Acta C omita s (2016) 2 : 267 – 280 I S S N : 2 5 0 2 -8 9 6 0 I e - I S S N : 2 5 0 2 -7 5 7 3
PERLINDUNGAN HAK-HAK KREDITUR DALAM HAL ADANYA PENGALIHAN BENDA JAMINAN OLEH PIHAK DEBITUR Oleh: Lidya Mahendra*, R.A Retno Murni**, Putu Gede Arya Sumertayasa*** Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana Email :
[email protected] ABST RACT The de v e l opme nt of e ra re qui re s pe opl e t o mov e f orwa rd. One of t he m i s t he progre ss i n t he f i e l d of busi ne ss t hat re qui re s addi t i onal f undi ng f rom t he B ank . E x t e nsi on of c re dit by t he B ank ge ne ral l y wi l l be ac c ompanie d by addi t i onal c ol l at e ral i n t he f orm of mov abl e or i mmov abl e obj e ct s. Col l ate ral wi t h mov i ng obj e c t s i s re f e rre d t o as fi duc i ary c ol l ate ral. A rt i cl e 23 paragraph (2 ) of t he Fi duc i ary La w No. 42 of 1999 st at e s t hat t he Gi v e r of Fi duc i ary may not assi gn, pl e dge , or le ase t o anot he r party obje c t s int o obj ec t s t hat do not c onst i t ute Fi duc i ary i nv e nt ory obje c t s, e x ce pt wi t h t he prior wri t t e n c onse nt of t he B e ne fi c i ary of Fi duc i ary . In f ac t, t he re are de bt ors who t ra nsf e r t he i r obj ec t s of c ol l ate ral t hat re sul t e d i n l osse s t o t he B ank . B ase d on t he gap be t we e n t he das Se i n and t he das Sol e n, t he n i t c an be f ormul at e d probl e ms of ho w t he prot e c ti on of t he ri ght s of c re di t ors i n t he c ase of t he t ransf e r of c ol l at e ral obj e c t s by t he de bt ors t o a t hi rd part y and what l e gal ac t i ons c an be t ak e n by the c re di t ors i n t he ev e nt of t he obj e ct s of f i duc i ary c ol l at e ral are t ransf e rre d t o any t hird part i e s by t he de bt ors at t he t i me of e xe c uti on of t he f i duc i ary sec uri t y obj e ct . Ke y words: Prot e c t i on of Cre di t or's R i ght s, Fi duc i ary , Transf e r of t he Col l at e ral Obj e c t s. * Mahasi s wa program st udi magi st e r k e not ari at an ** Pe mbi mbi ng I *** Pembimbing II PENDAH ULU AN
menyimpan dananya.1 Selain menghimpun
1. 1 Latar B e l ak ang
dana, Bank juga memberikan bantuan bagi
Pembangunan ekonomi adalah bagian dari pembangunan
nasional.
Penggiatan
dalam
pembangunan ekonomi merupakan amanat dari Undang-Undang
bentuk pemberian kredit. Pengertian kredit menurut Kamus Besar
Negara
Republik
Bahasa Indonesia adalah pinjaman uang dengan
guna
mencapai
pembayaran pengembalian secara mengangsur
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
atau pinjaman sampai batas jumlah tertentu
Pancasila.
mensejahterakan
yang diizinkan oleh bank atau badan lain.2
masyarakat serta memelihara dan meneruskan
Pengajuan permohonan kredit tidak langsung
pembangunan yang berkesinambungan maka
diterima dan disetujui oleh bank karena pihak
para pelaku pembangunan baik pemerintah
Bank harus melakukan analisis yang mendalam
maupun masyarakat, baik perseorangan maupun
terhadap
badan hukum memerlukan dana yang besar.
diterimanya terlebih dahulu. Setiap orang atau
Indonesia
Tahun
Dalam
Dasar
smua pihak yang membutuhkan dana dalam
1945
rangka
setiap
permohonan
kredit
yang
Bank adalah lembaga keuangan yang
badan usaha yang mendapat fasilitas kredit dari
menjadi tempat bagi orang perseorangan, badan
Bank artinya telah mendapat kepercayaan dari
usaha (baik badan usaha swasta maupun milik
bank, maka langkah selanjutnya pihak Bank
negara), bahkan lembaga pemertintahan untuk
dengan pemohon kredit akan mengadakan 1
Chatamarrasjid, 2011, Hukum PerBankan Nasional Indonesia, Prenada Media Group, Jakarta, hal. 7. 2 Ibid, hal. 57
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
267
kesepakatan dalam bentuk perjanjian kredit atau
dengan Jaminan Fidusia dibuat dengan akta
pengakuan hutang. Bank akan memperoleh
notaris dalam bahasa Indonesia dan merupakan
keyakinan sebelum memberikan kredit dengan
akta Jaminan Fidusia”, akan tetapi pembebanan
terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap
jaminan fidusia dengan akta notariil saja
watak (character), kemampuan (capacity),
tidaklah cukup karena tidak memberikan hak
modal (capital), jaminan (collateral), dan
preference bagi penerima fidusia. Setelah
prospek usaha debitur (condition of economic)
jaminan fidusia dibuat dengan akta notariil
dari calon nasabah.
maka selanjutnya akta notaris yang sudah
Perjanjian pemberian jaminan tidak dapat
dibuat tersebut harus didaftarkan, hal ini diatur
berdiri sendiri tanpa adanya perjanjian kredit
dalam Pasal 11 Undang-Undang Jaminan
sebagai
Fidusia yang menyebutkan bahwa “benda yang
perjanjian
utamanya.
Perjanjian
pemberian jaminan ini merupakan perjanjian
dibebani
tambahan atau ikutan (accessoir) dari perjanjian
didaftarkan”.
utama
atau
perjanjian
pokoknya,
yaitu
dengan
jaminan
fidusia
wajib
Pendaftaran fidusia memberikan dampak
perjanjian kredit. Benda yang dijadikan jaminan
pada
oleh debitur ini dapat berupa benda bergerak
wanprestasi.
maupun tidak bergerak. Salah satu lembaga
kedudukan
jaminan yang sering digunakan adalah lembaga
preference) dibandingkan dengan kreditur-
jaminan fidusia. Fidusia adalah penyerahan hak
kreditur lainnya untuk mengambil pelunasan
milik atas suatu benda sebagai jaminan akan
piutangnya atas hasil eksekusi benda jaminan.
tetapi debitur masih dapat menggunakan benda yang dijadikan jaminan tersebut.
kedudukan
kreditur
apabila
Kreditur menjadi yang
Prakteknya
diutamakan
dijumpai
debitur
mempunyai (droit
juga
de
suatu
permasalahan dimana walaupun benda yang
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor
dijadikan
objek
jaminan
fidusia
sudah
42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia
didaftarkan oleh kreditur ke Kantor Pendaftaran
(selanjutnya disebut Undang-Undang Jaminan
Jaminan Fidusia tetapi objek jaminannya
3
adalah
ternyata sudah tidak ada sebelum debitur
pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas
melunasi pinjaman kreditnya kepada Bank.
dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa
Objek jaminan fidusia yang sudah tidak ada lagi
benda yang hak kepemilikannya dialihkan
akibat dialihkan oleh debitur maka sudah tentu
tersebut
pemilik
akan merugikan kreditur. Dalam Pasal 23 ayat
benda”. Kata „kepercayaan‟ mempunyai arti
(2) Undang-Undang Jaminan Fidusia (das
debitur percaya bahwa penyerahan „hak milik‟-
sollen) menyebutkan “Pemberi Fidusia dilarang
nya tidak dimaksudkan untuk benar-benar
mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan
menjadikan kreditur sebagai pemilik dari benda
kepada pihak lain benda yang menjadi objek
yang diserahkan oleh debitur dan apabila
Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda
debitur sudah melunasi kewajiban perikatan
persediaan, kecuali dengan persetujuan tertulis
pokoknya maka benda (objek) jaminannya akan
terlebih dahulu dari Penerima Fidusia”.
