PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN PERSPEKTIF MAQÂSHID SYARÎAH
SKRIPSI
Oleh: Rizqi Mujita Sari NIM 10220099
JURUSAN HUKUM BISNIS SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014
PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DALAM UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN PERSPEKTIF MAQÂSHID SYARÎAH SKRIPSI Oleh: Rizqi Mujita Sari NIM 10220099
JURUSAN HUKUM BISNIS SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Demi Allah, Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan kelimuan, penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DALAM UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN PERSPEKTIF MAQÂSHID SYARÎAH benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau memindah data milik orang lain, kecuali disebutkan referensinya secara benar. Jika dikemudian hari terbukti disusun orang lain, ada penjiplakan, duplikasi, atau memindah data orang lain, baik secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang saya peroleh karenanya, batal demi hukum.
Malang, 28 Maret 2014 Penulis,
Rizqi Mujita Sari NIM 10220099
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudari Rizqi Mujita Sari NIM 10220099 Jurusan Hukum Bisnis Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan Judul: PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DALAM UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN PERSPEKTIF MAQÂSHID SYARÎAH maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.
Malang, 18 Maret 2014 Mengetahui Ketua Jurusan Hukum Bisnis Syariah,
Dosen Pembimbing
Dr. M. Nur Yasin, M.Ag. NIP 196910241995031003
Dr. H. Abbas Arfan, Lc, M.H. NIP 187212122006041004
iii
PENGESAHAN SKRIPSI Dewan Penguji Skripsi saudari Rizqi Mujita Sari, NIM 10220099, mahasiswa Jurusan Hukum Bisnis Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul: PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DALAM UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN PERSPEKTIF MAQÂSHID SYARÎAH Dinyatakan Lulus. Dewan Penguji: 1. Ahmad Wahidi, M.H.I.
(
NIP 197706052006041004
) Ketua
2. Dr. H. Abbas Arfan, Lc, M.H.
(
NIP 187212122006041004
) Sekretaris
3. Dr. H. Badruddin, M.H.I.
(
NIP 196411272000031001
) Penguji Utama
Malang, 29 April 2014 Dekan
Dr. H. Roibin, M.H.I NIP 196812181999031002
iv
KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARIAH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas Nomor : 157/BAN-PT/Ak-XVI/S/VII/2013 Jl. Gajayana 50 Malang Telp. (0341) 551354 Fax. (0341) 572533
BUKTI KONSULTASI Nama
: Rizqi Mujita Sari
NIM
: 10220099
Jurusan
: Hukum Bisnis Syariah
Dosen Pembinmbing
: Dr. H. Abbas Arfan, Lc, M.H.
Judul Skripsi
: Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Perspektif Maqâshid Syarîah
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Hari/Tanggal Senin, 10 Februari 2014 Kamis, 13 Februari 2014 Jumat, 28 Februari 2014 Senin, 10 Maret 2014 Jumat 14 Maret 2014 Selasa, 18 Maret 2014 Rabu, 26 Maret 2014 Selasa, 29 April 2014
Materi Konsultasi Proposal Revisi Proposal dan ACC Proposal BAB I, II, dan III Revisi BAB I, II dan III BAB IV dan Revisi BAB I, II dan III Revisi BAB I, II, III, dan IV ACC BAB I, II, III, dan IV
Paraf 1. 2. 3 4. 5. 6. 7.
Abstrak
Malang, 18 Maret 2014 Mengetahui, a.n Dekan Ketua Jurusan Hukum Bisnis Syariah
Dr. M. Nur Yasin, M.Ag NIP.196910241995031003
v
8.
