Persepsi Masyarakat di Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Raja Ampat, Indonesia
Muhammad Erdi Lazuardi, Christine Huffard, dan Katherina Tjandra 2011
Conservation International – Indonesia Raja Ampat Program
i
PERSEPSI MASYARAKAT DI KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT, INDONESIA
Disusun oleh: Muhammad Erdi Lazuardi Dr. Christine Huffard Katherina Tjandra
Grafis dan Peta oleh: Nur Ismu Hidayat
© 2011 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Diperbolehkan mengutip untuk kepentingan ilmiah atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dengan izin tertulis dari penulis dan penerbit
i
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Persepsi Masyarakat di Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Raja Ampat, Indonesia ©2011 xi + 66 hlm; 21 x 29,7 cm ISBN: 978-602-8901-04-8 Diterbitkan pertama kali oleh Conservation International (CI) Indonesia Temuan, penafsiran dan kesimpulan yang disajikan dalam publikasi ini adalah milik penulis dan tidak secara langsung merefleksikan pendapat Conservation International (CI) Indonesia
Peyusun: Muhammad Erdi Lazuardi, Christine Huffard dan Katherina Tjandra Grafis dan Peta: Nur Ismu Hidayat Foto sampul Kampung Arborek: ©CI, Ronald Mambrasar
Conservation International (CI ) Indonesia Jl. Pejaten Barat No. 16 A Kemang, Jakarta 12550, INDONESIA Phone : (62 21) 7883 8626; 7883 8626; 7883 2564 Fax
: (62 21) 780 6723
E-mail :
[email protected] www.conservation.or.id www.conservation.org
Conservation International (CI) Indonesia Raja Ampat Program Sorong Office: Jl. Kedondong Puncak Vihara, Klademak Sorong, Papua Barat – 98414
ii
Gambar 1. Enumerator dalam Simulasi Pengambilan Data. (Foto: CI/ME Lazuardi)
Gambar 2. Pengambilan Data oleh Enumerator. (Foto: CI/ME Lazuardi)
iii
Ringkasan Eksekutif Empat tahun setelah dideklarasikannya 6 kawasan konservasi laut daerah (KKLD) di Kabupaten Raja Ampat pada 2006, dari sisi masyarakat yang mendiami kawasan-kawasan tersebut, secara kuantitatif belum didapatkan tanggapan dan sikap masyarakat mengenai KKLD yang ada. Sehingga dirasa perlu Conservation International – Indonesia, Raja Ampat Program mengadakan sebuah survey perspesi masyarakat ini. Survey ini bertujuan untuk mendapatkan kecenderungan atau tren sikap dan persepsi masyarakat terhadap keadaan sumberdaya, penggunaan sumberdaya, pemahaman aturan lingkungan atau kawasan dan lembaga-lembaga pemangku kepentingan yang dijadikan sebagai acuan dan tolok ukur bagi pengelola KKLD dalam pengelolaan dan keberhasilan sebuah kawasan. Perception monitoring survey sudah dilakukan di 4 KKLD di Kabupaten Raja Ampat pada November 2009, yaitu di KKLD Selat Dampier, Kawe, Ayau dan Teluk Mayalibit. Metode pengambilan data mengacu pada protokol perception monitoring (Widodo, H. et al., 2009) yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan (Korebima, M. et al., 2009). Hasil dari survey ini antara lain adalah memperlihatkan sumber informasi yang sering digunakan di kampung, yaitu radio, sehingga radio merupakan alat efektif dalam penyampaian informasi di lapangan, sedangkan sumber informasi non-media yang paling banyak digunakan adalah melalui keluarga. Sebagian besar masyarakat menyadari bahwa sumberdaya alam pesisir dan lautan penting untuk diperhatikan, bentuknya adalah melalui pembatasan kawasan untuk perlindungan biota dan ekosistem di dalamnya. Dengan ide pembatasan tersebut, sebagian besar masyarakat setuju bahwa ini ide yang bagus. Masyarakat juga dapat memetakan penyebab kerusakan lingkungan, siapa yang paling memenuhi syarat menyelesaikan masalah dan siapa yang bertanggung jawab. Dalam empat tahun berdirinya KKLD ini, sebagian besar masyarakat juga telah mengenal istilah KKLD, menyadari akan adanya peraturan yang akan diterapkan dalam KKLD dan berpartisipasi dalam organisasi para pihak (stakeholder). Dilihat dari data secara keseluruhan, terbentuknya KKLD telah diterima dengan baik oleh sebagian besar masyarakat. Tantangan ke depan adalah, pendekatan yang baik ke kampung yang menurut data persepsi masyarakat ini kurang informasi dan sosialisasi. Informasi yang perlu disediakan adalah mengenai pengetahuan KKLD, peraturan-peraturan, serta kegiatan-kegiatan dalam KKLD yang bisa diikuti oleh lebih banyak lagi lapisan masyarakat dan dengan menggunakan media yang efektif.
iv
Ucapan Terima Kasih Dengan disusunnya persepsi masyarakat di Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) di Kabupaten Raja Ampat ini, kami ingin mengucapkan perhargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat, para Kepala Distrik dan para aparat dan Kepala Kampung di Distrik Samate, Distrik Selat Sagawin, Distrik Waigeo Selatan, Distrik Waigeo Barat, Distrik Teluk Mayalibit dan Distrik Kepualuan Ayau, The Nature Conservancy, Akademi Perikanan Sorong, Universitas Al-Amin dan Universitas Victory Sorong serta tim KKLD Selat Selat Dampier, KKLD Kawe, KKLD Ayau, dan KKLD Teluk Mayalibit (Telma) yang telah membantu dan berpartisipasi dalam pelaksanaan survey perception monitoring. Kami berterima kasih pula kepada enumerator independen yang membuat survey bisa berjalan dengan baik: Holman Ambraw, Ronald Smith Paiki, Ernando HS Budi, Muhammad Ali Pical, Bajuka Talaohu, Niko Mayor, Bode Watem, Silas Mayor, Henderdjeta Laim, Wirda R. Dewi, Catur Edi S. Kaiwai, Roos Merahabia, Rosa Gaman, Ruth H. Kolomsusu, Ayub Mirino, dan Ottow Mansawan. Terakhir, kami berterima kasih kepada Mohammad Korebima dan Rahmat Saleh yang telah membantu menjadi pelatih dan menyiapkan materi dalam pelatihan perception monitoring dan pelaksanaanya.
v
Daftar Isi Ringkasan Eksekutif ................................................................................................................................. iv Ucapan Terima Kasih ................................................................................................................................ v Daftar Isi .................................................................................................................................................. vi Daftar Tabel ........................................................................................................................................... viii Daftar Gambar......................................................................................................................................... ix Daftar Lampiran ...................................................................................................................................... xi 1.
2.
3.
PENDAHULUAN ................................................................................................................................1 1.1
Latar Belakang ...................................................................................................................1
1.2
Tujuan ...............................................................................................................................1
1.3
Deskripsi Lokasi .................................................................................................................2
1.3.1
KKLD Selat Dampier...........................................................................................................2
1.3.2
KKLD Kawe.........................................................................................................................3
1.3.3
KKLD Ayau .........................................................................................................................5
1.3.4
KKLD Teluk Mayalibit.........................................................................................................6
METODE......................................................................................................................................... 10 2.1
Lokasi.............................................................................................................................. 10
2.2
Waktu ............................................................................................................................. 10
2.3
Pengambilan Data .......................................................................................................... 11
HASIL .............................................................................................................................................. 12 3.1
Karasteristik Sosio-demografi Responden ..................................................................... 12
3.1.1
Jenis Kelamin .................................................................................................................. 12
3.1.2
Mata Pencaharian/profesi ............................................................................................. 13
3.1.3
Pendidikan...................................................................................................................... 15
3.1.4
Sumber Informasi Utama ............................................................................................... 16
3.2
Sikap terhadap Lingkungan Pesisir dan Lautan .............................................................. 21
3.2.1
Tanggapan terhadap Kesehatan Karang dan Mangrove ................................................ 21
3.2.2
Tanggapan terhadap Perubahan Kondisi Lingkungan Pesisir dan Lautan dari Waktu ke Waktu ............................................................................................................................. 24
3.2.3
Tanggapan terhadap Ancaman Lingkungan dan Permasalahannya .............................. 25
3.3
Identifikasi Penyebab dan Pemecah Masalah terhadap Permasalahan Lingkungan ..... 27
3.4
Dukungan terhadap Pengembangan Kawasan Konservasi Laut Daerah ....................... 31 vi
4.
3.4.1
Tanggapan terhadap Pembatasan Perairan dimana Biota Laut dan Lingkungan di dalamnya Bisa Dilindungi ............................................................................................... 31
3.4.2
Tanggapan terhadap Istilah Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) .......................... 33
3.4.3
Tanggapan terhadap Pelarangan Menangkap Ikan di KKLD .......................................... 34
3.5
Kepedulian terhadap Peraturan dalam KKLD................................................................. 36
3.6
Partisipasi dalam Organisasi Para Pihak (Stakeholder) .................................................. 38
PEMBAHASAN................................................................................................................................ 43 4.1
Karakteristik Sosio-demografi Responden ..................................................................... 43
4.2
Sikap terhadap Lingkungan Pesisir dan Lautan .............................................................. 43
4.3
Identifikasi Penyebab dan Pemecah Masalah terhadap Permasalahan Lingkungan ..... 44
4.4
Dukungan terhadap Pengembangan Kawasan Konservasi Laut Daerah ....................... 45
4.5
Kepedulian terhadap Peraturan dalam KKLD................................................................. 45
4.6
Partisipasi dalam Organisasi Para Pihak (Stakeholeder) ................................................ 45
5.
KESIMPULAN.................................................................................................................................. 47
6.
REKOMENDASI............................................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 49 LAMPIRAN ............................................................................................................................................. 50
vii
Daftar Tabel Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4.
Lokasi Pengambilan Data Perception Monitoring .................................................................. 10 Jumlah Responden.................................................................................................................. 12 Tanggapan Responden terhadap Penyebab Utama Permasalahan Lingkungan .................... 28 Tanggapan Responden terhadap yang Paling Utama dalam Mengatasi Permasalahan Lingkungan ............................................................................................................................. 29 Tabel 5. Tanggapan Responden terhadap Penanggung jawab dalam Mengatasi Permasalahan Lingkungan ............................................................................................................................. 30 Tabel 6. Tanggapan Responden terhadap Siapa yang Menjadi Penyebab, yang Mengatasi dan yang Bertanggung jawab dalam Permasalahan Lingkungan .......................................................... 30
viii
Daftar Gambar Gambar 1. Enumerator dalam Simulasi Pengambilan Data. (Foto: CI/ME Lazuardi) ............................ iii Gambar 2. Pengambilan Data oleh Enumerator. (Foto: CI/ME Lazuardi) ............................................. iii Gambar 3. Peta Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Raja Ampat............................................9 Gambar 4. Diagram Jumlah Responden ............................................................................................... 12 Gambar 5. Persentase Jenis Kelamin Responden ................................................................................ 13 Gambar 6. Persentase Kategori Profesi Responden ............................................................................ 14 Gambar 7. Total Persentase Kategori Profesi Responden ................................................................... 14 Gambar 8. Persentase Tingkat Pendidikan Responden ....................................................................... 15 Gambar 9. Total Persentase Tingkat Pendidikan Responden .............................................................. 15 Gambar 10. Persentase Sumber Informasi Media Utama Responden ................................................ 16 Gambar 11. Total Persentase Sumber Informasi Media Utama Responden ....................................... 16 Gambar 12. Persentase Kepemilikan Radio dan Televisi Responden .................................................. 17 Gambar 13. Persentase Sumber Informasi Non-media Utama Responden ........................................ 18 Gambar 14. Total Persentase Sumber Informasi Non-media Utama Responden ............................... 18 Gambar 15. Persentase Kekerapan Mendengar Radio ........................................................................ 19 Gambar 16. Persentase Kekerapan Melihat Televisi............................................................................ 20 Gambar 17. Persentase Kekerapan Membaca Media Cetak................................................................ 20 Gambar 18. Total Persentase Kekerapan dalam Menyimak Media ..................................................... 21 Gambar 19. Persentase Tanggapan Responden terhadap Kondisi Terumbu Karang .......................... 22 Gambar 20. Total Persentase Tanggapan Resonden terhadap Kondisi Terumbu Karang ................... 22 Gambar 21. Tanggapan Responden terhadap Kondisi Mangrove di sekitar Kampung ....................... 23 Gambar 22. Persentase Tanggapan Resonden terhadap Kondisi Mangrove di sekitar Kampung. ...... 23 Gambar 23. Tanggapan Responden mengenai Kondisi Terumbu Karang 10 Tahun yang Lalu ............ 24 Gambar 24. Tanggapan Responden mengenai Kondisi Mangrove 10 Tahun yang Lalu di KKLD Masingmasing............................................................................................................................... 25 Gambar 25. Total Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Terumbu Karang dan Mangrove 10 Tahun yang Lalu ................................................................................................................ 25 Gambar 26. Tanggapan Responden mengenai Permasalahan Lingkungan di Masing-masing KKLD... 26 Gambar 27. Total Tanggapan Responden mengenai Permasalahan Lingkungan ................................ 27 Gambar 28. Tanggapan Responden terhadap Pembatasan Kawasan Pesisir i .................................... 32 Gambar 29. Total Tanggapan Responden terhadap Pembatasan Kawasan Pesisir ............................. 32 Gambar 30. Tanggapan Responden terhadap Istilah KKLD.................................................................. 33 Gambar 31. Total Tanggapan Responden terhadap Istilah KKLD......................................................... 34 Gambar 32. Tanggapan Responden terhadap Pelarangan Menangkap Ikan di KKLD.......................... 35 Gambar 33. Total Tanggapan Responden terhadap Pelarangan Menangkap Ikan di KKLD ................ 35 Gambar 34. Tanggapan Responden terhadap Peraturan KKLD ........................................................... 36 Gambar 35. Total Tanggapan Responden terhadap Peraturan dalam KKLD ....................................... 37 Gambar 36. Tanggapan Responden terhadap Kepatuhan Peraturan di Dalam KKLD.......................... 37 Gambar 37. Total Tanggapan Responden terhadap Kepatuhan Peraturan di Dalam KKLD ................ 38 Gambar 38. Tanggapan Responden terhadap Keberadaan Organisasi Para Pihak.............................. 38 Gambar 39. Total Tanggapan Responden terhadap Keberadaan Organisasi Para Pihak .................... 39
ix
Gambar 40. Gambar 41. Gambar 42. Gambar 43.
Tanggapan Responden terhadap Partisipasi dalam Organisasi ....................................... 39 Total Tanggapan Responden terhadap Partisipasi Organisasi ......................................... 40 Tanggapan Responden terhadap Manfaat Organisasi ..................................................... 41 Total Tanggapan Responden terhadap Manfaat Organisasi ............................................ 42
x
Daftar Lampiran Lampiran 1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Masing-masing Kampung Terpilih dalam Survey........... 50 Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Rumah Tangga ................................................................................... 51 Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Perorangan ........................................................................................ 55
xi
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Conservation International – Indonesia, Raja Ampat Program telah berkegiatan di Raja Ampat sejak 2001, bekerja sama dengan masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat dalam pengelolaan kawasan pesisir dan lautan sebagai sumber ekonomi utama masyarakat Raja Ampat agar tetap lestari dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Raja Ampat secara berkelanjutan. Salah satu bagian dari pengelolaan ini adalah untuk menghentikan penurunan kondisi pesisir dan lautan yang disebabkan oleh penangkapan ikan yang tak ramah lingkungan, penangkapan ikan berlebih, dan sejumlah ancaman lainnya. Pada akhir 2006 telah dideklarasikan oleh Bupati Kabupaten Raja Ampat mengenai penetapan 6 Kawasan Konservasi Laut Daerah dan dikukuhkan dalam Perbup No 66 tahun 2007, Perda No. 27 tahun 2008 dan implementasi perda melalui Perbup No. 05 tahun 2009. Hingga tahun 2010 ini pengelolaan dalam KKLD masih melalui proses panjang dimana di dalamnya masih diperlukan kelengkapan dan perbaikan seperti zonasi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan. Proses ini terasa panjang tapi berharap mendapat capaian yang lebih baik karena zonasi yang ada adalah berdasarkan masukan dari masyarakat. Dalam empat tahun berdirinya KKLD, dirasa perlu mengetahui persepsi atau tanggapan masyarakat khususnya yang bermukim dalam KKLD untuk mengetahui seberapa efektif pengelolaan yang ada dan seberapa besar kawasan yang telah dideklarasikan ini membawa manfaat bagi masyarakat setempat serta seberapa jauh masyarakat terlibat di dalamnya.