Fidusia)
menyebutkan
tetap dalam
“Fidusia
penguasaan
kembali menjadi miliknya.
Pengalihan
objek
jaminan
tanpa
Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Jaminan
persetujuan dari kreditur masih sering dijumpai.
Fidusia menyebutkan “Pembebanan Benda
Saat debitur kesulitan melunasi kreditnya (kredit macet) maka jaminan yang diserahkan
3
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 168, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889)
oleh debitur yang akan diesksekusi oleh
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
268
kreditur. Prakteknya, pada saat dilakukan
non litigasi/Alternatif Penyelesaian Sengketa
eksekusi oleh kreditur ternyata objek jaminan
(APS).
fidusianya sudah tidak ada ditangan debitur.
3. Teori Perjanjian Pasal 1313 KUHPerdata menentukan:
1.2 Rumusan Masalah Sebagaimana belakang
diatas
disampaikan maka
dapat
pada
latar
dirumuskan
beberapa permasalahan, yaitu: a. Bagaimanakah kreditur
hal
adanya
hak-hak adanya
pengalihan benda jaminan oleh debitur kepada pihak ketiga?
kreditur
dalam
hal
benda
jaminan fidusia dialihkan pada pihak ketiga oleh debitur pada saat dilakukan eksekusi objek jaminan fidusia? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1
Tujuan Umum
1.3.2
Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1
Manfaat Teoritis
1.4.2
Manfaat Praktis
1.5 Landasan Teoritis dan Konseptual T eor i da n kon sep ya n g di gun a kan da l a m pen el i ti an in i an t ar a la in : 1. Konsep Sertipikat Adrian
Sutendi
mana
satu
orang
atau
lebih
lebih. Tidak dilaksanakannya janji oleh satu pihak menyebabkan timbulnya wanprestasi. Gr.
Van
der
Burght
menggunakan
beberapa teori untuk menentukan timbulnya
b. Bagaimanakah upaya hukum yang dapat ditempuh
dengan
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau
perlindungan
dalam
Perjanjian adalah suatu perbuatan hukum
memberikan
suatu kesepakatan, antara lain:5 a. Ajaran Kehendak (Wilsleer), dimana ajaran ini mengutarakan bahwa faktor yang menentukan terbentuk tidaknya suatu persetujuan adalah suara batin yang ada dalam kehendak subyektif para calon kontrakan; b. Pandangan Normatif Van Dunne, dalam ajaran ini kehendak sedikit pun tidak memainkan peranan; apakah suatu persetujuan telah terbentuk pada hakikatnya tergantung pada suatu penafsiran normatif para pihak pada persetujuan ini tentang keadaan dan peristiwa yang dihadapi bersama; c. Ajaran kepercayaan (Vetrouwensleer), ajaran ini mengandalkan kepercayaan yang dibangkitkan oleh pihak lawan, bahwa ia sepakat dan oleh karena itu telah memenuhi persyaratan tanda persetujuannya bagi terbentuknya suatu persetujuan.
definisi
mengenai sertipikat, yaitu: Sertipikat adalah alat pembuktian yang kuat di dalam bukti kepemilikan, oleh karena itu sertipikat menjamin kepastian hukum mengenai orang yang menjadi pemegang hak milik atas tanah. Dengan adanya kepastian hukum tersebut maka dapat memberikan perlindungan kepada orang yang tercantum namanya dalam sertipikat terhadap gangguan pihak lain serta menghindari sengketa dengan pihak lain.4
4. Teori Perlindungan Hukum Perlindungan hukum menurut Wiryono Prodjodikoro, yaitu suatu upaya perlindungan yang
diberikan
kepada
subyek
hukum
mengenai hal-hal apa saja yang dapat dilakukan oleh subyek hukum tersebut untuk melindungi hak dan kepentingan mereka.6 Scott J. Burnham mendasarkan dalam setiap
2. Konsep Penyelesaian Sengketa Penyelesaian sengketa dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu secara litigasi ataupun
4
Adrian Sutendi, 2006, Kekuatan Hukum Berlakunya Sertipikat Sebagai Tanda Bukti Hak Atas Tanah, BP. Cipta Jaya, Jakarta, hal. 23.
5
Johanes Ibrahim dan Lindawaty Sewu, 2004, Hukum Bisnis Dalam Persepsi Manusia Modern. PT. Refika Aditama, Bandung. hal. 40. 6 Wiryono Prodjodikoro, 1986, Asas-Asas Hukum Perjanjian, Bale Bandung, Bandung, (selanjutnya disebut Wiryono Prodjodikoro II), hal. 20.
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
269
penyusunan kontrak haruslah didasari dengan Prinsip 3P, yaitu:7
II.
TINJAUA N UM UM TENTANG FIDU SIA
1. Predictable, yaitu memprediksi mengenai kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi yang ada kaitannya dengan kontrak yang akan disusun. 2. Provider, yaitu menyediakan atau mengatur (siap-siap) mengenai kemungkinan yang akan terjadi. 3. Protect of law, yaitu perlindungan hukum bagi para pihak.
2. 1 Pe nge r ti an Jami nan Pa sa l 2 a ya t 1 Sura t Keput usan Di r eksi
Ba n k
In don esi a
No.
23/ 69/ KE P/ DIR t a n gga l 28 Febr uar i 1991
m en en t ukan
sua t u
“ja m i nan
a dal ah
ba nk
atas
ke ya ki n a n
kesa n ggupan debi t ur unt uk m el un a si 5. Teori Validitas dan Efektivitas Hukum Efektivitas hukum berarti bahwa orang benar-benar berbuat sesuai dengan norma hukum sebagaimana mereka harus berbuat. Efektivitas hukum tidak dapat dilepaskan juga dari validitas hukum. Sedangkan validitas hukum berarti bahwa norma hukum itu mengikat dan orang harus mematuhi dan menerapkan norma-norma hukum.8
em pi r i s.
a da l ah
pen deka tan
yur i di s ya n g
di guna kan a da l ah pen deka t an an al i si s. Si fa t L oka si
p en el i t i an
a da l ah
pen el i t i a n
purposi v e
deskr i pt i f.
di t en t ukan
sampl i ng
da n
seca r a t ekn i k
pen en t uan sa m pel da la m pen el i t ian in i a da l ah den gan t ek ni k non probabi l it y sampl i ng , da t a
dan
a da l ah
ja m in an
kr edi t
di ba gi
m en ja di dua, ya i t u ja m i nan per oran gan da n
ja min an
pen ger t ian
keben da a n.
dar i
Ada pun
jen i s -jen i s
ja m in an
kr edi t t er sebut a n t ara la in : 1. Jaminan perorangan (borgtocht) Adalah jaminan seseorang dari pihak untuk
menjamin
kewajiban-
kewajiban debitur kepada kreditur apabila
pen el i t i an Jen i s
Jen i s-j en i s
ketiga
1.6 Metode Penelitian Jen i s
kr edi tn ya s esua i d en gan per ja n ji an. ”
T ekni k den gan
pen gum pul an wa wa n ca r a
l an gsun g.
