PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG TEREKSPLOITASI SECARA EKONOMI DI KOTA PADANG Laurensius Arliman S. Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Padang Jl. AR. Hakim No 6 Padang Email:
[email protected]
Abstract This paper examines and analyzes the role and constraints of the Department of Social Welfare and Labor of Padang in carrying out child protection economically exploited. This paper uses socio legal research. The results of this paper are: Department of Social Welfare and Labor of Padang has been quite active in implementing the protection of children who are economically exploited, by conducting raids, coaching and training. The obstacles foundwere classic, namely: the nature of the child, the family, the fade of religious values, education, community, economic, cultural shift, the lack of facilities for the development of children, the lack of human resources, and inadequate funds. The author expects that in the future the child is considered by the government of Padang and also by the Child Family and Community. Key words: child, Department of Social Welfare and Labor, economics, padang, exploitation
Abstrak Tulisan ini meneliti serta menganalisis peran dan kendala-kendala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang dalam menjalankan perlindungan anak yang dieksploitasi secara ekonomi. Tulisan ini menggunakan penelitian socio legal. Hasil dari tulisan ini adalah: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang sudah cukup aktif dalam melaksanakan perlindungan anak yang dieksploitasi secara ekonomi, dengan mengadakan razia, pembinaan dan pelatihan. Kendala yang ditemukan, adalah kendala yang terbilang klasik yaitu: sifat dari anak, keluarga, nilainilai agama yang luntur, pendidikan, lingkungan masyarakat, masalah ekonomi, pergeseran budaya, fasilitas pembinaan anak yang kurang, sumber daya manusia yang kurang, dan dana yang kurang memadai. Penulis mengharapkan kedepannya, agar anak lebih diperhatikan oleh Pemerintah Kota Padang serta Masyarakat dan Keluarga anak. Kata kunci: anak, dinsosnaker, ekonomi, padang, eksploitasi
Latar Belakang
bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang
Sebagai amanah dan sekaligus karunia
terbuat dalam Undang-Undang Dasar 1945
dari Tuhan Yang Maha Esa, anak senantiasa
dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
harus dijaga karena dalam dirinya melekat
tentang Hak Asasi Manusia, serta konvensi
harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia
PBB tentang Hak Anak dari sisi kehidupan
yang harus dilindungi. Hak anak merupakan
berbangsa dan bernegara. Sehingga negara
73
DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2016.00901.5
74
ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 1, April 2016, Halaman 73-93
berkewajiban melindungi setiap anak atas
menjadi alat oleh orang dewasa tertentu
kelansungan hidup, tumbuh dan berkembang,
untuk mencari nafkah dijalan-jalan sebagai
berpartisipasi dalam perlindungan dari tindak
anak jalanan, dan sebagainya4. Perlakuan
kekerasan, diskriminasi, hak-hak sipil serta
kekerasan terhadap anak itu seringkali
kebebasan anak.
justru terjadi dilingkungan sekitar anak itu menghadapi
sendiri, dimana seharusnya anak memperoleh
permasalahan besar tentang anak, bukan saja
perlindungan. Itulah gambaran yang kurang
dalam jumlah tetapi juga karena permasalahan
menggembirakan bagi potret kehidupan anak-
Pada
yang
saat
semakin
kita
sedang
kompleks1.
Dahulu
kita
mengenal permasalahan anak hanya berkisar
anak. Oleh
karenanya
penghargaan
akan
pada ketelantaran yang disebabkan karena
hak-hak yang melekat pada anak tetaplah
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
harus dikedepankan dalam segala waktu,
fisik saja, sedang kebutuhan yang bersifat
tempat maupun personality pengedepanan
mental spiritual dan sosial dapat dipengaruhi
prinsip-prinsip non diskriminasi; kepentingan
oleh orang tua maupun atau masyarakat
terbaik untuk anak; hak untuk hidup;
dilingkungannya. Seiring dengan perubahan-
kelansungan dan perkembangan, penghargaan
perubahan yang terjadi terutama adanya arus
terhadap pendapat anak, tidaklah dapat
globalisasi yang selalu membawa konsekuensi
ditawar-tawar lagi harus senantiasa menyertai
logis positif dan negatif, maka tidaklah
anak-anak tersebut. Untuk itu idealisme
mengherankan manakala permasalahan anak
penciptaan lingkungan yang mendukung
saat ini telah menjadi kompleks dan rumit.
tumbuh kembang bagi anak sebagaimana
Anak telah menjadi sasaran kepentingan
tercermin dari hasil-hasil penelitian, deklerasi
bagi banyak kalangan termasuk untuk tujuan
UN-GASS (United Nations General Assembly
komersial
kepentingan
for Spesial Section) on Children dan Konvensi
terbaik bagi anak2. Betapa saat ini telah terjadi
Hak-hak Anak tersebut diatas setidaknya
semacam jaringan yang memanfaatkan anak
telah sejalan (inline) dengan prinsip-prinsip
menjadi objeknya3. Anak dijadikan objek
Agenda 21 KTT Bumi Rio De Janeiro tahun
untuk diperjual-belikan, objek kekerasan,
1992 untuk Pembangunan Berkelanjutan
yang
merugikan
1 Choirun Nisak Aulina, “Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini”, Jurnal Pedagogia Vol. 2 No. 1 (Februari 2013): 36. 2 Andriyani Mustika Nurwijayati, “Eksploitasi Anak: Perlindungan Hukum Anak Jalanan Dalam Perspektif Hukum Pidana Di Daerah Yogyakarta”, Jurnal Jurisprudence Vol. 1 No. 1 (Juli 2012): 208. 3 Benedhicta Desca Prita Octalina, “Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Eksploitasi Ekonomi”, Jurnal Skripsi Ilmu Hukum Program Kekhususan Peradilan dan Penyelesaian Sengketa Hukum, (Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Atmajaya, 2014), Tidak Dipublikasikan, hlm. 3. 4 Netty Endrawati, “Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak Di Sektor Informal (Studi Kasus Di Kota Kendiri)”, Disertasi Ilmu Hukum, Program Pasca Sarjana Dotor Ilmu Hukum, (Surabaya: UNTAG, 2011), Tidak Dipublikasikan, hlm. 13.
Laurensius Arliman S., Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Tereksploitasi ...
(suistanable
secara
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
eksplisit menegaskan bahwa anak dan remaja
perlindungan anak di Indonesia, dengan
sebagai salah satu kelompok utama-Major
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014
Group yang dilibatkan untuk melindungi
Tentang Pengganti Undang-Undang Nomor
lingkungan dan kegiatan masyarakat yang
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
development)
yang
75
sesuai dan berkelanjutan. Kesadaran akan pentingnya
penciptaan
lingkungan
Dalam upaya meningkatkan perhatian dan
yang
kepekaan masyarakat terhadap kebutuhan dan
layak bagi anak dipertegas dalam konferensi
hak anak. Pemerintah berinsiatif melahirkan
Habitat II atau City summit, Istanbul, Turki
wacana kota layak anak yang merupakan
tahun 1996 paragraf 13, pembukaanya
wujud kepedulian yang mendalam terhadap
menegaskan bahwa anak dan remaja harus
kondisi anak di Indonesia. Pada tanggal 11
mempunyai tempat tinggal yang layak;
Januari 2005, Presiden Republik Indonesia
terlibat dalam proses pengambilan keputusan,
pada waktu Susilo Bambang Yudhoyono
baik di kota maupun di komunitas; terpenuhi
menandatangani Peraturan Presiden Nomor
kebutuhan dan peran anak dalam bermain di
7 tahun 2005 tentang rencana pembangunan
komunitasnya5.
jangka menengah sosial tahun 2004-2009.