MOTTO
برأبإذن هللا عزوجال، فاذااصاب دواءالداء،لكل داء دواء “Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.”(HR. Muslim)
“Men Sana In Corpore Sano” Di Dalam Badan Yang Sehat Terdapat Jiwa Yang Kuat
-PEPATAH-
PRAKATA Alhamdulillah wa Syukurillah Ilâhi Rabbi, hanya dengan ridho, rahmat, hidayah, kasih sayang, dan rahmat Allah yang selalu terlimpahkan setiap detiknya, penulisan skripsi dengan judul “Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Perspektif Maqâshid Syarîah” dapat diselesaikan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi Wasalam yang telah memberikan uswah dan qudwah kepada umatnya sehingga dalam proses penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari nilai-nilai kehidupan yang hanya menjadikan Allah sebagai tujuan semata. Semoga kita tergolong orang-orang yang dapat merasakan dan mensyukuri nikmatnya iman dan di akhirat kelak mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin. Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, doa, bimbingan, pengarahan dan hasil diskusi dengan pelbagai pihak dalam proses penulisan skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih, Jazâkumullah khoiron katsîron, kepada: 1.
Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2.
Dr. H. Roibin, M.H.I., selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3.
Dr. M. Nur Yasin, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
vi
4.
Dr. H. Dahlan Thamrin, M.Ag., selaku dosen wali pertama penulis. Terima kasih penulis haturkan atas waktu yang telah diluangkan selama penulis menempuh perkuliahan.
5.
Dr. Fakhruddin, M.H.I., Terima kasih penulis haturkan atas waktu yang telah diluangkan untuk bimbingan, arahan, serta motivasi selama penulis menempuh perkuliahan.
6.
Dr. H. Abbas Arfan, Lc, MH., selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih penulis haturkan atas banyaknya waktu yang telah diluangkan untuk konsultasi, diskusi, bimbingan, arahan, kesabaran, dan pencerahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7.
Segenap Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah bersedia memberikan pengajaran, mendidik, membimbing serta mengamalkan ilmunya dengan ikhlas. Semoga Allah swt menjadikan ilmu yang telah diberikan sebagai modal mulia di akhirat nanti dan melimpahkan pahala yang sepadan kepada beliau semua.
8.
Orang tua penulis sendiri, -Mujiono dan Tasuri- atas doa, nasihat, perhatian dan semangat yang telah diberikan baik selama penulis kuliah, maupun selama penulisan skripsi ini diselesaikan.
9.
Big B and Lil B. Terima kasih atas semangatnya.
10. Segenap teman-teman angkatan HBS 2010. Terima kasih penulis haturkan atas segala doa, dukungan, semangatnya serta kesediaan
vii
meluangkan waktu untuk menjadi teman diskusi. Kebersamaan kita begitu berarti, semoga selalu terkenang di hati. 11. Seluruh Keluarga Besar Mahasiswa Bidik Misi (terutama angkatan 2010), kesempatan ini begitu berarti. Kerjasama kita, meski tertatih dengan keinginan administrasi agar dapat bertahan hidup dan kuliah bersama tak akan terlupa. 12. Mama (Rohmatun Shomad) terima kasih untuk bahu yang selalu ada untuk dalam suka ataupun duka, delapan semester ini berlalu tak berarti jika bukan tanpamu. Janji kita sudah terpenuhi. 13. Kepada Musrifah Pertama (Roudlotul Jannah), terima kasih untuk menunjukkan pada penulis pilihan hidup seorang hamba. Musrifah kedua (Umi Nur Fitriana) terima kasih untuk kerendahan hatinya. Musrifah Nomor Satu Ummu Shofi wa Abid, Umi Zahro, (Dien Nur Chotimah), terima kasih untuk semuanya. Waktu, hati, pikiran, cinta dan tenaga yang telah diberikan pada penulis. 14. Segenap saudari-saudariku seperjuangan di dalam dakwah yang mengikuti manhaj kenabian. SakuCik (Rizci Firmananda), SakuChe (Putri Eka Rodliyani), SakuEr (Erlisah Rohma), SakuJil (Nazilla Wannabe Salafiyah) dan SakuCep (Seviawati Polinggapo). Dan seluruh penghuni multazim 57B, Nur Fazila, Fauziah Lestari, Zidna F. Adh, U.Hik (Kusuma Dewi), Ainul Ma’rifah, Afni Sep, Atik Nur Laila, Rizqiatul Mahmudah, Lilis, Ifa, Fida, Yana, Kiki, Zahra, Aini, dan, Ika, Terima kasih atas doa, semangat serta kesediaan mengingatkan penulis
viii
akan tanggung jawab yang lebih agung sebagai ‘abdullah dan khalîfah di muka bumi ini. 15. Seluruh anggota KSR PMI Unit UIN Maliki Malang yang sudah membantu cetak-mencetak penulis. Terimakasih untuk semangat dan dukungannya. Tak ada Ka’ Qie tanpa Kalian. 16. Para informan (teman-teman KSR-PMI Unit ITN) yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan informasi yang sangat penting demi kelanjutan penelitian ini. Jazâkumullah khoiron katsîron. 17. Segenap pihak yang membantu menyelesaikan penulisan dan penelitian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca. Penulis menyadari bahwa karya sederhana ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, wawasan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Malang, 22 Maret 2014 Penulis,
Rizqi Mujita Sari NIM 10220099
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI A.
