PERSEPSI PEGAWAI PAJAK DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL (Studi Kasus Pada KPP Madya Semarang)
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Rudy Yulianto NIM 7250407092
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari
: Kamis
Tanggal : 8 Agustus 2011
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Tarsis Tarmudji, MM NIP.19491121197603 1 002
Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si NIP.19791208200604 2 002
Mengetahui, Ketua Jurusan Akuntansi
Drs. Fachrurrozie, M.Si NIP. 19620623198901 1 001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Selasa
Tanggal
: 6 September 2011
Penguji
Drs. Sukirman, M.Si. NIP. 196706111991031003
Anggota I
Anggota II
Drs. Tarsis Tarmudji, MM NIP.19491121197603 1 002
Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si NIP.19791208200604 2 002
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M.Si NIP.196603081989011001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar- benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik dengan sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, 26 agustus 2011
Rudy Yulianto NIM. 7250407092
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto: “ Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan
bagimu sebutan (nama) mu. Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari urusan satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap ” (Q.S Alam Nasyrah :6-7)
Persembahan: Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Ibu dan Bapak yang kasih sayang dan doa’nya bagai air zam-zam yang tak pernah berhenti memancar. 2. Adik-adik tersayang. 3. Adek Nina yang selalu memberi semangat ketika lelah menghinggapi. 4. Almamater. 5. Kawan-kawan Akuntansi angkatan 2007.
v
PRAKATA
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PERSEPSI PEGAWAI PAJAK TERHADAP PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KINERJA INDIVIDUAL (STUDI KASUS PADA KPP MADYA SEMARANG)” guna memenuhi syarat menyelesaikan program S-1 pada program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Selama proses penelitian sampai disusunnya skripsi ini tentu tidak lepas dari peranan banyak pihak yang secara langsung atau tidak langsung telah membimbing, membantu dan memberikan semangat kepada karena itu
penulis.
Oleh
penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Fachrurrozie, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 4. Drs. Tarsis Tarmudji, M.M., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini. 5. Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing
II yang
telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana dari awal
vi
sampai akhir penyusunan skripsi ini. 6. Drs. Sukirman, M.Si., Dosen Penguji yang memberikan kritik dan saran dalam penelitian ini. 7. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Tengah I yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang. 8. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang dan para pegawai yang telah
membantu
dan
meluangkan
waktunya
dalam pelaksanaan
penelitian ini. 9. Bapak/ Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis. 10. Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan Allah SWT memberikan balasan terhadap segala budi baik yang telah diberikan kepada penulis.
Semarang,
Penulis
vii
Agustus 2011
SARI Yulianto, Rudy. 2011. “Persepsi Pegawai Pajak dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus Pada Kpp Madya Semarang)”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.. Pembimbing I Drs.Tarsis Tarmudji, M.M .Pembimbing II Rediana Setyani,S.Pd. M.Si. Kata Kunci : Kinerja Individual, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Faktor Sosial, Affect, Komplektisitas, Kesesuaian Tugas, Konsekuensi Jangka Panjang, Kondisi yang Memfasilitasi. Adanya kesenjangan hasil dari beberapa penelitian yang berbeda tentang faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi yang mempengaruhi kinerja individual secara parsial serta masih jarangnya penelitian dilakukan pada instansi pelayanan publik, mendorong peneliti untuk meneliti kembali pengaruh faktorfaktor pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pada pajak KPP Madya Semarang. Adapun permasalahan dalam penelitian ini apakah faktorfaktor pemanfaatan teknologi informasi teknologi berpengaruh terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang baik secara simultan maupun secara parsial? Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pajak di KPP Madya Semarang berjumlah 99 pegawai. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 47 pegawai. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Variabel penelitian yang dikaji yaitu kinerja individual, pemanfaatan teknologi informasi yang dipengaruhi oleh faktor sosial, affect, komplektisitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, dan kondisi yang memfasilitasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey dengan cara menyebarkan kuesioner. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi positif dan signifikan terhadap kinerja individual secara simultan. Secara parsial pengaruh faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif signifikan sedangkan pengaruh kompleksitas menunjukan adanya pengaruh negatif namun tidak signifikan hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas terhadap kinerja individual. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan: (1) KPP Madya Semarang sebaiknya memberi motivasi serta dukungan kepada pegawai dalam pemanfaatan teknologi informasi guna menyelesaikan berbagai kegiatan dan tugas agar dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga kinerja individu pegawai tinggi, (2) Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel penelitian dengan tidak hanya pada instansi pubik, melainkan pada perusahaanperusahaan baik di sektor publik maupun di sektor lainnya, dan (3) Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel-variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini.
viii
ABSTRACT Yulianto, Rudy. 2011. “Perseption of Tax Employee to Use Technology of Information on Individual Performance In KPP Madya Semarang”. Final Project. Accounting Departement. Faculty of Economics. State University of Semarang. Advisor Drs.Tarsis Tarmudji, M.M., Co.Advisor. Rediana Setyani,S.Pd., M.Si. Kata Kunci: Individual Performance, TI Usage, Social Factors, Affect, Complexity, Task-Technolofy Alignment, Long Term Consequences, Fasilitating Conditions. Adanya kesenjangan hasil dari beberapa penelitian yang berbeda tentang faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi yang mempengaruhi kinerja individual secara parsial serta masih jarangnya penelitian dilakukan pada instansi pelayanan publik, mendorong peneliti untuk meneliti kembali pengaruh faktorfaktor pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pada pajak KPP Madya Semarang. Adapun permasalahan dalam penelitian ini apakah faktorfaktor pemanfaatan teknologi informasi teknologi berpengaruh terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang baik secara simultan maupun secara parsial? The population are all of tax employee in KPP Madya Semarang counted 86 employee and the sample are 47 employee by purposive sampling. Individual performance, social factors, affect, complexity, task-technolofy alignment, long term consequences, and fasilitating conditions as the variable. Survey method is used to data collected by questionnaire. Data analysis was using deskriptif analysis and multiple regression analysis. The results show that social factors, affect, complexity, task-technology alignment, long term consequences and fasilitating conditions are positively and significant influence individual performance. And social factors, affect, tasktechnology alignment, long term consequences and fasilitating conditions are positively and significant influence individual performance, while complexity is negatively and insignificant infleunce individual performance. Suggestions from the results are: (1) KPP Madya Semarang would to given motivation and support to employee in TI usage for finishing all of their work because it could be fast, precise, and accurate to be done their work so that individual performance of employee has advance, (2) To next project would be (2) Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel penelitian dengan tidak hanya pada instansi pubik, melainkan pada perusahaan-perusahaan baik di sektor publik maupun di sektor lainnya, dan (3) Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel-variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini.
ix
DAFTAR ISI
......
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ............................................ iii HALAMAN PERNYATAAAN .................................................................. iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... v PRAKATA .................................................................................................. vi SARI ............................................................................................................ viii ABSTRAK .................................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 8 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 10 1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 11
x
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 12 2.1 Teori Dasar Pemanfaatan Teknologi Informasi .................................. 12 2.1.1 Theory of Reasoned Action ....................................................... 12 2.1.2 Theory of Attitude and Behavior ............................................... 15 2.2 Technology Acceptance Model (TAM) .............................................. 15 2.3 Persepsi ............................................................................................. 17 2.4 Kinerja Individual ............................................................................. 19 2.5 Model Hubungan Teknologi dan Kinerja ........................................... 20 2.5.1 Penelitian Berfokus Pemanfaatan Teknologi ............................. 21 2.5.2 Penelitian Berfokus Kesesuaian Tugas – Teknologi .................. 21 2.6 Sistem Informasi Akuntansi............................................................... 22 2.7 Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak ......................................... 27 2.8 Pemanfaatan Teknologi Informasi ..................................................... 28 2.9 Indikator yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi ..... 30 2.9.1 Faktor Sosial............................................................................. 31 2.9.2 Affect (Perasaan Individu) ......................................................... 32 2.9.3 Komplektisitas .......................................................................... 32 2.9.4 Keseuaian Tugas....................................................................... 33 2.9.5 Konsekuansi Jangka Panjang .................................................... 33 2.9.6 Kondisi yang Memfasilitasi ...................................................... 34 2.10 Kerangka Berpikir ........................................................................... 34 2.11 Hipotesis ......................................................................................... 39
xi
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 41 3.1 Populasi dan Sampel ......................................................................... 41 3.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 42 3.3 Definisi Operasional Variabel............................................................ 42 3.3.1 Variabel Dependen ................................................................... 42 3.3.2 Variabel Independen ................................................................. 43 3.3.2.1 Faktor Sosial ................................................................. 43 3.3.2.2.Affect ............................................................................ 44 3.3.2.3 Komplektisitas .............................................................. 44 3.3.2.4 Kesesuaian Tugas.......................................................... 44 3.3.2.5 Konsekuensi Jangka Panjang ......................................... 45 3.3.2.6 Kondisi yang Memfasilitasi ........................................... 45 3.4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................................... 46 3.4.1 Uji Validitas ............................................................................. 46 3.4.2 Uji Reliabilitas ......................................................................... 47 3.5 Metode Analisis Data ........................................................................ 48 3.5.1 Analisis Deskriptif .................................................................... 48 3.5.2 Analisis Regresi Berganda ........................................................ 54 3.5.2.1 Uji Prasyarat Analisis ......................................................... 54 3.5.2.1.1 Uji Normalitas ............................................................ 54 3.5.2.1.2 Uji Linieritas .............................................................. 55 3.5.2.1.3 Uji Multikolinieritas ................................................... 55 3.5.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas ............................................... 55
xii
3.5.2.2 Model Analisis Regresi Berganda ....................................... 56 3.5.2.3 Uji Hipotesis ....................................................................... 57 3.5.2.3.1 Uji Statistik F ............................................................. 57 3.5.2.3.2 Uji Satistik t ............................................................... 57 3.5.2.3.3 Koefisien Determinasi (R2)......................................... 58 3.5.2.3.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) .............................. `58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 60 4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 60 4.1.1 Deskripsi objek Penelitian .............................................................. 60 4.1.2 Analisis Deskriptif .................................................................... 63 4.1.2.1 Analisis Deskriptif Kinerja Individual ........................... 63 4.1.2.2 Analisis Deskriptif Faktor Sosial ................................... 64 4.1.2.3 Analisis Deskriptif Affect .............................................. 65 4.1.2.4 Analisis Deskriptif Kompleksitas .................................. 66 4.1.2.5 Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas ........................... 67 4.1.2.6 Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang .......... 68 4.1.2.7 Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi............. 69 4.1.3 Analisis Regresi Berganda ........................................................ 70 4.1.3.1 Uji Prasyarat Analisis .................................................... 70 1) Uji Normalitas .......................................................... 70 2) Uji Linieritas ............................................................. 71 3) Uji Multikolinieritas.................................................. 75
xiii
4) Uji Heteroskedastisitas .............................................. 76 4.1.3.2 Model Analisis Regresi Berganda ................................. 77 4.1.3.3 Uji Hipotesis ................................................................. 78 4.1.3.3.1 Uji Statistik F ................................................. 78 4.1.3.3.2 Uji Statistik t................................................... 79 4.1.3.3.3 Koefisien Determinasi (R2) ............................. 81 4.1.3.3.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) ................... 82 4.2 Pembahasan ...................................................................................... 85 4.2.1 Pengaruh Pemanfaatan Teknolgi Informasi terhadap Kinerja Individual ................................................................................. 85 4.2.2 Pengaruh Faktor Sosial dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual....................................................... 89 4.2.3 Pengaruh Affect dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual....................................................... 90 4.2.4 Pengaruh Komplektisitas dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual....................................... 91 4.2.5 Pengaruh Kesesuaian Tugas dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual....................................... 93 4.2.6 Pengaruh Konsekuensi Jangka Panjang dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual ...................... 94 4.2.7 Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual ...................... 95
xiv
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 97 5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 97 5.2 Saran ................................................................................................. 98 5.3 Keterbatasan...................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 100 LAMPIRAN ................................................................................................ 103
xv
DAFTAR GAMBAR
......
Halaman
Gambar 2.1 Theory of Reasoned Action Model.............................................. 14 Gambar 2.2 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada Pemanfaatan Teknologi Informasi ................................................................. 21 Gambar 2.3 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada Kesesuaian Kerja ........................................................................................ 22 Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ..................................................................... 39 Gambar 4.1 Grafik Histogram ....................................................................... 64 Gambar 4.2 Normal Probability Plot............................................................. 65 Gambar 4.3 Pola Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas.................................... 68
xvi
DAFTAR TABEL
......
Halaman
Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel ........................................................... 41 Tabel 3.2 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual ............................... 49 Tabel 3.3 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial ....................................... 49 Tabel 3.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect .................................................. 50 Tabel 3.5 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas ...................................... 51 Tabel 3.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas ............................... 52 Tabel 3.7 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang............... 53 Tabel 3.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi ................. 54 Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner .................................................. 61 Tabel 4.2 Profil Responden ........................................................................... 62 Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Kinerja Individual .................................. 63 Tabel 4.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual ............................... 64 Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Faktor Sosial .......................................... 64 Tabel 4.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial ....................................... 65 Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Affect...................................................... 65 Tabel 4.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect ................................................. 66 Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Kompleksitas ......................................... 66 Tabel 4.10 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas .................................... 67 Tabel 4.11 Hasil Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas ................................. 67 Tabel 4.12 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas.............................. 68
xvii
Tabel 4.13 Hasil Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang ................ 68 Tabel 4.14 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang............. 69 Tabel 4.15 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi .................. 69 Tabel 4.16 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi ............... 70 Tabel 4.17 Hasil Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov ................................ 71 Tabel 4.18 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Faktor Sosial ........... 72 Tabel 4.19 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Affect ....................... 72 Tabel 4.20 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Kompleksitas........... 73 Tabel 4.21 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Kesesuaian Tugas .... 73 Tabel 4.22 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Konsekuansi Jangka Panjang ............................................................................ 74 Tabel 4.23 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Kondisi yang Memfasilitasi ............................................................................... 74 Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 75 Tabel 4.25Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) ................................... 76 Tabel 4.26 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................. 77 Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik F (Anova) ....................................................... 79 Tabel 4.28 Hasil Uji Statistik t ...................................................................... 80 Tabel 4.29 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis .................................................... 81 Tabel 4.30 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) ................................... 82 Tabel 4.31 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial (r2) ........................ 83
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
......
Halaman
Lampiran 1 Keusioner Penelitian .................................................................. 104 Lampiran 2 Uji Validitas ............................................................................... 110 Lampiran 3 Uji Reliabilitas ........................................................................... 117 Lampiran 4 Profil Responden........................................................................ 124 Lampiran 5 Tabulasi Data ............................................................................. 127 Lampiran 6 Tabel Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ...... 142 Lampiran 7 Grafik dan Tabel Hasil Uji Normalitas ....................................... 146 Lampiran 8 Tabel Hasil Uji Linieritas ........................................................... 148 Lampiran 9 Tabel Hasil Uji Multikolinieritas ................................................ 154 Lampiran 10 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................... 155 Lampiran 11 Tabel Hasil Analisis Regresi Berganda..................................... 157 Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 163 Lampiran 13 Surat Jawaban atas Ijin Penelitian............................................. 164 Lampiran 14 Surat Pernyataan Penelitian ...................................................... 165
xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok (http://cokroaminoto.wordpress.com/). Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Menurut Rue dan Syars (dalam Jumaili, 2005), kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atau “the degree of accomplishement”. Atau dengan kata lain, kinerja merupakan tingkat pencapaian (Yeremies dalam Jumaili, 2005). Penilaian kinerja merupakan faktor utama dalam mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi (Astuti, 2008). Penilaian kinerja berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas tertentu, apakah berhasil atau gagal sesuatu yang dicapai oleh pekerja. Pencapaian ini juga perlu dikaitkan dengan perilaku dari pekerja selama proses penilaian. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dan peningkatan efisiensi, peningkatan efektifitas, peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas. Kinerja yang lebih baik akan tercapai jika individu dapat memenuhi kebutuhan individual dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas (Goodhue dan Thompson, 1995). Kinerja individu dapat dilihat dari hasil kerja yang dicapai individu tersebut dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya atas dasar
1
2
kecakapan, pengalaman, serta keterampilan yang digunakan oleh individu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pencapaian kinerja juga berkaitan dengan kesesuaian antara sistem informasi yang diterapkan dengan tugas, kebutuhan dan kemampuan individu dalam organisasi tersebut. Tugas, kebutuhan dan kemampuan individu hendaknya dipertimbangkan dalam menerapkan suatu sistem informasi dalam organisasi (Astuti, 2008). Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas manajemen, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis (Kadir, 2003). Dengan kata lain, sistem informasi diadakan untuk menunjang aktivitas usaha
pada
semua tingkatan organisasi.
Penggunaan sistem
informasi
mencangkup sampai ketingkat operasional untuk meningkatkan kualitas produktivitas operasi. Oleh karena itu, sistem informasi harus dapat diterima dan digunakan oleh seluruh karyawan dalam organisasi sehingga investasi yang besar untuk pengadaan sistem informasi akan diimbangi pula dengan produktivitas yang besar pula (Amalia, 2010). Penelitian Goodhue dan Thompson (1995) menyatakan bahwa pencapaian kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugastugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Karakteristik individual akan mengukur kemampuan masing-masing individu pada teknologi yang diterapkan oleh perusahaan atau organisasi, sehingga akan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan individu dalam menggunakan teknologi dan kemampuan teknologi
dalam
membantu
individu
menyelesaikan
tugas.
3
Perkembangan teknologi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas (Astuti, 2008). Pada era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi sudah menjadi pilihan utama untuk menciptakan sistem informasi dalam suatu organisasi yang tangguh dan mampu melahirkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat. Peranan teknologi informasi dalam berbagai aspek kegiatan bisnis dapat dipahami karena sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan cepat, tepat, relevan dan akurat. Penyelesaian suatu pekerjaan akan lebih cepat dan menghasilkan output yang relevan dan akurat terutama dalam hal pemrosesan dan pengolahan data yang berhubungan dengan kegiatan organisasi (Wilkinson dan Cerullo dalam Amalia, 2010). Perkembangan teknologi harus diikuti dengan keinginan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi tersebut. Teknologi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik jika para pengguna teknologi memiliki kemampuan terbatas dalam menggunakan teknologi tersebut (Astuti, 2008). Menurut Lucas and Spitler (1997), agar teknologi dapat dimanfaatkan secara efektif sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja, maka anggota dalam organisasi harus dapat menggunakan teknologi tersebut dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting bagi anggota organisasi untuk mengerti dan memprediksi kegunaan sistem tersebut.
4
Salah satu aspek penting untuk memahami pemanfaatan teknologi informasi adalah dengan mengerti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi tersebut. Al-Khaidi at al. (dalam Amalia, 2010) melakukan penelitian terhadap pengaruh dari sikap terhadap pemanfaatan teknologi informasi di Saudi Arabia dengan mengadopsi teori dari Triandis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dipengaruhi oleh sikap individual, karakteristik orang seperti pengalaman dalam menggunakan teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi seperti PC access dan faktorfaktor sosial. Penelitian tentang indikator dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual telah banyak dilakukan di Indonesia. Tjhai (2003) meneliti faktor-faktor dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja akuntan publik termasuk dalam big five di Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara faktor sosial dengan kinerja individual, sedangkan affect memiliki hubungan positif dan tidak signifikan dengan kinerja individual. Hasil penelitiannya juga menunjukkan hubungan yang negatif dan signifikan antara konsekuensi jangka panjang dengan kinerja individual. Sebaliknya, kompleksitas, kesesuaian tugas, dan kondisi yang memfasilitasi mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan dengan kinerja individual. Sunarta (2005) meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi dan pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pengguna teknologi informasi di lingkungan Dinas
5
Pendapatan tingkat I dan II Propinsi Bali. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor sosial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja individual, affect berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja individual, kompleksitas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pemanfaatan kinerja individual, kesesuaian tugas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja individual, konsekuensi jangka panjang berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja individual, kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja individual. Sedangkan secara simultan faktor-faktor dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja invidual. Thompson dalam Handayani (2007) menyatakan terdapat hubungan yang positif antara faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dalam penggunaan sistem informasi terhadap kinerja individual serta terdapat hubungan negatif antara kompleksitas dalam penggunaan sistem informasi dan kinerja individual. Hasil penelitian ini juga menunjukkan hubungan yang negatif dan lemah antara kondisi yang memfasilitasi pemakai dalam penggunaan sistem informasi. Siregar dan Suryanawa (2008) yang melakukan penelitian di KPP Pratama Denpasar Barat menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. Sedangkan secara parsial menyatakan bahwa kesesuaian tugas dan konsekuensi jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Faktor sosial, affect dan kompleksitas berpengaruh positif namun tidak signifikan serta kondisi yang menfasilitasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan.
6
Amalia (2010) dalam penelitiannya menguji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi, khususnya melalui penggunaan kinerja individual yang diadopsi dari penelitian Astuti (2008) pada KPP Pratama Tegal. Dimana hasil penelitian Amalia (2010) menunjukkan adanya hubungan yang positif namun tidak signifikan antara faktor sosial, perasaan pengguna (affect), konsekuensi jangka panjang dan kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual sedangkan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif signifikan serta hubungan yang negatif signifikan antara kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. Perkembangan teknologi informasi dalam bidang akuntansi telah banyak membantu
dalam
meningkatkan
sistem
informasi
akuntansi.
