Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
PERSPEKTIF KEBIJAKAN KAUM MUDA Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Jakarta, 20 Juni 2012
MATERI PEMAPARAN
1. Pengantar dan Kondisi Penganggur Usia Muda 2. Langkah-langkah Mengatasi Permasalahan Penganggur Usia Muda 3. Tantangan Penciptaan Lapangan Kerja Bagi Kaum Muda dan Strategi Kebijakan 4. Praktik-praktik Terbaik Penciptaan Lapangan Kerja Kaum Muda
INDONESIA CHILD LABOUR FACTS Unemployment Rate 2010 National
2011
7,14
6,56
Youth (15-24)
21,45
19,99
Working Children (age 10-14)
13,92
16,57
Unemployment Rate
Source : Bappenas calculations based on Sakernas
Pengantar
Tahun
Total Penganggur (Juta)
TPT
Penganggur Usia Muda 15-29 tahun
TPT Usia Muda 15-29
TPT Menurut Pendidikan 25,00
tahun
20,00
11,9
11,24%
Agust-06
10,9
10,28%
8,7
23,42%
Agust-07
10,0
9,11%
7,4
20,13%
5,00
Agust-08
9,4
8,39%
6,7
18,37%
0,00
Agust-09
8,96
7,87%
6,3
17,14%
Agust-10
8,3
7,14%
5,7
15,99%
Agust-11
7,7
6,56%
5,3
14,57%
25,32%
Persentase
Nov-05
(juta) 9,3
15,00 10,00
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
SD
SMTP
SMTA Umum
SMTA Kejuruan
Diploma
Universitas
TPT secara nasional menurun dari 11,24 % tahun 2005 menjadi 6,56 % tahun 2011, diikuti TPT usia muda (15-29 tahun) dari 25,32 % menjadi 14,57%. TPT menurut pendidikan menurun disemua tingkat kecuali lulusan SLTP. Lulusan Diploma dan perguruan tinggi penurunannya lebih cepat dari TPT lulusan SD dan SMA.
TPT Usia Muda Indonesia, diantara Negara-negara Eropa Tingkat Pengangguran Terbuka dan Tingkat Pengangguran Terbuka Usia Muda
Yunani Portugal
Negara France Italy United Kingdom Spanyol United States Netherlands Germany Denmark Sweden Indonesia (agust) Austria Portugal Yunani Sumber: Eurostats.
TPT (Persen)
TPT Usia Muda (Persen)
2010
2010
2011(Q3)
9,7 8,4
23,7 27,8 19,6 41,6 18,4 8,7 9,9 13,8 25,2 21,45 8,8 27,7 32,9
22,8 28,2 21,8 47,8 17,5 7,6 8,6 14,7 22,3 19,99 7,3 29,9 45,8
7,8 20,1 9,6 4,5 7,1 7,4 8,4 7,14 4,4 11,0 12,6
Austria Indonesia Sweden Denmark Germany Netherlands United States Spanyol United Kingdom Italy France 0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
(Tingkat Pengangguran)
Tingkat Pengangguran Terbuka 2010 Tingkat Pengangguran Terbuka Usia Muda 2010 Tingkat Pengangguran Terbuka Usia Muda 2011(Q3)
50,00
TPT Menurut Kelompok Umur 50%
20-24
40%
Trend TPT usia muda menurun kecuali kelompok umur 15-19 tahun meningkat sejak tahun 2009 hingga 2011. Meskipun TPT usia muda menurun jumlahnya masih besar, yaitu lebih 5,3 juta. Di perkotaan jumlah penganggur lebih besar untuk semua kelompok umur.