Sebagai negara yang telah menyatakan ikut
menegakkan
terhadap
kualitas kehidupan dan peran perempuan
hak-hak anak dengan meratifikasi konvensi
serta kesejahteraan dan perlindungan anak,
Hak Anak
khususnya
melalui
komitmen
Pada Bab 12 lampiran Perpres (peningkatan
keputusan
Presiden
pada
program
peningkatan
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990,
kesejahteraan dan perlindungan) pemerintah
terkandung bahwa Indonesia berserta seluruh
bertujuan meningkatkan kesejahteraan anak
elemen
bagian
dan mewujudkan anak Indonesia yang sehat,
dalam melaksanakan kewajiban terhadap
cerdas, ceria dan berakhlak mulia, serta
anak dengan memberikan, melindungi dan
melindungi anak terhadap berbagai bentuk
menghargai anak sebagai kebutuhan dasar
kekerasan, eksploitasi, diskriminasi. Untuk
setiap anak dalam wilayah yurisdiksinya.
program meningkatkan kesejahteraan dan
Komitmen
diterjemahkan
perlindungan anak dikembangkan kegiatan
sebagai upaya legislasi dengan membentuk
pokok sebagai berikut6: 1) Pengembangan
dan mengesahkan Undang-undang Nomor 23
berbagai kebijakan dan peraturan perundang-
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang
undangan
kemudian pada tahun 2014 disempurnakan
ahak anak, terutama bidang pendidikan,
didalamnya
ini
ikut
kemudian
ambil
dalam
rangka
pemenuhan
5 BPMPKB Kota Padang, Laporan Pelaksanaan Kota Padang Sebagai Kota Layak Anak Tahun 2015, (Padang: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana, 2015), hlm. 1. 6 BPMPKB Kota Padang, Laporan Pelaksanaan Kota Padang Sebagai Kota Layak Anak Tahun 2014, (Padang: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana, 2014), hlm. 2.
76
ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 1, April 2016, Halaman 73-93
kesehatan, sosial, hukum, ketenagakerjaan;
Pemberdayaan
2) Pelaksana komunikasi, informasi dan
Indonesia baru-baru ini telah mengeluarkan
edukasi
dan
Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan
perlindungan anak; 3) Pelaksanaan kebijakan
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009
anak dan peraturan perundang-undangan
tentang Kebijakan KLA. Kebijakan tersebut
untuk menjamin dan melindungi hak anak;
dimaksudkan untuk memberikan pedoman
4) Meningkatakan upaya dalam rangka
bagi penyelenggaraan pembangunan kota
pemenuhan hak-hak anak, seperti penyediaan
melalui pengintegrasian komitmen dan sumber
akta kelahiran dan penyediaan ruang publik
daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha
yang aman dan nyaman untuk bermain
yang secara menyeluruh dan berkelanjutan
anak; dan 5) Pengembangan mekanisme
untuk memenuhi hak anak melalui strategi
perlindungan bagi anak dalam perlindungan
pengarusatamaan Hak Anak (PUHA)7.
peningkatan
kesejahteraan
Dalam mewujudkan kebijakan dalam rangka pemenuhan hak anak merupakan suatu proses yang panjang dan perlu diupayakan. Mengingat masih banyak permasalahan anak yang belum kunjung selesai. Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah pusat melalui Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia menyusun kebijakan program
peningkatan
kesejahteraan
perlindungan anak, salah satunya dengan menginisiasikan kebijakan Kota Layak Anak. Kota Layak Anak yang selanjutnya disebut KLA adalah sistem pembangunan satu wilayah administrasi yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terancam secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam program dan kegiatan pemenuhan hak anak. Untuk mendukung kebijakan tersebut maka Menteri 7 Ibid. 8 Ibid.
Republik
Kota Padang sebagai ibukota dari Provinsi
khusus.
dan
Pemberdayaan
Sumatera Barat pada tahun 2009 telah diberi penghargaan oleh Pemerintah Pusat melalui Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai Kota Padang menuju Kota Layak Anak dengan Indikator keberhasilan seperti zona selamat sekolah, taman bermain, taman baca, bina keluarga balita, pendidikan anak usia dini (paud), pustaka keliling, kantin kejujuran sekolah dan sebagainya. Oleh karena itu Pemerintah Kota Padang dengan penghargaan tersebut akan tetap untuk meninggkatakan Padang menjadi Kota Layak Anak dengan icon Padang Kota Ramah Anak dengan pola 5 S, yaitu: senyum, sapa, salam, sopan dan santun. Pada tahun 2012 dan tahun 2013 kembali menerima penghargaan Kota Layak Anak Tingkat Madya dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, yang diserahkan pada tanggal 4 Oktober 2012 dan Juli 20138.
Laurensius Arliman S., Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Tereksploitasi ...
Untuk mendukung perlindungan anak
untuk
mempergunakan
haknya
77
dalam
ini, Kota Padang juga telah mengeluarkan
menyampaikan pendapat sesuai dengan usia
Peraturan Daerah Kota Padang nomor 2 tahun
dan tingkat kecerdasan anak.
2012 tentang Pembinaan dan Perlindungan
Perkembangan sekarang ini di kota Padang
Anak. Dimana Pasal 7, dinyatakan bahwa
masih banyaknya anak yang mengemis
kewajiban dan tanggung jawab perlindungan
dan mengamen di lampu lalu lintas, masih
anak adalah kewajiban dan tanggung jawab
banyaknya anak yang tidur di pasar dan
bersama: a) Pemerintah Daerah; b) masyarakat;
tidak pulang kerumahnya, masih banyaknya
c) keluarga dan orang tua; d) dunia usaha dan
ditemukan anak-anak yang tidak bersekolah
e) lembaga adat, media massa, keagamaan
namun malah berkeliaran di pasar atau
dan lembaga lainnya9.
