PERILAKU PENGGUNA JASA ONLINE SHOP DIKALANGAN MAHASISWA UMRAH
Naskah Publikasi
Oleh : SAINAH NIM : 100569201174
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
1
PERILAKU PENGGUNA JASA ONLINE SHOP DIKALANGAN MAHASISWA UMRAH Sainah
:
[email protected]
Suryaningsih, M.Si:
[email protected] Sri Wahyuni, M.Si :
[email protected] ABSTRAK Online Shop merupakan sistem belanja baru yang telah marak digunakan dikalangan masyarakat umum, sistem belanja baru yang dihasilkan dari adanya perkembangan teknologi masa kini. Online Shop adalah salah satu sistem jual beli menggunakan sistem yang terintegrasi atau terhubungkan dengan media Online seperti bbm, instagram, facebook dan line. Belanja Online ini dengan melalui chatting yang langsung dilakukan di website yang memiliki fitur chat. Belanja Online Shop dapat dikatakan sebagai supermarket elektronik, dimana segala macam kebutuhan yang diinginkan dapat dengan mudah dicari dan didapatkan dengan berbagai kelebihan jasa yang dianggap lebih mudah pemesananya bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, sehingga terjangkau oleh masyarakat yang berada diperkotaan dan oleh masyarakat daerah pinggiran yang wilayahnya jauh dari pertokoan yang memiliki akses cukup memadai untuk melakukan proses Online, namun jasa masih memiliki berbagai kekurangan baik dalam sistem maupun maraknya penipuan dalam dunia Online tetapi hingga kini mahasiswa masih cenderung menggunakan jasa Online Shop tersebut. Perilaku yang terjadi dilihat dengan menggunakan teori Fakta Sosial yang diungkapkan Emile Durkheim, dimana ada beberapa hal yang menimbulkan perilaku kecenderungan mahasiswa terhadap belanja Online Shop, berkaitan dengan kebiasaan, nilai (ekonomi, estetika, solidaritas) dan norma. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui mengapa mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Umrah cenderung menggunakan jasa Online Shop. Penelitian ini termasuk penelitian pendekatan kualitatif dan jenis deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide), dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Adapun hasil temuan dalam penelitian menunjukan bahwa perilaku kecenderungan terhadap belanja Online Shop yaitu, menggunakan jasa Online Shop dianggap sebagai suatu sikap ajang bergengsi yang bermula dari adanya perkembangan zaman yang besar pengaruhnya dari lingkungan sekitar tempat tinggal, akses media, teman Kampus atau teman bermain sebagai pola baru yang dianut dalam masyarakat sehingga harus diikuti oleh seorang individu, bagi individu yang tidak mengikutinya akan diberi sanksi, dan tidak terkecuali seorang mahasiswa, kemudian diikutinya sehingga menjadi suatu kebiasaan, karena jasa dianggap memiliki nilai-nilai yang lebih treendi, up to date, fleksibell, dan ekonomis karena lebih murah dan terjangkau harganya, memiliki nilai estetika (keindahan) dalam warna dan warni barang serta kemudahan dalam sistem pejualan dan pembelianya, dan memilki nilai solidaritas antar sesama pengguna jasa dalam komunitas-komunitas grup penjualan Online, dengan segala tata aturan dalam sistem yang cukup beragam dan menarik, dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki jasa tersebut, sehingga menyebabkan kecenderungan perilaku terhadap penggunaan jasa yang begitu pesat sehingga menimbulkan perilaku konsumeriarisme. Kata Kunci: Perilaku, Pengguna, Online Shop. 2
Shop Online behavior of service users among students UMRAH Sainah
:
[email protected]
Suryaningsih, M.Si :
[email protected] Sri Wahyuni, M.Si :
[email protected] ABSTRACT Online shop is a new shopping system that has been rapidly adopted among the general public, the new shopping system resulting from the development of today’s technology. Online shop is one of the trading system using the integrated system or connected to online media such as blackberry messenger, instagram, facebook and line. This online shopping through direct chats do on the website that has a chat feature. Shopping online shop can be described as an electronic supermarket, where all kinds of demands can be easily searched and obtained by a variety of services deemed excess easier booked can be done anywhere and anytime, so affordable for the people who are in urban and suburban communities whose territory is far from shops that have adequate access to the online process, but services still have a variety of shortcomings in both the system and the rampant fraud in the online world, but until now the students are still likely to use the services of the online shop. The behavior that occurs viewed by using the theory of social facts disclosed Emile Durkheim, where there are some things that cause behavioral tendency of students to shop online shopping, with regard to customs, value (economic, aesthetic, solidarity) and norms. The purpose of this research is to know why the student of sociology class of 2010 UMRAH tend to use the services of an online shop. This research was qualitative and descriptive approach, date collection is done by using the method of observation, interviews using interview guidelines and documentation. Analysis of the date in this study using a model of Miles and Huberman of date reduction, date presentation and verification conclusion. As for the findings of the research show that the behavior of a trend towards shopping online shop that is, using the services of an online shop is considered as an attitude prestigious event that started from presence of the times are a big influence on the environment around the residence, access to media, college friends, or friends playing a new pattern adopted in the community and should be followed by an individual, for the individual who do not follow it will be penalized, and not the exception a student, then followed so that it becomes a habit, as services are considered to have values that are more trendy, up to date, fleksibell, an economical because it is cheaper and affordable, aesthetic value (beauty) in color and colorful items as well as ease in system sales and purchase and has a value of solidarity between the members of the service user group communities online sales, with all the rules and regulations in the system are quite varied and interesting, with various advantages and disadvantages that such services, thus causing behavioral tendency towards the use of services that are so rapidly causing konsumeriarisme behavior. Keywords: Behavior, users, Online shop.
3
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat diera moderen sa’at ini melahirkan berbagai inovasi, seperti halnya Teknologi komunikasi tidak hanya memberikan beragam fasilitas yang sangat memudahkan penggunanya untuk mengakses beragam informasi yang diinginkan tetapi juga melahirkan bermacam-macam bentuk diantaranya handpone, laptop dan tablet, diera moderen ini handpone dengan berbagai macam aplikasi dengan jaringan internet tidak hanya digunakan sebagai sarana komunikasi saja oleh masyarakat pada umumnya, tetapi juga memiliki fungsi baru yaitu sebagai sarana berbisnis seperti sistem penjualan Online atau belanja Online yang disebut dengan Online Shop. Online shopping atau belanja Online via internet adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet menggunakan web browser (http://www.hermantolle.com/class/docs/onl ine-shopping/. Teknologi komunikasi menghadirkan sebuah handpone dengan jaringan internet yang sa’at ini sudah dipergunakan oleh sebagian masyarakat sebagai sarana berbisnis dan belanja. seperti adanya sistem penjualan Online Shop, yang sedang populer ditengah-tengah masyarakat sa’at ini, sesuatu yang baru ada dilingkungan dan dimedia massa menuntut masyarakat dan tidak terkecuali seorang mahasiswa untuk ikut serta menggunakanya, Online Shop atau belanja via internet adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet
(dunia maya). Diera modern saat ini sarana belanja Online yang tengah populer didunia maya (internet) digunakan mahasiswa untuk memperoleh barang-barang kebutuhanya, Jasa Online Shop dianggap sedikit lebih mempermudah mahasiswa. Penjualan Online atau jasa belanja Online Shop yang sangat digemari oleh mahasiswa yaitu terutma pada pembelian kebutuhan fashion. Mahasiswa sebagai agent of changes, sebagai salah seorang pembaharu dalam suatu negara, termasuk diIndonesia.Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki sikap dan perilaku yang positif. Perilaku mahasiswa merupakan segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menuntut ilmu dan terdaftar secara resmi di suatu Perguruan Tinggi (Ujang Sumarwan. 2011: 23). Belanja Online Shop pada sa’at ini sudah marak dan sering digunakan oleh sebagian mahasiswa karena dianggap sedikit lebih mempermudah mahasiswa, terutama dikalangan mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Umrah Kota Tanjungpinang, dalam hal pemenuhan kebutuhan fashion misalnya seperti pembelian baju, jilbab, jilbab, tas, sepatu, kosmetik dan jam tangan, Namun dalam berbagai kesempatan fenomenanya dimasyarakat, maupun pada sa’at terjadinya interaksi sesama mahasiswa telah ditemukan berbagai informasi mengenai adanya beberapa kekurangan dalam sistem penjualan Online tersebut, kekurangan itu seperti pada bentuk barang, yang terkadang tidak sesuai dengan yang dipesan, maupun 4