Umum Transliterasi
adalah pemindah alihan tulisan Arab ke dalam tulisan
Indonesia (Latin), bukan terjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. B.
Konsonan
ا
= tidak dilambangkan
ض
= dl
ب
= b
ط
= th
ت
= t
ظ
= dh
ث
= tsa
ع
= ‘(koma menghadap keatas)
ج
= j
غ
= gh
ح
= h
ف
= f
خ
= kh
ق
= q
د
= d
ك
= k
ذ
= dz
ل
= l
ر
= r
م
= m
ز
= z
ن
= n
س
= s
و
= w
ش
= sy
ه
= h
ص
= sh
ي
= y
Hamzah ( )ءyang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun apabila terletak di tengah atau akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda koma di atas (’), berbalik dengan koma (‘) untuk pengganti lambing “”ع. x
C.
Vokal, panjang dan diftong Setiap penulisan Bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis
dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang masing-masing ditulis dengan cara berikut : Vokal (a) panjang = â misalnya
قال
menjadi
qâla
Vokal (i) panjang = î misalnya
قيل
menjadi
qîla
Vokal (u) panjang =û misalnya
دون
menjadi
dûna
Khusus untuk bacaan ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “î”, melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya’ nisbat diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut :
D.
Diftong (aw) =
و
misalnya
قول
menjadi qawlun.
Diftong (ay)
ي
misalnya
خير
menjadi khayrun.
=
Ta’marbûthah ()ة Ta’marbûthah ()ة
ditransliterasikan dengan “t” jika berada di tengah
kalimat, tetapi apabila ta’marbûthah tersebut berada di akhir kalimat, maka ditransliterasikan dengan menggunakan “h” misalnya الرسالة للمدرسةmenjadi alrisalat li al-mudarrisah, atau apabila berada di tengah-tengah kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan menggunakan t yang disambungkan dengan kalimat berikutnya, misalnya فى رحمة هللاmenjadi fi rahmatillâh.
xi
E.
Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah Kata sandang berupa “al” ( )الditulis dengan huruf kecil, kecuali terletask di
awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalalâh yang berada di tengah-tengah kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihalangkan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini :
F.
1.
Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan ...
2.
Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ...
3.
Masyâ’ Allah kânâ wa mâlam yasyâ lam yakun
4.
Billâh ‘azza wa jalla
Nama dan Kata Arab Terindonesiakan Pada prinsipnya setiap kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis
dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama Arab dari orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah terindonesiakan, tidak perlu ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Perhatikan contoh berikut : “... Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI keempat, dan Amin Rais, mantan Ketua MPR pada masa yang sama, telah melakukan kesepakatan....” Perhatikan penulisan nama “Abdurrahman Wahid”, “Amin Rais” dan kata “salat” ditulis dengan menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan penulisan namanya. Kata-kata tersebut sekalipun berasal dari bahasa Arab, namun ia berupa nama dari orang Indonesia dan terindonesiakan, untuk itu tidak ditulis dengan cara “Abd al-Rahmân Wahîd”, “Amîn Raîs”, dan bukan ditulis dengan “shalât”.
xii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .........................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................
iv
BUKTI KONSULTASI ........................................................................................
v
PRAKATA ............................................................................................................