debitur
cidera
Kedudukan
janji
kreditur
(wanprestasi). dalam
jaminan
perseorangan ini tidak diberikan suatu privilege atau kedudukan istimewa diatas kedudukan
kreditur
lainnya
(kreditur
konkuren) 2. Jaminan kebendaan Jaminan kebendaan adalah jaminan mutlak atas suatu benda tertentu yang menjadi objek
jaminan
Kedudukan
dalam
kreditur
suatu dalam
hutang. jaminan
kebendaan ini bersifat privilege atau diistimewakan (kreditur
dalam
preferen).
pelunasannya
Menurut
sifatnya
jaminan kebendaan dibagi menjadi dua, 7
yaitu jaminan dengan benda berwujud
Faizal Kurniawan, Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Kekayaan Minyak Gas Dan Bumi Sebagai Aset Negara Melalui Instrumen Kontrak, diakses tanggal 18 Februari 2014, available from: URL: http://ejournal.uwks.ac.id/myfiles/20130832191 5161512/6.pdf. 8 Hans Kelsen, 2007, Teori Hukum Dan Negara (Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif Sebagai Ilmu Hukum Deskriptif-Empirik), Terjemahan Drs. Somardi, BEE Media Indonesia, Jakarta, hal. 47.
yang terdiri dari benda bergerak (terdiri dari lembaga jaminan gadai dan fidusia) dan tidak bergerak (yaitu lembaga jaminan hak tanggungan) 2. 2 Pe nge r ti an Fi dusi a Fi dusi a a da lah sa l ah sat u l em ba ga ja m i nan
kh usus
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
ya n g
m an a
obj ek
270
ja m i nann ya
a da l ah
ben da
ber ger a k
sep er t i ken da ra an ber m ot or dan
t er sebut ,
t et a pi
se ba ga i
juga t a nah ya n g t i da k di beba n i ol eh
ja m i nan
ya n g
m ana
kewen an gan
hak
se ba ga i
pem i l i k
ya n g
di pun ya i n ya
t an ggun ga .
Pa sa l
1
Un da n g -Un dan g
Ja min an
Nom or
1999
4
t ah un
“ fi dusi a
a da l ah
bi sa
ya n g se ben arn ya da r i objek ja m in an
an gka
1
Fi dusi a
m en ent ukan
pen ga l ihan
hak
h an ya
t er ba t a s
pa da
sen di r i.
It ul ah
kr edi t ur
di ka t a kan
pem ega n g
ja m in an
m en ga pa
kewen a n g
seba ga i
ya n g
keper ca ya a n den gan ket en t uan bah wa
de bi t ur t er ba t a s a kan t et a pi kr edi t ur
ben da
t et a p m em pun ya i keun t un gan den gan
di a l ih kan
hak
kepem i l i kann ya
t er sebut
t et a p
da l am
Meski pun
pem i l i k
kepem i l i ka n suat u ben da a ta s da sar
ya n g
t er ba t a s.
itu
kewen a n g
m en ggun a kan ja m inan fi dusi a , a n tar a l a in : 10
pen gua sa an pem il i k ben da. ” Pen yer ah an “h a k kepem i l i kan ” ini ber ar t i kr edi t ur ben a r -ben ar m en ja di
a. Tidak
perlu
menyediakan
tempat
penyimpanan barang.
pem i l i k dar i ben da ja m in an t er sebut .
b. Tidak menanggung pemeliharaan barang.
Wa l a upun dem i ki an, a pa bi l a debi t ur
c. Tidak menanggung resiko kehilangan
wa n pr est a si
ma ka
kr edi t ur
di lar an g
un t uk m en i km a t i a t a u m em i l i ki ben da ja m i nan
t er sebut .
Kr edi t ur
han ya
ber ha k unt uk m en jua l ben da ja m in an t er sebut
se ol a h -ol a h
ia
seba ga i
pem i l i k dari ben da ja m inan t er sebut . Fi dusi a Apa bi l a
wa ji b
pen er im a
di da ft a r kan.
d. Berhak menarik barang untuk kepentingan eksekusi. Pem ber i fi d usi a (de bi t ur ) da l am pa sa l
1
Ja m in an
a n gka
5
Un dan g -Un dan g
Fi dusi a
a da lah
or an g
per se or an gan a ta u kor por a si pem i l i k
han ya
ben da ya n g m en ja di obj ek ja m in an
m em bua t a kt a n ya sa ja (a kt a n ot a r i s)
fi dusi a . In i ber ar t i pem ber i fi dusi a
da n t i da k m en da ft ar kann ya m a ka ti da k
t i da k h ar us debi t urn ya sen di r i t et a pi
a kan a da ar t in ya , ka r en a fi dusi a ya n g
juga bi sa pi h a k l ain ya n g m er upa kan
t i da k di da ft a r kan ma ka pem egann ya
pem i l i k
t i da k
m en yer a h kan
m em i l i ki
fi dusi a
barang.
hak
keben da an
t erh a da p
ba r an g
ja m in an
ya n g
ber fun gsi
seba ga i
pel un a san
ut an g
de bi t ur . 2. 3
9
Subje k
di ja di ka n
O bje k
Jami nan
objek ben da
seba ga i
ja m i n an
ya n g
m i l i kn ya
un t uk
ja m i nan . 11
obj ek
Pem ber i fi dusi a m em pun ya i ke wa ji ba n un t uk
Dan
da ri
m em el ih ara
ba r an g
ja m in an,
m i sa ln ya pa da ba ran g da gan gan ya n g
Fi d usi a
di ja di ka n jam in an h ar us di ja ga a gar
2. 3. 1 Subje k Jami nan Fi d usi a
si sa ba r an gn ya m el e bi h i n i la i kr edi t
Subye k
da r i
ja m in an
fi dusi a
ya n g m a sih t er si sa . Debi t ur da pa t juga
a da l ah m er eka ya n g m en gi ka t kan dir i
m en ga sur an si kan
da l a m per jan ji an in i, ya i t u pem ber i
di m an a bi a ya ya n g di kel ua r kan un t uk
fi dusi a (de bi t ur ) da n pen er i ma fi dusi a
i t u m en ja di t an ggun gan dar i debi t ur
(kr edi t ur ).
sen di r i.
Kr edi t ur
buka n
pem il i k
objek
ja m i n ann ya ,
9
Gatot Supramono, 2009, Perbankan Dan Masalah Kredit: Suatu Tinjauan Di Bidang Yuridis, PT Rineka Cipta, Jakarta, hal. 241.
10 11
Gatot Supramono, Op. Cit. hal. 247. Rachmadi Usman, Op. Cit. hal.185
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
271
pasal 1 angka 2 Undang-Undang Jaminan
2.3.2 Objek Jaminan Fidusia Ben da ya n g da pa t di ja di kan objek
Fidusia.
ja m i nan fi dusi a pa da um umn ya a da l ah
2. Asas droit de suite atau zaaksgevolg, yaitu
ben da ber ger a k. Ba ran g ber ger a k ya n g
asas yang menyatakan bahwa jaminan
da pa t m en ja di obj ek ja m i nan fi dusi a
fidusia
a da l ah
sa ma
ga da i .
kemanapun benda tersebut berada. Dari
Ha n ya
sa ja
ben dan ya
asas ini dapat diketahui bahwa jaminan
den gan da l a m
obj ek
ga da i
t i da k da l am pen gua sa an debi t ur . Obj ek
ja m i n an
tetap
fidusia
adalah
hak
bendanya
kebendaan
sel a in
(zakelijkrecht) dan bukan hak perorangan
ben da ber ger a k juga m el i put i ya n g
(persoonlijkrecht) karena asas droit de
t i da k ber ger a k t et a pi r uan g lin gkupn ya
suite ini tidak meliputi hak perorangan.
t er ba t a s, ya i t u h an ya pa da ba n gun an
Asas ini dapat terlihat dalam pasal 20
ya n g
Undang-Undang Jaminan Fidusia.
