PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN BAGI PEKERJA DI DALAM PROSES PRODUKSI PADA PT SATYALOKA TIRTA AMERTA DI KABUPATEN BANGLI M. Edwin Ryan Danu I Ketut Markeling I Made Dedy Priyanto Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana
ABSTRAK Perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang pelaksanaanya di lapangan seperti pada PT Satyaloka Tirta Amerta dimana masih banyak pekerja yang ada di perusahaan belum mendapatkan hak-haknya. Adapun permasalahan penelitian ini untuk mengetahui dan memahami perlindungan hukum terhadap pekerja berkaitan keselamatan dan kesehatan di PT Stayaloka Tirta Amerta serta upaya yang dilakukan perusahaan untuk menanggulangi kendala-kendala dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis empiris yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara penelitian langsung kelapangan dengan memperoleh informasi dari hasil wawancara dengan responden guna mendapatkan data. Hasil penelitian di PT Satyaloka Tirta Amerta perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja belum terlaksana sepenuhnya dari ketentuan yang telah di aturan dalam perundangan-udangan. Hal ini bisa di lihat dari belum terdapatnya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, para pekerja belum di ikutkan dalam program Badan Penyelanggaran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, masih tidak terdapatnya fasilitas dan sarana penunjang di perusahaan. Adapun kendala-kendala dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan banyak pekerja yang enggan mengunakan alat pelindung diri saat bekerja, perusahan juga belum menyediakanya fasilitas dan sarana penunjang kesehatan seperti tidak tersedianya fasilitas kesehatan atau poliklinik dan saran lainnya, belum terpenuhinya hak pekerja di ikutkan dalam programBadan Penyelanggaran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan belum adanya upaya dari perusahan untuk mengatasi kendala ini, dan belum terdapatnya pengaturan mengenai sistem manajemen keselamatan dan kesehatan di perusahaan. Saran agar kedepannya PT Satyaloka Tirta Amerta dapat memberikan hak-hak pekerja secara sepenuh dan agar dapat di adakannya sosialisai dan pelatihan kerja yang rutin agar pekerja sadarkan pentingnya alat pelindung diri selama bekerja, serta bagi pekerja yang melanggar untuk di berikan peringatan terus menurus baik lisan maupun tertulis serta pihak perusahaan agar mendaftarkan pekerjanya pada Program Badan Penyelanggaran Jaminan Sosial ketenagakerjaan. Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
1
ABSTRACT The legal protection for work safety and health is still weak in its implementation in the field such as in PT Satyaloka Tirta Amerta where there are still many workers at the firm who have not got their rights. This study was aimed at finding out and understanding the legal protection for the workers in relation to work safety and health in PT Satyaloka Tirta Amerta and the efforts made by the firm to overcome the constraints in the implementation of the protection of work safety and health. This study used juridical empirical method, i.e,a legal investigation done by direct study in the field by obtaining information from interview with the respondents to obtain the data. The results showed that PT Satyaloka Tirta Amerta has not fully implemented the stipulations ruled by the law. This can be seen from the fact that there has not been any work safety and health management, the workers have not been allowed to join EmploymentSocial Security Program, still there has no supporting infrastructure and facility in the firm. The constraints in implementing work safety and health at the firm are:there are workers who hesitate to use protecting device at work, the firm has not yet provided health facilities or policlinics and other facilities, the workers’ right to join employment social security program has not been fulfilled and there has not been any effort made by the firm to overcome this constraint and there has no regulation on the work safety and health management in the firm. It is suggested that in the future PT Satyaloka Tirta Amerta should give the rights to the workers fully and that there should be a socialization and job training on the routine basis in order that the workers are aware of the importance of self protection device during the work, and for the workers who break the rule there should be continuous warning both orally and in written form and the firm should register the workers in employment social security program. Keywords: Legal Protection, Work Safety and Health.