1.2 Tujuan Tujuan dari program perception monitoring ini adalah: a. Untuk mendapatkan kecenderungan atau tren sikap dan persepsi masyarakat terhadap keadaan sumberdaya, penggunaan sumberdaya, pemahaman aturan lingkungan atau kawasan dan lembaga-lembaga pemangku kepentingan. b. Menjadikan acuan bagi pengelola KKLD maupun pemerintah daerah dalam memahami sikap, persepsi dan perilaku masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan dan kaitannya dengan sumber daya khususnya pesisir dan lautan. Pihak pengelola KKLD akan menggunakan
1
informasi ini sebagai acuan dalam pengelolaan yang adaptif dan sebagai salah satu tolok ukur dalam keberhasilan pengelolaan sebuah kawasan.
1.3 Deskripsi Lokasi 1.3.1 KKLD Selat Dampier Selat Dampier merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah yang berada antara selatan P. Waigeo dan utara P. Batanta hingga timur P. Salawati, dengan luas 301.886 ha. Letaknya yang relatif dekat dengan Sorong dan Waisai, menjadikan kawasan ini memiliki pengguna sumberdaya paling beragam dibandingkan kawasan lainnya. Terdapat 4 Distrik dan 24 kampung pada kawasan tersebut. Dari acak penentuan lokasi survey, terdapat 10 kampung yang terpilih yaitu Kampung Jeffman, Kapatlap dan Samate di Distrik Samate; Kampung Yensawai dan Arefi di Distrik Selat Sagawin; Kampung Arborek, Sawinggrai dan Yenbuba di Distrik Meos Mansar; dan Kampung Yenbeser dan Friwen di Distrik Waigeo Selatan. Selat Dampier memiliki tipe terumbu karang tepi (fringing reef) dan karang gosong (patch reef). Sebagian besar patch reef berada di antara selatan P. Waigeo dan utara Batanta. Beberapa patch reef merupakan tempat berkumpulnya ikan pari manta dan mempunyai schooling ikan yang tinggi sehingga banyak dive point untuk pariwisata selam di daerah ini. Berdasarkan survey mantatow 2008, persentase penutupan karang hidup berkisar antara 0 – 85% dengan rata-rata tutupan 24.80%, sedangkan rata-rata persentase penutupan biota lainnya adalah 22.67%.
Persentase penutupan rata-rata karang mati adalah 20.98%, sedangkan persentase
penutupan pasir dan patahan karang masing-masing adalah 12.13% dan 18.91%. Hutan mangrove di KKLD Selat Dampier tumbuh subur di selatan P. Waigeo, Selatan P. Gam, utara P. Batanta dan timur hingga tenggara P. Salawati dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Beberapa hutan mangrove merupakan dive point yang biasa disebut blue water mangrove, yaitu di selatan P. Gam dan Teluk Gam. Padang lamun tumbuh subur di selatan P. Waigeo hingga selatan P. Gam. Di utara P. Batanta dan timur P. Salawati. Daerah padang lamun ini merupakan habitat bagi duyung (Dugong dugon), ikan baronang (Siganus) dan sebagai tempat pembesaran larva ikan lainnya.
2
KKLD Selat Dampier memiliki potensi: 1. Titik-titik penyelaman yang memiliki biodiversitas tertinggi di Raja Ampat dan telah menjadi tujuan wisata paling awal di Raja Ampat dengan tipe penyelaman paling lengkap yaitu penyelaman berarus (drift dive), penyelaman goa (cave diving), penyelaman obyek makro di air keruh (muck dive), manta point dan penyelaman wisata pada umumnya. 2. Keberadaan landbase resort meliputi: Papua Diving (Kri Eco Resort dan Sorido Eco Resort) di P. Kri, Raja Ampat Dive Lodge di P. Mansuar dan Papua Paradise Resort di P. Batanta. 3. Homestay dan kampung-kampung wisata meliputi: homestay di Yenbuba dan Sawingrai; kampung wisata di Saondarek, Sawingrai, Arborek, Waiweser, dan Marandanweser 4. Akses terdekat dari ibukota Raja Ampat, Waisai. 5. Perlintasan cetacean (paus dan lumba-lumba atau masyarakat Raja Ampat menyebutnya dengan Taroi dan Ombon), dan dugong, meliputi: a. Paus sperma atau sperm whale (Physeter Macrocephalus) b. Paus pembunuh atau killer whale (Orcinus orca) atau masyarakat Selat Dampier menyebutnya Rowetroyer. c. Paus Bryde (Balaenoptera brydei) d. Paus Bryde kerdil (Balaenoptera edeni) e. Lumba-lumba hidung botol umum (Tursiops truncatus) f.
Lumba-lumba hidung botol indopasifik (Tursiops aduncus)
g. Paus pembunuh palsu (Pseudorca crassidens) h. Lumba-lumba spinner (Stenella longirostris) i.
Paus pemandu sirip pendek (Globicephala macrorhynchus)
j.
Dugong/Duyung (Dugong dugon)
6. Perikanan tangkap pelagis tradisional dengan tengiri sebagai unggulan. 7. Perikanan bagan dengan ikan teri sebagai unggulan. Namun perikanan bagan ini harus dikelola dengan baik. 8. Birdwatching di Yenwaupnor, Sawinggrai, Sarporkren, Yenbeser dan Waiwo.
1.3.2 KKLD Kawe KKLD Kawe yang meliputi kepulauan dari P. Sayang dan P. Piai, Kepulauan Wayag hingga P. Uranie memiliki luas 155.000 ha. Dinamakan KKLD Kawe karena wilayah ini merupakan ulayat adat dari masyarakat Suku Kawe yang mendiami Kampung Saleo dan Serpele di Waigeo Barat. Tidak terdapat 3
kampung di dalam KKLD Kawe, tetapi kawasan ini berada dalam Distrik Waigeo Barat. Pengambilan data dilakukan di Kampung Saleo dan Serpele. Tipe terumbu karang di Kepulauan Wayag adalah terumbu karang tepi (fringing reef) dan sebagian kecil karang gosong (patch reef). Kontur terumbu pada daerah tersebut umumnya curam hingga tegak lurus dengan kecerahan air 10 – 12 m. Kontur terumbu datar hingga landai hanya berada di barat dan utara P. Piai dan barat, selatan dan timur P. Sayang, serta teluk-teluk di dalam P. Wayag. Kecuali P. Piai dan P. Sayang, pada umumnya daerah sepanjang pantai utara pulau-pulau di Wayag (P. Wayag hingga P. Uranie) berupa batuan karst dengan kontur bawah air tegak lurus dan sangat sedikit karang keras hidup. Sebaliknya pada sisi selatan pulau-pulau tersebut memiliki kontur perairan landai hingga curam dengan banyak pantai pasir putih dan terumbu karang di dasar perairannya.
Melihat karakter daerahnya seperti penjelasan di atas, KKLD Kawe relatif tidak
mempunyai ekosistem padang lamun dan hutan mangrove. Berdasarkan survey mantatow 2008, persentase penutupan karang hidup berkisar antara 0 – 70% dengan rata-rata tutupan 20.55%, sedangkan rata-rata persentase penutupan biota lainnya adalah 17.49%.
Persentase penutupan rata-rata karang mati adalah 41.03%, sedangkan persentase
penutupan pasir dan patahan karang masing-masing adalah 12.17% dan 8.76%. KKLD Kawe memiliki potensi yang meliputi: 1. Titik-titik penyelaman dengan tipe penyelaman meliputi penyelaman berarus (drift dive), penyelaman goa (cave diving), penyelaman obyek makro di air keruh (muck dive) dan penyelaman wisata pada umumnya dengan memanfaatkan liveaboard atau kapal wisata. 2. Pemandangan bukit-bukit karst/limestone di antara laguna-laguna. 3. Kayaking di dalam laguna. 4. Tempat peneluran penyu hijau (Chelonia mydas) di P. Piai dan P. Sayang. 5. Teripang, lola dan lobster yang dikelola dengan sistem sasi. 6. Danau-danau air asin. 7. Perlintasan cetacean (paus dan lumba-lumba), yang meliputi: a. Lumba-lumba risso (Grampus griseus) b. Lumba-lumba hidung botol umum (Tursiops truncatus) c. Lumba-lumba spinner (Stenella longirostris)
4
1.3.3 KKLD Ayau KKLD Kepulauan Ayau meliputi Kepulauan Ayau dan Kepulauan Asia yang memiliki luas 101.440 ha terletak di utara P. Waigeo dan berbatasan dengan perairan Republik Palau. Terdapat 1 distrik yaitu Distrik Kepulauan Ayau dan 5 kampung di dalam KKLD Ayau meliputi Kampung Dorehkar, Yenkawir, Miosbekwan, Rutum dan Reni. Pengambilan data perception monitoring dilakukan pada kelima kampung tersebut. Tipe terumbu karang di Ayau Kecil dan Ayau Besar adalah terumbu karang cincin atau atoll, sedangkan di kepulauan Asia adalah terumbu karang tepi (fringing reef). Ayau besar merupakan atoll di mana terdapat cincin laguna di dalamnya, sedangkan Ayau Kecil bisal dikatakan ’hampir Atoll’ (Tomascik, T., et al. 1997). Kontur terumbu pada ketiga daerah tersebut umumnya curam hingga tegak lurus dengan kecerahan air 5 – 20 m. Kontur terumbu landai hanya berada di selatan Ayau Kecil, Timur P. Miosros Ayau Besar dan utara P. Fani. Persentase penutupan karang hidup di Ayau Kecil berkisar antara 5 – 70 % (kategori dari buruk hingga bagus) dengan rata-rata 30.82 % (kategori sedang). Secara umum kondisi karang di tubir utara relatif lebih baik dibanding tubir selatan. Kondisi terumbu karang khususnya di bagian selatan relatif didominasi oleh karang mati hingga 85 % dengan rata-rata 40.90%. selebihnya, rata-rata persen penutupan rubble (patahan karang) sebesar 11.10%, pasir 4.13% dan biota lain sebesar 13.13%. Kontur terumbu sebagian besar curam hingga tegak lurus. Kontur landai hanya di selatan Ayau Kecil dan utara P. Urbabo. Persentase penutupan karang hidup di Ayau Besar berkisar antara 5 – 75 % (kategori dari buruk hingga memuaskan) dengan rata-rata 36.17 % (kategori sedang). Secara umum kondisi karang di tubir barat hingga selatan Misosbekwan relatif lebih baik dibanding di tubir bagian timur. Rata-rata persentase penutupan karang mati adalah sebesar 25.83%, rubble 15.23%, pasir 5.98%, dan biota lain sebesar 16.79%. Kontur terumbu umumnya curam hingga tegak lurus. Kontur landai hanya terdapat di timur P. Miosros hingga timur Rutum. Persentase penutupan karang hidup di Kep. Asia berkisar antara 10 – 60 % (kategori dari buruk hingga bagus) dengan rata-rata 31.70 % (kategori sedang). Secara umum kondisi karang di tubir barat relatif lebih baik dibanding tubir timur. Di kepulauan ini, penutupan karang mati mendominasi dengan rata-rata persen penutupan sebesar 39.63%. Selebihnya, rata-rata persen penutupan rubble 9.29%, pasir 6.10% dan biota lain 13.33%. Kontur terumbu umumnya tegak lurus. Kontur landai hingga curam hanya terdapat di utara P. Fani dan selatan P. Miarin.
5
Daerah-daerah yang diduga sebagai akibat destructive fishing adalah sepanjang tubir selatan Ayau Kecil, sepanjang tubir timur Ayau Besar dan sebagian tubir selatan Miosbekwan, sepanjang tubir timur Kep. Asia. Tidak terdapat pemutihan karang (coral bleaching) maupun ledakan populasi mahkota berduri pada semua kawasan. Berdasarkan informasi dari masyarakat dan marinir yang menjaga pos perbatasan: Kep. Asia khususnya barat P. Fani merupakan tempat peneluran penyu hijau. Peneluran penyu hijau juga terdapat di P. Mof, sekitar 40 km dari Ayau Kecil. KKLD Kepulauan Ayau memiliki potensi yang meliputi: 1. Lokasi pemijahan ikan kerapu di Selatan Ayau Besar yang salah satunya terbesar di Indonesia. 2. Ikan napoleon. 3. Ikan-ikan pelagis seperti tuna, cakalang dan tengiri. 4. Lokasi peneluran penyu hijau (Chelonia mydas) di P. Mof dan P. Fani 5. Gurita atau masyarakat Ayau menyebutnya dengan kombrof 6. Cacing laut atau masyarakat Ayau menyebutnya dengan Insonem 8. Perlintasan cetacean (paus dan lumba-lumba). yang meliputi: a. Lumba-lumba hidung botol umum (Tursiops truncatus) b. Lumba-lumba spinner (Stenella longirostris) c. Paus sperma (Physeter macrocephalus)
1.3.4 KKLD Teluk Mayalibit KKLD Teluk Mayalibit terletak di P. Waigeo dengan luas 53.100 ha. Dalam kawasan KKLD Teluk Mayalibit ini terdapat 1 Distrik yaitu Distrik Teluk Mayalibit dengan 9 kampung yang terletak di dalam teluk. Dalam perluasannya, ditambah dengan Kampung Yensner yang terletak di sebelah timur mulut Teluk Mayalibit yang merupakan bagian dari Distrik Waigeo Timur.
Pengambilan data
dilakukan pada 9 kampung di dalam teluk yaitu Kampung Warsamdim, Lopintol, Kalitoko, Arawai, Beo, Kabilol, Go, Waifoi, dan Wairemak. Teluk Mayalibit memiliki tipe terumbu karang tepi (fringing reef), karang gosong (patch reef) dan karang penghalang (barrier reef). Barrier reef ini berada di depan mulut teluk yang membentang dari timur hingga selatan P. Waigeo. Karena kondisinya yang tertutup dengan kisaran kecerahan air horizontal 0 – 12 m dan rata-rata 6 m. Ekosistem terumbu karang tidak hidup subur di daerah ini. Terumbu karang hanya tumbuh sedikit di mulut teluk dan sebagian dalam teluk yang relatif masih
6
dekat dengan mulut teluk. Itupun hanya tumbuh antara kedalaman 0 – 5 m. Selebihnya dasar teluk adalah pasir hingga berlumpur. Berdasarkan survey mantatow 2008, persentase penutupan karang hidup berkisar antara 0 – 70% dengan rata-rata tutupan 8.82%, sedangkan rata-rata persentase penutupan biota lainnya termasuk di dalamnya adalah karang lunak adalah 27.16%. Persentase penutupan rata-rata karang mati adalah 21.93%, sedangkan persentase penutupan pasir dan patahan karang masing-masing adalah 26.85% dan 9.50%. Ekosistem pesisir di teluk mayalibit relatif didominasi oleh hutan mangrove di KKLD Teluk Mayalibit. Mangrove menghampar dari luar mulut teluk hingga di teluk bagian terdalam. Hutan mangrove ini memberikan potensi kepiting bakau dan ebi (anak udang) sebagai sumber penghasilan bagi masyarakatnya. Dari sisi potensi perikanan, Teluk Mayalibit merupakan daerah ikan lema – sebutan untuk ikan kembung (Rastrelliger kanagurta)bagi masyarakat Teluk Mayalibit. Padang lamun tumbuh sedikit di mulut teluk dan pesisir bagian dalam teluk, sedangkan pesisir di luar mulut teluk sebagian besar komunitas di dangkalan didominasi oleh alga Sargassum. KKLD Teluk Mayalibit memiliki potensi: 1. Titik penyelaman pada mulut teluk dengan tipe penyelaman mengikuti arus (drift dive) dan penyelaman air keruh (muck dive). 2. Kayaking menyusuri sungai. 3. Relatif dekat dengan ibukota Raja Ampat, Waisai (20 km dari ibukota) 4. Perlintasan cetacean (paus dan lumba-lumba) dan dugong di mulutnya teluknya, yang meliputi: a. Paus sperma atau sperm whale (Physeter Macrochepalus) b. Paus pembunuh atau killer whale (Orcinus orca) c. Lumba-lumba hidung botol umum (Tursiops truncatus) d. Lumba-lumba hidung botol indopasifik (Tursiops aduncus) e. Paus pembunuh palsu (Pseudorca crassidens) f.
Lumba-lumba spinner (Stenella longirostris)
g. Lumba-lumba risso (Grampus griseus) h. Lumba-lumba bongkok (Sousa chinensis) di dalam teluk atau masyarakat Teluk Mayalibit menyebut lumba-lumba putih i.