dijalanan kota Padang10. Pada Pasal 37 ayat
Terhadap peran Pemerintah Daerah, Pasal
(1) berbunyi Pemerintah Daerah, penegak
8 menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah
hukum, LSM, atau organisasi sosial dan
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:
masyarakat berkewajiban dan bertanggung
a) menghormati dan menjamin hak asasi
jawab memberi perlindungan bagi anak
anak tanp membedakan suku, agama, ras,
yang memerlukan perlindungan khusus dan
golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan
ayat (2) menyebutkan perlindungan khusus
bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran
sebagaimana dimana dimaksud ayat (1)
anak, kondisi fisik dan mental anak; b)
diberikan pada anak dalam situasi darurat,
memberikan dukungan sarana dan prasarana
anak yang berhadapan dengan hukum, anak
dalam
dan
dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak
perlindungan anak; c) menjamin pembinaan
yang dieksploitasi secara ekonomi dan/
dan
dan
seksual, anak yang menjadi penyalahgunaan
kesejahteraan anak dengan memperhatikan
narkotika, alkohol, psikotropika dan zat
hak dan kewajiban orang tua, wali atau orang
adikti
lain dan secara lingkungan betanggung jawab
penculikan, penjualan, perdagangan, anak
terhadap anak; d) mengawasi penyelengaraan
korban kekerasan fisik dan/ mental, anak yang
perlindungan anak; dan e) menjamin anak
menyandang cacat dan anak korban pelakuan
penyelengaraan perlindungan,
pembinaan pemeliharaan
lainnya
(NAPZA),
anak
korban
9 Peraturan daerah ini bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak di kota Padang, mengingat keberadaan anak bisa menjadi sasaran eksploitasi, tindak kekerasan dan kesewenang-wenangan sehingga perlu dilakukan penanganan secara komprehensif, terpadu dan berkesinambungan. Ini bisa dilihat dalam Pasal 3 perda ini yang menyebutkan bahwa pembinaan dan perlindungan anak betujuan: a) untuk menjamin terpenuhinya hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat martabat kemanusiaan, demi terwujudnya anak yang berkualitas, berakhlak, mulia dan sejahtera; dan b) membentuk karakter anak berdasarkan falsafah adat basandi sarak, sarak basandi kitabbullah sesuai denga filosofi adat alam minangkabau. Kenyataannya hak anak belum sepenuhnya belum dipenuhi pemerintah kota Padang. 10 Minangkabaunews, “Sosialisasi Perda Nomor 1 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Pedagang Asongan”, http://minangkabaunews.com/artikel-2874-sosialisasi-perda-nomor-1-tentangpembinaan-anak-jalanan-gelandangan-pengemis-dan-pedagang-asonganda.html, diakses 2 Desember 2015.
78
ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 1, April 2016, Halaman 73-93
salah dan penelantaran. Sedangkan pada ayat
1. Bagaimana peran Dinas Sosial dan Tenaga
(3) menjelaskan bahwa upayaya perlindungan
Kerja Kota Padang dalam melaksanakan
khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
perlindungan hak anak yang dieksploitasi
adalah berupa pengawasan, perlindungan,
secara ekonomi.
perawatan, rehabilitas. Selanjutnya pada ayat
2. Apa
kendala-kendala
Dinas
Sosial
(4) menjelaskan upaya sebagaimana dimaksud
dan Tenaga Kerja Kota Padang dalam
pada ayat (3) dilaksanakan oleh keluarga,
melaksanakan perlindungan hak anak
LSM dan Pemerintah Daerah.
yang dieksploitasi secara ekonomi.
Terhadap pengemis
dan
anak-anak pengamen
gelandangan, Sosial
ini adalah metode penelitian socio legal (socio-
dan Tenaga Kerja Kota Padang berhak
legal research). Yang mana menempatkan
untuk
hukum sebagai gejala sosial, dalam hal
melaksanakan
Dinas
Metode yang digunakan dalam penelitian
penertiban,
selain
itu perlindungan anak yang dieksploitasi
demikian
secara ekonomi juga dapat direalisasikan.
luarnya saja. Oleh karena itu dalam peneltian
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang
socio legal hukum selalu dikaitkan dengan
bekerjasama dengan Polisi Pamong Praja Kota
masalah sosial11. Dimana dalam penelitian ini
Padang untuk merazia anak-anak tersebut,
menitikberatkan pada peran Dinas Sosial Dan
kemudian anak-anak tersebut ditampung,
Tenaga Kerja Kota Padang dalam kaitanya
dibina dan diberikan pelatihan-pelatihan,
dengan hukum, terutama dengan menjalankan
agar anak-anak tersebut tidak kembali lagi ke
penegakan perlindungan hukum terhadap
jalanan.
anak yang tereksploitasi secara ekonomi.
Berdasarkan uraian diatas terlihat maka penulis tertarik untuk membahas lebih dalam, tentang peran Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang dalam pelaksanaan perlindungan khusus hak-hak anak oleh Pemerintah Daerah Kota Padang yang tercantum dalam ketentuan peraturan
daerah
tentang
perlindungan
terhadap hak-hak anak yang dibatasi terhadap perlindungan khusus anak yang dieksploitasi secara ekonomi, dengan merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut ini.
hukum
dipandang
dari
segi
Pembahasan A. Peran Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja
Kota
Padang
Dalam
Melaksanakan Perlindungan Hak Anak Yang Dieksploitasi Secara Ekonomi Menurut
data
BPS
Kota
Padang
berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, proporsi jumlah anak usia 0-18 tahun sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak dari seluruh penduduk Kota Padang populasi
11 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Cetakan Ke-7, (Jakarta: Kencana Media Group, 2011), hlm. 87.
79
Laurensius Arliman S., Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Tereksploitasi ...
Data Populasi Anak (Sumber dari BPMPKB12)
Tabel 1. No
Kecamatan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1
Padang Selatan
10.586
10.187
20.773
2
Padang Timur
13.187
12.584
25.771
3
Padang Barat
7.244
6.897
14.141
4
Padang Utara
9.605
9.913
19.518
5
Koto Tangah
31.766
30.120
61.886
6
Nanggalo
9.553
9.201
18.754
7
Kuranji
24.237
22.882
47.119
8
Pauh
10.590
10.162
20.752
9
Lubuk Kilangan
9.711
9.139
18.850
10
Lubuk Begalung
20.037
18.747
38.784
11
Bungus
4.940
4.475
9.415
151.456
144.307
295.763
Kota Padang
Sumber: BPMPKB Kota Padang, 2015 anak yang tersebar di Kecamatan dapat dilihat
perbantuan. Hal ini berarti bahwa Dinas sosial
pada Tabel 1.
dan Tenaga Kerja Kota Padang melayani
Jika dilihat dari data diatas persebaran
seluruh permasalahan sosial dan tenaga
jumlah anak-anak yang berumur 0-18 tahun
kerja yang ada. Selain sebagai perpanjangan
yang paling banyak berada di Kecamatan
tangan pemerintah pusat, Dinas Sosial dan
Koto Tangah, Kuranji dan Lubuk Begalung,
Tenaga Kerja Kota Padang juga merupakan
sementara penduduk anak-anak yang paling
perpanjangan
sedikit berada pada Kecamatan Bungus. Dari
Provinsi Sumatera Barat.
persebaran data di atas terlihat jenis kelamin
terlihat dari beberapa kegiatan yang didanai
anak laki-laki lebih banyak dibandingkan
oleh pemerintah pusat melalui DIPA yang ada
anak perempuan13.
di Pemerintah Provinsi Sumatera Barat14.
Tugas Pokok dari Dinas Sosial dan
Terhadap
tangan
dari
perlindungan
Pemerintah
Hal ini dapat
anak
yang
Tenaga Kerja Kota Padang sendiri adalah
terkesploitasi secara ekonomi termasuk dalam
melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di
Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.
Bidang Sosial dan Tenaga Kerja serta tugas
Hal ini senada dengan perintah Pasal (9) ayat
12 BPMPKB Kota Padang, Laporan Pelaksanaan Kota Padang Sebagai Kota Layak Anak Tahun 2013, (Padang: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana, 2013), hlm. 7. 13 Ibid. 14 Dinsosnaker Kota Padang, Rencana Strategis Tahun 2014-2019, (Padang: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang Tahun, 2014), hlm. 12.
