PERLINDUNGAN ANAK YANG TERLIBAT DAN TERKENA DAMPAK KONFLIK BERSENJATA MENURUT HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL (STUDI KASUS REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO)
ARTIKEL Guna Melengkapi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana
Disusun Oleh
FAZRI BAHRI 1010012111072
Program Kekhususan Hukum Internasional
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA 2015
Reg. No.1/HI/02/V-2015
PERLINDUNGAN ANAK YANG TERLIBAT DAN TERKENA DAMPAK DALAM KONFLIK BERSENJATA MENURUT HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL (STUDI KASUS REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO) Fazri Bahri1, Poniar Warsano1, Dwi Astuti Palupi1, Prodi IlmuHukum, Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta. Email :
[email protected]
ABSTRACT The armed conflict in the Democratic Republic of Congo is a prolonged civil war taking place in the Congo since 1998 which destroyed and dragged the entire region and the surrounding countries. The violence has destroyed the infrastructure and economy of the country. based on this background, the formulation of the issues discussed are: 1) What are the causes of the involvement of children in armed conflict in the Democratic Republic of Congo, Recruitment of Children Involved in Armed Conflict Democratic Republic of Congo, 2) How is the protection of children involved in and affected by armed conflict International Humanitarian Law. This research uses normative research methods are literature research or research studies document that is aimed only at the written rules by examining the library materials or secondary data. This is a descriptive study that provides an overview of the issues examined. source data obtained supporting data or supporting data in the form of documents. Data analyzed from the review of literature that comes from books and other literature. the results showed that: 1) The recruitment of children is done in two ways, namely: forcibly and voluntarily, 2) protection of children involved and Affected summarized in international humanitarian law. Keywords: Child Protection and Affected Involved in the Democratic Republic of Congo, the International Non Armed Conflict, International Humanitarian Law.
Seperti Afganistan, Republik Demokratik
I. Latar Belakang Salah
satu
situasi
yang
yang
Kongo, Myanmar, Somalia, Uganda yang
dianggap rawan bagi anak-anak sehingga
masih
memerlukan perlindungan khusus adalah
kombatan, banyak yang berusia antara 10
jika anak berada di dalam lingkungan
sampai 18 tahun. Bahkan anak-anak dipaksa
sedang
mengalami
konflik
bersenjata.1
1
Bathlimus dan kawan-kawan, Perlindungan Hukum Bagi Anak Yang Terlibat atau Terkena Dampak Dari Situasi Konflik Di Indonesia, laporan penelitian,2002,, hlm. 3.
1
menggunakan
anak
sebagai
untuk mengajak teman-teman yang lain
1996 dan masih berlanjut sampai sekarang yang
untuk menjadi kombatan. 2
kemudian menyulut terjadinya konflik Kivu.
Konflik
bersenjata
di
Kelompok
Republik
bersenjata
Demokratik Kongo merupakan perang saudara
tersebut
Armées
de
la
(M23), sebagai telah merekrut anak. Anak-anak
seluruh wilayah tersebut dan negara-negara kekerasan
Forces
Angkatan
dengan pemberontak Kongo Gerakan 23 Maret
1998 yang menghancurkan serta menyeret
Aksi
Kongo
Nyatura,
République Démocratique du Congo (FARDC)
berlangsung berkepanjangan di Kongo sejak
sekitarnya.
bersenjata
ini bukan saja korban rekrutmen kelompok
telah
bersenjata,
menghancurkan infrastruktur dan perekonomian
tetapi
juga
korban
dan saksi
pelanggaran hak anak berat lainnya, seperti
negara tersebut.Pada puncaknya konflik di bekas
pemerkosaan,
negara Zaire itu telah menyeret setidaknya tujuh
penculikan,
membunuh
dan
penyiksaan. Situasi ini tidak dapat diterima dan
militer asing dan, meskipun ada serangkaian
telah
kesepakatan perdamaian dan proses peralihan
berlangsung
terlalu
lama
dengan
3
impunitas.