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ...........................................................................
xi
DAFTAR ISI .........................................................................................................
xv
ABSTRAK ............................................................................................................ xvii ABSTRACT .......................................................................................................... xviii الملخص....................................................................................................................
xix
BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................
1
A. Latar Belakang ........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
4
C. Batasan Masalah .....................................................................................
5
D. Tujuan .....................................................................................................
5
E. Manfaat ...................................................................................................
5
F. Metodologi Penelitian .............................................................................
6
G. Penelitian Terdahulu ...............................................................................
11
H. Sistematika Pembahasan .........................................................................
16
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................
20
A. Konsep Perlindungan Tenaga Kerja .......................................................
20
B. Kewajiban Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .......
22
xiii
C. Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...........................................
23
1.
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .......................
23
2.
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)............................
25
3.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ...
25
4.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) ............
28
5.
Jaminan Kesehatan Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) .........................
33
6.
Sanksi Pelanggaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................
37
D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Islam ....................................
38
E. Konsep Maqâshid Syarî’ah.....................................................................
43
BAB III: PEMBAHASAN DAN ANALISA ........................................................
55
A. Perlindungan K3 Dalam UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan .....................................................................................
55
B. Analisis Perlindungan K3 Dalam UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Perspektif Maqâshid Syarî’ah al-Syâthibî ..................
66
BAB IV: PENUTUP .............................................................................................
77
A. SIMPULAN ............................................................................................
77
B. SARAN ...................................................................................................
82
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
83
xiv
DAFTAR TABEL TABEL 1. Klasifikasi Kecelakaan Kerja .............................................................. 30
xv
ABSTRAK Mujita Sari, Rizqi, NIM 10220099, 2014, Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Perspektif Maqâshid Syarîah Skripsi, Jurusan Hukum Bisnis Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing: Dr. H. Abbas Arfan, Lc, MH Kata Kunci: Kesehatan, Keselamatan, Maqâshid Salah satu yang penting dibahas dalam bidang ketengakerjaan adalah mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). K3 diatur di dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang mengakomodir kewajiban pengusaha/perusahaan untuk memenuhi salah satu hak pekerja di tempat bekerja. Yang dimaksud dalam hal ini adalah perusahaan wajib menyelenggarakan perlindungan K3 bagi pekerjanya yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Kewajiban inilah yang sering kali diabaikan oleh perusahaan sehingga menimbulkan kerugian materil dan moril bagi pekerja. Selain menjelaskan konsep perlindungan K3 menurut UU, peneliti juga tertarik untuk mengetahui bagaimana pandangan Islam mengenai konsep perlindungan K3 akan tetapi dilihat dari sudut pandang Maqâshid Syarîah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian hukum normatif. Normatif karena yang dianalisis adalah bagian dari produk hukum, yakni UU yang ditinjau menggunakan sudut pandang Maqâshid Syarîah. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa K3 merupakan kebutuhan dasar bagi pekerja, jika kebutuhan ini tidak dipenuhi dapat menyebabkan terancamnya eksistensi hidup dari pekerja. Dalam UU Ketenagakerjaan, perlindungan K3 pekerja oleh pemerintah dibebankan pada perusahaan. Akan tetapi oleh perusahaan perlindungan itu dibebankan kembali dengan jaminan yang diatur dalam jaminan sosial tenaga kerja -berupa pemotongan gaji- untuk diasuransikan kepada badan penyelenggara jaminan sosial. Pada dasarnya tujuan dari syariat (Maqâshid Syarîah) adalah untuk mewujudkan kemaslahatan hamba (mashâlih al-‘ibâd), baik di dunia maupun di akhirat. Sehingga jika melihat kembali pada UU, maka tidak terwujud kemaslahatan hamba yang dimaksud dikarenakan pembebanan kembali perlindungan itu kepada pekerja yang seharusnya menjadi beban Negara.
xvi
ABSTRACT Mujita Sari, Rizqi, Register Number 10220099, 2014, The Protection of Occupational Safety and Health (OSH) on Act No. 13 of 2003 about Labor Based on Maqâshid Syarîah Perspective, Thesis, Department of Islamic Business Law, Sharia Faculty, The State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervising: Dr. H. Abbas Arfan, Lc, M.H.