t i da k
T an ggun gan.
di beba n i
fi dusi a
mengikuti
den gan
Obj ek ja m i n an
Ha k
fi dusi a
3. Asas accesoir, yaitu bahwa jaminan
di a t ur dal a m Pa sal 1 an gka 2 Un dan g -
fidusia merupakan perjanjian tambahan
Un da n g
atau
Ja min an
Fi dusi a
ya n g
m en en t ukan : Ja m in an fi dusi a a da l ah ha k ja m i nan at a s ben da ber ger a k ba i k ya n g ber wu jud m a upun ya n g t i da k ber wu jud da n ben da t i da k ber ger a k kh ususn ya ba n gunan ya n g ti da k da pa t di be ba n i h a k tan ggun gan se ba ga i m an a dim a ksud da la m Un da n g -Un dan g Nom or 4 T a h un 1996 t en t an g h a k tan ggun gan ya n g t et a p da l a m pen gua sa an pem ber i fi dusi a , s e ba ga i a gunan ba gi pel un a san ut an g t er t en t u, ya n g m em ber i ka n keduduka n di ut a ma kan kepa da pen er i ma fi dusi a t er ha da p kr edi t or la inn ya .
ikutan,
yang
mana
perjanjian
pokoknya adalah perjanjian utang piutang (perjanjian kredit). Asas ini dapat dilihat dalam pasal 4 Undang-Undang Jaminan Fidusia. 4. Asas kontinjen, yaitu asas bahwa jaminan fidusia dapat diberikan terhadap utang yang baru akan ada atau akan timbul dikemudian hari. Asas ini dapat dilihat dalam pasal 7 Undang-Undang Jaminan Fidusia. 5. Asas
bahwa
jaminan
fidusia
dapat
diberikan terhadap benda yang baru akan 2. 4 Asas-Asas Fi d usi a T an Ka m el o da l am An di Pra ji tn o m en ya t a ka n t er da pa t t i ga bel a s a sa s a sa s h ukum ja min an fi dusi a , an tar a l a in : 12
ada dikemudian hari. Inilah salah satu perbedaan jaminan fidusia dan hipotek, karena hipotek hanya dapat diletakkan terhadap benda yang sudah ada (pasal 1175 KUHPerdata). Realisasi asas ini
1. Asas preferensi atau yang biasa disebut dengan droit de preference, yaitu asas yang memberikan hak istimewa atau diutamakan kepada kreditor dibandingkan kreditor lainnya dalam hal pelunasan utang debitur. Asas ini terdapat dalam
dapat terlihat dalam pasal 9 UndangUndang Jaminan Fidusia. 6. Asas
bahwa
jaminan
fidusia
dapat
dibebankan terhadap bangunan atau rumah diatas tanah milik orang lain. Jadi jaminan fidusia ini dapat juga meliputi benda tidak bergerak khususnya bangunan diatas tanah
12
Andi Prajitno, 2011, Hukum Fidusia: Problematika Yuridis Pemberlakuan UndangUndang No. 42 Tahun 1999, Bayumedia Publishing, Malang, hal. 177.
milik yang tidak dibebani dengan hak tanggungan. Asas ini dapat dilihat dalam
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
272
pasal 2 dan penjelasan pasal 3 huruf (a)
12. Asas itikad baik dari pemberi fidusia.
Undang-Undang Jaminan Fidusia. 7. Asas
spesialitas,
yaitu
Itikad baik ini dilakukan dari mulai
asas
yang
disepakatinya suatu perjanjian sampai
menentukan bahwa subyek dan obyek
dengan pelaksanaan perjanjian tersebut.
yang menjadi jaminan harus tertera secara
13. Asas kemudahan dalam mengeksekusi
lengkap dan detail. Asas ini dapat dilihat
objek jaminan jika debitur wanprestasi.
dalam pasal 6 Undang-Undang Jaminan
Hal ini dapat terlihat dari adanya irah-irah
Fidusia.
“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam sertipikat jaminan
8. Asas publisitas, yaitu bahwa jaminan fidusia harus didaftarakan ke Kantor
fidusia.
Pendaftaran Fidusia guna memberikan
III. PEMBAHASAN
kepastian hukum terhadap jaminan fidusa
3. 1 H ak Dan K e waji ban Par a Pi hak
tersebut. Asas ini dapat dilihat dalam pasal
Dal am
11 jo. pasal 12 Undang-Undang Jaminan
Fi d usi a
Fidusia.
Per ja n ji a n kr edi t den gan ja m inan
Pe r janji an
Ja mi nan
9. Asas bahwa pemberi jaminan adalah orang
fi dusi a m en ga t ur m en gen a i ha k dan
yang mempunyai kewenangan hukum
ke wa ji ba n an t ara kr edi t ur dan debi t ur .
terhadap
Ha k
objek
jaminan.
Sebenarnya
a da l a h
pem ber i a n
mengenai pemberian jaminan oleh orang
kepa da n ya
yang mempunyai kewenangan hukum atas
den gan
objek jaminan tersebut belum diatur secara
ke wa ji ba n a da l ah sesua t u ya n g sa l i n g
tegas dalam Undang-Undang Jaminan
ber ka i tan . Pel a ksa na an kewa ji ba n dar i
Fidusia. Berbeda dengan Undang-Undang
ses e or a n g
Hak Tanggungan yang sudah mengatur
m en i m bul kan h a k.
secara tegas, dapat terlihat dalam pasal 8 Undang-Undang Hak Tanggungan
ber t i n da k
kepen t in gann ya .
Ha k
t er sebut
da n
per ja n ji an
10. Asas pelarangan bagi kreditur untuk
un t uk
kekua sa an
fi dusi a
sesua i
Ha k
kem udi a n
ke wa ji ba n
kr edi t
s et el a h
da n
a kan
da l am
den gan
ja min an
ber l a kun ya
Un da n g -
memiliki benda yang dijadikan jaminan
Un da n g Ja min an Fi dusi a Nom or 42
fidusia oleh debitur sekalipun hal ini
T ah un
diperjanjikan.
de bi t ur (pem ber i fi dusi a ) da n kr edi t ur
Karena
dalam
jaminan
1999
seca r a
an tar a
fidusia hak yang diperoleh oleh kreditur
(pen er i ma
adalah hak untuk menerima pembayaran,
ber i kut : Ha k da n kewa ji ba n pem ber i
bukan memiliki. Asas ini dapat terlihat
fi dusi a ,
dalam pasal 1 angka 3 jo. pasal 33
m en gua sa i ben da ya n g di ja di kan obj ek
Undang-Undang Jaminan Fidusia.
ja m i nan ,
11. Asas adanya pemberian hak prioritas bagi kreditur
yang
terlebih
dahulu
fi dusi a ),
um um
an t ar a
t er sebut
l ain :
kar en a
kreditur lainnya. Asas ini terlihat dalam
Ja m in an
Fi dusi a ).
pasal
ja m i nan
di eksekusi
Fidusia.