berjalan sejak tahun 2003, pergolakan etnik dan penjarahan terus mewabah bagian timur negeri
Dalam pasukan bersenjata itu, anak-
tersebut. Calon lain meliputi tokoh keamanan di
anak digunakan sebagai kuli, juru masak,
Negara bekas koloni Belgia itu, termasuk putra
mata-mata,
diktator lama Mobutu. Seso seko dan pahlawan
kombatan. Anak-anak yang pernah terkait
kemerdekaan
dengan kelompok M23 menggambarkan
terbunuh
Patrice
Lumumba.
Lumumba menang dalam pemilihan demokratis terakhir
dinegeri tersebut
pada
budak
pengalaman
menjelang
seks,
penjaga
mereka
dan
ditugaskan
menguburkan mayat orang dewasa dan
kemerdekaan 1960, tapi kemudian ia digantikan
anak-anak yang tewas dalam bentrokan
oleh Mobutu yang membuat negara itu identik
dengan tentara nasional DRC (FARDC) dan
dengan korupsi dan salah dalam mengurus
kelompok bersenjata lainnya.4 Beberapa dari
pemerintahan sehingga dia di turunkan jabatan
anak-anak dan konflik bersenjata adalah
tahun 1997.
partisipasi mereka sebagai tentara aktif, serta
Selain konflik politik, juga terjadi
dipaksa
pergolakan etnik antara lain konflik ituri yaitu
dan
dibujuk
untuk
menjadi
konflik agrikulturalis lut dan peternak hewan di
kombatan. Dimanipulasi oleh orang dewasa,
wilayah ituri sebelah timur laut Republik
anak-anak telah ditarik ke dalam kekerasan
Demokratik Kongo. Pertempuran dimulai tahun
3
Anak-anak di Kongo Diculik dan Dijadikan Pasukan Bersenjata, http://www.satuharapan.com. diakses pada tanggal 9 Maret 2014, pukul 21.30 WIB. 4 Ibid
2
Lima Negara di Dunia yang Mendidik Anak kecil jadi Tentara, http://www.lihat.co.id. diakses pada tanggal 9 Maret 2014, pukul 21.30 WIB.
2
yang mereka terlalu muda untuk melawan
menyerang penduduk sipil dalam konflik.
dan dengan konsekuensi mereka tidak bisa
Pembedaan kombatan dan penduduk sipil
membayangkan.5 Selain perekrutan secara
tersebut disebut dengan prinsip pembedaan
paksa, ada juga yang sukarela bergabung
(distinction principle).6
dengan pasukan militer, mereka semua
Penggunaan
bergabung dengan berbagai macam alasan
tentara
anak-anak
membagi tiga bentuk yang berbeda, yaitu:
untuk mengharapkan imbalan atas jasanya
anak-anak
dapat
mengambil
bagian
selama bergabung di pasukan militer, dan
langsung dalam permusuhan (tentara anak-
ada pula dengan unsur balas dendam
anak), atau mereka dapat digunakan dalam
dikarenakan kedua orang tuanya mati akibat
peran pendukung seperti kuli, mata-mata,
peperangan.
Dalam
konflik
bersenjata,
utusan, atau mereka dapat digunakan untuk
penduduk dari suatu negara dibedakan
keuntungan politik baik sebagai tameng atau
menjadi dua, yaitu kombatan (combatant)
propaganda. Sepanjang sejarah dan dalam
dan penduduk sipil (civilians).
banyak kebudayaan, anak-anak telah banyak
Kombatan
adalah
golongan
terlibat dalam kampanye militer bahkan
penduduk yang secara aktif turut serta dalam
ketika
permusuhan
sedangkan
bertentangan dengan moral budaya. Dalam
penduduk sipil adalah golongan penduduk
suatu konflik bersenjata, adanya anak-anak
yang tidak turut serta dalam permusuhan.
