Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERJUANGAN MARSINAH 1993 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Pendidikan Sejarah
OLEH : PAMUNGKAS DETRI NUGROHO NPM: 14.1.01.02.0090P
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
PAMUNGKAS DETRI NUGROHO|14.1.01.02.0090P FKIP – PENDIDIKAN SEJARAH
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PAMUNGKAS DETRI NUGROHO|14.1.01.02.0090P FKIP – PENDIDIKAN SEJARAH
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PAMUNGKAS DETRI NUGROHO|14.1.01.02.0090P FKIP – PENDIDIKAN SEJARAH
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERJUANGAN MARSINAH 1993 Oleh: PAMUNGKAS DETRI NUGROHO 14.1.01.02.0090P FKIP – PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
[email protected] Drs. Sigit Widiatmoko, M.Pd dan Drs. Yatmin, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK
Peristiwa pemogokan buruh yang terjadi di PT. CPS (Catur Putra Surya) PorongSidoarjo, merupakan pabrik Industrial perakitan jam merek terkenal yang sebagian besar perkerjanya merupakan wanita (perempuan). Peristiwa bermula dikeluarkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 50 tahun 1992, yang dimana mengharuskan para pengusaha untuk menaikan upah buruh sebesar 20% dari upah sebelumnya. Permasalahan penelitian ini mencari jawaban atas rumusan masalah yang diantaranya: Menjelaskan alasan dan penyebab buruh PT. CPS Sidoarjo melakukan aksi pemogokan pada tahun 1993 dan mendeskripsikan proses terjadinya aksi pemogokan. Penelitian ini mengunakan metode penelitian sejarah mulai heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber penulisan antara lain berupa koran dan majalah tahun 1993 terbitan Surya dan Jawa Pos bulan Maret - Mei dan majalah Tempo tahun 1993 bulan Oktober dan Desember. Kesimpulan hasil penelitian peristiwa pemogokan buruh ini disebabkan meninggalnya salah satu buruh wanita pabrik perakit jam PT. Catur Putra Surya (PT. CPS) yang terjadi di Porong-Sidoarjo. Adanya indikasi peranan militer dalam peristiwa ini oleh Kodim Sidoarjo dengan memanggil 13 orang buruh yang telah dianggap sebagai provokator, serta memaksa ke 13 orang buruh tersebut untuk menandatangani surat pengunduran diri atau PHK. Kesimpulannya adanya Surat Edaran (SE) Gubernur KDH TK I Jawa Timur yang berisi himbauan untuk para pengusaha menaikan upah buruh sebesar 20% dari upah sebelumnya. Pengusaha tidak mentaati surat edaran Gubernur tersebut, dengan tidak menaikkan gaji para buruh. Hal ini menjadi penyebab pemogokan buruh PT CPS. Pemogokan terjadi tanggal 3 dan 4 Mei 1993 dengan 12 tuntutan. Buruh yang mogok adalah mereka yang berkerja pada shift II dan III, sebagian besar merupakan wanita termasuk Marsinah. Pemilik perusahaan mengajak perwakilan para buruh untuk berunding tetapi gagal. Pada demo yang ke 2 (4 Mei 1993) aparat militer Kodim Sidoarjo mengamankan tempat demonstrasi dan berhasil menangkap 13 orang buruh yang dicurigai sebagai provokator pemogokan. Marsinah mendatangi Kodim Sidoarjo untuk membebaskan 13 orang temannya dan melaporkan tindakan aparat kodim. Peranan militer saat itu lebih kuat dari pada Kepolisian yang semestinya menangani dan menuntaskan aksi demostrasi buruh. Tanggal 5 Mei 1993 pukul 22.00, Marsinah lenyap setelah mengantarkan surat ke Suwono (Satpam) untuk disampaikan kepada direktur pabrik, Suprapto juga menerima surat dari Marsinah dan ditemukan 4 hari tidak bernyawa lagi di sebuah gubuk yang terletak di dusun Jegong-Wilangan-Kab.Nganjuk. Kata kunci: Pemogokan, Buruh. PAMUNGKAS DETRI NUGROHO|14.1.01.02.0090P FKIP – PENDIDIKAN SEJARAH
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pengangguran yang setiap tahun meningkat
I. LATAR BELAKANG Mogok kerja (Strike) merupakan
akan gagal dan perekonomian Indonesia
hak dasar buruh dan serikat pekerja yang
akan terpuruk. Semacam ini perlu disikapi
dilakukan secara sah, tertib, dan damai.