Dengan
meningkatnya teknologi komputer, telah banyak mengubah pemrosesan data akuntansi secara manual menjadi secara otomatis. Otomatisasi atau sistem informasi yang berdasarkan komputer dapat melakukan berbagai fungsi secara tepat dan cepat (Daljono, 1999). Statement of Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan. American Institute of Certified Publics Accountants (AICPA) telah membuat sertifikat baru yaitu Certified Information Technology Profesional (CITP). CITP yang mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang memiliki
7
pengetahuan luas di bidang teknologi dan akuntan yang memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai organisasi. Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem informasi dan hubungannya dengan akuntansi (Amalia, 2010). Oleh karena itu, peneliti dalam penelitian ini mengambil objek penelitian para pegawai atau karyawan yang bekerja di bidang akuntansi yang bekerja dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam melaksanakan tugasnya. Oganisasi pelayanan publik sebagai fokus dalam ilmu administrasi negara yang selalu mengaitkan segala sumber daya yang cukup penting adalah informasi. Maka diperlukan penggunaan teknologi informasi yang baik di dalam perusahaan publik.
Kecenderungan pemanfaatan teknologi
informasi di lingkungan
pemerintahan (e-goverment) melalui berbagai situs pemerintah daerah yang cenderung hanya berfokus pada promosi berbagai potensi daerah guna menarik berbagai investor, melupakan berbagai upaya transparansi dan pelayanan online bagi masyarakat (http://forumsejawat.wordpress.com/). Disamping itu, konten dari situs tersebut sangat jarang sekali untuk di update mengenai info dan kegiatan terbaru. Hal ini dapat disebabkan pengelolaan yang kurang optimal, serta belum terintegrasinya berbagai situs lembaga yang ada di daerah tersebut ke dalam situs utama (pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/ kota). Sehingga, informasi tidak dapat tertata dan kurang menyeluruh mengenai perkembangan yang
ada
dalam
pengelolaan
(http://forumsejawat.wordpress.com/).
pemerintahan
di
daerah
tersebut
8
Perbedaan hasil pada penelitian-penelitian di atas serta masih jarangnya penelitian pada perusahaan yang melakukan pelayanan publik, mendorong peneliti untuk menguji kembali pengaruh faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi yang mengambil starting point penelitian yang telah dilakukan oleh Amalia (2010) dimana
penelitiannya
menggunakan
enam
faktor
yang
mempengaruhi
pemanfaatan teknologi informasi, yaitu faktor sosial (social norm), perasaan pengguna (affect), kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long–term consequences) dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition). Adanya perbedaan hasil penelitian yang memfokuskan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang dilakukan oleh Siregar dan Suryanawa (2008) pada KPP Pratama Denpasar Barat serta Amalia (2010) pada KPP Pratama Tegal mendorong peneliti untuk meneliti kembali faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang. Oleh karena itu, Peneliti ingin mengadakan penelitian lebih lanjut dengan judul “Persepsi Pegawai Pajak Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus pada KPP Madya Semarang)”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang penulis kemukakan di atas, rumusan masalah yang akan dibahas sehubungan dengan persepsi pegawai pajak Kantor Pelayanan
9
Pajak (KPP) Madya Semarang dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual adalah sebagai berikut: 1. Apakah faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi teknologi berpengaruh positif terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara simultan? 2. Apakah terdapat pengaruh positif faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial? 3. Apakah terdapat pengaruh positif affect dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial? 4. Apakah terdapat pengaruh negatif kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial? 5. Apakah terdapat pengaruh positif kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial? 6. Apakah terdapat pengaruh positif konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial?
10
7. Apakah terdapat pengaruh positif kondisi yang memfasilitasi penggunaan Personal Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang penulis kemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi teknologi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara simultan. 2.
Untuk mengetahui pengaruh faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial.
3. Untuk mengetahui pengaruh affect dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial. 4. Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial. 5. Untuk mengetahui pengaruh kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial.
11
6. Untuk mengetahui pengaruh konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial. 7. Untuk mengetahui pengaruh kondisi yang memfasilitasi penggunaan Personal Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial.
1.4 Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu manfaat teoritis maupun manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan memberikan bukti empiris mengenai bagaimana pengaruh faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsenkuensi jangka panjang, dan kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai pajak terhadap kinerja individual. 2. Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai bahan masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak Madya di Kota Semarang dalam rangka meningkatkan kinerja individu secara maksimal melalui penggunaan teknologi informasi.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar Pemanfaatan Teknologi Informasi Teknologi dipandang sebagai suatu alat yang digunakan oleh individu dalam menyelesaikan tugasnya. Teknologi dalam konteks sistem informasi menunjukkan sistem komputer (perangkat keras, perangkat lunak, dan data) dan dukungan bagi pemakai (training dan bantuan) yang disediakan untuk membantu pemakai dalam menjalankan tugas-tugasnya (Amalia, 2010). Teori yang mendasari pemanfaatan teknologi informasi yaitu Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein (1975) dan Theory of Atitudes and Behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) (Sunarta, 2005). 2.1.1
Theory of Reasoned Action (TRA) Theory of Reasoned Action atau teori tindakan beralasan dikembangkan
oleh Ajzen dan Fishbein (1975). Teori ini mengasumsikan bahwa setiap individu terbiasa berpikir rasional dan sistematik dalam menggunakan ketersediaan informasi yang ada pada mereka. Masyarakat menganggap bahwa implikasi dari apa yang mereka lakukan sebelum mereka putuskan dipengaruhi oleh perilaku (http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action).
TRA
menjelaskan
bahwa minat dari seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Di mana minat yang menentukan suatu tindakan atau perilaku seseorang (Amalia, 2010).
12
13
Berasal dari pengaturan psikologi sosial, TRA terbagi dalam tiga komponen yaitu niat perilaku, sikap dan norma subyektif. TRA menunjukkan bahwa niat perilaku seseorang tergantung pada sikap seseorang tentang perilaku dan norma subyektif. Jika seseorang berniat untuk melakukan perilaku maka kemungkinan
bahwa
orang
tersebut
akan
(http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action).
melakukannya Secara
bertahap,
perilaku diasumsikan oleh minat yang dijelaskan dalam bentuk sikap terhadap perilaku itu sendiri dan norma-sorma subjektif. Kemudian pertimbangan subjektif membentuk kepercayaan-kepercayaan tentang konsekuen suatu perilaku terhadap ekspektasi-ekspetasi normatif dari orang-orang yang relevan. Dengan demikian, perilaku seseorang dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan kepercayaankepercayaannya (Amalia, 2010). Miller dalam Amalia (2010) mendefinisikan masing-masing dari tiga komponen teori ini sebagai berikut: 1. Sikap merupakan jumlah dari keyakinan tentang perilaku tertentu tertimbang oleh evaluasi dari kepercayaan. 2. Norma subyektif merupakan melihat pengaruh dari orang-orang di lingkungan sosial dan keyakinan orang dengan menghitung pentingnya pendapat mereka akan pengaruhi perilaku tersebut. 3. Perilaku niat merupakan fungsi dari kedua sikap terhadap perilaku dan norma subyektif terhadap perilaku, yang telah ditemukan untuk memprediksi perilaku aktual.
14
TRA dapat bekerja dengan baik apabila dalam penerapannya individu mempunyai pilihan atau kendali terhadap perilakunya (volitional control). Jika perilaku tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh individu karena adanya intervensi dari kondisi lingkungan kerja walaupun individu sangat termotivasi oleh sikap dan norma subjektif, individu secara aktual tidak dapat melaksanakan perilakunya tersebut (Amalia, 2010). Menurut Ajzen dan Fishbein (1975), TRA dinyatakan sebagai perilaku seseorang dipengaruhi oleh kendali dari seseorang itu sendiri untuk berperilaku secara objektif, seperti halnya minat dan tindakan individu
yang
dipengaruhi
dari
perilaku
individu
itu
sendiri
(http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action). Sikap dan perilaku manusia mengalami perkembangan dalam suatu organisasi. Beberapa sikap dan perilaku yang relevan dengan study of accountant diantaranya adalah kepuasan kerja, komitmen terhadap organisasi dan profesional, turnover, berbagi peran serta ketidakhadiran (Ivan dan Imam Ghozali dalam Amalia, 2010).
Attitude toward Behavior Behavioral Intention
Behavior
Subjective Norm
Gambar 2.1. Theory of Reasoned Action Model Sumber: Ajzen dan Fishbein dalam Amalia (2010)
15
2.1.2
Theory of Attitude and Behavior Teori sikap dan perilaku atau theory of attitudes and behavior
dikembangkan oleh Triandis (1980) menyatakan bahwa perilaku ditentukan oleh apa yang ingin mereka lakukan (sikap), apa yang mereka pikirkan akan mereka lakukan (aturan-aturan sosial), apa yang mereka biasa lakukan (kebiasaan) dan konsekuensi perilaku dari yang mereka pikirkan (Sunarta, 2005). Sikap merupakan sebuah tiang bangunan yang mewakili suatu gambaran individu mengenai suka atau tidak suka terhadap sesuatu (Amalia, 2010). Triandis (1980) menyajikan suatu model perilaku interpersonal yang lebih komprehensif dengan menyatakan perasaan individu, faktor sosial dan konsekuensi yang dirasakan seseorang akan mempengaruhi tujuan perilaku dan sebaliknya. Perilaku dapat tejadi jika situsasinya (misalnya, kondisi yang memfasilitasi)
memungkinkan.
Jadi,
jika
seseorang
bermaksud
untuk
menggunakan personal computer, kemudian dia mempunyai kemudahan atau mempunyai kesempatan untuk memperoleh dan menggunakannya, maka seseorang tersebut baru bisa merasakan manfaatnya (Sunarta, 2005).
2.2 Technology Acceptance Model (TAM) Model penerimaan teknologi atau yang disebut Theory Acceptance Model (TAM) adalah salah satu teori pemanfaatan teknologi informasi yang sangat berpengaruh dan umum digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap pemanfaatan sistem informasi. TAM diperkenalkan oleh Fred D. Davis pada tahun 1989 sebagai adaptasi dan perkembangan dari Technology of
16
Reasoned Action (TRA). TAM merupakan sebuah model teori sistem informasi yang menjelaskan bagaiman pengguna datang untuk menerima dan menggunakan teknologi. Model ini menunjukkan bahwa ketika pengguna disajikan dengan teknologi baru, terdapat sejumlah faktor akan mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan mereka akan menggunakan teknologi tersebut (http://en.wikipedia.org/wiki/Technology_acceptance_model). Menurut Mazhar (dalam Amalia, 2010), TAM menunjukkan manfaat atau kegunaan dan kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap niat individu dalam menggunakan teknologi informasi,
secara determinant attitudional, yang
diterapkan pada berbagai konteks penerimaan teknologi berupa komputer dipisahkan masing-masing menjadi perilaku pemakaian (usage) dengan dua perangkat variabel yaitu persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). TAM merupakan pengembangan dari TRA yang menitikberatkan bahwa penggunaan komputer ditentukan oleh tujuan perilaku yang ditinjau secara bersama-sama ditentukan oleh sikap individu terhadap penggunaan sistem dan perasaan kegunaan (http://en.wikipedia.org/wiki/Technology_acceptance_model). Hubungan antara penggunaan sistem dan tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM secara tidak langsung menunjukkan bentuk-bentuk tujuan individu untuk melakukan tindakan yang positif. Hubungan antara perasaan kegunaan dan tujuan perilaku ini didasarkan pada ide bahwa dalam penyusunan organisasi, di mana orang-orang yang membentuk tujuan-tujuan terhadap perilakunya diyakini akan meningkatkan kinerjanya (Sunarta, 2005).
17
2.3 Persepsi Persepsi
adalah
sebuah
proses
saat
individu
mengatur
dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka dalam memberikan arti terhadap lingkungan di sekitar mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan (Robbins, 2008:175). Di mana teori yang menjelaskan tentang teori persepsi yaitu teori hubungan. Teori hubungan adalah usaha ketika individu-individu mengamati perilaku untuk menentukan suatu hal disebabkan oleh faktor internal atau eksternal (http://www.wikipedia.com/). Manusia sebagai makhluk sosial juga sekaligus makhluk individual, sehingga terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya. Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang senang akan suatu objek atau tidak. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi objek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya (http://www.infoskripsi.com/Article/ Pengertian-Persepsi.html). Thoha berpendapat bahwa persepsi pada umumnya terjadi karena dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu, misalnya sikap, kebiasaan, dan kemauan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik (dalam http://www.infoskripsi.com/Article/ Pengertian-Persepsi.html). Persepsi individu juga dipengaruhi oleh faktor fungsional dan struktural. Faktor fungsional ialah faktor-faktor yang bersifat personal. Misalnya kebutuhan
18
individu, usia, pengalaman masa lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan hal-hal lain yang bersifat subjektif. Faktor struktural adalah faktor di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, dan norma sosial sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempersepsikan sesuatu (http://www.infoskripsi.com/Article/ PengertianPersepsi.html). Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interaksi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut Allport (dalam Mar'at, 1991) ada tiga yaitu: 1. Komponen kognitif Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang objek. Berdasarkan pengetahuan tersebut kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek tersebut. 2. Komponen Afektif Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang seseorang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimiliki seorang itu sendiri. 3. Komponen Konatif Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan objek tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi mengandung komponen kognitif, komponen afektif, dan juga komponen konatif, yang merupakan kesediaan untuk bertindak atau berperilaku. Sikap seseorang pada suatu objek merupakan manifestasi dari kontelasi ketiga komponen tersebut yang
19
saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan berperilaku terhadap objek tersebut. Ketiga komponen itu saling berinterelasi dan konsisten satu dengan lainnya. Jadi, secara internal terdapat pengorganisasian diantara ketiga komponen tersebut (http://www.infoskripsi.com/Article/ Pengertian-Persepsi.html).
2.4 Kinerja Individual Kinerja
(performance)
didefinisikan
sebagai
tingkat
keberhasilan
seseorang di dalam melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaannya (Sunarta, 2005). Penilaian kinerja berhubungan dengan keberhasilan atau gagalnya penyelesaian tugas-tugas tertentu yang dicapai seseorang. Pencapaian ini juga perlu dikaitkan dengan perilaku dari pekerja selama proses penilaian. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi baik dari peningkatan efisiensi, efektifitas, produktivitas maupun peningkatan kualitas. Kinerja yang lebih baik akan tercapai apabila individu dapat memenuhi kebutuhan individual dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas (Goodhue dan Thompson, 1995). Kinerja individu merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan suatu organisasi. Kinerja individu dapat menunjukkan dampak positif ataupun dampak negatif dari suatu kebijakan operasional suatu organisasi (Astuti, 2008). Sugeng dan Indriantoro (1998) mendefinisikan dampak kinerja sebagai pencapaian serangkaian tugas oleh individu. Penelitian yang sama dilakukan oleh Goodhue dan Thompson (1995) yang menyatakan bahwa kinerja yang tinggi
20
mengandung arti terjadinya peningkatan efisiensi, efektivitas atau kualitas yang tinggi. Tingkat kesesuaian tugas-teknologi yang tinggi akan dapat meningkatkan dampak kinerja pemakai teknologi tanpa memperhatikan situasi pemanfaatan teknologi (sukarela atau terpaksa). Pada suatu tingkat pemanfaatan tertentu yang lebih besar dari nol, suatu teknologi yang memiliki tingkat kesesuaian tugasteknologi yang tinggi lebih dapat memenuhi kebutuhan tugas individu sehingga mengakibatkan kinerja yang lebih baik karena adanya teknologi tersebut. Dengan demikian kinerja individu merupakan fungsi dari pemanfaatan teknologi dan kesesuaian tugas-teknologi (Amalia, 2010). Penilaian kinerja seharusnya berdasarkan pada tugas-tugas tertentu yang dapat atau gagal dicapai oleh pekerja, dan apabila cocok, maka perlu dilakukan identifikasi perilaku pekerja dalam melakukan pekerjaan selama periode penilaian. Untuk dapat meningkatkan kinerja ke tingkat yang lebih tinggi maka aktivitas kerja harus dapat diidentifikasikan dan dianalisis (Amalia, 2010). Goodhue dan Thompson (1995) menyatakan bahwa ukuran variabel dampak kinerja dinyatakan dalam 2 (dua) elemen: (1) Persepsi dampak dari sistem dan pelayanan komputer terhadap keefektivan dan produktivitas; (2) Persepsi dampak dari sistem pelayanan komputer terhadap kinerja mereka. 2.5 Model Hubungan Teknologi dan Kinerja Penelitian tentang hubungan antara teknologi informasi dengan kinerja individual telah mendapat perhatian, di mana dalam beberapa penelitian tersebut dapat digolongkan menjadi dua aliran, yaitu: 1) Aliran yang memfokuskan pada pemanfaatan teknologi; 2) Aliran yang memfokuskan pada kesesuaian tugas-
21
teknologi. Berikut ini uraian dari masing-masing aliran penelitian diatas (Amalia, 2010): 2.5.1
Penelitian Berfokus Pemanfaatan Teknologi Penelitian yang memfokuskan pada pemanfaatan teknologi lebih banyak
menggunakan variabel sikap dan keyakinan pemakai sistem (user) untuk memprediksi pemanfaatan sistem informasi (Thompson, et al. dalam Amalia, 2010). Namun penelitian tersebut memiliki kelemahan (Goodhue dan Thompson ,1995) yaitu: (1) Pemanfaatan teknologi informasi tidak selalu bersifat sukarela. Biasanya lebih difokuskan untuk berfungsinya rancangan sistem informasi untuk melaksanakan suatu pekerjaan dibandingkan dengan kualitas yang dihasilkan; (2) Semakin tinggi pemanfaatan sistem informasi tidak secara otomatis berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja.
Karakteristik Teknologi
Yang Mempengaruhi Pemanfaatan: -Keyakinan -Perasaan
Pemanfaatan
Dampak Kinerja
Gambar 2.2 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada Pemanfaatan Teknologi Informasi Sumber: Goodhue dan Thompson (1995). 2.5.2
Penelitian berfokus Kesesuaian Tugas-Teknologi Goodhue dan Thompson (1995) berargumentasi bahwa dampak kinerja
dihasilkan karena kecocokan antara tugas dan teknologi yang digunakan, yakni apabila teknologi menyediakan sarana dan dukungan yang cocok dengan yang
22
diperlukan dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam hal ini penelitian akan lebih bermanfaat jika dikombinasikan dengan faktor-faktor yang berkaitan dengan pemafaatan teknologi dan dampaknya terhadap kinerja. Karakteristik Tugas Kecocokan Tugas-Teknologi
Dampak Kinerja
Karakteristik Teknologi
Gambar 2.3 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada Kesesuaian Kerja Sumber: Goodhue dan Thompson (1995).
2.6 Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang mengintegrasikan bagianbagiannya yang berfungsi untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan informasi merupakan data-data yang diproses diolah sehingga mempunyai makna bagi pemakainya (Wilkinson dalam Amalia, 2010). Menurut Hall (2001:5) sistem merupakan serangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur sedemikian rupa untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi yang dihasilkan melalui sistem informasi akuntansi
23
kemudian dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pengambil keputusan dalam suatu organisasi. Sistem informasi akuntansi dapat diterapkan secara manual maupun secara komputerisasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:1). Faktor desain sistem yang mencerminkan adanya pemisahan tanggung jawab fungsional yang tepat, sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik sangat dipengaruhi keberhasilan pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang telah dirancang (Amalia, 2010). Sistem informasi akuntansi digunakan dalam suatu organisasi untuk mengidentifikasi, menganalisa, menyimpan, merangkum, dan menyampaikan informasi ekonomi yang relevan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak eksternal maupun pihak internal organisasi. Sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam suatu organisasi harus disesuaikan dengan kebutuhan organisasi tersebut. Di mana sistem informasi akuntansi akan lebih mudah diterapkan dengan adanya teknologi informasi (Astuti, 2008). Bodnar dalam Siregar (2008) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diambil pengertian dari sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Siregar dan Suryanawa, 2008).
24
Sistem informasi tidak terbatas pada pembelajaran teori dan praktik saja, namun secara umum dapat dibagi menjadi pendekatan teknis, pendekatan perilaku, dan pendekatan gabungan dari keduanya (Laudon dalam Amalia, 2010). Pendekatan teknis pada sistem informasi menekankan pada model normatif yang bersifat matematis untuk mempelajarai sistem informasi, juga kecakapan teknologi secara fisik dan formal dari suatu sistem. Pendekatan perilaku diperlukan karena masalah-masalah perilaku seperti penggunaan sistem, implementasi sistem dan rancangan kreatif. Beberapa ahli sosiologi memfokuskan pada pengaruh sistem informasi pada kelompok, organisasi dan masyarakat. Sedangkan dalam ilmu psikologi berkaitan dengan respon individu terhadap sistem informasi dan model cognitive serta perilaku manusia. Dalam pendekatan perilaku tidak dapat mengabaikan teknologi, karena teknologi sistem informasi sering merupakan pendorong (stimulus) bagi munculnya masalah perilaku (Amalia, 2010). Berdasarkan hal tersebut yang dikemukakan di atas maka diperlukan adanya pendekatan gabungan dengan menggunakan dua pendekatan sekaligus. Pendekatan gabungan yang biasa disebut dengan pendekatan sosioteknis yang merupakan gabungan antara pendekatan teknis dan pendekatan perilaku. Hal ini terjadi karena tidak ada satu pendekatan pun yang dapat mengungkapkan realitas sistem informasi secara sempurna (Amalia, 2010). Ada empat peranan penting sistem informasi dalam perusahaan secara umum (Alter dalam Kadir, 2003:8), yaitu: a. Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas.