dalam jangka waktu proses pengiriman barang yang tidak sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak serta masih banyaknya penipuan dalam internet. Data Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 pada Tahun 2015, yaitu dengan jumlah mahasiswa laki-laki berjumlah 116 orang dan mahasiswa perempuan berjumlah 63 orang, dengan jumlah keseluruhan mahasiswa berjumlah 179 orang mahasiswa yang aktif dalam catatan administrasi. Dilihat dari masih banyaknya kekurangan pada jasa Online Shop ini akan membuat pengguna jasa banyak yang merasa kecewa dan merasa jera untuk menggunakan kembali jasa tersebut namun pada kenyataanya dalam berbagai kesempatan, sampai pada sa’at ini dilingkungan masyarakat maupun kampus mahasiswa masih kerap sekali memperbincangkan mengenai belanja Online, seperti masih terjadinya interaksi, mengenai barang-barang terbaru yang diperjual belikan di Online Shop dan menanyakan kapan barang akan sampai. dengan adanya hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sampai pada sa’at ini masih menggunakan jasa Online Shop sebagai pilihan berbelanja mereka. Dengan hal tersebut, peneliti tergugah untuk lebih jauh mengetahui penyebab, mengapa mahasiswa masih cenderung menggunakan jasa Online sampai sa’at ini, ketika jasa Online Shop dinilai belum memberikan keuntungan dan kepuasan dalam berbelanja, sehingga dengan berbagai masalah yang akan timbul, peneliti mengharapkan kontribusi (peran serta) yang nyata ketika peneliti meneliti
permasalahan yang berkaitan dengan, “Perilaku Pengguna Jasa Online Shop dikalangan Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Umrah”, Kota TanjungPinang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan hal tersebut diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Mengapa Mahasiswa Cenderung Menggunakan jasa Online Shop?. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian a. Tujuan penelitian Sejalan dengan rumusan masalah tersebut diatas maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : 1. Mendiskripsikan perilaku pengguna jasa Online Shop dikalangan mahasiswa jurusan Sosiologi angkatan 2010 Umrah. 2.Mengetahui penyebab mahasiswa cenderung menggunakan jasa Online Shop. b. Kegunaan penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1. Secara Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana pengetahuan kajian Sosiologi, serta diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian sejenis.Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap teori-teori yang berkaitan dengan persoalan tersebut. 5
2. Secara Praktis a. Mengetahui deskripsi mengenai perilaku pengguna jasa Online Shop di kalangan Mahasiswa Sosiologi angkatan 2010 Umrah. b. Memberikan masukan kepada Mahasiswa Umrah yang menggunakan jasa Online Shop, serta mengenai beberapa persoalan yang akan timbul dari pemilihan berkonsumsi melalui Online Shop. II. KERANGKA TEORITIS A. Fakta Sosial menurut Emile Durkheim
bahasa, agama, dan tatanan kehidupan lainnya yang memiliki kekuasaan tertentu untuk memaksa bahwa kekuasaan itu terwujud dalam kehidupan masyarakat di luar kemampuan individu sehingga individu menjadi tidak tampak. Fakta sosial tersebut mengendalikan dan memaksa individu karena bila melanggarnya ia akan terkena sanksi. Hal ini menandakan bahwa peraturan yang berlaku berada di luar individu, berlaku bagi setiap individu yang berarti universal di wilayah atau negara itu, serta memaksa individu tersebut untuk bertindak yang seharusnya.
Istilah fakta sosial pertama kali di perkenalkan oleh Emile Durkheim. (dalam Ritzer, George. 2012:174). Durkheim menyatakan bahwa sosiologi harus menjadi 'ilmu dari fakta sosial' yaitu membicarakan sesuatu yang umum yang mencakup keseluruhan masyarakat dan berdiri sendiri serta terpisah dari manivestasi individu. Fakta sosial adalah cara bertindak, berfikir, dan merasa yang ada diluar individu dan sifatnya memaksa serta terbentuk karena adanya pola di dalam masyarakat. Artinya, sejak manusia dilahirkan secara tidak langsung ia diharuskan untuk bertindak sesuai dengan lingkungan sosial dimana ia dididik dan sangat sukar baginya untuk melepaskan diri dari aturan tersebut. Sehingga ketika seseorang berbuat lain dari apa yang diharapkan oleh masyarakat maka ia akan mendapatkan tindakan koreksi, ejekan, celaan, bahkan mendapat sebuah hukuman.
Menurut Emile Durkheim metode sosiologis yang dipraktikan harus bersandar sepenuhnya pada prinsip dasar bahwa fakta sosial harus dipelajari sebagai materi, yakni sebagai realitas eksternal dari seorang individu. Durkheim menyatakan bahwa setiap cara bertindak, baik tetap maupun tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau hambatan eksternal bagi seorang individu. Fakta-fakta sosial yang berbentuk baku yang berasal dari kelompok praktik diambil secara kolektif dan dengan demikian terdapat adanya pemaksaan diri dan internalisasi yang dilakukan oleh para individu oleh karena secara kolektif telah diuraikan sehingga dapat membatasi moral dan perilaku dari tiap-tiap individu
Fakta sosial ini diartikan sebagai gejala sosial yang abstrak, misalnya hukum, struktur sosial, adat kebiasaan,nilai,norma,
Eksternal artinya fakta tersebut berada diluar pertimbangan-pertimbangan
Fakta sosial memiliki 3 sifat yaitu: eksternal, umum (general), dan memaksa (coercion). 1.Eksternal
6
seseorang dan telah ada begitu saja jauh sebelum manusia ada didunia. 2. Koersif (Memaksa) Fakta ini memiliki kekuatan untuk menekan dan memaksa individu menerima dan melaksanakannya. Dalam fakta sosial sangat nyata sekali bahwa individu itu dipaksa, dibimbing, diyakinkan, didorong dengan cara tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai tipe fakta sosial dalam lingkungan sosialnya. Artinya, fakta sosial mempunyai kekuatan untuk memaksa individu untuk melepaskan kemauannya sendiri sehingga eksistensi kemauannya terlingkupi oleh semua fakta sosial. 3.Menyebar/umum (General) Fakta sosial itu bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam suatu masyarakat. Dengan kata lain, fakta sosial ini merupakan milik bersama, bukan sifat individu perseorangan. Fakta sosial ini menurut Durkheim terdiri atas dua macam : 1. Dalam bentuk material yaitu barang sesuatu yang dapat disimak, ditangkap, dan diobservasi. Fakta sosial inilah yang merupakan bagian dari dunia nyata contohnya arsitektur dan norma hukum. 2. Dalam bentuk non-material yaitu sesuatu yang ditangkap nyata ( eksternal ). Fakta ini bersifat inter subjective yang hanya muncul dari dalam kesadaran manusia, sebagai contao egoisme, altruisme dan opini.
Unsur-unsur yang di kemukakan oleh Durkheim yaitu ada cara bertindak, berpikir dan berperasaan yang bersumber pada suatu kekuatan di luar individu, bersifat memaksa dan mengendalikan individu, dan berada diluar kehendak pribadi individu. Contoh dari fakta sosial lainnya ialah hukum, moral, kepercayaan, adat istiadat, tata cara berpakaian dan kaidah ekonomi. Fakta sosial inilah yang menurut Durkheim menjadi pokok perhatian sosiologi.Sehingga metode yang harus di tempuh untuk mempelajari fakta sosial seperti metode untuk meneliti suatu fakta sosial, menjelaskan fungsinya dan juga untuk menjelaskan faktor penyebabnya. Masyarakat secara paling sederhana dipandang oleh Durkheim sebagai kesatuan intergral dari fakta-fakta sosial itu. Masyarakat memiliki “kesadaran kolektif” yang membuahkan nilai-nilai dan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai sesuatu yang ideal bagi individu. Durkheim juga menjadikan fakta solidaritas sosial sebagai unsur dasar dalam masyarakat untuk mencapai tujuan sebuah tindakan. Ada dua tipe dasar dari Fakta Sosial nilai umum dan norma yang terwujud dalam kebudayaan atau struktur, norma-norma dan pola ini disebut institution atau diartikan dengan pranata sedangkan jaringan hubungan sosial dimana interaksi sosial berproses dan menjadi terorganisir serta melalui mana posisi sosial dari individu dan sub kelompok yang dirtikan sebagai struktur sosial, dengan demikian struktur sosial dan pranata sosial inilah yang menjadi pokok persoalan penyelidikan sosiologi menurut paradigma fakta sosial.