baik-baik oleh semua kalangan khususnya
Gagalnya
pemerintah
perundingan
tercapainya
adalah
kesepakatan
tidak
penyelesaian
sendiri.
Menurut
Dr.
P.J.
Bouman (Jakarta: 1999):
perselisihan hubungan industrial yang dapat disebabkan oleh salah satu pihak tidak mau
Harapkan mungkin terjadi setelah
melakukan
dari
penyebab aksi protes para buruh
kesepakatan
mendapatkan perhatian yang teliti
kesepakatan
perundingan
akhir
tersebut,
buntu.
dan serius (cukup besar) dalam
Pengertian tertib dan damai adalah tidak
penulisan penelitian ini, oleh karena
mengganggu
itu perlu upaya dari pihak majikan
perundingan
menemui
keamanan
jalan
dan
ketertiban
umum serta mengancam keselamatan jiwa
(pengusaha/pemilik modal)
untuk
dan harta benda perusahaan milik pengusaha
mencari pemecahan apabila terjadi
(pemilik modal) dan fasilitas umum (fasum)
peristiwa pemogokan
milik pemerintah. Mogok kerja merupakan senjata
Penulisan penelitian ini mengambil
ampuh dalam upaya memenuhi aspirasi
kisah seorang perempuan aktivis buruh
buruh baik secara individu maupun secara
Porong – Sidoarjo yang berkerja sebagai
kelompok, namun dilain pihak hal ini
buruh di pabrik (industrial) perakitan jam
merupakan cermin negatif (buruk) buruh.
merek terkenal, PT. Catur Putra Surya
Kondisi perilaku serta mental hidup kaum
(CPS), dan buruh perempuan itu bernama
buruh
Marsinah.
Indonesia
juga
mempengaruhi
Peneliti
menganggap
perlu
pengambilan keputusan bagi pihak asing
meneliti pemogokan tersebut karena terjadi
dalam menentukan besaran investasi modal
sama persis dengan peristiwa Marsinah di
di Indonesia.
Sidoarjo pada tahun 1993. Perjuangan
Suasana
yag
tidak
kondusif
serikat pekerja atau buruh dalam menuntut
merupakan hambatan bagi para investor
hak atas upah yang menunjang kebutuhan
asing untuk menginvestasikan modalnya di
pokok mereka setiap hari dalam rumah
Indonesia, kalau hal ini terjadi tentu upaya
tangga.
beban pemerintah untuk mengurangi angka PAMUNGKAS DETRI NUGROHO|14.1.01.02.0090P FKIP – PENDIDIKAN SEJARAH
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penelitian ini dimulai sejak Pengurus
Marsinah tampak bersemangat menyuarakan
PUK-SPSI PT. CPS mengadakan pertemuan
tuntutan. Dialah satu-satunya perwakilan
di
dari buruh yang tidak mau mengurangi
setiap
bagian
untuk
membicarakan
kenaikan upah sesuai dengan himbauan
tuntutan.
dalam Surat Edaran Gubernur. Pada tanggal
Khususnya tentang tunjangan
3 Mei 1993 seluruh buruh PT. CPS tidak
tetap yang belum dibayarkan pengusaha dan
masuk kerja, kecuali staf dan para Kepala
upah minimum sebesar Rp. 2.250,- per hari
Bagian. Hari itu juga, Marsinah pergi ke
sesuai dengan Kepmen 50/1992 tentang
kantor Depnaker Surabaya untukmencari
Upah
data tentang daftar upah pokok minimum
perundingan yang melelahkan tercapailah
regional. Data inilah yang ingin Marsinah
kesepakatan bersama.