25
b. Mengaitkan perencanaan, pengerjaan dan pengendalian dalam sebuah subsistem. c. Mengkoordinasikan subsistem-subsistem. d. Mengintegrasikan subsistem-subsistem. Wilkinson dalam Astuti (2008) menyatakan peranan teknologi informasi bagi akuntan dalam menerapkan sistem informasi akuntansi, meliputi: a. Teknologi informasi membantu akuntan untuk menyelesaikan kewajiban mereka dengan lebih cepat, akurat, dan konsisten. b. Beberapa teknologi informasi terbaru dapat membantu pengembangan dan pengintregasian file akuntansi, mengevaluasi pengawasan intern dalam sistem informasi akuntansi dan variasi aplikasi paket software. c. Jaringan komputer menyalurkan data dan informasi, sehingga merupakan bagian integral dari sistem informasi akuntansi. d. Jaringan komputer tertentu akan dikembangkan sehingga akan membantu pemakai dengan variasi informasi keuangan Sebuah proyek pengembangan analisis sistem biasanya terdiri dari tiga fase yaitu analisis sistem, desain sistem dan implementasi sistem. Analisis sistem melibatkan penyusunan solusi dan evaluasi solusi untuk menyelesaikan masalah sistem. Analisis sistem menekankan tujuan sistem secara keseluruhan. Dasar dari analisis ini adalah timbal balik antartujuan sistem (Amalia, 2010). Tujuan umum analisis sistem secara ringkas (Bodnar dan Hopwood, 2006:21) adalah sebagai berikut: a. Untuk meningkatkan kualitas informasi.
26
b. Untuk meningkatkan pengendalian internal. c. Untuk meminimalkan biaya, jika memungkinkan. Perkembangan sistem informasi dalam perusahaan, namun di sisi lain dapat menimbulkan beberapa permasalahan bagi pihak perusahaan, yaitu antara lain (Maharsi, 2000): a. Untuk menerapkan sistem informasi dalam perusahaan memerlukan biaya yang besar. b. Pengembangan sistem informasi tidak hanya memerlukan pengetahuan kemampuan teknis pada bidang pekerjaan tertentu saja tetapi pengetahuan tentang sistem informasi juga harus dikembangkan. c. Sistem informasi yang diterapkan tersebut harus acceptable, artinya dapat diterima oleh semua orang yang akan menggunakannya. d. Perkembangan sistem informasi juga memungkinkan hilangnya kesempatan kerja khususnya bagi karyawan tingkat bawah, karena sistem informasi dapat mengambil pekerjaan mereka. e. Dengan
semakin
canggihnya
sistem
informasi akan memungkinkan
munculnya kejahatan-kejahatan sistem informasi. Untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul tersebut, maka diupayakan beberapa tindakan. Masalah resistance to change harus dihilangkan karena hal ini dapat melibatkan menurunnya produktivitas, meningkatkan angka absensi dan mengurangi motivasi atau pemogokan kerja (Maharsi, 2000). Selain itu perlu memberikan kesadaran dan motivasi pada karyawan bahwa penggunaan sistem
27
informasi dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang dan menunjukkan kelemahan sistem lama (Amalia, 2010).
2.7 Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak Pengembangan teknologi informasi Ditjen Pajak dimulai pada awal tahun 90-an, yaitu dengan penerapan NPCS yang berfungsi untuk mengawasi dan mengevaluasi pembayaran pajak. Pada awal tahun 1994, mulai diperkenalkan Sistem Informasi Perpajakan (SIP) untuk menggantikan NPCS yang berfungsi sebagai sarana pengawasan SPT sekaligus untuk mengawasi dan mengevaluasi pembayaran pajak, serta berperan sebagai sarana pendukung pengambilan keputusan. Sejak tahun 2004, DJP menerapkan aplikasi baru yang dinamakan Oracle, yaitu Relation Database Management System (RDBMS) untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Server oracle menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam hal sebagai berikut: (Azan Fajri dalam Amalia, 2010). a. Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar). b. Menangani management space dan basis data yang besar. c. Mendukung akses data secara simultan. d. Performa pemrosesan transaksi yang tinggi. e. Menjamin ketersedian yang terkontrol. f. Lingkungan yang tereplikasi. Penyedia layanan business process outsorcing (BPO) juga menghantarkan melalui BPO yang oracle initiative. Sementara penyedia layanan BPO menikmati
28
biaya lebih rendah dari total kepemilikan dan meningkatkan fleksibilitas pemasangan melalui standar berbasis teknologi oracle yang canggih pada mereka. Organisasi bisnis end-user dapat memiliki sistem dan beroperasi lebih cepat dan mulus serta meningkatkan daya kerja ke sistem terbaru (Amalia, 2010). Menurut Nigel dalam Amalia (2010) program Oracle (yang mencangkup perangkat lunak dan dokumentasi) mengandung informasi milik perusahaan yang diberikan berdasarkan perjanjian lisensi yang berisi pembatasan pada penggunaan dan pengungkapan serta mencakup hak cipta, paten dan lainnya. Data dari kantor pelayanan pajak berasal langsung dari pusat Dirjen Pajak sehingga setiap kantor pajak dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien.
2.8 Pemanfaatan Teknologi Informasi Davis (dalam www.jstor.org) menyatakan bahwa pemanfaatan dapat diartikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna teknologi informasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya (Thompson et al. dalam Sunarta, 2005). Pemanfaatan teknologi oleh Goodhue dan Thompson (1995) didefinisikan sebagai
perilaku
pemanfaatan
menggunakan
teknologi
informasi
teknologi
dalam
merupakan
menyelesaikan
keputusan
individu
tugas, untuk
menggunakan atau tidak menggunakan teknologi yang bersangkutan dengan
29
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendorong atau tidaknya individu memanfaatkan teknologi. Penggunakan komputer untuk memproses data transaksi memiliki fungsi sistem informasi pada setiap organisasi. Fungsi sistem informasi bertanggung jawab atas pemrosesan data yang merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar di setiap organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah mengalami evolusi yang diawali dengan struktur organisasi yang sederhana, yang hanya melibatkan beberapa orang hingga fungsi tersebut berkembang menjadi struktur yang kompleks yang melibatkan beberapa spesialis (Bodnar dan Hopwood, 2006:11). Struktur departemen sistem informasi yang paling lazim adalah fungsi, yaitu pemberian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis setiap staf. Semakin besar departemen sistem informasi, maka setiap fungsi dalam departemen tersebut akan cenderung semakin spesial (Bodnar dan Hopwood, 2006:12). Departemen sistem informasi dibagi menjadi lima fungsi utama yaitu: a. Fungsi analisis, bertugas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain sistem yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. b. Fungsi pemrograman, bertanggung jawab untuk mendesain, membuat kode, menguji, dan men-debug program komputer yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem yang telah dirancang oleh analis. c. Fungsi operasi, bertanggung jawab menyiapkan data, mengoperasikan peralatan, dan memelihara sistem.
30
d. Fungsi technical support, bertanggung jawab dengan sistem operasi, perangkat lunak, desain database, pengolahan data, dan teknologi komunikasi. e. Fungsi user support, bertugas melayani pengguna, serupa dengan fungsi technical support yang bertugas yang melayani personel di departemen sistem informasi. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan sebagaimana
penggunaan
sistem
informasi
dapat
mendukung
dalam
melaksanakan tugas individu, di mana pengukurannya berdasarkan intensitas pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan (Thompson et al. dalam Sunarta, 2005). Pemahaman, sikap yang positif dan dukungan yang baik terhadap teknologi informasi juga sangat penting bagi akuntan dalam pengolahan data khususnya data keuangan (Amalia, 2010). Investasi yang besar dalam hal teknologi informasi tidak akan bermanfaat apabila teknologi tersebut tidak dapat diterima oleh anggota organisasi. Lucas and Spitter (1997) mengemukakan bahwa penting bagi tiap-tiap anggota untuk mengerti dan memprediksi kegunaan sistem agar teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara efektif sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kinerjanya.
2.9 Indikator yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi Investasi perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi seringkali jumlahnya besar dan beresiko. Dalam pembuatan keputusan yang lebih informatif, maka pengembangan sistem perlu diimbangi dengan pemahaman yang lebih baik
31
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi tersebut (Jackson et al. dalam Amalia, 2010). Pemanfaatan teknologi juga berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut guna menyelesaikan tugas. Teori sikap dan perilaku (theory of attitudes and behaviour) dari Triandis (1980) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi (komputer) oleh pekerja akan dipengaruhi oleh faktor sosial dan perasaan individual (affect) terhadap penggunaan komputer, kebiasaan (habit) sehubungan dengan penggunaan komputer, konsekuensi individual yang diharapkan (consequencies) dari penggunaan komputer dan kondisi yang memfasilitasi (facilitation conditions) dalam lingkungan yang kondusif dalam penggunaan komputer (Amalia, 2010). Menurut model yang dikembangkan Thompson et al. dengan mengadopsi sebagian teori yang diusulkan oleh Triandis (1980). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi adalah sebagai berikut (Amalia, 2010): 2.8.1 Faktor sosial Faktor sosial diartikan sebagai tingkat dimana seorang individu menganggap bahwa orang lain dapat menyakinkan dirinya sendiri untuk menggunakan teknologi informasi. Faktor sosial ditunjukkan dari besarnya dukungan rekan kerja, atasan, dan organisasi. Menurut Triandis (1980) faktor sosial memiliki hubungan positif dengan pemanfaatan teknologi informasi. Teori tersebut didukung oleh penelitian Thompson dalam Handayani (2007) dan penelitian Tjhai (2003) yang menyatakan bahwa faktor sosial berpengaruh positif
32
sifnifikan terhadap pemanfaatan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi jika mendapat dukungan dari individu lainnya (Amalia, 2010). 2.8.2 Affect (perasaan individu) Affect (perasaan individu) dapat diartikan bagaimana perasaan individu, apakah senang dalam melakukan pekerjaannya dengan menggunakan teknologi informasi atau tidak. Penelitian Thompson dalam Handayani (2007) dan Agus dalam Amalia (2010) membuktikan bahwa perasaan individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi sistem informasi. Hal ini berarti jika individu senang melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi, maka individu tersebut akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi (Amalia, 2010). 2.8.3 Kompleksitas Kompleksitas didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang dipersepsikan sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan. Penelitian yang dilakukan Tjhai (2003) menyatakan bahwa semakin kompleks inovasi yang dilakukan semakin rendah tingkat penerimaan. Jika konteks penerimaan atas inovasi menunjukkan tingkat pemanfaatan teknologi informasi, maka hasil tersebut menyimpulkan bahwa kompleksitas mempunyai hubungan yang negatif dengan pemanfaatan teknologi informasi. Penelitian ini didukung oleh penelitian Thompson et al. dan Agus dalam Astuti (2008) yang memperoleh hasil bahwa kompleksitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi
33
informasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kompleks teknologi informasi maka semakin rendah tingkat pemanfaatan teknologi informasi (Amalia, 2010). 2.8.4 Kesesuaian Tugas Kesesuaian tugas dengan teknologi secara lebih spesifik menunjukkan hubungan
pemanfaatan
teknologi
informasi
dengan
kebutuhan
guna
menyelesaikan tugas. Tugas diartikan sebagai segala tindakan yang dilakukan oleh individu-individu dalam memproses input menjadi output. Karakteristik tugas mencerminkan sifat dan jenis tugas yang memerlukan bantuan teknologi. Thompson et. al. dalam Astuti (2008) serta Siregar dan Suryanawa (2008) memperoleh hubungan yang positif dan signifikan antara kesesuaian tugas dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemafaatan teknologi informasi yang diterapkan sesuai dengan tugas mereka (Amalia, 2010). 2.8.5 Konsekuensi jangka panjang Konsekuensi jangka panjang diukur dari output yang dihasilkan apakah mempunyai keuntungan pada masa yang akan datang, seperti peningkatan karier dan peningkatan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting. Untuk beberapa individu, motivasi untuk menggunakan teknologi informasi tidak hanya dapat dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan saat ini namun juga dengan rencana mereka pada masa yang akan datang. Siregar dan Suryanawa (2008) serta Astuti (2008) menemukan pengaruh positif signifikan antara konsekuensi jangka panjang dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi jika output yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi informasi dapat
34
memberikan keuntungan pada masa yang akan datang seperti peningkatan karier dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting (Amalia, 2010). 2.8.6 Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi Triandis
(1980)
menyatakan
bahwa
kondisi
yang
memfasilitasi
pemanfaatan teknologi informasi meliputi faktor objektifitas yang ada di lingkungan kerja yang mendukung pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam konteks pemanfaatan teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi merupakan faktor penunjang individu dalam memanfaatkan teknologi. Penelitian yang dilakukan Astuti (2008) yang didukung oleh penelitian Amalia (2010) menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini membuktikan bahwa kondisi yang mendukung merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi (Amalia, 2010).
2.10
Kerangka Berpikir Mangkunegara dalam Astuti (2008), kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pencapaian kinerja yang tinggi akan memberikan kepuasan bagi individu sehingga individu tersebut dapat termotivasi untuk selalu berusaha mencapai kinerja yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya. Penilaian kinerja berhubungan dengan keberhasilan atau tidaknya pencapaian serangkaian tugas oleh individual baik dalam perilaku maupun hasil
35
kerja individu. Dimana kinerja dapat tercapai jika individu dapat memenuhi kebutuhan individual dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dan peningkatan efisiensi, peningkatan efektifitas, peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas (Goodhue dan Thompson, 1995). Pencapaian hasil kerja secara individu tersebut dilihat dari pencapaian pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan kepada pekerja atas dasar penggunaan kecakapan, pengalaman, serta ketrampilan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pencapaian kinerja juga berkaitan dengan kesesuaian antara sistem informasi yang diterapkan dengan tugas, kebutuhan dan kemampuan individu dalam organisasi tersebut. Penerapan suatu sistem informasi dalam organisasi hendaknya didukung oleh tugas, kebutuhan dan kemampuan individu (Astuti, 2008). Penelitian Goodhue dan Thompson (1995), pencapaian serangkaian tugastugas individu yang didukung dengan teknologi informasi yang ada dapat mencapai keberhasilan suatu kinerja. Karakteristik individual akan mengukur keahlian dan kemampuan masing-masing individu pada penggunaan teknologi oleh individu yang diterapkan oleh perusahaan atau organisasi dalam menyelesaikan
tugas.
Perkembangan
teknologi
diharapkan
akan
dapat
meningkatkan produktivitas, hal ini dikarenakan berkaitan dengan meningkatnya pula suatu kinerja dan kemungkinan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat dengan adanya teknologi tersebut (Astuti, 2008). Teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik jika para pengguna teknologi memiliki
kemampuan dalam
menggunakan teknologi tersebut sehingga
36
perkembangan teknologi harus diikuti dengan keinginan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi tersebut (Astuti, 2008). Menurut Lucas & Spitler (1997), anggota harus dapat menggunakan teknologi tersebut secara efektif agar dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja. Oleh karena itu sangat penting bagi anggota organisasi untuk mengerti dan memprediksi kegunaan sistem dari teknologi tersebut. Sunarta (2005) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja invidual. Hasil penelitian yang sama menguji pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual juga dilakukan oleh Jumaili (2005), Sunarta (2005), Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu aspek penting untuk memahami pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. Faktor pertama adalah faktor sosial bagaimana setiap individu dalam lingkungan kerja tersebut dapat memperhatikan penggunaan komputer personal sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Diana (2001), Tjhai (2003) dan Thompson dalam Handayani (2007) yang menyatakan bahwa faktor sosial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja individual. Penelitian berbeda dilakukan oleh Astuti (2008), Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang menyatakan
37
bahwa faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja individual. Faktor kedua yaitu perasaan individu (affect) sehubungan dengan komputer, bagaimana tanggapan individu dalam dalam melaksanakan tugasnya sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) menyatakan bahwa affect dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Namun hasil berbeda ditunjukkan melalui penelitian Sunarta (2005) yang menyatakan bahwa affect berpengaruh negatif terhadap kinerja individual. Faktor ketiga
yaitu kompleksitas,
yaitu tingkat kesulitan dalam
menggunakan komputer yang dapat mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. semakin kompleks inovasi yang diperoleh maka semakin sulit pegawai untuk menggunakan teknologi informasi sehingga berpengaruh negatif terhadap kinerja individual. Sunarta (2005) dan Amalia (2010) menyatakan bahwa kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif terhadap kinerja individual. Penelitian berbeda dilakukan oleh Siregar dan Suryanawa (2008) dengan hasil yang berbeda, di mana kompleksitas berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Faktor keempat yaitu kesesuaian tugas dalam penggunaan teknologi informasi. Kesesuaian tugas meliputi karakteristik tugas yang mencerminkan sifat dan jenis tugas yang memberikan bantuan terhadap tugas yang diberikan sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Meskipun penelitian yang dilakukan oleh Sunarta (2005) dan Tjhai (2003) menyatakan bahwa kesesuaian
38
tugas berpengaruh positif terhadap kinerja individual namun penelitian yang dilakukan oleh Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) menyatakan bahwa kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Faktor kelima yaitu konsekuensi jangka panjang, dimana motivasi untuk menggunakan teknologi informasi dapat dihubungkan dengan rencana pada masa yang akan datang dan tidak hanya kebutuhan saat ini sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Sunarta (2005), Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) menyatakan bahwa
konsekuensi jangka panjang dalam
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Namun demikian penelitian Tjhai (2003) menyatakan bahwa konsekuansi jangka panjang berpengaruh negatif terhadap kinerja individual. Faktor keenam yaitu kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi, bagaimana lingkungan kerja secara objektif memberikan dorongan dalam peningkatan pemanfaatan teknologi informasi sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Sunarta (2005) dan Amalia (2010) menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Penelitian dengan hasil berbeda dilakukan oleh Thompson dalam Handayani (2007), Siregar dan Suryanawa (2008) dan Tjhai (2003) yang menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif terhadap kinerja individual. Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin menguji kembali pengaruh relatif dari masing-masing faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi
39
terhadap kinerja individual yang dapat digambarkan dalam kerangka berpikir sebagai berikut: Pemanfaatan Teknologi Informasi Faktor Sosial (X1) Affect (X2) Kompleksitas (X3) Kinerja Individual (Y) Kesesuaian Tugas (X4) Konsekuansi Jangka Panjang (X5) Kondisi yang Memfasilitasi (X6)
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir
2.11
Hipotesis
Rumusan hipotesis yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut: H1:Terdapat faktor sosial, affect, komplesitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi pengaruh positif terhadap kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang secara simultan.