7
Fakta sosial diartikan sebagai gejala sosial yang abstrakmisalnya hukum, struktur sosial, adat kebiasaan, nilai, norma, bahasa, agama, dan tatanan kehidupan lainnya yang memiliki kekuasaan tertentu untuk memaksa bahwa kekuasaan itu terwujud dalam kehidupan masyarakat di luar kemampuan individu sehingga individu menjadi tidak tampak, dan didalam fakta sosial terdapat nilai-nilai dan norma-norma yang memang diakui oleh masyarakat. Penjelasan mengenai fakta sosial dapat dilakukan melalui dua cara yaitu suatu fakta harus dijelaskan berdasarkan fakta-fakta sosial yang mendahuluinya sehingga kita dapat mengetahui sebab terbentuknya fakta sosial (sebab kerja) setelah sebab kerja ditemukan barulah selanjutnya memberitahu mengapa fakta sosial ini tetap ada, kenyataan bahawa fakta sosial itu tetap ada barulah seterusnya dapat dijelaskan berdasarkan fungsi yang dimiliki dan yang kedua yaitu fungsi suatu fakta sosial harus selalu ditemukan dalam hubungannya dengan suatu tujuan sosial lainnya, ini berarti bahwa harus diteliti persamaan antara fakta yang ditinjau dengan keperluan-keperluan umum dari organisasi sosial itu dan dimana letak persesuaiannya itu. Fakta sosial diartikan sebagaigejala sosial yang abstrak diantaranya yaitu: A.1. Kebiasaan Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya, interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dilingkungan tempat tinggal mereka yang juga dianut oleh masyarakat lainnya, seperti misalnya interaksi sosial didalam lingkungan keluarga
hal tersebut akan menjadi kebiasaan dilingkungan dimanapun ia tinggal seperti halnya dilingkungan masyarakat dan lingkungan lainnya. Folkways (kebiasaan) yaitu perbuatan yang berulang-ulang. Kebiasaan adalah perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama dan memiliki tujuantujuan jelas. Kebiasaan mempunyai daya pemikat yang lebih kuat dibanding cara, karena merupakan suatu indikator kalau orang lain juga setuju atau menyukai perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. 2. Nilai Nilai merupakan konsep mengenai konsep apa yang hidup dalam fikiran sebagian warga suatu masyarakat, mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup, berfungsi sebagai pedoman warganya (Noorkasiani 2009:40). Menurut Sutan takdir alisyabbana 1982. Nilai merupakan segala sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat baik positif atau negatif dalam bentuk benda, dalam pemikiran dan perilaku. Ada tiga nilai yaitu nilai ekonomi, nilai estetika dan nilai solidaritas. Nilai itu ada atau riil dalam kehidupan manusia misalnya manusia mengakui keindahan akan tetapi keindahan sebagai nilai adalah abstrak (tidak dapat di indra) yang dapat diindra adalah objek yang memiliki nilai keindahan itu. Estetika merupakan nilai yang berkaitan dengan keindahan, penampilan fisik dan keserasian dalam hal penampilan. Nilai estetika berkaitan dengan penampilan. (dalam Sudarma, Momon. 2009:36). Menurut Darji Darmodiharjo, Nilai sebagai kualitas atau 8
keadaan yang bermanfaat bagi manusia baik lahir ataupun batin. Menurut Bambang Daroeso Nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu yang menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. Nilai bersifat normatif dan menjadi motivator tindakan manusia, namun demikian nilai belum dapat berfungsi secara praktis sebagai penuntun perilaku manusia itu sendiri.Nilai sendiri masih bersifat abstrak sehingga butuh konkreatisasi atas nilai tersebut. Setiap norma pasti terkandung nilai didalamnya, nilai sekaligus menjadi sumber bagi norma, tanpa ada nilai tidak mungkin terwujud norma. Sebaliknya tanpa dibuatkan norma maka nilai yang yang hendak dijalankan itu mustahil terwujud.(dalam Drs. Herimanto, M.Pd.,M.Si. 2010:126-130).
norma juga dipakai sebagai tolak ukur didalam mengevaluasi perbuatan seseorang. (Drs. Herimanto, M.Pd.,M.Si. 2010:131). Norma selalu berpasangan dengan sanksi, yaitu suatu keadaan yang dikenakan kepada si pelanggar norma. Si pelanggar norma harus menjalani sanksi sebagai akibat atau tanggung jawabnya atas perbuatan itu. Adapun wujud, bentuk, atau jenis sanksi itu harus sesuai atas selaras dengan wujud, bentuk dan jenis normanya. (Drs. Herimanto, M.Pd.,M.Si. 2010:131). Norma merupakan aturan-aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan manusia dan tidak boleh dilakukan dilingkungan kehidupannya. (Drs. Sujarwa. M. HUM 2010:230).
3. Norma
B. Stratifikasi sosial
Norma sebagai perwujudan dari nilai, nilai penting bagi kehidupan manusia namun nilai belum dapat berfungsi praksis bagi kehidupan manusia nilai perlu dikonkretisasikan atau diwujudkan kedalam norma. Norma atau kaidah adalah ketentuanketentuan yang menjadi pedoman dan panduan dalam bertingkah laku dikehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran untuk berbuat baik dan larangan berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik. Norma adalah kaidah, ketentuan, aturan, kriteria, atau syarat yang mengandung nilai tertentu yang harus dipatuhi oleh warga masyarakat didalam berbuat dan bertingkah laku sehingga terbentuk masyarakat yang tertib, teratur dan aman. Disamping sebagai pedoman atau panduan berbuat atau bertingkah laku,
Stratifikasi sosial, secara harfiah berasal dari bahasa latin stratum (tingkatan) dan socius (teman atau masyarakat). Stratifikasi sosial menempatkan seorang individu atau kelompok pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Menurut Max Webber Stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu kedalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise.Menurut weber adanya pembatasan 9
dalam pergaulan, kelompok status ditandai pula oleh adanaya berbagai hak istimewa dan monopoli atas barang dan kesempatan ideal maupun material, kelompok status dibeda-bedakan atas dasar gaya hidup yang tercermin dalam gaya konsumsi. Weber mengemukakan bahwa kelompok status merupakan pendukung adat, yang menciptakan dan melestarikan semua adatistiadat yang berlaku dalam masyarakat, monopoli suatu kelompok status antara lain terwujud dalam gaya berbusana (dalam Kamanto Sunarto 2004: 81). C. Online Shop Online Shop merupakan cara belanja baru yang sudah sering kita dengar pada saat ini karena berkembangan teknologi yang kian tidak terkendali, Online Shop pun sudah merajai sistem perekonomian Indonesia. Bahkan Online Shop dapat melampaui toko-toko offline lainnya. Memang benar jika dikatakan bahwa Online Shop dapat membangkitkan perekonomian negara, namun jika dilihat dari segi sosial terdapat dampak-dampak moral yang luntur akibat adanya Online Shop tersebut. Oleh sebab itu, sebaiknya kita dapat memilah diri dalam bertindak. Online Shop atau Toko Online yang merupakan jenis pasar tidak nyata dimana penjual dan pembeli tidak dihadapkan secara langsung. Dalam ilmu ekonomi, toko Online berarti toko yang menyediakan penjualan barang atau jasa yang disajikan melalui internet. Sejak kehadiran internet, para pedagang telah berusaha membuat toko online dan menjual produk kepada mereka yang sering menjelajahi dunia maya.