Minimum
Regional.
Setelah
perlihatkan kepada pihak pengusaha sebagai
Pertentangan antara kelompok
penguat tuntutan pekerja yang hendak
buruh dengan pengusaha tersebut belum
mogok.
berakhir. Pada tanggal 5 Mei 1993, 13
4 Mei 1993 pukul 07.00 para buruh
buruh
dipanggil
kodim
Sidoarjo.
PT. CPS melakukan unjuk rasa dengan
Pemanggilan itu diterangkan dalam
mengajukan 12 tuntutan. Seluruh buruh dari
surat dari kelurahan Siring. Tanpa dasar
ketiga shift serentak masuk pagi dan mereka
atau alasan yang jelas, pihak tentara
bersama-sama
mendesak
memaksa
untuk
agar
ke-13
buruh
itu
diperbolehkan masuk ke dalam pabrik.
menandatangani surat PHK. Para buruh
Satpam yang menjaga pabrik menghalang-
terpaksa menerima PHK karena tekanan
halangi para buruh shift II dan shift III. Para
fisik dan psikologis yang bertubi-tubi.
satpam
Dua hari kemudian menyusul 8 buruh
juga
mengibas-ibaskan
tongkat
pemukul serta merobek poster dan spanduk
di-PHK di tempat yang sama.
para pengunjuk rasa sambil meneriakan tuduhan PKI kepada para pengunjuk rasa. Sebelum
pendemo
melakukan
Keterlibatan
pihak
Kodim
Sidoarjo dalam penanganan unjuk rasa di PT.
CPS
dirasakan
telah
melampau
orasinya Aparat dari koramil dan kepolisian
wewenang sebagai aparat teritorial sehingga
sudah berjaga-jaga di perusahaan sebelum
menyulut berkembangnya berbagai issue
aksi berlangsung. Selanjutnya, Marsinah
yang langsung ataupun tidak langsung telah
meminta waktu untuk berunding dengan
menimbulkan sorotan masyarakat bahwa
pengurus PT. CPS. Perundingan berjalan
"ada keterkaitan aparat teritorial dalam
dengan
tersebut,
kasus pembunuhan Marsinah". Keterangan
sebagaimana dituturkan kawan-kawannya.
tersebut sangat sesuai dengan Permen
hangat.
Perundingan
PAMUNGKAS DETRI NUGROHO|14.1.01.02.0090P FKIP – PENDIDIKAN SEJARAH
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
(Peraturan Menteri) No. 342/1986 tentang
Selain
hubungan
aturan
intervensi militer sebagai perantara dalam
perburuhan di Indonesia, aksi Marsinah
perselisihan perburuhan. Hukuman terhadap
yang juga berdampak pada popularitas
pelakunya
mungkin
Marsinah sebagai pahlawan buruh. Yang
menghidupkan kembali Marsinah, tetapi
kemudian menjadi symbol perjuangan buruh
dapat menumbuhkan kembali kepercayaan
Indonesia. Marsina juga menjadi pelopor
masyarakat Indonesia terhadap hukum.
kesolidaritasan dan keberanian para buruh di
memang
Sedangkan
tidak
Permen
No.
Indonesia dalam memperjuangkan hak-
1108/1986 tentang keharusan kalau terjadi
haknya. akhirnya Serikat Pekerja Seluruh
perselisihan perburuhan supaya diselesaikan
Indonesia (SPSI)
terlebih dulu dengan atasan langsung,
sebagai
sebelum lewat perantara atau P4, telah
November 1993) almarhumah alumni SMA
dilanggar oleh pihak manejemen PT. CPS
Muhammadiyah Nganjuk juga di usulkan
dalam penyelesaian himbauan Gubenur
sebagai pahlawan buruh dalam Tanwir II
Jawa Timur No. 568/5137/031/1993, yang
Muhammadiyah yang diselenggarakan di
terkesan mengabaikan meski telah ada
Surabaya.