40
H2:Terdapat pengaruh positif antara faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial. H3:Terdapat pengaruh positif antara affect dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial. H4:Terdapat pengaruh negatif antara kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial. H5:Terdapat pengaruh positif antara kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial. H6:Terdapat pengaruh positif antara konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual Pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial. H7:Terdapat pengaruh positif antara kondisi yang memfasilitasi penggunaan Personal Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang yang berjumlah 99 pegawai. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dimana sampel penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria tertentu yang dikehendaki peneliti dan kemudian dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian sebagai berikut: a. Karyawan yang bekerja sebagai pegawai tetap lebih dari satu tahun di KPP Madya Semarang; b. Karyawan yang bekerja di bidang akuntansi; c. Karyawan dalam melaksanakan tugasnya terikat dengan penggunaan teknologi informasi. Proses pemilihan sampel ditunjukkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel Kriteria Jumlah Pegawai 1. Karyawan yang bekerja sebagai pegawai 99 tetap lebih dari satu tahun 2. Tidak bekerja di bidang akuntansi 31 3. Bekerja tidak dengan menggunakan 4 teknologi informasi 4. Ketidakhadiran saat penelitian 8 Sampel akhir 56 Sumber : Data Setelah diolah
41
Sampel dalam penelitian ini sejumlah 56 orang yang terdiri dari 27 pegawai yang bekerja di bidang fungsional dan 29 pegawai di bidang pengawasan dan konsultasi. 3.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey yang digunakan adalah dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dalam bentuk daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data yang berupa jawaban dari responden. Data kuesioner terdiri dari: a. Karakteristik responden yaitu jenis kelamin, umur, jabatan, pendidikan terakhir dan lama bekerja. b. Tanggapan responden tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. Kuesioner yang diberikan sebanyak 56 keusioner sesuai dengan jumlah sampel pegawai pajak yang bekerja di bidang akuntansi dan menggunakan sistem informasi dengan diberikan jangka waktu pengembalian 1 minggu terhitung sejak kuesioner yang diterima oleh responden. 3.3 Definisi Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Dependen Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah kinerja individual. Kinerja individual merupakan pencapaian serangkaian tugas oleh pemakai teknologi informasi. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan efisiensi, efektifitas, produktivitas, dan kualitas. Peningkatan efisiensi
dalam penelitian diukur dengan penghematan yang diperoleh pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, semisal hemat waktu, hemat tenaga, dan sebagainya. Efektivitas dalam penelitian ini diukur dengan tepat guna antara teknologi yang dipakai dengan tugas yang harus diselesaikan pegawai. Produktivitas dalam penelitian ini diukur dengan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi. Sedangkan kualitas dalam penelitian ini diukur dengan seberapa baik output yang dihasilkan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan teknologi informasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan serta dinilai dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur bagaimana teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja karyawan di Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang. 3.3.2 Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: 3.3.2.1 Faktor Sosial Faktor sosial (X1) adalah dukungan seseorang atau kelompok kepada orang lain untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam melaksanakan pekerjaan. Faktor sosial ditunjukkan dari besarnya dukungan kerja, atasan, dan organisasi atas pemanfaatan teknologi informasi dalam melaksanakan pekerjaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 item pertanyaan, instrumen ini dinilai
dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan cara mengukur kondisi lingkungan tempat kerja, dukungan atasan dan organisasi atas pemanfaatan teknologi informasi dalam melaksanan pekerjaannya. 3.3.2.2 Affect Affect (X2) merupakan perasaan individu apakah menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi. variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan serta dinilai dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur sikap individu terhadap penggunaan teknologi informasi. 3.3.2.3 Kompleksitas Kompleksitas (X3) adalah tingkat inovasi terhadap perkembangan teknologi informasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan sehingga individu menjadi lebih lama dalam menyelesaikan pekerjaannya. Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan serta dinilai dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur bagaimana tingkat kerumitan komputer berpengaruh terhadap sikap pengguna komputer seperti banyaknya data yang digunakan, istilah dalam komputer yang tidak dimengerti dan lain sebagainya. 3.3.2.4 Kesesuaian Tugas Kesesuain tugas (X4) adalah kecocokan antara teknologi informasi yang diterapkan dengan karakteristik tugas. Karakteristik tugas mencerminkan sifat dan jenis tugas yang memerlukan bantuan teknologi. Pemanfaatan teknologi oleh pemakainya diharapkan dapat mendukung tugas-tugas yang dilakukan. Variabel
ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur apakah tingkat kesesuaian karyawan dengan komputer dapat membantu atau tidak dalam melakukan tugas. 3.3.2.5 Konsekuansi Jangka Panjang Konsekuensi jangka panjang (X5) adalah manfaat dari penerapan teknologi informasi pada masa depan, seperti peningkatan karier dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting. Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 item pertanyaan serta dinilai dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur manfaat teknologi komputer dimasa yang akan datang kualitas dari suatu pekerjaan dan keefektifitasan penggunaan sistem informasi bagi perusahaan. 3.3.2.6 Kondisi yang Memfasilitasi Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi (X6) adalah faktor
yang
memfasilitasi
pemanfaatan
teknologi
informasi
sehingga
memudahkan pemakai dalam melaksanakan suatu pekerjaan, seperti tersedianya fasilitas koneksi anak komputer, tersedianya buku panduan tentang pengaplikasian program, dan tersedianya bantuan bila ditemukan kesulitan yang berhubungan dengan hardware. Variabel ini menggunakan 4 item pertanyaan serta dinilai dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur bantuan apa saja yang dapat mendukung dalam penggunaan sistem informasi. Penentuan skor untuk masing-masing variabel menggunakan skala interval yang diukur dengan model skala likert adalah sebagai berikut:
Pernyataan
skor
SS S N TS STS
5 4 3 2 1
= Sangat Setuju = Setuju = Netral = Tidak Setuju = Sangat Tidak Setuju
3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Meskipun instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabelvariabel yang diteliti dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitas oleh peneliti terdahulu, namun pengujian validitas dan reliabilitas instrumen tersebut masih perlu dilakukan karena penelitian ini diterapkan pada unit analisis yang berbeda, sehingga mungkin dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
3.4.1 Uji Validitas Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat validitas suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan melihat Pearson Correlation dengan menunjukkan pearson correlation di atas 0,30 dan melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstuk atau variabel dengan kriteria sebagai berikut: (Ghozali, 2005) a. Jika korelasi antara skor masing-masing item pertanyaan terhadap skor total signifikan (p < 0,05) maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan “valid”.
b. Jika korelasi antara skor masing-masing item pertanyaan terhadap skor total tidak signifikan (p > 0,05) maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan “tidak valid”. Berdasarkan hasil uji instrumen dengan jumlah 36 butir pertanyaan yang telah dilakukan kepada 25 responden uji coba yaitu mahasiswa akuntansi Universitas Negeri Semarang dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 butir tes yang tidak valid yaitu butir pertanyaan kedua (P2) pada kesesuaian tugas dan butir pertanyaan pertama (P1) pada kinerja Individual. Butir- butir tersebut tidak valid karena mempunyai probabilitas > 0,05 sedangkan butir- butir yang lainnya dikatakan valid karena butir- butir tersebut mempunyai probabilitas < 0,05. Selanjutnya butir-butir tes yang tidak valid dieliminasi dari instrumen tes dan tidak digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini sedangkan butirbutir tes yang valid digunakan untuk pengambilan data penelitian. 3.4.2 Uji Reliabilitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana responden dalam memberikan jawaban secara konsisten atas pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. Untuk mengetahui reliable atau tidaknya suatu variabel dilakukan uji statistik dengan melihat nilai Cronbach Alpha. Kriteria yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: (Ghozali, 2005) a. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur variabel-variabel yang diamati “reliabel”. b. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur variabel-variabel yang diamati “tidak reliabel”.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan bantuan SPSS, dapat disimpulkan bahwa butir- butir tes dapat dikatakan reliable karena nilai Cronbach Alpha > 0,60 setelah membuang butir tes yang tidak valid terlebih dahulu. 3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum (Ghozali,2006). Dengan analisis deskriptif ini bisa diketahui deskripsi dari masing-masing variable secara individu. Adapun untuk mengetahui kategori dari masing-masing variabel maka hasil dari tabulasi data yang diperoleh digolongkan kemudian dimasukkan ke tabel deskriptif frekuensi. Adapun tabel deskriptif frekuensi untuk masing-masing variabel, sebagai berikut: a. Tabel deskriptif frekuensi kinerja individual Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kinerja individual adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan nilai tertinggi
= 20
2) Menetapkan nilai terendah
= 4
3) Menetapkan jangkauan nilai
= 4 sampai dengan 20 = 17 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) 5) Panjang interval kelas (i) 17 : 5
=5 = 3,4 = 4 (pembulatan ke atas)
Oleh karena k.i = 5.4 = 20 padahal terdapat 17 bilangan, maka 3 bilangan yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas
pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3) dan kelas terakhir sampai dengan 22 (penambahan ke atas 2 bilangan; 21 dan 22). Tabel 3.2 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual Interval Interval Nilai Kinerja No Kategori Kelas Individual 1 19 - 22 19 - 22 2 15 -18 15 -18 3 11 - 14 11 - 14 4 7 - 10 7 - 10 5 3-6 3-6 Sumber : Data Setelah diolah, 2011
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
b. Tabel deskriptif frekuensi faktor sosial Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk faktor sosial adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan nilai tertinggi
= 30
2) Menetapkan nilai terendah
= 6
3) Menetapkan jangkauan nilai
= 6 sampai dengan 30 = 25 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) 5) Panjang interval kelas (i) 25 : 5
=5 =5
Tabel 3.3 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial Interval Interval Nilai Faktor No Kategori Kelas Sosial 1 26 - 30 26 - 30 2 21 - 25 21 - 25 3 16 - 20 16 - 20 4 11 -15 11 -15 5 6 -10 6 -10 Sumber : Data Setelah diolah, 2011
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
c. Tabel deskriptif frekuensi affect Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk affect adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan nilai tertinggi
= 25
2) Menetapkan nilai terendah
= 5
3) Menetapkan jangkauan nilai
= 5 sampai dengan 25 = 21 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) 5) Panjang interval kelas (i) 21 : 5
=5 = 4,2 = 5 (pembulatan ke atas)
Oleh karena k.i = 5.5 = 25 padahal terdapat 21 bilangan, maka 4 bilangan yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3 dan 4) dan kelas terakhir sampai dengan 27 (penambahan ke atas 2 bilangan; 26 dan 27). Tabel 3.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect No
Interval Interval Nilai Affect Kelas
1 23 - 27 23 - 27 2 18 - 22 18 - 22 3 13 - 17 13 - 17 4 8 - 12 8 - 12 5 3-7 3-7 Sumber : Data Setelah diolah, 2011
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
d. Tabel deskriptif frekuensi kompleksitas Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kompleksitas adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan nilai tertinggi
= 20
2) Menetapkan nilai terendah
= 4
3) Menetapkan jangkauan nilai
= 4 sampai dengan 20 = 17 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) 5) Panjang interval kelas (i) 17 : 5
=5 = 3,4 = 4 (pembulatan ke atas)
Oleh karena k.i = 5.4 = 20 padahal terdapat 17 bilangan, maka 3 bilangan yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3) dan kelas terakhir sampai dengan 22 (penambahan ke atas 2 bilangan; 21 dan 22). Tabel 3.5 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas No
Interval Kelas
Interval Nilai Kompleksitas
1 19 - 22 19 - 22 2 15 -18 15 -18 3 11 - 14 11 - 14 4 7 - 10 7 - 10 5 3-6 3-6 Sumber : Data Setelah diolah, 2011
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
e. Tabel deskriptif frekuensi kesesuaian tugas Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kesesuaian tugas adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan nilai tertinggi
= 25
2) Menetapkan nilai terendah
= 5
3) Menetapkan jangkauan nilai
= 5 sampai dengan 25 = 21 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) 5) Panjang interval kelas (i) 21 : 5
=5 = 4,2 = 5 (pembulatan ke atas)
Oleh karena k.i = 5.5 = 25 padahal terdapat 21 bilangan, maka 4 bilangan yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3 dan 4) dan kelas terakhir sampai dengan 27 (penambahan ke atas 2 bilangan; 26 dan 27). Tabel 3.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas No
Interval Kelas
Interval Nilai Kesesuaian Tugas
1 23 - 27 23 - 27 2 18 - 22 18 - 22 3 13 - 17 13 - 17 4 8 - 12 8 - 12 5 3-7 3-7 Sumber : Data Setelah diolah, 2011
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
f. Tabel deskriptif frekuensi konsekuensi jangka panjang Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk konsekuensi jangka panjang adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan nilai tertinggi
= 30
2) Menetapkan nilai terendah
= 6
3) Menetapkan jangkauan nilai
= 6 sampai dengan 30 = 25 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) 5) Panjang interval kelas (i) 25 : 5
=5 =5
Tabel 3.7 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang Interval Nilai Interval No Konsekuensi Jangka Kategori Kelas Panjang 1 26 - 30 26 - 30 Sangat Tinggi 2 21 - 25 21 - 25 Tinggi 3 16 - 20 16 - 20 Cukup 4 11 -15 11 -15 Rendah 5 6 -10 6 -10 Sangat Rendah Sumber : Data Setelah diolah, 2011 g. Tabel deskriptif frekuensi kondisi yang memfasilitasi Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kondisi yang memfasilitasi adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan nilai tertinggi
= 20
2) Menetapkan nilai terendah
= 4
3) Menetapkan jangkauan nilai
= 4 sampai dengan 20 = 17 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) 5) Panjang interval kelas (i) 17 : 5
=5 = 3,4 = 4 (pembulatan ke atas)
Oleh karena k.i = 5.4 = 20 padahal terdapat 17 bilangan, maka 3 bilangan yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3) dan kelas terakhir sampai dengan 22 (penambahan ke atas 2 bilangan; 21 dan 22).
Tabel 3.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi Interval Interval Nilai Kondisi No Kategori Kelas yang Memfasilitasi 1 19 - 22 19 - 22 2 15 -18 15 -18 3 11 - 14 11 - 14 4 7 - 10 7 - 10 5 3-6 3-6 Sumber : Data Setelah diolah, 2011
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
3.5.2 Analisis Regresi Berganda 3.5.2.1 Uji Prasyarat Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda. Dalam melakukan analisi regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat yang meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas, agar memenuhi sifat estimasi regresi bersifat BLUES (Best Linear Unbiased Estimator). 3.5.2.1.1 Uji Normalitas Ghozali (2005) menyebutkan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memilki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan uji One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% (Priyatno,2008:28).
3.5.2.1.2 Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test For Linieritas pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (liniarity) kurang dari 0,05 (Priyatno, 2008:36). 3.5.2.1.3 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-varabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel-variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2005). Untuk menditeksi gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Toleransi. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari Multikolinieritas adalah: a. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka kurang dari 10. b. Mempunyai angka Toleransi lebih besar dari 0,10. 3.5.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan lain. Apabila variance dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastik sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastik (Ghozali, 2005). Model regresi
yang baik adalah yang homoskedastik atau tidak terjadi heteroskedastik. Heteroskedastik terjadi apabila ada kesamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada variabel independen. Hal ini kan mengakibatkan variance koefisien regresi menjadi minimum dan melebihi convidence interval, sehingga hasil uji statistik tidak valid. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas, yaitu dengan melakukan Uji Glejser. Analisis Uji Glejser dilihat dari nilai t statistik dari seluruh variabel penjelas atau independen tidak ada yang signifikan secara statistik, maka model tersebut tidak mengalami masalah heterokedastisitas (Setyadarma, 2010). 3.5.2.2 Model Analisis Regresi Berganda Model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X), baik secara simultan maupun secara parsial. Spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y1= α+ β1 X1 + β2X2 - β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + ε dimana: Y1 = Kinerja individual X1 = Faktor sosial X2 = Affect X3 = Kompleksitas X4 = Kesesuaian tugas
X5 = Konsekuensi jangka panjang X6 = Kondisi yang memfasilitasi ε = Error 3.5.2.3 Uji Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fitnya (Ghozali, 2005). Dalam pengujian hipotesis ini dapat dilakukan dengan cara: 3.5.2.3.1 Uji Statistik F Uji signifikansi simultan (uji statistik F) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Jika p < 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi hubungan variabel atau hipotesis diterima dan apabila p > 0,05 maka hipotesis ditolak (Ghozali, 2005). Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh probabilitas (P Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan), sebaliknya apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh probabilitas (P Value) > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan). 3.5.2.3.2 Uji Statistik t Uji signifikan parameter individual (uji statistik t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini bisa dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel. Apabila pvalue < 5% maka hipotesis diterima dan apabila pvalue > 5% maka hipotesis ditolak (Ghozali, 2005). 3.5.2.3.3 Koefisien Determinasi (R²) Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisienan determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Jika nilai R² sama dengan satu, maka pendekatan tersebut terdapat kecocokan sempurna dan jika R² sama dengan nol, maka tidak ada kecocokan pendekatan (Ghozali, 2005). Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaian, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki nilai negatif (Priyatno, 2008:81). Menurut Santoso (dalam Priyatno, 2008) bahwa unutk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi. 3.5.2.3.4 Koefisien determinasi parsial (r2) Koefisien determinasi parsial adalah koefisien untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah (parsial). Hasil perhitungan r2 digunakan untuk mengukur
seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model yang digunakan mampu menjelaskan variasi-variabel dependen secara terpisah (parsial). Apabila nilai r2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel dependen secara terpisah (parsial) dan sebaliknya, apabila r2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel independen dalam menerangkan variabel dependen secara terpisah (parsial). Dalam penelitian ini, peneliti mencari nilai r2 menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS (Priyatno, 2009).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini digunakan untuk mengungkap tentang persepsi pegawai pajak terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual . Data penelitian diambil dengan metode survey yaitu menyebarkan kuesioner kepada responden dalam bentuk daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data yang berupa jawaban dari responden. Keusioner ini kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Kuesioner yang dibagikan disertai surat ijin penelitian dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang dan Surat Pernyataan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I. Pembagian kuesioner tersebut dimulai pada tanggal 18 Juli 2011 dan diambil kembali tanggal 27 Juli 2011. Jumlah keusioner yang disebarkan sebanyak 56 kuesioner sedangkan yang kembali sebanyak 47 keusioner dan yang tidak kembali sebanyak 9 kuesioner. Hal ini disebabkan kesibukan pegawai KPP Madya Semarang sehingga tidak semua pegawai tidak sempat untuk mengisi kuesioner pada saat survei dilakukan. Dengan demikian tingkat pengembalian (respon rate) dari kuesioner yang disebar sebesar 83,93%. Menurut Uma Sekaran (2006) jumlah minimum sampel adalah 30, maka sampel dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria sampel minimum
60
61
dan bisa digeneralisasikan. Ringkasan pengiriman dan pengembalian kuesioner ditunjukkan pada Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1. Tingkat Pengembalian Keusioner Keterangan Jumlah Data Jumlah Kuesioner yang dikirim 56 Jumlah Kuesioner yang tidak kembali 9 Jumlah kuesioner yang kembali 47 Jumlah kuesioner yang tidak dapat digunakan Jumlah kuesioner yang dapat digunakan 47 Tingkat pengembalian (respon rate): 47/56x100% 83,93% Tingkat pengembalian yang digunakan: 47/56x100% 83,93% Sumber: data diolah, 2011 Berdasarkan data kuesioner yang telah dikumpulkan maka dapat dilihat profil responden pewagai KPP Madya Semarang berdasarkan jenis kelamin, umur, jabatan, pendidikan terakhir dan lama bekerja pada Tabel 4.2 sebagai berikut:
62
Tabel 4.2 Profil Responden Keterangan Jenis Kelamin -Pria -Wanita Umur 21-30 tahun 30-40 tahun 41-50 ahun >50 tahun Jabatan Kasubbag Account representative Pelaksana Fungsional Pendidikan terakhir D3 S1 S2 Lama bekerja 1-5 tahun 6-10 tahun >10 tahun Sumber: data diolah, 2011
Jumlah
Prosentase
34 13
72,34% 27,64%
10 27 9 1
21,28% 57,45% 19,15% 2,13%
3 22 8 14
6,38% 46,81% 17,02% 29,79%
12 27 8
25,53% 57,45% 17,02%
9 9 29
19,25% 19,25% 61,70%
Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa gambaran umum profil responden sebagian besar dalam penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 34 orang (72,34%) dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 13 orang (27,64%). Ini berarti bahwa pegawai laki-laki pada Kantor Pelayanan Pajak lebih dibutuhkan. Proporsi responden terbesar bekisar pada kelompok umur 30-40 tahun yaitu sebesar 27 orang (57,45%), sedangkan responden terkecil pada kisaran lebih dari 50 tahun sebanyak 1 orang (2,13%). Hal ini berarti pegawai KPP Madya Semarang banyak berada di usia yang produktif. Jabatan Responden sebagian besar adalah Account Representatif dengan jumlah 22 orang (46,81%). Selain itu, dijelaskan bahwa tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah pada
63
tingkat S1 yaitu sebanyak 27 orang (57,45%). Hal ini menunjukkan tingkat pendidikan para pegawai KPP Madya Semarang termasuk dalam kategori yang tinggi. Responden yang lama bekerja lebih dari 10 tahun merupakan responden yang terbesar yaitu sebanyak 29 orang (61,70%). Hal ini berarti bahwa kinerja karyawan pada KPP Madya Semarang cukup baik karena loyalitas karyawan pada perusahaan tersebut. 4.1.2 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel-variabel yang diukur dalam penelitian meliputi kinerja individual dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi antara lain: (1) Faktor Sosial, (2) Affect, (3) Kompleksitas, (4) Kesesuaian Tugas, (5) Konsekuansi Jangka Panjang, dan (6) Kondisi yang Memfasilitasi. Secara berurutan berikut ini akan dipaparkan hasil analisis data baik analisis deskriptif maupun analisis inferensial. 4.1.2.1 Analisis Deskriptif Kinerja Individual Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Kinerja Individual Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Kinerja_individual 47 12 20 16,11 Valid N (listwise) 47 Sumber: data diolah, 2011
Std. Deviation 2,267