http://helenakeicya.blogspot.com/2014/01/o nline-shoping.html. III. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, menurut Bogdan dan biklen (dalam Moleong, 2013:3). Peneliti terjun langsung kelapangan sehingga hubungan antara peneliti dengan informan lebih akrab dan lebih dekat sehingga dapat diperoleh data langsung yang lebih mendalam mengenai penelitian. Dengan metode pendekatan deskriptif yaitu berupa penyajian gambaran yang terperinci mengenai suatu situasi khusus lokasi pengguna jasa Online Shop. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah objek penelitian dimana kegiatan penelitian dilakukan. Penentuan lokasi dimaksud untuk mempermudah dan memperjelas objek yang menjadi sasaran penelitian, sehingga permasalahan tidak terlalu luas. Pemilihan lokasi ini sengaja dilakukan dengan alasan, dalam penelitian ini akan diambil penjelasan mengenai perilaku pengguna jasa Online Shop dikalangan Mahasiswa Sosiologi angkatan 2010 Umrah, dengan selalu menggunakan jasa Online Shop dalam memenuhi kebutuhan fashion mereka secara Online seperti dalam pembelian baju, jeket, jilbab, bross jilbab, tas, sepatu, jam tangan, sandal dan kosmetik dalam waktu seminggu sekali bahkan sampai lima dan sepuluh kali dalam jangka waktu sebulan secara Online Shop. Berdasarkan kecenderungan tersebut 10
mereka lebih mengutamakan kepentingan kebutuhan secara Fisik, sehingga menomer duakan kepentingan akademis seperti tidak sering membeli buku sesuai kebutuhan kuliah, untuk menunjang kualitas akademis mereka sebagai seorang Mahasiswa secara Online yang pastinya buku lebih lengkap penyediaanya diluar daerah Kota TanjungPinang seperti Surabaya, Jakarta dan bandung, dan juga dapat dilihat bahwa Mahasiswa Sosiologi angkatan 2010 lebih lama berada diKota TanjungPinang dibandingkan dengan mahasiswa angkatan 2011 dan 2012. Sehingga mereka lebih banyak pengetahuan dan pengalamanya dalam pergaulan yang mereka ikuti seperti mengenai gaya Fashion masyarakat Kota TanjungPinang, dengan demikian besar pengaruhnya bagi mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010. Sehingga peneliti melihat adanya permasalahan yang menjadi penyebab kecenderungan pada penggunaaan jasa Online Shop. 3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah: a. Data Primer Data primer merupakan data utama penelitian, yang berasal dari hasil wawancara langsung secara mendalam dengan informan, dalam penelitian ini data diperoleh peneliti, melalui Mahasiswa jurusan Sosiologi angkatan 2010 Umrah, khususnya pada mahasiswa yang terus menerus atau selalu menggunakan jasa Online Shop yang setiap kali ingin membeli kebutuhan fashionya, seperti baju, jeket, jilbab, sepatu, bross jilbab, tas, jam tangan,
sandal dan kosmetik dalam waktu seminggu sekali bahkan sampai lima dan sepuluh kali dalam jangka waktu sebulan. Dengan jumlah informan Delapan Orang. b. Data Sekunder Sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literature. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari berbagai literature yang berhubungan dengan pengguna jasa Online Shop. 4. Populasi dan Sampel Dalam penelitian kualitatif tidak dipakai istilah populasi dan sampel tetapi menggunakan istilah sumber data dan informan. Penentuan infoman penelitian kualitatif dilakukan secara purposive sampling, yaitu cara penentuan informan yang ditetapkan secara sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan tertentu. Informan penelitian ini yaitu Mahasiswa Sosiologi Umrah, Dalam penelitian ini, pemilihan informan didasarkan dengan kriteria, angkatan 2010, yang selalu menggunakan jasa Online Shop untuk memenuhi kebutuhanya, dalam waktu seminggu sekali bahkan sampai lima dan sepuluh kali dalam jangka waktu sebulan, dengan pembelian barang seperti baju, jeket, jilbab, bross jilbab, tas, sepatu, jam tangan, sandal dan kosmetik, Informan dalam penelitian berjumlah delapan orang, peneliti hanya menemukan informan delapan orang ketika proses penelitian, dilokasi penelitian karena pemilihan informan dipilih berdasarkan 11
kriteria yang benar-benar sering atau cenderung menggunakan jasa Online Shop dan peneliti menambahkan Reseller Online Shop sebagai informan pendukung dalam penelitian ini. F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi / Pengamatan Merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti terjun kelapangan mengamati halhal yang berkaitan dengan masalah penelitian (Bagong, 2011:59). dalam penelitian ini yang diamati adalah perilaku mahasiswa pengguna jasa Online Shop seperti dalam proses pembelian kebutuhan fashionya pada Online, jenis-jenis barang apa saja yang selalu dibeli dan pengamatan tentang fenomena yang terjadi pada kencenderungan pengguna jasa Online Shop dikalangan mahasiswa sosiologi angkatan 2010. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada informan berkenaan dengan perilaku pengguna jasa Online Shop. Hasil wawancara digunakan peneliti sebagai sumber data utama dalam penelitian ini.Wawancara dengan para informan dilakukan secara terstruktur dan wawancara secara mendalam, dengan menggunakan pedoman wawancara.
3. Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai penunjang penelitian, dimana dalam dokumentasi ini dapat melihat, mengabadikan gambar dilokasi penelitian tentang mahasiswa pengguna jasa Online shop, selain itu dokumentasi juga digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berbentuk catatan berupa hasil-hasil wawancara, serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian, seperti datadata mahasiswa sosiologi angkatan 2010 sebagai pengguna jasa Online Shop, Profil singkat Kampus Umrah, serta gambargambar yang berkenaan dengan pembelian barang pada jasa Online Shop dikalangan mahasiswa. G. Teknik Analisis Data Menurut Bogdan dan Biklen, 1982 (dalam Lexy J Moleong 2013:248) analisis data adalah proses mencari dan mengatur secara sistematis hasil interview, catatan dilapangan dan bahan bahan lain yang didapatkan. Metode yang digunakan dalam penukisan ini, peneliti lebih menitik beratkan analisa secara kualitatif yaitu dengan menalaah seluruh data baik data primer maupun data sekunder yang kemudian disusun dan diklasifikasikan, lalu diinterprestasikan sesuai dengan pemahaman peneliti. Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian digunakan teknik deskriptif. Dalam prosesnya, analisa data dalam penelitian ini menggunakan model yang telah dikembangkan oleh Miles dan Huberman.Miles dan Huberman bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif 12
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. (Sugiono, 2009:246). Proses analisis data dilakukan dengan menalaah seluruh data dari berbagai sumber. Setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah, langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data. Reduksi data adalah merupakan proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting yang didapatkan berdasarkan penelitian dilapangan, sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap penelitian tahap selanjutnya karena data yang diperoleh dilapangan tentu jumlahnya cukup banyak, sehungga perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dengan membuat uraian singkat, bagan, maupun hubungan antar kategori. Tetapi yang sering dilakukan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat narasi, sehingga memudahkan memahami apa yang terjadi dilapangan dan merencanakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah ketiga analisis data penelitian kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya tetapi jika kesimpulan awal
ternyata valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Proses mengecek kebenaran data awal yang diperoleh dengan melakukan penelitian kembali dilapangan merupakan proses verifikasi data. Kesimpulan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang sehungga setelah diteliti menjadi jelas. IV. PEMBAHASAN A. Karakteristik Informan Informan dalam penelitian kualitatif sengaja dipilih oleh peneliti, karena dianggap mampu memberikan informasi tentang masalah yang akan diteliti, dalam penelitian ini, informan yang dipilih ialah mahasiswa Umrah fakultas fisip terutama pada jurusan Sosiologi angkatan 2010 yang cenderung atau selalu membeli kebutuhan fashionya seperti, baju, jeket, jilbab, bross jilbab, tas, sepatu, sandal, jam tangan dan kosmetik, menggunakan jasa Online Shop atau belanja secara Online, dalam pembelian dengan waktu seminggu sekali bahkan sampai lima dan sepuluh kali dalam jangka waktu sebulan, melakukan pemesanan pada jasa Online Shop tersebut, yang ditemukan berdasarkan umur, suku dan asal daerah Mahasiswa. 1. Berdasarkan Umur Sebagaimana dapat dilihat dari umur informan penelitian yang dijadikan sumber informasi penelitian seputar permasalah yang dikaji, Pemilihan informan berdasarkan rentang usia tersebut, tidak ditentukan oleh peneliti, karena peneliti 13
mengambil informan yang benar- benar cenderung menggunakan jasa Online Shop untuk memenuhi kebutuhan fashionya seperti dalam pembelian baju, jeket, jilbab, bross jilbab, sepatu, sandal, jam tangan, tas dan kosmetik secara Online yang rata-rata dari usia informan penelitian yang gemar dalam pembelian Online Shop berjumlah 8 orang ialah pada rentan usia 22-25 tahun. 2. Berdasarkan Daerah Asal Informan penelitian ini berjumlah Delapan orang, Mahasiswa yang benarbenar cenderung berbelanja menggunakan jasa Online Shop, yang merupakan mahasiswa jurusan Sosiologi Angkatan 2010. Daerah asal dari informan penelitian yang ditemukan dilapangan pada penelitian ini yaitu informan berasal dari daerah yang berbeda-beda lebih banyak mahasiswa yang berasal dari luar daerah Kota TanjungPinang dibandingkan informan yang berasal dari Kota TanjungPinang, sehingga sangat mendukung pembelian barang-barang Fashion pada jasa Online Shop. 3. Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah informan dalam penelitian ini lebih banyak ditemukan dilokasi penelitian yaitu informan berjenis kelamin perempuan, hal tersebut menunjukan bahwa mahasiswa yang lebih cenderung menggunakan jasa Online Shop dalam pembelian kebutuhan fashionya yang lebih trend dan kekinian dalam pemilihan mode pakaian, tas, sepatu, jilbab, sandal, dan kosmetik adalah didominasi oleh jenis kelamin perempuan pada mahasiswa Umrah jurusan Sosiologi angkatan 2010.