15-19
25-29
30% 20% 10% 0%
60+ 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19
Penganggur Desa Penganggur Kota 102.1 203.1 47.8 123.4 67.1 156.0 66.1 179.5 103.7 264.6 126.5 281.0 221.6 422.2 442.1 717.6 764.3 1,104.7 1,032.6 1,274.2 (dalam ribu orang)
Langkah-langkah Mengatasi Permasalahan Penganggur Usia Muda
Evaluasi Program Penciptaan Kesempatan kerja Kaum Muda Sejak program Youth diluncurkan, baru 25.8% program yang mentarget secara spesifik kaum muda, Lemahnya desain program yang terintegrasi, menyebabkan pencapaian tidak optimal. Manajemen program belum efektif mengena sasaran karena indikator program belum mensyaratkan penganggur usia muda, Tidak seluruh program dapat merespon tantangan di lapangan, mis: (a) kewenangan dan kelembagaan, (b) personil dan pelayanan publik, (c) pembinaan dan pengawasan. Program di lapangan belum dapat merespon permasalahan secara tepat: (a) jangkauan program, (b) kualitas program, (c) biaya program (efisiensi), (d) respon program (efektivitas)
Program “Youth” untuk Tahun 2013 1. Menjadi salah satu Issu Strategis Nasional tahun 2013 ( Kegiatan prioritas pusat dan daerah); 2. Mengikutsertakan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan program. 3. Memperluas jangkauan program dengan sasaran penerima manfaat yang tepat; 4. Mengaitkan pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja; 5. Merumuskan ulang program yang sesuai kebutuhan lokal dan efisien; 6. Menggunakan Basis Data yang sama untuk menentukan lokasi program sehingga lebih mentarget kaum muda.
Tantangan Penciptaan Lapangan Kerja Bagi Kaum Muda
Pendidikan dan Pelatihan untuk dapat dipekerjakan: Informasi tentang peluang pendidikan dan pelatihan , mengantarkan kaum muda memperoleh pemerataan . • Pemagangan: Sesuai kebutuhan perusahaan, • Kewirausahaan: Program ini akan lebih efektif jika tersedia data pemuda yang berminat untuk berwirausaha. Kapasitas masing-masing daerah (pemda) berbeda Peran non-pemerintah, dapat mengisi Kekurangan
Tantangan Penciptaan Lapangan Kerja Bagi Kaum Muda
Masing-masing Institusi/ kementerian, memiliki tupoksi berbeda-beda. Bermitra dan berkoordinasi siapa melakukan apa menjadi alternatif solusi penanganan pengangguran kaum muda. Praktik-praktik terbaik yang sudah dilakukan oleh Institusi kelembagaan (non pemerintah) serta pengalaman negaranegara lain, dapat dijadikan contoh. Desain program, mengatasi tantangan di lapangan, dan disesuaikan fakta penganggur berdasarkan data.
STRATEGI PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA MAUM MUDA KEBIJAKAN KAUM MUDA: Mengurangi angkatan kerja yang berpendidikan • PELATIHAN
PEMAGANGAN
MENINGKATKAN KEAHLIAN UNTUK DAPAT BEKERJA
MENINGKATKAN KUALITAS PEMAGANGAN BERDASARKAN KEBUTUHAN PERUSAHAAN
KEWIRAUSAHAAN
PEMBERDAYAAN
MENINGKATKAN KESEMPATAN BAGI KAUM MUDA UNTUK BERWIRAUSAHA
MEMBERI AKSES KEPADA KELOMPOK USIA MUDA YANG KURANG BERUNTUNG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP
MENINGKATKAN AKSES LAYANAN INFORMASI PELUANG KERJA
Mengurangi Angkatan Kerja berpendidikan rendah masuk ke dalam pasar kerja a) Memberikan Kesempatan kedua pada mereka yang meninggalkan sekolah lebih awal bagi: (a) siswa Drop-Out dan Tidak Mampu Melanjutkan, dan (b) pencari kerja usia 14-17 tahun b) Perbaikan insentif agar kaum muda tetap berada di sekolah.
Selanjutnya mereka akan masuk pasar kerja, meskipun tidak semuanya. Angkatan kerja baru rata-rata per tahun bertambah 0,9 juta, dengan tingkat pendidikan SD dan SLTP.