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pembangunan Indonesia dewasa ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam rangka membangunnya maka di perlukan sumber daya manusia yang unggul. Melihat peran serta pekerja dalam melaksanakan pembangunan nasional semakin meningkat disertai dengan tantangan serta resiko yang dihadapi semakin besar dengan perkembangan teknologi yang semakin modern di berbagai sektor usaha maka dapat mengakibatkan semakin tingginya resiko yang mengancam keselamatan kerja, oleh karena itu perlu adanya upaya untuk memberikan perlindungan hukum bagi pekerja. Kecelakan kerja merupakan resiko yang sering kali dihadapi oleh pekerja dalam melakukan pekerjaanya sehingga perlindungan terhadap pekerja merupakan salah satu
2
faktor yang sangat penting dalam keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk menanggulangi hilanya sebagaian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya resiko kerja maka diperlukan adanya jaminan kecelakan kerja. 1Masih seringnya terjadi masalah terkait ketenagakerjaan walaupun pengaturanya tentang ketenagakerjaan sudah ditetapkan hal ini dapat dilihat dalam Pasal 86 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yaitu bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan kerja dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama dan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, bahwa perusahan wajib melindungi keselamatan bagi pekerja dengan cara memberikan penjelasan tentang resiko kerja yang dihadapi seperti bahaya ditempat kerja, alat perlindungan diri yang harus ada sarananya dalam tempat kerja seperti alat pelindung diri dan serta sikap yang baik dalam melaksanakan perkejaan. Perusahaan yang bergerak di bidang industri berdiri dan berkembang sangat pesat saat ini, salah satunya adalah perusahan air minum dalam kemasan yaitu PT Satyaloka Tirta Amerta merupakan salahsatuindustri yang bergerak di bidang produksi Air MinumDalamKemasan (AMDK). Bahwa banyak pekerja di PT Satyaloka Tirta Amerta yang berada di Kabupaten Bangli masih banyak pekerja yang belum memperoleh hakhaknya yang berkaitan keselamatan dan kesehatan kerja.
1.2. Tujuan Untuk mengetahui dan memahami bagaimana perlindungan hukum berkaitan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja di PT Satyaloka Tirta Amerta dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di PT Satyaloka Tirta Amerta.
II.
ISI MAKALAH
2.1. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan mengunakan metode yuridis empiris. Penelitian yuridis empiris adalah penelitian hokum mengenai implementasi atau pemberlakuan dari ketentuan hokum normative secara in 1
Adrian Sutedi, 2011, Hukum Perburuhan, Ed.1. Cet.2, Sinar Grafika, Jakarta, hal 189.
3
action pada peristiwa hokum tertentu yang terjadi. 2 atau yang sering disebut penelitian lapangan yang mengkaji pelaksanaan dan implementasi ketentuan perundang-undangan dilapangan atau pada prakteknya.
2.2. Hasil dan Pembahasan 2.2.1. Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Berkaitan Dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada PT Satyaloka Tirta Amerta di Bangli. Perlindungan terhadap tenaga kerja atau pekerja ini dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar pekerja/buruh dan menjamin kesamaan, kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi. 3 Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk melindungi pekerja/buruh dari resiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaanya. 4 Perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di PT Satyaloka Tirta Amerta perlindungan yang di berikan terhadap pekerja berkaitan dengan keselamatan kerja semua pekerja di berikannya alat-alat penujang keselamatan kerja dengan mengharuskan agar pekerja mengunakan alat-alat keselamatan kerja tersebut sesuai dengan standar yang ada di perusahaan, alat-alat pelindung diri yang wajib digunakan saat bekerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.Alat-alat penunjang keselamatan kerja seperti sepatu karet, sepatu pelindung, pakaian kerja khusus, masker dan sarung tangan dan untuk kesehatan kerjanya para pekerja di ikutkan pada program Badan Penyelanggaran Jaminan Sosial Kesehatan serta fasilitas kesehatan seperti kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakan). Kekurangan di perusahaan belum adanya pengaturan khusus mengenai sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja tidak terdapat dalam peraturan perusahaan, banyak pekerja yang enggan mengunakan alat pelindung diri saat bekerja beralasan bahwa ketika menggunakan alat pelindung diri tersebut hanya dapat mengangu pergerakan pekerja selama melakukan pekerjaanya, dan belum tersedianya fasilitas dan sarana penunjang kesehatan seperti fasilitas ruangan kesehatan atau poliklinik tidak
2
Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hal 134. 3 Abdulah Rasyid Saliman, 2005, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan : Teori dan Contoh kasus, Ed 4, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, hal. 248. 4 Aloysius Uwiyono, 2014, Asas-asas Hukum Perburuhan, Ed 1, Cet. 2, Rajawali Pers, Jakarta, hal 81.