4. Berdasarkan Barang
Sistem
Pengiriman
Dalam penelitian ini ditemukan juga adanya ketentuan sistem pengiriman barang yang dikirim dari luar daerah ke Kota TanjungPinang misalnya, dari Surabaya atau jogja itu menggunakan ongkos kirim dengan jenis tariff Reguler, Oke dan Yes. Harga tarif tergantung pembeli mau yang berapa hari sampai barangnya, namun yang sering dipakai oleh informan penelitian ini adalah Tarif Reguler sejumlah 41 (empat puluh satu ribu) perkilonya barang kiriman apapun jenisnya dan Jika barang dari luar daerah yang berasal dari Jakarta bandung itu sedikit lebih murah, dengan harga ongkir atau ongkos kirim sebesar 32 (tiga puluh dua ribu) barang sampai dalam waktu Tiga hari Kemudian, informan mengatakan bahwa waktu sampainya barang juga berpengaruh pada jenis pengiriman dan harga pengiriman barangnya, dari hasil yang diperoleh dilapangan, ada beberapa mahasiswa yang juga menggunakan tarif Reguller namun free Ongkir (tanpa ongkos kirim) itu diperoleh karena memang dari sistem atau kebijakan dari si penjualnya, khusus untuk wilayah Kota TanjungPinang saja, tetapi barang sampai dalam waktu Satu minggu. Mahasiswa jurusan sosiologi angkatan 2010 Umrah sebagai informan rata-rata menggunakan jasa Online Shop yang memakai ongkir atau ongkos kirim. Pemilihan informan berdasarkan jenis pengiriman barang tidak ditentukan oleh peneliti, karena peneliti mengambil informan yang benar- benar cenderung menggunakan jasa Online Shop untuk memenuhi kebutuhan fashionya, namun dari 14
hasil yang ditemukan peneliti dilapangan mahasiswa pengguna jasa Online Shop lebih banyak menggunakan jenis pengiriman barang dengan menggunakan jenis Ongkos kirim reguller. Hasil wawancara dari informan, dalam penelitian ini, peneliti tidak bisa mencantumkan atau menuliskan nama informan secara jelas, tetapi melainkan hanya menggunakan inisial saja, hal tersebut merupakan permintaan dari para informan, karena informan merasa malu jika diketahui namanya oleh publik sebagai pengguna jasa Online Shop yang berlebihan, hanya demi terwujudnya kepuasan sesaat dalam membeli barang pada jasa Online,maupun benar-benar berdasarkan kebutuhan. B. Perilaku Pengguna Jasa Online Shop Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Umrah. Belanja online memang sudah marak digunakan dikalangan masyarakat, banyak toko-toko offline yang saat ini sudah online karena sistem online sudah dianggap menjadi cara baru perdaganggan yang sedang trendi (kekinian) diberbagai kalangan, sehingga banyak diikuti dan tidak terkecuali seorang mahasiswa juga mengikutinya. Dilingkungan masyarakat, cara belanja ini sudah banyak digunakan dan sudah menjadi cara yang lazim bagi seseorang. Berdasarkan hasil wawancara dengan kedelapan informan penelitian dengan inisial Ss, Yw, i.A, J.A, A, R.A, H, R. bahwa benar mereka sering melakukan proses belanja pada jasa online shop dalam kurung waktu satu bulan sampai 5-10 kali melakukan pemesanan barang, dibawah ini merupakan analisa dari jawaban para
informan penelitian yang menunjukan mengapa mahasiswa Sosiologi angkatan 2010 cenderung menggunakan jasa Online Shop. Belanja online di Indonesia mengadopsi sistem belanja online yang ada di luar negeri yang sudah lebih dulu melakukan sistem belanja online, seperti ebay, amazon. Di Indonesia ini banyak yang sudah melakukan sistem belanja online, contohnya adalah bhinneka.com, Toko bagus.com, Olx.com, lazada, bli-bli, dan masih banyak toko online yang memberlakukan sistem jual beli online dalam menjual semua produknya. Banyak juga toko-toko online yang menjadi reseller dari sebuah brand (merek) tertentu yang pada akhirnya tertarik untuk melakukan penjualan online pada websitenya.https://www.bersosial.com/threa ds/fenomena-belanja-dengan-online shopping.203/. Penggunaan jasa Online Shop yang dilakukan seorang individu merupakan pemilihan cara yang lebih mudah dan menguntungkan dalam segi berbelanja dengan melakukan segala sesuatunya untuk memperoleh hasil yang lebih baik, dari berbagai proses dan cara yang ada dan yang sedang terjadi dalam masyarakat maka hal itu akan selalu diikutinya terus menerus, sehingga menjadi suatu perilaku kebiasaan yang akan sulit untuk ditinggalkan, sebagai seorang individu yang mengikuti segala perkembangan, baik dalam perkembangan teknologi hingga pada perkembangan cara berbelanja, untuk memperoleh gaya belanja dan berpakaian baru.Perilaku belanja Online Shop tersebut banyak dipicu oleh adanya unsur sikap yang didasarkan pada 15
perkembangan teknologi yang diterima oleh segelintir orang yang mempunyai peranan penting,dan kemudian diikuti oleh sekelompok orang yang mampu menarik daya pikat konsumen ramai. Emile Durkheim menyatakan bahwa Sosiologi harus menjadi “ilmu dari Fakta Sosial” yaitu membicarakan sesuatu yang umum yang mencakup keseluruhan masyarakat dan berdiri sendiri serta terpisah dari manivestasi individu.Fakta sosial adalah cara bertindak, berfikir, dan merasa yang ada diluar individu dan sifatnya memaksa serta terbentuk karena adanya pola di dalam masyarakat.Sehingga ketika seseorang berbuat lain dari apa yang diharapkan oleh masyarakat maka ia akan mendapatkan tindakan koreksi, ejekan, celaan, bahkan mendapat sebuah hukuman (dalam Ritzer, George. 2012:174). Segala tindakan dan perbuatan yang ada diluar individu dan sifatnya memaksa, serta terbentuk karena adanya pola didalam masyarakat.Seorang individu yang tidak mengikuti pola yang ada dimasyarakat maka ia akan mendapat sanksi hukum maupun sanksi sosial, Pengguna jasa Online Shop dikalangan mahasiswa yang didorong oleh adanya perkembangan teknologi diera modern saat ini, selalu mengikuti cara perkembangan media Online, memilih cara belajar, memilih berpenampilan dalam lingkungan kampus, hingga cara mereka memilih, cara belanja Online dalam kebutuhan sehari-harinya. Suatu kegiatan seorang informan yang juga merupakan seorang individu dalam melakukan suatu tindakan, bisa mereka contoh dari keadaan lingkungan
yang mereka tinggali seperti halnya seorang mahasiswa yang menggunakan jasa Online Shop sebagai cara berbelanja masa kini, mereka peroleh dari teman Kampus, teman bermain, dan juga pengaruh perkembangan dunia maya (internet). Pengaruh lingkungan dan pergaulan dengan teman-teman sekitar atas mobilitas (perputaran) mahasiswa jurusan Sosiologi yang berasal dari satu daerah menuju kota memberikan pergeseran diberbagai aspek dengan seiring perkembangan teknologi yang ada masa kini. Aspek yang bergeser seperti dari cara berpenampilan dan berbelanja menggunakan Online Shop layaknya yang ada dilingkungan tempat tinggal mereka saat ini. Pengetahuan yang ada dilingkungan teman, tempat tinggal dan media Online Shop sangat berpengaruh bagi konsumen yang ingin memenuhi kebutuhan, tetapi tidak sempat karena sibuk dengan aktifitas yang menyita waktu sehingga waktu yang biasa dipakai memenuhi kebutuhan dengan yang dapat dipenuhi hanya dengan sekedar belanja. Belanja Online Shop ini semakin menjadi sangat booming karena semua website online menggunakan sistem belanja online untuk lebih menarik minat para calon konsumen. Sehingga sangat memungkinkan bagi seorang mahasiswa mencoba cara atau hal yang sama seperti dalam menggunakan jasa online ini, setelah awalnya hanya mengikuti teman untuk mencoba-coba saja namun pada akhirnnya muncullah rasa lagi dan ingin lagi, ingin terus melakukan pemesanan sehingga menjadi sesuatu yang berulang-ulang dilakukan dan menjadi sebuah kebiasaan.