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kinerja individual dengan jumlah data (N) sebanyak 47 rmemiliki nilai rata-rata sebesar 16,11 dengan nilai minimal 12 dan maksimal 20, sedangkan standar deviasi 2,267. Hal ini menunjukan bahwa bahwa kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang yang dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori
64
yang tinggi karena berada dalam interval 15-18. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang yang didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual Interval Nilai Persentase Interval Frekuensi No Kinerja Frekuensi Kategori Kelas Distribusi Individual Distribusi 1 19 - 22 19 - 22 8 17,02 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 25 53,19 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 14 29,79 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 0 0 Rendah 5 3-6 3-6 0 0 Sangat Rendah Sumber : Data Setelah diolah, 2011 4.1.2.2 Analisis Deskriptif Faktor Sosial Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Faktor Sosial Descriptive Statistics N Faktor_Sosial 47 Valid N (listwise) 47 Sumber: data diolah, 2011
Minimum 20
Maximum Mean 30 25,38
Std. Deviation 2,392
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa faktor sosial dengan dengan jumlah data (N) sebanyak 47 mempunyai nilai rata-rata sebesar 25,38 dengan nilai minimal 20 dan maksimal 30, sedangkan standar deviasi sebesar 2,392. Hal ini menunjukan bahwa faktor sosial pegawai KPP Madya Semarang dalam pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori yang tinggi karena berada dalam interval 21-25. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.6 sebagai berikut:
65
Tabel 4.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial Persentase Interval Interval Nilai Frekuensi No Frekuensi Kategori Kelas Faktor Sosial Distribusi Distribusi 1 26 - 30 26 - 30 21 44,68 Sangat Tinggi 2 21 - 25 21 - 25 26 55,32 Tinggi 3 16 - 20 16 - 20 0 0 Cukup 4 11 -15 11 -15 0 0 Rendah 5 6 -10 6 -10 0 0 Sangat Rendah Sumber : Data Setelah diolah, 2011 4.1.2.3 Analisis Deskriptif Affect Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Affect Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Affect 47 12 25 19,40 Valid N (listwise) 47 Sumber: data diolah, 2011
Std. Deviation 2,879
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa perasaan individu atau affect dengan jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata 19,40 dengan nilai minimal 12 dan maksimal 25, sedangkan standar deviasi sebesar 2,879. Hal ini menunjukan bahwa bahwa affect pegawai KPP Madya Semarang dalam pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori yang tinggi karena berada dalam interval 18-22. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor affect dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.8 sebagai berikut:
66
Tabel 4.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect Interval Persentase Interval Frekuensi No Nilai Frekuensi Kategori Kelas Distribusi Affect Distribusi 1 23 - 27 23 - 27 6 12,77 Sangat Tinggi 2 18 - 22 18 - 22 29 61,70 Tinggi 3 13 - 17 13 - 17 11 23,40 Cukup 4 8 - 12 8 - 12 1 2,13 Rendah 5 3-7 3-7 0 0 Sangat Rendah Sumber : Data Setelah diolah, 2011 4.1.2.4 Analisis Deskriptif Kompleksitas Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Kompleksitas Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Kompleksitas 47 4 16 9,32 Valid N (listwise) 47 Sumber: data diolah, 2011
Std. Deviation 2,563
Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa kompleksitas dengan jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 9,32 dengan nilai minimal 4 dan maksimal 16, sedangkan standar deviasi sebesar 2,563. Hal ini menunjukan bahwa kompleksitas pegawai KPP Madya Semarang dalam pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori rendah karena berada dalam interval 710. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.10 sebagai berikut:
67
Tabel 4.10 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas Persentase Interval Interval Nilai Frekuensi No Frekuensi Kategori Kelas Kompleksitas Distribusi Distribusi 1 19 - 22 19 - 22 0 0 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 2 4,26 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 12 25,53 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 29 61,70 Rendah 5 3-6 3-6 4 8,51 Sangat Rendah Sumber : Data Setelah diolah, 2011 4.1.2.5 Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas Tabel 4.11 Hasil Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas Descriptive Statistics N
Minimum Maximum Kesesuaian_Tugas 47 14 24 Valid N (listwise) 47 Sumber: data diolah, 2011
Mean 19,21
Std. Deviation 2,264
Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa kesesuaian tugas dengan jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 19,21 dengan nilai minimal 14 dan maksimal 24, sedangkan standar deviasi sebesar 2,264. Hal ini menunjukan bahwa bahwa kesesuaian tugas dan teknologi yang dipakai oleh pegawai KPP Madya Semarang masuk dalam kategori yang tinggi karena berada dalam interval 18-22. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.12 sebagai berikut:
68
Tabel 4.12 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas Persentase Interval Interval Nilai Frekuensi No Frekuensi Kategori Kelas Kesesuaian Tugas Distribusi Distribusi 1 23 - 27 23 - 27 3 6,38 Sangat Tinggi 2 18 - 22 18 - 22 33 70,21 Tinggi 3 13 - 17 13 - 17 11 23,41 Cukup 4 8 - 12 8 - 12 0 0 Rendah 5 3-7 3-7 0 0 Sangat Rendah Sumber : Data Setelah diolah, 2011 4.1.2.6 Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang Tabel 4.13 Hasil Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Konsekuensi_Jk_Panjang 47 18 30 23,91 Valid N (listwise) 47 Sumber: data diolah, 2011
Std. Deviation 2,984
Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa konsekuensi jangka panjang dengan jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 23,91 dengan nilai minimal 18 dan maksimal 30, sedangkan standar deviasi 2,984. Hal ini menunjukan bahwa konsekuensi jangka panjang yang diperoleh pegawai KPP Madya Semarang dari pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori yang tinggi karena berada dalam interval 21-25. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.14 sebagai berikut:
69
Tabel 4.14 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang Interval Nilai Persentase Interval Frekuensi No Konsekuensi Frekuensi Kelas Distribusi Jangka Panjang Distribusi 1 26 - 30 26 - 30 13 27,66 2 21 - 25 21 - 25 30 63,83 3 16 - 20 16 - 20 4 8,51 4 11 -15 11 -15 0 0 5 6 -10 6 -10 0 0 Sumber : Data Setelah diolah, 2011
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
4.1.2.7 Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi Tabel 4.15 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi Descriptive Statistics
Kondisi_yg_Memfasilitasi Valid N (listwise) Sumber: data diolah, 2011
N 47 47
Minimum Maximum Mean 11 20 15,09
Std. Deviation 2,125
Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi dengan jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 15,09 dengan nilai minimal 11 dan maksimal 20, sedangkan standar deviasi 2,125. Hal ini menunjukan bahwa kondisi yang memfasilitasi pegawai KPP Madya Semarang dalam pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori yang tinggi karena berada dalam interval 15-18. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.16 sebagai berikut:
70
Tabel 4.16 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi Persentase Interval Interval Nilai Kondisi Frekuensi No Frekuensi Kategori Kelas yang Memfasilitasi Distribusi Distribusi 1 19 - 22 19 - 22 3 6,38 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 26 55,32 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 18 38,30 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 0 0 Rendah 5 3-6 3-6 0 0 Sangat Rendah Sumber : Data Setelah diolah, 2011 4.1.3 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier dua atau lebih variabel independent (X1, X2, …,Xn) dengan variabel dependen (Y). 4.1.3.1 Uji Prasyarat Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda. Dalam melakukan analisi regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi) agar memenuhi sifat estimasi regresi bersifat BLUES (Best Linear Unbiased Estimator). 4.1.3.1.1. Uji Normalitas Ghozali (2005) menyebutkan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memilki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan
71
dengan uji One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 0,05. Tabel 4.17 Uji One Sample Kolmogorof-Smirnov Tests of Normality KolmogorovSmirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Faktor Sosial ,123 47 ,074 ,972 47 ,316 Affect ,104 47 ,200(*) ,979 47 ,564 Kompleksitas ,120 47 ,086 ,963 47 ,136 Kesesuaian Tugas ,122 47 ,076 ,978 47 ,517 Konsekuensi Jangka ,127 47 ,056 ,974 47 ,369 Panjang Kondisi yang Memfasilitasi ,101 47 ,200(*) ,975 47 ,406 Kinerja Individual ,098 47 ,200(*) ,960 47 ,110 * This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction Sumber: data diolah, 2011 Pada Tabel 4.17 uji One Sample Kolmogorof-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari faktor sosial sebesar 0,074; affect sebesar 0,200; kompleksitas sebesar 0,086; kesesuaian tugas sebesar 0,076; konsekuensi jangka panjang 0,56; kondisi yang memfasilitasi 0,200 dan kinerja individual 0,200, karena masing-masing variabel lebih besar dari 5% atau 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data dari masing-masing variabel berdistribusi normal. 4.1.3.1.2 Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test For Linieritas pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (liniarity) kurang dari 0,05 (Priyatno, 2008:36).
72
Tabel 4.18 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Faktor_Sosial ANOVA Table Kinerja_individual * Faktor_Sosial Between Groups Within Groups Deviation (Combined) Linearity from Linearity Sum of 53,923 32,229 Squares df 10 1 Mean 5,392 32,229 Square F 1,063 6,356 Sig. ,414 ,016 Sumber: data diolah, 2011
Total
21,694
182,545
236,468
9
36
46
2,410
5,071
,475 ,881
Berdasarkan Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,016 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel faktor sosial dan kinerja individual terdapat hubungan yang linear. Tabel 4.19 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Affect ANOVA Table Kinerja_individual * Affect Between Groups Within Groups Deviation (Combined) Linearity from Linearity Sum of 122,206 94,650 Squares df 12 1 Mean 10,184 94,650 Square F 3,030 28,164 Sig. ,005 ,000 Sumber: data diolah, 2011
Total
27,556
114,262
236,468
11
34
46
2,505
3,361
,745 ,689
Berdasarkan Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel affect dan kinerja individual terdapat hubungan yang linear.
73
Tabel 4.20 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Kompleksitas ANOVA Table Kinerja_individual * Kompleksitas Between Groups Within Groups Deviation (Combined) Linearity from Linearity Sum of 83,440 39,744 Squares df 10 1 Mean 8,344 39,744 Square F 1,963 9,350 Sig. ,068 ,004 Sumber: data diolah, 2011
Total
43,695
153,029
236,468
9
36
46
4,855
4,251
1,142 ,360
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel kompleksitas dan kinerja individual terdapat hubungan yang linear. Tabel 4.21 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Kesesuaian Tugas ANOVA Table Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas Between Groups Within Groups Deviation (Combined) Linearity from Linearity Sum of 129,801 Squares df 10 Mean 12,980 Square F 4,381 Sig. ,000 Sumber: data diolah, 2011
69,392
60,409
1
9
36
69,392
6,712
2,963
23,420 ,000
2,265 ,040
Total
106,667 236,468 46
Berdasarkan Tabel 4.21 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
74
antara variabel kesesuaian tugas dan kinerja individual terdapat hubungan yang linear. Tabel 4.22 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * konsekuansi Jangka Panjang ANOVA Table Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang Between Groups Within Groups Deviation (Combined) Linearity from Linearity Sum of 58,786 Squares df 12 Mean 4,899 Square F ,937 Sig. ,523 Sumber: data diolah, 2011
31,961
26,825
1
11
34
31,961
2,439
5,226
6,116 ,019
,467 ,911
Total
177,682 236,468 46
Berdasarkan Tabel 4.22 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,019 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel konsekuensi jangka panjang dan kinerja individual terdapat hubungan yang linear. Tabel 4.23 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Kondisi yang Memfasilitasi ANOVA Table Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi Between Groups Within Groups Deviation (Combined) Linearity from Linearity Sum of 57,262 23,310 Squares df 9 1 Mean 6,362 23,310 Square F 1,314 4,813 Sig. ,263 ,035 Sumber: data diolah, 2011
Total
33,951
179,206
236,468
8
37
46
4,244
4,843
,876 ,545
75
Berdasarkan Tabel 4.23 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,035 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel kondisi yang memfasilitasi dan kinerja individual terdapat hubungan yang linear. 4.1.3.1.3 Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk menditeksi gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Toleransi. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari Multikolinearitas adalah: a. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka kurang dari 10. b. Mempunyai angka Toleransi lebih besar dari 0,10. Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients(a) Model
Collinearity Statistics Tolerance
1
(Constant) Faktor_Sosial Affect Kompleksitas Kesesuaian_Tugas Konsekuensi_Jk_Panjang
Kondisi_yg_Memfasilitasi a Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011
,958 ,761 ,807 ,645 ,819 ,899
VIF 1,043 1,314 1,239 1,552 1,221 1,113
Berdasarkan Tabel 4.24 terlihat bahwa pada kolom VIF diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) keenam variabel yaitu faktor sosial sebesar
76
1,043; affect sebesar 1,314; kompleksitas sebesar 1,239; kesesuaian tugas sebesar 1,552; konsekuensi jangka panjang 1,221 dan kondisi yang memfasilitasi 1,113 lebih kecil dari 10, maka dapat diambil kesimpulan bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. 4.1.3.1.4 Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan lain. Apabila variance dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastik sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastik (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik adalah yang homokedastik atau tidak terjadi heteroskedastik. Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Uji Glejser. Analisis Uji Glejser dilihat dari nilai t statistik dari seluruh variabel penjelas atau independen tidak ada yang signifikan secara statistik, maka model tersebut tidak mengalami masalah heterokedastisitas (Setyadarma, 2010). Tabel 4.25 Uji Glejser Coefficients(a) Model 1 (Constant) Faktor_Sosial Affect Kompleksitas Kesesuaian_Tugas Konsekuensi_Jk_Panjang Kondisi_yg_Memfasilitasi a Dependent Variable: abresid Sumber: Data diolah, 2011
t 2,187 -1,316 -,264 -,427 -1,549 -,333 ,288
Sig. ,035 ,196 ,793 ,672 ,129 ,741 ,775
77
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa nilai t-statistik dari seluruh variabel independen tidak ada yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa model ini tidak mengalami masalah heterokedastisitas. 4.1.3.2 Model Analisis Regresi Berganda Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X), baik secara simultan maupun secara parsial. Adapun persamaan regresi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.26 berikut: Tabel 4.26 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B Std. Error -12,502 3,231 ,247 ,069 ,372 ,064 -,101 ,070 ,237 ,088 ,296 ,059 ,295 ,080 a Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011 1
(Constant) Faktor_Sosial Affect Kompleksitas Kesesuaian_Tugas Konsekuensi_Jk_Panjang Kondisi_yg_Memfasilitasi
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta -3,870 ,260 3,596 ,472 5,813 -,114 -1,447 ,236 2,681 ,389 4,978 ,277 3,706
,000 ,001 ,000 ,156 ,011 ,000 ,001
Berdasarkan Tabel 4.26 di atas pada kolom Unstandardized Coefisients dapat dirumuskan persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Y1= α+ β1 X1 + β2X2+ β3X3+ β4X4 + β5X5 + β6X6 + ε Y1= -12,502+ 0,247 X1 + 0,372X2 – 0,101X3 + 0,237X4 + 0,296X5 + 0,295X6 + ε
78
Keterangan: Y1 = Kinerja individual X1 = Faktor sosial X2 = Affect X3 = Kompleksitas X4 = Kesesuaian tugas X5 = Konsekuensi jangka panjang X6 = Kondisi yang memfasilitasi ε = Error 4.1.3.3 Uji Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fitnya (Ghozali, 2005). Dalam pengujian hipotesis ini dapat dilakukan dengan cara: 4.1.3.3.1 Uji Statistik F Uji signifikansi simultan (uji statistik F) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2005). Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh probabilitas (P Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan), sebaliknya apabila diperoleh probabilitas (P Value) > 0,05 maka dapat dikatakan
79
bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan). Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik F ANOVA(b) Mean Sum of Squares df Square F Sig. Regression 189,045 6 31,508 26,576 ,000(a) Residual 47,423 40 1,186 Total 236,468 46 a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: Kinerja_individual Model 1
Sumber: Data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.27 pada kolom sig. terlihat bahwa nilai signifikansi 0,000, karena model mempunyai nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi yang dipengaruhi oleh faktor sosial (X1), affect (X2), kompleksitas (X3), kesesuaian tugas (X4), konsekuensi jangka panjang (X5) dan kondisi yang memfasilitasi (X6) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja individual (Y). 4.1.3.3.2 Uji Statistik t Uji signifikan parameter individual (uji statistik t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini bisa dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel. (Ghozali, 2005). Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS diperoleh nilai probabilitas (P Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel independen secara terpisah (parsial).
80
Sebaliknya apabila diperoleh nilai probabilitas (P Value) > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel independen secara terpisah (parsial). Tabel 4.28 Hasil Uji Statistik t Coefficients(a)
Model
1
(Constant) Faktor_Sosial Affect
Unstandardized Coefficients Std. B Error -12,502 3,231 ,247 ,069
Kompleksitas Kesesuaian_Tugas
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta ,000 ,001
Correlations Zeroorder
Partial
Part
,260
-3,870 3,596
,369
,494
,255
,372 -,101
,064 ,070
,472 -,114
5,813 -1,447
,000 ,156
,633 -,410
,677 -,223
,412 -,102
,237
,088
,236
2,681
,011
,542
,390
,190
Konsekuensi_Jk_Panjang
,296
,059
,389
4,978
,000
,368
,619
,353
Kondisi_yg_Memfasilitasi
,295
,080
,277
3,706
,001
,314
,506
,262
a Dependent Variable: Kinerja_individual
Sumber: Data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.28 di atas dalam kolom Sig. terlihat bahwa faktor sosial mempunyai nilai probabilitas 0,001; affect 0,000; kompleksitas 0,156; kesesuaian tugas 0,011; konsekuensi jangka panjang 0,000 sedangkan kondisi yang memfasilitasi mempunyai nilai probabilitas 0,001. Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS diperoleh nilai probabilitas (P Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel X1, X2,.., Xn berpengaruh terhadap Y secara terpisah (parsial). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor sosial (X1), affect (X2), kesesuaian tugas (X4), konsekuensi jangka panjang (X5) dan kondisi yang memfasilitasi (X6) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja individual (Y), sedangkan kompleksitas (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja individual (Y) secara terpisah (parsial) karena hanya kompleksitas yang mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05.
81
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui kesimpulan penerimaan atau penolakan hipotesis sebagai berikut: Tabel 4.29 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
H1 H2
H3 H4
H5
H6
H7
Hipotesis Terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual Terdapat pengaruh positif antara faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual Terdapat pengaruh positif antara affect dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual Terdapat pengaruh negatif antara kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual Terdapat pengaruh positif antara kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual Terdapat pengaruh positif antara konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual Terdapat pengaruh positif antara kondisi yang memfasilitasi penggunaan Personal Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual
Hasil Uji Diterima Diterima
Diterima Ditolak
Diterima
Diterima
Diterima
4.1.3.3.3 Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005). Nilai koefisienan determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Jika nilai R² sama dengan satu, maka
82
pendekatan tersebut terdapat kecocokan sempurna dan jika R² sama dengan nol, maka tidak ada kecocokan pendekatan. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaian, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki nilai negatif (Priyatno, 2008:81). Menurut Santoso (dalam Priyatno, 2008) bahwa unutk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi. Tabel 4.30 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Model Summary(b)
R Adjusted R Std. Error of Model R Square Square the Estimate 1 ,894(a) ,799 ,769 1,089 a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: data diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 4.30 di atas dapat diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,769 atau 76,9 %. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi) terhadap variabel dependen (kinerja individual) sebesar 76,9% sedangkan sisanya sebesar 23,1 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. 4.1.3.3.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) Koefisien determinasi parsial adalah koefisien untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah (parsial). Hasil perhitungan r2 digunakan untuk
83
mengukur seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model yang digunakan mampu menjelaskan variasi-variabel dependen secara terpisah. Apabila nilai r2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah dan sebaliknya, apabila r2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat secara terpisah. Dalam penelitian ini, peneliti mencari nilai r2 menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS didapatkan hasil yang disajikan dalam tabel 4.31. sebagai berikut : Tabel 4.31 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial Coefficients(a)
Model
1
(Constant) Faktor_Sosial
Unstandardized Coefficients Std. B Error -12,502 3,231
Affect Kompleksitas Kesesuaian_Tugas Konsekuensi_Jk_Panjang Kondisi_yg_Memfasilitasi
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Correlations Zeroorder
Partial
Part
-3,870
,000
,247 ,372
,069 ,064
,260 ,472
3,596 5,813
,001 ,000
,369 ,633
,494 ,677
,255 ,412
-,101 ,237
,070 ,088
-,114 ,236
-1,447 2,681
,156 ,011
-,410 ,542
-,223 ,390
-,102 ,190
,296
,059
,389
4,978
,000
,368
,619
,353
,295
,080
,277
3,706
,001
,314
,506
,262
a Dependent Variable: Kinerja_individual
Sumber: Data diolah, 2011
Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS yang tersaji pada tabel 4.31 dalam baris partial diperoleh nilai r untuk faktor soial sebesar 0,494; affect sebesar 0,633; kompleksitas sebesar -0,410; kesesuaian tugas sebesar 0,542; konsekuensi jangka panjang 0,619 dan nilai r untuk kondisi yang memfasilitasi sebesar 0,506. Dengan menguadratkan nilai masing-masing r maka dapat
84
diketahui besarnya kontribusi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara terpisah. Jadi berdasarkan nilai r masing-masing untuk variabel faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dapat diketahui kontribusi dari masing-masing variabel dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual secara terpisah. Besarnya kontribusi variabel faktor sosial terhadap kinerja individual sebesar (0,494) 2 = 0,24 atau 24% hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel faktor sosial terhadap variabel kinerja individual sebesar 24%. Sedangkan sisanya sebesar 76% dengan perhitungan 100% - 24% = 76% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. Besarnya kontribusi variabel affect terhadap kinerja individual sebesar (0,633) 2 = 0,40 atau 40% hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel
affect terhadap variabel kinerja individual sebesar 40%. Sedangkan
sisanya sebesar 60% dengan perhitungan 100% - 40% = 60 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. Besarnya kontribusi variabel kompleksitas terhadap kinerja individual sebesar (0,410)
2
= 0,17 atau 17% hal ini berarti persentase
sumbangan pengaruh variabel kompleksitas terhadap variabel kinerja individual sebesar 17%. Sedangkan sisanya sebesar 83% dengan perhitungan 100% - 17% = 83% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. Besarnya kontribusi variabel kesesuaian tugas terhadap kinerja individual sebesar (0,542) 2 = 0,29 atau 29% hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel kesesuaian tugas terhadap variabel kinerja individual sebesar 29%. Sedangkan sisanya sebesar 71% dengan perhitungan 100% - 29% = 71 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain.