Jaminan
seba ga i
(1)Berh a k
ja m in an pen un jan g
kel a n jut an usa ha dar i pem ber i fi dusi a (Pa sa l
Undang-Undang
obj ek
m er upa kan
mendaftarkan jaminan fidusianya daripada
28
a da lah
1
a ya t
(1)
Un dan g -Un dan g (2)Apa bi l a m a ka
obj ek
pem ber i
fi dusi a ber h a k m en er im a si sa ha si l pen jua l an ben da ya n g m en ja di obj ek
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
273
ja m i nan
fi dusi a
set el a h
di kuran gi
atas
h a sil
pen jua l an
ba r an g
ya n g
den gan pem ba ya r an pel un a san ut an g -
m en ja di obj ek ja m i nan fi dusi a (Pa sa l
ut an gn ya ( Pa sa l 34 a ya t (1) Un da n g -
34 a ya t (1) Un da n g -Un dan g Ja min an
Un da n g
Fi dusi a ). 13
Ja m inan
(3)Se ba l i kn ya ,
Fi dusi a ) .
pem ber i
fi dusi a
Pa sa l 23 a ya t (2) Un dan g -Un dan g
ber ke wa ji ba n un t uk m em el ih ara dan
Ja m in an Fi dusi a m en en t ukan ba h wa
m en ja ga kesel a m a t an dar i ben da ya n g
“pem ber i
fi dusi a
di ja di ka n
m en ga lih kan ,
m en gga dai kan ,
obj ek
ja m i n an
fi dusi a .
di lar an g at a u
(4)Wa ji b un t uk m em ber i ka n la por an
m en ye wa ka n kepa da pi ha k l a in ben da
m en gen ai kea da an da ri ben da ya n g
ya n g m en ja di objek ja m in an fi dusi a
m en ja di objek ja m i nan . (5)Ji ka ben da
ya n g
ya n g
ja m in an
per sedi a a n,
fi dusi a
per set ujua n
m en ja di
di ekseku si , wa ji b
m a ka
un t uk
t er sebut
objek pem ber i
m en yer a h kan
( Pa sa l
30
ben da
Un dan g -Un dan g
da ri
t i da k
m er upa kan
ben da
kecua l i t er t ul i s
pen er im a
den gan
t erl ebi h
dah ul u
fi dusi a ” .
Apa bi l a
t ern ya t a de bi t ur t et a p l al a i sehin gga
Ja m in an Fi dusi a ). (6)Wa ji b m em ba ya r
kr edi t ur
ut an g -ut an gn ya h in gga lun a s, t erut am a
ja m i nan
da ri h a si l pen jua lan ba r an g ja min an
m en yer a h kan
ya n g
objek ja m i n an t er sebut un t uk da pa t
di fi dusi a ka n ,
ji ka
pem ber i
har us
m en gekseku si
ma ka
di ekseku si .
S et el a h
Un da n g -Un dan g Ja m inan Fi dusi a ).
di esks ekusi
da n
kewa ji ba n
m a ka
h a si l
(1)Berh a k
n il a i
Seda n gkan pen er i ma
Ha k
dan
fi dusi a :
ji ka
debi t ur
wa ji b
ya n g
m en ja di
ben da
fi dusi a wa n pr est a si (Pa sa l 34 a ya t (2)
obj ek
objek
ja m in an
m en da pat kan eksekusi
pen ja min an
ha si l
m el e bi h i
wa ji b
un t uk
m en ga wa si ben da ya n g m en ja di obj ek
di kem ba l i ka n ke debi t ur . Begi t u pul a
ja m i nan fi dusi a se ba ga i pem i l i k a t a s
se ba l i kn ya , ji ka h a si l eksekusi t i da k
ba r an g
cukup
ja m in an
m en jua l ben da
t er sebut .
(2) Ber h a k
ya n g m en ja di ob j ek
ja m i nan
a ta s
kekua sa a nn ya
m el a l ui
pel el a n gan
um um
(3)
Fi dusi a ).
Un da n g -Un dan g
debi t ur
un t uk
ber t an ggun gja wa b
a pa bi l a
bel um t er ba ya r t er sebut .
Ja min an
atas
hak
da n
pel un a san dari h a si l pen jua l an bar an g
Fi dusi a
m a ka
ja m i nan t er sebut (Pa sa l 27 a ya t (1)
kepa st i a n
da n
sel a m a
Ja min an
t et a p
ut a n g
ya n g
kewa ji ba n
a nt ar a pen eri m a dan pem ber i fi dusi a Un dan g -Un dan g
Un dan g-Un dan g
m en ga m bi l
Di a t urn ya
m er upa kan
da l a m
(2)
(3)Ber h a k
ke wa ji ba n
sudah
s en dir i
pem ber i fi dusi a wa n pr est a si (Pa sa l 15 a ya t
m a ka
a kan
h ukum pa ra
ba gi
pih a k
Ja min an m em ber i kan par a
pih a k,
m en ja lan kan
Fi dusi a ). (4)Seda n gkan ke wa ji ba nn ya
ke wa ji ba n -ke wa ji ba nn ya
s e ca r a
a da l ah m em ber i kan kekua sa an kepa da
ber t an ggun gja wa b da n den gan i ti ka d
pem ber i fi dusi a un t uk m en gguna kan
ba i k s esua i d en gan ya n g di sepa ka t i
ben da ya n g m en ja di obj ek ja m in an
ber sa m a ma ka h a k -h a k para pih a k pun
fi dusi a (Pa sa l 1 a n gka (1) Un dan g -
a kan t er pen uh i.
Un da n g Jam in an Fi dusi a ). (5)Wa ji b 13
m en gem ba l i kan
si sa
atau
kel e bi h an
Daeng Naja, 2005, Hukum Kredit Dan Bank Garansi, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 289.
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
274
menggunakan
3. 2K e ndal a -Ke ndal a Pe nge k s e k usi an
Ser t i pi ka t ja m in an fi dusi a
ya n g
-
di m i l i ki ol eh Ba n k sel a ku pen er im a da pa t
per l in dun gan Per l i n dungan ber upa
h ukum
kem udahan
Kendala dari kreditur Kesulitan dalam pengeksekusian objek
m em ber i kan
h ukum
untuk
mempertahankan barangnya.
O bje k Jami nan Fi dusi a
fi dusi a
kekerasan
jaminan fidusia tidak selalu berasal dari
ba gi
Ba n k.
debitur. Kendala pengeksekusian ini juga
t er sebut
da pa t
dapat
ya n g
di ber i kan
berasal
keterlambatan
dari
kreditur,
kreditur
misalnya
pada
waktu
ba gi pem i l i k ya n g na man ya t er ca n t um
mendaftakan sertipikat jaminan fidusia ke
da l a m ser t i pi ka t un t uk m en geksekusi
Kantor
objek ja m i n an da la m pel una san ut an g
Keterlambatan ini biasanya khusus ditujukan
de bi t ur
ti da k
bagi debitur yang mempunyai plafon kecil,
sa n ggup l a gi m el a kukan kewa ji ba nn ya
apabila plafon kredit debitur kecil maka
(wa n pr est a si ).
kreditur
bi l a man a
debi t ur
Seba l i kn ya ,
pen er i ma
fi dusi a
t i da k
ser t i pi ka t
ja m in an
fi dusi a
ji ka
Pendaftaran
hanya
Jaminan
akan
Fidusia.
membuatkan
akta
m em i l i ki
jaminan secara notariil saja tanpa didaftarkan
m a ka
ia
ke Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia, dan
m el a kukan
apabila debitur mulai memperlihatkan gejala
eks ekusi t er h a da p ben da ya n g m en ja di
beritikad buruk barulah akta notariil tersebut
objek ja m i n an fi dusi a t er sebut da n
didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Jaminan
ji ka ek seku si t er se but t et a p di l a kukan
Fidusia. Hal ini terjadi akibat tidak diaturnya
m a ka a kan m en ja di per bua t an m el a wa n
jangka waktu pendaftaran dalam Undang-
h ukum (PMH).
Undang Jaminan Fidusia.
t i da k
da pa t
ser ta
Pr a kt ekn ya , m em i l i ki
sert i pi kat
t et a pi
t i da k
m e rt a
wa l a upun
Ba nk
ja m in an
fi dusi a
m udah
un t uk
-
Kendala dari pihak lain 1. Pihak yang menerima pengalihan objek jaminan
dari
debitur
menyerahkan
t er sebut .