16
B.1. Kebiasaan Folkways (Kebiasaan) adalah perbuatan yang dilakukan secara berulangulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas. Sesuatu yang baru ada akan dianggap tabu, jika hanya segelintir orang saja yang melakukan, tetapi sesuatu akan terlihat baik dan lumrah jika memang mayoritas dari masyarakat melakukan hal yang sama, Segala tindakan dan perbuatan manusia pada dasarnya ialah mengikuti keseragaman yang jelas tujuanya dan telah tercantum dalam peraturan norma-norma yang ada dalam masyarakat, agar terciptanya suatu nilai keseragaman yang dianut secara bersama demi terciptanya kedamaian bersama. Informan Ss, Yw, i.A, J.A, A, R.A, H, R. penelitian yang juga seorang Mahasiswa mengaku menggunakan jasa Online Shop hanya untuk sekedar ajang coba-coba pada awalnya, dan kemudian hal tersebut terasa menarik sehingga mengulangi untuk melakukan hal yang sama, mesti pada awalnya hanya mencoba jika hal tersebut dirasa lebih baik maka hal tersebut akan diulanginya lagi dan lagi. Dalam hal ini faktor lingkungan tempat tinggal juga sangat besar pengaruhnya bagi individu mengikuti apa yang sedang terjadi dimasyarakat seperti belanja Online Shop ini. Belanja di Online Shop sudah digemari oleh informan R karena rasa sukanya membeli barang pada jasa Online, karena dari segi model dan ukurannya bisa dipilih secara bebas di handpone sehingga mempermudah R dan menjadi daya pikat
untuk sering melakukan pemesanan, dari segi kebutuhan barang yang dibeli R pun tidak hanya barang-barang kebutuhan pribadinya sendiri melainkan barang kebutuhan keluarganya yaitu adiknya. Kegemaran pembelian barang Online Shop sudah tampak jelas bukan hanya menjadi kegemaran perilaku para informan saja melainkan sudah menjadi kegemaran masyarakat pada umumnya khalayak ramai saat ini. Online Shop bisa dikatakan sebagai supermarket elektronik, yang lebih mudah dijangkau, dimana segala macam kebutuhan yang diinginkan dapat dengan mudah dicari dan didapatkan. Hal itu membuat Online Shop memiliki tempat sendiri dihati sebagian mahasiswa terutama mahasiswa sosiologi angkatan 2010. Visual (bentuk) yang menarik akan membuat mata dimanjakan oleh tampilan barang yang disajikan oleh Online Shop. Barang yang biasanya sulit ditemukan ditoko atau dimall dengan menggunakan Online Shop dapat dicari dengan lebih mudah sehingga hal tersebut sangat mendukung perilaku kecenderungan mahasiswa terhadap belanja Online Shop ini. Berdasarkan pernyataan S.s pesan Online sudah menjadi hal yang biasa dan sering dilakukanya hingga kini, Belanja menggunakan jasa Online Shop sudah sering dilakukan oleh informan penelitian dengan caranya yang mudah diakses diinternet belanja Online ini dianggap sedikit lebih memberikan suatu kemudahan yang bisa dipertahankan karena sudah menjadi kebiasaan hingga kini, dalam arti sistem ini bisa dilakukan untuk jangka panjang dengan 17
perkembangan teknologi yang ada, yang sangat mendukung karena munculnya model handpone yang bervariasi yang dilengkapi dengan akses internet, belanja Online ini semakin berkembang kearah yang lebih baik seperti yang diharapkan bersama bahwa kemajuan teknologi dapat menunjang perekonomian rakyat. Mahasiswa pada umumnya sering membeli Jenis barang Fashion di Online Shop seperti baju, jilbab, aksesoris, sepatu, tas dan jam tangan. Jasa Online Shop ini mulai dikenal oleh kalangan publik pada tahun 2007 dan mulai berkembang pada tahun 2008. Banyaknya pertokoan yang sudah menjual barang-barangnya melalui Online pada saat ini, cara tersebut sudah dikenal oleh khalayak orang banyak atau dimasyarakat baik masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan dan pinggiran, cara baru belanja Online Shop ini pada umumnya, menjual berbagai kebutuhan diantaranya kebutuhan keperluan rumah tangga, barang-barang fashion, kebutuhan elektronik dan keperluan untuk kesehatan, dari mulai keperluan bayi, anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua. Menurut informan i.A pembelian barang di Online Shop sudah menjadi kebiasaan hingga ke ajang koleksi barang, karena merasa menarik jika melihat digambar yang cukup menggemaskan dengan model terbaru yang dipasarkan di penjualan Online. Kebutuhan barang mahasiswa lebih kepada keperluan penampilan seperti halnya termasuk pada kebutuhan fashion sebagai seorang mahasiswa yang sangat membutuhkan barang-barang tersebut, selain sebagai
keperluan sehari-hari juga barang tersebut juga bisa digunakan untuk keperluan kekampus saat-saat hari perkuliahan mereka. Kecenderungan seringnya melakukan pemesanan barang pada jasa Online Shop ini, terutama dikalangan mahasiswa jurusan sosiologi angkatan 2010 menjadikan mereka sebagai konsumen dan juga ternyata mereka sampai tertarik untuk menjadi Reseller atau penjual dalam penjualan Online Shop untuk berbagai alasan yang tentunya lebih kepada dampak positif seperti keuntungan materil dan keeksisan, sebagaimana yang diungkapkan oleh beberapa informan yang didapati peneliti dilokasi penelitian kampus Umrah. Menurut R.A dan S.s seorang mahasiswi pengguna jasa Online Shop dan juga Reseller Online Shop, ia tidak hanya sebagai pengguna saja tetapi ia juga sebagai penjual barang Online Shop juga, yang dalam istilah pengguna jasa Online Shop adalah sebagai Reseller Online Shop. Adanya Istilah khas dalam belanja Online Shop. Istilah-istilah khas yang terdapat pada jasa Online Shop hanya akan ditemui jika menggunakan jasa Online Shop. Pasar tradisional dan modern mungkin tidak akan menggunakan istilahistilah yang ada pada Online Shop karena istilah tersebut merupakan gaya komunikasi baru pada Online Shop. Komunikasi bahasa yang hanya dapat dikomunikasikan dengan sesama pengguna jasa Online Shop. 2. Nilai Menurut Bambang Daroeso Nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu yang menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. (dalam Drs. Herimanto, M.Pd.,M.Si. 2010:126-130). 18
Nilai bersifat normatif (seharusnya) dan menjadi motivator tindakan manusia, nilai belum dapat berfungsi secara praktis sebagai penuntun perilaku manusia itu sendiri.Nilai sendiri masih bersifat abstrak sehingga butuh konkreatisasi atas nilai tersebut. Seperti halnya layaknya seorang mahasiswa yang mengikuti perkembangan zaman modern, sebagai darah muda yang mayoritas sangat terobsesi dengan penampilan atau gaya fashion kekinian maka untuk dapat mewujudkan gaya tersebut akhirnya yang dibutuhkan seorang mahasiswa adalah sistem belanja online yang memberikan berbagai kemudahan dalam proses transaksinya dan menyediakan barang-barang fashion keninian yang sangat mendukung gaya baru fashion masa kini bagi mahasiswa. Pemilihan belanja mahasiswa seperti baju, tas, sepatu, jam tangan, kosmetik dan kebutuhanFashion lainnya dapat ditemukan melalui akses internet dengan Online Shop barang dapat diperoleh dengan mudah. Seperti diungkapkan oleh seorang informan penelitian i.A. Menurut weber adanya pembatasan dalam pergaulan, kelompok status ditandai pula oleh adanaya berbagai hak istimewa dan monopoli atas barang dan kesempatan ideal maupun material, kelompok status dibeda-bedakan atas dasar gaya hidup yang tercermin dalam gaya konsumsi. Weber mengemukakan bahwa kelompok status merupakan pendukung adat, yang menciptakan dan melestarikan semua adatistiadat yang berlaku dalam masyarakat, suatu kelompok status antara lain terwujud
dalam gaya berbusana (dalam Kamanto Sunarto 2004: 81). Stratifikasi Sosial dapat dilihat dari adanya perilaku pencapaian strata sosial antar kelompok sekawanan informan baik dilingkungan tempat tinggalnya maupun diKampus dengan cara berpakaian yang sedang popular dimasyarakat, menggunakan jasa Online Shop, dianggap sebagai ajang bergengsi yang harus diikuti supaya berpenampilan fashionable yang mengikuti arus perkembangan zaman masa kini sebagai simbol status atau kedudukan yang termasuk didalamnya tingkah laku dan cara berpakaian yang sedang trendi saat ini. Belanja secara Online ini dianggap lebih up to date atau terbaru dalam perkembangan gaya atau model pakaian seperti stellan syar’i sehingga banyak diminati oleh kalangan kaum muda masa kini, Seperti yang diungkapan seorang informan penelitian Y.w. Berbicara lebih up to date, pemenuhan kebutuhan yang dibutuhkan, memenuhi kepuasan sesaat, sebagai ajang eksistensi diri dilingkungan sekitar sampai menjadi suatu kebiasaan yang senang dilakukan karena mendapatkan kepuasan tersendiri. Seperti yang diungkapkan informan H. Belanja di Online Shop tidak hanya barang pribadi saja yang dapat kita peroleh tetapi kebutuhan keluarga juga bisa kita dapatkan, banyak keragaman jenis model dan kelengkapan persediaan barang yang dijual, mudah di akses, karena proses online ditanjungpinang dinilai lebih mudah dari pada dikampung halaman maupun seorang 19
informan yang asli tinggal di Kota TanjungPinang, sehingga sangat mendorong proses belanja Online. Informan R.A. Menurut Sutan takdir alisyabbana 1982. Nilai merupakan segala sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat baik positif atau negatif dalam bentuk benda, dalam pemikiran dan perilaku. Ada tiga nilai yaitu nilai ekonomi, nilai estetika dan nilai solidaritas. Nilai itu ada atau riil dalam kehidupan manusia misalnya manusia mengakui keindahan akan tetapi keindahan sebagai nilai adalah abstrak (tidak dapat di indra) yang dapat diindra adalah objek yang memiliki nilai keindahan itu. (dalam Sudarma, Momon. 2009:36). Menurut informan belanja Online Shop ini memiliki pilihan harga yang lebih bervariasi seperti dalam warna dan warni barang dan sistem atau proses transaksinya. Nilai-nilai tersebut yaitu: 2.1.Nilai Ekonomi Harga barang yang cukup ekonomis banyak diminati oleh kalangan masyarakat atau para konsumen, harga yang murah dan kualitas barang yangcukup bagus,dan harga barang tinggi namun kualitas barang sesuai dengan harga hal tersebut sesuai dengan pilihan masing-masing individu sebagai pengguna jasa Online Shop, Cara belanja Online Shop ini dinilai lebih ekonomis yang mana pembeli,bisa memilah-milah harga barang sesuai dengan keuangannya, ada yang dibawah Seratus ribu namun kualitas standar harga dan diatas Seratus ribu namun kualitasnya juga terjamin, namun mahasiswa dimanjakan dengan adanya diskon-diskon dengan pembelian Tiga stell atau lebih, baik pakaian maupun barang Fashion lainnya,
dalam pembelian barang apa saja seperti diungkapkan salah seorang informan H. Di ungkapan informan S.s, jika berbicara masalah harga dibandingkan dengan harga yang ada dipertokoan Kota TanjungPinang, dari segi kualitas juga mereka nilai lebih bagus dan murah barangbarang yang dijual di Online Shop, sehingga mereka tidak merasa dirugikan jika kualitas dan harga standart barang yang peroleh, karena menurut mereka itu bergantung pada selera dan keinginanya, sehingga kualitas standart sudah cukup bagus dengan adanya pemberian diskon. Seperti diungkapkan informan R. dan R.A. 2.2. Nilai Estetika Estetika merupakan berkaitan dengan keindahan, fisik dan keserasian dalam hal Nilai estetika berkaitan dengan (Drs. Herimanto 2010:130).
nilai yang penampilan penampilan. penampilan.