85
Besarnya kontribusi variabel konsekuensi jangka panjang terhadap kinerja individual sebesar (0,619) 2 = 0,38 atau 38% hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel
konsekuensi jangka panjang terhadap variabel kinerja
individual sebesar 38%. Sedangkan sisanya sebesar 62% dengan perhitungan 100% - 38% = 62% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan besarnya kontribusi variabel kondisi yang memfasilitasi terhadap kinerja individual sebesar (0,506) 2 = 0,26 atau 26% hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel kondisi yang memfasilitai terhadap variabel kinerja individual sebesar 26%. Sedangkan sisanya sebesar 74% dengan perhitungan 100%-26% = 74% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual Hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja individual pegawai dengan kontribusi sebesar 76,9 %. Pemanfaatan teknologi informasi mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja individual pegawai, hal ini bermakna bahwa semakin baik pemanfaatan teknologi informasi maka kinerja individual pegawai akan semakin tinggi. Sedangkan besarnya pengaruh pemanfaatan teknologi informasi adalah sebesar 76,9% hal ini mempunyai makna bahwa tinggi rendahnya kinerja individual pegawai dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi
86
informasi sebesar 76,9% sedangkan sisanya sebesar 23,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil analisis regresi berganda tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan Fred D. Davis (1989) yaitu teori Technology Acceptance Model (TAM) yang menyatakan bahwa penggunaan sistem teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap penerimaan individu akan teknologi tersebut. TAM menghubungkan penggunaan sistem dan tujuan perilaku yang menunjukkan bahwa secara tidak langsung bentuk-bentuk tujuan individu tersebut untuk melakukan tindakan yang positif yang diyakini akan meningkatkan kinerja individu (Sunarta, 2005). Hasil dari analisis deskriptif dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang khususnya pekerjaan yang memanfaatkan teknologi informasi berada dalam kategori sangat tinggi. Hasil analisis deskriptif secara lebih rinci menunjukan bahwa terdapat 17% kinerja individual pegawai dalam kategori sangat tinggi, 53% dalam kategori tinggi dan sisanya 30% masuk kategori cukup. Hasil analisis deskriptif untuk faktor sosial menunjukkan bahwa secara umum faktor sosial pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai tinggi. Hal ini berarti adanya dukungan yang tinggi dari organisasi, atasan maupun rekan kerja dalam menunjang pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai. Hasil analisis deskriptif secara lebih rinci menunjukan bahwa terdapat 45% faktor sosial dalam kategori sangat tinggi dan 55% dalam kategori tinggi.
87
Hasil analisis deskriptif untuk affect menunjukkan bahwa secara umum pegawai merasa senang dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi. Hal ini dapat dilihat tingkat affect yang tinggi. Hasil analisis deskriptif secara lebih rinci menunjukan bahwa terdapat 34% affect pegawai dalam kategori sangat tinggi, 53% dalam kategori tinggi, 11% dalam kategori cukup dan sisanya 2% dalam kategori rendah. Hasil analisis deskriptif untuk kompleksitas menunjukkan bahwa secara umum kompleksitas dari penggunaan teknologi informasi 4% dalam kategori tinggi, 25% dalam kategori cukup, 61% dalam kategori rendah dan 8% dalam kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan tingkat kesulitan dari adanya inovasi dari sebuah teknologi informasi tidak menghambat pegawai dalam penerimaan maupun penggunaan teknologi informasi. Hasil analisis deskriptif untuk kesesuaian tugas menunjukkan bahwa secara umum teknologi informasi yang digunakan pegawai telah sesuai dengan kebutuhan guna mengerjakan tugas mereka. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis deskriptif dari kesesuaian tugas yang menunjukkan bahwa kesesuain tugas dengan teknologi informasi yang digunakan pegawai 30% dalam kategori sangat tinggi, 57% dalam kategori tinggi dan 13% dalam kategori cukup. Hasil analisis deskriptif untuk konsekuensi jangka panjang menunjukkan bahwa secara umum pegawai mendapat keuntungan pada masa yang akan datang dari output yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil deskriptif konsekuensi jangka panjang 28% dalam kategori sangat tinggi, 64% dalam kategori tinggi dan 8% dalam kategori cukup.
88
Hasil analisis deskriptif untuk kondisi yang memfasilitasi menunjukkan bahwa 7% dalam kategori sangat tinggi, 55% dalam kategori tinggi dan sisana 38% dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai sangat didukung oleh kondisi yang memfasilitasinya, terlihat dari tingginya dukungan fasilitas dalam penggunaan teknologi informasi. Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas dapat dilihat bahwa kinerja individual yang tinggi dapat tercapai apabila faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam kategori tinggi, sedangkan kompleksitas dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja individual yang tinggi dapat dicapai ketika faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi dalam kategori tinggi sedangkan kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam kategori rendah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual pegawai sedangkan kompleksitas berpengaruh negatif terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual. Hasil penelitian ini sejalan dengan model yang dikembangkan Thompson et al. yang mengadopsi sebagian teori Triandis. Di mana faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual pegawai sedangkan kompleksitas berpengaruh negatif terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual.
89
Hasil analisis yang menunjukan adanya pengaruh positif yang signifikan antara faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual secara simultan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thjai (2003), Jumaili (2005), Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang menyatakan bahwa faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. 4.2.2 Pengaruh Faktor Sosial dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual Hasil analisis regresi menunjukan faktor sosial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja individual. Besarnya pengaruh faktor sosial terhadap kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r sebesar 0,494 dan r2 sebesar 0,244. Hal ini menunjukkan pengaruh faktor sosial terhadap kinerja individual adalah sebesar 0,244 atau 24,4%. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi faktor sosial antar pegawai dalam pemanfaatan teknologi informasi maka akan semakin tinggi pula kinerja individual pegawai, jadi antara faktor sosial dan kinerja individual mempunyai hubungan linear yang positif, sedangkan besarnya kontribusi yang mempengaruhi tinggi rendahnya faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi inrformasi terhadap kinerja individual pegawai adalah sebesar 24,4% . Dengan kata lain, kinerja individual pegawai yang belum optimal dikarenakan faktor sosial yang mendukung pemanfaatan teknologi informasi masih kurang atau rendah. Oleh karena itu, diharapkan KPP Madya Semarang dapat menjaga hubungan sosial yang baik antar pegawai serta
90
dukungan dari instansi atau organisasi dalam pemanfaatan teknologi informasi sehingga kinerja individual dari masing-masing pegawai dapat meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan theory of attitude and behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa pemanfaatan personal computer oleh pekerja akan dipengaruhi oleh faktor sosial dalam tempat kerja yang memperhatikan penggunaan komputer personal. Di mana faktor sosial mempunyai hubungan yang positif dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thompson dalam Handayani (2007) yang menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara faktor-faktor sosial pemakai sistem, dimana faktor-faktor sosial ditunjukkan dari besarnya dukungan teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan organisasi. Hal ini didukung oleh penelitian Thjai (2003) yang menyatakan bahwa faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja individual.
4.2.3 Pengaruh Affect dalam Pemanfaatan teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual Hasil analisis regresi menunjukan bahwa affect dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Hal ini berarti faktor affect berpengaruh positif pada kinerja individual KPP Madya Semarang. Adapun besarnya pengaruh affect terhadap kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r sebesar 0,677
91
dan r2 sebesar 0,458. Hal ini menunjukkan pengaruh affect cukup besar terhadap kinerja individual yaitu sebesar 0,458 atau 45,8%. Hasil tersebut sesuai dengan theory of attitude and behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa jika individu senang melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi, maka individu tersebut akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi sehingga kinerja dalam perusahaan juga meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thjai (2003) dan Thompson dalam Handayani (2007) yang menyatakan bahwa affect dalam pemanfaatan teknologi informasi memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa affect dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Dengan demikian, diharapkan para pegawai KPP Madya Semarang memotivasi para pegawai agar selalu merasa senang dalam melaksanakan tugastugasnya dengan pemanfaatan teknologi informasi guna meningkatkan kinerja individual pegawai.
4.2.4 Pengaruh Kompleksitas dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh kompleksitas terhadap kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r
92
sebesar -0,223 dan r2 sebesar 0,0497. Hal ini menunjukkan pengaruh kompleksitas sangat kecil terhadap kinerja individual yaitu sebesar 0,049 atau 4,97%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya kesulitan
dan
hambatan
dalam
penggunaan
teknologi
informasi
tidak
mempengaruhi penerimaan teknologi oleh pegawai KPP Madya Semarang sehingga kompleksitas teknologi informasi tidak menyebabkan kinerja inidividual pegawai rendah. Jadi semakin kompleks teknologi informasi tidak menyebabkan semakin rendah tingkat pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. Hasil tersebut bertentangan dengan theory of attitude and behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa semakin kompleks teknologi informasi maka semakin rendah tingkat pemanfaatan teknologi informasi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thjai (2003), Sunarta (2005) serta Siregar dan Suryanawa (2008) yang menemukan hubungan negatif tidak signifikan antara kompleksitas berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja individual. Dengan demikian, KPP Madya Semarang diharapkan memberikan dukungan kepada para pegawai agar tidak merasakan kerumitan dalam pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai sehingga kinerja individual pegawai tinggi.
93
4.2.5 Pengaruh Kesesuaian Tugas dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh kesesuaian tugas dan teknologi informasi terhadap kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r sebesar 0,390 dan r2 sebesar 0,152. Hal ini menunjukkan pengaruh kompleksitas sangat kecil terhadap kinerja individual yaitu sebesar 0,390 atau 15,2%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi jika teknologi informasi yang diterapkan sesuai dengan tugas mereka. Dengan bantuan data dari sistem informasi maka pengolahan data dapat terbantu. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Goodhue dan Thompson (1995) yang menyatakan bahwa dampak kinerja dihasilkan dari kecocokan antara tugas dan teknologi, yaitu apabila teknologi menyediakan sarana dan dukungan yang diperlukan cocok dengan tugas yang didukungnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Thompson dalam Handayani (2007), Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang menyatakan bahwas kesesuaian tugas berpangaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Dengan demikian, KPP Madya diharapkan dapat memberikan
94
sarana
teknologi
pendukung
yang tepat
dan cocok
untuk
digunakan
menyelesaikan tugas pegawai agar kinerja pegawai tinggi.
4.2.6 Pengaruh Konsekuensi Jangka Panjang dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh konsekuensi jangka panjang yang didapat dari pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r sebesar 0,619 dan r2 sebesar 0,383. Hal ini menunjukkan pengaruh konsekuensi jangka panjang yang didapat oleh pegawai dari pemanfaatan terhadap kinerja individual yaitu sebesar 0,619 atau 38,3%. Hal ini menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi jika output yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi informasi dapat memberi keuntungan pada masa yang akan datang seperti peningkatan karier dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting. Hasil penelitian ini sesuai dengan dengan theory of attitude and behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa konsekuensi yang dirasakan mempengaruhi tujuan perilaku dalam penggunaan teknologi informasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Thompson dalam Handayani (2007) serta Siregar dan Suryanawa (2008) yang
95
menghasilkan konsekuensi jangka panjang berpangaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Dengan demikian, diharapkan KPP Madya Semarang dapat memberikan motivasi kepada pegawai untuk menggunakan teknologi informasi dapat memberikan keuntungan pada masa yang akan datang dan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini, sehingga kinerja individual pegawai tinggi. 4.2.7 Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi Penggunaan Personal Computer dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh konsekuensi jangka panjang yang didapat dari pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r sebesar 0,506 dan r2 sebesar 0,256. Hal ini menunjukkan pengaruh konsekuensi jangka panjang yang didapat oleh pegawai dari pemanfaatan terhadap kinerja individual yaitu sebesar 0,256 atau 25,6%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi meliputi faktor objektif yang ada di lingkungan kerja yang memudahkan pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga meningkatkan kinerja individual. Hal ini sesuai dengan theory of attitude and
96
behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa apabila kondisi dalam lingkungan kerja menunjang maka kinerja karyawan akan ikut meningkat begitu juga sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Amalia (2010) yang menghasilkan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual, diharapkan KPP Madya Semarang menunjang fasilitas-fasilitas yang memudahkan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan khususnya apabila terjadi kesulitan oleh pegawai dalam pemanfaatan teknologi informasi sehingga kinerja individu tinggi.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi secara simultan mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang. 2. Faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang. 3. Faktor affect dalam pemanfaatan teknlogi informasi secara
parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang. 4. Faktor kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang 5. Faktor kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang.
97
98
6. Faktor konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang. 7. Faktor kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang.
5.2 Saran Saran yang peneliti dapat sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini guna penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. KPP Madya Semarang sebaiknya memberi motivasi serta dukungan kepada pegawai dalam pemanfaatan teknologi informasi guna menyelesaikan berbagai kegiatan dan tugas agar dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga kinerja individu pegawai tinggi. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel penelitian dengan tidak hanya pada instansi pubik, melainkan pada perusahaan-perusahaan baik di sektor publik maupun di sektor lainnya. 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel-variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini.
99
5.3 Keterbatasan 1. Penelitian ini hanya menguji kembali 6 (enam) variabel independen dan 1 (satu) variabel dependen tanpa menambah variabel baru. 2. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sehingga generalisasi tida sepeneuhnya dapat dihandalkan karena ruang lingkup kurang luas. 3. Instrumen penelitian yang tidak valid kemudian di delete mengurangi pengukuran indikator tiap-tiap variabel, sehingga tidak dapat mewakili semua indikator yang ditetapkan pada penelitian ini. 4. Metode survey melaui kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini memiliki kelemahan, seperti ketidakseriusan responden dalam menjawab pertanyaan dan tidak adanya kontrol.
100
DAFTAR PUSTAKA Amalia, Soraya. 2010. Persepsi Pegawai Pajak terhadap Pemanfatan teknologi Informasi pada Kinerja Individual (Studi Kasus pada KPP Pratama Tegal. Universitas Diponegoro. Ariyanto, Dodik. Pengaruh Efektivitas Penggunaan Dan Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individual. Universitas Udayana. Astuti, Malidah Tri. 2008. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu (Penelitian pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Malang). Skripsi Universitas Brawijaya. Bodnar, George H dan William S. Hoopwood (amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan, Penerjemah). 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Daljono. 1999. Pengaruh Teknologi Yang Diterapkan Pada Sistem Informasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan, MEB. Vol. XI No. 1-2 Davis Fred D. 1989. Perceived usefulness, Perceived Ease of Use Acceptance of Informastion Technology. http://www.jstor.org/ (Diakses 15 Juni 2011) Fishbein, M. dan Azen, I. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behavior: An Introduction to Theory and Research, Addison – Wesely, Boston MA. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPPS, Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi SPSS. Penerbit: Lembaga Penerbit Universitas Diponegoro. Goodhue, D.I dan Thompson. R. L. 1995. Task –Technology and Individual Performance. Mis Quarterly, Juni 213-236. Hall, A James. 2001. Accounting Information System.Thomson Learning South Western College Publishing, Edisi Indonesia. Penerbit salemba Empat, Jakarta. Handayani, Rini. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar, 26-28 Juli 2007.
101
http://cokroaminoto.wordpress.com/2007/06/12/faktor-faktor-yang mempengaruhi-kinerja-individu-respon-untuk-zaenul/ (Diakses 15 Juni 2011) http://en.wikipedia.org/wiki/Technology_acceptance_model (Diakses 30 2011)
Juli
http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action (Diakses 30 Juli 2011) http://forumsejawat.wordpress.com/ (Diakses 28 Juli 2011) http://www.infoskripsi.com/Article/Pengertian-Persepsi.html (Diakses 30 Juli 2011) http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-persepsi.html (Diakses 30 Juli 2011) http://www.wikipedia.com/ (Diakses 17 Juni 2011) Jumaili, Salman. 2005. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individual. Kumpulan Materi Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo, 15-16 September 2005. Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Lestari, Baiq A. H, S.E., M.Si., AK dan Zulaikha, Dra, M.Si., AKT. 2007. Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Knowledge Management Capability sebagai Variabel Intervening (Kajian Empiris pada Perusahaan Perbankan di Jawa Tengah). Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar, 26-28 Juli 2007. Listyan, Dony. 2008. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi baru dalam Evaluasi Kinerja Individual. Universitas Islam Indonesia. Lucas, Henry C, dan Spitler, V.K., 1999.Tecnology Use and Performance: A Field study of Broken Workstasions. Decision sciences. Maharsi, Sri. 2000. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi terhadap Bidang Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2 No.2, September 2000. Universitas Kristen Petra. Mar’at, 1992. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Papamikrouli, Lauzia. 2008. Triandis’ Theory of Interpersonal Behaviour. PDF
102
Priyatno, Dwi.2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : Mediakom. Robbins, S.P. 2008. Perilaku Organisasi, Konsep Kontraversi, Aplikasi. Jakarta: Buku Pustaka. Sari, Maria M. Ratna. 2009. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar. Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 4 No.1 Januari 2009. Universitas Udayana. Sakaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Salemba Empat, Jakarta. Siregar, A. H. dan Suryanawa, I Ketut. 2008. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat. Universitas Udayana. Sugeng dan Indriantoro, Nur. 1998. Peran Faktor Kecocokan Tugas-Teknologi Dalam Memperoleh Pengaruh Positif Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 13, No.3, 37-56 Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sunarta, I Nyoman. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual. Tesis UNDIP Tjhai fung Jing. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Akuntan Publik. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 5(1):1-26.
103
LAMPIRAN
104
KUESIONER PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KINERJA INDIVIDUAL KPP MADYA SEMARANG
Responden Yth. Pertanyaan dibawah ini adalah suatu survei yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. ·
Dimohon untuk membaca pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap. Apabila terdapat salah satu nomor yang tidak dapat diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.
·
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting adalah memilih jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda.
KARAKTERISTIK RESPONDEN Jenis kelamin
: Pria / Wanita
Umur
: ....................... tahun
Jabatan
: ............................................
Pendidikan Terakhir : ............................................. Lama Bekerja
: ....................... tahun
Apakah anda menggunakan komputer dalam bekerja? Ya/Tidak Jika Ya, maka kami mohon untuk mengisi pertanyaan selanjutnya. Jika Tidak, mohon untuk berhenti sampai disini.
105
Berilah tanda silang pada jawaban yang paling sesuai dengan pilihan yang dibawah ini, jika ada kesalahan dalam menjawab maka coret mendatar tanda silang, kemudian berikan tanda silang pada jawaban yang sesuai, seperti contoh berikut :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setujua (SS)
Hormat saya,
Rudy Yulianto Universitas Negeri Semarang
106
Faktor Sosial No 1
Pertanyaan Rekan kerja saya menggunakan komputer dalam melaksanakan tugas/pekerjaan harian (teknologi informasi yang dimaksud terdiri dari hardware, software, data & fasilitas pendukung)
2
Rekan kerja saya membantu saya dalam penggunaan teknologi informasi
3
Pimpinan kantor di tempat saya bekerja, ikut membantu pengenalan teknologi informasi
4
Atasan saya, mendukung penggunaan komputer untuk pekerjaan saya
5
Organisasi di tempat saya bekerja, menggunakan teknologi informasi dalam pelaksanaan tugasnya
6
Secara umum, organisasi di tempat saya bekerja, memberikan dukungan terhadap penggunaan teknologi informasi
STS
TS
N
S
SS
107
Faktor Affect No Pertanyaan 1 Saya senang bekerja dengan menggunakan
STS TS
N
S
SS
STS TS
N
S
SS
komputer 2
Saya akan mencari aspek-aspek pekerjaan yang membutuhkan penggunaan teknologi informasi
3
Setelah mulai bekerja dengan teknologi informasi, sulit bagi saya untuk berhenti
4
Saya tidak pernah frustasi menggunakan teknologi informasi
5
Saya tidak pernah bosan bila bekerja dengan menggunakan teknologi informasi
Komplektisitas No Pertanyaan 1 Bekerja dengan komputer rumit, sehingga sulit untuk mengerti cara menggunakannya 2
Untuk memasukkan data, banyak menyita waktu dengan menggunakan komputer
3
Banyak istilah yang saya belum mengerti dalam menggunakan komputer
4
Saya memerlukan waktu yang lama untuk mempelajari bagaimana menggunakan komputer
108
Kesesuaian Tugas Teknologi No Pertanyaan 1 Saya dapat mengetahui dengan mudah data yang
STS TS
N
S
SS
STS TS
N
S
SS
dibutuhkan, dari database yang tersedia 2
Dari data sistem komputer yang digunakan, saya dapat memperoleh data yang mutakhir (akrual) untuk memenuhi kebutuhan saya
3
Departemen mengolah data pada tingkat kerincian yang memadai sesuai dengan yang saya butuhkan dalam tugas-tugas saya
4
Elemen data yang berhubungan dengan pekerjaan saya, mudah untuk dimengerti
5
Komputer yang saya gunakan bebas dari kemacetan
Kondisi yang Memfasilitasi No Pertanyaan 1 Tersedia panduan bagi saya dalam memilih software dan hardware 2
Tersedia bantuan bagi saya, bila ditemukan kesulitan yang berhubungan dengan software
3
Tersedia panduan yang berhubungan dengan software yang saya gunakan
4
Tersedia bantuan bagi saya, bila ditemukan kesulitan yang berhubungan dengan hardware
109
Kinerja Individual No Pertanyaan 1 Pelayanan departemen sistem informasi bagian EDP (Electronic Data Processing) merupakan bantuan yang penting serta sangat berharga bagi pelaksanaan kinerja tugas saya 2
Produktivitas saya akan meningkat dengan menggunakan teknologi informasi guna melaksanakan tugas-tugas saya setiap hari
3
Pemanfaatan teknologi informasi akan dapat menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutin saya
4
Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan teknologi informasi lebih banyak daripada kerugian yang ditimbulkannya
STS
TS
N
S
SS
110
Lampiran 2 ANALISIS VALIDITAS a. Faktor Sosial Correlations P1 P1
P2
P3
P4
P5
Pearson Correlation
TOTAL
P3
P4
P5
P6
TOTAL
1
,301
,230
,433(*)
,289
,491(**)
,588(**)
. 25 ,301
,072 25 1
,135 25 ,568(**)
,015 25 ,704(**)
,081 25 ,808(**)
,006 25 ,319
,001 25 ,820(**)
,072 25 ,230 ,135
. 25 ,568(**) ,002
,002 25 1 .
