PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015
Ir. Ni Putu Suastini, MSi (Penyuluh Pertanian Madya)
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng 2015
PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS TAHUN 2015 DI KABUPATEN BULELENG
I.
Pendahuluan Kabupaten Buleleng terletak dibelahan utara pulau Bali dengan pulau
memanjang dari barat ke timur dan mempunyai pantai sepanjang 144 km. Secara geografis terletak pada posisi 8 03’40”- 8 23’00” Lintang Selatan dan 144 25’25”115 27’28” Bujur Timur. Kabupaten Buleleng barbatasan dengan Kabupaten Jembrana dibagian barat, laut Jawa/Bali di bagian Utara, dengan Kabupaten Karangasem di bagian Timur dan disebelah Selatan berhadapan dengan 4 (empat) Kabupaten yaitu Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung dan Bangli. Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Buleleng adalah 136.588 Ha atau 24,25% dari luas Provinsi Bali yang terdiri dari 9 Kecamatan yaitu Kecamatan Tejakula, Kubutambahan, Sawan, Buleleng, Sukasada, Banjar, Seririt, Busungbiu dan Gerokgak. Luas sawah di Kabupaten Buleleng tahun 2015 seluas 10.789 Ha dan lahan kering yang berpotensi untuk pengembangan pertanian (tegal/kebun dan pekarangan) seluas 37.960 Ha. Luas sawah di Kabupaten Buleleng menempati urutan keempat di Bali setelah Tabanan, Badung dan Gianyar. Penggunaan lahan di Kabupaten Buleleng dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada Tabel 1. Di lahan sawah komoditi utama adalah padi sawah dengan jumlah produksi pada tahun 2015 sebanyak 128.209 ton dengan luas panen bersih seluas 21.135 Ha. Disamping tanaman padi, lahan sawah juga ditanami palawija, sayuran dan buah semusim sebagai tanaman sisipan atau tanaman sela. Produktivitas padi yang dihasilkan tahun 2015 sebesar adalah 60,66 Kw/ha gabah kering giling ( GKG )
Tabel 1. Penggunaan lahan di Kabupaten Buleleng Tahun 2011 s/d 2015
JENIS LAHAN
2011
2012
LAHAN SAWAH
10.992
11.039
37.595
37.595
2013
2014
2015
10.904
10.789
10.789
37.028
37.056
37.960
(ha) LAHAN KERING (Tegal/kebun dan Pekarangan) ha
II.
Realisasi Tanam dan Panen Padi tahun 2015 Lahan sawah adalah sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk tanaman padi atau tanaman semusim lainnya dicirikan dengan adanya penggunaan sistim irigasi dan subak.
Tabel 2. Lahan baku sawah di Kabupaten Buleleng Tahun 2015
Kecamatan
Tahun 2015 Luas (Ha)
Gerokgak
%
628
5,82
1.729
16,03
Busungbiu
755
7,00
Banjar
708
6,56
Sukasada
2.118
19,63
Buleleng
1.670
15,48
Sawan
2.654
24,60
Kubutambahan
527
4,88
Tejakula
0
0
JUMLAH
10.789
100
Seririt
Luas baku lahan sawah tahun 2015 seluas 10.789 Ha, dengan perincian luas sawah terbesar adalah di Kecamatan Sawan seluas 2.654 ha (24,60%), Kecamatan Sukasada seluas 2.118 ha (19,63%) dan Kecamatan Buleleng seluas 1.670 Ha (15,48%) kemudian di Kecamatan Seririt seluas 1.729 Ha (16,03 %), Kecamatan Busungbiu seluas 755 Ha (7,00%), Kecamatan Banjar seluas 708 Ha (6,56 %) dan di Kecamatan Gerokgak seluas 628 Ha (5,82 %), sedangkan di Kecamatan Tejakula tidak memilki lahan sawah. Data luas lahan sawah di masing-masing kecamatan tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 3. Realisasi tanam dan panen padi sawah tahun 2015 Kecamatan
Tahun 2015 Luas Tanam (Ha)
Luas Panen bersih
646
620
Seririt
3.984
3.731
Busungbiu
2.073
2.061
Banjar
1.332
1.297
Sukasada
3.744
3.345
Buleleng
3.550
3.578
Sawan
6.570
5.903
Kubutambahan