Dugong/Duyung (Dugong dugon)
7
5. Perikanan tangkap ikan lema (ikan kembung) (Rastrelliger kanagurta) 6. Penghasil anak udang atau masyarakat menyebutnya dengan ebi. 7. Penghasil kepiting bakau. Kondisi Teluk Mayalibit dengan mulut teluknya yang sempit dengan teluk yang dalam menyebabkan ekosistem pesisirnya didominasi oleh hutan mangrove dengan sedikit padang lamun dan terumbu karang.
Tambahan lagi, kondisi yang tertutup ini cenderung rentan dari kerusakan, sehingga
pengelolaan kawasan teluk yang bijak mampu membuat potensi sumberdaya alamnya bisa dinikmati masyarakatnya secara lestari. Potensi kerusakan yang ada adalah pembukaan tambang di areal teluk dan penangkapan ikan tidak ramah lingkungan. Kerusakan akibat alam yaitu pada musim tertentu terjadi kelimpahan alga merah (red tide) yang mengakibatkan banyak ikan yang mati.
8
Gambar 3. Peta Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Raja Ampat
9
2. METODE 2.1 Lokasi Pengambilan data perception monitoring ini dilakukan di dalam 26 kampung di 4 KKLD meliputi KKLD Selat Dampier, KKLD Kawe, KKLD Ayau dan KKLD Teluk Mayalibit yang terdapat 6 distrik di Kabupaten Raja Ampat. Tabel 1. Lokasi Pengambilan Data Perception Monitoring KKLD KKLD Selat Dampier
Distrik 1. Samate
2. Selat Sagawin 3. Mios Mansar
4. Waigeo Selatan KKLD Kawe
5. Waigeo Barat
KKLD Ayau
6. Kepulauan Ayau
KKLD Teluk Mayalibit
7. Teluk Mayalibit
Kampung 1. Jefman 2. Samate 3. Kapatlap 4. Yensawai 5. Arefi 6. Arborek 7. Yenbuba 8. Sawingrai 9. Friwen 10. Yenbeser 1. Saleo 2. Serpele 1. Dorehkar 2. Yenkawir 3. Miosbekwan 4. Rutum 5. Reni 1. Warsamdin 2. Lopintol 3. Kalitoko 4. Warimak 5. Beo 6. Arawai 7. Kabilol 8. Waifoi 9. Go
2.2 Waktu Sebelum pengambilan data, para enumerator mendapatkan pelatihan untuk memberi pengetahuan tentang perception monitoring, menyamakan persepsi dalam melakukan wawancara, pengisian kuisioner dan entry data ke komputer. Pelatihan perception monitoring dilakukan pada 6 – 12 Oktober 2009, sedangkan pengambilan data di lapangan dilakukan pada 20 Oktober – 20 November 2009.
10
2.3 Pengambilan Data Perception monitoring survey sudah dilakukan di 4 KKLD di Kabupaten Raja Ampat pada November 2009 untuk mengkaji tanggapan masyarakat kaitannya dengan sumberdaya alam di sekeliling mereka, khususnya sumberdaya alam pesisir dan lautan. Metode pengambilan data mengacu pada protokol perception monitoring (Halim A. et al., 2005) yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan (Korebima, M. dkk., 2009). Ada dua komponen utama dalam protokol ini yaitu metode dan kuisioner. Metode mencakup pemilihan kriteria untuk desa/kampung sasaran, responden dan pewawancara (enumerator) independen, sedangkan kuisioner mencakup kuisioner untuk rumah tangga (Lampiran 2.) dan kuisioner untuk individu (Lampiran 3.). Pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner meliputi, pertama, data sosio demografi; kedua, sikap msyarakat terhadap sumberdaya alam, sumber informasi atau berita, dukungan masyarakat terhadap pembentukan kawasan konservasi laut daerah, kepedulian tentang peraturan-peraturan yang berlaku dan partisipasi masyarakat dalam lembaga-lembaga pemangku kepentingan. Pengambilan data dilakukan oleh enumerator/pewawancara independen yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan jumlah kampung yang akan diambil datanya dikaitkan dengan durasi pengambilan data, jarak antar kampung dan jarak dari Sorong. Dalam survey perception pertama yang sudah dilakukan ini didapatkan 17 enumerator yang berasal dari kalangan mahasiswa dan lulusan SMA dari Raja Ampat dan Sorong.
11
3. HASIL Pengambilan data perception monitoring dilakukan di 26 kampung meliputi 10 kampung di KKLD Selat Dampier, 5 kampung di KKLD Ayau, 9 kampung di KKLD Teluk Mayalibit, dan 2 kampung di KKLD Kawe. Pengambilan sampel ini sesuai dengan protokol Perception Monitoring yaitu sampel dipilih 10 kampung secara acak di masing-masing KKLD, namun 3 KKLD yang ada kecuali KKLD Selat Dampier memiliki kampung kurang dari 10 kampung. Total terdapat 700 responden rumah tangga dan 1.015 responden individu yang telah diambil datanya oleh para enumerator. Tabel 2. Jumlah Responden Responden Rumah Tangga 246 51 149 254 700
KKLD Selat Dampier Kawe Ayau Teluk Mayalibit Total
Responden Individu 373 79 201 362 1015
responden rumah tangga
responden individu
Dampier
246
254
Jumlah Kampung Pengambilan Data 10 2 5 9 26
362
Dampier
373
Kawe
Kawe
Ayau
149
Ayau
201
Telma
Telma
51
79
Gambar 4. Diagram Jumlah Responden
3.1 Karasteristik Sosio-demografi Responden 3.1.1 Jenis Kelamin Dari keempat KKLD, sebagian besar responden adalah laki-laki dengan persentase antara 51.9% 55.7%, kecuali di KKLD Kawe dimana persentase responden laki-laki lebih kecil dari pada persentase responden perempuan.
12
Persentase jenis kelamin
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Selat Dampier
Kawe
Ayau
Teluk Mayalibit
Laki-laki
53.1%
49.4%
55.7%
51.9%
Perempuan
46.9%
50.6%
44.3%
48.1%
Laki-laki
47.1% 52.9%
Perempuan
Gambar 5. Persentase Jenis Kelamin Responden Secara keseluruhan dari total responden, terdapat 52.9% responden laki-laki dan 47.1% responden perempuan.
3.1.2 Mata Pencaharian/profesi Kategori profesi disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan ekonomi individu pada lokasi survey. Data yang didapatkan dari total 659 resonden individu yang mengisi kuisioner, kita kategorikan menjadi 8 jenis profesi sebagai berikut: 0. Tidak ada data
5. Guru
1. Nelayan
6. Operator gergaji mesin
2. Petani/berkebun/mengambil sagu
7. Lain-lain (keterampilan, dll) 13
3. Pedagang
8. Tidak ada pekerjaan
Persentase Profesi
4. PNS/pegawai pemerintahan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Selat Dampier
0.4%
58.4%
17.6%
2.4%
5.2%
1.6%
2.0%
10.0%
2.4%
Kawe
0.0%
70.0%
18.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
4.0%
8.0%
Ayau
0.7%
85.3%
3.5%
0.0%
2.8%
0.7%
0.0%
5.6%
1.4%
Teluk Mayalibit
1.9%
38.4%
48.6%
0.5%
5.6%
0.9%
2.3%
0.9%
0.9%
Gambar 6. Persentase Kategori Profesi Responden Dilihat dari diagram di atas, sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai nelayan (kategori 1.), namun di Teluk Mayalibit, lebih banyak responden yang memiliki pekerjaan sebagai petani/berkebun/mengambil sagu (kategori 2.). 2.1% 0.9%
1.5% 4.4%
1.1%
0. Tidak ada data
5.6%
1. Nelayan
1.1%
2. Petani/berkebun/mengambil sagu 3. Pedagang 24.7%
4. PNS/pegawai pemerintahan 58.6% 5. Guru 6. Operator gergaji mesin 7. Lain-lain (ketrampilan, dll) 8. Tidak ada pekerjaan
Gambar 7. Total Persentase Kategori Profesi Responden Secara keseluruhan sebagian besar responden atau sebesar 58.6% responden mempunyai profesi sebagai nelayan (kategori 1.), disusul kemudian 24.7% sebagai petani/berkebun/mengambil sagu
14
(kategori 2.). Terdapat 5.6% responden dengan profesi ketrampilan (kategori 7) dan 4.4% responden sebagai PNS. Persentase profesi lainnya berkisar 0.9 – 2.1%.
3.1.3 Pendidikan Dari data pendidikan yang didapatkan, sebagian besar responden memiliki pendidikan tingkat sekolah dasar (SD) dan sejumlah kecil responden yang melanjutkan belajar ke tingkat perguruan
Persentase pendidikan
tinggi (>SMA). 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
SD
SMP
SMA
> SMA
Selat Dampier
57.7%
20.9%
19.2%
2.2%
Kawe
73.5%
11.8%
13.2%
1.5%
Ayau
53.5%
32.8%
12.6%
1.0%
Teluk Mayalibit
69.6%
14.2%
13.3%
2.9%
Gambar 8. Persentase Tingkat Pendidikan Responden Secara keseluruhan dari 970 responden yang menjawab, 62.2% responden masih berpendidikan SD, disusul dengan SMP sebesar 20.3%, SMA 2.2% dan tingkat lanjutan (>SMA) hanya sebesar 2.2%.
2.2%
15.4% 20.3%
SD
SMP
62.2%
SMA
> SMA
Gambar 9. Total Persentase Tingkat Pendidikan Responden
15
3.1.4 Sumber Informasi Utama Pada pertanyaan sumber informasi utama yang diperoleh masyarakat, terdapat dua kelompok yaitu media dan non-media. Pada kelompok media, sumber utama informasi masyarakat adalah radio, televisi dan media cetak (koran, majalah, tabloid). Terdapat jawaban yang menyebutkan kombinasi
Persentase jawaban
dari ketiga sumber media tersebut. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% radio
tv
radio dan tv
radio, tv, media cetak
tidak ada
Selat Dampier
74.4%
1.9%
20.8%
2.9%
0.0%
Kawe
96.9%
1.5%
0.0%
1.5%
0.0%
Ayau
86.8%
4.4%
8.8%
0.0%
0.0%
Teluk Mayalibit
46.0%
0.8%
48.3%
2.8%
2.0%
Gambar 10. Persentase Sumber Informasi Media Utama Responden Dari diagram di atas, terlihat bahwa di KKLD Selat Dampier, Kawe dan Ayau, radio menempati urutan pertama dalam hal sumber informasi media utama. Sedangkan Di KKLD Teluk Mayalibit, sebagian besar responden (48.3%) menjawab radio dan tv. 2.2%
0.8% radio tv
27.6% 67.4% 2.0%
radio dan tv radio, tv, media cetak tidak ada
Gambar 11. Total Persentase Sumber Informasi Media Utama Responden Sebanyak 67.4% responden mendapatkan informasi media utama dari radio, sedangkan tv dan kombinasinya dengan sumber informasi lainnya berkisar 0.8-27.6%. Hanya 0.8% yang menyatakan tidak ada atau tidak tahu sumber informasi dari media. 16
Jika dilihat dari data rumah tangga dalam hal kepemilikan radio dan televisi, maka dapat dilihat pada
Persentase responden
diagram di bawah ini: 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
ya
tidak
ya
mempunyai radio
tidak mempunyai tv
Selat dampier
51.6%
48.4%
49.0%
51.0%
Kawe
32.0%
68.0%
58.0%
42.0%
Ayau
46.9%
53.1%
41.0%
59.0%
Teluk Mayalibit
43.1%
56.9%
61.8%
38.2%
Gambar 12. Persentase Kepemilikan Radio dan Televisi Responden Jika dilihat dari gambar 9 di atas, persentase antara responden yang memiliki radio atau televisi hampir berimbang dengan responden yang tidak memiliki radio atau televisi. Di KKLD Selat, sebagian besar responden memiliki radio (51.6%) dan tidak memiliki televisi (51%). Di KKLD Kawe dan Teluk Mayalibit, sebagian besar responden tidak memiliki radio (68.0%) namun memiliki televisi (58%). Di KKLD Ayau sebagian besar responden tidak memiliki radio dan televisi. . Kelompok kedua adalah sumber informasi non-media. Dari jawaban yang diperoleh dari responden, non-media ini dikelompokkan menjadi 6 kategori, yaitu: teman, keluarga, masyarakat (termasuk di dalamnya tokoh masyarakat dan tokoh adat), aparat (kampung dan pemerintah), LSM, dan tidak ada/tidak tahu.
17
Persentase jawaban
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Teman
Keluarga
Masyarakat
Aparat kampung/pmr th
Selat Dampier
29.9%
19.5%
0.0%
Kawe
20.0%
16.0%
0.0%
Ayau
6.5%
67.0%
2.2%
16.2%
5.4%
2.7%
Teluk Mayalibit
15.3%
19.8%
3.0%
13.2%
38.6%
10.2%
LSM
Tidak ada
45.6%
5.0%
0.0%
16.0%
48.0%
0.0%
Gambar 13. Persentase Sumber Informasi Non-media Utama Responden Dari hasil data didapatkan, sebagian besar informasi non-media di KKLD Selat Dampier (45.6%) adalah dari aparat (kampung dan pemerintah), sedangkan sebagian besar responden di KKLD Ayau (67.0%) menjawab keluarga. Sebagian besar reponden di KKLD Kawe dan Teluk Mayalibit menjawab informasi non-media adalah LSM. Di sisi lain, terdapat responden yang tidak tahu mengenai hal ini di KKLD Teluk Mayalibit sebesar 10.2%, sedangkan di KKLD Ayau sebesar 2.7%. 5.0% Teman 17.8%
Keluarga
20.8%
Masyarakat
23.9%
Aparat
30.7%
LSM Tidak ada
1.8%
Gambar 14. Total Persentase Sumber Informasi Non-media Utama Responden Secara keseluruhan, keluarga menempati urutan pertama dalam sumber informasi utama non-media dengan persentase 30.7%, sedangkan 23.9% informasi non-media responden bersumber dari aparat (kampung dan pemerintah).
Informasi dari LSM sebesar 20.8%, sedangkan informasi yang
bersumber dari teman adalah sebesar 17.8%. Informasi yang bersumber dari masyarakat hanya sebesar 5.0%, sedangkan 1.8% responden menyatakan tidak ada/tidak tahu.
18
Kekerapan responden dalam mendapatkan berita yang bersumber dari radio, televisi dan media cetak, kekerapan tersebut dikategorikan sebagai berikut: 1. Setiap hari
4. Sangat jarang
2. 1-6 hari/minggu
5. Tidak pernah
3. 1 kali seminggu – 1 kali sebulan Data dari kekerapan responden dalam mendapatkan berita terlihat dalam 3 gambar diagram di
Persentase jawaban
bawah ini: 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
1
2
3
4
5
radio Selat Dampier
35.5%
9.3%
10.7%
39.1%
5.5%
Kawe
13.0%
14.3%
15.6%
48.1%
9.1%
Ayau
20.8%
6.6%
5.1%
44.2%
23.4%
Teluk Mayalibit
35.7%
15.5%
3.9%
38.2%
6.6%
Gambar 15. Persentase Kekerapan Mendengar Radio Dilihat dari hasil data kekerapan responden dalam mendengarkan radio, sebagian besar responden di keempat KKLD menjawab sangat jarang (kategori 4) yang berkisar antara 38.2 – 48.1%. Sedangkan responden yang menjawab mendengar radio setiap hari (kategori 1) sebesar 13.0 – 35.7% responden. Di sisi lain, terdapat 5.5 – 23.4% responden yang menjawab tidak pernah (kategori 5). Dilihat dari hasil data kekerapan responden dalam mendengarkan televisi, sebagian besar responden di keempat KKLD menjawab sangat jarang (kategori 4) yang berkisar antara 41.5 – 47.7%. Sedangkan responden yang menjawab melihat televisi setiap hari (kategori 1) sebesar 14.7 – 36.2% responden. Di sisi lain, terdapat 3.1 – 26.7% responden yang menjawab tidak pernah (kategori 5).