4
tersedia dan saran penunjang lainya seperti ruang istirahat bagi pekerja dan ruang ganti pekerja tidak tersedia.
2.2.2. KendalaDalamPelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Keselamatan dan Kesehatan KerjaPadaPT Satyaloka Tirta Amerta di Bangli. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja memiliki bayak penghambat seperti manusia yang tidak mendukung atau dapat dikatakan kurangnya penegatahuan dan kurangnya lingkungan yang mendukung hal ini dapat dikatakan tidak tersedianya alat perlindungan dan kondisi yang tidak mendukung pelaksanaan keselamatan dan kesehatan keja. Adapun Kendala-kendala yang di hadapi PT Satyaloka Tirta Amerta dalam pelaksanaan Perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja yaitu masihbanyak karyawan yang tidak mengindahkan peraturan-peraturan yangtelah ditetapkan perusahaan dimana pihak perusahaan telah memberikan alat-alat pelindung diri saat bekerja baik berupa sepatu karet, sepatu pelindung, pakaian kerja khusus, sarung tangan dan masker tetapi banyak pekerja yang berada diperusahaan enggan mengunakan alat-alat pelindung diri yang disediakan oleh perusahaan seperti banyak pekerja yang tidak menggunakan masker dan sarung tangan selama bekerja. Kendala selanjutnya pihak perusahanan belum mengikutkan para pekerjanya di dalam program Badan Penyelanggaran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjan) hal ini karena kurangnya informasi perusahaan mengenai pengaturan mengenai Badan Penyelanggaran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini. Untuk kendala lainya perusahaan belum menyediakan fasilitas dan sarana penunjang kesehatan seperti fasilitas ruangan kesehatan atau poliklinik serta tidak tersedi saran penunjang lainya seperti ruang istirahat bagi pekerja dan ruang ganti pekerja tidak tersedia hal ini belum di laksanakan perusahaan karena tidak adanya anggaran dari perusahaan mengenai pengadaan fasilitas tersebut dan diperusahaan tidak dilaksanakanya sistem sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja karena kurangnya informasi dan pengetahuan pihak perusahaan terhadap peraturan yang mengatur sistem tersebut.
5
III. KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di PT Satyaloka Tirta Amerta belum terlaksana sepenuhnya dari ketentuan yang di atur dalam peraturan perundangan-udangan. Hal ini bisa dilihat dari belum terdapatnya pengaturan khusus mengenai sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan, hak para pekerja belum sepenuhnya di dapatkan seperti pekerja masih belum di ikutkan dalamBPJS Ketenagakerjaan, dan masih tidak terdapatnya fasilitas dan sarana kesehatan di perusahaan.
2.
Kendala-kendala dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di PT Satyaloka Tirta Amerta dimana masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya pengunaan alat pelindung diri, kurangnya kesadaran pekerja mengenai pentinya mengunakan alat pelindung diri, kurangnya pengetahuan perusahaan mengenai penerapan peraturan perundang-undangan, serta kurangnya informasi dan pengetahuan manajemen perusahaan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan dan masih tidak tersedianya anggaran bagi perusahan untuk melakukan pengadan fasilitas dan sarana penunjang yang belum tersedia di perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Buku Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Abdulah Rasyid Saliman, 2005, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan : Teori dan Contoh kasus, Ed 4, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta. Adrian Sutedi, 2011, Hukum Perburuhan, Ed.1. Cet.2, Sinar Grafika, Jakarta. Aloysius Uwiyono, 2014, Asas-asas Hukum Perburuhan, Ed 1, Cet. 2, Rajawali Pers, Jakarta. PeraturanPerundang-undangan Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, di undangkan pada Lembaran Negara dan Tambahan Lembaran Negara Tahun 1972 Yang Telah Dicetak Ulang.
6
Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, di undangkan pada Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279.
7