PERKEMBANGAN PROGRAM KB NASIONAL: Tantangan dan Peluang Oleh: Oleh: DR. DR. Dr. Dr. Sugiri Sugiri Syarief, Syarief, MPA MPA Kepala Kepala BKKBN BKKBN
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pontianak, 29 Januari 2010
Perkembangan Penduduk Dunia
2000 13 th
LEDAKAN PENDUDUK
1987
12 th 1975 15 th 1960 30 th 1930 130 th 1800
SEB. MASEHI
MASEHI
DR. PAUL EHRLICH “SEMENTARA “SEMENTARA ANDA MEMBACA TULISAN INI, EMPAT ORANG MATI KELAPARAN. KEBANYAKAN KEBANYAKAN ANAK-ANAK” ANAK-ANAK” (DR. PAUL EHRLICH)
1798
THOMAS MALTHUS “PENDUDUK MENINGKAT SEPERTI DERET UKUR, SEDANGKAN PRODUKSI PANGAN MENINGKAT SEPERTI DERET HITUNG” (THOMAS ROBERT MALTHUS)
TRAGEDI KEMANUSIAAN/ KELAPARAN MASIH TERJADI DI BERBAGAI BELAHAN DUNIA
2005
“COLLAPSE” How Societies Choose to Fail or Succeed
““COLLAPSE” COLLAPSE” KARENA: KERUSAKAN LINGKUNGAN Æ ECOLOGICAL SUICIDE Æ ECOCIDE • DEFORESTATION AND HABITAT DESTRUCTION; • SOIL PROBLEMS (EROSION, SALINIZATION, SOIL FERTYILITY LOSSES); • WATER MANAGEMENT PROBLEMS; • OVERHUNTING; • OVERFISHING;
• HUMAN POPULATION GROWTH (LEDAKAN PENDUDUK)
PENGGUNDULAN HUTAN
AREAL HUTAN SEMAKIN BERKURANG
BANJIR
KEKERINGAN
KERUSAKAN HUTAN BAKAU
OVERFISHING
MENANGKAP IKAN DENGAN BOM
TERUMBU KARANG RUSAK
MASALAH SAMPAH
KESESAKAN PEMUKIMAN
PENDANGKALAN SUNGAI
POLUSI UDARA
KEKERINGAN/ LAHAN KRITIS
“Jumlah manusia di planet bumi sebenarnya sudah melebihi daya dukung dan daya tampung lingkungan”. “Kita harus dengan sungguhsungguh berupaya agar pertumbuhan penduduk dapat terkendali karena planet ini sudah tidak mampu lagi menampung penduduk lebih banyak lagi”. “Perubahan iklim akibat pertumbuhan penduduk yang sangat pesat berakibat buruk bagi produksi pangan sehingga miliaran penduduk terancam kelaparan”.
Prof. Prof. Dr. Dr. John John Beddington Beddington Chief Chief Scientific Scientific Adviser Adviser British British Gov’t. Gov’t.
Karena perubahan iklim dan ledakan penduduk, menjelang tahun 2030 akan terjadi kelangkaan pangan, air, dan energi yang luar biasa yang memicu kerusuhan sosial dan konflik internasional karena akan terjadi migrasi besar-besaran dari daerah yang paling terkena dampak.
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)
KERUSAKAN KERUSAKAN LAPISAN LAPISAN OZONE OZONE
ES DI PUNCAK GUNUNG DAN KUTUB MENCAIR
ES MULAI MENCAIR
DALAM BAHAYA . . . . . . . .
PLEASE, HELP ME . . . . . . .
Dr. Jeffrey Sachs
(1) (2) (3) (4)
Empat tantangan berat dekade mendatang: Pemanasan global dan kerusakan lingkungan; Laju pertumbuhan penduduk; Pengentasan kemiskinan; Kebuntuan politik yang menghalangi kerjasama global untuk mengatasi masalah tersebut;
APAKAH LEDAKAN PENDUDUK JUGA TERJADI DI INDONESIA?