19
Persentase jawaban
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
1
2
3
4
5
televisi Selat Dampier
31.3%
5.5%
5.8%
42.9%
14.6%
Kawe
14.7%
8.0%
8.0%
45.3%
24.0%
Ayau
15.4%
5.1%
5.1%
47.7%
26.7%
Teluk Mayalibit
36.2%
16.4%
2.8%
41.5%
3.1%
Gambar 16. Persentase Kekerapan Melihat Televisi Dilihat dari hasil data kekerapan responden dalam membaca media cetak (majalah/koran), sebagian besar responden di keempat KKLD menjawab sangat jarang (kategori 4) dan tidak pernah (kategori
Persentase jawaban
(5) yang berkisar antara 37.7 – 58.1% dan 35.8 – 54.6%. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
1
2
3
4
5
majalah/koran Selat Dampier
1.9%
2.7%
3.0%
37.7%
54.6%
Kawe
1.3%
5.1%
1.3%
43.6%
48.7%
Ayau
1.5%
2.0%
0.5%
46.2%
49.7%
Teluk Mayalibit
0.8%
3.1%
2.2%
58.1%
35.8%
Gambar 17. Persentase Kekerapan Membaca Media Cetak
Secara keseluruhan responden, sebagian besar responden menjawab sangat jarang (kategori 4) dalam kekerapannya menyimak baik radio, telivisi, maupun media cetak. Terdapat 31.0% responden yang menjawab setiap hari (kategori 1) mendengarkan radio.dan 28.7% yang menjawab setiap hari melihat televisi, sedangkan yang responden yang membaca media cetak setiap hari hanya 1.4%. 20
Persentase jawaban
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
1
2
3
4
5
radio
31.0%
11.4%
7.5%
40.5%
9.7%
televisi
28.7%
9.6%
4.7%
43.5%
13.5%
media cetak
1.4%
2.9%
2.1%
47.1%
46.4%
Gambar 18. Total Persentase Kekerapan dalam Menyimak Media
3.2 Sikap terhadap Lingkungan Pesisir dan Lautan Terdapat 3 hal utama dalam pertanyaan yang berkaitan dengan sikap terhadap lingkungan pesisir dan lautan, pertama adalah tanggapan terhadap kondisi terumbu karang dan mangrove; kedua, tanggapan perubahan kondisi dari waktu ke waktu; dan yang ketiga, tanggapan ancaman lingkungan dan permasalahannya.
3.2.1 Tanggapan terhadap Kesehatan Karang dan Mangrove Sebagian besar responden yang berkisar antara 55.7 – 81.5% di KKLD Selat Dampier, Kawe dan Teluk Mayalibit menyatakan bahwa kondisi terumbu karang di sekitar kampung mereka masih bagus, sedangkan sebagian besar responden di KKLD Ayau (55.8%) menyatakan sudah rusak. Sementara responden yang menyatakan tidak tahu berkisar antara 1.3 – 4.7%.
21
Persentase jawaban
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Bagus
Rusak
Tidak tahu
Selat Dampier
69.7%
28.1%
2.2%
Kawe
55.7%
43.0%
1.3%
Ayau
40.7%
55.8%
3.5%
Teluk Mayalibit
81.5%
13.8%
4.7%
Gambar 19. Persentase Tanggapan Responden terhadap Kondisi Terumbu Karang 3.3%
Bagus 29.6%
Rusak 67.1%
Tidak tahu
Gambar 20. Total Persentase Tanggapan Resonden terhadap Kondisi Terumbu Karang
Secara keseluruhan dari gambar 17. di atas memperlihatkan sebagian besar (67.1%) responden menilai bahwa terumbu karang mereka masih bagus, sedangkan 29.6% responden menilai bahwa terumbu karang mereka rusak. Terdapat 3.3% responden yang menjawab tidak tahu. Untuk kategori kondisi mangrove/bakau di sekitar kampung, ditambahkan kategori “tidak ada mangrove” untuk mengakomodir kampung-kampung yang memang tidak mempunyai ekosistem mangrove di sekitar mereka. Dari hasil data, sebagian besar responden di keempat KKLD yang berkisar antara 29.4 – 91.4% menyatakan bahwa kondisi mangrove di sekitar kampung masih bagus. Di sisi lain, terdapat 26.4%
22
responden di KKLD menjawab tidak ada mangrove di kampung mereka dan 20.8% responden
Persentase jawaban
menjawab tidak tahu. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Bagus
Rusak
Tidak ada
Tidak tahu
Selat Dampier
72.7%
16.9%
9.4%
1.1%
Kawe
64.6%
27.8%
5.1%
2.5%
Ayau
29.4%
23.4%
26.4%
20.8%
Teluk Mayalibit
91.4%
6.4%
0.8%
1.4%
Gambar 21. Tanggapan Responden terhadap Kondisi Mangrove di sekitar Kampung 5.2% 9.3%
Bagus Rusak
15.2% 70.2%
Tidak ada mangrove Tidak tahu
Gambar 22. Persentase Tanggapan Resonden terhadap Kondisi Mangrove di sekitar Kampung. Secara keseluruhan dari gambar 19. di atas memperlihatkan sebagian besar (70.2%) responden menilai bahwa mangrove atau hutan bakau mereka masih bagus, sedangkan 15.2% responden menilai bahwa mangrove mereka rusak. Terdapat 5.2% responden yang menjawab tidak tahu, sedangkan yang menjawab tidak ada mangrove di kampung adalah sebesar 9.3% responden.
23
3.2.2 Tanggapan terhadap Perubahan Kondisi Lingkungan Pesisir dan Lautan dari Waktu ke Waktu Responden ditanyakan mengenai perubahan kondisi lingkungan pesisir dan lautan saat ini, apakah kondisinya lebih baik, sama, atau lebih buruk dari 10 tahun yang lalu. Untuk kondisi terumbu karang, sebagian besar responden di KKLD Selat Dampier, Kawe dan Ayau menjawab kondisi 10 tahun yang lalu lebih bagus dibandingkan kondisi saat ini, sedangkan sebagian besar responden di KKLD Teluk Mayalibit menjawab bahwa kondisi terumbu karang 10 tahun yang
Persentase Jawaban
lalu lebih buruk kondisinya dibandingkan dengan kondisi saat ini. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Lebih bagus
Sama
Lebih buruk
Tidak tahu
Selat Dampier
53.6%
19.4%
23.5%
3.6%
Kawe
72.2%
15.2%
11.4%
1.3%
Ayau
51.8%
21.1%
24.6%
2.5%
Teluk Mayalibit
28.8%
17.2%
48.2%
5.8%
Gambar 23. Tanggapan Responden mengenai Kondisi Terumbu Karang 10 Tahun yang Lalu Untuk kondisi mangrove atau hutan bakau, sebagian besar responden di KKLD Selat Dampier dan Kawe menjawab kondisi kondisi 10 tahun yang lalu lebih bagus dibandingkan kondisi saat ini. Sebagian besar responden di KKLD Ayau menjawab tidak tahu, sedangkan sebagian besar responden di KKLD Teluk Mayalibit menjawab kondisi terumbu karang 10 tahun yang lalu sama dengan kondisi saat ini.
24
Persentase Jawaban
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Lebih bagus
Sama
Lebih buruk
Tidak tahu 4.3%
Selat Dampier
50.3%
32.0%
13.4%
Kawe
66.2%
19.5%
13.0%
1.3%
Ayau
35.5%
12.2%
7.1%
45.2%
Teluk Mayalibit
34.7%
46.8%
16.0%
2.5%
Gambar 24. Tanggapan Responden mengenai Kondisi Mangrove 10 Tahun yang Lalu di KKLD Masing-masing
Persentase jawaban
Dari keseluruhan responden terhadap kedua tanggapan mengenai kondisi terumbu karang dan mangrove 10 tahun yang lalu di sekitar kampung, sebagian besar besar responden menjawab baik kondisi terumbu karang maupun mangrove mempunyai kondisi yang lebih bagus 10 tahun yang lalu. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Lebih bagus
Sama
Lebih buruk
Tidak tahu
terumbu karang
45.8%
18.6%
31.6%
4.0%
mangrove
42.8%
32.4%
13.0%
11.8%
Gambar 25. Total Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Terumbu Karang dan Mangrove 10 Tahun yang Lalu
3.2.3 Tanggapan terhadap Ancaman Lingkungan dan Permasalahannya Responden ditanya mengenai ancaman pokok dan permasalahan yang dihadapi lingkungan pesisir dan lautan. Terdapat 13 permasalahan yang kami coba identifikasi dan kami rangkum ke dalam daftar di bawah ini:
25
1.
Penangkapan berlebih
2.
Pengeboman ikan
3.
Penangkapan ikan dengan potasium
4.
Penangkapan ikan dengan bubu
5.
Penebangan bakau/mangi-mangi
6.
Pengambilan batu karang
7.
Air yang terkontaminasi/tercemar
8.
Penggundulan kawasan sekitar
9.
Erosi tanah di sekitar desa
10. Jumlah penduduk yang terlalu tinggi di desa 11. Lainnya, sebutkan______________________ 12. Tidak ada permasalahan lingkungan yang utama
Persentase Jawaban
13. Tidak tahu/tidak yakin
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Selat Dampier 10.2% 37.4% 3.3% 0.0% 0.9% 4.8% 2.7% 0.3% 5.1% 0.0% 0.3% 32.9% 2.1% Kawe
31.6% 36.7% 3.8% 0.0% 5.1% 2.5% 3.8% 0.0% 6.3% 0.0% 0.0% 8.9% 1.3%
Ayau
10.6% 22.2% 32.3% 2.1% 1.1% 7.4% 0.5% 0.0% 1.1% 0.0% 15.3% 4.2% 3.2%
Teluk Mayalibit 1.1% 10.3% 0.3% 5.0% 2.2% 0.3% 5.6% 0.3% 3.4% 0.0% 6.7% 60.9% 3.9%
Gambar 26. Tanggapan Responden mengenai Permasalahan Lingkungan di Masing-masing KKLD Sebagian besar permasalahan menurut responden di KKLD Selat Dampier (37.4%) adalah pengeboman ikan (2), sedangkan sebanyak 32.9% menyatakan tidak ada permasalahan (12) dan 10.2% responden menjawab terdapat masalah penangkapan ikan berlebih (1). Sebagian besar permasalahan menurut responden di KKLD Kawe (36.7%) adalah juga pengeboman ikan (2), sedangkan sebanyak 31.6% menyatakan terdapat masalah penangkapan ikan berlebih (1), dan 8.9% responden menyatakan tidak ada permasalahan (12. Untuk KKLD Ayau, sebagian besar permasalahan (32.3%) adalah penangkapan ikan dengan potassium (3), sedangkan sebanyak 22.2% menyatakan terdapat pengeboman ikan (2), dan 15.3% menyatakan ada permasalahan lainnya. Permasalahan lain ini meliputi pengelolaan sasi, kapal turis tanpa ijin,
26
keberadaan LSM dan penggunaan akar bore. Berbeda dengan KKLD Teluk Mayalibit, sebagian besar responden (60.9%) menyatakan tidak ada permasalahan (12), sedangkan sebanyak 10.3% responden
Persentase jawaban
menyatakan terdapat permasalahan pengeboman ikan (2). 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Persentase 8.6% 24.3% 7.9% 2.3% 1.8% 3.4% 3.4% 0.2% 3.8% 0.0% 5.6% 35.7% 2.9%
Gambar 27. Total Tanggapan Responden mengenai Permasalahan Lingkungan Secara keseluruhan sebagian besar responden yaitu sebesar 35.7% responden menyatakan tidak permasalahan (12), sedangkan sebesar 24.3% responden menyatakan terdapat pengeboman ikan (2). Sebanyak 8.6% responden menyatakan terdapat permasalahan penangkapan ikan berlebih (1), 7.9% responden menyatakan terdapa masalah penangkapan ikan dengan potassium, sedangkan permasalahan yang lainnya dinyatakan oleh 0 – 5.6% responden.
3.3 Identifikasi Penyebab dan Pemecah Masalah terhadap Permasalahan Lingkungan Dari identifikasi di lapangan, terdapat 11 unsur stakeholder yang memungkinkan menjadi penyebab permasalahan,menjadi pemecah atau penyelesai permasalahan, dan menjadi penanggung jawab dari permasalahan yang ada, yaitu: 1. Masyarakat kampung
6. Pengusaha swasta
2. Pengunjung/wisatawan
7. Nelayan
3. Bupati
8. DKP
4. Kepala Kampung
9. LSM
5. Pemerintah nasional (Polisi, TNI)
10. Lainnya 11.Tidak tahu/tidak yakin
27
Ketika pertanyaan tentang siapa penyebab utama permasalahan yang ada, maka jawaban responden tertera dalam tabel di bawah ini: Tabel 3. Tanggapan Responden terhadap Penyebab Utama Permasalahan Lingkungan
Selat Dampier Stakeholder 1. Masyarakat kampung 2. Pengunjung/wisatawan 3. Bupati 4. Kepala kampung 5. Pemerintahan nasional (Polisi, TNI) 6. Pengusaha swasta 7. Nelayan 8. DKP 9. LSM 10. Lainnya 11. Tidak tahu/tidak yakin
45.6% 2.4% 0.0% 10.7% 3.9% 4.4% 32.0% 0.0% 0.5% 0.0% 0.5%
Kawe
Ayau
Penyebab utama permasalahan 53.3% 12.3% 0.0% 12.8% 0.0% 5.3% 22.7% 4.3% 12.0% 3.2% 10.7% 1.3% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0%
17.6% 9.6% 0.5% 17.1% 11.2% 5.9%
Teluk Mayalibit 43.8% 1.8% 0.0% 3.6% 7.1% 8.9% 2.7% 0.0% 0.9% 31.3% 0.0%
Sebagian besar responden di KKLD Selat Dampier (45.6%), Kawe (53.3%), dan Teluk Mayalibit (43.8%) menjawab bahwa penyebab permasalahan yang ada adalah dari masyarakat kampung sendiri, sedangkan penyebab permasalahan di KKLD Ayau tidak terlalu ada yang dominan, tetapi menurut sebagian besar responden (17.6%) penyebab permasalahan adalah dari pengusaha swasta. Penyebab kedua atau menurut 32.0%responden di KKLD Selat Dampier adalah nelayan, sedangkan penyebab kedua atau menurut 22.7% responden di KKLD Kawe adalah kepala kampung. Penyebab kedua atau menurut 17.1% responden di KKLD Ayau adalah dari LSM, sedangkan penyebab kedua atau menurut 31.3% responden di KKLD Teluk Mayalibit adalah dari stakeholder lainnya. Ketika pertanyaan tentang siapa yang paling memenuhi syarat untuk mengatasi permasalahan ditanyakan, maka jawaban responden tertera dalam tabel di bawah ini:
28
Tabel 4. Tanggapan Responden terhadap yang Paling Utama dalam Mengatasi Permasalahan Lingkungan
Selat Dampier Stakeholder 1. Masyarakat kampung 2. Pengunjung/wisatawan 3. Bupati 4. Kepala kampung 5. Pemerintahan nasional (Polisi, TNI) 6. Pengusaha swasta 7. Nelayan 8. DKP 9. LSM 10. Lainnya 11. Tidak tahu/tidak yakin
Kawe
Ayau
Teluk Mayalibit
Paling memenuhi syarat untuk mengatasi permasalahan 13.3% 0.4% 6.7% 45.5% 24.3%
18.7% 0.0% 2.7% 46.7% 22.7%
26.3% 1.1% 6.3% 30.5% 24.7%
7.5% 0.0% 7.5% 31.7% 28.3%
0.4% 0.0% 0.0% 6.3% 3.1% 0.0%
0.0% 0.0% 0.0% 5.3% 1.3% 2.7%
1.6% 2.6% 0.0% 4.7% 0.5% 1.6%
1.7% 0.0% 0.0% 10.8% 2.5% 10.0%
Sebagian besar responden (30.5-46.7%) menjawab bahwa yang paling memenuhi syarat dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang ada adalah kepala kampung, sedangkan stakeholder kedua yang dipilih oleh 22.7%-28.3% responden di KKLD Selat Dampier, Kawe dan Teluk Mayalibit adalah pemerintahan nasional (polisi, TNI). Tetapi stakeholder kedua yang dipilih 26.2% responden di KKLD Ayau, yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan permasalahan adalah masyarakat kampung sendiri. Ketika pertanyaan tentang siapa yangbertanggung jawab untuk mengatasi permasalahan ditanyakan, maka jawaban responden tertera dalam tabel di bawah ini:
29
Tabel 5. Tanggapan Responden terhadap Penanggung jawab dalam Mengatasi Permasalahan Lingkungan Selat Dampier Stakeholder 1. Masyarakat kampung 2. Pengunjung/wisatawan 3. Bupati 4. Kepala kampung 5. Pemerintahan nasional (Polisi, TNI) 6. Pengusaha swasta 7. Nelayan 8. DKP 9. LSM 10. Lainnya 11. Tidak tahu/tidak yakin
Kawe
Ayau
Teluk Mayalibit
Yang bertanggung jawab mengatasi permasalahan 20.2% 0.0% 3.2% 37.3% 25.8%
14.7% 0.0% 4.0% 46.7% 29.3%
7.0% 0.0% 14.1% 17.8% 35.7%
10.0% 0.0% 2.5% 55.0% 16.7%
0.4% 0.0% 0.4% 10.7% 2.0% 0.0%
1.3% 0.0% 0.0% 4.0% 0.0% 0.0%
0.0% 1.6% 0.0% 20.5% 0.0% 3.2%
0.0% 0.0% 0.0% 10.8% 1.7% 3.3%
Sebagian besar responden di KKLD Selat Dampier (37.3%), Kawe (46.7%) dan Teluk Mayalibit (55.0%) menyatakan bahwa yang bertanggung jawab mengatasi permasalahan yang ada adalah kepala kampung.