Adi ,
merasa sudah membayar lunas kepada
Kom i sa r i s Ba n k Per kr edi t an Ra k ya t
debitur. Walaupun surat bukti kepemilikan
(BP R) “ X” ca ba n g La wa n g t er da pa t
kendaraan bermotor (BPKB) berada pada
be ber a pa ken da l a da la m m el a ksana kan
Bank. Pihak ketiga ini tetap tidak mau
eks ekusi
untuk
(pen ar i kan
objek objek
Josep
ja m i n an
fi dusi a
ja m i n an ),
an tar a
l a in : (wa wa n ca r a d i la ksan a kan pa da
menyerahkan
jaminan
mau
m en geksekusi obj ek ja m i n an fi dusi a Men ur ut
objek
tidak
benda
karena
jaminan
tersebut. 2. Adanya lembaga perlindungan konsumen
t an gga l 14 Mei 2014)
“gadungan” yang mana berada di pihak
-
debitur
Kendala dari debitur 1. Debitur
dengan
sengaja
sehingga
kreditur
akhirnya
mengalihkan
mengalah dan tidak jadi mengeksekusi
benda yang menjadi objek jaminan kepada
objek jaminan. Akan tetapi lembaga
pihak lain tanpa persetujuan dari kreditur.
perlindungan konsumen tersebut ternyata
2. Debitur tidak ada (menghilang) pada saat eksekusi akan dilakukan.
hanya merupakan mediator (pada hari itu saja/ dalam 1 hari) agar objek jaminan
3. Debitur main hakim sendiri. Pada waktu
tidak diambil dan memberikan janji bahwa
objek jaminan akan diesksekusi debitur
debitur akan mencicil kembali utangnya
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
275
kepada kreditur. Pada waktu debitur
objek
meminta bantuan lembaga perlindungan
m en da pat kan
konsumen tersebut ia akan dikenakan
fi dusi a . Di m a na ser t i pi ka t in il ah ya n g
biaya Rp. 600.000. Setelah beberapa saat
a kan di ja di kan bukt i kepem i l i kan ol eh
ternyata debitur kembali tidak dapat
Ba n k
membayar
ben da ja m inan ya n g di ja m in kan ol eh
kreditnya
sehingga
objek
ja m i n an
fi dusi a
a kan
ser t i pi ka t
ba h wa
ia
ja min an
m er upa kan
jaminan kembali diesksekusi oleh kreditur.
de bi t ur ,
wa l a upun
Pada saat pengeksekusian kedua ini
t er sebut
ber a da
lembaga perlindungan konsumen yang
de bi t ur .
pem il i k
ben da
da l am
ja m in an
pen gua sa an
tadinya dibayar untuk melindungi ternyata
Da l a m ha l obj ek ja m in an fi dusi a
sudah tidak bisa dicari dan dihubungi lagi.
di a l ih kan ol eh debi t ur seh i n gga pa da
Bagi kreditur situasi semacam ini menjadi
sa a t di l a kukan eksekusi objek ja m in an
kendala karena pada akhirnya objek
t i da k dit em ukan ma ka debi t ur h ar us
jaminan tetap dieskekusi hanya saja
ber t an ggun gja wa b
waktunya yang diundur sehingga berakibat
objek ja m i n an t er sebut . Ber da sar kan
pada pemborosan waktu, tenaga dan biaya.
ser t i pi ka t
Hal
di m i l i ki
seperti
ini
terjadi
akibat
dari
atas
ja m in an ol eh
fi dusi a
ya n g
Ba n k sel a ku kr edi t ur
kurangnya pengetahuan dari debitur yang
m a ka
dimanfaatkan oleh lembaga perlindungan
m en da pat kan pen gem ba l i an a ta s obj ek
konsumen “gadungan” tersebut.
ja m i nan
3. Lambatnya tindakan dari aparat penegak hukum
dalam
permasalahan
menyelesaikan
yang
terjadi
ia
h i lan gn ya
m em pun ya i
t er sebut .
De bi t ur
ber t an ggun gja wa b sega l a
hak
un t uk
un t uk
h ar us
m el un a si
h ut an g -h utan gn ya
k epa da
sehingga
kr edi t ur . Kr edi t ur seba ga i pen e r i m a
terkesan bawa aparat penegak hukum
fi dusi a t i da k i kut ber t an ggun gja wa b
kurang
a t a s kel a l a i an ya n g di l a kukan ol eh
memberikan
perlindungan
terhadap kreditur.
de bi t ur .
3. 3 Pe r l i ndungan H ak -H ak Kr e di tur Kon sep
kep em i l i kan
ser t i pi kat
Pa sa l
Ha l
24
Fi dusi a
in i
di per t ega s
Un da n g -Un dan g ya n g
m en en t ukan
da l am Ja min an ba h wa :
m en ya t a ka n ba h wa ser t i pi ka t a dal ah
“P en er i ma fi dusi a t i da k m en an ggun g
a l a t pem bukt i an ya n g kua t di da l am
ke wa ji ba n a ta s a ki ba t t in da kan at a u
bukt i
kar en a i t u
kel a l a i an Pem ber i fi dusi a ba i k ya n g
ser t i pi ka t m en ja m in kepa st i an h ukum
t i m bul dar i h ubun gan kontr a kt ua l at a u
m en gen ai
ya n g t im bul dar i per bua t an m el an ggar
kep em i l i kan ,
ol eh
or an g
ya n g
m en ja di
pem ega n g ser t i pi ka t t er sebut . Den gan
h ukum
a dan ya k epa st i a n h ukum t er sebut m a ka
pen gguna an
da pa t
ya n g m en ja di obj ek ja m i nan fi dusi a ” .
m em ber i ka n
per lin dun gan
h ukum kepa da or an g ya n g t er ca n t um n am an ya
da l a m
ser t i pi ka t
t erha da p
seh ubun gan dan
Ber da sar kan di a t a s
da pat
ga n gguan piha k la in sert a m en gh in dar i
per l in dun gan
sen gket a den gan pih a k l a in.
Kr edi t ur
Sep er t i
ya n g
suda h
di jel a skan
di a t a s, ba g i Ba n k ya n g m en da ft ar kan
pen ga l ihan
ben da
ket en t uan -ket en t uan di l iha t t erh a da p
ya i t u
t an ggun gja wa b
den gan
den gan da r i
debi t ur
a dan ya ha k -h a k a dan ya un t uk
m en gem ba l i kan obj ek ja m i nan ya n g
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
276
di a l ih kan dan pem ber i an den da dan
Un da n g -Un dan g Fi dusi a m en ja di sul i t
pi dan a
pen jar a
ba gi
ya n g
di l a ksan a kan .
den gan
sen ga ja
m en ga l ih kan
obj ek
La r an gan
t an pa
per set jua n
dar i
ja m i nan
de bi t ur
unt uk
m en ga l ih kan
objek ja m i nan seper t i ya n g t er t uan g
kr edi t ur .
da l a m
3. 4 Ke ti dak se suai an Pasal 23 ayat
Ja m in an Fi dusi a t i da kl ah di l a ksana kan
(2)
Undang -U ndang
Ja mi nan
d en gan
Un dan g -Un dan g
a t ur an
ya n g ber l a ku
ol eh
ka sus
l a in
ya n g
m en ga lih kan obj ek ja m i n ann ya kepa da
eksekusi
obj ek
pi ha k l a in tan pa per set ujua n kr edi t ur.