80
ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 1, April 2016, Halaman 73-93
1 Peraturan Walikota Padang Nomor 29 Tahun
e. Melakukan pembinaan teknis pelayanan,
2008 Tentang Penjabaran Tugas Pokok Dan
rehabilitasi
Fungsi Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja, bahwa
serta yayasan yang bergerak dibidang
Bidang Pelayanan Jasa dan Rehabilitasi Sosial
usaha kesejahteraan sosial anak remaja,
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
dan lanjut usia, serta korban napza dan
dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah
tuna sosial;
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
f.
sosial
Melaksanakan
penyandang cacat
evalusai
kebijakan
Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
teknis
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
penyandang cacat, kesejahteraan sosial
dalam menyiapkan bahan kebijaksanaan
anak remaja, dan lanjut usia, serta korban
teknis, pelayanan kesejahteraan sosial anak,
napza dan tuna sosial;
remaja, lansia, pelayanan dan rehabilitasi
pelayanan
g. Membuat
rehabilitasi
evaluasi
dan
sosial
laporan
sosial penyandang cacat dan rehabilitasi tuna
pelaksanaan tugas bidang pelayanan dan
sosial dan korban napza15.
rehabilitasi sosial; dan
a. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial mempunyai fungsi16:
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
b. Merumuskan kebijakan teknis pelayanan
dan fungsinya.
dan rehabilitasi sosial penyandang cacat,
Lebih jauh lagi terhadap perlindungan
kesejahteraan sosial anak, remaja dan
anak yang tereksploitasi secara ekonomi
lanjut usia, korban napza dan tuna sosial;
ini, bisa dilihat didalam Paragraf 1 (satu)
c. Melaksanakan kebijakan teknis pelayanan
yang membahas mengenai Seksi Pelayanan
dan rehabilitasi sosial penyandang cacat,
Kesejahteraan Sosial Anak dan Lanjut Usia
kesejahteraan sosial anak, remaja, dan
yaitu Pasal (10) ayat 1-3 Peraturan Walikota
lanjut usia, serta korban napza dan tuna
Padang Nomor 29 Tahun 2008 Tentang
sosial berdasarkan ketentuan peraturan
Penjabaran Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas
perundang-undangan;
Sosial Dan Tenaga Kerja, sebagai berikut:
d. Menyusun pedoman, standar pelayanan panti-panti
pemerintah
serta kriteria
1. Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak dan Lanjut Usia dipimpin oleh
dan prosedur teknis rehabilitasi sosial
seorang
penyandang cacat, kesejahteraan sosial
Kesejahteraan Sosial Anak dan Lanjut
anak, remaja, dan lanjut usia, serta korban
Usia yang dalam melaksanakan tugasnya
napza dan tuna sosial;
berada dibawah dan bertanggung jawab
15 Ibid., hlm. 19. 16 Ibid., hlm. 20-21.
Kepala
Seksi
Pelayanan
81
Laurensius Arliman S., Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Tereksploitasi ...
kepada Kepala Bidang Pelayanan dan
e. Melaksanakan koordinasi dengan
Rehabilitasi Sosial.
unit
2. Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak dan Lanjut Usia mempunyai tugas
menyusun
bahan
kerja
dalam
pelaksanaan
kegiatan; f.
Menyiapkan
bahan
pemberian
identifikasi
bantuan Anak Balita, Anak Terlantar,
sasaran penanggulangan masalah sosial,
Anak Jalanan, Anak Nakal, Remaja
pelaksanaan kegiatan di bidang sosial
dan Lanjut Usia;
yang meliputi pelayanan kesejahteraan
g. Memberikan
bimbingan
dan
sosial anak, balita terlantar, anak terlantar,
pembinaan pelayanan Anak Balita,
dan lanjut usia potensial terlantar,
Anak Terlantar, Anak Jalanan, Anak
rehabilitasi sosial anak nakal, rehabilitasi
Nakal, Remaja dan Lanjut Usia;
sosial anak jalanan serta rehabilitasi
h. Memberikan izin pengangkatan anak
sosial anak cacat. 3. Adapun
antar Warga Negara Indonesia;
tugas
Seksi
Pelayanan
i.
Kesejahteraan Sosial Anak dan Lanjut Usia adalah sebagai berikut:
lanjut usia tidak potensial terlantar; j.
a. Mengumpulkan data dan bahan tentang
Pelayanan
Melaksanakan
penyiapan
berkas
kerja, data dan bahan menurut
Kesejahteraan
Sosial Anak Balita, Anak Terlantar,
Melaksanakan jaminan sosial bagi
ketentuan berlaku; k. Melaksanakan pengetikan persuratan
Anak Jalanan, Anak Nakal, Remaja
Seksi
dan Lanjut Usia;
Sosial Anak, Remaja dan Lanjut
b. Menyiapkan Pelayanan
Bahan
tentang
Kesejahteraan
Sosial
Pelayanan
Kesejahteraan
Usia; l.
Menyusun
laporan
pelaksanaan
Anak Balita, Anak Terlantar, Anak
tugas dan kegiatan Seksi Pelayanan
Jalanan, Anak Nakal, Remaja dan
Kesejahteraan Sosial Anak, Remaja
Lanjut Usia;
dan Lanjut Usia;
c. Menyiapkan
pedoman
dan
m. Melaksanakan
tugas
lain
yang
petunjuk teknis tentang Pelayanan
diberikan oleh atasan sesuai dengan
Kesejahteraan Sosial Anak Balita,
tugas dan fungsinya.
Anak Terlantar, Anak Jalanan, Anak
Menurut MM. Dt. Bandaro Dinas Sosial
Nakal, Remaja dan Lanjut Usia;
dan Tenaga Kerja Kota Padang selalu berusaha
d. Membuat rencana dan program kerja
untuk memberantas anak yang dieksploitasi
seksi pelayanan Kesejahteraan Sosial
secara ekonomi. Hal ini bisa dilhat dari
Anak, Remaja dan Lanjut Usia;
beberapa upaya yang dilakukan oleh Dinas
82
ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 1, April 2016, Halaman 73-93
Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang, antara
c. Usaha Penyantunan Anak Terlantar,
lain17:
yaitu
1. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
pemeliharaan terhadap anak terlantar
Padang
selalu
berkoodinasi
Usaha
bimbingan
dan
dengan
yang antara lain diselenggarakan
Kementerian Sosial antara lain hal ini
melalui usaha pengangkatan anak
yang selalu bersinergi dengan komitmen
sebagai upaya terakhir dalam usaha
kementerian sosial, yaitu18:
kesejahteraan anak;
a. Perlindungan Anak, yaitu Segala kegiatan
untuk
menjamin
d. Pelayanan Integratif (untuk anak),
dan
yaitu Pelayanan yang melibatkan
melindungi anak dan hak-haknya agar
berbagai
dapat hidup, tumbuh, berkembang,
kompetensi dalam upaya optimalisasi
dan berpartisipasi, secara optimal
proses tumbuh kembang anak dan
sesuai dengan harkat dan martabat
pengembangan fungsi kelembagaan;
kemanusiaan
serta
mendapat
pihak
e. Pelayanan
yang
Kesejahteraan
memiliki
Sosial,
perlindungan dari kekerasan dan
yaitu
diskriminasi;
pelayananyang diberikan terhadap
b. Perlindungan
Khusus,
yaitu
serangkaian
kegiatan
individu,
keluarga
Perlindungan yang diberikan kepada
masyarakat
yang
anak dalam situasi darurat, anak
atau mengalami permasalahan sosial
yang berhadapan hukum, anak dari
baik
kelompok minoritas dan terisolasi,
pengembangan,maupun rehabilitasi
anak
guna
yang
dieksploitasi
secara
yang
bersifat
mengatasi
maupun
membutuhkan pencegahan, permasalahan
ekonomi dan atau seksual, anak yang
yang dihadapi dan/atau memenuhi
diperdagangkan, anak yang menjadi
kebutuhan secara memadai sehingga
korban penyalahgunaan narkotika,
mereka
alkohol,
fungsi sosialnya secara memadai
psikotropika,
dan
zat
adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan, perdagangan,
mampu
menjalankan
(Kepmensos No. 10/Huk/2007); f.