Berbeda dengan sebagian besar responden di KKLD Ayau (35.7%) bahwa yang
bertanggung jawab adalah pemerintah nasional. Menyusul di bawahnya, jawaban responden antara 16.7-29.3% di KKLD Selat Dampier, Kawe dan Teluk Mayalibit adalah pemerintah nasional. Tabel 6. Tanggapan Responden terhadap Siapa yang Menjadi Penyebab, yang Mengatasi dan yang Bertanggung jawab dalam Permasalahan Lingkungan
Stakeholder 1. Masyarakat kampung 2. Pengunjung/wisatawan 3. Bupati 4. Kepala kampung 5. Pemerintahan nasional (Polisi, TNI) 6. Pengusaha swasta 7. Nelayan 8. DKP 9. LSM 10. Lainnya 11. Tidak tahu/tidak yakin
Penyebab
Yang mengatasi
Yang bertanggung jawab
38.8% 4.3% 1.3% 10.3% 6.6%
16.5% 0.4% 5.8% 38.6% 25.0%
13.0% 0.0% 5.9% 39.2% 26.9%
10.4% 11.4% 0.1% 4.6% 10.6% 1.6%
0.9% 0.7% 0.0% 6.8% 1.9% 3.6%
0.4% 0.4% 0.1% 11.5% 0.9% 1.6%
30
Secara keselurahan dari tabel 6 terlihat bahwa sebagian besar responden menjawab bahwa yang menyebabkan adanya permasalahan lingkungan adalah masyarakat kampung (38.8%), disusul kemudian oleh nelayan (11.4%), lainnya (10.6%) dan pengusaha swasta (10.4%). Penyebab lainnya dari jawaban responden berkisar antara 0.1 – 10.3%. Menurut sebagian besar responden tentang siapa yang paling mampu mengatasi permasalahan lingkungan yang ada adalah kepala kampung (38.6%), sedangkan 25.0% responden menjawab pemerintah nasional, dan 16.5% adalah masyarakat kampung. Jawaban lainnya berkisar antara 0 – 6.8%. Tidak jauh berbeda dengan jawaban tentang siapa yang bertanggung jawab dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang ada, sebagian besar responden (39.2%) menjawab kepala kampunglah yang bertanggung jawab, sedangkan 26.9% responden menjawab pemerintah nasional yang bertanggung jawab dan 13.0% menjawab masyarakat kampung sendiri yang bertanggung jawab. Terdapat 11.5% responden yang menjawab bahwa yang bertanggung jawab adalah LSM.
3.4 Dukungan terhadap Pengembangan Kawasan Konservasi Laut Daerah Aktifitas utama yang berkaitan dengan KKLD adalah pengembangan, pendirian dan penerapan kawasan konservasi laut daerah. Tanggapan dan dukungan dari masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar KKLD adalah dua indikator penting keberhasilan dalam penerapan pengelolaan KKLD. Terdapat 3 pertanyaan kunci yang berhubungan dengan KKLD.
3.4.1 Tanggapan terhadap Pembatasan Perairan dimana Biota Laut dan Lingkungan di dalamnya Bisa Dilindungi Ketika ditanyakan “Apakah menurut Anda merupakan usulan yang baik untuk membatasi perairan laut dimana hewan laut dan lingkungan di dalamnya bisa dilindungi”,sebagian besar responden di semua KKLD dengan persentase responden berkisar antara 64.0 – 91.8% menjawab “ya”. Persentase paling besar ditunjukkan di KKLD Selat Dampier, menyusul kemudian KKLD Kawe, Teluk Mayalibit dan Ayau. Responden yang menjawab ‘tidak” berkisar antara 1.4 – 10.2%. Persentase paling kecil dalam menjawab “tidak” ditunjukkan di KKLD Teluk Mayalibit, disusul kemudian KKLD Kawe, Selat Dampier dan Ayau.
Sedangkan responden yang menjawab “tidak tahu” berkisar antara 3.6 – 25.9%.
31
Persentase responden yang paling banyak menjawab “tidak tahu” ditunjukkan di KKLD Ayau, disusul
Persentase jawaban
kemudian KKLD Teluk Mayalibit, Kawe dan Selat Dampier. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Ya
Tidak
Tidak tahu
Selat Dampier
91.8%
4.6%
3.6%
Kawe
86.1%
3.8%
10.1%
Ayau
64.0%
10.2%
25.9%
Teluk Mayalibit
76.8%
1.4%
21.8%
Gambar 28. Tanggapan Responden terhadap Pembatasan Kawasan Pesisir i
Secara keseluruhan terlihat bahwa sebagian besar responden mengakui bahwa membatasi perairan laut dimana biota laut dan lingkungan di dalamnya bisa dilindungi adalah usulan yang baik. Hal itu terlihat dalam diagram di bawah ini. 100% 90% Persentase jawaban
80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Total
Ya
Tidak
Tidak tahu
80.5%
4.5%
15.0%
Gambar 29. Total Tanggapan Responden terhadap Pembatasan Kawasan Pesisir
32
3.4.2 Tanggapan terhadap Istilah Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Ketika ditanyakan “Apakah Anda pernah mendengar istilah KKLD” sebagian besar respondenyang berkisar antara 66.8 – 89.9% menjawab “ya”. Persentase responden tertinggi yang menjawab “ya” terdapat di KKL Kawe, disusul kemudian oleh KKLD Teluk Mayalibit, Ayau dan Selat Dampier. Persentase responden yang menjawab “tidak” berkisar antara 10.1 – 33.0%. Persentase responden yang menjawab ‘tidak” tertinggi terdapat di KKLD Selat Dampier, disusul kemudian dengan KKLD Ayau, Teluk Mayalibit dan Kawe. Sedangkan persentase responden yang menjawab ‘tidak tahu”
Persentase jawaban
berkisar 0.0 – 1.4%. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Ya
Tidak
Tidak tahu
Selat Dampier
66.8%
33.0%
0.3%
Kawe
89.9%
10.1%
0.0%
Ayau
81.1%
18.4%
0.5%
Teluk Mayalibit
82.0%
16.6%
1.4%
Gambar 30. Tanggapan Responden terhadap Istilah KKLD Dari total responden di keempat KKLD, terlihat bahwa
76.9% responden menyatakan pernah
mendengar istilah KKLD, sedangkan 22.4% responden menyatakan tidak pernah mendengar istilah KKLD. Disamping itu terdapat 0.7% reponden yang menyatakan tidak tahu.
33
Persentase jawaban
100% 80% 60% 40% 20% 0% Total
Ya
Tidak
Tidak tahu
76.9%
22.4%
0.7%
Gambar 31. Total Tanggapan Responden terhadap Istilah KKLD
3.4.3 Tanggapan terhadap Pelarangan Menangkap Ikan di KKLD Ketika ditanyakan “Apakah kegiatan menagkap ikan di dalam KKLD dilarang”, terdapat 4 pilihan jawaban yang diberikan kepada responden yaitu: 1. Dilarang di seluruh wilayah KKLD
3. Dibolehkan di seluruh wilayah KKLD
2. Pada wilayah tertentu saja dalam KKLD
4. Tidak tahu/tidak yakin
Pertanyaan ini ditujukan untuk mengkaji tingkat pengetahuan zonasi atau perencanaan zonasi di masing-masing KKLD. Sebagian besar responden di KKLDSelat Dampier, Ayau dan Teluk Mayalibit yang berkisar 59.9 – 80.5% responden menjawab nomor 2, yaitu menangkap ikan di wilayah tertentu saja dalam KKLD, sedangkan sebagian besar responden di KKLD Kawe (76.6%) lebih memilih nomor 1, yaitu dilarang di seluruh wilayah KKLD. Terdapat juga 35.2% responden di KKLD Selat Dampier yang memilih nomor 1 tersebut. Terdapat 0 – 3.3 % responden yang memilih nomor 3 atau dibolehkan di seluruh wilayah KKLD, sedangkan responden yang merasa tidak tahu atau tidak yakin sebesar 1.2 – 5.2%
34
Persentase jawaban
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
1
2
3
4
Selat Dampier
35.2%
59.9%
3.3%
1.6%
Kawe
76.6%
18.2%
0.0%
5.2%
Ayau
19.6%
78.0%
1.2%
1.2%
Teluk Mayalibit
16.6%
80.5%
0.7%
2.3%
Gambar 32. Tanggapan Responden terhadap Pelarangan Menangkap Ikan di KKLD Dari total keseluruhan responden, maka terlihat bahwa sebagian besar responden (67.0%) menyatakan bahwa menangkap ikan di wilayah tertentu saja dalam KKLD, namun terdapat 29.3% responden yang menyatakan bahwa menangkap ikan dilarang di seluruh wilayah KKLD, sedangkan responden yang menyatakan boleh menangkap ikan di seluruh wilayah KKLD sebesar 1.6%. Responden yang merasa tidak tahu atau tidak yakin dengan hal ini adalah sebesar 2.1%. 100% 90% Persentase jawaban
80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Total
1
2
3
4
29.3%
67.0%
1.6%
2.1%
Gambar 33. Total Tanggapan Responden terhadap Pelarangan Menangkap Ikan di KKLD
35
3.5 Kepedulian terhadap Peraturan dalam KKLD Responden ditanyakan apakah mereka mengetahui peraturan dalam KKLD yang ada, apakah mereka merasa sebagaian besar orang, atau sedikit orang saja yang mengetahui adanya peraturan ini. Sebagian besar responden di keempat KKLD yang berkisar antara 54.0 – 79.2% responden menjawab bahwa banyak orang yang tahu akan peraturan dalam KKLD. Persentase responden tertinggi yang menjawab banyak adalah di KKLD Ayau, disusul kemudian dengan KKLD Kawe, Selat Dampier dan Teluk Mayalibit. Terdapat 16.8 – 37.7% responden yang menjawab sedikit orang yang tahu peraturan dalam KKLD. Persentase responden tertinggi yang menjawab hal ini terdapat di KKLD Teluk Mayalibit, disusul kemudian di KKLD Selat Dampier, Kawe dan Ayau. Responden yang merasa tidak tahu dengan apakah banyak orang atau sedikit yang mengetahi peraturan berkisar 4.1 – 8.3%. Persentase responden tertinggi yang merasa tidak tahu terdapat di
Persentase jawaban
KKLD Teluk Mayalibit, disusul kemudian KKLD Selat Dampier, Kawe dan Ayau. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Banyak
Sedikit
Tidak tahu
Selat Dampier
62.6%
31.4%
6.0%
Kawe
70.5%
24.4%
5.1%
Ayau
79.2%
16.8%
4.1%
Teluk Mayalibit
54.0%
37.7%
8.3%
Gambar 34. Tanggapan Responden terhadap Peraturan KKLD Secara keluruhan sebagian besar responden manyatakan bahwa banyak orang yang mengetahui adanya peraturan di dalam KKLD yaitu sebesar 63.4% responden.
Di sisi lain terdapat 30.2%
responden yang menyatakan bahwa hanya sedikit orang yang mengetahui adanya peraturan dalam KKLD, sedangkan responden yang merasa tidak tahu dengan hal ini sebesar 6.4%.
36
100%
Persentase jawaban
80% 60% 40% 20% 0% Total
Banyak
Sedikit
Tidak tahu
63.4%
30.2%
6.4%
Gambar 35. Total Tanggapan Responden terhadap Peraturan dalam KKLD Pertanyaan berikutnya adalah “Apakah banyak atau sedikit masyarakat yang mematuhi peraturan dalam Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)”. Jawaban dari pertanyaan ini memiliki persentase yang relative sama antara banyak atau sedikit masyarakat yang mematuhi peraturan. Sebagian besar responden di KKLD Selat Dampier (51.4%) dan Teluk Mayalibit (48.1%)menjawab “banyak”, sedangkan sebagian besar responden di KKLD Ayau (53.8%) dan Kawe (50.0%) menjawab “sedikit”. Responden yang menjawab “tidak tahu” berkisar
Persentase jawaban
antara 5.5 – 9.4%. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Banyak
Sedikit
Tidak tahu
Selat Dampier
51.4%
43.2%
5.5%
Kawe
43.6%
50.0%
6.4%
Ayau
39.1%
53.8%
7.1%
Teluk Mayalibit
48.1%
42.5%
9.4%
Gambar 36. Tanggapan Responden terhadap Kepatuhan Peraturan di Dalam KKLD Secara keseluruhan, sebagian besar responden 47.2% menyatakan bahwa banyak masyarakat yang mematuhi peraturan di dalam KKLD.
Persentase ini relatif sama dengan persentase yang
37
menyatakan bahwa sedikit masyarakat yang mematuhi peraturan di dalam KKLD (45.6%). Sementara sebesar 7.3% menyatakan tidak tahu dalam hal ini. 100% 90% Persentase jawaban
80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Total
Banyak
Sedikit
Tidak tahu
47.2%
45.6%
7.3%
Gambar 37. Total Tanggapan Responden terhadap Kepatuhan Peraturan di Dalam KKLD
3.6 Partisipasi dalam Organisasi Para Pihak (Stakeholder) Keberadaan organisasi para pihak dapat memberikan masukan dan dapat terlibat bersama dalam pengelolaan sebuah kawasan konservasi. Ada beberapa pertanyaan dalam hal ini. Pertanyaan pertama adalah “Pernahkah Anda mendengar keberadaan kelompok/organisasi lingkungan di
Persentase jawaban
kampung Anda dalam 6 bulan belakangan ini. 100.0% 90.0% 80.0% 70.0% 60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0%
Ya
Tidak
Tidak tahu
Selat Dampier
65.3%
32.0%
2.8%
Kawe
87.3%
0.0%
12.7%
Ayau
70.9%
25.0%
4.1%
Teluk Mayalibit
30.2%
58.7%
11.2%
Gambar 38. Tanggapan Responden terhadap Keberadaan Organisasi Para Pihak
38
Dari hasil data terlihat bahwa sebagian besar responden di KKLD Selat Dampier, Kawe dan Ayau yang berkisar antara 65.3 – 70.9% menjawab “ya”.
Menarik diperhatikan bahwa sebagian besar
responden di KKLD Teluk Mayalibit yaitu sebesar 58.7% responden menjawab “tidak”. Sementara responden yang menjawab tidak tahu berkisar antara 2.8 – 12.7%. 100% Persentase jawaban
80% 60% 40% 20% 0% Total
Ya
Tidak
Tidak tahu
55.5%
37.5%
6.8%
Gambar 39. Total Tanggapan Responden terhadap Keberadaan Organisasi Para Pihak Secara keseluruhan dari total responden terlihat bahwa 55.5% menyatakan pernah mendengar mendengar keberadaan kelompok/organisasi lingkungan di kampung dalam 6 bulan belakangan ini. Sebanyak 37.5% menyatakan tidak pernah mendengar, sedangkan sebanyak 6.8% responden menyatakan tidak tahu. Pertanyaan kedua adalah “Pernahkah Anda berpartisipasi dalam organisasi tersebut dalam 6 bulan
Persentase jawaban
belakangan ini”. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Ya
Tidak
Tidak tahu
Selat Dampier
59.5%
39.7%
0.8%
Kawe
56.5%
43.5%
0.0%
Ayau
17.4%
82.6%
0.0%
Teluk Mayalibit
66.3%
30.8%
2.9%
Gambar 40. Tanggapan Responden terhadap Partisipasi dalam Organisasi
39
Dari diagram di atas terlihat, sebagian besar responden di KKLD Selat Dampier, Kawe dan Teluk Mayalibit menjawab “ya” dengan persentase berkisar 56.5 – 66.3%, sedangkan sebagian besar responden di KKLD Ayau menjawab “tidak” dengan persentase hingga 82.6%. Sementara persentase responden yang tidak tahu berkisar 0 – 2.9%.
Persentase jawaban
60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0% Total
Ya
Tidak
Tidak tahu
49.5%
49.6%
0.9%
Gambar 41. Total Tanggapan Responden terhadap Partisipasi Organisasi Dari diagram di atas terlihat bahwa antara responden yang pernah berpartisipasi dan responden yang tidak pernah berpartisipasi dalam organisasi persentasenya berimbang, yaitu 49.5% dan 49.6%. Sementara terdapat 0.9% responden yang menyatakan tidak tahu tentang partisipasi di organisasi. Pertanyaan ketiga adalah “Menurut Anda, apakah kelompok/organisasi tersebut bermanfaat untuk menyalurkan saran dan masukan Anda terhadap pengelolaan sumber daya laut dan lingkungan di sekitar desa Anda”.
