warna dasar
– Red (R) – Green (G) – Blue (B) • Sering disebut sebagai citra RGB
7
10/29/2013
Warna Citra • Setiap komponen warna mempunyai intensitas sendiri dengan nilai 0 - 255 • Contoh: Warna Kuning (gabungan warna merah dan hijau) sehingga nilai RGBnya:
– R = 255 – G = 255 –B=0 • Jadi setiap piksel membutuhkan 3 byte
Warna Citra 1 byte
1 byte
1 byte
Blue
Green
Red
• Format penyimpanan warna true color • Jumlah kombinasi warna = 224 = 16 juta warna
8
10/29/2013
Warna Citra berindeks • Jumlah memori true color = 3 x jumlah piksel untuk penghematan digunakan citra berindeks • informasi tiap titik merupakan indeks dari suatu tabel yang berisi informasi warna (disebut palet warna) • pada saat penyimpanan informasi palet harus disertakan
Warna citra berindeks • Keuntungan: ukuran berkas data citra warna berindeks lebih kecil dibandingkan citra true color
9
10/29/2013
Contoh palet warna citra warna berindeks 4-bit Indeks 0 1 2 3 4
R 255 0 255 100 255
G 255 255 255 0 0
B 255 0 0 255 255
15
0
255
255
Citra biner (monokrom) • Setiap titik bernilai 0 atau 1
– 0 hitam – 1 putih • Setiap titik membutuhkan 1 bit • 1 byte dapat menampung 8 titik
10
10/29/2013
Citra Biner 1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Citra biner ukuran 9x7 piksel dan representasinya dalam data digital
Citra Biner • Contoh
– citra hasil scan text/buku – citra hasil deteksi tepi – citra hasil threshold
11
10/29/2013
Citra Biner
Contoh citra biner
Representasi Citra
RGB
GRAY SCALE
BINARY
12
10/29/2013
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Sekian
• Komputer hanya dapat mengakses data digital, oleh karena itu untuk pengolahan data digital analog terdapat proses konversi yang disebut proses Analog Digital Conversi (ADC). Tujuan dari proses ADC adalah agar dapat diakses komputer, karena data asli atau fakta bersifat analog tidak bisa diolah oleh komputer, komputer hanya mengolah data digital.
Gambar
Analog Digital Convertion
Komputer
13
10/29/2013
Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar/ piksel/ pixel / picture element / pels) menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut. Jika ada citra berukuran 512x512 dengan 256 derajat keabuan maka akan membutuhkan memori sebesar 512x512x8 bit = 2048.000 bit
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Sekian
14