di tengah-tengah konflik bukanlah hal yang
Kombatan dan penduduk sipil, dalam hukum
jarang atau asing. Anak-anak selalu ada di
humaniter internasional, harus dibedakan
tengah konflik bersenjata. Perlindungan
agar tidak terjadi pelanggaran ketika terjadi
terhadap
konflik bersenjata. Penduduk sipil, yang
mengingat usia mereka yang masih muda
tidak ikut andil dalam konflik, harus
dan mereka masih harus mendapatkan
dilindungi
atau
perawatan, perlindungan, dan kasih sayang
kombatan dan tidak boleh dijadikan sasaran
yang lebih dari keluarga dan orang di
konflik. Sebaliknya, kombatan tidak boleh
sekitarnya.
(hostilities),
dari
serangan
musuh
praktek-praktek
mereka
seperti
itu
sangatlah dibutuhkan,
5
State of the World Children, http://www.un.org/rights/concerns.htm/UNICEF. 1996. diakses pada tanggal 11Maret 2014, pukul 16.00 WIB.
6
KGPH. Haryomataram, Pengantar Hukum Humaniter, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta,2005, hlm. 73.
3
Hal-hal diatas tersebut melanggar ketentuan-ketentuan
internasional
mengakui bahwa mereka yang berusia di
dan
bawah lima belas tahun yang terdapat pada
regional mengenai keterlibatan anak dalam
Pasal 38 (2) Konvensi tentang Hak Anak,
konflik bersenjata. ketentuan regional yang
tidak
dilanggar yaitu Piagam Afrika tentang Hak
langsung dari permusuhan. Disamping itu
dan Kesejahteraan Anak (African Charter
juga dilarang melibatkan anak dalam konflik
on the Right and Welfare of the Child) Pasal
bersenjata
4, Pasal 5, Pasal 14, Pasal 25, Pasal 27.
pertimbangan ekonomi, sosial dan politik. 7
Perlindungan
Humaniter
Mengingat masalah anak dalam situasi
Internasional terhadap tentara anak dalam
konflik atau sengketa bersenjata merupakan
konflik bersenjata terdapat pada Protokol
fenomena global dan banyaknya konflik
Tambahan I Pasal 77, dan Statuta Roma
yang terjadi adalah konflik internal, maka
1998 Pasal 8 berikutnya, perlindungan
persoalan perlindungan anak dalam situasi
Hukum Humaniter Internasional terhadap
konflik atau sengketa bersenjata harus
tentara anak juga terdapat pada Konvensi
menjadi
tentang hak anak (Convetion on the Right of
pemerintah terhadap persoalan anak dalam
the Child) 1989 pada Pasal 38, dan
kaitannya
perlindungan tentara anak tercantum pada
sengketa bersenjata dapat dilakukan melalui
Protokol Tambahan
Konvensi Hak-hak
perkembangan norma-norma perlindungan
Anak tentang keterlibatan anak dalam
terhadap anak dalam situasi konflik atau
konflik
sengketa bersenjata.
Hukum
bersenjata
(Optional
Protocol
Convention on the Right of the Child on the
boleh
mengambil
demi
perhatian
dengan
suatu
mengingat
Indonesia.
situasi
bagian
perlunya
Perhatian
konflik
atau
II. Metode Penelitian
Involvement of Children in Armed Conflict)
Beberapa hal yang menjadi bagian
terdapat pada Pasal 1, Pasal 2, Pasal 3, Pasal
dari metode dalam penelitian ini adalah
4, dan Pasal 6, ketentuan regional yang
sebagai berikut :
dilanggar yaitu Piagam Afrika tentang Hak dan Kesejahteraan Anak (African Charter on the Right and Welfare of the Child) Pasal 4, Pasal 5, Pasal 14, Pasal 25, Pasal 27.
7
Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Terkait Keterlibatan Anak dalam Konflik Bersenjata http://odishalahuddin.wordpress.com. diakses tanggal 11 Maret 2014, pukul 23.00 WIB.