40
Persentase jawaban
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Ya
Tidak
Tidak tahu
Selat Dampier
91.9%
4.3%
3.8%
Kawe
94.1%
0.0%
5.9%
Ayau
64.7%
21.6%
13.7%
Teluk Mayalibit
79.8%
5.1%
15.2%
Gambar 42. Tanggapan Responden terhadap Manfaat Organisasi Dari hasil jawaban responden, sebagian besar responden dengan persentase antara 64.7 – 94.1% menjawab “ya”. Persentase jawaban “ya” terbesar ditunjukkan oleh KKLD Kawe, disusul kemudian oleh KKLD Selat Dampier, Teluk Mayalibit dan Ayau. Persentase responden yang menjawab “tidak” berkisar antara 0 – 21.6%. Persentase jawaban “tidak” terbesar ditunjukkan oleh KKLD Ayau, disusul kemudian oleh KKLD Teluk Mayalibit dan Selat Dampier, sedangkan di KKLD Kawe tidak terdapat responden yang menjawab “tidak” Terdapat 3.8 – 15.2% responden yang menjawab “tidak tahu”. Persentase jawaban :tidak tahu” terbesar ditunjukkan oleh KKLD Teluk Mayalibit, disusul kemudian oleh KKLD Ayau, Kawe dan Selat Dampier.
41
Persentase jawaban
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Total
Ya
Tidak
Tidak tahu
83.0%
8.3%
8.7%
Gambar 43. Total Tanggapan Responden terhadap Manfaat Organisasi Dari
keseluruhan
responden,
sebagian
besar
responden
(83.0%)
menyatakan
bahwa
kelompok/organisasi yang ada bermanfaat untuk menyalurkan saran dan masukan terhadap pengelolaan sumber daya laut dan lingkungan di sekitar kampung, sedangkan 8.7% responden menyatakan bahwa kelompok/organisasi yang ada tidak membawa manfaat. Di sisi lain terdapat 8.7% responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak yakin akan hal tersebut.
42
4. PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Sosio-demografi Responden Secara keseluruhan perbandingan responden laki-laki dan respoden perempuan hampir seimbang dengan perbandingan responden laki-laki sebesar 52.9% dan responden perempuan sebesar.47.1%. Persentase responden perempuan lebih tinggi dibanding persentase responden laki-laki terdapat di KKLD Kawe. Matapencaharian atau profesi responden paling banyak adalah sebagai nelayan, khususnya di KKLD Ayau hingga 85.3%. Semantara di KKLA Teluk Mayalibit, sebagian besar responden (48.6%) adalah berprofesi sebagai petani/berkebun/mengambil sagu hingga dan persentase nelayan sedikit di bawahnya, yaitu 38.4% responden. Hal ini sesuai karakter Teluk Mayalibit yang mempunyai tanah yang subur, sehingga terdapat piliha profesi sebagai petani, sedangkan di Ayau memiliki tipe daratannya adalah kepulauan yang kurang cocok untuk bercocok tanam dan dikelilingi lautan luas. Sedangkan KKLD Selat Dampier dan Kawe, walaupun sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, namun terdapat pula responden sebagai petani. Dilihat dari latar belakang pendidikan, sebagian besar responden memiliki pendidikan SD, disusul kemudia SMP, dan kemudian SMA. Sangat jarang sekali yang bisa melanjutkan tingkat pendidikan lebih dari SMA.. Hal ini disebabkan gedung SMP relative hanya ada di ibukota distrik, sedangkan SMA hanya ada di ibukota kabupaten. Dilihat dari sumber informasi, maka informasi media yang yang banyak digunakan adalah radio. Walaupun terdapat cukup besar responden yang memiliki televisi, namun televisi relatif hanya sebagai hiburan, karena tidak banyak responden yang memiliki antane untuk menangkap siaran. Sedangkan media cetak sangat jarang didaptkan.
Hal ini karena letak geografis yang banyak
dipisahkan oleh perairan sehingga media cetak ini sulit dijangkau masyarakat.
4.2 Sikap terhadap Lingkungan Pesisir dan Lautan Sebagian besar responden menilai bahwa terumbu karang dan mangrove di kampung mereka dalam kondisi yang bagus. Namun dibandingkan dengan kondisi 10 tahun yang lalu, sebagian besar responden menilai bahwa kondisi 10 tahun yang lalu lebih bagus. Pernyataan perbandingan kondisi 10 tahun yang lalu dengan kondisi sekarang ini perlu dikaji ulang, karena kemungkinan responden tidak mengetahui pasti akan kondisi di masa lalu. Akan lebih efektif apabila pernyataanya terkait dari hasil tangkapan di ekosistem tersebut.
43
Dari aspek ancaman terhadap lingkungan, sebagian besar responden di KKLD Selat Dampier dan Kawe menjawab bahwa ancaman utama adalah pengeboman ikan, sedangkan di KKLD Ayau ancaman utamanya adalah potassium. Di sisi lain, sebagian besar responden di KKLD Teluk Mayalibit menilai tidak ada ancaman lingkungan. Pernyataan responden di KKLD Teluk Mayalibit ini perlu dilihat perkampung. Ternyata sebagian besar responden kampung-kampung di dalam teluk manyatakan tidak ada masalah, tetapi responden kampung di mulut teluk (Warsamdin dan Lopintol) menilai ada ancaman dari penangkapan ikan dengan bom. Persentase responden yang menjawab tidak ada masalah ancaman ini mempengaruhi presentase total tanggapan resonden terhadap ancaman lingkungan. Sehingga hasil totalnya adalah sebagian besar responden tidak merasa ada masalah atau ancaman, sedangkan ancaman dari penangkapan ikan dengan bom berada diuruutan ke dua.
4.3 Identifikasi Penyebab dan Pemecah Masalah terhadap Permasalahan Lingkungan Sebagian besar responden di KKLD Selat Dampier, Kawe, dan Teluk Mayalibit menyatakan bahwa penyebab permasalahan lingkungan pesisir dan lautan adalah masyarakat kampung sendiri. Tetapi beda pendapatnya dengan responden di Ayau. Penyebab permasalahan lingkungan di Ayau menurut sebagian besar responden adalah pengusaha swasta dan LSM. In ibisa menjadi masukan khusus bagi pengelola KKLD bahwa kadang-kadang jika ada permasalahan di kampung, LSM bisa dianggap penyebabnya. Dari sisi siapa yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan masalah, sebagian besar responden di keempat KKLD sepakat dengan Kepala Kampung. Dari sisi siapa yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan, sebagian besar responden di KKLD Selat Dampier, Kawe dan Ayau menjawab Kepala Kampung. Namun di KKLD Ayau suara terbanyak adalah tanggung jawab ada di pemerintah. Pertanyaan antara yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan masalah dengan yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah sebenarnya membingungkan. Di survey berikutnya diusulkan untuk digabungkan atau kalau memang sama-sama penting, harus dibuat pertanyaan yang lebih tajam dan bisa dibedakan.
44
4.4 Dukungan terhadap Pengembangan Kawasan Konservasi Laut Daerah Dalam kaitannya dengan pembatasan perairan untuk perlindungan biota laut di dalamnya, menarik diperhatikan karena dari keseluruhan responden, sebanyak 80.5% responden menyatakan bahwa ini ide yang bagus. Namun demikian kita tidak boleh lupa bahwa terdapat 4.5% suara yang mengatakan tidak dan 15.0% mengatakan tidak tahu. Yang perlu diperhatikan di sini adalah KKLD Ayau dan Teluk Mayalibit, yang menyumbangkan suara relatif lebih besar pada responden yang tidak tahu. Istilah KKLD bisa dibilang telah diketahui oleh masyarakat. Hal ini diperoleh dari 76.9% responden yang mengatakan “ya”. Tetapi terdapat 22.4% responden yang mengatakan tidak. Suara “tidak” terbesar berada di KKLD Selat Dampier. Tetapi ini berasal dari kampung-kampung yang berada di wilayah peluasan KKLD dimana ini merupakan istilah baru bagi mereka. Dilihat dari tanggapan terhadap pelarangan menangkap ikan di KKLD, sebagian besar responden di KKLD Selat Dampier, Ayau adan Teluk Mayalibit sepakat bahwa menangkap ikan bisa di wilayah tertentu di dalam KKLD.
Lain halnya di KKLD Kawe, semua responden menyatakan bahwa
menangkap ikan di seluruh wilayah KKLD dilarang. Hal ini bisa dinilai sosialisasi KKLD Kawe yang menyatakan seluruh kawasan KKLD Kawe adalah zona larang tangkap relatif efektif dan diterima dalam masyarakat. Walaupun terdapat 1.6% yang menjawab boleh memancing di seluruh kawasan dan 2.1% tidak tahu. Hal ini memperlihatkan istilah dan konsep KKLD telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat.
4.5 Kepedulian terhadap Peraturan dalam KKLD Di dalam hasil mengenai pertanyaan yang menanyakan banyak sedikitnya orang yang mengetahui adanya peraturan dan orang yang taat peraturan ini bisa relatif ambigu. Hal ini karena di semua KKLD, peraturan dan zonasi yang ada masih dalam proses. Namun demikian dari hasil survey memperlihatkan sebagian besar responden menyatakan banyak orang yang tahu akan peraturan KKLD. Sedangkan kepatuhan terhadap peraturan, sebagian responden menjawab banyak orang yang patuh dan sedikit orang yang patuh. Hasil ini biarpun ada ambiguinitas di dalamnya, paling tidak ini bisa disimpulkan bahwa masyarakat akan tahu bahwa dalam KKLD yang sudah bagus berdiri, akan ada peraturan-peraturan di dalamnya dan masyarakat sudah mulai siap dari sekarang.
4.6 Partisipasi dalam Organisasi Para Pihak (Stakeholeder) Pertanyaan tentang pernahkah mendengar organisasi lingkungan ini bisa juga terdapat bias. Dalam hal ini perlu dilihat bagaimana latar belakang responden. Sebagian besar responden di KKLD Selat
45
Dampier, Kawe dan Ayau menyatakan pernah mendengar adanya organisasi lingkungan di kampung. Namun sebagian besar responden di KKLD Teluk Mayalibit manyatakan tidak pernah mendengar. Walaupun dimungkinkan ada bisa di sini, hal ini bisa menjadi perhatian di masing-masing KKLD khususnya KKLD Teluk Mayalibit. Dari pengetahuan terhadap organisasi, persentase responden yang pernah berpartisipasi dalam organisasi dengan responden yang belum pernah hampir seimbang. Persentase responden paling banyak yang belum pernah berpartisipasi dalam organisasi lingkungan selam 6 bulan belakangan adalah di KKLD Ayau.
Terlihat bahwa kekosongan struktur KKLD Ayau pada waktu itu juga
menurunkan partisipasi masyarakat Ayau dalam berorganisasi.
46
5. KESIMPULAN Dari data karakteristik sosio-demografi, sebagian besar responden berprofesi sebagai nelayan, disusul kemudian sebagai petani/berkebun/mengambil sagu. responden, sebagian besar responden berpendidikan SD.
Dilihat dari tingkat pendidikan Dari sumber informasi utama di
masyarakat, radio merupakan media yang paling banyak digunakan, sedangkan non-media, sebagian besar responden mendapatkan informasi dari keluarga. Dari data sikap terhadap lingkungan pesisir dan lautan, sebagian besar responden menilai bahwa kondisi terumbu karang dan mangrove saat ini masih bagus. Dari sisi ancaman, rata-rata sebagian besar responden menilai tidak ada ancaman lingkungan, tetapi sebagian yang lain menilai ada acaman dari pengeboman ikan. Dari identifikasi penyebab dan pemecah masalah lingkungan, sebagian besar responden menyatakan bahwa penyebab masalah lingkungan adalah masyarakat kampung sendiri, sedangkan pihak yang dianggap paling memenuhi syarat dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah yang ada adalah kepala kampung. Dari sisi dukungan terhadap pengembangan KKLD, sebagian besar responden menilai bahwa ide pembatasan perairan untuk melindungi biota laut di dalamnya adalah ide yang bagus. Dari sisi peraturan, di semua KKLD yang ada masih mengembangkan aturan dan zonasi sehingga hasil data ini. Data kepedulian terhadap peraturan belum bisa dijadikan tolok ukur. Dari sisi keberadaan organisasi para pihak (stakeholder), sebagian besar responden telah mengetahuinya. Namun sebagian besar masyarakat belum bisa berpartisipasi di dalamnya. Di lain pihak sebagian besar responden meyakini bahwa organisasi yang ada dapat membawa manfaat baik.
47
6. REKOMENDASI Melihat sebagian besar pendidikan responden adalah tingkat SD, maka materi materi dalam kegiatan di KKLD harus dibuat secara sederhana hingga pesan yang ada bisa ditangkap oleh masyarakat dengan baik. Media yang disarankan digunakan sebagai sarana komunikasi adalah radio, sedangkan non-media yang disarankan adalah melalui keluarga dan aparat (kampung dan pemerintah). Namun demikian tabloid Raja Ampat bisa terus dicetak sebagai upaya membuat bangga masyarakat dengan ekosistem yang ada sehingga lebih timbul kesadaran dalam usaha pelestarian lingkungan. Perlu adanya survey tahap berikut untuk mengetahui perkembangan tren atau kecenderungan sikap dan persepsi masyarakat apakah sama atau berbeda dibandingkan survey sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak terlalu terkait ataupun tidak dibahas dalam laporan, sebaiknya tidak lagi dicantumkan dalam monitoring/survey berikutnya.
Hal ini untuk mengefektifkan
enumerator dalam pengambilan data serta tidak memakan waktu responden. Perlu lebih banyak pelibatan aktif masyarakat dalam setiap kegiatan di KKLD. Hal ini disebakan adanya suara responden yang menyatakan tidak banyak terlibat dalam kegiatan KKLD atau organisasi. Beberapa responden yang menjawab tidak tahu merupakan pekerjaan rumah bagi pengelola KKLD supaya semua kalangan masyarakat mempunyai pengetahuan yang sama mengenai KKLD.
48
DAFTAR PUSTAKA Halim A., P.J. Mous, and J. Schoemaker. 2005. General Protocol for the Implementation of Perception Monitoring Program at SEACMPA’s Marine Conservation Sites in Indonesia. The Nature Conservancy. Korebima, M. dan Agus S.Hadi., 2008. Kegiatan Monitoring Persepsi MPA Periode AgustusSeptember 2006 di Kabupaten Raja Ampat, Papua. The Nature Conservancy. Korebima M., H. Widodo, K. Tjandra, M.E. Lazuardi, dan M. Mongdong. 2009. Protokol Pelaksanaan Monitoring Persepsi – KKLD Ayau-Asia, Teluk Mayalibit, Selat Dampier dan Kawe – Kabupaten Raja Ampat Papua Barat. Conservation International – Indonesia dan The Nature Conservancy. Lazuardi M.E., K. Tjandra, R. Dimara, R, Mambrasar, dan S.F. Mayor. 2008. Laporan Tim Monitoring CI-Indonesia Raja Ampat Program FY2007-2008. Conservation International – Indonesia. Lazuardi M.E., dan N.I. Hidayat. 2010. Potensi Keanekaragaman Hayati di Masing-masing Kawasan Konservasi Laut Daerah, Kabupaten Raja Ampat. Conservation International – Indonesia, Raja Ampat Program. Tomascik, T., Anmarie J. Mah, Anugerah Nontji, Mohammad Kasim Moosa. 1997. The Ecology of the Indonesian Seas - Part Two. Periplus Edition (HK) Ltd. Widodo H., E. Carter, T. Soekirman, and A. Halim. 2009. Community Perception of Marine protected Areas in Indonesia – Phase II. The Nature Conservancy.