Pelayanan Sosial, yaitu pelayanan
anak korban kekerasan baik fisik, dan/
yang ditujukan untuk membantu
atau mental, anak yang menyandang
Penyandang Masalah Kesejahteraan
cacat dan anak korban perlakuan
Sosial dalam mengembalikan dan
salah dan penelantaran;
mengembangkan fungsi sosialnya;
17 Laurensius Arliman S, Penyuluhan Hukum Perlindungan Anak, (Padang: Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Padang, 2015), hlm. 3. 18 Ibid.
Laurensius Arliman S., Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Tereksploitasi ...
g. Pelayanan Sosial Anak Jalanan, yaitu
Suatu
diberikan
surat
perjanjian
pemberian
dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
pelayanan, perlindungan, pemulihan
Kota Padang, hal ini dilaksanakan
dan pemeliharaan taraf kesejahteraan
agar tidak mengulangi perbuatnnya
sosial
dan mengutamakan sekolah;
bagi
proses
akan
83
anak
memperoleh
jalanan
hak-hak
agar
dasarnya
b. Anak jalan yang tertangkap dan
yaitu kelangsungan hidup, tumbuh
berdomisili di luar Kota Padang,
kembang,
akan dikembalikan ke daerah asalnya
perlindungan
maupun
partisipasi
dan dibuat surat perjanjian, hal ini
h. Pelayanan Sosial Anak Terlantar,
dilakukan agar menimbulkan efek
yaitu Proses atau serangkaian kegiatan
jera, sehingga anak tidak melakukan
yang dilakukan secara terorganisir,
perbuatannya kembali;
sistematis dan profesional terhadap
c. Anak yang tertangakap ternyata
anak terlantar guna terpenuhinya
memiliki sistem berorganisasi, maka
seoptimal mungkin hak anak untuk
pihak Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
kelangsungan
tumbuh
Kota Padang akan bekerjasama
dan
dengan pihak Kepolisian Resort
kembang,
hidup, perlindungan
partisipasi. 2. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
Kota Padang untuk mengungkapnya dan
memberikannya
hukuman
Padang melakukan razia dengan petugas
sesuai denga atura yang berlaku,
Pamong Praja Kota Padang melakukan
namun apabila orang tua yang
razia dengan Pamong Praja Kota Padang
menyuruh anak untuk mengamen
selalu dilakukan oleh Dinas Sosial
atau mengemis, maka orang tua akan
dan Tenaga Kerja Kota Padang untuk
dinesehati dan diberi peringatan oleh
meminalisir anak yang dieksploitasi
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
secara ekonomi, ini bisa dilihat dari
Padang;
tertangkapnya anak yang mengamen dan
d. Jika anak yang tertangkap tidak
mengemis dilampu merah, pertokoan,
punya orang tua, dan daerah asalnya
taman-taman dan tempat umum lainnya.
tidak jelas, maka anak tersebut akan
Terhadap hal ini Dinas Sosial dan Tenaga
dititipkan di Rumah Perlindungan
Kerja Kota Padang melakukan19:
Sosial Anak.
a. Anak jalanan yang tertangkap dan
3. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
masih berstatus anak sekolah, maka
Padang melakukan kerja sama dengan
19 Ibid., hlm. 4.
84
ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 1, April 2016, Halaman 73-93
Lembagas
Swadaya
Masyarakat20.
sebagai berikut:
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
a. Pada tahun 2011, Dinas Sosial
Padang juga menjalin kerjasama dengan
dan Tenaga Kerja Kota Padang
Lembaga Swadaya Masyarakat ataupun
melalui dana APBD Kota Padang
aktivis-aktivis yang prihatin terhadap
mengalokasikan
perlindungan anak khusus dieksploitasi
pelatihan keterampilan service hand
secara ekonomi. Hal ini akan memberitahu
phone bagi anak jalanan sejumlah 15
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
(lima belas) orang melalui kegiatan
Padang akan tindakan-tindakan anak,
pelatihan keterampilan dan praktek
ataupun informasi-informasi terhadap
belajar kerja bagi anak jalan di rumah
perlindungan anak khusus dieksploitasi
Perlindungan Sosial Anak (RPSA)22.
secara ekonomi. Dinas Sosial dan Tenaga
Tabel 2.
Kerja Kota Padang melakukan kerjasama
dana
untuk
b. Pada tahun 2012, Dinas Sosial
antara lain sebagai berikut:
dan Tenaga Kerja Kota Padang
a. Lembaga Swadaya Masyarakat Suci
melalui dana APBD Kota Padang mengalokasikan dana untuk pelatihan
Hati; b. Lembaga
Swadaya
Masyarakat
Cimpago
keterampilan Montir Sepeda Motor bagi anak jalanan sebanyak 20
c. Beberapa aktivis pemerhati anak.
(dua puluh) orang melalui kegiatan
Selain upaya diatas Dinas Sosial dan
pelatihan keterampilan dan praktek
Tenaga Kerja Kota Padang juga melakukan
belajar kerja bagi anak jalan di rumah
upaya lain yang mendukung perlindungan
Perlindungan Sosial Anak (RPSA)23.
khusus terhadap anak yang dieksploitasi
Tabel 3.
secara ekonomi ini, antara lain21:
c. Pada tahun 2013, Dinas Sosial
1. Anak yang tertangkap diberikan pelatihan
dan Tenaga Kerja Kota Padang
oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
melalui dana APBD Kota Padang
Padang. Terhadap hal ini bisa dilihat dari
mengalokasikan dana untuk pelatihan
laporan pelatihan yang telah diberikan
keterampilan Montir Sepeda Motor
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
bagi anak jalanan sebanyak 15
Padang terhadap anak, yang dijelaskan
(lima belas) orang melalui kegiatan
20 Ibid., hlm. 5. 21 Ibid. 22 Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, Laporan Pelatihan Service Hand Phone Bagi Anak Jalanan Kegiatan Pelatihan Keterampilan Dan Praktek Belajar Kerja Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Sosial Anak, (Padang: Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, 2011), hlm. 1-5. 23 Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, Laporan Pelatihan Keterampilan Montir Sepeda Motor Bagi Anak Jalanan Kegiatan Pelatihan Keterampilan Dan Praktek Belajar Kerja Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Sosial Anak, (Padang: Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, 2012), hlm. 1-4.
Laurensius Arliman S., Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Tereksploitasi ...