Sudah menjadi sifat manusiawi sekali jika mencoba sesuatu dan merasa ada keuntungan lebih yang mereka peroleh seperti dalam hal waktu yang lebih praktis, cara belanja yang lebih mudah, barang yang diperoleh lebih murah dan lebih berwarna, senang memilih, maka itu akan menjadi sesuatu yang akan di ulang kembali seperti halnya seorang mahasiswa. Banyaknya motif dan model baru yang diperjualkan dionline sangat memikat hati konsumen seperti yang diungkapan oleh informan penelitian S.s dan J.A tersebut. Rasa nyaman tidak hanya mereka peroleh hanya dari harga yang cukup ekonomis dengan kualitas yang stadartsaja, atau harga 20
tinggi dengan kualitas yang sangat menjamin, tetapi bisa dilihat dari beberapa hal yang berkenaan dengan munculnya model dan motif barang, dari segi warna, jenis bahan dan motif barang-barangyang ada di Online Shop memberikan nilai indah terhadap penampilan fisik dan gaya mahasiswa Y.w. 2.3. Nilai Solidaritas Solidaritas merupakan bentuk yang mengikat masyarakat, masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja yang rinci dipersatukan oleh saling ketergantungan antar bagian. Tiap anggota menjalankan peran berbeda dan di antara berbagai peran yang ada terdapat saling ketergantunganpada masyarakat karena dengan adanya spesialisai bidang kerja maka pertukaran pelayanan menjadi syarat bagi kelangsungan hidup. (dalam peter 2005:107). Nilai solidaritas itu juga muncul antara Reseller dan pembeli Online, seperti adanya sistem talang uang dulu, sebelum ketemuan, jadi si pembeli kalau sudah sering pesan pembayaran uangnya, yang jual dulu yang transferkan uangnya, nanti kalau barang sudah sampai pun si reseller yang mengambil barang kita ditiki lalu mengantar kerumah sekalian ambil uang tersebut jadi kita bisa cash kalau kita malas ke ATM, dari hal tersebut terciptanya rasa saling percaya dan solid antara penjual dan pembeli. Diungkapakan informan R.A dan S.s. Informan R dan A bahwa seringnya melakukan pemesanan, memunculkan perasaan yang baik antara penjual dan pembeli, serta sesama anggota grup Online Shop menimbulkan hubungan yang erat
antar keduanya dalam pertemanan, mudahnya dalam memilah-milah barang tidak dibatasi oleh penjual, diperolehnya banyak informasi melalui pertemanan baru, sehingga memberi rasa nyaman bagi pengguna jasa Online Shop, dalam pembelian barang di Online Shop tidak dibatasi oleh letak wilayah pengguna, yang mana dalam berbagai daerah, berbagai suku yang bergabung dalam satu group penjualan Online Shop dan dari berbagai daerah dan suku tidak menjadi suatu penghambat seseorang untuk gabung dalam group Online Shop tersebut dengan merasa canggung. 3. Norma Para mahasiswa sudah memiliki tautan internet secara pribadi, untuk melakukan pemesanan di Online Shop, namun dengan adanya pergaulan pertemanan seorang mahasiswa juga saling berbagi antar sekawan mereka seperti dalam hal pemesanan barang di Online Shop adanya kepedulian seorang teman yang saling menawarkan untuk sama-sama pesan barang pada jasa Online. Norma sebagai pedoman atau panduan berbuat atau bertingkah laku, norma juga dipakai sebagai tolak ukur didalam mengevaluasi perbuatan seseorang. Norma selalu berpasangan dengan sanksi, yaitu suatu keadaan yang dikenakan kepada si pelanggar norma. Si pelanggar norma harus menjalani sanksi sebagai akibat atau tanggung jawabnya atas perbuatan itu. (Drs. Herimanto, 2010-131). Cara belanja baru Online Shop tersebut juga dinilai lebih trendi dalam sudut pandang seorang mahasiswa terutama 21
mahasiswa Umrah Jurusan Sosiologi Angkatan 2010 Kota TanjungPinang karena telah banyak digunakan khalayak umum, yang mana dari segi model-model barang, warna dan motifnya yang di jual lebih kekinian, yang harus diikuti jika ingin terlihat lebih trendi (kekinian) dan jika kita tidak mengikutinya maka kita akan memperoleh sangsi yang sifatnya berupa sindiran dan ejekan sesama teman sekawanan. Belanja Online juga terdapat sebuah tata aturan dalam transaksi belanja di Online Shop seperti ketentuan dalam pemberian diskon misalnya seperti yang di ungkapan salah satu informan. Ketentuan-ketentuan pada sistem belanja Online Shop merupakan seperangkat aturan yang disepakati bersama antara kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli, dalam hal ini adanya ketentuan dalam cara belanja di Online Shop mengenai pemberian diskon pada semua jenis barang dengan pembelian jumlah barang banyak seperti jika dalam pembelian Tiga pasang baju misalnya konsumen mendapat sekitar Lima ribu per pasangnya jadi jika konsumen membeli tiga pasang baju maka mereka mendapat sekitar Lima Belas ribu diskon. Selain itu ketentuan pada ketidaksesuaian jenis barang, seperti pada ukuran barang, warna, motif yang kadang berbeda dengan yang dipesan oleh konsumen, pada ketentuan ini konsumen tidak bisa mengembalikan barang yang sudah dikirim oleh penjual seperti di ungkapkan oleh seorang informan S.s. Norma adalah kaidah, ketentuan, aturan, kriteria, atau syarat yang mengandung nilai tertentu yang harus
dipatuhi oleh warga masyarakat didalam berbuat dan bertingkah laku sehingga terbentuk masyarakat yang tertib, teratur dan aman (Drs. Herimanto, 2010-130). Transaksi dalam belanja Online Shop juga memiliki kesepakatan sama halnya dengan aturan transaksi jual beli ditoko-toko Offline, yang pada dasarnya barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan lagi dengan alasan apapun, adanya tata aturan dalam sistem penjualan Online Shop yang harus dipatuhi oleh masyarakat sebagai konsumen dan tidak terkecuali seorang mahasiswa, baik itu salah ukuran, warna maupun yang lainnya, dengan demikian pada transaksi jual beli menggunakan jasa Online Shop masih sering ditemukan keluhan-keluhan yang menyatakan bahwa belanja Online terkadang tidak sesuai dengan gambar, dalam arti bahwa untuk pengiriman barang konsumen, terkadang penjual Online Shop mengirimkan barang diluar kesepakatan kedua belah pihak seperti misalnya pada ukuran barang yang dibeli oleh informan, karena barang hanya bisa bisa dilihat oleh pengirim secara langsung sedangkan pembeli hanya bisa melihat melalui gambar via bbm, fb dan instagram dan tautan saja, seperti foto barang saja dan tidak mengetahui kebenaranya secara langsung dan nyata karena sistem belanja Online Shop hanya menggunakan komunikasi via internet saja namun hal tersebut tidak membuat jera konsumen untuk tetap bertransaksi melalui Online Shop, itulah yang menjadi pembeda antara Online dan Offline.. Sistem belanja Online juga memiliki wadah yang bernama Polisi Online atau 22
Polisi Internet,untuk sarana pengecekan dan pengaduan keamanan terutama jika telah terjadi penipuan dan sarana tersebut dapat digunakan sebagai pengecekan alamatalamat web penjualan Online sebelum kita melakukan transaksi, apakah web tersebut dapat dipercaya dan aman untuk digunakan atau hanya alamat palsu yang sengaja untuk mencari mangsa, hal tersebut juga telah diketahui oleh masyarakat umum tidak terkecuali seorang mahasiswa. Seperti yang diungkapkan seorang informan R.A dan H. Didalam sistem penjualan Online Shop baik, dikalangan mahasiswa maupun dikalangan masyarakat, adanya suatu wadah sebagai perlindungan proses transaksi,untuk menyciptakan rasa aman dan nyaman, meskipun dari para informan mengaku sudah mengetahui namun belum pernah menggunakan situs tersebut, melainkan informan memilki cara tersendiri untuk berani menggunakan situs penjualan Online Shop tersebut,Secara tidak langsung, adanya situs tersebut dan alamat pengaduan tidak dapat menjadi jaminan para informan. Karena bagi informan sistem pesan pasrah dan untung-untungan, kalau untung mereka selamat dan mendapatkan barang bagus, tapi kalau lagi tidak baik nasibnya bisa saja tertipu, tetapi dari ke Delapan informan penelitian mengaku belum pernah mengalami penipuan, hanya pernah terjadi kesalahan size atau ukuran warna dan model saja selama bertransaksi menggunakan jasa Online Shop tersebut. Informan J.A dan i.A. Sistem penjualan Online Shop memiliki tata aturan yang mengandung nilai-nilai sebagai bentuk terealisasinya sebuah norma dalam kehidupan