Keywords: Health, Safety, Maqâshid One of important the thing to discuss on labor field is Occupational Safety and Health (OSH). OSH has been regulated by Act No. 13 of 2003 about Labor, and this Act is accommodating the right and obligation entrepreneur/company in the work place. It mean, that the company have to implement the protection of OSH to laborer that integrate with company management system. This duty is often ignored by the company so it cause material and moral losses for laborer. In addition, to explain the concept of the protection of OSH by act, the writer also interested to know how Islam view on the concept of the protection of OSH but it it’s still observed by Maqâshid Syarî’ah’s perspective. Therefore, this research uses qualitative research, with normative legal research methods. It is said as normative because the analyzed object of research is a part of legal product, which is Act, that viewed observed through maqâshid Syarî’ah’s perspective. This research may underscore that OSH represent the basic demand of worker, if this demand is not fulfilled, it will threaten laborer existence. In act of Labor, the protection of laborer by the government is burdened to the company. However, by the company, the protection is burdened by warranties that set out in the form of social security of Laborer -in the form of payroll deductions- for insured to social security agencies. Basically the purpose of the law (Maqâshid Syarîah) is to realize the benefit of people (mashâlih al-‘ibâd) both in this world and in the hereafter. So if look back at the act, it did not realized to the benefit of the people because the company charging back the protection to laborer who should be the burden of the State.
xvii
ملخص البحث موجيتا ساري ،رزقي ،0292 ،92002211 ،حماية صحة وسالمة العمل في القانون رقم 31 سنة 3001عن التوظيف عند مقاصد الشريعة ،البحث اجلامعي ،قسم احلكم األقتصادي اإلسالمي يف كلية الشريعة جبامعة موالنا مالك إبراهيم اإلسالمية احلكومية
مباالنج .املشرف :الدكتور احلاج عباس عرفان املاجستري. الكلمات الرئيسية :الصحة ،السالمة ،المقاصد. املووو عن صحة وسالمة العمل هو من أهم املووو املبحوث يف جمال التوظيف .و يبحث هذا املووو يف القانون منرة 91سنة 0221عن التوظيف الذي يستوعب التزام التاجر أو الشركة لتوفري احدى حقوق األجري يف مكان العمل أي البد على الشركة أن توجد احلماية ألجريه املتكاملة بنظام ادارة الشركة.هذه احلقوق هتمل الشركة حىت يؤدي إىل اخلسارة املادية واألخالقية لألجري. سوى بيان خطة احلماية عند القا نون ،تريد الباحثة ملعرفة نظرة االسالم عن خطة هذه احلماية من وجهة نظرمقاصد الشريعة. تستخدم البحث الكيفى و يستخدم بطريقة احلكم املعياري .يعده با احلكم املعماري ألن بعض منتج احلكم هو من القانون الذي يستخدم وجهة نظر املقاصد الشريعة. من البحث السابق هذالبحث جيد ان احلماية حاجة اساسية لالْجري ،إذا ال تتو فر هذه احلاجة يستطيع ان يسبب اخلطر االْجري .ىف القانون عن التوظيف ،حيمل حكام احلماية االْجري على
الشركة .ولكن الشركة حتمل هذه احلماية على االْجري بالظمانة املنظمة ىف الظمانة اإلجتماعية لالجري ان اقتطا الرتيب للتأمينه اىل مؤسسة الظمانة اإلجتماعية بنسبة مقاصد الشريعة ان مقاصد الشريعة هي لوجود مصاحل العباد ،ىف دنيا كأنت أم ىف األخرة .و إذا راينا اىل القانون فنجد ان مصاحل العباد غري موجودا بسباب احلماية يرز اىل األجري مع اّنا التزام الدولة.
xviii