Dengan mempertimbangkan prinsip yang terkandung di dalam pasal tersebut dan 4
Charter on the Right and Welfare of
Jenis Penelitian
the Child).
Jenis penelitian yang digunakan
2) Konvensi Jenewa III (The Geneva
dalam penelitian ini adalah penelitian normatif merupakan penelitian kepustakaan
Convention relative to the Treatment
atau studi dokumen yaitu penelitian yang
of Prisoners of War). 3) Konvensi Jenewa IV (The Geneva
ditujukan hanya pada peraturan tertulis
Convention relative to the Protection
dengan cara meneiliti bahan pustaka atau
of Civilian Persons in Time of War).
data sekunder.
4) Konvensi Sumber Data Dalam
hak
anak
(Convetion on the Right of the Child) penelitian
ini
penulis
1989.
menggunakan sumber data sekunder yang merupakan
tentang
data
hak Anak tentang keterlibatan anak
pendukung yang berupa dokumen-dokumen
dalam konflik bersenjata (Optional
yang berkaitan dengan perlindungan anak
Protocol Convention on the Right of
yang terlibat dan terkena dampak konflik
the Child on the Involvement of
bersenjata non-internasional menurut hukum
Children in Armed Conflict).
humaniter
data
penunjang
internasional
atau
5) Protokol Tambahan Konvensi Hak-
(studi
kasus
b. Bahan Hukum Sekunder
Republik Demokratik Kongo). Selain itu
Bahan hukum sekunder, yaitu bahan
penulis juga menggunakan data sekunder
yang erat hubungannya dengan hukum
yang berupa bahan-bahan hukum, yang
primer
terdiri :
menganalisis dan memahami
a. Bahan Hukum Primer
hukum
dan
primer,
dapat
seperti:
Bahan hukum primer, yaitu bahan
penelitian,
hukum
sarjana dan sebagainya.
yang
mempunyai
kekuatan
mengikat, seperti peraturan perundangundangan,
yurispudensi,
membantu bahan
hasil-hasil
hasil karya ilmiah para
c. Bahan Hukum Tersier
traktat,
Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan
diantaranya:
yang memberikan informasi tentang
1) Piagam Afrika tentang Hak dan
bahan hukum primer dan sekunder,
Kesejahteraan
Anak
(African
seperti: kamus hukum, kamus bahasa Indonesia. 5
1. Perekrutan secara paksa yaitu,
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan
data
ini
sebagai berikut:8
dalam
penelitian ini dilakukan melalui teknik studi kepustakaan
(library
research),
a) Beberapa anak diculik dari
yang
rumah mereka dan dipaksa
dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan
untuk menjadi tentara. Anak
dan
juga diculik pada saat mereka
informasi-informasi
sekunder
yang
diperlukan dan relevan dengan penelitian,
sedang
yang bersumber dari buku-buku, surat kabar,
contohnya
Jurnal serta sumber-sumber lain seperti data-
sedang
data yang terdokumentasi melalui situs-situs
ladang, bahkan saat mereka
internet yang relevan.
berada disekolah.
penulisan
proposal
mereka
berada
dipasar,
anak yang nantinya akan dibawa dan dilatih untuk
bersumber dari buku-buku dan literatur-
menjadi
literatur lain. Data ini diperoleh dari penulis akan dianalisi dengan menggunakan analisis logis.