49
LAMPIRAN Lampiran 1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Masing-masing Kampung Terpilih dalam Survey NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 11 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
KKLD Selat Dampier Selat Dampier Selat Dampier Selat Dampier Selat Dampier Selat Dampier Selat Dampier Selat Dampier Selat Dampier Selat Dampier Kawe Kawe Ayau Ayau Ayau Ayau Ayau Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit
Distrik
Kampung
Samate Samate Samate Samate Samate Waigeo Selatan Waigeo Selatan Meos Mansar Meos Mansar Meos Mansar Waigeo Barat Waigeo Barat Kepulauan Ayau Kepulauan Ayau Kepulauan Ayau Kepulauan Ayau Kepulauan Ayau Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit Teluk Mayalibit
Kapatlap Samate Jefman Arefi Yensawai Friwen Yenbeser Arborek Sawinggrai Yenbuba Saleo Selpele Dorehkar Yenkawir Meosbekwan Rutum Reni Warsamdin Lopintol Arwai Kabilol Wenook Go Beo Kalitoko Waifoi
50
KK 78 89 140 79 92 24 73 25 24 53 76 78 180 40 35 92 62 63 29 18 34 24 28 23 47 28
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Rumah Tangga
KUESIONER MONITORING PERSEPSI CII- Raja Ampat
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK RUMAH TANGGA 2009 IDENTIFIKASI RUMAH TANGGA
6.1.1
PROVINSI KANTOR LAPANGAN CII – Raja Ampat DESA NAMA KEPALA RUMAH TANGGA ALAMAT
NOMOR RUMAH TANGGA
0
TANGGAL WAWANCARA
2 HARI
BULAN
TAHUN
NAMA PEWAWANCARA DAN KODE Nº HASIL WAWANCARA (LIHAT TABEL DIBAWAH)
KODE HASIL WAWANCARA Daftar pertanyaan diselesaikan seluruhnya
01
Daftar pertanyaan tidak diselesaikan seluruhnya
05
Tidak ada dirumah pada saat itu
02
Rumah tidak ditemukan
06
Rumah telah ditinggalkan penghuni dalam jangka panjang
03
Rumah tidak berpenghuni
07
Ditolak
04
Lainnya ________________________________
08
(Sebutkan)
51
0
0
9
KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA
NO
PERTANYAAN
JAWABAN
Catat bahan utama lantai rumah tanpa bertanya. LINGKARI SATU JAWABAN SAJA JIKA TERDAPAT LEBIH DARI SATU JAWABAN, CATAT YANG PALING DOMINAN MENUTUPI PERMUKAAN LANTAI RUMAH
SKIP
Tanah
1
Bambu
2
Kayu
3
Semen/bata
4
Tehel/keramik/granit
5
Lainnya,
6
sebutkan______________________________ Catat bahan utama dinding luar rumah tanpa bertanya.
Tidak berdinding
1
Bambu
2
JIKA TERDAPAT LEBIH DARI SATU JAWABAN, CATAT YANG PALING DOMINAN
Kayu
3
MENUTUPI PERMUKAAN DINDING RUMAH
Semen/batako
4
Lainnya,
5
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
sebutkan______________________________ Di dalam rumah Bapak/Ibu apakah memiliki barang berikut yang berfungsi? LINGKARI JAWABAN RESPONDEN UNTUK SEMUA JAWABAN
Ya (1) Tidak (2)
A.
Kran air yang airnya mengalir
B.
Listrik
1
2
C.
Radio
1
2
D.
TV
1
2
1
2
Apakah salah satu anggota rumah tangga ini memiliki:
Ya (1)
LINGKARI JAWABAN RESPONDEN UNTUK SEMUA JAWABAN
Tidak (2)
A.
Sampan dayung
1
2
B.
Sepeda
1
2
C.
Kapal motor
1
2
D.
Sepeda motor
1
2
E.
Mobil atau pick-up
1
2
Apa kegiatan utama dari anggota rumah tangga ini? TULIS SEMUA JAWABAN RESPONDEN DALAM KOLOM YANG TERSEDIA
52
DAFTAR PENGHUNI RUMAH TANGGA LAKI-LAKI 11
12
NAMA
HUBUNGAN KERABAT
Mohon beritahukan saya nama kepala keluarga dan nama anggota keluarga lakilaki yang tinggal dirumah ini. Saya hanya perlu nama anggota keluarga laki-laki yang tinggal disini dan bukan mereka yang hanya mampir atau tinggal untuk sementara waktu. 01
13
Apa hubungannya dengan kepala keluarga?
USIA
Catat usia orang yang bersangkutan?
Lihat Kode 0
_________________________________________________
14
15
PERSYARATAN
URUTAN NOMOR PENGHUNI YANG MEMENUHI SYARAT
TANDAI JIKA BERUSIA 15 SAMPAI 59 TAHUN
1
JIKA KEPALA RUMAH TANGGA ADALAH WANITA, TULIS NAMANYA PADA PERTANYAAN NO 21 BARIS 01 DAN KOSONGKAN BARIS PERTANYAAN DI ATAS. 02
_________________________________________________
03
_________________________________________________
04
_________________________________________________
05
_________________________________________________
06
_________________________________________________
07
_________________________________________________
08
_________________________________________________
09
_________________________________________________
10
_________________________________________________
11
_________________________________________________
12
_________________________________________________
13
_________________________________________________
14
_________________________________________________
15
_________________________________________________
KODE HUBUNGAN KEKERABATAN KEPALA RUMAH TANGGA
01
BAPAK
04
PEMBANTU RUMAH TANGGA
07
PASANGAN KEPALA RUMAH TANGGA
02
BAPAK TIRI
05
ANGGOTA RUMAH TANGGA TANPA HUBUNGAN KEKERABATAN
08
ANAK, CUCU , ANAK TIRI
03
HUBUNGAN KEKERABATAN LAINNYA
06
LAINNYA
09
TABEL PENOMORAN ACAK UNTUK WAWANCARA INDIVIDU LAKI-LAKI Angka terakhir dari nomor Rumah Tangga (lihat identifikasi, nº 6) Jumlah yang memenuhi syarat 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
3
2
2
3
2
3
2
1
1
3
1
4
3
4
3
3
1
3
2
4
4
2
5
2
2
4
2
3
3
3
5
4
5
6
5
4
2
6
2
3
4
1
4
3
7
6
1
6
2
6
3
5
4
3
6
8
3
7
8
4
1
2
5
2
7
2
53
DAFTAR PENGHUNI RUMAH TANGGA PEREMPUAN 16
17
NAMA
HUBUNGAN KERABAT
Mohon beritahukan saya nama kepala keluarga dan nama anggota keluarga PEREMPUAN yang tinggal dirumah ini. Saya hanya perlu nama anggota keluarga perempuan yang tinggal disini dan bukan mereka yang hanya mampir atau tinggal untuk sementara waktu. 01
18
Apa hubungannya dengan kepala keluarga?
USIA Catat usia orang yang bersangkutan
Lihat Kode 0
_________________________________________________
19
20
PERSYARATAN
URUTAN NOMOR PENGHUNI YANG MEMENUHI SYARAT
TANDAI JIKA BERUSIA 15 SAMPAI 59 TAHUN
1
JIKA KEPALA RUMAH TANGGA ADALAH LAKI-LAKI, KOSONGKAN BARIS PERTANYAAN DI ATAS 02
_________________________________________________
03
_________________________________________________
04
_________________________________________________
05
_________________________________________________
06
_________________________________________________
07
_________________________________________________
08
_________________________________________________
09
_________________________________________________
10
_________________________________________________
11
_________________________________________________
12
_________________________________________________
13
_________________________________________________
14
_________________________________________________
15
_________________________________________________ KODE HUBUNGAN KEKERABATAN
Kepala Rumah Tangga
01
Ibu,
04
Pembantu Rumah Tangga
07
Pasangan kepala Rumah Tangga
02
Ibu tiri,
05
Anggota Rumah Tangga tanpa hubungan kekerabatan
08
Anak, cucu, anak tiri
03
hubungan kekerabatan lainnya
06
Lainnya
09
TABEL PENOMORAN ACAK UNTUK WAWANCARA INDIVIDU PEREMPUAN Angka terakhir dari nomor Rumah Tangga (lihat identifikasi, Nº 6) Jumlah yang memenuhi syarat 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2
2
1
1
1
1
2
1
2
1
1
3
3
3
2
2
3
2
1
3
1
1
4
4
3
3
3
2
2
3
2
3
3
5
3
1
2
3
3
4
4
4
3
2
6
6
4
4
4
3
5
2
3
2
3
7
3
3
6
7
6
3
1
5
3
2
8
7
7
8
8
7
3
7
6
1
7
54
Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Perorangan
KUESIONER MONITORING PERSEPSI CII – Raja Ampat
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PERORANGAN 2009 IDENTIFIKASI
6.1.2 1
PROVINSI
2
KANTOR LAPANGAN CII – KKLD
3
KAMPUNG
4
NAMA KEPALA KELUARGA
5
ALAMAT
6
NOMOR IDENTIFIKASI RUMAH TANGGA
7
TANGGAL WAWANCARA
2 HARI
8
NAMA RESPONDEN DAN NOMOR BARIS IDENTIFIKASI
9
NAMA PEWAWANCARA DAN KODE NOMOR IDENTIFIKASI
Kuesioner ini terdiri dari 5 bagian: 1. 2. 3. 4. 5.
Informasi Latar Belakang Responden Sikap terhadap Lingkungan Alam Kesadaran akan Pelestarian Lingkungan Laut Perolehan Informasi Keikutsertaan dalam Organisasi Para Pihak
55
BULAN
0
TAHUN
0
9
BAGIAN 1: INFORMASI LATAR BELAKANG RESPONDEN
NO
PERTANYAAN
JAWABAN
101
Jenis kelamin responden (LANGSUNG DIISI TANPA HARUS BERTANYA
Laki-laki
1
KEPADA RESPONDEN)
Perempuan
2
102
Berapa tahunkah usia Bapak/Ibu
103
Bapak/Ibu berasal dari suku apa?
........................................................................
104
Bapak/Ibu beragama apa?
........................................................................
105
Apa status perkawinan Bapak/Ibu?
Usia............................................
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA (ENUMERATOR BISA MEMBERIKAN PENJELASAN) 106
Apakah Anda lahir di desa ini atau di desa lain?
107
Sudah berapa lama Anda tinggal di desa ini? LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
108
SKIP
Dimana Anda tinggal sebelum pindah ke desa ini?
Belum menikah
1
Menikah
2
Duda/janda
3
Lahir di desa ini
1
Lahir di desa lain
2
Kurang dari 1 tahun
1
1 sampai 3 tahun
2
3 sampai 5 tahun
3
Lebih dari 5 tahun
4
109
Provinsi .................................................. Kabupaten ............................................ Desa ........................................................ Lahir di luar negeri ...........................
109
Apakah Anda pernah bersekolah?
110
Apa tingkatan sekolah tertinggi yang pernah Anda masuki?
111
Ya
1
Tidak
2
SD
1
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
SMP
2
(KALAU TIDAK TAMAT, SAMPAI DI KELAS BERAPA PADA TINGKAT PENDIDIKAN AKHIR YANG DIIKUTINYA)
SMA
3
Di atas SMA
4
Jika anda masih bersekolah, kelas (bagi responden SD, SMP dan SMA)
SD Kelas...............................................
atau semester (bagi mahasiswa atau yang berkuliah) berapa anda saat
SMP Kelas...........................................
ini )
SMA Kelas...........................................
113
Universitas/Akademi Semester........................... 112
113
Jika anda sudah tidak bersekolah atau kuliah lagi, Sampai kelas (untuk
SD Kelas.........................................
responden SD, SMP dan SMA) atau Semester (untuk responden yang
SMP Kelas.......................................
pernah berkuliah atau menjadi mahasiswa) berapa Anda di sekolah
SMA Kelas......................................
atau universitas tersebuttersebut?
Universitas/Akademi Semester............................
Dapatkah Anda membaca dan mengerti tulisan atau surat kabar
Mudah
1
dengan mudah, sulit, atau tidak mengerti sama sekali?
Sulit
2
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 114
115
Tidak mengerti sama sekali
3
Apakah Anda bekerja untuk memperoleh pendapatan selama 6 bulan
Ya
1
terakhir?
Tidak
2
Apa jenis pekerjaan utama Anda; yakni yang Anda lakukan untuk pemenuhan kebutuhan hidup Saat ini tidak bekerja
56
98
117
116
117
Apakah Anda mempunyai pekerjaan sampingan lainnya untuk
Ya
1
117
menambah pendapatan keluarga?
Tidak
2
118
Menganggur/sedang mencari pekerjaan
1
Sakit/tidak mampu bekerja
2
Sudah terlalu tua untuk bekerja
3
Belum musim untuk bekerja
4
Mendapat santunan dari orang lain
5
Apa jenis pekerjaan sampingan tersebut? TULIS SEMUA JAWABAN YANG DIBERIKAN RESPONDEN
118
Apa alasan Anda tidak bekerja saat ini?
Lainnya,
sebutkan
6
.......................................................
BAGIAN 2: SIKAP TERHADAP LINGKUNGAN ALAM
NO
PERTANYAAN
JAWABAN
201
Sekarang saya akan menyebutkan permasalahan yang dihadapi masyarakat
Masalah besar (1)
umum di Indonesia.
Masalah kecil (2)
Mohon beritahu saya apalah permasalahan tersebut
merupakan permasalahan besar, kecil atau tidak merupakan suatu
Bukan masalah (3)
permasalahan sama sekali di (nama desa/kampung) Anda.
Tidak tahu (8)
SKIP
LINGKARI JAWABAN RESPONDEN A.
Wilayah pesisir pantai sedang mengalami kerusakan
B.
Air laut sudah terkontaminasi (tercemar) oleh sampah
1
2
3
8
C.
Ikan dan hewan laut lainnya sudah berkurang dari yang biasanya
1
2
3
8
D.
Nelayan luar datang dan mengambil hasil laut kita
1
2
3
8
E.
Pengelolaan sumber daya secara tradisional (SASI) semakin terabaikan
1
2
3
8
Suatu wilayah laut disewakan kepada pihak luar seperti untuk budi
1
2
3
8
1
2
3
8
1
2
3
8
F.
daya mutiara dan penangkapan ikan puri G.
202
Pembangunan di wilayah pesisir
Sekarang saya akan bacakan beberapa pernyataan yang berhubungan dengan
Setuju (1)
terumbu karang. Sekali lagi, mohon beritahukan saya apakah Anda setuju,
Tidak setuju (2)
tidak setuju, atau tidak tahu tentang pernyataan tersebut.
Tidak tahu (8)
BACAKAN PERNYATAAN BERIKUT DAN LINGKARI JAWABAN RESPONDEN PADA PILIHAN JAWABAN A.
Terumbu karang penting untuk melindungi pantai dan desa di
1
2
8
1
2
8
wilayah pesisir dari gelombang badai B.
Perlindungan terumbu karang saat ini akan menjamin keberlanjutan sumber mata pencaharian generasi mendatang di desa saya
57
C.
Penangkapan ikan di sekitar terumbu karang perlu diatur untuk memberi kesempatan kepada ikan dan karang untuk tumbuh dan
1
2
8
berkembang
203
Bagaimana Anda menilai kondisi terumbu karang di sekitar desa Anda: bagus,
Bagus
1
rusak atau tidak tahu?
Rusak
2
Tidak tahu/tidak yakin
8
Apakah Anda menilai kondisi terumbu karang di sekitar desa Anda: lebih baik,
Lebih bagus
1
sama saja, atau lebih buruk dari 10 tahun lalu?
Sama saja
2
Lebih buruk
3
Tidak tahu/tidak yakin
8
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 204
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
205
Sekarang saya akan bacakan pernyataan yang berhubungan dengan
Benar (1)
bakau/mangi-mangi.
Salah (2)
Mohon beritahukan kepada saya apakah pernyataan
berikut benar, salah, atau tidak tahu.
Tidak tahu/tidak yakin (8)
BACAKAN PERNYATAAN BERIKUT DAN LINGKARI JAWABAN RESPONDEN PADA PILIHAN JAWABAN Bakau berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan gelombang. 206
1 Bagus
1
Anda?
Rusak
2
Tidak ada bakau di desa saya
3
208
Tidak tahu/tidak yakin
8
208
Bagaimana Anda menilai kondisi hutan bakau di sekitar desa Anda: lebih baik,
Lebih bagus
1
sama saja, atau lebih buruk dari 10 tahun lalu?
Sama saja
2
Lebih buruk
3
Tidak tahu/tidak yakin
8
Apakah menurut Anda merupakan usulan yang baik untuk membatasi perairan
Ya
1
209
laut dimana hewan laut dan lingkungan di dalamnya bisa dilindungi?
Tidak
2
210
Tidak tahu/tidak yakin
8
211
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
208
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 209
8
Bagaimana Anda menilai kondisi hutan bakau/mangi-mangi di sekitar desa
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
207
2
Mengapa Anda mengatakan bahwa itu merupakan ide yang baik? TULIS JAWABAN YANG DIBERIKAN DENGAN BEBERAPA KATA
210
Mengapa Anda mengatakan bahwa itu bukan merupakan ide yang baik? TULIS JAWABAN YANG DIBERIKAN DENGAN BEBERAPA KATA
211
Saya akan membacakan beberapa pernyataan dan mohon beritahukan kepada
Setuju (1)
saya apabila Anda: setuju, tidak setuju, atau tidak tahu/tidak yakin dengan
Tidak setuju (2)
pernyataan tersebut.