,000 25 ,517(**) ,004
,000 25 ,358(*) ,039
,060 25 ,579(**) ,001
,000 25 ,763(**) ,000
25 ,433(*)
25 ,704(**)
25 ,517(**)
25 1
25 ,500(**)
25 ,660(**)
25 ,853(**)
,015 25
,000 25
,004 25
. 25
,005 25
,000 25
,000 25
,289 ,081
,808(**) ,000
,358(*) ,039
,500(**) ,005
1 .
,170 ,208
,681(**) ,000
25 Pearson Correlation ,491(**) Sig. (1-tailed) ,006 N 25 Pearson Correlation ,588(**) Sig. (1-tailed) ,001
25 ,319 ,060
25 ,579(**) ,001
25 ,660(**) ,000
25 ,170 ,208
25 1 .
25 ,743(**) ,000
25 ,820(**)
25 ,763(**)
25 ,853(**)
25 ,681(**)
25 ,743(**)
25 1
,000
,000
,000
,000
,000
.
25
25
25
25
25
25
Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
P6
P2
N
25
* Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
111
b. Affect Correlations P1
P2 P3 P4 P5 Pearson Correlation 1 ,543(**) ,447(*) ,017 ,237 Sig. (1-tailed) . ,003 ,013 ,468 ,127 N 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,543(**) 1 ,676(**) ,346(*) ,344(*) Sig. (1-tailed) ,003 . ,000 ,045 ,046 N 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,447(*) ,676(**) 1 ,248 ,283 Sig. (1-tailed) ,013 ,000 . ,116 ,085 N 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,017 ,346(*) ,248 1 ,600(**) Sig. (1-tailed) ,468 ,045 ,116 . ,001 N 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation ,237 ,344(*) ,283 ,600(**) 1 Sig. (1-tailed) ,127 ,046 ,085 ,001 . N 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,565(**) ,785(**) ,753(**) ,672(**) ,738(**) Sig. (1-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 P1
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
TOTAL ,565(**) ,002 25 ,785(**) ,000 25 ,753(**) ,000 25 ,672(**) ,000 25 ,738(**) ,000 25 1 . 25
112
c. Komplektisitas Correlations P1
P2 P3 Pearson Correlation 1 ,423(*) ,651(**) Sig. (1-tailed) . ,018 ,000 N 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,423(*) 1 ,286 Sig. (1-tailed) ,018 . ,083 N 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,651(**) ,286 1 Sig. (1-tailed) ,000 ,083 . N 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,747(**) ,501(**) ,508(**) Sig. (1-tailed) ,000 ,005 ,005 N 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,898(**) ,620(**) ,810(**) Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 N 25 25 25 P1
P4 ,747(**) ,000 25 ,501(**) ,005 25 ,508(**) ,005 25 1 . 25 ,854(**) ,000 25
* Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
TOTAL ,898(**) ,000 25 ,620(**) ,000 25 ,810(**) ,000 25 ,854(**) ,000 25 1 . 25
113
d. Kesesuaian Tugas Correlations P1 P1
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
P2
Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
P3
P4
P6
TOTAL
25 ,000
P2 P3 P4 P5 P6 TOTAL ,000 ,567(**) ,544(**) ,708(**) ,535(**) ,787(**) ,500 ,002 ,002 ,000 ,003 ,000 25 1
25 -,143
25 ,120
25 -,218
25 -,068
25 ,178
,500 . N 25 25 Pearson Correlation ,567(**) -,143 Sig. (1-tailed) ,002 ,247 N 25 25 Pearson Correlation ,544(**) ,120
,247 25
,283 25
,148 25
,374 25
,197 25
1
,380(*)
,715(**)
,827(**)
,869(**)
. 25
,030 25
,000 25
,000 25
,000 25
,380(*) ,030
1 .
,232 ,132
Sig. (1-tailed) N P5
1 .
,002
,283
,359(*) ,604(**) ,039 ,001
25 25 25 25 25 25 25 Pearson Correlation ,708(**) -,218 ,715(**) ,232 1 ,498(**) ,709(**) Sig. (1-tailed) ,000 ,148 ,000 ,132 . ,006 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 Pearson Correlation ,535(**) -,068 ,827(**) ,359(*) ,498(**) 1 ,838(**) Sig. (1-tailed) ,003 ,374 ,000 ,039 ,006 . ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 Pearson Correlation ,787(**) ,178 ,869(**) ,604(**) ,709(**) ,838(**) 1 Sig. (1-tailed) ,000 ,197 ,000 ,001 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25 25 25
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
114
e. Konsekuensi Jangka Panjang Correlations P1 P1
Pearson Correlation
1
Sig. (1-tailed) P2
. N 25 Pearson Correlation ,607(**) Sig. (1-tailed) ,001 N 25
P3
Pearson Correlation
P5
P6
TOTAL
P3 ,362(*)
P4 ,489(**)
P5 ,539(**)
P6 ,594(**)
TOTAL ,801(**)
,001 25
,038 25
,007 25
,003 25
,001 25
,000 25
1 .
,384(*) ,029
,196 ,174
,398(*) ,024
,549(**) ,002
,720(**) ,000
25
25
25
25
25
25
,362(*) ,038
,384(*) ,029
1 .
,536(**) ,003
,319 ,060
,365(*) ,037
,657(**) ,000
25 Pearson Correlation ,489(**) Sig. (1-tailed) ,007 N 25 Pearson Correlation ,539(**) Sig. (1-tailed) ,003
25 ,196
25 ,536(**)
25 1
25 ,208
25 ,470(**)
25 ,605(**)
,174 25 ,398(*)
,003 25 ,319
. 25 ,208
,159 25 1
,009 25 ,630(**)
,001 25 ,749(**)
Sig. (1-tailed) N P4
P2 ,607(**)
N 25 Pearson Correlation ,594(**) Sig. (1-tailed) ,001 N 25
,024 25
,060 25
,159 25
. 25
,000 25
,000 25
,549(**) ,002
,365(*) ,037
,470(**) ,009
,630(**) ,000
1 .
,842(**) ,000
25
25
25
25
25
25
Pearson Correlation ,801(**) Sig. (1-tailed) ,000 N 25
,720(**) ,000 25
,657(**) ,000 25
,605(**) ,001 25
,749(**) ,000 25
,842(**) ,000 25
1 . 25
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
115
f. Kondisi yang Memfasilitasi Correlations P1
P2 P3 P4 Pearson Correlation 1 ,570(**) ,607(**) ,303 Sig. (1-tailed) . ,001 ,001 ,070 N 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,570(**) 1 ,522(**) ,716(**) Sig. (1-tailed) ,001 . ,004 ,000 N 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,607(**) ,522(**) 1 ,585(**) Sig. (1-tailed) ,001 ,004 . ,001 N 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,303 ,716(**) ,585(**) 1 Sig. (1-tailed) ,070 ,000 ,001 . N 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,779(**) ,866(**) ,830(**) ,780(**) Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 25 25 25 25 P1
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
TOTAL ,779(**) ,000 25 ,866(**) ,000 25 ,830(**) ,000 25 ,780(**) ,000 25 1 . 25
116
g. Kinerja Individual Correlations P1
P2 P3 P4 P5 Pearson Correlation 1 -,104 ,096 ,023 -,189 Sig. (1-tailed) . ,310 ,324 ,456 ,183 N 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation -,104 1 ,347(*) ,282 ,962(**) Sig. (1-tailed) ,310 . ,045 ,086 ,000 N 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,096 ,347(*) 1 ,967(**) ,303 Sig. (1-tailed) ,324 ,045 . ,000 ,071 N 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,023 ,282 ,967(**) 1 ,309 Sig. (1-tailed) ,456 ,086 ,000 . ,067 N 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation -,189 ,962(**) ,303 ,309 1 Sig. (1-tailed) ,183 ,000 ,071 ,067 . N 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,323 ,712(**) ,819(**) ,775(**) ,675(**) Sig. (1-tailed) ,057 ,000 ,000 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 P1
* Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
TOTAL ,323 ,057 25 ,712(**) ,000 25 ,819(**) ,000 25 ,775(**) ,000 25 ,675(**) ,000 25 1 . 25
117
Lampiran 3 ANALISIS RELIABILITAS a. Faktor Sosial Case Processing Summary N % Cases
Valid Excluded(a) Total
25
100,0
0
,0
25
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cronbach's Alpha
Reliability Statistics N of Items
,834
6 Item-Total Statistics Scale
Cronbach's
Scale Mean
Variance if
Corrected
Alpha if
if Item
Item
Item-Total
Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
P1
20,9200
5,910
,446
,835
P2
20,7600
5,107
,731
,784
P3
21,0400
4,790
,607
,811
P4
20,5200
4,927
,774
,774
P5
20,7200
5,460
,537
,820
P6
20,6400
4,990
,592
,812
118
a. Affect Case Processing Summary N % Cases
Valid Excluded(a) Total
25
100,0
0
,0
25
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cronbach's Alpha
Reliability Statistics N of Items
,733
5 Item-Total Statistics Scale
Cronbach's
Scale Mean
Variance if
Corrected
Alpha if
if Item
Item
Item-Total
Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
P1
14,1600
6,140
,396
,723
P2
14,8000
5,333
,673
,641
P3
15,4800
4,593
,532
,675
P4
15,4400
5,173
,440
,710
P5
15,1600
4,723
,517
,681
119
b. Komplektisitas Case Processing Summary N % Cases
Valid Excluded(a) Total
25
100,0
0
,0
25
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha
Items
,809
4 Item-Total Statistics Scale
Cronbach's
Scale Mean
Variance if
Corrected
Alpha if
if Item
Item
Item-Total
Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
P1
7,7200
3,293
,789
,674
P2
7,6800
4,977
,455
,833
P3
7,0800
3,410
,595
,790
P4
7,5200
3,677
,727
,713
120
c. Kesesuaian Tugas Case Processing Summary N % Cases
Valid Excluded(a) Total
25
100,0
0
,0
25
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha
Items
,844
5 Item-Total Statistics Scale
Cronbach's
Scale Mean
Variance if
Corrected
Alpha if
if Item
Item
Item-Total
Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
P1
14,4000
5,000
,708
,808
P2
14,6800
3,560
,837
,755
P3
14,5600
5,590
,433
,861
P4
14,4800
4,927
,671
,812
P5
14,6800
3,643
,730
,799
121
d. Konsekuensi Jangka Panjang Case Processing Summary N % Cases
Valid Excluded(a) Total
25
100,0
0
,0
25
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha
Items
,821
6 Item-Total Statistics Scale
Cronbach's
Scale Mean
Variance if
Corrected
Alpha if
if Item
Item
Item-Total
Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
P1
19,2000
6,417
,712
,771
P2
19,5200
6,427
,582
,793
P3
19,6800
6,643
,495
,811
P4
19,2400
7,357
,489
,813
P5
19,6400
5,823
,579
,799
P6
19,7200
5,460
,728
,758
122
e. Kondisi yang Memfasilitasi Case Processing Summary N % Cases
Valid Excluded(a) Total
25
100,0
0
,0
25
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha
Items
,829
4 Item-Total Statistics Scale
Cronbach's
Scale Mean
Variance if
Corrected
Alpha if
if Item
Item
Item-Total
Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
P1
11,2000
3,250
,586
,817
P2
11,0000
2,917
,731
,747
P3
10,7600
3,190
,686
,770
P4
10,7200
3,543
,634
,796
123
f. Kinerja Individual Case Processing Summary N % Cases
Valid Excluded(a) Total
25
100,0
0
,0
25
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha
Items
,817
4 Item-Total Statistics Scale
Cronbach's
Scale Mean
Variance if
Corrected
Alpha if
if Item
Item
Item-Total
Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
P1
11,5600
3,507
,623
,777
P2
11,7600
3,273
,667
,756
P3
11,7200
3,377
,641
,769
P4
11,5200
3,593
,622
,778
124
NO
JENIS KELAMIN
PROFIL RESPONDEN PENDIDIKAN UMUR JABATAN TERAKHIR
1 Pria
33
2 Pria
36
3 Pria
Account
LAMA BEKERJA
S1
11
Fungsional
S1
13
31
Fungsional
S1
9
4 Pria
41
Fungsional
S2
20
5 Pria
52
Kasubbag
S1
20
S1
12
S1
12
D3
2
S2
4
S2
12
S1
15
S1
15
S2
11
6 Pria
7 Pria 8 Pria
9 Wanita
10 Wanita
11 Pria
12 Pria
13 Pria
35
40 25 34
32
35
37
33
Representative
Account Representative Account Representative Pelaksana Account Representative Account Representative Account Representative Account Representative Account Representative
14 Pria
25
Pelaksana
D3
2
15 Pria
27
Pelaksana
D3
3
D3
14
S1
16
16 Wanita
17 Pria
35
38
Account Representative Account Representative
125
NO
JENIS KELAMIN
UMUR
JABATAN
PENDIDIKAN
LAMA
TERAKHIR
BEKERJA
18 Pria
26
Pelaksana
S1
2
19 Wanita
41
Fungsional
S1
19
20 Pria
33
Fungsional
S1
13
S1
10
S2
23
D3
8
S1
25
S2
19
S1
7
S1
17
21 Pria 22 Pria
23 Pria 24 Pria
25 Wanita 26 Pria
27 Wanita
30 45 31 48 43 33
42
Account Representative Fungsional Account Representative Kasubbag Account Representative Fungsional
Account Representative
28 Pria
32
Fungsional
S1
11
29 Pria
29
Fungsional
D3
6
S2
15
S1
7
S1
16
30 Wanita 31 Wanita
32 Pria
39 32 42
Account Representative Fungsional Account Representative
33 Pria
25
Pelaksana
D3
2
34 Pria
49
Kasubbag
S1
24
S1
13
S1
9
35 Pria
36 Wanita
36
35
Account Representative Account Representative
126
NO
JENIS KELAMIN
UMUR
JABATAN
PENDIDIKAN
LAMA
TERAKHIR
BEKERJA
37 Wanita
34
Fungsional
S1
6
38 Wanita
29
Pelaksana
D3
5
39 Pria
25
Pelaksana
D3
2
S1
15
40 Pria
37
Account Representative
41 Pria
31
Fungsional
D3
8
42 Wanita
34
Fungsional
S1
12
43 Pria
28
Pelaksana
D3
5
S2
19
S1
14
S1
15
D3
8
44 Wanita
45 Pria
46 Pria 47 Pria
41
36
38 32
Account Representative Account Representative Account Representative Fungsional
127
TABULASI DATA
128
1. Faktor Sosial P1 P2 P3 P4 P5 P6 X1 4
5
4
5
5
4
27
4
4
3
4
4
4
23
4
4
4
4
4
4
24
4
4
3
4
5
4
24
3
4
4
4
3
4
22
4
4
4
4
4
4
24
4
5
5
5
4
5
28
4
4
3
4
4
4
23
3
4
3
3
4
5
22
4
4
4
4
4
4
24
4
3
4
5
3
4
23
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
4
5
4
25
4
4
3
3
3
4
21
4
5
5
5
5
5
29
3
4
4
5
4
5
25
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
5
4
5
26
4
4
4
5
4
5
26
4
5
5
5
5
5
29
4
3
4
3
4
4
22
5
4
4
5
4
5
27
4
3
3
3
3
4
20
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
5
4
4
25
5
5
5
5
4
5
29
5
4
4
5
5
5
28
4
4
4
4
4
4
24
129
P1 P2 P3 P4 P5 P6 X1 5
4
4
4
4
4
25
4
4
4
4
5
5
26
5
4
4
4
5
5
27
5
4
4
5
5
4
27
4
4
4
4
5
5
26
4
4
3
4
5
4
24
5
4
4
5
5
5
28
5
5
5
5
5
5
30
4
5
3
4
4
5
25
4
4
4
4
4
5
25
5
3
4
5
5
5
27
5
5
4
5
4
5
28
5
5
5
4
5
5
29
4
4
4
4
4
4
24
5
4
5
4
4
4
26
5
5
5
5
5
5
30
5
4
4
4
4
5
26
4
4
3
3
4
5
23
4
3
4
4
5
5
25
130
2. Affect P1 P2 P3 P4 P5 X2 5
4
4
2
2
17
4
4
3
4
4
19
5
4
3
4
4
20
4
4
3
3
4
18
5
4
3
3
5
20
5
4
4
3
3
19
5
4
3
3
5
20
5
5
4
3
4
21
5
4
4
3
3
19
5
4
4
3
3
19
5
4
4
2
4
19
5
4
3
3
2
17
5
4
4
4
4
21
5
5
5
5
5
25
4
4
4
4
4
20
5
4
2
4
4
19
4
3
3
4
4
18
3
3
2
2
2
12
5
3
2
2
3
15
4
3
2
4
4
17
4
4
2
4
3
17
5
5
3
3
3
19
5
5
5
5
5
25
4
4
4
3
3
18
4
3
2
3
3
15
5
5
4
4
4
22
4
4
3
4
5
20
5
4
4
4
4
21
131
P1 P2 P3 P4 P5 X2 5
5
5
4
5
24
5
5
2
4
4
20
4
4
4
4
4
20
5
4
4
4
4
21
5
4
3
5
5
22
5
4
3
4
5
21
4
4
2
2
2
14
4
3
3
4
4
18
5
5
4
5
5
24
5
4
2
4
4
19
4
4
3
3
3
17
4
4
3
3
3
17
5
4
4
4
5
22
5
4
4
4
4
21
4
3
3
3
3
16
5
5
4
5
5
24
4
3
4
2
2
15
5
5
4
4
4
22
5
5
3
5
5
23
132
3. Komplektisitas P1
P2
P3
P4
X3
2
2
3
4
11
2
3
3
3
11
2
2
4
2
10
2
2
3
2
9
2
2
1
2
7
2
2
3
3
10
2
2
1
2
7
2
2
3
2
9
3
3
3
3
12
2
3
2
3
10
3
3
3
2
11
2
2
3
2
9
2
2
2
2
8
1
1
2
1
5
1
1
1
1
4
2
2
2
3
9
2
3
3
3
11
4
3
5
4
16
3
3
3
3
12
2
2
2
1
7
3
2
3
2
10
2
2
2
3
9
2
3
4
2
11
2
4
4
4
14
5
2
5
4
16
2
2
2
2
8
2
2
2
1
7
2
2
2
2
8
133
P1
P2
P3
P4
X3
1
2
2
1
6
2
2
2
3
9
2
2
3
2
9
2
3
2
2
9
2
2
3
2
9
1
2
3
2
8
3
2
4
4
13
2
2
2
1
7
2
1
1
1
5
2
2
2
2
8
3
3
3
3
12
2
2
4
3
11
1
2
1
1
5
2
2
3
2
9
2
2
4
2
10
1
2
2
2
7
1
2
3
4
10
4
2
3
2
11
2
2
3
1
8
134
4. Kesesuaian Tugas P1
P2
P3
P4
P5
X4
4
5
4
5
4
22
3
4
3
4
3
17
4
3
4
3
4
18
4
4
4
4
4
20
4
4
4
4
3
19
4
4
4
4
4
20
4
4
4
4
3
19
4
4
4
4
4
20
3
3
3
3
4
16
4
3
4
3
3
17
4
4
4
4
4
20
4
5
4
5
4
22
4
4
4
4
5
21
5
5
4
5
5
24
4
4
5
5
4
22
4
4
3
4
4
19
4
4
4
4
4
20
3
2
4
3
4
16
4
2
3
4
2
15
4
4
5
4
4
21
4
5
4
4
5
22
4
4
4
4
5
21
4
4
3
4
4
19
4
3
4
4
3
18
3
2
4
4
3
16
4
3
2
2
4
15
3
4
4
4
4
19
3
4
5
5
4
21
135
P1
P2
P3
P4
P5
X4
5
4
5
5
4
23
5
5
5
4
4
23
4
4
4
4
4
20
4
4
4
4
2
18
4
4
4
5
3
20
5
5
4
4
3
21
4
2
2
4
2
14
3
4
4
4
2
17
5
4
4
4
4
21
4
4
4
4
3
19
4
3
3
3
4
17
3
4
4
4
2
17
4
4
4
4
3
19
4
4
4
4
3
19
3
4
4
4
3
18
5
4
4
4
2
19
4
3
3
4
4
18
4
4
4
4
4
20
5
4
4
5
3
21
136
5. Konsekuensi Jangka Panjang P1
P2
P3
P4
P5
P6
X5
4
3
4
4
3
3
21
5
4
4
5
5
5
28
4
4
4
4
4
4
24
5
4
5
5
3
3
25
5
5
4
4
4
4
26
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
4
4
5
25
4
4
4
4
4
4
24
5
5
4
4
4
4
26
5
5
5
5
5
5
30
4
4
4
4
4
3
23
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
3
4
4
23
4
4
3
3
4
3
21
5
4
4
5
5
5
28
4
2
3
4
3
3
19
4
4
4
4
3
4
23
4
4
4
4
4
3
23
4
3
3
4
5
3
22
4
5
4
4
4
4
25
4
4
4
5
3
4
24
4
4
3
4
4
4
23
3
3
3
4
2
3
18
4
4
2
4
2
3
19
4
4
3
4
3
3
21
5
5
5
5
5
4
29
4
5
5
5
4
4
27
4
4
4
5
4
4
25
137
P1
P2
P3
P4
P5
P6
X5
5
5
4
4
3
3
24
4
4
4
4
3
3
22
4
4
4
4
4
4
24
5
1
4
4
3
3
20
4
4
4
4
4
3
23
4
3
3
4
4
3
21
4
4
5
3
2
2
20
5
5
5
5
4
4
28
4
4
4
4
4
3
23
5
3
4
4
3
3
22
5
4
4
4
5
4
26
4
2
2
4
4
4
20
5
5
5
5
5
5
30
4
4
4
4
4
4
24
5
5
5
5
5
4
29
5
5
5
5
5
2
27
5
5
4
4
4
5
27
4
3
4
4
4
3
22
4
4
4
4
4
2
22