Hasil
ini
perkampungan
diminta untuk menyediakan
diperoleh dari tinjauan kepustakaan yang
dedukasi
rumah,
diwilayah konflik ini juga
ini,
penulis menggunakan bahan-bahan yang
yang
luar saat
b) Beberapa
Analisis Data Dalam
di
akan
tentara
dalam
konflik
bersenjata,
dan
apabila
permintaan
tidak
terpenuhi
dipaparkan untuk mendapatkan hasil yang
maka
perkampungan tersebut akan
bersifat deskriptis dan logis.
diserang dan dihancurkan. 2. Perekrutan secara sukarela yaitu,
III. Hasil Penelitian dan Pembahasan.
sebagai berikut:
A. Penyebab Keterlibatan Anak Pada Konflik Bersenjata di Republik Demokratik Kongo
a) Kemiskinan dan kelaparan yang diakibatkan oleh konflik
Perekrutan tentara anak di Republik
bersenjata sangat parah, hal
Demokratik Kongo dilakukan dengan dua
ini membuat para orang tua
cara yaitu secara paksa dan secara sukarela.
dengan sengaja melepaskan
8
War Child,http://thepolitic.org/war-child/, 09 Agustus 2014, jam 11.00 WIB.
6
anak-anaknya
untuk
menjamin bahwa anak-anak dibawah lima
bergabung menjadi tentara.
belas tahun, yaitu piatu, atau yang terpisah
Hal
akibat keluarganya akibat perang, untuk
ini
dilatarbelakangi
anggapan tentara
bahwa dapat
menjadi
tidak akan dibiarkan sendiri. Anak-anak
memenuhi
tersebut
kebutuhan sehari-hari.
perlindungan
b) Ditemukan fakta juga bahwa anak
bergabung
konflik
bersenjata
juga
akan
mendapatkan
pemeliharaan,
pelaksanaan
ibadah, dan bantuan pelaksaan pendidikan.
dalam
Pihak-pihak
karena
membantu usaha penerimaan anak-anak
sengketa
tersebut
membalas
atas
berlangsungnya pertikaian, dan mengambil
satu
tindakan-tindakan yang perlu agar semua
kematian
dari
salah
keluarga mereka.
Negara
netral
harus
alasan ideologi atau ingin dendam
di
dalam
selama
anak dibawah dua belas tahun diberi tanda pengenal, atau cara lainnya.
B. Perlindungan Anak yang Terlibat dan
Protokol Tambahan 1977 melangkah
Terkena Dampak pada Konflik
lebih jauh, dan tegas membenarkan adanya
Bersenjata Menurut Hukum
perlindungan khusus anak-anak. Dalam
Humaniter Internasional
Pasal 77 dari Protokol Tambahan Konvensi
Hal-hal diatas tersebut melanggar ketentuan-ketentuan
internasional
Jenewa I berjudul "Perlindungan Anak".
dan
Perlindungan terhadap anak ditengah konflik
regional mengenai keterlibatan anak dalam
bersenjata juga diatus dalam Konvensi
konflik bersenjata. ketentuan regional yang
tentang hak anak (Convetion on the Right of
dilanggar yaitu Piagam Afrika tentang Hak
the Child) 1989 memberikan pengaturan
dan Kesejahteraan Anak (African Charter
tentang perlindungan anak dalam konflik
on the Right and Welfare of the Child) Pasal
bersenjata dalam Pasal 38.
4, Pasal 5, Pasal 14, Pasal 25, Pasal 27. Pasal
24
Konvensi
Jenewa
Protokol Tambahan Konvensi Hak-
IV/1949
hak Anak tentang Keterlibatan Anak Dalam
menetukan tentang standar khusus untuk
Konflik
keuntungan
Convention on the Right of the Child on the
sengketa
anak.