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA 1600 – 2000 225.00
205.8
200.00 175.00 150.00 125.00 100.00 75.00
40.2
50.00 25.00
10.8
14.2
18.3
0.00
1600
1700
1800
1900
2 x lipat
2000
5 x lipat
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA (JUTA)
330 JUTA
300.00
285 JUTA 275.00
KELAHIRAN TERCEGAH 100 JUTA
KELAHIRAN TERCEGAH 80 JUTA
250.00 225.00 200.00
230 JT 205 JT
175.00 150.00 125.00 100.00 75.00
40.2
50.00 25.00
10.8
14.2
18.3
0.00
1600
1700
1800
1900
2000
2009
BILA LPP STAGNAN PADA 1,3% PENDUDUK LIPAT DUA SETIAP 50 TAHUN 3760 3760 JUTA 3000
P P E E N N D D U U D D U U K K
2500
1880 1880
2000 1500
940 940 1000
470 470 500
235 235
0
2010 2010
2060 2060
2110 2110 T TA AH HU UN N
2160 2160
2210 2210
PERAN KB DALAM PENINGKATAN IPM MMR IMR
KESEHATAN
GIZI ANAK
KECERDASAN
KB
PARTISIPASI SKLH
PENDIDIKAN PEDKN LEBIH TINGGI
PUBLIC SAVING PRIVATE SAVING MUTU TENAGA KRJA
EKONOMI
IPM
KB MEMPUNYAI PERAN PENTING DALAM PENINGKATAN KUALITAS SDM
MEMUTUS “LINGKARAN SETAN” KEMISKINAN (POVERTY TRAP) MISKIN Æ ANAK BANYAK Æ MISKIN
Keluarga dengan anak 11 orang
KB PRIORITAS PEMBANGUNAAN ORDE BARU KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA DUA ANAK CUKUP
MENGAPA DAHULU (ERA ORDE BARU) PROGRAM KB SANGAT BERHASIL?
KOMITMEN POLITIK YANG LUAR BIASA: z Posisi KB sangat jelas; z Dukungan tokoh agama, toma, LSM, org. profesi. dll z Delapan sukses;
Kelembagaan KB yang sangat kuat: Pusat; z Propinsi; z Kabupaten; z Kecamatan; z Desa Æ RW Æ RT z
DUKUNGAN ANGGARAN YANG BESAR: z Dalam negeri; z Donor luar negeri;
TENAGA LAPANGAN (PLKB) YANG SANGAT MEMADAI: z Pernah
mencapai 35.000;
Apa yang telah dicapai?
PERSENTASE PESERTA KB 80 70 57 %
60
60 %
61 %
48 %
50 40 26 %
30 20
5 % (?)
10 0 1970 1980 1987 1997 2002 2007
KEINGINAN BER-KB TAK TERPENUHI
“UNMET NEED” 15.0 12.5 10.0
12.7 % 10.6 % 9.2 % 8.6 %
9.1 %
7.5 5.0 2.5 0
2007 1994 1997 1991 2002/03 SURVEI SURVEI DEMOGRAFI DEMOGRAFI DAN DAN KESEHATAN KESEHATAN INDONESIA INDONESIA
Total Fertility Rate 7 6 5 4 3
5.61 4.68 3.39
3.02
2.86
2.78
2.60 2.60
2 1 0 1971 1980 1987 1990 1994 1997 2002 2007
PENGHARGAAN INTERNASIONAL z z z z
HUGH MOORE AWARDS (Pop Crisis Committee, 1989); POPULATION AWARDS (PBB,1989); MANAGEMENT AWARDS (Filipina, 1991); CENTER OF EXCELLENCE Æ International Training Program (ITP): – 5000 peserta dari 90 negara; – short-term consultants ke luar negeri;
Bonus Demografi dan Jendela Peluang 90 Angka Ketergantungan
80 70 60
Muda
40 30 20
Lansia
10 0
1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050
Persentase
50
Jendela peluang
Sumber: Prof. Sri Moertiningsih
Tahun
Bonus Demografi Landasan Pertumbuhan Ekonomi Suplai tenaga kerja yang besar Æ meningkatkan pendapatan per kapita apabila tersedia lapangan kerja produktif;; ¾ Jumlah anak sedikit Æ memungkinkan perempuan memasuki pasar kerja, membantu peningkatan pendapatan; ¾ Tabungan masyarakat yang besar dan diinvestasikan secara produktif; ¾
MENGAPA SEKARANG (ERA OTONOMI DAERAH) PROGRAM KB MELEMAH?