bermasyarakat. Norma sebagai perwujudan dari nilai, nilai penting bagi kehidupan manusia namun nilai belum dapat berfungsi praksis bagi kehidupan manusia nilai perlu dikonkretisasikan atau diwujudkan kedalam norma. (Drs. Herimanto, M.Pd.,M.Si. 2010:131). Sebuah tata aturan akan membentuk kedamaian dalam kehidupan bersama jika setiap individu maupun kelompok masyarakat mau dan mampu menyadari dan mematuhinya akan hal-hal yang berkaitan didalamnya, tidak hanya tata aturan seperti halnya dalam pranata sosial yang ada didalam masyarakat melainkan juga tata aturan dalam sitem jual beli terhadap Jasa Online Shop yang sudah banyak digunakan saat ini dan telah menjadi treen. V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis peneliti yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan mahasiswa menggunakan jasa Online Shop karena adanya cara bertindak, berfikir dan merasa yang ada diluar individu dan sifatnya memaksa serta terbentuk karena adanya pola didalam masyarakat, sehingga seorang individu harus mengikuti, bagi seorang individu yang tidak mengikuti apa yang sedang terjadi didalam masyarakat maka akan memperoleh sanksi sosial berupa ejekan dan sindiran dan tidak terkecuali seorang mahasiswa. 1. Sistem belanja Online Shop merupakan sistem belanja baru yang telah marak digunakan dikalangan masyarakat 23
umumsehingga diikuti oleh seorang mahasiswa. 2. Pengaruh lingkungan tempat tinggal, media masa dan teman sekawanan Kampus sangat berpengaruh terhadap terjadinya suatu perilaku mahasiswa dalam menggunakan Onlines Shopsehingga terjadinya suatu kebiasaan. 3. Diperolehnya keuntungan terhadap kualitas dan jenis barang serta kemudahan, baik dalam segi cara pemesanan barang maupun dalam proses pencarian barang yang diingikan mahasiswa sangat mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam mempertahankan cara belanja Online tersebut sehingga menjadi suatu sikap yang cenderung. 4. Sistem penjualan online yang cukup praktis dan fleksibell dianggap memilki nilai ekonomis dengan harga barang yang lebih murah kualitas standart yang dinilai cukup bagus dan harga barang mahal dengan kualitas sangat memuaskan, cara belanja Online ini dapat menjadi ajang bergensi bagi setiap individu karena cukup memberi kepuasan dalam penyediaan warna, warni barang, model dan motifnya sehingga dinilai indah sebagai nilai Estetika (keindahan) dalam pemenuhan kebutuhan Fashion dengan adanya nilai solidaritas antara komunitas-komunitas baru dalam grup Online Shop serta terbentuknya rasa solid antara penjual dan pembeli dengan terbentuknya kepercayaan dan rasa saling pengertian. 5. Online Shop sebagai cara belanja diera moderen yang telah banyak digandrungi oleh masyarakat umum, dimana pun dan kapan pun dengan syarat memilki akses internet yang cukup memadai untuk proses
Online, dengan seperangkat tata aturan yang ada dalam sistem yang cukup beragam dan menarik, telah disepakati secara tidak langsung, kini belanja online dianggap mengandung sebuah norma dengan nilainilai yang telah ada dan disepakati bersama untuk menunjang perekonomian sebagai gaya perdagangan moderen yang menimbulkan kecenderungan yang begitu pesat dengan empat sampai sepuluh kali melakukan pemesan dalam waktu sebulan, dikalangan mahasiswa sehingga menimbulkan perilaku konsumeriarisme. B. Saran Dari pernyataan kesimpulan yang peneliti paparkan diatas maka dapat disampaikan beberapa saran yang dapat menunjang peneliti lakukan. 1. Pembelian barang Fashion pada jasa Online Shop telah sering dilakukan hingga menjadi suatu kebiasaan dikalangan mahasiswa yang mengakibatkan suatu kecenderungan sehingga mahasiswa monomer duakan kepentingan akademisnya, hal tersebut tidaklah salah akan tetapi sangat diperlukan kesadaran diri akan pentingnya pemenuhan keperluan akademis yang seharusnya lebih diutamakan sebagai penunjang prestasi belajar mahasiswa itu sendiri sehingga dapat menciptakan perubahan yang baik terhadap kehidupan pribadi maupun perubahan dalam kegiatan intra Kampus. 2. Kasus penipuan telah marak terjadi terutama dalam situs-situs Online, adanya pengaturan dan pencegahan untuk mengantisipasi terjadinya penipuan dalam sistem belanja Online, maka adanya wadah 24
polisi Online, sebagai penampung antisipasi dan pengaduan yang kini belum secara maksimal digunakan oleh konsumen, diharapkan kedepanya situs tersebut benarbenar digunakan oleh pengguna jasa Online Shop terutama bagi individu yang memiliki perilaku konsumeriarisme sehingga para pelaku penipuan merasa jera.
25
DAFTAR PUSTAKA Beilhaz, Peter.2005 Teori-Teori Sosial. Pustaka Pelajar:Yogyakarta. Dr. Ir. Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen:Teoridan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: Penerbit PT Ghalia Indonesia. Drs. Herimanto, M.Pd.,M.Si. danWinarno, S.Pd., M.Si. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar : Ed. 1, Cet. 4. – Jakarta: PT BmiAksara. Maryati dan Suryawati. 2007. Sosiologi. Jakarta:Erlangga. Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman.1992, Analisis Data Kualitatif.Jakarta: UI- Press. Prof. Dr. Lexy J. Moleong, Lexy M.A.2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Paul Johnson, Doyle.2000.Teori Sosiologi Klasikdan Modern. Jakarta: Penerbit PT Gramedia. Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H. 2011. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Edisi Revisi. Penerbit: PT Citra Aditya Bakti. Ritzer Georgedan Barry Smart.2011. Handbook TeoriSosial. Jakarta: Penerbit Nusamedia. Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi (dari sosiologi klasik sampai perkembangan terakhir postmodern) edisi kedelapan. Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167 :Penerbit Pustaka Pelajar. Ritzer, George, 2009.TeoriSosiologi. (dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern). Yogyakarta: Kreasi Wacana. Sudarma, Momon. 2009. Sosiologi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Sunarto, Kamanto, 2004. Pengantar Sosiologi, Edisi revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI. Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan Edisi Revisi. Jakarta: Kencana. Sugiono, 2009, Metode Penelitian Kuantutatif Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta. Hasil Penelitian Risky Maulyan Anggit. 2015. Bentuk Perilaku Konsumtif dalam Penggunaan Telepon Seluler dikalangan Anak Muda TanjunPinang (Studi Kasus Mahasiswa Fisip Umrah) Sekripsi. (tidak dipublikasikan) Universitas Maritim Raja Ali Haji.
26
Jurnal Dwi Ratna Anggraini dkk. 2014. Perilaku impluse buying pada pembeli tas replika bermerek melalui Online Shop Blackberry Messenger (Studi Fenomenologi pada anggota Grup Online Shop Happyshop Blackberry Messenger Mahasiswa dari Universitas Brawijaya). Jurnal Universitas Brawijaya. Sumber internet http://pamuncar.blogspot.com/2012/06/definisi-peran-dan-fungsi-mahasiswa.html. Tanggal akses 20 desember 2014. (http://www.hermantolle.com/class/docs/online-shopping/).Tanggal akses 27 februari 2015. https://www.bersosial.com/threads/fenomena-belanja-dengan-online akses 3 Maret 2015.
shopping.203/.
Tanggal
http://helenakeicya.blogspot.com/2014/01/online-shoping.html.Tanggal akses 5 November 2015. http://boenesaja.blogspot.com/2012/08/kelebihan-dan-kekurangan-belanja-online.html.Tanggal akses 10 November 2015.
27