ja m i nann ya t i da k a da la gi pa da debi t ur
Ka sus s eper t i in i pernah t er ja di juga
da pa t m en ga ki ba t kan ker ugian pa da
di PT . BP R Kr h i sn a Da rm a Pal a Adi
Ba n k ka r en a ja m in an ya n g seh a r usn ya
ya n g dul un ya ber na ma PT . BP R Mi n i
m er upa kan
Da r ma Pa l a m el a wa n E dy K esum a ,
de bi t ur
obj ek
23
ka r en a m a sih ser in g di jum pa i ka sus -
Fi d usi a De ngan Pr ak te k . Pen ga l ih an
sesua i
Pa sa l
kepa da
m en ga ki ba t kan
ja m i nan
pi ha k saa t
saran a
pen ja m in
a kan
di m an a
pih a k
di kem ba l i ka nn ya ut a n g ol eh debi t ur
ya n g
suda h t i da k a da l a gi . Wa l a upun sudah
Pen ga di l an Neger i Den pa sar Nom or :
di l a kukan pen da ft ar an ja min an fi dusi a
109/ Pi d. B/ 2013/ PN. Dps
da n
3. 5 K onse p Pe nye l e sai an Se ngk e ta
kr edi t ur
ser t i pi ka t
t el ah
ja m in an
m em per ol eh
da l am
Put usan
ya n g
Pa sa l 1338 a ya t 1 K UHPer da t a
m er upa kan sar ana per l in dun gan h ukum
ya n g m en ent ukan “sem ua per ja n ji an
ba gi kr edi t ur t et a pi t i da k m en ja m in
ya n g
eks ekusi n ya
un dan g -un dan g
da pa t
fi dusi a
t er da pa t
debi t ur
ber ja l a n
sesua i
di bua t
sah
ber l a ku
ba gi
seba ga i
m er eka
den gan ket en t uan ya n g di am an at kan
m em bua t n ya ” .
Un da n g -Un dan g
i si per ja n ji an i ni a kan m en ga ki ba t kan
Ja min an
Fi dusi a
m en gin gat objek ja m i nann ya s en dir i
ker ugi an
t i da k
m el a n ggar
a da
a ki ba t
wa n pr est a si
ya n g
di l a kukan ol eh debi t ur .
Pi h a k
Pa sa l 23 a ya t (2) Un dan g -Un dan g Ja m in an
Fi dusi a m en ya t a ka n
de bi t ur
dil ar an g
m en gga dai kan
a ta upun
bah wa
m en ga l ih kan, m en ye wa ka n
Pel a n ggar an
ya n g
ba gi i si
ya n g
pih a k
ya n g
per jan ji an
m er a sa
t erha da p
t i da k
t er sebut .
dir ugi kan
a kan
m en un t ut di kem ba l i kann ya h a k -ha kn ya ol eh
pi h a k
ya n g
Pen gem ba l i a n
m el an ggar.
h a k -ha k
di t em puh
in i
den gan
da pa t
a lt ern at i f
kepa da pi ha k la in ben da ya n g m en ja di
pen yel esa i a n
objek
ti da k
pen ga di lan at a u ya n g bi a sa di sebut
m er upa kan ben da per sedi a a n ), kecua l i
den gan A lt e rnat i ve Di sput e R e sol ut i on
t el a h
(ADR)
ja m i n an
a da
fi dusi a
per set ujua n
( ya n g
t ert ul i s
dar i
kr edi t ur , a kan t et a pi da l am pr a kt ekn ya
atau
sen gket a
den gan
m el al ui
dil uar
ja l ur
pen ga di lan .
de bi t ur m a sih a da ya n g m en ga lih kan
Da l a m per ja n ji an kr edi t den gan
objek ja m i nann ya s eh in gga pa da saa t
ja m i nan fi dusi a , ba n k a kan m ena gih
eks ekusi a ka n di la kukan sesua i den gan
pel un a san
t a t a car a ya n g di a t ur dal a m pa sa l 29
ya n g di pin ja mn ya ji ka t er bukt i ba h wa
dar i
debi t ur
atas
kr edi t
de bi t ur m ul a i m en ga l am i tan da -tan da
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
277
kesul i t a n da la m m em ba ya r kr edi tn ya
3. 6 Upaya H uk um K r e di t ur Dal am
sep er t i m en un gga k an gsur an kr edi tn ya
M e nye l e saik an
a t a u t i da k m em ba ya r ci ci l a n kr edi t
De ngan De bi t ur
sesua i
Da l a m ha l debi t ur wa n pr est a si dan
den ga n
di sepa ka t i .
ba t a s
wa kt u
ya n g
in i
da pa t
Pen a gih an
di l a kukan
m el a l ui
ja l ur
pen ga dil an
m a upun di l uar pen ga di l an. Apa bi l a sen gket a
a l t ern a t i f ya n g
m en em ukan de bi t ur
pen yel e sa i a n
di gun a kan
sol usi
t i da k
ti da k
Ba n k
t el ah
m en ggun a kan
m a ca m
car a
t et a pi
t et a p
kr edi t
suda h
da pa t
kem ba l i
t er a kh ir
di t em puh
m a ka
ja l an
ol eh
Ba n k
t er ba i k
ka r en a
a da l ah m en gekseku si objek ja m in an
koop er a t i f
m a ka
de bi t ur sesua i ya n g suda h di sepa ka t i da l a m
ja l ur pen ga di lan . Pen yel esa i a n kr edi t
ja m i nan
m el a l ui ja l ur l it i ga si in i di la kukan
da pa t
den gan ca ra pen ga juan guga t an ol eh
m a ca m car a, ya i t u:
kr edi t ur kep a da de bi t ur da l am ben t uk
debi t ur .
Sel a n jutn ya
per jan ji an .
E ksekusi
fi dusi a
da l a m
di la kukan
1. Eksekusi
per m in ta an eksekusi t er ha da p obj ek m i li k
t i da k
di per t ahan kan ya n g
ber ba ga i
pen yel a m a t an
pen yel esa i a n da pa t dit em puh m el al ui
ja m i nan
Pe r masal ahan
pr a kt ekn ya
den gan
langsung
ber ba ga i
dengan
2. Pelelangan umum. 3. Penjualan dibawah tangan
sur a t pan ggi lan at a u per in gat an a gar
4. Eksekusi melalui gugatan biasa
m el un a si
h ut an gn ya
titel
eksekutorial
Pen ga di l an Neger i a kan m em ber i kan
de bi t ur
obj ek
da l a m
Pr a kt ekn ya
ek seku si
ja n gka wa kt u ya n g t el ah di t en t ukan.
den gan
Ji ka per in ga t an dar i Pen ga di lan Neger i
di ra sa
t i da k di la ksan a kan m a ka h a kim a kam
bi sa
m em er in t ah kan
m a u m em bel i ja m i n an den gan har ga
jur u
si ta
un t uk
pen jua lan
fi dusi a
l ebi h
tan gan
m en gun t un gkan
kar en a
m en ca r i
m en geksekusi t er ha da p obj ek ja m in an
t er t in ggi
fi dusi a m el a l ui pen jua l a n l el an g ya n g
pi ha k.
di l a ksan a kan den gan ba nt uan Kan t or
di ba wa h
sen diri
ya n g
pem bel i
m en gun t ungkan
ya n g
par a
Ca ra -ca ra eks ekusi s ep er t i ya n g
Lel a n g Nega r a . Ha si l da ri l el an g ya n g
di se but ka n
a kan
da pa t
di l a kukan ol eh Ka nt or Lel a n g Nega r a
di l a ksan a kan a pa bi l a objek
ja m in an
a kan
milik
di ber i kan
pel un a san
kepa da
kr edi t
di kuran gi
Ba n k un t uk
debi t ur
bi a ya - bi a ya
ya n g
set el a h h ar us
di at a s
debi t ur
di ekseku si . t er da pat
ber sen gket a
sa t un ya
keput usa n
Pen ga di l an
m er eka
da pat
ba n din g
ke
t in ggi .