realisasi dengan bertatap muka sama para
telah mengangkatnya
pejuang
Puncak
buruh
(Tempo
penghargaan
11
untuk
buruh pabrik sehingga muncul kesepakatan.
bintang ini adalah pemberian Yap Thiam
Kesepakatan itu antra lain pihak manejemen
Hien
PT. CPS bersedia menaikan gaji pokok 20%
perjuangan Hak Asasi Manusia alasan
dari Rp. 1700; dan menambahkan tunjangan
pemberian penghargaan oleh yayasan pusat
yang lainnya sesuai dengan kontra kerja.
studi Hak Asasi Manusia (Yapus HAM)
Award.
Sebuah
penghargaan
Aksi pemogokan itu sampai terjadi
Indonesia itu menurut ketua Yapus HAM
tragedi berdarah dengan ditandai kematian
Mulia Lubis, Marsinah dipandang sebagai
Marsinah salah satu buruh PT CPS yang
figure
vocal pada aksi tersebut. Aksi berdarah itu
memperjuangkan
member ilahm kepada semua pihak baik dari
melawan kesewenang-wenangan.
yang
berani
dan
Hak-hak
konsisten buruh
dan
sisi pemerintah untuk segera merevisi beberapa undang-undang perburuan yang
II. METODE
ada dan juga memotivasi para buruh yang
Gerakan sosial paling sedikit
lain untuk selalu solid dalam barisannya.
mengidentifikasikan
Sampai sampai Marsinah sebagai korban
dimensi yang perlu diperhatikan dalam
aksi tersebut di usulkan menjadi pahlawan
setiap
buruh.
gerakan sosial (Oberschall, 1993, seperti
PAMUNGKAS DETRI NUGROHO|14.1.01.02.0090P FKIP – PENDIDIKAN SEJARAH
uapaya untuk
pentingnya
memahami
empat
suatu
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang dikutip McAdam, 2004), keempat
sosial ekonominya dan aspek-
dimensi
aspek yang terkait dengan sosial
yang
dimaksud
meliputi:
(1)
berkembangnya ketidak puasan dan/ atau
budaya
kekecewaan social (social grievancies and
adalah menentukan agency atau
discontents),
gagasan-gagasan,
sebab akibat peristiwa. Setelah
dan
ideologi
mengetahui
berbagai
ekonominya
(2)
keyakinan-keyakinan, dibingkai
untuk
mengkritisi
tersebut.
Berikutnya
kondisi dan
sosial
aspek-aspek
institusi dan para pemimpin (idea, beliefs,
lain yang selanjutnya diungkap
and ideologies through which institutions
faktor-faktor yang mempunyai
and leaders criticized), (3) kemampuan
kecenderungan kuat munculnya
untuk melakuakan tindakan secara kolektif
gerakan buruh tersebut. Urutan
atau mobilisasi lawan (the capacity to act
penyajian
collectively or mobilization of a challenger),
mengikuti tahapan gerakan sosial
dan
seperti yang telah dikemukakan
(4)
kesempatan
politik
(political
opportunity).
penelitian
ini
oleh Baldridge (1998) dalam
Penelitian
banyak
bukunya Sociology: A Critical
menggunakan pendekatan ilmu-ilmu agama,
Approach to Power, Conflict,
sosial, dan hukum sebagai penghubung fakta
and Change. Pada umumnya
satu
gerakan
dengan
ini
fakta
juga
yang
lain.
Untuk
sosial
melewati
kepentingan analisa dibutuhkan bantuan dari
serangkaian
ilmu sosial lain. Dengan bantusn ilmu-ilmu
premovement stage (tahap pra
sosial diharapkan memperkaya pembahasan
gerakan),
masalahnya. Pemanfaatan konsep dan teori
(tahap membangun kesadaran),
gerakan sosial dipakai sebagai patokan
(3) movement building stage
seleksi data yang akhirnya berpengaruh pada
(tahap membangun gerakan), (4)
penyajian sumber data.
influence
a)
Untuk
mengetahui
bentuk
perjuangan
atau
gerakan
perburuhan
dalam
menuntut
haknya
dalam
memenuhi
kebutuhan pokok rumah tangga (KFM:
Kebutuhan
tahap-tahap
(2) awakening stage
stage
mempengaruhi sasaran),
(1)
(5)
(tahap kelompok
outcome
stage
(tahap pencapaian hasil, efek gerakan
telah
terlihat
pada
kebijakan terakhir).