Tabel 2. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
85
Daftar Anak Yang Mengikuti Pelatihan Keterampilan Service Hand Phone Tahun 201124 Nama SR RW FR SJN RF YDP AH A YS GA YS DMP IAP DS IMP
Pendidikan SMP SMA SMA SMP SMA SMA SMP SMP SMP SMA SMP SMP SMA SMP SMP
Alamat Jl. Aur Duri Indah, No. 16 Jl. Gadjah Mada, No. 18 Komp. Taruko I/B No. 21 Jati Rumah Gadang No. 52 Komp. Taruko I Z/10 Gurun Laweh Nanggalo Gurun Laweh Nanggalo Jl. Samudera 23, Padang Jl. Unjung Pandan, No 39 Jl. Samudera 48, Padang Simp. Kopertis Wil. X No.3 Jati Rumah Gadang, No. 11 Jl. Alai Barat, No. 15 Komp. Villa Bukit Indah 9 Komp Bukit Permai H/11
Sumber: Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, 2015 pelatihan keterampilan dan praktek
belajar kerja bagi anak jalan di rumah
belajar kerja bagi anak jalan di rumah
Perlindungan Sosial Anak (RPSA)26.
Perlindungan Sosial Anak (RPSA)25.
Tabel 5.
Tabel 4.
2. Kota Padang menyediakan Lembaga
d. Pada tahun 2014, Dinas Sosial
Penyelengaraan Kesejahteraan Sosial
dan Tenaga Kerja Kota Padang
Anak
melalui dana APBD Kota Padang
(LPKS ABH) LPKS ABH ini difokuskan
mengalokasikan
untuk
terhadap 16 (enam belas) Penyandang
pelatihan keterampilan service hand
Kejahatan Sosial. Tempat ini disediakan
phone bagi anak jalanan sejumlah 15
oleh Kota Padang dengan bekerjasama
(lima belas) orang melalui kegiatan
dengan Kementerian Sosial. Diharapkan
pelatihan keterampilan dan praktek
kedepannya LPKS ABH ini akan menjadi
dana
Berhadapan
Dengan
Hukum
24 Ibid. 25 Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, Laporan Pelatihan Keterampilan Montir Sepeda Motor Bagi Anak Jalanan Kegiatan Pelatihan Keterampilan Dan Praktek Belajar Kerja Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Sosial Anak, (Padang: Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, 2013), hlm. 1-4. 26 Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, Laporan Pelatihan Service Hand Phone Bagi Anak Jalanan Kegiatan Pelatihan Keterampilan Dan Praktek Belajar Kerja Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Sosial Anak, (Padang: Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, 2014), hlm. 1-4.
86
ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 1, April 2016, Halaman 73-93
Tabel 3. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Daftar Anak Yang Mengikuti Pelatihan Keterampilan Montir Sepeda Motor Tahun 201227 Nama TA FF DH RR DP AG S RAP HF HM I AS AY OS AS DF RS DMT FR A
Alamat Jl. Samudera 86 B Jl. Samudera 90 A Jl. Samudera 88 C Jl. Samudera 72 c Jl. Belakang TMP Lolong Jl. Samudera Jl. Limau Manis G/10 Jl. Limau Manis 6 Jl. Banuaran RT 6 RW 15 Lubeg Jl. Banuaran RT 13 RW 4 No 33 Lubeg RT 3 RW 5 Kec. Padang Timur Jl. Jati Tanah Tinggi No. 67 Jl. Samudera No. 88 E Koto Luar Limau Manis Jl. Samudera Parak Laweh Lawang Parak Laweh Lawang Parak Laweh Lawang Parak Laweh Lawang
Sumber: Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, 2015 gedung yang serbaguna, demi upaya
pegemis. Anak-anak ini dibekali dan
mendukung perlindungan terhadap anak
dididik serta diberikan keterampilan,
di Kota Padang.
sehingga nanti apabila kembali ke
3. Kota Padang juga menyiapkan Kawasan Desa
Kumenanti.
Desa
akan bisa mempergunakan keahliannya
menjadi
tadi untuk mendapatkan uang, sehingga
tempat yang berfungsi untuk mengatasi
tidak kembali menjadi anak jalanan,
anak-anak yang tereksploitasi secara
gelandangan
ekonomi. Kawasan Desa Kumenanti
pengemis.
Kumenanti
ini
Kawasan
daerah asal mereka maka anak-anak
diharapkan
dan
pengamen,
serta
ini adalah sebuah program rumah layak
4. Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan
yang diberikan kepada anak jalanan,
Dan Pengamen, Serta Pengemis Secara
gelandangan
Lansung Kedaerahnya Anak jalanan,
27 Ibid.
dan
pengamen,
serta
Laurensius Arliman S., Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Tereksploitasi ...
Tabel 4. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
87
Daft ar Anak Yang Mengikuti Pelatihan Keterampilan Montir Sepeda Motor Tahun 201328 Nama FD RP SM EP IF J AP R IS RA F RG A O M
Alamat Jl. Sarang Gagak Jl. Taruko I Blok Z 10 Jl. Aur Duri Indah, VII A/16 E Jl. Sarang Gagak Jl. M. Yunus Padang Teater Jl. Sisinga Mangaraja No. 7A Jl. Sarang Gagak Taruko 1, Blok B 15 Jl. Tungang Pengambiram Jl. Kampung Baru No. 80 Jl. Jati Rumah Gadang Jati IV No. 16 Gurun Laweh
Sumber: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang, 2015 gelandangan
dan
pengamen,
serta
B. Kendala Dinas Sosial dan Tenaga
pengemis yang terdata di kelurahan
Kerja
ataupun kecamatan, Dinas Sosial dan
Melaksanakan Perlindungan Hak
Tenaga Kerja Kota Padang bersama
Anak yang Dieksploitasi Secara
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan
Ekonomi
Pekerja
Sosial
Masyarakat
(TKSK
Untuk
Kota
Padang
mewujudkan
dalam
perlindungan
PSM) Kota Padang, akan turun lansung,
khusus terhadap anak yang dieksploitasi
kemudian
pengarahan,
secara ekonomi tidaklah mudah dan tidak
pelatihan-pelatihan
sederahana. Berbagai hambatan dan tantangan
keahlian berdasarkan bakat dan minat,
dan ancaman senantiasa menghadang dalam
yang nantinya berguna bagi anak-
berbgai bentuk kuantitas dan kualitasnya
anak tersebut, sehingga mengurungkan
yang sudah barang tentu harus ditemukan
niatnya untuk kembali menjadi anak
jalan
jalanan, gelandangan dan pengamen,
permasalahan, tantangan dan hambatan yang
serta pengemis.