1,000.0 800.0 600.0 400.0 200.0 0.0
927.61 475.15
Drop Out
SD
SMP
716.66
437.61 214.78 114.82
332.82
946.68 29.02
445.08 185.33
103.07
Tidak Drop Out Tidak Drop Out Tidak Mampu Mampu Mampu Melanjutkan Melanjutkan Melanjutkan
2007/2008
2008/2009
2009/2010
Pencari Kerja Usia 14-17 Tahun (dalam ribu orang)
Tahun 2010 sekitar 1,2 juta siswa keluar dari sekolah.
Angka Drop-Out dan Tidak Mampu Melanjutkan
(dalam ribu orang)
Setiap tahun terdapat siswa SD dan SLTP yang Drop-Out dan Tidak mampu melanjutkan.
600.0 500.0 400.0 300.0 200.0 100.0 0.0
SD 459.67
368.29
Agustus 2008
SMP
573.04
436.05 371.76
402.71 352.83
Agustus 2009
Agustus 2010
418.34
Agustus 2011
Indonesia Demographic potential Indonesia demographic profile, 2010 95+ 90-94 85-89 80-84 75-79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 -15,000,000 -10,000,000 -5,000,000
male female
0
5,000,000
10,000,000 15,000,000
Providing Education (skills, knowledge, attitude) & Life Skills & opportunities
PRAKTIK-PRAKTIK TERBAIK PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA KAUM MUDA
Pengalaman ILO Kegiatan: Kewirausahaan LOKASI: • Ada 6 provinsi = NTT, Sulsel, Papua, Papua Barat, Maluku, Aceh. TARGET GROUP: • Kaum muda putus sekolah dan masih bersekolah di SMK dan SMA (modul disesuaikan target group); • Pekerja migran dan keluarganya; • Petani binaan di dua kabupaten di Maluku. HASIL TRACER STUDY: (Keberhasilan Menjadi Wirausaha) • Wirausaha pemula = 32% • Pekerja migran = 56%
Indonesia Business Link (IBL) –Plan Indonesia: Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda • Mendorong dunia usaha dengan skala lebih besar untuk mendukung upaya memotivasi anak muda menjadi wirausaha melalui mekanisme program CSR. • Bantuan lembaga/donor internasional • Salah satu program bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kewirausahaan diantara kaum muda. • Peningkatan kapasitas bagi kaum muda dengan; 1. Pelatihan manajemen usaha (Rencana usaha, pengelolaan keuangan, pemasaran, perpajakan, lifeskill,dll) 2. Pelatihan keterampilan teknis; 3. Mentoring/pendampingan.
Peluang Sektor Pertanian: Hasil Kajian Cepat • Kaum muda dan perempuan masih tertarik bekerja di sektor pertanian, jika memberikan penghasilan cukup, ada role-model* pengembangan pertanian; kompetitif, dapat mengangkat gengsi. Penyerapan tenaga kerja baru di daerah. • Mengangkat upah petani lama • Petani yang telah berpindah pekerjaan dapat kembali bekerja di sektor pertanian.
*) Role-model pertanian adalah model kegiatan pertanian yang inovatif, yang dapat memberikan penghasilan memadai bagi petani penggarapnya.
Contoh Role-Model: Villa Hutan Jati • Dikembangkan oleh PT. Citra Graha Reksa Abadi di daerah Parung Panjang, Kab. Bogor dan Tangerang. • konservasi lahan kritis, mengubah mindset kaum muda untuk menjadi petani pengusaha, melatih petani. • Penggarap lahan direkrut dari penduduk sekitar untuk menjadi mitra sebagai petani tumpang sari. • Menjadi tempat magang bagi siswa SMK di sekitar lokasi. Di sini siswa berlatih menjadi petani modern. • Melatih petani untuk mampu melakukan usaha pertanian. Para petani tidak mendapat upah, namun mendapat penghasilan dari 70% keuntungan penjualan hasil panen dengan sistem bagi hasil.
Terima Kasih