Pihak-pihak
ditegaskan
tindakan-tindakan
harus
yang
dalam
mengambil
perlu
Bersenjata
(Optional
Protocol
Involvement of Children in Armed Conflict)
untuk
terdapat pada Pasal 1 yang mengatur tentang 7
partisipasi
langsung
pertempuran.,
anak-anak
Pasal 2
dalam
dalam
Dengan segala kerendahan hati dan
tidak mencapai usia 18 tahun tidak direkrut
bentuk penghormatan penulis kepada semua
secara wajib kedalam angkatan bersenjata
pihak yang dengan ikhlas membantu dengan
mereka, Pasal 3 Pasal ini mengatur tentang
mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, serta
rekrutmen sukarelawan, Pasal 4 Dalam pasal tentang
perhatian,
kelompok-kelompok
tindakan
Ibu Dwi Astuti Palupi, S.H., M.H. sebagai
untukk
Dekan Fakultas Hukum Universitas Bung
menjamin bahwa anak-anak yang direkrut dan
digunakan
dalam
Hatta sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
pertempuran
II (3) Bapak Narzif, S.H.,M.H. sebagai
bertentangan dengan protokol sekarang ini didemobilisasikan
dan
dipastikan,
dengan
sesuai
harus,
Dosen Penguji I; (4) Ibu Deswita Rosra,
kapan
SH., MH sebagai Dosen Penguji II; (5)
orang-orang
Bapak Surya Prahara, S.H., M.H. sebagai
tersebut semua bantuan yang tepat untuk
Dosen Penguji III; dan (6) Ayahanda
perbaikan psikologi dan fisik mereka dan
Zulhasnam, Ibunda Dahniarti, adekku Mefri
penyatuan kembali sosial mereka. Statuta Pidana
pembentukan
Internasional
(ICC)
menyampaikan
kepada : (1) Bapak Poniar Warsano, SH ; (2)
diatur tentang Negara-negara peserta harus semua
penulis
penghargaan sebagai rasa terima kasih
bersenjata, dan Pasal 6 Didalam Pasal ini
mengambil
kejahatan
Ucapan Terima Kasih
harus memastikan bahwa orang-orang yang
diatur
sebagai
perang.
substansi Pasal
tersebut berbunyi Negara-negara peserta
ini
pertempuran
Afnan, serta seluruh keluarga besar yang
Mahkamah
selalu senantiasa mendo’akan, memberikan
atau
motivasi beserta dukungan kepada penulis
lebih
dikenal dengan Statuta Roma memberikan
dengan rasa cinta dan kasih sayangnya.
pengaturan tentang perlindungan terhadap Daftar Pustaka
anak dalam sengketa bersenjata terdapat
Peraturan Perundang-undangan
pada Pasal 8 ayat (2) memberikan rumusan tentang
tindakan
mempekerjakan
Konvensi Jenewa IV (The Geneva Convention relative to the Protection of Civilian Persons in Time of War).
atau
melibatkan anak-anak dibawah umur 15 tahun kedalam angkatan bersenjata atau
Konvensi tentang hak anak (Convetion on the Right of the Child) 1989.
menggunakan mereka untuk ikut serta aktif
8
Piagam
Afrika tentang Hak dan Kesejahteraan Anak (African Charter on the Right and Welfare of the Child).
War
Protokol Tambahan Konvensi Hak-hak Anak tentang keterlibatan anak dalam konflik bersenjata (Optional Protocol Convention on the Right of the Child on the Involvement of Children in Armed Conflict). Rome Statute Of The Internasional Criminal Court Of Justice, 10 November, 1998. Sumber Lain Anak-anak di Kongo Diculik dan Dijadikan Pasukan Bersenjata, http://www.satuharapan.com. diakses pada tanggal 9 Maret 2014, pukul 21.30 WIB. Bathlimus dkk, Perlindungan Hukum Bagi Anak Yang Terlibat atau Terkena Dampak Dari Situasi Konflik Di Indonesia, laporan penelitian, ICRC, Jakarta 2002. Lima Negara di Dunia yang Mendidik Anak kecil jadi Tentara, http://www.lihat.co.id. diakses pada tanggal 9 Maret 2014, pukul 21.30 WIB. Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Terkait Keterlibatan Anak dalam Konflik Bersenjata http://odishalahuddin.wordpress.com . diakses tanggal 11 Maret 2014, pukul 23.00 WIB State
of the World Children, http://www.un.org/rights/concerns.ht m/UNICEF. 1996. diakses pada tanggal 11Maret 2014, pukul 16.00 WIB. 9
Child,http://thepolitic.org/war-child/, 09 Agustus 2014, jam 11.00 WIB.