1.544
1.412
Tejakula
0
0
JUMLAH
22.256
21.135
Gerokgak
Realisasi tanam padi di Kec. Gerokgak, Busungbiu dan Seririt masing-masing sebesar 126,66% , 88,86% dan 103,66%. Untuk Kecamatan Buleleng dan Kubutambahan realisasi tanam padi 95,46% dan 84,97% dari sasaran tanam 2015. Realisasi keseluruhan kabupaten sebesar 100,48 %, dengan realisasi panen seluas 95,42 %. Tidak tercapinya target panen,disebabkan karena terjadi puso seluas 333 ha akibat terjadi kemarau panjang. Puso karena kekeringan paling banyak terjadi di Kecamatan Buleleng dan Sawan yaitu masing masing seluas 162 ha dan 148 ha. Kekeringan terjadi pada bulan Agustus dan September Intensitas pertanaman (IP) padi tahun 2015 hanya tercapai sebesar 206%, karena kemarau panjang, penanaman kedua /gadon tidak bisa dilakukan bahkan banyak padi yang puso pada penanaman kedua pada MH ( Musim Hujan). IP masing masing kecamatan yang paling besar ada di Kec. Kubutambahan sebesar 293%, diikuti dengan Kecamatan Busungbiu sebesar 274%, kecamatan Sawan sebesar 247%, Kec. Seririt sebesar 230%. Dari hasil pengambilan ubinan padi yang dilakukan bersama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng, produktivitas padi sebesar 60,66 kw/ha GKG. Peningkatan produktivitas di masing masing kecamatan seperti berikut : Produktivitas tertinggi diperoleh di Kecamatan Sawan sebesar 62,86 kw/ha, diikuti Kec.Sukasada Kecamatan Gerokgak
dan
masing masing sebesar 62,53 kw/ha dan 60,92 kw/ha GKG.
Produktivitas yang didapat dari hasil ubinan masing masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Produksi dan produktivitas padi sawah tahun 2015
Kecamatan
Tahun 2015 Produksi (Ton )
Produktivitas (kw/ha ) GKG
4.136
60,92
Seririt
20.816
60,30
Busungbiu
10.678
60,78
7.773
60,26
Sukasada
23.486
62,53
Buleleng
19.083
55,51
Sawan
34.311
62,86
7.925
60,73
Gerokgak
Banjar
Kubutambahan Tejakula JUMLAH
0 128.209
0 60,66
Tercapainya produktivitas padi 2015 disebabkan karena teknologi budidaya dalam berusaha tani sudah semakin bagus dengan meningkatnya penggunaan pupuk berimbang dan populasi tanaman yang sudah mendekati populasi optimum (250.000 rumpun) per ha melalui kegiatan SL-PTT dengan sistem legowo 2:1, dan penerapan sistem SRI serta
optimasi lahan. Data produktivitas di masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 5. Produksi dan produktivitas padi di Kab.Buleleng tahun 2011 s/d tahun 2015 No
Uraian
2011
2012
2013
2014
2015
Pening katan
1.
Produksi padi
128.163
134.028
136.286
133.440
128.209
55,84
59,94
59,76
60,11
60,66
(3,59 %)
(Ton) 2.
Produktivitas
2,97%
(Kw/Ha)
Produktivitas padi sawah tahun 2015 sebesar 60,66 Kw/Ha. Produktivitas padi terbesar dihasilkan di Kecamatan sawan yaitu sebesar 62,86 Kw/Ha, sedangkan produktivitas padi terkecil dihasilkan di Kecamatan Buleleng sebesar 55,51 kw/ha karena kekurangan air/kekeringan Dari hasil ubinan yang diambil bersama sama dengan BPS (Badan Pusat Statistik Kab. Buleleng), didapat produksi gabah kering giling sebesar 128.209 ton ( luas panen bersih 21.135 ha). Dari hasil produksi gabah, maka didapat persediaan beras tahun 2015 di Kabupaten Buleleng sebesar 80.388 ton. Apabila kebutuhan beras sebesar 73.941 ton (jumlah penduduk tahun 2015 sebanyak 646.200 orang, dengan asumsi konsumsi per kapita di Bali sebesar 114 kg/orang/tahun ), dengan demikian maka Kabupaten Buleleng pada tahun 2015, sudah surplus 6.447 ton beras, dapat dilihat pada Tabel 6.