Tidak tahu (8)
Beberapa pernyataan ini berlawanan satu dengan
lainnya, dan mohon dipahami bahwa tidak ada pilihan jawaban yang benar atau salah. Kami hanya ingin mengetahui pendapat Anda. LINGKARI SATU JAWABAN SAJA A.
Terumbu karang di sekitar desa saya tidak perlu perlindungan khusus
B.
1
2
8
1
2
8
Hutan bakau/mangi-mangi di sekitar desa saya tidak perlu perlindungan khusus
58
C.
Kebanyakan masyarakat di desa saya tidak perduli dengan perlindungan alam (lingkungan)
D.
1
2
8
1
2
8
1
2
8
1
2
8
harus dihukum
1
2
8
Kerusakan lingkungan pesisir kita saat ini akan membuat hidup kita
1
2
8
1
2
8
Orang-orang yang memperhatikan perlindungan kawasan pesisir dan laut lebih perduli terhadap ikan daripada manusia (masyarakat)
E.
Saya selaku perorangan bisa melakukan banyak hal untuk melindungi lingkungan laut termasuk sumber daya di pesisir sekitar desa tempat saya tinggal
F.
Dengan bekerja secara bersama, masyarakat di desa saya bisa melakukan banyak hal untuk melindungi lingkungan laut termasuk sumber daya di wilayah pesisir
G.
Masyarakat yang merusak lingkungan alam harus dihukum
H.
Masyarakat yang mengambil/menangkap hewan yang dilindungi
I.
lebih sulit di masa yang akan datang
212
Menurut Anda permasalahan utama apa saja yang TERJADI di laut dan pesisir
Penangkapan berlebih
1
pantai sekitar desa Anda (sebutkan nama desa)
Pengeboman ikan
2
Penangkapan ikan dengan potasium
3
Penangkapan ikan dengan bubu
4
Penebangan bakau/mangi-mangi
5
Pengambilan batu karang
6
Air yang terkontaminasi/tercemar
7
Penggundulan kawasan sekitar
8
Erosi tanah di sekitar desa
9
Jumlah penduduk yang terlalu tinggi di
10
JANGAN BACAKAN PILIHAN JAWABAN, RESPONDEN BISA MENJAWAB LEBIH DARI SATU
desa Lainnya,
11 218
sebutkan______________________ Tidak ada permasalahan lingkungan yang
12 218
utama
213
Menurut pendapat Anda, siapa penyebab utama permasalahan tersebut? JANGAN MEMBACAKAN PILIHAN JAWABAN, RESPONDEN HARUS MENJAWAB 1 PILIHAN SAJA JIKA RESPONDEN MEMBERIKAN JAWABAN LEBIH DARI SATU TANYAKAN KEMBALI SIAPA YANG MENJADI PENYEBAB UTAMA (CATATAN UNTUK ENUMERATOR UNTUK MENGHUBUNGKAN PERTANYAAN INI DENGAN PERTANYAAN TENTANG PERMASALAHAN LINGKUNGAN)
Tidak tahu/tidak yakin
98
Masyarakat desa
1
Pengunjung/wisatawan
2
Bupati
3
Kepala desa
4
Pemerintahan nasional (Polisi, TNI)
5
Pengusaha swasta
6
Nelayan
7
DKP
8
LSM (Organisasi non-Pemerintah)
9
Lainnya,
10
sebutkan______________________ Tidak tahu/tidak yakin
59
98
214
Menurut Anda, siapa yang paling memenuhi syarat untuk mengatasi
Masyarakat desa
1
permasalahan tersebut?
Pengunjung/wisatawan
2
Bupati
3
Kepala desa
4
Pemerintahan nasional (Polisi, TNI)
5
Pengusaha swasta
6
Nelayan
7
DKP
8
LSM(Organisasi non-pemerintah)
9
Lainnya,
10
JANGAN MEMBACAKAN PILIHAN JAWABAN, RESPONDEN HARUS MENJAWAB 1 PILIHAN SAJA JIKA RESPONDEN MEMBERIKAN JAWABAN LEBIH DARI SATU TANYAKAN KEMBALI SIAPA YANG PALING MEMENUHI SYARAT
sebutkan______________________
215
Tidak tahu/tidak yakin
98
Menurut pendapat Anda, siapa yang bertanggung-jawab untuk mengatasi
Masyarakat desa
1
permasalahan lingkungan?
Pengunjung/wisatawan
2
Bupati
3
Kepala desa
4
Pemerintahan nasional (Polisi, TNI)
5
Pengusaha swasta
6
Nelayan
7
DKP
8
LSM(Organisasi non-pemerintah)
9
Lainnya,
10
JANGAN MEMBACAKAN PILIHAN JAWABAN, RESPONDEN HARUS MENJAWAB 1 PILIHAN SAJA JIKA RESPONDEN MEMBERIKAN JAWABAN LEBIH DARI SATU TANYAKAN KEMBALI SIAPA YANG PALING BERTANGGUNG-JAWAB
sebutkan______________________ Tidak tahu/tidak yakin 216
98
Menurut pendapat Anda, apakah orang yang paling bertanggung-jawab
Akan melakukan
1
218
tersebut di atas kelihatannya akan: melakukan, mungkin melakukan, tidak
Mungkin melakukan
2
218
melakukan, atau tidak tahu/tidak yakin untuk memperbaiki kondisi lingkungan
Tidak melakukan
3
217
di masa yang akan datang?
Tidak tahu/tidak yakin
8
218
Kalau Anda berpikir untuk masa depan, apakah kawasan yang dilindungi
Memberi manfaat
1
tersebut akan: memberi manfaat, menghancurkan atau tidak mempengaruhi
Menghancurkan
2
keluarga dan desa Anda?
Tidak berpengaruh
3
Tidak tahu/tidak yakin
8
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 217
Menurut pendapat Anda, mengapa mereka tidak melakukannya? TULIS JAWABAN RESPONDEN DALAM BEBERAPA KATA
218
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
60
BAGIAN 3: KESADARAN AKAN PERATURAN PELESTARIAN LINGKUNGAN
NO
PERTANYAAN
JAWABAN
301
Apakah Anda pernah mendengar istilah Kawasan Konservasi Laut Daerah
Ya
1
303
(KKLD)?
Tidak
2
302
Tidak tahu/tidak yakin
8
302
Apakah Anda pernah mendengar kawasan dimana penangkapan ikan dan
Ya
1
303
pengambilan hewan laut lainnya diatur dengan peraturan supaya lingkungan
Tidak
2
306
alamnya bisa terjaga?
Tidak tahu/tidak yakin
8
306
Menurut pendapat Anda apa yang dimaksud dengan Kawasan Konservasi
Kawasan dimana laut dan pesisir dilindungi
1
Laut Daerah (KKLD)?
oleh peraturan (Undang-Undang)
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 302
SKIP
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 303
JANGAN MEMBACAKAN PILIHAN JAWABAN, LINGKARI PILIHAN JAWABAN
Kawasan
dimana
kegiatan
2
penangkapan/pengambilan ikan dan hewan
YANG TERSEDIA
laut
lainnya
diatur
dengan
peraturan
(Undang-Undang) Lainnya______________________________
8
____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ _________________________________ 304
Menurut pendapat Anda apakah kegiatan menangkap ikan dalam Kawasan
Dilarang di seluruh wilayah KKLD
1
Konservasi Laut Daerah (KKLD) ini dilarang?
Pada wilayah tertentu saja dalam KKLD
2
Dibolehkan di seluruh wilayah KKLD
3
Tidak tahu/tidak yakin
8
Ya
1
Tidak
2
Tidak tahu/tidak yakin
8
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 305
Apakah desa Anda terletak di dalam KKLD? LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
306
Sekarang saya akan membacakan alat-alat tangkap hasil laut yang digunakan
Diperbolehkan (1)
oleh penduduk desa. Mohon beritahukan saya apakah alat tersebut
Tidak diperbolehkan (2)
diperbolehkan atau tidak.
Tidak tahu/tidak yakin (8)
LINGKARI JAWABAN RESPONDEN, YANG DIMAKSUD DENGAN DIPERBOLEHKAN ADALAH LEGAL, TIDAK DIPERBOLEHKAN ADALAH TIDAK LEGAL.
A.
Kail/Pancing
B.
Bubu
1
2
8
C.
Pukat harimau (trawl)
1
2
8
D.
Jaring insang
1
2
8
E.
Jaring lingkar
1
2
8
F.
Bahan peledak/Bom ikan
1
2
8
G.
Sianida/potasium/racun
1
2
8
H.
Kompresor
1
2
8
I.
Tombak/kalawai
1
2
8
61
307
J.
Tuba/akar bore/racun tradisional
1
2
8
K.
Senapan Molo
1
2
8
L.
Rawai
1
2
8
M.
Sero
1
2
8
N.
Bagang
1
2
8
1
2
8
Sekarang saya akan bacakan beberapa jenis kegiatan penangkapan hasil laut.
Diperbolehkan (1)
Mohon beritahukan saya apakah kegiatan tersebut diperbolehkan atau tidak
Tidak diperbolehkan (2)
diperbolehkan dalam Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD).
Tidak tahu/tidak yakin (8)
LINGKARI JAWABAN RESPONDEN
308
A.
Meting/Bameti di karang
B.
Menangkap penyu
1
2
8
C.
Menangkap/memancing ikan hiu
1
2
8
D.
Mengambil batu karang
1
2
8
E.
Mengambil pasir di pantai
1
2
8
F.
Menangkap kepiting
1
2
8
G.
Berenang atau menyelam
1
2
8
H.
Mengambil kayu bakau/mangi-mangi
1
2
8
I.
Bermain di pantai
1
2
8
J.
Mengambil teripang
1
2
8
K.
Mengambil kima
1
2
8
L.
Menangkap udang/lobster
1
2
8
M.
Mengambil Lola
1
2
8
1
2
8
Mohon beritahukan saya apakah seseorang yang melakukan pelanggaran
Menerima (1)
terhadap aturan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) menerima hukuman
Tidak menerima (2)
sebagai berikut:
Tidak tahu/tidak yakin (8) LINGKARI JAWABAN RESPONDEN
309
A.
Peringatan tertulis
1
2
8
B.
Denda dalam bentuk uang
1
2
8
C.
Penyitaan hasil tangkapan
1
2
8
D.
Penyitaan alat tangkap
1
2
8
E.
Penyitaan kapal
1
2
8
F.
Penyitaan rumah
1
2
8
G.
Penjara
1
2
8
Menurut Anda, apakah banyak atau sedikit masyarakat yang mengetahui
Banyak
1
peraturan dalam Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)?
Sedikit
2
Tidak tahu/tidak yakin
8
Menurut Anda, apakah banyak atau sedikit masyarakat yang mematuhi
Banyak
1
peraturan dalam Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)?
Sedikit
2
Tidak tahu/tidak yakin
8
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 310
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
62
BAGIAN 4: PEROLEHAN INFORMASI
NO 401
PERTANYAAN
JAWABAN
Apa yang menjadi sumber utama Anda untuk memperoleh informasi?
SKIP
a. Media, sebutkan............
TULISKAN SEMUA JAWABAN YANG DIBERIKAN RESPONDEN, UTAMA = PALING SERING DAN PALING DIPERCAYA
402
b. Non-media, sebutkan........
Seberapa sering Anda membaca surat kabar atau majalah? LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
403
Seberapa sering Anda mendengarkan radio? LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
404
Seberapa sering Anda menonton TV? LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
405
Setiap hari
1
Satu sampai enam hari per minggu
2
Antara sekali seminggu & sekali sebulan
3
Sangat jarang
4
Tidak pernah
5
Setiap hari
1
Satu sampai enam hari per minggu
2
Antara sekali seminggu & sekali sebulan
3
Sangat jarang
4
Tidak pernah
5
Setiap hari
1
Satu sampai enam hari per minggu
2
Antara sekali seminggu & sekali sebulan
3
Sangat jarang
4
Tidak pernah
5
Apakah Anda pernah mendengar acara atau pesan-pesan di radio tentang
Ya
1
diskusi permasalahan lingkungan laut dan pesisir selama 6 bulan belakangan
Tidak
2
ini?
Tidak tahu/tidak yakin
8
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 406
Program atau pesan-pesan apa saja yang pernah Anda dengar? TULIS JAWABAN YANG DIBERIKAN RESPONDEN DALAM BEBERAPA KATA
407
Sudah berapa kali Anda mendengar pesan-pesan tersebut dalam 6 bulan
Jumlah kali mendengar ........................
belakangan ini?
Tidak tahu/tidak yakin
98
Teman
1
Keluarga
2
Tokoh agama/tokoh adat
3
Aparat pemerintah
4
LSM
5
Lainnya,
6
TULIS JAWABAN YANG DIBERIKAN RESPONDEN 408
Siapa sumber informasi Anda, selain media tentang lingkungan laut? TULIS JAWABAN YANG DIBERIKAN RESPONDEN JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU
sebutkan_________________________
409
Tidak ada/tidak tahu
8
Pernahkah Anda berbicara dengan teman atau anggota keluarga tentang
Ya
1
permasalahan lingkungan yang mempengaruhi desa Anda dalam 6 bulan
Tidak
2
belakangan ini?
Tidak tahu/tidak yakin
8
63
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 410
Pernahkah Anda membaca brosur/poster/buletin/Kalender yang berisi
Ya
1
informasi (dari lembaga TNC/CI/WWF/Coremap) yang membicarakan tentang
Tidak
2
permasalahan lingkungan laut dan pesisir dalam 6 bulan belakangan ini?
Tidak tahu/tidak yakin
8
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA
BAGIAN 5: KEIKUTSERTAAN DALAM ORGANISASI PARA PIHAK
NO 501
PERTANYAAN
JAWABAN
Pernahkah Anda mendengar keberadaan kelompok/organisasi lingkungan di
Ya
1
502
desa Anda dalam 6 bulan belakangan ini?
Tidak
2
511
Tidak tahu/tidak yakin
8
511
Pernahkah Anda berpartisipasi dalam organisasi tersebut dalam 6 bulan
Ya
1
504
belakangan ini?
Tidak
2
507
Tidak tahu/tidak yakin
8
508
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 502
SKIP
Sebutkan kelompok/organisasi lingkungan tersebut! TULIS JAWABAN RESPONDEN PADA KOLOM YANG TERSEDIA
503
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 504
Jenis kegiatan apa saja yang pernah Anda ikuti? TULIS JAWABAN RESPONDEN PADA KOLOM YANG TERSEDIA
505
506
Kira-kira sudah berapa kali Anda berpartisipasi dalam kegiatan tersebut selama
Jumlah kali berpartisipasi ........................
waktu 6 bulan belakangan ini?
Tidak tahu/tidak yakin
98 508
Dari mana Anda tahu kegiatan tersebut? TULIS JAWABAN RESPONDEN PADA KOLOM YANG TERSEDIA
507
Mengapa Anda tidak pernah berpartisipasi dalam organisasi tersebut? JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU
Tidak tertarik
1
Tidak ada waktu
2
Tidak ada yang memberitahu saya
3
Saya tidak merasa diterima di sana
4
Bukan anggota kelompok
5
Saya tidak merasa terwakili
6
kelompok/organisasi tersebut Lainnya,
7
sebutkan________________________ 508
Menurut Anda, apakah kelompok/organisasi tersebut bermanfaat untuk
Ya
1
509
menyalurkan saran dan masukan Anda terhadap pengelolaan sumber daya laut
Tidak
2
510
dan lingkungan di sekitar desa Anda?
Tidak tahu/tidak yakin
8
511
LINGKARI SATU JAWABAN SAJA 509
Mengapa kelompok/organisasi tersebut bermanfaat buat Anda?
64
TULIS JAWABAN RESPONDEN PADA KOLOM YANG TERSEDIA DENGAN BEBERAPA KATA 510
Mengapa kelompok/organisasi tersebut tidak bermanfaat buat Anda? TULIS JAWABAN RESPONDEN PADA KOLOM YANG TERSEDIA DENGAN BEBERAPA KATA
511
Kegiatan lingkungan seperti apa yang Anda harapkan dapat dilakukan dalam waktu 2 tahun ke depan? TULIS JAWABAN RESPONDEN DALAM BEBERAPA KATA CATATAN UNTUK ENUMERATOR: PERTANYAAN INI BUKAN JANJI
65
Conservation International (CI ) Indonesia Jl. Pejaten Barat No. 16 A Kemang, Jakarta 12550, INDONESIA Phone : (62 21) 7883 8626; 7883 8626; 7883 2564 Fax : (62 21) 780 6723 E-mail :
[email protected] www.conservation.or.id
66