Fisik
Minimum) dan keselamatan lebih dulu
perlu diketahui
kondisi
PAMUNGKAS DETRI NUGROHO|14.1.01.02.0090P FKIP – PENDIDIKAN SEJARAH
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
III.
kepolisian sudah berjaga-jaga di perusahaan
HASIL DAN KESIMPULAN Suatu
gerakan
protes
tidak
sebelum
aksi
berlangsung. Selanjutnya,
terjadi secara tiba-tiba tetapi muncul akibat
Marsinah meminta waktu untuk berunding
respon terhadap adanya suatu ketidakpuasan
dengan pengurus PT. CPS. Perundingan
salah satu pihak dalam tatanan masyarakat
berjalan dengan hangat. Dalam perundingan
atau
tidak
tersebut, sebagaimana dituturkan kawan-
seimbang. Ketidakseimbangan struktur akan
kawannya. Marsinah tampak bersemangat
memunculkan ketidakadilan yang dirasakan
menyuarakan tuntutan. Dialah satu-satunya
pihak lain. Awal tahun 1993, Gubernur
perwakilan dari buruh yang tidak mau
KDH TK I Jawa Timur mengeluarkan surat
mengurangi tuntutan.
edaran
struktur
yang
masyarakat
berisi
yang
kepada
Khususnya tentang tunjangan
pengusaha agar menaikkan kesejahteraan
tetap yang belum dibayarkan pengusaha dan
karyawannya dengan memberikan kenaikan
upah minimum sebesar Rp. 2.250,- per hari
gaji sebesar 20% gaji pokok.
sesuai dengan Kepmen 50/1992 tentang
Himbauan
himbauan
tentunya
Upah Minimum Regional. Aksi pemogokan
disambut dengan senang hati oleh karyawan,
itu sampai terjadi tragedy berdarah dengan
namun
berarti
ditandai kematian Marsinah salah satu buruh
tambahannya beban pengeluaran perusahaan
PT CPS yang vocal pada aksi tersebut. Aksi
sehingga pihak pengusaha pun tidak taat
berdarah itu member ilahm kepada semua
pada surat edaran Gubernur tersebut dengan
pihak baik dari sisi pemerintah untuk segera
tidak menaikkan gaji para buruhnya. Pada
merevisi
pertengahan April 1993, Karyawan PT.
perburuan yang ada dan juga memotivasi
Catur Putera Surya (PT. CPS) Porong
para buruh yang lain untuk selalu solid
membahas Surat Edaran tersebut dengan
dalam barisannya. Sampai sampai Marsinah
resah.
sebagai korban aksi tersebut di usulkan
di
sisi
Akhirnya,
tersebut
pengusaha
karyawan
PT.
CPS
memutuskan untuk unjuk rasa tanggal 3 dan
beberapa
undang-undang
menjadi pahlawan buruh.
4 Mei 1993. Tanggal 4 Mei 1993 pukul 07.00
IV.
DAFTAR PUSTAKA
para buruh PT. CPS melakukan unjuk rasa
Aditjondro,
Junus,
George.
dengan mengajukan 12 tuntutan namun hal
Kebohongan-Kebohongan
yang paling mendasar tuntutan mengenai
Jogjakarta: Pustaka Pelajar
2003. Negara.
kenaikan gaji buruh. Akan tetapi, sebelum pendemo melakukan orasinya aparat dari Koramil dan PAMUNGKAS DETRI NUGROHO|14.1.01.02.0090P FKIP – PENDIDIKAN SEJARAH
Ali, Chidir.S.H. 1977. Yurisprudensi Hukum Perburuhan. Bandung: Tarsito. simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Matulessy, Andik. 1992.