z z
EUFORIA REFORMASI Æ Semua yang berbau orde baru ditinggalkan; UNDANG-UNDANG OTONOMI DAERAH (No.22 TAHUN 1999) Æ KB: – Bukan 5 instansi yang masih vertikal; – Bukan pula institusi daerah yang wajib dibentuk;
z z
Kelembagaan sangat lemah setelah urusan diserahkan ke Kab/Kota; Pembangunan sosial dasar (termasuk KB) kurang diperhatikanÆ lebih mementingkan pembangunan fisik;
INSTITUSI KB DI TINGKAT KAB/KOTA Tahun 2005
UTUH
DIGABUNG 70 %
70 60 50
30 %
40 30 20 10 0
DIGABUNG DENGAN BANYAK URUSAN
PETUGAS LAPANGAN KB 35,000
35,000
30,000 25,000
22,000 19,000
20,000 15,000 10,000 5,000 0
SEBELUM SEBELUM OTONOMI OTONOMI DAERAH DAERAH
2005 2005
SAAT SAAT INI INI
Dukungan Anggaran Masih belum memadai; z Bervariasi antar Kab/Kota; z Mendapat dukungan dari BKKBN (APBN); z
• Alat/obat kontrasepsi; • Kegiatan strategis lain; • Dana Alokasi Khusus (DAK)
ADAKAH PELUANG UNTUK BANGKIT?
”KB bukan program yang mengada-ada; Bukan tanpa tujuan yang baik. Program KB sangat bermanfaat bagi kita semua – untuk individu, keluarga, dan untuk negara secara keseluruhan ..... Mulai dari sekarang ke depan, mari kita revitalisasi Program Keluarga Berencana”.
”Seluruh jajaran pemerintahan agar menyukseskan Revitalisasi Program Keluarga Berencana. Kepada para Gubernur, Bupati, Walikota dan semua pemimpin pemerintahan agar tampil di depan untuk menyukseskan program ini”.
UNDANG-UNDANG 22/1999 (URUSAN KB TIDAK WAJIB)
UNDANG-UNDANG 32/2004 PERATURAN PEMERINTAH
PP: 38/2007 KB URUSAN WAJIB
PP: 41/2007 RUMPUN: KB DAN PP
UNDANG-UNDANG NO. 39/2008 TTG KEMENTRIAN NEGARA
BAHWA PEMERINTAH WAJIB MEMPUNYAI KELEMBAGAAN YANG MENANGANI MASALAH KEPENDUDUKAN
UNDANG-UNDANG NO. 52/2009 TTG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA
BKKBN = BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
KESIMPULAN
PERTAMA z Penurunan angka kematian tanpa
diimbangi dengan penurunan angka kelahiran menyebabkan terjadinya ledakan penduduk yang luar biasa;
KEDUA z
Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali mempunyai kontribusi besar terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang bisa berujung pada “ekosida”;
KETIGA z KB mempunyai peran sangat penting
dalam pembangunan SDM yang berkualitas di masa depan;
KEEMPAT z Keberhasilan KB di masa Orde Baru
telah diakui secara nasional maupun internasional, namun saat ini sangat melemah dan memperoleh perhatian yang kurang memadai; KELUARGA KELUARGA KECIL KECIL BAHAGIA BAHAGIA SEJAHTERA SEJAHTERA
DUA DUA ANAK ANAK CUKUP CUKUP LAKI LAKI PEREMPUAN PEREMPUAN SAMA SAMA SAJA SAJA
KELIMA z Perlu pemahaman yang sama dari
segenap komponen bangsa tentang penting dan strategisnya Program Kependudukan dan KB bagi pembangunan saat ini dan bagi pembangunan berkelanjutan di masa depan;
TERIMA KASIH