umumnya berada di level nasional, antara
nasehat
28 Ibid.
memberikan serta
keluarnya. Adapun
secara
umum
88
ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 1, April 2016, Halaman 73-93
Tabel 5. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Daftar Anak Yang Mengikuti Pelatihan Keterampilan Service Hand Phone Tahun 201429 Nama Alamat DS Bungo Pasang AL Bungo Pasang IW Lubuk Mintirun I Bungo Pasang JP Bungo Pasang HTY Parak Kopi DHY Ulak Karang Utara BAS Ulak Karang Utara EP Parak Kopi RF Pasa Gadang K Pasa Gadang VZ Pasa Gadang DM Jl. Ujung Pandan TP Jl. Ujung Pandan KRJ Jl. Ujung Pandan
Sumber: Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, 2015 lain30:
parsial serta belum dilakukan secara
a. Norma, nilai dan sistem kepercayaan
menyeluruh dan terpadu;
yang menjadikan anak rentan terhadap
d. Konvensi-konvensi
Internasional
ketidakadilan dan pelanggaran Hak Asasi
dalam kaitan hak-hak anak yang sudah
Manusia;
diratifikasi, belum diharmonisasikan ke
b. Masih adanya beberapa kebijakan yang
dalam hukum nasioanal, regulasi regional
diskriminatif dan patriakhi. Selama ini kebijakan dan program yang ditujukan
bahkan menguasai lokal; e. Globalisasi dan percepatan teknologi
untuk anak masih bersifat variatif dan
informasi,
seringkali
diberbagai belahan dunia ternyata sangat
belum
menjadi
prioritas
pembangunan;
kriminilitas
selama ini dilaksanakan secara lintas organisasi non pemerintah masih bersifat
29 Ibid. 30 BPMPKB, op.cit., hlm. 8.
mengakses
memberikan peluang operasionalisasi
c. Program-program pembangunan yang sector, sektotral maupun kerjasama lintas
kemudahan
terhadap
anak
seperti
trafiking; f.
Permintaan
pasar
akan
anak
yang
diperdagangkan terus meningkat oleh
Laurensius Arliman S., Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Tereksploitasi ...
89
karena daya beli yang meningkat,
Seharusnya keluarga, lebih memahami
lemahnya moral dan adanya asumsi
dan mengerti bahwa anak bukanlah milik
bahwa anak-anak yang masih bersih
pribadi karena pada dasarnya setiap anak
dari segala penyakit, yang kemudian
adalah sebuah pribadi yang utuh yang juga
membuat orang dewasa tergiur untuk
memiliki hak sebagaimana individu lainnya,
membisniskan
sehingga anak tidak dapat dijadikan tumpuan
anak-anak
untuk
mendapatkan keuntungan.
amarah atas semua permasalahan yang dialami
Selain hal diatas, berdasarkan penelitian
orangtua (Domestic Based Violence). Serta
yang telah penulis lakukan terdapat beberapa
lebih berhati-hati dan memberikan perhatian
kendalan didalam pemenuhan perlindungan
serta menjaga anak-anak dari kemungkinan
khusus terhadap anak yang dieksploitasi
menjadi korban kekerasan yang dilakukan
secara ekonomi, antara lain:
oleh orang-orang di sekitar kita (Community
1. Sifat Anak
Based Violence).
Sifat anak yang keras kepala, menjadi
3. Nilai-nilai Agama yang Luntur
salah satu poin penting yang susah untuk
Semakin lunturnya nilai-nilai agama
membinanya, dimana hal ini membuat
dari seorang anak, keluarga dan masyarakat,
perlindungan khusus terhadap anak yang
maka anak akan mudah untuk terpengaruh
dieksploitasi secara ekonomi tidak terpenuhi.
dalam hal-hal negatif, hal ini tidak telepas
Karena setelah anak dibina dan dibimbing,
dari eksploitasi anak dari sisi ekonomi. Jika
namun karena sifatnya yang keras, si anak
nilai-nilai agama tadi diayomi, tidak akan
bisa kembali ke jalanan kembali31.
terjadi eksploitasi anak dari sisi ekonomi.
2. Keluarga
Karena setiap agama apapun tidak pernah
Keluarga menjadi faktor penting terhadap
mengajarkan untuk mengeksploitasi anak
perlindungan khusus terhadap anak yang
dari sisi ekonomi, agama menyarankan untuk
dieksploitasi secara ekonomi. Karena jika
melindungi dan memenuhi hak-hak anak33.
keluarga terutama orang tua tegas terhadap
4. Pendidikan
anak, maka anak tidak akan terekspoitasi
Pendidikan menjadi salah satu faktor
secara ekonomi. Orang tua fokus terhadap
penting didalam pemenuhan perlindungan
perlindungan
pemenuhan-pemenuhan
khusus terhadap anak yang dieksploitasi
hak anak, sehingga tidak menyuruh anaknya
secara ekonomi. Jika setiap orang tua,
untuk menjadi anak jalanan,pengemis atapun
masyarakat dan anak dibekali pendidikan yang
pengamen32.
cukup, makan eksploitasi anak ini tidak akan
dan
31 Zulnimar, di dalam Laurensius, op.cit., hlm. 6. 32 MM. Dt. Bandaro, di dalam Laurensius, Ibid., hlm. 6. 33 Zulnimar, di dalam Laurensius, Ibid., hlm. 8.
90
ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 1, April 2016, Halaman 73-93
terjadi. Karena pendidikan juga mengajarkan
kehidupan keluarganya35.
bahwa anak harus dilindungi, dan tidak boleh
Selain itu ada juga beberapa oknum yang
dieksploitasi secara ekonomi.
benar-benar mengeksploitasi anak untuk
5. Lingkungan Masyarakat
kepentingan ekonomi atu denga kata lain
Lingkungan tempat tinggal anak tidak
untuk kepentingannya semata. Terhadap hal
mendukung agar anak mendapat perlindungan
ini pemerintah harus benar-benar bersinergi
khusus
dengan masyarakat untuk memberantas hal
tersebut.
Bahkan
lingkungan
temapt tinggal, menjorokkan anak kedalam
ini.
pergaulan-pergaulan
7. Pergeseran Budaya
negatif,
sehinggan
anak turun kejalanan menjadi pengamen dan pengemis . 34
Pergeseran budaya menjadikan anak kurang mengenal kehidupan yang baik.
Seharusnya masyarakat harus ebih peka
Pergesaeran budaya ini mengapa menjadi
dan tidak menutup mata terhadap keadaan
hal penting karena budaya yang hidup di
sekitar sehingga apabila terjadi kekerasan
negara kita, tidak ada mengajakan untuk
terhadap
sekitar
mengeksploitasi anak secara ekonomi, budaya
penanganannya dapat lebih cepat guna
kita malah mengisyratkan agar menyiapkan
menghindari kemungkinan yang lebih buruk
anak untuk masa depannya kelak.
pada anak yang bersangkutan.
8. Fasilitas
anak
di
lingkungan
Aparat hukum seharusnya dapat lebih peka anak pada setiap proses penanganan perkara anak baik dalam hal anak sebagai korban tindak pidana maupun anak sebagai pelaku dengan mengedepankan prinsip demi kepentingan terbaik bagi anak (the best interest for the child). ekonomi
Anak
yang
kurang Fasiltas penampungan anak yang kurang, menajadin kendala tersendiri dan cukup klasik. Hal ini selalu terjadi karena kurangnya fasilitas yang diberikan oleh pemerintah Kota Padang. Seharusnya fasilitas penampungan anak yang kurang segera dibenahi, karena
6. Masalah Ekonomi Masalah
Penampungan
merupakan
faktor
pendukung yang membuat anak turun kejalan. Demi memenuhi kebutuhan hidupnya, anak rela menghabiskan waktu yang seharusnya digunakan untuk bersekolah dan bermain diganti untuk mencari uang, demi untuk menyambung kehidupannya dan memenuhi 34 MM. Dt. Bandaro, di dalam Laurensius, Ibid., hlm. 9. 35 Ibid.
faktanya sekarang anak cukup membeludak di tempat penampungan anak. Seharusnya hal ini harus segera disikapi dengan benar, pemerintah didalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 harus memprioritaskan pemenuhan fasilitas tempat penampungan anak tersebut.