Faktor-Faktor
Aryo, Tomi. 2008. Determinasi Politik
Penyebab
Dalam
Tesis.Yogyakarta: Program Pasca Sarjana
Hukum
Fakultas
Perburuhan. Hukum
Surakarta: Universitas
Gerakan
Sosial.
UGM.
Muhammadiyah Surakarta Mirsel, Robert. 2004. Teori Pergerakan Biro Tata Hukum dan Hubungan Lembaga-
Sosial. Yogyakarta: Resist Book
Lembaga Negara Departemen Tenaga Kerja. 1970.
Himpunan
Peraturan-Peraturan
Tenaga Kerdja. Djakarta: Erlangga
Eriyanto.
2001.
Pengantar
Analisis
Analisis
Nasikun. 2001. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali Pres
Wacana;
Teks
Media.
Yogyakarta: LKIS Bantul
Poesponegoro,
Marwati
Nugroho
Notosusanto.
Nasional
Indonesia
V.
Djoened 1984. Jakarta:
dan
Sejarah Balai
Pustaka. FX. Djumialdji. S,H. 2004. Perjanjian Kerja. Jakarta: Bina Aksara
Pringgodigdo SH, A.K. 1994. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta: Dian
H,
Soenyono,S.H,M.Si.
Gerakan
Sosial.
2005.
Surabaya:
VD.
Teori
Rakyat.
Pers
Surabaya
Pringgodigdo, A.K, S.H. 1980. Sejarah Paergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta: PT.
Husni, Lalu. 1995. Hukum Ketenagakerjaan
Dian Rakyat
Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers
Putra, Fadillah dkk. 2006. Gerakan Sosial (Konsep, Strategi, Aktor, Hambatan, dan
Karim,Rusli,Muhammad,Drs. 2002. Seluk
Tantangan Gerakan Soaial di Indonesia).
Beluk Perubahan Sosial. Surabaya: Usaha
Malang: Averroes Press
Nasional Sandra. 1995. Sedjarah Pergerakan Kasdi,
Aminuddin.
2005.
Memahami
Buruh Indonesia, Surabaya: Pers Pakarindo.
Sejarah. Surabaya: Unesa University Press. Soegiri, DS. Cahyono, Edi. 2003. Gerakan Serikat Buruh Jaman Kolonial Hindia PAMUNGKAS DETRI NUGROHO|14.1.01.02.0090P FKIP – PENDIDIKAN SEJARAH
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Belanda Hingga Orde Baru . Jakarta: Hasta Mitra.
Suroto, Suri 1985. Gerakan Buruh Dan Permasalahannya. Jakarta: PT. Midas Surya
Soenyono.
2005.
Teori-Teori
Gerakan
Grafindo
Sosial. Surabaya : Kampusina Sztompka, Piotr. 2008. Sosiologi Perubahan Soepomo, Imam, Prof, S.H. 1975. Hukum Perburuhan
Bidang
Hubungan
Sosial. Jakarta: Prenada Media Group
Kerja.
Jakarta: PT. Rinda Mukti
Toha Halili, S.H. Pramono Hari. 1991. Hubungan Kerja Antara Majikan Dan
Sudjana,
Eggi.
2000.
Bayarlah
Upah
Buruh. Jakarta: Rineka Cipta
Sebelum Keringatnya Mengering. Jakarta: Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia
Yumpi, FR. 1996. Perilaku Demonstran. Yogyakarta:
Sulistyo,
Bambang.
1995.
Falkultas
Psikologi
UGM
Pemogokan
Buruh Sebuah Kajian Sejarah. Jogjakarta: PT. Tiara Wacana Yogya
PAMUNGKAS DETRI NUGROHO|14.1.01.02.0090P FKIP – PENDIDIKAN SEJARAH
simki.unpkediri.ac.id || 11||