138
6. Kondisi yang Memfasilitasi P1
P2
P3
P4
X6
3
2
4
4
13
4
4
4
4
16
3
4
4
4
15
4
4
4
4
16
4
4
5
4
17
4
4
4
4
16
4
5
4
5
18
3
4
4
4
15
3
3
4
4
14
3
3
3
3
12
3
3
4
4
14
3
3
4
4
14
4
4
4
4
16
5
5
5
5
20
4
4
5
4
17
5
5
5
4
19
4
2
4
2
12
2
3
3
3
11
3
4
3
4
14
3
4
4
4
15
4
5
5
5
19
3
3
3
4
13
3
3
3
4
13
4
3
3
3
13
4
4
4
4
16
2
3
3
4
12
2
5
4
5
16
2
4
4
4
14
139
P1
P2
P3
P4
X6
2
5
2
5
14
4
4
4
4
16
3
4
4
4
15
4
5
4
5
18
3
4
3
3
13
3
4
4
4
15
3
5
4
5
17
4
3
3
4
14
3
5
4
5
17
3
4
3
5
15
2
4
2
3
11
5
5
3
4
17
3
4
4
4
15
4
4
4
3
15
3
3
3
3
12
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
3
4
4
4
15
4
5
4
5
18
140
7. Kinerja Individual P1
P2
P3
P4
Y
4
3
3
4
14
3
4
4
4
15
4
3
4
4
15
4
4
4
5
17
5
4
5
5
19
4
4
4
4
16
5
4
5
5
19
4
4
4
4
16
5
3
2
3
13
4
4
4
4
16
3
4
5
3
15
4
4
4
4
16
5
4
4
5
18
5
5
5
5
20
5
5
5
5
20
4
4
4
4
16
3
4
4
3
14
4
2
2
4
12
3
3
3
4
13
5
4
4
5
18
4
3
4
4
15
5
3
3
5
16
4
3
3
4
14
3
3
3
3
12
3
3
3
3
12
4
4
5
4
17
5
4
4
5
18
4
4
5
5
18
141
P1
P2
P3
P4
Y
5
5
4
5
19
4
4
4
5
17
4
4
4
4
16
4
5
4
4
17
4
4
4
4
16
5
4
4
4
17
3
2
3
5
13
4
4
5
5
18
5
5
5
5
20
5
4
4
4
17
4
3
3
3
13
4
3
3
4
14
5
5
5
5
20
4
4
4
4
16
3
4
4
4
15
4
5
5
5
19
4
3
4
4
15
3
4
4
3
14
5
4
4
4
17
142
Lampiran 6 Analisis Deskriptif Tabel Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
Faktor Sosial
47
20,00
30,00 25,3830
2,39159
Affect
47
12,00
25,00 19,4043
2,87916
Kompleksitas
47
4,00
16,00
9,3191
2,56317
Kesesuaian Tugas
47
14,00
24,00 19,2128
2,26443
47
18,00
30,00 23,9149
2,98423
47
11,00
20,00 15,0851
2,12470
Kinerja Individual
47
12,00
20,00 16,1064
2,26729
Valid N (listwise)
47
Konsekuensi Jangka Panjang Kondisi yang Memfasilitasi
Descriptive Statistics Konsekuensi Faktor Sosial N
Statistic
Range Sum
Affect
Kompleksitas
Kesesuaian
Jangka
Kondisi yang
Kinerja
Tugas
Panjang
Memfasilitasi
Individual
47
47
47
47
47
47
47
Statistic
10,00
13,00
12,00
10,00
12,00
9,00
8,00
Statistic
1193,0
912,00
438,00
903,00
1124,00
709,00
757,00
0 Mean
Std. Error
,34885
,41997
,37388
,33030
,43530
,30992
,33072
Variance
Statistic
5,720
8,290
6,570
5,128
8,906
4,514
5,141
Skewness
Statistic
,071
-,162
,469
-,205
,235
,111
-,021
Std. Error
,347
,347
,347
,347
,347
,347
,347
-,493
,047
,768
-,313
-,487
-,329
-,768
,681
,681
,681
,681
,681
,681
,681
Kurtosis
Statistic Std. Error
Sumber: data diolah, 2011
143
Tabel Analisis Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual
No
Interval Kelas
Interval Nilai Kinerja Individual
Frekuensi Distribusi
Persentase Frekuensi
Kategori
Distribusi
1
19 - 22
19 - 22
8
17,02
Sangat Tinggi
2
15 -18
15 -18
25
53,19
Tinggi
3
11 - 14
11 - 14
14
29,79
Cukup
4
7 - 10
7 - 10
0
0
Rendah
5
3-6
3-6
0
0
Sangat Rendah
Faktor Sosial Persentase
Interval
Interval Nilai
Frekuensi
Kelas
Faktor Sosial
Distribusi
1
26 - 30
26 - 30
21
44,68
Sangat Tinggi
2
21 - 25
21 - 25
26
55,32
Tinggi
3
16 - 20
16 - 20
0
0
Cukup
4
11 -15
11 -15
0
0
Rendah
5
6 -10
6 -10
0
0
Sangat Rendah
No
Frekuensi
Kategori
Distribusi
144
Affect
No
Interval Kelas
Interval Nilai Affect
Frekuensi Distribusi
Persentase Frekuensi
Kategori
Distribusi
1
23 - 27
23 - 27
6
12,77
Sangat Tinggi
2
18 - 22
18 - 22
29
61,70
Tinggi
3
13 - 17
13 - 17
11
23,40
Cukup
4
8 - 12
8 - 12
1
2,13
Rendah
5
3-7
3-7
0
0
Sangat Rendah
Kompleksitas
No
Interval Interval Nilai Kelas
Frekuensi
Kompleksitas Distribusi
Persentase Frekuensi
Kategori
Distribusi
1
19 - 22
19 - 22
0
0
Sangat Tinggi
2
15 -18
15 -18
2
4,26
Tinggi
3
11 - 14
11 - 14
12
25,53
Cukup
4
7 - 10
7 - 10
29
61,70
Rendah
5
3-6
3-6
4
8,51
Sangat Rendah
Kesesuaian Tugas
No
Interval Kelas
Interval Nilai
Frekuensi
Kesesuaian Tugas Distribusi
Persentase Frekuensi
Kategori
Distribusi
1
23 - 27
23 - 27
3
6,38
Sangat Tinggi
2
18 - 22
18 - 22
33
70,21
Tinggi
3
13 - 17
13 - 17
11
23,41
Cukup
4
8 - 12
8 - 12
0
0
Rendah
5
3-7
3-7
0
0
Sangat Rendah
145
Konsekuensi Jangka Panjang
No
Interval Kelas
Interval Nilai Konsekuensi Jangka Panjang
Frekuensi Distribusi
Persentase Frekuensi
Kategori
Distribusi
1
26 - 30
26 - 30
13
27,66
Sangat Tinggi
2
21 - 25
21 - 25
30
63,83
Tinggi
3
16 - 20
16 - 20
4
8,51
Cukup
4
11 -15
11 -15
0
0
Rendah
5
6 -10
6 -10
0
0
Sangat Rendah
Kondisi yang Memfasilitasi
No
Interval Interval Nilai Kondisi Frekuensi
Persentase Frekuensi
Kategori
Kelas
yang Memfasilitasi
Distribusi
1
19 - 22
19 - 22
3
6,38
Sangat Tinggi
2
15 -18
15 -18
26
55,32
Tinggi
3
11 - 14
11 - 14
18
38,30
Cukup
4
7 - 10
7 - 10
0
0
Rendah
5
3-6
3-6
0
0
Sangat Rendah
Distribusi
146
Lampiran 7 UJI NORMALITAS Histogram
Dependent Variable: VAR00007
8
4
2
Mean = 1.84E-15 Std. Dev. = 0.933 N = 47
0 -2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Residual
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: VAR00007 1.0
0.8
Expected Cum Prob
Frequency
6
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.8
1.0
147
Tabel Uji Kolmogorov-Smirnov Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Faktor_Sosial ,123 47 ,074 ,972 47 ,316 Affect ,104 47 ,200(*) ,979 47 ,564 Kompleksitas ,124 47 ,068 ,959 47 ,098 Kesesuaian_Tugas ,122 47 ,076 ,978 47 ,517 Konsekuensi_Jk_ ,127 47 ,056 ,974 47 ,369 Panjang Kondisi_yg_Mem ,101 47 ,200(*) ,975 47 ,406 fasilitasi Kinerja_individual ,098 47 ,200(*) ,960 47 ,110 * This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction Sumber: Data diolah, 2011
148
Lampiran 8 Uji Linieritas Kinerja_individual * Faktor_Sosial Report Kinerja_individual Faktor_Sosial 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total
Mean 14,00 13,00 14,33 15,50 16,40 15,29 16,50 16,80 17,00 16,25 19,00 16,11
Std. Deviation
N 1 1 3 4 10 7 6 5 4 4 2 47
. . 1,155 1,000 1,838 2,628 1,378 2,387 2,160 4,349 1,414 2,267
ANOVA Table Kinerja_individual * Faktor_Sosial Within Groups
Between Groups (Combined) Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Deviation from Linearity
Linearity
53,923
32,229
21,694 182,545 236,468
10
1
9
36
5,392
32,229
2,410
5,071
1,063 ,414
6,356 ,016
,475 ,881
Measures of Association R R Squared Eta Kinerja_individ ual * Faktor_Sosial
,369
Total
,136
Eta Squared ,478
,228
46
149
Kinerja_individual * Affect Report Kinerja_individual Affect 12 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total
Mean 12,00 13,00 13,33 15,00 15,00 15,25 15,50 17,71 17,00 16,75 17,00 19,33 17,00 16,11
Std. Deviation
N 1 1 3 1 6 4 8 7 6 4 1 3 2 47
. . 1,528 . 1,789 2,754 1,195 1,799 ,894 2,500 . ,577 4,243 2,267
ANOVA Table Kinerja_individual * Affect Within Groups Total
Between Groups (Combined) Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Linearity
Deviation from Linearity 114,26 236,468 2 11 34 46
122,206
94,650
27,556
12
1
10,184
94,650
2,505
3,030 ,005
28,164 ,000
,745 ,689
Measures of Association R R Squared Eta Kinerja_individual * Affect
,633
,400
3,361
Eta Squared ,719
,517
150
Kinerja_individual * Kompleksitas Report Kinerja_individual Kompleksitas 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 16 Total
Mean 20,00 20,00 16,43 15,83 15,30 16,50 15,43 15,67 17,00 14,00 14,50 16,11
Std. Deviation
N 1 3 7 6 10 6 7 3 1 1 2 47
. ,000 2,149 2,483 2,058 2,074 1,718 1,528 . . 3,536 2,267
ANOVA Table Kinerja_individual * Kompleksitas Within Groups
Between Groups
(Combined) Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Linearity
Total
Deviation from Linearity
83,440
39,744
43,695 153,029
10
1
9
36
8,344
39,744
4,855
4,251
1,963 ,068
9,350 ,004
1,142 ,360
Measures of Association R Eta R Squared Eta Squared Kinerja_individual * -,410 ,168 ,594 ,353 Kompleksitas
236,468 46
151
Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas Report Kinerja_individual Kesesuaian_Tugas 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Total
Mean 13,00 15,00 12,33 15,20 14,80 17,56 15,50 17,71 16,25 18,00 20,00 16,11
Std. Deviation
N 1 2 3 5 5 9 8 7 4 2 1 47
. 2,828 ,577 1,924 1,789 1,944 1,069 1,254 2,630 1,414 . 2,267
ANOVA Table Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas Within Between Groups Groups Deviation from (Combined) Linearity Linearity Sum of Squares df Mean Square F Sig.
129,801
69,392
60,409
106,667
10
1
9
36
12,980
69,392
6,712
2,963
4,381 ,000
23,420 ,000
2,265 ,040
Measures of Association R R Squared Eta Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas
,542
,293
Eta Squared ,741
,549
Total
236,46 8 46
152
Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang Report Kinerja_individual Konsekuensi_Jk_Panjang Mean 18 14,00 19 14,00 20 14,67 21 15,75 22 15,60 23 15,86 24 16,13 25 18,00 26 15,00 27 17,33 28 17,67 29 16,00 30 18,00 Total 16,11
Std. Deviation
N 1 2 3 4 5 7 8 4 3 3 3 2 2 47
. 2,828 2,082 3,500 1,949 2,610 1,246 ,816 3,464 2,082 2,517 1,414 2,828 2,267
ANOVA Table Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang Within Between Groups Groups Deviation (Combined) Linearity from Linearity Sum of Squares df Mean Square F Sig.
58,786
31,961
12
1
11
34
4,899
31,961
2,439
5,226
,937 ,523
6,116 ,019
,467 ,911
26,825 177,682
Measures of Association R R Squared Eta Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang
,368
Total
,135
236,468 46
Eta Squared ,499
,249
153
Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi Report Kinerja_individual Kondisi_yg_Memfasil Std. itasi Mean N Deviation 11 12,50 2 ,707 12 15,50 4 1,291 13 14,40 5 1,673 14 16,29 7 2,563 15 16,56 9 1,740 16 16,89 9 2,522 17 17,20 5 3,421 18 16,67 3 ,577 19 15,50 2 ,707 20 16,00 1 . Total 16,11 47 2,267
ANOVA Table Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi Within Between Groups Groups Deviation from (Combined) Linearity Linearity Sum of Squares df Mean Square F Sig.
57,262
23,310
9
1
8
37
6,362
23,310
4,244
4,843
1,314 ,263
4,813 ,035
,876 ,545
33,951 179,206 236,468
Measures of Association R R Squared Eta Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi
,314
Total
,099
46
Eta Squared ,492
,242
154
Lampiran 9 Uji Multikolinieritas Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model 1
(Constant) Faktor_Sosial Affect Kompleksitas Kesesuaian_Tugas Konsekuensi_Jk Panjang Kondisi_yg_ Memfasilitasi
Standardized Coefficients
B Std. Error -12,502 3,231 ,247 ,069 ,372 ,064 -,101 ,070 ,237 ,088
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance VIF
,260 ,472 -,114 ,236
-3,870 3,596 5,813 -1,447 2,681
,000 ,001 ,000 ,156 ,011
,958 ,761 ,807 ,645
1,043 1,314 1,239 1,552
,296
,059
,389
4,978
,000
,819
1,221
,295
,080
,277
3,706
,001
,899
1,113
a Dependent Variable: Kinerja_individual
155
Lampiran 10 Uji Heteroskedastisitas Tabel Hasil Uji Glejser
Model 1
Variables Entered/Removed(b) Variables Variables Entered Removed
Kondisi_yg_Memfasilitasi , Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas(a)
Method
.
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: abresid Model Summary(b) Std. Error Mode Adjusted of the l R R Square R Square Estimate 1 ,362(a) ,131 ,001 ,61439 a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: abresid
ANOVA(b) Sum of Mean Model Squares df Square F Sig. 1 Regression 2,283 6 ,381 1,008 ,434(a) Residual 15,099 40 ,377 Total 17,382 46 a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: abresid
156
Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model
B 1
(Constant) Faktor_Sosial Affect Kompleksitas Kesesuaian_Tugas Konsekuensi_Jk_ Panjang Kondisi_yg_ Memfasilitasi a Dependent Variable: abresid
t
Sig.
3,987 -,051 -,010 -,017 -,077
Std. Error Beta 1,823 ,039 ,036 ,039 ,050
-,011
,034
-,054
-,333 ,741
,013
,045
,045
,288 ,775
2,187 ,035 -,198 -1,316 ,196 -,045 -,264 ,793 -,070 -,427 ,672 -,284 -1,549 ,129
Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Predicted Value ,2755 1,5334 Residual -,85930 1,08099 Std. Predicted Value -2,352 3,294 Std. Residual -1,399 1,759 a Dependent Variable: abresid
Std. Mean Deviation ,7995 ,22280 ,00000 ,57292 ,000 1,000 ,000 ,933
Scatterplot
Regression Standardized Predicted Value
Dependent Variable: Kinerja_individual 4
2
0
-2
-4 -2
-1
0
1
Regression Studentized Residual
2
N 47 47 47 47
157
Lampiran 11 Analisis Regresi Berganda Descriptive Statistics Std. Mean Deviation N Kinerja Individual 16,1064 2,26729 Faktor Sosial 25,3830 2,39159 Affect 19,4043 2,87916 Kompleksitas 9,3191 2,56317 Kesesuaian Tugas 19,2128 2,26443 Konsekuensi Jangka 23,9149 2,98423 Panjang Kondisi yang 15,0851 2,12470 Memfasilitai
47 47 47 47 47 47 47
158
Correlations
Kinerja Faktor Individual Sosial Affect Pearson Kinerja Correlation Individual Faktor Sosial Affect Kompleksitas Kesesuaian Tugas Konsekuensi Jangka Panjang Kondisi yang Memfasilitasi
Konsekuensi Kesesuaian Jangka Kondisi yang Kompleksitas Tugas Panjang Memfasilitasi
1,000
,369
,633
-,410
,542
,368
,314
,369 ,633 -,410
1,000 ,034 -,152
,034 1,000 -,133
-,152 -,133 1,000
,105 ,483 -,263
,136 -,009 -,300
-,007 ,094 -,053
,542
,105
,483
-,263
1,000
-,142
,272
,368
,136
-,009
-,300
-,142
1,000
-,194
,314
-,007
,094
-,053
,272
-,194
1,000
159
Kinerja Faktor Individual Sosial Affect Sig. (1tailed)
Kinerja Individual Faktor Sosial Affect Kompleksitas Kesesuaian Tugas Konsekuensi Jangka Panjang Kondisi yang Memfasilitasi
Konsekuensi Kesesuaian Jangka Kondisi yang Kompleksitas Tugas Panjang Memfasilitasi
.
,005
,000
,002
,000
,006
,016
,005 ,000 ,002
. ,411 ,155
,411 . ,187
,155 ,187 .
,241 ,000 ,037
,182 ,477 ,020
,483 ,265 ,362
,000
,241
,000
,037
.
,170
,032
,006
,182
,477
,020
,170
.
,095
,016
,483
,265
,362
,032
,095
160
Kinerja Faktor Individual Sosial Affect N
Kinerja Individual Faktor Sosial Affect Kompleksitas Kesesuaian Tugas Konsekuensi Jangka Panjang Kondisi yang Memfasilitasi
Konsekuensi Kesesuaian Jangka Kondisi yang Kompleksitas Tugas Panjang Memfasilitasi
47
47
47
47
47
47
47
47 47 47
47 47 47
47 47 47
47 47 47
47 47 47
47 47 47
47 47 47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
161
Variables Entered/Removed(b) Mode Variables l Variables Entered Removed Method 1 Kondisi yang Memfasilitasi, Faktor Sosial, Affect, Kompleksitas, . Enter Konsekuensi Jangka Panjang, Kesesuaian Tugas(a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kinerja Individual Model Summary(b) Model
1
R
,894(a)
R Square
,799
Adjusted R Square
,769
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square F Change Change df1 df2 1,08884 ,799 26,576 6 40
Sig. F Change ,000
a Predictors: (Constant), Kondisi yang Memfasilitasi, Faktor Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi Jangka Panjang, Kesesuaian Tugas b Dependent Variable: Kinerja Individual ANOVA(b) Sum of Mean Model Squares df Square F Sig. 1 Regression 189,045 6 31,508 26,576 ,000(a) Residual 47,423 40 1,186 Total 236,468 46 a Predictors: (Constant), Kondisi yang Memfasilitai, Faktor Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi Jangka Panjang, Kesesuaian Tugas b Dependent Variable: Kinerja Individual
162
Model
Unstandardized Coefficients
Coefficients(a) Standardized Coefficients t
B Std. Error Beta (Constant) -12,502 3,231 Faktor Sosial ,247 ,069 Affect ,372 ,064 Kompleksitas -,101 ,070 Kesesuaian ,237 ,088 Tugas Konsekuensi ,296 ,059 Jangka Panjang Kondisi yang ,295 ,080 Memfasilitasi a Dependent Variable: Kinerja Individual 1
Sig.
95% Confidence Interval for B Correlations Lower Upper ZeroBound Bound order Partial Part -19,032 -5,972 ,108 ,385 ,369 ,494 ,255 ,242 ,501 ,633 ,677 ,412 -,242 ,040 -,410 -,223 -,102
,260 ,472 -,114
-3,870 3,596 5,813 -1,447
,000 ,001 ,000 ,156
,236
2,681
,011
,058
,415
,542
,390
,190
,389
4,978
,000
,176
,416
,368
,619
,353
,277
3,706
,001
,134
,456
,314
,506
,262