Laurensius Arliman S., Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Tereksploitasi ...
9. Sumber Daya Manusia yang kurang
91
2012 Tentang Pembinaan dan Perlindungan
Sumber daya manusia baik dari Dinas
Anak sudah berjalan sesuai dengan aturan
Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang didalam
yang ada. Dimana Dinas Sosial dan Tenaga
melaksanakan
Kerja telah melakukan kegiatan-kegiatan yang
khusus
anak
pemenuhan yang
perlindungan
dieksploitasi
secara
mendukung pemberian perlindungan khusus
ekonomi ini sangatlah minim sekali. Sehingga
terhadap yang diekploitasi secara ekonomi, dan
tidak membuat kinerja yang maksimal.
bekerjasama dengan LSM dan instansi lainnya
Atas hal ini seharusnya pemerintah harus
dalam pemenuhan perlindungan khusus ini.
memerhatikannya secara khusus. Mengingat
Terhadap kendala-kendala dalam pemenuhan
anak merupakan penerus dari bangsa dan
perlindungan anak oleh Pemerintah Kota
negara ini, terutama penerus dari Kota Padang.
Padang terjadi karena: 1) Sifat Anak, 2)
10. Dana yang kurang memadai
Keluarga, 3) Nilai-nilai Agama yang Luntur,
Dana yang kurang memadai ini merupakan
4) Pendidikan, 5) Lingkungan Masyarakat, 6)
persoalan klasik yang selalu muncul tiap
Masalah Ekonomi, 7) Pergeseran Budaya, 8)
tahun. Terhadap hal ini Kota Padang harus
Fasilitas Penampungan Anak yang kurang, 9)
benar-benar serius untuk menyiapkan dan
Sumber Daya Manusia yang kurang, 10) Dana
mengelola dana perlindungan khusus terhadap
yang kurang memadai. Kedepannya penulis
ini. Bahkan jika dirasa perlu Kota Padang
mengharapkan
mendatangkan tenaga ahli dalam mengelola
Kota Padang, Masyrakat dan Keluarga Anak
hal ini, sehingga hal ini tidak muncul setiap
mau bekerjasama dalam perlindungan anak
tahunnya.
yang dieksploitasi secara ekonomi ini. Agar
agar
Pemerintah
Daerah
perlindungan anka dari segi apapun dapat
Simpulan
terwujud, karena kita harus selalu mengingat,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
bahwa anak adalah generasi penerus bangsa.
penulis lakukan, maka dapat disimpulkan
Jika generasi penerus bangsanya baik, akan
bahwa: Pelaksanaan Perlindungan Khusus
menghasilkan sebuah negara yang baik dan
Oleh Pemerintah Kota Padang Terhadap Anak
adil.
Menurut Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun
DAFTAR PUSTAKA Buku
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan
BPMPKB Kota Padang. Laporan Pelaksanaan
dan Keluarga Berencana, 2015.
Kota Padang Sebagai Kota Layak
________. Laporan Pelaksanaan Kota Padang
Anak Tahun 2015. Padang: Badan
Sebagai Kota Layak Anak Tahun
92
ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 1, April 2016, Halaman 73-93
2014. Padang: Badan Pemberdayaan
________. Laporan Pelatihan Service Hand
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
Phone Bagi Anak Jalanan Kegiatan
Berencana, 2014.
Pelatihan Keterampilan Dan Praktek
________.
Laporan Pelaksanaan Kota
Belajar Kerja Anak Jalanan Di Rumah
Layak
Perlindungan Sosial Anak. Padang:
Anak Tahun 2013. Padang: Badan
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan
Padang, 2014.
Padang
Sebagai
Kota
dan Keluarga Berencana, 2013.
Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum.
Dinsosnaker Kota Padang. Rencana Strategis Tahun
2014-2019.
Padang:
Dinas
Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang Tahun, 2014. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang. Laporan
Pelatihan
Service
Hand
Cetakan Ke-7. Jakarta: Kencana Media Group, 2011.
Jurnal Nurwijayati, Andriyani Mustika. “Eksploitasi Anak: Perlindungan Hukum Anak
Phone Bagi Anak Jalanan Kegiatan
Jalanan
Pelatihan Keterampilan Dan Praktek
Pidana Di Daerah Yogyakarta”. Jurnal
Belajar Kerja Anak Jalanan Di Rumah
Jurisprudence Vol. 1, No. 1, (Juli 2012):
Perlindungan Sosial Anak.
Padang:
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Padang, 2011. ________. Laporan Pelatihan Keterampilan Montir Sepeda Motor Bagi Anak Jalanan Kegiatan Pelatihan Keterampilan Dan
Dalam
Perspektif
Hukum
208. Aulina,
Choirun
Nisak.
“Penanaman
Disiplin Pada Anak Usia Dini”. Jurnal Pedagogia Vol. 2 No. 1 (Februari 2013): 36.
Praktek Belajar Kerja Anak Jalanan
Makalah
Di Rumah Perlindungan Sosial Anak.
S., Laurensius Arliman. Penyuluhan Hukum
Padang: Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja
Perlindungan Anak disampaikan di
Kota Padang, 2012.
Aula SMA Negeri 6 Kota Padang.
________. Laporan Pelatihan Keterampilan Montir Sepeda Motor Bagi Anak Jalanan Kegiatan Pelatihan Keterampilan Dan
Padang: Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Padang, 2015.
Praktek Belajar Kerja Anak Jalanan
Skripsi / Thesis / Disertasi
Di Rumah Perlindungan Sosial Anak.
Endrawati, Netty. “Perlindungan Hukum
Padang: Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja
Terhadap Pekerja Anak Di Sektor
Kota Padang, 2013.
Informal
(Studi
Kasus
Di
Kota
Laurensius Arliman S., Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Tereksploitasi ...
Kendiri)”.
Disertasi
Ilmu
Hukum
Program Pasca Sarjana Dotor Ilmu Hukum.. Surabaya: UNTAG, 2011. Tidak Dipublikasikan. Octalina,
Benedhicta
“Perlindungan
93
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Peraturan Daerah Kota Padang nomor 2 Tahun 2012 tentang Pembinaan dan
Desca
Hukum
Prita. Terhadap
Perlindungan Anak.
Anak Korban Eksploitasi Ekonomi”.
Naskah Internet
Jurnal Skripsi Ilmu Hukum Program
Minangkabaunews, “Sosialisasi Perda Nomor
Kekhususan Peradilan dan Penyelesaian
1 tentang Pembinaan Anak Jalanan,
Sengketa Hukum. Yogyakarta: Fakultas
Gelandangan, Pengemis dan Pedagang
Hukum Universitas Atmajaya, 2014.
Asongan”,
Tidak Dipublikasikan.
com/artikel-2874-sosialisasi-perdanomor-1-tentang-pembinaan-anak-
Peraturan Perundang-undangan
jalanan-gelandangan-pengemis-dan-
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Pengganti
Undang-Undang
http://minangkabaunews.
Nomor
pedagang-asonganda.html. Diakses 2 Desember 2015.