Neger i
m en ga jukan
pen ga di l an
ya n g
den gan
sa at
objek
a da l ah
a kan
ser i n gkal i
ken da la -ken da la
m en geksekusi
t eri m a
pa da
Ken ya t a a nn ya
di ba ya r . Ji ka sa l a h sa t u pih a k ya n g t i da k
a da
da l am
ja m i n an , obj ek
sal ah
ja m in an
ma ka
di a l ih kan kepa da pih a k ket i ga ol eh
upa ya
de bi t ur seh in gga sul i t ba gi kr edi t ur
l ebi h
un t uk m en geksekusi Di a l ih kann ya pi ha k m el a l ui
ket i ga jua l
obj ek ja m i n an.
obj ek ja m i n an kepa da ol eh bel i ,
debi t ur t ukar
da pa t
m en ukar,
di se wa ka n , a t a u di ga da i kan.
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
278
Pen ga l ih an
ol eh
kr edi t ur
a kan
kr edi t ur
m el a l ui
ja l ur
m en ye ba bka n ker ugian ba gi kr edi t ur.
de bi t ur
Un t uk m en yel esa i ka n perm a sa lah an in i
t in da k pi dan a pen ggel a pan t erha da p
de bi t ur a kan m en ggun a kan
objek ja m i nan .
de bi t ur
obj ek
t an pa
ja m i nan
per set ujua n
2 (dua )
a l t erna t i f pen yel e sa i a n ma sa l ah, ya i t u
Keem pa t
Ba n k
ya n g
m en em puh
pen ga di lan
dian gga p
sudah
kar en a
m el a kukan
4.2 SARAN
m el a l ui ja l ur pen ga di l an a ta u dil uar pen ga di lan .
l an gsun g
Ba n k
har us
m en ga wa si
a kt i f
da l am
debi t u r -debi t ur
ya n g
di t el i t i dal a m pen el i t i an in i seba gi a n
m en ggun a kan ja min an fi dusi a ka r en a
besa r
m en gguna kan
pen gua sa an obj ek ja m i n an ber a da pa da
upa ya a l t erna t i f pen yel esa i a n sen gket a
de bi t ur seh in gga m udah ba gi debi t ur
(APS) ya i t u n eg osi a si . Ji ka n egosi a si
un t uk m en ga l ih kan obj ek ja m i n ann ya .
i ni t i da k berh a si l ma ka piha k Ba n k
Di sa m pin g
a kan
de bi t ur ,
m em i lih
un t uk
m en em puh
se ba ga i
ja l ur
upa ya
pen ga dil an
t er a khir
da l am
pen ga wa san
Ban k juga
sun gguh
t erha da p
har us sun gguh -
m el a ksan a kan
pr in si p
pen yel a sa i a n m a sa lah ya n g dih a da pi .
(c harac t e r,
IV. PENUTUP
c ol l at e ral dan c ondi t i on of ec onomy ) se bel um
4.1 SIMPULAN Pen ga l ih an de bi t ur
obj ek
kepa da
ja m i nan
ol eh
ket i ga
ya n g
pih a k
m en ga ki ba t kan
kr edi t ur
c apac i ty ,
5C
m em ber i ka n
c api t al,
kr edi t
kepa da
de bi t ur . Ba n k
juga
har us
m en ga l am i
per ja n ji an
kesul i t a n un t uk m en geksekusi obj ek
fi dusi a n ya
ka r en a
ja m i nan ma ka ber da sar kan ser t i pi ka t
di l a kukann ya
pen da ft a r an
ja m i nan fi dusi a
ya n g di m i l i ki ol eh
m em ber i ka n per lin dun gan h ukum ya n g
kr edi t ur m a ka i a h ar us m en da pat kan
m a ksi m al (m en ja di kr edi t ur pref e re n )
per l in dun gan
ba gi
t erha da p
ha k -h a kn ya .
kr edi t
m en da ft a r kan
Ba n k
ji ka
den gan
ja min an den gan
t er ja di
a kan
m a sa l ah.
Per l i n dungan h a k -ha k kr edi t ur t er dir i
Di sa m pin g pen da ft ar an obj ek ja m in an
da ri
fi dusi a , Ba n k da n debi t ur seba i kn ya
per l in dun gan
h ukum
t erha da p
keduduka n kr edi t ur ya n g m er upa kan
m en yepa ka t i
kr edi t ur pre f e re n dan t an ggun gja wa b
ja m i nan ya n g gunan ya a da l a h un t uk
da ri debi t ur un t uk pen gem ba l i an obj ek
m er in gan kan be ba n dari debi t ur ji ka
ja m i nan ya n g di al ih kan.
t er ja di
Upa ya
m a sa lah .
T er a kh ir,
obj ek
a dal ah
m a sa lah
ja n gka wa kt u san ksi pi dana dan den da
da l a m h a l pen ga lih an obj ek ja m in an
ya n g t er da pa t da l am Un dan g -Un dan g
ol eh
de bi t ur
kekel ua r ga an
pen yel esa i a n
pen ga sur an sian
a da l ah atau
den gan
car a
Ja m in an
n egosi a si
ji ka
di per ber a t
Fi dusi a a gar
di sa ran kan da pat
un t uk
m em ber i kan
m em an g a da it i ka d ba i k dar i debi t ur
e fek jer a ba gi de bi t ur -debi t ur n a ka l
un t uk
ya n g
m en yel esa i ka n
perm a sa lah an
ya n g t er ja di . T et a pi ji ka t i da k di t em ui
m el an ggar
ket en t uan
da l am
Un da n g -Un dan g Ja m inan Fi dusi a .
a dan ya i t i ka d ba i k da ri debi t ur ma ka
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
279
Daftar Pustaka Buku: Chatamarrasjid, 2011. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Prenada Media Group. Jakarta. Ibrahim, Johanes dan Lindawaty Sewu, 2004. Hukum Bisnis Dan Persepsi Manusia Modern. PT Refika Aditama. Bandung. Kelsen, Hans, 2007. Teori Hukum Dan Negara (Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif Sebagai Ilmu Hukum Deskriptif-Empirik). Terjemahan Drs. Somardi. BEE Media Indonesia. Jakarta. Naja, Daeng, 2005. Hukum Kredit Dan Bank Garansi. PT Citra Aditya Bakti. Bandung. Prajitno, Andi, 2011. Hukum Fidusia: Problematika Yuridis Pemberlakuan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999. Bayumedia Publishing. Malang. Pr odj odi k or o, Wi r jon o, 1986. A sas-A sas Huk um Pe rj anj i an . Ba l e Ba n dun g. Ba n dun g. Sutendi, Adrian, 2006. Kekuatan Hukum Berlakunya Sertifikat Sebagai Tanda Bukti Hak Atas Tanah. BP. Cipta Jaya. Jakarta. Supramono, Gatot, 2009. Perbankan Dan Masalah Kredit. PT Rineka Cipta. Jakarta. Peraturan Perundang-Undangan: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Un da n g -Un dan g No. 7 T ah un 1998 T en tan g Per ba n kan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia Website: Faizal Kurniawan, Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Kekayaan Minyak Gas Dan Bumi Sebagai Aset Negara Melalui Instrumen Kontrak, diakses tanggal 18 Februari 2014, available from: URL: http://ejournal.uwks.ac.id/myfiles/201308321915161512/6.pdf. *****
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 015- 2016
280